perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view,...

69
n, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN “JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN” ISSN e-Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 1 Halaman 1-59 Gresik Desember Diterbitkan Oleh : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Gresik

Transcript of perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view,...

Page 1: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

1

“JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN”

ISSN 20894554

e-Jurnal Pendidikan

Volume1

Nomor1

Halaman 1-59

Gresik Desember

2011

Diterbitkan Oleh : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Gresik

Page 2: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JENDELA PENDIDIKAN

JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Pelindung Rektor Universitas Gresik

Penasehat Dekan FKIP

Pimpinan Redaksi Dra. Eka Srirahayu Ar, M.Pd

Dewan Redaksi Prof. Dr. H. Sukiyat, SH, M.Si

Dr. Soesetijo, M.Pd Dra. Hj. Siti Bariroh, M.Pd Drs. Syaiful Khafid, M.Pd

Redaktur Pelaksana Dra. Adrijanti, M.Pd

Drs. Agus Tri Sulaksono, M.Pd Etiyasningsih, S.Pd.,M.Pd Sri Sundari, S.Pd., M.Pd

Sekretariat Penerbit Ahmad Faizin, SS

Alamat Penerbit / Redaksi Kampus Universitas Gresik

Jl. Arif Rahman Hakim No. 2B Gresik Telp/Fax (031) 3978628

Terbit dua kali setahun pada bulan Juli dan Desember, bersisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dan kajian analitis-kritis di bidang administrasi pendidikan

2 i

Page 3: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah, sehingga Jurnal Jendela Pendidikan bisa hadir di kalangan pendidikan.

Jurnal Jendela Pendidikan berisi tentang sejumlah artikel penelitian baik artikel bersifat empiris atau laporan penelitian maupun artikel yang bersifat kajian teori atau artikel konseptual. Penulis artikel berasal dari kalangan akademisi atau dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Gresik yang akan dipublish pada para pemangku pendidikan dan masyarakat luas khususnya para pemerhati pendidikan. Hal ini sesuai dengan misi utama keberadaan e-Jjurnal Pendidikan sebagai media komunikasi dan informasi yang bersifat ilmiah.

Kami berharap partisipasi berbagai kalangan baik akademisi, praktisi, maupun birokrasi untuk menulis dalam jurnal ini, sehingga berbagai temuan, pemikiran dan ide serta gagasan dapat terkomunikasi dalam jurnal ini semoga terbitan pertama Jurnal Jendela Pendidikan bermanfaat bagi kita semua.

Gresik, Desember 2011

Penulis

Terbit dua kali setahun pada bulan Juli dan Desember, bersisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dan kajian analitis-kritis di bidang administrasi pendidikan

3ii

Page 4: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

DAFTAR ISI

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD TUNAS BANGSA KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA 1 - 9Etiyasningsih

IKLIM KERJA LEMBAGA DI PONDOK PESANTREN AL-FUTUHIYAH GENDONGKULON-BABAT LAMONGAN 10 - 19Sri Sundari

PENGARUH DISIPLIN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN BANJARSARI CERME GRESIK 20 - 28 Etiyasningsih

PENGARUH PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN GURU DALAM PELAKSANAKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SDN NGAGELREJO II/397 KECAMATAN WONOKROMO KOTA SURABAYA 29 - 38 Sri Sundari

4

ISSN 20894554

“JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN”

e-Jurnal Pendidikan

Volume1

Nomor1

Halaman 1-38

Gresik Desember

2011

Page 5: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD TUNAS BANGSA

KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA

Etiyasningsih*)

Abstrak, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi, dipakai juga dalam acara resmi pada pemerintahan termasuk kehakiman pengadilan, serta di segala bentuk komunikasi tingkat nasional. Dari segi ilmiah dapat dijadikan kunci untuk membuka pintu untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lainnya, dengan pertimbangan tersebut maka yang perlu diperjatikan adalah bimbingan orang tua dalam menunjang prestasi anak di sekolah. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, guru dan masyarakat. Namun berperan serta orang tua dan masyarakat dalam menunjang prestasi belajar anaknya belum tampak menggembirakan, apabila status pendidikan orang tuanya atau masyarakat pada umumnya masih rendah, maka semata-mata pendidikan anaknya diserahkan kepada guru di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Penelitian dilakukan di SD Tunas Bangsa Kecamatan Wonokromo Surabaya. Populasi sebanyak 34 anak dan orang tua. Sampel diambil dengan teknik total sampling diperoleh 34 responden anak dan orang tua siswa. Pengumpulan data dengan dokumentasi dan kuesioner, selanjutnya dilakukan uji regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukkan Fhitung = 16,995 > Ftabel = 4,17. Oleh karena Fhitung > Ftabel

maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh signifikan bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Terlihat pula signifikan hasil hitung αhitung = 0,000 jauh di bawah 0,05, yang menandakan pengaruh yang signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian diharapkan orang tua lebih banyak memberikan bimbingan kepada anaknya terutama dalam belajar bahasa Indonesia, bimbingan di keluarga hendaknya mencakup bantuan belajar, pengawasan, pengaturan waktu belajar dan keteladanan yang ditunjukkan secara rutin, dan orang tua wali murid selalu mengawasi cara belajar anaknya dan selalu berkonsultasi dengan guru atau orang lain. Pihak sekolah diharapkan dapat sering mengadakan hubungan dan konsultasi mengenai perkembangan belajar anak dan juga memecahkan kesulitan yang timbul dalam bimbingan belajar anak dengan wali murid atau orang tua siswa

Kata Kunci : Bimbingan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa

PENDAHULUAN Pendidikan yang berlangsung seumur

hidup dan dilaksanakan sedini mungkin

merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. Banyak orang tua berpendapat bahwa tugas

1

Page 6: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

mencerdaskan anak adalah tugas guru dan institusi pendidikan, sementara mereka selaku orang tua asyik dengan profesinya sendiri, implikasi dari pendapat semacam ini adalah memunculkan ketidakpedulian orang tua terhadap spiritual, intelektual dan moral anaknya sendiri. Masih banyak di antara orang tua yang lalai akan tugasnya dalam membantu perkembangan dan pemahaman diri putra putrinya, mereka menyibukkan dirinya dengan urusan masing-masing.

Bagi orang tua yang taraf ekonominya kuat, waktunya banyak digunakan untuk acara-acara yang dianggap sesuai dengan martabat sosialnya, sementara bagi orang tua yang taraf ekonominya lemah, waktunya banyak digunakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga dengan keadaan ini timbulah berbagai kesulitan yang dihadapi oleh anak terutama kesulitan alam belajar yang mengakibatkan prestasi belajar mereka semakin menurun.

Ketika anaknya gagal memenuhi harapannya, pihak pertama yang dituding adalah guru dan institusi pendidikan, kalau kita renungkan anggapan orang tua bahwa pencapaian itu hanyalah tergantung pada lembaga sekolah, pendapat seperti ini kurang tepat, dan akan merugikan diri sendiri. Bagaimanapun guru, sekolah, dan institusi pendidikan yang lainnya hanyalah pihak yang membantu mencerdaskan peserta didik. Sedangkan keberhasilan dalam suatu pendidikan itu ditentukan oleh tiga komponen, yaitu orang tua (keluarga), guru (pemerintah), dan masyarakat (lingkungan).

