VIRUS EBOLA.docx

9
Penyakit virus ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola . Masa inkubasi biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus, dengan adanya demam , sakit tenggorokan, nyeri otot , dan sakit kepala . Gejala ini biasanya diikuti dengan mual , muntah, dan diare , serta menurunnya fungsi liver dan ginjal . Pada kondisi tersebut, orang yang terpapar virus Ebola mulai mengalami masalah pendarahan . [1] Daftar isi 1 Tanda-tanda dan gejalanya 2 Penyebab dan diagnosis 3 Pencegahan 4 Referensi 5 Pranala luar Tanda-tanda dan gejalanya Signs and symptoms of Ebola [2] Masa inkubasi antara 2 sampai 21 hari. [1] [2] Paling sering antara 4 sampai 10 hari. [3] Walaupun begitu ada 5 persen masa inkubasi yang mencapai lebih dari 21 hari. [4] Gejalanya biasanya dimulai dengan influenza yang tiba-tiba dimana penderita merasa lemas, demam , lemah (weakness), tidak suka makan

Transcript of VIRUS EBOLA.docx

Page 1: VIRUS EBOLA.docx

Penyakit virus ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Masa inkubasi biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus, dengan adanya demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala. Gejala ini biasanya diikuti dengan mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada kondisi tersebut, orang yang terpapar virus Ebola mulai mengalami masalah pendarahan.[1]

Daftar isi 1 Tanda-tanda dan gejalanya 2 Penyebab dan diagnosis 3 Pencegahan 4 Referensi 5 Pranala luar

Tanda-tanda dan gejalanya

Signs and symptoms of Ebola[2]

Masa inkubasi antara 2 sampai 21 hari.[1][2] Paling sering antara 4 sampai 10 hari.[3] Walaupun begitu ada 5 persen masa inkubasi yang mencapai lebih dari 21 hari.[4]

Gejalanya biasanya dimulai dengan influenza yang tiba-tiba dimana penderita merasa lemas, demam, lemah (weakness), tidak suka makan (anorexia), nyri otot (myalgia), nyeri sendi (arthralgia), sakit kepala, dan sakit tenggorokan.[1][3][5][6] Demam biasanya lebih tinggi dari 38.3 °C (100.9 °F).[7] Sering diikuti muntah-muntah, mencret-mencret (diarrhea) dan sakit perut bagian atas dan bawah.[6] Kemudian, nafas menjadi pendek, dada sakit, juga pembekakan (edema), dan kesadaran berkurang (confusion).[6] Sekitar separuh kasus, penderita mengalami 'maculopapular rash' pada kulit yang terjadi 5 sampai 7 hari, setelah gejala pertama terjadi.[3][7]

Page 2: VIRUS EBOLA.docx

Pada beberapa kasus, pendarahan dalam dan luar dapat saja terjadi, 5 sampai 7 hari, setelah gejala pertama terjadi.[1][8] Semua penderita yang terinfeksi menderita kesulitan pembekuan darah.[7] Pendarahan dari selaput mulut, hidung dan tenggorokan serta dari bekas lubang suntikan terjadi pada 40-50 persen kasus.[9] Hal ini menyebabkan muntah darah, batuk darah dan berak darah.[10] Pendarahan pada kulit menyebabkan petechiae, purpura, ecchymoses or hematomas (terutama sekitar tempat injeksi).[11] Mata menjadi merah karena pendarahan dapat juga terjadi. Pendarahan berat jarang terjadi, dan jika terjadi biasanya terlokalisasi di saluran pencernaan.[7][12]

Kesembuhan (recovery) mulai terjadi antara 7 sampai 14 hari, setelah gejala pertama terjadi.[6] Kematian, jika ini terjadi, biasanya antara 6 sampai 16 hari, setelah gejala pertama terjadi, dan sering kali, karena 'syok' tekanan darah rendah akibat akibat kekurangan cairan.[13] Pada umumnya, pendarahan seringkali menunjukkan hal yang buruk, kehilangan darah dapat menyebabkan kematian.[5] Seringkali penderita mengalami koma, sebelum kematiannya.[6] Penderita yang selamat seringkali mengalami sakit otot dan sendi secara terus menerus, pembengkakan hati, berkuangnya pendengaran, dan mungkin mengalami hal-hal sebagai berikut: merasa capai, lemas berkelanjutan, berkurangnya nafsu makan, dan kesulitan mencapai berat semula sebelum sakit.[6][14] Antibodi terbentuk untuk sekurangnya 10 tahun, tetapi belum jelas apakah penderita yang selamat akan kebal terhadap infeksi berulang.[15] Dan sesesorang yang telah sembuh tidak akan menyebarkan penyakit lagi.[15]

