suyatno2007.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH . PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA....

25
MAKALAH PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA Oleh: Rika Widyaningrum XII-KEPERAWATAN SMK KESEHATAN BAKTI INDONESIA MEDIKA NGAWI Kompetensi Keahlian : Keperawatan , Analis Kesehatan, Farmasi, Keperawatan Gigi Alamat Jln. Raya Ngawi-Madiun Km. 05, Kliik, Ngawi. Telp. (0351) 5212127 i

Transcript of suyatno2007.files.wordpress.com  · Web viewMAKALAH . PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA....

MAKALAH

PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

Oleh: Rika Widyaningrum

XII-KEPERAWATAN

SMK KESEHATAN BAKTI INDONESIA MEDIKA NGAWI Kompetensi Keahlian : Keperawatan , Analis Kesehatan, Farmasi, Keperawatan Gigi

Alamat Jln. Raya Ngawi-Madiun Km. 05, Kliik, Ngawi. Telp. (0351) 5212127

E-Mail :[email protected] Website : http/smkkes-bim-ngw.sch.id

TAHUN PELAJARAN 2016-207

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya kami

masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan

terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan

makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,

oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga

selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian.

Amien.

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i

Kata pengantar.......................................................................................................................ii

Daftar isi................................................................................................................................iii

BAB I PEDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar belakang masalah..............................................................................................1

B. Rumusan masalah.......................................................................................................1

C. Tujuan penulisan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3

1. Pengertian Pemerintahan............................................................................................4

2.

iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

sitem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan

negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem

pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem

pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika

suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan

berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal

tersebut.

Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga

tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga

kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan

yang kontiniu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam

pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa

mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.

Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk

menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan

mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri. Berdasarkan

latar belakang masalah tersebut, maka penulis memberi judul“ SISTEM

PEMERINTAHAN  INDONESIA‘’.

B. Rumusan Masalah

Agar perumusan masalah ini tidak meluas maka penulis perlu membatasi ruang

lingkup masalah Sistem Pemerintahan ini adalah sebagai berikut :

1. Pengertian Sistem Pemerintahan.

2. Organisasi Sistem Pemerintahan Negara.

3. Macam-macam Sistem Pemerintahan Negara.

4. Ciri-ciri Pemerintahan Parlementer dan Presidensial.

5. Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial.

6. Kekurangan Sistem Parlementer dan Presidensial.

7. Sistem Pemerintahan Indonesia.

1

2

8. Kelebihan dan kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia

9. Lembaga-lembaga Negara

10. Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia

11. Sistem Pemilihan Umum Indonesia

C. Tujuan Penulisan

1. Sebagai salah satu tugas dalam mata pelajaran PKN.

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sistem Pemerintahan

3. Pengelompokkan Sistem Pemerintahan

4. Mengetahui Pelaksanaan Sistem pemerintahan Negara Indonesia.

5. Mengetahui Kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia

6. Mengetahui Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia

7. Mengetahui Lembaga-lembaga Negara

8. Mengetahui Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia

9. Mengetahui Sistem Pemilihan Umum Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pemerintahan

Sistem adalah suatu keseluruhan, terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai

hubungan fungsional terhadap keseluruhan. Dengan demikian dalam usaha ilmiah sistem

adalah suatu tatanan atau susunan yang berupa suatu struktur yang terdiri dari bagian-bagian

atau komponenyang berkaitan antara satu dengan lainnya secara teratur dan terencana untuk

mencapai suatu tujun. Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah segala bentuk kegiatan

atau aktifitas penyelenggaraan negara yang dilakukan oleh organ-organ negara yang

mempunyai otoritas atau kewenangan untuk menjalankan kekuasaan. Pengertian

pemerintahan seperti ini mencakup kegiatan atau aktifitas penyelenggaraan negara yang

dilakukan oleh eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Dalam arti yang sempit, pemerintahan

adalah aktivitas atau kegiatan yang diselenggarakan oleh fungsi eksekutif, presiden ataupun

perdana menteri, sampai dengan level birokrasi yang paling rendah tingkatannya. Dari dua

pengertian tersebut, maka dalam melakukan pembahasan mengenai pemerintahan negara titik

tolak yang dipergunakan adalah dalam konteks pemerintahan dalam arti luas. Yaitu meliputi

pembagian kekuasaan dalam negara, hubungan antar alat-alat perlengkapan negara yang

menjalankan kekuasaan tersebut.

