jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh...

97
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, PELUANG PERTUMBUHAN, OPERATING LEVERAGE DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2016 Tumpal Manik, M.Si ; Dodi Dermawan,SE.,M.Ec; EMAN SULAEMAN Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Kepulauan Riau e-mail; [email protected] ABSTRAK Eman Sulaeman, 2017 : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012- 2016. Tim Promotor: Tumpal Manik, M.Si., Dodi Dermawan,SE.,M.Ec Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage, dan Likuiditas terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016 yang berjumlah 39 perusahaan. Metode pengambilan sampel yang digunakan penelitian adalah purposive sampling, sehingga diperoleh Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating

Transcript of jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh...

Page 1: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, PELUANG PERTUMBUHAN, OPERATING LEVERAGE DAN LIKUIDITAS TERHADAP

STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2012-2016

Tumpal Manik, M.Si ; Dodi Dermawan,SE.,M.Ec; EMAN SULAEMANFakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang Kepulauan Riaue-mail; [email protected]

ABSTRAKEman Sulaeman, 2017 : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva,

Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Tim Promotor: Tumpal Manik, M.Si., Dodi Dermawan,SE.,M.Ec

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage, dan Likuiditas terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016 yang berjumlah 39 perusahaan. Metode pengambilan sampel yang digunakan penelitian adalah purposive sampling, sehingga diperoleh total sampel penelitian sebanyak 22 sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mengunakan uji regresi linier berganda. Selanjutnya pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji t secara parsial dan uji F secara simultan.

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Likuiditas berpengaruh terhadap Struktur Modal. Sedangkan Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, dan Operating Leverage tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas,peluang pertumbuhan, operating leverage, dan likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal.

Kata kunci : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage, Likuiditas,dan struktur modal.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 2: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dan globalisasi dimasa sekarang menuntut

kemampuan bersaing perusahaan sangat komputen. Baik menghadapi pesaing

perusahaan yang berasal dari dalam negeri maupun perusahaan-perusahaan

asing yang memiliki modal yang melimpah. Hal ini menyebabkan setiap

perusahaan berupaya untuk tetap mempertahankan kelangsungan kompetitif.

Masalah struktur modal merupakan masalah yang penting bagi setiap

perusahaan, karena tinggi rendahnya struktur modal suatu perusahaan akan

mencerminkan bagaimana posisi terjadi financial pada perusahaan tersebut.

Manajer keuangan dituntut untuk mampu menciptakan struktur modal yang

optimal dengan cara menghimpun dana dari dalam maupun luar perusahaan

secara efisien, yang berarti bahwa keputusan manajer mampu meminimalisir

biaya modal yang ditanggung oleh perusahaan atau dapat memaksimalkan

nilai perusahaan. Biaya modal yang timbul merupakan suatu konsekuensi

langsung dari keputusan yang diambil. Ketika manajer menggunakan hutang

maka akan timbul biaya modal sebesar beban bunga yang disyaratkan oleh

kredit. Keputusan pendanaan atau struktur modal yang tidak cermat akan

berpengaruh langsung terhadap penurunan profitabilitas perusahaan tersebut

Struktur modal merupakan perbandingan atau imbangan pendanaan

jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan utang

jangka panjang terhadap modal sendiri. Pemenuhan kebutuhan dana

perusahaan dari sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba

ditahan, dan cadangan. Dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 3: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

mencari alternatif-alternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien

akan terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal.

Struktur modal yang optimal adalah struktur modal perusahaan yang akan

memaksimalkan harga sahamnya (Brigham dan Houston, 2011:155).

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan mengenai

variabel-variabel yang mempengaruhi terhadap struktur modal masih perlu

untuk diuji kembali karena adanya ketidak-konsistenan beberapa penelitian

terdahulu, terdapat perbedaan hasil penelitian yang berkaitan dengan

pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal. Pada penelitian Damayanti

(2013), menunjukkan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap

struktur modal. Sedangkan dalam penelitian Dwi putri (2012), menunjukkan

bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal. Selain itu,

jika dilihat dari hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh ukuran

perusahaan terhadap struktur modal, juga terdapat perbedaan hasil penelitiaan

Seftianne dan Handayani (2011), menunjukkan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh positif terhadap struktur modal, sedangkan pada penelitian

Firnanti (2011), menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap struktur modal. Pada penelitian yang dilakukan

Seftianne dan Handayani (2011), mengenai peluang pertumbuhan hasil dari

penelitian bahwa peluang bertumbuhan berpengaruh negatif terhadap struktur

modal, sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Damayanti (2013), bahwa

peluang bertumbuhan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Selain itu

juga perbedaan hasil penelitian yang dilakukan Hadianto dan Christian

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 4: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

(2010), menujukan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif terhadap

struktur modal, sedangkan hasil penelitian Hesti (2011), menunjukkan bahwa

struktur aktiva berpengaruh negatif tehadap struktur modal, serta penelitian

yang dilakukan Mardiansyah (2013) dan Hesti (2011), menujukkan hasil

dengan mengunakan variabel operating leverage yang mempengaruhi

struktur modal, hasil dari penelitian yang menunjukkan bahwa operating

leverage berpengaruh negatif terhadap struktur modal, serta penelitian yang

dilakukan Darsono (2012), menunjukkan hasil bahwa likuiditas berpengaruh

positif terhadap struktur modal.

Berdasarkan hasil penelitian Damayanti (2013), Darsono (2012), Kholifah

(2013), Hesti (2011) dan Hantoyo (2014) mengenai variabel-variabel yang

mempengaruhi struktur modal menunjukkan hasil yang berbeda antara hasil

penelitian yang satu dengan yang lainnya. Penulis ingin menambahkan satu

variabel yaitu likuitditas sebagai faktor yang mempengaruhi struktur modal.

Latar belakang tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian

dan mereplikasi penelitian Damayanti (2013), Darsono (2012), Kholifah (2013),

Hesti (2011) dan Hantoyo (2014) dengan judul“Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage,

dan Likuiditas terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Property dan

Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016”.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 5: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan TeoriStruktur Modal

Menurut Fahmi (2012:179), struktur modal merupakan gambaran dari

bentuk proporsi financial yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber

dari utang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri

(shareholders equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.

Dan ini dipertegaskan oleh jones bahwa struktur modal suatu perusahaaan

terdiri dari long-term debt dan shareholders equity, dimana stockholder

equity terdiri dari prefererred stock dan common equity, dan common equity

itu sendiri adalah terdiri dari commond stock dan retained earniarngs.

Menurut Brigham dan Houston (2011:155), struktur modal optimal

merupakan struktur modal perusahaan yang akan memaksimalkan harga

sahamnya. Sasaran struktur modal (Target Capital Struktur) yaitu: kombinasi

utang saham preferen, dan ekuitas biasa yang akan menjadi dasar

penghipunan modal oleh perusahaan. Definisi lain menurut Keown dalam

Elsa (2012), menyatakan bahwa perusahaan harus memahami komponen-

komponen utama struktur modal.Terlalu banyak utang akan dapat

menghambat perkembangan perusahaan yang juga akan membuat pemegang

saham berpikir dua kali untuk tetap menanamkan modalnya.

Komponen Struktur Modal

Menurut Gitman dan Zutter dalam Mei dan Farah (2014),

menyatakan struktur modal perusahaan merupakan kumpulan dana yang

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 6: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

digunakan dan dialokasikan oleh perusahaan dimana dana tersebut diperoleh

dari hutang jangka panjang dan modal sendiri.

Ada dua macam tipe modal yaitu modal hutang dan modal ekuitas

1) Modal hutang dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Hutang jangka pendek yaitu:

1. Akrual yaitu kewajiban-kewajiban yang timbul dari jasa yang telah

diterima oleh perusahaan tetapi pembayarannya belum dilakukan

oleh perusahaan.

2. Utang usaha yaitu kewajiban yang timbul dari pembelia-pembelian

yang dilakukan perusahaan secara kredit.

3. Pinjaman bank jangka pendek yaitu pinjaman jangka pendek tanpa

jaminan dimana utang yang dijaminan diberikan melalui mekanisme

pembayaran.

4. Commercial paper yaitu bentuk pembiayaan hutang jangka pendek

tanpa jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan besar yang memiliki

reputasi bank.

b. Hutang jangka panjang terbagi dua yaitu:

1. Pinjaman berjangka

Suatu perjanjian antara pihak peminjam dan pemberi pinjaman,

dimana pihak peminjam setuju untuk membayar bunga dan pokok

pinjaman pada waktu tertentu kepada pihak meminjamkannya

dengan jangka waktunya antara tiga sampai dengan lima tahun.

