rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap...

26
Kesimpulan tata krama Adab dalam Perjalanan Adab dalam perjalanan yang seyogyanya kita ketahui adalah sebagai berikut: Niat Ikhlas Semata-mata untuk Allah Hendaknya perempuan bepergian dengan disertai mahramnya, apalagi jika melebihi tiga hari. Selama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai contoh: Shalat lima waktu tetap wajib dilakukan, namun Allah memberi keringanan dengan cara boleh dikerjakan dengan cara jama’ dan qasar. Allah memberri keringanan khusus dalam ibadah puasa Ramadlan bagi orang yang melakukan perjalanan (musafir). Seorang musafir boleh tidak puasa, namun wajib menggantinya di lain hari. Shilaturrahim Berkunjungnke tempat kediaman orang lain Keutamaan silaturahmi Akan diluaskan rizkinya Akan diperpanjang umurnya ancaman dan akibat yang akan didapat oleh orang yang memutus hubungan silaturahmi sbb : Akan terputus hubungannya dengan Allah swt. Rosulullah saw bersabda, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya" (HR. Bukhari, dan Muslim). Tidak termasuk golongan yang beriman kepada Allah swt dan hari akherat. Akan sempit rizkinya. Akan pendek umurnya. Akan dilaknat oleh Allah dan dimasukan kedalam neraka jahanam. QS. Ar Ra’d [13] :25 Tidak masuk surga Etika silaturahmi Silaturahmi yang dilakukan semata-mata karena Allah swt bukan karena dunia atau tujuan lainnya. Mungkin kisah diatas merupakan gambaran nyata sebagai barometer suri tauladan. Berpakaian yang menutup aurat Membawa hadiah untuk saudara yang akan diziarahi. Rosulullah saw bersabada, Saling berbagi hadiahlah diantara kalian maka kalian akan saling mencintai. Memperhatikan waktu silaturahmi. bila kita ingin bersilaturahmi maka kita harus memperhatian objek yang kita akan diziarahi, karena antar individu berbeda dalam jadwal kerja dan aktivitas. Mungkin di antara mereka ada yang bisa menerima tamu pada waktu asar namun diantara mereka tidak bias menerimanya. Bersikap dan bertutur kata yang sopan, tidak menampilkan sikap acuh atau mencela makanan yang dihidangkan. عاب ما ول س رله ال ى صلله ال ه ي عل م سل وما طعا ط ق ن" ااه ه ت& ش ا اكله ن" وا ره ك ركه ت( ت ي حد ل ا) Artinya : Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan, jika beliau suka dimakannya, dan jika tidak maka ditinggalkannya. Jika menginap usahakan jangan sampai lebih dari 3 hari, jangan sampai mengganggu atau menyulitkan tuan rumah Adab menerima tamu.

Transcript of rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap...

Page 1: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

Kesimpulan tata krama

                Adab dalam PerjalananAdab dalam perjalanan yang seyogyanya kita ketahui adalah sebagai berikut:

Niat Ikhlas Semata-mata untuk Allah Hendaknya perempuan bepergian dengan disertai mahramnya, apalagi jika melebihi tiga hari. Selama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah

memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai contoh: Shalat lima waktu tetap wajib dilakukan, namun Allah memberi keringanan dengan cara boleh dikerjakan dengan cara jama’ dan qasar.

Allah memberri keringanan khusus dalam ibadah puasa Ramadlan bagi orang yang melakukan perjalanan (musafir). Seorang musafir boleh tidak puasa, namun wajib menggantinya di lain hari.

ShilaturrahimBerkunjungnke tempat kediaman orang lain

Keutamaan silaturahmi Akan diluaskan rizkinya Akan diperpanjang umurnya

ancaman dan akibat yang akan didapat oleh orang yang memutus hubungan silaturahmi sbb : Akan terputus hubungannya dengan Allah swt.

Rosulullah saw bersabda, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya" (HR. Bukhari, dan Muslim).

Tidak termasuk golongan yang beriman kepada Allah swt dan hari akherat. Akan sempit rizkinya. Akan pendek umurnya. Akan dilaknat oleh Allah dan dimasukan kedalam neraka jahanam.

QS. Ar Ra’d [13] :25 Tidak masuk surga

Etika silaturahmi Silaturahmi yang dilakukan semata-mata karena Allah swt bukan karena dunia atau tujuan lainnya. Mungkin kisah

diatas merupakan gambaran nyata sebagai barometer suri tauladan. Berpakaian yang menutup aurat Membawa hadiah untuk saudara yang akan diziarahi. Rosulullah saw bersabada, Saling berbagi hadiahlah

diantara kalian maka kalian akan saling mencintai. Memperhatikan waktu silaturahmi. bila kita ingin bersilaturahmi maka kita harus memperhatian objek yang kita

akan diziarahi, karena antar individu berbeda dalam jadwal kerja dan aktivitas. Mungkin di antara mereka ada yang bisa menerima tamu pada waktu asar namun diantara mereka tidak bias menerimanya.

Bersikap dan bertutur kata yang sopan, tidak menampilkan sikap acuh atau mencela makanan yang dihidangkan. (الحديت ) تركه كره وإن اكله اشتهاه إن قط طعاما وسلم عليه الله صلى الله رسول ماعاب

Artinya : Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan, jika beliau suka dimakannya, dan jika tidak maka ditinggalkannya.

Jika menginap usahakan jangan sampai lebih dari 3 hari, jangan sampai mengganggu atau menyulitkan tuan rumah

Adab menerima tamu. Waspada menjaga diri dari prasangka buruk kepada tamu. Oleh sebab itu terhadap tamu yang belum dikenal

perlu kiranya ditanya identitas dan keperluannya sehingga kita bisa mensikapi sabda Rasulullah

(أنس عن الديلمى رواه ) ذنوبهم بمغفرة خرج وإذاخرج, برزقه دخل القوم على الضيف دخل إذا

Artinya : Apabila tamu telah masuk ke rumah seseorang maka dia masuk dengan membawa rizkinya, dan jika dia keluar maka dia keluar dengan membawa pengampunan bagi tuan rumah dan keluarganya ( H.R Ad Dailami dan Anas ).

Tamu yang datang dengan maksud jelek dapat kita tolak dengan baik, dan tamu yang datang dengan maksud baik dapat kita temui, kita hormati, dan kita jaga keselamatannya.

Sopan dalam menerima, lembut dalam bertutur kata, berseri wajah kita, dan banyak memberi kesempatan kepada tamu menyampaikan maksud tujuannya.

Menjamu tamu sesuai dengan kemampuan dan keadaan kita, serta menyediakan keperluan tamu apabila menginap.

(الحديث           )صدقة معروف وكل صدقة فمازادفهو أيام ثالثة الضيافة

Page 2: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

Artinya : Melayani tamu suatu keharusan selama tiga hari. Adapun selebihnya termasuk sedekah dan tiap kebaikan ( sikap perilaku baik ) itu sedekah ( Al Hadist ).

AKHLAK TERCELA1.     Hasud

Salah satu penyakit hati yang sangat besar adalah hasud. Hasud ( dengki ) adalah sikap batin tidak senang terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain dan berusaha untuk menghilangkannya dari orang tersebut. Imam Ghazali mengatakan bahwa hasud itu adalah cabang dari syuh ( الشخ) yaitu sikap batin yang bakhil berbuat baik.

Rasulullah saw menggambarkan betapa tercelanya kedengkian itu dengan sabdanya: ”Kedengkian memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar”(HR.Ibnu Majah dari Anas) Ketika seseorang mengharapkan lenyapnya nikmat dari orang yang didengki maka saat itu ia telah berlaku hasad, karena sesungguhnya kedengkian adalah membenci nikmat dan menginginkan lenyapnya nikmat itu dari orang yang mendapatkannya.

Rasulullah bersabda: (ومسلم البخري رواه ) الله أمركم كما إخوانا عبادالله وكونوا والتدابروا والتباغضوا والتقاطعوا تحاسدوا الو

Artinya : Janganlah kamu sekalian saling mendengki, membenci, dan saling belakang-membelakangi; tetapi jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang telah diperintahkan Allah kepadamu ( H.R Bukhari dan Muslim )

Bahaya hasud :1) Merusak iman orang yang hasud.

 (الديلم رواه ) العسل الصبر يفسد كما االيمان يفسد الحسدArtinya : Hasud itu dapat merusak iman sebagaimana jadam merusak madu (H.R Ad Dailami)

2) Menghanguskan segala macam kebaikan yang perah dilakukan.

 (داود ابو رواه   ) النارالحطب تأكل كما الحسنات يأكل الحسد فان والحسد إياكمArtinya : Jauhilah darimu dari hasud karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan seperti api memakan kayu bakar. ( H.R Abu Dawud )

3) Tersiksa batinnya untuk selama-lamanya, sebab di dunia ini tidak sepi dari orang-otang yang mendapat nikmat dari Allah baik berupa ilmu, pangkat, atau harta benda sementara dia selalu diliputi rasa dengki terus menerus.Ada 2 macam hasud yang dibolehkn, Rasulullah bersabda

بها يقضي فهو الحكمة الله أتJJاه ورجل الحق فى هلكته على فسJJلطه مJJاال الله أتJJاه رجل: اثنين فى إال الحسد (البخري رواه               ) ويعلمها

Artinya : Tidak boleh iri hati kecuali dalam 2 hal : 1. Seorang yang diberi oleh Allah SWT harta kekayaan maka dipergunakan untuk mempertahankan hak ( kebenaran ) dan 2. Seorang yang diberi Allah SWT ilmu hikmah, maka ia pergunakan dan ia ajarkan. ( H.R Bukhari )

2.     Riya’Menurut bahasa artinya pamer, sedang menurut istilah yaitu memperlihatkan suatu ibadah dan amal shalih

kepada orang lain, bukan karena Allah tetapi karena sesuatu selain Allah. Sedang memperdengarkan ucapan tentang ibadah dan amal salehnya kepada orang lain disebut sum'ah (ingin didengar).

Riya' dan sum'ah merupakan perbuatan tercela dan merupakan syirik kecil yang hukumnya haram. Riya’ sebagai salah satu sifat orang munafik yang seharusnya dijauhi oleh orang mukmin. Simak QS. An Nisa' [4] 142!  ( قليال� إال ه الل يذكرون وال اس الن يراءون كسالى قاموا الص الة إلى قاموا وإذا خادعهم وهو ه الل يخادعون المنافقين إن

سبيال�( 142 له تجد فلن ه الل يضلل ومن هؤالء إلى وال هؤالء إلى ال ذلك بين مذبذبين (143)

Artinya : Sesungguhnya orang-rang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan jika mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas, mereka bermaksud riya’ ( dengan shalat itu ) dihadapan manusia, dan tidaklah mereka dzkiri kepada Allah kecuali sedikit sekali.(142) “ Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. (143).”

Page 3: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

Tanda-tanda riya’Tanda-tanda penyakit hati ini pernah dinyatakan oleh Ali bin Abi Thalib. Kata beliau, ''Orang yang riya itu memiliki

tiga ciri, yaitu malas beramal ketika sendirian dan giat beramal ketika berada di tengah-tengah orang ramai, menambah amaliyahnya ketika dirinya dipuji, dan mengurangi amaliyahnya ketika dirinya dicela.''

Bahaya riya’ :1. Ketidakpuasan, sakit hati, dan penyesalan ketika orang lain tidak menghargainya.2. Mengungkit-ungkit kebaikannya sendiri yang pernah dipersembahkan kepada orang lain.3. Tidak dapat bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah maupun berinteraksi dengan sesama manusia.4. Di akhirat akan dicampakkan ke dalam api neraka3.     Aniaya )adh-Dhulm(

ADALAH perbuatan bengis,penyiksaan /zalim(Albaqarah 229)==sikap tidak adil (tdk menempatkan ssesuatu pd semestinya atau sesuai dg ketentuan Allah/ tindakan yg melanggar HamMacam macam aniaya :Keburukan yg di alami pengani aya Keburukan bagi korban Cari di Buku paket hal 198-199

ZAKAT

A.     ZAKATBadan kita tiap hari perlu dibersihkan dari keringat, najis atau kotoran dengan cara cuci dan mandi, juga dijaga pertumbuhan dan kesehatannya dengan olahraga, makan yang halal dan bergizi. Demikian pula halnya dengan hati, harta benda kita perlu dibersihkan dan disucikan dari hak-hak orang lain yang melekat pada harta kita dengan zakat. Melalui zakat hati dan harta kita menjadi tentram, aman, tumbuh subur dan berkembang.

