Visus Mata

31
PROSEDUR PROSEDUR PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN MATA MATA SEKSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR & RUJUKAN PEMERINTAH. SEKSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR & RUJUKAN PEMERINTAH. BIDANG YANKES BIDANG YANKES DINAS KESEHATAN KAB TANGERANG. DINAS KESEHATAN KAB TANGERANG.

description

pemeriksaan indera penglihatan

Transcript of Visus Mata

  • PROSEDUR PEMERIKSAAN MATASEKSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR & RUJUKAN PEMERINTAH.BIDANG YANKES DINAS KESEHATAN KAB TANGERANG.

  • PendahuluanWHO: 45 jt penduduk dunia buta (3/60)

    135 jt penduduk dunia low vision (6/18)Angka kebutaan di Indonesia 1,5% (survei 1993-1996)0,78% katarak0,20% glaukoma0,14% refraksi0,38% degeneratifWHO (1999): program vision 2020 the rigt to sight83% informasi melalui jalur penglihatanKebutaan akan menurunkan produktivitas & mobilitasRISKESDAS : Penapisan katarak dan gangguan refraksi

  • Alat Pengukuran Visus

  • PengamatanPemeriksa memegang senter perhatikan:Posisi bolamata: apakah ada juling

    Pemeriksaan AwalMata normal

  • Pterigium: Ada atau tidak

  • Kornea: ada parut atau tidak

    Lensa: jernih atau keruh/ warna putih

  • Pemeriksaan Tajam PenglihatanPemeriksaan dapat dilakukan dihalaman rumah (tempat yang cukup terang), responden tidak boleh menentang sinar matahari.

  • Pemeriksaan Tajam PenglihatanGantungkan kartu Snellen atau kartu E yang sejajar mata responden dengan jarak 6 meter (sesuai pedoman tali).

  • Pemeriksaan Tajam PenglihatanPemeriksaan dimulai dengan mata kananMata kiri responden ditutup dengan penutup mata atau telapak tangan tanpa menekan bolamata

  • Pemeriksaan Tajam PenglihatanResponden disarankan membaca huruf dari kiri ke kanan setiap baris kartu Snellen atau memperagakan posisi huruf E pada kartu E dimulai baris teratas atau huruf yang paling besar sampai huruf terkecil (baris yang tertera angka 20/20) Penglihatan normal bila responden dapat membaca sampai huruf terkecil 20/20 (tulis 020/020)

  • Pemeriksaan Tajam PenglihatanBila dalam baris tersebut responden dapat membaca atau memperagakan posisi huruf E KURANG dari setengah baris maka yang dicatat ialah baris yang tertera angka di atasnya.

  • Pemeriksaan Tajam PenglihatanBila dalam baris tersebut responden dapat membaca atau memperagakan posisi huruf E LEBIH dari setengah baris maka yang dicatat ialah baris yang tertera angka tersebut.

  • Pemeriksaan Tajam Penglihatan dengan HITUNG JARI Bila responden belum dapat melihat huruf teratas atau terbesar dari kartu Snellen atau kartu E maka mulai HITUNG JARI pada jarak 3 meter (tulis 03/060).Hitung jari 3 meter belum bisa terlihat maka maju 2 meter (tulis 02/060), bila belum terlihat maju 1 meter (tulis 01/060).

  • Pemeriksaan Tajam Penglihatan dengan HITUNG JARIBila belum juga terlihat maka lakukan GOYANGAN TANGAN pada jarak 1 meter (tulis 01/300)Goyangan tangan belum terlihat maka senter mata responden dan tanyakan apakah responden dapat melihat SINAR SENTER (jika ya tulis 01/888)Bila tidak dapat melihat sinar senter disebut

    BUTA TOTAL (tulis 00/000)

  • Pemeriksaan Tajam Penglihatan dengan PINHOLE Bila responden tidak dapat melanjutkan lagi bacaan huruf di kartu Snellen atau kartu E maka pada mata tersebut dipasang PINHOLE

  • Pemeriksaan Tajam Penglihatan dengan PINHOLE Dengan pinhole responden dapat melanjutkan bacaannya sampai baris normal (20/20) berarti responden tersebut GANGGUAN REFRAKSI

  • Pemeriksaan Tajam Penglihatan dengan PINHOLEBila dengan pinhole responden tidak dapat melanjutkan bacaannya maka disebut KATARAK

  • Pemeriksaan Tajam Penglihatan dengan PINHOLEBila responden DAPAT membaca sampai baris normal 20/20 TANPA pinhole maka responden tidak perlu dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan pinhole

  • PEMERIKSAAN TONOMETER

  • Tonometri dengan Tonometer Schiotz. Mengukur tekanan intra okuler Pemeriksaan dilakukan pada pasien

    yang berbaring terlentang atau setengah duduk Agar posisi kornea horizontal,

    usahakan dagu dan dahi pasien terletak pada satu bidang horizontal.

  • Kedua mata ditetes anestesi topikal. Tonometer ditera pada tes blok yang bila baik, jarum

    menunjukkan angka nol pada skala dan plunger dapat bergerak bebas dalam silindernya.

    Pemeriksaan pertama dipilih beban terkecil 5,5 gr

    Kemudian foot plate di desinfeksi dengan

    mengusapnya oleh kapas alkohol 70%

    Kedua mata difiksasi dengan melihat lurus ke atas Bila mata kanan yang akan diukur, pemeriksa berdiri

    disebelah kiri atau dibelakang pasien Begitu pula untuk mata kanan.

  • Tonometer dipegang vertikal beberapa saat lurus di atas kornea penderita setelah sebelumnya kelopak mata pasien dibuka secukupnya dengan jari tangan pemeriksa lainnya tanpa menekan bola mata. Setelah mata penderita menyesuaikan diri, tonometer diturunkan perlahan-lahan sampai foot plate diturunkan sampai di tengah-tengah silinder. Angka skala yang ditunjuk jarum pada saat itu, diingat dan dicatat dan tonometer diangkat dari kornea. Bila angka yang ditunjuk kurang dari angka 3, tonometer diulangi dengan beban 7,5 gr. Mungkin pula perlu memakai beban 10 gr.

  • Nilai tekanan intra okuler selanjutnya pada tabel kaliberasi.

    Contoh mencatat hasil : Tgl ., jam. TOD (mata kanan) 8/75 = 15.6 mmhg TOS (mata kiri) 9/25 = 13.1 mmhg

    (nilai TIO normal 10-21 mmhg)

    Sebelum melakukan tonometri, diyakini tidak ada kontra indikasi tonometri, lakukan komunikasi yang baik dengan pasien agar tenang selama pemeriksaan.

    Kontra indikasi umumnya adalah infeksi mata.

  • Tonometri

  • MENGENALI KATARAK

  • *Anatomi Mata Bagian Luar

  • *Anatomi Mata Bagian Dalam

  • KATARAKImaturMaturMorgagnianHypermature

  • Pterigium: Ada atau tidak

  • Lensa: jernih atau keruh/ warna putih