2. Obligasi (Bond)

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 7: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Obligasi adalah suatu perjanjian jangka panjang dimana pihak

peminjam setuju untuk membayar bungan dan pokok pinjaman

pada waktu tertentu kepada pemegang obligasi. Obligasi disebut

juga pinjaman berjangka, tetapi dalam penerbitan obligasi biasanya

disebarluaskan dan ditawarkan kepada publik dalam penerbitan

obligasi lebih dari satu pemberi pinjaman.

2) Modal ekuitas

Menurut Gitman dan Zutter dalam Mei dan Farah (2014), menyatakan

modal ekuitas terdiri dari dana jangka panjang yang disediakan oleh

kepemilikan perusahaan, yaitu para pemegang saham perusahaan dapat

memperoleh modal sendiri dengan memilih melalui pendanaan internal

seperti laba ditahan, ataupun pendananaan eksternal dengan menjual

saham biasa maupun saham istimewa. Modal sendiri dapat dibedakan

menjadi 3 yaitu :

a. Saham biasa (common stock)

Saham biasa adalah salah satu bentuk kepemilikan atas perusahaan

yang paling murni dan paling dasar. Pemegang saham biasa sering

disebut saham sisa pemilik karena mereka menerima apa yang tersisa

dalam perusahaan setelah klaim pada pendapatan dan aset terpenuhi.

b. Saham Istimewa (preferred stock)

Saham istimewa adalah bentuk khusus dari kepemilikan yang

mempunyai dividen tetap secara berkala. Pemilik saham istimewa

akan diprioritaskan terlebih dahulu dalam pembayaran dividennya

sebelum dibagikan kepada pemilik saham biasa.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 8: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

c. Laba ditahan (retained earning)

Laba ditahan adalah jumlah dari seluruh perolehan, dividen bersih

yang ditahan, dan diinvestasi ulang oleh perusahaan. Laba ditahan

tidak dibagikan kepada pemilik sebagai dividen, sehingga laba ditahan

merupakan bentuk pendanaan internal perusahaan.

Pecking Order Theory

Pecking order theory ini menjelaskan mengenai pengambilan suatu

keputusan pendanaan perusahaan dengan menentukan sumber dana yang

paling disukai.

Menurut Husna dalam Wibowo (2013), menyatakan bahwa pecking

order theory adalah urutan sumber pendaanan dari internal (laba ditahan)

dan eksternal (penerbitan ekuitas baru). Teori ini menjelaskan keputusan

pendanaan yang diambil oleh perusahaan. Secara ringkas, teori ini

menyatakan bahwa:

1. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi

perusahaan).

2. Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian dividen yang

ditargetkan, dengan berusaha menghindari perubahan pembayaran

dividen secara drastis.

3. Kebijakan dividen yang relatif egan untuk diubah yang disertai dengan

fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak bias diduga,

mengakibatkan bahwa dana hasil operasi kadang-kadang melebihi

kebutuhan dan untuk investasi, meskipun pada kesempatan yang lain,

mungkin kurang. Apabila dana hasil operasi kurang dari kebutuhan

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 9: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

investasi, maka perusahaan akan mengurangi saldo kas atau menjual

sekuritas yang dimiliki.

4. Apabila pendanaan dari luar diperlukan, maka perusahaan akan

menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dulu, yaitu dimulai

dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang

berkarakteristik opsi (seperti obligasi), baru akhirnya apabila masih

belum mencukupi, saham baru diterbitkan

Trade off theory

Trade off theory menjelaskan manfaat dari hutang adalah

pengurangan pajak dari pembayaran bunga yang sesuai. Sebagian perusahaan

akan memilih rasio utang yang tinggi jika hal itu dapat membayar tarif

pajak yang tinggi untuk mengurangi beban pajak. Oleh karena itu, semakin

tinggi tarif pajak suatu perusahaan maka semakin besar keuntungan yang

akan diperoleh perusahaan atas penggunaan hutang (Setiyawan, 2014).

Menurut Brigham dan Houston (2011:183), menyatakan perusahaan

menukar manfaat pajak dari utang dengan masalah yang timbul oleh

potensial kebangkrutan. Definisi lain menurut Ross dalam Farah (2014), trade

off theory mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan merupakan hasil

trade-off dari keuntungan pajak dengan menggunakan hutang dengan biaya

yang akan timbul sebagai akibat penggunaan hutang tersebut. Trade-off

theory dalam struktur modal adalah menyeimbangkan manfaat dan

pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat

lebih besar, tambahan hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan

karena penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 10: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

tidak diperbolehkan. Trade-off theory sudah mempertimbangkan berbagai faktor

seperti corporate tax, biaya kebangkrutan, dan personal tax dalam menjelaskan

mengapa suatu perusahaan memilih struktur modal tertentu.

Walaupun model trade-off theory tidak dapat menentukan secara

tepat struktur modal yang optimal, namun model tersebut memberikan

kontribusi penting adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi, sebaiknya menggunakan

sedikit hutang.

2. Perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak

menggunakan hutang dibandingkan perusahaan yang membayar pajak

rendah. Kesimpulannya adalah penggunaan hutang akan menigkatkan

nilai perusahaan tetapi hanya pada sampai titik tertentu. Setelah

titik tersebut, penggunaan hutang justru menurunkan nilai perusahaan

tersebut.

Informasi asimetris (Asymmetric informasi) merupakan situasi di mana

manajemen memiliki informasi yang berbeda (lebih baik) tentang prospek

perusahaan dibandingkan dengan yang dimiliki oleh investor (Brigham dan

Houston (2011:185).

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan

yang ditunjukkan pada total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata penjualan

(Riyanto,2011:305).

Menurut Brigham dan Houston (2011), menyatakan ukuran perusahaan

adalah gambaran dari besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan sulit

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 11: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

membiayai investasinya lewat pasar modal karena besarnya asimetri

informasi yang terjadi. Investor dapat memperoleh lebih banyak informasi

dari perusahaan kecil dari pada perusahaan besar. Dengan diperolehnya dana

lewat pasar modal menjadikan proporsi utang menjadi semakin besar dalam

struktur modalnya.

Struktur Aktiva

Menurut Brigham dan Houston (2011), menyatakan Struktur aktiva

adalah penentuan berapa besar alokasi untuk masing-masing komponen

aktiva secara garis besar dalam komposisinya yaitu aktiva lancar dan aktiva

tetap. Ketika perusahaan memiliki proporsi aktiva berwujud yang lebih

besar, penilaian assetnya menjadi lebih mudah sehingga permasalahan

asimetri informasi menjadi lebih rendah. Dengan demikian, perusahaan akan

mengurangi kemampuan penggunaan modal utangnya ketika proporsi aktiva

berwujud meningkat.

Struktur aktiva merupakan komposisi aktiva perusahaan yang akan

menunjukkan seberapa besar asset perusahaan dapat digunakan sebagai

jaminan untuk mendapatkan pinjaman. Struktur aktiva mencerminkan dua

komponen aktiva secara garis besar dalam komposisinya yaitu aktiva lancar

dan aktiva tetap (Damayanti, 2013).

Profitabilitas

Menurut James dan John (2013), menyatakan profitabilitas adalah

suatu hubungan yang terjadi antara laba dengan penjualan dan laba dengan

investasi yang secara bersama-sama keduanya menunjukkan efektifitas

keseluruhan operasi perusahaan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 12: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Menurut Fahmi (2013), menyatakan rasio profitabilitas mengukur aktivitas

manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan besar kecilnya tingkat keutungan

yang diperoleh dalam hubungan dengan penjualan maupun investasi. Semakin

baik rasio profitabilitas, maka semakin baik mengambarkan kemampuan yang

tinggi untuk memperoleh keuntungan perusahaan.

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba. Salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas

perusahaan adalah Return On Assets (ROA). ROA merupakan tingkat

pengembalian atas aset-aset dalam menentukan jumlah pendapatan bersih

yang dihasilkan dari aset-aset perusahaan dengan menghubungkan pendapatan

Peluang Pertumbuhan

Menurut Damayanti (2013:22), menyatakan peluang pertumbuhan

merupakan tingkat keberhasilan kinerja perusahaan dalam satu periode

tertentu. Perusahaan yang berpeluang untuk mencapai pertumbuhan yang

tinggi pasti akan mendorong perusahaan untuk terus melakukan ekspansi

usaha dan dana yang dibutuhkan pasti tidaklah sedikit dan kemungkinan

dana internal yang dimiliki jumlahnya terbatas sehingga akan mempengaruhi

keputusan struktur modal atau pendanaan suatu perusahaan.