Zakat bersal dari bahasa arab Zakka yang artinya : berkembang, tumbuh, bertambah, menyucikan, membersihkan. Lihat Q.S At Taubah)9(: 103, Q.S Asy Syam)91(: 9.Sedangkan menurut istilah syariat Islam zakat adalah mengeluarkan sebagian harta tertentu yang diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat.

DASAR DAN HUKUM ZAKAT1.      Q.S Al Baqoroh )2( : 43

كعين لر ركعو مع كوة و لز لوة وءاتو لص ٱوأقيمو ا� ٱ ٱ ا� ٱ ا�

Artinya : Dirikanlah sholat dan tunaikan zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’ ) Q.S Al Baqoroh )2( ; 43(.

2.      Hadits Rasulullah yang ditujukan kepada Mu’adz bin Jabal agar ke Yaman untuk memberitahu :

Artinya : Beritahukanlah kepada mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan kepada mereka shodaqoh ) zakat ( yang diambil dari orang-orang kaya dan dikembalikan lagi kepada orang-orang fakir diantara mereka.) H.R.Jama’ah (Hukum zakat adalah fardlu ‘ain.

MACAM-MACAM DAN KETENTUAN ZAKAT

1.      Zakat fitrah ) zakat pribadi ( sebanyak 2.5 kg bahan makanan pokok bagi setiap muslim-muslimat yang memiliki kelebihan bahan makanan pada malam hari raya fitrah dan siangnya

2.      Zakat maal meliputi :

No. Nama Barang Nisobnya Zakatya Haul 1. Emas 20 dinar )93,6 gram

(2.5 % 1 tahun

2. Perak 200 dirham )672 gram (

2,5 % 1 tahun

3. Uang kontan Senilai emas 2,5 % 1 tahun

Page 4: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

4. Harta perniagaan Senilai emas 2,5 % 1 tahun5. Sap/kerbau 30 s/d 39

sapi/kerbau40 s/d 59 sap/kerbau

1 ekor anak sapi umur 1 tahun1 ekor sap/kerbau umur 2 tahun

1 tahun

6. Kambing/domba 40 s/d 120 ekor121 s/d 200 ekor

1 ekor2 ekor

1 tahun

7. Petanian/perkebunan 1.350 kg gabah atau 750 kg beras

5 % dg. Irigasi bayar.10 % dg. Irigasi air hujan

Tiap panen

PENGELOLAAN ZAKAT DI INDONESIA.Untuk kepentingan pengumpulan, pengelolaan dan pembagian zakat di Indonesia dilakukan oleh Badan

Amil Zakat ) BAZ ( atau Lembaga Amil Zakat ) LAZ ( yang dibentuk masyarakat dan pemerintah.

RANGKUMANZakat artinya suci, tumbuh subur dan berkembang.Menurut syariat Islam zakat adalah menyerahkan sebagian harta tertentu untuk diberikan kepada mustahik. Zakat ada dua yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Pengumpulan, pengelolaan dan pembagian zakat dilakukan oleh Badan Amil Zakat atau Lembaga Amil

Zakat bersama masyarakat muslim.

B.     HAJISetiap tahun orang muslim-muslimat yang telah mampu mencanangkan niatnya berangkat ke Baitullah Makah untuk beribadah haji, bahkan ada yang setiap menjelang bulan Romadlon siap-siap untuk Umrah ke tanah suci Makah.

Haji artinya menyengaja, bermaksud.Umrah artinya ziarah, kunjungan.

Menurut istilah Haji adalah menyengaja mendatangi Ka’bah ) Baitullah ( untuk menunaikan amalan-amalan tertentu dengan syarat, rukun , tempat dan waktu tertentu ) 9, 10, 11, 12, 13 Dzul hijjah (.

Sedangkan umrah menurut istilah ialah sengaja mendatangi Ka’bah untuk melaksanakan amalan tertentu yang terdiri dari towaf, sa’i dan tahallul. Umrah dapat dilakukan setiap saat.

1.      Dasar, hukum haji dam umrah.a.      Q.S A Haj )22( : 27 – 28b.      Q.S Ali Imran )3( : 97c.      Q.S Al Baqoroh )2( : 196 – 1972.      Hukum menunaikan ibadah haji, ulama’ fiqih sepakat fatdlu ‘ain bagi muslim muslimat yang telah memenuhi

syarat wajibnya, sedangkan umrah hukumnya sunnah.3.      Pemyelenggara haji dan umrah di Indonesia.a.      Penyelenggara :

Pemerintah dan/atau masyarakat dibawah koordinsai Menag yang bertanggung jawab sebagai tugas nasional.           Koordinasi haji tingkat pusat oleh Menag           Koordinasi haji tingkat Propinsi oleh Gubernur           Koordinasi haji tingkat Kab,/Kodya oleh Bupati/Wali kota           Di Saudi Arabia oleh Kepala Perwakilan Republik Indonesia.

b.      BPIH ) Biyaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (.Pemerintah menetapkan besarnya BPIH setelah mendapatkan persetujuan DPR RI. BPIH yang dikenal juga dengan ONH itu ditetapkan dengan kurs dollar Amerika pada waktu pembayaran.Untuk kepentingan BPIH itu pemerintah menetapkan zona –zona misalnya:

   Zona I meliputi :Embarkasi Banda Aceh, Embarkasi Medan, Embarkasi Batam.

   Zona II meliputi :Embarkasi Jakarta, Embarkasi Solo, Embarkasi Surabaya.

   Zona III meliputi :Embarkasi Makasar, Embarkasi Balikpapan, Embarkasi Banjarmasin.

c.      Pendaftaran .Muslim – muslimat Indonesia yang akan berangkat menunaikan ibadah haji wajib mendaftarkan diri ke Depag Kabupaten/Kota madya dengan membawa persyaratan – persyaratan yang ditetapkan.

Rangkuman

Page 5: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

o    Haji dan umrah adalah berkunjung ke Baitullah Ka’bah untuk beribadah. Haji dilaksanakan pada tanggal 9, 10, 11, 12, 13 Dzul hijjah, sedangkan umrah dapat dilaksanakan setiap saat .

o    Penyelenggaraan haji dan umrah dilkasnakan masyarakat dan pemerintah dibawah koordinasi Menago    Besar kecilnya BPIH ditetapkan pemerintah setelah mendapat persetujuan DPR RI.

Untuk ketertiban dan keamanan jamaah haji Indonesia pemerintah RI mewajibkan calon jamaah haji mendaftarkan diri ke Depag Kab./Kodya.

C.     WAKAF.Banyak cara yang dilakukan muslim – muslimat untuk menyerahkan hartanya kepada seseorang atau badan hokum ) lembaga ( dengan motivasi pengabdian kepada Allah SWT, diantaranya dengan wakaf.Secara bahasa wakaf artinya berhenti atau menahan.Secara istilah wakaf adalah menyerahkan suatu benda yang kekal zatnya untuk diambil manfaatnya oleh umum ) masyarakat ( . Wakaf termasuk amaliah shodaqoh yang sangat berat untuk dilaksanakan sebab biasanya berupa menyerahkan harta yang disenangi seperti tanah, sawah atau pekarangan. Dalam hal ini Allah berfirman :

Artinya : Kamu sekali – kali tidak sampai kepada kebajikan ) sempurna ( sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. ) Q.S Ali Imran )3( : 92 (.

HUKUM WAKAF.Wakaf sebagai amaliyah sunnah yang sangat besar manfaatnya bagi wakif yaitu sebagai shodaqoh jariyah. Rosulullah bersabda :

Artinya : Apabila anak Adam meninggal dunia maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mau mendo’akan . ) H>R Muslim (.

RUKUN WAKAF.1.      Wakif ) orang yang wakaf (.

Syaratnya :         Atas kehendak sendiri, bukan dipaksa.         Berhak berbuat kebaikkan.

2.    Mauquf ) barang yang diwakafkan (.Syaratnya :

         Kekal zatnya.         Jelas barangnya dan milik wakif sendiri.

3.    Mauquf alaih atau nadlir ) sekelompok orang atau badan hukum yang disertai tugas mengurus dan memelihara barang wakaf (.Syaratnya :

         Berhak memiliki sesuatu.         Tidak boros dan berakal sehat.         Tidak dibawah pengampunan.

4.    Sighat atau ikrar wakaf.Syaratnya :

         Tidak memakai ta’lik ) persyaratan (.         Tidak dibatasi dengan waktu.

Contoh ikrar wakaf yang salah : “Dengan sangat terpaksa saya wakafkan tanah pekarangan saya kepada yayasan BAGUS SEKALI selama 2 tahun saja agar tidak terjadi permasalahan lagi yang timbul “.

HARTA YANG DIWAKAFKANSelain dua syarat diatas, harta yang telah diwakafkan harus terlepas dari milik orang yang berwakaf , tidak boleh dijual, dihibahkan atau diwariskan. Untuk itu perlu adanya penataan administrasi wakaf secara baik dan benar sehingga memiliki kekuatan hukum.Menurut Imam Ahmad bin Hambal, menjual harta wakaf itu boleh jika harta wakaf itu hilang manfaatnya atau kurang manfaat, untuk dibelikan barang baru yang lebih nampak manfaatnya.

Page 6: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

WAKAF DI INDONESIA.Perwakafan di Indonesia diatur dalam :

o    U.U RI No.41 Tahun 2004 tentang wakaf tanggal 27 Oktober 2004.o    PP No.28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Miliko    Peraturan Menteri Dalam Negeri No.6 Tahun 1977 tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah Mengenai Perwakafan

Tanah Milik.o    Perturan Menteri Agama No.1 Tahun 1998 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 28 Tahun 1977 tentang

Perwakafan Tanah Milik.Untuk selanjutnya ditingkat masyararakat yang menangani langsung perwakafan diserahkan kepada Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri.Ditingkat paling bawah, urusan wakaf dilayani oleh Kantor Urusan Agama yang dalam hal ini kepala KUA sebagai Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf )PPAIW (.

TATA CARA WAKAF DAN PENDAFTARANNYA.1.      Calon wakif melengkapi surat–surat yang diperlukan untuk perwakafan tanah.2.      Wakif mengucapkan ikrar wakaf kepada nadlir yang telah disahkan dihadapan PPAIW yang mewilayahi tanah

wakaf dengan dihadiri minimal 2 orang saksi, kemudian dituangkan dalam bentuk tertulis.3.      Wakif yang tidak mampu hadir di hadapan PPAIW dapat membuat ikrar wakaf secara tertulis dengan persetujuan

Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan yang kemudian dibacakan kepada nadlir dihadapan PPAIW dengan diketahui oleh saksi-saksi.

4.      PPAIW membuat Akta Ikrar Wakaf setelah ikrar wakaf dilaksanakan. Akta Ikrar Wakaf dibuat rangkap 3, dan salinannya dibuat rangkap 4,dengan rincian :

1(     Lembar pertama ) asli ( disimpan PPAIW.2(     Lembar kedua dilampirkan pada surat permohonan pendaftaran tanah wakaf kepada bupati/wakikota kepala daerah.3(     Lembar ketiga dikirim kepada Pengadilan Agama setempat.Sedangkan salinan sebanyak 4 lembar dibagikan kepada : wakif, nadlir,Kepala Kantor Departemen Agama, dan kepala esa setempat.5.      PPAIW atas nama nadlir mengajukan permohonan pendaftaran tanah wakaf kepada bupati/walikota c.q Badan Pertanahan Nasional setempat untuk dicatat dan diterbitkan sertifikat tanah wakaf.6.      Dengan telah didaftarkan dan dicatatkannya tanah wakaf tersebut dalam bentuk sertifikat, maka tanah wakaf itu telah mempunyai kekuatan hukum dan alat pembuktian yang kuat.

