VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di...

41
1 VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 ISSN : 2355-6218 Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015 ISSN : 2355-6218

Transcript of VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di...

Page 1: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

1

VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015

ISSN : 2355-6218

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015 ISSN : 2355-6218

Page 2: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

JURNAL STD BALI ISSN 2355-6218

i

VOLUME III NOMOR 1 MEI TAHUN 2015

PENGANTAR REDAKSI

Jurnal STD Bali Volume III Nomor 1 Mei Tahun 2015 merupakan edisi kedua yang

bertemakan “Seni Fotografi dan Desain Komunikasi Visual”.

Edisi ini diawali dengan artikel yang berjudul “The Hybrid Digital Photography” oleh

Ramanda Dimas Surya Dinata, S.Sn., M.Sn. Artikel kedua dengan judul “Hitam Putih

dalam Fotografi – Potret Ibu” ditulis oleh I Putu Sinar Wijaya, S.Sn., M.Sn. Sementara itu

artikel ketiga berjudul “Melukis Tanpa Cat dan Kuas” oleh Dudyk Arya Putra, S.Sn.,

M.Sn. Artikel keempat yaitu “Daya tarik Karikatur sebagai Media Penyampai Pesan yang

Bersifat Humoris” oleh Agung Wijaya, S.Sn., M.Sn. A. A. Sagung Intan Pradnyanita,

S.Sn., M.Sn. ikut berpartisipasi menulis artikel dengan judul “Efektivitas Penempatan

Iklan Outdoor Pada Tempat Umum”. Terakhir ditutup dengan artikel keenam yang

berjudul “Konsep Pulau Dewata sebagai Pembentuk Estetika dalam Station Id Inspirasi

Bali Inspirasi Indonesia Kompas Tv Dewata” yang ditulis oleh Ni Wayan Nandaryani,

S.Sn., M.Sn.

Redaksi sangat bersyukur kepada Tuhan karena edisi ketiga nomor 1 ini bisa terbit dengan

lancar dan tepat waktu. Redaksi mengucapkan terima kasih kepada institusi STD Bali atas

motivasi dan masukannya untuk kesempurnaan jurnal ini serta seluruh civitas akademika

STD Bali atas kekompakan dan semangatnya.

Terakhir, kritik dan saran guna kesempurnaan selanjutnya sangat kami harapkan dan

kepada semua yang telah membantu penerbitan jurnal ini dan para pembaca yang budiman,

kami ucapkan terimakasih.

Redaksi

Alamat Redaksi

Sekolah Tinggi desain Bali

Jl. Tukad Batanghari No. 29 Renon – Denpasar

Telp. (0361) 259459, 7448456 Fax: (0361) 701806, 259459

website: http://www.std-bali.ac.id

Page 3: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

JURNAL STD BALI ISSN 2355-6218

ii

VOLUME III NOMOR 1 MEI TAHUN 2015

DEWAN REDAKSI

Pelindung dan Penanggung Jawab :

Nyoman Suteja, Ak. Kadek Sudrajat, S.Kom

Penasehat :

Dr. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, ST, MA, Dipl.LMP

Ketua Dewan Redaksi :

Ni Made Emmi Nutrisia Dewi, ST, MT

Mitra Bestari :

Prof. Dr. Shane Greive (Architect and Urban Specialist,

Curtin University of Technology)

Dewan Editor :

Ni Made Emmi Nutrisia Dewi, ST, MT

Redaktur Pelaksana :

Freddy Hendrawan, ST, MT

I Wayan Juliatmika, ST, MT

A. A. Sagung Intan Pradnyanita, S.Sn., M.Sn.

Desain Cover :

Aditya Wahyu Ramadhan

Alamat Redaksi : STD Bali

Jl. Tukad Batanghari No. 29 Renon – Denpasar

Telp. (0361) 259459, 7448456 Fax: (0361) 701806, 259459

website: http://www.std-bali.ac.id

Page 4: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

JURNAL STD BALI ISSN 2355-6218

iii

VOLUME III NOMOR 1 MEI TAHUN 2015

PETUNJUK PENGIRIMAN NASKAH

TATA TULIS NASKAH :

1. Kategori naskah ilmiah hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah

populer (aplikasi, ulasan, opini) dan diskusi.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris diketik pada kertas ukuran A-4,

spasi Single, dengan batas atas, bawah, kanan dan kiri masing-masing 2,5 cm dari tepi kertas.

3. Batas panjang naskah/artikel maksimum 20 halaman dan untuk naskah diskusi maksimum 5

halaman. 4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, huruf Times New

Romans 16 pt, ditengah-tengah kertas. Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang

dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis sebagai catatan kaki). 5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal

penulis dan alamat email dibawah nama.

6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar

kata kunci (keyword) diletakkan setelah abstrak. 7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 150 kata, dicetak miring, 1

spasi. Abstrak tidak perlu untuk naskah diskusi. 8. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf capital, huruf Times New Romans

12 pt

9. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas. Tulisan dalam gambar, grafik, dan

tabel tidak boleh lebih kecil dari 6 point (tinggi huruf rata-rata 1,6 mm). 10. Nomor dan judul untuk gambar, grafik, tabel dan foto ditulis di tengah-tengah kertas dengan

huruf kapital di awal kata. Untuk nomor dan judul tabel diletakkan di atas tabel, sedangkan

untuk nomor dan judul gambar, grafik dan foto diletakkan di bawah gambar, grafik dan foto

yang bersangkutan.

11. Untuk segala bentuk kutipan, pada akhir kutipan diberi nomor kutipan sesuai dengan catatan

kaki yang berisi referensi kutipan (nama, judul, kota, penerbit, tahun dan halaman yang

dikutip). Rumus-rumus hendaknya ditulis sederhana mungkin untuk menghindari kesalahan

pengetikan. Ukuran huruf dalam rumus paling kecil 6 point (tinggi huruf ratarata 1,6 mm). 12. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar

notasi diletakkan sebelum daftar pustaka.

13. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 1,5 spasi dan diurutkan menurut abjad.

Penulisannya harus jelas dan lengkap dengan susunan : nama pengarang. tahun. judul. kota:

penerbit. Judul dicetak miring.

KETERANGAN UMUM :

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dalam program pengolahan kata M.S.

Word.dan naskah bisa dikirimkan via email atau dalam bentuk CD ke alamat redaksi.

2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain. 3. Redaksi berhak menolak atau pengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi

kriteria yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan

kepada penulis naskah untuk ditanggapi.

Page 5: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

JURNAL STD BALI ISSN 2355-6218

4

VOLUME III NOMOR 1 MEI TAHUN 2015

DAFTAR ISI

The Hybrid Digital Photography 1 - 7

Ramanda Dimas Surya Dinata, S.Sn., M.Sn.

Hitam Putih dalam Fotografi – Potret Ibu 8 - 12

I Putu Sinar Wijaya, S.Sn., M.Sn

Melukis Tanpa Cat dan Kuas 13 - 16

Dudyk Arya Putra, S.Sn., M.Sn

Daya Tarik Karikatur sebagai Media Penyampai Pesan 17 - 21

yang Bersifat Humoris

Agung Wijaya, S.Sn.,M.Sn

Efektivitas Penempatan Iklan Outdoor 22 - 26

Pada Tempat Umum

A. A. Sagung Intan Pradnyanita, S.Sn., M.Sn.

Konsep Pulau Dewata sebagai Pembentuk Estetika dalam 27-35

Station Id Inspirasi Bali Inspirasi Indonesia Kompas Tv Dewata

Ni Wayan Nandaryani, S.Sn., M.Sn

Page 6: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

THE HYBRID DIGITAL PHOTOGRAPHY

Oleh :

Ramanda Dimas Surya Dinata, S.Sn., M.Sn.

Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual

Sekolah Tinggi Desain Bali

Email : [email protected]

Abstrak

Awal mula diciptakannya sebuah karya foto tidak lepas dari berbagai eksperimen yang dilakukan

oleh pakar fotografi pada masa itu dan terus berkembang sampai saat ini dengan lebih canggih

dan efisien. Kepraktisan yang dihadapi saat ini membuat para senimannya untuk berkarya lebih

bebas dan ekspresif khususnya yang dilakukan penulis yaitu dengan memakai teknik hybrid digital

yaitu penggabungan unsur manual dan digital. Teknik ini menggabungkan hasil kamera analog

dengan fasilitas digital dalam membuat karya foto manipulasi (teknik sandwich). Penulis memakai

bantuan fasilitas digital karena saat ini sudah jarang ditemukan fasilitas yang menyediakan mesin

cuci film untuk kamera analog. Permasalahan itu menjadi latar belakang penulis memakai teknik

ini dalam upaya bereksperimen dalam membuat foto manipulasi yang memiliki nilai estetis sebagai

wadah dalam berekspresi.

Kata kunci: teknik sandwich. Hybrid digital, fotografi seni

PENDAHULUAN

Fotografi Analog ke Digital

Pada awalnya fotografi menghadir ke

dunia melalui berbagai eksperimen-tasi

yang dilakukan oleh berbagai pihak

dalam menyikapi ekistensi manusia yang

berinteraksi dengan alam sekitarnya.

Keinginan untuk merealisasikan teori

„mimesis‟nya Plato dalam mempersepsi

alam merupakan alasan filosofis yang

membuat manusia berupaya untuk dapat

merealisasikan upaya peniruan alam

tersebut dengan baik. Hal ini baru

terealisasi pada zaman renaissance (era

kebangkitan spirit humanitas dengan

mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan)

zaman Leonardo da Vinci telah me-

mungkinkan para jeniusnya untuk

berekperimen dan menciptakan „alat

bantu menggambar‟.

Masa Awal

Seorang Tionghoa bernama Mo Ti pada

abad ke 5 SM mencatat pengamatan

terjadinya imaji pada dinding sebuah

ruang gelap melalui lubang kecil yang

letaknya berlawanan dengan dinding tadi.

Imaji yang terbentuk berupa benda yang

terkena cahaya dari luar ruang gelap

tersebut. Beberapa abad kemudian

tercatat laporan mengenai terlihatnya

imaji matahari di daerah gelap di bawah

pohon. Imaji terlihat ketika terjadi

gerhana matahari, akibat adanya cahaya

yang menerobos melalui sela-sela

dedaunan. Pada abad ke 10 secara tidak

disengaja seorang ber-kebangsaan arab

yang bernama Abu Ali Muhammad al-

HasaN Ibnu al_Haitham, menambahkan

hasil observasi terhadap fenomena

tersebut, yaitu bahwa imaji akan tampak

lebih tajam jika cahaya tembus melalui

lubang yang lebih kecil. Sebaliknya,

imaji akan kabur jika lubangnya lebih

besar. Karena itu beliau menjadi orang

pertama yang mengemukakan prinsip

camera obcura yaitu membuktikan bahwa

Page 7: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

2

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

citra dapat dibentuk dari sebuah lubang

kecil.

Gambar 1. Ilustrasi kejadian fenomena yang

ditemukan oleh Hassan ibnu al_Haitham

(foto reproduksi penulis, 2015)

Usaha untuk memecahkan rahasia ini

menghasilkan konsep kamera obscura,

yaitu ruang gelap yang dilengkapi

dengan lubang kecil tepat masuknya

cahaya dari luar ruang. Tidak ada

kepastian waktu ditemukannya kamera

obscura, namun paling tidak sejak tahun

1558 konsep kamera obscura digunakan

oleh para ilmuan, pesulap, dan seniman.

Dari abad ke 17-19 kamera obscura terus

dikembangkan dan lubangnya dilengkapi

dengan lensa untuk mempertajam imaji,

juga kaca cermin untuk membalikan

imaji agar terlihat seperti aslinya. Barulah

pada abad 19 kamera obscura

berkembang pesat . Dua bersaudara dari

perancis Nicephore Niepce dan Claude

Niepce berhasil merekam imaji pada

kamera obscura, meskipun masih jauh

dari sempurna.

Gambar 2. Heliographie

(foto reproduksi penulis, 2015)

Karya pertamanya diklaim menjadi karya

fotografi pertama dengan nama

heliographie. Tahun 1829, Niepce

bekerja sama dengan Louis jacques

Mande Daguerre pelukis pe-mandangan

dari perancis untuk mencetak negatif

yang dihasilkan dari kamera obscura.

Gambar 3. Camera obscura

(foto reproduksi penulis, 2015)

Nicephore Niepce Masih meng-gunakan

lapisan sejenis aspal yang peka cahaya.

Setelah Niepce meninggal tahun 1833,

penelitian itu pun diteruskan Daquerre

seorang diri sampai tahun 1837 dan

berhasil menggunakan piringan tembaga

dengan nama Daquerreotype (metode

pembuatan foto yang pertama kali

dipublikasikan). Tidak hanya Niepce

semenjak ditemukan-nya camera obscura

para ahli mulai meneliti dan

mengembangkan proses mencetak imaji

dengan berbagai materi bahan dasar dan

bahan kimia peka cahaya. Di Inggris

seorang ahli matematika, William Henry

Fox Talbot melakukan penelitian yang

berfokus pada proses negatif-positif.

Talbot pun berhasil mencetak imaji

negatif dari kamera obscura menjadi

image positif yang disebut dengan nama

calotype.

Page 8: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

3

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

Gambar 4. Paper Negatif (Calotype)

(foto reproduksi penulis, 2015)

Namun, ketika lempengan basah

ditemukan pada tahun 1851, penemuan-

penemuan di atas menjadi usang.

Akhirnya pada abad ke 20 munculah

berbagai bentuk kamera untuk merespon

kebutuhan para fotografer pada saat itu.

Gambar 4. (a,b,c) Kamera berlensa

kembar

(foto reproduksi penulis, 2015)

Kamera berlensa kembar (twin lens

camera), Kamera penemu jarak, Kamera

RLT (refleks lens tunggal). Ketika

manusia belum bisa mencetak foto

dengan cara memperbesarnya maka harus

dengan cara dibuat kamera yang besar

pula. Tahun 1900 kamera Mammoth

dibuat untuk memotret kereta api beserta

detailnya dengan berat 635 kg.

