religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu...

68
MODUL PERSIAPAN USBN BERDASARKAN KISI-KISI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK Chirilus Gany Pradhistya, S. Ag Untuk Sekolah Menengah Atas IPA/ IPS 1

Transcript of religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu...

Page 1: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

MODUL PERSIAPAN USBN

BERDASARKAN KISI-KISI

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

Chirilus Gany Pradhistya, S. Ag

Untuk Sekolah Menengah Atas

IPA/ IPS

1

Page 2: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

DAFTAR ISI

Cover ....................................................................................... i

Daftar Isi ...................................................................................... ii

Alkitab ...................................................................................... 1

Liturgi Gereja Katolik ...................................................................... 5

Pengertian Iman ............................................................................... 13

Pengertian Wahyu ............................................................................ 15

Hubungan Wahyu dan Iman ............................................................ 17

Sifat – Sifat Allah ............................................................................ 17

Simbol – Simbol Allah ..................................................................... 21

Allah Tritunggal Maha Esa .............................................................. 22

Pengertian Roh Kudus ...................................................................... 26

Lambang Roh Kudus ....................................................................... 27

Sejarah Gereja Katolik ....................................................................... 28

Gereja di Bawah Kekaisaran Romawi .............................................. 30

Gereja Pada Abad Pertengahan ........................................................ 31

Gereja Pada Awal Mula Eropa ......................................................... 33

Konsili Oikumenis ........................................................................... . 34

Pewartaan Paulus ................................................................................... 39

Penutup ........................................................................................... iii

2

Page 3: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

AlkitabAlkitab (bahasa Inggris: Bible) adalah sebutan untuk sekumpulan naskah

yang dipandang suci dalam Yudaisme dan Kekristenan. Kata "Alkitab" yang digunakan dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab, dan juga digunakan umat Muslim untuk menyebut Al-Qur'an.[1] Alkitab merupakan sekumpulan kitab suci yang ditulis pada waktu yang berlainan, oleh para penulis yang berbeda di lokasi-lokasi yang berbeda. Umat Yahudi dan Kristiani (Kristen) memandang kitab-kitab dalam Alkitab sebagai hasil dari pengilhaman ilahi, dan sebagai catatan otoritatif mengenai hubungan antara Allah dengan manusia.

Alkitab kanonik bervariasi tergantung pada tradisi ataupun kelompok; sejumlah kanon Alkitab telah berevolusi, dengan isi yang tumpang-tindih dan divergen.[2] Perjanjian Lama Kristen bertumpang tindih dengan Alkitab Ibrani dan Septuaginta Yunani; Alkitab Ibrani dikenal dalam Yudaisme dengan sebutan Tanakh. Perjanjian Baru merupakan sekumpulan tulisan karya umat Kristen awal, yang diyakini bahwa kebanyakan di antaranya adalah para murid Yahudi Kristus, ditulis dalam bahasa Yunani Koine abad pertama. Tulisan-tulisan Yunani Kristen awal ini terdiri dari berbagai narasi, surat, dan tulisan apokaliptik. Di antara denominasi-denominasi Kristen terdapat beberapa perbedaan pendapat mengenai isi kanon, terutama dalam Apokrifa, yakni sejumlah karya yang dipandang dengan beragam tingkat penghormatan.

Berbagai kalangan Kristen menyikapi Alkitab secara berbeda. Kalangan Kristen, Katolik Roma, Anglikan dan Ortodoks Timur menekankan harmoni serta arti penting Alkitab dan tradisi suci, sementara kalangan Kristen Protestan berfokus pada konsep sola scriptura, atau hanya alkitab. Konsep ini timbul selama Reformasi Protestan, dan banyak denominasi Protestan yang hingga saat ini terus mendukung penggunaan Alkitab sebagai satu-satunya sumber ajaran Kristen.

Dengan jumlah total penjualan yang diperkirakan lebih dari 5 miliar kopi, Alkitab secara luas dianggap sebagai buku terlaris sepanjang sejarah. Diperkirakan bahwa penjualan tahunannya adalah 100 juta kopi, dan telah berpengaruh besar dalam sastra dan sejarah, terutama dalam dunia Barat. Alkitab Gutenberg adalah buku pertama yang dicetak secara massal, dan merupakan buku pertama yang dicetak menggunakan mesin cetak bergerak.

3

Page 4: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Alkitab Kristen terdiri dari:

39 kitab Protokanonika Perjanjian Lama, yaitu kitab-kitab bahasa Ibrani, karena 97% isinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan sisanya dalam bahasa Aramaik.

27 kitab dan surat Perjanjian Baru atau kitab-kitab bahasa Yunani, karena ditulis dalam bahasa Yunani oleh para pengikut Kristus (disebut sebagai orang Kristen).

Kitab-kitab Deuterokanonika Perjanjian Lama, yang umumnya dipandang sebagai Apokrifa oleh Gereja-Gereja Kristen Protestan, termasuk dalam kanon Gereja Katolik dan Gereja-Gereja Timur dengan beberapa perbedaan jumlah kitab. Gereja Katolik (biasanya disebut Kristen Katolik) memasukkan 7 kitab dan 2 tambahan pada kitab-kitab Perjanjian Lama yang lain ke dalam kanonnya; semua kitab tersebut termasuk dalam kanon Kekristenan Timur.

Pembagian Kitab Suci :

Protokanonika Perjanjian Lama

Deuterokanonika Perjanjian Lama (Katolik) Perjanjian Baru

Kitab Kejadian Kitab Tobit Injil Matius

Kitab Keluaran Kitab Yudit Injil Markus

Kitab Imamat Kitab 1 Makabe Injil Lukas

Kitab Bilangan Kitab 2 Makabe Injil Yohanes

Kitab Ulangan Kitab Kebijaksanaan Salomo Kisah Para Rasul

Kitab Yosua Kitab Yesus bin Sirakh Surat Paulus kepada Jemaat di Roma

Kitab Hakim-Hakim Kitab BarukhSurat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus

Kitab Rut Surat Yeremia Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus

4

Page 5: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Kitab 1 Samuel Tambahan Daniel Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia

Kitab 2 Samuel Tambahan Ester Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus

Kitab 1 Raja-raja Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi

Kitab 2 Raja-raja Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose

Kitab 1 TawarikhSurat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Tesalonika

Kitab 2 TawarikhSurat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Tesalonika

Kitab Ezra Surat Paulus yang Pertama kepada Timotius

Kitab Nehemia Surat Paulus yang Kedua kepada Timotius

Kitab Ester Surat Paulus kepada Titus

Kitab Ayub Surat Paulus kepada Filemon

Kitab Mazmur Surat kepada Orang Ibrani

Kitab Amsal Surat Yakobus

Kitab Pengkhotbah Surat Petrus yang Pertama

Kitab Kidung Agung Surat Petrus yang Kedua

5

Page 6: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Kitab Yesaya Surat Yohanes yang Pertama

Kitab Yeremia Surat Yohanes yang Kedua

Kitab Ratapan Surat Yohanes yang Ketiga

Kitab Yehezkiel Surat Yudas

Kitab Daniel Wahyu kepada Yohanes

Kitab Hosea

Kitab Yoel

Kitab Amos

Kitab Obaja

Kitab Yunus

Kitab Mikha

Kitab Nahum

Kitab Habakuk

Kitab Zefanya

Kitab Hagai

Kitab Zakharia

Kitab Maleakhi

6

Page 7: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

LITURGI GEREJA KATOLIKLiturgi adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani, leitourgia, yang berarti kerja bersama. Kerja bersama ini mengandung makna peribadatan kepada Allah dan pelaksanaan kasih, dan pada umumnya istilah liturgi lebih banyak digunakan dalam tradisi Kristen, antara lain umat Katolik. Kurang lebih dapat dibandingkan dengan rukun salat secara berjamaah baik pada hari-hari raya maupun hari Jumat dan salat lima-waktu setiap hari pada umat Islam (lihat: Oxford Dictionary of World Religions, hal.582-3). Liturgi adalah kegiatan dari Kristus Paripurna, dalam bahasa Latin Christus totus, atau Kristus seluruhnya, yaitu Kristus di surga sebagai kepala dan seluruh jemaatNya yang masih ada di dunia, yaitu Gereja yang merupakan Tubuh Kristus, dalam korban pujian dan syukur kepada Allah.

A. Liturgi Sakramen-sakramenPertama-tama adalah Liturgi Sakramen-sakramen: baptis, krisma, ekaristi,

pengakuan dosa, urapan orang sakit, tahbisan suci dan perkawinan; puncak dan sumber liturgi sakramen adalah Perayaan Ekaristi atau Misa. Konsili Vatikan II menyatakan: "Upacara liturgi bukanlah tindakan perorangan, melainkan perayaan seluruh Gereja sebagai Sakramen kesatuan, yaitu umat kudus yang berhimpun bersama Uskup" (Sacrosanctum Concilium, no 26). Maka "Sebagai perayaan bersama dengan dihadiri banyak umat yang ikut serta secara aktif, harus ditandaskan, bahwa bentuk ini lebih diutamakan daripada ibadat perorangan yang bersifat pribadi" (Sacrosanctum Concilium, no 27).

Liturgi dirayakan dengan menggunakan pelbagai tanda dan lambang, baik yang berasal dari pengalaman manusia, tanda-tanda "Perjanjian" antara Allah dan umatNya, tanda-tanda yang diangkat oleh Kristus, dan tanda-tanda sakramental, yang semuanya merujuk pada keselamatan yang berasal dari Kristus, menggambarkan dan mencicipi pada masa sekarang kemuliaan surga. Juga dengan menggunakan perkataan (terutama dalam Liturgi Sabda di mana Kitab Suci dibacakan dan direnungkan) dan Tindakan (terkait dengan masing-masing Sakramen: misalnya pembaptisan, pengurapan minyak, Liturgi Ekaristi, penumpangan tangan). Dengan nyanyian dan musik, dan gambar-gambar kudus, misalnya ikon (Dalam Gereja Ortodoks).

B. Masa Liturgi Gereja1. Masa Liturgi

Penanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam.

2. Masa Adventus

Adventus dalam Bahasa Latin berarti "kedatangan", istilah ini dahulu kala dipakai untuk umum dalam Imperium Romawi untuk kedatangan kaisar yang dianggap sebagai dewa, kemudian dipakai oleh umat Kristiani untuk

7

Page 8: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

menyatakan kedatangan Kristus sang Raja dan Tuhan. Masa Advent adalah masa persiapan sebelum Natal, yakni masa persiapan untuk menghayati makna kedatangan Yesus, sesuai denngan penantian Mesias oleh umat Israel yang terungkap dalam Perjanjian Lama, juga sehubungan dengan kedatanganNya pada akhir zaman. Warna Liturgi masa Advent adalah Ungu untuk hari Minggu Advent I, II, dan IV, dan warna merah muda untuk hari Minggu Advent III (Minggu Gaudete).

3. Masa Natal

Masa Natal dirayakan Gereja berturut-turut dimulai dari Hari Raya Kelahiran Tuhan Yesus hingga hari sebelum hari raya Penampakan Tuhan. Warna liturgi yang digunakan adalah warna Putih.

4. Masa Prapaskah

Masa Prapaskah merupakan masa persiapan sebelum paskah. Ada yang memulainya dengan Septuagesima, yakni hari ke sembilan sebelum paskah. Tetapi yang lebih umum adalah masa 40 hari sebagai persiapan dengan berpantang dan berpuasa. Masa Prapaskah dimulai dengan Hari Rabu Abu. Warna liturgi selama masa Prapaskah adalah Ungu. Namun pada Minggu Palma ada yang menggunakan warna Ungu tetapi ada juga menggunakan warna Merah.

5. Masa Paskah

Masa Paskah dirayakan mulai dari Hari Raya Kebangkitan Tuhan Yesus, sampai sebelum Hari Raya Pencurahan Roh Kudus (Pentakosta). Warna liturgi selama masa Paskah adalah warna Putih.

8

Page 9: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

6. Masa Biasa

Masa biasa merupakan dimulai setelah hari raya Pentakosta. Dalam masa-masa ini merupakan peringatan masa-masa Gereja berjuang di tengah dunia.

