Vol.25, No.1, Oktober 2018

32

Transcript of Vol.25, No.1, Oktober 2018

Page 1: Vol.25, No.1, Oktober 2018
Page 2: Vol.25, No.1, Oktober 2018

Vol.25, No.1, Oktober 2018

Pengaruh Sosialisasi, Kualitas Pelayanan, Sanksi dan Biaya Kepatuhan Pada Tingkat

Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

Ni Komang Ayu Puspita Dewi, Ketut Jati 1-30

Pengaruh Mekanisme GCG, Kualitas Audit, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba

pada Perusahaan Manufaktur di BEI

I Made Arya Partayadnya, I Made Sadha Suardikha 31-53

Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Governance Terhadap Tingkat Kesehatan LPD Pada

LPD Se-Kecamatan Abiansemal

Ni Made Madani Hapsari, I Dewa Nyoman Wiratmaja 54-82

Reaksi Pasar Terhadap Reentry Perusahaan Pada Indeks Saham Syariah Indonesia

Siti Roviah, Dodik Ariyanto 83 - 108

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Dividen pada

Manajemen Laba Riil

I Wayan Budi, I G. A. M Asri Dwija Putri 109 -134

Pengaruh Kebijakan Dividen, Laba dan Arus Kas pada Harga Saham Perusahaan LQ45

Periode 2014-2016

Arya Bagus Govinda Tedja Bhuana, I Gusti Ngurah Agung Suaryana 135 - 161

Moral Reasoning Memoderasi Pengaruh Ethical Sensitivity Pada Kualitas Internal

Audit di PT. Bank BRI Kantor Cabang se-Provinsi Bali

Ida Ayu Pradnyani Wedhasari, Ida Bagus Putra Astika 162 - 186

Pengaruh Pengendalian Intern Kredit, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan pada

Kemampulabaan LPD di Kota Denpasar

Ni Wayan Jessy Janawati, I Dewa Nyoman Badera 187 - 213

Pengaruh Motivasi Kualitas, Motivasi Karir, Motivasi Ekonomi, Motivasi Sosial, Biaya

Pendidikan pada Minat Mengikuti PPAk

I Made Bagus Angga Marta Permana, I Wayan Suartana 214 - 240

Page 3: Vol.25, No.1, Oktober 2018

Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Pemahaman Prosedur Perpajakan, Umur, Jenis

Pekerjaan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Muhammad Faris Naufal, Putu Ery Setiawan 241 - 271

Moderasi Kualitas Auditor terhadap Pengaruh Leverage, Kepemilikan Manajerial, dan

Kepemilikan Institusional Pada Manajemen Laba

Yohanes Teofilus L. Mamu, I.Gusti Ayu Eka Damayanthi 272 - 299

Kendali Budget Ketat pada Pemda Di Provinsi Bali dalam Menghadapi Turbulensi

Budget

I Wayan Pradnyantha Wirasedana, Eka Ardhani Sisdyani, I Putu Ery Setiawan 300 - 327

Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance dan Pertumbuhan Aset pada

Kinerja Keuangan

Ni Made Aget Luwih, Ketut Muliartha RM 328 - 356

Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan UU No.5 Tahun 2011 Pada Minat Mahasiswa

Akuntansi Mengikuti PPAK

Putu Ayu Bella Febryanti A, Ketut Alit Suardana 357 - 383

Pengaruh Partisipasi Anggaran Pada Senjangan Anggaran Dengan Tight Budget dan

Locus Of Control Sebagai Pemoderasi

Nyoman July Wiradiputra, Gayatri Gayatri 384 - 405

Pengaruh Unsur-Unsur Struktur Pengendalian Intern pada Non Performing Loan di

Lembaga Perkreditan Desa Kota Denpasar

I Gusti Agung Listika Dewi, Ni Luh Sari Widhiyani 406 - 433

Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan

yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2016

Ni Wayan Asri Mustika, Made Yenni Latrini 434 - 463

Pengaruh Modal Intelektual Pada Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan Sebagai

Variabel Mediasi

Ni Komang Sri Ariyani, Made Gede Wirakusuma 464 - 496

Pengaruh Pengalaman Kerja dan Ukuran KAP Pada Kualitas Audit dengan Komitmen

organisasi Sebagai Pemoderasi

Agis Fitriyah Halifah, Anak Agung Ngurah Bagus Dwirandra 497 - 524

Page 4: Vol.25, No.1, Oktober 2018

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas pada Ketepatwaktuan Penyampaian

Laporan Keuangan dengan GCG Sebagai Variabel Pemoderasi

Gusti Ayu Putu Yasinta Darmawan, I Made Pande Dwiana Putra 525 - 552

Pengaruh Employee Stock Option Plan (ESOP) pada Earnings Management dan

Leverage Sebagai Variabel Pemoderasi

Gusti Ngurah Bayu Kuta Waringin, Luh Gede Krisna Dewi 553 - 580

Pengaruh Pergantian Manajemen dan Audit Fee pada Auditor Switching dengan

Reputasi Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi

Made Widi Wulandari, I Dewa Gede Dharma Suputra 581 - 605

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure pada Nilai Perusahaan dengan

Kepemilikan Asing Sebagai Variabel Pemoderasi

Ida Bagus Teja Permana, Ni Gusti Putu Wirawati 606 - 634

Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja Perusahaan (PT. Gde

Kadek Brothers Layar Antarnusa-Bounty Cruises)

Ida Ayu Rika Maharani, I.Gusti Ayu Nyoman Budiasih 635 - 666

Analisis Reaksi Pasar Terhadap Perubahan Peraturan Kemenperin Nomor 31/M-

IND/PER/8/2017 Pada Perusahaan Manufaktur di BEI

Erving Anggiatma Napitupulu, Gerianta Wirawan Yasa 667 - 689

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajemen dan Media

Exposure Pada Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Ketut Yoga Permadiswara, I Ketut Sujana 690 - 716

Faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur

A.A. Gede Wisnu Adhimatra, Naniek Noviari 717 - 744

Pengaruh Minat Pemanfaatan, Penggunaan, Kepercayaan, dan Kemampuan Teknik

Pemakai SIA Terhadap Kinerja Karyawan BPR Badung

Ni Kadek Indah Selvia Dewi, I Ketut Yadnyana 745 - 772

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Love of Money Pada

Persepsi Mahasiswa Mengenai Etika Profesi Akuntan

Komang Intan Kurniasari, I Gusti Ayu Nyoman Budiasih 773 - 798

Page 5: Vol.25, No.1, Oktober 2018

Pengaruh Faktor-Faktor Kinerja Individual Terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem

Informasi Imissu

Maria Mediatrix Ratna Sari 799 - 829

E-Jurnal Akuntansi [e-ISSN 2302-8556] is an electronic scientific journal

published online once a month. E-journal aims to improve the quality of science

and channel the interest of sharing and dissemination of knowledge for

scholars, students, practitioners, and the observer of science in accounting. E-

Journal of Accounting accept the results of studies and research articles in the

field of financial accounting, auditing, management accounting, government

accounting, accounting information systems, taxation, behavioral accounting,

bank accounting and rural credit institutions which have not been published in

other media.