Gambar 5. kamera Mammoth

(foto reproduksi penulis, 2015)

Akhirnya pada tahun 1854 diciptakannya

klise film/roll film oleh Arthur James

Melhuish yang kemudian bekerja sama

dengan perusahaan Eastman dengan

dikeluarkannya roll film dengan merek

kodak yang kita ketahui sampai saat ini.

Gambar 6. Kamera film dan roll film Fujicolor

Superia dan Kodak

(foto reproduksi penulis, 2015)

a.

b

.

c.

Page 9: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

4

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

Akhirnya dengan berkembangnya zaman

roll film tidk digunakan lagi dan

digantikan dengan sensor yang jauh lebih

canggih dan efisien yaitu CCD (Charge

Coupled Device) dan berkembang lagi

menjadi CMOS (Complimentary Metal

Oxide Semiconductor). Istilah

Photography dipopulerkan oleh Sir John

Herschel tahun 1839 yang sampai

sekarang menjadi seni fotografi.

Eksperimen foto berwarna dimulai oleh

J.C.Maxwell pada tahun 1861.

Perkembangan dunia fotografi yang pesat

membuat fotografi menjadi bagian

penting dalam keseharian manusia, maka

munculah berbagai fungsi fotografi saat

ini.

Gambar 7. CMOS dan Kamera Digital

(foto reproduksi penulis, 2015)

TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangan Teknik Sandwich

Definisi yang diberikan oleh

Susanne Langer tentang berkesenian

dalam buku Djelantik yang berjudul

Estetika berbunyi sebagai berikut: “Art is

the creation of form symbolic of human

feeling” (kesenian adalah penciptaan

wujud-wujud yang merupakan simbol

dari perasaan manusia) dengan kata lain

yang dituangkan oleh seniman dalam

karyanya adalah simbol dari

perasaannnya, sesuatu yang mewakili

perasaannya (Djelantik, 2008: 138).

Dalam proses penciptaan karya

hybrid digital ini penulis tertarik oleh

teknik sandwich karena menghasilkan

karakteristik ter-sendiri. Teknik sandwich

merupakan teknik penggabungan dua

buah klise film atau lebih dengan

menumpuk menjadi satu untuk

menciptakan foto manipulasi merubah

atau merekayasa sesuatu, sehingga tidak

seperti aslinya atau bentuk semula.

Manipulasi adalah mengatur

(mengerjakan) dengan cara yang pandai

sehingga dapat mencapai tujuan yang

dikehendaki (Kamirsa, 1997: 360).

Dalam dunia fotografi khususnya foto

seni memanipulasi foto merupakan hal

yang sah-sah saja yang hal itu dapat

menciptakan suatu karya seni namun

tidak merugikan orang lain dan

berlandaskan nilai-nilai estetis dalam

berkarya.

Sandwiching is a simple but

effective way to combine

image. It consists of placing

two images in the same slide

mount or negative carrier, and

then projecting, copying or

printing them. By careful

selection of images it is

possible to construct surreal,

fantasy situations (Michael

Langford, 1981: 112).

Pada dasarnya teknik ini sama

seperti teknik double expose di kamera

DSLR tetapi dalam teknik sandwich di

kamera analog hal tersebut tidak mudah

karena bermain dengan negatif film yang

tergantung dengan pencahayaan di setiap

objek. Tanpa dipungkiri perkembangan

zaman telah merubah dunia fotografi

yang dulunya serba konvensional menjadi

serba digital.

Pengkayaan wawasan terjadi

karena saat ini masih berpijak pada posisi

fotografi analog dengan berbagai aspek

wacananya, dan kedatangan fotografi

digital dengan berbagai kemudahan dan

kemungkinan yang ditawarkan telah

memperkaya pengetahuan baru yang

perlu dikuasai secara cepat. Pada tahap

pertama mungkin masih merupakan

Page 10: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

5

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

kegiatan pengenalan dengan memadukan

kedua domain fotografi analog dan

digital untuk menciptakan karya yang

”hybrid digital” (Soeprapto, 2006: 163).

Sebagian seniman khususnya

fotografer masa lampau yang telah

merasakan perkembangan tersebut

beberapa masih menghargai proses

perubahan itu termasuk penulis, dimana

penulis ingin bernostalgia akan kamera

analog tetapi memanfaatkan kecanggihan

digital saat ini, dan menurut penulis hal

tersebut sangat menarik karena tidak

banyak yang memikirkan hal tersebut.

Kepraktisan proses digital saat ini telah

memberi opsi baru untuk dapat

mendayagunakannya secara optimal bagi

pengembangan kreatifitas. Lepas dari

susah atau tidaknya proses tersebut bagi

seorang seniman menghasilkan sebuah

karya yang baru atau lain dari pada yang

lain adalah tujuannya dan dengan karya

tersebut memberi kepuasan tersendiri

sebagai luapan ekspresi.

PEMBAHASAN

Teknik Sandwich Dalam Hybrid

Digital

Pengetahuan tentang sejarah

fotografi memberi gambaran bagaimana

rentetan eksperimen dan eksplorasi yang

berkaitan dengan penemuan fotografi

pada perempat awal abad XIX memberi

pengaruh besar dan tonggak sejarah

pemunculan suatu media seni yang

berkembang sesuai perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi pada era-era

berikutnya. Berbicara mengenai seni

fotografi tidak akan terlepas dengan

sifatnya yang dihadirkan secara

konvensional. Tidak dipungkiri bahwa

aplikasi digital secara pasti menggantikan

fotografi analog dalam proses teknis

penciptaan karya fotografinya. Fungsi

kamar gelap dalam fotografi analog

dengan bahan kimia, film, dan kertas

peka cahaya mau tidak mau harus

kehilangan fungsinya dengan kehadiran

proses kamar terang atau digital dark

room (proses digital) yang digunakan

dalam proses mencetak foto saat ini dan

hal tersebut membuat fotografi analog

sangat sulit dilakukan atau diciptakan

karena sarananya yang sangat terbatas

dan mulai menghilang. Demikian pula

dengan proses rekayasa atau

manipulation. Untuk membuat foto

double expose dalam fotografi analog

masih menggunakan mesin enlarger di

kamar gelap dengan menggabungkan dua

klise film atau lebih yang dikenal dengan

teknik sandwich.

Efek teknik ini adalah membuat

dua objek foto menjadi satu sehingga

terlihat seperti foto gabungan tetapi

dengan dihadirkan dengan satu image

saja. JIka dalam kamera analog masih

berkutat pada bahan kimia maka kamera

digital saat ini sudah memiliki fitur

double expose maupun multiple expose

ini berarti pada saat memotret dengan

secara otomatis akan lebih mudah dalam

membuat foto manipulasi atau foto

dengan teknik sandwich. Karya fotografi

tidak semata-mata bersifat dokumentatif

semata karena fotografi juga bisa sebagai

suatu penyampai pesan yang sifatnya

adalah luapan ekspresi pemotretnya

dalam karya fotografi seni. Karya

fotografi yang diciptakan lebih

merupakan karya seni murni fotografi

(fine art photography) karena bentuk

penampilannya yang menitikberat-kan

pada nilai ekspresif-estetis itu sendiri.

Bagi beberapa praktisi seni fotografi

dalam berkreatifitas memiliki kebebasan

dalam proses penciptaan karya kreatif

fotografi. Kamera analog dengan

karakteris-tiknya tersendiri dalam efek

manipulasi dan fotografi digital dengan

berbagai kemudahannya telah

memperkaya pengetahuan baru. Dengan

adanya fenomena digital saat ini dapat

memberi nafas untuk praktisi kreatif yang

ingin membuat karya foto seni dengan

memakai kamera analog tanpa kesulitan

untuk membuatnya, yaitu memadukan

domain fotografi analog dan digital

Page 11: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

6

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

untuk menciptakan karya “hybrid

digital”.

Proses teknik sandwich dalam

hybrid digital sebagai berikut:

Proses pemotretan memakai kamera

film dengen objek yang sudah

ditentukan sebelumnya untuk

dimanipulasi.

Setelah proses pemotretan selanjutnya

mencuci roll film agar mendapatkan

klise film negatif.

Klise film tersebut selanjutnya dipilih

dan ditentukan beberapa klise untuk

digabungkan, dalam penggabungannya

pemotret dapat bereksperimen dengan

menumpuk lebih dari dua klise film

ataupun menggunting beberapa bagian

untuk menghasilkan sesuatu efek yang

lain. Penggabungan dilaku-kan dengan

bantuan cahaya lampu maupun cahaya

matahari agar gambar yang terdapat

pada klise film dapat terlihat dan

memudah-kan untuk mencocokan

dalam mmemanipulasi yaitu

komposisi antara objek satu dan dua

dengan diberi selotip untuk

merekatkan.

Gambar 8. penggabungan klise 1 dan 2

(foto reproduksi penulis, 2012)

Setelah siap dengan klise yang

ditumpuk sebelumnya selanjutnya

adalah proses scan klise film.

Disinilah proses digital dilakukan dan

merupakan tahap terakhir untuk

merubah format gambar dari klise film

ke dalam format jpeg, gunanya adalah

untuk memudahkan mengedit baik

dari pengaturan kontras, pencahayaan,

warna, dan ukuran foto yang

diinginkan.

Gambar 9. Proses Pengeditan dengan Adobe

Photoshop CS3

(foto reproduksi: penulis, 2012)

Setelah semua tahap dilakukan tahap

akhir adalah proses kamar terang atau

proses pencetakan dengan bantuan

mesin digital dengan media tertentu.

Karya-karya Hybrid Digital:

Gambar 10. Karya penulis 2012

KESIMPULAN

Upaya-upaya estetis yang

dilakukan penulis, baik itu yang berkaitan

dengan ide, konsep maupun teknik

fotografi (teknik sandwich) adalah

penerapan sisi kreativitas berkesenian

terhadap kejadian ataupun sebuah

fenomena sebagai subjek fotografi yang

Klise 1. Koran

(Over exposed)

Klise 2. Tubuh

(Under exposed)

Page 12: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

7

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

ingin diangkat melalui proses pemaknaan

atau simbolisasi. Perkembangan fotografi

yang cukup pesat memungkinkan

menggunakan ber-bagai fasilitas baik

media, teknik, maupun alat yang dipakai.

Tahap eksplorasi khususnya

teknik hybrid digital adalah salah satu

cara para seniman dalam upaya mencari

jalan keluar sebuah masalah dan

menemukan hal-hal yang baru dalam

berkarya, maka dengan adanya keinginan

untuk mencari hal yang baru itu

membangkitkan daya imajiner seorang

seniman untuk bebas bereksperimen

dalam membuat karya seni khususnya

karya fotografi yang kreatif.

DAFTAR PUSTAKA

Dik Hartoko. (1984), Manusia dan Seni.

Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Djelantik. A. A. M. (2004), Estetika:

sebuah pengantar, Masyarakat Seni

Pertunjukan Indonesia, Bandung.

Feininger, Andreas. (1969), The

Complete Photographer, Prentice-

Hall lnternational, Inc., London,

Great Britain.

Gie, The Liang. (2004), Pengantar

Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty.

Jacob Sumardjo. (2000), Filsafat Seni,

Penerbit ITB Bandung.

Kusnadi. (1994), Fotografi Seni: Alam,

Budaya, dan Lingkungan, Dinas

Kebudayaan DKI Jakarta.

Langford, Michael. (1981), The Book Of

Special Effects Photography. Alfred

A. Knopf, New York.

Beazley, Mitchell. (2005). Pixel

Surgeons: Extreme Manipulation Of

The Figure In Photography. Octopus

Publishing Group London.

Mondadori, Arnoldo. (1976a). The

Library Of Photography: Color.

Time-Life Books. United States.

................................. (1976b). The

Library Of Photography: Light and

Film. Time-Life Books. United

States.

Read, Herbert. (1959), The Meaning of

Art atau Seni Rupa, Arti dan

Problematikanya, terjemahan

Soedarso Sp. (2000), Duta Wacana

Press, Yogyakarta.

Suzanne K. Langer. (1957), Problems Of

Art. Charles Scribner‟s Sons, New

York.

Soedjono, Soeprapto. (2006), Pot-Pourri

Fotografi, Universitas Trisakti,

Jakarta.

Soedarso Sp. (1988), Tinjauan Seni,

Sebuah pengantar untuk apresiasi

seni, Saku Dayar Sana, Denpasar.

Soedarso Sp. (2006), Trilogi Seni:

Penciptaan, Eksistensi, dan

Kegunaan Seni, Institut Seni

Indonesia Yogyakarta, Yogyakarta.

Page 13: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

8

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

HITAM PUTIH DALAM FOTOGRAFI

“POTRET IBU”

Oleh :

I Putu Sinar Wijaya, S.Sn., M.Sn.

Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual

Sekolah Tinggi Desain Bali

Email : [email protected]

Abstrak Seni merupakan segala kegiatan dan hasil karya manusia yang mengkomunikasikan

pengalaman-pengalaman batin yang disajikan secara indah dan menarik sehingga dapat

dinikmati. Fotografi merupakan salah satu bidang seni 2 dimensi yang menerapkan unsur estetika

untuk menghasilkan karya seni foto yang menarik. Seni fotografi, induk ilmunya berasal dari seni

mengamati objek, yang nantinya menjadi sebuah ide dan cikal bakal dari sebuah angan-angan

untuk merekam objek tersebut menjadi sebuah karya foto. Seiring dengan perkembangan zaman

dan mulai berkembangnya kontemporer, muncul berbagai panorama realitas baru, yang tercipta

akibat pamadatan, peringkasan, pengecilan, dan percepatan dunia, yang dikenal dengan istilah

digital. Meskipun percepatan dunia sudah kian maju dan sulit untuk diprediksi, serta kehadiran

kamera digital yang begitu canggih sudah merambah sampai kepelosok negeri ini, ternyata

kehadiran foto hitam putih dirasakan masih sangat perlu untuk dipelajari. Dunia hitam putih

memang mempunyai keunikan tersendiri, baik dari segi pemotretan sampi pada proses

pencetakannya.