Page 7: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

1. Sejarah Dakwah Rasulullah SAW. Periode Madinah

Tonggak sejarah Periode Madinah adalah hijrah Rasulullah SAW. Ke Yatsrib/ Madinah. Berikut adalah kisahnya :

Hal-Hal Yang Mendorong Sehingga Nabi Hijrah

a.    Kesulitan-kesulitan Nabi SAW dalam berdakwahDakwah Islam menemui kesulitan. Sekalipun Islam umur 10 tahun itu kaum muslimin sudah banyak

jumlahnya, tetapi terasa oleh Rasulullah SAW. Bahwa kehidupan Islam di Mekkah saat itu sulit diharapkan kesuburannya dan jalan dakwahnya sudah menemui jalan buntu. Di lingkungan keluarganya dan di kalangan kaum-kaum yang lain di Mekkah Nabi SAW sudah menyerukan dan mengajak masuk Islam, tetapi baru sedikit yang masuk Islam, bahkan banyak pemimpin-pemimpin yang menentang keras, seperti Abu Lahab, Abu Jahal, Muthim bin Adi dan lain. Kemudian Nabi SAW mencoba keluar dari Mekkah menuju ke Thaif. Di sana belum lagi dakwah di muka umum beliau sudah ditentang, diejek dan dilempari batu. Rasulullah kembali ke Mekkah, kemudian berusaha mendatangi tempat-tempat umum di pekan-pekan malam yang lazim diadakan sambutannya tidak jauh dari pada di kalangan kaumnya dan di Thaif itu.

Dakwah Islam di Mekkah tertutup. Pada masa itu dakwah Nabi SAW, betul-betul menemui kesulian dan tertutup. Namun demikian hal itu tidak mengecilkan harapan kaum muslimin. Rasulullah SAW. Akan mencari jalan keluar yang lebih baik, yaitu akan menemui orang-orang di luar Mekkah yang datang menjalankan Haji di Masjidil Haram.

b.    Tekanan-tekanan kaum Quraisy terhadap pengikut-pengikut Nabi SAW, dan terhadap diri Nabi MuhammadTekanan kaum Quraisy terhadap Islam yang berat dan sudah meluas itu lebih ganas lagi setelah mereka

menerima berita Isra' dan Mi'raj. Tekanan Quraisy yang bertubi-tubi. Kehidupan kaum muslimin di Mekkah yang makin hari makin terasa sempit geraknya, makin tersisih pergaulannya, dihina, diludahi, bahkan ada yang diikat badan terus diseret kuda yang dilarikan dan lain-lain siksaan. Lebih-lebih terhadap kaum muslimin yang tidak mempunyai sanak keluarga yang berani membela. Kaum Quraisy berbuat demikian bermaksud agar kaum muslimin keluar dari Islam dan kembali menyembah berhala.

Demikian pula Rasulullah SAW. masih terus diejek, dihina dan kalau bisa dibunuh mereka. Waktu memberitakan tentang Isra' dan Mi'raj didengar oleh Abu Jahal apa kata dia : "Hai Muhammad, kamu itu ada-ada saja, sudah gilakah kamu !". Sewaktu Muthim bin Adi mendengar berita Isra' dan Mi'raj itu, dia berkata : "Hai Muhammad, saya tidak akan percaya lagi pada omonganmu, dan demi Latta dan Uzza, saya sekarang keluar dari Islam. Dan masih banyak lagi hinaan kepada Rasulullah SAW.

Kaum musryik Quraisy berusaha membunuh Nabi. Kaum musryik Quraisy makin hari makin mengetahui bahwa kaum muslimin di Mekkah banyak yang hijrah ke Madinah. Maka kekejaman mereka dipusatkan ke arah diri Nabi Muhammad SAW. Yang saat itu masih tinggal di Mekkah.

Pada suatu ketika Abu Jahal cepat-cepat mengumpulkan kawan-kawan di suatu tempat yang bernama Darrun Nadwah )tempat pertemuan( yang terletak di dekat Masjidil Haram. Di sana dikumpulkan sejumlah 12 wakil suku Quraisy, kecuali Bani Hasyim. Sebab Bani Hasyim adalah kaum kerabat yang menurunkan Rasulullah SAW.

Dalam perundingan yang tertutup itu memutuskan, bahwa mereka telah sepakat akan membunuh Nabi Muhammad SAW pada suatu malam yang telah ditentukan, dan itu merupakan puncak usaha mereka di Mekkah.

Yang ditugaskan untuk membunuh ialah para pemuda 12 orang wakil dari suku Quraisy yang dipimpin oleh Suraqah, dengan janji akan mendapat hadiah 1000 ekor unta bagi siapa yang dapat membunuh Nabi Muhammad SAW.

Yang hadir dalam pertemuan itu usianya sudah 40 tahun ke atas, yaitu antara lain : Uthbah bin Rubiah, Thuaimah bin Adi, Abu Sofyan bin Harb, Abu Jahal bin Hisyam, Abu Lahab dan lain-lain. Tidak ada orang-orang keturunan Hasyim dan Abdul Muthalib kecuali Abu Lahab.

Mereka memutuskan untuk membunuh Rasulullah SAW. sudah diperhitungkan dengan sebaik-bainya dan bertujuan :

-          Supaya tidak ada kelanjutan penyiaran Islam.-          Agar persukuan kabilah-kabilah Arab dapat dibina lagi yang berdasar adat Jahiliyah.-          Menyelamatkan berhalanya dan kekuasaannya.-          Agar orang-orang Islam yang hijrah ke Habsyi dan Ke Madinah segera kembali ke Mekkah.

c.    Keadaan masyarakat MadinahKota Madinah terletak di Propinsi Hijaz seperti halnya kota Mekkah. Pada mulanya bernama Kota Yastrib

setelah Rasulullah hijrah kesana, nama kota itu diubah namanya menjadi "An Nabawi" kota Nabi atau “Madinah”. Kota Madinah itu juga banyak pertaliannya dengan Rasulullah SAW. seperti halnya kota Mekkah. Asal kelahiran Ibunda di Madinah suku Najjar yang banyak terdapat di Madinah itu termasuk kaum keluarganya. Abdullah )ayah beliau( wafat dan makamnya di Madinah, sewaktu Nabi SAW, baru usia 6 tahun berziarah makam ayahanda di Madinah, kemudian ibunda wafat dalam perjalanan pulang dari Madinah juga. Madinah lebih banyak terdapat air, iklimnya lebih sejuk daripada Mekkah dan tabiat penduduknya lemah-lembut seperti halnya kaum tani.

Page 8: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

Penyembah berhala tidak sekuat kaum Quraisy di Mekkah, namun mereka juga tetap mengagungkan Ka’bah dan berkeyakinan Masjidil Haram tempat sucinya.

Di Madinah terdapat suku besar yang berasal dari keturunan yaitu suku Arab Khazraj dan suku Arab Aus. Disamping itu terdapat banyak orang Yahudi dari Banu Nadzir, Banu Qainuqa dan Banu Qaraidhah. Mereka datang di Madinah pada tahun 70 M dari Palestina, karena di negerinya ditindas oleh Raja Titus dari Romawi.

Penduduk Madinah pada umumnya sudah mengetahui akan kehadiran Nabi Akhiruz Zaman, dan mereka berkeyakinan akan kejayaan Madinah dalam pimpinan Rasulullah itu. Berita tentang hadirnya Rasul terakhir itu dari orang-orang Yahudi. Sebelum Madinah kedatangan Islam, antara suku Kharazj dan suku Aus terus-menerus sampai berpuluh-puluh tahun perang saudara, silih berganti menang dan kalah antara keduanya. Tetapi akhirnya mereka menjadi insyaf dan rukun bersatu setelah mereka bertemu dan mendapat pelajaran Agama Islam dari Rasulullah pada waktu melakukan jamaah haji di Mekkah.

d.    Gerakan dakwah menanamkan.Islam di MadinahPada saat-saat sesudah Isra' Mi'raj jaring-jaring dakwah Islam di Mekkah hampir tertutup dan mengalami

jalan buntu. Karena itu Rasulullah mengalihkan arah dakwah yang semula kearah mengislamkan jahiliyah Quraisy Mekkah kemudian ditujukan kearah orang-orang Yastrib )Madinah( yang datang di Mekkah, waktu mereka beribadah haji. Pada musim haji banyak orang-orang dari luar kota Madinah datang berziarah ke Ka’bah termasuk orang-orang dari Yastrib )Madinah(. Maka dalam bulan Dzulhijah musim Haji Rasulullah dapat menemui 7 orang suku Khazraj dari Madinah yang sedang berziarah di Ka'bah. Mereka diberi keterangan oleh Nabi tentang agama Islam dengan jelas dan dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an kemudian 7 orang itu menyatakan masuk Islam. Dengan perjuangan 7 orang suku Khazraj itu agama Islam mulai tersiar di Madinah. Makin hari makin bertambah banyak orang Islam di Madinah, mereka menanti-nantikan kedatangan Rasulullah SAW, di Madinah untuk menyatukan suku Khazraj dengan suku Aus yang senantiasa berperang itu.

Orang Islam di Madinah mengucapkan Bai’atul Aqabah I )tahun 621 M(. Rasulullah kedatangan 12 orang Yastrib dari suku Khazraj dan Aus, yang maksudnya juga akan mengerjakan Haji. Pertemuan itu dirahasiakan dan dilaksanakan di Mina di suatu tempat bernama Aqabah. Di dalam pertemuan rahasia itu mereka mengucapkan janji setia kepada Rasulullah yang isinya; akan melakukan dengan taat perintah Islam, dan tidak akan melanggar apa yang dilarang oleh Islam. Ucapan janji itu disebut “Ikrar Aqabah” )Bai’atul Aqabah(. Setelah peristiwa Bai’atul Aqabah I itu Rasulullah mengutus Mush'ab bin Umair untuk mengajar Al-Qur'an di Yastrib. Mush'ab diberi julukan Muqri artinya guru Al-Qur'an.

Mengucapkan Bai’atul Aqabah II. Bai’atul Aqabah yang kedua terjadi di tempat yang sama di waktu tengah malam tanggal 12 Zulhijah tahun 13 Kenabian dalam keadaan rahasia yang sama seperti pada Baitul Aqabah yang pertama dahulu.Kecuali perjanjian Aqabah kedua itu seperti halnya perjanjian yang pertama juga disertai janji pembelaan terhadap Islam sampai titik darah yang penghabisan. Bai’atul Aqabah kedua itu terdiri dari 75 orang Yastrib suku Khazraj dan Aus diketuai oleh Al Bara' bin Makrur. Dalam pengucapan janji kepada Rasulullah itu disaksikan dan direstui oleh paman Rasulullah Abbas bin Abdul Muththalib.

Hampir selesai Bai’atul Aqabah kedua itu tiba-tiba diketahui mata-mata orang Quraisy. Tetapi karena kebijaksanaan Rasulullah untuk menahan kemaharan mereka masing-masing maka tercegahlah bahaya perkelahian pada saat itu. Dalam peristiwa itu kaum Khazraj memohon agar Rasulullah SAW. rela pindah )hijrah( ke negerinya )Yastrib(, mereka menyanggupkan diri menjaga keselamatan beliau seperti menjaga keluarganya sendiri.

Rasulullah saw. bersabda : “Dan supaya kamu sekalian menolong akan daku, lalu kamu menjaga akan diriku bilamana aku pindah kepadamu sebagaimana kamu menjaga dirimu dan keluargamu, dan bagi kamu surgalah balasannya dari pada Tuhan”.

Bai’atul Aqabah kedua atau “Bai’atul Aqabah Kubra” itu ditutup dengan do’a yang diucapkan oleh Abbas yang berisi “memohon kepada Allah SWT. akan keselamatan Rasulullah SAW. dan kesungguhan janji dari orang-orang Yastrib itu". Dengan demikian gerakan dakwah Islam akan terbuka lebar di Yastrib dan disana Islam akan menjadi subur.

Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW

a. Peristiwa hijrah kaum Muslimin.

Berkat perjuangan suku Khazraj dan Aus muslimin di Yastrib makin hari makin bertambah banyak dan subur perkembangan Islam. Maka kota Madinah menarik hati bagi kaum muslimin di Mekkah. Sebaliknya kaum musyrik Quraisy menjadi iri hati dan kesal melihat perkembangan Islam di Yastrib itu. Sebab itulah mereka bertambah dendam hatinya dan makin kejam terhadap orang-orang Islam di Mekkah dan berusaha keras untuk membunuh Nabi SAW.

