kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh...

60
PENCEMARAN AIR LAUT Makalah disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Lingkungan yang dibimbing oleh : Dra. Dewi Widyabudiningsih, MT Oleh Ika Fitri Hadiyanti, NIM 121431012 Rusydiana Abdullah, NIM 121431023 Sita Rahmi Dewi, NIM 121431025 PROGRAM STUDI ANALIS KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2013

Transcript of kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh...

Page 1: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

PENCEMARAN AIR LAUT

Makalah

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Lingkungan yang

dibimbing oleh :

Dra. Dewi Widyabudiningsih, MT

Oleh

Ika Fitri Hadiyanti, NIM 121431012

Rusydiana Abdullah, NIM 121431023

Sita Rahmi Dewi, NIM 121431025

PROGRAM STUDI ANALIS KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2013

Page 2: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya

kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “PENCEMARAN AIR

LAUT” ini membahas tentang pencemaran laut, sumber pencemar, dampak pencemar dan

cara mengatasi dampak pencemaran tersebut.

Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu penulisan makalah ini.

Penulis sadar bahwa dalam makalah ini belum sempurna, Hal itu di karenakan

keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi pengetahuan.

Akhir kata, penulis memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat

banyak kesalahan.

Bandung, Oktober 2013

i

Page 3: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

BAB II LANDASAN TEORI3

2.1 Laut dan Pantai 3

2.1.1 Definisi Laut 3

2.1.2 Sejarah Terbentuknya Laut 3

2.1.3 Manfaat Laut 4

2.1.4 Jenis/Macam Laut 4

2.1.5 Pantai 5

2.1.6 Garis Pantai 5

2.2 Pencemaran 5

2.2.1 Definisi Pencemaran 5

2.2.2 Jenis Pencemaran 6

2.2.3 Dampak Pencemaran 6

2.3 Pencemaran Laut dan Pantai 7

2.3.1 Sumber Pencemaran Laut dan Pantai 8

2.3.2 Dampak Pencemaran Laut dan Pantai 12

2.3.3 Dasar Hukum Pencemaran di Laut 14

2.3.3.1 London Dumping 1972 14

2.3.3.2 MARPOL (1973/1978) 17

ii

Page 4: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

2.3.3.3 OPRC 21

2.3.3.4 Civil Liability Convention 24

BAB III PEMBAHASAN 30

3.1 Kasus Pencemaran Laut dan Pantai 30

3.1.1 Pencemaran oleh Minyak 30

3.1.2 Pencemaran oleh Logam Berat 31

3.1.3 Pencemaran oleh Sampah di Pantai sekitar Jakarta 31

3.1.4.Pencemaran Akibat Eutrofikasi 32

3.2 Penyelesaian / Solusi dari Kasus di atas 32

3.2.1 Kasus Tumpahan Minyak Kapal Showa Maru 32

3.2.2 Kasus Teluk Buyat 32

3.2.3 Kasus Pencemaran oleh Sampah 33

3.2.4 Pencemaran Akibat Eutrofikasi 33

2.7 Metode Uji Penentuan Zn 33

BAB IV PENUTUP 34

4.1 Kesimpulan 34

4.2 Saran 34

Daftar Pustaka

iii

Page 5: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada mulanya orang berfikir bahwa dengan melihat luasnya lautan, maka semua hasil buangan

sampah dan sisa-sisa industri yang berasal dari aktifitas manusia di daratan seluruhnya dapat di

tampung oleh lautan tanpa menimbulkan suatu akibat yang membahayakan. Bahan pencemar yang

masuk ke dalam lautan akan diencerkan dan kekuatan mencemarnya secara perlahan-lahan akan

diperlemah sehingga membuat mereka menjadi tidak berbahaya. Dengan makin cepatnya

pertumbuhan penduduk dunia dan makin meningkatnya lingkungan industri mengakibatkan makin

banyak bahan-bahan yang bersifat racun yang dibuang ke laut dalam jumlah yang sulit untuk dapat

dikontrol secara tepat.

Dewasa ini sumberdaya alam dan lingkungan telah menjadi barang langka akibat tingkat

ekstraksi yang berlebihan over-exploitation dan kurang memperhatikan aspek keberlanjutan.

Kegagalan pengelolaan SDA dan lingkungan hidup ditengarai akibat adanya tiga kegagalan dasar

dari komponen perangkat dan pelaku pengelolaan.

Air laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan daratan, di mana buangan

limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu air laut juga sebagai tempat penerimaan polutan

(bahan cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah tersebut yang mengandung polutan kemudian masuk

ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar

dan terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk

fitoplankton, ikan, udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dan lain-lain).

Kemudian, polutan tersebut yang masuk ke air diserap langsung oleh fitoplankton. Fitoplankton

adalah produsen dan sebagai tropik level pertama dalam rantai makanan. Kemudian fitoplankton

dimakan zooplankton. Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi dibanding dalam

tubuh fitoplankton karena zooplankton memangsa fitoplankton sebanyak-banyaknya. Fitoplankton

dan zooplankton dimakan oleh ikan-ikan planktivores (pemakan plankton) sebagai tropik level kedua.

Ikan planktivores dimangsa oleh ikan karnivores (pemakan ikan atau hewan) sebagai tropik level

ketiga, selanjutnya dimangsa oleh ikan predator sebagai tropik level tertinggi.

Ikan predator dan ikan yang berumur panjang mengandung konsentrasi polutan dalam tubuhnya

paling tinggi di antara seluruh organisme laut. Kerang juga mengandung logam berat yang tinggi

karena cara makannya dengan menyaring air masuk ke dalam insangnya setiap saat dan fitoplankton

ikut tertelan. Polutan ikut masuk ke dalam tubuhnya dan terakumulasi terus-menerus dan bahkan bisa

melebihi konsentrasi yang di air.

Polutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan predator dan

pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh organisme laut

tersebut dalam konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan

berbahaya bagi kesehatan manusia. Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia

1

Page 6: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

2

adalah logam berat. WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan FAO

(Food Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak

mengonsumsi makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal

sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki kemampuan

terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.

Pencemaran laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani secara sungguh-

sungguh. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa itu pencemaran laut, bagaimana terjadinya pencemaran

laut, serta apa yang solusi yang tepat untuk menangani pencemaran laut tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Ada beberapa masalah yang dapat di angkat, dari beberapa kejadian yang terjadi terhadap laut

di masa sekarang ini, diantaranya:

1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran laut

2. Apa yang menjadi sumber dan bahan pencemaran laut

3. Apa saja dampak dari pencemaran laut

4. Apa saja kasus Pencemaran Laut yang pernah terjadi di Indonesia dan di dunia

5. Bagaimana cara mencegah dan menanggulangi terjadinya pencemaran laut dan kebijakan

untuk menangani perihal tersebut

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui informasi tentang pencemaran laut dan

pantai, penyebab utama adanya pencemaran, dampak pencemaran dan cara penanggulangan

pencemaran air laut agar timbul kesadaran dari kita semua akan  betapa pentingnya laut bagi

kehidupan yang pada akhirnya pencemaran laut  dapat dikurangi sehingga manfaat laut dapat kita

rasakan secara keseluruhan.

Page 7: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Laut dan Pantai

2.1.1 Definisi Laut

Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi

dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah merupakan air yang menutupi

permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya

air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.

2.1.2  Sejarah Terbentuknya Laut

Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat

sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 °C) karena panasnya Bumi

pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon

dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang

menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini.

Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi.

Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali

tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.

Menurut para ahli, awal mula laut terdiri dari berbagai versi; salah satu versi yang cukup

terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas

vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang

mengakibatkan terhalangnya sinar Matahari untuk masuk ke Bumi. Akibatnya, uap air di

atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan

tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah lautan.

Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang

akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat.

Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar Matahari dapat kembali masuk menyinari

Bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di Bumi juga

mengalami pengurangan dan bagian-bagian di Bumi yang awalnya terendam air mulai kering.

Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan,

menyebabkan air laut semakin asin.

Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet Bumi mulai terlihat biru karena laut yang sudah

terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut berperan dalam menyerap

energi panas yang ada, namun pada saat itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi.

Kehidupan di Bumi, menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the ocean). Namun

demikian teori ini masih merupakan perdebatan hingga saat ini.

Pada hasil penemuan geologis di tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan (yang

diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya fosil seukuran beras dari

3

Page 8: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

4

bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih di dasar laut. Hal ini

mungkin menjawab pertanyaan tentang saat-saat awal kehidupan dan di bagian lautan yang

mana terjadi awal kehidupan tersebut. Sedangkan kelautan itu sendiri adalah ilmu yang

mempelajari berbagai biota atau makhluk hidup di laut yang perlu dimanfaatkan melalui usaha

perikanan.

2.1.3 Manfaat Laut

Laut memiliki banyak fungsi / peran / manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk

hidup lainnya karena di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber daya alam yang dapat

kita manfaatkan diantaranya yaitu :

1. Tempat rekreasi dan hiburan

2. Tempat hidup sumber makanan kita

3. Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.

4. Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laun, dll.

5. Tempat barang tambang berada

6. Salah satu sumber air minum (desalinasi)

7. Sebagai jalur transportasi air

8. Sebagai tempat cadangan air bumi

9. Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan, dll

2.1.4 Jenis/Macam Laut

Jenis-jenis laut ada 3 sub, masing-masing dibedakan berdasarkan sebab terjadinya, letak

lautnya dan berdasarkan kedalaman lautnya.

Jenis/Macam Laut Berdasarkan Sebab Terjadinya :

1. Laut Ingresi : Adalah laut yang terjadi karena penurunan dasar laut dengan kedalaman 200

meter lebih.

2. Laut Transgresi : Adalah laut yang terjadi karena terjadi peninggian permukaan air laut yang

memiliki kedalaman kurang dari 200 meter.

3. Laut Regresi : Adalah laut yang ada karena proses sedimentasi lumpur daratan yang masuk

ke laut akibat erosi daratan.

Jenis/Macam Laut Berdasarkan Letak Laut :

1. Laut Tepi : Adalah laut yang ada di tepi benua.

2. Laut Pedalaman : Adalah laut yang dikelilingi oleh daratan benua yang hampir seluruhnya

terkepung benua.

3. Laut Tengah : Adalah laut yang ada di tengah-tengah antara benua.

Jenis/Macam Laut Berdasarkan Kedalaman Laut :

1. Laut Zona Litoral : Adalah laut yang berada di batas antara garis pasang surut air laut yang

bisa kering dan bisa tergenang air laut.

2. Laut Zona Neritik : Adalah laut yang mempunyai kedalaman kurang dari 200 meter.

Page 9: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

5

3. Laut Zona Batial : Adalah laut yang memiliki kedalaman laut antara 200 hingga 1800

meter.

4. Laut Zona Abisal : Adalah laut yang memiliki kedalaman yang lebih dari 1800 meter.

2.1.5 Pantai

Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah

pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut. Panjang garis pantai

ini diukur mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial suatu negara.

