markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang...

32
AKUNTANSI ZAKAT Saat ini, pemerintah telah mengeluarkan UU No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Hal ini merupakan langkah yang lebih maju dibandingkan masa sebelumnya. Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan (PPh), wajib pajak yang sudah membayar zakat kepada lembaga pengelola zakat atau Badan Amil Zakat yang disahkan pemerintah, maka pembayaran zakat tersebut dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajaknya (PKP). Muzakki apabila memiliki surat bukti (dokumen) pembayaran zakat dapat menggunakan dokumen tersebut untuk keperluan pengurangan PKP-nya. Untuk itu diperlukan sistem pencatatan yang baik bagi lembaga-lembaga zakat yang ada. Namun, pada penyusunan mini paper ini, pembahasan dibatasi pada akuntansi zakat saja. Zakat merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu untuk mengeluarkan sebagian dari hartanya yang diatur berdasarkan ketentuan syara.’ Pelaksanaan zakat tersebut dibantu oleh lembaga zakat. Lembaga zakat berperan dalam memobilisasi zakat dari muzakki (wajib zakat) dan melakukan pendistribusian zakat kepada mereka yang berhak menerima (mustahik). Dengan semakin majunya umat baik dari segi ekonomi, ilmu pengetahuan maupun keyakinan beragama, maka jumlah muzakki (pembayar zakat) akan bertambah dan juga kuantitas zakat akan meningkat. Kondisi tersebut menyebabkan perlunya sistem manajemen dan akuntansi yang baik dalam pengelolaan

Transcript of markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang...

Page 1: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

AKUNTANSI ZAKAT

Saat ini, pemerintah telah mengeluarkan UU No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan

Zakat. Hal ini merupakan langkah yang lebih maju dibandingkan masa sebelumnya.

Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan (PPh), wajib pajak

yang sudah membayar zakat kepada lembaga pengelola zakat atau Badan Amil Zakat yang

disahkan pemerintah, maka pembayaran zakat tersebut dapat digunakan sebagai pengurang

penghasilan kena pajaknya (PKP). Muzakki apabila memiliki surat bukti (dokumen)

pembayaran zakat dapat menggunakan dokumen tersebut untuk keperluan pengurangan

PKP-nya. Untuk itu diperlukan sistem pencatatan yang baik bagi lembaga-lembaga zakat

yang ada. Namun, pada penyusunan mini paper ini, pembahasan dibatasi pada akuntansi

zakat saja. Zakat merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu yang telah memenuhi

syarat-syarat tertentu untuk mengeluarkan sebagian dari hartanya yang diatur berdasarkan

ketentuan syara.’ Pelaksanaan zakat tersebut dibantu oleh lembaga zakat. Lembaga zakat

berperan dalam memobilisasi zakat dari muzakki (wajib zakat) dan melakukan

pendistribusian zakat kepada mereka yang berhak menerima (mustahik). Dengan semakin

majunya umat baik dari segi ekonomi, ilmu pengetahuan maupun keyakinan beragama,

maka jumlah muzakki (pembayar zakat) akan bertambah dan juga kuantitas zakat akan

meningkat. Kondisi tersebut menyebabkan perlunya sistem manajemen dan akuntansi yang

baik dalam pengelolaan zakat tersebut. Dengan adanya kedua sistem tersebut, diharapkan

pengelolaan zakat menjadi lebih efektif, efisien, serta lebih transparan (jelas arah keluar

masuknya dana yang akan dizakati tersebut). Selain sistem informasi akuntansi dan sistem

informasi manajemen yang baik, pengelolaan zakat juga membutuhkan dukungan politik

(political will) dari pemerintah.

Page 2: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

A. Sejarah Pengelolaan Zakat di Indonesia

Sejak awal masuknya Islam ke Indonesia, zakat merupakan salah satu sumber dana

untuk pengembangan ajaran Islam. Hal ini ditunjukkan dengan ditemukannya naskah-

naskah Islam seperti Wejangan Syekh. Wacana keislaman pada periode kolonial tidak bisa

mengesampingkan nama Dr. C. Snouck Hurgronje. Doktor tersebut merupakan Penasihat

Urusan Pribumi dan Islam. Dengan nasihat-nasihatnya, Snouck adalah tokoh yang paling

berpengaruh dalam pemutusan kebijakan-kebijakan kolonial terhadap bentuk pengelolaan

kas masjid yang didapatkan melaui zakat dan biaya pernikahan, serta wakaf. Berdasarkan

hasil penelitian dan data yang diperolehnya dari wilayah-wilayah di Nusantara, terlihat

bahwa zakat mal, zakat fitrah, sedekah, serta sumbangan-sumbangan lain keagamaan sudah

melembaga dalam masyarakat. Penekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan

zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan zakat hasil

pertanian begitu ditekankan di Priangan, tapi tidak di wilayah Jawa. Pemerintah kolonial

hanya mengawasi pelaksanaan dan pengelolaan zakat di wilayah Jawa dan Madura, tidak

termasuk wilayah vorstenlanden (kerajaan). Dalam masa-masa berikutnya, khususnya

sekitar 10 tahun sebelum abad 21 hingga menjelang lengsernya Suharto dari kursi

kepresidenan, perkembangan filantropi Islam atau kedermawaan di Indonesia tidak dapat

dicegah lagi. Setelah Lokakarya I di Bali pada Juni 2003, Lokakarya II di Mesir 9-10 Juni

2004 mengungkapkan banyak temuan menarik di lapangan. Adapun temuan-temuan tersebut

antara lain:

1. Motif agama sebagai motif yang paling dominan.

2. Meningkatnya kecenderungan filantropi untuk memberdayakan lembaga, organisasi,

dan kelompok keagaaman.

3. Meningkatnya bentuk-bentuk baru dalam manajemen pengelolaan dan distribusi dana

filantropi yang berhasil dikumpulkan.