Dalam mendidik seseorang anak tidak akan berhasil tanpa ada kerjasama yang baik antara orang tua yang mendidik di rumah, dengan guru yang mendidik di sekolah. Demikian juga dengan lingkungan di sekitarnya juga menunjang. Antara orang tua, guru dan lingkungan dalam menangani anak harus ada kerjasama yang baik sehingga merupakan tri tunggal yang tidak dapat dipisahkan. Sehubungan dengan hal tersebut, jika ditinjau ari segi waktu belajar antara pendidikan sekolah dan ada dirumah, maka waktu belajar tersebut lebih banyak dirumah. Oleh sebab itu sebagai orang tua harus benar-benar dapat membantu dan mengarahkan putra putrinya, memahami lebih jauh dan mendalam tentang pola dan upaya mencerdaskan. Orang tua harus mengerti tentang dasar-dasar pendidikan, psikologi perkembangan, proses belajar mengajar dan pengetahuan lain guna mencapai tujuan yang sesuai dengan harapan dan cita-citanya.

Negara Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang, dan sedang getol-getolnya membangun, seiring dengan pembangunan itu, maka di segala bidang harus dikembangkan pemerintah. Di dalam persiapan pembangunan yang siap dipakai perlu sumber daya manusia yang handal, maka pemerintah menggalakkan pembangunan di bidang pendidikan.

Maka tidaklah mengherankan apabila pemerintah selalu berusaha dengan getol untuk meningkatkan pendidikan baik secara kuantitatif maupun kualitatif, guna mempercepat tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk itu di dalam merealisir tujuan pendidikan

2

Page 7: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

itu, maka diseluruh jalur, jenis dan jenjang pandidikan baik dengan jalur formal maupun non formal berkewajiban untuk segera mendukung dan mewujudkannya. Bahkan dilingkungan keluargapun di harapkan peran serta aktifnya, karena suatu program akan berhasil dengan baik apabila aktifitas di dukung oleh semua pihak.

Di dalam Undang-undang pendidikan Nomor 2 tahun 1989, disebutkan bahwa tujuan pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut : “Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. Pendidikan Nasional harus juga menumbuhkan jiwa patriotic dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan social serta kesadaran pendidikan sejarah perjuangan bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi ke masa depan. Iklim belajar mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan budaya belajar di lingkungan masyarakat, terus juga di kembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku yang kreatif, dan berkeinginan untuk maju.

Dan sebagai bangsa Indonesia harus berkomunikasi di antara suku satu dengan suku yang lainnya dengan baik, agar tetap terpelihara rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Berkomunikasi antara suku kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar. Dalam hal ini termuat dalam dokumen resmi Negara, seperti : Sumpah Pemuda dan dalam Undang-undang Dasar 1945, Bab XV pasal 36 : Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi, dipakai juga dalam acara resmi pada pemerintahan termasuk kehakiman pengadilan, serta di segala bentuk komunikasi tingkat nasional. Dari segi ilmiah dapat dijadikan kunci untuk membuka pintu untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lainnya, dengan pertimbangan tersebut maka yang perlu diperjatikan adalah bimbingan orang tua dalam menunjang prestasi anak disekolah. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, guru dan masyarakat. Namun berperan serta orang tua dan masyarakat dalam menunjang prestasi belajar anaknya belum tampak menggembirakan, apabila status pendidikan orang tuanya atau masyarakat pada umumnya masih rendah, maka semata-mata pendidikan anaknya diserahkan kepada guru di sekolah.

Kesadaran bahwa tugas utama memberi bimbingan anak adalah tugas orang tua, maka akan memberikan pengaruh positif dalam pembentukan tanggung jawab dan mendorong motivasi belajar, mempermudah proses belajar pada anak dan pengkoordinasian lingkungan keluarga untuk mewujudkan anak-anak cerdas dan berprestasi terutama pada bidang studi bahasa Indonesia. Pemikiran inilah yang menjadikan penulis mengangkat judul skripsi ini dengan harapan dapat mengetahui pengaruh

3

Page 8: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada Bidang Studi Bahasa Indonesia di SD Tunas Bangsa Kecamatan Wonokromo Surabaya. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil populasi seluruh siswa kelas IV SD Tunas Bangsa Kecamatan Wonokromo Surabaya. Sampel diambil dengan teknik total sampling diperoleh responden sebanyak 34 siswa.

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini yakni bimbingan orang tua, yang dimaksud bimbingan orang tua adalah suatu proses pemberi bentuan secara terus menerus dan sistematik dari pembimbing kepada peserta bimbingan agar tercapai pemahaman dari penerima diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memperoleh kebahagian hidup. Variabel prestasi belajar Bahasa Indonesia (Y) yaitu suatu suatu hasil yang teah dicapai setelah kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan adalah nilai ulangan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan analisis. Uji hipotesis dilakukan untuk menjawab hipotesa yang telah diajukan sebelumnya. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Regresi Sederhana dengan rumus persamaan regresi sederhana : Y = a + bXY = Prestasi Belajar Bahasa Indonesia

X = Bimbingan Orang Tua a = Nilai konstanta b = Nilai arah sebagai penentu ramalan

(prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (–) variabel Y.

HASIL PENELITIAN

Hasil Pengujian ValiditasValiditas menunjukkan sejauh

mana alat ukur yang digunakan mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Instrument valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapat data itu valid. Dalam uji validitas ini suatu butir pernyataan dikatakan valid jika corrected item total correlation lebih besar dari 0,339 (untuk jumlah responden 34 orang) sebagaimana tabel r produk momen terlampir. Hasil pengujian validitas terhadap variabel bimbingan orang tua (X) dan Prestasi Belajar Siswa (Y) dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 1 Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Belajar Siswa (X)

Pernya-taan

Corrected item total correlation

Ket

12345678910

0,8430,3720,6380,6010,5400,5410,7670,4760,6420,620

ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid

4

Page 9: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Pernya-taan

Corrected item total correlation

Ket

11121314151617181920

0,6860,3550,6770,7930,5430,4390,3540,4950,5350,651

ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid

Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan variabel bimbingan orang tua, corrected item total correlation yang diperoleh untuk seluruh item pernyataan adalah lebih besar dari 0,339 (untuk jumlah responden 34 orang), hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan mengenai bimbingan orang tua adalah valid.

Hasil Uji ReliabilitasSuatu alat ukur dikatakan reliabel

atau handal, jika alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berbeda senantiasa menunjukkan hasil yang relatif sama. Untuk menguji reliabilitas suatu instrument dapat digunakan uji statistic Cronbach Alpha (α), dimana suatu alat ukur dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel bimbingan orang tua (X) diperoleh alpha sebesar 0,7483 lebih besar dari 0,6 sehingga dapat diputuskan bahwa item kuesioner telah reliabel.

Uji Asumsi Klasik Uji normalitas

Dalam penelitian ini uji normalitas kriterianya adalah jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa

Observed Cum P rob

1 ,0,8,5,30 ,0

Exp

ecte

d C

um P

rob

1 ,0

,8

,5

,3

0 ,0

Gambar 1 Grafik Normalitas Standar Residual Regresi

Sesuai kriterianya grafik normal plot di atas terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonalnya, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.

