Voli Pantai

download Voli Pantai

of 16

Transcript of Voli Pantai

Voli Pantai

Tim voli pantai putra Indonesia, Koko-Andi dan Candra-Dian berfoto bersama seusia pengalungan medali, pada final Voli Pantai Putra SEA Games 2011, Sabtu (19/11/2011). Koko-Andi meraih medali emas sedangkan Chandra-Dian meraih perak.

Kontingen Indonesia semakin kokoh di puncak daftar negara pengumpul medali terbanyak di ajang SEA Games XXVI tahun 2011 di Jakarta dan Palembang. Hingga hari kesepuluh penyelenggaraan SEA Games, Minggu (21/11/2011) sekitar pukul 21.00 Wib, kontingen Indonesia sudah mengumpulkan 150 medali emas, ditambah 125 perak dan 116 perunggu. Jumlah raihan medali kontingan Indonesia itu jauh meninggalkan raihan medali kontingen Thailand di posisi kedua, yang baru mengumpulkan 95 medali emas, ditambah 81 perak dan 105 perunggu. Sementara Vietnam di tempat ketiga menyusul dengan 84 emas, serta 83 perak dan 89 perunggu. Jika mengacu kepada ucapan Ketua KONI/KOI Rita Subowo, yang mengatakan bahwa Indonesia bisa menjadi juara umum di SEA Games 2011 ini, jika mampu mengumpulkan 136 emas, maka dengan raihan 150 medali emas ini sudah memastikan bahwa Indonesia akan keluar sebagai jawara pengumpul medali terbanyak di SEA Games tahun ini.

Perolehan Mendali

Di hari kesembilan, Indonesia berhasil menambah 16 medali emas, 21 perak dan 18 perak. Total Indonesia sudah mengoleksi 140 emas, 112 perak dan 103 perunggu dengan total 355 medali. Perubahan posisi kembali terjadi di posisi kedua dan ketiga. Jika kemarin Thailand berada di posisi ketiga, kini mereka mampu menyalip posisi Vietnam di peringkat kedua dengan 85 emas, 76 perak dan 94 perunggu. Vietnam harus puas turun satu peringkat dengan 80 emas, 77 perak dan 82 perunggu. Indonesia berhasil menambah pundi-pundi emas dari cabang bulutangkis yang berhasil mempersembahkan empat medai emas. Cabang lain yang turut menyumbangkan medali adalah angkat besi, voli pantai, soft tenis dan wushu.

GolfTim golf dan tim berkuda Indonesia, di luar dugaan, mampu menuai hasil gemilang. Tim golf Indonesia mendominasi perolehan medali dengan dua emas dan satu perak, sementara tim berkuda nomor equestrian untuk pertama kalinya meraih medali emas setelah 28 tahun menunggu. Pada pertandingan hari keempat atau putaran final di arena cabang golf, New Course, Jagorawi Golf and Country Club, Desa Kranggan, Gunungputri, Kabupaten Bogor, Kamis (17/11), tim Indonesia mampu mendulang dua medali emas melalui nomor beregu putri dan nomor tunggal putri serta medali perak dari nomor beregu putra. Pegolf putri Indonesia, Tatiana, keluar sebagai juara dan meraih medali emas perorangan setelah play-off melawan Pinrath L dari Thailand dengan total skor satu di bawah par 217 (74-74-69). Satu emas lainnya disumbang tim golf beregu putri yang terdiri atas Tatiana, Juriah, dan Ika Woro Palupi dengan total skor par 439. "Prestasi ini melampaui target realistis yang dicanangkan, yaitu medali perak, dan melebihi ekspektasi publik Tanah Air," ucap Panitia Pelaksana Cabang Golf SEA Games 2011 yang juga Tournament Committee PB Persatuan Golf Indonesia, Dian Mariyun. Sementara itu, tim equestrian nomor dressage mencetak sejarah setelah untuk pertama kalinya dalam 28 tahun berhasil merebut emas di SEA Games. Sejarah itu dicatatkan oleh tim dressage yang terdiri dari Ferry Wahyu Hadiyanto, Djolfi Momongan, Alvaro Menayang, dan Larasati Gading. Mereka tampil luar biasa saat unjuk kebolehan pada Kamis (17/11) di Arthayasa Stables, Depok, Jawa Barat. Sejak pertama kali ikut di SEA Games 1983, Singapura, raihan terbaik Indonesia adalah medali perak. "Benar-benar penantian yang panjang. Dan ternyata kita akhirnya sukses 'pecah telor' di kandang sendiri," ujar Nico Pelealu, salah satu pelatih tim Indonesia. Tim Indonesia total mengumpulkan skor 205,947 poin. Unggul dari Thailand (195,758) yang merebut medali perak. Medali perunggu direbut Myanmar yang mengoleksi 164,621 poin. Larasati Gading dengan kudanya, Wallenstein 145, menyumbangkan poin tertinggi bagi Merah Putih, 72,008 persen. Ia menjadi satu-satunya dari 11 peserta yang bisa mendapatkan poin di atas 70 persen. "Senang sekali akhirnya kerja keras bisa berakhir dengan baik. Ini semua berkat semua yang ada di dalam tim," ucap Laras.

