VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas...

70
VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI OLEH : IWAN KURNIAWAN KABID PELAYANAN 1 BADAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Forum Regulasi 2I Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta Jumat, 28 Oktober 2016 I Jakarta Convention Center

Transcript of VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas...

Page 1: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

VISI PERBAIKAN KOTA VS

REGULASI

OLEH :

IWAN KURNIAWAN

KABID PELAYANAN 1

BADAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Forum Regulasi 2I Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta

Jumat, 28 Oktober 2016 I Jakarta Convention Center

Page 2: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

VISI JAKARTA

AMAN, NYAMAN, BERKELANJUTAN,

SEJAJAR KOTA-KOTA BESAR DUNIA,

DIHUNI MASYARAKAT SEJAHTERA

Page 3: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

Perda Prov. DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 Pasal 194 -196

KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN RUANG

KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG

1. koefisien dasar bangunan maksimum (KDB); 2. koefisien lantai bangunan maksimum (KLB); 3. ketinggian bangunan maksimum ; 4. koefisien dasar hijau minimum (KDH); dan 5. koefisien tapak besmen maksimum (KTB)

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM

KETENTUAN LAIN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENGENDALIKAN PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN CAGAR BUDAYA, KAWASAN RAWAN BENCANA, KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN, DAN KAWASAN LAINNYA SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG GUNA TERWUJUDNYA VISI, MISI, DAN

TUJUAN PENATAAN RUANG, DITETAPKAN KEBIJAKAN PERATURAN ZONASI

MELIPUTI :

Page 4: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

SEKILAS MENGENAI BADAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Solusi Perizinan Warga Jakarta

Page 5: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

365 hari Mendobrak Sistem Pelayanan Perizinan Publik

Page 6: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

PTSP Melakukan Berbagai Pembenahan Internal

Restrukturisasi Organisasi

Perbaikan Internal Business Process

Simplikasi Proses

Perizinan

Standarisasi Pelayanan

Pendelegasian Wewenang

Real Time Tracking

Internal Communication

Website

Page 7: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

@layananjakarta

pelayanan jakarta-ptspdkijakarta

Pelayanan.jakarta.go.id

Page 8: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

PERIZINAN PEMBANGUNAN

Page 9: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

IPPT * KRK GPA

IZIN LINGK. IPPL * UKUR

SLF

IMB

KRK

TRACE

PEMATOKAN

HAK ATAS TANAH

KONSULTASI BKPRD

KONSULTASI GPA

LUAS TANAH

>5000

LUAS TANAH

>5000

KELAS A > 8 LT

KELAS B < 8 LT KELAS A > 8 LT (NRT)

KELAS B < 8 LT (NRT)

KELAS A > 8 LT (NRT)

KELAS B < 8 LT (NRT)

IPAL

DEWATERING

PLB & KMRL

ALUR PROSES PELAYANAN PERIZINAN DI BPTSP & 5 KANTOR PTSP WALIKOTA

Page 10: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

KONSULTASI TABG

PERSETUJUAN

TEKNIS IMB

SK IMB

SEKRETARIAT TABG

KONSULTASI (TEKNIS + ADM)

2

3

4

5

6

7

1 PROSES IMB

MAKSIMAL 2 KALI 20 HARI

ALUR PROSES PELAYANAN PERIZINAN IMB DI TINGKAT BPTSP

Page 11: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

PERSETUJUAN (TEKNIS + ADM)

SLF

REKOMTEK

3

4

2

1

5

REKOMENDASI

DINAS DAMKAR

(REKOM. KESELAMATAN

KEBAKARAN SLF-1)

REKOMENDASI HASIL

PEMERIKSAAN DINAS TENAGA

KERJA (BEJANA TEKAN,

GONDOLA, ALAT ANGKUT,

LIFT, PENANGKAL PETIR DAN

LISTRIK)

