bangunpratikto.weebly.combangunpratikto.weebly.com/.../visi_dan_misi_pengawasa1.docx · Web...

32
Visi dan Misi Pengawasan SK. Mendiknas : 097 / V/ 2002 26 Juni 2002 Visi Pengawasan Pendidikan Terwujudnya pengawasan pendidikan yang mamapu mendorong penyelenggaraan dan pengelolaan yang efektif efisien serta bersih dari praktek KKN sehingga dapat mendorong terwujudnya pendidikan yang bermutu, merata dan bertanggung jawab. Misi Pengawasan pendidikan Meningkatkan efektifitas pelaksanaan pengawasan yang : 1. Berorientasi akuntabilitas publik 2. Mencegah praktik korupsi, kolusi dan nepotisme 3. Mendorong terwujudnya akuntabilitas unit kerja 4. Meningkatkan profesionalisme aparat pengawasan 5. Mengembangkan sistem pengawasan yang lebih mandiri dan objektif 6. Melakukan pelembagaan koordinasi fungsi pengawasan yang dilakukan lintas atau multi instansi 7. Menegakkan etika dan moral penyelenggara, pengelola dan pelaksana pendidikan Bidang dan unsur kegiatan Bidang kegiatan pengawas terdiri dari 1. Pendidikan meliputi a) Mengikuti pendidikan sekolah dan mendapat gelar / ijazah b) Mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan serta memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPL) 2. Pengawasan Sekolah meliputi a. Menyusun program pengawasan sekolah b. Menilai hasil elajar / bimbingan siswa dan kemampuan guru c. Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, PBM/Bimbingan d. Menganalisis hasil belajar / bimbinagan siswa, guru dan sumber daya pendidikan. e. Melaksanakan pembinaan kepada guru, dan tenaga lainnya disekolah f. Menyusun laporan dan evaluasi hasil pengawasan

Transcript of bangunpratikto.weebly.combangunpratikto.weebly.com/.../visi_dan_misi_pengawasa1.docx · Web...

Visi dan Misi PengawasanSK. Mendiknas : 097 / V/ 200226 Juni 2002

Visi Pengawasan PendidikanTerwujudnya pengawasan pendidikan yang mamapu mendorong penyelenggaraan dan pengelolaan yang efektif efisien serta bersih dari praktek KKN sehingga dapat mendorong terwujudnya pendidikan yang bermutu, merata dan bertanggung jawab.

Misi Pengawasan pendidikanMeningkatkan efektifitas pelaksanaan pengawasan yang :

1. Berorientasi akuntabilitas publik2. Mencegah praktik korupsi, kolusi dan nepotisme3. Mendorong terwujudnya akuntabilitas unit kerja4. Meningkatkan profesionalisme aparat pengawasan5. Mengembangkan sistem pengawasan yang lebih mandiri dan objektif6. Melakukan pelembagaan koordinasi fungsi pengawasan yang dilakukan lintas atau multi instansi7. Menegakkan etika dan moral penyelenggara, pengelola dan pelaksana pendidikan

Bidang dan unsur kegiatanBidang kegiatan pengawas terdiri dari

1. Pendidikan meliputia) Mengikuti pendidikan sekolah dan mendapat gelar / ijazahb) Mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan serta memperoleh surat tanda tamat

pendidikan dan pelatihan (STTPL)

2. Pengawasan Sekolah meliputia. Menyusun program pengawasan sekolahb. Menilai hasil elajar / bimbingan siswa dan kemampuan guruc. Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, PBM/Bimbingand. Menganalisis hasil belajar / bimbinagan siswa, guru dan sumber daya pendidikan.e. Melaksanakan pembinaan kepada guru, dan tenaga lainnya disekolahf. Menyusun laporan dan evaluasi hasil pengawasang. Melaksanakan pembinaan lainnya disekolah selain PBM / Bimbingan siswah. Melaksanakan evaluasi hasil pengawasan dari seluruh sekolah yang ada dilingkungan

kotamadya

3. Pengembangan Profesi meliputia) Melaksanakan kegiatan karya tulis / karya ilmiah dalam bidang pendidikan sekolahb) Menyusun pedoman pelaksanaan sekolahc) Menyusun petunjuk teknis pelaksaan pengawasan sekolahd) Menciptakan karya senie) Menemukan teknologi tepat guna

4. Pengawasan Sekolah meliputia) Melaksanakan kegiatan pendukung pengawasan sekolahb) Melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat

Jabatan PengawasPNS yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pendidikan Pra Sekolah, SD dan SMP

Kedudukan Pengawas SekolahPejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk melakukan pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu yang ditunjuk / ditetapkan, dikoordinasikan oleh korwas

Tugas pokok Pengawas1. Melaksanakan pengawasan, penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan

penugasannya2. Menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan pada sekolah tertentu yang menjadi

tanggung jawabnya.

Wewenang Pengawas Sekolah1. Memilihdan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal dalam melaksanakan

tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik profesi2. Menetapkan kinerja guru dan tenaga lain yang diawasi serta faktor-faktor yang

mempengaruhinya3. Menentukan dan atau mengusulkan program pembinaan serta melaksanakan pembinaan.

Pengembangan Profesi Pengawas1. Melaksanakan kegiatan karya tulis / ilmiah dalam bidang pendidikan sekolah2. Menyusun pedoman pelaksanaan pengawas sekolah3. Menyusun juknis pelaksanaan pengawasan sekolah 4. Menciptakan karya seni5. Menemukan teknologi tepat guna

Alasan peningkatan profesionalime pengawas sekolah1. Untuk menjawab tantangan dunia pendidikan yang semakin komplek2. Untuk lebih mengarahkan sekolah kearah pencapaian tujuan pendidikan nasional secara efisien

Tampilan Profesional1. Menampilkan kemampuannya dalam bentuk kinerja, bukan sekedar kata-kata2. Bekerja atas dasar tugas, wewenang dan tanggung jawab profesi untuk kepentingan dan

kepuasan pelanggan3. Memiliki komitmen sebagai anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan

profesinalnya4. Terus menerus mengembangkan strategi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan sesuai

profesinya itu.

Tuntutan Karakteristik Kepribadian Pengawas Bersahabat terhadap guru sebagai teman diskusi

Membimbing dalam pemecahan masyalah Memberikan teladan dengan memberikan contoh Tidak bersikap menggurui Tidak berorientasi pada bukti fisik / administrasi semata-mata Tidak menakut-nakuti /arogan.