Dayung

Pedayung Indonesia mendulang satu emas, satu perak dan satu perunggu dari nomor lima nomor Rowing 2000 meter cabor dayung SEA Games ke 26 di Danau Cipule, Karawang, Rabu (16/11). Medali emas disabet empat pedayung Indonesia, Budi Aji Agus, Yakin Muhad, Ihram dan Lakiki Muhammad Ali Darta dari nomor Rowing 2000 meter Lightweight Men Four (LM4-). Sedangkan perak disabet Jamaludin dan Irham dari nomor Rawing 2000 meter Lightweight Men Double Sculls (LM2X), medali perunggu diperoleh, Wahyuni, Siti Hasnah, Julianti dan Rahmanjani Wa Ode Fitri, dari nomor Rowing 2000 meter Women Quadruple Scull (W4X). Dari lima nomor Rowing yang dipertandingakan hasil lengkapnya, nomor LM2X, medali emas, Thailand, perak, Indonesia, perunggu, Philipina. Nomor Women Pairs (W2-), emas, Vietnam, perak, Myianmar dan perunggu, Singapura. Nomor Men Single Scull (M1X), emas, Philipina, perak, Thailand dan perunggu, Myanmar. Nomor W4X, emas, Vietnam, perak, Thailand dan perunggu, Indonesia. Nomor LM4-, emas, Indonesia, perak, Vietnam dan perunggu Thailand. Pada hari kedua babak final nomor Rowing akan dilombakan Kamis (17/11) mulai pukul 10:00 yaitu nomor LW2X, nomor M2-, nomor W1X, nomor M2X, nomor LW4- serta nomor M8+. SABET DUA EMAS Dede Rohmat Nurjaya, pelatih Rowing Indonesia, yang ditemui Pos Kota di Cipule, Rabu, (16/11), mengungkapkan, pada hari kedua babak final nomor Rowing, diharapkan Indonesia berhasil menyabet dua emas pada nomor LW4 dan nomor M8+.

