Vitamin Larut Air Kel 2
-
Upload
puji-kurniasih -
Category
Documents
-
view
30 -
download
4
description
Transcript of Vitamin Larut Air Kel 2
Kelompok 2
Ibnu Sri Fuqoha 25010112120002
Tessanika Juniar Pratami 25010112120008
Eka Indri Astuti 25010112120014
Desi Tri Puspaningrum 25010112120020
Siti Rahmawati 25010112120026
Reza Ayu Rizqi 25010112120032
Savitri Rachmawati 25010112120038
Puji Kurniasih 25010112120044
Ria Nur Madyasari 25010112120050
Prasti Widyarini 25010112120056
Sri Madinah 25010112120062
Yohana Novitasari 25010112120068
Definisi Vitamin
Vitamin Berasal dari kata Vital atau vita = hidup oleh Casimir Funk ahun
1912 (Polandia) dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus
organik
Sebagai coenzim atau group protetic dari enzim.
Merupakan zat-zat organic kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah
sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh.
Suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang
berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh.
Sejarah
Era penyembuhan empiris Era karakterisasi defisiensi
Masa keemasan Era karakterisasi fungsi dan produksi
Era penemuan nilai kesehatan vitamin
Era penyembuhan empiris
Era pertama dimulai pada sekitar tahun 1500-1570 sebelum masehi.
Pada masa itu, banyak ahli pengobatan dari berbagai bangsa,
seperti Mesir, Cina, Jepang, Yunani, Roma, Persia, dan Arab, telah
menggunakan ekstrak senyawa (diduga vitamin) dari hati yang
kemudian digunakan untuk menyembuhkan penyakit kerabunan
pada malam hari.
Era karakterisasi defisiensi
Perkembangan besar berikutnya mengenai vitamin baru kembali
muncul pada tahun 1890-an.
Penemuan ini diprakarsai oleh Lunin dan Christiaan Eijkman
yang melakukan penelitian mengenai penyakit defisiensi pada
hewan.
Masa keemasan
Era ketiga sejarah vitamin terjadi
beberapa dekade berikutnya.
Pada masa tersebut, terjadi banyak
penemuan besar mengenai vitamin itu
sendiri, meliputi penemuan vitamin jenis
baru, metode penapisan yang
diperbaharui, penggambaran struktur
lengkap vitamin, dan síntesis vitamin B12.
Era karakterisasi fungsi dan produksi
Era keempat ditandai dengan banyaknya penemuan
mengenai fungsi biokimia vitamin di dalam tubuh,
perannya dalam makanan yang kita konsumsi sehari-
hari, dan produksi komersial vitamin untuk pertama
kalinya dalam sejarah.
Era penemuan nilai kesehatan vitamin
Pada tahun 1955 ketika Rudolf Altschul menemukan
bahwa niasin (vitamin B3) dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah.
Nomenklatur
Original Name Current NameVitamin A (anti-infective)Vitamin B1 (anti beri-beri/neuritic)Vitamin G (B2)Pallagra Preventative Factor Vit. B Kolmpleks a Vitamin CVitamin DVitamin EVitamin K
Vitamin A (retinol)Thiamin (Vit. B1)RiboflavinNiacin (nicotic acid niacinamid)Vitamin B6 (Pyridoxine)Vitamin B12(Cyanocobalamin)Folacine(Folic acid)Pantothenic acidBiotineVitamin C( Ascorbic Acid)Vitamin D(Calciferol)Vitamin E ( tocofherol)Vitamin K (menaquinone)
Fungsi
Vitamin merupakan zat
pengatur pertumbuhan dan
pemelihara kehidupan dengan
fungsi sebagai berikut:
Regulate metabolism
Help convert fat and
carbohydrate into energy
Help built bone and tissue
Sifat-Sifat Umum Vitamin
Vitamin Larut Lemak
Larut dalam lemak dan pelarut lemak
Kelebihan konsumsi dari yang dibuthkan disimpan dalam tubuh
Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu
Gejala definisi berkembang lambat
Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari-hari
Mempunyai precursor atau provitamin
Hanya mengandung unsur C, H, O
Diabsorpsi melalui system limfe
Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah relative rendah (6-10 X KGA)
Vitamin Larut Air
Larut dalam air
Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan sangat sedikit
Dikeluarkan melalui urin
Gejala defisiensi sering terjadi dengan cepat
Harus selalu ada dalam makanan sehari-hari
Umumnya tidak mempunyai precursor
Selain C,H,O mengandung N dan kadang-kadang S dan Co
Diabsorpsi melalui vena porta
Bersifat toksik hanya pada dosis tinggi (>10 X KGA)
Sifat-Sifat Umum Vitamin
Vitamin dalam Makanan
Pada tahap pemrosesan dan pemasakan banyak vitamin hilang bila
menggunakan suhu tinggi, air perebus dibuang, permukaan makanan
bersentuhan dengan udara dan menggunakan alkali.Kehilangn vitamin dalam pemasakan dapat dicegah dengan cara:Suhu saat memasak tidak terlalu tinggiWaktu memasak tidak terlalu lamaMenggunakan air pemasak sedikit mungkinMemotong dengan pisau tajamPanci memasak ditutupTidak menggunakan alkali dalam pemasakanSisa air perebus digunakan untuk masakan lain.