Tujuan Pembinaan Profesionalisme Pengawas Sekolah Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang menginginkan pelayanan pendidikan yang

bermutu Untuk meningkatkan sistem pendidikan nasional yang efektif dan bermutu Untuk membantu pengawas sekolah dalam mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan

sikap kerja maupun kepribadiannya.

Pembinaan Profesionalisme Melalui: Pendidikan dan pelatihan Pengembangan karir Belajar mandiri / kelompok Peningkatan kesejahteraan

Alasan Pemberdayaan Pengawas Sekolah Pengawas sekolah akan menjadi ujung tombak dalam hal pengawasan mutu pendidikan Pengawas sekolah akan menjadi Pembina, pendidik, dan pembimbing bagi guru dan staf sekolah

untuk meningkatkan mutu sekolah Pengawas sekolah memiliki data yang akurat tentang sekolah yang diawasinya Pengawas sekolah merupakan penghubung / jembatan informasi antara satu sekolah dengan

sekolah lain dan antara sekolah dengan instansi Pembina sekolah.

Upaya Pemberdayaan Belajar mandiri dengan selalu mengamati dan mempelajari perkembangan masyarakat

khususnya dunia pendidikan meningkatkan kompetensi melalui diklat, seminar atau pendidikan lanjutan Diberikan peran yang besar dalam pengawasan mutu sekolah dan upaya mengatasi

permasyalahan yang terjadi Diberikan penghargaan bagi yang berprestasi dalam meningkatkan mutu sekolah yang dibinanya

Prinsip Pengawasan1. Manajemen

Bagian dari fungsi manajemen2. Organisasi

Fungsi pengawasan atasan langsung ada pada setiap pimpinan atau unit kerja menurut fungsi masing-masing

3. PencegahanMampu melihat jauh ke depan, menghindarkan kemungkinan adanya pemyimpangan

4. PengendalianMemberikan bimbingan teknik operasional

5. Perbaikan dan penyempurnaanMenemukan masalah dan memperbaikinya

6. KomunikasiSarana hubungan

7. ObjektifitasDasarnya nyata

8. IntegritasHarus berdasarkan integritas pribadi dan integritas profesi

9. KoordinasiDilaksanakan terpadu dan menjalin kerjasama yang baik

10. ProteksiTidak menimbulkan kerugian bagi yang tidak bersalah

11. Efektifitas dan efisiensiHarus tepat sasaran sesuai tujuan, hemat tenaga, waktu, dan biaya serta dapat berhasil guna

12. PemberdayaanMemiliki materi meningkatkan kemampuan dan kinerja kelembagaan objek pengawasan

Program Pengawas Sekolah1. Jenis Program Pengawasan Sekolah

Program pengawasan sekolah terdiri daria) Program tahunan pengawasan sekolah, disusun oleh pengawas sekolah yang diberi

tugas oleh korwas untuk tingkat kodya masing-masing.b) Program cawu/semesteran penggawasan sekolah, disusun oleh seluruh pengawas

pengawas sekolah untuk wilayah binaanya masing-masing.

2. Tujuan penyusunan program pengawasan sekolaha) Penyusunan program tahunan pengawasan sekolah untuk dijadikan acuan bagi

pengawas sekolah dalam menyusun program cawu / semesteranb) Program cawu / semesteran pengawas sekolah bertujuan sebagai pedoman bagi

pengawas sekolah masing-masing dalam melaksanakan pembinaan, pengawasan dalam rangka pengendalian mutu terhadap sekolah yang menjadi tanggung jawabnya

3. Langkah-langkah penyusunan program pengawasan sekolahProgram tahunan pengawas sekolahPenyusunan program tahunan pengawasan sekolah dilakukan secara bertahap dan dilakukan oleh pengawas sekolah yang mendapat dari korwas sekolah kodya sesuai dengan jenjang jabatannya

Tahapan tersebut adalah :a. Identifikasi hasil pengawasan sebelumnya

Kegiatan ini dilakukan oleh pengawas sekolah pratama yang mendapat tugas dari korwas, jika disuatu kodya terdapat tidak terdapat pengawas sekolah pratama, maka tugas ini dapat dilakukan oleh pengawas setingkat lebih tinggiIdentifikasi yang dilakukan meliputi sumber daya pendidikan, meliputi kepala sekolah, guru, karyawan, PBM / bimbingan siswa dan lingkungan sekolah termasuk 7 KKegiatan ini menggunakan format berbentuk seperti terlampir , pengawas sekolah yang melaksanakan tugas membuat laporan kepada korwas tentang hasil identifikasinya.

b. Pengolahan dan analisis

Hasil identifikasi yang dilakukan oleh pengawas pratama diteliti dan dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT (kekuatan, keunggulan, kelemahan, hambatan, peluang, dan ancaman/kendala) selanjutnya diberikan alternatif pemecahannya untuk kemudian diberikan tindak lanjut, baik yang menyangkut prestasi yang telah dicapai untuk masing-masing unsur kegiatan, maupun permasalahannya yang memerlukan pemecahannya.

c. Rancangan program tahunanPada tahap ini pengawas sekolah madya yang mendapat tugas dari korwas, menentukan prioritas kegiatan yang perlu ditindaklanjuti, setelah menentukan kegiatan-kegiatan dimaksud, maka dirancang pula hasil yang diharapkan serta manantukan jadwal pelaksanaanyaDisamping itu dimasukan pula butir-butir kegiatan seperti diuraikan dalam uraian tugas pengawas sekolah diatas, misalnya mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan PBM / Bim-Sis dan lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap perkembangan dan hasil belajar/bim-sis

d. Program pengawasan sekolahRancangan program yang telah disusun oleh pengawas sekolah pratama maka diteliti dan dimantapkan oleh pengawas sekolah utama, pada tahap akhir ini pengawas yang diberi tugas itu dapat menambah maupun mengurangi, sebaiknya sebelum disyahkan menjadi suatu program pengawasan, dilakukan suatu lokakarya, agar program tersebut benar-benar dapat dijadikan pedoman bagi para pengawas dalam menyusun programnya masing-masing selain itu dapat dijadikan bahan oleh pejabat struktural dalam menentukan kebijakan dalam bidang pendidikan sesuai kewenangannya.