Perusahaan yang berada pada tingkat pertumbuhan yang tinggi juga

cenderung dihadapkan pada situasi kesenjangan informasi yang tinggi antara

manajer dan investor mengenai proyek investasi perusahaan sehingga

mengakibatkan modal ekuitas saham lebih besar dibandingkan dengan biaya

modal hutang, karena menurut pandangan investor, modal saham lebih

beresiko dibandingkan hutang sehingga perusahaan cenderung menggunakan

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 13: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

hutangnya terlebih dahulu sebelum menggunakan ekuitas saham baru

(Setiawan dalam Seftianne dan Handayani, 2011).

Operating Leverage

Operating leverage adalah perubahan dalam volume penjualan akan

menghasilkan perubahan laba (atau rugi) yang lebih dari proporsional. Laba

operasional perusahaan atas perubahaan dalam penjualan perusahaan disebut

sebagai tingkat leverage operasional DOL (degree of operating leverage).

Tingkat leverage oparasional suatu perusahaan dengan tingkat ouput tertentu

atau penjualan adalah persentase perubahan dalam laba operasional atas

persentase perubaha dalam ouput (atau penjualan) yang menyebabkan

perubahan dalam laba (James dan John, 2013:138).

Menurut Panca dkk (2011), menyatakan bahwa operating leverage

timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang memiliki biaya-biaya

operasi tetap. Operasi leverage mencerminkan pengaruh besarnya biaya

tetap terhadap laba perusahaan.

Operating leverage yaitu sampai sejauh mana biaya tetap digunakan

dalam operasi suatu perusahaan (Brigham dan Houston 2011:160). Tingkat

biaya modal sangat berkaitan dengan struktur modal perusahaan. Perusahaan

lebih memilih struktur modal yang memiliki tingkat biaya modal yang

rendah. Tingkat operating leverage yang tinggi memungkinkan perolehan

keuntungan dari peningkatan volume penjualan dengan cara menurunkan

harga. Dengan penurunan harga tersebut, perusahaan dapat meningkatkan

labanya. Karena operating leverage merupakan pertimbang yang penting

dalam mengambil keputusan mengenai struktur modal perusahaan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 14: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Likuiditas

Menurut Darsono (2012), likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan didalam membayar hutang jangka pendek

yang telah jatuh tempo dengan aktiva lancar yang dimiliki. Perusahaan dengan

tingkat likuiditas tinggi, berarti perusahaan tersebut memiliki cukup banyak dana

yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan. Sehingga semakin

tinggi tingkat likuiditas, akan semakin rendah struktur modal yang digunakan.

Menurut Fahmi (2012) likuiditas current rastio (CR) adalah kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Tingkat

likuiditas yang tinggi akan memperkecil tingkat kegagalan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban finasial perusahaan jangka pendek kepada kreditur dan

belaku sebaliknya. Apabila tinggi rendahnya rasio ini akan mempengaruhi

keinginan investor untuk menginvestasiakan dananya. Pengertian rasio likuiditas

adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemapun perusahaan dalam

memenuhi kebutuhan jangka pendek. Rasio likuiditas mempunyai tujuan untuk

menguji kebutuhan dana solvensi perusahaan, kemampuan perusahaam membayar

kewajiban yang harus dipenuhi (Sunyoto,2013).

Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2014: 64).

Hipotesis

Dari pegembangan hipotesis yang telah jelaskan diatas, maka hipotesis

penelitian yang dapat diambil sebagai berikut:

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 15: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

H1: Diduga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal pada

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesi

H2: Diduga struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

H3: Diduga profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal pada

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

H4 : Diduga peluang pertumbuhan berpengaruh terhadap struktur modal

pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

H5: Diduga operating leverage berpengaruh terhadap struktur modal

pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

H6: Diduga likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal pada

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

H7: Diduga ukuran perusahaan, stuktur aktiva, profitabilitas, peluang

pertumbuhan, operating leverage, likuiditas secara simultan

berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan property dan

real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 16: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2012-2016.

Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono, (2014:38) variabel penelitian merupakan segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

Dalam penelitian ini, melibatkan dua variabel, yaitu variabel dependen

dan variabel independen.Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2014:38).

Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variable yang dipengaruhi atau menjadi

akibat, karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2014:39). Dalam penelitian

ini, variabel dependennya adalah struktur modal.

Varibel Independen

Varibel independen merupakan variable yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependen terikat

(Sugiyono, 2014:39).

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 17: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Variabel-variabel independen di dalam penelitian ini, yaitu: ukuran

perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, peluang pertumbuhan, operating

leverage dan likuiditas.

Jenis dan Sumber Data

Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder

yang bersifat kuantitatif yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui

media perantara yaitu laporan keuangan yang telah didokumentasikan oleh

perusahaan propertiydan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis

yang telah tersusun dalam bentuk arsip (data dokumenter) yang terbitkan

oleh pihak lain. Data sekunder ini diperoleh dari (BEI) melalui situs resmi

Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id ).

Metode Pengambilan Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah wilayah generitas yang terdiri dari atas: obyek/subjek

yang mempuyai kualitas dan karateristik tertentu ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (sugiyono, 2014:80).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2012-2016.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 18: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Dari pengamatan peneliti, ditemukan 39 perusahaan Property dan Real

Estate yang dijadikan sebagai populasi yang diperoleh dari Bursa Efek

Indonesia (BEI).

Sampel

Menurut Sugiyono, (2014:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

Metode purposive sampling adalah Teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014:85). Tujuan dari penggunaan metode ini

adalah untuk mendapatkan sampel yang sesuai atau memenuhi kriteria-

kriteria yang telah ditentukan peneliti. Adapun kriteria sampel yang

ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan property dan real estate yang listing di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2012 – 2016.

2. Perusahaan property dan real estate yang mempublikasikan laporan

keuangan per 31 desember selama 5 tahun berturut-turut, yaitu dari

tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016.

3. Perusahaan property dan real estate yang memiliki data lengkap

selama periode penelitian yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

4. Perusahaan property dan real estate yang memiliki laba bersih atau laba

positif selama periode 2012 – 2016.

Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan penelitian tersebut,

maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel perusahaan dalam penelitian ini

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 19: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

adalah sebanyak 22 perusahaan property dan real estate yang memenuhi

kriteria sebagai sampel selama periode 2012 – 2016.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan metode

studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi pustaka dilakukan dengan cara

mengumpulkan data informasi artikel, jurnal, literature, Internet, dan penelitian

terdahulu yang didukung oleh literatur lainnya yang memuat pembahasan

yang berkaitan dengan penelitian. Sedangkan metode dokumentasi dilakukan

dengan mengumpulkan, pencatatan dan pengkajian data yang digunakan

dalam penelitian ini, seperti laporan keuangan perusahaan property dan real

estate periode 2012 - 2016 yang diperoleh dengan mengakses ke situs resmi

Bursa Efek Indonesia ( www.idx.co.id )

Definisi Operasional Variabel

Struktur Modal

Struktur modal dalam penelitian ini diukur dari rasio DR (debt ratio)

yang diukur dengan perbandingan antara total utang dengan total aset.

Brigham dan Houston (2013:143), mengemukakan rumus sebagai berikut:

Total Hutang DR =

Total Aset

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan besar asset yang dimiliki oleh

perusahaan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dilambangkan dengan

(Size) dalam suatu persamaan. Menurut Kartini dan Tulus Arianto (2008)

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 20: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

dalam Wijayanti dan Janie (2012), mengemukakan rumus dengan logaritma

dari total aktiva sebagai berikut:

Size = Log (Total Aset)

Struktur Aktiva

Struktur aktiva merupakan dua komponen aktiva dalam komposisinya

yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Struktur Aktiva ini dilambangkan

dengan ( SA) dalam suatu persamaan yang diukur dengan perbandingan

jumlah aktiva tetap dengan total aktiva. Rumus variabel ini menurut

Brigham dan Houston (2013), adalah sebagai berikut

Aktiva Tetap SA =

Total Aktiva

Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba pada suatu periode tertentu dalam menjalankan suatu kegiatan

operasional atau bisnisnya. Dalam penelitian ini, profitabilitas dilambangakan

dengan ROA (Retun On Asset) dalam suatu persamaan yang diukur dengan

perbandingan laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Brigham dan

Houston (2013:153), mengemukakan rumus sebagai berikut:

Laba Bersih Setelah PajakROA =

Total Aset

Peluang Pertumbuhan

Peluang Pertumbuhan (Growth opportunity) adalah kesempatan yang

dimiliki oleh perusahaan dalam pengembangkan dimasa mendatang.

Pengukur variabel ini dilambangkan dengan Growth dalam suatu persamaan

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 21: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

yang diukur dengan perbandingan antara selisih antara jumlah penjualan

periode ini dengan periode sebelumnya perbandingan dengan penjualan

periode sebelumnya. Damayanti (2013:22), mengemukakan rumus sebagai

berikut:

Penjualan t - Penjualan t-1 GROWTH =

Penjualan t-1

Operating Leverage

Operating leverage adalah perubahan dalam volume penjualan akan

menghasilkan perubahan laba (atau rugi) yang lebih dari proporsional.