Menurut koreksi PBB tahun 2008, Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang

keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia. Panjang garis pantai

Indonesia tercatat sebesar 95.181 km.

2.1.6 Garis pantai

Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air

laut pasang tertinggi. Garis laut dapat berubah karena adanya abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh

hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya areal daratan.

Ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan dalam mengamankan garis pantai

seperti pemecah gelombang dan pengembangan vegetasi di pantai.

Untuk mengatasi abrasi/penggerusan garis pantai dari gelombang/ombak dapat digunakan

pemecah gelombang yang berfungsi untuk memantulkan kembali energi gelombang. Berbagai

cara yang ditempuh untuk memecahkan gelombang diantaranya dengan menggunakan tumpukan

tetrapod yang terbuat dari beton pada jarak tertentu dari garis pantai.

Hutan bakau dapat membantu mengatasi gelombang serta sekaligus bermanfaat untuk

kehidupan binatang serta tempat berkembang biak ikan-ikan tertentu. Hutan bakau disebagian

besar pantai Utara sudah hilang karena ulah manusia, yang pada gilirannya akan menggerus

pantai.

Terumbu karang juga merupakan pemecah gelombang alami, sehingga sangat perlu untuk

dilestarikan dan dikembangkan dalam mempertahankan garis pantai.

2.2 Pencemaran

2.2.1 Definisi Pencemaran

Pencemaran merupakan kemasukan bahan pencemar seperti bahan kimia,suara, panas,

cahaya dan tenaga ke dalam alam sekitar yang mengakibatkan kesan yang memusnahkan

sehingga membahayakan kesehatan manusia, mengancam sumber alam dan ekosistem, serta

mengganggu alam sekitar.

Definisi pencemaran yang lebih jelas adalah menurut Akta Kualiti Alam Sekitar 1974

yang menyatakan bahwa pencemaran adalah perubahan secara langsung atau tidak langsung

kepada sifat-sifat fisik, kimia, biologi atau radiasi dari bagian alam sekeliling dengan cara

melepaskan, mengeluarkan atau meletakkan buangan hingga menimbulkan suatu keadaan

Page 10: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

6

berbahaya atau mungkin berbahaya pada kesehatan, keselamatan atau kebaikan alam atau

organisme-organisme lain, tumbuhan dan hewan.

2.2.2 Jenis Pencemaran

Terdapat beberapa bentuk pencemaran yang mengancam bumi, yaitu :

Pencemaran udara, yaitu pembebasan bahan kimia berbahaya atau benda asing lain ke

dalam atmosfer. Contoh-contoh bahan pencemar termasuk karbon monoksida, sulfur

dioksida, klorofluorokarbon (CFC), nitrogen dioksida yang dikeluarkan oleh kenderaan dan

kilang industri.

Pencemaran air, seperti kebocoran dan pembuangan bahan kimia ke dalam sumber air atau

fenomenon eutrofikasi, hingga mengubah kandungan, keadaan dan warnanya sama ada dari

segi biologi, kimia atau fisik.

Pencemaran tanah, yaitu peresapan bahan kimia bahaya seperti logam berat, hidrokarbon

dan racun serangga ke dalam tanah, sehingga terjadinya pertukaran warna, kesuburan dan

erosi.

Pencemaran radioaktif, yaitu pelepasan bahan radioaktif ke dalam alam sekeliling.

Pencemaran bunyi yang disebabkan hingar jalan raya, pesawat dan industri, biasanya

melebihi 80 dB.

Pencemaran cahaya yang disebabkan penyinaran (iluminasi) berlebihan, lazimnya di kota

besar.

Pencemaran termal, yaitu perubahan suhu akibat kegiatan manusia, seperti penggunaan air

sebagai bahan pendingin dalam bejana kuasa elektrik.

Pencemaran visual, yaitu pemusnahan fisik alam dan perusakan keindahan alam. Yang

termasuk sampah yang berceceran dan papan iklan.

Cara tejadinya percemaran dibagi menjadi dua yaitu pencemaran oleh faktor alami, seperti akibat

bencana alam dan pencemaranoleh factor manusia. Pencemaran ini juga disebabkan sikap

segelintir kaum manusia yang tidak memiliki sikap bergantung jawab maupun cinta akan

Negara.

2.2.3 Dampak Pencemaran

Dampak pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh dan berakibat kepada

lingkungan alam saja, tetapi berakibat dan berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, hewan dan

juga manusia. Pencemaran yang masuk melalui jalur makanan dan berada dalam daur

pencemaran lingkungan cepat atau lambat akan sampai juga dampaknya pada manusia. Oleh

sebab itu manusia dalam upayanya memperoleh kualitas dan kenyamanan hidup yang lebih baik,

perlu juga untuk memperhatikan hal-hal apakah yang nantinya akan membuat terjadinya

kerusakan lingkungan. Sehingga kita akan membuat suatu upaya agar lingkungan alam yang kita

keruk SDA-Nya, segera dilakukan proses rehabilitasi terhadap alam untuk mencegah terjadinya

kerusakan yang lebih parah lagi.

Page 11: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

7

2.3 Pencemaran laut dan pantai

Pencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri,

pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam laut, yang

berpotensi memberi efek berbahaya.

Dalam sebuah kasus pencemaran, banyak bahan kimia yang berbahaya berbentuk partikel kecil

yang kemudian diambil oleh plankton dan binatang dasar, yang sebagian besar adalah pengurai

ataupun filter feeder (menyaring air). Dengan cara ini, racun yang terkonsentrasi dalam laut masuk ke

dalam rantai makanan, semakin panjang rantai yang terkontaminasi, kemungkinan semakin besar pula

kadar racun yang tersimpan. Pada banyak kasus lainnya, banyak dari partikel kimiawi ini bereaksi

dengan oksigen, menyebabkan perairan menjadi anoxic. Sebagian besar sumber pencemaran laut

berasal dari daratan, baik tertiup angin, terhanyut maupun melalui tumpahan.

Bahan pencemar yang masuk ke wilayah pesisir dan laut secara elemental bisa berasal dari

berbagai sumber. Keadaan fisik bahan pencemar dari suatu sumber bisa berbeda dengan dari sumber

lain, dengan komposisi yang berbeda-beda pula. Dengan demikian dampaknya terhadap lingkungan

juga bervariasi. Untuk itu, dalam memahami pencemaran yang terjadi di lingkungan pesisir dan laut,

beberapa hal berikut perlu dibahas, meliputi bahan pencemar apa saja yang masuk ke lingkungan,

bagaimana sifat polutan dan keadaan lingkungan pesisir dan laut tersebut, dan apa pengaruh atau

dampak dari masuknya polutan tersebut ke lingkungan.

Pencemaran laut diartikan sebagai adanya kotoran atau hasil buangan aktivitas makhluk hidup

yang masuk ke daerah laut. Sumber dari pencemaran laut ini antara lain adalah tumpahan minyak, sisa

damparan amunisi perang, buangan proses di kapal, buangan industri ke laut, proses pengeboran

minyak di laut, buangan sampah dari transportasi darat melalui sungai, emisi transportasi laut dan

buangan pestisida dari perairan. Namun sumber utama pencemaran laut adalah berasal dari tumpahan

minyak baik dari proses di kapal, pengeboran lepas pantai maupun akibat kecelakaan kapal. Polusi

dari tumpahan minyak di laut merupakan sumber pencemaran laut yang selalu menjdi fokus perhatian

dari masyarakat luas, karena akibatnya akan sangat cepat dirasakan oleh masyarakat sekitar pantai dan

sangat signifikan merusak makhluk hidup di sekitar pantai tersebut.

Pencemaran laut adalah hasil buangan aktivitas makhluk hidup yang masuk ke laut. Ada

berbagai sumber bahan pencemar yang dapat merusak laut dan dapat membunuh kehidupan yang di

laut. Seperti banyaknya ikan-ikan mati karena laut tempat mereka hidup tidak sesuai kebutuhannya.

Pencemaran laut yang terjadi di muara sungai porong bersumber pada aktivitas kapal yang hampir

setiap hari dan terdapat aliran sunga yang menuju laut.

Pembuangan lumpur ke laut tentu akan menimbulkan dampak terhadap ekosistem air terlebih di

Sungai Porong dan Sungai Aloo,membahayakan kesehatan masyarakat sekitar dan industri-

industrikelautan seperti budidaya tambak udang, ikan, dan produksi garam yang ada, namun sampai

seberapa besar risiko tersebut diperkirakan perlu dilakukan penelitian mengenai hal tersebut sebagai

Page 12: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

8

dasar pertimbangan manajemen resikonya, melalui pemantauan kualitas air badan air secara rutin dan

analisis hasil pemantauan tersebut.

2.3.1 Sumber Pencemaran laut dan pantai

Bahan-bahan kimia yang kehadirannya dalam lingkungan hidup dapat menyebabkan

terganggunya kesejahteraan hidup manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan disebut bahan

pencemar. Sebagai sumber utama terjadinya pencemar adalah:

1. Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi,

terbakarnya semak-semak, dan halilintar.

2. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:

Pencemaran oleh minyak

Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga kecelakaan-

kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan hamper tidak bisa

dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah dalam jumlah besar tiap tahun.

Apabila terjadi pencemaran miyak dilautan, ini akan mengakibatkan minyak mengapung

diatas permukaan laut yang akhirnya terbawa arus dan terbawa ke pantai.

Tumpahan minyak, disengaja maupun tidak merupakan sumber pencemaran yang

sangat membahayakan. Tumpahan minyak ke laut dapat berasal dari kapal tanker yang

mengalami tabrakan atau kandas, atau dari proses yang disengaja seperti pencucian tangki

halas, transfer minyak antarkapal maupun kelalaian awak kapal. Umumnya cemaran

minyak dari kapal tanker berasal dari pembuangan air tangki balas. Sebagai gambaran,

untuk tanker berbobot 50.000 ton, buangan air dari tangki balasnya mencapai 1.200 barel.

Minyak mentah mengandung ribuan komponen yang berbeda-beda berat

molekulnya, berwarna coklat gelap, dan merupakan cairan kental yang berbau

menyengat, yang terutama terdiri dari hidrokarbon, beberapa kandungan sulfur, dan

sedikit logam seperti vanadium dan nikel. Kebanyakan hidrokarbon memiliki berat jenis

yang lebih ringan daripada berat jenis air laut sehingga sebagian besar tumpahan minyak

akan mengapung di permukaan. Tumpahan yang mengapung di permukaan tersebut akan

mencakup luasan yang cukup besar sehingga akan menganggu aktivitas fitoplankton dan

hewan laut lainnya. Selain itu, tumpahan minyak juga mencelakakan burung air, karena

sayap mereka menjadi lengket terkena minyak. Pada kasus tumpahan minyak di pantai

Perancis, selama beberapa hari kemudian lebih dari sejuta burung mati akibat pencemaran

tersebut. Sebagian dari hidrokarbon yang memiliki berat jenis lebih besar dari air akan

tenggelam, dan bersama-sama dengan komponen logam akan mengendap di dasar laut.