Page 6: Vol.25, No.1, Oktober 2018

Tim Editor

Editor-In-Chief: Dodik Ariyanto, Faculty of Economics and Business, Udayana of University, Bali-Indonesia

Managing Editor: 1. I Gusti Ayu Eka Damayanthi, Faculty of Economics and Business, Udayana ofUniversity,

Bali-Indonesia

2. Ayu Aryista Dewi, Faculty of Economics and Business, Udayana of University,

Bali- Indonesia

Editorial Board: 1. I Gusti Ayu Made Asri Dwija Putri, Faculty of Economics and Business, Udayana

of University, Bali-Indonesia

2. Ni Putu Sri Harta Mimba, Faculty of Economics and Business, Udayana of University,

Bali- Indonesia

3. Dewa Gede Wirama, Faculty of Economics and Business, Udayana of University,

Bali- Indonesia

EJA is Indexed by:

Page 7: Vol.25, No.1, Oktober 2018

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.25.1.Oktober (2018): 109-134 DOI: https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v25.i01.p05

109

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Kebijakan

Dividen pada Manajemen Laba Riil

I Wayan Budi1

I G. A. M. Asri Dwija Putri2

1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

email: [email protected] / telp: 082339248015 2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK Praktek manajemen laba riil dapat menunjukkan kinerja yang baik dalam jangka yang

pendek, namun dalam jangka panjang dapat menurunkan nilai perusahaan. Tiga proksi

manajemen laba riil adalah pengelolaan penjualan, produksi yang berlebihan dan

pengurangan biaya diskresioner. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bukti empiris

mengenai pengaruh struktur kepemilikan, ukuran Perusahaan dan kebijakan dividen pada

manajemen laba riil. Penelitian ini dilakukan diperusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2016. Metode penentuan sampel yang digunakan

adalah menggunakan purposive sampling. Teknik Analisis data yang digunakan yaitu

regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa kepemilikan

institusional tidak berpengaruh signifikan padamanajemen laba riil. Kepemilikan manajerial

tidak berpengaruh signifikan pada manajemen laba riil. Ukuran Perusahaan berpengaruhi

signifikan pada manajemeni laba riil dan kebijakan dividen berpengaruhi signifikan pada

manajemen laba riil.

Kata Kunci: Manajemen laba riil, Struktur kepemilikan, ukuran Perusahaandan kebijakan

dividen

ABSTRACT Real earnings management practices can show a good performance in the short term, but

in the long term can reduce the value of the company. Three proxy real earnings

management is sales manipulation, overproduction and reductions of discretionary

expenditures. This study was conducted to obtain empirical evidence about the influence of

the ownership structure, company size and dividend policy on real earnings management.

This research was conducted in the company listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI)

in the period 2013-2016. The sampling method used was purposive sampling. Data analysis

used is multiple linear regression. Based on the analysis found that institutional ownership

has no significant effect on the real earnings management. Managerial ownership has no

significant effect on the real earnings management. The size of the company a significant

effect on the real earnings management and dividend policy have a significant effect on the

real earnings management.

Keywords: real earnings management, ownership structure, company size and dividend

policy

PENDAHULUAN

Pertumbuhan domestik Indonesia mengalami perkembangan yang pesat

khususnya pada sektor manufaktur dari tahun 2013-2016. Berdasarkan adanya

peningkatan permintaan produksi maka investor tertarik untuk menginvestasikan

Page 8: Vol.25, No.1, Oktober 2018

I Wayan budi dan IGA.M Asri Dwija Putri. Pengaruh…

110

dananya dalam perusahaan. Investor dapat mengetahui kinerja perusahaan dari

laporan keuangan. Laporan keuangan adalah sumber informasi perusahaan bagi

pihak luar. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)I No. 1 (2015:2)

menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan suatu bagian dari pelaporan

keuangan.

Laporan keuangan disusun melibatkan dua pihak. Pihak yang terlibat adalah

pihak eksternal (luar) dan pihak internal (dalam). Laporan keuangan digunakan

oleh pihak eksternal untuk membuat keputusan investasi. Sedangkan bagi pihak

internal laporan keuangan digunakan untuk melihat perkembangan perusahaan.

Setiap perusahaan yang sudah go public wajib mempublikasikan laporan

keuangan ke pihak esternal (Gunawan, 2015).

Watts and Zimmerman (1990) menyatakan bahwa manajemen laba dapat

dipandang sebagai perilaku oportunistik manajemen perusahaan untuk

memaksimalkan kepentingannya terkait kontrak kompensasi, perjanjian utang,

maupun biaya politik. Manajemen laba juga dapat dipandang dari persepktif

efisiensi ketika manajemen perusahaan memiliki fleksibilitas untuk

mengantisipasi dan melindungi perusahaan dari kejadian yang tak terduga dimasa

mendatang, serta untuk melindungi pihak-pihak yang terkait didalamnya. Dengan

harapan dapat membawa pengaruh yang lebih baik terhadap perusahaan (Octavia,

2015).

Banyak penelitian manajemen laba hanya berfokus pada manajemen laba

berbasis akrual. Pratiwi (2013) dan (Kusumawati, 2015) menyatakan bahwa

terjadi pergesaran dari manajemen laba akrual ke manajemen laba riil. Faktor

Page 9: Vol.25, No.1, Oktober 2018

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.25.1.Oktober (2018): 109-134

111

yang mempengaruhi. Pertama,manajemen laba akrual sering digunakan sebagai

pusat pengamatan oleh auditor. Kedua, risiko yang muncul akibat dilakukannya

manajemen laba akrual jika realisasi akhir tahun defisit antara laba yang

dimanipulasi dengan target laba yang diinginkan. Ketiga, manajemen laba riil

lebih sulit untuk dideteksi oleh auditor.

Definisi dari manajemen laba riil adalah penyimpangan aktivitas operasi

normal perusahaan. Manajemen memberikan pemahaman yang salah kepadapihak

luar (Wijayanti, 2014). Adapuni proksi manajemen laba riil yaitu; arus kas

operasi, biaya produksi, dan pengurangan biaya diskresioner. Manajemen laba riil

melalui arus kas operasi dilakukan dengan pengelolaan penjualan dengan

pemberian diskon dan kelonggaran jatuh tempo. Manajemen laba riil melalui

biaya produksi dilakukan dengan produksi yang berlebihan, sehingga menurunkan

harga pokok penjualan. Manajemen laba riil melaluibiaya diskresioner dilakukan

melalui pengurangan biaya diskresioner yang meliputi biaya iklan, biayai riset dan

pengembangan, biaya penjualan dan biaya administrasi umum (Vajriyanti, 2015).

Teori keagenan menurut (Jensen and Meckling, 1976) menjelaskan bahwa

hubungan antara pemegang saham sebagai principal dan manajemen sebagai

agent. Manajemen merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemegang saham untuk

bekerja demi kepentingan pemegang saham, sehingga mendapat wewenang dalam

pengambilan keputusan dan mempertanggungjawabkan semua keputusan yang

telah diambil oleh pemegang saham.