VITAMIN LARUT AIRYang termasuk vitamin larut air , yakni :
Vitamin C
Niasin (Asam Nikotinat)
Vitamin B6
Vitamin B1 (Tiamin)
Biotin
Folat
Vitamin B2 (Riboflavin)
Asam Pantotenat
Vitamin B12
A. Struktur
Struktur dari vitamin C adalah 2,3 endiol & 6-carbon lactone.
Vitamin C dapat disintesis dari D-glukosa dan D-galaktosa
dalam tumbuh-tumbuhan dan sebagian besar hewan.
Vitamin C terdapat dalam dua bentuk di alam, yaitu L-asam
askorbat (tereduksi) dan L-asam dehidro askorbat
(teroksidasi).
B. Sifat
- Kristal putih yang mudah larut dalam air, gliserol dan ethanol
- Tidak larut dalam chloroform dan ether
- Yang aktif: bentuk L
- Keadaan kering : stabil
- Keadaan larut : mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas atau dengan kehadiran tembaga dan besi
- Tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi stabil dalam asam
- Vitamin C adalah yang paling labil
C. Absorpsi
Diabsorpsi di usus halus, terutama ileum dengan transport aktif
dan membutuhkan carrier
Makanan yang tinggi dalam seng atau pektin dapat
mengurangi absorpsi sedangkan zat-zat di dalam ekstrak jeruk
dapat meningkatkan absorpsi.
Kelebihan vit C diekskresi melalui urin
D. Distribusi dalam tubuh
Di otak, vitamin C terdapat sebagai koenzim untuk enzim
yang mengubah dopamin menjadi epinephrine
Body pool size : 1500mg, kebutuhan : 60 mg/day
Gejala kekurangan mulai tampak pada cakupan 300-400mg
dan baru hilang bila cadangan mencapai 1000mg.
Perokok mempunyai kebutuhan yang lebih tinggi dari orang
normal
Nama lain tiamin adalah aneurin atau faktor
aneuritik. Tiamin = tio (sulfur) dan amine
(nitrogen). Molekul tiamin terdiri atas cincin
pirimidin dan yang terikat cincin tiasol.
A. Fungsi
1) TPP sebagai koenzim reaksi metabolisme energi.
2) TPP berperan dalam fungsi normal saraf.
3) Koenzim reaksi transketolase.
4) Berperan dalam metabolisme karbohidrat.
B. Sejarah
1906 : beri- beri pada pelaut Jepang ditangani dengan roti gandum
1897: Eykman menemukan ayam yang kelemahan berat
1911 : Funk mengisolasi faktor anti beri- beri dari dedak beras dan
dinamai vitamine
1926 : Jansen dan Donat mengisolasi bentuk kristal tiamin
1936 : Williams dan Cline menemukan struktur kimia dan sintesis
tiamin
C. Sifat Kimia
1) Kristal putih kekuningan yang larut dalam air.
2) Larutan tahan panas hanya pada kondisi asam.
3) Mudah rusak oleh panas dalam keadaan alkali.
4) Tahan suhu beku.
