View/Open - Universitas Hasanuddin

139
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan laju pertumbuhan yang sangat pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dewasa ini, perkembangan dunia usaha di Indonesia sangat bergantung pada faktor-faktor yang mendukung perkembangan tersebut.Pengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan di segala aspek kehidupan, termasuk dunia perekonomian kita ini sangat besar.Pertumbuhan dunia usaha yang cukup pesat ini mengakibatkan timbulnya tingkat persaingan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya.Kondisi lingkungan bisnis yang teus berkembang dengan tingkat persaingan tinggi, tidak hanya menuntut perusahaan untuk sekedar mengatasi masa depan, tetapi juga dapat mengantisipasi segala dampak dari perusahaan tersebut terhadap masa depan perusahaan. Melihat hal ini, perusahaan perusahaan dituntut untuk mempertimbangkan salah satu komponen penting dalam pasar yaitu konsumen.Oleh karena itu dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen.Perusahaan dapat memenangkan persaingan pasar yang semakin fokus terhadap kepuasan pelanggan. Proses pencapaian kepuasan

Transcript of View/Open - Universitas Hasanuddin

Page 1: View/Open - Universitas Hasanuddin

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan laju pertumbuhan yang sangat pesat di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi yang terjadi dewasa ini, perkembangan dunia

usaha di Indonesia sangat bergantung pada faktor-faktor yang mendukung

perkembangan tersebut.Pengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan di

segala aspek kehidupan, termasuk dunia perekonomian kita ini sangat

besar.Pertumbuhan dunia usaha yang cukup pesat ini mengakibatkan

timbulnya tingkat persaingan antara perusahaan yang satu dengan

perusahaan yang lainnya.Kondisi lingkungan bisnis yang teus berkembang

dengan tingkat persaingan tinggi, tidak hanya menuntut perusahaan untuk

sekedar mengatasi masa depan, tetapi juga dapat mengantisipasi segala

dampak dari perusahaan tersebut terhadap masa depan perusahaan.

Melihat hal ini, perusahaan perusahaan dituntut untuk

mempertimbangkan salah satu komponen penting dalam pasar yaitu

konsumen.Oleh karena itu dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan

konsumen.Perusahaan dapat memenangkan persaingan pasar yang

semakin fokus terhadap kepuasan pelanggan. Proses pencapaian kepuasan

Page 2: View/Open - Universitas Hasanuddin

2

pelanggan dapat diciptakan dengan berbagai cara, salah satunya adalah

bagaimana cara perusahaan menyusun program bauran pemasaran yang

dapat menanggulangi kualits jasa antara permintaan pasar dan penawaran

perusahaan. Pentingnya proses penetapan bauran pemasaran oleh

perusahaan ini terlihat dari besarnya pengaruh hubungan langsung antara

komponen-komponen dalam bauran pemasaran (produk, harga, distribusi,

dan promosi) dengan perilaku konsumen khususnya dalam mendukung

keputusan konsumen.

Konsumen merupakan titik sentra perhatian pemasaran.

Mempelajariapa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada saat

ini merupakan hal yang sangat penting. Memahami konsumen akan

menuntun pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien. Ketika

pemasar mengetahui bahwa konsumen yang menginginkan produknya hanya

sebagian kecil saja dari suatu populasi, dan dengan karakteristik yang

khusus, maka upaya-upaya pemasaran bisa diarahkan dan difokuskan pada

kelompok tersebut.

Dengan memfokuskan bidikan, maka biaya yang dikeluarkan untuk

promosi akan lebih murah dan tepat sasaran. Untuk mengetahui kebutuhan

dan keinginan konsumen, maka aspek-aspek yang mempengaruhi konsumen

secara individu seperti persepsi, cara memperoleh informasi, sikap,

kepribadian dan gaya hidup perlu dianalisis. Selain itu perlu dianalisis faktor

Page 3: View/Open - Universitas Hasanuddin

3

lingkungan seperti budaya, kelas sosisal, kelompok rujukan, keluarga dan

lainnya yang semuanya bias mempengaruhi perilaku konsumen. Para

pemasar yang memahami perilaku konsumen juga akan mampu

mempengaruhi perilaku tersebut sehingga sesuai dengan apa yang

diinginkan pemasar. Mempengaruhi perilaku konsumen adalah

mempengaruhi pilihan konsumen agar mereka mau memilih produk tertentu

dan merek tertentu yang ditawarkan pemasar tersebut. Proses

mempengaruhi konsumen biasanya dilakukan melalui strategi pemasaran

yang tepat.

Begitu pula pada perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor dan

developer tersebut, yang sebagai penyedia perumahan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat secara langsung.Masyarakat selaku konsumen

pembeli tidak dengan begitu saja membeli rumah tanpa sebuah

pertimbangan yang mempengaruhi mereka dalam pengambilan keputusan.

Selain itu, dalam sebuah proses pengambilan keputusan pembelian tidak

hanya berakhir dengan terjadinya transaksi pembelian, akan diikuti pula oleh

tahap perilaku purnabeli (post purchase behavior). Pada tahap ini konsumen

akan merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu yang akan

mempengaruhi perikau berikutnya. Konsumen akan merasa puas cenderung

akan menyatakan hal-hal yang baik tentang produk dan perusahaan yang

bersangkutan kepada orang lain.

Page 4: View/Open - Universitas Hasanuddin

4

Salah satu bentuk strategi pemasaran yang mampu mendukung dalam

memasarkan perumahan untuk menciptakan kepuasan konsumen adalah

penggunaan marketing mix (bauran pemasaran). Dengan demikian, faktor-

faktor yang terdapat dalam bauran pemasaran meruapakan variabel-variabel

yang diharapkan mampu menciptakan kepuasan konsumen, atau dengan

kata lain variabel-variabel tersebut akan mempengaruhi kepuasan

konsumen dalam membeli suatu produk. Keputusan seorang konsumen

dipengaruhi oleh ciri-ciri faktor budaya yaitu kebudayaan, sub kultural, dan

kelas sosial.Sedangkan keputusan seorang konsumen yang berasal dari

dalam diri kosumen yaitu faktor pribadi dan faktor psikologis. Faktor pribadi

seperti pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan

konsep diri. Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa

yang akan dibeli atau dipakai, untuk itu para pemasar mencoba

mengidentifikasi kelompok pekerja yang mempunyai minat diatas rata-rata

terhadap produk dan jasa lain.

Dengan mempelajari perilaku konsumen para pengembang akan

banyak memperoleh informasi tentang keterlibatan konsumen secara

langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan sekaligus

menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang

mendahului tindakan ini.

Page 5: View/Open - Universitas Hasanuddin

5

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengambil judul:

“Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputu san

Konsumen Dalam Pembelian “Perumahan Griya Sudiang P ermai” Pada

PT. Rekatama Prosindo di Makassar”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang dihadapi

adalah:

1. Apakah variabel-variabel bauran pemasaran yaitu produk, harga,

distribusi, dan promosi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan

konsumen dalam pembelian Perumahan Griya Sudiang Permai pada

PT. Rekatama Prosindo Makassar.

2. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian Perumahan

Griya Sudiang Permai pada PT. Rekatama Prosindo Makassar.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh variabel bauran pemasaran jasa yaitu

produk, harga, lokasi dan promosi terhadap pengambilan keputusan

dalam pembelian Perumahan Griya Sudiang Permai pada PT.

Rekatama Prosindo Makassar.

Page 6: View/Open - Universitas Hasanuddin

6

2. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan berpengaruh

terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian

Perumahan Griya Sudiang Permai pada PT. Rekatama Prosindo

Makassar.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan atas saran kepada manajemen pemasaran

dalam upaya memutuskan dan menentukan kebijakan pemasaran

pada PT. Rekatama Prosindo.

2. Dapat berguna sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya.

3. Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Hasanuddin

Makassar.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulis menyusun skipsi ini dengan menggunakan sistematika

penulisan sebagai berikut:

Bab I, merupakan pendahuluan yang mencakup latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

Page 7: View/Open - Universitas Hasanuddin

7

Bab II, merupakan landasan teori yang mengemukakan pengertian

pemasaran dan bauran pemasaran, teori – teori bauran pemasaran jasa,

pengertian pemasaran, pengertian jasa, perilaku konsumen dan keputusan

konsumen, proses pengambilan keputusan pembelian konsumen, faktor –

faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, kerangka pikir, dan hipotesis.

Bab III, merupakan metodologi penelitian yang mencakup lokasi

penelitian, pengumpulan data, jenis data dan sumber data, dan metode

analisis.

Bab IV, merupakan gambaran umum objek penelitian yang mencakup

sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan uraian tugas PT Rekatama

Prosindo.

Bab V, membahas tentang deskripsi variabel produk, harga, promosi,

dan saluran distribusi, analisis regresi linier berganda untuk mengetahui

pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen melalui uji

Validitas, Reliabilitas, Multikolinearitas, Uji F, dan Uji T, serta hasil

pembahasan penelitian tentang pengaruh bauran pemasaran terhadap

keputusan konsumen.

Bab VI, merupakan penutup yang mencakup kesimpulan atas hasil

analisis yang dilakukan dan memberikan saran bagi perusahaan berdasarkan

hasil analisis.

Page 8: View/Open - Universitas Hasanuddin

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran dan Bauran Pemasaran

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa produsen dan

para penjual berpikir keras agar tetap bertahan di dunianya.Perubahan ini

diakibatkan oleh berbagai sebab seperti pertumbuhan dan perkembangan

teknologi.Seiring dengan perkembangan zaman yang membawa masalah-

masalah dan kesimpulan baru, menyebabkan menariknya pengetahuan

marketing bagi perusahaan.

Pemasaran pada dasarnya mencakup semua kegiatan yang berkaitan

dengan pasar dan berusaha mencapai suatu pertukaran yang

potensial.Konsep pemasaran menganggap bahwa kunci untuk mencapai

tujuan perusahaan adalah melalui dari penentuan kebutuhan dan keinginan

dari pasar sasaran.Tujuan dari pemasaran adalah membantu dan

merangsang pertukaran-pertukaran sedangkan tujuan pertukaran adalah

memuaskan kebutuhan serta keinginan manusia, dimana kebutuhan dan

keinginan adalah sesuatu hal yang mutlak.

Page 9: View/Open - Universitas Hasanuddin

9

Definisi pemasaran yang dikemukakan oleh Kotler (2002 : 9) adalah

sebagai berikut:“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajeria l

yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, me nawarkan dan

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak la in.”

Menurut Irawan (1999 : 13) definisi pemasaran adalah: “Semua

kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan kebutuha n dan

keinginannya melalui proses pertukaran.” Proses pertukaran melibatkan

kerja. Penjualan harus mencari pembeli, menemukan dan memenuhi

kebutuhan mereka, merancang produk yang tepat, menentukan harga yang

tepat, menyimpang dan mengangkutnya, mempromosikan produk tersebut.

Menurut Stanton (1991 : 14) pemasaran adalah:

“Pemasaranmerupakan keseluruhan system kegiatan pem asaran yang

dibentuk untuk merencanakan, menetapkan harga serta mengadakan

promosi serta mendistribusikan barang dan jasa ters ebut pada

pelanggan”.

Dari pengertian-pengertian pemasaran di atas maka dapat

disimpulkan yaitu:

Page 10: View/Open - Universitas Hasanuddin

10

1. Pemasaran adalah suatu usaha organisasi dalam mempertemukan

manusia, financial, dan sumber-sumber fisik yang dimilikinya guna

memenuhi kebutuhan dan keinginan individu maupun kelompok.

2. Pemasaran adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar

arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara efisien

dengan menciptakan permintaan yang efektif.

2.1.2 Pengertian Bauran Pemasaran

Dalam pemasaran terdapat salah satu strategi yang disebut bauran

pemasaran (marketing mix) mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan

dan keberhasilan suatu pemasaran baik pemasaran produk maupun untuk

pemasaran jasa di pasar.

Cakupan kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran

yang disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix). Elemen-elemen

bauran pemasaran terdiri dari semua variable yang dapat dikontrol

perusahaan dalam komunikasinya dengan dan akan dipakai untuk

memuaskan konsumen sasaran.

Definisi bauran pemasaran menurut Kotler (2002 : 18) adalah sebagai

berikut: “Bauran pemasaran ( marketing mix) adalah seperangkat alat

Page 11: View/Open - Universitas Hasanuddin

11

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-men erus mencapai

tujuan pemasarannya di pasar sasaran”.

Sedangkan pengertian bauran pemasaran menurut Swastha (2000 :

42) adalah: “Marketing mix adalah kombinasi dari empat variable atau

kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran perusahaan,

yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, da n sistem distribusi”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah suatu

perangkat yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi

permintaan terhadap produknya dan perangkat-perangkat tersebut akan

menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan serta semua

ini ditunjukkan untuk memberikan kepuasan kepada konsumennya.

2.1.3 Bauran Pemasaran Jasa

Adapun komponen-komponen dari bauran pemasaran (marketing mix)

yang awalnya hanya ada 4P’s dan kemudian Kotler (2000) menambahkan

komponennya menjadi 7P’s yaitu:

1. Produk ( Product)

Penawaran nyata perusahaan kepada pasarnya, termasuk di

dalamnya kualitas produk, desain produk, dan karakteristik/ciri-ciri

produk.Pemasar produk jasa perlu mempertimbangkan range jasa

yang ditawarkan, tingkat kualitas dan level jasa yang diberikan.

Page 12: View/Open - Universitas Hasanuddin

12

2. Harga (Price)

Harga merupakan jumlah uang yang dikeluarkan oleh konsumen

untuk membeli suatu produk.Harganya harus sesuai dengan

persepsi pelanggan terhadap nilai penawaran tersebut, nilai

kepada pelanggan, supaya pembeli tidak beralih ke para pesaing.

3. Promosi ( Promotion)

Promosi merupakan program komunikasi yang berhubungan

dengan pemasaran produk atau jasa.Dalam melakukan promosi

agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi

yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis

kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan

penjualan. Ada empat jenis kegiatan promosi yang diterapkan

dalam perusahaan, antara lain: (Kotler, 2001:98-100)

1) Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal

dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk

merangsang pembelian.

2) Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi

secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan

dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang

pembelian.

Page 13: View/Open - Universitas Hasanuddin

13

3) Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal

mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan

mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat

ilmiah).

4) Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi

diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang

pembelian.

5) Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk

penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk

mempengaruhi pembelian konsumen.

4. Distribusi (Place)

Tempat merupakan fungsi distribusi dan logistic yang dilibatkan

dalam rangka menyediakan produk atau jasa sebuah

perusahaan.Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah

yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam

memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha

penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen.

Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk

mengusahakan perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam

arti agar jasa-jasa tersebut dapat diterima oleh konsumen. Dalam

Page 14: View/Open - Universitas Hasanuddin

14

memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:

a. Sifat pasar dan lokasi pembeli.

b. Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang

perantara.

c. Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat

persediaan yang ekonomis.

d. Jaringan pengangkutan.

Saluran distribusi jasa biasanya menggunakan agen travel untuk

menyalurkan jasanya kepada konsumen. Jadi salah satu hal yang

penting untuk diperhatikan dalam kebijaksanaan saluran distribusi

itu sendiri dengan memperhitungkan adanya perubahan pada

masyarakat serta pola distribusi perlu mengikuti dinamika para

konsumen tadi.

5. Manusia ( People)

Proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian karyawan, yang

nantinya dapat digunakan sebagai pembedaan perusahaan dalam

memenuhi kepuasan pelanggan. Dalam perusahaan jasa, ini bukan

hanya memainkan peranan penting dalam produksi atau oprasional

saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung

dengan konsumen.Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini

Page 15: View/Open - Universitas Hasanuddin

15

sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan

dan image perusahaan jasa yang bersangkutan.

6. Bukti fisik ( Physical Evidence)

Bukti fisik yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada

konsumen sebagai usulan nilai tambah kosumen. Unsur-unsur

yang termasuk dalam bukti fisik antara lain: lingkungan fisik, dalam

hal ini bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna, dan

barang-barang yang disatukan dengan service yang diberikan.

7. Proses ( Process)

Merupakan suatu upaya perusahaan dalam menjalankan

aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumennyasecara cepat dan tepat. Untuk perusahaan jasa,

kerja sama antara marketing dan oprasional sangat penting dalam

elemen proses ini.

Dengan demikian 4P’s yang pada mulanya menjadi bauran

pemasaran barang, perlu diperluas lagi menjadi 7P’s jika ingin digunakan

dalam pemasaran jasa layanan.distribusi(place), manusia (people), bukti fisik

(physical evidence), dan proses (process).

Page 16: View/Open - Universitas Hasanuddin

16

2.1.4 Jasa

Menurut Kotler dan Gery Amstrong (2003 : 337) mengartikan jasa

sebagai berikut: “Jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivi tas,

manfaat, atau kepuasan yang ada pada dasarnya tidak berwujud tidak

mengahsilkan perpindahan kepemilikan”.

Menurut Swastha (2000 : 318) mendefinisikan jasa sebagai berikut:

“Jasa adalah abarng yang tidak kentara ( intangible product) yang dibeli

dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertuka ran yang saling

memuaskan”.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jasa itu

merupakan kegiatan atau manfaat yang di tawarkan dari satu pihak kepihak

yang lain, yang pada hakekatnya tidak berwujud dan memiliki nilai bagi

pembeli karena dapat memenuhi suatu kebutuhan tertentu.