7. Hari Tuhan

Hari Minggu adalah hari di mana umat berkumpul merayakan liturgi, "untuk mendengarkan Sabda Allah dan ikut serta dalam perayaan Ekaristi, mengenangkan sengsara, kebangkitan dan kemuliaan Tuhan Yesus, serta mengucap syukur kepada Allah" (Sacrosanctum Concilium no 106).

8. Peringatan Orang Kudus

Dalam daur tahunan, Gereja merayakan peringatan para martir dan orang kudus sebagai perayaan Paska Tuhan di dalam mereka "yang telah menderita dan dimuliakan bersama Kristus. Gereja memaparkan teladan mereka kepada umat beriman dalam menarik semua orang kepada Allah Bapa melalui Kristus, dan atas pahala-pahala yang diterima para martir dan orang kudus, Gereja memohon karunia-karunia dari Allah" (Sacrosanctum Concilium no 104).

9. Ibadat Harian (Horarium)

Horarium merupakan doa seluruh Gereja. Setiap orang ambil bagian di dalamnya sesuai dengan tempatnya di Gereja dan menurut status hidupnya: para imam, biarawan dan biarawati, dan awam menurut kemungkinan yang ada pada mereka. Ibadat Harian dapat dilakukan bersama atau secara perorangan. Ibadat Harian seakan-akan merupakan kelanjutan dari perayaan Ekaristi.

C. Simbol Liturgi Gereja1. Arti Simbol Liturgi

Simbol berasal dari bahasa Yunani symbolon, kata kerja: symbalein yang berarti tanda pengenal yang menjelaskan dan mengaktualisasikan suatu perjumpaan dan kebersamaan yang didasarkan oleh suatu kewajiban atau perjanjian.  Dapat juga dikatakan bahwa simbol adalah tanda indrawi, barang atau tindakan, yang menyatakan realita lain di luar dirinya. Simbol memiliki lingkup makna dan kandungan isi yang amat luas, karena itu merupakan sarana ulung untuk mengungkapkan sesuatu tentang Tuhan.

Simbol berbeda dengan tanda. Simbol melibatkan emosi individu, gairah, keterlibatan dan kebersamaan. Selain itu, simbol juga terbuka terhadap berbagai arti dan tafsiran, tergantung bagaimana setiap individu memaknai simbol itu sendiri. Simbol liturgi biasanya diberkati terlebih dahulu sebelum digunakan.

9

Page 10: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

2. Fungsi Simbol LiturgiFungsi simbol yaitu menjembatani masa sekarang dan masa lalu.[Dengan

demikian kita yang ada pada masa kini dapat hadir pada masa lalu dan sebaliknya, mereka yang ada pada masa lalu dapat hadir di tengah-tengah kita saat ini. Melalui dan dalam simbol dapat terungkap apa yang disimbolkan yaitu realitas kehidupan Kristus yang menyelamatkan. Simbol juga berfungsi sebagai alah satu bentuk komunikasi antara Allah dan sesama. Komunikasi itu terjalin di dalam kebersamaan yang muncul di dalam perayaan kehidupan.

Masa lalu yang ingin dihadirkan kembali pada saat ini secara simbolis antara lain.

Perayaan atas peristiwa (kelahiran Yesus, kematian Yesus, kebangkitan Yesus, kenaikan Yesus)

Tindakan atau tata gerak (prosesi, tanda salib, dll). Prosesi di awal ibadah merupakan simbolisasi perarakan umat Israel dari Mesir ke tanah Perjanjian. Tanda salib merupakan simbolisasi baptisan yang dilakukan bersamaan dengan mengucapkan “dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.”

Tempat atau arah (tanah suci, negeri leluhur, kampung halaman, kiblat). Gedung gereja bukan sekadar tempat berkumpul, tetapi juga tempat kehadiran Allah. Ziarah kaum agamawan ke tanah suci bukan sekadar pelesir, tapi juga upaya menghadirkan kembali pengalaman orang lain pada masa lalu bagi diri sendiri pada masa kini.

Benda (salib, air,roti-anggur). Air yang biasa digunakan dalam pembaptisan melambangkan mati dan hidup (band. Roma 6:8) bersama Kristus. Roti dan anggur dalam Perjamuan Kudus merupakan simbol yang langsung membawa kaum beriman kepada peristiwa Kristus. Patung-patung bukan untuk disembah tetapi untuk menghadirkan kembali pada masa kini pengajaran dan teladan sang kudus.

Waktu. Gereja beribadah pada hari Minggu dimaksudkan agar gereja hadir pada peristiwa kebangkitan Kristus yang jatuh pada hari Minggu pertama.

Kata-kata dalam formula liturgi (Alkitab, votum, leksionari). Kata-kata liturgi memiliki simbol yakni, menghadirkan yang mengucapkan kata-kata tersebut pada waktu sekarang atau menghadirkan orang yang kepadanya kata-kata liturgis itu ditujukan.

Pengharapan akan persaudaraan gereja di seluruh dunia disimpulkan dalam perjamuan kudus, berpuncak pada komuni.

10

Page 11: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

3. Macam – Macam Simbol Liturgia. Tubuh manusia

Manusia dapat dikatakan sebagai simbol liturgis. Hal ini dikarenakan manusia dapat mengungkapkan dan melaksanakan dirinya dalam bentuk simbol.Caranya dapat berupa kegiatan indrawi maupun melalui gerakan dan bahasa tubuh. Kegiatan indrawi yang dimaksud misalkan mendengarkan, melihat, menyentuh, merasakan dan mencium. Gerakan dan bahasa badan seperti berdiri, berlutut, penumpangan tangan, pembasuhan tangan, dll

Penumpangan Tangan. Penumpangan tangan mempunyai makna pencurahan Roh Kudus. Biasanya dilakukan pada penahbisan pendeta atau imam.

Bersalaman, mengungkapkan wujud dari Kasih dan Persaudaraan. Bersalaman dilakukan oleh umat ketika kita saling memberikan Salam Damai.

Berlutut, merupakan salah satu sikap doa yang mengungkapkan kerendahan hati seseorang yang ingin memohon kepada Tuhan atau bersembah sujud kepada-Nya.

b. Benda dan gambarBenda dan gambar bisa juga menjadi simbol maupun dihayati sebagai simbol. Di dalam gereja, patung salib, mimbar, altar dan gambar-gambar para kudus adalah simbol kehadiran peristiwa Kristus. Benda-benda tersebut bukan hanya sebagai hiasan tetapi juga mengandung arti dan dapat membangkitkan emosi. Selain itu benda-benda lain seperti Roti dan Anggur, Air, Minyak, Garam juga digunakan sebagai simbol liturgis. Simbol benda pun dapat dibagi menjadi dua yaitu simbol yang berasal dari benda alamiah dan yang berasal dari benda buatan.

c. Warna

Pemilihan warna liturgi dipengaruhi oleh penafsiran makna atas simbol tersebut. Di dalam liturgi, warna melambangkan sifat dasar misteri iman yang dirayakan serta menegaskan perjalanan hidup Kristiani sepanjang tahun liturgi. Warna-warna yang biasanya dipakai antara lain warna putih, kuning, merah, hijau, ungu, dan hitam.

Warna putihWarna putih mengungkapkan kegembiraan dan kesucian. Warna putih juga dikaitkan dengan kehidupan baru. Selain itu juga warna

11

Page 12: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

putih dapat melambangkan sebuah kesempurnaan, kejayaan dan kemuliaan abadi. Biasanya warna ini dipertukarkan atau digunakan bersama-sama dengan warna kuning. Warna putih dapat dipakai pada hari raya seperti Natal, Paska, Kamis Putih.

Warna kuningHampir sama dengan warna putih, warna kuning mengungkapkan kemuliaan, kemenangan dan kegembiraan. Warna kuning umumnya dilihat sebagai warna yang mencolok sehingga lebih kuat menunjukkan makna kemuliaan. Warna ini juga dapat dipakai saat Natal, Paskah, Kamis Putih.

Warna merahWarna merah biasanya melambangkan api dan darah. Selain itu juga dapat menyimbolkan Roh Kudus, cinta kasih, pengorbanan dan kekuatan. Di dalam tradisi Romawi kuno, warna merah digunakan sebagai simbol kekuasaan tertinggi yaitu kaisar. Warna merah biasanya digunakan ada saat hari raya Jumat Agung, Pentakosta, Minggu Palma.

Warna hijauWarna hijau pada umumnya menandakan sebuah ketenangan, kesegaran dan melegakan. Selain itu juga dapat melambangkan harapan, syukur, dan kesuburan. Warna ini dipilih dan dipakai dalam minggu biasa di dalam liturgi sepanjang tahun. Pada masa-masa itu manusia dapat menghayati hidupnya dengan penuh ketenangan terhadap karya-karya Tuhan.

Warna unguWarna ungu merupakan simbol bagi kebijaksanaan, keseimbangan, sikap berhati-hati dan mawas diri. Selain itu warna ini juga mengungkapkan pertobatan. Digunakan pada masa Prapaska dan Adven ketika manusia diundang untuk bertobat, mawas diri dan mempersiapkan diri bagi perayaan Natal dan Paska.

Warna hitamWarna hitam biasanya dipakai untuk melambangkan kematian, kegelapan, kesedihan dan kedukaan. Warna ini digunakan pada saat ibadah atau peristiwa kematian.

4. Alat Liturgi Gereja KatolikAlat liturgi merupakan peralatan buatan yang digunakan dalam rangka  perayaan liturgi.

a. Perlengkapan piala. Urutannya sebagai berikut :1. Piala/cawan : berasal dari Bahasa Latin calix, artinya piala. Piala

ini tempat anggur yang pada saat misa kikonsekrir menjadi darah Kristus

12

Page 13: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

2. Purificatorium/kain piala : merupakan kain kecil persegi empat  yang digunakan untuk membersihkan piala dan juga alas untuk selubung bagi tangan petugas liturgy.

3. Sendok kecil : berfungsi untuk mengambil air yang dicampur dengan anggur, dibeberapa tempat sendok ini bersifat opsional(bisa ada bisa tidak).

4. Patena : sejenis piring kecil berbentuk bulat yang berlapis emas, yang digunakan untuk meletakkan hosti besar.

5. Palla : penutup piala yang berwarna putih dan berbentuk persegi empat, terbuat dari bahan yang pipih dan keras.

6. Korporal : dalam bahasa latin yaitu corpus yang artinya tubuh, karena  disitulah akan diletakkan Tubuh Tuhan Yesus. Korporal ini merupakan kain persegi empat yang lebar yang dibentangkan dialtar sebagai alas piala , patena dan piksis.

b. Ampul : 2 gelas kecil yang berisi air dan anggur. Jika ampul tidak terbuat dari kaca, biasanya terdapat tulisan V(vinum=anggur) dan A (Aqua=air).

13

Page 14: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

c. Cerek Lavabo dan kain lavabo : merupakan tempat untuk mencuci tangan imam yang selalu disertai dengan kain lavabo.

d. Sibori : berasal dari bahasa Latin ciborium artinya makanan. Sibori hampir serupa piala tetapi yang digunakan untuk tempat hosti kecil.

e. Tempat bersemayamnya Sakramen Mahakudus : 1. Patena2. Piksis : berbentuk seperti kaleng kecil yang isinya lebih sedikit

dibandingkan sibori dan biasanya digunakan untuk mengirim komuni orang sakit dan menyimpan hosti besar.

3. Sibori : berbentuk seperti piala, namun lebih besar dan ada tutupnya. Berfungsi untuk menyimpan Sakramen Mahakudus dalam tabernakel.

14

Page 15: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

4. Monstrans : digunakan untuk mentahtakan Sakramen Mahakudus(hosti besar) dalam Ibadat Pujian atau adorasi kepada Sakramen Mahakudus.

Pengertian Iman

Sejauh dilihat dari pihak Allah yang menjumpai dan memberikan Diri kepada manusia, wahyu merupakan pertemuan Allah dan manusia. Dilihat dari pihak manusia yang menanggapi wahyu dan menyerahkan diri kepada Allah, iman adalah pertemuan yang sama. Secara konsekuen Konsili Vatikan II berkata:

“Kepada Allah yang menyampaikan wahyu, manusia wajib menyatakan ketaatan iman. Demikianlah manusia dengan bebas menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah, dengan mempersembahkan kepatuhan akal budi serta kehendak yang sepenuhnya kepada Allah yang mewahyukan, dan dengan sukarela menerima sebagai kebenaran, wahyu yang dikaruniakan oleh-Nya” (DV5).