Page 3: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

B. Definisi dan Jenis Zakat

Zakat berasal dari kata zaka yang berarti berkah, tumbuh, dan baik. Menurut lisan al

Arab, kata zaka mengandung arti suci, tumbuh, berkah, dan terpuji. Zakat menurut istilah

fiqh adalah sejumlah harta tertentu yang harus diserahkan kepada orang-orang yang berhak

menurut syariat Allah SWT (Qardawi, 1991). Kata zakat dalam terminologi al-Qur’an

sepadan dengan kata shadaqah atau sedekah. LPPM UNISBA (1991) merinci lebih lanjut

pengertian zakat ditinjau dari segi bahasa sebagai berikut:

1. Tumbuh, artinya menunjukkan bahwa benda yang dikenai zakat adalah benda yang

tumbuh dan berkembang biak. Jika benda tersebut sudah dizakati, maka ia akan tumbuh

dan berkembang biak, serta menumbuhkan mental dan kemanusiaan dan keagamaan

pemiliknya dan penerimanya.

2. Baik, artinya menunjukkan bahwa harta yang dikenakan zakat adalah benda yang baik

mutunya. Jika telah dizakati kebaikan mutunya akan lebih meningkat, serta akan

meningkatkan kualitas pemilik dan penerimanya.

3. Berkah, artinya menunjukkan bahwa benda yang dikenai zakat adalah benda yang

mengandung berkah (dalam arti potensial). Barang tersebut potensial bagi perekonomian,

dan membawa berkah bagi setiap orang yang terlibat di dalamnya jika benda tersebut

telah dibayarkan zakatnya.

4. Suci, artinya bahwa benda yang dikenai zakat adalah benda suci. Suci dari usaha yang

haram, serta mulus dari gangguan hama maupun penyakit. Jikia sudah dizakati, benda

tersebut dapat menyucikan mental pemilik dan penerima zakat dari akhlak jelek, tingkah

laku yang tidak senonoh dan dosa.

5. Kelebihan, artinya benda yang dizakati merupakan benda yang melebihi dari kebutuhan

pokok pemilik zakat, dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pokok penerimanya.

Suatu zakat tidak bernilai jika menimbulkan kesengsaraan bagi pemiliknya. Zakat bukan

meratakan kesengsaraan, akan tetapi justru meratakan kesejahteraan dan kebahagiaan

bersama.

Pemilik atau pemberi zakat disebut muzakki, sedangkan penerima zakat disebut mustahik.

Page 4: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

Berdasarkan pengertian di atas, maka zakat memiliki empat fungsi pokok yaitu:

1. Membersihkan jiwa muzakki.

2. Membersihkan harta muzakki.

3. Fungsi sosial ekonomi.

4. Fungsi ibadah

Adapun jenis zakat terdiri atas 2 kelompok besar,

1. Zakat fitrah

2. Zakat mal (harta/kekayaan)

Zakat fitrah merupakan zakat jiwa (zakah al-nafs), yaitu kewajiban berzakat bagi

setiap individu baik untuk orang yang sudah dewasa maupun belum dewasa, dan dibarengi

dengan ibadah puasa (shaum). Adapun fungsi zakat fitrah adalah membersihkan orang yang

berpuasa dari ucapan dan perbuatan yang tidak bermanfaat, memberikan kecukupan kepada

orang-orang miskin pada hari raya fitri, Zakat fitrah wajib dikeluarkan sebelum shalat ied,

namun ada pula yang memperbolehkan mengeluarkannya mmulai pertengahan bulan puasa.

Bukan dikatakan zakat fitrah apabila dilakukan setelah shalat ied. Ini pendapat yang paling

kuat.

Zakat fitrah dibayarkan sesuai dengan kebutuhan pokok di suatu masyarakat, dengan

ukuran yang juga disesuaikan dengan kondisi ukuran atau timbangan yang berlaku, juga

dapat diukur dengan satuan uang. Di Indonesia, zakat fitrah diukur dengan timbangan beras

sebanyak 2,5 kilogram. Ukuran tersebut sebenarnya tidak cukup dikarenakan beberapa

alasan, yaitu:

1. Ukuran berat kurma dan gandum adalah wajar karena kedua hasil bumi tersebut dapat

segera dimakan, atau dimasak tanpa lauk-pauk.

2. Ukuran yang disampaikan oleh Nabi menunjukkan adanya indikasi sesuai dengan

kebutuhan; sementara kebutuhan dan kemampuan setiap orang belum tentu sama.

Oleh karena itu sangatlah wajar, jika ukuran zakat fitrah yang berlaku di Indonesia perlu

ditinjau kembali sehingga standarnya dapat memenuhi kebutuhan orang miskin pada saat

itu. Adapun pendistribusian zakat dapat dilakukan kepada:

1. Delapan golongan mushatik secara merata dan bersifat wajib.

2. Delapan golongan mushatik, dengan mengkhususkan golongan fakir.

Page 5: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

3. Hanya orang-orang fakir, tidak kepada golongan mushatik lainnya.

Zakat mal adalah zakat kekayaan, artinya zakat yang dikeluarkan dari kekayaan atau

sumber kekayaan itu sendiri. Uang adalah kekayaan. Pendapatan dari profesi, usaha,

investasi merupakan sumber kekayaan. Al-Qur’andan Sunnah Nabi SAW hanya menyebut

tujuh harta yang wajib dizakati. Ketujuh jenis harta tersebut adalah emas, perak, hasil

pertanian, barang dagangan , ternak, hasil tambang, dan barang temuan. Zakat ketujuh jenis

harta tersebut dikategorikan sebagai zakat konvensional. Istilah kontemporer menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, bermakna pada masa kini. Dengan perkataan lain, akuntansi

zakat kontemporer adalah akuntansi zakat pada masa kini.