Pencak SilatTim pencak silat Indonesia kembali mengukir prestasi dengan menjadi pengumpul medali emas terbanyak pada SEA Games XXVI yang digelar di Padepokan Pencak Silat Indonesia Jakarta. Dengan perolehan sembilan medali emas, lima perak, dan dua perunggu dengan total 16 medali diharapkan mampu mengembalikan kejayaan olahraga pencak silat Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Sebelumnya Pada SEA Games dua tahun lalu di Laos, tim Indonesia dalam cabang olahraga itu hanya mampu meraih dua medali emas, tiga perak, dan tiga perunggu, dengan total delapan medali. Manajer tim pencak silat Indonesia Edhy Prabowo mengatakan perolehan medali emas pada SEA Games sudah melampaui target diharapkan pemerintah. "Sebenarnya target untuk mendapatkan medali emas cabang olahraga ini dari pemerintah adalah sebanyak lima keping. Tetapi berkat kerja keras dari timnas dan para atlet tersebut, sehingga harapan dari kita semua dapat terwujud untuk mendapatkan perolehan medali tersebut," katanya. Namun di sisi lain, kata dia, pihaknya merasa belum puas dengan hasil ini karena semua yang berlaga ini dipersiapkan untuk mendapatkan medali emas. "Bahkan harapan kami untuk bisa menyapu bersih medali emas yang dipertandingkan sebanyak 18 keping," kata Edhy Prabowo yang juga anggota Komisi VI DPR-RI itu. Ia mengatakan walau belum bisa memenuhi semua harapan tersebut, pihaknya merasa bersyukur bisa mendapatkan prestasi yang gemilang dan menjadi juara umum pada cabang olahraga bela diri pada pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara dua tahunan itu. "Kami syukuri apa yang kami dapat. Semua atlet sudah berjuang keras untuk meraih prestasi membela tim Merah Putih. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan para atlet, karena berbulan-bulan mereka meninggalkan pekerjaan dan jauh dari keluarganya demi melakukan pemusatan latihan nasional demi memperkuat Timnas Indonesia," katanya. Menyinggung para atletnya bertanding, dia mengatakan bahwa mereka sudah sekuat tenaga bertanding demi kejayaan bangsa. "Mereka sudah fokus untuk bertanding, namun ada beberapa hal yang kita tidak duga dan itu bukan semua kesalahan dari atlet. Contohnya, pada waktu babak penyisihan atlet kita ada yang cedera, keseleo maupun hidungnya sampai berdarah. Namun mereka terus berjuang," ujarnya.

Balap Sepeda

Begitu besarnya dukungan masyarakat Indonesia memberikan motivasi tambahan untuk kontingen cabor balap sepeda merebut medali emas. Indonesia mampu meraih hasil maksimal dengan menjadi juara umum dan begitu pula untuk balap sepeda. Pornomo Menjadi Atlet Pertama yang meraih medali Emas dari Cabang Sepeda - Sea Games XXVI Target pun mampu dipenuhi oleh para rider, bahkan di kategori mountain bike. Hasil tiga medali emas mampu melampaui target yang diberikan oleh KONI. Chandra Rafsanzani, Bandi Sugito dan Dadi Nurcahyadi, Team Cross Country Indonesia Sea Games XXVI

TaekwondoTaekwondoin putri Indonesia, Fransisca Valentina langsung berlari memeluk erat pelatihnya, Mr Lee usai dinyatakan menang 8-2 atas Taekwondoin Malaysia, Nurul Asfahlina. Tangis gadis 24 tahun tersebut langsung pecah seiring gemuruh soraksorai dan tepuk tangan pendukungnya yang memadati Gedung Olahraga POPKI Cibubur, Jakarta Timur. Sisca siang itu menyabet medali emas Taekwondo SEA Games XXVI di nomor -46 kg putri. Seolah tak merasakan nyeri di kaki kirinya akibat operasi tulang kering yang belum lama ini dijalaninya, Sisca kemudian berlari mengitari lapangan sambil membentangkan bendera Merah Putih, menyapa pendukungnya. Matanya masih basah menahan haru. Inilah emas pertamanya di ajang SEA Games. Saya sama sekali tidak menyangka mendapatkan emas. Kondisi saya sebetulnya tidak memungkinkan untuk menang di final. Kaki kiri saya sama sekali tidak bisa digerakkan beberapa saat sebelum bertanding, ujar dara manis kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 23 Maret 1987 ini. Peraih medali perunggu Asian Games 2010 itu mengakui kondisi kaki kirinya sempat membuatnya ragu dapat meraih emas di partai final. Namun, sepenggal bait lagu Padamu Negeri yang didengarnya saat mengencangkan sabuk, bersiap untuk bertarung, diakui Sisca membuat jiwanya bergetar. Kecemasan akan kaki kirinya mendadak sirna berganti kekuatan yang menggelora. Saat saya mendengar suporter menyanyikan, padamu negeri, jiwa raga kami saya langsung merinding. Entah kenapa semangat saya untuk menang tiba-tiba datang berlipat-lipat. Saat itu saya pasrah kepada Tuhan, berharap hasil terbaik dari apa yang bisa saya lakukan, ujarnya sambil berbinar. Peraih medali perak SEA Games 2009 di Thailand tersebut mengatakan, medali emas pertama SEA Games itu ingin ia dedikasikan untuk orang tuanya. Bagi mahasiswi Universitas 17 Agustus Semarang itu, dukungan ibu dan ayahnya merupakan bahan bakar utama yang menyulut api juara di dalam dadanya. Medali emas di tangannya tersebut tak sabar untuk segera diperlihatkan kepada mereka. Saya ingin ketemu mama saya. Beliau datang langsung untuk memberi dukungan, ujar peraih gelar juara Hwarang Festival di Korea tahun 2005 tersebut.