Jasa memiliki beberapa karakteristik yang khas yang membedakan

dari produk berupa barang.Karakteristik tersebut menimbulkan implikasi yang

penting dalam pemasaran jasa.

Menurut Tjiptono (2004 : 18) ada lima karakteristik utama pada jasa

yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Jasa tidak berwujud (intangibility)

Jasa berbeda dengan suatu barang, bila barang merupakan

suatu objek, alat atau benda maka jasa merupakan suatu

Page 17: View/Open - Universitas Hasanuddin

17

perbuatan, tindakan, pengalaman,proses kinerja (performance),

atau usaha. Oleh sebab itu jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium,

dan diraba seperti barang.Konsumen dapat merasakan pelayanan

jasa tersebut ketika konsumen telah membeli jasa tersebut.

2. Tidak dapat dipisahkan (insenparability)

Barang biasa diproduksi kemudian dijual dan dikonsumsi.

Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu kemudian

diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

3. Berubah-ubah (variability/heterogeneity)

Jasa bersifat variable karena merupakan nonstandarized

output, artinya banyak variasi, bentuk, kualitas dan jenis tergantung

pada siapa, kapan, dan dimana saja jasa tersebut diproduksi. Hal ini

dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi

dan konsumsinya yang cenderung tidak bias diprediksi dan

cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.

4. Tidak tahan lama (perishability)

Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.Sifat jasa itu

mudah lenyap tidak sama seperti barang.

5. Lack of Ownership

Merupakan perbedaan dasar antara barang dan jasa.Pada

pemeblian barang konsumen memiiki hak penuh atas penggunaan

dan manfaat produk yang dibelinya.Mereka bisa mengkonsumsi,

Page 18: View/Open - Universitas Hasanuddin

18

menyimpan atau menjualnya. Di pihak lain, pada pembelian jasa

pelanggan mungin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa

untuk jangka waktu terbatas.

2.2 Perilaku Konsumen dan Keputusan Konsumen

2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Keputusan konsumen untuk membeli atau tidak membeli suatu produk

atau jasa merupakan saat yang penting bagi pemasar.Keputusan ini dapat

menandai apakah suatu strategi pemasaran telah cukup bijaksana,

berwawasan luas, dan efektif, atau apakah kurang baik direncanakan atau

keliru menetapkan sasaran.Keputusan merupakan seleksi terhadap dua

pilihan alternative atau lebih.

Riset konsumen eksperimental mengungkapkan bahwa menyediakan

pilihan bagi konsumen ketika sesungguhnya tidak ada satu pun pilihan, dapat

dijadikan strategi bisnis yang tepat, strategi tersebut dapat meningkatkan

penjualan dalam jumlah yang sangat besar.

Menurut Tjiptono (2001 : 9) perilaku konsumen merupakan

“Tindakan-tindakan individu yang secara langsung te rlihat dalam

usaha-usaha memperoleh, menggunakan dan menentukan produk dan

Page 19: View/Open - Universitas Hasanuddin

19

jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang men dahului dan

mengikuti tindakan-tindakan tersebut”.

Menurut Mowen (2002:6) mengatakan perilku konsumen adalah:

“Studi tentang unit pembelian (buying unit) dan pro ses pertukaran yang

melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, bara ng, jasa,

pengalaman serta ide-ide”.

Menurut Swastha dan Handoko (2000:10) mengatakan perilaku

konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai “Kegiatan-

kegiatan individu yang secara langsung terlibat dal am mendapatkan

dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, term asuk

didalamnya proses pengambilan keputusan pada persia pan dan

menentukan kegiatan-kegiatan tertentu”.

Menurut Kotler (2003: 200)“Perilaku konsumen tersebut

sangatlahkompleks karena terdiri dari unsur-unsur y ang saling

berkaitan”. Untuk lebih memahaminya dapat di lihat pada model perilaku

pembeli seperti tampak pada gambar berikut ini:

Page 20: View/Open - Universitas Hasanuddin

Gambar di atas

dan dihubungkan oleh anak panah (kiri ke kanan), hal ini menunjukkan ketiga

bagian ini mempunyai hubungan yang erat dan terdapat suatu hubungan

berkesinambungan.

Pada bagian kiri terdapat rangsangan pemas

mempengaruhi perilaku konsumen yaitu produk, harga, tempat, promosi dan

juga terdapat rangsangan lain yang bersifat eksternal yaitu ekonomi, politik,

teknologi dan budaya

pembeli yang berpengaruh

bagian akhir adalah hasil akhir diproses sebelumnya yaitu keputusan

pembelian.

Gambar 2.1

Model Perilaku Konsumen

di atas memperlihatkan terdapat tiga bagian yang terpisah

dan dihubungkan oleh anak panah (kiri ke kanan), hal ini menunjukkan ketiga

bagian ini mempunyai hubungan yang erat dan terdapat suatu hubungan

Pada bagian kiri terdapat rangsangan pemasaran yang

mempengaruhi perilaku konsumen yaitu produk, harga, tempat, promosi dan

juga terdapat rangsangan lain yang bersifat eksternal yaitu ekonomi, politik,

teknologi dan budaya pada bagian tengah terdapat karakteristik (jenis)

pembeli yang berpengaruh terhadap proses keputusan membelinya dan

bagian akhir adalah hasil akhir diproses sebelumnya yaitu keputusan

20

memperlihatkan terdapat tiga bagian yang terpisah

dan dihubungkan oleh anak panah (kiri ke kanan), hal ini menunjukkan ketiga

bagian ini mempunyai hubungan yang erat dan terdapat suatu hubungan

aran yang

mempengaruhi perilaku konsumen yaitu produk, harga, tempat, promosi dan

juga terdapat rangsangan lain yang bersifat eksternal yaitu ekonomi, politik,

pada bagian tengah terdapat karakteristik (jenis)

dap proses keputusan membelinya dan

bagian akhir adalah hasil akhir diproses sebelumnya yaitu keputusan

Page 21: View/Open - Universitas Hasanuddin

21

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kons umen

Menurut James F. Engel, Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard

(1994:258) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen,

yaitu:

1. Strategi pemasaran

Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen dan

lembaga lainnya. Strategi pemasaran adalah satu-satunya variable

yang dikendalikan oleh pemasar. Dalam hal ini, pemasar berusaha

mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimuli-stimuli

pemasaran seperti iklan dan sejenisnya agar konsumen bersedia

memilih merek produk yang ditawarkan. Strategi pemasaran yang

lazim dikembangkan oleh pemasar yaitu yang berhubungan dengan

produk apa yang akan ditawarkan, penetuan harga jual, trategi

promosinya dan bagaimana distribusinya.

2. Faktor perbedaan individu konsumen

Pilihan untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu

dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen. Kebutuhan,

persepsi, sikap, gaya hidup dan karakteristik kepribadian individu akan

mempengaruhi pilihan individu terhadap berbagai alternatif merek

yang tersedia.

Page 22: View/Open - Universitas Hasanuddin

22

3. Faktor lingkungan konsumen

Pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh lingkungan yang

mengitarinya. Seperti Keluarga, kelompok rujukan dan lainnya. Proses

keputusan konsumen akan terdiri dari tahap pengenalan kebutuhan,

pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan kepuasan konsumen.

Pemahaman terhadap factor-faktor yang mempengaruhi keputusan

konsumen akan memberikan pengetahuan kepada pemasar bagaimana

menyusun strategi dan komunikasi pemasaran yang tepat.

2.2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsum en

Menurut Kotler (2003: 224) proses pengambilan keputusan pembelian

pada konsumen di bagi menjadi lima tahapan yaitu:

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal

atau ksternal.Dalam sebuah kasus, rasa lapar, haus, dapat menjadi sebuah

pendorong atau pemicu yang menjadi kegiatan pembelian. Dalam beberapa

kasus lainnya, kebutuhan juga dapat didorong oleh kebutuhan eksternal,

contohnya ketika seseorang mencium sebuah wangi masakan dari dalam

Page 23: View/Open - Universitas Hasanuddin

23

rumah makan,ia akan merasa lapar atau seseorang menjadi ingin memiliki

mobil seperti yang dimiliki tetangganya.

Pada tahap ini pemasar perlu melakukan identifikasi keadaan yang

dapat memicu timbulnya kebutuhan konsumen.Para pemasar dapat

melakukan penelitian pada konsumen untuk mengidentifikasi rangsangan

yang paling sering membangkitkan minat mereka terhadap suatu produk.

2. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk

mencari informasi-informasi yang lebih banyak. Dalam tahap ini, pencarian

informasi yang dilakukan oleh konsumen dapat dibagi ke dalam dua level,

yaitu situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan dengan

penguatan informasi. Pada level ini orang akan mencari serangkaian

informasi tentang sebuah produk.

Pada level kedua, konsumen mungkin akan mungkin masuk kedalam

tahap pencarian informasi secara aktif. Mereka akan mencari informasi

melalui bahan bacaan, pengalaman orang lain, dan mengunjungi toko untuk

mempelajari produk tertentu. Yang dapat menjadi perhatian pemasar dalam

tahap ini adalah bagaimana caranya agar pemasar dapat mengidentifikasi

sumber-sumber utama atas informasi yang didapat konsumen dan

Page 24: View/Open - Universitas Hasanuddin

24

bagaimana pengaruh sumber tersebut terhadap keputusan pembelian

konsumen selanjutnya.

Menurut Kotler (2003:225) sumber utama yang menjadi tempat

konsumen untuk mendapatkan informasi dapat digolongkan kedalam empat

kelompok, yaitu:

a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.

b. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan

ditoko.

c. Sumber publik: Media masa, organisasi penentu peringkat konsumen.

d. Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian, dan pemakaian

produk.

Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian informasi tentang

sebuah produk melalui sumber komersial yaitu sumber yang didominasi oleh

pemasar.Namun, informasi yang paling efektif berasal dari sumber

pribadi.Tiap-tiap informasi komersial menjalankan perannya sebagai pemberi

informasi, dan sumber pribadi menjalankan fungsi legitimasi atau

evaluasi.Melalui sebuah aktivitas pengumpulan informasi, konsumen dapat

mempelajari merek-merek yang bersaing beserta fitur-fitur yang dimiliki oleh

setiap merek sebelum memutuskan untuk membeli merek yang mana.

Page 25: View/Open - Universitas Hasanuddin

25

3. Evaluasi alternatif

Dalam tahapan selanjutnya, setelah mengumpulkan informasi sebuah

merek, konsumen akan melakukan evaluasi alternatif terhadap beberapa

merek yang menghasilkan produk yang sama. Pada tahap ini ada tiga buah

konsep dasar yang dapat membantu pemasar dalam memahami proses

evaluasi konsumen.

Pertama, konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhannya. Kedua,

konsumen akan mencari mafaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,

konsumen akan memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan

atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat

yang digunakan dan untuk memuaskan kebutuhan itu. Atribut yang diminati

oleh pembeli dapat berbeda-beda tergantung pada jenis produknya.

Contohnya, konsumen akan mengamati perbedaan atribut sperti ketajaman

gambar, kecepatan kamera, ukuran kamera, dan harga yang terdapat pada

sebuah kamera.

4. Keputusan Pembelian

Dalam melakukan evaluasi alternatif, konsumen akan

mengembangkan sebuah keyakinan atas merek dan tentang posisi tiap

merek berdasarkan masing-masing atribut yang berujung pada pembentukan

citra merek. Selain itu, pada tahap evaluasi alternatif konsumen juga

Page 26: View/Open - Universitas Hasanuddin

26

membentuk sebuah preferensi atas merek-merek yang ada dalam kumpulan

pribadi dan konsumen juga akan membentuk niat untuk membeli merek yang

paling di sukai dan berujung pada keputusan pembelian.

Pada tahapan keputusan pembelian, konsumen dipengaruhi oleh dua

faktor utama yang terdapat diantara niat pembelian dan keputusan pembelian

yaitu:

a. Sikap orang lain, yaitu sejauh mana sikap orang lain mengurangi

alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal, yaitu:

1. intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai

calon konsumen.

2. motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain (Fisbhein,

Kotler 2003 : 227) .

Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat

orang lain tersebut dengan konsumen, maka konsumen akan semakin

mengubah niat pembeliannya. Keadaan preferensi sebaliknya juga

berlaku, preferensi pembeli terhadap merek tertentu akan meningkat

jika orang yang ia sukai juga sangat menyukai merek yang sama.

b. Faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat mengurangi niat

pembelian konsumen.

Page 27: View/Open - Universitas Hasanuddin

27

Contohnya, konsumen mungkin akan kehilangan niat

pembeliannya ketika ia kehilangan pekerjaannya atau adanya

kebutuhan yang lebih mendesak pada saat yang tidak terduga

sebelumnya. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau

menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh risiko yang

dipikirkan (Raymond, Kotler 2003:228) .

Seperti jumlah uang yang akan dikeluarkan, ketidakpastian

atribut dan besarnya kepercayaan diri konsumen. Dalam hal ini,

pemasar harus memahami faktor-faktor yang menimbulkan perasaan

dalam diri konsumen akan adanya risiko dan memberikan informasi

serta dukungan untuk mengurangi risiko yang dipikirkan konsumen.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan

atau ketidapuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika

produk dibeli.Para pemasar harus memantau kepuasan pascapembelian,

tindakan pascapembelian dan pemakaian produk pasca pembelian.

a. Kepuasan pasca pembelian

Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan

pembeli atas produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk

tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, pembeli akan

Page 28: View/Open - Universitas Hasanuddin

28

kecewa. Sebaliknya, jika kinerja produk lebih tinggi dibandingkan harapan

konsumen maka pembeli akan merasa puas. Perasaan-perasaan itulah

yang akan memutuskan apakah konsumen akan membeli kembali merek

yang telah dibelinya dan memutuskan untuk menjadi pelanggan merek

tersebut atau merferensikan merek tersebut kepada orang lain.

Pentingnya kepuasan pascapembelian menunjukkan bahwa para

penjual harus menyebutkan akan seperti apa kinerja produk yang

sebenarnya. Beberapa penjual bahkan menyatakan kinerja yang lebih

rendah sehingga konsumen akan mendapatkan kepuasan yang lebih

tinggi daripada yang diharapkannya atas produk tersebut.

b. Tindakan pasca pembelian

Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan

mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen merasa

puas maka dengan demikianakan menunjukkan kemungkinan yang lebih

tinggi untuk membeli kembali produk tersebut. Sebaliknya jika konsumen

merasa tidak puas, maka mungkin tidak akan membeli kembali merek

tersebut.

c. Pemakaian dan pembuangan pasca pembelian

Selain perilaku pascapembelian, dan tindakan pasca pembelian,

pemasar juga haru memantau cara konsumen dalam memakai dan

Page 29: View/Open - Universitas Hasanuddin

29

membuang produk tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal

yang dapat merugikan diri konsumen dan lingkungan atas pemakaian

yang salah, berlebihan atau kurang bertanggung jawab.

Page 30: View/Open - Universitas Hasanuddin

30

2.3 KERANGKA PIKIR

Gambar 2.2

Kerangka Pikir

PT. Rekatama Prosindo Makassar

Bauran Pemasaran

Keputusan Pembelian Konsumen

Promosi (Promotion)

Distribusi (Place)

Harga (Price)

Produk (Product)

Page 31: View/Open - Universitas Hasanuddin

31

2.4 HIPOTESIS

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan maka hipotesis

penelitian ini adalah:

1. Diduga bahwa variabel bauran pemasaran yaitu produk, harga,

distribusi, dan promosi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan

konsumen dalam pembelian perumahan Griya Sudiang Permai pada

PT. Rekatama Prosindo Makassar

2. Diduga bahwa variabel harga yang paling dominan berpengaruh

terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian

perumahan Griya Sudiang Permai pada PT. Rekatama Prosindo

Makassar.

Page 32: View/Open - Universitas Hasanuddin

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi / Waktu Penelitian

Adapun daerah penelitian yang merupakan objek penelitian penulis

dalam mengumpulkan data pada perusahaan yang bergerak di bidang

kontraktor dan developer yaitu pada PT. Rekatama Prosindo yang berlokasi

di Jalan Pengayoman Ruko Akik Hijau Blok E No. 14 Panakukang Mas

Makassar.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi yang akurat dalam penelitian ini, penulis

menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang relevan untuk

memecahkan atau menganalisa masalah tersebut dengan metode sebagai

berikut:

1. Penelitian lapangan (Field Research)

Merupakan kegiatan pengumpulan data dengan mengadakan

observasi langsung ke PT. Rekatama Prosindo Makassar dan

mengadakan wawancara secara langsung dengan pemimpin serta

Page 33: View/Open - Universitas Hasanuddin

33

karyawan perusahaan khususnya bagian pemasaran untuk menunjang

penelitian ini.

Sedangkan metode yang digunakan untuk memperoleh data tersebut

adalah:

a. Metode Observasi (pengamatan) yaitu cara yang digunakan

dengan mengamati langsung objek yang diteliti, yaitu di PT.