REKOMENDASI

DINAS PENATAAN KOTA

PENYELESAIAN KEWAJIBAN*

ALUR PROSES PELAYANAN PERIZINAN SLF DI TINGKAT BPTSP

Page 12: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

FORMATPERHITUNGAN INTENSITAS BANGUNAN (KDB, KLB, KDH, KTB, KB)

PEDOMAN GAMBAR PERENCANAAN ARSITEKTUR (GPA)

PELAYANAN KONSULTANSI PERIZINAN BANGUNAN http://bit/ly29UvSnk Telp : 0813-1951-8998 Email : [email protected]

GLOSSARY TENTANG ISTILAH TEKNIS PEMBANGUNAN DAN KETATARUANGAN

http://pelayanan.jakarta.go.id/download/publikasi

http://tinyurl.com/PedomanGPA

http://bit.ly/2ac3gH8

FORMAT PERHITUNGAN OTTV

http://greenbuilding.jakarta.go.id/

APLIKASI HITUNG ESTIMASI RETRIBUSI IMB KELAS A

www.4share.com/mobile/AHNkTAz5ba/QRET-alpha.html

Page 13: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

• INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG

• JARAK BEBAS BANGUNAN

• GREEN BUILDING REGULASI

Page 14: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya
Page 15: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

sirkulasi

Urban density

Page 16: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

Kualitas ruang

Page 17: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

KOEFISIEN DASAR BANGUNAN

(KDB)

Page 18: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

persentase PERBANDINGAN antara LUAS SELURUH LANTAI DASAR BANGUNAN

GEDUNG dan LUAS LAHAN PERPETAKAN ATAU LAHAN PERENCANAAN yang dikuasai

sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah, RDTR dan Peraturan Zonasi.

(Perda 1 Tahun 2014)

KDB?

Luas Lahan

Luas Lantai Dasar

KDB

Luas Lantai

Dasar

Luas Lahan

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KDB

Page 19: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

No Tinggi Dinding Pengatapan Perhitungan

1. t ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs *

2. t > 1.20 m 100% 100% x Luas Bidang Ybs

3. t ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs *

4. t ≤ 1.20 m (proyeksi) 0% Tidak Dihitung

5. t ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs *

6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung

* asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya dihitng 100%

luas RAMP sirkulasi kendaraan dan TANGGA TERBUKA menuju keatas dihitung 50% apabila tidak

melebihi 10% dari batasan KDB yang ditetapkan dan selebihnya dihitung 100%.

Ketentuan KDB

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KDB

Page 20: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

Tidak dihitung KDB

SELASAR

Penghubung 1 lantai

Lebar 3m

Beratap

Tidak berdinding

BANGUNAN PENUNJANG

pos keamanan, bangunan ATM, gardu listrik, tangki air, kilang minyak, tangki penyimpanan, ruang me, ruang pembuangan sampah, PKL pada bangunan (tidak permanen tidak berdinding) dan Terpisah dari bangunan utama

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KDB

Page 21: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

2. Bangunan bukan kegiatan rumah :

Rumus Persentasi Proyeksi :

𝐾𝐷𝐵 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑡. 𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘𝑠𝑖)

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐾𝐷𝐵× 100%

Rumus Perhitungan KDB jika Persentasi Proyeksi tidak lebih dari 10% :

𝐾𝐷𝐵 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝐷𝑎𝑠𝑎𝑟 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 + 𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘𝑠𝑖) − (50% 𝑥 𝐿𝑡. 𝑃𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘𝑠𝑖

𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛× 100%

Rumus Perhitungan KDB jika Persentasi Proyeksi lebih dari 10% :

𝐾𝐷𝐵 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝐷𝑎𝑠𝑎𝑟 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 + 𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘𝑠𝑖) − (10% 𝑥50% 𝑥 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐾𝐷𝐵

𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛× 100%

Rumus perhitungan KDB

1. Bangunan untuk kegiatan rumah (Sangat Kecil/Kecil/Sedang/Besar) :

𝐾𝐷𝐵 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝐷𝑎𝑠𝑎𝑟 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘𝑠𝑖

𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛× 100%

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KDB

Page 22: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

Proyeksi

Lantai Dasar

Proyeksi

CONTOH I. Luas Total Proyeksi = 30 m2 Presentase Proyeksi :

Perhitungan Luas KDB:

KDB = 185 m2 x 100% = 18.50 %

1000 m2

= Total Luas Lantai Dasar - (Proyeksi X 50%)

= 200 – (30 x 50%) = 200 – 15 = 185 m2

= Total Proyeksi : Batasan KDB

= 30 m2 / 400 m2

= 7,5 % (Proyeksi < 10% Batasan KDB)

Data Lahan :

Lahan Perencanaan = 1000 m2

KDB = 40%

Luas Batasan KDB = 400 m2

Luas Lantai Dasar = 200 m2

CONTOH II. Luas Total Proyeksi = 60 m2 Presentase Proyeksi :

Perhitungan Luas KDB:

KDB = 180 m2 x 100 % = 18.00 %

1000 m2

= Total Luas Lantai Dasar - (10% X 50% X Batasan KDB)

= 200 – (10% x 50% x 400 ) = 200 – 20

= 180 m2

= Total Proyeksi : Batasan KDB

= 60 m2 / 400 m2

= 15 % (Proyeksi > 10% Batasan KDB)

Contoh perhitungan KDB

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KDB

Page 23: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN

(KLB)

Page 24: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

Luas Lahan

Luas Seluruh

Lantai Bangunan

angka persentase perbandingan antara LUAS SELURUH LANTAI BANGUNAN gedung

dengan LUAS LAHAN PERPETAKAN ATAU LAHAN PERENCANAAN yang dikuasai sesuai

Rencana Tata Ruang Wilayah, Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.

(Perda 1 Tahun 2014)

KLB? KLB

Seluruh Lantai

Bangunan

Lahan

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KLB

Page 25: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

FUN

GSI

UTA

MA

Apartemen

Kantor

Hotel

Dihitung 100%

FASI

LITA

S

Toko

Warung

Lobby

TK

SD

Dihitung 100%

SP/M

E

Ruang M/E

Ruang instalasi air

Tangga,

Mushola

Ruang tunggu sopir

Ruang PKL

≤ 20% dari luas lantai bangunan tidak dihitung KLB selebihnya dihitung dalam KLB 100%

PA

RK

IR

Parkir beserta sirkulasinya

≤ 50% dari luas KLB tidak dihitung KLB, dan kelebihan batasan 50% dihitung sebagai KLB100%;

Perhitungan KLB

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KLB

Page 26: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

BA

LKO

N *

Balkon menjorok keluar

Balkon didalam struktur massa bangunan

≤ 10% dari setiap luas lantai bangunan dihitung 50% KLB dan kelebihan dihitung sebagai KLB 100%

TER

PIS

AH

DA

RI B

AN

GU

NA

N

TPS

Gardu listrik

Tangki penyimpanan

Kilang minyak / gas

Tangki Air

Pos Jaga

Tidak dihitung KLB

BA

NG

UN

AN

LA

YA

NG

koridor atau jembatan penghubung antar bangunan yang digunakan pejalan kaki dan tidak dipergunakan untuk kegiatan lain

Tidak dihitung KLB

LAN

TAI E

VA

KU

ASI

BEN

CA

NA

bangunan di atas 24 lantai yang menyediakan lantai evakuasi bencana satu lantai / lebih dan tidak dimanfaatkan untuk kegiatan lain

Tidak dihitung KLB

* Dengan ketentuan khusus Perhitungan KLB

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KLB

Page 27: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

BA

NG

UN

AN

KH

USU

S P

AR

KIR

Bukan bangunan pelengkap dari bangunan utama

Luas lantai bangunan boleh mencapai 150%

dari luas total lantai yang telah ditetapkan pada RDTR dan Peraturan Zonasi

BA

NG

UN

AN

KH

USU

S P

AR

KIR

Prasarana parkir perpindahan moda (PARK AND RIDE), terintegrasi dengan angkutan umum massal, dan bukan bangunan pelengkap dari bangunan utama

Luas lantai bangunan mencapai 200%

dari luas total lantai yang telah ditetapkan pada RDTR dan Peraturan Zonasi

Perhitungan KLB

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KLB

Page 28: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

Balkon

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KLB

Page 29: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

No Lebar lantai

(Eg / fh)

Akses dari dalam

bangunan Tinggi Dinding (m) Pengatapan Perhitungan

1.