Kata kunci : fotografi, foto hitam putih.

PENDAHULUAN

Dalam beraktivitas manusia tidak luput

dari yang namanya seni. Jika berbicara

mengenai seni ada berbagai teori atau

pendapat yang diperkenalkan oleh para

pakar, salah satu diantaranya menyatakan

bahwa : seni adalah segala kegiatan dan

hasil karya manusia yang mengutarakan

pengalaman bathinnya karena disajikan

secara unik dan menarik, memungkinkan

timbulnya pengalam-an atau kegiatan

bathin pula pada diri orang lain yang

menghayatinya (Soedarso, 2000 : 2).

Menurut Djelantik, seni juga

berarti hasil karya manusia yang

mengkomunikasikan pengalaman-

pengalaman batin yang disajikan secara

indah dan menarik sehingga memberikan

pengalaman batin pada manusia yang

menikmatinya. Unsur-unsur seni adalah

sesuatu yang tampak kongkrit pada suatu

karya seni yang meliputi garis, warna,

ruang, cahaya, bentuk dan tekstur (2004 :

17).

Seni Fotografi merupakan sebuah

media analisa, sangat bertolak belakang

dengan pengertian seni melukis, yang

dalam arti sebenarnya dari kata melukis

adalah media Sintetika. Fotografi berasal

dari bahasa Yunani, terbentuk dari kata

Photos yang berarti mencatat atau

melukis, Graphos yang berarti matahari

atau cahaya, sehingga fotografi berarti

penggambaran dengan cahaya atau sinar.

Fotografi dapat juga berarti

proses dan seni pembuatan gambar

(melukis dengan cahaya) pada sebuah

bidang film atau permukaan yang dilapisi

dengan senyawa kimia yang peka

terhadap cahaya, misalnya senyawa perak

nitrat (Nugroho, 2006 : 205).

Pada awalnya pengertian secara

umum Fotografi merupakan sebuah seni

karya cipta yang membawahi atensi,

pengalaman, fungsi dan ego. Seorang

Page 14: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

9

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

fotografer sangat terikat dengan alam

sekelilingnya, dimana sang foto-grafer

dengan menggunakan alat media

rekamnya (obyektif kamera) dapat

menyuguhkan hasil rekaman dari faktor

dominan yang ada di alam sekelilingnya.

Dari posisi dan kedudukan kamera dan

dari pengarahan sumbu obyektif terhadap

obyek, merupakan sebuah keputusan

yang beralasan yang akan membuahkan

sebuah hasil rekaman yang pasti (sebuah

Copy atau Slide) yang memerlukan

penguasaan sebuah teknis untuk

mewujudkan hasil dari sebuah rekaman.

Foto karya sang maestro Ansel

Adams yang sangat menguasai tentang

zona, merupakan sebuah gambaran

tentang keberhasilan seorang fotografer

dalam pemotretan dan pencetakan,

sekaligus dapat dijadikan sebagai tolak

ukur, yang sangat menakjubkan dalam

dunia fotografi. Sesederhana apapun alat

yang dipakai saat itu, namun bila

digunakan oleh orang yang tepat dan

menguasai teknik yang benar, maka

lahirlah karya-karya yang sangat luar

biasa.

Seni Fotografi yang induk

ilmunya berasal dari seni mengamati

obyek, dari situ akan membuahkan

sebuah pengaruh yang akan menjadi

sebuah ide. Dari hasil seni mengamati

inilah yang akan menjadi cikal bakal dari

sebuah angan-angan untuk merekam

obyek tersebut untuk menjadi sebuah

foto. Seiring dengan perkembangan

zaman yang semakin maju dan mulai

berkembangnya kontemporer, serta

muncul berbagai panorama realitas baru,

yang ter-cipta akibat pamadatan,

peringkasan, pengecilan, dan percepatan

dunia, yang dikenal dengan istilah digital.

Fotografi potret lazimnya di

dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai

gambar manusia, yang dibuat dengan

kamera. Akan tetapi istilah potret, yang

diterjemahkan dari kata asing “Portrait”

mempunyai pe-ngertian khusus, portrait

atau diejakan dalam bahasa Indonesia

potret, adalah foto manusia yang

menampilkan watak pribadi seseorang

(Soelarko,1977:1).

Meskipun percepatan dunia sudah

kian maju dan sulit untuk diprediksi

kedepannya, dan kehadir-an kamera

digital yang begitu canggih sudah

merambah sampai ke plosok negeri ini,

ternyata kehadiran foto hitam putih dirasa

masih sangat perlu untuk dipelajari.

Dunia foto hitam putih memang

mempunyai keunikan tersenidiri, baik

dari segi pemotretan sampai pada proses

pencetakannya, dan hal inilah yang

menjadi daya tarik untuk mengenal dunia

hitam- putih.

TINJAUAN PUSTAKA

Estetika dalam Fotografi

Seni fotografi sebagai bentuk karya

visual 2 dimensi, telah memperkaya

keragaman seni rupa. Fotografi termasuk

dalam karya seni rupa karena dalam

pencarian gambar, juga memperhatikan

unsur-unsur estetik. Nilai estetika

merupakan tujuan utama dalam proses

penciptaan setiap karya seni, yang

diupayakan sedemikian rupa sehingga

karya seninya dapat dinilai dan dinikmati

karena nilai keindahan dalam karya

tersebut.

Estetika dalam fotografi tentunya juga

berkaitan dengan berbagai macam teknik,

baik yang bersifat teknikal peralatan

maupun yang bersifat teknik proses

pemotretan dalam menggunakan

peralatan yang ada.

Makna dalam Fotografi

Foto adalah suatu pesan suatu pesan yang

dibentuk oleh sumber emisi, saluran

transmisi, dan titik resepsi. Dalam

fotografi, terdapat gambar-gambar

imajinatif yang diabadikan. Semua foto

adalah dari masa lalu yang diabadikan,

yang menyajikan dua pesan yaitu: pesan

menyangkut peristiwa yang diprotret, dan

menyangkut diskontinuitas. Sebuah foto,

Page 15: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

10

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

membekukan momen seolah-olah

merupan imaji yang tersimpan.

Penciptaan karya fotografi bisa

didasarkan untuk berbagai kepentingan

dengan menyebutnya sebagai medium

penyampaian pesan. Sebuah karya

fotografi yang dirancang dengan konsep

tertentu, dengan memilih objek foto yang

diproses dan dihadirkan bagi kepentingan

fotografer sebagai luapan ekspresi

artistiknya, sehingga karya tersebut bisa

menjadi sebuah karya fotografi ekspresi.

PEMBAHASAN

Proses Pemotretan

Proses pemotretan adalah bagian

dari sebuah proses yang juga memegang

perananan penting dan perlu dicermati.

Pemahaman tentang sebuah teori

pemotretan tidaklah cukup dalam

pengambilan sebuah gambar atau objek,

sebab fotografer juga dituntut untuk

menguasai alat (camaera) yang akan

digunakan dalam pemotretan tersebut.

Pemakain kamera analog tentulah tidak

terlepas dari beberapa prinsip dan teori-

teori yang akan mendukung untuk bisa

mencapai sebuah hasil yang baik dan

benar seperti : bagaimana memegang

kamera, bagaimana cara membuka

diafragma dan bagaimana mengukur

cahaya dengan baik dan benar, maka dari

itulah sebagain orang masih menganggap

memakai kamera poket dirasakan lebih

mudah karena tidak dituntut untuk

memperhitungkan hal di atas tadi lebih

rinci. Pengukuran zona sangatlah erat

hubungannya asa film, lighmeter, fokus,

depth of fied, kecepatan dan bukaan rana.

Untuk membuat karya foto hitam putih,

seorang fotografer tidak cukup hanya

mengandalkan lighmeter saja, tetapi juga

perlu menguasai zona dan teknik

bracketting.

Foto hitam putih, dapat juga

disebut dengan istilah fotografi

monokrom. Fotografi ini cocok

digunakan untuk foto jurnalis, portrait,

wedding, yang dapat menciptakan kesan

klasik, histori dan apa adanya. Dalam

mengabadikan foto hitam putih, harus

memperhatikan kontras dari

pencahayaan. Foto hitam putih, akan

memaksa fotografer untuk lebih jeli

melihat bentuk daripada warna.

Langkah-langkah Pemotretan

Pertama kali yang perlu diketahui

adalah lighmeter pada kamera

mengidikasikan bahwa intesitas cahaya

paling terang pada obyek dianggapnya

sebagai abu-abu. Sebab lighmeter

berfungsi untuk mengukur obyek secara

global dari semua bidang yang terlihat

dalam viewfinder. Dalam foto hitam

putih, cahaya yang paling terang atau

setengah terang dianggap sebagai abu-

abu, sedangkan bagian yang gelap

diabaikan.

Masuknya cahaya yang terserap

film akan berpengaruh terhadap

pengikisan emulsion pada film. Oleh

karena itu dengan pencahayaan yang

optimal akan mengahsilkan pengikisan

emulsi dengan gradasi yang baik,

sehingga foto yang dihasilkan juga akan

baik.

Obyek yang ditampilkan disini

adalah figure seorang ibu. Ibu merupakan

orang tua, perempuan seorang anak baik

melalui hubungan biologis maupun sosial

umumnya, ibu memiliki peranan yang

sangat penting dalam membesarkan anak,

dan panggilan ibu dapat diberikan untuk

perempuan yang bukan orang tua

kandung (biologis) dari seseorang yang

mengisi peranan ini. Contohnya adalah

pada orang tua angkat (karena adopsi).

Bahkan ada kisah tentang betapa

mulianya dan sakralnya seorang ibu

seperti : sorga ada ditelapak kaki ibu.

Surga, tempat akhir dan impian

kehidupan manusia ada di bawah telapak

kaki ibu, penghormatan yang sangat luar

biasa bagi para ibu.

Menurut Elizabet B. Hurlock

(2007:125) pera ibu dalam rumah tangga

Page 16: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

11

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

dapat dilihat dari beberapa dimensi,

yaitu:

1. Dimensi Biologis

Melalui lembaga “nikah”, kebutuhan

naluriah yang pokok dari manusia

(yang mengharuskan dan mendorong

adanya hubungan antara pria dan

wanita) tersalurkan secara terhormat

sekaligus memenuhi panggilan moral

yang ditegaskan oleh agama. Makna

biologis adalah menyalurkan naluri

biologis yang dimiliki oleh setiap

manusia untuk bersama-sama

melangsungkan keturunan.

2. Dimensi Ekonomis

Peranan ini menurut seorang ibu

disamping sebagai manjer keuangan

dalam rumah tangga juga diharapkan

dapat membantu memperoleh

tambahanpendapatan.munculnya

wanita karir pada dasarnya memenuhi

rasa keterpanggilan isteri untuk

membantu suaminya memperoleh

pendapatan lebih, membantu keuangan

rumah tangga sehingga dapat

memenuhi seluruh kebutuhan hidup.

3. Dimensi Budaya

Rumahtangga merupakan unit terkecil

dari masyarakat. Lingkungan ini

menawarkan model-model budaya

yang siap untuk diwariskan kepada

anggota keluarganya. Sopan santun

dalam berbicara, adat-istiadat

bertingkah laku, adat bergaul

merupakan item-item yang diwarisi

orang tua kepada anak-anaknya. Di

dalam rumah akan terjadi transfer of

culture.

4. Dimensi Sosial

Peran ini menuntut seorang ibu untuk

beraktivitas disamping mampu

memberikan jiwa sosial kepada anak

juga menjadi panutan dan

ujungterdepan dalam proses sosialisasi

keluarga terhadap masyarakat. Ibu-ibu

sering bertandang ke tetangga,

keluarga dan masyarakat.

5. Dimensi Spritual

Dimensi spiritual me-rupakan dimensi

yang fundamental dalam kehidupan

manusia. Ibu sebagai guru yang

pertama dan utama memiliki peran

dalam memberikan kebiasaan ber-

perilaku yang berbeda dalam norma-

norma agama sehingga anak memiliki

pemahaman, penghayatan dan

pengamalan keagamaan yang baik dan

konsisten (religion experience:

pengalaman keagamaan, religion

action: aktivitas keagamaan, and peak

religion: puncak kenikmatan

beragama).

Dalam mewujudkan ide dan konsep

ini, kebetulan pemotretan waktu cahaya

matahari sangat baik, dan ini sangat

membantu dalam pengukuran cahaya.

Seperti terlihat pada foto dibawah ini:

Bagian pertama yang dibidik adalah

bagian yang paling terang dari objek

tersebut. Foto seorang ibu minum teh ini

saat itu yang tertangkap oleh lightmeter

adalah pada posisi normal dengan

diafragma f/11 kecepatan 1/60 sec,

sedangkan ASA film yang digunakan

adalah ASA 200. Setelah pengukuran

Page 17: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

12

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

pada bagian yang paling terang dan

paling gelap, namun objek utama masih

terlihat dengan jelas dengan

memperhatikan pencahayaan, komposisi,

kontras dan sudut pengambilannya.

Sedangkan pada foto ibu-ku dengan

menggunakan bukaan diafragma f/22

yang bertujuan untuk menghasilkan dof

luas, serta memperhatikan komposisi,

pen-cahayaan, ruang gerak, warna,

tekstur, garis, kontras, sehingga tercipta

karya seni fotografi yang penuh dengan

nilai estetis.

PENUTUP

Seni fotografi berasal dari seni

mengamati objek, yang nantinya menjadi

sebuah ide dan cikal bakal dari sebuah

angan-angan untuk merekam objek

tersebut menjadi sebuah karya foto yang

memiliki nilai estetis. Dalam dunia

fotografi, ada istilah foto monokrom,

yaitu foto hitam putih. Untuk

mendapatkan gambar hitam putih yang

menarik adalah dengan mampu

membayang-kan subjek yang berwarna

ke dalam kondisi hitam putih. Dalam

mengabadikan foto hitam putih, harus

memperhatikan kontras dari

pencahayaan, serta lebih jeli melihat

bentuk daripada warna objek yang akan

difoto.