Dengan demikian, jika pengertian pemerintahan tersebut dikaitkan dengan pengertian

sistem, maka yang dimaksud dengan sistem pemerintahan adalah suatu tatanan atau susunan

pemerintahan yang berupa suatu struktur yang terdiri dari organ-organ pemegang kekuasaan

di dalam negara dan saling melakukan hubungan fungsional di antara organ-organ tersebut

baik secara vertikal maupun horisontal untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.  Jadi,

sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara, hubungan

antar lembaga negara, dan bekerjanya lembaga negaradalam mencapai tujuan pemerintahan

negara yang bersangkutan. Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-

cita atau tujuan negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi

segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2. Organisasi Sistem Pemerintahan

Negara                                                                                       

dibedakan menjadi 2 yaitu :        

3

4

                

a) Organisasi Pemerintahan Dalam Garis Horizontal

Menurut konsep trias politica kekuasaan didalam negara dapat dibagi menjadi tiga

cabang kekuasaan utama, yaitu:

a) kekuasaan legislatif : kekuasaan untuk membentuk undang-undang

b) kekuasaan eksekutif : kekuasaan untuk menjalankan undang-undang

c) kekuasaan yudikatif : kekuasaan untuk melaksanakan peradilan

Kekuasaan ini dilakukan oleh badan-badan peradilan dengan susunan bertingkat-

tingkat sesuai dengan kewenangan masing-masing tingkat dan berpuncak pada

Mahkamah Agung.

b) organisasi Sistem Pemerintahan dalam garis vertikal

Menurut Kranenburg kedua satuan pemerintahan yang lebih rendah dibawah

pemerintah pusat, baik yang terdapat di negara kesatuan maupun serikat, masing-

masing mempunyai ciri-ciri yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain

bedasarkan hukum positif, yaitu :

a) negara bagian yang terdapat di dalam Negara Serikat memiliki wewenang untuk

membentuk UUD sendiri serta mempunyai wewenang untuk membentuk organisasi

sendiri dalam rangka dan batas-batas konstitusi federal. Sedangkan dalam negara

Kesatuan organisasi bagian-bagian negara (pemerintah daerah) secara garis besar telah

ditetapkan oleh pembentuk undang-undang pusat.

b) dalam negara federal (serikat), wewenang membentuk Undang-undang Pusat untuk

bidang tertentu telah diperinci satu persatu dalam konstitusi federal.                             

3. Macam-macam Sistem Pemerintahan Negara.

Sistem pemerintahan negara dibagi menjadi dua klasifikasi besar, yaitu:

1. Sistem pemerintahan parlementer.

Pada prinsipnya sistem pemerintahan parlementer menitik beratkan pada hubungan

antara organ negara pemegang kekuasaan eksekutif dan legeslatif. Sistem ini

merupakan sisa-sisa peninggalan sistem pemerintahan dalam arti paling luas yakni

morankhi. Dikatakan demikian karena kepala negara apapun sebutanya mempunyai

kedudukan yang tidak dapat di ganggu gugat. Sedangkan penyelenggara pemerintah

sehari-hari diserahkan kepada menteri.

2. Sistem pemerintahan Presidensial

Dalam sistem pemerintahan presidensial, badan eksekutif dan legislatif memiliki

kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara

5

langsung seperti dalam sistem pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh rakyat

secara terpisah.

4. Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai berikut:

1. Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih

langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki kekuasaan besar

sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif.

2. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang memenangkan

pemiihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan umum memiliki

peluang besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan besar di parlemen.

3. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri sebagai

pemimpin kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk melaksakan

kekuasaan eksekutif. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif berada pada perdana

menteri sebagai kepala pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari

parlemen.

4. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang

mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa sewaktu-

waktu parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota parlemen

menyampaikan mosi tidak percaya kepada kabinet.

5. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala pemerintahan

adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden dalam negara

republik atau raja/sultan dalam negara monarki. Kepala negara tidak memiliki

kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan sebgai symbol kedaulatan dan

keutuhan negara.

6. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau raja

atas saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen. Selanjutnya,

diadakan pemilihan umum lagi untuk membentukan parlemen baru.

Ciri-ciri dari sistem pemerintahan presidensial adalah sebagai berikut.

1. Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara

sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen, tetapi dipilih

langsung oleh rakyat atau suatu dewan majelis.

2. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab kepada

presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif.

6

3. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan presiden tidak

dipilih oleh parlemen.

4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem parlementer.

5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan. Anggota

parlemen dipilih oleh rakyat.

6. Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.

7. Sistem pemerintahan Presidensial merupakan system pemerintahan di mana kepala

pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada

parlemen (legislatif). Menteri bertanggung jawab kepada presiden karena presiden

berkedudukan sebagai kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan. Contoh Negara:

AS, Pakistan, Argentina, Filiphina, Indonesia.

                                                          

5. Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer

Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian

pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan

legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.

Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.

Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet

menjadi barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :

Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.

Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya,

masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Indonesia adalah

lima tahun.

Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa

jabatannya.

Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi

oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

 

6. Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer :

Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan

parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.