Endapan tersebut akan berdampak buruk pula bagi organisme laut lainnya.

Apabila minyak mentah dipanaskan sampai 100oC, sekitar 12% dari volumenya akan

terbakar. Bila dipanaskan sampai 200oC, jumlah yang terbakar bertambah lagi 13%.

Sebesar 25% diduga merupakan fraksi yang mudah berubah yang akan menguap dari

Page 13: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

9

tumpahan di laut dalam beberapa hari. Sisa tumpahan minyak akan dimetabolisme oleh

bakteri secara perlahan, dan sebagian lagi akan menguap secara perlahan pula. Setelah

kurang lebih 3 bulan, maka semua materi yang dapat menguap akan menguap, dan materi

yang akan termakan sudah termakan atau masuk ke dalam rantai makanan. Sisa yang

persistem, yang tertinggal di lautan berupa residu aspal, yang kurang lebih sebesar 15%

dari seluruh volume tumpahan minyak. Sisa tersebut akan terus berada di lautan di bumi

ini berupa gumpalan lengket berwarna pekat.

Pencemaran oleh logam berat

Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau lebih

untuk setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah logam

ringan. Logam berat, seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd),

kromium (Cr), seng (Zn), dan nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik

yang sering menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada perairan.

Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari

masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan.

Jenis-Jenis Industri Pembuang Limbah yang Mengandung Logam Berat :

No Jenis Industri Logam Berat

1 Kertas Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn

2 Petro-chemical Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn

3 Pengelantang Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn

4 Pupuk Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn

5 Kilang minyak Cd, Cr, Cu, Pb, Ni, Zn

6 Baja Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Sn, Zn

7 Logam bukan besi Cr, Cu, Hg, Pb, Zn

8 Kendaraan bermotor, pesawat terbang Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Sn, Zn

9 Gelas, semen, keramik Cr

10 Tekstil Cr

11 Industri kulit Cr

12 Pembangkit listrik tenaga uap Cr, Zn

Logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gram/cm3 dan logam berat bersifat

tahan urai. Sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam berat semakin terakumulasi

di dalam perairan. Logam berat yang berada di dalam air dapat masuk ke dalam tubuh

manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Cat Antifouling. Penggunaan cat anti organisme penempel (antifouling) ternyata

telah menimbulkan pencemaran logam berat yang serius di laut serta sedimen di dekat

Page 14: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

10

dok dan tempat sandar kapal. Cat ini dirancang untuk secara terus-menerus mengeluarkan

racun untuk membunuh organisme penempel di dasar kapal.

Logam berat yang dilimpahkan ke perairan, baik sungai ataupun laut akan

mengalami proses-proses seperti pengendapan, adsorpsi dan absorpsi oleh organisme-

organisme perairan.Prosi (1979) menyatakan bahwa pemindahan logam berat kedalam

organisme dapat dipengaruhi pula oleh kebiasaan organisme dalam cara memakan

makanannya (feeding habit), yaitu sebagai berikut:

- Phytophagus (misal : Gastropoda, Crustacea)

- Filter feeding (misal : Zooplankton, barnacle, dan bivalva)

- Sediment feeding (misal: Polychaeta dan oligochaeta)

- Detritus feeding (misal : gastropoda, isopoda, dan amphipoda)

- Carnivorous (misal : Zooplakton, Polychaeta, gastropoda, Crustacea, larva serangga

air tawar dan ikan)

Sedangkan pengaruh logam berat terhadap organisme-organisme tersebut atas dasar daya

racunnya dibagi menjadi 2 yaitu :

- yang bersifat lethal atau mematikan -> LC50 (median lethal concentration)

- yang bersifat sublethal Pengaruh sublethal dibedakan atas 3 macam :

a. menghambat pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi

b. menyebabkan terjadinya perubahan morfologi

c. merubah tingkah laku organisme.

Pencemaran oleh sampah

Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung dan

terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah di laut adalah plastik,  sebuah

komponen yang telah dengan cepat terakumulasi sejak akhir Perang Dunia II.   Massa

plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk hingga seratus juta metrik ton.

Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk

satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit, sesak napas,

maupun termakan.

Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang di laut.

Jaring ini dikenal sebagai hantu jala  sangat membahayakan lumba-lumba, penyu, hiu,

dugong, burung laut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang membelit membatasi

gerakan, menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi hewan yang perlu untuk

kembali ke permukaan untuk bernapas.

Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut melalui sistem

daerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah ini kemungkinan mengandung logam berat

dengan konsentrasi yang tinggi. Tetapi umumnya mereka kaya akan bahan-bahan

organik, sehingga akan memperkaya kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah  yang

Page 15: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

11

tercemar yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan

mikroorganisme.

Pencemaran oleh Pestisida

Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif. Mereka

sengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk mengontrol hama

tanaman atau organisme-organisme lain yang tidak diinginkan. Idealnya pestisida ini

harus mempunyai spesifikasi yang tinggi yaitu dapat membunuh organisme - organisme

yang tidak dikehendaki tanpa merusak hewan lainnya, tetapi pada kenyataannya pestisida

bisa membunuh biota air yang ada di laut.

Hewan biasanya menyimpan organochloride di dalam tubuh mereka. Beberapa

organisme air termasuk ikan dan udang ternyata menumpuk bahan kimia didalam

jaringan tubuhnya.

Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu grup bahan kimia

yang disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup ini.

Pestisida jenis ini termasuk golongan yang mempunyai ikatan molekul yang sangat

kuat dimana molekul-molekul ini kemungkinan dapat bertahan di alam sampai beberapa

tahun sejak mereka mulai dipergunakan. Hal itu sangat berbahaya karena dengan

digunakannya golongan ini secara terus menerus akan membuat mereka menumpuk di

lingkungan dan akhirnya mencapai suatu tingkatan yang tidak dapat ditolerir lagi dan

berbahaya bagi organism yang hidup didaerah tersebut.

Hewan biasanya menyimpan organochloride di dalam tubuh mereka. Beberapa

organisme air termasuk ikan dan udang ternyata menumpuk bahan kimia didalam

jaringan tubuhnya.

Pencemaran akibat proses Eutrofikasi

Peristiwa Eutrofikasi adalah kejadian peningkatan/pengkayaan nutrisi, biasanya

senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam ekosistem. Hal ini dapat

mengakibatkan peningkatan produktivitas primer (ditandai peningkatan pertumbuhan

tanaman yang berlebihan dan cenderung cepat membusuk). Efek lebih lanjut termasuk

penurunan kadar oksigen, penurunan kualitas air, serta tentunya menganggu kestabilan

populasi organisme lain.

Muara merupakan wilayah yang paling rentan mengalami eutrofikasi karena nutrisi

yang diturunkan dari tanah akan terkonsentrasi.  Nutrisi ini kemudian dibawa oleh air

hujan masuk ke lingkungan laut , dan cendrung menumpuk di muara.

The World Resources Institute telah mengidentifikasi 375 hipoksia (kekurangan

oksigen) wilayah pesisir di seluruh dunia. Laporan ini menyebutkan kejadian ini

terkonsentrasi di wilayah pesisir di Eropa Barat, Timur dan pantai Selatan Amerika

Serikat, dan Asia Timur, terutama di Jepang. Salah satu contohnya adalah meningkatnya

Page 16: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

12

alga merah (red tide) secara signifikan yang membunuh ikan dan mamalia laut serta

menyebabkan masalah pernapasan pada manusia dan beberapa hewan domestik.

Umumnya terjadi saat organisme mendekati ke arah pantai.

Pencemaran akibat polusi kebisingan

Kehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau suara dari

sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan frekuensi sonar

angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di laut daripada di udara.

Hewan laut, seperti paus, cenderung memiliki penglihatan lemah, dan hidup di

dunia yang sebagian besar ditentukan oleh informasi akustik. Hal ini berlaku juga untuk

banyak ikan laut yang hidup lebih dalam di dunia kegelapan. Dilaporkan bahwa antara

tahun 1950 dan 1975, ambien kebisingan di laut naik sekitar sepuluh desibel (telah

meningkat sepuluh kali lipat).

Sumber suara di laut antara lain :

1. Sumber alami

Suara di laut yang timbul akibat proses alami terbagi dalam dua yaitu proses fisika

serta proses biologi. Proses fisika ini antara lain : aktivitas tektonik, gunung api dan

gempa bumi, angin, gelombang. Sedangkan contoh dari aktivitas biologis misalnya

suara dari mamalia laut dan ikan.

2. Lalu lintas kapal

Banyak dari kapal-kapal yang beroperasi di laut menimbulkan kebisingan yang

berpengaruh pada ekosistem laut dan umumnya berada pada batasan suara 1000Hz.

Kapal-kapal Tanker Besar yang beroperasi mengangkut minyak biasanya

mengeluarkan suara dengan level 190 desibel atau sekitar 500Hz. Sedangkan untuk

ukuran kapal yang lebih kecil biasanya hanya menimbulkan gelombang suara

sekitar 160-170 desibel. Kapal-kapal ini menimbulkan sejenis tembok virtual yang

disebut “white noise” yang memiliki kebisingan konstan. White noise dapat

menghalangi komunikasi antara mamalia di laut sampai batas untuk area yang lebih

kecil. Selain kapal Tanker juga Kapal-kapal besar lainnya sejenis Cargo yang

membawa petikemas memiliki kebisingan yang cukup menimbulkan pencemaran

suara di laut.

2.3.2 Dampak Pencemaran Laut dan Pantai

a. Logam berat

Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh Logam Berat di dalam Tubuh Manusia :

Barium (Ba): Dalam bentuk serbuk, mudah terbakar pada temperatur ruang. Jangka

panjang, menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya sistem syaraf.

Cadmium (Cd): Dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup dari udara

atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat beracun. Jangka

Page 17: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

13

panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid, dicurigai dapat menyebabkan

hipertensi

Kromium (Cr): Kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada jaringan

tubuh. Jangka panjang, peningkatan sensitivitas kulit dan kerusakan pada ginjal

Timbal (Pb): Beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap. Jangka panjang,

menyebabkan kerusakan otak dan ginjal; kelainan pada kelahiran

Raksa (Hg): Sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka

panjang, beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada kelahiran.

Perak (Ag): Beracun. Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit, mata

dan membran mukosa (mucus)

b.  Tumpahan minyak

Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang

diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk membersihkannya, mereka

menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari diri sendiri serta

dapat menyebabkan keracunan pada burung tersebut.

c.  Sampah

Banyak hewan yang hidup pada atau di laut mengonsumsi plastik karena tak jarang

plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik tidak dapat

dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan hewan ini,  sehingga menyumbat

saluran pencernaan dan menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi. Selain

berpengaruh terhadap kesehatan biota laut, adanya sampah dilaut juga nerpengaruh terhadap

kesehatan manusia. Penyakit yang paling sederhana seperti gatal-gatal pada kulit setelah

bersentuhan dengan air laut, dll.

d.  Pestisida

Pengaruh pestisida terhadap kehidupan organisme air :

1. Penumpukan pestisida dalam jaringan tubuh, bersifat racun dan dapat mempengaruhi

system syaraf pusat.