Program Cawu / Semester wajib dibuat oleh setiap pengawas sekolah sesuai dengan jenjang jabatannya, penyusunan program cawu / semester pengawasan sekolah memperhatikan.

a. Program tahunan yang telah disyahkan pada tingkat kodyab. Permasalahan-permasalahan khusus / spesifik pada wilayah binaan masing-masing.c. Kebijakan-kebijakan di bidang pendidikan dasar

Kesimpulan :1. Penyusunan program tahunan pengawasan sekolah pada tingkat kodya mutlak diperlukan

sebagai acuan bagi setiap pengawas sekolah dalam menyusun program pengawasan cawu / semester sesuai dengan jenjang dan jabatannya

2. Tiap-tiap pengawas sekolah wajib menyusun program cawu / semester sebagai pedoman dalam upaya memberikan bimbingan, binaan, arahan, yang bermuara pada peningkatan mutu.

Saran1. Program tahunan, cawu, semester hendaknya dilakukan dengan jujur dan sungguh-sungguh.2. Tiap pengawas selalu meningkatkan mutu profesionalnya dalam upaya memberikan layanan dan

bimbingan yang baik sehingga keberadaan pengawas sebagai tenaga fungsional dapat dirasakan manfaatnya, bermanfaat bagi kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, maupun tenaga struktural yang sangat membutuhkan kinerja pengawas yang bemutu.

Tugas Pokok Pengawas

Menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan di sejumlah sekolah baik negeri maupun swasta yang menjadi tanggung jawabnya.Pengaturan jenis pengawas sekolah sesuai tupoksi dan jumlah sekolah yang diawasi sesuai peraturan yang berlakuTanggungJawab Pengawas Sekolah

1. melaksanakan pengawasan penyelnggraan pendidikan disekolah2. meningkatkan kualitas pembelajaran

wewenang Pengawwas Sekolah1. Memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal dalam melaksanakan

tugas sebaik-baiknya.2. Menetapkan tingkat kinerja dan tenaga lain yang diawasi 3. Menentukan / mengusulkan program pembinaan serta melakukan pembinaan.

Contoh FormatIdentifikasi hasil Pengawasan Sekolah Kodya Jakarta BaratTahun Pelajarn……………………………….

No Kecamatan Nama Sekolah Prestasi yang tercatat Masalah yang teridentifikasi

1 2 3 4 5

Jakarta,…………………………………………Pengawas Sekolah

……………………………………..NIP :

Contoh FormatAnalisis hasil Pengawasan Sekolah Kodya Jakarta BaratTahun Pelajarn……………………………….

No Kecamatan Nama Sekolah Prestasi yang perlu dikembangkan

Masalah yang perlu ditindaklanjuti

1 2 3 4 5

Contoh FormatRancangan Identifikasi hasil Pengawasan Sekolah Kodya Jakarta BaratTahun Pelajarn……………………………….

No Jenis Kegiatan sasaran Hasil yang diharapkan Jadwal Kegiatan1 2 3 4 5

Contoh FormatProgram Pengawasan Sekolah Kodya Jakarta BaratTahun Pelajarn……………………………….

No Kecamatan Nama Sekolah Prestasi yang perlu dikembangkan

Masalah yang perlu ditindaklanjuti

1 2 3 4 5

Program Pengawas SekolahCawu / SemesterTh Pelajaran

Nama Pengawas Jenis SekolahJenjang Jabatan Kota madyaJenis Pengawas Kecamatan

No Kegiatan Substansi Pendekatan Metode

Alat Pengumpul data /analisis

Jadwal

Juli Agst Sept Okt Novdst

1 2 3 4 5 6

Kiat supaya sekolah membutuhkan kehadiran pengawas Pengawas sekolah harus memiliki “keistimewaan” yang tidak dimiliki oleh guru, kepala sekolah

maupun staff Saat datang ke sekolah, pengawas, pengawas sekolah harus selalu membawa sesuatu yang

“baru” hal ini hanya bisa terjadi apabila pengawas selalu belajar dan mencari informasi terbaru yang bermanfaat bagi sekolah

Pengawas sekolah harus memiliki sikap yang teduh sehingga dapat menciptakan suasana yang kondusif

Pengertian standarisasi pengawas sekolah : Suatu upaya agar pengawas memiliki kompetensi yang standar sesuai dengan ketetapan

Tujuan Dilakukannya Standarisasi: Tujuan dilakukannya standarisasi kompetensi tenaga kependidikan adalah sebagai upaya

menstandarkan kompetensi tenaga kependidikan dari kondisi sebelumnya yang belum standar sehingga yang bersangkutan dapat melakukan tugasnya secara professional dan dapat melayani pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pendidikan dengan sebaik-baiknya

Standar kompetensi tenaga kependidikan adalah sebagai patokan / acuan kriteria minimal kompetensi guru yang dipersyaratkan

Uji KompetensiAdalah proses pengukuran dan penilaian kompetensi pada diri seseorang dengan tujuan menyimpulkan nilai / perangkat kompetensi seseorang dalam suatu jenis / bidang pekerjaan, keahlian/profesi tertentu, serta menggunakan kesimpulan tersebut dalam proses pengambilan keputusan tentang status / kedudukan yang bersangkutan berikut rekomendasi tindak lanjutnya.

Sasaran Untuk mengetahui apakah kompetensi yang dimiliki oleh tenaga kependidikan telah memenuhi

standar kompetensi yang telah ditentukan Sebagai tindak lanjut dari pembinaan Untuk memetakan kompetensi yang dimiliki Tendik. Dalam pelaksanaannya uji kompetensi

harus memmenuhi prinsip-prinsip instrumen yang valid dan reliable, adil, komprehansif, terbuka, berkesinambungan dan fleksibel.

Komponen kompetensi pengawas sekolah terdiri dari1. Komponen kompetensi pengawasan sekolah

Sub komponen kompetensi pengawasan sekolah Kompetensi wawasan kependidikan Kompetensi akademik / vocational Kompetensi pengembangan profesi

2. Komponen kompetensi personal3. Komponen kompetensi social

Komponen dan kompetensi pengawas sekolah terdiri dari:Sub komponen kompetensi pengawasan sekolah

Menyusun program pengawasan sekolah Menilai hasil belajar ( bimbingan dan kemampuan guru ) Mengumpulkan dan mengolah data sumberdaya pendidikan, PBM dan lingkungan sekolah yang

berpengaruh terhadap perkembangan siswa Menganalisis hasil belajar / bimbingan siswa, guru dan sumber daya pendidikan Membina guru dan tenaga pendidikan lainnya disekolah Menyusun laporan dan evaluasi pengawasan Melaksanakan pembinaan lainnya disekolah selain PBM dan bimbingan siswa Mengevaluasi hasil pengawasan dari seluruh sekolah yang ada dilingkungan kota

Sub komponen wawasan pendidikan Memahami landasan pendidikan Memahami kebijakan pendidikan Memahami pengelolaan sekolah dan pengembangan SDM Menerapkan system evaluasi pendidikan Menerapkan pemanfaatan kemajuan iptek dalam pendidikan.