DAFTAR PUSTAKA

Djelantik, A.A.M. 2004. Estetika :

sebuah pengantar. Bandung :

Masyarakat Seni Pertunjukan

Indonesia.

Nugroho, R. Amien. 2006. Kamus

Fotografi. Yogyakarta : penerbit

Andi.

Hurlock, Elisabet B. 2007. Psikologi

Perkembangan. Edisi kelima,

Jakarta: Erlangga.

Soelarko.RM. 1985. Pengantar Foto

Jurnalistik.Bandung: PT. Karya

Nusantara.

Page 18: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

13

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

MELUKIS TANPA CAT DAN KUAS

Dudyk Arya Putra, S.Sn., M.Sn.

Dosen Desain Komunikasi Visual

Sekolah Tinggi Desain Bali

email : [email protected]

ABSTRAK

Masyarakat pada umumnya tidak dapat terlepas dari dunia fotografi untuk dapat

mengabadikan momen atau kegiatan sebagai sebuah catatan bergambar. Namun untuk

menghasilkan foto yang memiliki nilai estetis, tentunya memerlukan teknik-teknik dengan

proses eksperimentasi untuk mewujudkannya. Dengan teknik fotografi, dapat membuat

lukisan tangpa menggunakan alat-alat lukis, salah satunga adalah teknik light painting.

Teknik light painting dalam fotografi, yaitu memanfaatkan cahaya, atau dengan kata lain,

menjadikan cahaya atau sumber cahaya menjadi objek estetis dalam karya foto.

Kata Kunci : fotografi, teknik fotografi, light painting

1. PENDAHULUAN

Dunia Fotografi saat ini telah

mengalami perkembangan. Masyarakat

pada umumnya tidak dapat terlepas dari

dunia fotografi untuk dapat

mengabadikan momen atau kegiatan

sebagai sebuah catatan bergambar. Dunia

fotografi saat ini bukanlah hal yang asing

lagi, namun untuk menghasilkan karya

fotografi yang menarik, tentunya

memerlukan teknik-teknik tertentu.

Selain mengetahui teknik, salah

satu hal penting dalam fotografi adalah

cahaya, baik cahaya yang berasal dari

alam (sinar matahari), ataupun cahaya

buatan (lampu, obor dan lain-lain.).

Untuk menghasilkan karya foto yang

mengandung nilai keindahan, tentunya

harus melalui tahapan atau proses

bereksperimen untuk menciptakan

gambar dengan teknik fotografi. Tidak

tertutup kemungkin-an bahwa setiap

objek dipotret beberapa kali sebagai

proses eksperimentasi dengan berbagai

sudut pandang, kecepatan penutup rana

dan paduan cahaya.

Salah satu teknik fotografi yang

memerlukan proses eksperimen untuk

menghasilkan karya yang maksimal

adalah teknik “light painting”. Teknik

light painting dalam fotografi, merupakan

“melukis” dengan menggunakan cahaya,

atau dengan kata lain, menjadikan cahaya

atau sumber cahaya objek foto. Bentuk

dari light painting tersebut dibuat sesuai

dengan keinginan atau kreativitas dari

fotografer itu sendiri. Teknik ini biasa

dilakukan pada malam hari atau dalam

kondisi yang cukup gelap dengan

menggerakkan sumber cahaya, seperti

lampu, lilin, obor dan lain-lain.

Tinjauan Pustaka

Fotografi

Fotografi merupakan alat perekam

gambar atau seni yang pengolahan dan

pengerjaannya dengan memakai kamera

foto. Fotografi juga mengalami

perkembangan, yang tentunya tidak

terlepas dari warisan kebudayaan yang

dilakukan oleh para fotografer

sebelumnya. Hal-hal yang dilakukan oleh

fotografer, tidak hanya sekedar memotret

namun mencoba untuk menuangkan ide

kreatif, filosofi dan perspektif tentang

kehidupan lewat potret.

Page 19: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

14

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

Cahaya sebagai Pendukung Estetik

dalam Fotografi

Dunia Fotografi tentunya tidak terlepas

dari nilai dan kaidah estetika. Estetika

merupakan ilmu yang mempelajari segala

sesuatu yang berkaitan dengan

keindahan. Salah satu unsur pendukung

estetika dalam fotografi yaitu sinar atau

cahaya. Sinar atau cahaya dapat berasal

dari matahari, atau cahaya buatan, seperti

lampu atau cahaya api. Dengan bantuan

cahaya, dapat menghasilkan foto yang

menarik dengan menampilkan warna-

warna benda atau objek. Selain itu,

cahaya juga dapat menciptakan suasana

dalam fotografi.

2. PEMBAHASAN

Pernahkah kalian mem-bayangkan

melukis tanpa menggunakan cat dan

kuas, bahkan tanpa menggunakan alat

lukis apa pun? Terdengar tidak masuk

akal, tapi itulah yang akan coba kita

lakukan.

Fotografi secara etimologis berasal

dari kata photos dan graphos yang berarti

melukis dengan cahaya. Dengan teknik

“light painting” kita benar-benar bisa

melukis dengan cahaya. Secara teknis

light painting sangat mudah dilakukan.

Kreativitas adalah kunci utama untuk

menghasilkan sebuah karya light painting

yang menarik.

Light painting merupakan salah

satu teknik yang bisa diaplikasikan dalam

kreativitas menggunakan long exposure

(membuka shutter dalam waktu lama).

Sebenarnya ada 2 teknik kreatif dalam

permainan long exposure, yakni “slow

speed” dan “movement”. Dalam slow

speed kita mengatur kamera pada speed

(kecepatan) rendah, kemudian kamera

digerakan saat memotret objek.

Gambar 1. teknik slow speed

“Red Line” F.11 | S. 1/10s | iso.500 | 17mm

|Nikon d300s

I Putu Dudyk Arya Putra M.Sn

Teknik slow speed me-mungkinkan

kita untuk menampilkan kesan gambar

yang bergerak, kita bahkan bisa

mendapatkan bentuk-bentuk menarik dan

unik tergantung dari cara kita

menggerakan kamera saat memotret.

Masih dengan memanfaatkan long

exposure, teknik movement memberikan

ruang sangat luas untuk kreativitas.

Fotografer sering memanfaatkan teknis

ini dalam memotret jalanan di malam

hari, menghasilkan gambar dengan

komposisi cahaya yang dinamis.

Gambar 2. teknik movement

“Raja Jalanan” F.11 | S. 1/10s | iso.500 |

17mm |Nikon d300s

I Putu Dudyk Arya Putra M.Sn

Tidak hanya dengan me-

manfaatkan objek yang bergerak secara

alami, kita juga bisa melakukan hal yang

lebih merangsang kreativitas, yakni

dengan teknik light painting. Light

painting memungkinkan kita sebagai

Page 20: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

15

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

fotografer terlibat secara langsung dalam

menghasilkan objek yang akan kita foto,

dengan kata lain, kita dapat melukis

dengan cahaya.

Light painting dilakukan membuka

shutter dalam waktu lama (long

exposure), memotret dalam kegelapan

dan mengarahkan sumber cahaya pada

beberapa titik objek foto sepanjang

shutter terbuka. Kita menggunakan

sumber cahaya sebagai kuas untuk

melukis dengan menerangi beberapa area

atau titik pada objek, sehingga hanya

daerah tersebut yang terekam di foto.

Kita juga bisa berkreasi dengan

membentuk sebuah pola cahaya yang

unik, semua tergantung keinginan dari si

fotografer itu sendiri.

Gambar 3. teknik light painting

“Goyang” F.11 | S. 1/10s | iso.400 | 24mm

|Nikon d300s

I Putu Dudyk Arya Putra M.Sn

Gambar 4. teknik light painting

“Fire Dance” F.8 | S. 1/10s | iso.400 | 24mm |

Nikon d300s

I Putu Dudyk Arya Putra M.Sn.

Apa saja yang dibutuhkan untuk

menghasilkan sebuah foto light

painting?

Pertama, kita butuh sebuah kamera

dengan kontrol manual terutama yang

dilengkapi dengan mode bulb. Mode ini

memungkinkan waktu exposure yang

lama, diatas 30 detik bahkan sepanjang

shutter ditekan. Kedua kita butuh sebuah

tripod untuk menjaga kamera ada di

posisi tetap stabil. Ketiga, kita butuh

sumber cahaya, seperti senter, lampu,

flash eksternal, lilin, dan lain-lain. Makin

beragam sumber cahaya maka makin

banyak opsi kreatif kita. Keempat, kita

butuh shutter release bila tidak ada orang

yang bisa kita berdayakan untuk

membantu memencet tombol shutter atau

membantu menggerakan sumber cahaya.

Teknik light painting memang agak sulit

dilakukan tanpa bantuan orang lain.

Bagaimana proses light painting?

Foto light painting bisa dicapai

dengan banyak cara, berikut adalah cara

yang paling mudah.

1. Carilah tempat yang gelap, kalian

bisa melakukannya di dalam ruangan

di malam hari dengan lampu

dimatikan. Jika kalian mau

mencobanya di luar ruangan,

usahakan tidak ada sumber cahaya

lain yang mungkin ikut terekam ke

dalam foto.

2. Tentukan obyek foto yang akan

sinari, lalu tentukan bagaimana anda

akan menyinarinya. Alternatif lain

adalah dengan memotret pola sumber

cahaya, kalian bisa mencoba dengan

menggunakan lampu senter/sumber

cahaya terarah lain yang digerakan

sesuai dengan pola yang kalian

inginkan.

3. Gunakan apperture yang moderat,

antara f/4 sampai f/8 sebagai pilihan

awal. Tenang saja, ini hanya untuk

memudahkan percobaan. Setelahnya

kalian bebas berkreasi dengan

apperture.

Page 21: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

16

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

4. Gunakan kabel release shutter lalu

kunci di posisi lock, atau

manfaatkanlah bantuan dari teman

untuk memencet tombol shutter

selama proses light painting.

5. Sekarang, mulailah mengguna-kan

sumber cahaya sesuai dengan

keinginan kalian. Kalian bisa

menerangi beberapa titik objek atau

menggerakan sumber cahaya sesuai

dengan pola yang diinginkan.

6. Jangan berdiri diantara posisi lensa

dan sumber cahaya. Adanya objek

lain di depan lensa akan

menghasilkan gangguan dalam foto,

seperti munculnya siluet yang tidak

diinginkan.

7. Berkreasilah dengan waktu

penyinaran. Kalian bisa mengatur

berapa lama sebuah objek disinari,

perbedaan waktu ini akan

menghasilkan perbedaan gelap

terang dalam foto.

8. Setelah selesai melukis, lepas tombol

shutter atau kabel release dan lihatlah

foto yang kalian hasilkan.

Gambar 6. foto light painting

“Goyang” F.11 | S. 1/5s | iso.400 | 17mm

|Nikon d300s

I Putu Dudyk Arya Putra M.Sn.

3. PENUTUP

Untuk menghasilkan karya foto yang

mengandung nilai keindahan, tentunya

harus melalui tahapan atau proses

bereksperimen untuk menciptakan

gambar dengan teknik fotografi. Salah

satu teknik fotografi yang memerlukan

proses eksperimen untuk menghasilkan

karya yang maksimal adalah teknik “light

painting”. Dalam permainan light

painting, dibutuhkan beberapa kali

percobaan sampai benar-benar

menemukan hasil akhir yang diinginkan.

Terus lakukan percobaan dengan

mengatur diafragma, berkreasi dengan

sumber cahaya dan pola pergerakan

cahaya. Kreativitas dan eksperimen

adalah kunci utamanya.

DAFTAR PUSTAKA

Aditiawan, Rangga. 2014. Fotografi

untuk Pemula dan Orang Awam.

Jakarta : Dunia Komputer.

Djelantik.2008. Estetika Sebuah

Pengantar. Jakarta : Masyarakat

Seni Pertunjukan Indonesia.

Sugiarto, Atok. 2006. Indah itu Mudah :

Buku Panduan Fotografi. Jakarta :

PT Gramedia Pustaka Utama.

Susanto, Mike. 2012. Diksi Rupa :

Kumpulan Istilah & Gerakan Seni

Rupa. Yogyakarta : DictiArt Lab.

Page 22: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

17

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

DAYA TARIK KARIKATUR

SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN PESAN

YANG BERSIFAT HUMORIS

Agung Wijaya, S.Sn., M.Sn.

Dosen Desain Komunikasi Visual

Sekolah Tinggi Desain Bali

email : [email protected]

ABSTRAK

Karikatur merupakan salah satu karya seni yang masuk dalam ranah komunikasi

visual yang sangat efektif dalam penyampaian pesan dalam dinamika sosial yang terjadi

di masyarakat. Dalam karikatur yang baik harus adanya penggabungan antara seni dalam

mengekpresikan karakter serta ketajaman dan kecerdasan dalam menanggapi fenomena

yang sedang terjadi di masyarakat yang dikemas dengan humoris.

Kata kunci : karikatur, komunikasi visual, humoris.

PENDAHULUAN

Komunikasi visual merupakan cara

penyampaian suatu informasi yang

menggunakan unsur dasar tata rupa

sebagai kekuatan utamanya dalam

menyampaikan komunikasi. Unsur dasar

visual tersebut ialah segala sesuatu yang

dapat dilihat dan dapat diterapkan atau

dipakai untuk menyampaikan arti,

makna, serta pesan yang ingin

disampaikan dan salah satu unsur tersebut

adalah ilustrasi atau gambar. Ilustrasi

merupakan salah satu unsur yang

berperan penting dalam media

komunikasi visual, adanya unsur ilustrasi

bukan hanya sekedar pelengkap atau

penjelas teks, tetapi menjadi sesuatu yang

sifatnya lebih dominan sebagai unsur

visual yang berdiri sendiri.

Kebanyakan orang ingin untuk

menerima atau mendapatkan informasi

dengan cepat, dan mudah tanpa harus

membaca terlalu banyak informasi yang

disampaikan. Oleh karenanya Informasi

dengan media gambar lebih disukai

dibandingkan dengan informasi teks atau

tulisan saja. karena menatap gambar jauh

lebih mudah dan sederhana dibandingkan

media tulisan yang perlu waktu lebih

untuk membaca dan mengerti isi pesan

yang dimuat.