Bulu TangkisTim bulutangkis putera Indonnesia ikut menyumbang medali emas untuk Indonesia. Setelah menghentikan perlawanan tim Malaysia dengan skor 3-1. Pertandingan babak final cabang bulutangkis beregu putera di gelar di Istora Senayan Jakarta Selasa (15/11/11). Antusiasme tinggi datang dari supporter yang ingin mendukung tim merah putih meraih emas hari ini, sorak sorai penonton menyemangati para atlet Indonesia meramaikan jalannya pertandingan. Tunggal putera pertama Indonesia, Simon Santoso, sukses melibas atlet Malaysia, Liew Daren, dua set langsung . set pertama Simon sempat tertinggal 18-20, namun akhirnya berhasil membalikkan keadaan menjadi 22-20 sekaligus merebut set pertama. Set kedua direbut kembali oleh Simon dengan mudah. Simon yang membungkam Daren dengan skor 21-12 di set kedua ini memastikan keunggulan Indonesia 1-0. Partai kedua yang mempertemukan Bona Septano/Mohamad Ahsan vs Lim Khim Wah/Goh Wei berjalan hingga rubber set. Set pertama menjadi milik pasangan Malaysia dengan 18-21, namun Bona/Ahsan mampu menyamakan kedudukan setelah menutup set kedua dengan 2115. Set penentuan berjalan sengit susul menyusul skor kerap terjadi sampai akhirnya Bona/Ahsan harus menyerah 23-25. Kedudukan sama kuat Indonesia 1 Malaysia 1. Tommy Sugiarto yang menghadapi Mohamad Arif di partai ketiga kembali menambah poin untuk keunggulan Indonesia setelah mengakhiri pertandingan dengan kemenangan dua set langsung 21-13 dan 21-17. Hal yang serupa dilakukan ganda kedua Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan yang memastikan medali emas Indonesia. Unggul peringkat dan jam terbang bermain yang tinggi mebuat Kido/Hendra tak kesulitan meladeni perlawanan Mak Hee Chun/Ong Soon Hock dari Malaysia. Skor 21-10 dan 21-14 membuktikan bahwa Kido/Hendra memang jauh lebih unggul dari pasangan Malaysia tersebut.

Tenis LapanganTurnamen tenis SEA Games berakhir, Senin, dengan keberhasilan tim Indonesia menjadi juara umum dengan perolehan empat medali emas, dua perak dan tiga perunggu. Jumlah tersebut melebihi target yang ditetapkan semula yakni dua medali emas. "Kali ini kami merasa berhasil melampaui target dua medali emas. Kami dapat empat emas," kata Ketua Umum PP Pelti Martina Widjaya. Empat medali emas diperoleh dari nomor beregu putra, tunggal putra Christopher Rungkat, tunggal putri Ayu Fani Damayanti dan ganda putra Christopher Rungkat-Elbert Sie. Sementara medali perak diraih dari ganda campuran Christopher Rungkat-Jessy Rompies dan beregu putri. Sedangkan medali perunggu disumbangkan oleh tunggal putra Elbert Sie, ganda putri Ayu Fani Damayanti-Jessy Rompies dan ganda campuran Aditya Harry Sasongko-Grace Sari Ysidora. Melihat hasil tersebut, pelatih tim putra Indonesia Bonit Wiryawan menilai penampilan anak-anak asuhnya luar biasa. "Target kami bermain maksimal, tetapi kami diuntungkan oleh hasil pengundian, dari hasil pengundian tersebut paling tidak kami harus bisa sampai semifinal atau final," ujar Bonit mengenai nomor beregu putra. "Namun, kami bertekad tidak mau hanya sampai final, mau lebih, ternyata mereka bisa. Setelah meraih medali emas beregu, saya tekankan kepada anak-anak bahwa tim putra bisa rebut medali lebih dari satu, ternyata mereka bisa menyapu bersih medali emas putra," papa Bonit. Sementara kapten tim putri Angelique Widjaya menilai, gagalnya tim putri meraih medali emas beregu serta ganda putri yang dinilai berpeluang, mengatakan bahwa masalah mental menjadi penyebab utama. "Merekan yang mentalnya lebih siap yang akan menang. Mental para pemain Thailand (juara beregu putri), mereka lebih mampu mengatasi tekanan," ujar perempuan yang biasa disapa Angie itu. Dari segi fisik, pemain berusia 21 tahun itu patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, pada hari terakhir turnamen tenis SEA Games, dalam sehari ia harus menjalani tiga pertandingan, dengan dua di antaranya menang. Pertandingan pertama adalah semifinal ganda campuran berpasangan dengan Jessy Rompies, dan berhasil lolos ke final. Sayangnya pada final, yang merupakan pertandingan terakhir tenis SEA Games, Senin, mereka kalah dari pasangan Filipina Treat Conrad Huey-Denise Dy 6-4, 3-6, 6-10. Namun sebelumnya, pemain yang hobi thai boxing itu berhasil memenangi final ganda putra berpasangan dengan Elbert Sie meskipun saat itu paha kirinya bermasalah karena ototnya mengencang dan sempat dibebat.