5) Kehilangan tiamin pada oleh pemasakan bergantung pada
lama dimasak, Ph, suhu, jumlah air yang digunakan dan
dibuang.
D. Absorpsi, sintesis, dan penyimpanan
Di duodenum bagian atas diabsorpsi kemudian
difosforilasi, dan disimpan sebagai Tiamin Pirofosfat
(TPP) di dalam jantung, otak, hati, dan jaringan otot.
Tiamin disintesis oleh mikroorganisme dalam saluran
cerna manusia dan hewan.
E. Angka Kecukupan Tiamin
Angka Kecukupan Tiamin yang dianjurkan
Menurut FAO/ WHO (1967) : angka
kecukupan tiamin adalah 0,4 mg/ 1000 kkal.
F. Sumber
Serealia tumbuk, kacang- kacangan,
daging organ, daging tanpa lemak,
kuning telur, unggas, dan ikan.
G. Kehilangan selama pengolahan
Hilangnya tiamin dalam makanan dapat diusebabkan
karena :
1) Merebus makanan dengan air berlebihan.
2) Mencuci beras berulang- ulang dan digosok- gosok.
3) Penambahan soda kue pada sayur.
H. Akibat Kekurangan
Kekurangan tiamin menyebabkan penyakit beri- beri. Beri-
beri dapat dibedakan menjadi :
1) Beri- beri basah : ditandai dengan sesak napas dan edema.
2) Beri- beri kering : ditandai dengan kelemahan otot dan
degenerasi saraf perifer.
A. Struktur
Terdiri dari cincin trisiklik bernama isoalloxazine.
Riboflavin mengalami fosforilasi akan menjadi FMN
(flavin mononukleotida) atau FAD (flavin adenina
dinukleotida).
FMN dan FAD berperan penting dalam reaksi redoks.
B. Sifat
Larut dalam air, tahan panas di dalam larutan netral atau
asam
Terdiri dari kristal berwarna kuning
Larutannya : kuning-hijau dan bersifat Fluorescensi
Tidak tahan oleh cahaya/ Ultra Violet atau adanya Alkali
Kadar dapat diperiksa menggunakan spectrophotometer atau
photofluorometer
C. Metabolisme
FMN dan FAD dihidrolisis
Kemudian masuk ke dalam sel mukosa usus halus dengan difusi pasif
Di dalam sel, ATP difosfolirasi jadi FMN oleh enzim flavokinase
Masuk ke saluran darah dan bergabung dengan albumin plasma
Sintesis FMN & FAD responsif terhadap thyroid status. Hiperthyroid meningkatkan,
sedangkan hypothyroid menurunkan sintesis
Riboflavin disimpan dalamsel hati, jantung dan ginjal, terutamadlmbtk FAD
Kelebihan diekskresi melalui feces dan melalui urine
D. Fungsi
Sebagai koenzim dan esensial dalam pemindahan energi di
tubuh
Dalam tubuh : sebagai bagian dari berbagai susunan enzim
Berperan dalam berbagai metabolisme energi di dalam tubuh
FMN dan FAD berperan pada bagian-bagian reaksi vital dalam
metabolisme rantai pernafasan seluler
E. Sumber dan Kebutuhan
Sumber nabati :
sayuran
hati
daging
telur
susu
Sumber hewani lebih mudah diabsorbsi dibandingkan nabati
F. Akibat Defesiensi
Secara fisik
warna mata yang cenderung merah, peningkatan sensitifitas
terhadap cahaya matahari, peradangan di mulut, bibir pecah-
pecah
Efek lain
kerusakan jaringan kulit, keriput, kiki pecah, sakit tenggorokan,
anemia, gangguan saraf, pembengkakan lidah
G. Status dan Toksisitas
Pengukuran Status
Ekskresi riboflavin urin <100µg/hari menujukkan adanya
defisiensi, eritrosit glutathion reduktase dan stimulasi setelah
pemberian FAD : rasio aktivitas >1.2 menunjukkan defisiensi
Toksisitas
Belum diketahui sampai sekarang
A. Sejarah
Awal abad ke-20 pellagra ditemukan di negara bagian selatan Amerika
Serikat yang makanan pokoknya jagung.