Pengukuran variabel ini dilambangkan DOL (degree of operating leverage)

dalam suatu persamaan yang diukur dengan perbandingan antara persentase

perubahan dalam laba operasional EBIT (earning before interest and taxes)

laba bersih sebelum bunga dan pajak dengan persentase perubahan dalam

ouput atau penjualan. James dan John (2013:143), mengemukakan rumus

sebagai berikut:

Persentase Perubahan EBITDOL =

Persentase Perubahan Penjualan

Likuiditas

Likuiditas adalah rasio pengukur kemampuan perusahaan didalam

membayar hutang jangka pendek yang telah jatuh tempo dengan aktiva lancar

yang dimiliki. Rasio likuiditas ini dilambangkan dengan current ratio ( CR)

dalam suatu persamaan yang diukur dengan perbandingan jumlah hutang

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 22: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

jangka pendek dengan total aktiva lancar. Rumus variabel ini menurut

Darsono (2012:3), adalah sebagai berikut:

Total Aktiva LancarCR =

Total Hutang Jangka Pendek

Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan

program komputer yaitu program (software) SPSS versi 21.

Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

antara lain uji statistik deskriptif, pengujian asumsi klasik dilanjutkan

dengan perumusan analisis regresi linear berganda, dan pengujian hipotesis

yaitu uji t, uji F serta, koefisiendeterminasi.

Uji Statistik Deskiptif

Menurut (Ghozali, 2013:19) menyatakan bahwa statistik deskriptif

memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-

rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis

dan skewness (kemencengan distribusi).

Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik berguna untuk mengetahui apakah data yang

digunakan telah memenuhi ketentuan dalam model regresi, maka itu

dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik yang meliputi normalitas,

multikolonieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Adapun pengujian ini

dari masing-masing dapat dijelaskan sebagai sebagai berikut:

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 23: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi

yang baik ketika memiliki nilai residual yang terdistribusi normal atau

mendekati normal (Ghozali, 2013:160). Dalam penelitian ini, untuk menguji

normalitas data dilakukan melalui uji statistik parametrik one-sample

Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan dari one-sample

Kolmogorov-Smirnov dengan membuat hipotesis:

H0 : Data residual berdistribusi normal

HA : Data residual tidak berdistribusi normal

Pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:

1. Jika nilai signifikansi atau nilaiprobabilitas > 0,05; maka Ho

diterima atau berdistribusi normal.

2. Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 ; maka Ho

ditolak atau data tidak berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuanuntuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen

Ghozali (2013:105). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol. Dalam mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 24: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance

inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang dipilih yang tidak

dijelaskan oleh variabel independenlainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah

dama dengan nilai VIF tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya mutikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama

dengan nilai VIF ≥10 (Ghozali, 2013:106).

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2013:110).

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi yaitu dengan uji durbinn-watson (dw test), uji lagrange

multiplier (lm test), uji statistics q : box-pierce/ ljung box, dan uji run test.

Pada penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi

dengan menggunakan uji run test.

Menurut Ghozali (2013:120), Run test sebagai bagian dari statistic non-

parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat

korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka

dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk

melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis).

HO : residual (res_1) random (acak)

HA : residual (res_1) tidak random

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 25: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedatisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).

Dalam penelitian ini, Ada beberapa uji statistik yang dapat dilakukan untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas yaitu dengan uji glejser, uji park

dan uji white.

Pada penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas

dengan menggunakan uji park.

Menurut Ghozali (2013:141), Park mengemukakan metode bahwa

variansi (s2) merupakan fungsi dari variabel-variabel independen. Oleh karena

nilai s2i umumnya tidak diketahui, maka dapat ditaksir dengan menggunakan

residual Ut sebagai proksi, sehingga persamaan menjadi :

LnU2i = α + β LnXi + vi

Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut

signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model

empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya, jika

parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homoskedastisitas

pada data model tersebut tidak dapat ditolak.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 26: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan

antara dua variabel atau lebih. Analisis regresi ini juga dapat menunjukkan

arah hubungan antara variabel dependen dan variabel independen (Ghozali,

2013:96). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh variabel bebas yaitu ukuran perusahaan, struktur aktiva,

profitabilitas, peluang pertumbuh, dan operating leverage berpengaruh

terhadap variabel dependen yaitu struktur modal.

Adapun persamaan model regresi linear tersebut yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

Y = α + β1 X1 + β2 X2+ β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + β6 X6 + e

Dimana:

Y = Struktur Modal

α = Konstanta

β1,β2, β3,β4,β5, β6 = Koefisien Regresi masing-masing variabel indevenden

X1 = Ukuran Perusahaan

X2 = Struktur Aktiva

X3 = Profitabilitas

X4 = Peluang Pertumbuhan

X5 = Operating Leverage

X6 = Likuiditas

e = Tingkat kesalahan atau gangguan (error)

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 27: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Pengujian Hipotesis

Uji - t (Parsial)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:99). Hipotesis nol (Ho) yang akan

diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau:

Ho : bi = 0

Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA)

parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:

HA : bi ≠ 0

Artinya, variabel independen tersebut merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen.

Untuk menguji hipotesis menggunakan uji statistik t, dilakukan

dengan cara membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut

tabel. Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut:

a. Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan menerima HA.

Artinya, suatuvariabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen.

b. Apabila t hitung<t tabel, maka Ho diterima dan menolak HA.

Artinya, suatu variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 28: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Uji -F (Simultan)

Uji statistik F digunakanuntuk menunjukkan apakahsemua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis nol

(Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama

dengan nol, atau: (Ghozali, 2013:98).

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5= b6= 0

Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA)

tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau:

HA :b1≠ b2≠ b3 ≠b4≠b5≠ b5≠0

Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Untuk menguji hipotesis menggunakan statistik F, dilakukan dengan

cara membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

a. Apabila nilai F hitung >F tabel, maka Ho ditolak dan menerima

HA, berarti semua variabel independen secara bersama-sama

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Apabila nilai F hitung <F tabel, maka Ho diterima dan menolak HA,

berarti masing-masing variabel independen secara bersama-sama

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 29: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R 2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati

satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,

2013:97). Nilai R² berkisar antara 0-1. Nilai yang kecil berarti kemampuan

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2012-2016. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2012-2016. Dari pengamatan peneliti, ditemukan 39 perusahaan

Property dan Real Estate yang dijadikan sebagai populasi yang diperoleh

dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah

ditetapkan tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah sampel dari penelitian ini

adalah sebanyak 22 perusahaan property dan real estate yang memenuhi

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 30: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

kriteria sebagai sampel. Rincian perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai

berikut:

Analisis Statistik Deskriptif

Analisis Statistik Deskriptif dilakukan dalam penelitian ini agar

dapat memberikan gambaran terhadap masing-masing variabel yang digunakan

dalam penelitian yang mencangkup nilai minimum, nilai maksimum, nilai

rata-rata, dan standard deviasi dengan menggunakan bantuan program SPSS

V. 21 . Hasilnya dapat dilihat pada table 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Analisis Statistik Deskrip

Descriptive Statistics

N Minimum

Maximum

Mean Std. Deviation

DR 110 .13 .74 .4156 .13932SIZE 110 11.20 13.58 12.6209 .56998SA 110 .02 .95 .5675 .22411ROA 110 .01 .32 .0779 .05253GROWTH 110 -.65 2.99 .1966 .40729DOL 110 .04 1.47 .3418 .18538CR 110 .24 6.45 2.0193 1.27383

Valid N (listwise)

110

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017Berdasarkan tampilan hasil pengolahan SPSS pada tabel 4.2 diatas maka

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Variabel Struktur Modal /DER (Y), memiliki nilai minimum 0.13 dan

nilai maksimum 0.74 nilai rata-rata 0.4156 dan standard deviasi sebesar

0.13932.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 31: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

2. Variabel Ukuran Perusahaan/SIZE (X1), memiliki nilai minimum 11.20

dan nilai maksimum 13.58 dengan nilai rata-rata 12.6209 dan standard

deviasi 0.56998.

3. Variabel Struktur Aktiva/SA (X2), memiliki nilai minimum 0.02 dan nilai

maksimum 0.95 dengan nilai rata-rata 0.5675 dan standard deviasi 0.

22411.

4. Variabel Profitabilitas/ROA (X3), memiliki nilai minimum 0.01 dan nilai

maksimum 0.32 dengan nilai rata-rata 0.779 dan standard deviasi 0.

05253.