Sejalan dengan perkembangan sosial, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

para ulama kontemporer seperti Mahmud Saltut, Yusuf Qardhawi, dan Abd al-Rahman Isa

menyatakan bahwa ketentuan syari’at tentang harta yang wajib dizakati itu bersifat

kondisional,Istilah kondisional ini mengandung makna bahwa masih terbuka kemungkinan

untuk bertambah sesuai dengan perkembangan yang ada di masyarakat. Dengan kondisi

tersebut, objek zakat sekarang sudah terdiferensiasi ke dalam sektor baru yang ternyata bisa

mendatangkan lebih banyak harta ketimbang menyimpan emas dan perak. Adapun sektor

baru yang dimaksud adalah pekerjaan profesi, jasa kesehatan, arsitek, artis, olahragawan,

dan sebagainya. Bahkan Dimiyati menjelaskan bahwa subjek zakat pun masih dapat

berkembang, bukan hanya orang pribadi namun juga lembaga atau badan baik yang

berorientasi profit maupun nonprofit. Harta dan sumber harta ini yang berhubungan dengan

kondisi dan perekonomian saat ini dikategorikan sebagai zakat kontemporer atau modern.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu ekonomi, sistem

zakat konvensional berkembang menjadi sistem zakat kontemporer. Adapun perbedaan

antara zakat konvensional dengan zakat kontemporer disajikan pada Tabel 1.

Page 6: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

Tabel 1

Tabel Perbedaan Zakat Konvensional dengan Zakat Kontemporer

Keterangan Konvensional Kontemporer

Subjek zakat Orang pribadi Lembaga / badan

Objek Zakat

Emas dan perak Uang

Hasil pertanian hanya

berupa makanan pokok

Hasil petanian selain makanan pokok.

Hasil ternak berupa

unta, sapi, kerbau, dan

kambing

_

- Hasil industri peternakan berupa daging,

susu, madu, dan lain-lain.

Hasil tambang hanya

dikhususkan pada emas

dan perak

Semua jenis tambang

- Hasil alam lainnya berupa perkebunan,

kehutanan, dan perikanan.

Barang dagangan dan

piutang

Hasil industri dagang dan industri jasa,

semua jenis usaha jasa.

- Investasi dalan surat berharga berupa

deposito, saham, obligasi, dan lain-lain.

- Investasi dalam aktiva tetap yang

produktif dan dapat berkembang.

- Penghasilan dari profesi dan pekerjaan

bebas.

Barang temuan Semua harta yang diperolah yang bersifat

keberuntungan.

Page 7: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

C. Definisi Akuntansi

Akuntansi (accountancy) berasal dari akar kata to account yang berarti menghitung.

Pertanyaan berikutnya adalah apakah yang dimaksud dengan akuntansi? Sebelum dibahas

pengertian akuntansi secara umum, akan ditinjau pengertian akuntansi dari beberapa sumber

yang menjadi dasar pendefinisian akuntansi secara umum. Adapun sumber yang digunakan

sebagai dasar pendefinisian akuntansi meliputi:

a) Kamus Besar Bahasa Indonesia

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, akuntansi adalah seni pencatatan dan

pengikhtisaran transaksi keuangan dan penafsiran akibat suatu transaksi terhadap

suatu kesatuan ekonomi.

b) Buku A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT)

ASOBAT mendefinisikan akuntansi sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan

menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal

mempertimbangkan berbagai alkternatif dalam mengambil kesimpulan oleh

pemakainya.

c) American Intititute of Certifiied Public Accounting (AICPA)

AICPA mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan

pengiktisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan

kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasilnya.

d) Accounting Principle Board (APB)

Dalam APB, pada statement no. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan

jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukur4an

uang, mengenai suatu badan ekonomi byang dimaksudkan untuk digunakan dalam

pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar pemilihan di antara beberapa

alternatif.

Sedangkan pengertian akuntansi secara umum adalah suatu proses pencatatan,

pengklasifikasian, pemrosesan, peringkasan, penganalisaan, dan pelaporan kejadian

(transaksi) yang bersifat keuangan. Dalam pengertian lain, akuntansi didefinisikan sebagai

suatu aktivitas jasa untuk memberikan informasi kuantitatif terutama yang bersifat finansial

kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut untuk pembuatan keputusan.

Page 8: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

D. Sistem Pemungutan Zakat

Zakat dapat dipungut dan diperhitungkan dengan menggunakan dua sistem, yaitu:

1. Self assestment, yaitu zakat dihitung dan dibayarkan sendirioleh muzakki atau

disampaikan ke lembaga swadaya masyarakat atau badan amil zakat untuk dialokasikan

kepada yang berhak. Di sini, zakat merupakan kewajiban yang pelaksanaannya

merupakan kesadaran orang Islamyang berkewajiban. Dengan perktaan lain, tidak adaq

pemaksaan oleh pihak yang berwenang. Muzakki akan berurusan langsung dengan Allah

SWT dan para mustahik. Sistem ini didasari pada penjelasan kewajiban seorang Muslim

yang harus mengeluarkan zakat.

2. Official assessment, yaitu zakat akan dihitung dan dialokasikan oleh pihak yang

berwenang, misalnya badan-badan yang ditunjukoleh pemerintah. Ini dapat dilakukan,

apabila penyelenggarapemerintahan adalah pihak-pihak yang dianggap berwenang

berdasarkan syariat Islamdan sudah menjadi kebijakan umum. Di sini muzakki hanya

memberikan informasi tentang kekayaannya kepada para penilai dean penghitung zakat

kekayaan. Sistem ini didasari pada perintah Allah SWT kepada para penguasa yang

berwenang untuk mengambil (khudz) sebagian dari kekayaan orang Islam yang

berkecukupan.