Maka Rasulullah memerintahkan kepada muslimin di Mekkah agar hijrah ke Madinah. Dengan ikhlas sementara waktu kaum muslimin meninggalkan harta, rumah dan keluarga demi keselamatan agamanya. Kemudian hijrahlah umat Islam dari Mekkah ke Madinah dengan cara sembunyi-sembunyi satu-persatu jangan sampai diketahui kaum musyrik Mekkah. Pada tahap pertama itu muslimin yang hijrah ke Madinah sebanyak 73 orang. Sehingga hampir semua orang Islam di Mekkah hijrah ke Madinah. Diantara sekian umat Islam yang

Page 9: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

hijrah itu, hanya Umar bin Khaththablah yang berani terang-terangan, dan ternyata tidak ada seorangpun yang berani menghalang-halanginya.

b. Sambutan penduduk Madinah.

Kaum Muslimin di Mekkah makin hari makin banyak jumlahnya yang hijrah ke Madinah, lebih-lebih setelah ada berita adanya Bai’atul Aqabah dan berita tentang Rasulullah SAW. juga akan hijrah ke Madinah, maka dengan rela umat Islam meninggalkan harta bendanya di Mekkah demi keselamatan agamanya, bahkan banyak juga yang hijrah tidak membawa bekal apa-apa. Tetapi setelah kaum muslimin dari Mekkah itu sampai di Madinah, ternyata tidak ada kesulitan lagi bagi Muhajirin hidup di Madinah.

Karena sambutan orang-orang Madinah terhadap kaum yang hijrah itu baik sekali, kaum Muslimin Madinah menerima kaum muslimin yang baru datang dari Mekkah itu seperti menerima keluarganya sendiri yang sudah lama tidak bertemu. Sebaliknya, kaum muslimin dari Mekkah yang datang itu senang dan tenteram seperti berada di rumah sendiri. Hal itu sesuai dengan janji orang-orang suku Khazraj dan Aus dalam Ikrar Aqabah Kubra, bahwa mereka akan berusaha menjaga keselamatan kaum muslimin dan membantu menegakkan Islam.

c. Peristiwa hijrah Rasulullah SAW.

Setelah adanya ikrar Aqabah, agama Islam masuk di Madinah. Di kota Madinah itu agama Islam berkembang dengan subur. Kebalikannya umat Islam di Mekkah makin lama makin sempit geraknya dan makin mendapatkan tekanan keras dari kaum Quraisy. Setelah Rasulullah memerintahkan agar kaum muslimin di Mekkah hijrah ke Madinah. Maka hijrahnya kaum muslimin dari Mekkah ke Madinah. Sehingga kaum muslimin yang masih menetap, di Mekkah tinggal sedikit. Shahabat kenamaan yang masih berada di Mekkah tinggal Abu Bakar dan Ali bin Abu Thalib untuk menemani Rasulullah menantikan turunnya wahyu perintah hijrah.Pada saat-saat itu kota Mekkah sangat genting, Abu Jahal dengan kawan-kawannya berusaha mencari Nabi Muhammad SAW akan dibunuh.

Nabi SAW meninggalkan rumah pada malam tanggal 12 Rabi'ul Awwal 1 H. bersamaan tanggal 28 Juni 622, pemimpin pemuda Quraisy yang bernama Suraqah beserta kawan-kawannya mengepung rumah Rasulullah saw di Mekkah. Mereka itu berusaha menangkap dan membunuh Rasulullah SAW. Pada saat-saat yang genting itulah kemudian Rasulullah menerima wahyu dari Allah yang berisi, bahwa pada saat itu orang-orang musyrik Quraisy berusaha akan membunuh Rasulullah. Setelah menyampaikan wahyu itu Malaikat Jibril minta agar Rasulullah jangan tidur di tempat tidurnya, dan minta supaya beliau hijrah ke Madinah malam itu juga.

Kemudian Rasulullah memerintahkan Ali bin Abu Thalib agar malam itu tidur di tempat tidur Nabi dan memakai selimut beliau.

Wahyu dari Allah SWT yang turun pada saat itu yang artinya :

} يخرجوك أو يقتلوك أو ليثبتوك كفروا الذين بك يمكر وإذ

[30األنفال:  سورة]} الماكرين خير والله الله ويمكر ويمكرون

Artinya : "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. ''. (QS. Al-Anfal : 30).

Setelah menyampaikan wahyu itu Jibril berkata : "Hai Rasulullah ! Janganlah engkau tidur malam ini di atas tempat tidur engkau yang telah biasa engkau tidur diatasnya dan sesungguhnya Allah menyuruh engkau supaya berangkat hijrah ke Madinah".

Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan Ali bin Abu Thalib agar malam itu tidur ditempat tidur Nabi dan memakai selimut beliau, serta keesokan harinya agar Ali mengurusi semua barang-barang yang berada di rumah beliau. Malam itu Rasulullah meninggalkan rumah beliau yang sedang dikepung pemuda Quraisy. Nabi melemparkan pasir dihadapan mereka, sehingga mereka tidak mengetahui jejak beliau. Maka mereka tetap mengepung rumah Nabi hingga waktu shubuh, karena menyangka bahwa Rasulullah masih berada di dalam rumah. Rasulullah menuju rumah Abu Bakar, terus bersama-sama Abu Bakar meninggalkan Mekkah hijrah ke Madinah. Nabi SAW berlindung di gua Tsur. Rasulullah saw beserta Abu Bakar malam terus berjalan menuju ke Gua Tsur. Di dalam gua itulah beliau berlindung dari kekejaman kaum Quraisy. Sementara itu pemuda-pemuda Quraisy yang mengepung rumah Nabi itu sampai pagi waktu shubuh. Mereka tercengang penuh kecewa, setelah mengetahui, bahwa yang tidur semalam itu adalah Ali bin Abu Thalib. Waktu itu ditanya mereka, Ali menjawab bahwa Rasulullah sudah hijrah ke Madinah. Kemudian mereka serentak mengendarai kudanya mengejar mencari Nabi. Di sekitar gua Tsur itu pagi harinya sudah banyak orang menggembala kambing, diantara para penggembala kambing itu adalah pembantu Abu Bakar yang bernama Amir bin Fuhairah. Orang itulah yang berusaha menyelamatkan beliau di gua Tsur. Dia berusaha menghilangkan bekas tapak kaki Rasulullah dan Abu Bakar dengan menggiring kambingnya ke tempat-tempat yang dilalui beliau sehingga bekas tapak kaki itu

Page 10: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

hapus terinjak-injak oleh kambing-kambing itu. Kalau hari sudah malam dia memeras susu dan menyembelih kambingnya terus dimasak untuk dihidangkan kepada Nabi dan Abu Bakar.

Pemuda-pemuda Quraisy yang ganas itu sesampai di gua Tsur penuh rasa keraguan. Mereka bertanya kepada penggembala kambing, dijawabnya : " Tidak tahu Muhammad". Mereka mencari bekas tapak kaki, satupun tidak kedapatan. Mereka melihat mulut gua Tsur penuh sarang labah-labah dan banyak burung-burung yang berkicau di sana. Oleh karena itu mereka kembali ke Mekkah dengan tangan hampa dan penuh kekecewaan. Di dalam gua itu Rasulullah dan Abu Bakar hingga tiga hari tiga malam. Putera-puteri Abu Bakar yang bernama Abdullah dan Asna pernah meninjau kedua tokoh itu di gua Tsur tersebut. Setelah tiga malam itu Rasulullah keluar dari gua Tsur dan meneruskan perjalanan hijrah ke Madinah.Perjalanan Rasulullah dari gua Tsur itu ketahui oleh pemuda-pemuda Quraisy. Kemudian mereka kejar, tetapi setelah mereka dekat Rasulullah kuda yang dikendarai oleh Suraqah itu jatuh, maka terlemparlah Suraqah dari punggung kudanya, jatuh mengaduh kesakitan.Melihat peristiwa itu Rasulullah terus menyaksikan, setelah mengetahui duduk perkaranya mereka diampuni kesalahannya dan mereka disuruh kembali pulang ke Mekkah.

Rasulullah meneruskan perjalanan, sesampai di kota Quba beliau beristirahat dan mendirikan masjid yang pertama kali di sana. Keadaan masjid yang baru di bangun itu masih sederhana sekali.Masjid Quba itu di dalam Al-Qur'an disebut "Masjid Taqwa".

Menyambut kedatangan Nabi SAW di Madinah. Perjalanan Rasulullah dari Quba ke Madinah berkendaraan unta dan dikawal 100 orang bersenjata lengkap. Dalam perjalanan itu kaum muslimin istirahat di lembah Ranuna pada perkampungan Bani Salim untuk beribadah shalat jum'at yang pertama kali pada jaman Nabi SAW. Atas karunia dari Allah sampailah Rasulullah di Madinah dengan mendapat sambutan yang gembira ria. Para penduduk Madinah bersyair-syair melagukan lagu gembira yang artinya : "Selamat datang Nabi. Selamat datang Rasul Allah, telah terbit bulan, cahaya yang engkau bawa dapat membawa penerangan kepada kami ".

Unta Rasulullah ditarik-tarik orang banyak, agar beliau suka bertempat dirumah mereka. Karena sulitnya melayani orang banyak. maka Nabi bersabda "Lepaskan tali untaku, dimana untaku berhenti, dan dirumah itulah tempatku". Dan akhirnya beliau sementara waktu menetap dirumah seorang sahabat Abu Ayyub namanya. Sedang shahabat-shahabat Muhajirin juga sudah mendapat tempat tinggal dan makan yang cukup yang disediakan oleh shahabat Anshar. Kemudian ada dua orang anak yatim bernama Sahal dan Suhail mewakafkan tanahnya. Pada kemudian hari di atas tanah wakaf itulah didirikan masjid Madinah )masjid An-Nabi( seperti dapat kita lihat hingga sekarang. Disebelah timur masjid didirikan rumah untuk Nabi beserta isteri beliau.

Hijrah Nabi SAW sebagai permulaan tahun Hijrah. Peristiwa hijrahnya Rasulullah saw adalah merupakan kejadian yang sangat penting di dalam perkembangan agama Islam. Saat itu merupakan titik tolak yang sangat menentukan adanya perubahan peralihan di dalam kemajuan Islam.

- Di Madinah agama Islam mendapat dukungan yang nyata.- Perhatian Nabi SAW. mulai mengarah pada pembangunan masyarakat Negara yang tidak terlepas dari

pembangunan akhlak orang-orangnya.- Di Madinah agama Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan sewaktu-waktu akan mendapatkan

kemenangan yang gemilang.Oleh karena pentingnya hijrah Nabi SAW. dari Mekkah ke Madinah itu, maka tahun kejadiannya diangkat

dijadikan "Dasar permulaan perhitungan tahun Islam", dengan dasar perhitungan perjalanan bulan. Dimulainya bulan yang pertama adalah "Asura", sedang yang terakhir adalah bulan "Dzulhijah".

Tahun hijrah itu dipergunakan sebagai tahun perhitungan dalam Islam secara resmi oleh pemerintah Khalifah Umar bin Khathab pada tahun )13 - 23 H = 634 - 644 M(.

Hijrah Sebagai Srategi Perjuangan Penyiaran Islam

a. Proklamasi berdirinya Negara Islam

Islam di Madinah menjadi subur. Pertumbuhan dan perkembangan Islam pada periode sebelum Nabi saw hijrah bukan saja lambat dan banyak hambatan, melainkan banyak juga bahayanya. Bahkan hampir saja dakwah Islam tersumbat oleh tingkah-laku kaum musyrik. Dengan pertolongan Tuhan, kemudian Rasulullah SAW melakukan hijrah ke Madinah, sekalipun dalam kerumunan Komplotan bahaya maut dari kaum musyrik. Tindakan beliau yang penuh bahaya itu ternyata berhasil baik sampai tujuan dengan selamat, dan oleh penduduk Madinah mendapat sambutan yang sangat menggembirakan. Di Madinah itulah, Islam akan mendapatkan tempat pertumbuhan dan perkembangan yang sangat subur. Jadi hijrah Rasulullah SAW itu penuh hikmah bagi pertumbuhan dan perkembangan Islam. Sebagaimana tersebut di bawah ini.