Sub komponen pengembangan profesi Menulis karya tulis ilmiah (hasil penelitian dan pengkajian) dibidang pendidikan sekolah Menulis karya tulis berupa tinjauan / ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dibidang pendidikan

sekolah Menulis tulisan ilmiah popular dibidang pendidikan sekolah pada media massa Menulis makalah yang disampaikan pada pertemuan ilmiah berupa tinjauan, gagasan, ulasan

ilmiah. Menulis buku pelajaran modul Menciptakan pedoman pelaksanaan pengawasan sekolah Membuat petunjuk teknis pengawasan sekolah Menciptakan karya seni monumental /seni pertunjukkan Menemukan teknologi tepat guna

Sub komponen akademikTerdiri dari unit-unit kompetensi sesuai dengan substansi materi pelajaran yang diawasi dan dibina / sesuai dengan bidang bimbingan dan konseling bagi pengawas bidang BK

Kompetensi personal Bertaqwa kepada Tuhan YME Berahlak mulia Berjiwa kepemimpinan Pengendalian emosi Etos kerja tinggi Pengembangan diri keterbukaan Integritas

Kompetensi social Bekerja sama dalam melaksanakan tugas Berpartisipasi dalam kegiatan kelembagaan Berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan

Pengertian Disiplin Pegawai Negri ( PP 30 Thn 1980 )Peraturan disiplin pegawai negri sipil adalah peraturan yang mengatur kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh PNS

Jenis-jenis disiplinDisiplin Preventif Tindakan yang dilakukan untuk mendorong pegawai mentaaati standard an norma sehingga pelanggaran dapat dihindari

Disiplin KorektifTindakan yang dilakukan setelah terjadinya pelanggaran untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut

Disiplin ProgresifPengulangan pelanggaran dijatuhkan hukuman yang lebih berat

Peraturan disiplin PP 30 / 1980 Kewajiban ( pasal 2 ) 26 butir ( Disiplin kerja Pemda ) Pengisian daftar hadir Apel pegawai Ketaatan jam kerja Disiplin tupoksi

Hukuman ringan Teguran lisan secara tertulis Teguran tertulis Pernyataan tidak puas secara tertulis

Hukuman Sedang Penundaan gaji berkala Penurunan gaji Penundaan kenaikan pangkat

Hukuman Berat Penurunan pangkat Pembebasan dari jabatan Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri Pemberhentian dengan tidak hormat

Penyalah gunaan wewenang1. Ketidak jujuran2. Perilaku buruk3. Konflik kepentingan4. Melanggara peraturan perundang-undangan5. Perbuatan tidak adil terhadap bawahan6. Pelanggaran terhadap prosedur7. In-efisiensi / pemborosan 8. Menutup-nutupi kesalahan

9. Kegagalan mengambil prakarsa

Intrumen kendali disiplin PNS Buku catatan penilaian surat edaran Ka. BAKN No. 02/SE Tgl 11 Feb 1980 Daftar hadis Daftar hadir khusus Laporan kegiatan Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan / DP3 No. 10 Tahun 1979) Ruang kerja, ruag rapat, halaman kantor dan toilet

Etika Profesionalime Sumber Daya manusia Aparatur NegaraEtika profesionalisme merupakan salah satu aspek fundamental yang harus ditanam disanubari individu setiap organisasiEtika sifatnya abstrak, karena merupakan sikap kritis dalam merealisasikan moralitas, etika menggugah orang agar bertindak sesuai dengan moralitas, tetapi tanpa menggunakan kekerasan.

Kesalahan terhadap etika, cenderung merupakan kesalahan profesionalisme, oleh karena itu SDM aparatur Negara harus tetap dibina dalam rangka menjalankan profsinya

Dalam dunia profesi, etika profesi mempunyai tiga (3) prinsip :1. Tanggung jawab (responsibility)2. Keadilan ( equity )3. Otonomi ( authonomy )

Seorang professional harus mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaannya serta implikasi lingkungannya, sedangkan prinsip keadilan berarti tidak melanggar hak orang lain dan prinsip otonomi berarti memungkinkan mendapat kebebasanuntuk menjalani profesinya.

Hambatan dalam Pelasanaan Peraturan Disipli Tidak adanya pelatihan

Atasan / pejabat mungkin tidak memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk menangani kasus pelanggaran disiplin

Takut / khawatirAtasan langsung khawatir bahwa pimpinan tidak akan mendukung tindakan yang diambil terhadap bawahannya

Satu-satunyaAtasan merasa hanya dia satu-satunya yang melakukan pembinaan disiplin pegawai pada unit kerjanya

Resah bersalahAtasan berpikir : bagaimana saya dapat mendisiplinkan seseotrang jika saya sendiri pernah melakukan hal yang sama?

Kehilangan persahabataAtasan mungkin percaya bahwa tindakan indisipliner akan merusak persahabatan dengan seseorang pegawai atau rekan sejawatnya

Hilangnya kesabaranAtasan takut kehilangan kesabarannya ketika membicarakan pelanggaran disiplin yang dilakukan bawahannya

Rasionalisasi

Atasan berpikir: pegawai mengetahuikesalahannya sendiri, sehingga tidak perlu membicarakannya lagi.

Akibat Pelanggaran Disiplin Jabatan Masa kerja Jasa / penghargaan yang pernah diterima Hukuman disiplin yang pernah dijatuhkan terhadap ybs Social budaya ditempat PNS ybs berada.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tegaknya disiplin suatu disiplin1. Tingkat kesejahteraan yang memadai2. Adanya perhatian terhadap kesulitan para gutu / pegawai3. Adanya penghargaan pada prestasi4. Keseragaman disiplin untuk semua orang5. Adanya keteladanan pimpinan6. Penerapan disiplin yang mendidik7. Adanya keberanian pimpinan untuk menindak pegawai yang melanggar disiplin

Tata Cara Pemeriksaan Dan Penyusunan BAPPemariksaPejabat (structural Fungsional) tertentu yang diberi wewenang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk melakukan pemeriksaan terhadap PNS yang disangka melakukan pelanggaran disiplin

PemeriksaanSerangkaian kegiatan pemeriksaan menurut cara yang diatur dalam PP. No. 30 Thn 1980 untuk mencari, mengumpulkan bukti serta mengajukan pertanyaan kepada orang yang disangka melakukan pelanggaran disiplin tersebut sehingga menjadi jelas persoalannya