Pengawasan dan evaluasi perilaku manajer dapat mengeluarkan biaya

disebut dengan agency cost, biaya ini dikeluarkan oleh pemegang saham. Untuk

Page 10: Vol.25, No.1, Oktober 2018

I Wayan budi dan IGA.M Asri Dwija Putri. Pengaruh…

112

mengurangi agency cost dapat dilakukan dengan meningkatkan kepemilikan

manajerial. Langkah ini ditempuh dengan memberikan kesempatan kepada

manajer untuk terlibat dalam kepemilikan saham. Keterlibatan kepemilikan saham

manajerial membuat manajer bertindak dengan mempertimbangkan segala risiko

yang ada. Dengan peningkatan kepemilikan manajerial maka manajemen laba

dapat dikurangi (Mahariana, 2014).

Kepemilikan institusional juga diduga mampu memberikan mekanisme

pengawasan serupa dalam perusahaan. Kepemilikan institusional merupakan

saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga. Investor institusional

dapat melakukan pengawasan secara aktif karena investor institusional cenderung

berinvestasi dalam jumlah yang sangat besar sehingga pengawasan yang

dilakukan tentunya lebih aktif (Wiranata dan Nugrahanti, 2013). Kepemilikan

institusional yang besar dapat mengurangi praktek manajemen laba.

Manajemen dapat mengetahui besar kecilnya ukuran Perusahaanmelalui

total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut (Gunawan, 2015) bahwa

ukuran Perusahaan memiliki hubungan positif dengan manajemen laba, karena

perusahaan besar memiliki aktivitas operasional yang lebih kompleks

dibandingkan perusahaan kecil, sehingga lebih memungkinkan untuk melakukan

manajemen laba. Muliati (2011) serta Jao dan Pagalung (2011) menemukan

bahwa ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Rahmani (2013) menemukan bahwa ukuran Perusahaan berpengaruh positif

terhadap manajemen laba.

Page 11: Vol.25, No.1, Oktober 2018

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.25.1.Oktober (2018): 109-134

113

Kebijakan dividen merupakan suatu keuntungan perusahaan yang

dibayarkan kepada pemegang saham. Keuntungan yang didapat oleh perusahaan

sebagian menjadi hak pemegang saham. Keuntungan yang tidak dibagikan

sebagai dividen dapat dikatakan sebagai laba ditahan. Kebijakan dividen

dikatakan sebagai motivasi manajer untuk melakukan manajemen laba, karena

kebijakan dividen ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan

tidak keputusan dari manajemen (Putri, 2012). Kebijakan tersebut dapat

menimbulkan konflik kepentingan antara pemegang saham dan pihak manajer.

Pihak manajer menginginkan menyimpan laba ditahan sebagai cadangan,

sedangkan pemegang saham menginginkan dividend payout ratio (DPR) yang

tinggi. Dengan demikian, kebijakan dividen menjadi sumber konflik antara

manajemen dan pemegang saham.

Kebijakan dividen berpengaruh terhadap alirandana, struktur finansial,

likuiditas perusahaan dan prilaku investor. Dengan demikian kebijakan dividen

merupakan hal penting dalam kaitannya dengan usaha untuk meningkatkan nilai

perusahaan (Wiagustini, 2014:286). Semakin besar laba ditahan maka semakin

sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen. Untuk

mengukur pembayaran dividen dilihat dari dividend payout ratio (DPR). Rasio

pembayaran dividen (dividend payout rasio) menentukan jumlah laba yang

ditahan dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Dividend payout ratio

yang tinggi membuat calon investor tertarik untuk menginvestasikan dananya

dalam perusahaan tersebut.

Page 12: Vol.25, No.1, Oktober 2018

I Wayan budi dan IGA.M Asri Dwija Putri. Pengaruh…

114

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang pengaruh struktur kepemilikan, ukuran Perusahaan dan

kebijkan dividen pada manajemen laba riil. Rumusan masalah yang dapat

dipaparkan yaitu bagaimana pengaruh kepemilikan institusional pada manajemen

laba riil?, bagaimana pengaruh kepemilikan manajerial pada manajemen laba riil?,

bagaimana pengaruh ukuran Perusahaan pada manajemen laba rii? dan bagaimana

pengaruh kebijakan dividen pada manajemen laba riil?.

Manfaat penelitian ini adalah menambah referensi, informasi, dan

wawasan serta memberikan pemahaman yang lebih luas terkait pengaruh struktur

kepemilikan, ukuran perusahaan dan kebijakan dividen pada manajemen laba riil.

Hasil penelitian dapat digunakana sebagai acuan dalam pengambilan keputusan

dalam berinvestasi.

Laporan keuangan adalahsuatu sumber informasimengenaikondisi

perusahaan. Berdasarkan pernyataan PSAK No. 1 (2015:2) bahwa laporan

keuangan terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi

keuangan. Laporan keuangan disusun melibatkan dua pihak yaitu pihak internal

dan eksternal. Laporan keuangan digunakan oleh pihak eksternal untuk

mengambil keputusan investasi. Sedangkan bagi pihak internal laporan keuangan

digunakan untuk melihat perkembangan perusahaan dari periode ke periode.

Setiap perusahaan yang sudah go public wajib melaporkan laporan keuangan ke

pihak eksternal (Gunawan, 2015).

Manajemen sering melakukan manipulasi laporan keuangan khususnya

pada laba, hal ini sering disebut dengan tindakan manajemen laba. Menurut Watts

Page 13: Vol.25, No.1, Oktober 2018

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.25.1.Oktober (2018): 109-134

115

and Zimmerman (1990) menyatakan bahwa manajemen laba dipandang sebagai

tindakan manajemen untuk kepentingan kontrak kompensas, perjanjian utang,

maupun biaya politik. Dampak postif dari manajemen laba menurut Octavia

(2015) adalah melindungi perusahaan dari kejadian yang tidak terduga dimasa

mendatang.

Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini menunjukkan pengaruh

antar variabel dalam penelitian. Kerangka konseptual dalam penelitian ini

disajikan pada gambar 1 sebagai berikut.

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Menurut Jensen and meckling (1976) kepemilikan institusional merupakan

kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak lembaga institusi. Utari menyatakan

bhawa kepemilikan institusional merupakan pemegang saham yang memiliki

pengaruh besar terhadap perusahaan kareana kepemilikan sahamnya yang besar.

Rahmawati (2012: 186) menyatakan bahwa kepemilikan institusional perusahaan

mendorong peningkatan pengawasan terhadap kinerja perusahaan. Semakin besar

kepemilikan institusional maka tingkat pengawasan terhadap manajemen semakin

kuat juga.

Kepemilikan Institusional (X1)

Kepemilikan Manajerial (X2)

Manajemen Laba Riil(Y)

Ukurani perusahaani (X3)

Kebijakan Dividen (X4)

Page 14: Vol.25, No.1, Oktober 2018

I Wayan budi dan IGA.M Asri Dwija Putri. Pengaruh…

116

Hasil yang didapat dari penelitian Hsu (2015) dan Hidayanti (2014)

menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif signifikan

terhadap manajemen laba riil. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh pada

manajemen laba, hal ini mengindikasikan banyak atau sedikitnya hak suara yang

dimiliki oleh institusi tidak dapat mempengaruhi tingkat besar kecilnya

manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen Mahariana (2014). Berbeda

dengan penelitian Kusumawati (2015), Susanto (2016) dan Kamran (2014)

Menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen

laba riil. Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Kepemilikanin stitusional berpengaruhi negatif pada menajemen labai riil.

Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham yang dimiliki oleh

manajemen dalam perusahaan. Mahariana (2014) menyatakan bahwa presentase

kepemilikan saham oleh manajemen cenderung mempengaruhi tindakan

manajemen laba. Dengan memperbesar kepemilikan manajerial maka konflik

keagenan dapat dikurangi. Manajemen yang mempunyai saham dalam perusahaan

memiliki peran ganda yaitu sebagai pemegang saham dan sebagai pengelola

perusahaan.

Jensen and meckling (1976) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial

dapat mengurangi konflik keagenan dalam perusahaan. Mahariana (2014) dan

Susanto (2016) mendapatkan hasil bahwa kepemilakn manajerial berpengaruh

negatif pada manajemen laba. Penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati (2015),

Hidayanti (2014) dan Pasaribu (2016) menemukan hasil yang positif antara

Page 15: Vol.25, No.1, Oktober 2018

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.25.1.Oktober (2018): 109-134

117

kepemilikan manajerial terhadapmanajemenlabariil. Makadapatdirumuskan

hipotesis sebagaiberikut:

H2: Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif pada manajemen laba riil.

Menurut Pasaribu (2016) bahwa ukuran Perusahaan merupakan suatu yang

digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan memiliki aktivitas operasional

yang lebih kompleks. Perusahaan yang berukuran besar terkadang berada dibawah

pengawasan berbagai kelompok, seperti pemerintah, kelompok karyawan,

konsumen dan kelompok lingkungan. Muliati (2011) serta Jao dan Pagalung

(2011) menemukan bahwa ukuran Perusahaanberpengaruh negatif terhadap

manajemen laba. (Rahmani, 2013) dan (Setiawati, 2014) menemukan bahwa

ukuran Perusahaan berpengaruh positif pada manajemen laba. Watts and

Zimmerman (1990) menyatakan dalam teori akuntansi positif, bahwa biaya politik

meningkat seiring dengan meningkatnya ukurani perusahaani. Maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3: Ukuran Perusahaan berpengaruh positif pada manajemen laba riil.

Berdasarkan teori keagenan (Jensen and Meckling, 1976), menjelaskan

bahwa terjadi konflik antara pihak agent dan principal. Sesuai dengan bird in the

hand theory pihak principal lebih menyukai pembagian dividen yang lebih besar

dari pada capital gains. Perusahaan pada umumnya dapat membagikan dividen

kepada para investor. Tujuan diterbitkan dividen ini adalah untuk menarik

investor. Alat ukur yang digunakan dalam menentukan jumlah dividen yang dapat

dibagikan adalah DPR (Dividend Payout Ratio). Berdasarkan hasil penelitian

Budiasih (2009) menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh

Page 16: Vol.25, No.1, Oktober 2018

I Wayan budi dan IGA.M Asri Dwija Putri. Pengaruh…

118

terhadap manajemen laba. Sedangkan menurut (Pasaribu, 2016) menyatakan

bahwa kebijkan dividen berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil

penelitian yang dilakukan (Putri, 2012) dan Dahayani (2017) menyatakan semakin

tinggi DPR (Dividen Payout Ratio) berarti manajemen melakukan manajemen

laba dengan income decreasing.Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4: Kebijakan dividen berpengaruh positif pada manajemen laba riil.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif yaitu penelitian yang

meneliti pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya atau mengetahui

hubungan antar variabel (Sugiyono, 2014:13). Lokasi penelitian ini dilakukan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Obyek

penelitian yang dipilih peneliti adalah manajemen laba riil pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kepemilikan institusional menunjukan persentase saham perusahaan yang

dimiliki oleh institusi. Kepemilikan institusi dapat diukur dengan presentase

jumlah saham yang dimiliki oleh investor institusional Kusumawati (2015).

KI = 𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐩𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐬𝐭𝐢𝐭𝐮𝐬𝐢

𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐩𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚𝐚𝐧 x 100%...................................................... (1)

Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh

para manajemen. Kepemilikan manajerial dapat diukur dengan presentase jumlah

saham yang dimiliki oleh manajemen (Apriada, 2013).

KM = 𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐩𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐚𝐣𝐞𝐫

𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐩𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚𝐚𝐧 X 100%.................................................(2)

Ukuran Perusahaanadalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan

menjadi perusahaan yang besar dan kecil (Kusumawardhani, 2012). Ukuran

Page 17: Vol.25, No.1, Oktober 2018

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.25.1.Oktober (2018): 109-134

119

Perusahaanditunjukkan melalui log total aset. Ukuran Perusahaanmenurut

(Jogiyanto 2016: 259) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut.

Ukuran Perusahaan= Log total aset………………………..…………….……(3)

Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh

perusahaan dapat dibagikan dalam bentuk dividen atau dalam bentuk modal guna

untuk investasi masa mendatang. Rumus Dividend Payout Ratio adalah.

DPR = Dividen Per Lembar Saham

Laba Per Lembar Saham ......................................................................... (4)

Manajemen Laba merupakan merupakan tindakan yang menyimpang dari

kegiatan bisnis normal, kegiatan ini dilakukan oleh manajer perusahaan untuk

mencapai target laba yang ditetapkani (Roychowdhury, 2006). Tiga proksi dari

manajemen laba riil adalah sebagai berikut:

Abn CFO merupakan manipulasii labaiyang dilakukanperusahaanmelalui

alirankasoperasiyangi memilik aliran kas lebih rendah dari pada level normalnya.

AbnCFO =𝐶𝐹𝑂𝑡

𝐴𝑡−1− [𝑎1

1

𝐿𝑜𝑔 .𝐴𝑡−1 + 𝛽1

𝑆𝑡

𝐴𝑡−1 + 𝛽2

𝛥𝑆𝑡

𝐴𝑡−1 ]……........(5)

AbnPROD merupakan manajemen laba riil yang dilakukan melalui

manipulasi biaya produksi, perusahaani yang memiliki biaya produksi yang lebih

tinggi daripada level normalnya

AbnPROD =𝑃𝑅𝑂𝐷𝑡

𝐴𝑡−1− 𝑎1

1

𝐿𝑜𝑔 .𝐴𝑡−1 + 𝛽1

𝑆𝑡

𝐴𝑡−1 + 𝛽2

𝛥𝑆𝑡

𝐴𝑡−1 +

𝛽3 𝛥𝑆𝑡−1

𝐴𝑡−1 ………………………………………………………………….(6)

Page 18: Vol.25, No.1, Oktober 2018

I Wayan budi dan IGA.M Asri Dwija Putri. Pengaruh…

120

AbnDISEXP adalah manipulasi laba yang dilakukan perusahaan melalui

biaya penelitian dan pengembangan, biaya iklan, biaya penjualan, biaya

administrasi dan biaya umum

AbnDISEXP =DISEXP 𝑡

𝐴𝑡−1− [𝑎1

1

𝐿𝑜𝑔 .𝐴𝑡−1 + 𝛽1

𝑆𝑡

𝐴𝑡−1 ]……..………….(7)

Menuru Pratiwi (2013), dan Sari (2015) untuk mencari nilai manajemen

laba riil ketiga proksi tersebut dijumlahkan. Biaya produksi abnormal dikalikan

dengan (-1) dengan tujuan untuk menyamakan arah.