Kelangsungan kedudukan kabinet tidak bisa ditentukan berakhir sesuai dengan masa

jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

7

Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet

adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka

yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.

Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman

mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk

menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :

Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat

menciptakan kekuasaan mutlak.

Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.

Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara

eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan

waktu yang lama.

7. Sistem Pemerintahan Indonesia

1) Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut Konstitusi RIS

Sistem Pemerintahan Indonesia menurut konstitusi RIS adalah sistem Pemerintah

Parlementer yang tidak murni. Pasal 118 konstitusi RIS antara lain :

a. Presiden tidak dapat di ganggu gugat

b. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah

Ketentuan pasal tersebut menunjukkan bahwa RIS mempergunakan system

pertanggung jawaban menteri.

2) Sistem Pemerintahan Indonesia menurut UUDS 1950

UUDS 1950 masih tetap mempergunakan bentuk sistem pemerintahan seperti yang

diatur dalam konstitusi RIS. Di dalam pasal 83 UUDS 1950 dinyatakan :

a. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat

b. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah,

baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya

sendiri-sendiri.

3) Sistem Pemerintahan menurut UUD 1945 sebelum diamandemen:

1. Kekuasaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR

2. DPR sebagai pembuat UU.

3. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan.

4. DPA sebagai pemberi saran kepada pemerintahan.

8

5. MA sebagai lembaga pengadilan dan penguji aturan.

6. BPK pengaudit keuangan.

4) Sistem Pemerintahan setelah amandemen

1. MPR bukan lembaga tertinggi lagi.

2. Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD yang dipilih

oleh rakyat.

3. Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.

4. Presiden tidak dapat membubarkan DPR.

5. Kekuasaan Legislatif lebih dominan.

Negara indonesia adalah negara yang berbentuk republik. Pemerintahan republik

adalah suatu pemerintahan dimana seluruh atau sebagian rakyat memegang kekuasaan

yang tertinggi di dalam negara. Oleh karena itu, kadaulatan berada di tangan rakyat

dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar.

8. Kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia

1. Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR.

2. Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidak dibayangi

krisis kabinet.

3. Presiden tidak dapat memberlakukan dan atau membubarkan DPR.

Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia

1. Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan di tangan

Presiden.

2. Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif presiden.

3. Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh.

4. Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang mendapat perhatian.

9. Lembaga-Lembaga Negara

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

MPR tugas wewenangnya adalah mengubah dan menetapkan UUD 1945, disamping

itu wewenang dan tugas lainnya adalah melantik Presiden dan Wakil presiden

berdasar hasil pemilu.            

2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

9

DPR adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia

yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas anggota partai politik

peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum. DPR dianggap

sebagai salah satu lembaga yang paling korup di Indonesia.

3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Sebelum 2004 disebut Utusan Daerah, adalah lembaga tinggi negara dalam sistem

ketatanegaraan Indonesia yang anggotanya merupakan perwakilan dari setiap

provinsi yang dipilih melalui Pemilihan Umum.

DPD memiliki fungsi: a)Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan

pertimbangan yang berkaitan dengan bidang legislasi tertentu, b)Pengawasan atas

pelaksanaan Undang-Undang tertentu.

5. Presiden dan Wakil Presiden

Sebagai konsekuensi dari sistem pemerintahan Indonesia yang menganut presidensiil

, maka presiden memiliki dua kekuasaan sekaligus yaitu sebagai kepala

pemerintahan (eksekutif) dan sebagai kepala negara.

Wewenang, kewajiban, dan hak Presiden antara lain:

a. Sebagai kepala pemerintahan (UUD 1945 pasal 4 ayat 1)

b. Mengangkat menteri

6. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

BPKadalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang

memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri. Anggota

BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan

Dewan Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh Presiden.

Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD.

7. Mahkamah Agung (MA)

Mahkamah Agung adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan

Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan

Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya.

Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum,

lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata

usaha negara. Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan wewenang MA

adalah:

10

a. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-

undangan di bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang

diberikan oleh Undang-Undang

b. Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi

c. Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberikan grasi dan

rehabilitasi.

8. Komisis Yudisial (KY)Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 22 tahun

2004 yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim

agung. Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan

wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran

martabat, serta perilaku hakim.

Tugas Komisi Yudisial = Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung, dengan tugas

utama:

a. Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung

b. Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung

c. Menetapkan calon Hakim Agung

d. Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR

e. Menjaga dan Menegakkan Kehormatan, Keluhuran Martabat Serta Perilaku

Hakim.

9. Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Konstitusi adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan

Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan

Mahkamah Agung. Pasal 24 ayat (2) UUD 1945 menyatakan, Kekuasaan kehakiman

dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di

bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,

lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh

sebuah Mahkamah Konstitusi. Dengan demikian, Mahkamah Konstitusi adalah suatu

lembaga peradilan, sebagai cabang kekuasaan yudikatif, yang mengadili perkara-

perkara tertentu yang menjadi kewenangannya berdasarkan ketentuan UUD 1945.