Kedua sistem pemungutan zakat tersebut dapat dilaksankan bersamaan. Satu sisi,

dipergunakan sistem self assestment dan di pihak lain juga dipergunakan sistem official

assestment. Pada umunya sistem official assestment dipergunakan pada saat pengelola zakat

(amil zakat) yang ditunjuk melihat adanya kekelitruan penghitunganzakat yang dilakukan

oleh muzakki atau kewajiban paksa dapat melakukan perhiyungan sedpihak atas zakat yang

harus ditanggung dan dikeluarkan muzakki. Di Indonesia diberlakukan sistem self

assestment. Undang-undang tentang pengelolaan zakat belum mengakomodasi sistem

official assestment, kecuali atas permintaan muzakki kepada amil zakat untuk menghitung

kekayaan yang akan dizakati. Jadi pada umumnya, muzakki menghitung sendiri besar zakat

kekayaannya serta mengalokasikannya. Badan amil zakat biasanya hanya memperoleh

sebagaian dari zakatnya. Walaupun ada pula sebagian masyarakat yang menyerahkan

sepenuhnya kepada amil zakat untuk menghitung dan mengalokasikan zakat kekayaannya.

Definisi akuntansi zakat kekayaan adalah suatu proses pengakuan (recognition)

kepemilikan dan pengukuran (measurement) nilai suatu kekayaan yang dkuasai oleh seorang

Page 9: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

muzakki untuk tujuan penentuan nisab zakat kekayaan yang bersangkutan dalam rangka

perhitungan zakatnya. Adapun prosesnya meliputi:

1. Pengidentifikasian kekayaan apa sajayang dikategorikan sebagai objek zakat kekayaan

yang modern.

2. Pendefinisian objek-objek zakat kekayaan modern dan peraturan akuntansinya.

3. Pengukuran (measurement) dan penetapan nilai objek zakat kekayaan modern melalui

pendekatan akuntansi, dalam rangka penetapan nilai nisab.

4. Pelaporan (recording) dari hasil pengukuran berdasarkan poin 3 proses akuntansi zakat

untuk setiap jenis kegiatan yang menjadi objek zakat kekayaan modern.

Metode akuntansi untuk zakat kekayaan dipergunakan gabungan antara basis kas (cash

bases) dan basis akrual (accrual bases). Muzakki diberikan kebebasan untuk memilih salah

satu dari kedua metode tersebut. Pada kondisi perdagangan atau usaha digunakan accrual

bases, karena adanya aktiva (berupa barang dagang atau jasa) yang telah berkurang atau

diberikan kepada pihak lain, yang akan menimbulkan hak berupa piutang usaha. Sementara

pendapatan selain dari usaha dapat diperlakukan berdasarkan cash bases atau accrual bases.

Pada umumnya digunakan cash bases, karena dalam pendapatan ini belum ada kepastian

akan diterima jika dalam bentuk piutang. Pengaruh dari penggunaan metode cash bases

hanya pada besar zakat yang diperhitungkan. Jika untuk tahun ini diperhitungakan terlalu

kecil, maka pada tahun yang akan datang dipoerhitungkan lebih besar, begitu juga

sebaliknya. Agar terjadi perhitungan zakat yang mendekati keadilan, maka sebaiknya

dipergunakan metode accrual bases. Pada pembahasan selanjutnya, akan dibahas akuntansi

zakat untuk hutang dan masing-masing pos harta, seperti piutang, aktiva tetap, dan kas.

E. Zakat Kekayaan dan Besar Persentasenya

Istilah kekayaan merupakan terjemahan dari kata amwal (Arab), bentuk jamak dari

mal, yang dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh manusia untuk

memiliki dan menyimpannya. Pada mulanya kekayaan berarti sepadan dengan emas dan

perak, namun kemudian berkembang menjadi segala barang yang dimiliki dan disimpan.

Pengikut mazhab Hananafi menyatakan bahwa kekayaan merupakan segala sesuatu yang

dapat dipunyai dan dipergunakan sebagaimana umumnya. Sesuatu dapat dikatakan sebagai

Page 10: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

kekayaan apabila memnuhi minimal dua syarat, yaitu dimiliki dan bisa dimanfaatkan

menurut keumuman. Di sini kekayaan dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu:

1. Kekayaan (harta) berwujud (tangible assets), yaitu harta yang dapat dilihat dan diraba

atau dirasakan. Harta tersebut berupa uang, barang, hak yang sudah pasti akan diterima

atau akan dinikmati (piutang).

2. Harta tidak berwujud (intangible assets), yaitu sesuatu yang dapat dinikmati atau

dimanfaatkan, namun tidak tampak wujudnya. Harta tersebut berupa hak paten, hak

pengarang, dan lainnya.

Zakat kekayaan kontemporer disebut juga zakat kontemporer, merupakan zakat hasil

dari proses pengembangan pandangan terhadap objek atau subjek zakat, yang pada zaman

Nabi SAW belum dijelaskan secara eksplisit. Hal ini dilakukan oleh para ahli fiqih yang

memandang fenomena perkembangan sosial, budaya, ekonomi, atau ilmu pengetahuan

sehingga seseorang atau lembaga atau badan hukum dinyatakan kaya atau mampu, dengan

tetap memperhatikan kaidah-kaidah fiqiyah yang sesuai. Adapun kekayaan yang wajib

dizakati, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Milik sempurna (milkiyah tammah / genuine ownership)

b. Berpotensi untuk produktif (mengalami perkembangan nilai aset)

c. Cukup senisab

d. Aset surplus di luar kebutuhan primer

e. Bebas dari hutang

f. Kepemilikan satu tahun penuh (haul)

Kepemilikan sempurna suatu harta memiliki pengertian bahwa ketentuan hukum

yang terdapat di dalam benda atau manfaat yang memberikan hak kepada orang yang

memilikinya, menggunakan, memgambil manfaatnya, atau meminta penggantiannya, selama

tidak terdapat hal-hal yang tidak membolehkan atas harta tersebut. Dengan kata lain,

hubungan yang berdasarkan hukum antara seseorang dengan suatu benda, yang membuatnya

secara mutlak pendapat menggunakannya maupun menghalangi untuk menggunakannya.

Suatu barang tidak wajib dizakati, jika memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Barang dagangan yang belum sampai di tangan pedagangnya. Ini merupakan pendapat

sebagian ahli fiqih.