Uji Heteroskedastisitas Indikator uji ini adalah melihat grafik

Scatterplot, jika titik-titik menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada suhu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

5

Page 10: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Scatterplot

Dependent Variable: P restasi B elajar S isw a

Regression S tandardized P redicted Value

210-1-2-3

Reg

ress

ion

Stu

dent

ized

Res

idua

l

2 ,0

1 ,5

1 ,0

,5

0 ,0

-,5

-1 ,0

-1 ,5

-2 ,0

Gambar 2 Grafik Scatterplot

Dari grafik scatterplot di atas terlihat titik menyebar secara acak dan tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada suhu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk mengetahui pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar siswa.

Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pergaruh antara variabel bebas bimbingan orang tua terhadap variabel terikat yang dalam hal ini adalah prestasi belajar siswa (Y), maka digunakan analisis model agresi linier sederhana dengan model persamaan sebagai berikut :

Y = α + bX1

Dimana :Y = Prestasi Belajar Siswa X = Bimbingan Orang Tua b3 = Koefisien regresi X

Output perhitungan dengan program SPSS for Windows seperti terlihat dalam gambar berikut.

ANO VAb

151, 891 1 151, 891 16, 995 , 000a

285, 991 32 8, 937437, 882 33

RegressionResidualTot al

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predict ors: (Const ant ) , Bimbingan Orang Tuaa.

Dependent Var iable: Prest asi Belajar Siswab.

Gambar 3 Uji F

Gambar 3 di atas menunjukkan hasil uji F dengan program SPSS for Windows, dengan Fhitung sebesar 16,995. Angka ini selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel df = 32 sebagaimana Tabel F pada lampiran (Critical Values for the F Distribution α=0,05). Tabel F dengan df = 32 dan n =1 diperoleh Ftabel = 4,17. Sehingga Fhitung = 16,995 > Ftabel = 4,17.

Oleh karena Fhitung > Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh signifikan bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Terlihat pula signifikan hasil hitung αhitung

= 0,000 jauh di bawah 0,05, yang menandakan pengaruh yang signifikan.

Selain adanya pengaruh yang signifikan, pada uji korelasi juga terlihat adanya korelasi positif antar kedua variabel yang diperoleh Pearson Correlation sebesar 0,589 lebih dari rtabel

sebesar 0,339 (Sebagaimana r tabel Product Moment pada df = 32 terlampir).

Co rre la tio n s

1 ,0 0 0 ,5 8 9,5 8 9 1 ,0 0 0

, ,0 0 0,0 0 0 ,

3 4 3 43 4 3 4

Pre s ta s i Be l a j a r S i s waBi mb i n g a n Ora n g T u aPre s ta s i Be l a j a r S i s waBi mb i n g a n Ora n g T u aPre s ta s i Be l a j a r S i s waBi mb i n g a n Ora n g T u a

Pe a rs o n Co rre l a t i o n

S i g . (1 -t a i l e d )

N

Pre s ta s iBe l a j a r S i s wa

B i mb i n g a nOra n g T u a

Gambar Pearson Correlations

Besarnya pengaruh atau kontribusi tingkat pendidikan terhadap perkembangan

6

Page 11: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perusahaan dapat dilihat pada gambar Uji t berikut ini.

Coeffic ients a

35 ,537 3,2 92 10 ,797 ,00 0,19 0 ,04 6 ,58 9 4,1 23 ,00 0 ,58 9 ,58 9 ,58 9

(Co ns tan t)Bimbin gan Oran g Tu a

Mo de l1

B Std . Erro r

Un s ta ndard ize dCo effic ie n ts

Be ta

Sta ndard iz edCo effic ien ts

t Sig . Ze ro-o rder Pa rtial Pa rtCo rrela tion s

De pende nt Va riab le : Pre s ta s i Be la ja r Sis waa.

Gambar 4 Uji t

Sebagaimana Uji F di atas yang menunjukkan adanya pengaruh, Uji t juga seperti pada Gambar 4.5 memperlihatkan thitung sebesar 4,123 > ttabel sebesar 2,042 (sebagaimana Critical Value for the t Distribution terlampir) artinya terdapat pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar siswa.

Untuk menunjukkan besarnya pengaruh atau kontribusi tingkat pendidikan terhadap perkembangan perusahaan dapat dilihat koefisien regresi (standarized coefficients Beta) pada gambar 4.2 sebesar 0,589. Selanjutnya sesuai dengan rumus regresi sederhana dapat dimasukkan angka-angka tersebut sebagai berikut :

Y = a + bX= 35,537 + 0,190

Selanjutnya berdasarkan persamaan di atas deskripsi pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar siswa berdasarkan unstandarized coeffisients beta adalah sebagai berikut:1) Konstanta sebesar 35,537 menyatakan

bahwa jika variabel tingkat pendidikan dianggap konstan (tidak ada upaya membimbing), maka prestasi belajar siswa sebesar 35,537 point.

2) Koefisien regresi tingkat pendidikan sebesar 0,190 menyatakan bahwa setiap peningkatan 1 poin bimbingan

orang tua akan meningkatkan prestasi belajar siswa sebesar 0,190 poin. Jika angka tersebut dikalikan 1000, deskripsinya menjadi setiap ada upaya bimbingan orang tua sebesar 1000 poin maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa sebesar 190 point.

INTERPRETASIBimbingan orang tua sangat

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Memang bimbingan orang tu sangat diperlukan oleh siswa mengingat belajar di sekolah tanpa diulang di rumah kemungkinan lupa atau kurang memahami. Jika orang tua mau dan mampu membimbing anaknya maka anak akan lebih mengingat dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah.

Secara umum hal ini sesuai dengan Ketut Sukardi bahwa bimbingan adalah suatu proses bantuan yang diberikan pada seseorang agar mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki, mengenali dirinya sendiri, mengatasi persoalan sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya, secara bertanggung jawab tanpa bergantung pada seseorang atau orang lain. Selain itu bimbingan merupakan suatu proses pemberi bantuan yang terus menerus dan sistematis terhadap individu dalam memecahkan masalah yang dihadapi agar tercapai kemampuan untuk memahami dirinya (self undertanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self aceptaince), kemampuan untuk mencurahkan dirinya (self direction), sesuai dengan potensi atau kemampuan dalam mencapai penyesuaian diri dengan

7

Page 12: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

lingkungan, baik keluarga, sekolah maupun masyarakat. Bantuan yang diberikan orang-orang yang memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bidang tertentu yaitu bidang pendidikan.

Bimbingan mencakup pertolongan yang diberikan seseorang dengan tujuan untuk menolong orang itu kemana ia ingin atau harus pergi, apa yang ia inginkan dilakukan dan bagaimana cara yang sebaik-baiknya tersebut memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan mengenai bimbingan, yaitu: Bimbingan ialah suatu proses pemberi bentuan secara terus menerus dan sistematik dari pembimbing kepada peserta bimbingan agar tercapai pemahaman dari penerima diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memperoleh kebahagian hidup (Totok Santoso, 1986:25).