Rekatama Prosindo Makassar.

b. Metode interview (wawancara), yaitu dengan mewawancarai

beberapa responden (konsumen pembelian perumahan tersebut)

terkait dengan penelitian, termasuk pimpinan perusahaan dan

kepala bagian serta orang-orang yang diberi wewenang untuk

memberikan informasi sehubungan dengan penelitian ini.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Merupakan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan berdasarkan

bahan-bahan yang berasal dari buku-buku yang mempunyai hubungan

erat dengan masalah yang diteliti.Disamping itu digunakan pada

bahan-bahan lain seperti dokumen dan bahan arsip perusahaan.

Page 34: View/Open - Universitas Hasanuddin

34

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis data

a. Data Kualitatif

Data kualitatif yaitu data penelitian yang diperoleh dari perusahaan

dalam bentuk informasi baik secara langsung maupun tidak langsung

dan banyak dijabarkan dalam bentuk tulisan yang berupa gambaran

umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, maupun informasi

lisan yang menyangkut kebijakan – kebijakan yang dikeluarkan oleh

pihak perusahaan.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif yaitu data penelitian yang diperoleh dari perusahaan

berupa data-data dalam bentuk angka-angka seperti laporan

keuangan yang berhubungan dengan penulisan ini, seperti Neraca

(Balance Sheet) dan Laporan Laba Rugi (Income Statement) pada PT

Rekatama Prosindo Makassar.

3.3.2 Sumber data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari perusahaan melalui

pengamatan dan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang

berkepentingan di dalam perusahaan.

Page 35: View/Open - Universitas Hasanuddin

35

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang berupa dokumen-dokumen atau berupa

laporan tertulis dari perusahaan misalnya berupa gambaran umum

perusahaan, sejarah singkat perusahaan, maupun informasi lisan yang

menyangkut kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak

perusahaan.

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi bukan saja merupakan orang tetapi juga sekelompok subyek

atau data dengan krakteristik tertentu.Sedangkan sampel merupakan bagian

dari populasi yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2004: 117)“Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari atas obyek yang suby ek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang diharapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Sementara menurut Kuncoro (2009: 123) “Populasi adalah suatu

kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen adal ah unit terkecil

yang merupakan sumber dari data yang diperlukan.”

Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data dari para

responden.Data yang diambil adalah dari sampel yang mewakili seluruh

Page 36: View/Open - Universitas Hasanuddin

36

populasi.Maka sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representative (mewakili).

Sedangkan sampel menurut Sugiono (2004:73) adalah “Bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populas i tersebut”

Jumlah sampel dalam penelitian ditentukan berdasarkan rumus Slovin

dikutip oleh Husein Umar (2005:108) adalah sebagai berikut:

N n = 1 + Ne2

Di mana :

n : Ukuran Sampel

N : Ukuran populasi yaitu jumlah total konsumen yang membeli

perumahan “Griya Sudiang Permai”.

e : Nilai kritis

Dalam penelitian ini jumlah populasi pelanggan dengan batas

kesalahan yang diinginkan adalah 50 %, diketahui N = 284.000 pelanggan.

Maka dengan mengikuti perhitungan di atas hasilnya adalah :

Page 37: View/Open - Universitas Hasanuddin

37

n = 1+ Ne2

284 n = 1 + 284 (0,052) 284 n = 1,71

n = 166 orang

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan responden sebagai objek

penelitian dengan jumlah responden sebanyak 30 orang.Penentuan sampel

sebagai responden, didasarkan pada pendekatan Sampling Aksidental

Teknik. Dimana Sampling Aksidental menurut Sugiono (2004:73) adalah:

“Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yai tu siapa saja yang

secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digu anakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok dengan

sumber data”.

3.5 Pengujian Validitas

Sebelum kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih

dahulu diuji validitasnya kepada responden dengan menggunakan rumus

teknik Korelasi Product Moment Sugiyono (2004: 255) sebagai berikut:

N

Page 38: View/Open - Universitas Hasanuddin

38

Keterangan:

r = koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh dari subjek setiap item

Y = Skor yang diperoleh dari subjek seluruh item

Σ X = Jumlah skor dalam distribusi X

Σ Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

Σ X2 = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor X

Σ Y2 = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y

N = Jumlah responden

Koefisien validitas dianggap valid jika r hitung > r tabel pada α = 1 %.

Kemudian kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut :

a. Jika rxy hitung ≥ r tabel maka pernyataan dinyatakan valid

b. Jika rxy hitung ≤ r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

Berikut perhitungannya :

∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

−=

))()()()()((

)()(2222 YYNXXN

YXXYNr

( ) 22 )302(302730)1189()23961(30(

)3021189()11968(30

−−−=

x

xr

Page 39: View/Open - Universitas Hasanuddin

39

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai r sebesar -0,007262.

Sedangkan nilai r tabel untuk jumlah responden sebanyak 30 orang dengan

α=1 % sebesar -0,005238. Karena nilai –rhitung ≤ -rtabel (-0,007262 ≤ -

0,005238) maka pernyataan dinyatakan valid.

3.6 Pengujian Reliabilitas

Adapun teknik yang digunakan dalam pengujian reliabilitas pada

penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik test-retest

yaitu pengujian reliabilitas instrument yang dilakukan dengan cara

percobaan instrument dua kali kepada responden yang sama dengan

waktu yang berbeda Sugiyono (2004: 184).

Sugiyono (2004:185) mengatakan bahwa pengujian reliabilitas

instrument secara internal dapat dilakukan dengan menggunakan

teknik belah dua (split half) yaitu pengujian realibilitas internal yang

91204908101413721718830(

359078359040

−−−=

xr

394694891

38

−−−=

xr

27375514

38−=r

007262,05233

38 −=−=r

Page 40: View/Open - Universitas Hasanuddin

40

dilakukan dengan membelah item-item instrumen menjadi 2 (dua)

kelompok yakni ganjil dan genap, kemudian ditotal, dicari korelasinya,

dan kemudian dianalisis dengan rumus koefisien Sperman Brown

sebagai berikut:

Keterangan :

ri = realibilitas internal seluruh instrumen

rb = korelasi produk momen antara belahan ganjil dan genap

Koefisien reliabilitas dianggap reliable jika r hitung > r tabel pada α = 1 %

Kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel, maka pernyataan dinyatakan reliabel.

b. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak reliabel.

Berikut Perhitungannya :

b

bi r

rr

⊕=

1

.2

007262,01

007262,0.2

⊕=ir

007262,1014253,0=ir

014419,0=ir

Page 41: View/Open - Universitas Hasanuddin

41

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai r sebesar 0,014419.

Sedangkan nilai r tabel untuk jumlah responden sebanyak 30 orang dengan

α=1 % sebesar 0,005238. Karena nilai rhitung ≥ r-tabel (0,014419 ≥

0,005238) maka pernyataan dinyatakan reliabel.

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisis Regresi Berganda

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara produk, harga,

distribusi dan promosi dengan keputusan konsumen pada PT Rekatama

Prosindo Makassar, digunakan analisis regresi linear berganda.

Regresi linear berganda digunakan untuk meramalkan pengaruh dua

variabel prediktor atau lebih terhadap satu variabel kriterium atau untuk

membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah

variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y) Sugiono

(2004 : 211)dengan rumusan sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4X4 + e

Page 42: View/Open - Universitas Hasanuddin

42

Dimana:

Y = Keputusan Pembelian

a = Nilai Konstanta

X1 = Produk (unit)

X2 = Harga (Rp)

X3 = Distribusi (Rp)

X4 = Promosi (Rp)

b1-b4 = Standar Error

Pengujian analisis regresi linier berganda ini dilakukan dengan

menggunakan program komputer SPSS 17,0 for Windows. Pengujian ini

bertujuan untuk:

1. Uji Multikolinearitas untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikoliearitas, yaitu adanya

hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi.

2. Uji Heteroskedastisitas untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya

penyimpangan varian dari residual untuk semua pengamatan

dalam model regresi.

3. Uji Normalitas untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi

normal atau tidak.

Page 43: View/Open - Universitas Hasanuddin

43

4. Uji Autokorelasi untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang

terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamtan

lain pada model regresi.

5. Menghitung koefisien regresi untuk X0 X1 X2

6. Melakukan uji – T untuk menguji pengaruh antara variabel bebas

secara individual terhadap variable terikat.

7. Melakukan uji – F untuk menguji pengaruh antara variabel bebas

secara keseluruah terhadap variabel terikat dan utnuk mengetahui

apakah model layak untuk digunakan atau tidak.

3.8 Definisi Operasional

a. Produk (x1) merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu

pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan termasuk di

dalamnya barang berwujud dan tidak berwujud. Barang yang berwujud

seperti barang-barang yang bias dilihat fisiknya sedang barang yang

tidak berwujud seperti jasa.

Indikator-indikator dalam produk adalah:

1. Keanekaragaman produk

2. Kualitas

3. Design

4. Ciri/ karakteristik produk

Page 44: View/Open - Universitas Hasanuddin

44

5. Pelayanan

b. Harga (x2) merupakan sejumlah uang sebagai alat ukur untuk

memenuhi produk atau jasa. Harga merupakan satu-satunya unsur

bauran pemasaran yang memberikan andil pada perusahaan dengan

menciptakan sejumlah pendapatan dan keuntungan.

Indikator-indikator dalam harga adalah:

1. Daftar harga

2. Rabat/ diskon

3. Potongan harga khusus

4. Periode pembayaran

5. Syarat kredit

c. Distribusi (x3) merupakan kegiatan pemasaran yang berusaha

memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari

produsen ke konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang

diperlukan.

Indikator-indikator dalam distribusi adalah:

1. Saluran pemasaran

2. Cakupan pasar

3. Lokasi

4. Persediaan

5. Transportasi

Page 45: View/Open - Universitas Hasanuddin

45

d. Promosi (x4) merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang

memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi, mengkonfirmasikan,

membujuk, dan mengingatkan konsumen untuk membeli produknya.

Indikator-indikator dalam promosi adalah:

1. Periklanan

2. Promosi penjualan

3. Public relation/ kehumasan

4. Pemasaran langsung

5. Penjualan pribadi

e. Keputusan pembelian merupakan keseluruhan tingkah laku atau

perilaku konsumen yang terdapat dalam keputusan pembelian yang

dilakukan pada PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Page 46: View/Open - Universitas Hasanuddin

46

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah Perusahaan

PT Rekatama Prosindo didirikan pada hari Senin 23 November 1992

yang berlokasi di Jalan Pengayoman Ruko Akik Hijau Blok E/14 Panakukang

Mas Makassar.Perseroan ini didirikan untuk jangka waktu 75 tahun yang

didirikan oleh DR. Ir. Ronny Irwan Tanzil, MBA selaku Direktur Utama

Perseroan.Perseroan ini merupakan perseroan yang bergerak di bidang

developer.Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk menjalankan

usaha dalam bidang pembangunan dan konstruksi baik sebagai kontraktor,

perencana, dan pelaksana pembangunan gedung.Salah satu kegiatan usaha

dari PT Rekatama Prosindo adalah melakukan pembangunan perumahan di

daerah Sudiang Makassar yakni Perumahan Sudiang Griya Permai.

Modal dasar untuk mendirikan perseroan ini adalah kurang lebih Rp

1.000.000.000,00 (satu milliar rupiah) yang terdiri atas 1000 (seribu) saham

dimana masing – masing saham bernilai nominal sebesar Rp 1.000.000,00

(satu juta rupiah).

Dari modal dasar tersebut telah diambil ahli beberapa bagian serta

akan disetor penuh dengan uang tunai melalui kas perseroan. Saham-saham

Page 47: View/Open - Universitas Hasanuddin

47

lainnya yang belum diambil ahli akan dikeluarkan untuk modal kerja

perseroan pada waktu dan syarat yang telah ditetapkan oleh Direksi.

Penjualan dan pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan

kepada para pemegang saham lainnya atau kepada pihak lain yang ditunjuk

oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan dengan perantara Direksi.

Pemegang saham yang hendak menjual saham harus menawarkannya

secara tertulis terlebih dahulu kepada para pemegang saham lainnya dan

dengan persetujuan Direksi.Para pemegang saham lainnya berhak membeli

saham yang ditawarkan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak

ditawarkannya saham tersebut.

Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari

seorang Direktur.Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham.Gaji

dan tunjangan untuk Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang

Saham.Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya

yang ditujukan untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai tujuan dan

sasaran Perseroan.

Tahun buku PT Rekatama Prosindo berjalan dari tanggal 1 Januari

sampai tanggal 31 Desember.Pada akhir bulan Desember tiap tahunnya

buku-buku perseroan ditutup. Untuk pertama kalinya buku-buku perseroan

akan ditutup pada tanggal 31 Desember 1992. Dari penutupan buku-buku

tersebut oleh Direksi maka disusun neraca dan laporan laba rugi yang telah

diperiksa oleh Dewan Komisaris.

Page 48: View/Open - Universitas Hasanuddin

48

Keuntungan bersih Perseroan dalam waktu tahun buku seperti yang

tercantum dalam neraca dan laporan laba rugi yang telah disahkan oleh

Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham, dibagi menurut cara yang

ditentukan oleh Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham. Rapat Umum

Tahunan Pemegang Saham juga dapat menentukan bagian dari keuntungan

yang disediakan untuk dana cadangan berdasarkan peraturan yang telah

ditetapkan.

Apabila menurut pertimbangan Rapat Umum Pemegang Saham,

jumlah dana cadangan telah cukup besarnya, maka Rapat dapat

memutuskan agar bagian dari keuntungan yang disediakan untuk dana

cadangan itu digunakan untuk keperluan lain.

Apabila perhitungan laba rugi Perseroan pada suatu tahun

menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutupi dengan dana cadangan,

maka kerugian yang tidak dapat ditutupi itu akan tetap dicatat dan

dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dalam tahun-tahun selanjutnya

Perseroan dianggap tidak mendapat keuntungan selama kerugian yang

tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali

tertutup. Sedangkan keuntungan Perseroan yang dibagikan sebagai dividen

yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun setelah disediakan untuk

dibayarkan menjadi milik Perseroan.

Page 49: View/Open - Universitas Hasanuddin

49

Dana cadangan Perseroan bertujuan untuk menutupi kerugian yang

diderita oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi ketentuan, Rapat Umum

Pemegang Saham dapat menentukan agar dana cadangan itu seluruhnya

atau sebagian digunakan untuk modal kerja atau untuk kebutuhan lain. Laba

yang diperoleh dari dana cadangan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi.

4.2. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas

PT Rekatama Prosindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang developer dimana membutuhkan sistem organisasi yang efektif dan

efisien yang mana sistem manajemennya dapat mengendalikan dan

mengarahkan sistem organisasi kerja yang telah dibentuk.

Pemisahan fungsi-fungsi dalam struktur organisasi diharapkan agar

perusahaan ini dapat berjalan lancar dan dapat mencapai target-target yang

telah ditetapkan sesuai dengan misi dan visinya maka perlu dibentuk sebuah

organisasi di mana dalam organisasi ini terdiri dari :

1. Direktur : DR. Ir. Ronny Irwan Tanzil, MBA

2. Sekretaris : Irmawaty Robertsen

3. Pemasaran dan Q Kontrol : Sherly Palealu

4. Umum dan Logistik

1. Pembelian : Erni Herman

2. Gudang : A. Wahab Adnan

3. Personalia : Linda Tjeuwiharja

Page 50: View/Open - Universitas Hasanuddin

50

5. Keuangan : Lilyanti Talaha

6. Teknik dan Operasional

1. Estimator : Ir. Syarkawi M

2. Perencana dan Pelaksana

Lapangan : Ir. Surachman Hidayat

Page 51: View/Open - Universitas Hasanuddin

51

Gam

bar

4.1

Str

uktu

r O

rgan

isas

i PT

Rek

atam

a P

rosi

ndo

Sum

ber

: PT

Rek

atam

a P

rosi

ndo

Mak

assa

r, T

ahun

201

0

Dire

ktur

Est

imat

or

Per

enca

na &

P

elak

sana

La

pang

an

Per

sona

lia

Tek

nik

& O

pera

sion

al

Sek

reta

ris

Aku

ntan

Pro

mos

i &

Q K

ontr

ol

Keu

anga

n

Um

um /

logi

stik

Gud

ang

Pem

belia

n

Pem

asar

an &

Q K

ontr

ol

Page 52: View/Open - Universitas Hasanuddin

52

4.3. Uraian Tugas

1. Direktur

Bertanggung jawab secara penuh atas pengurusan perseroan

untuk mencapai tujuan atau sasaran perusahaan.

2. Sekretaris

Bertanggung jawab dalam menyusun dan membuat jadwal

pimpinan, dan menerima telepon.

3. Pemasaran dan Q Kontrol

Bertanggung jawab untuk memahami kondisi masyarakat dan

melakukan perencanaan pemasaran untuk meningkatkan profit.

4. Umum dan Logistik

a. Pembelian

Bertanggung jawab dalam pemilihan dan pembelian bahan

bangunan.

b. Gudang

Bertanggung jawab untuk mengecek persediaan bahan

bangunan.

c. Personalia

Bertanggung jawab dalam perekrutan dan pengelolaan sumber

daya manusia.