Tujuan Pemeriksaana. Pada dasarnya sebelum menjatuhkan hukuman disiplin pejabat yang berwenang menghukum,

wajib memeriksa lebih dulu PNS yang disangka melakukan pelanggaran disiplinb. Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui

Apakah PNS ybs benar/tidak melakukan pelanggaran Faktor-faktor yang mendorong / menyebabkan ybs melakukan pelanggaran Hal-hal yang memberatkan dan meringankan

Seberapa jauh system yang telah rusak akibat pelanggaran disiplin tersebut Seberapa besar pelanggaran tersebut telah menyebabkan kerugian negara

c. Pemeriksaan harus dilakukandengan teliti dan objektif sehingga pejabat yang berwenang menghukum dapat mempertimbangkan dengan seksama tentang jenis hukuman disiplin yang akkan dijatuhkan

Sasaran Pemeriksaana. Meningkatkan disiplin serta prestasi kerjab. Menekan hingga sekecil mungkin dampak suatu pelanggarandisiplinc. Meningkatkan pelayanan bidang kepegawaiand. Menekan sekecil mungkin kebocoran serta pemborosan Negara

Indicatora. Tingginya ketidakhadiran PNS pada saat jam kerjab. Menurunya prestasi kerjac. Terlambatnya pelayanan kepada masyarakatd. Lambatnya pelayanan kepada masyarakate. Banyaknya keluhan /pengaduan / laporan dari masyarakatf. Kurangnya pemahaman terhadap PNS

Prosedur pemeriksaan1. Menginventarisasikan laporan / bahan mengenai pelanggaran disiplin2. Mengidentifikasikan pelanggaran dan penerapan peraturan perundang-undangan yang berlaku3. Melakukan penggilan ( lisan / tertulis )4. Melakukan pemeriksaan (lisan /tertulis dalam bentuk BAP )

Syarat Pemeriksaan1. Pemeriksaan hanya dapat dilakukan oleh PNS yang berkedudukan sebagai pejabat ( structural /

fungsional )2. Pangkat jabatan tidak boleh lebih rendah dari PNS yang diperiksa3. Pemeriksa tidak mempunyai hubungan keluarga dengan PNS yang diperiksa dan tidak

mempunyai kaitan langsung / tidak langsung dengan pelanggaran yang sedang diproses4. Pemeriksaan dilakukan didalam ruangan yang sengaja disiapkan (ruangan tertutup) dan hanya

dapat diketahui oleh pejabat yang berwenang5. Pemeriksaan dilakukan secara lisan, apabila PNS ybs akan dijatuhkan hukuman disiplin ringan6. Apaila PNS ybs akan dijatuhkan hukuman disiplin yang sedang / berat pemeriksaan dilakukan

ssecara tertulis dalam bentuk BAP7. PNS yang diperiksa wajib :

Menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa ( apabila tidak mau menjawab dianggap mengakui pelanggran disiplin yang disangkakan kepadanya )

Menanda tangani BAP ( sesuai pemeriksaan )8. Apabila PNS tersebut mempesulit pemeriksaan, pemeriksa wajib melaporkannyya kepada

pejabat yang berwenang menghukum9. Apabila PNS ttersebut menolak menandatangani BAP, ini cukup ditandatangani oleh pemeriksa

dan dengan catatan pada BAP “ PNS tersebut menolak menandatangani BAP .

Hal-hal yang harus diperhatikan pemeriksa1. PNS yang diperiksa tidak semata sebagai objek2. Tidak melakukan pemaksaan terhadap orang yang diperiksa untuk mengakui pelanggaran yang

dituduhkan kepadanya3. Tidak merendahkan martabat// harga diri dengan cara membentak, mengancam, melotot,

meninggalkan sendirian dalam ruang pemeriksaan atau cara lain yangtidak manusiawi4. Pertanyaan yang diajukan tidak untuk menjebak5. Memberikan kebebasan kepada yang diperiksa untuk mengemukakan pendapat / petanyaan

lainnya

Teknik Pembuatan BAP ( Berita Pemeriksaan )1. Berita Acara Pemeriksaan adalah suatu pemeriksaan secara tertulis yang berisi Tanya jawab

antara pemeriksa dan PNS yang diperiksa2. Pokok-pokok yang harus ada dalam penyusunan BAP

a. Hari, tanggal, bulan dan tahun pemeriksaanb. Nama dan identitas pejabat yang melakukan pemeriksaanc. Kewenangan / surat perintahd. Nama dan identitas PNS yang diperiksae. Pasal dan peraturan pemerintah yang dilanggarf. Keadaan kesehatan jasmani dan rohani PNS yang diperiksag. Kesediaan PNS yang menjawab pertanyaanh. Muatan BAP harus mencerminkan kepastian hokum melalui i. Keterangan bahwa pemeriksa tidak melakukan penekanan / pemaksaanj. Kesediaan PNS yang diperiksa untuk dipanggil / diperiksa ualng atau dikonfrontirk. Pernyataan bahwa BAP dibuat dengan sesungguhnya / sebenar-benarnya

3. BAP dibacakan dihadapan PNS yang diperiksa /dibaca sendiri oleh ybs4. PNS yang diperiksa membubuhkan paraf ditiap-tiap halama BAP5. Pemeriksa dan PNS yang dieriksa masing-masing membubuhkan tandatangan pada lembaran

terakhir BAP

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan BAP1. BAP harus memuat

Keadaan kesehatan jasmani dan rahani PNS yang diperiksa Kesediaan PNS ybs untuk diperiksa

2. BAP harus dapat mencerminka suatu kepastian hukum suatu kepastian hokum 3. Setiap jawaban atas pertanyyaan tersebut diatas dikembangkan menurut keperluan4. Di dalam BAP dipertanyakan juga kebebasan pihak yang diperiksa dalam memberikan jawaban

kepada pemeriksa5. PNS yang diperiksa harus diberikan kesempatan untuk menemukan hal-hal yang tidak

dipertanyakan oleh pemeriksa tetapi berkaitan dengan masalah yang diperiksa6. Stiap halaman BAP, baik asal maupun tindasan, setelah dibaca ulang disetujui oleh PNS yang

diperiksa, maka tiap-tiap halaman hendaknya diparaf pada halaman terakhir ditanda tangani oleh PNS yang diperiksa

7. Sebagai penutup BAP, harus dicanumkan pernyataan dari pemeriksa bahwa BAP tersebut dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditanda tangani