2. Bahan aktifnya selain bisa membunuh organism perairan, juga dapat merubah tingkah

laku ikan dan menghambat perkembangan telur moluska dan juga ikan.

3. Daya racun berkisar dari rendah-tinggi. Moluska cenderung lebih toleran terhadap racun

pestisida dibandingkan dengan Crustacea dan teleostei (ikan bertulang sejati), dll.

e.  Eutrofikasi

Eutrofikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga

dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis. Karena terlalu

banyak maka alga dan fitoplankton di bagian bawah akan mengalami kematian secara

massal,  serta terjadi kompetisi dalam mengonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme pada

Page 18: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

14

tempat tersebut. Sisa respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi

anoxic dan menyebabkan kematian massal pada hewan-hewan di perairan tersebut.

g.  Polusi kebisingan

Gangguan bunyi-bunyi dapat saja menghasilkan frekuensi atau intensitas yang dapat

berbentrokan atau bahkan menghalangi suara/bunyi biologi yang penting, yang menjadikan

tidak terdeteksi oleh mamalia laut. Padahal seperti diketahui bahwa suara-suara biologi ini

penting seperti untuk mencari mangsa, navigasi, komunikasi antara ibu dan anak, untuk

manarik perhatian, atau melemahkan mangsa.

Klasifikasi efek fisik yang dapat mempengaruhi mamalia laut

Pengaruh dan Efek Pencemaran Laut

No

.Pengaruh Efek

1Tidak Berhubungan

langsung

Merusak jaringan tubuh

Kejang urat yang disebabkan tekanan udara yang tiba-tiba

2Berhubungan

langsung

Merusak telinga

Gangguan pendengaran permanen atau sementara

3 Kelakuan

Perubahan Perilaku

Modifikasi perilaku

Berpindah tempat dari area (jangka panjang atau pendek)

4 Stress

Menurunkan tingkat kelangsungan hidup

Mudah terserang penyakit

Berpotensi dipengaruhi oleh efek kumulatif yang negatif

(misalnya polusi   kimia kombinasi dengan stress suara)

Peka terhadap suara

2.3.3 Dasar Hukum Pencemaran di Laut

Dasar Hukum Lingkungan Internasional terhadap Pencemaran di Laut

2.3.3. 1 Convention on the Prevention of Marine Pollution by Dumping of Wastes

and Other Matter (London Dumping) 1972 :

Convention on the prevention of Marine Pollution by Dumping Wastes and

Other Matter atau yang lebih dikenal dengan London Dumping, adalah konvensi

Internasional yang ditandatangani pada tanggal 29 Desember 1972 dan mulai berlaku

pada 30 Agustus 1975 adalah konvensi internasional yang merupakan perpanjangan

dari isi pada Konvensi Stockholm. Konvensi ini pada dasarnya secara garis besar

membahas tentang larangan dilakukannya pembuangan limbah di lingkungan laut

secara sengaja. Tujuan dari konvensi ini adalah melindungi dan melestarikan

lingkungan laut dari segala bentuk pencemaran yang menimbulkan kewajiban bagi

peserta protokol untuk mengambil langkah-langkah yang efektif, baik secara sendiri

Page 19: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

15

atau bersama-sama, sesuai dengan kemampuan keilmuan, teknik dan ekonomi mereka

guna mencegah, menekan dan apabila mungkin menghentikan pencemaran yang

diakibatkan oleh pembuangan atau pembakaran limbah atau bahan berbahaya lainnya

di laut. Peserta protokol juga berkewajiban untuk menyelaraskan kebijakan mereka

satu sama lain.

Pengertian pembuangan (dumping) pada protokol 1996 ini adalah setiap

penyimpanan limbah di dasar laut dan lapisan dasar laut atas kapal-kapal, pesawat

udara, anjungan-anjungan, dan setiap tindakan menelantarkan atau menghancurkan

tepat di atas anjungan-anjungan hanya untuk tujuan memusnahkan dengan sengaja.

Pengecualian dari definisi ini adalah pembuangan yang pada protokol ini mendapat

tambahan yaitu tindakan meninggalkan bahan-bahan (seperti kabel, pipa, dan peralatan

riset kelautan) di laut, yang ditempatkan untuk suatu tujuan selain pembuangan.

Kewajiban negara-negara :

1. Kewajiban dari negara peserta protokol adalah menerapkan prinsip precautionary

approach atau suatu pendekatan kesiapsiagaan untuk melindungi lingkungan laut

dari pembuangan limbah atau bahan lainnya.

2. Kewajiban yang lain adalah melaksanakan prinsip Polluters pays principle, yaitu

bahwa pelaku pencemaran harus secara prinsip menanggung biaya pencemaran.

3. Kewajiban selanjutnya adalah untuk tidak boleh memindahkan, baik secara

langsung atau tidak langsung, kerusakan dan suatu kawasan lingkungan lainnya

atau mengubah satu bentuk pencemaran ke bentuk lainnya.

4. Negara peserta protokol juga berkewajiban melarang pembuangan setiap limbah

atau bahan beracun lainnya dengan pengecualian yang terdaftar dalam lampiran 1

dimana pembuangannya harus mendapat izin terlebih dahulu

5. Negara peserta juga wajib menerapkan persyaratan administratif atau hukum

untuk menjamin bahwa penerbitan izin-izin dan syarat-syarat perizinan tersebut

sesuai dengan yang diatur pada lampiran 2 protokol 1996 ini. Selain itu praktek

pembakaran limbah atau bahan lain ke negara-negara lain untuk pembuangan

atau pembakarannya adalah termasuk hal yang dilarang dalam protokol ini dan

negara peserta harus melarangnya. Pengecualian-pengecualian terhadap larangan

yang diatur dalam protokol ini adalah keharusan untuk mendapatkan izin dan

melakukan pembakaran di laut bila keadaan darurat akibat tekanan atau cuaca,

atau dalam hal dimana timbul ancaman bahaya terhadap jiwa manusia dan

pembuangan adalah menjadi satu-satunya cara untuk menghindari ancaman

tersebut.Negara peserta wajib untuk menunjuk suatu badan atau badan-badan

untuk menangani perizinan, membuat catatan-catatan tentang sifat dan banyaknya

limbah atau bahan lain serta kualitas dari limbah atau bahan lain yang sebenarnya

Page 20: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

16

telah dibuang, lokasi, waktu serta cara pembuangannya. Badan tersebut juga

melakukan pemantauan secara individu atau bekerjasama dengan negara-negara

peserta lainnya.

6. Negara peserta juga harus mengambil beberapa langkah antara lain :

a. Melakukan pencegahan dan menghukum tindakan-tindakan yang

bertentangan dengan protokol ini.

b. Menjamin melalui penerapan yang tepat pada kapal-kapal dan pesawat udara

yang dimiliki dioperasikan dan bertindak menurut cara-cara yang tidak

bertentangan dengan protokol ini.

Tindakan pencegahan dan penjaminan pelaksanaan penerapan yang tepat

tersebut diberlakukan terhadap kapal-kapal dan pesawat udara yang:

a. Terdaftar di wilayah terbang atau terbang dengan bendera negara tersebut.

b. Mengangkut di wilayahnya, limbah atau bahan lain yang dibuang atau dibakar

dilaut.

c. Melakukan pembuangan atau pembakaran di laut termasuk anjungan-anjungan.

Pengecualian terhadap keberlakuan protokol ini adalah bagi kapal-kapal dan

pesawat udara yang berhak atas kekebalan suatu negara berdasarkan hukum

internasional dan bahwa hanya negara tersebut yang dapat menerapkan ketentuan-

ketentuan terhadap kapal-kapal dan pesawat udara yang dimaksud.

Dalam penerapan protokol ini, negara peserta melakukan pertemuan

konsultatif untuk menerapkan ketentuan-ketentuan terhadap kapal-kapal dan pesawat

udara yang dimaksud.

Dalam penerapan protokol ini, negara peserta melakukan pertemuan

konsultatif untuk menetapkan prosedur-prosedur dan mekanisme-mekanisme yang

diperlukan untuk mengevaluasi dan mendorong ditaatinya ketentuan-ketentuan dari

protokol ini. Dari rekomendasi pertemuan maka dibuatlah prosedur dan mekanisme-

mekanisme pelaksanaannya, termasuk kerjasama pelaksanaannya, termasuk kerjasama

dengan negara-negara yang bukan merupakan peserta. Untuk terlaksananya protokol

ini, maka dalam suatu kawasan regional yang memiliki kesamaan geografi dan

memiliki kepentingan yang sama terhadap pencegahan atau bahkan penghentian

pencemaran akibat pembuangan atau pembakaran atas limbah atau bahan lain yang

bisa berakibat pada rusaknya lingkungan, maka dibuatlah perjanjian-perjanjian

regional dan juga guna menyelaraskan dengan konvensi yang berbeda tetapi memiliki

relevansi pada protokol ini.

Page 21: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

17

2.3.3.2 International Convention for the Prevention of Pollution from Ships

1973/1978 (MARPOL 1973/1978)

Marpol adalah sebuah peraturan internasional yang bertujuan untuk mencegah

terjadinya pencemaran di laut. Setiap sistem dan peralatan yang ada di kapal yang

bersifat menunjang peraturan ini harus mendapat sertifikasi dari klas. Isi dalam marpol

bukan melarang pembuangan zat-zat pencemar ke laut, tetapi mengatur cara

pembuangannya. Agar dengan pembuangan tersebut laut tidak tercemar (rusak), dan

ekosistim laut tetap terjaga.

Marpol memuat 6 (enam) Annexes yang berisi regulasi-regulasi mengenai

pencegahan polusi dari kapal terhadap :

Annex I - Oil (Minyak)

Annex II-Nixious Liquid Substance Carried in Bulk (cairan Nox berbentuk curah)

Annex III - Harmful Substance in Packages Form (barang-barang berbahaya

dalam kemasan)

Annex IV - Sewage (air kotor/air pembuangan)

Annex V - Garbage (sampah)

Annex VI - Air Pollution (polusi udara)

Annex I – Oil (Minyak)

Beberapa aturan tentang cara membuang limbah yang termuat dalam annex ini

dimana kapal masih membuang minyak kelaut dengan ketentuan :

1. Konsentrasi minyak harus < 15 ppm (part per million). Kapal dalam keadaan

berlayar, lokasi pembuangan > 12 mil laut dari pantai terdekat.

2. Tiap 30 liter minyak harus di buang secara merata sepanjang 1 mil (30 ltr/mil ).

Kapal dalam keadaan berlayar, lokasi pembuangan > 50 mil laut dari pantai

terdekat.

Pembuangan keluar kapal, pada umumnya hanya di perbolehkan dilaut. Tetapi

tidak di laut spesial. Ini tidak di perbolehkan. Yang termasuk dalam laut spesial

adalah: Mediterranean sea, Baltic sea, Black sea, Red sea, Gulf area, Gulf of Aden,

Antartic, North west European waters & North sea.