Page 53: View/Open - Universitas Hasanuddin

53

5. Keuangan

Bertanggung jawab untuk memahami kondisi ekonomi

perusahaan, mengambil keputusan, melakukan perencanaan kegiatan di

bidang ekonomi, memeriksa transaksi-transaksi yang dilakukan

perusahaan, dan membuat laporan keuangan.

6. Teknik dan Operasional

a. Estimator

Bertanggung jawab untuk mengestimasi dan merencanakan

anggaran pelaksanaan proyek pembangunan.

b. Perencana dan Pelaksana Lapangan

Bertanggung jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan

proyek pembangunan.

Page 54: View/Open - Universitas Hasanuddin

54

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

5.1 Deskripsi Variabel Penelitian

Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan harus

mengadakan peningkatan penjualan produknya agar mampu bersaing di

pasar sehingga dapat meningkatkan market share perusahaan, ini berarti

sutu perusahaan mempunyai posisi yang kuat dalam persaingan dengan

perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu market share perusahaanharus

didominankan dengan penjualan perusahaan dan harus lebih terarah dalam

penjualan agar dapat meningkatkan pangsa pasar perusahaannya.

Dalam menganalisis data tersebut akan diutarakan aspek marketing

mix yang digunakan oleh PT Rekatama Prosindo Makassar, terutama

mengenai produk, harga, distribusi dan promosi. Oleh karena itu perusahaan

yang bergerak di bidang developer tersebut di dominasi oleh adanya

penjualan perumahan “Griya Sudiang Permai” dengan menggunakan strategi

pemasaran. Dalam hal ini strategi pemasaran sebagai acuan dalam

menentukan seberapa besar keuntungan yang didapatkan dari penjualan

perumahan tersebut.

Untuk lebih jelasnya strategi pemasaran yang berfokus pada produk,

harga, distribusi dan promosi adakan diuraikan sebagai berikut:

Page 55: View/Open - Universitas Hasanuddin

55

5.1.1 Produk

Produk merupakan objek utama dari pemasaran juga sebagai

kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada

konsumen.Adapun produk yang ditawarkan oleh PT Rekatama Prosindo

pada garis besarnya yaitu perumahan “Griya Sudiang Permai”. Suatu produk

tergantung dari fungsi produk tersebut dan faktor yang lain diharapkan oleh

konsumen tersebut yang sering dinyatakan sebagai produk plus pelayanan,

gaya (style), macam (product items), karakteristik produk.

Disamping itu pula produk adalah sekelompok sifat-sifat yang

berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible).Barang berwujud (tangible

goods) yaitu barang yang keliatan bentuk fisiknya sehingga bisa dipegang,

dilihat dan diraba.Sedangkan barang yang tidak berwujud (intangible goods)

barang yang tidak bisa dilihat dan dipegang seperti pada produk-produk jasa.

Dari keseluruhan pembeli Perumahan Griya Sudiang Permai Makassar

mempunyai penilaian yang berbeda-beda terhadap produk itu sendiri,

sehingga akan memberikan pernyataan yang berbeda terhadap faktor produk

Perumahan Griya Sudiang Permai.

Adapun indikator penilaian responden terhadap produk yang

dikeluarkan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar mengenai kelengkapan,

ketersediaan, dan kesesuaian produk Perumahan Griya Sudiang Permai

Makassar dapat dilihat sebagai berikut :

Page 56: View/Open - Universitas Hasanuddin

56

1. Kelengkapan fasilitas perumahan Griya Sudiang Pe rmai

Adapun tanggapan responden terhadap kelengkapan fasilitas

perumahan Griya Sudiang Permai dapat dilihat pada tabel 5.1.1 berikut ini :

Tabel 5.1.1

Tanggapan responden terhadap kelengkapan fasilias perumahan Griya

Sudiang Permai pada PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.1 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 5 orang atau 17 % menyatakan bahwa fasilitas perumahan Griya

Sudiang permai sangat lengkap, 8 orang atau 26 % menyatakan fasilitas

perumahan Griya Sudiang Permai lengkap, 7 orang atau 23 % yang

menyatakan fasilitas perumahan Griya Sudiang Permai cukup lengkap, 5

orang atau 17 % yang menyatakan fasilitas perumahan Griya Sudiang

Permai kurang lengkap, dan 5 orang atau 17 % yang menyatakan fasilitas

perumahan Griya Sudiang Permai tidak lengkap.

Dengan skor total penilaian responden sebesar 93, hal ini

menunjukkan bahwa kelengkapan fasilitas perumahan Griya Sudiang Permai

Pernyataan S.Lengkap Lengkap C.Lengkap K.Lengkap T.Lengkap

Skor F % F % F % F % F %

Kelengkapan fasilitas

Griya Sudiang Permai 5 17 8 26 7 23 5 17 5 17 93

Page 57: View/Open - Universitas Hasanuddin

57

sudah lengkap. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen sudah

merasa puas dengan kelengkapan fasilitas perumahan Griya Sudiang Permai

yang dikeluarkan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

2. Kesesuaian perumahan Griya Sudiang Permai

Adapun tanggapan responden terhadap kesesuaian perumahan Griya

Sudiang Permai dapat dilihat pada tabel 5.1.2 berikut ini:

Tabel 5.1.2

Tanggapan responden terhadap kesesuaian perumahan Griya

Sudiang Permai pada PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.2 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 7 orang atau 23 % menyatakan bahwa perumahan Griya Sudiang

permai sangat sesuai, 9 orang atau 30 % menyatakan perumahan Griya

Sudiang Permai sesuai, 7 orang atau 23 % yang menyatakan fasilitas

perumahan Griya Sudiang Permai cukup sesuai, 5 orang atau 17 % yang

menyatakan perumahan Griya Sudiang Permai kurang sesuai, dan 2 orang

atau 7 % yang menyatakan perumahan griya sudiang permai tidak sesuai.

Dengan skor total penilaian responden sebesar 104, hal ini

menunjukkan bahwa perumahan Griya Sudiang Permai sudah sesuai. Hal

Pernyataan S.Sesuai Sesuai C.Sesuai K.Sesuai T.Sesuai

Skor F % F % F % F % F %

Kesesuaian perumahan

Griya Sudiang Permai 7 23 9 30 7 23 5 17 2 7 104

Page 58: View/Open - Universitas Hasanuddin

58

tersebut mengindikasikan bahwa konsumen sudah merasa puas dengan

kesesuaian perumahan Griya Sudiang Permai yang dijual oleh PT. Rekatama

Prosindo Makassar.

3. Ketersediaan perumahan Griya Sudiang Permai

Adapun tanggapan responden terhadap ketersediaan perumahan

Griya Sudiang Permai dapat dilihat pada tabel 5.1.3 berikut ini:

Tabel 5.1.3

Tanggapan responden terhadap ketersediaan perumahan Griya

Sudiang Permai pada PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.3 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 7 orang atau 23 % menyatakan bahwa ketersediaan perumahan

Griya Sudiang permai selalu ada, 9 orang atau 30 % menyatakan

ketersediaan perumahan Griya Sudiang Permai sering ada, 3 orang atau 10

% yang menyatakan ketersediaan perumahan Griya Sudiang Permai kadang-

kadang ada, 6 orang atau 20 % yang menyatakan perumahan Griya Sudiang

Permai jarang ada, dan 5 orang atau 17 % yang menyatakan ketersediaan

perumahan griya sudiang permai tidak selalu ada.

Pernyataan

Selalu Sering Kadang -

Kadang

Jarang Tidak Selalu

Skor

F % F % F % F % F %

Ketersediaan perumahan

Griya Sudiang Permai 7 23 9 30 3 10 6 20 5 17 97

Page 59: View/Open - Universitas Hasanuddin

59

Dengan skor total penilaian responden sebesar 97, hal ini

menunjukkan bahwa ketersediaan perumahan Griya Sudiang Permai hamper

selalu ada. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen sudah merasa

puas dengan ketersediaan perumahan Griya Sudiang Permai yang

disediakan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Adapun perkembangan jumlah perumahan Griya Sudiang Permai

yang dipasarkan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar dari tahun 2005

sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.1.4 berikut ini :

Tabel 5.1.4

Perkembangan jumlah perumahan Griya Sudiang Permai pada PT.

Rekatama Prosindo Makassar Tahun 2005-2010

Sumber : PT. Rekatama Prosindo Makassar, 2011

Pada tabel 5.1.4 di atas terlihat bahwa jumlah perumahan Griya

Sudiang Permai pada PT. Rekatama Prosindo Makassar dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan meskipun perkembangan jumlah perumahan

Tipe Perumahan Griya Sudiang Permaipada

PT. Rekatama Prosindo Makassar Untuk Periode 2005-2010

Tahun

RA

TA

-RA

TA

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Ruko A

01-

10

A1

01-

02

A2

02-

06

A3

01-

08

A4

01-

08

A5

01-

09

A6

01-

09

C1

01-

08

C2

01-

08

C3

01-

04

C4

01-

04 54 62 76 96 101 116

Rumah B1

02-

08

B2

01-

08

D1

01-

06

D2

01-

06

D3

01-

08

D4

01-

08

E1

01-

06

E2

01-

06

F1

01-

09

F1

01-

09

H1

01-

12 46 60 69 93 97 115

Jumlah Perumahan Untuk TIpe Rumah dan Ruko (unit) 100 122 145 189 198 231 164

Perkembangan Jumlah Perumahan Tipe Rumah dan Ruko ( Unit ) - 22 23 44 9 33 26

Perkembangan Jumlah Perumahan Tipe Rumah dan Ruko ( % ) - 22 19 30 5 17 19

Page 60: View/Open - Universitas Hasanuddin

60

mengalami fluktuasi, dimana pada tahun 2006 jumlah perumahan sebanyak

122 unit meningkat sebesar 22 unit atau sebesar 22 %, pada tahun 2007

jumlah perumahan sebanyak 145 unit, meingkat dari tahun sebelumnya

sebesar 23 unit atau sebesar 19 %.

Pada tahun 2008 jumlah perumahan sebanyak 189 unit meningkat

pada tahun sebelumnya sebesar 44 unit dan presentasi perkembangannya

naik menjadi 30% dari tahun sebelumnya. Tahun 2009 jumlah perumahan

menjadi 198 unit meningkat 9 unit atau sekitar 5 % mengalami penurunan

sebanyak 25% dari tahun sebelumnya, dan pada tahun 2010 jumlah

perumahan menjadi 231 unit meningkat sebanyak 33 unit dari tahun

sebelumnya atau sekitar 17% . Dari hasil analisis, secara rata-rata terjadi

peningkatan jumlah perumahan sebesar 19 % per tahun dengan jumlah

perumahan Griya Sudiang Permai secara rata-rata sebanyak 26 unit per

tahun.

5.1.2 Harga

Dalam menjalankan perusahaan ada beberapa hal yang perlu

diketahui yaitu bagaimana perusahaan dalam menjalankan fungsinya

terutama sebagai perusahaan industry perlu diketahui bahwa penetapan

harga sangatlah mendominasi dari tingkat penjualan.Hal inilah yang

mempengaruhi bahwa harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan

belumlah tepat karena dalam penetapan harga selalu dipengaruhi adanya

Page 61: View/Open - Universitas Hasanuddin

61

faktor penetapan harga oleh pemerintah, yang mana harga di pasaran masih

berfluktuasi baik dari segi bidang penjualannyamaupun penetapan harganya

secara langsung.Sebagai tindak lanjut dari penetapan harga yang bervariasi

maka dari itulah perusahaan dalam mengambil resiko nantinya.Agar dalam

penetapannya dapat lebih dikendalikan lagi.

Seperti yang diketahui bahwa dengan semakin berkembangnya dunia

usaha pada umumnya di dunia industry dan khususnya di Indonesia dewasa

ini maka tujuan daripada manajemen perusahaan adalah mempertahankan

atau mendapatkan keuntungan yang optimal, agar tujuan tersebut dapat

dicapai maka diperlukan adanya manajemen yang efisien yang mampu

menciptakan suatu rangkaian kerjasama yang terorganisir dengan baik

antara masing-masing fungsi yang ada dalam perusahaan.

Kini semakin banyak perusahaan yang bermunculan yang

menyebabkan fungsi pemasaran dalam menghadapi pasar di mana

pemasaran mempunyai peranan yang cukup besar untuk menunjang

pencapaian tujuan perusahaan.Bahkan dapat dikatakan bahwa pemasaran

memiliki dampak terhadap strategi pemasaran dan kemajuan perusahaan.

Dalam hubungannya dengan uraian diatas, maka untuk dapat

meningkatkan perluasan pangsa pasar perusahaan perlu dilakukan strategi

pemasaran dimana dengan strategi pemasaran dapat meningkatkan

perluasan pangsa pasar.

Page 62: View/Open - Universitas Hasanuddin

62

Dari keseluruhan konsumen pembeli perumahan Griya Sudiang

Permai, terdapat penilaian yang berbeda-beda tentang harga perumahan

yang ditetapkan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar, sehingga akan

memberikan pernyataan yang berbeda pula terhadap faktor harga

perumahan Griya Sudiang Permai.

Adapun indikator penilaian responden terhadap harga yang diterapkan

oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar mengenai harga perumahan Griya

Sudiang Permai yang ditawarkan, perbandingan harga dengan perusahaan

lain, dan kenaikan harga pada perumahan lain dengan perumahan Griya

Sudiang permai dapat dilihat berikut ini :

1. Harga Perumahan Griya Sudiang Permai yang ditawa rkan

Adapun tanggapan responden terhadap harga perumahan Griya

Sudiang Permai dapat dilihat pada tabel 5.1.5 berikut ini :

Tabel 5.1.5

Tanggapan responden terhadap Harga perumahan Griya Sudiang

Permai yang ditawarkan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Pernyataan S.Mahal Mahal C.Mahal Murah S. Murah

Skor F % F % F % F % F %

Harga perumahan Griya

Sudiang Permai yang

ditawarkan

7 23 5 17 6 20 8 27 4 13 93

Page 63: View/Open - Universitas Hasanuddin

63

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.5 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 7 orang atau 23 % menyatakan bahwa harga perumahan Griya

Sudiang permai sangat mahal, 5 orang atau 17 % menyatakan harga

perumahan Griya Sudiang mahal, 6 orang atau 20 % yang menyatakan harga

perumahan Griya Sudiang Permai cukup mahal, 8 orang atau 27 % yang

menyatakan harga perumahan Griya Sudiang Permai murah, dan 4 orang

atau 13 % yang menyatakan harga perumahan Griya Sudiang Permai sangat

murah.

Dengan skor total penilaian responden sebesar 93, hal ini

menunjukkan bahwa harga perumahan Griya Sudiang Permai sudah sangat

sesuai. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen sudah merasa puas

dengan harga perumahan Griya Sudiang Permai yang ditawarkan oleh PT.

Rekatama Prosindo Makassar.

2. Perbandingan harga perumahan Griya Sudiang Perma i dengan

perusahaan lain

Adapun tanggapan responden terhadap perbandingan harga Griya

Sudiang Permai dengan perusahaan lain dapat dilihat pada tabel 5.1.6

berikut ini:

Page 64: View/Open - Universitas Hasanuddin

64

Tabel 5.1.6

Tanggapan responden terhadap perbandingan harga perumahan Griya Sudiang

Permai dengan perusahaan lain pada PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.6 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 7 orang atau 23 % menyatakan bahwa perbandingan harga

perumahan Griya Sudiang Permai dengan perusahaan lain sangat mahal, 9

orang atau 30 % menyatakan perbandingan harga perumahan Griya Sudiang

Permai dengan perusahaan lain mahal, 8 orang atau 27 % yang menyatakan

perbandingan harga perumahan Griya Sudiang Permai dengan perusahaan

lain cukup mahal, 3 orang atau 10 % yang menyatakan perbandingan harga

perumahan Griya Sudiang Permai dengan perusahaan lain murah, dan 3

orang atau 10 % yang menyatakan perbandingan harga perumahan Griya

Sudiang Permai sangat murah.

Dengan skor total penilaian responden sebesar 104, hal ini

menunjukkan bahwa perbandingan harga perumahan Griya Sudiang Permai

dengan perusahaan lain sangat sesuai. Hal tersebut mengindikasikan bahwa

Pernyataan S.Mahal Mahal C.Mahal Murah S. Murah

Skor F % F % F % F % F %

Perbandingan Harga

perumahan Griya

Sudiang Permai

denganperusahaan lain.

7 23 9 30 8 27 3 10 3 10 104

Page 65: View/Open - Universitas Hasanuddin

65

konsumen sudah merasa puas dengan perbandingan harga perumahan

Griya Sudiang Permai dengan perusahaan lain yang dikeluarkan oleh PT.

Rekatama Prosindo Makassar.

3. Kenaikan harga pada perumahan Griya Sudiang Perm ai

Adapun tanggapan responden terhadap kenaikan harga perumahan

Griya Sudiang Permai dilihat pada tabel 5.1.7 berikut ini :

Tabel 5.1.7

Tanggapan responden terhadap kenaikan harga perumahan Griya Sudiang

Permai pada PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.7 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 5 orang atau 17 % menyatakan bahwa kenaikan harga perumahan

Griya Sudiang Permai sangat mahal, 7 orang atau 23 % menyatakan

kenaikan harga perumahan Griya Sudiang Permai mahal, 12 orang atau 40

% yang menyatakan kenaikan harga perumahan Griya Sudiang Permai

Pernyataan S.Mahal Mahal C.Mahal Murah S. Murah

Skor F % F % F % F % F %

Kenaikan harga

perumahan Griya

Sudiang Permai

5 17 7 23 12 40 4 13 2 7 99

Page 66: View/Open - Universitas Hasanuddin

66

cukup mahal, 4 orang atau 13 % yang menyatakan kenaikan harga

perumahan Griya Sudiang Permai murah, dan 2 orang atau 7 % yang

menyatakan kenaikan harga perumahan Griya Sudiang Permai sangat

murah.