5. Variabel Peluang Pertumbuhan /Growth (X4), memiliki nilai minimum

-0.65 dan nilai maksimum 2.99 dengan nilai rata-rata 0.1966 dan standard

deviasi 0.40729.

6. Operating Leverage (X5), memiliki nilai minimum 0.04 dan nilai

maksimum 1.47 dengan nilai rata-rata 0.3418 dan standard deviasi

0.18538.

7. Likuiditas (X6), memiliki nilai minimum 0.24 dan nilai maksimum 5.33

dengan nilai rata-rata 2.0193 dan standard deviasi 1.27383.

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi, yang digunakan untuk melihat

sejauhmana validasi model yang digunakan dalam model regresi linier berganda.

Hasil perhitungan uji asumsi klasik akan dijelaskan masing-masing

sebagai berikut :

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 32: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013:160), Uji Normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam suatu model regresi linier berganda, variable penggangu atau

residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksinya yaitu

dengan analisis grafik dan uji statistik. Hasil Uji Normalitas data dilakukan

dengan SPSS 21 for windows hasilnya dapat dilihat dibawah ini :

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 33: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized ResidualN 110

Normal Parametersa,b

Mean .0000000Std. Deviation

.09991004

Most Extreme Differences

Absolute .068Positive .068Negative -.037

Kolmogorov-Smirnov Z .709Asymp. Sig. (2-tailed) .696a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017

Dengan melihat tampilan grafik histogram (gambar 4.1) dapat disimpulkan

bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal yang tidak menceng

kekiri ataupun kekanan, sedangkan dengan melihat grafik Normal Probability Plot

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 34: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

(gambar 4.2) dapat disimpulkan bahwa data menunjukkan pola distribusi normal

terlihat dari titik-titik yang mengikuti garis diagonal.

Menurut Ghozali (2013:163) Uji normalitas dengan grafik dapat

menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal pada

statistik bisa sebaliknya, oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi

dengan uji statistik.

Dari hasil uji statistik dengan uji Kolmogorov Smirnov (Tabel 4.3),

besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0.709 dan tidak signifikan pada 0.05

karena nilai probabilitas 0.696 > 0.05 berarti data residual terdistribusi normal dan

konsisten dengan uji sebelumnya.

Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2013:105), Uji Multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara

variabel independen. Pengujian Multikolinieritas dapat dilakukan dengan uji

statistik dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance

diantara variabel independen.Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0.10, maka

tidak terjadi Multikolinieritas.

Berikut ini adalah hasil uji Multikolinieritas dengan menggunakan SPSS 21

for windows:

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 35: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -.391 .224

SIZE .096 .018 .391 .909 1.100

SA -.364 .055 -.586 .629 1.589

ROA -.551 .412 -.208 .207 4.837

GROWTH .043 .030 .127 .668 1.496

DOL -.018 .107 -.024 .247 4.051

CR -.076 .009 -.695 .666 1.501

a. Dependent Variable: DRSumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017

Berdasarkan hasil pengolahan pada table 4.4 menunjukkan hasil

perhitungan nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar

variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai

Variance Inflator Faktor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu

variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi disimpulkan

bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF dari masing-masing

variabel independen adalah sebagai berikut:

1. Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) nilai VIF 1.100 < 10 dan nilai

Tolerance 0.909 > 0.1, maka dapat disimpulkan bahwa data Ukuran

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 36: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Perusahaan dalam model regresi ini tidak terjadi masalah

multikolinearitas.

2. Variabel Struktur Aktiva (SA) nilai VIF 1.589< 10 dan nilai Tolerance

0.629> 0.1, maka dapat disimpulkan bahwa data Struktur Aktiva dalam

model regresi ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.

3. Variabel Profitabilitas (ROA) nilai VIF 4.837< 10 dan nilai Tolerance

0.207 > 0.1, maka dapat disimpulkan bahwa data Profitabilitas dalam

model regresi ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.

4. Variabel Peluang Pertumbuhan (GROWTH) nilai VIF 1.496< 10 dan nilai

Tolerance 0.668 > 0.1, maka dapat disimpulkan bahwa data Peluang

Pertumbuhan dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas.

5. Variabel Operating Leverage (DOL) nilai VIF 4.051< 10 dan nilai

Tolerance 0.247> 0.1, maka dapat disimpulkan bahwa data Operating

Leverage dalam model regresi ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.

6. Variabel Likuiditas (CR) nilai VIF 1.501< 10 dan nilai Tolerance 0.666 >

0.1, maka dapat disimpulkan bahwa data Likuiditas dalam model regresi

ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.

Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013:110) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah

dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model

regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 37: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Pada penelitian ini uji autokorelasi menggunakan analisis Run test.

Menurut Ghozali (2013:120) uji Run Test sebagai bagian dari statistic non-

parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual dapat

korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka

dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunkan untuk

melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak(sitematis).

H0 : residual (res_1) random (acak)

HA : residual (res_1)tidak random

Berikut hasil pengujian autokorelasi dengan Run test yang dilakukan

dengan menggunakan SPSS 21 for windows. Hasil uji tersebut dapat dilihat dari

tabel berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized ResidualTest Valuea -.00939Cases < Test Value 55Cases >= Test Value 55Total Cases 110Number of Runs 53Z -.575Asymp. Sig. (2-tailed) .565a. Median

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017

Hasil tampilan pengolahan SPSS pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai

test adalah -0.00939 memberikan probabilitas 0.565 tidak signifikan pada 0.05

yang berarti hipotesis H0 tidak ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa

residual random (acak) atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 38: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013:139) Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskesdasitas dan jika berbeda

disebut Heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah Homoskesdasitas atau

tidak terjadi Heteroskesdasitas.

Pada penelitian ini uji heteroskesdasitas dilakukan dengan menggunakan

analisis grafik scater plot dan analisis uji Park. Pada analisis grafik scater plot jika

titik-titik yang ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka di

indikasikan terjadi heteroskesdasitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik

menyebar diatas dan dibawah sumbu y maka tidak terjadi heteroskesdasitas.Pada

uji gletser jika variabel independent significant mempengaruhi variabel dependent

maka di indikasikan terjadi Heteroskedastisitas.

Menurut Ghozali (2013:141), Park mengemukakan metode bahwa

variansi (s2) merupakan fungsi dari variabel-variabel independen. Oleh karena

nilai s2i umumnya tidak diketahui, maka dapat ditaksir dengan menggunakan

residual Ut sebagai proksi, sehingga persamaan menjadi :

LnU2i = α + β LnXi + vi

Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut

signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 39: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya, jika

parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homoskedastisitas

pada data model tersebut tidak dapat ditolak.

Hasil pengujian heteroskesdastisitas sebagai berikut:

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan grafik

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017

Dari grafik scaterplot (gambar 4.3) dapat dilihat bahwa data menyebar

secara acak, tidak beraturan, dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan

tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. maka disimpulkan

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 40: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Tabel 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Park

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -8.315 3.258 -2.552 .015SIZE .482 .287 .343 1.678 .101SA -1.080 1.072 -.247 -1.007 .320ROA -7.897 5.556 -.465 -1.422 .163GROWTH .158 .540 .057 .293 .771DOL 1.831 1.233 .443 1.485 .145CR .023 .111 .039 .207 .837

a. Dependent Variable: LnU2iSumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017

Hasil tampilan pengolahan SPSS pada tabel 4.6 memberikan koefisien

parameter untuk variabel independen tidak ada yang signifikan, yaitu variabel

independen SIZE, SA, ROA, GROWTH, DOL dan CR terhadap variabel

dependen LnU2i nilai sig/ probabilitas semuanya diatas 0,05, maka dapat

disimpulkan model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. Hal ini konsisten

dengan uji Scatterplots.

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi digunakan terutama untuk tujuan peramalan, di mana

dalam model tersebut ada variabel dependen (tergantung) dan variabel independen

(bebas).Dalam praktik, regresi sering dibedakan antara regresi sederhana dan

regresi berganda. Disebut regresi sederhana (simple regression) jika hanya ada

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 41: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

satu variabel independen, sedangkan disebut regresi berganda (multiple

regression) jika ada lebih dari satu variabel independen.

Menurut Ghozali (2013:95) dalam analisis regresi, selain mengukur

kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel

dependen diasumsikan random/ stokastik, yang berarti mempunyai distribusi

probabilistik. Variabel independen/ bebas diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam

pengambilan sampel yang berulang).