Pertolongan dalam bimbingan menurut Slamet (1989:25) antara lain (1) Pertolongan di arahkan peningkatan kemampuan dalam menghadapi hidup dengan segala persoalan, (2) Pertolongan yang kontinyu yang diberikan atas dasar perencanaan dan pemikiran yang ilmiah, (3) Pertolongan yang proses pemecahan dari persoalan yang membutuhkan aktivitas dan tanggung jawab bersama antara yang menolong dan yang ditolong, (4) Pertolongan yang isi, bentuk dan caranya disesuaikan kebutuhan tiap-tiap kasus.

Secara spesifik tujuan bimbingan oleh orang tua ataupun pihak tertentu

adalah dapat mengetahui keadaan pribadi siswa untuk membantu kesulitan belajar yang mungkin dihadapi. Tujuan bimbingan belajar yang dimaksudkan adalah untuk memperoleh tingkat perkembangan belajar yang optimal bagi setiap siswa sesuai dengan kemampuannya agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.

Selain itu bimbingan bertujuan untuk membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal yaitu siswa dapat menemukan dirinya sendiri, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan sehingga dapat mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab, pelajar yang kreatif dan pekerja yang produktif. Drs. Bimo Walgito menyatakan bahwa tujuan utama bimbingan belajar agar masing-masing siswa dapat mengembangkan kemampuan yang ada pada mereka sehingga tercapai prestasi yang optimal.

Dengan demikian jelaslah bahwa tujuan belajar adalah untuk mengenali kemampuan-kemampuan yang terendam dalam diri anak sehingga dapat diharapkan anak tersebut dapat mengembangkan bakat atau kemampuan yang terpendam, jadi bimbingan belajar sangat penting untuk keberhasilan siswa.

Tujuan bimbingan orang tua terhadap anaknya antara lain (1) Untuk mengetahui keadaan pribadi anak yang dianggap mempunyai masalah, (2) Untuk memahami jenis atau sifat kesulitan belajar yang dihadapi, (3) Untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan anak dalam pelajaran, (4) Untuk mengetahui baik secara kuratif (penyembuhan) maupun

8

Page 13: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

secara prefentif (pencegahan) kelemahan-kelemahan belajar yang dihadapi oleh anak.

DAFTAR PUSTAKA Drs. Bimo Walgito. 1982.

Bimbingan dan Penyuluhan Sekolah. Yayasan penerbit Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta.

Dep. Dik. Bud. 1984. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta Jakarta.

Dewa Ketut Sukerdi, Drs . 1983 . Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah. Penerbit Indonesia.

GBHN, Ketetapan MPR RI No. 11/MPR/1008, Bima Pustaka Surabaya.

I. Djumhur dan Moh. Surya. 1975 Bimbingan dan Penyulahan di Sekolah (Guiedence Counseling). Penerbit CV. Ilmu Bandung.

Ngalim Purwanto MP, Drs. 1997. Psikologi Pendidikan. Remaja Resdakarya Bandung.

Suhartini Arikunto. 1981. Prosedur Penelitian , Rineka Cipta Jakarta.

Siti Rahaju Hadi Noto, 1982. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Penyuluhan. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta.

Sutrisno Hadi, 1983. Metodologi Research I dan II, Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta.

Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Winamo Surahmad, Drs. Msc. 1976. Pengantar Penyelidikan Ilmiah. CV. Jenmars Bandung.

Wjs. Poerwodarminto, 1961. Kamus Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka Jakarta.

9

Page 14: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

IKLIM KERJA LEMBAGA DI PONDOK PESANTREN AL-FUTUHIYAH GENDONGKULON-BABAT LAMONGAN

Sri Sundari *)

Abstrak, Iklim kerja yang kondusif adalah suatu kondisi, keadaan atau suasana kerja yang dirasakan menyenangkan oleh setiap individu yang ada dalam lembaga sehingga orang-orang di dalamnya selalu terdorong untuk terlibat secara produktif guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Lembaga penyelenggara pendidikan salah satunya memiliki fungsi dalam usaha-usaha mengembangkan pendidikan dalam rangka ikut dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan iklim kerja di Pondok Pesantren Al Futuhiyah Gendongkulon Babat Lamongan.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan fokus penelitian adalah iklim kerja di Pondok Pesantren Al Futuhiyah Gendongkulon Babat Lamongan. Data dikumpulkan dengan kuesioner selanjutnya data ditampilkan dengan tabel dan dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim kerja organisasi yang meliputi, suasana kerja, orientasi nilai, citra diri, gaya kepemimpinan, daya dorong, daya tanggap, dan sistem ganjaran dirasakan nyaman, kondusif, penuh keakraban dan kekeluargaan, saling menghargai oleh pegawainya, dan terlaksananya kepemimpinan dengan baik.

Berdasarkan hasil penelitian diharapkan pimpinan pesantren dapat mempertahankan dan meningkatkan iklim kerja yang ada khususnya suasana kerja, orientasi nilai, gaya kepemimpinan, daya dorong, daya tanggap, ganjaran dan meningkatkan citra diri orgaisasi di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan.

Kata Kunci : Iklim Kerja

PENDAHULUAN Peningkatan prestasi kerja

dalam suatu lembaga merupakan tujuan yang diinginkan oleh lembaga. Sebagai satu kesatuan yang kompleks dimana di dalamnya terdapat sekelompok manusia yang memiliki kesamaan tujuan dan kepentingan, mereka

kurang bekerja secara produktif jika tidak disertai dengan adanya iklim kerja yang menyenangkan. Lembaga sebagai suatu proses, di dalamnya terdapat kerjasama antara pimpinan dan pegawai dalam pencapaian tujuan lembaga. Kerjasama dapat tercipta dengan baik, apabila

10

Page 15: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

setiap personil yang ada baik pimpinan maupun staf mempunyai pandangan bahwa “Keseluruhan lebih berarti dan bagian”. Sebagai faktor utama dalam lembaga, kelangsungan hidup dan keberhasilan lembaga bergantung pada manusia yang berperan dibalik alat-alat ataupun sumber-sumber daya lainnya. Oleh sebab itu, seharusnyalah lembaga sebagai wadah manusia beraktifitas mempunyai tanggungjawab penuh untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki serta selalu menciptakan iklim kerja yang kondusif dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Lingkungan tempat bekerja merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai di dalamnya, walaupun ada faktor-faktor lain yang menentukan maupun mempengaruhinya. Orang-orang yang berada di dalam lembaga, tempat bekerja haruslah mampu menciptakan iklim kerja yang memberikan rasa aman, pengakuan dan penghargaan serta menjanjikan kepuasan kerja kepada anggotanya sehingga nanti pada akhirnya mampu berkinerja dengan baik. Iklim lembaga yang menyenangkan akan tercipta, bilamana hubungan antar manusia (human relationship) berkembang dengan harmonis. Lingkungan kerja yang

harmonis yang mendukung lembaga dibutuhkan oleh orang-orang dalam lembaga baik atasan maupun bawahan. Hal ini sejalan dengan pemikiran Stoner dalam Mulyono (1993:88) iklim kerja / suasana lembaga (work situation characteristic) adalah faktor lingkungan kerja individu. Di dalam lembaga hendaknya timbul dinamika kerjasama. Kerja sama ini adalah bagian yang vital dalam kehidupan berlembaga. Adanya interaksi dan proses kerja sama anggota satu dengan anggota lainnya, antara bagian satu dengan bagian yang lainnya maupun antara atasan dan pegawainya akan menimbulkan pemahaman terhadap suatu kondisi dan lingkungan kerja sehingga mudah untuk mencrima informasi dan arus gagasan (ide) dalam melakukan kerjasama guna mencapai tujuan.