Dengan skor total penilaian responden sebesar 99, hal ini

menunjukkan bahwa kenaikan harga perumahan Griya Sudiang Permai

sudah sesuai. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen sudah merasa

puas dengan kenaikan harga perumahan Griya Sudiang Permai yang

dikeluarkan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Adapun perkembangan harga perumahan Griya Sudiang Permai yang

ditetapkan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar dari tahun 2005 sampai

tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.1.8 berikut ini

Tabel 5.1.8 Perkembangan harga perumahan Griya Sudiang Permai pada

PT. Rekatama Prosindo Makassar Tahun 2005-2010

Harga Perumahan

Griya Sudiang

Permaipada

PT.Rekatama

Prosindo Makassar

HARGA (RP.)

RATA-

RATA 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Ruko A 01-10

(171.75 m2)

340.250.200 408.300.240 489.960.290 587.952.350 734.940.440 918.675.550 580.013.180

Rumah B1 02-08

(54.75 m2)

144.612.000 173.534.400 208.241.280 249.889.540 312.361.925 390.452.410 246.515.260

Total Harga

Perumahan (Rp.) 484.862.200 581.834.640 698.201.570 837.841.890 1.047.302.365 1.309.127.960 826.528.437

Perkembangan Harga

(Rp.) - 96.972.440 116.366.930 139.640.320 209.460.275 261.825.595 164.853.152

Page 67: View/Open - Universitas Hasanuddin

67

Sumber : PT. Rekatama Prosindo Makassar, 2011

Pada tabel 5.1.8 di atas terlihat bahwa harga perumahan Griya

Sudiang Permai pada PT. Rekatama Prosindo Makassar dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan secara bertahap, dimana pada tahun 2006 harga

perumahan untuk tipe ruko dan rumah Griya Sudiang Permai ditetapkan

sebesar Rp. 581.834.640 mengalami peningkatan harga sebesar

Rp.96.972.440 atau sebesar 20 %.

Pada tahun 2007 harga perumahan untuk tipe ruko dan rumah Griya

Sudiang Permai ditetapkan sebesar Rp. 698.201.570 mengalami peningkatan

harga sebesar Rp.116.366.930 atau sebesar 20 %. Di tahun 2008, harga

perumahan untuk tipe ruku dan rumah Griya Sudiang Makassar ditetapkan

sebesar Rp.837.841.890 mengalami peningkatan harga sebesar Rp.

139.640.320 atau sebesar 20 %. Tahun 2009, harga perumahan Griya

Sudiang Makassar untuk kedua tipe ditetapkan sebesar Rp. 1.047.302.365

mengalami peningkatan harga sebesar Rp. 209.460.275 atau 25 % dan pada

tahun 2010, harga perumahan Griya Sudiang Permai ditetapkan sebesar Rp.

1.309.127.960 mengalami peningkatan sebesar Rp. 261.825.595 atau 25 %.

Secara rata-rata terlihat bahwa terjadi peningkatan harga sebesar 22 % per

Perkembangan Harga

(%) - 20 20 20 25 25 22

Page 68: View/Open - Universitas Hasanuddin

68

tahun dengan perkembangan harga perumahan untuk tipe ruko dan rumah

Griya Sudiang Permai rata-rata sebesar Rp. 164.853.152 per tahun.

5.1.3 Promosi

Dari keseluruhan konsumen pembeli perumahan Griya Sudiang

Permai, terdapat penilaian yang berbeda-beda tentang promosi yang

dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar, sehingga akan

memberikan pernyataan yang berbeda pula terhadap faktor promosi

perumahan Griya Sudiang Permai.

Adapun indikator penilaian responden terhadap promosi yang

dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar mengenai promosi

perumahan Griya Sudiang Permai, promosi melalui media massa, dan

promosi perumahan Griya Sudiang Permai kepada teman atau keluarga

dapat dilihat berikut ini :

1. Promosi perumahan Griya Sudiang Permai yang dila kukan

perusahaan

Adapun tanggapan responden terhadap promosi perumahan Griya

Sudiang Permai dapat dilihat pada tabel 5.1.9 berikut ini :

Tabel 5.1.9

Tanggapan responden terhadap promosi perumahan Griya Sudiang Permai

yang dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Page 69: View/Open - Universitas Hasanuddin

69

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.9 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 6 orang atau 20 % menyatakan bahwa promosi perumahan Griya

Sudiang Permai sangat perlu, 9 orang atau 30 % menyatakan promosi

perumahan Griya Sudiang Permaiperlu, 5 orang atau 17 % yang menyatakan

promosi perumahan Griya Sudiang Permai cukup perlu, 7 orang atau 23 %

yang menyatakan promosi perumahan Griya Sudiang Permai kurang perlu,

dan 3 orang atau 10 % yang menyatakan promosi perumahan Griya Sudiang

Permai tidak perlu.

Dengan skor total penilaian responden sebesar 98, hal ini

menunjukkan bahwa promosi perumahan Griya Sudiang Permai sudah

sangat sesuai. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen sudah

merasa puas dengan promosi perumahan Griya Sudiang Permai yang

dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Pernyataan S.Perlu Perlu C.Perlu K.Perlu T. Perlu

Skor F % F % F % F % F %

Promosi perumahan

Griya Sudiang Permai 6 20 9 30 5 17 7 23 3 10 98

Page 70: View/Open - Universitas Hasanuddin

70

2. Pemasangan pamflet atau spanduk di sekitar perum ahan Griya

Sudiang Permai

Adapun tanggapan responden terhadap pemasangan spandukdi

sekitar perumahan Griya Sudiang Permai dapat dilihat pada tabel 5.1.10

berikut ini :

Tabel 5.1.10

Tanggapan responden terhadap pemasangan pamflet atau spanduk di sekitar

perumahan Griya Sudiang Permai pada PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.10 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 8 orang atau 27 % menyatakan sangat setuju apabilaada

pemasangan spanduk di sekitar perumahan Griya Sudiang Permai, 7 orang

atau 23 % menyatakan setuju apabila ada pemasangan spanduk di sekitar

perumahan Griya Sudiang Permai, 5 orang atau 17 % yang menyatakan

cukup setuju apabila ada pemasangan spanduk di sekitarperumahan Griya

Sudiang Permai, 6 orang atau 20 % yang menyatakan kurang setuju apabila

ada pemasangan spanduk di sekitarperumahan Griya Sudiang Permai, dan 4

orang atau 13 % yang menyatakan tidak setuju apabila ada pemasangan

spanduk di sekitar perumahan Griya Sudiang Permai.

Pernyataan S.Setuju Setuju C.Setuju K.Setuju T. Setuju

Skor F % F % F % F % F %

Potongan atau diskon

bagi pelanggan. 8 27 7 23 5 17 6 20 4 13 99

Page 71: View/Open - Universitas Hasanuddin

71

Dengan skor total penilaian responden sebesar 99, hal ini

menunjukkan bahwa pemasangan pamflet atau spanduk di sekitar

perumahan Griya Sudiang Permai sudah sesuai. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa konsumen sudah merasa puas dengan adanya

pemasangan spanduk di sekitar perumahan Griya Sudiang Permai yang

dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

3. Promosi perumahan Griya Sudiang Permai melalui m edia massa

Adapun tanggapan responden terhadap promosi perumahan Griya

Sudiang Permai melalui media massa dapat dilihat pada tabel 5.1.11 berikut

ini:

Tabel 5.1.11

Tanggapan responden terhadap promosi perumahan Griya Sudiang Permai

melalui media massa yang dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.11 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 7 orang atau 23 % menyatakan bahwa promosi perumahan Griya

Sudiang Permai melalui media massa sangat efektif, 5 orang atau 17 %

Pernyataan S.Efektif Efektif C.Efektif K.Efektif T. Efektif

Skor F % F % F % F % F %

Promosi perumahan

Griya Sudiang Permai 7 23 5 17 9 30 6 20 3 10 97

Page 72: View/Open - Universitas Hasanuddin

72

menyatakan promosi perumahan Griya Sudiang Permai melalui media

massa perlu, 9 orang atau 30 % yang menyatakan promosi perumahan Griya

Sudiang Permai melalui media massa cukup perlu, 6 orang atau 20 % yang

menyatakan promosi perumahan Griya Sudiang Permai melalui media massa

kurang perlu, dan 3 orang atau 10 % yang menyatakan promosi perumahan

Griya Sudiang Permai melalui media massa tidak perlu.

Dengan skor total penilaian responden sebesar 97, hal ini

menunjukkan bahwa promosi perumahan Griya Sudiang Permai melalui

media massa sudah sesuai. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen

sudah merasa puas dengan adanya promosi perumahan Griya Sudiang

Permai melalui media massa yang dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo

Makassar.

Adapun perkembangan jumlah biaya promosi perumahan Griya

Sudiang Permai yang dikeluarkan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar

dari tahun 2005 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.1.12 berikut ini

Page 73: View/Open - Universitas Hasanuddin

73

Tabel 5.1.12

Perkembangan biaya promosi perumahan Griya Sudiang Permai yang dikeluarkan

oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar Tahun 2005-2010

Sumber : PT. Rekatama Prosindo Makassar, 2011

Pada tabel 5.1.12 di atas terlihat bahwa perkembangan jumlah biaya

promosi perumahan Griya Sudiang Permai yang dikeluarkan oleh PT.

Rekatama Prosindo Makassar dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,

dimana pada tahun 2006 biaya promosi perumahan Griya Sudiang Permai

yang dikeluarkan sebesar Rp. 6.800.000 meningkat sebesar Rp.200.000 atau

sebesar 3 % dari tahun 2005.

Pada tahun 2007,biaya promosi perumahan Griya Sudiang Permai

yang dikeluarkanoleh PT. Rekatama Prosindo Makassar sebesar Rp.

7.150.000 mengalami peningkatansebesar Rp.350.000 atau mengalami

peningkatan sebesar 5 %. Di tahun 2008, biaya promosi perumahan Griya

Tahun Biaya Promosi

(Rp.)

Perkembangan

(Rp.) (%)

2005 6.600.000 - -

2006 6.800.000 200.000 3

2007 7.150.000 350.000 5

2008 7.670.000 520.000 7

2009 8.450.000 780.000 10

2010 9.550.000 1.100.000 13

Rata-Rata: 7.924.000 590.000 7,6

Page 74: View/Open - Universitas Hasanuddin

74

Sudiang Makassar yang dikeluarkan sebesar Rp.7.670.000meningkat

sebesar Rp. 520.000 atau sekitar7%. Tahun 2009, biaya promosi perumahan

Griya Sudiang Permaiyang dikeluarkan oleh PT. Rekatama Prosindo

Makassar sebesar Rp. 8.450.000meningkat sebesar Rp.780.000 atau 10 %,

dan tahun2010 biaya promosi yang dikeluarkan sebesar Rp.9.550.000

mengalami peningkatan Rp.1.100.000 atau 13 %. Secara rata-rata terlihat

bahwa terjadi peningkatan jumlah biaya promosi sebesar 7,6 % per tahun

dengan biaya promosi perumahan Griya Sudiang Permai rata-rata sebesar

Rp. 590.000 per tahun.

5.1.4 Saluran Distribusi

Untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan di bidang pemasaran,

setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran untuk memperlancar arus

barang dan jasa bagi produsen ke konsumen.Pentingnya saluran distribusi

bagi perusahaan merupakan suatu hal mutlak untuk diperhatikan agar

permintaan konsumen dapat dilayani dengan cepat.Distribusi barang yang

cepat dapat juga menjadikan pelanggan lebih puas dalam menentukan hasil

keinginannya.Sebagai bahan dalam mencapai tujuan perusahaan agar dapat

mencapai keinginan dari konsumen.

Dari keseluruhan konsumen pembeli perumahan Griya Sudiang

Permai, terdapat penilaian yang berbeda-beda tentang saluran distribusi

yang dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar, sehingga akan

Page 75: View/Open - Universitas Hasanuddin

75

memberikan pernyataan yang berbeda pula terhadap faktor saluran distribusi

perumahan Griya Sudiang Permai.

Adapun indikator penilaian responden terhadap saluran distribusi yang

dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar mengenai pengaruh

saluran distribusi, penilaian tentang saluran distribusi, dan kesesuaian

perumahan Griya Sudiang Permai dengan keinginan konsumen dapat dilihat

berikut ini :

1. Pengaruh saluran distribusi perumahan Griya Sudi ang Permai

Adapun tanggapan responden terhadap pengaruh saluran distribusi

perumahan Griya Sudiang Permai dapat dilihat pada tabel 5.1.13 berikut ini :

Tabel 5.1.13

Tanggapan responden terhadap pengaruh saluran distribusi perumahan Griya

Sudiang Permai yang dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.13 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 7 orang atau 23 % menyatakan bahwa saluran distribusi

perumahan Griya Sudiang Permai sangat berpengaruh, 6 orang atau 20 %

Pernyataan S.Berpengaruh Berpengaruh C.Berpengaruh K.Berpengaruh T. Berpengaruh

Skor F % F % F % F % F %

Pengaruh

saluran distribusi 7 23 6 20 4 13 8 27 5 17 92

Page 76: View/Open - Universitas Hasanuddin

76

menyatakan saluran distribusi perumahan Griya Sudiang Permai

berpengaruh, 4 orang atau 13 % yang menyatakan saluran distribusi

perumahan Griya Sudiang Permai cukup berpengaruh, 8 orang atau 27 %

yang menyatakan saluran distribusi perumahan Griya Sudiang Permai kurang

berpengaruh, dan 5 orang atau 17 % yang menyatakan saluran distribusi

perumahan Griya Sudiang Permai tidak berpengaruh.

Dengan skor total penilaian responden sebesar 92, hal ini

menunjukkan bahwa saluran distribusi perumahan Griya Sudiang Permai

sudah sesuai. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen sudah merasa

puas dengan adanya saluran distribusi perumahan Griya Sudiang Permai

yang dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

2. Penilaian tentang saluran distribusi perumahan G riya Sudiang

Permai

Adapun tanggapan responden terhadap penilaian saluran distribusi

perumahan Griya Sudiang Permai dapat dilihat pada tabel 5.1.14 berikut ini:

Tabel 5.1.14

Tanggapan responden terhadap penilaian saluran distribusi perumahan Griya

Sudiang Permai yang dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Pernyataan S.Menarik Menarik C.Menarik K.Menarik T. Menarik

Skor F % F % F % F % F %

Pengaruh

saluran distribusi 8 27 10 33 6 20 4 13 2 7 108

Page 77: View/Open - Universitas Hasanuddin

77

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.14 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 8 orang atau 27 % menyatakan bahwa saluran distribusi

perumahan Griya Sudiang Permai yang dilakukan oleh PT. Rekatama

Prosindo sangat menarik, 10 orang atau 33 % menyatakan saluran distribusi

perumahan Griya Sudiang Permai menarik, 6 orang atau 20 % yang

menyatakan saluran distribusi perumahan Griya Sudiang Permai cukup

menarik, 4 orang atau 13 % yang menyatakan saluran distribusi perumahan

Griya Sudiang Permai kurang menarik, dan 2 orang atau 7 % yang

menyatakan saluran distribusi perumahan Griya Sudiang Permai tidak

menarik.

Dengan skor total penilaian responden sebesar 108, hal ini

menunjukkan bahwa penilaian saluran distribusi perumahan Griya Sudiang

Permai sudah sangat sesuai. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen

sudah merasa puas dengan adanya saluran distribusi perumahan Griya

Sudiang Permai yang dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

3. Kesesuaian saluran distribusi perumahan Griya Su diang Permai

Adapun tanggapan responden terhadap kesesuaian saluran distribusi

perumahan Griya Sudiang Permai dapat dilihat pada tabel 5.1.15 berikut ini:

Page 78: View/Open - Universitas Hasanuddin

78

Tabel 5.1.15

Tanggapan responden terhadap kesesuaian saluran distribusi perumahan Griya

Sudiang Permai yang dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.15 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 5 orang atau 17 % menyatakan bahwa saluran distribusi

perumahan Griya Sudiang Permai yang dilakukan oleh PT. Rekatama

Prosindo sangat sesuai, 9 orang atau 30 % menyatakan saluran distribusi

perumahan Griya Sudiang Permai sesuai, 6 orang atau 20 % yang

menyatakan saluran distribusi perumahan Griya Sudiang Permai cukup

sesuai, 7 orang atau 23 % yang menyatakan saluran distribusi perumahan

Griya Sudiang Permai kurang sesuai, dan 3 orang atau 10 % yang

menyatakan saluran distribusi perumahan Griya Sudiang Permai tidak sesuai.