Tata cara membuat surat pernyataana. Pembuat surat pernyataan harus mencantumkan identitas dirinya dengan lengkapb. Materi pokok surat pernyataan harus memuat hal-hal yang dilihat, didenganr, dan dialami

sendiri oleh yang membuat surat pernyataan, sehubungan dengan masalah yang diperkirakanc. Dalam kalimat penutup harus dinyatakan bbahwa pertanyaan tersebut dibuat dengan

sebenarnyya dalam kkeadaan sadar, tanpa paksaan dan bujukan dari siapapun, serta bersedia dituntut menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila memberikan pernyataan yang tidak benar.

d. Surat pernyataan ditandatangani oleh ybs dan dicantumkan tempat, serta tanggal surat pernyataan tersebut dibuat. Surat pernyataan dibuat diatas kertas segel/diatas kertas biasa yang dibubuhi materai

Surat pernyataanHasil pemeriksaan yang dituangkan dalam surat pernyataan adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap

a. PNS dari instansi ybs yang merupakan saksi, sepanjang dipandang perlu, hasilnya dituangkan dalam surat pernyataan.

b. Pihak-pihak luar instansi sepanjang dipandang perlu dan orang-orang yang bersedia membuat surat pernyataan.

Laporan hasil Pemeriksaan ( LH )a. PP No.30 Thn 1980 tidak mengenal keharusan membuat LHP tetapi sebagai pertanggung

jawaban tim pemeriksa kepada pejabat yang memerintahkan pemeriksan maka tim pemeriksa hendaknya membuat LHP secara tertulis

b. LHP disusun berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari pemeriksaan terhadap surat-surat PNS ybs serta pihak-pihak lain.

Instruksi Gubernur DKI JakartaTanggal 1 Juli Tahun 1992 No. 218 Tahun 1992Criteria pelanggaran disiplin pegawai berupa disiplin kerja dan kketaatan serta sanksi juknis hukuman disiplin (berdasarkan PP.30 / 1990 dan SE. BAKN Nmr. 23 / SE / 1980. Tanggal 30 Oktober 1980

1. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah 2 s/d 3 hari - teguran lisan 4 s/d 6 hari - teguran tertulis 7 s/d 9 hari - pernyataan tidak puas secara tertulis

2. Terlambbat masuk kantor lebih dari 15 menit / meninggalkan tugas / kantor sebelum berakhir jam kerja

8 s/d 10 hari - teguran lisan 11 s/d 15 hari - teguran ttertuls 16 s/d 30 hari - pernyataan tidak puas secara tertulis

3. Tidak masuk kerja selama 10 hari 4. Jenis hukuman (JH) penundaan gaji berkala5. Lebih dari 10 hari dalam kurun waktu 1 bulan dapat dikenakan hukuman disiplin yang lebih

berat6. Lebih dari 16 hari dalam kurun waktu 1 bulan dapat dikenakan hukuman disiplin berat

Catatan1. Terhadap pegawai yang telah dijatuhi hukuman disipli karena melakukan pelanggaran disiplin

kerja dan ketaatan mematuhi jam kkerja sebanyak dua kali selama kurun waktu 1 tahun, apabila ybs melakukan pelanggaran yang sama dalam tahun tsb maka untuk sansi disiplin yang berikutnya dapat dikenakana hukuman disiplin yang lebih berat

2. Terhadap pelanggaran disiplin tidak masuk kkerja tanpa alasan yang sah dan terlambat masuk kkantor / meninggalkan tugas sebelum berakhirnya jam kerja dikenakan sanksi disiplin tingkat “sedang”. Proses pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam PP No. 30 SE. BAKN No.23/SE/1980 yaitu melalui proses vverbal, pemeriksaan dengan beria acara

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan ( DP3 )( PP.10 Tahun 1997. SE BAKN No. 02 / SE / 1980

a. Unsur yang dinilai Kesetiaan

Prestasi kerja Tanggung jawab Ketaatan Kejujuran Kerjasama Prakarsa kepemimpinan

b. Pejabat penilai – atasan langsungc. Tata cara – menggunakan pedoman penilaiand. Pengajuan keberatan – dalam waktu 14 harie. Sifat ( RHS ) digunakan sebagai bahan pembinaan f. Pemyinpanan selama 5 tahun

Pedoman Pelaksanaan Supervisi Manajeriala. Latar Belakang

Badan Standar Nasional Pendidikan ( BNSP ) telah menetapkan dan mengesahkan kualifikasi dan kkomptensi tenaga pengawas sekolah. Dalam tugasnyya, pengawas sekolah berfungsi melakukan dupervisi akademik dan supervisi manajerial, pedoman ini diharapkan menjadi acuan minimal bagi pengawas dalam mmelaksanakan tugas dan fungsinya di sekolah binaannya

b. Dasar Hukum1. UU Sisdiknas No.20, pasal 27 ayat 2, pasal 39 ayat 12. PP RI n0.19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 13 ayat 1, pasal 40

ayat 1 dan 23. SK Menpan no. 118 tahun 1996 tentang jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka

kreditnya4. Permen No.12 tahun 2007 tentang standar pengawas sekolah5. Permen N0.13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah

c. Tujuan penyusunan Pedoman1. Untuk menyyamakan persepsi antar pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi

manajerial2. Untuk menjadi acuan minimal dalam penyusunan materi supervisi manajerial pengawas

sekolahd. Manfaat yang diharapkan

1. Untuk meningkatkan kompetensi superbisi manajerial2. Untuk meningkatkan keefektifan pembinaan sekolah dalam pengelolaan dan

administrasi sekolah yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu sekolah yang menjadi binaannya

Konsep Dasar Supervisi Manajerial

A. Pengertian Supervisi ManajerialSupervisi manajerial ialah bantuan yang diberikan kepada kepala sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah melalui peningkatan mutu pengellolaan dan administrasiPengelolaan sekolahSuatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan seluruh sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien

Sumber daya sekolah ialah sumbber daya manusia dan sumber daya lainnyya, administrasi sekolah ialah upaya pengaturan dan pendayagunaan seluruh sumber daya sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah secara optimalDalam melaksanakan pengelolaan dapat digunakan konsep pengelolaan pendidikan modern dengan prinsip desentralisasi yang mencakup dua konsep dasar yaitu :