Pentingnya kebebasan berinteraksi dan menjalin hubungan dalam lembaga untuk menciptakan iklim kerja yang kondusif telah dikemukakan oleh Stoner (dalam Mulyono, 1993:67) yang mana iklim kerja yang permisifdan kreatifakan terpupuk apabila para individu mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan para anggota kelompoknya sendiri maupun dengan kelompok-kelompok kerja lainnya. Interaksi semacam ini mendorong terjadinya pertukaran

11

Page 16: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

informasi yang bermanfaat, arus gagasan yang bebas dan perspektif yang sehat mengenai masalah yang ada.

Berkenaan dengan iklim kerja lembaga menurut Stoner (1982) ada dua golongan yang mempengaruhi situasi pekerjaan, yaitu lingkungan kerja langsung di dalamnya termasuk sistem imbalan lembaga dan kebijakan serta tindakan lembaga. Sedangkan Cribbin, (1981) menjelaskan salah satu unsur iklim kerja lembaga yang kondusif adalah gaya kepemimpinan. Dengan demikian iklim kerja yang kondusif adalah suatu kondisi, keadaan atau suasana kerja yang dirasakan menyenangkan oleh setiap individu yang ada dalam lembaga sehingga orang-orang di dalamnya selalu terdorong untuk terlibat secara produktif guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan, Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan memiliki fungsi yang urgen dalam usaha-usaha mengembangkan pendidikan di daerah dalam rangka ikut dalam meningkatkan pendidikan daerah. Secara keseluruhan keadaan iklim kerja di lingkungan Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan dapat dikatakan kondusif. Hal ini

bisa dilihat bagaimana masing-masing unit kerja begitu berhati-hati dalam menjalankan tugas dan wewenang yang diberikan oleh. Contohnya, informasi internal lembaga benar-benar dijaga kerahasiaannya, meskipun berusaha mendapatkannya dengan prosedur yang benar. Setiap unit menjalankan tugasnya dengan sistem birokrasi lembaga yang baik sesuai dengan fungsi tiap-tiap unit/bagian yang terdapat pada struktur lembaga. Dengan kata lain tiap-tiap unit/bagian bekerja benar-benar mengikuti aturan sistem “pintu ke pintu” (door to door). Begitu juga hubungan antar rekan kerjanya yang terjalin dengan baik antara satu dengan yang lain, meskipun masih terdapat hubungan yang kurang baik.

METODE PENELITIAN

Rancangan PenelitianRancangan penelitian pada

dasarnya merupakan keseluruhan proses dan penentuan secara matang hal-hal yang dilakukan untuk dijadikan pedoman selama pelaksanaan penelitian. Suatu penelitian diselenggarakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan metode penelitian yang sesuai. Berkaitan dengan metode penelitian, Surakhmad (1982: 131) mengemukakan tiga macam metode penelitian yaitu : historis,

12

Page 17: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

deskriptif dan eksperimen. Ditinjau dan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kejadian-kejadian masa lalu dan sekarang dengan melihat variabel yang ada.

Penelitian ini berupa penelitian deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk mencatat, mendeskripsikan, menganalisis dan menginterpretasikan keadaan-keadaan yang ada tentang objek yang akan diteliti (Mardalis, 1990: 26). Dengan melihat variabel yang ada di dalam penelitian ini, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi

Populasi sebagai “keseluruhan subjek yang diteliti yang didapat dan suatu informasi tentang masalah penelitian yang akan dilakukan” (Arikunto. 1992:102). Latunussa (1988:11) menjelaskan “ populasi adalah sekumpulan objek yang diteliti”. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh staf di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan yang berjumlah 67 orang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1

Jumlah Staf Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-

Babat LamonganNo Sub. Bagian Jumlah1. Penasehat 42. Penanggungjawab 13. Pimpinan 44. Staf Pengajar 255. Tata Usaha 56. Dewan Pengurus 107. Bendahara 28. Sekretaris 29. Pegawai 8Jumlah 67

Sumber Pondok Pesantren AI-Futuhiyah Gendongkulon Babat LamonganSampel Penelitian

Tujuan pengambilan sampel penelitian dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan tenaga, waktu dan biaya, namun sampel harus mewakili atau mencerminkan seluruh populasi yang menjadi objek penelitian.

Definisi sampel penelitian banyak dikemukakan oleh para ahli, Arikunto (1996:117) menjelaskan sampel adalah “Sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan Hadi (1997:21) mengemukakan bahwa sampel adalah “Sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi”. Sampel penelitian ini diambil acuan sebagai wakil populasi yang representatif. Ukuran besarnya sampel yang pasti memang tidak ada, namun untuk menjaga validitas data penelitian harus mempunyai pedoman tertentu. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (1996: 120) “Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil seluruhnya, sehingga merupakan

13

Page 18: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-50 atau lebih”.

Dengan melihat penjelasan di atas untuk mendapatkan sampel yang representatif maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total. Dengan kata lain semua populasi akan menjadi subjek penelitian.

Instrumen PenelitianInstrumen penelitian adalah

alat yang digunakan oleh seorang peneliti dalam pengumpulan data. Instrumen penelitian yang digunakan untuk menyimpulkan data dari lapangan untuk variabel iklim kerja lembaga adalah angket. Alasan menggunakan

angket adalah karena pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.

Prosedur Pengembangan Instrumen

Berkaitan dengan pengembangan instrumen, maka langkah berikutnya yaitu menyusun instrumen masing-masing variabel yang berpedoman pada indikator yang disajikan pada jabaran-jabaran. Kemudian jabaran masing-masing variabel ditetapkan dan disajikan dalam bentuk matrik jabaran variabel, sub variabel dan indikator penelitian. Sebaran nomer item instrumen penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

Tabel 2

Jabaran variabel, sub variabel, indikator penelitian san nomor item dalam instrumen penelitian (sebelum uji coba)

Variabel Sub Variabel Indikator No. Item

Iklim kerja lembaga

a. Suasana kerja

a. Suasana kerja yang hangat, ramah, santai dan penuh kesungguhan

b.Saling menghargaic. Saling menolongd.Terbuka terhadap gagasan baru

1,2,3

456

b. Orientasi nilai

a. Mengerjakan yang baik-baikb.Kerjasama dengan orang lainc. Perlakuan etisd.Memperbaiki prestasie. Memutuskan tujuan unit atau lembaga

789

1011

c. Citra diri a. Cakapb.Percaya diric. Sangat konservatif dan hati-hati

121314

14

Page 19: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Variabel Sub Variabel Indikator No. Item

d. Gaya kepemimpinan

a.Konsultatif dan partisipatifb.Berorientasi pada pemecahan masalah bersamac. Memberikan pengarahan dan pengendaliand.Berorientasi pada manusiae.Banyak membantu dan memudahkanf. Adilg.Inovatifh.Berorientasi pada kebaikan dan terpusat pada

perspektif jangka pendek dan jangka panjang

15,16171819202122

23,2425,26,27

,28e. Daya tolak

atau daya dorong

a.Tumbuh sesuai rencanab.Mempertahankan kedudukanc. Menekan inovasi dan teknologid.Menekannkan sumber daya manusia dan

manajemen

2930

31,32,3334,35

f. Daya tangkap

a.Kecepatan lembaga yang tinggib.Tidak tergesa-gesac. Direncanakan

363738

g. Ganjaran a. Ganjaran materi1. Gaji2. Tunjangan

b. Ganjaran psikologis1. Pengakuhan dan penghargaan2. Perhatian dan tanggung jawab