Karikatur merupakan salah satu

media yang mengutamakan kekuatan

gambar dalam menyampai-kan pesan.

Gambar yang dibuat merupakan potret

wajah yang dilebih-lebihkan agar

berkesan distortif serta pesan yang

disampaikan dalam media kariakatur

mempunyai ungkapan kritis yang

dikemas secara humoris dan merupakan

fenomena-fenomena yang sedang terjadi

di masyarakat. Karikatur merupakan

salah satu karya seni yang dapat

dijadikan rujukan untuk memahami

dinamika sosial yang sedang terjadi

dalam masyarakat. Namun mengingat

karya seni itu berupa gambar yang tidak

secara langsung bisa diserap oleh

pembaca, maka untuk memahaminya

pembaca perlu mengikuti per-kembangan

yang sedang terjadi.

Page 23: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

18

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi Penyampaian Pesan

Karikatur biasanya disajikan dengan

humoris dalam penyampaian pesan-nya.

Dalam penyampaian sebuah pesan,

diperlukan sebuah daya tarik, salah

satunya adalah dengan daya tarik humor.

Humor efektif dalam penyampaian pesan

karena beberapa hal, yaitu :

- Humor merupakan metode yang

efektif untuk menarik perhatian.

- Humor tidak merugikan secara

keseluruhan.

Ilustrasi

Ilustrasi merupakan seni gambar yang

dimanfaatkan untuk memberi penjelasan

suatu maksud atau tujuan secara visual.

Ilustrasi dapat berfungsi sebagai

cerminan dari narasi yang ada dalam teks

atau ilustrasi tersebut merupakan teks itu

sendiri.

Ilustrasi selain berfungsi sebagai artistik,

juga dapat memberi arti dan simbol

tertentu. Ilustrasi dalam

perkembangannya, tidak hanya sebagai

sarana pendukung cerita, tetapi dapat

juga sebagai pengisi ruang kosong dalam

majalah, koran, tabloid, dan lain-lain

dengan berbagai bentuk, seperti : seni

sketsa, lukis, grafis, desain, kartun, dan

karikatur.

Karikatur

Karikatur merupakan ilustrasi yang

mengandung pesan atau sindiran yang

terbentuk dari proses deformasi atas figur

aslinya. Karikatur umum-nya terdapat

dalam media massa yang dianggap

sebagai sebuah pedang opini, kritik atau

sikap politik yang tak kalah efektif

dibandingkan dengan kritik dalam bentuk

karya tulis atau sastra.

PEMBAHASAN

Sejarah Perkembangan Karikatur

Karikatur, berasal sari kata caricare

(bahasa Itali) yang makna-nya memberi

muatan atau tambahan ekstra. Arti

karikatur yang sebenar-nya adalah potret

wajah yang diberi muatan lebih yang

berkesan distortif, namun secara visual

masih dapat dikenali objeknya.

Karikatur dibedakan dari kartun

karena karikatur tidak membentuk cerita

sebagaimana kartun, namun karikatur

dapat menjadi unsur dalam kartun,

misalnya dalam kartun editorial. Orang

yang membuat karikatur disebut sebagai

karikaturis.

Menurut T. Susanto (1996:39)

karikatur merupakan alat yang paling

mudah dan cocok untuk menggambarkan

suatu realitas yang terjadi dalam

masyarakat. Pesan yang disampaikan

dalam karikatur mempunyai ungkapan

yang kritis terhadap berbagai

permasalahan yang dikemas secara

humoris. Beberapa tema yang diangkat

dalam karikatur cukup beraneka ragam,

mulai cinta, perang, politik, ekonomi,

budaya, Olahraga sampai ke kehidupan

sehari-hari.

Karikatur banyak digunakan

sebagai media kritik sosial yang dimuat

pada rubrik-rubrik khusus pada surat

kabar atau majalah yang menggambarkan

potret tokoh terkenal atau figur dimata

masyarakat, baik itu seniman, politikus,

budayawan, Negarawan dan orang-orang

yang karena peristiwa tertentu menjadi

pusat perhatian. Namun belakangan ini

karikatur tidak lagi khusus digunakan

sebagai media kritik sosial yang

menggambarkan figure tokoh masyarakat

tetapi karya karikatur sudah mencakup

seluruh lapisan masyarakat untuk

digunakan sebagai media seni pajangan

sebagi koleksi pribadi.

Karikatur Di Barat

Karikatur merupakan salah satu

bentuk seni lukis baru yang berkembang

di Inggris, Karikaturis Inggris yang

terkenal pada saat itu adalah James

Gillray, Thomas Rowlandson dan George

Cruikshank yang menggabungkan unsur

Page 24: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

19

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

karikatur dengan kartun menjadi kartun

satire.

Pada tahun 1830-an karya-karya

mereka kemudian diekspor ke Prancis

dalam mingguan La Caricature dan

harian Le Charivaric yang keduanya

dipimpin oleh Charles Philipon.

Dua terbitan Charles Philipon

tersebut membuat Prancis menjadi pusat

baru perkarikaturan. Sejumlah karikaturis

terbaik pada zaman itu dipekerjakan oleh

Philipon; Paul Gavarni, J.J. Grandville,

dan terutama Honoré Daumier, yang

dianggap sebagai salah satu seniman

paling terampil dalam sejarah karikatur.

Baik Philipon maupun Daumier pernah

ditahan akibat karikatur mereka

mengkritik pemerintahan raja Prancis

saat itu, Louis-Philippe. Philipon meng-

gambar potret Raja Louis-Philippe yang

bermetamorfosis menjadi buah pir dan

Daumier sendiri pertama kali diadili

karena Gargantua, kartun karyanya yang

mengkarikaturkan Louis-Philippe sebagai

raksasa yang memakan uang rakyat.

Karikatur sebagai “seni khusus”

gambar distortif wajah dan figur tokoh

masyarakat kemudian menyebar ke

media lain, yaitu patung, dimulai dari

patung-patung karikatur karya Jean-

Pierre Dantan. Gaya patung Dantan ini

sangat mempengaruhi para seniman

karikatur, sehingga mereka pun

menciptakan patung-patung kepala

penyanyi, penulis, pemusik dunia

terkenal dan banyak aktor terkenal dari

Comédie-Française. Bentuknya mungil

dan menjadi sangat diminati, dipakai

sebagai hiasan ujung tongkat, pegangan

kayu, topeng, dan alat permainan lainnya.

Karikatur Di Indonesia

Di Indonesia, sebagian besar

karikaturis adalah kartunis dimana karya

karikaturnya tak ubahnya seperti potret

dengan distorsi wajah yang kurang

menonjol dan banyak yang hanya

mempermainkan proporsi anatomi saja,

seperti kepala lebih besar dari tubuh,

hidung yang dimancungkan dll. Jika

mencapai tingkat kemiripan, meski boleh

dikatakan memadai, namun ia sebenarnya

belum memvisualkan potret karikatural,

melainkan masih berkutat pada realisme.

Thomas Aquino Lionar (alm.) merupakan

orang pertama kali menggarap potret

karikatural sesuai dengan arti yang

sebenarnya. Ismail Saleh menteri

kehakiman waktu itu dikarikaturkan

sehingga lebih mirip monyet ketimbang

wajah aslinya. Atau juga karikatur Ali

Said yaitu Jaksa Agung yang menggiring

asosiasi orang kepada wajah kuda.

Augustin Sibarani merupakan

salah satu karikaturis yang masih eksis

berkarya sejak tahun 1950 hingga 196.

Namanya menjadi sangat menonjol dan

mucul setelah menjadi seniman karikatur

politik tetap di Bintang Timur tahun

1957. Karena perubahan situasi politik,

Sibarani tak mendapat tempat di media

massa, bersama dengan dibubarkannya

berbagai organisasi dan media berhaluan

kiri. Baru pada tahun 1998 pada usia nya

yang meranjak 73 tahun,yang sudah

cukup tua untuk berkarya tetapi Sibarani

diam-diam menyebarkan karikatur

politiknya dalam bentuk fotokopian

ukuran A3. Fotokopi itu beredar luas

hingga ke Prancis dan Amerika, dan

beberapa dimuat dalam terbitan jurnal

disana. Setelah masa reformasi Sibarani

pernah sebentar berkarya karikatur di

majalah dan menerbitkan buku karikatur

berjudul “Karikatur dan Politik” tahun

2001.

Daya Tarik Humoris Dalam Pesan

Karikatur

Banyak cara dalam me-nyampaikan

sebuah pesan dalam bentuk media

gambar salah satunya dengan daya tarik

humoris. Gaya dalam mengeksekusi

pesan dengan daya tarik humoris banyak

dilakukan, karena dengan humor sangat

mudah untuk menarik perhatian, mudah

dikenal dan mudah diingat dari pesan

yang akan disampaikan. Tidak dapat

Page 25: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

20

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

dipungkiri bahwa unsur gambar

merupakan daya tarik utama dalam

menarik perhatian pembaca, apalagi

unsur gambar tersebut dikemas secara

kreatif seperti halnya karikatur.

Tentang karikatur sendiri, dalam

Encyclopedie Internasional, karikatur

didefinisikan sebagai sebuah “satire”

dalam bentuk gambar atau patung.

Adapun dalam Encyclopedie Britaninica,

karikatur didefinisikan sebagai

penggambaran seseorang, suatu tipe, atau

suatu kegiatan dalam keadaan terdistorsi

biasanya suatu penyajian yang diam dan

dibuat berlebih-lebihan.

Disimpulkan bahwa sebuah

karikatur mesti dilukiskan dengan

mengandung dua ciri yaitu, adanya satire

dan distorsi. “Satire” di sini diartikan

sebagai gaya bahasa untuk menyatakan

sindiran terhadap suatu keadaan atau

seseorang atau tepatnya sebuah ironi,

suatu tragedi-komedi atau suatu parodi.

Karena itu, di dalamnya dapat

mengandung sesuatu yang janggal,

“absurd”, yang bisa menertawakan.

Sedangkan distorsi berarti melebih-

lebihkan atau menyalahi anatomi agar

memiliki kesan humoritis sehingga

menjadi lebih indah dari aslinya.

Karikatur sebagai media

komunikasi visual sangat efektif

digunakan sebagai media penyampai

pesan dalam bentuk media gambar.

Menurut Wilbur Schramm di dalam

bukunya “The Process and Effects of

Mass Communication”, menjelaskan 4

syarat untuk komunikasi yang berhasil,

yaitu :

1. Pesan harus dibuat sedemikian rupa,

sehingga dapat menimbul-kan

perhatian.

2. Pesan harus dirumuskan sebegitu rupa,

sehingga dapat mencakup pengertian

yang sama dan lambang-lambang

yang di-mengerti.

3. Pesan harus dapat menimbulkan

kebutuhan pribadi dan menyaran-kan

bagaimana kebutuhan itu dapat

dipenuhi.

4. Pesan tadi yang bagaimana kebutuhan

dapat dipenuhi harus sesuai dengan

situasi penerima komunikasi ketika

itu.

Dalam pesannya karikatur identik

menggunakan atau menyisipkan

humoristik untuk menyampaikan pesan

yang biasanya berupa kritikan. Apakah

humor itu efektif atau humor macam apa

yang berhasil, itu tergantung dari sejauh

mana masyarakat mengikuti fenomena

dan mempersepsikannya.

Dalam Buku Aplikasi Desain

Grafis Untuk Periklanan, hasil survey

menyebutkan bahwa humor akan efektif

jika digunakan untuk menarik perhatian

orang dan menciptakan kesadaran merek.

Beberapa hasil survey tersebut adalah :

1. Humor merupakan metode yang

efektif untuk menarik perhatian orang

terhadap iklan

2. Humor tidak merugikan secara

keseluruhan

3. Humor tidak memberikan terhadap

non humor untuk meningkatkan

persuasi

4. Humor menyempurnakan kesukaan

baik terhadap iklan maupun merek

yang diiklankan

5. Humor akan lebih berhasil digunakan

untuk mempertahan-kan daripada

untuk mem-perkenalkan produk.

Humoris sangat menempel pada

karakter dari karya karikatur Untuk itu,

pembaca diajak berpikir, merenungkan,

dan memahami pesan-pesan yang

terdapat dalam gambar karikatur. Melalui

media visual, kritikan-kritikan yang

disampaikan secara jenaka tidak begitu

dirasa melecehkan atau mempermalukan.

Bahkan, seringkali gambar terkesan lucu,

sehingga membuat para pembaca

tersenyum dan tertawa karena

mengandung unsur humor. Pejabat

pemerintah atau tokoh masyarakat yang

menjadi objek karikatur pun tidak

tersinggung, tetapi justru sebaliknya

Page 26: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

21

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

merasa senang karena dirinya diangkat ke

permukaan oleh karikaturis. (Sobur,

2003:140).

Contoh Karikatur

Gambar 1. Karikatur Politik

sumber : forum.detik.com

Gambar 2. Karikatur Pendidikan

sumber : gambarlucu.com

Gambar 3. Karikatur Politik

sumber : saharalaptop.blogspot.com

KESIMPULAN

Salah satu ciri gambar karikatur

adalah jenaka sebuah karya karikatur

secara visual harus mampu menyuguhkan

lelucon atau humor dengan media

gambar. Karya karikatur harus memenuhi

syarat untuk memancing tawa. Sebagai

karya seni dalam menyampaikan pesan,

ada empat hal yang harus diperhatikan

dalam karikatur, pertama harus informatif

dan komunikatif, kedua harus situasional

dengan pengungkapan yang hangat,

ketiga memuat kandungan humor,

keempat harus mempunyai gambar yang

baik.

Daftar Pustaka

Susanto, Mike. 2011. Diksi Rupa :

Kumpulan Istilah & Gerakan Seni

Rupa. Yogyakarta : DictiArt Lab.