Berdasarkan pengujian asumsi klasik diatas, dapat disimpulkan bahwa

model regresi lolos dari uji asumsi klasik. Hasil analisis regresi linier berganda

ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.391 .224 -1.746 .084

SIZE .096 .018 .391 5.279 .000

SA -.364 .055 -.586 -6.577 .000

ROA -.551 .412 -.208 -1.338 .184

GROWTH .043 .030 .127 1.465 .146

DOL -.018 .107 -.024 -.171 .865

CR -.076 .009 -.695 -8.026 .000

a. Dependent Variable: DR

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 42: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017

Berdasarkan hasil pengolahan analisis regresi pada tabel 4.7 diatas, maka

dapat disusun persamaan regresi linier berganda :

Y = -0,391 + 0,096 X1 - 0,364 X2 - 0,551 X3 + 0,043 X4 - 0,018 X5 -

0,076 X6 + e

Persamaan regresi diatas mempunyai arti sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar -0,391 menyatakan bahwa jika variabel independen

dianggap konstan, maka rata-rata Struktur Modal menururn sebesar

0,391%

2. Koefesien regresi Ukuran Perusahaan/SIZE(X1) sebesar 0,096 dengan

nilai yang positif menunjukah adanya hubungan searah dengan struktur

modal, menyatakan bahwa setiap penambahan Ukuran Perusahaan sebesar

1% akan meningkatkan Struktur modal sebesar 0,096%

3. Koefesien regresi Struktur Aktiva/SA (X2) sebesar -0,364 dengan nilai

yang negatif menunjukah adanya hubungan tidak searah dengan struktur

modal, menyatakan bahwa setiap penambahan Struktur Aktiva sebesar 1%

akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,364 %

4. Koefesien regresi Profitabilitas/ROA (X3) sebesar -0,551 dengan nilai

yang negatif menunjukah adanya hubungan tidak searah dengan struktur

modal menyatakan bahwa setiap penambahan Profitabilitas sebesar 1%

akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,551%

5. Koefesien regresi Peluang Pertumbuhan/GROWTH (X4) sebesar 0,043

dengan nilai yang positif menunjukah adanya hubungan searah dengan

struktur modal menyatakan bahwa setiap penambahan Peluang

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 43: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Pertumbuhan sebesar 1% akan meningkatkan Struktur Modal sebesar

0,043%

6. Koefesien regresi Operating Leverage/DOL (X5) sebesar -0,018 yang

positif menunjukah adanya hubungan searah dengan struktur modal,

menyatakan bahwa setiap penambahan Operating Leverage sebesar 1%

akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,018%

7. Koefesien regresi Likuiditas /CR (X6) sebesar -0,076 dengan nilai yang

negatif menunjukah adanya hubungan tidak searah dengan struktur modal,

menyatakan bahwa setiap penambahan Likuiditas sebesar 1% akan

menurunkan Struktur Modal sebesar 0,076%

Pengujian Hipotesis

Uji Parsial (Uji T)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Analisis secara parsial ini digunakan

untuk menentukan variabel independen yang memiliki variabel hubungan paling

dominan terhadap variabel dependen.Pada uji t, nilai probabilitas dapat dilihat

dari hasil pengolahan program SPSS pada tabel coefficients kolom sig atau

significance.

Pengambilan keputusan pada uji t yaitu :

1. Jika probabilitas > 0,05 atau t hitung < t tabel atau –t hitung > -t tabel, maka

H0 tidak dapat ditolak.

2. Jika sig < 0,05 atau nilai t hitung > t tabel atau –t hitung < -t tabel, maka H0

ditolak.

Berikut hasil uji t dengan program SPSS 21 for windows pada tabel 4.8

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 44: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Tabel 4.8

Hasil Uji Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -.391 .224 -1.746 .084SIZE .096 .018 .391 5.279 .000 .909 1.100SA -.364 .055 -.586 -6.577 .000 .629 1.589ROA -.551 .412 -.208 -1.338 .184 .207 4.837GROWTH .043 .030 .127 1.465 .146 .668 1.496DOL -.018 .107 -.024 -.171 .865 .247 4.051CR -.076 .009 -.695 -8.026 .000 .666 1.501

a. Dependent Variable: DRSumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017

Berdasarkan tampilan hasil pengolahan SPSS pada tabel 4.8 diatas maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel Ukuran Perusahaan/SIZE (X1) mempunyai hasil koefisien regresi

yang menunjukkan hubungan bersifat positif dengan tingkat signifikan

sebesar 0,000 < 0.05 (p< 0.05), sedangkan nilai t hitung 5.279 nilai ini

akan dibandingkan dengan tabel t dengan signifikansi 5% (0.05) dengan

jumlah observasi (n) = 110, jumlah variabel independen (k) = 6 derajat

nilai table t 2 sisi df = n-k-1(df= 110-6-1= 105) didapat nilai t tabel =

1.984. Oleh karena t hitung > t tabel (5.279 > 1.983 ), maka hipotesis H0

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 45: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

ditolak atau H1 diterima yang menyatakan Ukuran Perusahaan (X1) secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal (Y).

2. Variabel Struktur Aktiva/SA (X2) menunjukkan hasil koefisien regresi

yang mempunyai hubungan bersifat negatif dengan tingkat signifikan

sebesar 0,000 < 0.05 (p<0.05), sedangkan t hitung -6.577. Oleh karena -t

hitung > - t tabel (-6.577 > -1.983) maka hipotesis H0 ditolak atau H2

diterima yang menyatakan Struktur Aktiva (X2) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal (Y).

3. Variabel Profitabilitas/ROA(X3) menunjukkan hasil koefisien regresi yang

mempunyai hubungan bersifat negatif dengan tingkat signifikan sebesar

0.184 > 0.05 (P>0.05), sedangkan -t hitung -1.338. Oleh karena t hitung <

-t tabel (-1.338 < -1.983) maka hipotesis H0 tidak ditolak atau H3 ditolak

yang menyatakan Profitabilitas/ROA (X3) secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap Struktur modal (Y).

4. Variabel Peluang Pertumbuhan/GROWTH (X4) menunjukkan hasil

koefisien regresi yang mempunyai hubungan bersifat negatif dengan

tingkat signifikan sebesar 0.146 > 0.05 (P>0.05), sedangkan t hitung

1.465. Oleh karena t hitung < t tabel (1.465 < 1.983) maka hipotesis H0

tidak ditolak atau H4 ditolak yang menyatakan Peluang Pertumbuhan

/GROWTH (X4) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

Struktur modal (Y).

5. Variabel Operating Leverage/DOL (X5) menunjukkan hasil koefisien

regresi yang mempunyai hubungan bersifat positif dengan tingkat

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 46: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

signifikan sebesar 0.865 > 0.05 (P>0.05), sedangkan t hitung -0.171. Oleh

karena -t hitung < -t tabel (-0.171 < -1.983) maka hipotesis H0 tidak

ditolak atau H5 ditolak yang menyatakan Operating Leverage /DOL (X5)

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur modal (Y).

6. Variabel Likuiditas/CR (X6) menunjukkan nilai koefisien regresi yang

mempunyai hubungan bersifat negatif dengan tingkat signifikan sebesar

0.000 < 0.05 (P<0.05), sedangkan t hitung -8.026. Oleh karena -t hitung >

-t tabel (-8.026 > -1.983) maka hipotesis H0 ditolak atau H6 diterima yang

menyatakan likuiditas/CR (X6) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap Struktur modal (Y).

Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara

bersama-sama atau serentak terhadap variabel dependen. Nilai probabilitas dari uji

simultan dapat dilihat dari hasil pengolahan program SPSS 21 for windows pada

tabel ANOVA kolom sig atau significance. Untuk menguji hipotesis digunakan

dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Jika nilai probabilitas > 0,05 atau F hitung < F tabel pada derajat

kepercayaan 5%, maka H0 tidak dapat ditolak.

2. Jika nilai probabilitas < 0,05 atau F hitung > F tabel pada derajat

kepercayaan 5%, maka H0 ditolak.Berikut Uji Simultan dengan bantuan

program SPSS versi 21 for windows :

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 47: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Tabel 4.9

Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

1Regression 1.028 6 .171 16.212 .000b

Residual 1.088 103 .011Total 2.116 109

a. Dependent Variable: DRb. Predictors: (Constant), CR, ROA, SIZE, GROWTH, SA, DOL

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada tabel 4.9 menghasilkan nilai F

hitung sebesar 16.212 dengan tingkat signifikansi 0.000 nilai ini akan

dibandingkan dengan tabel F dengan signifikansi 5% (0,05) dengan jumlah

observasi (n) = 110, jumlah variabel independen (k) = 6, derajat nilai F tabel yaitu

df = n-k-1 didapat nilai F tabel = 2,19. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih

kecil dari 0,05 (p=0,00<0,05) dan F hitung > F tabel (16.212 > 2,19. ) maka

hipotesis H0 ditolak atau H6 diterima yang menyatakan Ukuran Perusahaan,

Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan

Likuiditas secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap Struktur

Modal.