Dengan skor total penilaian responden sebesar 96, hal ini

menunjukkan bahwa saluran distribusi perumahan Griya Sudiang Permai

sudah sangat sesuai. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen sudah

merasa puas dengan adanya kesesuaian saluran distribusi perumahan Griya

Sudiang Permai yang dilakukan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Pernyataan S.Sesuai Sesuai C.Sesuai K.Sesuai T. Sesuai

Skor F % F % F % F % F %

Pengaruh

saluran distribusi 5 17 9 30 6 20 7 23 3 10 96

Page 79: View/Open - Universitas Hasanuddin

79

Adapun perkembangan jumlah biaya saluran distribusi perumahan

Griya Sudiang Permai yang dikeluarkan oleh PT. Rekatama Prosindo

Makassar dari tahun 2005 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.1.16

berikut ini :

Tabel 5.1.16

Perkembangan biaya saluran distribusi perumahan Griya Sudiang Permai yang

dikeluarkan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar Tahun 2005-2010

Sumber : PT. Rekatama Prosindo Makassar, 2011

Pada tabel 5.1.16 di atas terlihat bahwa perkembangan jumlah biaya

saluran distribusi perumahan Griya Sudiang Permai yang dikeluarkan oleh

PT. Rekatama Prosindo Makassar dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan, dimana pada tahun 2006 biaya saluran distribusi perumahan

Griya Sudiang Permai yang dikeluarkan sebesar Rp. 7.378.000 meningkat

sebesar Rp.250.000atau sebesar 3,5 % dari tahun 2005.

Tahun Biaya Saluran Distribusi

(Rp.)

Perkembangan

(Rp.) (%)

2005 7.128.000 - -

2006 7.378.000 250.000 3,5

2007 7.748.000 370.000 5,0

2008 8.248.000 500.000 6,5

2009 9.083.000 835.000 10,1

2010 10.353.000 1.270.000 14

Rata-Rata: 8.323.000 645.000 7,82

Page 80: View/Open - Universitas Hasanuddin

80

Pada tahun 2007, biaya saluran distribusi perumahan Griya Sudiang

Permai yang dikeluarkan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar sebesar Rp.

7.748.000 mengalami peningkatan sebesar Rp.370.000 atau sebesar 5 %. Di

tahun 2008, biaya saluran distribusi perumahan Griya Sudiang Permai yang

dikeluarkan sebesar Rp.8.248.000 meningkat sebesar Rp. 500.000 atau

sekitar 6,5 %. Tahun 2009, biaya saluran distribusi perumahan Griya Sudiang

Permai yang dikeluarkan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar sebesar Rp.

9.083.000 meningkat sebesar Rp.835.000 atau 10,1 %, dan tahun 2010 biaya

saluran distribusi yang dikeluarkan sebesar Rp.10.353.000 mengalami

peningkatan Rp.1.270.000 atau 14 %. Secara rata-rata terlihat bahwa terjadi

peningkatan jumlah biaya saluran distribusi sebesar 7,82 % per tahun

dengan biaya saluran distribusi perumahan Griya Sudiang Permai rata-rata

sebesar Rp. 645.000 per tahun.

5.1.5 Keputusan Konsumen dalam pembelian perumahan Griya

Sudiang Permai

Banyaknya konsumen dalam pembelian perumahan Griya Sudiang

Permaitergantung dari bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh

PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Adapun indikator penilaian responden terhadap keputusan konsumen

dalam pembelian perumahan Griya Sudiang Permai pada PT. Rekatama

Prosindo Makassar mengenai presentasi tingkat pengaruh informasi terhadap

Page 81: View/Open - Universitas Hasanuddin

81

keputusan pembelian, keputusan konsumen dalam pembelian, dan faktor

sosial berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam pembelian

perumahan Griya Sudiang Permai dapat dilihat berikut ini :

1. Presentase tingkat pengaruh informasi terhadap k etertarikan untuk

melakukan pembelian

Adapun tanggapan responden terhadap presentase tingkat pengaruh

informasi untuk melakukan pembelian pada perumahan Griya Sudiang

Permai dapat dilihat pada tabel 5.1.17 berikut ini:

Tabel 5.1.17

Tanggapan responden terhadap presentase tingkat pengaruh informasi untuk melakukan

pembelian perumahan Griya Sudiang Permai padaPT. Rekatama Prosindo di Makassar.

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.17 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 6 orang atau 20 % menyatakan bahwa presentase pengaruh

informasi terhadap ketertarikan untuk melakukan pembelian pada perumahan

Griya Sudiang Permai lebih besar dari 75%, 7 orang atau 23 % menyatakan

presentase pengaruh informasi terhadap ketertarikan untuk melakukan

Pernyataan >75% 60%-75% 40%-59% 25%-39% <25% Skor

F % F % F % F % F %

Tingkat Pengaruh informasi

terhadap keputusan pembelian 6 20 7 23 8 27 6 20 3 10 97

Page 82: View/Open - Universitas Hasanuddin

82

pembelian pada perumahan Griya Sudiang Permai sekitar 60%-75%, 8 orang

atau 27 % menyatakan presentase pengaruh informasi terhadap ketertarikan

untuk melakukan pembelian pada perumahan Griya Sudiang Permai40%-

59%, 6 orang atau 20 % yang menyatakan presentase pengaruh informasi

terhadap ketertarikan untuk melakukan pembelian pada perumahan Griya

Sudiang Permaiberkisar 25%-39%, dan 3 orang atau 10 % yang menyatakan

presentase pengaruh informasi terhadap ketertarikan untuk melakukan

pembelian pada perumahan Griya Sudiang Permaikurang dari 25%.

Dengan skor total penilaian responden sebesar 97, hal ini

menunjukkan bahwa presentase pengaruh informasi terhadap ketertarikan

untuk melakukan pembelian pada perumahan Griya Sudiang Permai sudah

sesuai. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen sudah merasa puas

dengan adanya pengaruh informasi terhadap ketertarikan untuk melakukan

pembelian perumahan Griya Sudiang Permai pada PT. Rekatama Prosindo

Makassar.

2. Keputusan dalam pembelian perumahan Griya Sudian g Permai

Adapun tanggapan responden terhadap keputusan dalam pembelian

perumahan Griya Sudiang Permai dapat dilihat pada tabel 5.1.18 berikut ini:

Page 83: View/Open - Universitas Hasanuddin

83

Tabel 5.1.18

Tanggapan responden terhadap keputusan dalam pembelian perumahan Griya

Sudiang Permai pada PT. Rekatama Prosindo di Makassar.

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.18 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 10 orang atau 33 % menyatakan bahwa keputusan dalam

pembelian perumahan Griya Sudiang Permai yang dilakukan oleh PT.

Rekatama Prosindo merasa sangat puas, 8 orang atau 27 % menyatakan

keputusan dalam pembelian perumahan Griya Sudiang Permai merasapuas,

2 orang atau 7 % yang menyatakan keputusan dalam pembelian perumahan

Griya Sudiang Permai merasa cukup puas, 6 orang atau 20 % yang

menyatakan keputusan dalam pembelian perumahan Griya Sudiang Permai

merasa kurang puas, dan 4 orang atau 13 % yang menyatakan keputusan

dalam pembelian perumahan Griya Sudiang Permai merasa tidak puas.

Dengan skor total penilaian responden sebesar 104, hal ini

menunjukkan bahwa keputusan dalam pembelian perumahan Griya Sudiang

Permai sudah merasa puas. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen

sudah merasa puas dengan keputusan dalam pembelian perumahan Griya

Sudiang Permai pada PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Pernyataan S.Puas Puas C.Puas K.Puas T. Puas

Skor F % F % F % F % F %

Pengaruh

saluran distribusi 10 33 8 27 2 7 6 20 4 13 104

Page 84: View/Open - Universitas Hasanuddin

84

3. Faktor Sosial berpengaruh terhadap Perilaku Kons umen

Adapun tanggapan responden tentang faktor sosial berpengaruh

terhadap perilaku konsumen perumahan Griya Sudiang Permai dapat dilihat

pada tabel 5.1.19 berikut ini:

Tabel 5.1.19

Tanggapan responden tentang pengaruh faktor sosial terhadap perilaku

konsumen perumahan Griya Sudiang Permai pada PT. Rekatama Prosindo

Sumber : Kuesioner (diolah), 2011

Dari tabel 5.1.19 di atas tampak bahwa mayoritas responden yakni

sebanyak 7 orang atau 23 % menyatakan bahwa faktor sosial sangat

berpengaruhterhadap perilaku konsumen perumahan Griya Sudiang Permai,

6 orang atau 20 % menyatakan faktor sosial berpengaruh terhadap perilaku

konsumen perumahan Griya Sudiang Permai, 10 orang atau 33 % yang

menyatakan faktor sosial cukup berpengaruh terhadap perilaku konsumen

perumahan Griya Sudiang Permai, 5 orang atau 17 % yang menyatakan

faktor sosial kurang berpengaruh terhadap perilaku konsumen perumahan

Griya Sudiang Permai, dan 2 orang atau 7 % yang menyatakan faktor sosial

tidak berpengaruh terhadap perilaku konsumen perumahan Griya Sudiang

Permai.

Pernyataan S.Berpengaruh Berpengaruh C.Berpengaruh K.Berpengaruh T. Berpengaruh

Skor F % F % F % F % F %

Pengaruh

saluran distribusi 7 23 6 20 10 33 5 17 2 7 101

Page 85: View/Open - Universitas Hasanuddin

85

Dengan skor total penilaian responden sebesar 101, hal ini

menunjukkan bahwa faktor sosial berpengaruh terhadapperilaku konsumen

perumahan Griya Sudiang Permai. Hal tersebut mengindikasikan bahwa

konsumen sudah merasa puas dengan perumahan Griya Sudiang

Permaiyang disediakan oleh PT. Rekatama Prosindo Makassar.

Untuk selanjutnya, keputusan konsumen dalam pembelian perumahan

Griya Sudiang Permai pada PT. Rekatama Prosindo Makassar dari tahun

2005 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.1.20 berikut ini :

Tabel 5.1.20

Keputusan Konsumen dalam pembelian perumahan Griya Sudiang Permai pada

PT.Rekatama Prosindo Makassar

Tahun 2005-2010

Sumber : PT. Rekatama Prosindo Makassar, 2011

Pada tabel 5.1.20 di atas terlihat bahwa perkembangan jumlah

konsumen perumahan Griya Sudiang Permai dari tahun 2005 sampai dengan

tahun 2010 mengalami peningkatan secara fluktuasi, dimana pada tahun

Tahun

Jumlah Konsumen

Perumahan Griya Sudiang

Permai

Perkembangan

(Orang) (%)

2005 95 - -

2006 121 26 27

2007 138 17 14

2008 163 25 18

2009 191 28 17

2010 221 30 16

Rata-Rata: 155 25 18

Page 86: View/Open - Universitas Hasanuddin

86

2006 jumlah konsumen perumahan Griya Sudiang Permai sebesar 121 orang

mengalami peningkatan sebesar 26 orang atau sekitar 27 % dari tahun 2005.

Pada tahun 2007, jumlah konsumen perumahan Griya Sudiang

Permai sebanyak 138 orang mengalami peningkatan dari tahun 2006

sebesar 17 orang atau sekitar 14 % mengalami penurunan sebesar 13 % dari

tahun 2006. Di tahun 2008, jumlah konsumen perumahan Griya Sudiang

Permai sebesar 163 orang, meningkat dari tahun 2007 sebelumnya

sebanyak25 orang atau sekitar 18 %. Tahun 2009, jumlah konsumen

perumahan Griya Sudiang Permai sebanyak191 orang meningkat dari tahun

sebelumnya sebanyak28 orang atau 17 %, dan tahun 2010 jumlah konsumen

sebanyak221 orang, mengalami peningkatan dari tahun 2009 sebanyak 30

orang atau 16 % meskipun mengalami penurunan sebesar 1% dari tahun

sebelumnya. Secara rata-rata terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah

konsumen perumahan Griya Sudiang Permai sebesar 18 % per tahun

dengan jumlah konsumen rata-rata sebesar 25 orang per tahun.

5.2 Analisis Hasil Penelitian

Untuk mengetahui apakah variabel produk, harga, promosi, dan

saluran distribusi mempengaruhi keputusan konsumen pembelian

perumahan Griya Sudiang Permai pada PT.Rekatama Prosindo Makassar

maka digunakan alat analisis regresi linier berganda melalui bantuan program

komputer SPSS Vesi 17.0, dimana keputusan pembelian perumahan Griya

Page 87: View/Open - Universitas Hasanuddin

87

Sudiang Permai dianggap sebagai variabel terikat yang dinyatakan dengan

simbol (Y), kemudian semua variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3),

dan saluran distribusi (X4) dianggap sebagai variabel bebas.

5.2.1 Output Model Summary

Tabel 5.2.1 Output Model Summary

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .976a .979 .975 4.35172

a. Predictors: (Constant), Saluran Distribusi, Produk, Harga, Promosi Sumber: hasil SPSS

� R, analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau

lebih variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak.

Koefisienini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara

variabel independen secara serentak terhadap variabel depnden. nilai R

berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan

yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka

hubungan yang terjadi semakin lemah. angka R yang diperoleh adalah

0,976, artinya korelasi antara variabel bauran pemasaran (produk, harga,

promosi, saluran distribusi)terhadap keputusan konsumen sebesar 0,976.

Hal ini berarti terjadi hubungan yang erat karena nilai mendekati 1.

Page 88: View/Open - Universitas Hasanuddin

88

� R Square (R 2) merupakan analisis determinasi dalam regresi linear

berganda yang digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan

pengaruh variabel independen (X1, X2,.....X4) secara serentak terhadap

variabel dependen Y. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar

persentase variasi variabel dependen. R2sama dengan 0, maka tidak ada

sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel

independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen

yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi

variabel dependen. Sebaliknya R2sama dengan 1, maka persentase

sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap

variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen

yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel

dependen. Nilai R2 yang diperoleh adalah sebesar 0,979, artinya

persentase sumbangan pengaruh variabel hutang jangka panjang dan

modal sendiri terhadap laba sebesar 97,9% sedangkan sisanya sebesar

2,1 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model

ini.

� Adjusted R Square merupakan nilai R Square yang telah disesuaikan,

nilai ini selalu lebih kecil dari R Square. Adjusted R Square biasanya

digunakan untuk mengukur sumbangan pengaruh jika dalam regresi

menggunakan variabel lebih dari dua. Nilai yang diperoleh adalah sebesar

Page 89: View/Open - Universitas Hasanuddin

89

0,975. Hal ini menunjukkan sumbangan pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen sebesar 0,975.

� Standard Error of the Estimate, merupakan ukuran banyaknya

kesalahan model regresi dalam memprediksikan nilai Y. Dari hasil regresi

diperoleh nilai sebesar 4,35172 atau 4 orang, hal ini berarti banyaknya

kesalahan dalam memprediksi keputusan konsumen sebanyak 4 orang.

5.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi

klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel

independen dalam model regresi. Menurut Santoso, 2001 pada umumnya

jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan

multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

Tabel 5.2.2.Uji Multikolinearitas

Sumber : hasil SPSS

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Produk .418 3.434

Harga .418 3.434

Promosi .418 3.434

Saluran Distribusi .418 3.434

Page 90: View/Open - Universitas Hasanuddin

90

Dari hasil di atas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF)

keempat variabel yaitu produk, harga, promosi, dan saluran distribusi adalah

sebesar 3,434, sehingga bisa diduga bahwa antarvariabel independen tidak

terjadi persoalan multikolinearitas.

5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model

regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Kriteria pengujian:

1. Ho : tidak ada gejala heteroskedastisitas

2. Ha : ada gejala heteroskedastisitas

3. Ho diterima bila –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel berarti tidak terdapat

heteroskedastisitas dan Ho ditolak bila t hitung > t tabel atau –t

hitung <- t tabel yang berarti terdapat heteroskedastisitas.

Page 91: View/Open - Universitas Hasanuddin

91

Tabel 5.2.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : hasil SPSS

Berdasarkan hasil output di atas dapat dilihat bahwa nilai t hitung

untuk masing-masing variabel adalah -10,212, 11,169, -5,208, dan 2,591.

Sedangkan nilai t tabel dapat dicari pada tabel t dengan df = n-4 atau 6-4 = 2

dengan tingkat signifikansi 0,05 atau dapat dicari di MsExcel dengan cara

pada sel kosong ketik =tinv(0,05;2) lalu enter. Sementara itu, hasil yang

diperoleh untuk t tabel adalah sebesar 4,30265273. Karena nilai t hitung ≤ t

tabel, yaitu -10,212 < 4,30265273 maka Ho diterima. Hal ini berarti pengujian

antara Lnei2 tidak ada gejala heteroskedastisitas.Dengan ini dapat

disimpulkan bahwa tidak ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada

model regresi.

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 498.684 50.141 9.946 .044

lnX1 -37.993 3.720 -4.335 -10.212 .042

lnX2 66.961 5.995 8.845 11.169 .047

lnX3 -212.993 40.898 -10.719 -5.208 .021

lnX4 106.544 41.120 5.342 2.591 .034

Page 92: View/Open - Universitas Hasanuddin

92

5.2.4 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak.