MLR = AbnCFO + AbnDISEXP + (AbnPROD x (-1))…………………………(8)

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan-perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.Metode penentuan sampel

yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode Purposive

samplingmerupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan atau

kriteria tertentu adapun kriteria sebagai berikut: 1) Perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2013-2016. 2) Perusahaan manufaktur yang

menerbitkan laporan keuangan tahunan untuk periode 31 Desember 2013-2016.

3) Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut pada

periode pengamatan 2013-2016. 4) Perusahaan menerbitkan laporan keuangan

tahunan dinyatakan dalam rupiah. 5) Data yang tersedia lengakp terkait dengan

variabel yang digunakan.

Berdasarkan kriteria tersebut jumlah observasi yang diperoleh untuk

penelitian adalah sebanyak 11 perusahaan dengan 44 total obseravasi. Pada

penelitian ini mempergunakan metode pengumpulan data observasi nonpartisipan.

Page 19: Vol.25, No.1, Oktober 2018

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.25.1.Oktober (2018): 109-134

121

Dilakukan Uji Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik hingga Uji AnalisisRegresi

LinearBergandayang menghasilkan persamaan sebagai berikut.

Y = β0 + β1X1 + β2X2 +β3X3+ β4X4 + e………………..........................................(9)

Keterangan:

Y = Manajemen Laba Riil

Α = Nilai Intersep Konstanta

β1-β4 = Koefisieniregresiivariabeli X1, X2 ,X3 dan X4

X1 = Kepemilikan Institusional

X2 = Kepemilikan Manajerial

X3 = Ukuran perusahaan

X4 = Kebijakan Dividen

ε = Error

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan observasi penelitian, perusahaan yang dapat dijadikan sampel

sebanyak 11 perusahaan dengan total 44 sampel amatan yang ditunjukan dengan

proses seleksi sebagai berikut.

Tabel 1.

Hasil Seleksi Pemilihan Sampel

No. Keterangan Jumlah

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2013-2016. 144

2. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang tidak menerbitkan

laporan keuangan 31 Desember.

(4)

3. Perusahaan manufaktur yang tidak terdaftar di BEI secara berturut-turut

pada periode 2013-2016.

(17)

4. Perusahaan manufaktur yang yang menampilkan laporan keuangan tidak

dalam mata uang rupiah

(25)

5. Perusahaan yan tidak mengungkapkan struktur kepemilikan (60)

6. Perusahaan yang tidak mengungkapkan kebijakan dividen (27)

Total Sampel 11

Total Pengamatan selama 4 tahun 44

Sumber: Data diolah, 2017

Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui jumlah sampel, nilai

minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi dari masing-masing

variabel. Dapat dijelaskan dalam tabel 2 sebagai berikut.

Page 20: Vol.25, No.1, Oktober 2018

I Wayan budi dan IGA.M Asri Dwija Putri. Pengaruh…

122

Tabel 2.

Statistik Deskripstif Variabel-Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

X1 (Kepemilikan Institusional) 44 0,22478 0,96091 0,5979958 0,20589114

X2 (Kepemilikan Manajerial) 44 0,00005 0,47522 0,0764746 0,14166969

X3 (Ukuran perusahaan) 44 11,12640 14,41806 12,5695832 0,96783968

X4 (Kebijakan Dividen) 44 0,04520 0,83330 0,3791364 0,21729810

Y (Manajemen Laba Riil) 44 -0,56600 0,41727 -0,0773475 0,21911119

Valid N (listwise) 44

Sumber: Data diolah, 2017

Variabel Kepemilikan Institusional (X1) memiliki nilai terendah

(minimum) sebesar 0,22478 persen yang dimiliki oleh perusahaan Wismilak Inti

Makmur Tbk pada tahun 2013, 2014 dan 2015, sedangkan nilai tertinggi

(maksimum) sebesar 0,96091 persen yang dimiliki oleh perusahaan Sekar Laut

Tbk pada tahun 2013, 2014 dan 2015, dengani rata-ratai (mean)i sebesari 0,59799

persen dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0,2058 persen.

Variabel KepemilikanManajerial (X2) memilikinilai terendah (minimum)

sebesari 0,00004608 yang dibulatkan menjadi 0,00005 persen terdapat pada

perusahaan Asahimas Flat Glass Tbk pada tahun 2013 hingga 2016, sedangkan

nilai tertinggi (maksimum) sebesar 0,4752 persen yang dimiliki oleh perusahaan

Wismilak Inti Makmur Tbk pada tahun 2013 dan 2014, dengani rata-ratai(mean)

sebesari 0,0765 persen dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0,1416

persen.

Variabel Ukuran Perusahaan (X3) memiliki nilai terendah (minimum)

sebesar 11,126 persen yang dimiliki oleh perusahaan Lionmesh Prima Tbk pada

tahun 2015, sedangkan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 14,418 persen yang

dimiliki oleh perusahaan Astra International Tbk pada tahun 2016, dengan rata-

Page 21: Vol.25, No.1, Oktober 2018

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.25.1.Oktober (2018): 109-134

123

rata (mean) sebesar 12,569 persen dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar

0,967 persen.

Variabel Kebijakan Dividen (X4) memiliki nilai terendah (minimum)

sebesar 0,0452 persen yang dimiliki oleh perusahaan Lion Metal Works Tbk pada

tahun 2015, sedangkan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 0,8333 persen yang

dimiliki oleh perusahaan Trias Sentosa Tbk pada tahun 2013, dengan rata-rata

(mean) sebesar 0,379 persen dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 0,2172

persen.

Variabel Manajemen Laba Riil (Y) memiliki nilai terendah (minimum)

sebesar -0,566 persen yang dimiliki oleh perusahaan Lionmesh Prima Tbk pada

tahun 2014, sedangkan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 0,417 persen yang

dimiliki oleh perusahaan Mandom Indonesia Tbk pada tahun 2013, dengan rata-

rata (mean) sebesar -0,077 persen dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar

0,219 persen.

Selanjutnya dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji

autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas untuk mengetahui

apakah data dalam penelitian yang dilakukan telah lolos dari asumsi klasik. Nilaii

Asympi. Sigi. (2-tailed) dari modeli persamaani yang diuji sebesari0,997 lebih

besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan data yang digunakan dalam penelitian ini

telah berdistribusi normal.

Berdasarkan hasili ujii autokorelasii, nilai dw yang dihasilkan sebesar

1,865. Oleh karena jumlah n = 44 dan k = 4, makai diperoleh nilai du 1,720.