Sepatu Roda

Cabang sepatu roda menjadi salah satu pundi-pundi emas bagi kontingen Indonesia di ajang SEA Games XXVI tahun 2011. Di pertandingan hari kedua SEA Games, Sabtu (12/11/2011), para atlet sepatu roda Indonesia berhasil menyumbangkan empat medali emas bagi kontingen tuan rumah. Empat medali emas itu masing-masing disumbangkan oleh Devina Pramudita, yang meraih emas di nomor 300 meter putri. Dalam babak final yang digelar di Jakabaring spot City Palembang, Sabtu (12/11/2011), Devina berhasil finish pertama dengan waktu 30,433 detik. Ia unggul atas rekan senegaranya, Aisah Karimawati, yang harus puas meraih perak, dengan catatan waktu 30,848 detik. Sementara perunggu diraih atlet Singapura, Rui Jun Rebeca, dengan catatan waktu 33,501 detik. Medali emas kedua disumbangkan oleh Allan Chandra yang menyumbang emas dari nomor ITT 300 meter putra, dalam final yang digelar di Jakabaring Sport City Palembang, Sabtu (12/11/2011) Alan mencatat waktu 26.998 detik, sedangkan medali perak diraih atlet Thailan, Chutipon Nakarungsu (28,175), dan perunggu diraih dari Indonesia Mikro Andrasi (28,268). Medali emas juga disumbangkan oleh atlet sepatu roda putri, Ajeng.

Angkat BesiTurun sebagai lifter debutan di SEA Games XXVI 2011 tak membuat Novita Sherly gugup. Sebaliknya, Novita sukses menyelamatkan target PABBSI (Persatuan Angkat Besi dan Angkat Berat Seluruh Indonesia) dengan empat medali emas. Novita sukses meraih medali emas di kelas 69 kilogram di Dempo Hall, Kompleks Jakabaring Sport City, Senin (21/11). Dia mencatat total angkatan 224 kg dengan 101 kg snatch dan 123 kg clean and jerk. Dia mengalahkan rekan senegaranya, Riska Anjani, yang harus puas meraih perak dengan total angkatan 218 kg (101 kg snatch dan 117 kg clean and jerk).