3940,41,42

,43

4445

Analisis DataAnalisis data merupakan

bagian metode penelitian yang sangat penting dalam mencari makna data untuk memecahkan masalah penelitian. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Untuk menentukan teknik analisis yang tepat, maka harus memperhatikan tujuan penelitian dan data yang tersedia.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan kondisi yang ada/tingkat iklim kerja lembaga yang dirasakan oleh pegawai di Lingkungan Pondok Pesantren Al-

Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan (tujuan umum) serta keadaan/tingkat lingkungan kerja langsung, orientasi nilai, citra diri, gaya kepemimpinan, daya dorong, daya tanggap dan pemberian kompensasi pegawai di Lingkungan Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan (tujuan khusus). Adapun langkah-langkah yang perlu dilaksanakan adalah :

Menentukan kualifikasi Langkah ini dilakukan untuk

menentukan kualifikasi penilaian terhadap variabel penelitian, yang harus ditentukan terlebih dahulu lebar kelas intervalnya. Sedangkan untuk menentukan lebar kelas interval (i) adalah

15

Page 20: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

rentang (R)= skor tertinggi dikurangi dengan skor terendah, dibagi dengan banyaknya interval (k). Dengan demikian rumus untuk menentukan panjang interval (i) adalah :i= Rentangskor (skor tertinggi−skor terendah)

Banyaknya interval kelas

Banyaknya interval/kategori kelas dalam penelitian ini ditetapkan berjumlah 4 yaitu:

Tabel 3Kategori dan Penafsiran Skala

SikapKatagori

kelasPenafsiran skala sikap

Skor interval

Sangat tinggi

Selalu 3,24 – 4

Tinggi Sering 2,6 – 3,25Cukup Kadang-

kadang1,76 – 2,5

Kurang Tidak pernah

1 – 1,75

Menentukan besarnya persentase Untuk menyatakan kondisi masing-masing variabel dengan rumus :% = f

Nx100 %

Keterangan : f = Frekuensi N = Jumlah subyek

HASIL PENELITIAN

Tabel 4Deskripsi Data Variabel Iklim Kerja

LembagaNo. Kualifikasi B. Kelas

interval f %1. Sangat

tinggi131 – 160

25 37,31

2. Tinggi 101 – 130

39 58,20

3. Cukup 71 – 100 3 4,474. Kurang 40 – 70 - -

Total 67 100

Berdasar hasil pengolahan data variabel iklim kerja lembaga di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan menunjukkan bahwa secara umum berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 58,20% atau sebanyak 39 dari 67 responden menyatakan bahwa iklim kerja lembaga di Pondok Pesantren Al- Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan berada dalam kategori tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Kossen (1986) menjelaskan bahwa hubungan manusiawi merupakan tanggungjawab setiap orang dalam lembaga. Manajer mempunyai tanggung jawab utarna untuk menegakkan iklim hubungan manusiawi yang menyenangkan, demikian pula para anggota (sub ordinal) dan para karyawan operasional lembaga juga mempunyai pengaruh terhadap iklim dan seyogyanya berbagi tanggungjawab.

Tabel 5Deskripsi Data untuk Sub Variabel Suasana Kerja

No. Kualifikasi C. Kelas interval f %

1. Sangat tinggi

16,26 – 20 8 11,95

2. Tinggi 12,51 – 16,25

51 76,12

3. Cukup 8,76 – 12,50 8 11,95

4. Kurang 5 – 8,75 - -Total 67 100

Tabel 5 menunjukkan bahwa secara umum suasana kerja di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah

16

Page 21: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Gendongkulon-Babat Lamongan berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 76,12% atau sebanyak 51 dan 67 responden menyatakan bahwa suasana kerja di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan berada dalam kategori tinggi. Sedangkan 8 sponden dengan persentase 11,95% menyatakan bahwa suasana kerja di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan berada dalam kategori sangat tinggi dan 8 orang reponden lainnya dengan persentase sebesar 11,95% menyatakan bahwa suasana kerja di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon Babat Lamongan berada dalam kategori cukup.

Tabel 6Deskripsi Data untuk Sub Variabel Orientasi Nilai

No. Kualifikasi D. Kelas interval f %

1. Sangat tinggi

16,26 – 20 12 17,91

2. Tinggi 12,51 – 16,25

43 64,17

3. Cukup 8,76 – 12,50 12 17,91

4. Kurang 5 – 8,75 - -Total 67 100

Hasil pengolahan data untuk sub variabel orientasi nilai dengan menggunakan teknik persentase menunjukkan bahwa secara umum orientasi nilai di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 64,17% atau sebanyak 43dari 67 responden menyatakan bahwa orientasi nilai pegawai di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah

Gendongkulon-Babat Lamongan berada dalam kategori tinggi. Sedangkan masing-masing 15 responden dengan persentase sebesar 17,91% menyatakan bahwa orientasi nilai di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan berada dalam kategori sangat tinggi dan kategori cukup

Tabel 7Deskripsi Data untuk Sub

Variabel Citra Diri

No. KualifikasiE.

Kelas interval

f %

1. Sangat tinggi

9,76 – 12 17 25,37

2. Tinggi 7,51 – 9,75

10 14,93

3. Cukup 5,26 – 7,50

30 44,78

4. Kurang 3 – 5,25 10 14,93

Total 67 100

Tabel 7 menunjukkan bahwa secara umum citra diri di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan berada pada kategori cukup dengan persentase sebesar 44,80% atau 30 dari 67 responden menyatakan bahwa citra din lembaga di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan berada dalam kategori cukup. Sedangkan 17 responden dengan persentase sebesar 23,90% menyatakan bahwa citra diri lembaga berada dalam kategori sangat tinggi, 10 responden dengan persentase sebesar 14,92% menyatakan berada dalam kategori tinggi dan 10

17

Page 22: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

responden dengan persentase yang sama sebesar 14.92% menyatakan berada pada kategori kurang

Tabel 8Deskripsi Data untuk Sub

Variabel Gaya Kepemimpinan

No. KualifikasiF.

Kelas interval

f %

1. Sangat tinggi

40 – 48 36 53,73

2. Tinggi 31 – 39 23 34,33

3. Cukup 22 – 30 8 11,94

4. Kurang 12 – 21 - -Total 67 100

Tabel 8 menunjukkan bahwa secara umum gaya kepemimpinan di pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 53,73% atau sebanyak 36 dari 67 responden menyatakan bahwa gaya kepemimpinan di kantor Dinas Penididikan Kabupaten Situbondo berada dalam kategori sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa para pegawai merasa puas dengan gaya pemimpinan atasannya, mereka merasa diperhatikan, diarahkan dan dilibatkan dalam setiap pemecahan masalah di dalam lembaga, selain itu mereka merasa dimudahkan dan dibantu oleh atasan. Sedangkan 23 responden dengan persentase sebesar 34,32% menyatakan bahwa gaya kepemimpinan atasan berada dalam kategori

tinggi dan 8 responden dengan prentase sebesar 11,94% menyatakan dalam kategori cukup. Semakin efektif gaya kepemimpinan yang dilakukan maka akan mempermudah pencapaian tujuan lembaga yang ditetapkan.