Page 22: Vol.25, No.1, Oktober 2018

I Wayan budi dan IGA.M Asri Dwija Putri. Pengaruh…

124

NilaiDW 1,865 lebih besar dari batas atas (du) yakni 1,720 dan kurang dari (4-du)

4-1,720= 2,280 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

Ujii selanjutanya yaitu uji multikolinearitas. Uji multikolinearitas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara

variabel bebas. Masing-masing variabel bebas memiliki nilai tolerance yaitu

0,747 (kepemilikan institusional), 0,696 (kepemilikan manajerial), 0,510 (ukuran

perusahaan) dan 0,769 (kebijakan dividen) lebih besar dari 10% (0,10) dan nilai

VIF masing-masing variabel bebas tersebut yaitu 1,339 (kepemilikan

institusional), 1,437 (kepemilikan manajerial), 1,962 (ukuran perusahaan) dan

1,300 (kebijakan dividen) lebih kecil dari 10. Berdasarkan nilai tolerance dan

VIFi dari masing-masingvariabelbebas, maka dapat disimpulkan bahwa model

persamaan regresi bebas dari gejala multikolinearitas.

Uji asumsi klasik yang digunakan selanjutnya adalah uji

heteroskedastisitas nilai signifikansi dari variabel kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen, masing-

masingi sebesari 0,408; 0,409; 0,269 dan 0,694. Nilai tersebut lebih besar dari

0,05 yang berarti tidak terdapatpengaruh antara variabel bebas terhadap absolute

residual. Dengan demikian, model yang dibuat tidak mengandung gejala

heteroskedastisitas.

Pada Tabel 3 berikut ini dapat dijelaskan rekapitulas hasil analisis regresi

linier berganda.

Page 23: Vol.25, No.1, Oktober 2018

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.25.1.Oktober (2018): 109-134

125

Tabel 3.

Rekapitulasi Hasili Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel Nilai Koefisien

Regresi t hitung

Nilai

Signifikansi

Constant 0,364 1,840 0,073

Kepemilikan Institusional (X1) -0,062 -0,991 0,328

Kepemilikan Manajerial (X2) -0,115 -1,769 0,085

Ukuran Perusahaan(X3) 0,491 6,494 0,000

Kebijakan Dividen (X4) 0,682 11,076 0,000

R Square

Adjusted R Square

F Statistik

Signifikansi

0,886

0,875

76,039

0,000

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari rekapitulasi hasil analisis regresi

linear berganda berdasarkan pada hasil analisis koefisien regresi pada Tabel 4

adalah sebagai berikut:

Y = 0,364 - 0,062 X1- 0,115 X2 + 0,491 X3 + 0,682 X4 + e

Nilai konstanta sebesar 0,364 artinya jika nilai variabel kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen

dianggap konstan (tidak ada perubahan) maka nilai manajemen laba riil sebesar

0,364. Nilai koefisien variabel kepemilikan institusional sebesar -0,062 artinya

jika nilai variabel kepemilikan institusional mengalami kenaikan 1 persen, maka

variabel manajemen laba riil mengalami penurunan sebesar 6,2% dengan asumsi

variabel bebas lainnya konstan. Nilai koefisien variabel kepemilikan manajerial

sebesar -0,115 artinya jika nilai variabel kepemilikan institusional mengalami

kenaikan 1 persen, maka variabel manajemen laba riil mengalami penurunan

sebesar 11,5% dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Nilai koefisien

variabel ukuran Perusahaansebesar 0,491 artinya jika nilai variabel kepemilikan

institusional mengalami kenaikan 1 persen, maka variabel manajemen laba riil

Page 24: Vol.25, No.1, Oktober 2018

I Wayan budi dan IGA.M Asri Dwija Putri. Pengaruh…

126

mengalami kenaikan sebesar 49,1% dengan asumsi variabel bebas lainnya

konstan. Nilai koefisien variabel kebijakan dividen sebesar 0,682 artinya jika nilai

variabel kepemilikan institusional mengalami kenaikan 1 persen, maka variabel

manajemen laba riil mengalami kenaikan sebesar 68,2% dengan asumsi variabel

bebas lainnya konstan.

Berdasarkan hasil uji kesesuaian model pada Tabel 4 di atas, dapat dilihat

bahwa nilai dari uji F sebesar 76,039 dan nilai p-value (Sig. F) yakni 0,000 lebih

kecil dari nilai α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model persamaan dalam

penelitian ini layak untuk digunakan sebagai alat analisis untuk menguji pengaruh

variabel independen pada variabel dependen.

Adapun nilai dari adjustedR square pada penelitian ini telah disajikan pada

Tabel 4. Berdasarkan pada Tabel 4 diatas, dapat dilihat bahwa nilai dari adjusted

R2

sebesar 0,886dimana memiliki arti bahwa 88,6% variasii manajemen laba riil

dipengaruhi oleh variasi kepemilikan institusionali, kepemilikani manajerial,

ukuran perusahaani, dan kebijakan dividen sedangkan sisanya sebesar 11,4%

dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model

Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial. Uji t dilakukan dengan

membandingkan hasil nilai signifikansi dengan α = 0,05. Berdasarkan hasil

analisis pengaruh kepemilikan institusionalpada manajemen laba riil diperoleh

nilai signifikansi sebesari 0,328 dengani nilaii koefisieni regresii sebesari -0,062.

Nilaii signifikansi 0,328 > 0,05 mengindikasikani bahwai H0 diterima dan H1

Page 25: Vol.25, No.1, Oktober 2018

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.25.1.Oktober (2018): 109-134

127

ditolak. Hasil ini mempunyaii arti bahwaikepemilikan institusional tidak

berpengaruh pada manajemen labariil.

Berdasarkan hasil analisis pengaruhi kepemilikan manajeria lpada

manajemen labariil diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,085 dengan nilai

koefisien regresi sebesar -0,115. Nilai signifikansi 0,085 > 0,05 mengindikasikan

bahwa H0 diterima dan H2 ditolak. Hasil ini mempunyai arti bahwa kepemilikan

manajerial tidak berpegaruh pada manajemen labariil. Berdasarkani hasil analisis

pengaruhiukurani perusahaanpada manajemen labariil diperoleh nilai signifikansi

sebesari 0,000 dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,491. Nilai signifikansi

0,000 < 0,05 mengindikasikan bahwa H0 ditolak dan H3 diterima. Hasil ini

mempunyai arti bahwa ukurani perusahaani berpengaruh pada manajemen labariil.

Berdasarkan hasil analisis pengaruh kebijakan dividenpada manajemen laba

riil diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan nilaii koefisieni regresi

sebesar 0,682. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 mengindikasikan bahwa H0 ditolak

dan H4 diterima. Hasil ini mempunyai arti bahwa kebijakan dividen berpengaruh

pada manajemen labariil.