Penyebab dan diagnosisVirus mungkin ditularkan melalui kontak melalui darah atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi (biasanya monyet atau kelelawar).[1] Penyebaran lewat udara belum pernah tercatat dalam lingkungan alami.[16] Kelelawar buah diyakini dapat membawa dan menyebarkan virus tanpa terjangkit. Begitu terjadi infeksi pada manusia, penyakit ini dapat menyebar pada orang lain di sekitar. Pria yang selamat dari penyakit ini dapat menularkannya lewat sperma selama hampir dua bulan. Pada proses diagnosis, biasanya penyakit lain dengan gejala serupa, seperti malaria, kolera dan demam berdarah virus lainnya harus dikecualikan terlebih dahulu. Untuk memastikan diagnosis, sampel darah diuji untuk antibodi virus, RNA virus, atau virus itu sendiri.[1]

PencegahanPencegahan penularan ebola meliputi upaya mengurangi penyebaran penyakit dari monyet dan babi yang terinfeksi ke manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa hewan tersebut terhadap infeksi, serta membunuh dan membuang hewan yang terpapar virus ebola. Memasak daging dengan benar dan mengenakan pakaian pelindung ketika mengolah daging juga mungkin berguna, Penggunaan pakaian pelindung dan mencuci tangan ketika berada di sekitar orang yang menderita penyakit ebola merupakan pencegahan penyebaran dari sesama manusia. Sampel cairan dan jaringan tubuh dari penderita penyakit harus ditangani dengan sangat hati-hati.[1]

Belum ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, upaya untuk membantu orang yang terjangkit meliputi pemberian terapi rehidrasi oral (air yang sedikit manis dan asin untuk diminum) atau cairan intravena.[1] Penyakit ini memiliki tingkat kematian yang tinggi: seringkali menewaskan antara 50% hingga 90% orang yang terinfeksi virus.[1][17] EVD pertama kali diidentifikasi di

Page 3: VIRUS EBOLA.docx

Sudan dan Republik Demokratik Kongo. Penyakit ini biasanya mewabah di wilayah tropis Afrika Sub-Sahara.[1] Sejak tahun 1976 (ketika pertama kali diidentifikasi) hingga 2013, kurang dari 1.000 orang per tahun telah terinfeksi.[1][18] Wabah terbesar hingga saat ini adalah wabah Ebola Afrika Barat 2014 yang sedang terjadi, dan melanda Guyana, Sierra Leone, Liberia dan kemungkinan Nigeria.[19][20] Hingga bulan Agustus 2014, lebih dari 1600 kasus telah diidentifikasi.[21] Upaya sedang dilakukan untuk mengembangkan vaksin, namun belum membuahkan hasil.[1]

Pengertian dan Sejarah Virus Ebola

Pengertian Virus Ebola adalah salah satu jenis virus yang berasal dari gen Ebolavirus dan termasuk famili dari Filoviridae. Dikenal juga dengan EBV dan EBOV. Berdasarkan data berita dari WHO PBB lebih dari 1600 orang penduduk di negara Liberia, Guinea, dan juga Sierra Leone  telah terinfeksi wabah ini. Lebih dari setengah para penderita penyakit ini meninggal dan kesempatan untuk sembuh sampai saat ini hanya 0%.

 

Sejarah virus ebola dari penelusuran artikel.web.id pertama kali ditemukan pada tahun 1976. Diduga korban meninggal karena terinfeksi virus akibat memakan daging gorilla. Namun hipotesa ini tidak terbukti dengan sanggahan seharusnya kera dan gorila lebih banyak yang mati. Kemudian, ilmuwan menyatakan bahwa penyebabnya adalah kelelawar berdasarkan riset 276 kelelawar di Bangladesh yang ditangkap.

 

Pola penyebarannya adalah kera dan manusia memakan buah yang telah terkena air liur kelelawar atau bahkan hanya menyentuh buah dan benda yang sudah ada air liur kelelawar.

 

Ciri-ciri Virus Ebola

Sampai saat ini ada 4 tipe virus. Yang menyerang manusia ada 3 yaitu ebola Zaire, Ivory Coast, dan Sudan. Sementara 1 tipe lain hanya menular ke primata yaitu Ebola Reston. Ciri dan bentuknya bisa di lihat di gambar berikut ini.

Page 4: VIRUS EBOLA.docx

Penyebab dan Penularan Virus Ebola

Proses penularan sehingga menyebabkan korban menderita virus ebola sangat sederhana.

 

1. Hanya cukup dengan kontak fisik. Baik bersentuhan dengan keringat, liur, dan cairan tubuh lainnya.

2. Dengan menyentuh dan atau memakan buah yang sudah tersentuh oleh korban.3. Mitosnya di negara terinfeksi, hanya menyebut kata Ebola maka sudah bisa terinfeksi.

 

Namun belum ada bukti bahwa virus ini mampu menularkan lewat media udara seperti influenza. Yang paling berisiko terkena adalah pertama para tetangga, teman, saudara, keluarga korban. Kedua para tenaga medis yang menangani pasien.