Tabel 9Deskripsi Data untuk Sub

Variabel Daya Dorong

No. Kualifikasi G. Kelas interval f %

1. Sangat tinggi

19,51 – 24 37 55,22

2. Tinggi 15,01 – 19,50

23 34,33

3. Cukup 10,51 – 15,00

7 10,45

4. Kurang 6 – 10,50 - -Total 67 100

Tabel 9 menunjukkan bahwa secara umum daya dorong di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 55,22% atau 37dari 67 responden menyatakan bahwa daya dorong lembaga di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan berada dalam kategori sangat tinggi. Sedangkan 23 responden dengan persentase sebesar 34,32% menyatakan bahwa daya dorong lembaga berada dalam kategori tinggi dan 7 responden dengan persentase 10,44% menyatakan bahwa daya

18

Page 23: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

dorong lembaga berada dalam kategori cukup.

Tabel 10Deskripsi Data untuk Sub Variabel Daya Tanggap

No. Kualifikasi H. Kelas interval f %

1. Sangat tinggi

9,76 – 12 57 85,07

2. Tinggi 7,51 – 9,75

9 13,43

3. Cukup 5,26 – 7,50

1 1,50

4. Kurang 3 – 5,25 - -Total 67 100

Tabel 10 menunjukkan bahwa secara umum daya tanggap lembaga di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 85,07% atau 57 dari 67 responden menyatakan bahwa daya tanggap lembaga berada dalam kategori sangat tinggi. Sedangkan 9 responden dengan persentase sebesar 13,43% menyatakan bahwa daya tanggap lembaga berada dalam kategori tinggi dan 1 responden dengan persentase sebesar 1,50% menyatakan berada pada kategori cukup.

Tabel 4.11Deskripsi Data untuk Sub

Variabel Ganjaran

No. Kualifikasi I. Kelas interval f %

1. Sangat tinggi

19,51 – 24 31 46,27

2. Tinggi 15,01 – 19,50

21 31,34

3. Cukup 10,51 – 15,00

15 22,39

4. Kurang 6 – 10,50 - -Total 67 100

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa secara umum pemberian ganjaran di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 46,27% atau sebanyak 31 dan 67 responden menyatakan bahwa pemberian ganjaran di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulon-Babat Lamongan berada dalam kategori sangat tinggi. Sedangkan 21 reponden dengan persentse sebesar 31,34% menyatakan pemberian ganjaran/kompensasi berada dalam kategori tinggi dan 15 responden dengan persentase 22,39% menyatakan pemberian ganjaran berada dalam kategori cukup.

KESIMPULAN

1. Iklim kerja organisasi di Pondok Pesantren Al-Futuhiyah Gendongkulo Babat Lamongan para pegawainya merasa nyaman dengan suasana kerja, kepemimpinan dan ganjaran.

2. Suasana kerja di kantor menunjukkan para pegawainya benar-benar merasakan adanya suasana kerja yang penuh keakraban, saling menghargai, saling menolong dan penuh kekeluargaan.

3. Orientasi nilai menunjukkan bahwa para pegawai memiliki

19

Page 24: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

rasa tanggungjawab, disiplin, berusaha meningkatkan prestasi kerja dan loyal.

4. Citra diri menunjukkan bahwa kurangnya kecakapan pegawai dalam bekerjasama dengan orang dan luar organisasi.

5. Gaya kepemimpinan menunjukkan bahwa pegawainya merasa pimpinan telah melaksanakan kepemimpinan dengan baik.

6. Daya dorong menunjukkan bahwa pegawai dalam menjalankan tanggungjawabnya penuh dengan perencanaan, dapat memanfaatkan teknologi dengan baik dan mau mengikuti peraturan.

7. Daya tanggap menunjukkan para pegawainya bekerja sesuai dengan perintah atasan tanpa cenderung menunda pekerjaan.

8. Sistem menunjukkan para pegawai diperhatikan dan diberi kemudahan untuk kesejahteraannya.

DAFTAR PUSTAKA

Adair, J. 1993. Membina Colon Pimpinan (Sepuluh Prinsip Pokok). Jakarta : Bumi Aksara.

Albert. K. 1983. Pengemhangan Organisasi. Bandung : PT. Angkasa.

Anwar. 1985. Pengembangan Organisasi. Bandung : PT. Angkasa.

Arikunto, S. 1992. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. 1996. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Burhanuddin. 1994. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Cribbin, J.J. 1981. Kepemimpinan Strategi Mengefektifkan Organisasi. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.

Faisal, S. 1981. Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya : Usaha Nasional.

Furchan. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.

Hadi, S. 1997. Statistik Jilid I. Yogyakarta : Andi Offset.

Hakim. 1994. Pengantar Sederhana Penelitian Pendidikan. Jakarta : Proyek Pengembangan Pendidikan Guru.

Hamzah, R. 1990. Kepemimpinan Strategi Mengefektifkan Organisasi. Jakarta :

Gramedia.Handoko. 1987. Manajemen

Personalia dan Sumber Daya Manusia Jilid 2. Yogyakarta : BPFE.

20

Page 25: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Indrawijaya. 1986. Pertumbuhan dan Pengembangan Organisasi. Bandung : Sinar Baru.

Kamalluddin. 1982. Manajemen. Jakarta : Dirjen Dikti P2LPTK.

Kossen, S. 1986. Aspek Manusia Dalam Organisasi. Bandung : Rineka Cipta.

Latif, A.G. 1988. Memberikan Pimpinan dengan Kerja Sama. Jakarta : UI Press.

Latunussa. 1988. Penelitian Pendidikan, Suntu Pengantar. Jakarta : P2LPTK.

Mardalis. 1990. Mefodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi Aksara.

Marzuki. 1989. Metodologi Penelitian. Jakarta : Militon.

Muhyadi. 1989. Organisasi Teori, Struktur dan Proses. Jakarta : Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

Mulyono, M. 1993. Penerapan Produktivitas dalam Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara - UI.

Owens. 1981. Organizational Behaviour in Education. Boston : Allyn Bacon.

Prayitno. 2003. Korelasi Antara lklim Organisasi Dan Motivasi Berprestasi Dengan Unjuk Kerja Guru Pada Sekolah Menengah Umum Negeri Di Kabupaten Pasuruan. Tesis tidak diterbitkan.

Purwanto, N. 1988. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta : CV. Remaja

Karya.Santoso. 2001. Latihan SPSS

Statistik Parametrik. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Sari, D.N. 2003. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Rangka Penciptaan lklim Kerja Organisasi Di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sukun Kota Malang. Skripsi tidak diterbitkan.

Sari, L. 2000. Iklim Organisiasi Hubungannya Dengan Unjuk Kerja Dosen Dalam Mengajar Di IKIP Budi Utomo Malang. Tesis tidak diterbitkan.