L ≤ 1.20 Memiliki akses/

Tidak Memiliki akses

t ≤ 1.20 pada min. 3

sisinya

100% Tidak Dihitung

0% Tidak Dihitung 2.

3. t > 1.20

100% 100% x Luas Bidang Ybs

4. 0% Tidak Dihitung

5.

L > 1.20 Memiliki akses/

Tidak Memiliki akses

t ≤ 1.20 pada min. 3

sisinya

100% 50% x Luas Bidang Ybs *

6. 0% Tidak Dihitung

7. t > 1.20

100% 100% x Luas Bidang Ybs

8. 0% Tidak Dihitung

* asalkan luasnya < 10% dari luas abcd, kelebihannya dihitung 100%

** jarak lantai balkon ke atap maksimal 5m

b

c

f

b c

a d e f

g h Lebar lantai

Tinggi

dinding

Ketentuan balkon

Tinggi atap

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KLB

Page 30: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

No Lebar lantai

(Ef / gc)

Akses dari dalam

bangunan Tinggi Dinding (m) Pengatapan Perhitungan

1.

L ≤ 1.20

Memiliki akses/

Tidak Memiliki

akses

t ≤ 1.20 pada 1-2

sisinya

100% 50% x Luas Bidang Ybs *

0% Tidak Dihitung 2.

3. t > 1.20

100% 100% x Luas Bidang Ybs

4. 0% Tidak Dihitung

5.

L > 1.20

Memiliki akses/

Tidak Memiliki

akses

t ≤ 1.20 pada 1-2

sisinya

100% 50% x Luas Bidang Ybs *

6. 0% Tidak Dihitung

7. t > 1.20

100% 100% x Luas Bidang Ybs

8. 0% Tidak Dihitung

* asalkan luasnya < 10% dari dari luas abcd, kelebihannya dihitung 100%

** jarak lantai balkon ke atap maksimal 5m

a b

c d

e f

g

Lebar lantai

Tinggi dinding

Tinggi atap

Ketentuan balkon

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KLB

Page 31: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

KOEFISIEN TAPAK BASEMEN

(KTB)

Page 32: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

angka persentase berdasarkan perbandingan antara luas tapak basemen dan

luas lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai

rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

(Perda 1 Tahun 2014)

KTB? KTB

Luas Lantai

Basement

Luas Lahan

Luas Lahan Perencanaan = 100 m2

Luas Lantai Basement = 50 m2

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KTB

Page 33: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

Penggunaan basemen yang berada di

bawah prasarana umum dan RTH harus

mendapatkan persetujuan Gubernur

setelah mendapat pertimbangan dari

BKPRD

B1 Batasan Mengikuti

Peraturan Zonasi

B2 – dst batasan 75% dari luas

lahan

Ketentuan KTB

Jarak dinding terluar basemen paling

kurang 3 m (tiga meter) dari GSJ,

pengaman saluran dan/atau kaveling;

Basemen 2 atau lapis kedua yang

berada di bawah permukaan tanah

diperkenankan paling besar 75 %

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KTB

Page 34: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

pada sub zona R.1, R.2, R.3, R.4, R.5 , R.6 dan R.9 dengan KTB paling

tinggi sama dengan KDB yang telah ditetapkan dalam RDTR dan PZ, dan

hanya digunakan sebagai fungsi penunjang hunian.