Perlu diperhatikan bahwa Konsili mengambil alih rumusan St. Paulus tentang “ketaatan iman” (Rm 1:5; 16:26; lih. juga 2Kor 10:5- 6). Tuhan menyapa manusia sebagai sahabat dan mendekatinya sedekat mungkin, Tetapi Allah tetap Allah, dan di hadapan Allah manusia harus tetap mengaku diri sebagai “hamba yang tak berguna” (Luk 17:10). Sikap ini merupakan pokok iman. Konsili Vatikan II mengatakan “kepatuhan akal budi serta kehendak yang sepenuhnya”. Tekanan ada pada kepatuhan penuh, sebab hanya iman seperti itu dapat menjadi jawaban wajar terhadap wahyu Allah, sebagaimana kelihatan pada contoh Abraham. Iman adalah penyerahan total kepada Allah yang menyatakan diri tidak karena terpaksa, melainkan “dengan sukarela”. Meskipun tidak setingkat, hubungan itu sungguh merupakan hubungan persahabatan. Sebagaimana Allah “dari kelimpahan cinta kasih-Nya menyapa manusia” (DV 2), begitu juga jawaban manusia berasal dari

15

Page 16: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

hati yang tulus dan ikhlas. Sudah sejak semula Gereja menekankan bahwa iman bersifat bebas merdeka.

“Salah satu pokok yang amat penting dalam ajaran Katolik, yang tercantum dalam sabda Allah dan terus menerus diwartakan oleh para Bapa Gereja, yakni manusia wajib secara sukarela menjawab Allah dengan beriman; maka dari itu tak seorang pun boleh dipaksa melawan kemauannya sendiri untuk memeluk iman. Sebab pada hakikatnya kita menyatakan iman kita dengan kehendak yang bebas, karena manusia … tidak dapat mematuhi Allah yang mewahyukan diri, kalau ia, sembari ditarik oleh Bapa, tidak dengan bebas menyatakan kepada Allah ketaatan imannya, yang secara rasional dapat dipertanggungjawabkan” . (DH 10).

Kebebasan itu tidak hanya berarti kebebasan fisik, tanpa paksaan dari luar. Bahkan kebebasan itu juga bukan hanya berarti kebebasan berpikir dan kemerdekaan mengambil keputusan menurut keyakinannya sendiri. Malahan kebebasan ini lebih daripada mengikuti suara hati dan menentukan arah hidup sendiri. Dengan bebas manusia memasuki kemerdekaan anak-anak Allah (lih. Rm 8:21),yakni kemerdekaan seseorang yang dibebaskan dari segala rasa takut dan merasa diri aman dalam tangan Tuhan. Maka kebebasan iman berarti keyakinan bahwa lebih baik menyerahkan diri kepada kebaikan Tuhan daripada memusatkan segala perhatian pada diri sendiri. Kasih Allah menembus rasa takut dan bela diri, yang mengurung manusia dalam dirinya sendiri dan membuatnya menjadi budak perasaannya sendiri. Iman membebaskan karena memecahkan belenggu ketakutan dan kecurigaan,

Dalam iman, manusia menyadari dan mengakui bahwa Allah yang tak-terbatas berkenan memasuki hidup manusia yang serba terbatas, menyapa dan memanggilnya. Iman berarti jawaban atas panggilan Allah, penyerahan pribadi kepada Allah yang menjumpai manusia secara pribadi juga. Dalam iman manusia menyerahkan diri kepada Sang Pemberi Hidup. Pengalaman religius memang merupakan pengalaman dasar, kendati belum berarti pertemuan dengan Allah dalam arti penuh. Di atas pengalaman dasar itulah dibangun iman, penyerahan kepada Allah, pertemuan dengan Allah. Manusia dari dirinya sendiri tak mungkin mengenal Allah. Umat Kristen mengenal Allah secara pribadi sebagai Bapa, melalui Yesus. “Tidak seorang pun mengenal Bapa, selain Anak dan orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakan-Nya” (Mat 11:27).

Iman merupakan hubungan pribadi dengan Allah, yang hanya mungkin karena rahmat Allah. Akan tetapi iman tidaklah buta. Orang beriman mengetahui kepada siapa ia percaya (lih. 2Tim 1:12). Unsur pengetahuan ini, yang berakar dalam pengalaman hidup manusia, sungguh-sungguh bersifat insani. Oleh karena itu, pengalaman religius perlu dibedakan (bukan dipisahkan!) dari iman sendiri. Mengenai hal ini tradisi Katolik dan tradisi Protestan berbeda pendapat.

16

Page 17: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Protestantisme sangat menekankan ketidakmampuan manusia (karena dosanya) untuk mengenal, bahkan mengetahui Allah. Sebaliknya tradisi Katolik mengajarkan bahwa tanpa pengetahuan yang sungguh manusiawi, (artinya, yang berakar dalam pengalaman hidup manusia) iman kurang “kena” pada manusia. Tanpa pengetahuan yang sungguh manusiawi mengenai Allah, iman kurang rasional dan dalam arti itu juga kurang manusiawi. Tetapi dalam hal ini mungkin rumusan ajaran Katolik kadang-kadang juga sedikit berat sebelah,

Dalam Rm 1:20 Paulus mengatakan bahwa “apa yang tidak tampak dari Allah, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat menjadi tampak pada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan”, Mengenai orang yang tidak sampai pada pengetahuan itu, ia menarik kesimpulan bahwa “mereka tidak dapat berdalih”. Rm 1:20 dikutip oleh Konsili Vatikan I (1870) sebagai bukti bahwa “Allah dapat dimengerti dengan terang kodrati budi manusia” (DS 3004; lih. 3015). Konsili Vatikan II (1962-65) melengkapi pernyataan itu dengan mengatakan bahwa pengetahuan itu tidak boleh dilepaskan dari iman dan wahyu. Memang, kalau seseorang tidak mengakui bahwa Tuhan itu ada, ia juga tidak terbuka lagi bagi wahyu Tuhan. Tetapi pengetahuan manusia bukanlah dasar iman. Konsili Vatikan I melihat soal ini pada latar-belakang rasionalisme zamannya. Konsili Vatikan II memberikan rumusan yang lebih biblis-teologis. Namun Konsili Vatikan II (yang mengutip Konsili Vatikan 1) tetap mempertahankan bahwa dalam iman juga ada unsur pengetahuan yang sungguh rasional dan oleh karena itu berakar dalam pengalaman hidup manusia.

Pengalaman religius, iman, dan pengetahuan merupakan aspek-aspek dalam hidup orang beriman. Orang yang beriman tahu lebih mendalam mengenai Allah justru dalam penyerahan iman. Tidak mungkin mengenal seseorang tanpa mengetahui apa-apa mengenai dirinya. Begitu juga, orang tidak dapat menyerahkan diri kepada Allah, kalau ia tidak mengetahui siapakah Allah itu. Supaya dapat beriman dengan sungguh-sungguh, manusia harus mengetahui kepada siapa ia menyerahkan diri. Selanjutnya dalam penyerahan itu orang memasuki pengetahuan lebih mendalam.

:

Pengertian Wahyu

Pada awal surat Ibrani dikatakan, “Setelah, pada zaman dahulu, Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya” (Ibr 1:1-2). Banyak orang Katolik menaruh perhatian penuh kepada bagian kedua ayat ini dan sedikit melupakan bagian yang pertama. Padahal amat perlu memperhatikan sabda Allah “dengan perantaraan nabi-nabi” guna memahami wahyu Allah “dengan perantaraan Anak-Nya”. Yesus

17

Page 18: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

sendiri berkata: “Kamu sesat, karena kamu tidak mengerti Kitab Suci” (Mrk 12:24), dan apa yang dimaksudkan-Nya tentu saja Kitab Suci Perjanjian Lama, sebab pada waktu itu belum ada Perjanjian Baru. Paulus juga menegaskan bahwa sejarah Israel “dituliskan sebagai peringatan bagi kita, yang telah mengalami zaman akhir” (1Kor 10:11). Dan Konsili Vatikan II menyatakan, “Perjanjian Baru tersembunyi di dalam Perjanjian Lama, dan Perjanjian Lama terbuka dalam Perjanjian Baru”. (DV 16). Secara khusus Konsili mengajarkan bahwa Perjanjian Lama “mengungkapkan kesadaran yang hidup akan Allah” serta “mencantumkan ajaran-ajaran yang luhur tentang Allah” (DV 15). Perjanjian Baru mengandaikan Perjanjian Lama. Oleh karena itu, uraian haruslah dimulai. dengan sabda Allah yang disampaikan “dengan perantaraan nabi-nabi”. Sejarah pewahyuan Allah dalam Perjanjian Lama dimulai dengan pewahyuan kepada Abraham.

“Berfirmanlah Tuhan kepada Abram, “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini, ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur” (Kej 12:1).

Tidak dikatakan, bagaimana Tuhan bersabda kepada Abraham. Hanya dikatakan, bahwa Tuhan bersabda dan bahwa Abraham taat. “Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya” (Kej 12:2). Abraham pergi ke dalam kegelapan, meninggalkan tanah air dan pergi ke tempat yang tidak dikenal olehnya, tanpa bekal yang lain kecuali sabda Tuhan, Abraham yakin betul akan sabda Allah itu. “Percayalah Abraham kepada Tuhan” (Kej 15:6).

Allah bersabda kepada Abraham, maka Abraham tidak hanya tahu mengenai Allah secara samar-samar saja. Abraham bertemu dengan Allah dan ia percaya kepada-Nya. Keesaan Allah bukan teori, melainkan menjadi nyata dalam tuntutan supaya menaati Tuhan secara penuh. Abraham tidak mengakui allah lain selain Tuhan. Seluruh hidupnya ditentukan oleh janji Allah itu. Misteri wahyu Allah dan iman Abraham adalah misteri pertemuan Abraham dengan Allah.

Sejarah pewahyuan itu berjalan terus, dari Abraham ke Musa, dari Musa ke zaman para raja dan nabi; sesudah pembuangan, melalui sejarah Yahudi sampai kepada Yesus dan Gereja, dan akhirnya sampai kepada kita. Pada akhir uraiannya mengenai hakikat wahyu, Konsili Vatikan II mengajarkan bahwa “melalui wahyu itu kebenaran yang sedalam-dalamnya tentang Allah dan keselamatan manusia nampak bagi kita dalam Kristus, yang sekaligus menjadi pengantara dan kepenuhan seluruh wahyu”. Atau dengan kata-kata dari surat Ibrani,”Pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Dia yang adalah Anak-Nya” (Ibr 1:2). Dalam diri Yesus pewahyuan Allah mencapai puncak keakraban dan kedekatannya. Musa mengatakan dengan bangga, “Bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan,

18

Page 19: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Allah kita, dekat pada kita setiap kali kita memanggil kepada-Nya?” (Ul 4:7). Namun “dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang” (Ibr 10:1). Kesempurnaan dan kepenuhan wahyu datang dalam Yesus Kristus, yang tidak hanya “menyampaikan firm an Allah” (Yoh 3 :34), tetapi yang adalah “Firman Allah” sendiri (Yah 1:1; Why 19:13). Yesus adalah “Imanuel, yang berarti: Allah beserta kita” (Mat 1:23). Dalam diri Yesus Allah memberikan diri secara penuh kepada manusia. Maka Yesus adalah wahyu Allah yang penuh dan menentukan.

Menurut iman Kristiani Yesus tidak hanya menyampaikan wahyu Allah, tetapi mewujudkan wahyu itu dalam diri-Nya, dalam hidup, wafat dan kebangkitan-Nya. Wahyu Allah bukanlah pertama-tama suatu ajaran, melainkan janji Allah mengenai karya keselamatan-Nya. Keselamatan itu tidak lain dari kesatuan Allah dengan manusia dan terlaksana dengan sepenuhnya dalam diri Yesus Kristus.