Medali perunggu diraih lifter Malaysia, Nue Jannah Batrisyah, yang mencapai total angkatan 208 kg (88 kga snatch dan 120 kg clean and jerk). Sukses Novita itu melengkapi target yang dibebankan Satlak Prima (Program Indonesia Emas) yang mematok empat emas. Sebelumnya, tiga emas Indonesia diraih Eko Yuli Irawan di kelas 62 kg, Triyatno di kelas 69 kg, dan Sandow Waldemar Nasution di kelas 77 kg. "Saya tidak diperhitungkan, alhamdulillah saya dapat. Saya bahagia dan senang. Ini menjadi emas pertama bagi saya. Ini baru kali pertama saya tampil di SEA Games," kata Novita dengan wajah sumringahnya. Tak mudah bagi Novita meraih emas. Tak hanya karena harus bersaing ketat melawan Riska, tapi juga karena mentalnya terpengaruh ketika rekannya, Sinta Darmariani, gagal meraih emas di kelas 69 kg. "Saya sempat gugup karena saya tahu saya turun terakhir dan sebelumnya Sinta gagal meraih emas," sambung Novita. Bagi Novita, emas itu tak hanya menyelamatkan kiprah tim angkat besi, tetapi juga menjadi sejarah baru bagi keluarganya. Dia menjadi peraih emas pertama di keluarganya karena kedua kakaknya yang juga lifter, yakni Bayu Apriliawan dan Rohmat Hidayat, tak pernah menyumbangkan medali emas bagi Indonesia.

WushuAtlet wushu Indonesia peraih medali emas Wushu di nomor Nan Quan SEA Games XXVI/2011, Ivana Adelia Irmanto ternyata tertarik menjadi wartawan sebagai pilihan karier selain wushu. Siswi SMA kelas III SMU Bopkri 1 Yogyakarta ini berniat untuk melanjutkan kuliah di Yogyakarta dan mengambill jurusan komunikasi. "Aku tertarik menjadi wartawan, soalnya melihat mas dan mba nanya-nanya seru juga," ujarnya mengomentari wartawan yang mengerubunginya usai acara pengalungan medali. Meskipun demikian, ia mengatakan akan terus menjadi atlet wushu dan bertanding dalam berbagai event. "Sudah tidak bisa lepas dari wushu karena sudah menjadi bagian hidupku," ujar gadis yang berlatih selama lima jam sehari untuk memantapkan jurus-jurusnya ini. Ivana hari ini, berhasil mendapatkan medali emas di cabang wushu nomor Nan Quan puteri setelah mendapatkan nilai tertinggi 9,60 mengalahkan atlet Malaysia Cheau Xuen Tai yang duduk di tempat kedua dengan skor 9,55 dan Faustina Woo Wai Sii asal Brunei dengan skor 9,48. Ivana mengatakan dirinya senang bisa memenangkan pertandingan di final nomor Nan Quan. "Sama sekali tidak menyangka, senang banget dan lega," ujarnya dengan aksen Jawa yang kental. Ini merupakan SEA Games kedua dengan medali emas pertamanya. Pada SEA Games 2009 di Laos ia turun di nomor yang sama namun tidak mendapatkan apa-apa. "Persaingannya berat, aku sendiri sudah deg-degan tapi Puji Tuhan aku berhasil mendapat hasil yang terbaik," ungkapnya dengan raut wajah gembira. "Aku menyerahkan kemenangan ini untuk keluarga, teman-teman dan juga supporter yang dukungannya sangat hebat." Di Tennis Indoor Senayan tempat final wushu berlangsung, meski tidak begitu penuh, supporter Indonesia ramai memberikan yel-yel penuh dukungan semangat kepada atlet yang berlaga.

Ivana akan kembali bertanding dalam nomor Nan Dao atau berlaga dengan pedang pada 19 November dan Nan Gun yang menggunakan toya pada tanggal 20 November.