Baca juga:

Cara Daftar BPJS Online Faskes BPJS Jakarta Timur Faskes BPJS Jakarta Selatan Resep Rendang Lagu Indonesia Terbaru Lagu Barat Terbaru kisah robin williams dan sebab meninggalnya

 

Gejala Penderita Virus Ebola

Page 5: VIRUS EBOLA.docx

Gejala awal yang diderita adalah pusing, nyeri, demam. Selanjutnya muncul ruam-ruam di tubuh korban lalu diikuti dengan diare dan muntah seperti biasa. Proses ini terjadi selama 8 sampai 10 hari. Fase kritis selanjutnya adalah separuh penderita mengalami kencing darah dan atau muntah darah.

 

Kenapa ebola bisa mematikan?

Puncak dari rentetan gejala virus ebola di atas adalah pembuluh darah mengeluarkan banyak cairan tubuh. Efeknya tekanan darah menurun drastis sehingga semua organ penting seperti jantung, hati, ginjal, otak berhenti bekerja

Virus Ebola dapat menyebabkan suatu penyakit serius yang akut yang bila tidak ditangani dapat berakibat fatal. Kata Ebola terambil dari nama sebuah sungai yang di dekatnya terjadi wabah penyakit virus Ebola. Kejadian di sungai Ebola itu sebenarnya bukanlah yang pertama, namun kejadian munculnya Ebola di dekat daerah sungai Ebola terjadi setelah kasus yang pertama. Kasus pertama Ebola terjadi pada tahun 1976 dan terjadi secara simultan pada 2 orang, satu di Nzara (Sudan) dan satu lagi di Yambuku (Republik Demokratik Kongo). Dan kejadian Ebola yang terbaru terjadi pada bulan Maret 2014 yang disinyalir merupakan kejadian yang paling besar dan paling kompleks semenjak pertama kali ditemukan (tahun 1976).

Virus Ebola termasuk ke dalam famili Floviridae, yaitu genus Ebolavirus. Saat ini, 5 spesies Ebolavirus telah teridentifikasi, yaitu Zaire, Bundibugyo, Sudan, Reston dan Tai Forest. Kejadian yang terbaru (2014 di Afrika Barat) disebabkan oleh spesies Zaire.

Demam hemorrhagic Ebola atau Ebola Hemorrhagic Fever merupakan penyakit menular dan mematikan yang dapat diderita oleh manusia dan juga primata, seperti monyet, gorilla dan simpanse. Penyakit demam Ebola dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang, sehingga bila tidak ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal.

Cara Virus Ebola Tersebar

Ketika seseorang terjangkit oleh virus Ebola, maka virus tersebut dapat tertular ke orang lain melalui berbagai cara. Sentuhan atau paparan pada tetesan darah, urine atau cairan tubuh lain

Page 6: VIRUS EBOLA.docx

yang berasal dari penderita Ebola merupakan salah satu cara tertularnya virus Ebola. Jarum yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh dapat juga menjadi media untuk tertularnya virus Ebola. Oleh karena itu, virus Ebola dapat tersebar dengan cepat, terutama pada tenaga kesehatan apabila tidak mengenakan pelindung dengan baik.

Virus Ebola tidak bisa menyebar lewat makanan ataupun minuman layaknya virus yang lain. Virus Ebola juga tidak menyebar lewat udara layaknya virus influenza. Oleh sebab itulah, virus Ebola tidak semudah virus influenza untuk bisa tertular ke orang lain.

Tanda dan Gejala Ebola

Tanda-tanda pertama Ebola mulai muncul setelah 2 hingga 21 hari semenjak terekspos oleh virus tersebut. Kebanyakan orang pada umumnya akan mengalami gejala Ebola yang dimulai dari hari ke-8 hingga ke-10 setelah terpapar.

Gejala awal Ebola termasuk berikut ini:

Demam Sakit kepala Sakit pada otot dan persendian Kelelahan Sakit pada ternggorokan Menggigil

Seiring dengan berkembangnya penyakit Ebola di dalam tubuh, gejala-gejala berikut ini akan terlihat, yaitu:

Terjadi perdarahan di dalam dan luar tubuh Mual dan muntah Diare Kemerahan pada kulit Sakit pada dada dan perut Kesulitan dalam bernafas dan menelan

Pada tingkat perkembangan selanjutnya yang menunjukkan bahwa keadaan pasien semakin parah maka perdarahan yang terjadi akan semakin parah. Shock, koma dan kegagalan fungsi organ sertakematian.

Penanganan

Penanganan Ebola harus dilakukan secara intensif di unit perawatan rumah sakit. Penanganan tersebut meliputi hidrasi yang harus senantiasa dijaga, suplai oksigen yang juga harus dijaga, menjaga tekanan darah, menggantikan darah yang hilang dengan transfusi darah, serta mengobati gejala yang muncul. Penderita Ebola juga harus diidolasi agar dapat menjaga kontak dengan orang lain, sehingga tidak tertlar.

Page 7: VIRUS EBOLA.docx

Vaksin untuk virus Ebola hingga saat ini belum ditemukan dan masih dalam tahap penelitian. Oleh karena itu, untuk meminimalisir korban jiwa akibat Ebola, maka kontak kepada penderita harus dihindari dan jangan berkunjung ke suatu tempat dimana terjadi outbreak virus Ebola, seperti di benua Afrika.