Hubungan Wahyu dan Iman

Allah “yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang” (Kis 17:25), Allah itu tidak tinggal tersembunyi, tetapi berkenan menyatakan diri kepada manusia. Kata Konsili Vatikan II:

“Allah berkenan mewahyukan diri-Nya dan memaklumkan rahasia kehendak-Nya. Dengan wahyu itu Allah yang tidak kelihatan dari kelimpahan. cinta kasih-Nya menyapa manusia sebagai sahabat-Nya dan bergaul dengan mereka, untuk mengundang mereka ke dalam persekutuan dengan diri-Nya dan menyambut mereka di dalamnya” (DV 2).

Allah menyatakan diri kepada manusia dalam pertemuan pribadi. Dalam pertemuan itu, Allah tidak hanya memperkenalkan diri-Nya saja, tetapi juga menyingkapkan kepada manusia rencana keselamatan-Nya. Wahyu Allah bukan informasi, melainkan komunikasi yang mengundang partisipasi. Manusia diajak bertemu dengan Allah dan hidup dalam kesatuan dengan-Nya, Hubungan pribadi dengan Allah itulah intisari wahyu. Dan itu terjadi bertahap-tahap, langkah demi langkah.

Sifat-Sifat Allah

Perkembangan pengetahuan mengenai Allah itu tidak bertujuan menambah pengetahuan saja. Mzm 27 menyatakan, “Wajah-Mu kucari, ya Tuhan; jangan menyembunyikan wajah-Mu kepadaku” (ay. 8-9). Yang dicari bukan pengetahuan yang lebih luas, melainkan pengenalan yang lebih mendalam. Dalam pertemuan dengan Allah, yang pertama-tama mengesan ialah bahwa Tuhan jauh di atas segala yang lain. Kalaupun Allah bisa disebut baik, adil, bijaksana, mulia, dan apa saja,

19

Page 20: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

selalu harus dikatakan bahwa sifat-sifat-Nya itu tak mengenal batas. Maka dikatakan bahwa Tuhan itu mahabaik, mahaadil, dan seterusnya. Allah itu mahasempurna dalam segala hal. Artinya, Tuhan mempunyai semua sifat yang baik tanpa batas, yang tidak bisa dibayangkan.

Kata “maha” itu sebetulnya mengungkapkan perbedaan Allah dengan makhluk-Nya, Allah bukanlah seperti makhluk. Tetapi dengan mengatakan bahwa Allah itu baik, dan adil, dan bijaksana, dan seterusnya, maka dinyatakan bahwa segala kebaikan dan keadilan dan kebijaksanaan yang ada di dunia bersumber pada Allah. Kata maha mengungkapkan perbedaannya, tetapi dengan kata sifat di belakangnya dinyatakan kesatuan Allah dengan makhluk-Nya. Hal itu paling kentara pada kata “hidup”. Allah hidup dan manusia hidup. Tetapi hidup manusia terbatas, hidup Allah tak terbatas, kekal atau abadi. Lagi pula, hidup Allah tidak dapat dibayangkan. Allah.dan manusia sama-sama hidup, tetapi mempunyai hidup yang sama sekali saling berlainan.

Namun dengan segala sifat yang berbeda itu Allah tidak menjadi kabur atau tak jelas, sebab Allah yang berbeda itu menyapa manusia secara pribadi. Maka dari satu pihak Allah itu jauh, tak terjangkau; tetapi dari pihak yang lain Ia mempunyai hubungan langsung, sebagai pribadi dengan pribadi. Seperti yang dikatakan Yesus pada perjamuan terakhir, “Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia” (Yoh 17 :6). Allah mempunyai nama dan nama itu adalah Bapa. Sebab “Allah adalah kasih” (1 Yoh 4:8.16). Kasih itu bukan sifat Allah. Kasih itu jatidiri-Nya, Maka Allah menyatakan diri sebagai Bapa, dalam Anak-Nya Yesus Kristus.

Sebelumnya tidak demikian: “Oleh Musa diberikan hukum Taurat, tetapi kasih-karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus” (Yoh 1:17). Gambaran dan pengetahuan Perjanjian Lama lain, maka nama Allah juga lain: Yahweh, nama yang tidak boleh diucapkan oleh manusia. Perjanjian Lama masih menekankan perbedaan dan jarak. Yesus mengajarkan orang supaya menyapa Allah dengan “Bapa kami yang ada di surga”. Siapa pun nama-Nya, Allah diakui dan dihormati sebagai pribadi, bukan hanya sebagai suatu daya-kekuatan. Maka juga dikatakan bahwa Tuhan itu di satu pihak marah, menyesal, dan kecewa, namun di pihak lain melihat yang baik, berkenan kepada manusia, mencintai dunia. Sering kali dipakai kata yang sangat manusiawi, seperti “cemburu”, “benci’ atau “kesal”. Yang mau dinyatakan dengan kata-kata itu bukanlah bahwa Allah sama atau serupa dengan manusia, melainkan bahwa manusia mengimani Allah sebagai pribadi, yang mempunyai “hati” bagi manusia, yang merupakan sumber dan arah hidup manusia, dan bahwa berpaling dari-Nya berarti kehancuran dan kematian.

20

Page 21: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Sifat – Sifat Allah :1. Transenden dan Imanen

Dua kata secara khusus harus diperhatikan, karena kedua kata itu mencoba mengungkapkan sifat-sifat khas Allah, yakni kata transenden dan imanen. Kata “transenden” sebetulnya berarti melampaui, unggul dan mau mengungkapkan bahwa Tuhan mengatasi segala-sesuatu (seperti juga dikatakan dengan sebutan maha-). Maka dengan kata “transenden” lebih ditekankan perbedaan Allah dengan makhluk-makhluk-Nya. Seperti yang dikatakan nabi Yesaya, “Dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?” (Yes 40:18).

Sifat “transenden” itu perlu dilengkapi dengan sifat “imanen”, sebab seandainya Allah hanya transenden saja, seolah-olah Ia tidak berhubungan lagi dengan dunia. Padahal, dalam refleksi atas pengalaman hidup, Allah justru dikenal sebagai Yang-Memberi-Hidup. Memisahkan Allah secara total dari dunia, biarpun karena hormat kepada Allah, menutup segala kemungkinan berhubungan dengan Allah, bahkan mengenal Allah secara pribadi. Oleh sebab itu sifat transenden harus dilengkapi dari diimbangi dengan sifat imanen. Secara harfiah kata “imanen” berarti “yang tinggal di dalam”. Jadi mau menyatakan bahwa Allah tidak hanya mengatasi makhluk-makhluk-Nya, tetapi juga “tinggal di dalam” mereka. Bagaimana caranya? Lagi, manusia tidak dapat membayangkannya, sebagaimana sebetulnya juga tidak dapat digambarkan transendensi Allah.

Allah memang berbeda dengan dunia, tetapi tidak terpisah dari-Nya. Karena sifat-sifat Allah tidak mengenal batas, maka kehadiran-Nya tak terbatas. Allah hadir di mana-mana. Tuhan ada di surga, di bumi, dan di segala tempat. Dalam arti ini kita menerima panenteisme. Allah hadir dan berada dalam segala-galanya, tetapi bukan segala-galanya adalah Allah (panteisme). Allah tidak hadir seperti manusia atau makhluk lain. Tuhan hadir di mana-mana secara ilahi. Itu disebut “imanensi”. Maka “di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada” (Kis 17:28). Karena Allah hadir pada kita, maka kita hadir pada Allah. Karena Allah ada dalam diri kita, maka kita berada dalam Allah.

2. Yang Maha Esa

Sifat Allah yang disebut dalam Pancasila ialah “maha esa”. Apa artinya? “Esa” berarti satu, tunggal: Lalu apa arti “maha-satu” dan “maha-tunggal”? Mungkinkah lebih satu daripada satu, atau lebih tunggal daripada tunggal? Menurut GBHN 1978 kepercayaan kepada Tuhan yang

21

Page 22: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

mahaesa bukan merupakan agama. Oleh karena itu kepercayaan kepada Tuhan yang mahaesa juga tidak harus dimengerti menurut keterangan suatu agama tertentu. Dalam pidato kenegaraan tahun itu juga dijelaskan, bahwa kepercayaan kepada Tuhan yang mahaesa adalah “kenyataan budaya yang hidup dan dihayati oleh sebagian bangsa kita; warisan dan kekayaan rohaniah rakyat kita”. Maka sila pertama tidak berbicara mengenai ketuhanan yang mahaesa menurut perumusan atau pengertian agama, melainkan sebagai pengalaman manusia yang umum. Manusia mengalami Allah sebagai sumber hidup yang paling dasariah. Di dalam Allah ditemukan seluruh kekayaan hidup. Di luar Allah tidak ada hidup. Allah adalah satu-satunya yang menyelenggarakan seluruh kehidupan.Iman Kristen mengakui “Allah itu esa”, tetapi “esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” (1Tim 2:4). “Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6). Yesus tidak hanya memperkenalkan Allah Bapa kepada manusia, melainkan juga “dalam Dia kita beroleh jalan masuk kepada Allah, oleh iman kepada-Nya” (Ef 3:12). Iman akan Allah yang mahaesa dihayati dalam Kristus dan oleh Roh Kudus. Sebagaimana Allah mendatangi kita dalam Kristus, begitu kita pun menghadap Allah dalam Kristus dan mengakui Dia sebagai “Bapa Tuhan kita Yesus Kristus” (2Kor 1:3). Maka bersama dengan Yesus Kristus kita mengakui bahwa “Tuhan itu esa” (Mrk 12:29). Sekaligus kita mengakui Yesus Kristus sebagai Dia “yang dikuduskan Bapa dan diutus ke dalam dunia” (Yoh 10:36). Orang yang percaya kepada Yesus sebetulnya tidak percaya kepada Yesus saja, melainkan juga kepada Dia yang mengutus Yesus (bdk. Yoh 12:44). Oleh karena anugerah Roh Kudus, dalam kesatuan dengan Kristus, orang beriman Kristen percaya kepada Allah Yang Maha Esa.Pengakuan akan Allah Tritunggal sudah ada sejak Gereja perdana. Dan secara khusus Gereja berpegang pada perintah Tuhan untuk membaptis orang “atas nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Mat 28:19). Tetapi sekaligus Gereja juga berpegang pada ajaran Yesus, yang menyapa Allah sebagai “Bapa, Tuhan langit dan bumi” (Mat 11:25). Maka St. Ignatius dari Antiokhia († thn 100) mengajarkan: “Ada satu Allah, yang mewahyukan diri oleh Yesus Kristus Anak-Nya, yang adalah Sabda-Nya” (ad Magn. 8,2). Seorang pengarang lain, juga dari awal abad ke-2, berkata: “Pertama-tama kita percaya bahwa ada satu Allah, yang telah menciptakan dan mengatur segala sesuatu, dan yang membuat yang tidak ada menjadi ada, yang mencakup segala-galanya, namun hanya Dia yang tidak dicakup oleh apa-apa” (Pastor Hermas, Mand, I, 26). Pada dasarnya hal itu sama dengan ajaran Kitab Suci: “Penguasa satu-satunya, yang penuh bahagia, Raja segala raja dan Tuan segala tuan; satu-satunya

22

Page 23: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri, yang tak pernah dilihat seorang manusia dan yang juga tidak dapat dilihat” (1Tim 6:15-16). Ajaran mengenai Allah yang satu, mahakuasa dan mahamulia, tidak pernah terasa bersaing dengan iman akan Allah Tritunggal Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Simbol-Simbol mengenai Allah

Allah “bersemayam Dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia” (lih Im 6:16). Namun “Tuhan, Allah kita, telah berfirman kepada kita” (Ul 1:6). Tuhan telah menyatakan diri kepada manusia, baik dengan sabda maupun melalui karya. “Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi, dari terbitnya matahari sampai terbenamnya” (Mzm 50:1). Kita boleh mengenal Allah, namun selalu secara terbatas dan melalui simbol-simbol.