Besaran KTB untuk kegiatan Rusun dan Rusun Umum menggunakan ketentuan

khusus PSL sangat padat ≤60% ,PSL padat ≤ 55%, Kurang padat ≤ 50%, Tidak

padat ≤ 45% dan subzona KDB rendah ≤40%

Sub blok yang besar KTB nya tidak ditentukan dalam RDTR dan Peraturan

Zonasi, besaran KTB ≤ KDB yang telah ditetapkan RDTR dan Peraturann Zonasi

-Rapergub Tata Bangunan

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KTB

Ketentuan

KTB

Page 35: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

KOEFISIEN DASAR HIJAU

(KDH)

Page 36: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

adalah angka persentase perbandingan antara

luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan

gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan atau

penghijauan dan luas lahan perpetakan atau lahan

perencanaan yang dikuasai sesuai Rencana Tata

Ruang Wilayah, Rencana Detail Tata Ruang dan

Peraturan Zonasi.

Perda no. 1 Tahun 2014

KDH ?

NILAI KDH = LUAS BIDANG TANAH YANG DIHITUNG KDH X 100%

LUAS LAHAN PERENCANAAN (LUAS ABCD)

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KDH

Page 37: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

PENYERAP AIR HUJAN;

PENYEDIA HABITAT SATWA;

PENYERAP POLUTAN;

PENAHAN ANGIN.

SISTEM SIRKULASI UDARA (paru-paru kota);

PENGATUR IKLIM MIKRO

SEBAGAI PENEDUH;

PRODUSEN OKSIGEN;

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KDH

Page 38: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

Perda no. 1 Tahun 2014 Pasal 615 ayat (5)

Intensitas pemanfaatan ruang berdasarkan Koefisien Dasar Hijau sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 613 ayat (1) huruf e, KDH sesuai yang ditetapkan dalam RDTR dan PZ kecuali

perkerasan di permukaan tanah yang dipergunakan sebagai jalan, prasarana parkir dan plaza.

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KDH

Page 39: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

Intensitas pemanfaatan ruang berdasarkan KDH sebagaimana dimaskud pada ayat (5),

permukaan basement 1 lapis pertama yang diturunkan paling kurang 3m dibawah permukaan

tanah yang dimanfaatkan sebagai resapan air dan RTH diperhitungkan sebagai KDH.

Perda no. 1 Tahun 2014 Pasal 615 ayat (6)

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KDH

Page 40: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KDH

PROYEKSI

Page 41: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

AKSES MOBIL DAMKAR

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KDH

KDH?

Page 42: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

DAPAT DIPERHITUNGKAN KDH JIKA :

Hard Standing Mobil Pemadam Kebakaran Tidak Dihitung KDH.

Mempunyai fungsi resapan dan harus Dapat

ditumbuhi oleh rumput.

Tidak dimanfaatkan, dipergunakan, dan/atau

bagian dari jalur sirkulasi internal untuk

kegiatan operasional dan servis.

Dikhususkan Hanya Untuk Akses Pemadam

Kebakaran, tidak di manfaatkan untuk

kegiatan yang lain, termasuk parkir kendaraan

Maksimal 50% Dari Batasan KDH Yang

Ditetapkan dengan ketentuan sisa luas KDH

yang bukan digunakan sebagai akses

kebakaran, tidak kurang dari 10% luas lahan

perencanaan.

Memberikan tanda antara jalur khusus

pemadam kebakaran dengan area KDH lain.

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KDH

Page 43: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

BIDANG TANAH TANPA PERKERASAN UNTUK

HIJAU TAMAN DAN RESAPAN AIR

BIDANG TANAH DGN BIDANG ATAS BASEMENT

SATU DITURUNKAN ≥ 3 M

STEPPING STONES PEJALAN KAKI DALAM TAMAN

(LANDSCAPING)

JALUR PEMADAM KEBAKARAN SESUAI

KETENTUAN

DIHITUNG SEBAGAI KDH

BANGUNAN

BIDANG TANAH TERKENA RENCANA JALAN

JALAN KELUAR-MASUK KENDARAAN

BIDANG TANAH DGN BIDANG ATAS BASEMENT

SATU DITURUNKAN < 3 M

TIDAK DIHITUNG SEBAGAI KDH

PLAZA / PARKIR KENDARAAN

HARD STANDING MOBIL PEMADAM KEBAKARAN

KOLAM RENANG

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KDH

Page 44: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

KETINGGIAN BANGUNAN

(KB)

Page 45: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

adalah jumlah keseluruhan lantai bangunan dengan memperhatikan

ketentuan tinggi ruang setiap lantai bangunan dan ketinggian peil lantai dasar.