Suyanto. 2004. Aplikasi Desain Grafis

untuk Periklanan. Yogyakarta :

ANDI.

www.forum.detik.com. Karikatur Politik-

Korupsi.

www.gambarlucu.com. Karikatur

Pendidikan-UN.

www.saharalaptop.blogspot.com.

Karikatur Politik-KPK.

Page 27: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

22

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

EFEKTIVITAS PENEMPATAN IKLAN OUTDOOR

PADA TEMPAT UMUM

A. A. Sagung Intan Pradnyanita, S.Sn., M.Sn.

Dosen Desain Komunikasi Visual, Sekolah Tinggi Desain Bali

Email : [email protected]

Abstrak

Iklan merupakan bentuk promosi yang paling dikenal dan banyak digunakan oleh

perusahaan yang memproduksi barang dan jasa untuk ditujukan kepada

masyarakat luas. Seiring dengan perkembangan teknologi, media promosi juga

mengalami perkembangan pada medianya dan unsur visual yang ditampilkan.

Berdasarkan penempatannya, media promosi dibedakan atas dua, yaitu media

promosi dalam ruangan (indoor) dan media promosi luar ruang (outdoor). Iklan

luar ruang (outdoor) telah mengalami mengalami berbagai macam inovasi yang

dilengkapi dengan efek gerakan atau efek yang mencolok. Iklan outdoor,

merupakan salah satu media komunikasi visual yang efektif digunakan untuk

promosi. Selain pemilihan media promosi yang menarik, penempatan iklan

outdoor yang strategis di tempat umum juga sangat berpengaruh dalam

mempromosikan suatu produk atau jasa.

Kata Kunci : iklan, iklan luar ruang, penempatan iklan.

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Keberhasilan perekonomian

suatu perusahaan, banyak ditentukan

oleh kegiatan-kegiatan periklanan.

Kegiatan periklanan bertujuan untuk

menunjang usaha penjualan barang

ataupun jasa/pelayanan dari suatu

perusahaan. Kegiatan periklanan

biasanya berkaitan dengan promosi.

Promosi merupakan suatu koordinasi

dari seluruh upaya yang dimulai

pihak penjual untuk membangun

berbagai saluran informasi dalam

menjual produk atau jasa dari suatu

perusahaan (Morissan, 2007 : 13).

Usaha perusahaan dalam mem-

promosikan barang atau jasanya

melalui media-media periklanan,

baik berupa media cetak ataupun

media elektronik.

Iklan dapat didefinisikan

setiap bentuk komunikasi mengenai

suatu organisasi, produk, jasa, servis,

ataupun ide yang dibayar oleh satu

sponsor. Iklan merupakan bentuk

promosi yang paling dikenal, dan

banyak digunakan oleh perusahaan

yang memproduksi barang dan jasa

ditujukan kepada masyarakat luas.

Media periklanan dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu media

lini atas dan media lini bawah.

Perusahaan-perusahaan besar dalam

mempromosikan produknya banyak

yang memilih media promosi lini

atas, agar produk atau jasanya lebih

Page 28: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

23

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

dikenal oleh masyarakat. Selain

media promosi lini atas dan lini

bawah, dilihat dari penempatannya,

media promosi dibedakan atas dua

yaitu media promosi dalam ruang

(indoor) dan media promosi luar

ruang (outdoor). Seiring dengan

perkembangan teknologi, media

promosi luar ruang juga mengalami

perkembangan pada jenis dan visual

yang ditampilkan. Salah satu contoh

adalah papan reklame. Reklame

bukannya lagi hanya dalam

pengertian sederhana seperti spanduk

dan sejenisnya, namun berkembang

baik dalam ukuran maupun bentuk

tampilan visualnya yang mengikuti

kemajuan teknologi itu sendiri.

Sebagai media iklan yang

ditampilkan di areal luar ruangan

(outdoor advertising) memiliki

berbagai macam tipe, bentuk yang

jumlahnya sangat banyak dan

beraneka ragam. Seperti : billboard

advertising, baliho, spanduk, neon

box, pylon sign, banner, videotron,

dll. Dari istilah dan nama diatas

sebenarnya memiliki fungsi yang

sama sebagai alat propaganda

promosi, hanya dari segi bentuk,

konstruksi, dan visualnya saja yang

memiliki perbedaan.

Pemasangan media promosi

luar ruang (outdoor) tentunya juga

harus sesuai dengan standar ukuran

media, tingginya dari permukaan

tanah, dan penempatannya harus

seiijin pemerintah daerah setempat.

Saat ini iklan luar ruang telah

mengalami berbagai macam inovasi,

yang dilengkapi dengan efek

gerakan, atau efek yang mencolok.

Iklan outdoor merupakan salah satu

media komunikasi visual luar ruang

yang efektif digunakan untuk

promosi. Selain pemilihan media

promosi yang menarik, penempatan

iklan yang strategis juga sangat

berpengaruh dalam mempromosikan

suatu produk atau jasa.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini

bagi penulis dan masyarakat umum

adalah untuk

mengetahui efisiensi iklan luar ruang

(outdoor) dan penempatan yang

strategis.

Tinjauan Pustaka

Beberapa media luar ruang (outdoor)

yang digunakan untuk promosi :

Billboard advertising. Billboard adalah bentuk

promosi iklan luar ruang (outdoor

advertising) dan memiliki ukuran

yang cukup besar. Dalam arti yang

sebenarnya billboard adalah bentuk

poster dengan ukuran yang cukup

besar dan diletakkan tinggi di tempat

tertentu yang ramai dilalui orang.

Billboard termasuk model reklame

media luar ruang yang paling banyak

digunakan.

Perkembangan billboard

cukup pesat. Di era digital ini,

billboard pun menggunakan

teknologi baru sehingga muncullah

istilah yang disebut dengan digital

billboard. Ada juga mobile billboard

yaitu billboard yang berjalan ke sana

ke mari karena dipasang pada

kendaraan yang khususnya mobil

(iklan berjalan). Pada per-

kembangannya, billboard sudah ada

yang digital.

Di Indonesia, billboard

memiliki definisi sendiri, yaitu

reklame yang berbentuk bidang

dengan bahan terbuat dari kayu,

logam, fiberglas, kain, kaca, plastik,

dan sebagainya yang pemasangannya

Page 29: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

24

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

berdiri sendiri, menempel bangunan

dengan konstruksi tetap, dan reklame

tersebut bersifat permanen. Jadi

papan iklan di atas toko pun masuk

kategori billboard.

Baliho. Selain billboard, di Indonesia

juga dikenal dengan sebutan baliho.

Perbedaannya terletak pada

permanen atau tidaknya tempat

billboard itu berdiri. Jika tempatnya

(berupa konstruksinya) sementara

atau semi permanen maka billboard

tersebut disebut baliho. Baliho

bahannya bisa berupa kayu, logam,

kain, fiberglas dan sebagainya.

Isinya merupakan informasi jangka

pendek mengenai acara (event)

tertentu atau kegiatan yang bersifat

insidentil.

Videotron Sebuah billboard yang pada

masanya mengalami kemajuan

dengan mengikuti teknologi yang

terus berkembang mengikuti jaman

dan tampil beda, yaitu dengan

menampilkan isi iklan berupa

gambar film atau video digital

sebagai media utamanya.

Stimuli Pemasaran

Kesuksesan produk ber-

gantung pada apakah pengembangan

produk dan stimuli pemasaran

menurut persepsi konsumen relevan

dengan kebutuhan mereka. Stimuli

pemasaran adalah semua bentuk

komunikasi atau stimuli fisik yang

dimaksudkan untuk mempengaruhi

konsumen. Salah satu cara untuk

mempengaruhi konsumen adalah

dengan membuat iklan luar ruang

(penempatan iklan di tempat umum),

makin besar ukuran iklan, makin

besar kemungkinannya diperhatikan.

Metode Penelitian

Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah di

beberapa jalan utama yang

terdapat di daerah Denpasar,

yang banyak terdapat media

promosi luar ruang, yang terletak

di Jl. Jenderal Soedirman dan di

Simpang Enam Jl Teuku Umar,

Denpasar.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data

meliputi : studi pustaka,

observasi dan dokumentasi.

Teknik Analisa Data

Teknik analisa data meliputi :

mengumpulkan data, meng-

analisa, menarik kesimpulan dan

menyusun laporan.

PEMBAHASAN

Saat ini iklan luar ruang telah

mengalami inovasi perkembangan

yang mengikuti kemajuan teknologi,

seperti munculnya media outdoor

dengan menggunkan digital atau

dengan media elektronik. Iklan

Outdoor ini sangat efektif digunakan

dalam promosi, karena ttidak hanya

menampilkan gambar, tetapi

menampilkan video bergerak, dan

diberi efek-efek yang membuat iklan

tersebut jadi lebih menarik.

Media promosi outdoor

memiliki kualitas khusus yang

berbeda dengan dengan iklan

lainnya. Namun kedudukan dan

fungsi dari iklan outdoor lebih

berfungsi sebagai iklan pengingat

atau untuk mengingatkan khalayak

sasaran. Dilihat dari karakteristiknya,

efektifitas iklan outdoor dapat

dirangkum sebagai berikut :

Ukuran dan Dominasi : karena

ukuran yang cukup besar, maka

Page 30: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

25

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

iklan outdoor dapat mendominasi

pemandangan dan mudah

menarik perhatian khlayak. Iklan

outdoor memiliki kemampuan

tampil dengan mencolok.

Warna : Kebanyakan media

promosi outdoor menggunakan

aneka warna, sesuai dengan

suasana pesan iklan yang ingin

disampaikan, dengan gambar

atau foto bahkan video yang

realistis, sehingga memudahkan

khalayak sasaran untuk

mengingat produk yang

dipromosikan.

Pesan-pesan singkat : karena

iklan outdoor dimaksudkan untuk

menarik perhatian orang-orang

yang sedang bergerak, dan iklan

hanya dilihat dari kejauhan, maka

kalimat atau pesan-pesan tertulis

terbatas pada slogan atau pesan-

pesan singkat, atau sekedar satu

nama yang sengaja dicetak

dengan huruf yang besar-besar

dan mencolok.

Efek mencolok : karakteristik

iklan outdoor yang paling

penting adalah kemampuannya

dalam menciptakan kesan atau

ingatan khalayak sasaran melalui

penebalan, warna, ukuran dan

pengulangan.

Selain ke empat poin di atas,

salah satu hal penting dalam iklan

outdoor adalah penempatan.

Penempatan media promosi outdoor

secara strategis dapat menciptakan

suatu media promosi yang efektif.

Menentukan lokasi penempatan iklan

outdoor agar efektif, perlu mem-

pertimbangkan beberapa hal,

diantaranya yaitu :

Arus perjalanan lalu lintas : harus

mempertimbangkan peletakan

iklan outdoor, di sebelah kiri atau

kanan jalan sehingga

memungkinkan pengendara untuk

melihat atau membaca iklan

walau dalam keadaan sedang

membawa kendaraan.

Menentukan lokasi yang memiliki

sudut pandang yang luas,

sehingga memudahkan orang

untuk melihat iklan tersebut. Iklan

outdoor berfungsi untuk

membangun citra perusahaan,

sehingga penempatannya harus

sesuai dan tepat sasaran.

Memperhatikan kecepatan arus

lalu lintas, apabila ingin

menampilkan detail iklan, akan

lebih baik bila memilih jalur lalu

lintas padat, dan penempatannya

di sekitar pusat perbelanjaan, atau

di persimpangan jalan, sehingga

memungkinkan orang utuk

membaca pesan pada iklan

tersebut.

Salah satu media promosi

outdoor yang penempatannya

strategis di Denpasar adalah dengan

menggunakan media videotron,

dimana media tersebut diposisikan

pada jalan utama. Letaknya berada

persis diseberang traficklight,

sehingga pada saat lampu merah

menyala, para pengendara dapat

menyaksikan iklan bergerak,

sehingga lebih mudah menarik

perhatian pengguna jalan, dan mudah

mengingat produk yang

dipromosikan.

FOTO

Perbandingan iklan luar rang

(Outdoor) dengan media yang sama,

tetapi peletakan medianya di tempat

yang berbeda :

Page 31: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

26

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

Gambar 1. Iklan outdoor videotron di

jalan Jendral Soedirman, Denpasar

Iklan dengan videotron yang terletak

di jalan Jendral Soedirman,

Denpasar. Iklan ini berukuran cukup

besar, dan dapat dilihat dari dua sisi

jalan, yaitu dari arah Timur dan

Utara. Penempatan iklan tersebut

cukup efektif, karena pengendara

dapat melihat produk yang

diiklankan pada saat lampu lalu

lintas berwarna merah, selama

kurang lebih 42 detik. Selain

penempatan yang strategis, media

promosi ini juga menarik karena

menampilkan video iklan produk.

Gambar 2. Iklan outdoor videotron di

simpang 6, Denpasar

Iklan dengan videotron yang terletak

di simpang 6, Teuku Umar,

Denpasar. Iklan ini berukuran cukup

besar, dan mudah dilihat oleh

pengendara. Akan tetapi penempatan

iklan tersebut kurang efektif, karena

di jalur simpang 6 tersebut padat

kendaraan, dan tidak ada trafficlight-

nya, sehingga pengendara tidak ada

waktu untuk melihat iklan tersebut.

KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditarik

adalah dalam mempromosikan suatu

produk barang atau jasa, diperlukan

media komunikasi visual yang

efektif. Salah satunya adalah melalui

media luar ruang (outdoor), dengan

memperhatikan beberapa unsur

penting yaitu : tampilan visual yang

menarik, pesan atau teks yang

singkat dan mudah dimengerti, serta

penempatan iklan yang tepat,

sehingga khalayak masyarakat dapat

dengan mudah melihat produk yang

dipromosikan. Dengan demikian,

iklan menjadi efisien dan diharapkan

dapat meningkatkan penjualan dari

produk yang dipromosikan.

DAFTAR PUSTAKA

Jefkins, Frank. 1997. Periklanan.