Peralatan untuk membantu cara pembuangan dan untuk pengawasan dalam

pelaksanaan Marpol:

1. ODME

2. CWS

3. Oil / Water Interfance Detector

4. Incinerator

5. Oil Record Book Vol I. untuk kamar mesin. Vol II. Untuk Bag deck., Cargo

Record Book utk Chemical tanker, Garbage Record Book.

Page 22: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

18

6. SOPEP ( Ship Oil Pollution Emergency Plan )

Annex II - Nixious Liquid Substance Carried in Bulk (cairan Nox berbentuk

curah)

Kategori bahan-bahan kimia yang dimaksud dalam annex ini adalah:

• Kategori X: NOx jika dibuang ke laut dianggap menimbulkan tingkat bahaya

paling tinggi kepada lingkungan laut, kesehatan manusia, sehingga diberikan

larangan untuk pembuangan zat kimia tipe ini.

• Kategori Y: NOx jika dibuang ke laut menimbulkan bahaya terhadap lingkungan

laut dan kesehatan manusia, sehingga diberikan batasan mengenai jumlah dan

kualitas zat kimia ini untuk dibuang ke laut.

• Kategori z: NOx jika dibuang ke laut menimbulkan bahaya yang relative kecil

terhadap lingkungan laut dan kesehatan manusia, sehingga diberikan batasan yang

tidak terlalu ketat tentang pembuangan zat kimia ini ke laut.

• Substansi lainnya: adalah substansi diluar kategori X, Y, dan Z karena tidak

menimbulkan bahaya apapun jika dibuang ke laut.

Annex III - Harmful Substance in Packages Form (barang-barang

berbahaya dalam kemasan)

Substansi berbahaya dan kemasan yang dimaksud adalah substansi yang

masuk dalam kriteria IMDG (International Maritime Dangerous Good) code.

Peraturan ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pencemaran laut oleh barang-

barang yang memiliki sifat berbahaya (baik secara fisis maupun kimia) sehingga perlu

mendapatkan perlakuan-perlakuan khusus. Sebagai pengimplementasian dari aturan

tersebut, maka harus dilakukan beberapa prosedur sebagai berikut:

• Packing: kemasan harus cukup untuk meminimalisasi bahaya yang mungkin

ditimbulkan kepada lingkungan.

• Marking and labeling: Kemasan yang berisi substansi berbahaya harus dilengkapi

dengan informasi terperinci dan terpasang label bahwa merupakan marine

pollutant. Material untuk penandaan dan pemberian label harus bertahan selama 3

bulan pelayaran.

• Documentation: Semua barang harus dilengkapi dengan sertifikat-sertifikat

sebagai bahan pemeriksaan.

• Stowage: Semua barang yang berbahaya harus tersimpan dengan aman sehingga

tidak menimbulkan pencemaran pada lingkungan laut dengan tidak

membahayakan kapal dan penumpangnya.

• Quantity limitations: Pembatasan jumlah substansi yang sekiranya dapat

membahayakan lingkungan laut.

Page 23: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

19

Annex IV - Sewage (air kotor/air pembuangan)

Ada ribuan spesies laut (termasuk bakteri dan mikrobia yang lainnya,

invertebrate kecil, kista, dan larva berbagai spesies) yang terkandung dalam air ballast

kapal. Ketika kapal melakukan proses ballasting dan deballasting maka akan terjadi

pertukaran organisme di satu daerah dengan daerah lainnya. Proses ini berlangsung

selama bertahun-tahun selama kapal beroperasi di dunia. Hal ini mengakibatkan

keseimbangan ekosistem terganggu. Karena organism asli  bercampur dengan

organism pendatang menyebabkan banyak terjadi mutasi genetika.

Untuk itu dikeluarkan peraturan tentang manajemen air ballast. Hal ini

dimaksudkan untuk megurangi penyebaran organism laut yang tidak terkendali lagi.

Berikut adalah standar manajemen air ballast disesuaikan dengan ukuran kapal dan

tahun pembuatan:

Standar manajemen air balas berdasar regulasi D-1:

a. Ketika proses pengisian atau pengosongan ballast, system kapal harus

mampu mengisi atau mengosongkan sedikitnya 95% dari total kapasitas

tangki ballast.

b. Untuk kapal dengan menggunakan metode pumping-through, kemampuan

pompa harus  dapat memompa menerus selama pengisian 3x volume tangki

balas.

Standar manajemen air balas berdasar regulasi D-2:  Kapal dengan sistem

manajemen air balas tidak boleh mengeluarkan lebih dari 10 organisme hidup

tiap meter kubik  atau setara dengan ukuran lebih dari 50 mikrometer dan tidak

boleh mengeluarkan lebih dari 10 organisme hidup tiap milliliter untuk ukuran

kurang dari 50 mikrometer. Indicator discharge mikroorganisme tidak boleh

melebihi konsentrasi yang ditentukan berikut:

Toxicogenic vibrio cholera kurang dari 1 cfu ( colony forming unit ) tiap 100

mililiter atau kurang dari 1 cfu per gram zooplankton

Eschericia coli kurang dari 250 cfu per 100 mililiter

Intestinal entericocci kurang dari 100 cfu per 100 mililiter. System manajemen air

balas harus disetujui oleh pihak sesuai dengan regulasi IMO. Ada beberapa

perlakuan untuk menangani masalah ini. Beberapa diantaranya adalah dengan

proses kimia dan proses fisika.

Proses kimia: dilakukan perlakuan khusus terhadap air balas dengan bahan kimia

seperti chlorine atau ozone untuk membunuh organism yang terkandung di

dalamnya.

Proses fisika: dapt dilakukan dengan radiasi ultra violet, pemanasan, penyaringan,

dan sedimentasi.

Page 24: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

20

Annex V - Garbage (sampah)

Beberapa tipe sampah dapat diklasifikasi sebagai berikut:

Plastic ( tali sintetis, jala, tas plastic, dll )

Sampah campuran

Sisa makanan

Kertas, kain, kaca, metal

Implementasi regulasi:

Pemasangan plakat

Setiap kapal dengan panjang lebih dari 12 meter harus tersedia plakat sebagai

peringatan kepada kru kapal tentang pembuangan sampah.

Ship garbage management plan

Setiap kapal di atas 400 ton GT dan kapal dengan kapasitas kru 15 orang atau

lebih harus memiliki garbage management plan yang harus dipatuhi semua kru.

Hal ini termasuk pemisahan sampah berdasarkan jenisnya, dan pemasangan

fasilitas treatment untuk sampah, contoh: incinerator.

Ship garbage record book

Setiap kapal di atas 400 ton GT dan kapal dengan kapasitas kru 15 orang atau

lebih harus bisa menunjukkan garbage record book kepada pihak pelabuhan

ketika akan berlabuh.

Annex VI - Air Pollution (polusi udara)

1. Persyaratan annex VI dari marpol " Regulation for the Prevention for Air

Pollution from Ships " akan     mulai diberlakukan pada tanggal 19 Mei 2005.

2. Survey dan Sertifikasi dilaksanakan sesuai Regulasi 5 untuk kapal dengan GT 400

keatas (termasuk anjungan lepas pantai yang terpasang tetap dan terapung).

3. Untuk kapal dengan GT kurang dari 400 ditetapkan oleh Pemerintah cq

Dit.Jen.Perhubungan Laut.

4. Survey terhadap persyaratan Regulasi 13 Mesin diesel dan perlengkapannya

dalam rangka pemenuhannya     terhadap Regulasi 13 dari annex VI harus

dilaksanakan sesuai NOx Technical Code.

5. Jenis Survey sesuai annex VI adalah

Survey awal (initial survey) dilaksanakan sebelum kapal dioperasikan atau

sebelum sertifikat yang disyaratkan sesuai Regulasi 6 dari annex diterbitkan

untuk pertama kalinya.

Survey berkala/tahunan (periodical/annual survey) pada kurun/interval waktu

yang ditetapkan oleh Pemerintah cq Dit.Jen Perhubungan Laut.

Sebuah survey antara selama masa berlaku sertifikat (sesuai Regulasi 9 masa

berlaku sertifikat adalah 5 tahun).

Page 25: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

21

Survey tahunan dan survey antara harus dilakukan pada sertifikat yang

diterbitkan sesuai Regulasi 6.

Semua jenis survey diatas dilaksanakan untuk memastikan bahwa

perlengkapan, sistem, fitting, susunan dan material memenuhi persyaratan dari

annex VI.

Rinci survey lainnya sesuai Regulasi 5.

5. Sertifikasi/penerbitan sertifikat. " International Air Pollution Prevention

(IAPP) Certificate " diterbitkan setelah     survey dilaksanakan sesuai

persyaratan dalam Regulasi 5 dari annex VI.

Sesuai Regulasi 9 masa berlaku IAPP Certificate adalah 5 tahun terhitung

mulai tanggal diterbitkan dan tidak dapat diperpanjang, kecuali dalam hal-hal

sesuai paragrap 3 dari Regulasi 9.

Bentuk/Format IAPP Certificate adalah sebagaimana tercantum dalam

APPENDIX I (Regulasi 8) dari annex VI dan dilengkapi halaman untuk

pengukuhan/endorsement untuk survey tahunan dan survey antara.

IAPP Certificate menjadi tidak berlaku dalam hal-hal sebagai berikut:

a. Jika pemeriksaan dan survey tidak dilaksanakan dalam jangka waktu

sebagaimana tercantum dalam Regulasi 5.         

b. Jika perubahan yang signifikan telah dilaksanakan terhadap perlengkapan,

sistim, fitting, susunan dan material tanpa persetujuan dari Pemerintah cq

Dit.Jen.Perhubungan Laut, kecuali jika penggantian perlengkapan atau

fitting telah memenuhi persyaratan annex VI.

6. Pemeriksaan dan persetujuan gambar rancangan dari perlengkapan, sistim, fitting,

susunan dan material dari mesin diesel kapal sesuai Regulasi 13 dari ANNEX VI -

NOx Code.

7.  Pemeriksaan persetujuan dan penerbitan "IMO Type Approval Certificate for

Incinerators" dilaksanakan     mengacu kepada :

Appendix IV dan Regulasi 16 dari annex VI.

Resolusi MEPC 76 (40) "Standard Specification for Shipboard Incinerators"

Resolusi MEPC 93 (45) "Ammendments to the Standard Specification for

Shipboard Incinerators"

2.3.3.3 The International Convention on Oil Pollution Preparedness Response and

Cooperation (OPRC)

Konvensi Internasional yang baru dikeluarkan oleh IMO mengenai kerjasama

internasional untuk menanggulangi pencemaran yang terjadi akibat tumpahan minyak

dan barang beracun yang berbahaya telah disetujui oleh delegasi negara anggota IMO

Page 26: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

22

pada bulan Nopember 1990 dan diberlakukan mulai tanggal 13 Mei 1995 karena sudah

diterima oleh kurang lebih 15 negara anggota.