Page 11: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

b. Barang yang tidak mempunyai kemantapan atau kepastian akan diterima (barang yang

hilang), sekalipun barang yang hilang tersebut kembali seteloah beberapa tahun

kemudian.

c. Harta yang tidak mempunyai pemilik tertentu alias milik umum.

d. Secara mayoritas, tanah wakaf dan sejenisnya.

e. Harta yang diperoleh dengan jalan haram.

Berpotensi untuk produktif mengandung pengertian bahwa terdapat peningkatan

jumlah harta atau kekayaan akibat dari perdagangan dan pembiakan. Bukan hasil dari

penggunaan harta seperti melakukan investasi yang menghasilkan didividen dan harta untuk

menghasilkan pendapatan. Harta-harta tersebut tidak wajib dizakati, kecuali hasil-hasilnya.

Syarat ini mempunyai asumsi dasar bahwa zakat tidak mengakibatkan muzakki menjadi

miskin, namun akan menjadi lebih berkembang kekayaannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi nisab adalah jumlah minimum

harta benda yang dikenakan zakat. Definisi tersebut mengandung arti bahwa zakat yang

dikenakan atas harta, jika telah mencapai ukuran tertentu. Syarat ini merupakan

kesepakatan ulama fiqih. Nisab bukan merupakan batas harta tidak wajib zakat, namun

merupakan ukuran dimulainya suatu harta dibebani kewajiban zakat.Besarnya tariff zakat

dititung untuk seluruh harta yang sudah senisab, bukan nilai harta di atas nisab saja. Ukuran

kebutuhan biasa bersifat relatif. Setiap orang memiliki perbedaaan dalam hal pemenuhan

kebutuhan biasanya, apalagi dalam kondisi perekonomian saat ini, muncul anggapan bahwa

barang mewah pun sudah menjadi kebutuhan. Kebutuhan biasa dapat diukur dengan

kebutuhan rutin fisik minimal untuk diri muzakki, keluarganya, dan orang-orang yang

menjadi tanggungannya, sehingga mereka dapat hidup sehat.

Harta yang lebih atau surplus dari kebutuhan primer, sudah nisab dan berkembang

dapat dizakati apabila sudah terbebas dari hutang. Syarat hutang yang menggugurkan zakat

adalah hutang yang harus dibayar dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun), walaupun

ada yang membolehkan semua jenis hutang, namun tetap jenis hutang yang berkaitan

dengan harta yang diterima atau dimilikinya. Benda zakat terbagi atas 2 kelompok yaitu

zakat modal dan zakat pendapatan. Persyaratan “berlalu satu tahun” hanya diterapkan pada

zakat modal. Zakat modal berupa ternak, uang, dan harta benda dagang. Pada zakat

Page 12: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

pendapatan, persyaratan “berlalu satu tahun” tidak bdiberlakukan, karena zakat yang

dikeluarkannya adalah pada saat pendapatan diterima.

Muzakki atau subjek zakat adalah orang yang berdasarkan ketentuan hukum Islam

diwajibkan mengeluarkan zakat atas harta yang dimilikinya. Para ulama sepakat bahwa

zakat hanya diwajibkan kepada orang Islam dewasa yang sehat akal, merdeka, dan memiliki

kekayaan dalam jumlah tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula. Menurut hukum positif,

subjek dapat berarti pula badan (lembaga), karena badan mempunyai sifat hukum dengan

tetap menghindari zakat berganda (double zakat). Sedangkan, objek zakat meliputi zakat

atas uang, kekayaan dagang, investasi aktiva tetap, hasil produksi, profesi, saham, dan

obligasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, uang adalah alat penukar atau standar

pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara

berupa keretas, emas, perak, atau logam lain yang dicetakdengan bentuk dan gambar

tertentu. Uang diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu:

a. Uang biasa, yaitu uang yang mempunyai nilai nominal, bukan nilai bahannya, yang

dikeluarkan oleh pemerintah sebagai mata uang utama dan mata uang resmi (treasury

money) dalam kehidupan perekonomian, dan nota bank yang dikeluarkan oleh bank

pengedar yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Uang kartal, yaitu uang yang tersimpan di bank yang bernilai emas atau perak. Nilai uang

ini adalah sebesar bahan dari emas atau perak yang dijaminkan sebagai uang.

c. Uang perjanjian, yaitu uang yang tersimpan di bank ,yang mempunyai tujuan khusus

yang mengakibatkan bebas atau tidaknya dalam hal penggunaaan dan pengambilannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud dengan uang di sini adalah uang yang ada

di tangan muzakki (cash on hand) maupun yang tersimpan di bank (cash at bank), apapun

jenis uangnya. Nisab yang yang akan diperhitunngkan zakatny6a adalah 85 gram emas.

Nilai rupiahnya adalah sebesar nilai pengganti atau harga emasajika dijual. Sedangkan tarif

zakatnya adalah 2,5%.

Kekayaaan dagang adalah segala sesuatu yang diperoleh dan dimiliki seseorang

dengan tujuan untuk diperjualbelikan dalam rangka mencari keuntungan. Barang yang

semula dibeli tidak untuk diperdagangkan, namun kemudian dijual kembali, tidak termasuk

dalam kekayaan dagang, misalnya aktiva tetap. Misalkan, seseorang membeli motor untuk

Page 13: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

dikendarai sendiri, maka motor tersebut tidak termasuk barang dagangan. Meskipun pada

saatnya nanti, motor tersebut bisa saja dijual. Zakat atas perdagangan ini meliputi jumlah

uang, piutang, dan barang dagangan yang dimiliki setelah dikurangi dengan hutang-

hutangnya. Peraturan nisab dan tarif zakat atas kekayaan dagang atau zakat atas perniagaan

sama dengan peraturan tarif zakat atas uang.