Koefesien Determinasi

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 48: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Menurut Ghozali (2013:97) koefesien determinasi (R2) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable

dependen.Nilai koefesien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variable dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variable-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variable dependen.

Kelemahan mendasar penggunaaan koefisien determinasi adalah bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap

tambahan satu variabel independen, maka R square pasti meningkat tidak peduli

apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan

nilai Adjusted R square pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik.

Berikut hasil pengujian koefesien determinasi dengan bantuan SPSS 21.

Tabel 4.10

Uji Koefesien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1.697a .486 .456 .10278

a. Predictors: (Constant), CR, ROA, SIZE, GROWTH, SA, DOLb. Dependent Variable: DR

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 21, 2017

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS model summary pada

tabel 4.10 besarnya adjusted R2 adalah 0,456 hal ini berarti 45,6% variasi Struktur

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 49: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Modal dapat dijelaskan oleh variasi dari keenam variabel independen yaitu

Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan,

Operating Leverage dan Likuiditas. Sedangkan sisanya (100% - 45,6% = 54,4%)

dijelaskan oleh variabel diluar penelitian.

Pembahasan Penelitian

Ukuran Perusahaan

Variabel Ukuran Perusahaan/SIZE (X1) mempunyai hasil koefisien regresi

yang menunjukkan hubungan bersifat positif dengan tingkat signifikan sebesar

0,000 < 0.05 (p< 0.05), sedangkan nilai t hitung 5.279 nilai ini akan dibandingkan

dengan tabel t dengan signifikansi 5% (0.05) dengan jumlah observasi (n) = 110,

jumlah variabel independen (k) = 6 derajat nilai table t 2 sisi df = n-k-1(df= 110-

6-1= 105) didapat nilai t tabel = 1.983. Oleh karena t hitung >t tabel (5.279 >1.983

), maka hipotesis H0 ditolak atau H1 diterima yang menyatakan Ukuran

Perusahaan (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal

(Y).

Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t) dapat diketahui bahwa variabel

ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2012-2016.

Menurut Darsono, (2012) menyatakan semakin besar ukuran perusahaan

maka kebutuhan struktur modal perusahan akan semakin tinggi pula. Begitu pula

sebaliknya, semakin kecil ukuran perusahaan maka akan semakin rendah struktur

modal. Perusahaan dengan skala besar lebih mudah mencari sumber pendanaan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 50: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Perusahaan besar lebih mudah mendapatkan kepercayaan investor, maupun

kreditor dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Perusahaan yang mengalami ukuran yang lebih besar memiliki harapan

untuk mendapatakan pinjaman dana kreditur dari berbagai sumber pendanaan

akan lebih mudah, karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki probalitas

lebih besar akan lebih mudah untuk memenangkan persaingan bisnis perusahaa,

sebaliknya perusahaan dengan skala kecil akan lebih menghadapi ketidak

pastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang

mendadak.

Hasil penelitian ini konsisten dan memperkuat penelitian Darsono (2012)

yang hasil penelitiannya Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Struktur

Modal.

Struktur aktiva

Variabel Struktur Aktiva/SA (X2) menunjukkan hasil koefisien regresi

yang mempunyai hubungan bersifat negatif dengan tingkat signifikan sebesar

0,000 < 0.05 (p<0.05), sedangkan t hitung -6.577. Oleh karena -t hitung > - t

tabel (-6.577 > -1.983) maka hipotesis H0 ditolak atau H2 diterima yang

menyatakan Struktur Aktiva (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

Struktur Modal (Y). Hal ini menjelaskan bahwa struktur aktiva (SA) telah

menggalami peningkatan, maka struktur modal (DR) akan mengalami penurunan.

Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t) dapat diketahui bahwa variabel

struktur aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2012-2016.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 51: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Variable Struktur aktiva dapat diartikan sebagai nilai aktiva tetap

perusahaan yang dapat dijadikan sebagai agunan kepada pihak kreditur guna

memperoleh persetujuan pemberian pinjaman (Damayanti, 2013).

Hasil analisis diatas konsisten dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Damayanti (2013) yang hasil penelitiannya Struktur Aktiva

berpengaruh terhadap Struktur Modal.

Profitabilitas

Variabel Profitabilitas/ROA(X3) menunjukkan hasil koefisien regresi yang

mempunyai hubungan bersifat negatif dengan tingkat signifikan sebesar

0.184 > 0.05 (P>0.05), sedangkan t hitung -1.338. Oleh karena -t hitung < -t tabel

(-1.338 < -1.983) maka hipotesis H0 tidak ditolak atau H3 ditolak yang

menyatakan Profitabilitas/ROA (X3) secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap Struktur modal (Y).

Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t) dapat diketahui bahwa variabel

profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2012-2016.

Menurut Sulaiman (2012), menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat

profitabilitas yang tinggi akan cenderung menggunakan laba ditahan/ retained

earning sebagai sumber pendanaan perusahaan.

Hal ini menggambarkan bahwa profit yang tinggi pada perusahaan tidak

memberikan kecenderungan perusahaan, untuk mengunakan hutang yang relatif

lebih kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiyai

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 52: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

sebagian besar kebutuhaan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara

internal (Wijayati dan Nirmala, 2012).

Jadi semakin tinggi profit suatu perusahaan, maka struktur modalnya akan

semakin rendah. Perusahaan dengan profit tinggi cenderung menggunakan dana

internal terlebih dahulu, baru kemudian menggunakan dana yang berasal dari

eksternal (Santika dan Sudiyatno, 2011). Hasil penelitian ini sesuai dengan

pecking order theory bahwa perusahaan yang memiliki tingkat laba atau

keuntungan yang tinggi pada dasarnya tidak membutuhkan banyak pembiayaan

dengan hutang karena laba yang dimilikinya mampu memenuhi sebagian besar

kebutuhan perusahaan (Wibowo, 2013).

Hasil analisis diatas konsisten dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Darsono (2012) dan Darmayanti (2013) yang hasil penelitiannya

Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal.

Peluang Pertumbuhan

Variabel Peluang Pertumbuhan/GROWTH (X4) menunjukkan hasil

koefisien regresi yang mempunyai hubungan bersifat negatif dengan tingkat

signifikan sebesar 0.146 > 0.05 (P>0.05), sedangkan t hitung 1.465. Oleh karena t

hitung < t tabel (1.465 < 1.983) maka hipotesis H0 tidak ditolak atau H4 ditolak

yang menyatakan Peluang Pertumbuhan /GROWTH (X4) secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap Struktur modal (Y).

Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t) dapat diketahui bahwa variabel

peluang pertumbuhan tidak berpengaruh dan signifikan terhadap struktur modal

pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2012-2016.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 53: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Semakin tinggi peluang pertumbuhan maka semakin tingggi penggunaan

hutang jangka panjang oleh perusahaan yang akhirnya mempertinggi struktur

modal dan sebaliknya (Damayanti, 2013).

Pertumbuhaan yang tinggi, maka kemungkinan perusahaan mendapatkan

laba akan semakin besar, sehingga sebagian hasil laba disisikan untuk membayar

hutang memungkinkan menurunkan hutang perusahaan (Wijayati dan Nirmala,

(2012). Hasil penelitian ini menunjukan arah negatif yang sesuai dengan

pernyaan pecking order theory (Wibowo, 2013).

Hasil analisis diatas berbeda dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Darmayanti (2013) yang hasil penelitiannya Peluang

Pertumbuhan berpengaruh terhadap Struktur Modal.

Operating Leverage

Variabel Operating Leverage/DOL (X5) menunjukkan hasil koefisien

regresi yang mempunyai hubungan bersifat positif dengan tingkat signifikan

sebesar 0.865> 0.05 (P>0.05), sedangkan t hitung -0.171. Oleh karena -t hitung <

-t tabel (-0.171< -1.983) maka hipotesis H0 tidak ditolak atau H5 ditolak yang

menyatakan Operating Leverage /DOL (X5) secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap Struktur modal (Y).

Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t) dapat diketahui bahwa variabel

Operating Leverage tidak berpengaruh dan signifikan terhadap struktur modal

pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2012-2016.

Karena dalam hal ini perusahaan property dan real estate tidak terlalu

banyak menggunakan biaya tetap yang akan menyebabkan kenaikan pada

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 54: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

operating leverage. Setiap perusahaan memiliki kendali atas operating leverage

mereka (Hesti, 2011).

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Hesti (2011) dan hasil

penelitiannya Operating Leverage tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal.

Likuiditas

Variabel Likuiditas/CR (X6) menunjukkan nilai koefisien regresi yang

mempunyai hubungan bersifat negatif dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 <

0.05 (P<0.05), sedangkan t hitung -8.026. Oleh karena -t hitung > -t tabel (-8.026

> -1.983) maka hipotesis H0 ditolak atau H6 diterima yang menyatakan

likuiditas /CR (X6) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Struktur modal

(Y).