Dilihat dari sudut manusia, hubungan Allah dengan manusia digambarkan dalam dua tahap, yakni karya penciptaan dan karya penyelamatan. Sesuai dengan itu terdapat dua simbol utama bagi Allah, yakni Allah Pencipta dan Allah Penyelamat . Sesungguhnya kedua karya itu satu, Dalam penciptaan, Allah sudah mewahyukan diri; dan dalam penyelamatan, Allah semakin memberikan hidup kepada manusia. Namun, demi mudahnya, yakni supaya lebih jelas pemikirannya, biasanya kedua itu dibedakan, Kita tidak mungkin berbicara mengenai karya penciptaan Allah, lepas dari wahyu dan iman, dan mustahil pula berbicara mengenai wahyu tanpa sekaligus . mengakui Allah sebagai Pencipta. Allah dikenal sebagai Allah karena ciptaan-Nya:

“Engkau layak, ya Tuhan dan Allah kami, menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu dan karena kehendak-Mu mereka berada dan diciptakan” (Why 4:11).

Dalam kitab nabi Yesaya dikatakan, : “Beginilah firman Tuhan, Penebusmu,yang membentuk engkau sejak dari kandungan: Akulah Tuhan, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi, siapakah yang mendampingi Aku?” (Yes 44:2~).Akan tetapi, manusia tidak puas dengan gambaran Allah yang samar-samar. Dicarinya pengertian yang lebih terinci. Bukan gambaran saja, melainkan pengetahuan. Filsafat ketuhanan mencoba menggali lebih dalam dan mengembangkan pengetahuan spontan mengenai Allah. Orang beriman pun berusaha mencari pengetahuan yang lebih lengkap dan lebih utuh mengenai

23

Page 24: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Allah. Bukan karena imannya kurang, tetapi karena ia ingin mengenal Allah sebaik mungkin. Memang ada orang yang menekankan perbedaan Allah dengan manusia, Bagi mereka segala pengetahuan mengenai Allah bersifat negatif: Allah lain daripada yang lain. Orang lain justru menekankan Allah sebagai sumber segala yang ada. Oleh karena itu, mereka berkata bahwa apa saja yang ada di dunia ada juga pada Allah, tetapi dalam keadaan yang sempurna. Malah dikatakan bahwa dalam diri Allah semua itu begitu sempurna, sehingga akhirnya toh tidak dapat dibayangkan lagi bagaimana kesempurnaan Allah itu. Memang tidak mungkin membuat suatu gambaran. lengkap mengenai Allah. Bahkan pengetahuan yang 100% tepat pun kiranya juga tidak mungkin. Namun manusia dapat mencoba menegaskan secara lebih khusus dan lebih jelas apa yang dimaksudkan dengan kata “Allah”. Kecuali melalui simbol-simbol Pencipta dan Penyelamat – dan banyak simbol lain – Allah dapat digambarkan juga melalui kata-kata sifat yang dikenakan pada Allah.

Allah Tritunggal Maha Esa

Sesudah hari raya Pentekosta Gereja Katolik merayakan pesta Tritunggal Mahakudus. Pesta itu merupakan rangkuman seluruh tahun liturgi. Dan memang tepat, sebab dogma atau ajaran mengenai Allah Tritunggal merupakan rangkuman seluruh iman dan ajaran Kristen. Iman akan Allah Tritunggal bukanlah titik pangkal, melainkan kesimpulan dan rangkuman dari seluruh sejarah pewahyuan Allah, serta tanggapan iman manusia,

Cukup menarik bahwa semula Paus Alexander II (1061-1073) menolak mengadakan hari raya khusus bagi Tritunggal Mahakudus. Alasannya, bahwa Gereja sudah setiap hari menghormati Tritunggal Mahakudus, khususnya dalam doa “Kemuliaan”. Kendati demikian pada tahun 1334 diadakan hari raya khusus. Iman akan Allah Tritunggal yang memang terungkap dalam seluruh hidup Gereja, begitu penting, sehingga pantas diberi perhatian khusus. Namun perlu diperhatikan bahwa pada hari raya ini tidak ada peristiwa keselamatan yang dirayakan (seperti pada Natal dan Paskah), melainkan suatu dogma atau ajaran.

Inti pokok iman akan Allah Tritunggal ialah keyakinan bahwa Allah (Bapa) menyelamatkan manusia dalam Kristus (Putra) oleh Roh Kudus. Ajaran mengenai Allah Tritunggal pertama-tama berbicara bukan mengenai hidup Allah dalam diri-Nya sendiri, melainkan mengenai misteri Allah yang memberikan diri kepada manusia. Maka sebaiknya uraian tidak mulai dengan rumus “satu Allah, tiga pribadi”, tetapi dengan Kitab Suci, karena kata (modern) “pribadi” tidak seluruhnya tepat. Bila diartikan menurut paham modern, arti rumus ini tidak jauh dari triteisme atau tiga Allah.

24

Page 25: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Dalam teks-teks resmi Gereja dipakai kata Yunani (prosopon dan hypostasis) dan Latin (persona). Kata-kata itu tidak mempunyai arti yang tepat sama dengan kata “pribadi”. Bahkan dalam bahasa kuno tidak seluruhnya jelas pembatasan kata itu. Semua kata itu mempunyai arti khusus, sama seperti kata Bapa dan Putra, yang diambil dari bahasa manusia tetapi punya arti yang lain sama sekali kalau dipakai untuk Allah. Titik pangkal bukan kata atau rumus, melainkan fakta sejarah keselamatan, yang kemudian mau dirumuskan sebaik mungkin.

Seluruh persoalan mengenai dogma Allah Tritunggal sebenarnya menyangkut perumusan. Bukan soal kata-kata saja, sebab kata-kata dipilih (dengan saksama) untuk mengungkapkan dan merumuskan pandangan dan keyakinan tertentu. Keyakinan iman itu menyangkut Allah dan pewahyuan-Nya. Dan karena itu sebetulnya di luar jangkauan bahasa manusia. Namun, seandainya manusia sama sekali tidak dapat berbicara mengenai wahyu Allah, wahyu itu sesungguhnya tidak mempunyai arti, karena tidak (bisa) dimengerti oleh manusia. Oleh karena itu manusia tidak hanya boleh, tetapi harus berusaha mencari kata-kata yang kiranya cocok guna mengungkapkan dan merumuskan pandangan iman. Tetapi tidak boleh dilupakan bahwa rumus-rumus itu mencoba merumuskan keyakinan iman, yang lebih luas daripada keterbatasan kata-kata dan bahasa. Maka selalu harus ditanyakan, apa latarbelakang dan apa maksud mereka yang merumuskan iman dengan kata-kata itu? Titik pangkal bukanlah kata atau pembatasan kata, baik dalam bahasa kuno maupun dalam pengertian modern, melainkan keyakinan iman mereka yang menciptakan rumusan iman ini :

1. PribadiMasalah rumusan dogma Allah Tritunggal yang pertama menyangkut

istilah “pribadi”. Kata itu sekarang mempunyai arti lain dibandingkan dengan arti pada zaman Konsili Konstantinopel dan Kalsedon. Sekarang pun kala itu di Barat (Latin) dan di Timur (Yunani) lain artinya.

Kata Latin persona (seperti kata Yunani prosopon) semula berarti “topeng” (yang dipakai dalam sandiwara dan tarian) dan dengan demikian mengungkapkan sesuatu yang “khusus”, yang “unik”, keistimewaan peran yang mau dimainkan. Di Timur (Yunani) kata itu juga mempunyai arti “wajah”, “penampakan”. Di Barat (Latin) kata persona lebih mendapat arti hukum: subjek yang mempunyai hak dan kewajiban. Kadang-kadang di Timur kata prosopon dapat berarti “subjek”, dengan arti “individu”. Dan berkembanglah arti “penampilan”. Tetapi di Timur tekanan tetap ada pada arti “keunikan”, “kekhususan”. Dengan arti itu kata prosopon juga dipakai

25

Page 26: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

untuk membedakan Bapa, Putra dan Roh Kudus. Tetapi kata yang lebih biasa untuk Tritunggal adalah kata hypostasis, yang dengan lebih jelas mengungkapkan keunikan masing-masing; bukan hanya sebagai penampilan, melainkan sebagai kenyataan objektif yang khusus dalam menghayati keallahan bersama – yaitu “hakikat ilahi” (Yunani: ousia; Latin: substantia, essentia). Kekhasan itu adalah perbedaan antara Bapa, Putra dan Roh Kudus, sehingga sebetulnya hanya mau dikemukakan perbedaan atau kekhususan dalam hubungan antara ketiganya. Tetapi Kata hypostasis sulit diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, maka di Barat tetap dipakai kata persona (Yunani: prosopon). Agustinus amat menyadari bahwa kata Latin persona sebetulnya kurang memadai; maka ia menekankan perbedaan dalam hubungan. Kata Yunani hypostasis dan Latin persona kemudian dipakai juga untuk menyatakan bahwa dalam Kristus kemanusiaan dan keallahan bertemu dalam satu subjek.

Kendatipun ada cukup banyak perbedaan dalam istilah yang dipakai di Timur dan di Barat, akhirnya orang terbiasa berbicara mengenai “satu Allah, tiga pribadi”, tanpa cukup memperhatikan ciri khas dan latar belakang istilah itu. Namun, bila kata “pribadi” dimengerti secara modern, sebagai subjek dan pusat kegiatan dan kehidupan, maka dengan demikian dinyatakan bahwa dalam Allah ada tiga pusat semacam itu. Itu tidak tepat, karena kalau demikian sebetulnya berarti bahwa ada tiga Allah. Kalau kata “pribadi” dipahami untuk tiga pribadi ilahi, tekanan memang ada pada keunikan masing-masing dalam hubungan dengan yang lain. “Subjek” kegiatan adalah keallahan. Kendati demikian, walaupun juga dalam filsafat modern pribadi tidak diartikan sebagai sesuatu yang tertutup, melainkan yang mendapat kekhasannya dalam hubungan dengan pribadi lain, tidak dapat disangkal bahwa istilah “pribadi” mudah menimbulkan salah paham.

Kalaupun diakui bahwa komunikasi sosial antarmanusia mempunyai dasar dan titik pangkalnya dalam komunikasi Allah sendiri, tidak dapat disangkal pula bahwa hubungan dan komunikasi dalam Allah lain daripada antarmanusia. Dalam Allah tidak ada pertentangan antara kemandirian dan hubungan, karena Bapa, Putra dan Roh Kudus saling menerima dengan sempurna. Ketiga pribadi justru mempunyai keunikan masing-masing dalam hubungan dengan yang lain. Allah tidak statis, tertutup. Allah mengkomunikasikan diri kepada manusia. Dasar pemberian diri itulah “komunikasi” dalam diri Allah sendiri. Dalam mengkomunikasikan diri kepada manusia, Allah juga memperlihatkan sesuatu dari diri-Nya sendiri. Tetapi karena Allah tetap Allah, maka pewahyuan itu tetap sulit dirumuskan dengan kata-kata manusia.

26

Page 27: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

2. Kristus dan RohMasalah kedua dalam perumusan dogma Allah Tritunggal

menyangkut hubungan antara Kristus dan Roh Kudus. Masalah itu terungkap antara lain dalam perselisihan sekitar rumus “dan Putra”, tetapi sebetulnya soal itu lebih luas daripada sekadar rumus itu saja. Dalam Injil Yohanes (7:39) dikatakan: “Roh belum datang, karena Yesus belum dimuliakan”. Itu berarti, kedatangan Roh Kudus menyusul sesudah kebangkitan Kristus. Tetapi Yesus sendiri “dikandung dari Roh Kudus” (syahadat, sesuai dengan Mat 1:18; Luk 1:35). Pada pembaptisan juga dikatakan bahwa “Roh turun atas-Nya dalam rupa burung merpati” (Mrk 1:10 dsj.).

Jadi lama sebelum Yesus dibangkitkan sudah ada Roh Kudus. Bahkan dalam Perjanjian Lama, Roh Kudus sudah disebut. Menurut Injil sinoptik Roh Kudus tidak tergantung pada Yesus, tetapi justru sebaliknya: “Penuh Roh Kudus Yesus kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun” (Luk 4:1; lih. ay. 14). Surat Ibrani malah menggambarkan wafat Yesus sebagai “mempersembahkan diri kepada Allah oleh Roh yang kekal” (Ibr 9:14). Mengenai kebangkitan-Nya Paulus berkata: “menurut Roh kekudusan dinyatakan Anak Allah yang berkuasa oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati” (Rm 1:4). Dan kalau dikatakan bahwa “semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah, adalah anak Allah” (Rm 8:14), maka jelaslah bahwa Roh menghubungkan kita dengan Allah serupa dengan karya-Nya yang menghubungkan kemanusiaan Kristus dengan Allah. Yesus dan semua manusia lain dipersatukan dengan Allah oleh Roh Kudus. Bagaimana lalu dapat dipertahankan bahwa Roh Kudus tergantung pada Kristus dan kedatangan-Nya baru mungkin, bila Yesus sudah dimuliakan?