Investasi merupakan kekayaan yang dapat dikelola untuk memperoleh pendapatan,

baik untuk memproduksi suatu produk maupun disewakan. Oleh karena itu, investasi

digolongkan ke dalam kekayaan yang berkembang, maka dikenai zakat. Investasi yang

dimksud di sini adalah kekayaan atau aktiva tetap berupa gedung dan lainnya yang

diusahakan untuk disewakan. Nisab kekayaan investasi yang wajib dizakati adalah sebesar

85 gram emas. Sedangkan tarif zakatnya adalah 10% atau 5%. Hasil produksi adalah barang

yang diperoleh melalui proses pengolahan baik melalui proses alamiah maupun proses

manufaktur. Hasil produksi ini dikelompokkan dalam:

a. Hasil produksi manufaktur, yaitu barang yang dihasilkan melalui proses pabrikasi.

Contoh barang-barang tersebut adalah pakaian, makanan, minuman, dan lain-lain.

b. Hasil produksi melaui proses alamiah sebagai pabriknya, misalnya susu, bulu domba,

madu, telur, produk perkebunan, dan lain-lain.

c. Hasil produksi, yang bahan bakunya adalah produk peternakan, pertanian, perkebunan,

kehutanan, dan pertambangan.

Peraturan besar nisab dan tarif zakat atas hasil produksi sama dengan peraturan nisab dan

tarif zakat atas investasi.

Dalam hukum perpajakan, pekerjaan diklasifikasikan menjadi dua. Pertama,

pekerjaan yang mempunyai kontrak kerja baik tertulis maupun tidaktertulis antara dua

pihak, yang disebut pemberi kerja dan pekerja. Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan

berupa gaji, upah, honorarium, dan komisi. Kedua, pekerjaan bebas, yaitu pekerjaan yang

dilakukanoleh tenaga ahli baik yang terdaftar secara resmi, maupun tidak terdaftar.

Misalnya, dokter, ukuntan, notaris, aktuaris, pengacara, makelar, dan pemberi jasa lainnya.

Penghasilan mereka berupa imbalan jasa yang telah diberikan kepada kliennya. Ini yang

disebut dengan penghasilan dari profesi. Zakat atas pengkhasilan dan pekerjaan atas profesi

dapat dilakukan perhitungan dan pembayarannya pada saat penerimaannya, sehingga tidak

perlu lagi mengeluarkannya sampai pada akhir periode haulnya. Ini8 dalam rangka untuk

Page 14: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

menghindari kewajiban mengeluarkan zakat dua kalipada satu kekayaan dalam satu tahun.

Nisab zakat atas pendapatan atas kedua jenis pekerjaan tersebut adalah sebesar 85 gram

emas, sedangkan tarifnya adalah 2,5% dari dasar pengenaan pajak.

Saham adalah surat tanda penyertaan dalam suatu perusahaan baik yang berbentuk

persekutuan maupun perseroan terbatas. Keunt5ungan atau kerugian perusahaan dapat

diketahui pada saat Rapat Umum Pemegang Saham. Pada saat itulah ditentukan kewajiban

zakat terhadap saham tersebut. Sumber zakat atas saham merupakan gabungan seluruh harta

yang dimiliki oleh pemegang saham, baik itu berupa saham maupun harta lainnya.

Sedangkan obligasi adalah surat tanda pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan

atau pemerintah, yang akan dilunasidalam jangka waktuyang ditentukan dan pendapatan

bunga yang biasanya tercantum dalam surat obligasi yang bersangkutan. Kedua surat ini

dapat diperjualbelikan, dan biasanya dilakukan di pasar modal. Pendapatan dari saham

berupa hasil penjualan akibat kenaikan harga saham di bursa efek (kenaikan nilai kurs) dan

laba perusahaan yang menerbitkan surat saham yang bersangkutan, yang disebut dividen.

Sedangkan pendapatan obligasi dapat berupa hasil penjualan karena selisih kurs, dan

penghasilan tetap berupa bunga. Meskipun bunga itu haram, namun sebagian ulama

menyatakan obligasi adalah objek zakat. Alasannya, jika obligasi dibebaskan dari zakat,

maka manusia lebih suka memanfaatkan obligasi daripada saham. Nisab zakat atas saham

dan obligasi adalah sebesar 85 gram emas, dan tarifnya boleh sebesar 2,5% dari ni8lai

saham atau obligasi ditambah keuntungannya, atau 10% dari keuntungan bersih investasi

dalam saham dan obligasi tersebut.

Perhitungan zakat kekayaan dilakukan terhadap harta setelah dikurangi dengan

hutang yang berhubungan dengan kekayaan yang bersangkutan dan hutang kepada negara,

termasuk pajak penghasilan. Alasan mengapa hutang harus dikurangkan dari kekayaan yang

akan dizakati antara lain, sebagai berikut:

a. Pemilikan seorang yang berhutang itu lemah dan tidak utuh, karena di bawah kekuasaan

yang memberikan hutang.

b. Orang yang memberikan hutang (memiliki piutang) diwajibkan membayar zakat atas

piutangnya.

c. Orang yang mempunyai hutang yang tidsak sampai senisab termasuk orang yang dapat

menerima zakat.

Page 15: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

F. Akuntansi Zakat Untuk Hutang dan Harta

Hutang dalam hukum zakat adalah hutang yang berhubungan dengan orang atau

badan dan hutang yang diakibatkan oleh kewajiban agama, misalnya denda. Hutang yang

dapat mengurangi kekayaan sebagai dasar perhitungan zakat sebaiknya memenuhi hal-hal

sebagai berikut:

1. Hutang terjadi karena perolehan harta kekayan untuk tujuan pemenuhan perdagangan

atau ada hubungannnya dengan usaha (peternakan, pertanian, perkebunan, jasa atau

kegiatan lainnya sebagai objek zakat) atau untuk tu7juan konsumsi (makan, pendidikan

atau yang bersifat primer).

2. Hutang yang bersifat lancar (current), artinya hutang jangka pendek yang pembayarannya

akan segera dilakukan, biasanya tidak lebih dari satu tahun.

3. Hutang jangka panjang (lebih dari satu tahun) harus ditandingkan dengan kekayaan

aktiva tetap, kecuali hutangnya berupa uang tunai, yang dipergunakan untuk tujuan

konsumsi. Maka hutang yang lebih dari satu tahun, pembayarannya dapat dikurangkan.