Pola asuh / bimbingan yang baik dan benar Manajemen efektif

B. Prinsip-prinsip pola Asuh Bimbingan Yang Baik Dan Benar1. Akuntabilitas (adanya rasa tanggung jawab)2. Keterbukaan ( transparansi )3. Membuka peran semua pihak (partisipasi)4. Kesetaraan ( equality)5. Kepekaan/kesegeraan merespon thd semua tuntutan perkembangan (responsiveness)6. Penataan hokum ( rule of law)7. Efisiensi dan efektifitas dalam melakukan setiap pekerjaan8. Visioner / memandang jauh ke depan dalam hal yang paling strategis dan menentukan9. Profesionalisme dalam menyandang semua pekerjaan10. Enterprenreurship dalam melakukan setiap pekerjaan secara kreatif, berani memikul

resiko, siap menghadapi perubahan11. Budaya organisasi yakni menjunjung tinggi nilai-nilai organisasi sekolah dan sseluruh

aparatur penyelenggeraannya sebbaga wadah pengembangan nilai kebersamaan, koordinasi dan keterpaduan kerja

12. Kepedlian pada visi, misi, tujuan, straegi, kebijakan dan program sekolah yang sudah menjadi keputusan bersama

C. Konsep Manajemen EfektifKonsep mmanajemen efektif adalah MBS yang berangkat dari asumsi bahwa ujung tombak peningkatan mutu berada di sekolah. Ada tiga syarat manajemen efektif sbb:Diserahkannya tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk mengambilkeputusan secara proporsional di sekolah yang meliputi : kurikulum, teknologi, pengambilan keputusan taktis / strategis sekolah, penggunaan fasilitas belajar, usul pengadaan, pemanfaatan dan peningkatan SDM, biaya ddan waktu.Didukung input pendidikan yang sesuai ddengan tuntutan mutu pendidikanDidukung kemampuan professional pendidikan yang mumpuni untuk melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab pendidikan.

D. Prinsip-prinsip MBS1. Kemandirian2. Kemitraan3. Partisipasi aktif4. Semangat kebersamaan5. Tanggung jawab6. Keterbukaan7. Keluwesan8. Akuntabilitas9. keberlangsungan

E. Proses MBSProses menuju MBS memerlukan minimal tiga hal pokok

1. Perubahan peraturan perundang-undangan pendidikan yang disesuaikan dari menempatkan sekolah sebagai subordinasi birokrasi dan marjinal menjadi sekolah yang otonom dan sebagai unit utama

2. Perilaku unsure-unsur sekolah yang tergantung atasan , pasif reaktif, ppartial, individualistic, disintegrative, menyimpang, egoism, kaku dan amatiran manjadi perilaku yang mandiri, kreatif, proaktif, sinergis, koordinatif, ntegratif, sinkronistis, kooperatif, luwes dan proporsional.

3. Perubahan peran kkepala sekolah yang selama ini biasa diatur menjadi seklah yang bermotivasi diri tinggi, dan struktur organisasi pendidikan saat ini perlu ditata kembali dan dianalisis sifat hubungannya (komando, koordinatif dan fasilitatif

F. Peran Kunci Kepala SekolahKunci utama dalam melaksanakan MBS yang efekktif di sekolah adalah kepala sekolah setidaknya memiliki 4 peran yaitu

1. Kemamppuan memimpin proses dan focus pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan stakeholders

2. Memimpin program dan manajeen perubahan dan manajemen risiko yang sejalan dengan tuntutan pengembangan sekolah

3. Mengembbangkan kemampuan kolegial yang parsisipatif, demokratif, dan kolektif4. Menjadi figure sentral penegakan kaidah etika dan kaidah tata laku serta moral

G. Tujuan Pembinaan Supervisi ManajerialTujuan umum

Terpenuhiya standar pengelolaan dan administrasi sekolah seperti yang ditetapkan oleh badan akreditasi sekolah

Tujuan khusus Meningkatnya kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya sebagai

manajer sekolah dan sebagai administrator sekolah Memperbaiki kinerja kkepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah jika

standar belum tercapaiH. Sasaran Supervisi Manajerial

Supervisi manajerial dilakukan oleh pengawas sekolah kepada kepala sekolah dan tenaga administrasi sekolahSupervisi manajerial dilakukan oleh kepala sekolah kepada tenaga administrasi sekolah

I. Ruang Lingkup Supervisi Manajerial Ruang lingkup supevisi manajerial dibatasi pada membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mmutu pendidikan di sekolah

BAB IIPelaksanaan Supervisi Manajerial

A. Pembinaan diarakan agar kepala sekolah menjadi manajer sekolah yang baik, ruang lingkup pembinaan adalah

1. Perencanaan sekolah2. Implementasi manajemen sekolah3. Kepemimpinan kepala sekolah4. Pengawasan sekolah

Perencanaan diarahkan agar kepala sekolah dapat mencapai target indicator mutu perencanaan sekolah antara lain:

Sekolah memiliki visi, misi, tujuan dan sasaran yang jelas Warga sekolah memahami dan mengimplementasikan visi, misi, tujuan dan

sasaran sekolah dengan baik Sekolah memiliki rencana strategis ( restra) Sekolah memiliki rencana operasional (renop) yang dikembangkan dari restra

Contoh cara membuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang baik Visi

Visi adalah mimpi yang diwujudkan. Visi adalah pandangan jauh ke depan kemana sekolah akan dibawa.Syarat visi yang baik antara lain:Singkat, jelas, menarik, inspiratif, dibuat berdasarkan pelibatan seluruh warga sekolah dan stakeholders dan mennantang. ContohnyaUnggul dalam prestasi berdasarkan imtaqIndicator Visi

1. Unggul dalam NEM2. Unggul dalam persaingan3. Unggul dalam lomba KIR4. Unggul dalam kreatifitas5. Unggul dalam lomba kesenian6. Unggul dalam olah raga7. Unggul dalam disiplin8. Unggul dalam aktifitas keagamaan9. Unggul dalam dalam kepedulian social

MisiMisi adalah tindakan mewujudkan visi. Dalam merumuskan misi harus dipertimbangkan tugas pokok dan kepentingan stakeholdersContoh Misi

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif3. Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya4. Menumbuhkan penghayatan thd ajaran agama yang dianut dan

juga budaya bangsa5. Menerapkan manajemen partisipaif dengan melibatkan seluruh

stakeholders

TujuanTujuan ialah sesuatu yang ingin dicapai / dihasilkan sekolah. Jika misi berjangka waktu lebih dari 4 tahun, maka tujuan berjangka 2 – 4 tahun tahun, contoh:

1. Sebuah sekolah telah menetapkan 9 indikator Visi, tetapi tujuannya sampai 2007 baru mencapai 5 indikator Visi sebaga tujuannya menjadi Sbb ;