Berdirinya Negara Islam Pada tanggal 12-Rabiul awal-1 H, dalam perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW bersama 100 orang shahabat berangkat dari Quba menuju Yatsrib )Madinah(, sesampai lembah Ranuna di perkampungan Bani Salim, Rasulullah bersama para shahabat itu melakukan shalat Jum'at yang pertama kali sejak Islam lahir. Negara Islam yang pertama diproklamasikan oleh Rasulullah SAW. pada tanggal 16 Rabiul Awal tahun 1 H. pada suatu perkampungan Bani Salim di lembah Ranuna. Proklamasi itu diucapkan beliau dalam Khutbah Jama'ah shalat Jum'at yang terdiri dari lebih kurang 100 orang yang mengikuti perjalanan hijrah Nabi SAW. mulai dari Quba ke Madinah. Shalat Jum'at kali itupun suatu shalat Jum'at yang pertama kali bagi umat Islam. Negara Islam yang diproklamasikan oleh Rasulullah itu berdasar atas, "Taqwa kepada Allah",

Page 11: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

yaitu :Perikemanusiaan, Demokrasi Islam,Persatuan Islam, Persaudaraan Islam, Negara Islam ini merupakan wadah dari segala bentuk kegiatan perjuangan dakwah agama Islam saat itu.

b. Peletak dasar politik dan sosial.

Dalam "masa Madinah" banyak turun wahyu yang ada sangkut pautnya dengan soal-soal kemasyarakatan dan negara atau politik, soal perkawinan dan perlakuan terhadap budak. Oleh sebab itu Rasulullah membentuk suatu negara baru yang berdasarkan Agama Islam bukan berdasarkan keturunan. Berdirinya negara Islam pada masa itu suatu hal yang sangat penting, karena dengan berdirinya negara Islam itu dapat merupakan alat dakwah yang maha penting untuk mendukung kehidupan politik kenegaraan Islam, masyarakat Islam, ekonomi Islam, pendidikan Islam dan sekaligus mendukung kehidupan Taqwa kepada Allah dalam masyarakat.

Tetapi hal itu tidak berarti bahwa tujuan Islam itu adalah Mendirikan Negara Islam, melainkan hanya sekedar alat untuk memelihara Islam.Pembentukan negara itu ialah :

         Bentuk negara adalah Kesatuan.         Dasar negara adalah Agama Islam.         Islam sebagai Agama Negara.         Ibukota berkedudukan di Madinah.         Memakai perhitungan Tahun Hijrah. )Perhitungan tahun Hijrah ini ditetapkan resmi zaman Khalifah Umar bin

Khaththab(.         Rasulullah sebagai Kepala Negara di samping beliau sebagai utusan Allah.

Sekalipun beliau sebagai seorang "Ummi" )tidak dapat membaca dan menulis( dan tidak bersekolah, tetapi dalam waktu yang singkat dan dengan alat yang sangat sederhana berhasil menjilmakan suatu bangsa yang kokoh dan bersatu.

c. Berdirinya Ibu Kota dan Masjid Madinah

Oleh umat Islam kota Yastrib diganti dengan nama 'An Nabawi" atau Madinah, kota baru ini di angkat menjadi ibu kota Negara Islam. Sejak itu Madinah menjadi pusat kegiatan pemerintahan, kegiatan agama, ekonomi, laskar perjuangan, dan kegiatan kebudayaan. Tidak antara lama didirikan masjid An Nabawi. Dari tempat pusat itulah, dikemudian harinya Islam tumbuh, berkembang, dan memasuki keseluruh pelosok-pelosok dunia ini.

d. Lahirnya Deklarasi Madinah )Shahifah Madinah(

Membentuk pertahanan bersama. Dengan menyatukan unsur-unsur kekuatan yang ada di dalam kota Madinah, termasuk orang Yahudi dan Nasrani dengan dasar persamaan hak dan kemerdekaan berfikir dan kemerdekaan beragama. Dengan dasar dua cara itulah gerakan dakwah Islam di Madinah akan mengalami lebih pesat kemajuannya dari pada waktu di Mekkah. Langkah awal dari usaha itu ialah, lahirnya Deklarasi Madinah )atau Shahifah(, yaitu merupakan perjanjian kerjasama diantara muslimin, Yahudi dan musyirikin yang mendiami kota Madinah. Perjanjian ini ada juga yang menyebutkan "Deklarasi Madinah".

Setelah Rasulullah saw. selesai menghimpun kekuatan persatuan umat Islam di Madinah )yaitu Muhajirin, dan Anshar( ini tiba saatnya beliau menggarap golongan Yahudi yang sejak tahun 79 M sudah mulai menetap di Madinah. Sudah kita ketahui di halaman depan, bahwa golongan Yahudi yang berada di Madinah itu terdiri dari : Banu Qainuka, Banu Natzir dan Banu Quraidhah. Mereka beragama Yahudi dan di Madinah merupakan kekuatan tersendiri di samping Islam. Maka mereka diajak oleh Rasulullah kerja sama dengan Islam untuk memelihara keamanan kota Madinah. Ini membuktikan bahwa Rasulullah cinta perdamaian. Isi Deklarasi Madinah )Shahifah(. Di Madinah Rasulullah berusaha menghimpun perdamaian dengan membentuk perjanjian kerja sama antara umat Islam dengan kaum Yahudi. Perjanjian itu hanya dimaksud untuk kepentingan duniawi )politik( semata-mata tetapi isinya bernilai tinggi memuat hak azasi Manusia.

Maksud Rasulullah itu terlaksana dan kemudian diadakan perjanjian yang isinya :- Seluruh penduduk Yastrib dibentuk menjadi kesatuan warga kota yang merdeka berfikir dan melakukan

agamanya masing-masing serta tidak boleh ganggu-mengganggu.- Apabila kota Yastrib diserang musuh, harus dipertahankan bersama-sama, dan memboikot musuh bersama

dalam bidang : politik, ekonomi dan sosial.- Apabila salah satu golongan diserang musuh, maka golongan yang lain harus membantu yang terserang.- Apabila timbul perselisihan, maka harus kembali kepada keadilan di bawah pimpinan Rasulullah.

Dengan demikian, dalam tempo lebih kurang dua belas bulan, Rasulullah dapat menemukan tenaga yang besar dan mempunyai daya semangat ke-islaman yang gagah berani dan murni.

Page 12: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

e. Tumbuhnya rasa percaya diri dan Ukhuwah Islamiyah.

Umat Islam makin hari kian menyadari akan tumbuhnya kekuatan diri, dengan adanya dukungan semua kekuatan yang ada di Madinah. Maka dibentuklah Ukhuwah Islamiyah.

Jiwa dan perasaan ke Islaman dikobarkan oleh Nabi di Madinah. Beliau membentuk persatuan dan persaudaraan umat Islam yang diikat oleh Ikatan/Agama. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. yang artinya : "Hendaklah kamu sekalian bersaudara dalam agama Allah duc orang ".Pelopor penegak dari persatuan dan persaudaraan umat Islam itu ialah :

- Muhajirin : para sahabat yang berasal dari Mekkah.- Anshar : para sahabat asli penduduk, Madinah.

Oleh karena itu shahabat Muhajirin dan Anshar lazim disebut sebagai "Tiang tua kebesaran Islam". Dengan persatuan persaudaraan yang diikat agama itulah, umat Islam pada waktu itu memiliki dasar kekuatan yang kokoh. Hal ini menjadikan semuanya musuh takut menghadapi Islam.

2. Strategi Dakwah Nabi Muhammad Saw Periode Madinah

Usaha Yang Pertama-Tama Di Lakukan Nabi Untuk Membina Kaum Muslimin

a. Mendirikan dan membina Masjid An-Nabawi

Setelah berada di Madinah, Rasulullah SAW mengutamakan pembangunan masjid lebih dahulu. Maka tidak antara lama dibangunlah masjid Madinah.

Masjid Madinah didirikan di atas tanah wakaf dari kedua anak yatim Sahal dan Suhail. Keduanya anak dari Amru yang saat itu dalam asuhan Muaz bin Ufraa. Sekalipun tanah itu wakaf, tetapi kemudian juga dibeli oleh Rasulullah.

Waktu mendirikan masjid itu Rasulullah sendiri ikut bekerja bersama-sama para Shahabat Muhajirin dan Anshar. Bekerja dengan senang hati yang penuh semangat ke Islaman, mengangkat batu sambil melagukan syair-syair yang dijiwai Islam. Orang miskin orang-orang kaya ikut bekerja bergotong-royong, sampai-sampai orang seperti Utsman bin Afwan jubah dan janggutnya berlumuran lumpur. Padahal ia adalah orang yang terkenal necisnya.

Masjid Madinah berdiri. Dengan giatnya gotong-royong para shahabat, maka dalam waktu yang singkat berdirilah masjid Madinah.

- Sekelilingnya berpagar tembok batu bata diplester dengan tanah liat.- Bagian muka dekat mihrab beratap rapat daun kurma, sedang bagian belakang terbuka.- Lantainya tanah biasa dan terbuka.

Karena keadaan Masjid yang masih sangat sederhana itu, maka bila waktu panas orang sedang shalat kena panas, dan bila hujan kehujanan serta tanahnya becek.

Masjid itu mempunyai tiga buah pintu masuk. Pintu sebelah barat bernama Bab 'Atikah yang sekarang bemama Bab Ar-Rahman, pintu sebelah timur, dan yang sebuah pintu bagian selatan jurusan Baitul Maqdis. Tetapi pintu selatan itu setelah dipakai 17 bulan )pada tahun 2 H( pintu tersebut ditutup. Karena sejak itu Kiblat hadapan shalat pindah dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Masjidil Haram di Mekkah.

Pada mulanya belum ada mimbarnya, tetapi pada suatu ketika ada shahabat bernama Tamin ad-Dary mohon kepada Nabi agar beliau mau dibuatkan mimbar. Usul Tamin itu diterima oleh Rasulullah, sejak itulah bila beliau berkhutbah berdiri di atas mimbar.

Kedudukan masjid jaman Rasulullah SAW. Setelah Rasulullah bersama-sama para Shahabat mendirikan Masjid, ternyata masjid itu tidak hanya untuk kepentingan shalat saja, melainkan juga dipergunakan untuk kepentingan umat Islam yang lain, yaitu :

- Sebagai tempat beribadah umat Islam.- Tempat jamaah atau berkumpulnya umat Islam baik pada waktu shalat maupun dalam kepentingan-kepentingan

lain yang bermanfaat.- Sebagai tempat belajar.- Tempat melatih prajurit Islam.- Sebagai tempat musyawarah untuk membicarkan persoalan agama dan negara.- Sebagai lambang kecintaan makhluk terhadap Khaliqnya.

Jadi kedudukan masjid pada waktu itu sebagai pusat tempat serba guna untuk memancarkan sinar agama Islam ke seluruh pelosok penjuru dunia.

b. Pembinaan persaudaraan kaum Muslimin )Ukhuwah Islamiyah( di Madinah

Ukhuwah Islamiyah yang kokoh, persaudaraan dan persatuan antara golongan Anshar dengan golongan Muhajirin di Madinah sudah sedemikian kokohnya yang tak tergoyahkan.

Kehidupan kedua golongan bersaudara itu pada setiap harinya hingga berlangsung bertahun-tahun diliputi oleh suasana saling pengertian dan saling bantu-membantu. Bila seorang Anshar memiliki sebuah pekarangan kemudian dibagi dua yang separo diberikan kepada orang Muhajirin, demikian pula bila orang

Page 13: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

Anshar mempunyai makanan kemudian yang separo juga diberikan saudaranya Muhajirin. Bahkan bila ada orang Anshar meninggal dunia, barang tinggalannya semua diberikan kepada orang Muhajirin.

Dengan gambaran contoh-contoh tersebut di atas kita lebih mengetahui betapa baik dan ikhlasnya persaudaraan Islam itu, bahkan bisa melebihi persaudaraan antara saudara sekandung. Alangkah bahagianya hidup ini bila amalan itu dapat dilakukan oleh segenap manusia.