Goldberger (1918) menyatakan pellagra disebabkan kekurangan zat
gizi
Elvehjem (1937) menemukan bahwa penyakit pellagra pada anjing
disebabkan oleh niasin.
Bentuk niasin sebagai nikotinamida kemudian diisolasi dari
Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat (NADP) dan Nikotinamida
Adenin Dinukleotida (NAD).
Menurut Goldsmith (1961), 60 mg triptofan mempunyai
pengaruh metabolik yang sama dengan 1 mg niasin.
Triptofan merupakan asam amino pembatas dari jagung.
Makan jagung tanpa tambahan sumber protein tinggi
akan mengalami tanda-tanda pellagra.
B. Sifat Kimia
Turunan Asam nikotinat yaitu nikotinamida (niasin amida)
Niasin sebagai komponen koenzim Nikotinamida Adenin
Dinukleotida (NAD) dan Nikotinamida Adenin Dinukleotida
Fosfat (NADP), berperan sebagai faktor berbagai
oksidureduktase yang terlibat dalam glikolisis, metabolisme
asam lemak, pernapasan jaringan dan detoksifikasi.
Struktur Kimia Niasin
CC
C
C
N
C
H
H
H OH
O
C
H
CC
C
C
N
C
H
H
H NH2
O
C
H
asam nikotinat nikotinamida
C. Stabilitas
Niasin merupakan kristal putih, lebih stabil dari tiamin dan
riboflavin
Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan
oksidasi.
Niasin mudah diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida
D. Absorpsi dan Simpanan
Niasin (vitamin B3) bekerjasama dengan vitamin B
lainnya untuk membantu melepaskan energi dari
karbohidrat.
Dalam usus halus niasin dihidrolisis dan diabsorpsi
sebagai asam nikotinat, nikotinamida dan nikotinamida
mononukleotida (NMN)
E. Fungsi Niasin
Fungsi niasin antara lain yaitu:
Untuk pertumbuhan dan reproduksi sel
Merupakan koenzim penting untuk transfer gugus H pada
reaksi reduksi-oksidasi dimana NAD dibutuhkan pada reaksi
oksidasi bahan bakar tubuh menjadi energi, sedangkan NADP
dibutuhkan untuk sistesis asam lemak dan steroid
F. Sumber
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, udang, ayam, dan
kacang tanah.
Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya
triptofan
Sayur dan buah tidak merupakan sumber niasin.
G. Kekurangan dan Kelebihan
Kekurangan niasin, menyebabkan pellagra yang sering disebut
“four Ds” yaitu dermatitis, diare, depresi, dan kadang-kadang
mati.
Kelebihan niasin, dalam bentuk asam nikotinat akan
menyebabkan gangguan kulit/merah. Nikotinamid tidak
menyebabkan efek tersebut karena akan dibuang melalui urine
dan feses.PELLAGRA
Biotin (vitamin B7) ialah vitamin larut air yang juga
dikenal dengan vitamin H
Biotin merupakan salah satu jenis vitamin yang
cukup stabil diberbagai kondisi lingkungan, seperti
panas, paparan cahaya matahari, dan oksigen.
A. Peranan Biotin Bagi Tubuh
Peran utama biotin di dalam tubuh adalah membantu
metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat yang akan
membentuk molekul gula sederhana (glukosa), asam lemak,
dan asam amino.
Biotin juga merupakan koenzim bagi piruvat karboksilase,
salah satu jenis enzim yang berperan dalam metabolisme
energi
Biotin banyak digunakan untuk membantu pemulihan
tubuh terhadap penyakit defisiensi holokarboksilase
sintetase dan defisiensi biotinidase.
biotin juga mampu menurunkan kadar gula darah serta
memperkuat struktur rambut dan kuku.
B. Sumber
Sumber Biotin yang baik terdapat pada kuning telur,
serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran
dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk,
semangka, stroberi).
C. Struktur Biotin
• Biotin memiliki rumus molekul C16H28N4O4S
• Berat molekul nya 372,5 gram / molekul.