Jumlah tersebut telah dicapai pada tanggal 13 Mei 1994 setelah pemerintah

Mexico menyatakan persetujuannya.

Dalam konvensi disebutkan bahwa apabila terjadi kecelakaan dan pencemaran,

tindakan tepat segera diambil untuk menanggulanginya. Hal ini tergantung

adanya kerjasama antara rencana penanggulangan darurat di atas kapal, instalasi

perminyakan lepas pantai dan di pelabuhan serta fasilitas bongkar muatnya,

bersama-sama dengan rencana penanggulangan darurat nasional dan regional.

Konvensi ini bertujuan untuk mendorong adanya kerjasama dimaksud dan

kerjasama internasional beserta penanggulangannya, yang memungkinkan dapat

memobilisasi sarana dan peralatan secara maksimal secepat mungkin.

Konvensi ini dibentuk untuk menyediakan fasilitas kerjasama dan saling

membantu dalam menyediakan dan menangani pencemaran besar yang terjadi,

dan mendorong negara anggota untuk mengembangkan dan mempertahankan

kesanggupannya untuk menanggulangi pencemaran.

Konvensi ini berkaitan dengan masalah persiapan dan tindakan atau respon

terhadap pencemaran minyak dalam segala bentuk termasuk barang beracun dan

berbahaya yang mengancam kelestarian lingkungan maritim.

Garis besar dari konvensi ini adalah:

International Cooperation And Mutual Assistance – Kerja Sama Internasional

Saling Membantu

Negara anggota setuju melakukan kerjasama dan saling membantu anggota yang

meminta bantuan menanggulangi pencemaran yang terjadi, dengan ketentuan :

* Memiliki kesanggupan dan sarana yang cukup.

* Pihak yang meminta bantuan harus membayar kepada pihak yang membantu

biaya bantuan yang diberikan. Untuk negara berkembang, dijanjikan akan

diberikan keringanan pembayaran.

Pollution Reporting – Laporan Pencemaran Negara anggota menyetujui bahwa

kapal, offshore units, pesawat terbang, pelabuhan dan fasilitas bongkar muat

lainnya akan melaporkan semua pencemaran yang terjadi ke pantai terdekat suatu

negara atau ke penguasa pelabuhan negara tetangga terdekat, dan

memberitahukan negara tetangga termasuk IMO.

Oil Pollution Emergency Plans – Rencana Penanggulangan Pencemaran oleh

Minyak Diperlukan untuk :

* Kapal tangki minyak ukuran 150 GT atau lebih, dan kapal jenis lain ukuran

400 GRT atau lebih.

Page 27: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

23

* Semua instalasi terpasang atau terapung lepas pantai atau struktur yang

digunakan dalam kegiatan operasi migas, eksplorasi, produksi, dan bongkar

muat.

* Semua pelabuhan dan fasilitas bongkar muat yang berisiko menimbulkan

pencemaran.

• National And Regional Preparedness and Response Capability – Kesiapan

Menanggulangi

Dalam pencemaran baik lingkup nasional maupun regional, suatu konvensi

mengharuskan dibentuk sistem nasional untuk segera menanggulangi secara

efektif pencemaran yang terjadi.

Ini termasuk dasar minimum pembentukan National Contingency Plan,

penentuan petugas nasional yang berwenang dan penanggung jawab operasi

penanggulangan pencemaran persiapan dan pelaksanaannya, pelaporan, dan

permintaan bantuan yang diperlukan.

Setiap anggota, apakah sendiri ataukah melalui kerjasama dengan negara lain,

atau dengan industri harus menyiapkan:

* Peralatan pencegahan pencemaran minimum, yang proporsional dengan risiko

yang diperkirakan akan terjadi dan program penggunaannya.

* Program latihan organisasi penanggulangan pencemaran dan rencana training

untuk beberapa personil.

* Rencana yang detail dan kesanggupan berkomunikasi untuk menangani

penanggulangan pencemaran.

* Rencana koordinasi penanggulangan kecelakaan, termasuk kesanggupan untuk

memobilisasi sarana yang diperlukan.

Technical Cooperation And Transfer Of Technology – Kerjasama Teknik Dan

Alih Teknologi. Kerjasama antara anggota di bidang teknik dan training agar

dapat menggunakan dan memanfaatkan sarana dan peralatan yang tersedia untuk

menanggulangi pencemaran. Selain itu, para anggota dapat melakukan kerjasama

alih teknologi secara aktif.

Research And Development- Penelitian Dan Pengembangan Kerjasama langsung

atau melalui Badan IMO untuk melakukan simposium internasional secara

reguler tukar-menukar pengalaman dan penemuan baru melakukan

penangulangan, peralatan yang digunakan dan hasil penelitian yang dilakukan,

teknologi dan teknik pemantauan, penampungan, dispersion yang digunakan,

pembersihan dan pemulihan kembali.

Internasional Arrangement and Support – Dukungan Internasional

IMO bertanggung jawab fungsi kegiatan berikut :

Page 28: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

24

* Menyebarkan Informasi

* Pendidikan dan Training

* Technical Service

* Bantuan Teknik

Marine Environment Protection Coomite (MEPC) IMO, telah membentuk

OPRC Working Group, dan terbuka untuk negara anggota, organisasi non-

pemerintah, PBB dan organisasi lainnya untuk mengirimkan wakilnya. Hasil kerja

Working Group dilaporkan ke MEPC dalam pertemuan yang dilakukan setiap

delapan bulan di IMO Headquarters.

Bulan Januari 1991, pada waktu Perang Teluk terjadi pencemaran besar

minyak yang mengancam pantai Persian Gulf. Atas dukungan dari negara setempat,

organisasi semacam ini dibentuk untuk melakukan pembersihan, dan penanggulangan

tumpahan minyak tersebut dengan sukses.

Pada waktu itu, dibentuk juga special centre di IMO Headquarters untuk

mengkoordinasi pelaksanaannya dengan hasil yang memuaskan. Sejak itu, pusat atau

centre yang dibentuk memberikan saran dan bantuan yang sangat menolong pada

kecelakaan lainnya.

2.3.3.4 International Conventions on Civil Liability for Oil Pollution Damage

(Civil Liability Convention) tahun 1969.

• Lingkup Aplikasinya

The CLC Convention aplikasinya pada kerusakan pencemaran minyak

mentah (persistent oil) yang tertumpah dan muatan kapal tangki. Konvensi tersebut

mencakup kerusakan pencemaran lokasi, termasuk perairan negara anggota konvensi,

sementara untuk negara bendera kapal dan kebangsaan pemilik kapal tangki tidak

tercakup dalam lingkup aplikasi dari CLC Convention.

Notasi “kerusakan pencemaran” (Pollution Damage), termasuk usaha

melakukan Pencegahan atau mengurangi kerusakan akibat pencemaran didaerah

teritorial negara anggota konvensi, (Preventive measures).

The CLC Convention diberlakukan hanya pada kerusakan yang disebabkan

oleh tumpahan muatan minyak dari kapal tangki dan tidak termasuk tumpahan

minyak yang bukan muatan atau usaha pencegahan murni yang dilakukan dimana

tidak ada sama sekali minyak yang tumpah dari kapal tangki

Konvensi ini juga hanya berlaku pada kapal yang mengangkut minyak

sebagai muatan yakni kapal tangki pengangkut minyak. Tumpahan (Spills) dari kapal

tangki dalam pelayaran “Ballast Condition” dan spills dari bunker oil atau kapal

selain kapal tangki tidak termasuk dalam konvensi ini, Kerusakan yang disebabkan

Page 29: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

25

oleh “Non-presistent Oil” seperti gasoline, kerosene, light diesel oil, dsb, juga tidak

termasuk dalam CLC Convention.

Strict Liability

Pemilik kapal tangki mempunyai kewajiban ganti rugi terhadap kerusakan

pencemaran yang disebabkan oleh tumpahan minyak dan kapalnya akibat kecelakaan.

Pemilik dapat terbebas dari kewajiban tersebut hanya dengan alasan :

1.Kerusakan sebagai akibat perang atau bencana alam.

2.Kerusakan sebagai akibat dan sabotase pihak lain, atau

3.Kerusakan yang disebabkan oleh karena pihak berwenang tidak memelihara alat

bantu navigasi dengan baik.

Alasan pengecualian tersebut diatas sangat terbatas, dan pemilik boleh dikatakan

berkewajiban memberikan ganti rugi akibat kerusakan pencemaran pada hampir

semua kecelakaan yang terjadi.

Batas Kewajiban Ganti Rugi (Limitation of Liability)

Pada kondisi tertentu, pemilik kapal memberikan kompensasi ganti rugi

dengan batas 133 SDR (Special Drawing Rights) perton dari tonage kapal atau 14 juta

SDR, atau sekitar US$ 19,3 juta diambil yang lebih kecil. Apabila pihak yang

mengklaim (Claimant) dapat membuktikan bahwa kecelakaan terjadi karena

kesalahan pribadi (actual fault of privity) dari pemilik, maka batas ganti rugi ( limit his

liability) untuk pemilik kapal tidak diberikan.

Permintaan Ganti Rugi (Channeling of Liability)

Klaim terhadap kerusakan pencemaran di bawah CLC Convention hanya

dapat ditujukan pada pemilik kapal terdaftar. Hal ini tidak menghalangi korban

mengklaim kompensasi ganti rugi diluar konvensi ini dari orang lain selain pemilik

kapal. Namun demikian, konvensi melarang melakukan klaim kepada perwakilan

atau agen pemilik kapal. Pemilik kapal harus mengatasi masalah klaim dari pihak

ketiga berdasarkan hukum nasional yang berlaku.

Asuransi Yang Diwajibkan (Compulsory Insurance)

Pemilik kapal tangki yang mengangkut lebih dari 2.000 ton persistent oil

diwajibkan untuk mengasuransikan kapalnya guna menutupi klaim yang timbul

berdasarkan CLC Convention. Setiap kapal tangki harus membawa serta surat

keterangan asuransi yang dimaksud, kapal-kapal yang memasuki pelabuhan negara

anggota CLC Convention walaupun negara bendera kapal tersebut bukan anggota

konvensi, tetap diwajibkan membawa serta surat keterangan asuransi dimaksud.

Pengadilan Yang Berkompeten (Competence Of Courts)

Tindak lanjut kompensasi sesuai CLC hanya dapat dilakukan berdasarkan

keputusan pengadilan negara anggota konvensi dilingkungan teritorial di mana

Page 30: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

26

kecelakaan tersebut terjadi. Apabila kecelakaan dan pencemaran terjadi diperairan

Indonesia maka pengadilannya dilakukan oleh Pengadilan Indonesia berdasarkan

peraturan dan hukum yang berlaku. Karena itu Indonesia harus mempunyai peraturan

atau perundang-undangan yang mengatur mekanisme pengadilan dan kompensasi

ganti rugi pencemaran minyak.