Jakarta : Erlangga

Morisan. 2007. Periklanan

Komunikasi Pemasaran

Terpadu. Jakarta : Ramdina

Prakarsa

Sulaksana, Uyung. 2007. Integrated

Marketing Communications.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sunyoto, Danang. 2012. Dasar-

Dasar Manajemen Pemasaran.

Yogyakarta : CAPS.

Suyanto. 2004. Aplikasi Desain

Grafis untuk Periklanan.

Yogyakarta. ANDI.

Page 32: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

27

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

KONSEP PULAU DEWATA

SEBAGAI PEMBENTUK ESTETIKA DALAM

STATION ID INSPIRASI BALI INSPIRASI INDONESIA

KOMPAS TV DEWATA

Ni Wayan Nandaryani,S.Sn.,M.Sn

Desain Komunikasi Visual, Sekolah Tinggi Desain Bali

E-mail : [email protected]

ABSTRAK

Station id televisi merupakan jenis spot atau promo yang terpenting dalam

sebuah stasiun televisi. Station id bertujuan untuk menggambarkan identitas dari

stasiun televisi berdasarkan karakteristik dari stasiun televisi yang bersangkutan

Menurut Freddy station id merupakan tayangan grafis sebuah perusahaan yang

disuguhkan dalam bentuk audio visual yang menampilkan image dan konsep

dasar dari televisi. Berhasil tidaknya pencapaian bentuk estetik suatu karya

ditandai oleh menyatunya unsur-unsur estetik, yang ditentukan oleh kemampuan

memadu keseluruhan. Keindahan dalam station id Dewata TV dibentuk melalui

konsep penciptaan yang digunakan. Untuk menciptakan karya seni yang indah

dan menarik konsep kemudian mempengaruhi seluruh elemen-elemen pembentuk

serta prinsip-prinsip desain yang digunakan. Materi dalam penelitian ini adalah

Station Id Inspirasi Bali Inspirasi Indonesia Kompas TV Dewata. Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep

yang digunakan dalam station id ini adalah Pulau Dewata. Konsep ini diterapkan

dalam tampilan visual station id tersebut, mulai dari keindahan alam Bali, seni

dan budaya serta aktifitas masyarakat Bali. Konsep Pulau Dewata mempengaruhi

setiap elemen estetika yang membetuk karya seni mulai dari kesatuan, penonjolan

dan keseimbangan sehingga station id tersebut tampak indah dan menarik.

Kata kunci : konsep, estetika, Station Id Inspirasi Bali Inspirasi Indonesia,

Kompas TV Dewata.

PENDAHULUAN

Station id merupakan identitas

visual sebuah stasiun televisi dalam

tampilan grafis/animasi dengan

durasi singkat. Station id me-

nyampaikan pesan bermakna melalui

gambar bergerak dan tanda-tanda

bermakna yang ada di dalamnya

mengenai image, logo, dan citra dari

stasiun televisi. Station id biasanya

ditampilkan secara rutin tiap

pergantian program acara televisi

dengan durasi yang singkat

(Indrawati,2008:1). Selain menjadi

identitas, station id juga men-

cerminkan visi dan misi dari stasiun

televisi bersangkutan. Setiap stasiun

televisi baik swasta maupun milik

pemerintah memiliki station id untuk

menggambarkan identitas dari

stasiun televisi tersebut.

Dunia pertelevisian di

Indonesia telah mengalami kemajuan

Page 33: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

28

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

yang sangat pesat. Hingga saat ini di

Indonesia terdapat 10 stasiun televisi

swasta nasional yaitu RCTI, SCTV,

MNCTV, Metro TV, Indosiar, Trans

TV, Trans7, TV One, ANTV, dan

Global TV. Selain itu, di berbagai

daerah di Indonesia juga muncul

stasiun-stasiun televisi lokal. Bali

memiliki empat stasiun televisi lokal

yaitu Bali TV, Dewata TV, BMC

TV, dan Alam TV. Dari keempat

stasiun televisi lokal tersebut, tiga

diantaranya telah bekerjasama

dengan televisi berjaringan yaitu

Dewata TV dengan Kompas TV,

BMC TV dengan Sindo TV dan

Alam TV dengan NET TV.

Bekerjasamanya Dewata TV

dengan Kompas TV menyebabkan

terjadinya perubahan pada nama

stasiun dari Dewata TV menjadi

Kompas TV Dewata, logo, slogan

dan station id yang digunakan.

Penelitian ini difokuskan pada

station id Inspirasi Bali Inspirasi

Indonesia Kompas TV Dewata

dimana station id ini memiliki

keunikan-keunikan. Keunikan

tersebut dapat dilihat dari warna

yang digunakan, sudut pandang

kamera saat pengambilan gambar

serta setiap adegan yang ditampikan

penuh dengan makna. Sejak

mengudara resmi tahun 2007 sampai

sekarang Dewata TV memiliki 2

station id. Yang pertama yaitu

station id versi animasi yang

ditayangkan sejak tahun 2007 sampai

Oktober 2012, dan yang kedua

station id Inspirasi Bali Inspirasi

Indonesia yang ditayangkan sejak 1

November 2012 sampai sekarang.

Pada bagian awal elemen

visual menampilkan siluet pohon dan

kumpulan bebek dengan suasana

pedesaan. Suasana pedesaan dapat

dilihat dengan tidak adanya

bangunan atau gedung-gedung dalam

tampilan visual tersebut. Selanjutnya

ditampilkan suasana sawah dengan

adegan seorang petani yang sedang

bekerja. Di sebelahnya terlihat ibu-

ibu berpakaian adat Bali sedang

menjunjung gebogan di atas kepala.

Ibu-ibu tersebut ada yang

menggunakan kebaya dengan warna

kuning, hijau muda dan seorang anak

perempuan dengan kebaya kuning.

Selain itu ada juga seorang ibu

dengan kebaya merah sedang

menghaturkan sesajen di sebuah

pelinggih yang berada di tengah

sawah.

Kemudian menampilkan

adegan 3 anak laki-laki berpakaian

adat Bali berwarna putih sedang

bergurau bersama. Setting yang

ditampilkan berbeda dengan adegan

sebelumnya. Pada adegan ini yang

menjadi latar belakang adalah

tembok dari sebuah bangunan serta

kain yang berwarna putih hitam atau

saput poleng. Dilanjutkan dengan

adegan seorang wanita yang sedang

berjalan di obyek wisata Taman

Ujung Karangasem. Wanita tersebut

menggunakan pakaian putih dengan

bawahan rok panjang berwarna

jingga. Disebuah bangunan di Taman

Ujung Karangasem ditampilkan

seorang penari Oleg Tambulilingan

yang sedang menari, kemudian

wanita tersebut muncul dan melihat

penari tersebut menari. Selanjutnya

adegan beberapa anak laki-laki

berpakaian adat Bali sedang

menerbangkan kain berwana biru,

jingga dan merah di daerah bukit

kapur.

Adegan berikutnya me-

nampilkan Pura Ulun Danau Beratan

dilanjutkan dengan seorang wanita

Page 34: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

29

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

yang sedang berdiri di sebuah tempat

dengan latar belakangnya

menampilkan lautan dan meru dari

Pura Uluwatu. Kemudian dilanjutkan

dengan tampilan siluet seorang anak

perempuan dan beberapa ibu-ibu

berpakaian adat Bali sedang berjalan

di pematang sawah. Berikutnya

menampilkan pertunjukkan tarian

Kecak yang ditonton banyak

wisatawan baik mancanegara

maupun domestik. Salah satu

penontonnya adalah wanita pada

adegan sebelumnya yang berjalan di

obyek wisata Taman Ujung

Karangasem. Selanjutnya menampil-

kan bapak, ibu dan seorang anak

yang sedang duduk di sebuah sofa

menonton tarian Kecak di televisi.

Dilanjutkan dengan me-

nampilkan adegan seorang laki-laki

sedang bermain surfing di sebuah

pantai dan ikan pari yang berenang di

lautan. Kemudian adegan beberapa

anak laki-laki sedang bermain

layang-layang di sebuah pantai dan

menampilkan tampak atas suasana

sebuah pantai yang berpasir putih

dilanjutkan dengan munculnya logo

dari Kompas TV Dewata.

Station id Inspirasi Bali

Inspirasi Indonesia Kompas TV

Dewata merupakan station id yang

lebih banyak menampilkan unsur

seni, budaya dan keindahan alam

Bali dibandingkan dengan station id

TV lokal Bali lainnya. Berhasil

tidaknya pencapaian bentuk estetik

suatu karya ditandai oleh

menyatunya unsur-unsur estetik,

yang ditentukan oleh kemampuan

memadu keseluruhan. Keindahan

dalam station id Dewata TV

dibentuk melalui konsep penciptaan

yang digunakan. Untuk menciptakan

karya seni yang indah dan menarik

konsep kemudian mempengaruhi

seluruh elemen-elemen pembentuk

serta prinsip-prinsip desain yang

digunakan.

Berdasarkan uraian di atas,

maka perlu dilakukannya sebuah

penelitian untuk mengetahui konsep

yang digunakan dalam station id

Inspirasi Bali Inspirasi Indonesia

Kompas TV Dewata sehingga

membuat station id tersebut menjadi

menarik dan estetik/indah.

MATERI DAN METODE

PENELITIAN

Materi

Materi dalam penelitian ini adalah

Station Id Inspirasi Bali Inspirasi

Indonesia Kompas TV Dewata

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan

metode kualitatif, menurut Bodgan

dan Biklen dalam Metodologi

Penelitian Kualitatif Analisis Data

oleh Emzir menjelaskan terdapat

lima ciri utama penelitian kualitatif,

yaitu (1) Naturalistik, penelitian

kualitatif memiliki latar aktual

sebagai sumber langsung data dan

peneliti merupakan instrument kunci.

(2) Data deskripttif, data yang

dikumpulkan lebih mengambil

bentuk kata-kata atau gambar

daripada angka-angka. Hasil

penelitian tertulis berisi kutipan-

kutipan dari data untuk

mengilustrasikan dan menyediakan

bukti presentasi. (3) Berurusan

dengan proses, peneliti kualitatif

lebih berkonsentrasi pada proses

daripada dengan hasil atau produk.

(4) Induktif, peneliti kualitatif

cenderung menganalisis data mereka

secara induktif. (5) Makna, makna

adalah kepedulian yang esensial pada

Page 35: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

30

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

pendekatan kualitatif (Emzir,2011:2-

4).

PEMBAHASAN

Konsep Pulau Dewata

Menurut Andy Masri konsep

dapat dipahami sebagai dasar

pemikiran yang strategis untuk

mencapai satu tujuan (2010:27).

Dalam bidang desain konsep adalah

dasar pemikiran yang strategis yang

akan digunakan sebagai landasan

pengambilan keputusan.

Lebih lanjut Andry Masri

dalam Strategi Visual memaparkan

bahwa tidak ada desain yang tidak

memiliki tujuan. Dalam arti ideal

yang umum, desain difungsikan

sebagai sarana untuk mengubah

sebuah kondisi menjadi lebih baik

dari kondisi sebelumnya, dari sebuah

ketidakjelasan menjadi jelas, dari

sebuah kesukaran menjadi

kemudahan, dan seterusnya

(2010:27).

Konsep desain dapat

dipahami sebagai pemikiran strategis

yang akan digunakan sebagai

landasan desain yang memenuhi

kriteria desain yang baik, memenuhi

tuntutan yang diberikan dengan

memamnfaatkan kesimpulan data

yang ada, sehingga tujuan desain

dapat tercapai. Konsep desain yang

baik dapat dimengerti sebagai

strategi desain yang baik. Strategi

yang baik adalah pemikiran yang

terbaik, memenuhi nilai efektivitas

dan efisiens (Masri,2012:34).

Berdasarkan hasil wawancara

dengan Erwin Fitriansyah selaku

konseptor dari station id Inspirasi

Bali Inspirasi Indonesia Kompas TV

Dewata, konsep yang digunakan

adalah Pulau Dewata (land of god).

Konsep ini digunakan agar dapat

menyampaikan pesan mengenai

keanekaragaman seni dan budaya

masyarakat Bali. Selain itu juga

konsep dalam station id bertujuan

untuk menyampaikan pesan dari

stasiun televisi.

Bali dikenal dengan sebutan

Pulau Dewata, Pulau Seribu Pura,

atau Pulau Surga. Perpaduan antara

adat budaya, alam yang indah serta

masyarakatnya yang ramah

menjadikan pulau ini impian bagi

siapa pun sebagai tempat tujuan

wisata. Pulau Bali menjadi tujuan

wisata internasional yang mampu

mendulang devisa melimpah bagi

Indonesia .

Bali menjadi terkenal di

dunia karena keindahan alamnya

yang memukau, pantai yang

menawan, pegunungan yang indah,

dan seni budaya yang unik.

Masyarakat yang ramah dan

mayoritas beragama hindu adalah ciri

lain dari pulau ini. Aktifitas ritual

agama hindu selalu berhubungan

dengan seni dan budaya masyarakat

setempat. Seni budaya, adat dan

agama yang dianut sebagian besar

masyarakat Bali merupakan satu

kesatuan yang saling melengkapi dan

memberi arti, fungsi dan makna

dalam tata keagamaan di Pulau

Dewata.

Dalam buku Bali dalam Dua

Dunia dikatakan selama ini Bali

sering dipuji dan diromantiskan

sebagai pulau yang indah dengan

penduduknya yang cantik dan

tampan yang tetap melestarikan

warisan budaya leluhurnya yang

indah dan beragam. Lebih jauh lagi,

orang Bali juga dipuja-puji sebagi

orang-orang berdarah seni, dan juga

petani-petani andal yang selama

berabad-abad menciptakan tidak saja

Page 36: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

31

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

karya seni adiluhung tetapi juga hasil

pertanian yang melimpah, terutama

dari sawah-sawahnya yang diairi

dengan sistem irigasi yang sempurna

Berdasarkan uraian di atas,

konsep Pulau Dewata inilah yang

digunakan oleh Kompas TV Dewata

dalam penciptaan Station Id Inspirasi

Bali Inspirasi Indonesia. Hal ini

dapat terlihat dari visual yang

ditampilkan dalam setiap adegan

station id tersebut.

a. Keindahan Alam

Keindahan alam Bali yang

ditampikan dalam station id

Inspirasi Bali Inspirasi Indonesia

adalah berupa suasana pedesaan

di pagi hari yang digambarkan

dengan pohon kelapa yang

tampak siluet dan beberapa bebek

yang berjalan beriringan. Selain

itu juga ditampilkan sawah hijau

yang terbentang dengan langit

yang berwarna biru. Dalam

station id Inspirasi Bali Inspirasi

Indonesia Kompas TV Dewata

juga menampilkan keindahan laut

dan pantai yang menawan.