LariPelari nasional, Agus Prayogo, menambah koleksi medali emas dari cabang atletik setelah mencapai garis akhir pertama pada nomor lari 10.000 meter putra SEA Games 2011. Pada lomba di Stadion Atletik Kompleks Jakabaring, Palembang, Minggu (13/11) petang, Agus mencatat waktu 30 menit 10,43 detik. Medali perak juga jatuh ke tangan atlet Indonesia, Jauhari Johan, yang menempati urutan kedua dengan catatan waktu 30 menit 43,62 detik. Peraih medali perunggu adalah atlet Vietnam, Nguyen Van Lai, yang menyelesaikan lomba dalam waktu 31 menit 22,20 detik. "Saya senang bisa mempertahankan medali emas nomor 10.000 meter yang saya peroleh di Laos dua tahun lalu, dan saya ingin merebut emas 5.000 meter. Saya akan tampil maksimal pada 5.000 meter," kata Agus usai lomba. Sementara itu, atlet putri Dedeh Erawati harus puas dengan medali perak setelah mencapai finish di urutan kedua nomor 100 meter gawang dengan catatan waktu 13,53 detik. Medali emas dan perunggu diraih atlet Thailand, Walla Punsoongneun (13,51 detik), dan Wassana Winatho (13,77 detik). Atlet Indonesia lainnya, Agustin Bawele, berakhir di urutan keenam dengan waktu 14,12 detik. Sebelumnya, Heru Astriyanto di 400 meter putra dan Ridwan di 1.500 meter putra telah menyumbang emas. Heru yang semula ditargetkan meraih perak di Stadion Atletik Kompleks Jakabaring mencatat waktu tercepat 47,53 detik. Medali perak menjadi milik Archand Christian dari Filipina yang mencatat waktu 47,71 detik, dan perunggu diperoleh atlet Indonesia lainnya, Yacobus Leuwol, dengan waktu 47,97 detik. Ridwan mencapai finish dalam waktu 3 menit 47,63 detik untuk menambah koleksi medali emas atletik menjadi total tujuh. Medali perak 1.500 meter diraih Mervin M Guarte dari Filipina (3 menit 47,65 detik), sementara perunggu menjadi milik Mohd Jironi Riduan dari Malaysia (3 menit 49,27 detik). Oliva Sadi menyumbang medali perunggu melalui nomor 1.500 meter putri setelah mencatat waktu 4 menit 21,19 detik. Medali emas diraih Truong Thanh Hang dari Vietnam dengan waktu 4 menit 15,75 detik, sedang perak diperoleh Do Thi Thao, juga dari Vietnam, dengan catatan waktu 4 menit 18,94 detik. Pada nomor 400 meter putri, Indonesia gagal meraih medali setelah dua atlet Merah Putih yang ambil bagian, Sulastri dan Nining S, berturut-turut berakhir di urutan kelima dan ketujuh

RenangTim nasional renang menargetkan enam medali emas dalam SEA Games XXVI di Stadion Jakabaring Palembang, 11-22 November. Demikian disampaikan Pelatih Kepala Pelatnas Renang, Hartadi Noertjojo di Jakarta, Jumat (7/10/11). "Target kami itu berdasarkan rekapitulasi hasil pertandingan-pertandingan internasional yang diselenggarakan sepanjang 2011, baik yang dicapai oleh atlet kita ataupun dari negara lain," kata Hartadi. Target enam medali emas, menurut Hartadi, diperoleh dari perenang-perenang putra yaitu dua dari Glenn Victor di nomor 50 meter dan 100 meter gaya kupu-kupu, dua dari Gede Siman Suidartawa di nomor 50 dan 100 meter gaya punggung, satu dari Indra Gunawan atau Nicko Biondi di nomor 50 meter gaya dada, dan satu di nomor gaya ganti estafet. Catatan waktu terbaik Glenn untuk nomor 50 meter gaya kupu-kupu adalah 00.24.65, sedangkan nomor 100 meter gaya kupu-kupu adalah 00.54.04 yang diraih saat tampil pada kejuaraan renang Singapura Terbuka beberapa waktu lalu. Di pertandingan yang sama, catatan waktu terbaik Gede untuk 100 meter gaya punggung yaitu 00.55.99. Pada nomor 50 meter gaya kupu-kupu, Glenn akan bersaing dengan perenang Singapura Issac Shooling dan Quy Phuoc Hoang dari Vietnam. Sedangkan Gede untuk nomor 100 meter gaya punggung akan bersaing ketat dengan rekan pelatnas, Glenn, dan Zhach Ong dari Singapura. Sementara, perenang-perenang putri juga diharapkan dapat meraih medali perak atau perunggu pada SEA Games 2011. "Perenang putri kita yang paling diandalkan sekarang adalah Yessy Yosaputra di nomor 200 meter gaya punggung," kata pelatih yang juga Ketua Harian Pengurus Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Provinsi Jawa Tengah itu. Dia menambahkan, atlet pelatnas renang semakin siap untuk bertanding setelah melakukan latihanlatihan dan beberapa uji coba sejak Januari. "Saya rasa sekarang sudah masuk tahap akhir latihan. Dapat saya sampaikan hasil yang dicapai atlet di atas harapan," katanya.