Jensen and Meckling (1976) menyatakan bahwa kepemilikan institusional

memiliki peranan penting dalam mengurangi konflik keagenan. Kepemilikan

institusional merupakan pemegang saham mayoritas dalam perusahaan. Penyebab

tidak signifikannya hubungan ini karena dalam penelitian ini tidak membedakan

ukuran institusi dan ukuran kepemilikan institusi, sehingga seluruh kepemilikan

institusi dianggap memiliki pengaruhi yang sama. Menurrut Suriyani (2015)

institusi kecil kurang aktif dalam memberikan tekanan pada aktivitas manajemen

Page 26: Vol.25, No.1, Oktober 2018

I Wayan budi dan IGA.M Asri Dwija Putri. Pengaruh…

128

dibandingkan dengan institusi yang lebih besar. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian Nugroho (2013), Mahariana (2014), Hadayanti (2014), Gea (2014),

Effendi (2013), Putri (2012) dan Agustia (2013). Penelitian ini menunjukkan

bahwa kepemilikan institusional tidak memiliki kemampuan untuk

mengendalikan pihak manajemen sehingga tidak dapat mengurangi praktek

manajemen labariil.

Jensen and Meckling (1976) menyatakan bahwa kepemilikan saham

manajerial dalam perusahaan mendorong untuk menciptakan kinerja perusahaan

secara optimal. Semakin besar proporsi kepemilikan manajerial pada perusahaan,

maka manajemen cenderung giat untuk meningkatkan nilai perusahaan.Hasil

statistik deskriptif terlihat bahwa kepemilikan manajerial di Indonesia sangat

kecil yaitu rata-rata di bawah 5%. Hal ini menyebabkan manajer melakukan

tindakan manajemen laba. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Santana

(2016), Gea (2014), Agustia (2013) yang menyatakan bahwa potensi munculnya

konflik dalam hubungan agensi sangat besar, yaitu ketika manajemen perusahaan

memiliki kurang dari 100% saham milik perusahaan maka potensi konflik itupun

muncul.

Gunawan (2015) menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki dorongan

yang lebih besar untuk melakukan perataan laba (salah satu bentuk manajemen

laba) dibandingkan dengan perusahaan kecil. Rahmani (2013) dan Setiawati

(2016), yang menyatakan bahwa ukuran Perusahaan berpengaruh pada

manajemen laba riil. Hal ini berarti perusahaan besar cenderung memiliki

dorongan yang lebih besar untuk melakukan manajemen laba. Watts and

Page 27: Vol.25, No.1, Oktober 2018

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.25.1.Oktober (2018): 109-134

129

Zimmerman (1990) menyatakan bahwa dalam teori akuntansi positif, biaya

politik meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran perusahaan.

Kebijakan dividen adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini

yang dapat dibayarkan sebagai dividen daripada ditahan untuk diinvestasikan

kembali dalam perusahaan. Dalam penelitian ini memberikan bukti bahwa

kebijakan dividen suatu sumber konflik antara pemegang saham dan manajemen

dapat termotivasi untuk melakukani tindakani manajemeni laba. Semakin besar

Dividen Payout Ratio (DPR) maka manajemen melakukan manajemen laba

dengan menurunkan laba (income decresing). Hasil penelitian ini mendukung

teori keagenan sebagai teori utama yang mendasari penelitian ini. Teori keagenan

(Jensen and Mckling, 1976) menyatakan bahwa antara manajemen dan pemegang

saham terbukti menimbulkan konflik karena kedua belak pihak, manajemen

maupun prinsipal mengharapak keuntungan yang maksimal. Penelitian ini juga

mendukung penelitian dari Putri (2012), Dahayani (2017) dan Widanaputra

(2010).

Implikasi dari hasil penelitian ini mencakup dua hal, yaitu implikasi

teoretis dan praktis. 1) Implikasi Teoretis, Penelitian yang dilakukan diharapkan

dapat memberikan kontribusi mengenai pengaruh struktur kepemilikan, ukuran

Perusahaandan kebijkan dividen pada manajemen laba riil yang dilakukan pada

sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2013-

2016. Hasil uji penelitian ini ditemukan dua dari empat variabel independen

berpengaruh signifikan pada manajemen laba riil. Variabel independen yang

berpengaruh signifikan pada manajemen laba riil adalah ukuran Perusahaandan

Page 28: Vol.25, No.1, Oktober 2018

I Wayan budi dan IGA.M Asri Dwija Putri. Pengaruh…

130

kebijakan dividen. 2) Implikasi Praktis, Penelitian ini memberikan implikasi bagi

investor sebagai pertimbangan dan pengetahuan mengenai kebijakan yang dapat

diambil oleh manajemen perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

membantu perusahaan dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan

keuangan yang dapat diambil oleh manajemen perusahaan. Pihak investor dapat

memperhatikan faktor-faktor lain dalam berinvestasi karena dalam penelitian ini

terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya manajemen laba riil.

SIMPULAN

Berdasarkani hasil penelitiani yang diperoleh melalui pengujiani statistik serta

pembahasan seperti yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1)

Kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan pada manajemen laba riil,

hal ini dapat terjadi karena investor institusional yang memiliki jumlah saham

yang besar, memiliki insentif yang kuat untuk mengembangkan informasi privat.

2) Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan pada manajemen laba riil,

hal ini disebabkan oleh kepemilikan manajerial perusahaan di Indonesia sangat

kecil dengan rata-rata di bawah 5%. 3) Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan

pada manajemen laba riil, hal ini disebabkan oleh perusahaan besar cenderung

memiliki dorongan yang lebih besar untuk melakukan manajemen laba riil.4)

Kebijakan dividen berpengaruh signifikan pada manajemen laba riil, hal ini

disebabkan karena kebijakan dividen sebagai sumber konflik antara prinsipal dan

agen dapat termotivasi untuk melakukan tindakan manajemen laba. Adapun saran

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Perusahaan yang terdaftar disektor

manufaktur sebaiknya menghindari praktek manajemen laba rii dan semaksimal

Page 29: Vol.25, No.1, Oktober 2018

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.25.1.Oktober (2018): 109-134

131

mungkin untuk meningkatkan kualitas laba perusahaan. 2) Para investor dan calon

investor diharapkan mampu menyimak laporan keuangan yang dipublikasikan

perusahaan setiap tahunnya agar mengetahui indikasi terjadinya praktek

manajemen laba riil. 3) Peneliti selanjutnya dapat memperluas objek penelitian

baik dari segi bidang usaha, periode penelitian, maupun jumlah variabel penelitian

yang dapat mempengaruhi praktek manajemen laba riil seperti leverage dan

profitabilitas serta memasukkan variabel pemoderasi penerapan Good Corporate

Governance.

REFERENSI

Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Goodi Corporate Governance, Free Cash

Flow, dan Leverage terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, 15 (1), hal. 27-42.

Budiasih, I.G.A.N. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan

Laba. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 4, hal. 1-14.

Dahayani, Ni Ketut Sri, I Ketut Budiartha, dan I Made Sadha Suardikha. 2017.

Pengaruh Kebijakan Dividen pada Manajemen Laba Dengan Good

Corporate Governance Sebagai Moderasi. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana. 6 (4), hal. 1395-1424.

Effendi, Sofyan Dan Daljono. 2013. Pengaruh Corporate Governance dan

Kualitas Auditor terhadap Manajemen Laba. Diponegoro Journal of

Accounting, 2 (3), hal. 1-14.

Gea, Marinus. 2014. Peran GCG dan Struktur Kepemilikan Dalam Mendeteksi

Manajemen Laba Melalui Discretionary Revenue. Jurnal Tekun, 5 (2), hal.