2.3.3.5 United Nation Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982).

UNCLOS 1982 merupakan salah satu ketentuan yang mengatur masalah laut

terlengkap dan berhasil disepakati oleh negara-negara. Hal ini terbukti sejak tahun

1994 UNCLOS 1982 mulai berlaku, pada tahun 1999 telah diratifikasi oleh 130

negara dan piagam ratifikasi telah didepositkan ke sekretariat Jenderal PBB termasuk

Indonesia.

UNCLOS 1982, terdiri dari 17 bab 320 Pasal, secara isi UNCLOS 1982

tersebut mengatur hal-hal yang berkenaan dengan penggunaan istilah dan ruang

lingkup, laut territorial, dan zona tambahan, selat yang digunakan untuk pelayaran

internasional, negara kepulauan, ZEE, landas kontinen, laut lepas, laut lepas, rezim

pulau, laut territorial setengah tertutup, hak negara tak berpantai untuk masuk dalam

dan ke luar laut serta kebebasan melakukan transit, kawasan, perlindungan dan

pelestarian laut, riset ilmiah kelautan, pengembangan alih teknologi kelautan,

penyelesaian sengketa, dan bab ketentuan umum dan penutup.

• Ketentuan-ketentuan Umum berkenaan dengan masalah lingkungan dalam

UNCLOS 1982 :

Kewajiban umum negara-negara untuk melindungi dan melestarikan

lingkungan lautnya terdapat atau dinyatakan dalam seksi I yang mengatur ketentuan-

ketentuan umum. Pasal 192 menyatkan bahwa :

States have the obligation to protect and preserve the marine environment

Ketentuan ini disusul segera oleh Pasal 193 yang mengatur hak berdaulat negara-

negara untuk menggali sumber kekayaan alamnya. Pasal ini menetapkan bahwa :

States have the sovereign right to exploit their natural resources pursuant to

their environmental policies and in accordance with their duty to protect and

preserve the marine environment.

Tindakan untuk mencegah mengurangi dan mengendalikan pencemaran

lingkungan laut dari sumber apapun dapat dilakukan oleh negara-negara sendiri-

sendiri atau bersama-sama. Mereka harus berusahan untuk menyerasikan

kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka dalam hal ini dengan menggunakan “the best

practical means at their disposal and in accordance with their capability,

individuality or jointly appropriate” (Pasal 194 paragraf 1).

Page 31: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

27

Kegiatan-kegiatan atau hal-hal yang melintasi batas nasional diatur dalam

Pasal 194 paragraf 2 yang menetapkan bahwa:

States shall take all measures necessary to ensure that activities under their

jurisdiction or control are so conducted as not to cause damage by pollution to other

States and their environment, and that pollution arising from incidents or activities

under their jurisdiction or control does not spread beyond the areas where they

exercise sovereign rights in accordance with this Convention.

Tindakan-tindakan sebagaimana dimaksud dalam ayat diatas harus

menangani semua sumber pencemaran. Dalam mengambil tindakan-tindakan tersebut

negara-negara harus mencegah atau menjauhi kegiatan atau tindakan yang dapat

merupakan campur tangan yang tidak dapat dibenarkan dengan kegiatan-kegiatan

yang dilakukan oleh negara lain dalam pelaksanaan hak-hak dan kewajiban mereka

sesuai dengan konvensi ini. (Pasal 194 paragraf 4)

Pasal 195 dari bagian ini bertalian dengan kewajiban untuk tidak

mengalihkan kerusakan atau bahaya ataupun mengalihkan satu macam pencemaran

ke bentuk lain, sedangkan Pasal 196 mengatur penggunaan teknologi baru atau

pemasukan jenis bentuk yang asing atau baru.

• Kerjasama Global dan Regional

Hal ini diatur dalam seksi 2 yang mengatur kerjasama global dan regional

mengenai hal-hal yang bertalian dengan perlindungan dan pelestarian lingkungan

laut. Ketentuan tersebut tercantum dalam Pasal 197 yang menetapkan bahwa :

States shall cooperate on a global basis and, as appropriate, on a regional

basis, directly or through competent international organizations, in formulating and

elaborating international rules, standards and recommended practices and

procedures consistent with this Convention, for the protection and preservation of the

marine environment, taking into account characteristic regional features.

Pasal 198 mengatur kewajiban negara-negara untuk memberitahukan negara

lain dalam hal mereka mengetahui adanya suatu bahaya yang mengancam lingkungan

laut. Mereka berkewajiban untuk memberitahukan negara lain yang menurut

perkiraan dapat terkena kerugian (kerusakan lingkungan) demikian dan juga

organisasi-organisasi internasional yang berwenang. Negara-negara juga mempunyai

kewajiban untuk menurut kemampuannya bekerjasama dengan organisasi

internasional yang berwenang untuk merencanakan, mengembangkan dan

mempromosikan rencana-rencana darurat (contingency plan) untuk menangani

peristiwa-peristiwa pencemaran laut mereka.

Pasal 200 menetapkan bahwa negara-negara berkewajiban untuk kerjasama

langsung atau melalui organisasi internasional yang berwenang untuk mengadakan

Page 32: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

28

penelaahan, program riset dan pertukaran informasi dan data mengenai pencemaran

lingkungan. Mereka harus turut serta secara aktif dalam program-program regional

dan global untuk memperoleh pengetahuan guna dapat mengadakan perkiraan

daripada sifat dan besarnya pencemaran itu disertai aliran pencemaran laut itu serta

resiko dan usaha untuk mengatasinya.

Negara-negara harus juga berdasarkan informasi dan data yang diperoleh

sesuai dengan Pasal 200, kerjasama secara langsung atau melalui organisasi

internasional berwenang untuk menetapkan ukuran-ukuran ilmiah yang tepat guna

merumuskan, menetapkan peraturan, standard dan praktek-praktek yang diujikan

(recommended practice) serta prosedur untuk pencegahan, pengurangan dan

penanggulangan pencemaran lingkungan laut.

Ketentuan-ketentuan yang dikutip di atas dari seksi 2 daripada Bagian (Part)

XII yang mengatur kerjasama global dan regional dengan jelas menetapkan

kewajiban negara-negara mengadakan kerjasama secara global atau regional untuk

mencapai tujuan-tujuan perlindungan dan pelestarian lingkungan laut.

• Bantuan teknis

Permasalah tentang bantuan teknis dimulai dari bagian XII seksi 3 dan 4 yang

mengatur bantuan teknis, pemantauan (monitoring) dan penilaian keadaan lingkungan

(environment assessment).

Pasal 203 menetapkan bahwa negara-negara berkembang untuk keperluan

pencegahan, pengurangan dan penanggulangan pencemaran lingkungan laut atau

mengurangi akibatnya harus diberkan preferensi oleh organisasi-organisasi

internasional bertalian dengan :

(a) Lokasi dana-dana serta bantuan teknis yang diperlukan dan

(b) Penggunaanh jasa-jasa khusus mereka.

• Perundang-undangan Nasional

Ketentuan-ketentuan umum mengenai perlindungan dan pelestrian

lingkungan laut yang ditetapkan dalam Pasal 192 hingga 198 daripada konvensi dan

ketentuan-ketentuan mengenai kerjasama global dan regional yang tercantum dalam

Pasal 197 hingga 201 hanya berarti apabila hak-hak dan kewajiban-kewajiban negara

untuk menggali kekayaan alamnya sesuai dengan kebijakan lingkungan dan sesuai

pula dengan kewajiban untuk melindungi dan menjaga kelestraian lingkungan laut

dijabarkan lebih lanjut secara mendetil dalam perundang-undangan nasional masing-

masing negara.

• Dasar Hukum Nasional terhadap Pencemaran di Laut

Beberapa aturan hukum nasional mengenai pencemaran di laut antara lain :

Page 33: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

29

1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran

dan/atau Perusakan Laut.

3. Perpres No.109 Tahun 2006 tentang Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan

Minyak di Laut

Page 34: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kasus Pencemaran Laut dan Pantai

3.1.1 Pencemaran oleh minyak

Contoh kecelakaan kapal yang pernah terjadi :

a. Tumpahan Minyak Teluk Arab

Dimulai pada akhir Januari dari Perang Teluk 1991, Angkatan Darat Irak

menghancurkan tanker, kilang minyak, dan sumur minyak di Kuwait, menyebabkan

pelepasan sekitar 900,000,000 barel minyak. Ini adalah tumpahan minyak terbesar dalam

sejarah.

b. Showa maru di selat Malaka pada tahun 1975

Kejadian yang berlangsung pada tahun 1975 ini menjadikannya kasus yang menarik

untuk dijadikan salah satu contoh karena kasus ini terjadi di tengah minimnya legislasi

internasional maupun nasional. Kapal jepang ini menumpahkan 1 juta ton minyak

mentah;

Pada bulan Januari 1975 kapal tanker Showa Maru, yang membawa minyak mentah

dari Teluk Persia menuju Jepang, kandas dan menumpahkan minyak di Selat Malaka

sehingga menumpahkan minyak mentah sebanyak 7300 ton. Berdasar keterangan dari

Mahkamah Pelayaran Indonesia, kandasnya kapal Showa Maru bermula dari kelalaian

nakhkoda yang mana tanker membentur karang sehingga menyebabkan dasar kapal

sepanjang 160 meter sobek.

c. Amoco Cadiz di lepas pantai Perancis 1978

Amoco Cadiz merupakan sebuah VLCC (Very Large Crude Carrier) yang kandas di

lepas pantai Brittany, Perancis pada tanggal 16 Maret 1978. Seluruh kargo dari 68.7 juta

galon minyak tumpah ke laut, mencemari sekitar 200 mil dari garis pantai Brittany itu.

Tumpahan minyak, disengaja maupun tidak merupakan sumber pencemaran yang

sangat membahayakan. Tumpahan minyak ke laut dapat berasal dari kapal tanker yang

30

Page 35: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

31

mengalami tabrakan atau kandas, atau dari proses yang disengaja seperti pencucian tangki

halas, transfer minyak antarkapal maupun kelalaian awak kapal.

3.1.2 Pencemaran oleh logam berat

Contoh kasus pencemaran akibat logam berat di Indonesia:

Teluk Buyat, terletak di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, adalah lokasi

pembuangan limbah tailing (lumpur sisa penghancuran batu tambang) milik PT. Newmont

Minahasa Raya (NMR). Sejak tahun 1996, perusahaan asal Denver, AS, tersebut membuang

sebanyak 2.000 ton limbah tailing ke dasar perairan Teluk Buyat setiap harinya. Sejumlah

ikan ditemui memiliki benjolan semacam tumor dan mengandung cairan kental berwarna

hitam dan lendir berwarna kuning keemasan. Fenomena serupa ditemukan pula pada sejumlah

penduduk Buyat, dimana mereka memiliki benjol-benjol di leher, payudara, betis,

pergelangan, pantat dan kepala.