Di sini kiranya perlu diperhatikan secara khusus Injil Yohanes. Pada perjamuan terakhir sampai tiga kali Yesus menjanjikan kedatangan Roh Kudus, tetapi setiap kali janji itu dirumuskan secara lain:

1. “Roh Kudus akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku” (14:26; lihat juga ay. 16);

2. “Penghibur akan Ku utus dari Bapa, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa” (15:26);

3. “Aku akan mengutus Penghibur kepadamu” (16:7).Dua kali dengan jelas dikatakan bahwa Yesus sendiri mengutus Roh

Kudus, dan selanjutnya masih ditegaskan: “Jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu” (16:7). Namun dikatakan pula bahwa Yesus akan mengutus Roh Kudus “dari Bapa”, dengan keterangan “yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa”.

Yesus tidak mengutus Roh dari diri-Nya sendiri, tetapi dari Bapa. Oleh karena itu pada akhir dikatakan: “Ia (Roh Kudus) akan memberitakan

27

Page 28: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala yang dimiliki Bapa adalah milik-Ku; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku” (16:14-15). Kristus mengutus Roh, yang diterima-Nya dari Bapa. Maka juga dapat dikatakan bahwa Bapa mengutus Roh, tetapi tidak lepas dari Kristus juga. Bapa itu Bapa, karena ada Putra. Maka, kalau dikatakan bahwa Bapa yang mengutus Roh Kudus, itu tidak lepas dari Kristus; Ia mengutus Roh sebagai Bapa dari Putra. Bapa tidak pernah lepas dari Putra, dan Putra “tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Putra” (Yoh 5:19).

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Roh Kudus diutus oleh Bapa dan Putra, namun tidak sebagai dua sumber tersendiri, melainkan sebagai kesatuan dari Bapa dan Putra. Tetapi betul juga, bila dikatakan bahwa Bapa mengutus Roh melalui atau oleh Putra, dan Yesus baru dapat ikut mengutus Roh Kudus, bila dengan sepenuhnya, juga dalam kemanusiaan-Nya, Ia dipersatukan dengan Bapa dalam kebangkitan, menjadi “Anak Allah yang berkuasa” (Rm 1:4).

Pengertian Roh Kudus

Katekismus Gereja Katolik menyatakan hal-hal berikut dalam alinea pertama yang menjelaskan Pengakuan Iman Rasuli Aku percaya akan Roh Kudus, demikian: "Tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah" (1 Kor 2:11). Roh yang mewahyukan Allah itu, membuat kita mengenal Kristus, Sabda-Nya yang hidup; tetapi ia tidak berbicara tentang diri-Nya sendiri. Ia, yang "bersabda melalui para nabi", membuat kita mendengarkan Sabda Bapa. Tetapi kita tidak mendengarkan Dia sendiri. Kita hanya mendengarkan Dia secara tidak langsung, bila ia mewahyukan Sabda kepada kita dan mempersiapkan kita, menerima-Nya dalam iman. Roh kebenaran, yang "mengungkapkan" Kristus bagi kita, tidak berbicara "dari diri-Nya sendiri" (Yoh 16:13). Sikap rendah hati yang ilahi ini menjelaskan, mengapa "dunia tidak dapat menerima-Nya, karena ia tidak melihat-Nya dan tidak mengenal-Nya", sedangkan mereka yang percaya kepada Kristus mengenal-Nya, karena Ia menyertai mereka (Yoh 14:17).

Tentang hubungan Roh Kudus dengan Gereja, Katekismus menyatakan: "Perutusan Kristus dan Roh Kudus terlaksana di dalam Gereja, Tubuh Kristus dan kanisah Roh Kudus... Jadi perutusan Gereja tidak ditambah pada perutusan Kristus dan Roh Kudus, tetapi adalah sakramen mereka. Sesuai dengan seluruh hakikatnya dan dalam semua anggotanya, Gereja itu diutus untuk mewartakan misteri persekutuan dengan Tritunggal Mahakudus ... Karena Roh Kudus adalah urapan Kristus, maka Kristus, Kepala Tubuh,

28

Page 29: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

memberikan-Nya kepada anggota-anggota-Nya, untuk memelihara mereka, menyembuhkan mereka, menyelaraskan mereka dalam fungsinya yang berbeda-beda, menggairahkan mereka, mendorong mereka untuk memberikan kesaksian, dan mengikutsertakan mereka dalam penyerahan-Nya kepada Bapa dan dalam doa permohonan-Nya untuk seluruh dunia. Oleh Sakramen-sakramen Gereja, Kristus membagi-bagikan kepada anggota Tubuh-Nya Roh Kudus-Nya yang menguduskan. Katekismus juga mendaftarkan berbagai lambang Roh Kudus di dalam Kitab Suci:a. Air  

melambangkan tindakan Roh Kudus dalam upacara Pembaptisan. "Dibaptis dalam satu Roh", kita juga "diberi minum dari satu Roh" (1 Korintus 12:13). Jadi, Roh dalam pribadi-Nya adalah air yang menghidupkan, yang mengalir, dari Kristus yang disalibkan (Yoh. 19:34; 1 Yoh. 5:8) dan yang memberi kita kehidupan abadi. (Bandingkan Yoh. 4:10-14; 7:38; Kel. 17:1-6; Yes. 55:1; Zakh. 14:8; 1 Kor 10:4; Why. 21:6; 22:17)

b. Urapan  salah satu lambang Roh Kudus adalah juga urapan dengan minyak, malahan sampai ia menjadi sinonim dengan-Nya. (Bandingkan 1 Yoh. 2:20-27; 2 Kor 1:21) Dalam inisiasi Kristen, urapan adalah tanda sakramental dalam Sakramen Penguatan, yang karenanya dinamakan "Khrismation" dalam Gereja-gereja Timur. Tetapi untuk mengerti sepenuhnya bobot nilai dari lambang ini, orang harus kembali ke urapan pertama, yang Roh Kudus kerjakan: Urapan Yesus. "Khristos" (terjemahan dari perkataan Ibrani "Mesias") berarti yang "diurapi dengan Roh Allah".

c. Api melambangkan daya transformasi perbuatan Roh Kudus. Dalam "lidah-lidah seperti api" Roh Kudus turun atas para Rasul pada pagi hari Pentakosta dan memenuhi mereka (Kisah Para Rasul 2:3-4).

d. Awan  dan sinar Roh turun atas Perawan Maria dan "menaunginya", supaya ia mengandung dan melahirkan Yesus (Luk. 1:35). Di atas gunung Ia datang dalam awan yang menaungi Yesus, Musa, Elia, Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan "satu suara kedengaran dari dalam awan: Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia" (Lukas 9:34-35).

e. Meterai Meterai adalah sebuah lambang, yang erat berkaitan dengan pengurapan. Kristus telah disahkan oleh "Bapa dengan meterai-Nya" (Yoh. 6:27; bandingkan 2 Kor 1:22; Ef 1:13; 4:3) dan di dalam Dia, Bapa juga memeteraikan tanda milik-Nya atas kita. Karena gambaran meterai (bahasa Yunani "sphragis") menandaskan akibat pengurapan Roh Kudus yang tidak terhapuskan dalam penerimaan Sakramen Pembaptisan, Penguatan, dan Tahbisan, maka ia dipakai dalam beberapa tradisi teologis untuk

29

Page 30: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

mengungkapkan "karakter", yang tidak terhapuskan, tanda yang ditanamkan oleh ketiga Sakramen yang tidak dapat diulangi itu.

f. Jari "Dengan jari Allah" Yesus mengusir setan (Luk. 11:20). Sementara perintah Allah ditulis dengan "jari Allah" atas loh-loh batu (Kel. 31:18), "surat Kristus" yang ditulis oleh para Rasul, "ditulis dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging yaitu di dalam hati manusia" (Kel. 31:18; 2 Kor. 3:3).

g. Merpati Waktu Kristus naik dari air Pembaptisan-Nya, Roh Kudus - dalam rupa merpati - turun atas-Nya dan berhenti di atas-Nya.

Sejarah Gereja KatolikSejarah Gereja Katolik dimulai dengan ajaran-ajaran Yesus Kristus pada

abad ke-1 M di provinsi Yudea Kekaisaran Romawi. Gereja Katolik kontemporer mengatakan bahwa dirinya adalah kelanjutan dari komunitas Kristen awal yang didirikan oleh Yesus. Para uskupnya adalah para penerus Rasul-Rasul Yesus, dan Uskup Roma—juga dikenal sebagai Paus—dipandang sebagai penerus tunggal Santo Petrus melalui penetapan oleh Yesus Kristus untuk menjadi kepala Gereja di Perjanjian Baru yang melakukan pelayanan di Roma. Pada akhir abad ke-2, para uskup mulai berhimpun dalam sinode-sinode regional untuk menyelesaikan berbagai isu kebijakan dan doktrin. Pada akhir abad ke-3, Uskup Roma mulai bertindak sebagai suatu pengadilan banding untuk masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan uskup lainnya.

Kekristenan menyebar ke seluruh Kekaisaran Romawi awal, meskipun terjadi penganiayaan karena konflik dengan pagan yang menjadi agama resmi negara. Pada tahun 313, pergulatan Gereja perdana menjadi berkurang dengan disahkannya Kekristenan oleh Kaisar Konstantinus I. Pada tahun 380, di bawah Kaisar Theodosius I, Kekristenan menjadi agama negara Kekaisaran Romawi melalui Edik Tesalonika, yang mana bertahan hingga jatuhnya Kekaisaran Barat, dan kemudian dengan Kekaisaran Romawi Timur hingga Kejatuhan Konstantinopel. Menurut Eusebius, selama waktu ini (periode Tujuh Konsili Ekumenis) dianggap terdapat lima takhta utama (yurisdiksi dalam Gereja Katolik) atau Pentarki: Roma, Konstantinopel, Antiokhia, Yerusalem, dan Aleksandria.Setelah kehancuran Kekaisaran Romawi Barat, Gereja di Barat merupakan salah satu faktor utama dalam pelestarian peradaban klasik, pendirian biara-biara, dan pengiriman para misionaris untuk mengkonversi orang-orang Eropa Utara, sampai sejauh Irlandia di utara. Di Timur, Kekaisaran Bizantium tetap melestarikan Ortodoksi setelah invasi besar Islam pada pertengahan abad ke-7.

30

Page 31: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Invasi tersebut menghancurkan tiga dari kelima Patriarkat, awalnya merebut Yerusalem, kemudian Aleksandria, dan selanjutnya Antiokhia pada pertengahan abad ke-8.

Keseluruhan periode pada lima abad berikutnya didominasi oleh pergulatan antara Kekristenan dan Islam di seluruh Cekungan Mediterania. Pertempuran di Poitiers dan Toulouse melestarikan barat Katolik, walaupun Roma dirusak pada tahun 850 dan Konstantinopel mengalami pengepungan. Pada abad ke-11, ketegangan hubungan antara gereja di Timur yang utamanya berbahasa Yunani, dan gereja berbahasa Latin di Barat, berkembang menjadi Skisma Timur-Barat, sebagian karena konflik terkait Otoritas Kepausan. Perang Salib Keempat, dan penjarahan Konstantinopel oleh para tentara salib yang membangkang memperlihatkan perpecahan akhir tersebut. Pada abad ke-16, sebagai tanggapan terhadap Reformasi Protestan, Gereja terlibat dalam suatu proses pembaharuan dan reformasi yang substansial yang dikenal sebagai Kontra Reformasi. Pada abad-abad berikutnya, Katolisisme menyebar luas di seluruh dunia kendati mengalami penurunan di Eropa karena bertumbuhnya Protestanisme dan juga karena skeptisisme agama selama dan setelah Abad Pencerahan. Konsili Vatikan II pada tahun 1970-an memperkenalkan perubahan yang paling signifikan atas praktik-praktik Katolik sejak Konsili Trente tiga abad sebelumnya.Periode ini dimulai sejak kelahiran Yesus hingga kematian dan kebangkitan Yesus, kurang lebih dari 4 SM hingga 33 M.