202-217.

Gunawan, I Ketut, Nyoman Ari Surya Darmawan dan Gusti Ayu Purnamawati.

2015. Pengaruh Ukurani perusahaani, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap

Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia (BEI). E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1, 3 (1), hal. 1-10.

Hidayanti, Ery, dan Ratna Widjayanti Dahniari Paramita. 2014. Pengaruh Good

Corporate Governance Terhadap Praktek Manajemeni Laba Riil pada

Perusahaan Manufaktur. Jurnal WIGA. 4 (2), hal. 1-16

Page 30: Vol.25, No.1, Oktober 2018

I Wayan budi dan IGA.M Asri Dwija Putri. Pengaruh…

132

Hsu, Ming Feng dan Shiow Ying Wen. 2015. The Influence of Corporate

Governance in Chinese Companies on Dicretionary Accrual and Real

Earnings Management. Asian Economic and Financial Review, 5 (3), pp.

391-406.

Jao, R. dan Pagalung, G. 2011. Corporate Governance, Ukurani perusahaani, dan

Leverage terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia.

Jurnal Akuntansi & Auditing, 8 (1), hal. 1-94.

Jensen, Michael C. and W.H Meckling. 1976. Theory of Thei Firm: Managerial

Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial

Economics, 3, pp. 305-360.

Jogiyanto. 2006. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.

Kamran, and Attaullah Shah. 2014. The Impact of Corporate Governance and

Ownership Structure on Earnings Management Practices: Evidence from

Listed Companies in Pakistan. The Lahore Journal of Economics, 19 (2), pp.

27–70.

Kusumawardhani, Indra. 2012. Pengaruh Corporate Governance, Struktur

Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaanterhadap Manajemen Laba. Jurnal

Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi, 9(1), hal. 41-54.

Kusumawati, Eny, Rina Trisnawati, dan Ahmad Mardalis. 2015. Pengaruh

Corporate Governance terhadapiManajemen labaRiil. The University

Research Coloquium. hal. 339-350.

Mahariana, I Dewa Gede Pingga, dan I Wayan Ramantha. 2014. Pengaruh

Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Manajemen

Laba Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, 7 (2), hal. 519-528.

Muliati, Ni Ketut. 2011. Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran

Perusahaanpada Praktik Manajemen laba di Perusahaan Perbankan yang

terdaptar di Bursa Efek Indonesia. Tesis, Program Magister Program Studi

Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.

Nugroho, Joko Purwanto. 2013. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan

Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan

Ekonomi, 4 (2), hal. 177-188.

Octavia, Meliana, Imam Subekti dan Endang Mardiati. 2015. Faktor- Faktor yang

Mempengaruhi Praktik Manajemen Laba Riil-Biaya Diskrsioner.

International Journal Of Social And Local Economic Governance (IJLEG),

1 (2), hal. 108-115.

Page 31: Vol.25, No.1, Oktober 2018

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.25.1.Oktober (2018): 109-134

133

Pasaribu, Rowland Bismark Fernando dan Esty Dwi Widyastuty. 2016. Pengaruh

Konservatisme Akuntansi, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen,

Ukurani perusahaani, Leverage, Price Earning Ratio, Price To Book Value,

dan Earning Per Share terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ekonomi dan

Bisnis, 10 (2), hal. 71-87.

Pratiwi, Yudhitya Dian dan Wahyu Meiranto. 2013. Pengaruh Penerapan

Corporate Governance terhadap Earnings Management Melalui Aktivitas

Riil. Diponogor Journal of Accounting, 2 (3), hal. 1-15.

Putri, I.G.A.M Asri Dwija. 2011. Dampak Good Corporate Governance dan

Budaya Organisasi pada Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Manajemen

Laba serta Konsekuensinya pada Nilai Perusahaan. Disertasi. Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Putri, I.G.A.M Asri Dwija. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen dan Good

Corporate Governance terhadap Manajemen Laba. Buletin Studi Ekonomi,

17 (2), hal. 157-171.

Rahmani, Samira and Akbari Mir Askari. 2013. Impact of Firm Size and Capital

Structure on Earnings Management: Evidence from Iran. World of Sciences

Jorunal. hal. 2307-3071.

Rahmawati. (2012). Teori Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Roychowdhury, S. 2006. Earningi Management Throughi Real Activities

Manipulation. Journali ofi Accounting and Economics, 42. Pp. 335-370.

Santana, Dewa Ketut Wira dan Made Gede Wirakusuma. 2016. Pengaruh

Perencanaan Pajak, Kepemilikan Manajerial dan Ukuran

Perusahaanterhadap Praktek Manajemen Laba. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, 14 (3), hal. 1555-1583.

Sari, Gustin Padwa. 2015. Manipulasi Laba Riil: Upaya Untuk Menghindari

Kerugian. Akuisisi, 11 (2), hal. 35-43.

Setiwati, Loh Wenny, dan Lieany. 2016. Analisis Pengaruh Perjanjian Utang,

Kepemilikan Institusional, dan Ukuran PerusahaanTerhadap Manajemen

Laba Riil pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Akuntansi, 9 (2), hal. 172-197.

Subekti, Imam. 2012. Accrual and Real Earnings Management. Jurnal of

Econoics, Business, and Accountancy, 15(3), pp. 443–456.

Suriyani, Putu Putri, Gede Adi Yuniarta, dan Ananta Wikrama T.A. 2015. Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di BEI Periode Tahun 2008-2013), 3

(1), hal. 1-11.

Page 32: Vol.25, No.1, Oktober 2018

I Wayan budi dan IGA.M Asri Dwija Putri. Pengaruh…

134

Susanto, Yulius Kurnia and Arya Pradipta. 2016. Corporate Governance and Real

Earnings Management. International Journal of Business, Economics and

Law, 9 (1), pp. 17-23.

Utari, Ni Putu Linda Ayu dan Maria M. Ratna Sari. 2016. Pengaruh Asimetri

Informasi, Leverage, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional

pada Manajemen Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 15 (3),

hal. 1886-1914.

Vajriyanti, Eva. 2015. PengaruhiManajemen labaRiil pada Nilai Perusahaan

dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi. Diss.

Universitas Udayana.

Watts, R. L. and J. L. Zimmerman. (1990). Positive Accounting Theory A Ten

Year, The Accounting Review, pp. 131-156.

Wiagustini, Ni Luh Putu. 2014. Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayana

University Press.

Widanaputra, A A G P. 2010. Pengaruh Konflik Keagenan Mengenai Kebijakan

Dividen terhadap Konservatisme Akuntansi. Journal Aplikasi Manajemen, 8

(2), hal. 379-390.

Wijayanti, Herlin, Soni Agus Irwandi, dan Nurmala Ahmar. Pengaruhi

Manajemen Labai Riil terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Pendekatan

Arus Kas Operasi. Jurnal Economia, 1 (1), hal. 11-23.

Wiranata, Yulius Ardy dan Yeterina Widi Nugrahanti. 2013. Pengukuran Struktur

Kepemilikan terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 15 (1), hal. 1-16.