3.1.3 Pencemaran oleh sampah di pantai sekitar Jakarta

Sampah mengganggu pergerakan satwa laut yang terjerat didalamnya,

banyaknya sampah di laut, baik yang mengambang maupun yang tenggelam, semua itu

mengganggu pergerakan para satwa laut seperti ikan, penyu, dan anjing laut. Sampah kantong

plastik, jaring, dan tali pancing menjadi penghalang bagi pergerakan satwa laut. Banyak ikan

yang perjalanannya terhalang oleh plastik-plastik bahkan terjerat benang pancingan.

Banyak satwa laut yang mati akibat mengira sampah plastik sebagai

makanannya, akibat sampah, makanan satwa laut menjadi tercemar, dan mereka bahkan

bingung mengenai makanan apa yang baik dan patut dimakan. Banyak satwa laut seperti ikan,

penyu, bahkan burung yang makan ikan laut yang memakan sampah plastik. Karena

memakan sampah, banyak dari mereka yang mati karena sampah plastik berbahaya dan

bahkan tidak bisa terurai. Lebih bahayanya lagi jika ikan yang memakan racun di laut itulah

ikan yang kita makan juga.

Banyak pantai yang sudah tercemar oleh sampah, salah satunya adalah pantai di kota

Jakarta.

Page 36: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

32

3.1.4 Pencemaran akibat proses Eutrofikasi

Laporan ini menyebutkan kejadian ini terkonsentrasi di wilayah pesisir di Eropa

Barat, Timur dan pantai Selatan Amerika Serikat, dan Asia Timur, terutama di Jepang. Salah

satu contohnya adalah meningkatnya alga merah (red tide) secara signifikan yang membunuh

ikan dan mamalia laut serta menyebabkan masalah pernapasan pada manusia dan beberapa

hewan domestik. Umumnya terjadi saat organisme mendekati ke arah pantai.

3.2 Penyelesaian / solusi dari kasus di atas

3.2.1 Kasus tumpahan minyak kapal Showa Maru

Sebagai akibat tumpahan minyak tersebut, langkah cepat segera diambil oleh pemerintah

Indonesia dengan membentuk 3 Satuan Tugas di bawah koordinasi tiga menteri, yaitu Menteri

Perhubungan menangani segi teknis operasional, Menristek menangani urusan penelitian dan

Menteri Kehakiman mempersiapkan perangkat hukum dan ganti ruginya.

Dari segi hukum, masalah Showa Maru di waktu itu justru menempatkan Indonesia pada

posisi sangat lemah dan sulit dalam penyelesaian hukum dan tuntutan ganti rugi. Karena selain

belum ada UU Nasional tentang Pencemaran Laut, juga karena konvensi-konvensi internasional

yang ada seperti Konvensi Brussel tahun 1969 belum diratifikasi.

Untuk mengatasinya, delegasi Indonesia berkonsultasi ke Malaysia, Singapura, Thailand

dan Philipina. Namun upaya delegasi tidak berhasil karena penanggulangan hukum pencemaran

laut di negara-negara tersebut juga masih pada tahap awal, kecuali Singapura yang sistem

hukumnya telah menggunakan pola Konvensi London tahun 1954.

Indonesia sendiri sudah mulai mendapat ganti rugi dari pemilik Showa Maru, tanker

Jepang yang kandas karena bocor di Selat Malaka, Januari 1975. Pembayaran yang meliputi US

$ 1,2 juta itu baru merupakan pembayaran tahap pertama dan akan digunakan untuk ongkos

pembersihan perairan bagian Indonesia yang tercemar serta pembayaran ganti rugi nelayan

yang sementara ini terputus jalur mata pencarian mereka.

Namun hingga 3 tahun setelah kejadian tersebut masalah ganti rugi masih saja

meninggalkan persoalan bagi penduduk Kabupaten Kepulauan Riau, yaitu soal ganti rugi bagi

penduduk yang menderita kerugian langsung ataupun tidak langsung akibat tercemarnya

wilayah laut.

3.2.2 Kasus Teluk Buyat

Beberapa langkah penanganan terhadap Kasus pencemaran di Buyat yang seharusnya

dilakukan adalah:

• Kementerian Kesehatan menentukan jenis penyakit yang diderita oleh warga dan

melakukan pengobatan dan bila perlu pencegahan.

• Membentuk tim untuk melakukan penyelidikan terpadu yang terdiri dari Tim Pengarah

dan Tim Teknis. Tim ini beranggotakan instansi pemerintah terkait, pemerintah daerah,

Page 37: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

33

LSM, perguruhan tinggi, dan pakar. Tim terpadu tingkat pusat akan bekerjasama dengan

Tim Independen ditingkat Daerah.

• Memberikan informasi kepada masyarakat secara terus menerus.

• Penegakan hukum terhadap pihak yang melanggar.

3.2.3 Kasus Pencemaran oleh Sampaha. Membuang Sampah pada Tempatnya

Persoalan sampah merupakan hal paling sederhana dalam pencemaran terhadap lingkungan. Setiap orang tentu sangat mampu untuk membuang sampah di tempat pembuangan yang telah disediakan. Namun, budaya kita seolah sudah menghalalkan pembuangan sampah di sembarang tempat hingga membuat lingkungan semakin gersang. Padahal, membuang sampah pada tempatnya merupakan langkah nyata bagi yang serius mempedulikan kesehatan lingkungan.Sampah dibedakan dalam sampah kering ataupun basah. Selain itu, ada jenis sampah organik dan non organik. Adanya penggolongan sampah tersebut untuk membantu upaya pencegahan pencemaran.

b. Kurangi Penggunaan PlastikMenghindari penggunaan plastik tentu saja merupakan hal yang sangat sulit. Oleh sebab itu, kita hanya dituntut untuk mengurangi penggunaan plastik. Jika memang tidak benar-benar butuh, sebaiknya kita menghindari penggunaan plastik. Sebaiknya, kita pun membawa tas jinjing khusus saat berbelanja agar tidak menggunakan plastik. Sekalipun benar-benar harus menggunakan plastik, pilihlah plastik ramah lingkungan. Sekarang ini berkembang pesat bahan-bahannya terbuat dari daur ulang dan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Tujuan dari bahan-bahan tersebut juga untuk meminimalisir pencemaran terhadap lingkungan melalui bahan-bahan plastik.

3.2.4 Pencemaran akibat proses Eutrofikasi

Penyisihan fosfat dalam fluidized bed reactor (FBR) menggunakan pasir kuarsa dapat

menghasilkan kristal struvite (MgNH4PO4). Penyisihan dengan kristalisasi ini dilakukan

dengan aerasi kontinyu dan dapat menapai efisiensi 80% dalam waktu 120- 150 ,emit

(Battistoni, et al., 1997).

Menurut Forsberg 1998, yang utama adalah dibutuhkan kebijakan yang kuat untuk

mengontrol pertumbuhan penduduk. Karena sejalan dengan populasi warga bumi yang terus

meningkat, berarti akan meningkatkan pula kontribusi bagi lepasnya fosfat ke lingkungan air

dari sumber-sumber yang disebutkan di atas.

Page 38: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

BAB IV

PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan

Penyebab utama dari pencemaran laut di Indonesia adalah adanya eksploitasi besar-

besaran oleh berbagai pihak, kurangnya pengamatan yang menyeluruh oleh pemerintah

tentang keadaan laut, cara tangkap yang kurang terkontrol karena kurang ramah

lingkungan, permintaan makanan laut yang terus bertambah dalam kebutuhan industri

juga mengakibatkan ekosistem laut semakin pincang dan meningkatnya jumlah nutrisi

disebabkan oleh polutan.

Manfaat pembelajaran tentang lingkungan dan ekosistem di laut yaitu dapat

membantu dalam mencari solusi bagaimana mencegah dan mengatasi pencemaran laut

yang terjadi di Indonesia agar tidak memperparah kerugian yang telah diderita.

Masalah pencemaran laut ini tidak bisa diatasi oleh satu pihak atau pemerintah saja,

seluruh warga Negara dan pihak-pihak yang terkait harus berpartisipasi dalam mengatasi

masalah ini agar diperoleh hasil yang diinginkan. Cara yang bisa dilakukan antara lain :

dengan membuat alat pengolah limbah, penimbunan (alokasi) bahan pencemar di tempat

yang aman, dan daur ulang limbah. Selain itu, mengingat demikian luas laut kita maka

salah satu cara Penanggulangan Pencemaran Di Laut adalah dengan upaya pencegahan

seperti : kegiatan berupa pelarangan dan pencegahan, kegiatan pengendalian dan

pengarahan, kegiatan konservatif atau bioremediasi.

4.2 Saran

Diharapkan setelah membaca makalah ini, para pembaca dapat ikut serta dalam upaya

pelestarian laut. Pelestarian laut dapat berguna bagi kehidupan kita semua di masa

mendatang. Alam akan rusak jiga kita tidak bisa menjaganya. Dimanakah kita akan

tinggal jika alam rusak? Jadi sesungguhnya jagalah alam sebaik mungkin agar

kelangsungan kehidupan kita tidak terganggu.

34

Page 39: kanalispolban.files.wordpress.com…  · Web view · 2014-04-19Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi ... Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui ...

Daftar Pustaka

Anonim. “Pantai” pada http://id.wikipedia.org/wiki/Pantai [diakses pada 18 Oktober 2013]

Anonim. “Laut” http://id.wikipedia.org/wiki/Laut [diakses pada 18 Oktober 2013]

Anonim. “Penyebab Pencemaran Pantai dan Solusinya” pada http://www.anneahira.com/pencemaran-

pantai.htm [diakses pada 18 Oktober 2013]

Anonim. 2013. “7 Pencemaran Laut dan Pesisir” pada http://animsirus.blogspot.com/2013/02/7-

pencemaran-laut-dan-pesisir.html [diakses pada 18 Oktober 2013]

Choiron, Arianto. 2013. “Makalah Pencemaran Laut” pada

http://gudang-ilmu-arianto.blogspot.com/2013/05/makalah-pencemaran-laut_7.html [diakses

pada 18 Oktober 2013]

Erik. 2011. “Dampak Pencemaran Pantai dan Laut terhadap Kesehatan Manusia” pada

http://linuxksb.wordpress.com/2011/02/02/dampak-pencemaran-pantai-dan-laut-terhadap-

kesehatan-manusia/ [diakses pada 18 Oktober 2013]

http://oceanlink.island.net/index.html

http://www.nrdc.org/wildlife/marine/so

Karen N. Scott, International Regulation Of Undersea Noise.

Lutfi, Achmad. 2009. “Sumber-sumber Terjadinya Pencemaran” pada

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran_lingkungan/sumber-

sumber-terjadinya-pencemaran/ [diakses pada 18 Oktober 2013]

Novi. 2010. “Pencemaran Air Laut” pada http://noviresbioku.blogspot.com/2010/05/pencemaran-air-

laut.html [diakses pada 18 Oktober 2013]

WDCS Sciences Report, Ocean of Noise, Whale and Dolphin Conversation

Society.(http://www.wdcs.org)

Zulmin, Ihda. 2013. “Makalah Pencemaran Air Laut” pada

http://ihdarifkiya.blogspot.com/2013/04/makalah-pencemaran-air-laut.html [diakses pada 18

Oktober 2013]