Menurut jangka waktunya, hutang dibagi menjadi dua kategori yaitu:

1. Hutang jangka pendek, yaitu hutang yang pembayarannya tidak lebih dari satu tahun.

2. Hutang jangka panjang, yaitu hutang yang pembayarannya lebih dari satu tahun.

Sedangkan menurut penggunaannya, hutang dabagi menjadi empat kategori yaitu:

1. Hutang untuk tujuan konsumsi (makan, pakaian, pendidikan, kesehatan, dll). Hutang ini

seluruhnya dapat dikurangkan walaupun bersifat hutang jangka panjang.

2. Hutang untuk tujuan investasi aktiva tetap yang bersifat keperluan primer, dipergunakan

sendiri. Hutang ini tidak dapat dikurangkan dengan kekayaan lain, karewna benda

investasi tersebut tidak wajib dizakati.

3. Hutang untuk tujuan investasi aktiva tetap atau lainnya sebagai sumberdaya usaha.

Hutang ini dapat dialokasi depresiasi atau amortisasi aktiva tetap yang dipergunakan

untuk usaha tersebut.

4. Hutang untuk menutup tujuan menutupi hutang lain. Hutang ini harus dianalisis, apakah

akan dikurangkan seluruhnya atau sebagian atau tidak dapat dikurangkan.

Page 16: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

Uang dalam pos akuntansi keuangan termasuk dalam akun kas (cash), yaitu uang

tunai dan sesuatu yang setara dengan uang tunai, baik yang ada di tangna maupun yang ada

di bank. Antara akuntansi umum dan peraturan zakat tidak mempunyai perbedaan terhadap

konsep uang atau kas, yaitu sesuatu yang mempunyai sifat:

1. Dapat dipergunakan sebagai aklat tukar yang sah.

2. Dapat dipergunakan kapan saja dan untuk pembayaran apa saja.

3. Dapat berupa uang kertas, uang giral, atau uang kartal.

Uang yang diperhitungkan dalam zakat adalah uang yang benar-benar merupakan

wewenang dan tanggung jawab muzakki, bukan di bawah kekuasaan pihak lain. Uang

diakui sebagai milik muzakki, apabila benar-benat memiliki tiga sifat di atas dan benar-benar

berada di bawah kekuasaannya dalam menggunakan unang yang bersangkutan. Kondisi

tersebut menentukan wajib tidaknya uang tersebut dizakati. Perhitungan nisab uang sebagai

dasar penentuan zakat uang dilakukan dengan cara mengurangkan jumlah utang yang

mengakibatkan timbulnya uang tersebut.

Piutang adalah harta milik yang ada pada orang lain, yang akan diterima

pembayaraannya di kemudian hari. Ada dua jenis piutang, yaitu:

1. Piutang akibat dari usaha perdagangan barang atau jasa. Piutang ini disebut piutang

usaha (account receivable). Piutang ini mengandung prinsip berkembang, yaitu laba.

2. Piutang yang timbul karena bukan sebab perdagangan barang atau jasa, misalnya

pinjaman uang oleh pihak lain. Piutang ini dapat berupa:

a) Piutang upah dan gaji

b) Piutang uang

c) Biaya dibayar di muka

d) Piutang pajak

e) Piutang lainnya

Seluruh jenis piutang diperhitungkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Pada dasarnya piutang diperhitungkan zakatnya hanya satu kali, yaitu pada masa

terjadinya piutang yang bersangkutan jika piutang tersebut tidak berkembang, artinya

tidak dibebani bunga atau denda atas keterlambatan pembayarannya. Untuk

Page 17: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

perhitungannya dasar pengenaan zakat diperlukan analisis umur piutang dengan

mengklasifikasikannya dalam piutang yang terjadi pada haul sekarang dan piutang yang

terjadi pada haul yang lalu. Adapun pengetian haul, menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, adalah waktu bagi pemilikan harta kekayaan seperti perniagaan, emas, ternak

sebagai batas kewajiban membayar zakat.

2. Jika piutang yang terjadi disertai bunga tau denda atas keterlambatan pembayarannya,

maka piutang tersebut diperhitungkan zakatnya setiap haul zakat.

3. Jika terdapat piutang yang dihapuskan, dan belum melewati periode haul, maka piutang

tersebut tidak diikutsertakan dalam perhitungan nisab, dan tidak wajib dizakati.

Akuntansi zakat untuk persediaan barang dagang akan mencakup aturan penilaian

persediaan yang menjadi nisab sebagai dasar perhitungan zakat. Ada tiga pendapat tentang

penilaian persediaan barang dagang, yaitu:

1. Penilaian persediaan barang dagang berdasarkan harga beli (at cost). Pada prinsip ini,

barang dagang dinilai dengan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang

yang bersangkutan, biasanya terdiri dari harga faktur, biaya angkut, dan biaya lain sampai

barang tersebut dapat dijual. Kelemahan metode ini adalah, saat harga berflukutuasi,

apalagi dengan perubahan yang cukup material, maka akan menimbulkan masalah jika

barang yang masih ada (belum terjual) berasal dari pembelian yang berbeda, maka barang

tersebut mempunyai harga yang berbeda pula.

2. Penilaian persediaan barang dengan harga pasar (at market). Cara ini dapat disamakan

dengan harga sekarang (current cost), yaitu harga beli sekarang pada saat muzakki

melakukan perhitungan zakat. Jika harga sekarang segera dapat diketahui dari pasar,

maka muzakki langsung saja mengalikan kuantitas barang dagang yang masih ada dengan

harga pasar tersebut. Jika tidak diketahui dengan segera, maka dilakukan dengan nilai

pengganti (replacement cost), yaitu harga jual yang diterapkan untuk barang dagang yang

bgelum terjual dikurangi denagn gross profit margin (GPM) yang dapat diperkirakan

berdasarkan pengalaman masa lalu. GPM merupakan perkiraan laba yang biasa diperoleh

muzakki dalam menjual barang dagangannya. Cara ini didukung oleh sebagian besar

ulama fiqih.