Yesus Kristus dilahirkan sekitar tahun 4 SM di Betlehem, Yudea, dan bertumbuh dewasa di kota Nazaret, Galilea. Setelah Ia berumur tiga puluh tahun, dimulailah pelayanan Yesus selama tiga tahun termasuk merekrut keduabelas rasul, melakukan mujizat, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan membangkitkan orang mati. Yesus mati dihukum dengan cara disalib oleh karena hasutan pemimpin-pemimpin agama Yahudi yang tidak suka dengan ajaran Yesus yang dianggap bertentangan dengan ajaran mereka. Ia disalibkan di Bukit Golgota, Yerusalem di antara tahun 29-33 M atas perintah Gubernur Provinsi Yudea Romawi, Pontius Pilatus. Setelah mati disalibkan, Yesus dikuburkan di dalam gua batu. Umat Kristiani percaya bahwa Yesus bangkit dari mati pada hari ketiga setelah kematian-Nya dan menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saksi mata. Empat puluh hari kemudian Ia naik ke surga dengan disaksikan banyak orang.

Umat Kristiani juga percaya bahwa para imam Yahudi yang ketakutan menyogok para penjaga kubur untuk menyebarkan kabar bohong bahwa Yesus tidak bangkit melainkan mayatnya dicuri oleh para muridnya. Kelima hal dalam kehidupan Yesus Kristus ini: (kelahiran, pelayanan, kematian, kebangkitan, kenaikan ke surga) adalah intisari Kekristenan.

31

Page 32: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Informasi utama tentang kehidupan Yesus berasal dari keempat Injil dan tulisan-tulisan Paulus serta murid-murid Yesus yang lain yang secara kolektif disebut buku Perjanjian Baru.

A. Gereja di bawah Kekaisaran RomawiPeriode ini dimulai sejak pertobatan Kaisar Konstantinus I dan menjadikan Kristen sebagai agama resmi Romawi, hingga dimulainya Abad Pertengahan, yaitu ketika Kaisar Romawi terakhir, Romulus Agustus dijatuhkan, kira-kira tahun 313 hingga 476. Pada periode ini Kepausan mulai berkembang, orang-orang Kristen tidak dianiaya sekejam dulu lagi, agama dan politik mulai bercampur jadi satu, dan Alkitab bahasa Latin yang memuat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dikanonisasi.

Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat

312 Konstantinus I Roma Kaisar Konstantinus I menjadi Kristen setelah mendapat penglihatan salib dan menjadi pembela dan pelindung kaum Kristen yang tertindas.

323 Eusebius dari Kaisarea Kaisarea

Eusebius dari Kaisarea menyelesaikan karyanya, Historia Ecclesiastica, atau sejarah gereja mula-mula.

325 Konstantinus I NiceaKonsili Nicea I menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam debat dan merumuskan doktrin yang menjelaskan tentang siapa Yesus sesungguhnya

341 Ulfilas Goth Ulfilas, penerjemah Alkitab Gothik, diangkat menjadi uskup

358 Basil dari Kaisarea Kaisarea Basil yang Agung mendirikan komunitas

biarawan (monastik).

367 Athanasius Aleksandria

Athanasius menulis "Surat Paskah" yang mengakui Kanon Perjanjian Baru yang menegaskan buku yang sama yang saat ini digunakan.

32

Page 33: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

385 Ambrosius Milan

Uskup Ambrosius membantah Permaisuri Kaisar Theodosius di Milan. Gereja akan membantah negara jika dibutuhkan untuk melindungi ajaran Kristen dan melawan segala tindakan jahat.

387 Agustinus Hippo Milan

Agustinus menjadi orang Kristen. Tulisannya menjadi landasan Abad Pertengahan. Buku Pengakuan (Confessionum) dan Kota Allah (De Civitate Dei) masih banyak dibaca saat ini.

398 Yohanes Krisostomus Konstantinopel

Yohanes Krisostomus, si pendeta "berlidah emas", menjadi uskup Konstantinopel dan memimpin gereja di dalam berbagai kontroversi

405 Hieronimus RomaHieronimus menyelesaikan karyanya Alkitab Vulgata yang menjadi standar untuk seribu tahun ke depan.

432 Patrick IrlandiaPatrick menjalani misi ke Irlandia ─ setelah dibawa ke sana pada saat mudanya menjadi budak. Ia kembali dan memimpin orang Irlandia dalam jumlah besar menjadi Kristen.

451 Paus Leo I KhalsedonKonsili Khalsedon menegaskan ajaran ortodoks bahwa Yesus adalah Allah dan manusia dan keduanya adalah satu Orang.

B. Gereja pada Abad PertengahanPeriode ini dimulai sejak berakhirnya kekuasaan Kaisar Romawi Barat hingga dimahkotainya Charlemagne menjadi Kaisar Eropa Barat, kira-kira tahun 476 hingga hari Natal tahun 800. Pada periode ini gereja, terutama Kepausan, mengalami kemunduran moral. Para Paus dipaksa untuk terlibat lebih dalam lagi dalam politik, yang seringkali kotor, dan harus mengimbangi keinginan Kekaisaran Romawi Timur dan pemerintahan bangsa barbar di Barat. Meskipun kebanyakan orang Kristen pada periode ini bermukim di Asia Minor, namun penyebaran Injil terus dilakukan ke berbagai pelosok Eropa yang akan memengaruhi sejarah Abad Pertengahan.

33

Page 34: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Selama Abad Pertengahan di Eropa, Gereja Katolik Roma terus memegang kekuasaan, dengan Paus sebagai pemegang kekuasaan atas semua jenjang kehidupan dan hidup seperti raja. Korupsi dan ketamakan dalam kepemimpinan gereja adalah hal yang umum. Dari tahun 1095 sampai 1204 para Paus mendukung serangkaian perang salib yang berdarah dan mahal dalam usaha untuk mengusir kaum kaum Muslimin dan membebaskan Yerusalem.

Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat

529 BenediktusMonte Cassino

Benediktus dari Nursia mendirikan ordo kerahiban ─ "pemerintahannya" menjadi yang paling berpengaruh selama berabad-abad ke depan

563 Kolumba SkotlandiaKolumba menjalani misi ke Skotlandia. Ia mendirikan pusat misi kerahiban yang melegenda di Iona.

590Paus Gregorius I

RomaPaus Gregorius I digelari "Yang Agung." Kepemimpinannya secara nyata memajukan perkembangan kepausan.

664Sinode Whitby

InggrisSinode Whitby menentukan bahwa gereja Inggris akan menjadi di bawah otoritas gereja Roma

716 Bonifakus JermaniaBonifakus, "rasul untuk Jerman", pergi menjadi misionaris dan membawa Injil ke daerah-daerah kafir (pagan)

763 Beda Inggris

Venerabilis Beda menyelesaikan karyanya yang teliti dan penting "Sejarah Gerejawi Bangsa Inggris" (Historia Ecclesiastica Gentis Anglorum)

732 Charles Tours Charles Martel menghentikan penyerbuan

34

Page 35: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Martel Muslim yang mengancam Eropa

C.Gereja pada awal mula EropaPeriode ini dimulai sejak penahbisan Karel Agung sebagai Kaisar Eropa Barat hingga kejatuhan Kekaisaran Romawi Timur dengan direbutnya Konstantinopel oleh bangsa Turki (1453) dan Reformasi Protestan, kira-kira tahun 800 hingga 1500. Pada mulanya, hampir seluruh Eropa Barat di bawah kekuasaan Kaisar Kristen, Karel Agung. Misionaris-misionaris mulai dikirim ke Eropa Timur dan Rusia, biarawan-biarawan mulai membuat perubahan dari dasar setelah melihat keadaan gereja yang memburuk, dan Perang Salib dengan bangsa Asia dimulai, namun universitas mulai dibuka sehingga tidak hanya para rahib namun rakyat biasa juga dapat membaca dan menulis. Selain itu terjadi perpisahan antara gereja Katolik Barat di Eropa Barat dan gereja Ortodoks Timur di Asia Kecil.

Tahun Tokoh Tempat Deskripsi singkat

800 Karel Agung Aachen

Charles yang Agung diangkat menjadi Kaisar oleh Paus pada hari Natal. Ia memajukan gereja, pendidikan, dan kebudayaan Eropa.

863Siril dan Metodius

Slavia

Siril dan Metodius, dua orang Yunani bersaudara, menginjili orang Slav. Siril mengembangkan aksara Sirilik, dasar bahasa Slavik yang masih dipakai di gereja Rusia.

909William yang Saleh

Aquitaine

Di Cluny didirikan sebuah biara, pusat reformasi. Pada pertengahan abad ke-12, terdapat lebih dari seribu rumah di bawah asuhan biara Cluny.

35

Page 36: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

988 Vladimir I Kiev

Pangeran Vladimir dari Kiev menjadi Kristen ─ ia mencari agama-agama di dunia dan memilih Ortodoksi untuk menyatukan dan membimbing rakyat Rusia.

1054 Paus Leo IX Eurasia

Setelah berabad-abad gereja Timur dan Barat merupakan gereja tunggal, akhirnya perpisahan tersebut terjadi yang berlangsung hingga hari ini.

1093 Anselmus Canterbury

Anselmus menjadi Uskup Agung Canterbury. Seorang rahib yang tekun dan teologian yang handal, ia menyelidiki "Mengapa Allah Menjadi Manusia" (Cur Deus Homo)

1095Paus Urbanus II

Clermont

Paus Urbanus II menyerukan Deus Vult! - "Allah menghendakinya!" dan dengan itu memulai Perang Salib yang mengakibatkan banyak peperangan yang tragis.

1115 Bernardus Clairvaux

Bernardus mendirikan biara di Clairvaux. Ia dan biara tersebut menjadi pusat spiritual dan pengaruh politik yang besar

1150 Petrus Abelardus

Paris Universitas Paris dan Universitas Oxford didirikan dan menjadi inkubator Abad Pencerahan dan reformasi Protestan dan menjadi

36

Page 37: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

model pola pendidikan modern.

1173 Peter Waldo Perancis

Peter Waldo mendirikan gerakan Waldenisme/Waldensian/Kaum Walden, gerakan reformasi sebelum era Martin Luther yang memberi penekanan pada kemiskinan, khotbah, dan Alkitab. Mereka akhirnya dituduh sebagai penganut ajaran sesat oleh gereja pada saat itu

1206Fransiskus Bernardone

Assisi

Fransiskus dari Assisi meninggalkan segala kekayaan dunia dan memimpin sekelompok rahib miskin mengajarkan cara hidup sederhana

1215Paus Innocentius III

Roma

Konsili Lateran Keempat mengenai ajaran sesat, meneguhkan doktrin Katolik Roma dan menguatkan otoritas Paus

1273Thomas Aquinas

Cologne

Thomas Aquinas menyelesaikan karyanya Summa Theologica (Ringkasan Teologi), mahakarya teologis pada Abad Pertengahan

1321Dante Alighieri

Italia

Dante menyelesaikan Divina Commedia (Komedi Ilahi), karya literatur Kristen terbesar pada Abad Pertengahan.

37

Page 38: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

1378Katarina Siena

Roma

Katarina dari Siena pergi ke Roma untuk membantu proses penyembuhan akibat Pemisahan Kepausan. Sebagian karena pengaruhnya maka kepausan kembali ke Roma dari Avignon

1387John Wycliffe

Inggris

John Wycliffe diasingkan dari Oxford dan mengepalai penerjemahan Alkitab bahasa Inggris. Ia akhirnya disebut sebagai "Bintang Fajar Reformasi"

1415 Jan Hus KonstanzJan Hus dihukum dan dibakar pada tiang pancang oleh Konsili Konstanz

1456Johann Gutenberg

Strasburg

Johann Gutenberg membuat Alkitab cetak untuk pertama kalinya, dan percetakannya menjadi katalis di era yang baru untuk memilah-milah ide, informasi, dan teologi baru

1478 Ferdinand II SpanyolInkuisisi Spanyol didirikan di bawah Ferdinand dan Isabella untuk melawan penyebaran ajaran sesat

1498 Girolamo Savonarola

Florence Girolamo Savonarola seorang reformator berapi-api Ordo

38

Page 39: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Dominikan dari Florence, dihukum mati

1512Michelangelo Buonarroti

Vatikan

Michelangelo Buonarroti menyelesaikan mahakaryanya yaitu langit-langit Kapel Sistine di kota suci Vatikan.