Gambar 1. Keindahan alam Bali

yang ditampilkan dalam station id

Inspirasi Bali Inspirasi Indonesia

Kompas TV Dewata

b. Seni dan Budaya

Kesenian yang ditampilkan dalam

station id Inspirasi Bali Inspirasi

Indonesia Kompas TV Dewata

adalah seni tari. Tari yang

ditampilkan adalah Tari Oleg

Tambulilingan dan Tari Kecak

dengan lakon Ramayana.

Gambar 2. Tari Oleg dan Tari Kecak

dalam station id Inspirasi Bali

Inspirasi Indonesia Kompas TV

Dewata

c. Masyarakat Bali

Aktifitas masyarakat Bali yang

ditampilkan dalam station id ini

adalah aktifitas seorang petani,

ibu-ibu yang sedang menjunjung

gebogan dan menghaturkan

banten di sebuah pelinggih di

sawah dan keceriaan anak-anak

Bali saat bermain.

Gambar 3. Aktifitas masyarakat Bali

dalam station id Inspirasi Bali

Inspirasi Indonesia Kompas TV

Dewata

Berdasarkan pemaparan

tersebut, dapat ditarik kesimpulan

bahwa memang benar Pulau Dewata

dijadikan sebagai konsep dalam

station id Inspirasi Bali Inspirasi

Indonesia Kompas TV Dewata

Page 37: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

32

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

Konsep Pulau Dewata sebagai

Pembentuk Estetika

Dalam karya seni, konsep

dari penciptaan sebuah karya

merasuk keseluruh elemen estetika

dan dalam prinsip-prinsip desain .

Menurut Djelantik estetika adalah

suatu ilmu yang mempelajari segala

sesuatu yang berkaitan dengan

keindahan, mempelajari semua aspek

yang disebut keindahan (Agus

Sachari, 2006:3).

Djelantik dalam Estetika

Sebuah Pengantar menyebutkan

bahwa ada tiga unsur yang terdapat

dalam struktur karya seni yang

berperan menimbulkan rasa indah

pada sang pengamat. Unsur tersebut

adalah :

1. Keutuhan atau kesatuan (unity)

2. Penonjolan atau penekanan

(dominance)

3. Keseimbangan (balance)

a. Keutuhan atau kesatuan (unity)

Djelantik mengatakan

dengan keutuhan dimaksudkan

bahwa karya yang indah

menunjukkan dalam keseluruhan-

nya sifat yang utuh, yang tidak

ada cacatnya, berarti tidak ada

yang kurang dan tidak ada yang

berlebihan (2008:40).

Menurut Rakhmat

Supriyono kesatuan (unity)

merupakan jurus pamungkas dari

desain komunikasi visual. Desain

dikatakan menyatu apabila secara

keseluruhan tampak harmonis,

ada kesatuan antara tipografi,

ilustrasi, warna dan unsur-unsur

desain lainnya. Menciptakan

kesatuan pada desain yang hanya

memiliki satu muka, seperti

poster, relatif lebih mudah

dibandingkan bentuk buku atau

folder yang memiliki beberapa

halaman. Pada desain buku,

kesatuan dapat dilakukan dengan

cara-cara berikut.

- Mengulang warna, bidang,

garis, grid atau elemen yang

sama pada setiap halaman

- Menyeragamkan jenis huruf

untuk judul, body copy dan

caption

- Menggunakan unsur-unsur

visual yang memiliki kesamaan

warna, tema atau bentuk

- Gunakan satu atau dua jenis

huruf dengan variasi ukuran

dan style, bold, italic, dan

sebagainya (2010:97).

Dalam penelitian ini akan

menggunakan teori kesatuan dari

Rakhmat Supriyono karena untuk

mengkaji kesatuan estetika dari

sebuah stasiun id sama halnya seperti

mengkaji desain sebuah buku yang

memiliki beberada halaman. Dalam

station id Inspirasi Bali Inspirasi

Indonesia Kompas TV Dewata

berdurasi 1 menit 30 detik terdiri dari

beberapa adegan (scene) berbeda

yang bisa diibaratkan sebagai

halaman-halaman sebuah buku.

Kesatuan (unity) visual dalam

adegan-adegan station id Inspirasi

Bali Inspirasi Indonesia ditampilkan

melalui pengulangan unsur-unsur

visual yang memiliki kesamaan

warna dan tema. Sehingga akan

membentuk satu kesatuan yang utuh

dalam station id tersebut.

Warna-warna yang digunakan

dalam station id Inspirasi Bali

Inspirasi Indonesia Kompas TV

Dewata adalah warna identitas dari

Kompas TV Dewata yaitu biru dan

merah. Selain itu juga menggunakan

warna jingga dan hijau yang selalu

Page 38: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

33

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

digunakan dalam beberapa adegan.

Warna-warna tersebut digunakan

sebagai warna pakaian dari model-

model yang berperan, warna kain

yang diterbangkan serta warna

layang-layang. Tema yang dijadikan

sebagai pembentuk kesatuan dalam

station id ini adalah tema tari Bali

dan aktifitas masyarakat Bali.

b. Penonjolan atau penekanan

Penonjolan mempunyai

maksud mengarahkan perhatian

orang yang menikmati suatu karya

seni terhadap suatu hal tertentu,

yang dipandang lebih penting

daripada hal-hal yang lain

(Djelantik,2008:46). Dalam karya

desain komunikasi visual,

khususnya desain publikasi, perlu

ada satu aksentuasi atau

penonjolan salah satu elemen

dengan tujuan menarik perhatian

pembaca. Menurut pandangan

beberapa ahli, aksentuasi atau

penonjolan memiliki beberapa

istilah, seperti tekanan (emphasis),

focal point, point of interest, dan

center of interest.

Stepen McElroy dalam

Pujiriyanto menjelaskan pe-

nekanan memberi pengertian

bahwa tidak semua unsur grafis

adalah sama, pentingnya dan

perhatian pembaca harus

difokuskan pada titik fokus.

Sedangkan menurut Atisah

Sipahelut disebut dengan

kesederhanaan yang mengandung

pengertian bahwa apa yang

disajikan adalah yang paling

penting atau prinsipil sehingga

tidak terkesan berlebih. Pendapat

ini sebenarnya tidah jauh berbeda

dengan pendapat Stephen

McElroy tentang penekanan,

dimana hanya point yang penting

saja yang perlu disajikan untuk

mencapai titik fokus pembaca

(centered of interest) (2005:92).

Sri Sadono dalam buku

Tehnik Dasar Fotografi Digital

Foto Master berpendapat point of

interest dapat menjadi pusat

perhatian karena bentuk, warna,

posisi, fokus atau ekspresinya.

Biasanya yang membuat point of

interest menonjol dan menarik

perhatian adalah sifatnya yang

berbeda daripada lingkungannya

(2012 : 216 ).

Penonjolan atau aksentuasi

dalam station id Inspirasi Bali

Inspirasi Indonesia Kompas TV

Dewata adalah dari konsep Pulau

Dewata yang digunakan. dimana

pesan yang ingin disampaikan

adalah keanekaragaman seni dan

budaya masyarakat Bali serta

keindahan alamnya. Didukung

dengan lagu berjudul Inspirasi

Indonesia dinyanyikan oleh Dion

Kardion menguatkan pesan yang

ingin disampaikan bahwa Pulau

Dewata adalah bagian dari negara

Indonesia.

Adapun lirik lagu dalam

tayangan station id Inspirasi Bali

Inspirasi Indonesia adalah sebagai

berikut.

Aku cinta Indonesia oh

Negeri ini penuh keindahan

Indonesia

Berkelana ku sejauh apa

Ku kan pasti akan kembali

Indonesia

Bersinar cerah matahariku

Menyinari keindahan Negeri

Indonesia

Wo wo wo Indonesia

Negeriku

Inspirasi Indonesia

Page 39: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

34

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

c. Keseimbangan

Keseimbangan dalam

penyusunan adalah keadaan atau

kesamaan antara kekuatan yang

saling berhadapan dan

menimbulkan adanya kesan

seimbang secara visual ataupun

secara intensitas kekaryaan

(Dharsono,2007:83). Supriyono

dalam Desain Komunikasi Visual

Teori dan Aplikasi mengatakan

bahwa keseimbangan adalah

pembagian sama berat, baik

secara visual maupun optic.

Komposisi desain dapat dikatakan

seimbang apabila objek dibagian

kiri dan kanan terkesan sama berat

(2010:87).

Menurut Sanyoto (2005:

187), keseimbangan dapat

dibedakan menjadi empat bagian

yaitu :

a. Keseimbangan simetri, yaitu

keseimbangan antara ruang

sebelah kiri dan kanan sama

persis atau setangkup.

Karakternya: formal/resmi,

tenang, statis/tak bergerak,

kaku.

b. Keseimbangan memusat dan

memancar, yaitu keseimbangan

ruang kiri, kanan, atas, bawah

sama persis. Karakternya sama

seperti keseimbangan simetri.

c. Keseimbangan sederajad, yaitu

keseimbangan antara ruang

sebelah kiri dan ruang sebelah

kanan memiliki beban besaran

sederajad. Karakternya : tidak

terlalu resmi, ada sedikit

dinamika.

d. Keseimbangan tersembunyi

yang sering disebut juga

asimetri yaitu keseimbnagan

ruang kiri dan kanan tidak

memiliki beban sama besaran

maupun bentuk rautnya tetapi

tetap dalam keadaan seimbang.

Karakternya: dinamik, hidup,

tidak resmi.

Keseimbangan yang

digunakan dalam station id

Inspirasi Bali Inspirasi Indonesia

Kompas TV Dewata adalah

keseimbangan memusat. Hal ini

karena hampir semua adegan

posisi model ataupun hal yang

ditonjolkan selalu berada

ditengah-tengah. Hal tersebut

dapat dilihat dari beberapa

gambar adegan sebagai berikut.

Gambar 4. Keseimbangan memusat

pada station id Inspirasi Bali Inspirasi

Indonesia Kompas TV Dewata

SIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa konsep

yang digunakan dalam station id

Inspirasi Bali Inspirasi Indonesia

Kompas TV Dewata adalah Pulau

Dewata. Konsep ini diterapkan

dalam tampilan visual station id

tersebut, mulai dari keindahan alam

Bali, seni dan budaya serta aktifitas

masyarakat Bali. Konsep Pulau

Dewata mempengaruhi setiap elemen

estetika yang membetuk karya seni

Page 40: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

35

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

mulai dari kesatuan, penonjolan dan

keseimbangan sehingga station id

tersebut tampak indah dan menarik.

Sehingga dapat dikatakan bahwa

konsep Pulau Dewata sebagai

pembentuk estetika dalam station id

Inspirasi Bali Inspirasi Indonesia

Kompas TV Dewata.

DAFTAR SUMBER

Sumber Literatur

Dharsono (Sony Kartika). 2007.

Estetika. Bandung : Rekayasa

Sains.

Djelantik, A.A.M. 2008. Estetika

Sebuah Pengantar. Jakarta :

Masyarakat Seni Pertunjukan

Indonesia (MSPI).

Indrawati.“Analisis Semiotika Pada

Visualisasi Station Id Rcti

2011 Versi Drama” Skripsi

Fakultas Ilmu

Komunikasi.Universitas Esa

Unggul. Jakarta,2012.

Masri,Andry. 2010. Strategi Visual.

Yogyakarta : Jalasutra

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis

Komputer : Teori Grafis

Komputer. Yogyakrta : CV.

Andi Offset.

Ramseyer, urs, dkk (ed). 2002. Bali

Dalam Dua Dunia. ____

Sachari,Agus.2006. Estetika:

Makna, Simbol dan Daya. Bandung :

Penerbit ITB.

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005.

Dasar-Dasar Tata Rupa &

Desain (Nirmana). Yogyakarta

: CV. Arti Bumi Intaran.

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain

Komunikasi Visual Teori dan

Aplikasi. Yogyakarta. CV.

Andi Offset.

Sumber Lain :

Video station id Dewata TV

“Inspirasi Bali Inspirasi

Indonesia”.

Page 41: VOLUME III NOMOR 1 MEI 2015 - std-bali.ac.id · ditemukan pada tahun 1851, penemuan-penemuan di atas menjadi usang. Akhirnya pada abad ke 20 munculah berbagai bentuk kamera untuk

36

Jurnal STD Bali Vol. III No. 1 Mei 2015

ISSN 2355-6218

THE HYBRID DIGITAL PHOTOGRAPHY

Ramanda Dimas Surya Dinata, S.Sn., M.Sn

HITAM PUTIH DALAM FOTOGRAFI – POTRET IBU

I Putu Sinar Wijaya, S.Sn., M.Sn.

MELUKIS TANPA CAT DAN KUAS

Dudyk Arya Putra, S.Sn., M.Sn.

DAYA TARIK KARIKATUR SEBAGAI MEDIA

PENYAMPAI PESAN YANG BERSIFAT HUMORIS

Agung Wijaya, S.Sn., M.Sn.

EFEKTIVITAS PENEMPATAN IKLAN OUTDOOR

PADA TEMPAT UMUM

A. A. Sagung Intan Pradnyanita, S.Sn., M.Sn.

KONSEP PULAU DEWATA

SEBAGAI PEMBENTUK ESTETIKA DALAM

STATION ID INSPIRASI BALI INSPIRASI INDONESIA

KOMPAS TV DEWATA

Ni Wayan Nandaryani,S.Sn.,M.Sn