KB dikelompokkan menjadi:

a. Bangunan rendah =1–4 lantai;

b. Bangunan sedang = 5 - 8 lantai;

c. Bangunan tinggi = > 8 lantai.

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KB

KETINGGIAN

BANGUNAN

(KB)

Page 46: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

1. MASSA BANGUNAN

Ketentuan ini berlaku pada massa bangunan

dengan batas tertinggi elemen struktur, yakni

bubungan atap tertinggi, ataupun dinding

parapet dan mencakup elemen estetis/fasade

bangunan yang ada.

2. ELEMEN UTILITAS

Ketentuan ini berlaku apabila terdapat

jaringan peralatan utilitas (penangkal petir,

menara telekomunikasi, peralatan MEP)

pada area atap bangunan maupun

menempel pada bangunan.

Batas KETINGGIAN BANGUNAN?

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KB

Page 47: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

A

B

C

A. Jarak vertikal dari permukaan lantai dasar ke lantai 2 paling besar 10 m

dan jarak vertikal lantai-lantai selanjutnya paling besar 5 m

B. Dalam hal jarak vertikal dari lantai penuh berikutnya lebih dari 5 m maka

ruangan tersebut dianggap sebagai 2 lantai (perhitungan hanya terhadap

jarak bebas bangunan);

Tidak berlaku untuk bangunan tempat ibadah, gedung pertemuan, gedung pertunjukan,

gedung sekolah, bangunan monumental yang memiliki nilai arsitektur spesifik.

C. Tinggi peil lantai dasar suatu lantai bangunan gedung diperkenankan

mencapai maksimal 1,20 m mengikuti rata-rata jalan, dengan tetap

memperhatikan keserasian lingkungan.

Ketentuan KETINGGIAN BANGUNAN ?

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KB

Page 48: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

MEZZANINE

a. Jika luasnya kurang dari 50 % dari luas lantainya tidak dihitung

sebagai lantai penuh;

b. Jika luasnya melebihi 50 % dari luas lantainya, dianggap

sebagai lantai penuh.

INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG KB

Page 49: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

JARAK BEBAS

BANGUNAN

Page 50: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

RERUNTUHAN BANGUNAN

SIRKULASI UDARA DAN PENCAHAYAAN

BENCANA KEBAKARAN

JARAK BEBAS BANGUNAN

Page 51: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

JARAK ANTARA BANGUNAN DENGAN BATAS-BATAS PERSIL

JARAK ANTAR BANGUNAN GEDUNG

JARAK BEBAS BANGUNAN

Page 52: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

A. KETINGGIAN BANGUNAN

Rumus :

Ket :

n : Jumlah lapis

y : jarak bebas (m)

(Y)n = (3,5 + n/2)m

B. JENIS BIDANG DINDING BANGUNAN

DINDING MASIF

DINDING TERTUTUP

DINDING TERBUKA

JARAK BEBAS BANGUNAN DIPENGARUHI OLEH :

Page 53: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

JARAK BEBAS BANGUNAN KETENTUAN JARAK BEBAS

DINDING MASIF/TERTUTUP

DINDING MASIF/TERTUTUP DINDING TERBUKA

DINDING TERBUKA

2

3

1

5

Jalan

4

Page 54: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

6

7

8

9

10

JARAK BEBAS BANGUNAN KETENTUAN JARAK BEBAS

Page 55: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

ARKADE? adalah angka ruang publik yang terbentuk oleh

struktur bangunan (atap,, dinding, kolom)