Orang-orang Islam dipersaudarakan. Rasulullah SAW mempersaudarakan antara kedua golongan kaum Muslimin ini, Ali bin Abu Thalib dipilih menjadi saudara beliau sendiri, Abu Bakar dipersaudarakan dengan Kharijah bin Zuhair, Ja'far bin Abu Thalib dengan Mu'az bin Jabal. Demikian seterusnya Nabi SAW mempersaudarakan antara orang-orang Islam dalam Anshar dan Muhajirin. Persaudaraan ini sejak mulanya mempunyai kekuatan dan akibat sebagaimana yang dimiliki oleh persaudaraan dalam nasab, seperti masalah tolong-menolong dan mengenai pusaka dan lain-lain.

Dengan adanya persaudaraan seperti ini, Rasulullah telah menciptakan suatu persatuan yang berdasarkan agama Islam, dan persaudaraan sebagai pengganti sistem kesukuan.

Tentang hal kehidupan kemasyarakatan Rasulullah SAW. memberikan ajaran dan teladan suatu bentuk kehidupan masyarakat yang bersatu dan damai serta sejahtera yang penuh keramahtamahan. Bentuk masyarakat ini berdasarkan :- Ke Islaman.- Persamaan hak.- Kemerdekaan.- Mufakat.- Keadilan.

Dengan kebijaksanaan Rasulullah yang luar biasa itu masyarakat Islam di Madinah berhasil maju pesat yang mengarah kepada kesejahteraan umat manusia.

c. Perjanjian dengan bangsa Yahudi

Bangsa Yahudi yang berdiam di Madinah ada tiga suku bangsa ialah : Banu Qainuqa, Banu Nadzir dan Banu Qaraidhah. Telah kita ketahui, bahwa kaum Yahudi turut juga bersepakat dalam Deklarasi Madinah. Tetapi pada umumnya mereka tidak setia pada janjinya dan selalu berusaha menjatuhkan umat Islam. Maka mereka menerima hukuman sesuai dengan kesalahan mereka.Pengusiran Banu Qainuqa (Tahun 2 H - 624 M)

Sebab mereka diusir ialah :1.    Mereka itu rendah budi, tidak menjaga kehormatan orang lain.2.    Menyombongkan diri dan iri hati atas kemenangan Islam dalam perang Badr.3.    Menghina Rasulullah dan tidak menetapi janji-janjinya.

Maka pada bulan syawal 2 H. Rasulullah mengerahkan sahabat-sahabatnya dengan sikap sebagai militer mengepung Banu Qainuqa selama 15 hari 15 malam yang kemudian mereka menyerah tak bersyarat. Hasil kekalahan mereka itu ialah :

1.    Harus tunduk pada hukum Islam.2.    Harus meninggalkan kota Madinah.

Akhirnya mereka pindah menuju negeri Syam dan menetap di sana sampai turun-temurun.Pengusiran Banu Nadhir (Tahun 4 H - 626 M).Sebab-sebab mereka diusir ialah :

1.    Mereka melanggar janjinya.2.    Bermaksud mengadakan pembunuhan rahasia terhadap diri Rasulullah.

Maka Rasulullah bersama para shahabat mengadakan pengepungan terhadap Banu Nadhir selama 15 hari 15 malam. Mereka mengharap bantuan dari orang Yahudi yang lain, tetapi tidak hadir. Kemudian menyerahlah mereka.Hasil kekalahan mereka itu ialah :

1.    Harus tunduk pada hukum Islam.2.    Harus meninggalkan Madinah.

Pada bulan Rabiul Awal tahun 4 H. pergilah mereka dari Madinah dengan membakari rumahnya terus menuju Khaibart )sebelah utara Madinah(.Pembinasaan Qaraidhah )tahun 5 H - 627M(.

Sebab dibinasakan :1.    Menyalahi janji mereka.2.    Selalu melakukan kejahatan terhadap kaum muslimin di luar perikemanusiaan.

Kemudian oleh umat Islam diserangnyalah benteng-benteng mereka sampai takluk pada kaum muslimin. Tetapi tidak mau tunduk pada hukum Islam.

Hasil kekalahan mereka itu ialah :1.    Keputusan hukuman supaya diambil oleh Saad bin Muaz )seorang yang luka dalam pertempuran dengan

mereka(.2.    Keputusan tersebut diambil dari hukum Kitab Suci mereka. )iierianiian syarn(•3.    Menurut hukumnya semua orang laki-lakinya )300 orang( dibunuh, semua anak dan perempuan diampuni.

Page 14: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

3. Pertumbuhan Dan Perkembangan Islam Pada Periode Madinah

a. Beberapa peperangan penting dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan Islam.

Pertumbuhan Islam di Islam tumbuh di Madinah dengan subur Madinah makin kokoh dan merata. Masyarakat Madinah yang semula kejahiliyahan berubah menjadi masyalakat ketauhidan, yang semula penuh pertentangan berubah menjadi masyarakat yang damai dan penuh persaudaraan, yang semula pecah belah menjadi masyarakat yang bersatu padu dibawah satu pimpinan Islam yang penuh pengabdian. Oleh karena itu golongan Islam di Madinah mulai saat itu merupakan kekuatan yang kokoh kuat, tidak begitu saja dapat diabaikan, dan bukan merupakan kekuatan yang ditentukan saja melainkan berubah menjadi kekuatan yang menentukan.

Pada suatu ketika di Madinah Rasulullah umat Islam berusaha keras menyetop sikap permusuhan yang sudah sejak lama dilakukan oleh orang-orang musyrik Quraisy di Mekkah.

Tetapi usaha tersebut ditanggapi oleh kaum musyrik dengan kemarahan dan mereka menyerbu terhadap umat Islam di Madinah, maka tidak ada jalan lain bagi umat Islam kecuali mempertahankan diri membela agama Allah dengan "Perang Sabil", yang meyakini bila gugur berarti Syahid dan surga tempatnya dan bila hidup berarti merupakan kebebasan Islam.

Wahyu perintah perang [622 M]. Agama Islam tidak mengizinkan untuk menyiarkan Agama Islam dengan kekerasan senjata )menyerang(. Tetapi apabila orang Islam itu diserang wajib membela diri atau membela agama yaitu memerangi mereka. Sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur'an yang artinya berbunyi : "Diizinkan (berperang) bagi mereka yang diperangi, karena sesungguhnya Allah amat berkuasa menolong mereka ". (Al-Qur'an surat Al Haj ayat : 39).

Jadi apabila ada kejadian perang antara muslimin melawan kaum yang lain, itu karena muslimin diserang musuh lebih dahulu. Kemudian muslimin membela diri atau membela agama. Yang lazim disebut "Fisabilillah". Pasukan Islam yang gugur dimedan perang Fisabilillah disebut mati "Syahid" dan mendapat pahala, surga tempatnya.Di dalam surat lain Allah berfirman yang artinya :"Barang siapa yang menganiaya kamu, balaslah yang setimpal dengan penganiayaan atas kamu. (Q.S. Al Baqarah ayat : 194).

Dengan demikian bagi kaum muslimin yang mempertahankan diri dari penganiayaan musuh tidak termasuk agresor )penyerang(. Muslimin berperang karena dakwahnya dihalangi dengan kekerasan oleh pihak lain.

Ada dua jenis peperangan pada jaman Rasulullah, yaitu :a.     Ghazwah ; yaitu suatu peperangan kaum muslimin yang langsung dipimpin oleh Rasulullah di medan perang.

Perang Ghazwah itu berlangsung hingga 27 kali perang.b.     Syariyah ; yaitu suatu peperangan yang tidak langsung dipimpin oleh Rasulullah di medan perang. Perang itu

berlangsung hingga 35 kali perang.Pada mulanya Rasulullah bersama-sama shahabat mengambil keputusan hendak memberhentikan

terhadap Qabilah Quraisy yang sedang dalam perjalanan pulang dari negeri Syam )berdagang( sejumlah 40 orang di bawah pimpinan Abu Sufyan di dekat kota Madinah.Tindakan tersebut dengan tujuan :

a.    Agar supaya orang Quraisy itu memberhentikan permusuhan mereka dengan Islam.b.    Kaum musyrik Quraisy jangan terus menerus meremehkan kaum muslimin Madinah dalam bidang ekonomi.

Maka berangkatlah Umat Islam sejumlah 313 orang akan memberhentikan )mencegah( Qabilah Quraisy itu, tetapi mereka dapat melarikan diri.

Oleh Abu Sufyan peristiwa itu dilaporkan ke Mekkah. Kemudian marahlah orang-orang Mekkah dan mereka segera mengirimkan sebesar pasukan untuk memerangi umat Islam di Madinah.

Peristiwa inilah yang menjadi sebab khusus pecahnya perang antara kaum muslimin melawan serbuah kaum musyrik Quraisy dari Mekkah, yang terjadi di padang Badr yang letaknya tidak jauh dari Madinah dan masyhur disebut "Perang Badr".

1)    Perang Badr (2H / 624 M)Sebab-sebab umum :

a(    Rasa dendam yang lama terkandung dalam hati kaum Quraisy atas tersiarnya Islam.b(    Adanya gerakan Islam yang menyebabkan berpuluh-puluh orang hijrah meninggalkan Mekkah menuju Madinah.

Sebab-sebab khusus :Peristiwa memberhentikan kabilah Quraisy oleh kaum Muslimin di dekat Madinah.Terjadinya : Pada bulan Ramadlan tanggal 17-Ramadlan 2 H = 624 M. di padang Badr dekat kota Badr.

Jalannya perang kubraJumlah pasukan kaum Muslimin : ada 313 orang diantaranya ada 2 orang yang berkuda. Mereka itu

terdiri dari orang-orang yang bersemangat baja dalam menegakkan Islam, tetapi bukan orang-orang yang sudah terlatih baik dan senjatanya sangat sederhana. Panglimanya Rasulullah sendiri. Jumlah pasukan kaum Quraisy : ada 1000 orang, diantaranya 100 orang berkuda. 700 orang berunta. Mereka terdiri dari orang-orang yang berperang karena ada perintah saja, sekalipun mereka it:k termasuk berpengalaman perang. Panglima

Page 15: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

perangnya Abu Jahal. Dari pihak kaum Quraisy yang menyerang, sedangkan kaum muslimin, di pihak yang mempertahankan.

Terjadilah pertempuran yang dahsyat dengan didahului perkelahian perseorangan. Dalam pertempuran itu kaum Muslimin memiliki semangat yang berkobar-kobar, disertai do'a yang ikhlas dari Rasulullah. Akhirnya kemenangan di pihak Islam. Dari pihak Islam yang gugur sahid ada 14 orang: Sedang dari pihak Quraisy yang tertawan 70 orang yang mati 70 orang termasuk Abu Jahal.

Akibat perang Badr.1.    Kaum Muslimin lebih percaya atas kekuatan diri sendiri dan bertambah iman kepada Tuhan:2.    Kaum Muslimin lebih meningkatkan daya juang, baik memperhebat penyiaran dan perluasan Islam, sehingga

jumlah kaum muslimin bertambah banyak.3.    Rakyat pada umumnya )termasuk bangsa Yahudi( lebih percaya akan kebenaran Islam, baik memandang dari

sudut kemenangan Islam maupun dari sudut praktek perlakuan yang baik oleh Rasulullah terhadap tawanan )di mana tawanan yang pandai disuruh mengajar, yang bodoh disuruh belajar(.

4.    Kaum Quraisy tahu, bahwa kaum Muslimin itu kuat yang tidak boleh dipandang remeh. Dan mereka menjadi bertambah dendam dimana ada kesempatan akan membalas.

5.    Shahabat yang ikut dalam Perang Badr ini mendapat sebutan “Badry” )sebutan kehormatan(.Sebutan Perang Badr dalam Al-Qur'an surat 1 Anfal ayat 41 perang Badr itu disebut :"Yaumal taqal

jam'an. Artinya : hari bertemunya dua golongan. )Yaitu golongan Islam dan golongan musyrik(. Para ahli Tarikh menyebut Perang Badr itu "hari Furqan" maksudnya hari pemisah antara yang haq dan yang bathil.