D. Kekurangan dan Kelebihan
Defisiensi /kekurangan konsumsi biotin akan menyebabkan hal- hal sebagai berikut :
pelepasan kulit, kulit pucat
kondisi rambut jelek, uban dini (prematurely greying hair)
otot lembek atau sakit
nafsu makan kurang atau mual-mual (nausea)
eksema (eczema) atau radang kulit (dermatitis)
kadar kolestrol naik sedangkan kadar biotin urin turun sampai 1/10 dari normal
Gejala defisiensi biotin adalah depresi, halusinasi, nyeri otot.
Kelebihan akibat pengonsumsian biotin dapat menimbulkan
keracunan, namun juga tidak biasa terjadi.
Para ahli menyarankan untuk tidak mengonsumsi biotin lebih
dari 300 mg per hari kecuali di bawah pengawasan medis.
Dosis harian yang diizinkan ( RDA ) adalah 0,15 mg (= 150
mikro grams) per hari .
Penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan kadar (defisiensi)
Biotin dapat dengan mudah dihindari karena Biotin dapat
ditemukan di berbagai jenis makanan yang kita konsumsi
sehari-hari
A. Sejarah
Dari bahasa Yunani “panthos” yang artinya dimana-
mana
Pertama kali ditemukan tahun 1933, pada masa itu
dipisahkan dari kulit ari padi
B. Sifat Kimia dan Stabilitas
Asam pantotenat adalah suatu derifativ dari asam butirat
yang berkaitan dengan beta-alanine.
Mengikat fosfat dan membentuk 4-fosfopantotein dan
koenzim A / KoA
C. Absorpsi, metabolisme, dan ekskreso
Asam pantotenat dikonsumsi sebagai bagian dari KoA yang
oleh enzim fosfotase dalam saluran cerna dihidrolisis menjadi
4-fosfopantotein dan asam pantotenat yang kemudian di
absorpsi
KoA disintesis kembali di dalam sel-sel hati
Asam pantotenat dikeluarkan melalui urin
D. Fungsi
Peran penting sebagai Koenzim A
Membantu enzim dalam proses transformasi hidrat arang dan
lemak menjadi energy
Membantu sintesa acetylcholine, kimia otak yg berperan dalam
proses transmisi sinyal listrik antara sel-sel otak
Sangat penting pada aktifitas kelenjar adrenal
Pengendalian stress akibat migrendiperlukan dalam proses
pembentukan kekebalan tubuh
E. Angka Kecukupan
Angka kecukupan belum ditentukan secara
pasti, diperkirakan mengkonsumsi 3-7 mg per
hari sudah cukup.
F. Sumber
Asam pantotenat terdapat disemua jaringan hewan dan
tumbuhan
Sumber paling baik adalah hati, ginjal, kuning telur, daging,
ungags, ikan, kacang-kacangan dan lain-lain
BAHAN MAKANAN
mg BAHAN MAKANAN
mg
HATI SAPI 7,70 IKAN EKOR KUNING 0,60
HATI AYAM 6,00 GANGGANG LAUT 0,55
GINJAL SAPI 6,00 SUSU 0,37
AYAM 1,00 GANDUM 1,50
DAGING SAPI 0,47 BERAS PECAH KULIT
1,50
KUNING TELUR 4,20 JAGUNG 0,64
IKAN LAMURU 0,93 KACANG KEDELAI 1,60
G. Kekurangan
Kasus kekurangan asam pantotenat sangat jarang terjadi,
sebaliknya keracunan karena kebanyakan dalam tubuh pun jarang
ditemukan. Gejala – gejala :
Lesu Masalah saluran cerna
Muntah – muntah Diare
Susah tidur dan lain-lain
A. Sejarah
Tahun 1934 Gyorgy mengidentifikasikan vitamin B6 yang
dapat menyembuhkan dermatitis pada tikus percobaan.
Tahun 1939 ditetapkannya struktur kimia dan sintesis
vitamin B6 atau piridoksin.
Tahun 1942, piridoksamin serta bentuk aktifnya sebagai
piridoksal fosfat ditetapkan.
B. Bentuk Sintetik
Bentuk sintetik dari vitamin B6 yaitu Piridoksin hidroklorida
yang digunakan sebagai obat.
Di alam, vitamin B6 terdapat dalam 3 bentuk, yaitu:
1. Piridoksin
2. Piridoksal
3. Piridoksamin
C. Sifat
Piridoksin HCl dan piridoksal berupa kristal putih tidak berbau,
larut air dan alkohol.