Konsili O ikumenis

Konsili Ekumenis dalam Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Timur adalah pertemuan seluruh uskup keseluruhan Gereja untuk membahas dan mengambil keputusan yang menyangkut doktrin Gereja dan aturan praktisnya. Kata ekumene berasal dari bahasa Yunani Οικουμένη (oikumene), secara harfiah berarti 'didiami' atau 'dihuni', berasal dari istilah yang dipakai untuk menunjukkan wilayah Kekaisaran Romawi, karena konsili-konsili yang pertama dilaksanakan dalam teritori Kekaisaran Romawi. Kata ekumene selanjutnya mengalami perluasan makna, menunjukkan seluruh tempat yang dihuni oleh umat manusia, dengan kata lain, seluruh dunia.

"Keseluruhan Gereja" di sini dipahami oleh kebanyakan orang Kristen Ortodoks Timur berarti mencakup seluruh yurisdiksi Ortodoks Timur dalam persekutuan penuh satu sama lain. Ini tidak mencakup Gereja Katolik Roma atau para anggotanya dari Ritus Timur. Segelintir kaum Ortodoks menganggap sebuah konsili sepenuhnya ekumenis hanya apabila konsili itu melibatkan semua patriarkhat kuno, termasuk Roma. Namun ini bukan pandangan arus utama Ortodoks. Demikian pula, Gereja Katolik Roma memahami keseluruhan Gereja dalam arti hanya mereka yang berada dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik (Roma). Lagi-lagi, beberapa orang Katolik menganggap bahwa sebuah konsili ekumenis harus melibatkan Gereja-gereja Timur, dalam pengertian selengkap-lengkapnya. Seperti yang sering dikatakan oleh Paus Yohanes Paulus II, Gereja perlu bernapas "dengan kedua paru-parunya" (namun dia tidak merujuk kepada Gereja-gereja Ritus Timur yang berada dalam persekutuan penuh dengan

39

Page 40: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Roma). Pertemuan-pertemuan yang lebih bersifat setempat disebut "sinode", namun perbedaan antara sinode dengan konsili tidak begitu jelas dan tajam. Namun, kedua Gereja ini, dan banyak Gereja Protestan, memang mengakui keabsahan "Ketujuh Konsili Ekumenis", kecuali Konsili Quinisext yang ditolak oleh Katolik namun dianggap sebagai bagian dari Konsili ke-6 oleh Ortodoks.Kata Yunani sinode (σύνοδος) berasal dari kata "sun" (bersama-sama) dan "hodos" (jalan), jadi sinode berarti berkumpulnya bersama-sama sejumlah orang yang memiliki suatu kesamaan, dalam hal ini para uskup Kristen.

Kisah para Rasul mencatat Sidang Yerusalem, yang membahas ketegangan antara mempertahankan praktik-praktik Yahudi dalam komunitas Kristen perdana dan orang-orang Kristen baru yang berasal dari latar belakang non-Yahudi. Meskipun keputusan-keputusannya diterima oleh semua orang Kristen dan tampaknya sesuai dengan sejumlah definisi di kemudian hari tentang konsili ekumenis, namun tak satu pun Gereja Kristen yang mencantumkannya dalam kategori konsili ekumenis mereka.a. Ketujuh Konsili Oikumenis

1.  Konsili Nicea Pertama, (325); menolak Arianisme, menerima Pengakuan Iman Nicea. Konsili ini dan semua konsili berikutnya sama sekali tidak diakui oleh Gereja-gereja nontrinitarian —Arian, Unitarian, dan Saksi-saksi Yehuwa.

2.  Konsili Konstantinopel Pertama, (381); merevisi Pengakuan Iman Nicea ke dalam bentuknya yang sekarang seperti yang digunakan oleh Gereja-gereja Timur dan Ortodoks Oriental dan melarang perubahan lebih lanjut terhadap Pengakuan Iman ini tanpa persetujuan dari sebuah Konsili Ekumenis.

3.  Konsili Efesus, (431); menolak Nestorianisme, menyatakan Perawan Maria sebagai Bunda Allah (Yunani, Η Θεοτόκος). Konsili ini dan semua konsili berikutnya tidak diakui oleh Gereja Asiria.[1]

4.  Konsili Khalsedon, (451); menolak doktrin Eutikus tentang monofisitisme, mendeskripsikan dan menekankan dua hakikat Kristus, manusiawi dan Ilahi; menerima Pengakuan Iman Khalsedon. Konsili ini dan semua konsili berikutnya tidak diakui oleh Persekutuan Ortodoks Oriental.

5.  Konsili Konstantinopel Kedua, (553); mengukuhkan kembali keputusan-keputusan dan doktrin-doktrin yang dijelaskan oleh Konsili sebelumnya, mengutuk tulisan-tulisan baru Arian, Nestorian, dan Monofisit.

6.  Konsili Konstantinopel Ketiga, (680–681); menolak Monothelitisme, mengukuhkan bahwa Kristus mempunyai kehendak manusiawi dan Ilahi.

40

Page 41: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

7.  Konsili Nicea Kedua, (787); pemulihan penghormatan terhadap ikon-ikon dan mengakhiri ikonoklasme pertama (Ditolak oleh banyak denominasi Protestan, yang sebaliknya lebih memilih Konsili Konstantinopel 754, yang mengutuk penghormatan terhadap ikon-ikon.)). Dalam konsili ini, integritas kemanusiaan Yesus Kristus kembali ditegaskan dengan bukti bahwa Ia dapat dilukis dalam ikon karena Ia benar-benar menjadi manusia yang dapat dilihat.[2].

Pewartaan PaulusPaulus dari Tarsus (awalnya bernama Saulus dari Tarsus) atau Rasul

Paulus, (3 – 67 M) diakui sebagai tokoh penting dalam penyebaran dan perumusan ajaran kekristenan yang bersumberkan dari pengajaran Yesus Kristus. Paulus memperkenalkan diri melalui kumpulan surat-suratnya dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen sebagai seorang Yahudi dari suku Benyamin, yang berkebudayaan Yunani (helenis) dan warga negara Romawi. Ia lahir di kota Tarsus tanah Kilikia (sekarang di Turki), dibesarkan di Yerusalem dan dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel. Pada masa mudanya, ia hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama Yahudi. Mulanya ia seorang penganiaya orang Kristen (saat itu bernama Saulus), dan sesudah pengalamannya berjumpa Yesus di jalan menuju kota Damaskus, ia berubah menjadi seorang pengikut Yesus Kristus.

Paulus menyebut dirinya sebagai "rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi" (Roma 11:13). Dia membuat usaha yang luar biasa melalui surat-suratnya kepada komunitas non-Yahudi untuk menunjukkan bahwa keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus adalah untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi. Gagasan Paulus ini menimbulkan perselisihan pendapat antara murid-murid Yesus dari keturunan Yahudi asli dengan mereka yang berlatar belakang bukan Yahudi. Mereka yang dari keturunan Yahudi berpendapat bahwa untuk menjadi pengikut Yesus, orang-orang yang bukan Yahudi haruslah pertama-tama menjadi Yahudi terlebih dulu. Murid-murid yang mula-mula, Petrus, sempat tidak berpendirian menghadapi hal ini (lihat Galatia 2:11-14). Untuk menyelesaikan konflik ini, diadakanlah persidangan di Yerusalem yang dipimpin oleh Petrus dan Yakobus, saudara Yesus, yang disebut sebagai Sidang Sinode atau Konsili Gereja yang pertama (Konsili Yerusalem).

Konsili ini menghasilkan beberapa keputusan penting, misalnya:

1. untuk menikmati karya penyelamatan Yesus, orang tidak harus menjadi Yahudi terlebih dahulu

2. orang-orang Kristen yang bukan berasal dari latar belakang Yahudi tidak diwajibkan mengikuti tradisi dan pantangan Yahudi

41

Page 42: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

(misalnya perihal tentang sunat dan memakan makanan yang diharamkan).

3. Paulus mendapat mandat untuk memberitakan Injil ke daerah-daerah berbahasa Yunani.

Paulus dijadikan seorang Santo (orang suci) oleh seluruh gereja yang menghargai santo, termasuk Katolik Roma, Ortodoks Timur, dan Anglikan, dan beberapa denominasi Lutheran. Dia berbuat banyak untuk kemajuan Kristen di antara para orang-orang bukan Yahudi, dan dianggap sebagai salah satu sumber utama dari doktrin awal Gereja, dan merupakan pendiri kekristenan bercorak Paulin/bercorak Paulus. Surat-suratnya menjadi bagian penting Perjanjian Baru. Banyak yang berpendapat bahwa Paulus memainkan peranan penting dalam menjadikan agama Kristen sebagai agama yang berdiri sendiri, dan bukan sebagai sekte dari Yudaisme.

Sebelum bertobat Paulus dikenal sebagai penganiaya umat Kristen mula-mula. Ia adalah seorang Farisi yang sangat taat kepada Hukum Taurat. Kisah Para Rasul juga mengutip perkataan Paulus yang menyebut bahwa ia "adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi"

Pertobatan Paulus dapat diperkirakan antara tahun 33-36 dengan bukti kuat untuk tahun 34 dengan mengacu pada salah satu suratnya. Menurut Kisah Para Rasul, pertobatannya (atau metanoia) terjadi di jalan menuju Damaskus di mana ia mengalami "pertemuan" dengan Yesus, yang kemudian menyebabkan ia menjadi buta untuk sementara (Kisah Para Rasul 9:1-31, 22:1-22, 26:9-24). Pertobatan ini sangat istimewa di mana kemauan untuk Paulus bertobat awalnya datang dari Tuhan Yesus sendiri setelah itu barulah muncul niatan bertobat dari Paulus sendiri.

Dicatat bahwa "berkobar-kobar hati Saulus (nama Paulus sebelum menjadi murid Yesus) untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa daripadanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum." Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika Saulus sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Waktu itu adalah tengah hari, dan cahaya dari langit itu menyilaukan. Saulus mengatakan kepada raja Agripa: "Tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang daripada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku." Saulus dan teman-temannya semua rebah ke tanah dan kedengaranlah oleh Saulus suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" Suara itu berbicara dalam bahasa Ibrani, dan berkata lagi: "Sukar bagimu menendang ke galah rangsang." Jawab Saulus: "Siapakah Engkau,

42

Page 43: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus orang Nazaret yang kauaniaya itu." Maka Saulus berkata: "Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?" Kata suara itu (Saulus menyebutnya "Tuhan") kepadanya: "Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu (apa yang harus kauperbuat)." Dalam penuturannya di hadapan Agripa, Saulus memberitahukan kata-kata selanjutnya dari Tuhan: "Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat daripada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan."

Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun. Mereka melihat cahaya dan meskipun mendengar, mereka tidak mengerti bahwa suara itu berbicara ("tidak mendengar" pembicaraan). Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu; Maka kawan-kawan seperjalanannya memegang tangan Saulus dan harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum, dan terus berdoa. Selama itu ia tinggal di rumah Yudas yang berada di jalan yang bernama Jalan Lurus. Setelah tiga hari itu, Saulus mendapat suatu penglihatan di mana ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi. Ananias adalah seorang murid Tuhan Yesus yang tinggal di Damsyik. Saulus menyebutnya "seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ." Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias!" Jawabnya: "Ini aku, Tuhan!" Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi." Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu." Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku." Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia

43

Page 44: religiositasku.files.wordpress.com · Web viewPenanggalan liturgi Gereja dimulai pada hari Minggu Adven pertama, lalu akan ditutup dengan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta

datang berdiri di dekat Saulus, menumpangkan tangannya ke atas Saulus, dan berkata: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus. Bukalah matamu dan melihatlah!" Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga Saulus dapat melihat lagi dan menatap Ananias. Lalu kata Ananias: "Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benardan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar. Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!" Saulus bangun lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Sejak dibaptis kehidupan Saulus berubah drastis dan menjadi pelayan Tuhan yang setia hingga akhir hayatnya

44