Tabel 5.2.4. Hasil Uji Normalitas

Sumber : hasil SPSS

Dari hasil uji normalitas di atas, kita dapat melihat pada kolom

Kolmogorov-Smirnov dan dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk

keputusan pembelian sebesar 0,152, untuk produk sebesar 0,200, untuk

harga sebesar 0,200, untuk promosi sebesar 0,200, dan untuk saluran

distribusi sebesar 0,200. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih

besar dari 0,132, maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel

keputusan pembelian,produk, harga, promosi, dan saluran distribusi

berdistribusi normal. Angka statistik menunjukkan bahwa semakin kecil

nilainya maka distribusi data semakin normal.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Keputusan Pembelian .142 6 .132* .983 6 .047

Produk .190 6 .200* .959 6 .032

Harga .161 6 .200* .954 6 .020

Promosi .189 6 .200* .918 6 .018

Saluran Distribusi .191 6 .200* .916 6 .040

Page 93: View/Open - Universitas Hasanuddin

93

5.2.5 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara

residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.

Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam

model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan Uji

Durbin – Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika d < 4dL, berarti ada autokorelasi posiitif

Jika d > 4dL, berarti ada autokorelasi negatif

Jika dU < d < 4 – dU, berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif

Jika dL ≤ d ≤ dU atau 4 – dU ≤ d ≤ 4 – dL, pengujian tidak meyakinkan.

6

Sumber: hasil SPSS

Dari hasil output di atas maka diperoleh nilai DW yang dihasilkan dari

model regresi adalah sebesar 3,239. Sedangkan dari tabel DW dengan

signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 6, serta k = 4 (k adalah jumlah variabel

Model Summary b

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .976a .979 .975 4.35172 3.239

Tabel 5.2 .5 Uji AutoKorelasi

Page 94: View/Open - Universitas Hasanuddin

94

independen) diperoleh nilai dL sebesar 0,599 dan dU sebesar 1,777. Karena

nilai DW (3,239) berada pada daerah dU < d < 4 – dU, maka tidak ada

autokorelasi positif atau negatif.

5.2.6 Uji Koefisien Regresi secara Bersama – sama (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1,

X2,....X4) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen (Y) atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.

Tabel 5.2.6

Sumber : hasil SPSS

Tahap tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis

Ho :tidak ada pengaruh secara signifikan antara produk,harga, promosi,

dan saluran distribusi secara bersama – sama terhadap keputusan

pembelian.

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 10749.599 4 2687.400 239.219 .048a

Residual 11.234 1 11.234

Total 10760.833 5

Page 95: View/Open - Universitas Hasanuddin

95

Ha :ada pengaruh secara signifikan antara produk,harga, promosi, dan

saluran distribusi secara bersama – sama terhadap keputusan

pembelian.

2. Menentukan Tingkat Signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05

3. Menentukan F Hitung

Berdasarkan output, diperoleh F hitung sebesar 239,219

4. Menentukan F tabel

Dengan menggunakan tingkat keyakian 95%, a = 5%, df 1 (jumlah

variabel-1) = 4, dan df 2 (n- k – 1) atau 6-4-1 = 1 (n adalah jumlah data dan k

adalah jumlah variabel independen), hasil yang diperoleh untuk F tabel

sebesar 224,5832. Nilai F tabel juga dapat dicari di MsExcel dengan cara

pada cell kosong ketik =finv(0,05;4;1) lalu enter.

5. Kriteria Pengujian

- Ho diterima bila F hitung ≤ F tabel

- Ho ditolak bila F hitung > F tabel

6. Membandingkan F Hitung dengan F Tabel

Nilai F hitung >F tabel (239,219>224,5832), maka Ho ditolak.

Page 96: View/Open - Universitas Hasanuddin

96

7. Kesimpulan

Karena F hitung > F tabel (239,219>224,5832), maka Ho ditolak artinya

ada pengaruh secara signifikan antara produk,harga, promosi, dan

saluran distribusi secara bersama – sama terhadap keputusan pembelian.

5.2.7 Output Coeficients

Tabel 5.2.7.1

Coefficients a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 263.243 109.718 2.399 .021

Produk .111 .197 .120 .566 .032

Harga 3.138E-7 .000 2.084 3.016 .034

Promosi -4.816E-5 .000 -1.166 -.830 .039

Saluran Distribusi -1.811E-6 .000 -.047 -.035 .037

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Page 97: View/Open - Universitas Hasanuddin

97

Tabel 5.2.7.2

Case

Number Std. Residual

Keputusan

Pembelian Predicted Value Residual

1 -.232 95.00 95.7783 -.77832

2 .724 121.00 118.5719 2.42813

3 -.633 138.00 140.1214 -2.12137

4 .032 163.00 162.8911 .10885

5 .137 191.00 190.5406 .45941

6 -.029 221.00 221.0967 -.09670

Sumber : hasil SPSS

Tabel 5.2.7.3

Residuals Statistics a

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 95.7783 221.0967 154.8333 46.36723 6

Residual -2.12137 2.42813 .00000 1.49894 6

Std. Predicted Value -1.274 1.429 .000 1.000 6

Std. Residual -.633 .724 .000 .447 6

Sumber : hasil SPSS

Persamaan regresi linear berganda dengan dua variabel independen adalan

sebagai berikut:

Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Page 98: View/Open - Universitas Hasanuddin

98

Dimana

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

X1 = Produk perumahan Griya Sudiang Permai (unit)

X2 = Harga perumahan Griya Sudiang Permai (Rp.)

X3 = Biaya Promosi perumahan Griya Sudiang Permai (Rp.)

X4 = Biaya Saluran Distribusi perumahan Griya Sudiang Permai (Rp.)

b1-b4 = Parameter yang ditaksir

ei = Variabel penggangu

Y = 263,243 + 0.111X1 + 0,0000003138X2 - 0,00004816X3 - 0,000001811X4

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 263,243, artinya jika produk, harga, promosi, dan

saluran distribusi bernilai 0, maka keputusan pembeilan bernilai negatif

263,243.

b. Koefisien regresi variabel produk sebesar 0,111 artinya setiap

peningkatan produk sebesar 1 unit, akan meningkatkan variabel

keputusan pembelian sebesar 0,111dengan asumsi variabel lain bernilai

tetap. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara

Page 99: View/Open - Universitas Hasanuddin

99

produk dengan keputusan pembelian, semakin naik produk maka semakin

meningkat keputusan konsumen untuk melakukan pembelian.

c. Nilai koefisien regresi variabel harga sebesar 0,0000003138, artinya

setiap peningkatan harga sebesar Rp 1,00 akan meningkatkan variabel

keputusankonsumen sebesar 0,0000003138. Koefisien bernilai positif

artinya terjadi hubungan positif antara harga dengan keputusan

pembelian, semakin naik harga maka semakin meningkat keputusan

konsumen untuk melakukan pembelian.

d. Nilai koefisien regresi variabel promosi sebesar -0,00004816, artinya

setiap peningkatan promosi sebesar Rp 1,00 akan meningkatkan variabel

keputusan konsumen sebesar 0,00004816. Koefisien bernilai negatif

artinya terjadi hubungan negatif antara promosi dengan keputusan

pembelian, semakin naik promosi maka semakin menurun tingkat

keputusan konsumen untuk melakukan pembelian begitu juga sebaliknya.

e. Nilai koefisien regresi variabel saluran distribusi sebesar -0,000001811,

artinya setiap peningkatan saluran distribusi sebesar Rp 1,00 akan

meningkatkan variabel keputusan konsumen sebesar 0,000001811.

Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara saluran

distribusi dengan keputusan pembelian, semakin naik saluran distribusi

maka semakin menurun tingkat keputusan konsumen untuk melakukan

pembelian begitu juga sebaliknya.

Page 100: View/Open - Universitas Hasanuddin

100

f. Nilai keputusan pembelian yang diprediksi dapat dilihat pada Tabel

Casewise Diagnostics (kolom Predicted Value). Sedangkan residual

(unstandardized residual) adalah selisih keputusan pembelian dengan

predicted value, dan Std. Residual adalah nilai residual yang telah

terstandarisasi ( nilai semakin mendekati 0 maka model regresi semakin

baik dalam melakukan preiksi, sebaliknya semakin menjauhi 0 atau lebih

dari 1 atau -1 maka semakin tidak baik model regresi dalam melakukan

prediksi).

5.2.8 Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel independen (X1, X2,......X4) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (Y).

Tabel 5.2.8

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 263.243 109.718 2.799 .031

Produk .111 .197 .120 4.366 .032

Harga 3.138E-7 .000 2.084 4.516 .024

Promosi -4.816E-5 .000 -1.166 -4.830 .039

Saluran Distribusi -1.811E-6 .000 -.047 -4.335 .037

Sumber: Hasil SPSS

Page 101: View/Open - Universitas Hasanuddin

101

1. Pengujian Koefisien Variabel Produk (X 1)

Tahap – tahap dalam melakukan uji – t sebagai berikut:

a. Merumuskan Hipotesis

Ho : secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara produk

terhadap keputusan pembelian.

Ha : secara parsialada pengaruh secara signifikan antara produk

terhadap keputusan pembelian

b. Menentukan Tingkat Signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%

c. Menentukan t Hitung

Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 4,566

d. Menentukan t tabel

Tabel distribusi t dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi

0,05 atau dapat dicari di MsExcel dengan cara pada cell kosong

ketik =tinv(0,05;2). Hasil diperoleh untuk t tabel adalah sebesar

4.303

e. Kriteria Pengujian

- Ho diterima bila - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Page 102: View/Open - Universitas Hasanuddin

102

- Ho ditolak bila – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel

f. Membandingkan t hitung dengan t tabel

Nilai t hitung > t tabel (4,566>4.303) maka Ho ditolak

g. Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung > t tabel (4.566>4.303) maka Ho ditolak,

artinya secara parsialprodukberpengaruh terhadap keputusan

pembelian.

2. Pengujian koefisien Variabel Harga (x 2)

Tahap – tahap dalam melakukan uji – t sebagai berikut:

a) Merumuskan Hipotesis

Ho : secara parsialtidak ada pengaruh signifikan antara harga

terhadap keputusan pembelian.

Ha : secara parsial ada pengaruh signifikan antara harga dengan

keputusan pembelian

b) Menentukan Tingkat Signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%

c) Menentukan t Hitung

Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 4,316

d) Menentukan t tabel

Page 103: View/Open - Universitas Hasanuddin

103

Tabel distribusi t dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi

0,05 atau dapat dicari di MsExcel dengan cara pada cell kosong

ketik =tinv(0,05;6).hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 4.303

e) Kriteria Pengujian

- Ho diterima bila - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

- Ho ditolak bila – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel

f) Membandingkan t hitung dengan t tabel

Nilai t hitung > t tabel (4,316>4.303) maka Ho ditolak

g) Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung > t tabel (4,316 > 4.303) maka Ho ditolak,

artinya secara parsial harga berpengaruh terhadap keputusan

pembelian.

3. Pengujian Koefisien Variabel Promosi (X 3)

Tahap – tahap dalam melakukan uji – t sebagai berikut:

a. Merumuskan Hipotesis

Ho : secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara promosi

terhadap keputusan pembelian.

Ha : secara parsial ada pengaruh signifikan antara promosi

dengan keputusan pembelian

Page 104: View/Open - Universitas Hasanuddin

104

b. Menentukan Tingkat Signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%

c. Menentukan t Hitung

Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar -4,830

d. Menentukan t tabel

Tabel distribusi t dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi

0,05 atau dapat dicari di MsExcel dengan cara pada cell kosong

ketik =tinv(0,05;6).hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 4.303

e. Kriteria Pengujian

- Ho diterima bila - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

- Ho ditolak bila – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel

f. Membandingkan t hitung dengan t tabel

Nilai -t hitung <-t tabel (-4,830<-4.303) maka Ho ditolak

g. Kesimpulan

Oleh karena nilai -t hitung < -t tabel (-4,830 < -4.303) maka Ho

ditolak, artinya secara parsial promosi berpengaruh terhadap

keputusan pembelian.

4. Pengujian Koefisien Saluran Distribusi (X 4)

Tahap – tahap dalam melakukan uji – t sebagai berikut:

a. Merumuskan Hipotesis

Page 105: View/Open - Universitas Hasanuddin

105

Ho : secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara saluran

distribusi terhadap keputusan pembelian.

Ha : secara parsial ada pengaruh signifikan antara saluran

distribusi dengan keputusan pembelian

b. Menentukan Tingkat Signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%

c. Menentukan t Hitung

Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar -4,335

d. Menentukan t tabel

Tabel distribusi t dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi

0,05 atau dapat dicari di MsExcel dengan cara pada cell kosong

ketik =tinv(0,05;6).hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 4.303

e. Kriteria Pengujian

- Ho diterima bila - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

- Ho ditolak bila – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel

f. Membandingkan t hitung dengan t tabel

Nilai -t hitung < -t tabel (-4,335< -4.303) maka Ho ditolak

g. Kesimpulan

Oleh karena nilai -t hitung < -t tabel (-4,335< -4.303) maka Ho

ditolak, artinya secara parsial saluran distribusi berpengaruh

terhadap keputusan pembelian.

Page 106: View/Open - Universitas Hasanuddin

106

Dari hasil estimasi regresi berganda, diperoleh kesimpulan bahwa

bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan saluran

distribusi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian perumahan Griya Sudiang Permai dan dari

hasil perhitungan koefisien regresi multiple (R) diperoleh bahwa variabel

bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel tidak bebasnya,

dimana nilai koefisiennya diperoleh sebesar 0.976 yang berarti nilai R nya

mendekati 1.

Sedangkan dari keempat variabel bauran pemasaran yang paling

berpengaruh terhadap keputusan pembelian perumahan Griya Sudiang

Permai adalah variabel harga.Berdasarkan dengan hal tersebut di atas maka

hipotesis yang penulis angkat terbukti mempunyai pengaruh terhadap

keputusan pembelian perumahan Griya Sudiang Permai.

5.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil dari peneitian, maka telah ditemukan 2 kesimpulan,

yaitu:

1) Dari hasil penelitian ternyata variabel bauran pemasaran yang terdiri dari

produk, harga, promosi dan saluran distribusi berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan konsumen.

Page 107: View/Open - Universitas Hasanuddin

107

5.3.1 Produk

Produk merupakan salah satu elemen dari bauran pemasaran Dalam

pemasaran, diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar

menjadi lebih menarik. Diferensiasi ini memerlukan penelitian pasar yang

cukup serius karena agar bisa benar-benar berbeda, diperlukan

pengetahuan tentang produk pesaing. Diferensiasi produk ini biasanya

hanya mengubah sedikit karakter produk, antara lain kemasan dan tema

promosi tanpa mengubah spesifikasi fisik produk, meskipun itu

diperbolehkan.

Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning

yang tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju. Jika

pasar melihat perbedaan produk anda dibanding produk pesaing, anda akan

lebih mudah mengembangkan marketing mix untuk produk tersebut.

Diferensiasi produk yang berhasil adalah diferensiasi yang mampu

mengalihkan basis persaingan dari harga ke faktor lain, seperti karakteristik

produk, strategi distribusi atau variabel-variabel promotif lainnya.

Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya biaya produksi tambahan dan

iklan besar-besaran.

Page 108: View/Open - Universitas Hasanuddin

108

Product bundling

Dalam marketing, Product bundling adalah strategi untuk

menggabungkan penjualan beberapa produk menjadi satu paket penjualan.

Strategi ini sangat umum digunakan dalam bisnis software, sebagai contoh :

Microsoft memaketkan software pengolah kata, spreadsheet, dan database

kedalam satu paket Office suite yang disebut sebagai Microsoft office suite,

dalam industri masakan cepat saji, beberapa item produk ditawarkan

menjadi satu paket khusus.

Strategi ini akan memiliki tingkat keberhasilan tin ggi apabila :

a. Biaya produksi rendah.

b. Pangsa Pasar cukup besar

c. Konsumen berminat karena ada unsur penyederhanaan dalam

proses pembelian produk dan dapat mengambil manfaat dari

pembelian

d. Rata-rata marginal cost rendah

e. Customer acquisition cost tinggi.

Product bundling sangat tepat untuk produk yang memiliki volume

penjualan dan tingkat keuntungan yang tinggi. Menurut riset Yanis Bakos

dan Erik Brynjolfsson, product bundling sangat tepat dan efektif apabila

Page 109: View/Open - Universitas Hasanuddin

109

diterapkan pada produk “informasi digital” yang memilik marginal cost nyaris

nol.

Product lining

Product Lining adalah strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis

produk. Tidak seperti product bundling, product lining menjual terpisah

beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari

beberapa product dengan berbagai variasi ukuran, tipa warna, kualitas atau

harga.

Penambahkan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line

extension. Jika line extension memiliki kualitas yang lebih baik dari produk

lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau brand leveraging. Namun

jika line extension tersebut memiliki kualitas dibawah produk lainnya maka

tindakan anda disebut sebagai trading down. Saat anda melakukan trading

down, anda telah melakukan tindakan bodoh, karena selain menurunkan

brand equity keuntungan yang anda peroleh hanyalah keuntungan jangka

pendek.

Penanaman citra positif merupakan promosi tingkat tinggi dengan

menunjukkan satu citra yang akan mempengaruhi seluruh lini produk.

Page 110: View/Open - Universitas Hasanuddin

110

Penanaman citra positif ini biasanya menggunakan satu jenis produk

dengan kualitas tertinggi dibanding produk lain dalam satu lini.