3. Penilaian persedian barang dengan harga jual. Dalam akuntansi, harga jual adalah harga

barang yang akan dijual, sedangkan harga jual dalam hukum zakat adalah harga barang

Page 18: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

yang telah laris terjual. Salah sati contaoh dari metode ini adalah mtode pnilaian

persediaan dengan harga eceran (at retail) untuk pedagang eceran.

Dalam hukum zakat, aktiva tetap berwujud digolongkan dalam tiga kategori, yaitu:

1. Aktiva tetap yang digunakan untuk usaha dagang, misalnya gedung, perabotan, dan alat

administrasi. Seluruh aktiva tersebut tidak diperhitungkan zakatnya.

2. Aktiva tetapa berupa peralatan untuk mencari usaha po9kok dan aktiva tetap yang

dipergunakan untuk kepentingan keluarga dan diri muzakki sendiri. Aktiva ini bukan

objek zakat.

3. Aktiva tetap untuk produksi dan usaha jasa. Aktiva ini merupakan objek zakat. Adapun

alasannya adalah proses produksi dan usaha jasa tidak akan dapat dilakukan apabila tidak

ada aktiva ini. Aktiva tetap untuk tujuan ini dianggap menghasilkan dan berkembang.

G. Sistem Distribusi Zakat

Sistem merupakan kumpulan dari bagian atau komponen fisik maupun nonfisik,

yang saling berhubungan satu sama lain daqn bekerja sama secara harmonisuntuk mencapai

suatu tujuan. Sedangkan distribusi adalah penyaluran atau pembagian sesuatu kepada pihak

yang berkepentingan. Sistem distribusi zakat berarti kumpulan atau komponen baik fisik

maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis

untuk menyalurkan zakat yang terkumpul kepada pihak-pihak tertentu dalam meraih tujuan

sosial ekonomi pemungutan zakat.

Prinsip zakat dalam tatanan sosial ekonomi mempunyai tujuan untuk memberikan

pihak tertentu yang membutuhkan untuk menghidupi dirinya selama satu tahun ke depan

dan bahkan diharapkan sepanjang hidupnya. Dalam konteks ini, zakat didistribusikan untuk

mengembangkan ekonomi, baik melalui ketrampilan yang menghasilkan, maupun dalam

bidang perdagangan. Oleh karena itu, prinsip zakat dalah membrrikan solusi untuk dapat

mengentaskan kemiskinan dan kemalasan, pemborosan, dan penumpukkan harta sehingga

menghidupkan porekonomian mikro maupun makro.

Sasaran sosial ekonomi zakat adalah mengakat keadaan ekonomi pihak-pihak

teretentu yang lebih membutuhkan. Pihak-pihak yang membutuhkan dalam sasaran zakat

disebut dengan mustahik, yang terdiri dari:

a) Orang fakir dan miskin adalah orang yang sangat kekurangan.

Page 19: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

b) Amil zakat adalah orang yang bekerja dalam pengumpulan zakat dan pendistribusiannya.

c) Muallaf adalah orang yang mempunyai keyakinan yang masih lemah atas Islam.

d) Memerdekakan budak belian. Dalam hal ini, zakat didistribusikan bukan kepada budak

belian, akan tetapi kepada tuannya., sehingga budak belian tersebut menjadi bebas dan

merdeka.

e) Al-Gharim adalah orang yang memeiliki hutang dan tidak memiliki bagian lebih dari

hutangnya.

f) Ibnu Sabil adalah orang yang bepergian dalam rangka mencari bekal demi kemashalatan

umum, yang manfaatnya kembali ke agama Islam atau masyrakat Islam.

H. Penyajian Laporan Keuangan dalam Akuntansi Zakat

Perbedaan penyajian laporan keuangan dalam akuntansi zakat dengan akuntansi

konvensional hanya terletak pada munculnya beberapa nama akun baru (termasuk

penggunaaan istilah dalam Al-Qur’an). Adapun nama-nama akun yang muncul pada

akuntansi zakat, antara lain penerimaan zakat, penyaluran untuk fakir miskin, piutang

Qardhul Hasan, , hutang Murabanah, penerimaan ZISWAF, penerimaan infaq, penerimaan

wakaf, penerimaan Bagi Hasil Bank Syariah. Sebagai ilustrasinya, akan disajikan format

laporan keuangan lembaga pengelola zakat. Adapun format laporan keuangannya disajikan

di bawah ini:

LAZ XXX

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Per 31 Desember 20X2 dan 31 Desember 20X1

31/12/20X2 31/12/20X1Rupiah Rupiah

AKTIVA XXX XXXKas dan Setara Kas XXX XXXPersediaan XXX XXXBarang Berharga XXX XXX

Page 20: markwindebronie.files.wordpress.com · Web viewPenekanan terhadap wajib zakat dan benda yang dikeluarkan zakatnya berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya, penarikan

Piutang Qardhul Hasan XXX XXXBiaya Dibayar di Muka XXX XXXUang Muka Kegiatan XXX XXXDana Begulir XXX XXXInvestasi XXX XXXAktiva Tetap XXX XXXAkumulasi Penyusutan XXX XXXAktiva Lain-lain XXX XXX

XXX XXXJUMLAH AKTIVA XXX XXX

KEWAJIBAN DAN SALDO DANA KEWAJIBAN XXX XXXHutang pada Pihak Ketiga XXX XXXHutang Murabahah XXX XXXBiaya yang Masih Harus Dibayar XXX XXXHutang Lain-lain XXX XXX Jumlah Kewajiban XXX XXX

SALDO DANA XXX XXXDana Zakat XXX XXX Dana Infaq / Shodaqoh XXX XXXDana ……………. XXX XXXDana Program …………….. XXX XXXPenyaluran Terakumulasi dalam Aktiva XXX XXXDana yang Harus Tersedia Untuk Hutang XXX XXX Jumlah Saldo Dana XXX XXX