digunakan sebagai jalur sirkulasi pejalan kaki untk

membentk karakteristik arsitektur lingkungan. Perda no. 1 Tahun 2014

Page 56: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

11

SECONDARY SKIN FASADE

JARAK BEBAS BANGUNAN KETENTUAN JARAK BEBAS

Page 57: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

JARAK BEBAS SAMPING

paling kurang 2 m (kecuali pada

lahan perencanaan dengan lebar

sampai 7 m

JARAK BEBAS BELAKANG (*

paling kurang 2 m x 1/3 lebar lahan

perencanaan kecuali pada kegiatan

rumah flat paling kurang 2 m

Jika Tapak Lahan yang dapat

dibangun ≤ 36 m2

Dapat dikecualikan untuk jarak

bebas samping dan belakang

dan maksimal 3 lantai, kecuali

pada kawasan tertata.

(* Rapergub Tata Bangunan

JARAK BEBAS BANGUNAN KETENTUAN JARAK BEBAS

RUMAH SANGAT KECIL, KECIL, SEDANG, BESAR & RUMAH FLAT

Page 58: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

BANGUNAN

GEDUNG HIJAU

PERGUB NO. 38 TAHUN 2012

Page 59: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya
Page 60: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya
Page 61: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya
Page 62: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya
Page 63: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

GEDUNG DI DAERAH CAWANG (JAKTIM)

CONTOH KASUS KETIDAKSESUAIAN PELAKSANAAN DENGAN IZIN YANG TERBIT

TERKAIT DENGAN PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

MASALAH : KEKURANGAN LUASAN KDH

Page 64: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

FOTO SURVEY KONDISI

13 OKTOBER 2016

CONTOH KASUS KETIDAKSESUAIAN PELAKSANAAN DENGAN IZIN YANG TERBIT

TERKAIT DENGAN PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

Page 65: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

GAMBAR KONDISI LAPANGAN TGL 13 OKTOBER 2016

CONTOH KASUS KETIDAKSESUAIAN PELAKSANAAN DENGAN IZIN YANG TERBIT

TERKAIT DENGAN PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

Page 66: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

CONTOH KASUS KETIDAKSESUAIAN PELAKSANAAN DENGAN IZIN YANG TERBIT

TERKAIT DENGAN PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

FOTO SURVEY KONDISI

18 OKTOBER 2016

(SETELAH DISESUAIKAN)

Page 67: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

FOTO SURVEY KONDISI

18 OKTOBER 2016

(SETELAH DISESUAIKAN)

CONTOH KASUS KETIDAKSESUAIAN PELAKSANAAN DENGAN IZIN YANG TERBIT

TERKAIT DENGAN PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

Page 68: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

CONTOH KASUS KETIDAKSESUAIAN PELAKSANAAN DENGAN IZIN YANG TERBIT

TERKAIT DENGAN PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

GEDUNG

DI JL. JENDERAL SUDIRMAN (JAKSEL)

MASALAH :

KELEBIHAN NILAI KLB (±400M2)

GEDUNG DI SETIABUDI (JAKSEL)

MASALAH :

KEKURANGAN LUASAN KDH (±7%)

MASALAH :

PELAMPAUAN KLB (±9.000M2)

KAWASAN SCBD SUDIRMAN

Page 69: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya

CONTOH KASUS KETIDAKSESUAIAN PELAKSANAAN DENGAN IZIN YANG TERBIT

TERKAIT DENGAN PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

GEDUNG DI JL. THAMRIN (JAKPUS)

MASALAH :

KELEBIHAN NILAI KDB (±300M2)

GEDUNG DI KELAPAGADING (JAKUT)

MASALAH :

KELEBIHAN KLB (±2.400M2)

MASALAH :

KELEBIHAN KLB (±1.200M2)

KAWASAN ISKANDARSYAH (JAKSEL)

Page 70: VISI PERBAIKAN KOTA VS REGULASI - iai- · PDF filet ≤ 1.20 m (proyeksi) 100% 50% x Luas Bidang Ybs * 6. t > 1.20 0% Tidak Dihitung * asalkan luasnya < 10% dari batasan KDB, selebihnya