10. Bank Sentral

Bank Sentral Indonesia adalah Bank Indonesia (BI), yang merupakan lembaga

negara independent, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak lain dalam

menjalankan tugasnya.  Tujuan Bank Sentral adalah mencapai dan menjaga

kestabilan nilai rupiah. BI memiliki wewenang :

11

a. Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi

b. Melakukan pengendalian moneter

c. Melaksanakan kebijakan nilai tukar

d. Mengelola cadangan devisa

11. Komisi Pemilihan Umum (KPU)Lembaga ini berfungsi sebagai penyelenggara pemilihan umum, bersifat nasional,

tetap, dan mandiri. Terdiri dari KPU pusat, KPU provinsi, dan KPU kota. Anggota

KPU pusat sebanyak 7 orang, KPU provinsi 5 orang, dan KPU kabupaten juga 5

orang. Masa jabatan KPU semua jenjang 5 tahun terhitung sejak mengucapkan

sumpah atau janji. 

12. Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah daerah-daerah provinsi.

Daerah provinsi dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah kota. Setiap daerah

provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota mempunyai pemerintahan daerah yang

diatur dalam undang-undang. Jadi Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan

urusan pemerintah yang dilakukan oleh pemerintah daerahdan DPRDmenurut asa

otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem

dan prinsip NKRI sebagai yang dimaksud dalam UUD 1945. Pemerintahan Daerah

Provinsi terdiri atas Pemerintah Daerah Provinsi dan DPRD Provinsi, dan

Pemerintah Daerah kabupaten/kota terdiri atas Pemerintah Daerah kabupaten/kota

dan DPRD kabupaten/kota. Pimpinan pemerintah daerah provinsi adalah gubernur,

kabupaten bupati, dan kota adalah wali kota.

13. Sistem Pemilihan Umum di Indonesia

Pemilu di Indonesia sejak pertama kali diadakan pada tahun 1995 adalah untuk

memilih anggota legislatif untuk memilih anggota legislatif, yang sekarang disebut

pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR,DPD, dan DPRD, baik DPRD provinsi

kabupaten maupun kota. Sejak tahun 2004 pemilu dilakukan untuk memilih Presiden

dan Wakil Presiden, dan beberapa tahun kemudian pemilu juga untuk memilih

Gubernur, Bupati, dan wakil walikota. Pemilu inilah kemudian disebut dengan

pemilu eksekutif. Tahapan Penyelenggara pemilu legislatif sebagaimana diatur UU.

No. 10 Tahun 2008 meliputi :

1. Pemuthakiran data dan penyusunan daftar pemilih

2. Pendaftaran peserta pemilu

3. Penetapan peserta pemilu

4. Penetapan jumlah kursi dan daerah pemilihan

12

5. Pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi atau daerah

6. Masa kampanye

7. Masa tenang

8. Pemungutan dan penghitungan suara

9. Penetapan hasil pemilu

10. Pengucapan janji anggota DPR, DPD, DPRD provinsi atau daerah

 

                                                 

    

BAB III

  PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang

bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan

penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi

empat institusi pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu,

terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri.

Pembagian sistem pemerintahan negara secara modern terbagi dua, yaitu

presidensial dan ministerial (parlemen). Pembagian sistem pemerintahan presidensial dan

parlementer didasarkan pada hubungan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Dalam

sistem parlementer, badan eksekutif mendapat pengwasan langsung dari legislatif.

Sebaliknya, apabila badan eksekutif berada diluar pengawasan legislatif maka sistem

pemerintahannya adalah presidensial.

Dalam sistem pemerintahan negara republik, lebaga-lembaga negara itu berjalan

sesuai dengan mekanisme demokratis, sedangkan dalam sistem pemerintahan negara

monarki, lembaga itu bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang berbeda.

 

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak kekurangan dan

jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran  yang bersifat

membangun sangat lah penulis harapkan terutama dari bapak dosen pembimbing dan

rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang, semoga

makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan menambah wawasan kita.

                                                                                           

13

DAFTAR PUSTAKA

Muthali’in, Achmad 2012 Bahan Ajar PLPG Pendalaman Materi Bidang Studi PKN SD

Surakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan

http://www.triwahyu.web.id/2012/sistem-pemerintahan-indonesia.html

http://41707011.blog.unikom.ac.id/sistem-pemerintahan.1ay

https://suyatno2007.wordpress.com/2015/09/09/tinjauan-yuridis-tentang-yurisprudensi-

sebagai-sumber-hukum-tata-pemerintahan-yang-faktual-oleh-suyatno-s-pd/

14