2. Tahun 2010 nilai peningkatan prestasi meningkat 0,13. Tahun 2010 proporsilulusan melanjutkan ke sekolah unggul

minimal 30%4. Tahun 2010 memiliki tim olah raga mampu menjadi finalis

tingkat propinsi minimal 2 cabang olah raga5. Tahun 2010 memiliki tim kesenian yang mampu tampil di

tingkat propinsi minimal lima kali tampil Sasaran

Sasaran ialah penjabaran tujuan, sasaran harus mengandung peningkatan mutu, produktifitas, efektifitas, maupun efisiensi. Sasaran berjangka waktu waktu satu tahun, sasaran harus bersifat SMART

Spefific - khusus Measurable - terukur Attainable - dapat dicapai Realistic - dapat dilihat Time bonding - ada batasan waktu

Walaupun sasaran merupakan penjabaran tujuan, namun dalam penentuan sasaran yang mana dan berapa besarnya harus tetap memperhatikan tantangan nyata yang dihadapi sekolah dan mengacu pada visi , misi, dan tujuan sekolah.Sasaran satu tahun merupakan tahapan untuk mencapai tujaun jangka menengah, misalnya tiga tahun, saat menetapkan sasaran harus mempertimbangkan skala prioritas. Hal tersebut bergantung pada kondisi sekolah. Untuk mengetahui bahwa sekolah sudah mengimplementasikan perencanaan sekolah yang erbmutu dapat mengembangkan contoh format pada lamp: I

Implemmentasi Manajemen SekolahPembinaan diarahkan agar kepala sekolah dapat mencapai target indicator mutu manajmen sekolah antara lain:

1. Kepala sekolah dapat menerapkan prinsip-prinsip MBS2. Kegiatan sekolah tersususn secara proporsional untuk satu tahun pelajaran3. Penugasan guru sesuai dengan tuntutan minimal4. Kuantitas dan kualitas guru dan staf sesuai dengan kebutuhansekolah5. Tenaga yang ada dimanfaatkan optimal6. Sekolah memiliki rencana penggembangankarir guru / staf7. Sekolah memiliki mekanisme pemberian snksi dan innsentif8. Sekolah memiliki perencanaan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan9. Sekolah memiliki program peningkatan mutu pendidikan10. Sekolah mengembangkan keterbukaan secara proporsional11. Kepala sekolah mengelola keuangan dengan transparan

Catatan :

Tidak ada satu implementasi MBS yang seragam untuk semua sekolah, pelaksanaan MBS bukanlah sekali jadi dan langsung bagus hasilnya, tetapi merupakan proses yang berlangsung kontinyu dan melibatkan warga sekolah dan stakeholders secara aktif dan bertanggungjawab dalam penyyelenggaraan pendidikan disekolah

B. Pembinaan Administrasi SekolahPembinaan diarahkan agar kepala sekolah menjadi administrator yang baik dengan indicator mutu administrasi sekolah antara lain :

a. Program kkrtatalaksanaan terencana dengan baikb. Kegiatanketatalaksaan terkoordinir dengan baikc. Ketatalaksanaan didukung oleh kuantitas dan kuualitas sarana yang memadaid. Sekolah memiliki data base yang memadaie. Sekolah memiliki dokumen ketatalaksanaan yang lengkap dan teraturf. Ketatakaksanaan sekolah

Administrasi kepala sekolaho Program kegiatan sekolaho Kalender pendidikan dan jadwal kegiatan sekolaho Jadwal pelajaran

administrasi kesiswaano buku induk siswao data statistic siswa (pendaftar yang diterima, lulusan mutasi)o data pribadi siswao buku penghubungo buku catatan khusus

admiinistrasi pegawaio buku induk pegawaio daftar hadir pegawaio uraian tugas pegawai dan buku induk koleksi

administrasi perpustakaano catalog koleksi perpustakaano kartu bukuo daftar pengunjungo daftar peminjam

administrasi persuratan dan kearsipano dokumen pendirian / akte sekolaho notula rapato buku piketo buku tamuo agenda surato buku superviseo file arsip surat

administrasi sarana dan prasaranao buku inventaris barango nomor inventaris barang

administrasi keuangano buku RAPBSo pembukuan penerimaan dan pengeluaran keuangan

administrasi humaso catatan kegiatan komite sekolaho catatan kerja sama dengan instansi laino kartu persuratan dan kearsipan

ruang lingkup pembinaan administrasi kepala sekolah lainnya adalah administrasikurikulum dan pembelajaran (proses dan hasil pembelajaran)penilaian diarahkan pada bagaimana caranya agar sekolah memiliki administrasi administrasi sekolah yang rapi ttertib, efisien dan efektif. Sekolah memiliki arsip informasi dan data yang mudah diakses sewaktu-waktu oleh warga sekolah dan pihak-pihak lain yang memerlukan sesuai aturan yang berlaku – lamp 8

supervise manajerial : Perencanaan SekolahNo Indicator mutu

perencanaan sekolah

pelaksanaan masalah Analisis masalah

Saran tindak lanjut

ketBelum baik Sudah

baik

Jakarta,……………………

Kepala Sekoalah Pengawas

NIP : NIP :

Catatan : untuk lampiran lain cukup mengganti judul dan indicator

Lamp : 9No Komponen Ada Tidak ada ket

Lengkap Tidak lengkap1

2

3

4

5

6

7

Buku / Dok kurikulumStandar isi (kerangka dasr dan struktur kurikulum)Standar prosesSKLStandar penilaianPanduan penyususnan silabus, pembelajaran, penilaian

Penyusunan program pengajaranPemetaan SK, KD setiap mata pelajaranPenghitungan hhari efektifKalender pembelajaranProgram semester dan tahunanSilabus dan system penilaian setiap mapleRencana Pelaksanaan PembelajaranJadwal pelajaranTugas siswaPengembbangan diri/ekskulPerbaikan dan pengayaan

Buku nilaiData siswaUlangan harianUlangan umumTugas siswa

Leger / daftar kolektif nilai

Kumpulan soal ulangan harian, ulangan umum

Grafik daya serap / ketuntasan belajar

Grafik pencapaian target

8

9

10

kompetensi

Grafik rata UN, siswa baru, lulusan

Observasi kelasKunjungan kesemua guruCatatan tentang guru setelah diobservasi

Daftar buku wajib / alat peraga dan referensi

Permasalahan :………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………………….Saran tindak lanjut:…………………………………………………………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Jakarta,……………………

Kepala Sekoalah Pengawas

NIP : NIP :