Perang Badr berakhir dengan kemenangan yang gemilang di pihak pasukan Islam. Namun demikian pasukan Islam tetap pada pihak mempertahankan, sedang di pihak musyrik terus mau menyerbu, untuk membalas dendam. Kemudian berikutnya terjadilah Perang Sawik dan seterusnya.

2)    Perang SawiqAdanya kekalahan di Badr itu Abu Sufyan dengan sebesar pasukannya mengadakan pembalasan

merampok di tepi kota Madinah dengan membinasakan pohon dan buahnya serta membunuh dua orang Islam yang tak berdosa. Rasulullah mengetahui peristiwa itu terus mengejar mereka. Kemudian mereka lari tunggang-langgang dengan membuang bekal makanannya Sawik )terbuat dari tepung kurma dan gula(, agar ringan beban kudanya untuk cepat lari.

Sewaktu Rasulullah kembali pulang dari pengejaran itu istirahat di bawah pohon disergap oleh Da'sur dengan pedang terhunus bermaksud akan membunuh. Dia dengan sombong menyeru : “Siapakah yang dapat menyelamatkan kau dari pedangku ini”. Jawab Nabi : “Allah”. Da’sur mendengar sepatah kata jawaban “Allah” dari Nabi itu seluruh badannya menjadi gemetar sehingga pedang ditangannya jatuh. Pedang itu diambil Nabi terus diacungkan dihadapan kepala Du'sur dengan menyeru : “Siapa yang menjaga kamu dari pedang ini !” Jawabnya : “Tidak ada !” Kemudian pedang dikembalikan oleh Rasulullah kepada Du'sur. Mengetahui budi Rasulullah itu, seketika dia terus masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat.

3)    Perang Uhud (Th. 3 H. = 625 M)Terjadinya di bukit Uhud, 12 mil sebelah timur laut dari Madinah. Jumlah pasukan kaum Muslimin ada

1000 orang, tetapi dalam perjalanan sebagian )300 orang( kembali pulang dapat dihasut oleh Abdullah bin Ubai yang dicap sebagai orang munafik itu. Jadi tinggal 700 orang yang dipimpin oleh Rasulullah sebagai Panglima perang.

Jumlah pasukan kaum Quraisy, ada 3000 oiang terdiri dari orang-orang yang sudah berpengalaman dalam pertempuran. Panglima perangnya ialah Abu Sufyan.

Dari pihak kaum Quraisy yang menyerang, sedangkan kaum Muslimin pihak yang mempertahankan. Sebab-sebab terjadinya perang itu ialah :

Sebab-sebab perang Uhud ialah :1.    Pembalasan dendam kekalahan kaum Quraisy di Badr.2.    Kaum Quraisy ingin mempertahankan jalan perdagangan dari Mekkah ke Syam.

Jadi sebenarnya perang Uhud itu merupakan kelanjutan dari perang Badr semata-mata.Penyerangan kaum Quraisy itu, setelah dimusyawarahkan oleh kaum Muslimin mendapatkan keputusan harus dipertahankan di bukit Uhud. Pasukan Islam diatur oleh Rasulullah, 50 orang barisan panah mempertahankan di atas bukit dengan pimpinan Hamzah, sebagian besar mempertahankan di balik bukit yang dipimpin Rasulullah. Pasukan Quraisy menyerang dengan bentuk pengepungan, pada sayap kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid dan sayap kiri dipimpin Ikrimah bin Abu Jahal.

Terjadilah pertempuran yang sengit silih berganti penyerangannya di balik-balik bukit itu. Dalam pertempuran itu dari pihak pasukan Islam terpaksa mengundurkan diri dengan teratur, karena kesalahan Pasukan panah yang bertugas di atas bukit itu lari ke bawah perlu mengambil barang-barang yang ditinggalkan oleh musuh.Pelajaran pengalaman dalam perang Uhud.

Adanya pengalaman di dalam pertempuran di bukit Uhud, kaum Muslimin dapat menarik beberapa pelajaran tentang siasat perang untuk menentukan sikap yang akan datang.

a.    Kelemahan :

Page 16: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

1.    Pasukan Islam terlalu banyak nafsu untuk mendapatkan barang Rampasan Perang Dari Musuh. Terutama dari pihak barisan panah.

2.    Nafsu tersebut menjadikan hilangnya disiplin militer dan melalaikan perintah Panglima. )Rasulullah SAW(.3.    Nafsu ingin lekas mendapatkan kemenangan.

b.    Kebaikan :1.    Disiplin militer dan ketaatan pada pimpinan yang dilakukan oleh Hamzah.2.    Pertahanan musuh di luar kota.3.    Tempatnya siasat yang diatur oleh Rasulullah dalam medan Perang

Sekalipun dalam pertempuran Uhud ini pihak pasukan Islam mengalami kekalahan, tetapi hal itu sedikitpun tidak mengecilkan hatinya. Hanya dianggap sebagai gelombang pasang surutnya perjuangan Islam.

Akibat perang Uhud :1.    Bangsa Yahudi di Madinah melepaskan janjinya dengan pihak Islam dan menggabungkan diri dengan pihak

Quraisy di Mekkah.2.    Kaum munafik yang dipimpin Abdullah bin Ubai makin meremehkan Islam.3.    Banyak tipuan yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam.

Misalnya : Pengiriman 77 orang guru untuk mengajar ke hulu Arab, tetapi kemudian guru itu dibunuh di Kikri Ma'unah.Peperangan lainnya masih cukup banyak, antara lain perang Khandak /perang Ahzab, perang Khaibar, perdamaian Hudaibiyah, pembebasan Kota Mekkah, perang Hunain, perang Muktah, perang Tabuk,dan lain-lain )Gali informasinya dari berbagai sumber(

2. Pengaruh Beberapa Peperangan Terhadap Pertumbuhan Islam

Beberapa kali peperangan fisabilillah pada masa permulaan di Madinah itu pengaruhnya besar sekali terhadap pertumbuhan Islam bila dipandang dari segala segi, yaitu :

-          Segi jumlah ; umat Islam jumlahnya makin hari makin bertambah lebih banyak, sekalipun banyak juga orang yang berusaha menghalanginya, tetapi usaha mengahalangi itu tidak mampu membendung meluapnya orang yang masuk Islam. Bertambahnya orang yang masuk Islam itu secara mudah dapat disaksikan dengan menaikkan jumalah pasukan Islam yang siap berangkat ke medan perang : Pada waktu perang Badr berangkat pasukan Islam 313 orang, perang Uhud 1000 orang, menghadapi Perjanjian Hudaibiyah 1500 orang, perang Khaibar 1600 orang, perang Khandak 3000 orang dan persiapan menghadapi perang Penaklukan Mekkah sebanyak 10.000 orang. Dengan demikian jumlah umat Islam lebih bertambah banyak bila dibandingkan dengan masa sebelum perang.

-          Segi kejiwaan ; umat Islam makin menjadi berani menghadapi segala tugas, lebih tambah merasa percaya terhadap diri sendiri dan keberhasilan usaha sendiri, serta umat Islam lebih bertambah teguh imannya terhadap Tuhan dan berkeyakinan dengan pertolongan-Nya pada akhirnya Islam pasti menang.

-          Segi Wilayah ; Pada mulanya wilayah hanya meliputi kota Madinah, kemudian makin hari makin bertambah luas, sehingga kaum musyrik Quraisy yang memiliki daerah luas kemudian berbalik menjadi terpojok. Hal itu mengakibatkan banyak orang-orang Mekkah berbondong-bondong pergi xneninggalkan tempat menuju Madinah akan menyatakan masuk Islam, antara lain keluarga dari Abbas bin Abdul Muththalib dan keluarga Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Muththalib.

-          Segi sikap ; Sejak terjadinya Perjanjin Hudaibiyah )6 H = 628 M( umat Islam bukan lagi sebagai pihak yang teraniaya belaka, melainkan sebagai pihak yang membalas, menangkis dan memberikan pukulan-pukulan terhadap musuh, sehingga mendapatkan kemenangan yang gemilang. Jadi peristiwa Hudaibiyah itu menjadi titik balik pihak Islam yang mengarah pada kemenangan, bukan lagi di pihak yang menderita.

3. WAFATNYA NABI MUHAMMAD SAWa.    Ibadah Haji Wada' (10 H = 631 M)

Disebut Haji Wada' atau Haji Perpisahan karena setelah Rasulullah SAW. melakukan ibadah haji kali itu, lebih kurang jarak empat bulan lagi beliau wafat. Rasulullah beribadah haji berangkat bersama-sama dengan 114.000 orang kaum muslimin. Beliau waktu itu melakukan ibadah haji dengan sempurna-sempurnanya yang kemudian diikuti oleh kaum muslimin sepanjang masa. Ketika di padang Arafah berkhutbah yang antara lain berisi :"Hai sekalian manusia, ketahuilah olehmu bahwa Tuhan dan bapakmu itu satu (satu saudara dan satu keluarga). Kamu sekalian itu keturunan Adam yang dijadikan dari tanah. Sesungguhnya yang termulia di sisi Allah itu orang yang paling Taqwa kepadaNya".

Kemudian Rasulullah menerima wahyu dari Allah SWT yang artinya :"Hari ini telah aku sempurnakan bagimu agama kamu dan telah Aku cukupkan nikmat Ku atas kamu dan Aku nyatakan keridlaan Aku bagimu Islam menjadi agama kamu". (Q.S.AI-Maidah : 3).

Rasulullah terus melakukan ibadah kurban 100 ekor unta dan dagingnya dibagikan untuk dinikmati kaum muslimin.Wahyu tersebut dan Khutbah beliau itu suatu isyarat bahwa tugas Nabi Muhammad SAW. telah selesai.

Page 17: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

c. Rasulullah SAW Sakit

Setelah selesai tugasnya menerima wahyu yang disempurnakan dan sudah disampaikan kepada umat manusia dengan sempurna. Maka beliau diambil kembali oleh Allah SWT. Lebih kurang dua setengah bulan dari haji Wada' beliau jatuh sakit. Setelah menderita sakit 10 hari lamanya beliau merasa berat tidak dapat lagi mengimami jamaah shalat kaum muslimin, sampai kaum muslimin menanti-nanti lama Rasulullah tidak kunjung datang. Oleh karena itu Rasulullah memerintahkan kepada Abu Bakar agar mewakili beliau mengimami shalat selama beliau sakit.

Umul Mukminin Siti 'Aisyah mengusulkan agar Rasulullah menunjuk orang selain ayahnya Abu Bakar itu, sebab ia sedang shalat sering menangis karena iba hatinya. Tetapi usul 'Aisyah itu tidak diterima oleh Rasulullah. Beliau tidak pernah membatalkan apa sabdanya.

Pada hari yang ke 14 dari sakit keras, Rasulullah dapat keluar dari kamar 'Aisyah dan bergembira melihat jamaah subuh yang diimami oleh Abu Bakar. Sebaliknya kaum muslimin juga sangat gembira yang hampir-hampir melepaskan shalatnya sebab melihat Nabi sudah sehat kembali itu. Pagi itu adalah hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 H setelah kaum muslimin selesai shalat jamaah beliau mengucapkan khutbah. Itulah khutabah Rasulullah yang terakhir.Isinya ialah : Memberi peringatan seluruh kaum Muslimin agar memegang teguh isi Al-Qur'an di dalam segala perkara baik yang halal maupun yang haram. Dan hanya itulah yang menolong Islam.Demikianlah Khutbah Rasulullah yang terakhir.

d.    Rasulullah SAW WafatNabi Muhammad SAW. telah bekerja keras siang malam 22 tahun 2 bulan dan 22 hari terus-menerus

dengan tidak mengenal lelah baik dalam keadaan bahaya maupun keadaan aman.Setelah usia 63 tahun beliau menderita sakit napas selama 14 hari dan merasa sembuh selama 24

jam pada penghabisan sakitnya, wafatlah Rasulullah SAW. dengan tenang di atas pangkuan Siti 'Aisyah dan di dalam rumah 'Aisyah pula. tepatnya hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal 11 H atau bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 M dalam usia 63 tahun.