Price Lining adalah kegiatan dimana anda menggunakan batasan harga

untuk seluruh produk dalam satu lini. Teknik ini biasa digunakan oleh toko

yang menggunakan satu harga untuk seluruh produknya semisal toko serba

lima ribu dimana seluruh barang yang dijual di toko tersebut berada dalam

kisaran harga lima ribu.

5.3.2 Harga

Harga merupakan unsur satu–satunya dari unsur bauran pemasaran

yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan di

banding unsur bauran pemasaran yang lainnya (produk, promosi dan

distribusi). Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu :

1. Berorientasi pada Laba, bahwa setiap perusahaan selalu memilih

harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi atau sering

disebut ”maksimisasi laba”.

2. Berorientasi pada Volume, bahwa penetapan harga sedemikian rupa

agar dapat mencapai tingkat volume penjualan tertentu, nilai penjualan

atau pangsa pasar tertentu.

3. Berorientasi pada citra (image), bahwa penetapan harga tertentu

dapat membentuk citra perusahaan, misalnya menetapkan harga

Page 111: View/Open - Universitas Hasanuddin

111

tinggi dapat membentuk citra perusahaan yang prestisius, sementara

menetapkan harga rendah memungkinkan menjaga nilai perusahaan

tertentu (menjaga harga yang terendah di suatu daerah).

4. Berorientasi pada Stabilitas Harga, hal ini dilakukan untuk

mempertahankan hubungan yang stabil antara suatu perusahaan dan

harga pemimpin industri (industry leader).

Perusahaan mempunyai 3 strategi alternatif dalam meninjau kembali

penetapan harga, yaitu:

1. Mempertahankan Harga, strategi ini dilaksanakan dengan tujuan

mempertahankan posisi dalam pasar dan untuk meningkatkan

citra yang baik di masyarakat.

2. Menurunkan Harga, Strategi ini sulit untuk dilaksanakan karena

perusahaan harus memiliki kemampuan finansial yang besar,

sementara konsekuensi yang harus ditanggung, perusahaan

menerima margin laba dengan tingkat yang kecil.

3. Menaikan Harga, suatu perusahaan melakukan kebijakan

menaikan harga dengan tujuan untuk mempertahankan

profitabilitas dalam periode inflasi dan untuk melakukan

segmentasi pasar tertentu. bauran pemasaran lainnya tetap

menunjang.

Page 112: View/Open - Universitas Hasanuddin

112

5.3.3 Promosi

Promosi juga merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran

yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen.Dalam

melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu

kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis

kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Ada

empat jenis kegiatan promosi yang diterapkan dalam perusahaan, antara

lain: (Kotler, 2001:98-100)

1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan

menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang

pembelian.

2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi

secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan

dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.

3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal

mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan

mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat

ilmiah).

4. Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi

diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang

pembelian.

Page 113: View/Open - Universitas Hasanuddin

113

5. Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk

penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk

mempengaruhi pembelian konsumen.

5.3.4 Distribusi

Distribusi yang merupakan variabel dari bauran pemasaran

berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen.Masalah pemilihan

saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing,

karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan

us

Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk

mengusahakan perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar

jasa-jasa tersebut dapat diterima oleh konsumen. Dalam memilih saluran

distribusi ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai

berikut:

a. Sifat pasar dan lokasi pembeli.

b. Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang

perantara.

c. Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang

ekonomis.

d. Jaringan pengangkutan.

Page 114: View/Open - Universitas Hasanuddin

114

2) Berdasarkan hasil dari penelitian bahwa dari keempat variabel bauran

pemasaran yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan

konsumen adalah variabel harga. Harga merupakan satuan ukur yang

paling mempengaruhi konsumen untuk memutuskan akan membeli

produk tersebut atau tidak. Oleh karena itu perusahaan tidak boleh

sembarangan menetapkan harga pada produk, perlu pertimbangan-

pertimbangan dan strategi tertentu agar harga yang ditetapkan sesuai

untuk konsumen.oleh karena itu perusahaan melakukan strategi-strategi

dalam menetapkan harga, yaitu:

1) Strategi Penetapan Harga Produk Baru

Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat

memberikan pengaruh yang baik bagi petumbuhan pasar.Selain itu

untuk mencegah timbulnya persaingan yang sengit. Ada dua hal yang

perlu diperhatikan dalam penetapan harga produk baru, Tjiptono (2001 :

172);

a. Skimming Pricing , merupakan strategi yang menetapkan harga

tinggi pada suatu produk baru, dengan dilengkapi aktifitas promosi

yang gencar, tujuannya adalah:

1. Melayani pelangggan yang tidak terlalu sensitive terhadap harga,

selagi persaingannya belum ada.

Page 115: View/Open - Universitas Hasanuddin

115

2. Untuk menutupi biaya-biaya promosi dan riset melalui margin

yang besar.

3. Untuk berjaga-jaga terjadinya kekeliruan dalam penetapan harga,

karena akan lebih mudah menurunkan harga dari pada menaikan

harga awal.

b. Penetration Pricing , merupakan strategi dengan menetapkan

harga rendah pada awal produksi, dengan tujuan dapat meraih

pangsa pasar yang besar dan sekaligus menghalangi masuknya

para pesaing. Dengan harga rendah perusahaan dapat pula

mengupayakan tercapainya skala ekonomi dan menurunnya biaya

per-unit. Strategi ini mempunyai perspektif jangka panjang,

dimana laba jangka pendek dikorbankan demi tercapainya

keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Ada empat bentuk

harga yang menggunakan strategi ”Penetration Pricing”, antara

lain:

1. Harga yang dikendalikan (restrained price), yaitu harga yang

ditetapkan dengan tujuan mempertahankan tingkat harga

tertentu selama periode inflasi.

2. Elimination price, yaitu merupakan penetapan harga pada

tingkat tertentu yang dapat menyebabkan pesaing - pesaing

tertentu (terutama yang kecil) keluar dari persaingan.

Page 116: View/Open - Universitas Hasanuddin

116

3. Promotion price adalah harga yang ditetapkan rendah dengan

kualitas sama, dengan tujuan untuk mempromosikan produk

tertentu.

4. Keep-out price, merupakan penetapan harga tertentu sehingga

dapat mencegah para pesaing memasuki pasar.

c. Strategi Penetapan Harga Produk Yang Sudah Mapan

Menurut Tjiptono (2001 : 174) ada beberapa faktor yang

menyebabkan suatu perusahaan harus selalu meninjau kembali

strategi penetapan harga produk-produknya yang sudah ada di

pasar, diantaranya adalah:

1. Adanya perubahan dalam lingkungan pasar, misalnya

pesaing besar menurunkan harga.

2. Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadinya

perubahan selera konsumen.

Page 117: View/Open - Universitas Hasanuddin

117

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan uraian-uraian dalam penulisan skripsi

ini, maka dapat ditarik kesimpulan dari bab hasil pembahasan sebelumnya

yaitu :

1. Dari hasil penelitian ditemukan keempat variabel bauran pemasaran

yaitu produk, harga, promosi, dan juga distribusi berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan konsumen.

2. Dari keempat variabel bauran pemasaran yang paling dominan

berpengaruh terhadap keputusan konsumen yaitu variabel harga.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya

pada bab terdahulu, penulis menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Kepada pihak PT. Rekatama Prosindo Makassar untuk

mempertahankan kualitas pemasaran, dari segi produk:

a. Perusahaan perlu meningkatkan lagi fasilitas-fasilitas dalam

perumahan tersebut.

Page 118: View/Open - Universitas Hasanuddin

118

b. Perlu memperbaharui produk tersebut agar konsumen tidak bosan

dengan desain perumahan yang begitu-begitu saja dari tahun ke

tahun.

c. Perusahaan perlu meningkatkan kualitas dari perumahan tersebut

agar konsumen merasa nyaman dan merasa puas.

Dari segi harga:

a. Perusahaan harus mempertimbangkan segala aspek dalam

menetapkan harga agar konsumen tetap setia pada produk pada

perusahaan tersebut.

b. Perlu diperhatikan sistem pelayanan pemasaran sehingga dapat

menimbulkan kepuasan konsumen yang akan bertransaksi.

c. Dalam pembelian tertentu perusahaan mungkin dapat memberikan

diskon agar konsumen juga merasa tertarik untuk membeli

perumahan tersebut.

Dari segi promosi:

a. Strategi-strategi promosi perlu dilakukan sebanyak mungkin oleh

perusahaan dalam rangka memasarkan perumahan agar

konsumen tertarik untuk membeli.

b. Sebaiknya strategi yang lebih baik dilakukan oleh perusahaan

adalah personal selling (tatap muka). Karena bentuk personal

selling adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan

calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.

Page 119: View/Open - Universitas Hasanuddin

119

Dari segi distribusi:

a. Perusahaan perlu memperluas saluran distribusi agar lebih

mudah dalam menyampaikan barang/ jasa kepada konsumen.

b. Lokasi perlu ditinjau kembali apakah sudah strategis atau

belum

.

Page 120: View/Open - Universitas Hasanuddin
Page 121: View/Open - Universitas Hasanuddin

Output Model Summary

Model Summary b

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .976a .979 .975 4.35172

Variables Entered/Removed

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Saluran

Distribusi,

Produk, Harga,

Promosia

. Enter

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 10749.599 4 2687.400 239.219 .048a

Residual 11.234 1 11.234

Total 10760.833 5

Page 122: View/Open - Universitas Hasanuddin

Residuals Statistics a

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 95.7783 221.0967 154.8333 46.36723 6

Residual -2.12137 2.42813 .00000 1.49894 6

Std. Predicted Value -1.274 1.429 .000 1.000 6

Std. Residual -.633 .724 .000 .447 6

Coefficients a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 263.243 109.718 2.399 .021

Produk .111 .197 .120 .566 .032

Harga 3.138E-7 .000 2.084 3.016 .034

Promosi -4.816E-5 .000 -1.166 -.830 .039

Saluran Distribusi -1.811E-6 .000 -.047 -.035 .037

Page 123: View/Open - Universitas Hasanuddin

Uji Multikolinearitas

REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X1 X2 X3 X4.

Regression

Notes

Output Created 14-July-2011 01:51:55

Comments

Input Data

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 7

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X1 X2 X3 X4.

Resources Processor Time 0:00:00.016

Elapsed Time 0:00:00.031

Memory Required 2292 bytes

Additional Memory Required for Residual Plots

0 bytes

Page 124: View/Open - Universitas Hasanuddin

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Saluran Distribusi, Produk, Harga, Promosia

. Enter

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 10749.599 4 2687.400 239.219 .048a

Residual 11.234 1 11.234 Total 10760.833 5

Coefficients a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 263.243 109.718 2.399 .251 Produk .111 .197 .120 .566 .672 .418 3.434

Harga 3.138E-7 .000 2.084 3.016 .204 .418 3.434

Promosi -4.816E-5 .000 -1.166 -.830 .559 .418 3.434

Saluran Distribusi

-1.811E-6 .000 -.047 -.035 .977 .418 3.434

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .976a .979 .975 4.35172

Page 125: View/Open - Universitas Hasanuddin

Collinearity Diagnostics a

Model Dimension Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) Produk Harga Promosi Saluran Distribusi

1 1 4.931 1.000 .00 .00 .00 .00 .00

2 .066 8.663 .00 .00 .00 .00 .00

3 .003 39.029 .00 .33 .01 .00 .00

4 5.289E-5 305.352 .99 .55 .98 .03 .04

5 5.019E-6 991.160 .01 .12 .00 .97 .96

Page 126: View/Open - Universitas Hasanuddin

Uji Heteroskedastisitas REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT lnei /METHOD=ENTER lnx1 lnx2 lnx3 lnx4.

Regression

Notes

Output Created 14-Jul-2011 02:47:56

Comments Input Data

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 7

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT lnei /METHOD=ENTER lnx1 lnx2 lnx3 lnx4.

Resources Processor Time 0:00:00.046

Elapsed Time 0:00:00.000

Memory Required 2412 bytes

Additional Memory Required for Residual Plots

0 bytes

Page 127: View/Open - Universitas Hasanuddin

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 lnx4, lnx1, lnx2,

lnx3a

. Enter

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .978a .976 .978 2.14001

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1013.595 4 253.399 55.332 .020a

Residual 4.580 1 4.580

Total 1018.174 5

Coefficients a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 498.684 50.141 9.946 .044

lnx1 -37.993 3.720 -4.335 -10.212 .042

lnx2 66.961 5.995 8.845 11.169 .047

lnx3 -212.993 40.898 -10.719 -5.208 .021

lnx4 106.544 41.120 5.342 2.591 .034

Page 128: View/Open - Universitas Hasanuddin

Uji Normalitas

Notes

Output Created 14-Jul-2011 03:06:42

Comments

Input Data

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

7

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for

dependent variables are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any dependent

variable or factor used.

Syntax EXAMINE VARIABLES=Y X1 X2 X3 X4

/PLOT BOXPLOT STEMLEAF

NPPLOT

/COMPARE GROUP

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

Resources Processor Time 0:00:05.047

Elapsed Time 0:00:00.000

Page 129: View/Open - Universitas Hasanuddin

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Keputusan Konsumen 6 85.7% 1 14.3% 7 100.0%

Produk 6 85.7% 1 14.3% 7 100.0%

Harga 6 85.7% 1 14.3% 7 100.0%

Promosi 6 85.7% 1 14.3% 7 100.0%

Saluran Distribusi 6 85.7% 1 14.3% 7 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Keputusan Konsumen Mean 154.83 18.939

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 106.15

Upper Bound 203.52

5% Trimmed Mean 154.48

Median 150.50

Variance 2152.167

Std. Deviation 46.391

Minimum 95

Maximum 221

Range 126

Interquartile Range 84

Skewness .240 .845

Kurtosis -.947 1.741

Produk Mean 164.17 20.405

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 111.71

Upper Bound 216.62

5% Trimmed Mean 164.02

Page 130: View/Open - Universitas Hasanuddin

Median 167.00

Variance 2498.167

Std. Deviation 49.982

Minimum 100

Maximum 231

Range 131

Interquartile Range 90

Skewness .015 .845

Kurtosis -1.551 1.741

Harga Mean 8.27E8 1.258E8

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 5.03E8

Upper Bound 1.15E9

5% Trimmed Mean 8.19E8

Median 7.68E8

Variance 9.497E16

Std. Deviation 3.082E8

Minimum 484862200

Maximum 1309127960

Range 824265760

Interquartile Range 555167234

Skewness .682 .845

Kurtosis -.499 1.741

Promosi Mean 7703333.33 458560.550

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 6524565.91

Upper Bound 8882100.75

5% Trimmed Mean 7662037.04

Median 7410000.00

Variance 1.262E12

Std. Deviation 1123239.363

Page 131: View/Open - Universitas Hasanuddin

Minimum 6600000

Maximum 9550000

Range 2950000

Interquartile Range 1975000

Skewness .945 .845

Kurtosis -.014 1.741

Saluran Distribusi Mean 8323000.00 495170.004

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 7050124.98

Upper Bound 9595875.02

5% Trimmed Mean 8276611.11

Median 7998000.00

Variance 1.471E12

Std. Deviation 1212913.847

Minimum 7128000

Maximum 10353000

Range 3225000

Interquartile Range 2085000

Skewness 1.019 .845

Kurtosis .303 1.741

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Keputusan Konsumen .142 6 .132* .983 6 .047

Produk .190 6 .200* .959 6 .032

Harga .161 6 .200* .954 6 .020

Promosi .189 6 .200* .918 6 .018

Saluran Distribusi .191 6 .200* .916 6 .040

Page 132: View/Open - Universitas Hasanuddin
Page 133: View/Open - Universitas Hasanuddin
Page 134: View/Open - Universitas Hasanuddin
Page 135: View/Open - Universitas Hasanuddin
Page 136: View/Open - Universitas Hasanuddin
Page 137: View/Open - Universitas Hasanuddin

Uji AutoKorelasi

REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X1 X2 X3 X4 /RESIDUALS DURBIN.

Regression

Notes

Output Created 14-Jul-2011 03:19:45

Comments Input Data

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 7

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X1 X2 X3 X4 /RESIDUALS DURBIN.

Resources Processor Time 0:00:00.047

Elapsed Time 0:00:00.000

Memory Required 2428 bytes

Additional Memory Required for Residual Plots

0 bytes

Page 138: View/Open - Universitas Hasanuddin

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Saluran Distribusi,

Produk, Harga,

Promosia

. Enter

Model Summary b

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .976a .979 .975 4.35172 3.239

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 10749.599 4 2687.400 239.219 .048a

Residual 11.234 1 11.234

Total 10760.833 5

Coefficients a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 263.243 109.718 2.399 .021

Produk .111 .197 .120 .566 .032

Harga 3.138E-7 .000 2.084 3.016 .034

Promosi -4.816E-5 .000 -1.166 -.830 .039

Saluran Distribusi -1.811E-6 .000 -.047 -.035 .037

Page 139: View/Open - Universitas Hasanuddin

Residuals Statistics a

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 95.78 221.10 154.83 46.367 6

Residual -2.121 2.428 .000 1.499 6

Std. Predicted Value -1.274 1.429 .000 1.000 6

Std. Residual -.633 .724 .000 .447 6