Sepeda GunungRISA Suseanty tak pernah kehilangan sentuhan. Setiap kali tampil di nomor downhill SEA Games, atlet sepeda gunung itu selalu menunjukkan kualitasnya. Risa bukan cuma cantik, juga piawai di arena sepeda downhill. Terbukti, dia kerap meraih hasil gemilang pada olahraga sepeda yang ekstrem ini. Bahkan, pada SEA Games XXVI/2011 di Indonesia, dia kembali menjadi yang terbaik pada nomor downhill 1,5 km di Gunung Pancar, Sentul, Bogor, Jawa Barat, kemarin. Ini memang menjadi cerita indah Risa di SEA Games. Di ajang multievent dua tahunan itu, dia tak pernah absen menyumbangkan medali. Sejak keikusertaannya pada SEA Games 1997, dia sudah mengoleksi 5 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu.Wajar jika dia disebut Ratu Downhill Asia Tenggara. Satu-satunya SEA Games yang tidak diikuti Risa adalah SEA Games 2007 Nakhon Ratchasima.Wanita berusia 31 tahun ini tak masuk skuad nasional karena persoalan administrasi. Dia dijegal sebelum berangkat karena dinilai mengikuti event tanpa sepengetahuan PB ISSI. Namun, Indonesia gagal meraih medali dari nomor downhill. Ini bukti bahwa Risa adalah salah satu faktor penentu kesuksesan downhill Indonesia di SEA Games. Saya sangat terharu sekaligus bangga dengan kemenangan ini. Dulu, saya mendapat medali emas pertama saat Indonesia menjadi tuan rumah 1997. Ini emas kelima saya di SEA Games. Saya kembali mendapatkannya saat Indonesia menjadi tuan rumah, ujar Risa, yang berlinang air matanya saat menerima pengalungan medali emas. Risa wajar terbawa arus perasaan. Sebab, kemenangan pada SEA Games kali ini merupakan emas keduanya setelah dia sempat terpuruk. Setelah mencetak hattrick emas pada 1997, 1999, dan 2001, dia sempat melorot ketika hanya meraih medali perak SEA Games 2003 Vietnam dan perunggu SEA Games 2005 Manila. Beruntung, Risa tak terus larut dalam kegagalan. Dia segera bangkit dan membuktikan kualitasnya dengan meraih emas pertama Indonesia pada SEA Games 2009 Vientiane. Kini, dia melengkapi prestasinya dengan emas SEA Games 2011. Di luar aktivitasnya sebagai atlet sepeda gunung, Risa juga sempat menjadi duta beberapa produk sponsor. Dari sana pula dia mendapatkan penghasilan lebih.Tanah seluas 1.200 meter persegi di kawasan Dago, Bandung, dipilihnya sebagai investasi. Kalau mengandalkan sepeda saja tak akan cukup. Untunglah banyak pihak yang menghargai profesionalitas saya, Ujarnya

Gulat

Dua pegulat Indonesia yakni Muhammad Iqbal (kelas 50 Kg) dan Ridha Wahdaniyaty (kelas 63 Kg) mendapatkan medali emas di cabang olahraga gulat SEA Games XXVI, Rabu (16/11/2011), di Gedung Serbaguna Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan. Muhammad Iqbal berhasil mendapatkan 11 poin. Sedangkan Ridha Wahdaniyaty berhasil mendapatkan 10 poin. Pegulat lainnya yakni Banmart Kritsada dari Thailand mendapatkan lima poin, Santos Paulo Delos dari Filipina mendapatkan 4 poin dan Linh Chab dari Kamboja dengan 4 poin. Kemudian disusul oleh pegulat Luong Thi Quyen dari Vietnam dengan 9 poin, Prapatrida Juajan dari Thailand dengan 3 poin, terakhir Chey Chan Reaksmey dari Kamboja dengan satu poin. Sedangkan pegulat lain yang turun di kelas 55 Kg, M Ricky Fajar, mendapatkan perunggu.