Jenazah Rasulullah dimakamkan di kota Madinah di rumah 'Aisyah pada kamar )hujrah( tempat wafat beliau juga. Pemakaman dilakukan pada hari ketiga dari wafatnya, setelah umat Islam bekerja keras bermusyawarah memilih pemimpin untuk meneruskan tegaknya agama Islam yang sudah sempurna itu.e.    Peninggalan Nabi SAW buat umatnya.

Rasulullah adalah seorang Nabi yang sempurna semata-mata sebagai seorang yang digunakan Allah untuk mempraktekkan atau melakukan Firmannya yang sedikitpun tidak menyimpang dari seluruh isinya.

Maka oleh karena itu setelah beliau menerima dan melaksanakanya seluruh wahyu dari Allah yang dimulai dari turunnya "Surat Al-Alaq ayat : 1- 5" di gua Hira': dan ditutup dengan turunnya "Surat AI-Maidah ayat : 3" di padang Arafah. Di mana wahyu yang diterima beliau itu terkandung di dalam "Kitab Al Qur'an Al-Karim" yang berisi 114 surat, mengandung 6236 ayat. )menurut Tafsir Al Azhar(

Muhammad wafat hanya meninggalkan harta sebidang tanah yang kemudian diwakafkan kepada Baitul Mal. Tetapi sebagai Rasulullah beliau wafat meninggalkan ajaran Tauhid, Al Qur'an dan Al Hadits yang maha berharga bagi umatnya.

f.     Perubahan-perubahan yang dibawakan Rasulullah SAW

Pada Mulanya Jahiliyah1.    Menjadi Jahiliyah.

Lama kelamaan mereka tidak lagi menyembah Tuhan melainkan menyembah Ka'bahnya saja. Lebih-lebih setelah Ka'bah itu dikuasai oleh 'Amar bin Lahyi. Ia menempatkan berpuluh-puluh arca di sekitar Ka'bah untuk mereka sembah, di antara arca mereka yang terkenal adalah arca Hubal, Latta dan Uzza. Kecuali itu mereka mengistimewakan beberapa binatang untuk disajikan kepada berhalanya sebagai binatang korban, binatang korban itu ialah : Bahirah )seekor unta betina(, Saibah )seekor unta betina(, Washilah )seekor kambing betina( dan Ham )seekor unta jantan(. Sejak itu mereka jatuh menjadi Jahiliyah, dan dinilai oleh Al Quran :

2.    Sebagai bangsa pendusta yang tidak mau berfikir, Sebagaimanai ditegaskan oleh Allah )yang artinya( : "Allah tidak menjadikan (memerintahkan) bahirah, tidak

pula saibah, tidak pula washilah, tidak pula ham. Tetapi orang-orang kafirlah yang membuat dusta atas nama Allah, karena kebanyakan mereka tidak dapat berfikir". (Al-Maidah : 103).

Mereka mengharamkan untuk dimakan dagingnya binatang-binatang tersebut ; bahirah, saibah, washilah dan ham. Karena dianggap mereka binatang-binatang itu menjadi hak dan harus dikorbankan kepada berhalanya. Mereka itu dipimpin oleh Amr bin Lubayyi.

3.    Sebagai bangsa yang membangkang Firman Allah )yang artinya( : Mereka bertanya : “Apakah engkau datang kepada kami supaya kami

menyembah Allah saja, lalu kami harus meninggalkan apa-apa yang disembah oleh bapak-bapak kami. Cobalah datangkan (bencana) yang engkau ancamkan kepada kami, jika engkau berkata benar". (Al A'raJ: 70).

4.    Sebagai bangsa yang musyrik dengan mengambil arca, pohon, batu, kuburan dan benda-benda lain untuk disembah, dengan mengatakan untuk sebagai perantara menghampirkan dirinya dengan Tuhan. Firman Allah )yang artinya( :“Kami tidak menyembah mereka, hanya agar mereka menghampirkan kami kepada Tuhan sedekat-dekatnya". (Az Zumar : 3).

Page 18: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

Berubah menjadi umat yang mulia

1.    Berjiwa persatuanPada jaman Jahiliyah bangsa Arab terpecah belah menjadi banyak suku yang saling membanggakan diri

dan acap kali melibatkan diri dalam peperangan. Lain halnya setelah mereka memeluk agama Islam, sistem kesukuan sempit mereka hapuskan. Hanya ada satu ikatan kesatuan yaitu "Ikatan Islam". Sejak itulah Jazirah Arab terbentuk persatuan dan kesatuan gerakan, yaitu Gerakan Islam di dalam Negara Kesatuan Islam yang dipimpin oleh Muhammad Rasulullah.

2.    Percaya diri sendiri dan mampu berjihad.Sejak terjadinya Perjanjian Perdamaian Hudaibiyah, muslimin Arab mulai menunjukkan sikap gagah

terhadap orang kafir, sebaliknya bersikap lemah-lembut terhadap sesama muslimin. Dan saat itu kaum muslimin mulai percaya akan kekuatan diri sendiri.

Hanya berpegang pada satu konsep risalah, yaitu kitab suci Al Qur'an dan A1 Hadits )lain bacaan tidak ada(, kaum muslimin berhasil membentuk Negara Islam, dan mampu berjihad )berjuang( untuk menegakkan agama dan negara Islam.

3.    Wilayah seluruh Jazirah Arab, berada di dalam wilayah kekuasaan Negara Islam.4.    Sebagai orang-orang yang benar,

Sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam Al-Quran )yang artinya( :"Bagi orang-orang fakir yang berhijrah, yang mereka itu dikeluarkan dari tempat kediaman mereka dan dari harta benda mereka, lantaran mereka menuntut karunia dan keridlaan dari Allah, dan karena hendak menolong agama Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar". (Al Harsy : 8).

5.    Sebagai orang-orang yang memperoleh kemenanganSeperti ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an )yang artinya( :

"Dan orang-orang yang bertempat tinggal di negeri dan beriman (kaum Anshar) dari sebelum mereka (Muhajirin - hijrah), mereka itu mengasihi orang yang berhijrah kepada mereka, dan tidak merekadapafi dalam dada-dada mereka itu hajat dari pada apa-apa yang telah diberikan mereka (Muhajirin) dari pada diri mereka, walaupun adalah pada mereka berhajat kepadanya. Barang siapa yang memelihara din dari pada kikir, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan ".(A1 Ha rsy : 9).

6.    Sebagai orang.yang mendapat pangkat tinggi di sisi Allah dan memperoleh kebahagiaan Seperti ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an )yang artinya( : "Orang-orang yang beriman dan orang-orang

yang berhijrah dan berpegang dalam jalan Allah dengan harta benda mereka dan jiwa mereka, (adalah bagi mereka) sebesar-besar pangkat pada sisi Allah dan merekalah orang-orang yang berbahagia". (A1 Taubah : 20).

7.    Sebagai muslimin yang dipercaya oleh Allah, untuk mengemban amanat dari Allah berupa "Agama Islam yang telah disempurnakan, diridlai dan dipenuhi nikmat atasnya". Seperti ditegaskan oleh Allah dalam Al-Quran )yang artinya( :"Hari ini telah kami sempurnakan bagimu agamamu dan telah kami cukupkan nikmat Kami atasmu dan Kami nyatakan keridlaan Kami bagimu Islam menjadi Agamamu ". (Al-Maidah : 3).

g.    Ketinggian Akhlak Nabi dan Pribadinya1.    Ketinggian akhlak nabi SAW

Sejak dari anak-anak Muhammad hidup di kalangan masyaraka: Jahiliyah, penyembah berhala, penuh suasana permusuhan, rasa dengki dan kefanatikan golongan )suku(. Sikap hidup yang sekasar itu sediki: pun tidak mempengaruhi kehidupan Muhammad. Ia dijadikan oleh Tuhan lain dari pada mereka. Bahkan dia diutus untuk memperbaiki akhlak, karena itu ia harus memiliki budi pekerti yang tinggi.Firman Tuhan )yang artinya( : "Dan sesungguhnya engkau ada di atas budi pekerti yang agung ". (QS. Al Qalam:4).

Dengan ketinggian akhlak yang telah dikaruniakan oleh Allah itu, beliau diutus oleh Nya untuk memperbaiki akhlak umat manusia agar memiliki akhlak yang mulia. Sabda Rasulullah )yang artinya( :"Saya diutus untuk menyempurnakan budi pekerti yang mulia ". (Al Hadits).

Tugas yang dibebankan kepada Rasulullah itu adalah berat, tetapi tugas itu adalah mulia. Pedoman untuk memperbaiki akhlak itu tidak ada lain adalah Al-Qur'an. Sebab sejak semula beliau telah dididik oleh Allah agar Muhammad berakhlak seperti isi Al-Qur'an itu.Sabda Rasulullah )yang artinya( : "Saya dididik oleh Tuhanku, dengan sebaik-baik pendidikan ". (Al Hadits). "Akhlaknya adalah Al-Qur'an" )kata 'Aisyah(.

Seluruh isi Al-Qur'an itu adalah akhlak Rasulullah SAW. demikian pula akhlak para nabi yang terdahulu. Jadi akhlak Rasulullah itu merupakan himpunan akhlak para nabi pendahulunya. Dengan keadaan akhlak yang demikian itulah Rasulullah SAW. menyeru kepada manusia, bergaul dengan manusia, berkawan dengan manusia, bahkan berperang dengan manusia. Karena itulah kemenangan terletak di tangannya.

2.    Tabiat dan adat kebiasaannya.a.    Tampak selalu dalam keadaan berfikir.b.    Berbicara kalau memang diperlukan, tetapi tidak dapat dikatakan pendiam atau banyak bicara.c.    Banyak bersyukur atas segala nikmat.d.    Suka membela kebenaran dan tidak pernah marah.e.    Mengutamakan tamu daripada dirinya, dan selalu berusaha memberi kesan yang utama pada tamunya.

Page 19: rahmiatijuned.files.wordpress.com · Web viewSelama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam mengerjakannya. Sebagai

f.     Pemaaf terhadap siapapun dan pemurah serta penyayang terhadap sesama terutama terhadap anak-anak.g.    Bersikap adil atas perhatian beliau terhadap orang-orang yang diajak berbicara.h.    Tidurnya kadang-kadang di atas tanah, pasir, rumput dan kadang-kadang di atas tikar kulit.i.      Makanan beliau apa yang ada dan yang halal serta tidak memberatkan bagi yang melayani. Bila makan

dengan tiga jari kanan, sesudah makan terus menghirup bekas makanan yang berada di tiga jarinya itu.j.      Bila akan makan membaca Basmalah dan sesudah makan membaca Hamdallah. Demikian pula bila minum.k.    Nabi gemar mengenakan kemeja panjang atau jubah. Kadang-kadang mengenakan sarung, kupiyah atau

serban, dan kadang mengenakan serandal.l.      Warna yang digemari adalah, putih, merah dan hijau. Lagipula beliau gemar menggunakan minyak wangi.

Demikianlah antara lain sifat-sifat dan adat kebiasaan dalam kehidupan Nabi SAW. sehari-hari yang merupakan gambaran kepribadian beliau.

D. RANGKUMANKeteladanan Rasulullah SAW dalam membina Umat Periode Madinah

1.    Momentum bersejarah dimulainya periode Madinah adalah hijrah Rasulullah SAW ke Madinah yang mempunyai makna penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan Islam.

2.    Strategi dakwah Rasulullah SAW sesampainya di Madinah adalah dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut ; membangun masjid, mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar, membuat perjanjian dengan non Muslim, meletakkan dasar berdirinya negara Madinah, dan mengembangkan Islam ke berbagai wilayah.

3.    Keberhasilan Rasulullah dalam berdakwah dapat dibuktikan dengan perubahan positif bangsa arab baik dalam bidang agama, moral, sosial, politik, ekonomi, budaya dan sebagainya.

4.    Rahasia keberhasilan Rasulullah SAW dalam berdakwah secara eksternal adalah karena Allah senantiasa melidungi, membimbing beliau, sedang secara internal adalah karena kecerdasan dan kepemimpinan, serta ketinggian akhlaq dan keluhuran budi pekerti beliau.

5.    Peninggalan Rasulullah SAW bukanlah harta yang berlimpah, tapi berupa kitabullah Al Qur’an dan Al Hadits/ As Sunnah yang harus kita pegah teguh sebagai pedoman hidup.