Piridoksin tahan panas dalam keadaan asam dan tidak tahan
cahaya.
Piridoksin tidak begitu stabil dalam larutan alkali.
Tidak tahan pada suhu beku hingga kehilangan sebanyak 36-
55%
D. Metabolisme
Sebelum diabsorpsi, vitamin B6 di dalam makanan dalam
bentuk fosforilasi, dihidrolisis oleh enzim fosfatase di dalam
usus halus.
Di dalam hati, ginjal, otak dan sel darah merah vitamin B6
diubah menjadi bentuk PLP oleh enzim oksidase.
Dibawa oleh eritrosit ke semua sel dalam tubuh.
E. Fungsi
Dalam bentuk PLP dan PMP berperan sebagai koenzim dalam
metabolisme protein.
PLP berperan dalam pembentukan asam alfa-aminolevulinat, yaitu
prekursor hem dalam hemoglobin.
PLP diperlukan untuk perubahan triptofan menjadi niasin.
PLP juga membantu proses yang menghasilkan neurotransmitter:
epinefrin, norepinefrin, dopamine dan serotonin.
F. Sumber
Vitamin B6 paling banyak terdapat dalam khamir, kecambah
gandum, hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang
dan pisang.
Susu, sayur, telur dan buah mengandung sedikit vitamin B6.
Vitamin yang bersumber dari makanan hewani lebih mudah
diabsorpsi.
Tabel Nilai Vitamin B6 berbagai bahan makanan (mg/100 gram)
Sumber: Food Composition Table for Use in East Asia, FAO, 1972.
G. Angka Kecukupan
Kebutuhan vitamin B6 sebanding dengan kebutuhan
protein.
Di Amerika Serikat, angka kecukupan vitamin B6 adalah 2
miligram sehari untuk laki-laki dewasa dan 1,6 miligram
untuk wanita dewasa.
Tabel Angka kecukupan piridoksin yang dianjurkan
Sumber: Widya karya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
*Angka Kecukupan Piridoksin
H. Defisiensi
Kekurangan Vitamin B6 bisa terjadi karena konsumsi obat-
obatan (INH, penisillamin, oral kontrasepsi), kecanduan
alkohol, kelainan kongenital, penyakit kronik tertentu dan
gangguan absorpsi.
Amphetamine, chlorpromazine dan reserpine juga dapat
meningkatkan kehilangan vitamin B6.
I. Toksisitas
Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan akan
menimbulkan gejala kesemutan pada kaki, mati rasa
pada tangan sampai tubuh tidak mampu bekerja.
Terjadi pada konsumsi sebanyak 25 miligram sehari.
Folasin dan folat adalah nama generik sekelompok
ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama dengan
asam folat.
Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam
transportasi pecahan-pecahan karbon-tunggal dalam
metabolisme asam amino dan sintesis asam nukleat.
A. Absorpsi, metabolism, dan Simpanan
Folat dalam makanan terdapat sebagai poliglutamat yang
terlebih dahulu dihidrolisis menjadi bentuk monoglutamat
di dalam usus halus sebelum ditransportasi secara aktif ke
dalam sel usus halus. Setelah dihidrolisis, monoglutamat
folat diikat oleh reseptor folat khusus pada mikrovili dinding
usus halus yang kemungkinan juga merupakan alat angkut
vitamin tersebut.
Jumlah simpanan folat di dalam tubuh orang dewasa sehat
ditaksir sebanyak 7,5 mg. hati merupakan tempat simpanan
utama folat.
Folat yang dihidrolisis meninggalkan hati dan bersirkulasi di
dalam plasma dan empedu. Setelah diambil dan digunakan
oleh sumsum tulang, folat bersirkulasi sebagai poliglutamat di
dalam pooll simpanan sel darah merah. Folat dikeluarkan
sebagai feses dan urin sebagai 5-metil-H4 folat.
B. Sumber
Folat terdapat luas di dalam bahan makanan terutama dalam
bentuk poliglutamat. Sebanyak 75% folat di dalam makanan
terdapat dalam bentuk poliglutamat dan sisanya sebagai
monoglutamat.