Artinya semakin tinggi current ratio (CR) perusahaan, maka struktur

modal (DR) akan semakin rendah, begitupun sebaliknya semakin rendah current

ratio (CR) perusahaan maka struktur modal (DR) akan semakin tinggi.

Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t) dapat diketahui bahwa variabel

Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal pada

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2012-2016.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi likuiditas perusahaan maka

semakin rendah struktur modal. Semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam

melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya maka hal tersebut dapat

mengindikasikan perusahaan berada dalam keadaan sehat. Hal tersebut akan

mempermudah perusahaan untuk memperoleh kewajiban jangka penjang yang

berasal dari pihak luar perusahaan (Darsono,2012).

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 55: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Menurut Pecking Order Theory, perusahaan yang mempunyai likuiditas

yang tinggi akan cenderung tidak menggunakan pembayaran dari hutang. Hal ini

di sebabkan perusahaan dengan tingkat likuiditas tinggi mempunyai dana internal

yang besar, sehingga perusahaan tersebut akan menggunakan dana internalnya

terlebih dahulu untuk membiayai perusahaan sebelum mengunakan

pembiayaan eksternal melui hutang, maka semakin tinggi tingkat likuiditas suatu

perusahaan akan semakin kecil kemungkinan perusahaan dalam mendanai

perusahaan melalui hutang.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Darsono (2012) yang hasil

penelitiannya likuiditas berpengaruh terhadap Struktur Modal.

Ukuran Perusahan, Stuktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan,

Operating Leverage, dan Likuiditas

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada tabel 4.8 menghasilkan nilai F

hitung sebesar 16.212 dengan tingkat signifikansi 0.000 nilai ini akan

dibandingkan dengan tabel F dengan signifikansi 5% (0,05) dengan jumlah

observasi (n) = 110, jumlah variabel independen (k) = 6, derajat nilai F tabel yaitu

df = n-k-1 didapat nilai F tabel = 2,18. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih

kecil dari 0,05 (p=0,00<0,05) dan F hitung > F tabel (16.212 > 2,18. ) maka

hipotesis H0 ditolak atau H7 diterima yang menyatakan Ukuran Perusahaan,

Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan

Likuiditas secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap Struktur

Modal.

Suatu perusahaan yang akan memenuhi kebutuhan pendananya lebih

mengutamakan pengunaan dana yang sumber dari dalam perusahaan akan

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 56: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar. Jika kebutuhan akan dana

yang sudah demikian juga meningkatnya karena pertumbuhan perusahaan.

Apabila dana dari sumber internal sudah digunakan semua, maka tidak ada

pilihan lain selain menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan

baik hutang dengan mengeluarkan saham baru untuk memenuhi kebutuhan

dananya. Jika dalam memenuhi kebutuhan dana dari sumber ekstern tersebut

lebih mengutamakan pengunakan hutang, maka ketergantungan pada pihak

luar akan semakin besar dan berisiko finansial, sebaliknya apabila hanya

terfokus pada pengunaan saham, maka biaya yang ditimbulkan akan sangat

mahal. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menyeimbangkan antara

kedua sumber dana tersebut. Struktur modal merupakan masalah penting

bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal perusahaan akan

mempunyai pengaruh yang langsung terhadap posisi finansial perusahaan.

Hasil analisis diatas konsisten dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Hesti (2011), Darsono (2012), Damayanti, Kholifah (2013), dan

Hantoyo (2014), yang hasil penelitiannya ukuran perusahaan, stuktur aktiva,

profitabilitas, peluang pertumbuhan, operating leverage, likuiditas secara

simultan berpengaruh terhadap struktur modal.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan perumusan masalah yang ada dan hasil analisis serta uji

hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 57: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

1. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap

struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.

2. Variabel struktur aktiva berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur

modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.

3. Variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.

4. Variabel peluang pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.

5. Variabel Operating Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.

6. Variabel Likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur

modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.

7. Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan,

Operating Leverage dan Likuiditas secara bersama-sama atau simultan

berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal pada perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2012-2016.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 58: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang memerlukan

perbaikan dan pengembangan untuk penelitian-penelitian berikutnya. Adapun

keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya terfokus pada perusahaan property dan real estate

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016, sehingga

penelitian ini tidak menjangkau seluruh perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Faktor fundamental perusahaan yang digunakan sebagai dasar untuk

memprediksi Struktur Modal hanya terbatas pada ukuran perusahaan

(SIZE), stuktur aktiva (SA), profitabilitas (ROA), peluang pertumbuhan

(GROWTH), operating leverage (DOL), dan likuiditas current ratio (CR).

3. Hasil pengamatan yang relative singkat yaitu selama 5 tahun pengamatan

(2012 – 2016) dengan jumlah data sampel yang diolah sebanyak 110 data

laporan keuangan.

Saran

Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan

saran sebagai berikut :

1. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan mampu memcari faktor-

faktor lain yang mepengaruhi struktur modal.

2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan jenis perusahaan

lain sebagai objek penelitian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 59: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

3. penelitian selanjutnya diharapkan menambah data sampel pada perusahaan

yang berbeda, sehingga mendapatkan data sampel yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene,F. dan Joel F. Houston, 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Brigham, Eugene,F. dan Joel F. Houston, 2013. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Darsono, Ratri Dian Hestuningrum, 2012. Pengaruh Karekteristik Perusahaan terhadap Struktur Modal Perusahaan Pemanufakturan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2010. Jurnal Akuntansi, vol.1,no. 1, 2012, p. 8.

Elsa, Dwi Putri Meidera, 2012. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Manajemen. vol. 01, no.1.

Fahmi, Irham, 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Farah, Margaretha, Saputri Bella dan Lutfi Ryanni Mei, 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012. Journal Manajemen, vol.1, no.1, p 1-21.

Firnanti, Friska, 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, vol.13, no.2, p.19-128.

Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Edisi ke-7 Semarang : Universitas Diponegoro.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 60: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Hartoyo, Weko Kawiswara Abiprayasa. 2014. Faktor- faktor yang Mempengaruhi struktur modal perusahaan Tektil dan Garmet yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Journal Accounting Analysis,vol.3, no.2, p. 247- 254.

Kholifah, Umi, 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di BEI periode 2009 -2011. Jurnal Dinamika Manajemen, vol. 3, no.2,p. 33-48.

Liwang, Paramitha dan Florencia, 2011. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan-perusahaan Yang Tergabung Dalam LQ45 Periode Tahun 2006-2009. Jurnal Semantik, 2011. ISBN 979-26-0255-0.

Mardiansyah, Tommy, 2013. Pengaruh Profitabilitas dan Operating Leverage Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2011. Skripsi S1. Universitas Negeri Padang.

James Van Horne C., dan John Wachowicz, M, 2013a. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Buku 1 Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.

James Van Horne C., dan John Wachowicz, M, 2013b. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Buku 2 Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.

Riyanto, Bambang, 2011. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 10. Yogyakarta: BPVE.

Riyanto, Bambang, 2011. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4. Yogyakarta: BPVE.

Rosana, Yuniati F, 2011.Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004- 2009. Skripsi S1. Universitas Diponegoro.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 61: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

Santika, Rista Bagus, dan Sudiyatno, Bambang, 2011. Menetukan Struktur Modal Perusahaan Manufaktur diBursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2006-2008. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan. vol.3, no.2, p.172 – 182.

Seftianne dan Ratih Handayani, 2011.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Publik Sektormanufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. vol.13, no.1, p.39-56.

Sulaiman. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Struktur aktiva, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal pada perusahaan manufaktur sektor food and beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011. Jurnal Dinamika Manajemen. vol. 2, no. 4, p.97-112.

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunyoto, Danang. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: Refika Aditama

Wardani, Hesti, Kusuma, 2011. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Operating Leverage terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI. Skripsi S1. Universitas Gunadarma.

Wibowo, Eddy, Seto, 2013. Faktor -faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI) Tahun 2010-2012. Skripsi S1. Universitas Diponegoro.

Wijayati, Arum, dan Nirmala, Dyh Patr Janiei, 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2010. Jurnal Juraksi vol. 1,no.1, p.29-42.

Winahyuningsih, dkk, 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi, p.1- 17.

Wulandari, ikasari, nuur, 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manukfaktur yang Terdaftar (BEI). Tahun 2008-

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal

Page 62: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/JURNAL-Eman-Sulaeman.docx · Web viewPengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage

2010. Skripsi S1. Universitas Negeri Yogyakayta.www.google.com

www.sahamok.com

www.idx.co.id.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Peluang Pertumbuhan, Operating Leverage dan Likuiditas terhadap Struktur Modal