Folat terdapat di dalam sayuran hijau, hati, daging tanpa lemak,
seralia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk.
Bahan makanan yang tidak mengandung folat adalah susu, telur,
umbi-umbian, dan buah kecuali jeruk.
C. Fungsi
Fungsi utama koenzim folat (THFA) adalah memindahkan atom
karbon tunggal dalam bentuk gugus formil, hidroksimetil dalam
reaksi-reaksi penting metabolisme berupa asam amino dan sintesis
asam nukleat.
Folat juga dibutuhkan dalam perubahan histidin menjadi asam
glutamat. Di samping itu folat juga dibutuhkan untuk pembentukan
sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang belakan
dan untuk pendewasaannya.
D. Kekurangan dan Kelebihan
Kekurangan folat terutama dapat menyebabkan gangguan
metabolisme DNA. Di samping itu juga dapat menghambat
pertumbuhan, menyebabkan anemia megaloblastik dan
gangguan darah lain, peradangan lidah, dan gangguan saluran
cerna.
Kekurangan folat terjadi karena kurangnya konsumsi terhadap
makanan yang mengandung folat, terganggunya absorpsi,
pengaruh obat-obatan dan kecanduan alkohol.
Keracunan akibat kelebihan folat dapat
menyebabkan overdosis. Untuk overdosis vitamin
B9 pada sumber makanan alami tidaklah
mungkin, namun bisa terjadi dengan penggunaan
suplemen. Maka untuk menghindari terjadinya
keracunan, dianjurkan untuk mengkonsumsi folat
sesuai dosis yang dibutuhkan.
Berikut adalah dosis folat yang dianjurkan:
Balita membutuhkan vitamin B9 150 mcg
Anak-anak 4-8 tahun membutuhkan vitamin B9 200 mcg
Anak 9-13 tahun membutuhkan vitamin B9 300 mcg
Remaja dan dewasa membutuhkan vitamin B9 400 mcg
Ibu hamil membutuhkan vitamin B9 600 mcg
Ibu menyusui membutuhkan vitamin B9 500 mcg
Nama lain vitamin B12 adalah Kobalamin.
Faktor ekstrinsik vitamin B12 pertama kali
diisolasi dari hati oleh Rickes dan kawan-
kawan pada tahun 1948.
A. Sifat Kimia dan Kestabilan
1) Terdiri atas cincin mirip porfirin
2) Dalam makanan berbentuk 5-deoksiadenosilkobalamin,
metilkobalamin, dan hidroksokobalamin.
3) Berbentuk kristal merah yang larut air.
4) Rusak oleh asam encer, alkali, cahay, dan bahan
pengoksidasi.
5) Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dari vitamin B12.
B. Absorpsi, transfortasi, dan penyimpanan
Absorpsi terjadi di usus halus. Proses absorpsi
berlangsung 8- 12 jam. Di dalam sel mukosa
usus halus dilepaskan pada protein lain
(transkobalamin II atau TC-2) untuk dibawa ke
hati. Persediaan dalam tubuh adalah 2-3 mg dan
dapat bertaha hingga sepuluh tahun.
C. Fungsi
1) Mengubah folat ke dalam bentuk aktif
2) Fungsi normal metabolisme
3) Kofaktor enzim metionin sintetase dan metilmalonil-KoA
mutase.
D. Sumber
1) Makanan protein hewani yang berasal dari sintesis bakteri di
dalam usus seperti hati, ginjal, susu, telur, ikan, keju, dan
daging.
2) Terdapat pada sayuran jika terjadi pembusukan atau pada
sintesis bakteri.
E. Kekurangan dan Kelebihan
Akibat kekurangan, yakni :
1)Anemia
2)Gangguan pada sintesis DNA sehingga menimbulkan
gangguan pada perkembangbiakan sel- sel.
3)Gangguan saraf yang menunjukkan degenerasi otak, saraf
mata, saraf tulang belakang, dan saraf perifer.
Tidak diketahui adanya gangguan akibat
kelebihan vitamin B12. Vitamin B12 dengan
dosis 1000 µg tidak mengakibatkan gangguan
namun tidak juga menunjukkan kegunaan.