Soepardi. 1988. Dasar-DasarAdministrasi Pendidikan. Jakarta : Dirjen Dikti P2LPTK.

21

Page 26: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH DISIPLIN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN BANJARSARI CERME GRESIK

Etiyasningsih*)

Abstrak, Disiplin merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Agar guru dapat berhasil dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, maka guru tersebut harus mentaati dan menyadari akan pentingnya kedisiplinan. Kedisiplinan guru tentunya akan berimbas kepada para siswa, guru yang tidak atau kurang disiplin, siswanya pun akan cenderung tidak displin dan sebaliknya. Kedisplinan tidak hanya pada kehadiran guru semata, namun lebih dari itu disiplin dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dalam hal ini misalnya guru disiplin dalam membuat persiapan mengajar, Silabus, RPP, menyiapkan buku-buku paket penunjang, alat peraga dan lain-lain. Dengan kedisiplinan guru yang tinggi siswa akan lebih semangat belajar dan mendapatkan urutan materi pelajaran yang sistematis, hal ini akan meningkatkan prestasi belajarnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh disiplin guru terhadap prestasi belajar.

Penelitian ini merupakan jenis regresional. Populasinya adalah seluruh guru di SDN Banjarsari Cerme Gresik berjumlah 20 orang. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu sesuai dengan kebutuhan dan yang tidak diikutkan adalah guru komputer, diperoleh responden sebanyak 19 orang. Data dikumpulkan dengan observasi, dokumentasi dan wawancara dengan instrumen check list. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh disiplin guru terhadap prestasi belajar digunakan uji regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan Fhitung = 6,171. > Ftabel = 4,45. Oleh karena Fhitung > Ftabel

maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh signifikan disiplin guru terhadap prestasi belajar siswa. Terlihat pula signifikan hasil hitung αhitung = 0,024 jauh di bahwa 0,05, yang menandakan pengaruh yang signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian diharapkan para guru dapat menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, disiplin, jujur, dan penuh didekasi, karena dengan sikap-sikap tersebut sangat membantu dalam tercapainya prestasi belajar siswa, selain itu hendaknya juga lebih memperhatikan kehadiran, persiapan mengajar dan proses kegiatan belajar mengajar. Bagi kepala sekolah dapat memberi motivasi agar para guru lebih disiplin dengan memberi stimulus yang proporsional.

Kata Kunci : Disiplin Guru, Prestasi Belajar Siswa

PENDAHULUAN

Kita semua menyadari bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan sangatlah berat, lebih-lebih pada saat sekarang ini.

Sebenarnya telah banyak usaha pemerintah, dan aspek pendukung, guna terwujudnya tujuan pendidikan tersebut.

22

Page 27: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut pemerintah berusaha melak-sanakan kegiatan antara lain, (1) Menyempurnakan sistem pendidikan, (2) Memperluas kesempatan untuk mem-peroleh pendidikan, (3) Sarana dan prasarana pendidikan terus disempurnakan dan ditingkatkan serta lebih didayagu-nakan, (4) Meningkatkan jumlah guru dan mutunya, baik formal maupun non formal serta terus ditingkatkan pengembangan karier dan kesejahteraannya.

Mengelola pendidikan tidak semudah yang kita bayangkan selama ini, sebab pendidikan berperan penting sebagai alat atai tempat untuk membentuk manusia Indonesia dan sebagai warga masyarakat sekaligus sebagai warga Negara yang berbudi pekerti luhur, beriman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta berkemampuan dan mempunyai ketrampilan dasar untuk bekal pendidikan selanjutnya dan bekal hidup di masyarakat.

Guru kelas sebagai administrator menempati posisi yang sangat penting karena memikul tanggung jawab untuk meningkatkan dan mengembangkan kemajuan sekolah secara keseluruhan. Sedangkan murid dan guru yang menjadi komponen penggerak aktifitas kelas harus didayagunakan secara maksimal agar dapat tercapai suatu kesatuan yang dinamis di dalam organisasi sekolah.

Pada dasarnya sekarang ini banyak para guru yang kurang siap dalam mengajar, dikarenakan guru tersebut belum membuat persiapan mengajar, dan juga melanggar tata tertib.

Disiplin merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Agar guru dapat

berhasil dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, maka guru tersebut harus mentaati dan menyadari akan pentingnya kedisiplinan. Karena gurulah yang ikut bertanggung jawab dalam keberhasilan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di sekolah, agar selalu berupaya untuk meningkatkan keberhasilan prestasi belajar siswa. Selain itu para guru hendaknya selalu memberikan bimbingan dan pengajaran secara baik dengan selalu berpedoman pada petunjuk dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional.

Kedisiplinan guru tentunya akan berimbas kepada para siswa, guru yang tidak atau kurang disiplin, siswanya pun akan cenderung tidak displin dan sebaliknya. Kedisplinan tidak hanya pada kehadiran guru semata, namun lebih dari itu disiplin dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dalam hal ini misalnya guru disiplin dalam membuat persiapan mengajar, Silabus, RPP, menyiapkan buku-buku paket penunjang, alat peraga dan lain-lain. Dengan kedisiplinan guru yang tinggi siswa akan lebih semangat belajar dan mendapatkan urutan materi pelajaran yang sistematis, hal ini akan meningkatkan prestasi belajarnya.

METODE PENELITIAN

Deskripsi PopulasiArikunto (2002) menyatakan bahwa

populasi adalah obyek yang akan diteliti hasilnya, dianalisis, disimpulkan dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi itu. Sudjana (1996) menjelaskan

23

Page 28: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

popupasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif, atau kualitatif mengenai karateristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jenis yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil populasi seluruh guru di SDN Banjarsari Cerme Gresik berjumlah 20 orang.

Penentuan Sampel

Pengambilan sampel ini didasari pendapat Arikunto (1998:120-121) berikut : “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari : a) kemampuan peneliti dari waktu, tenaga dan dana, b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data, c) Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang risikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.”

Sugiyono (2009:124) menyatakan jumlah sampel tergantung dari tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki, misalnya tingat kesalahan 1%, 5%, 10% atau lainnya. Makin besar tingkat kesalahan makin kecil sampel. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah :

s = λ2 . N . P .Q

d2 ( N−1 )+ λ2 .P . Q

2 dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10% P = Q = 0,5 d = 0,05 s = jumlah sampel

Namun dari rumus tersebut telah dihitung untuk populasi-populasi dengan jumlah tertentu mulai 10 hingga 1.000.000 oleh Sugiono (2009:126) sebagaimana tabel terlampir. Untuk jumlah populasi 20 orang dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh sampel sebanyak 19 orang. Oleh karena itu dalam penelitian ini Dari 19 orang ini dipilih dengan teknik purposive sampling yaitu sesuai dengan kebutuhan dan yang tidak diikutkan adalah guru komputer.

Definisi Operasional Variabel Agar tujuan penelitian dapat tercapai

maka variabel harus didefinisikan dengan jelas dan menyebutkan indikator-dindikatornya, cara pengukurannya, dan skala atau kategori penilaian yang digunakan. Berikut ini adalah definisi operasional masing-masing variabel. 1. Variabel bebas (X) yakni disiplin

guru adalah suatu sikap mental seoang guru yang mengandung kesadaran dan kerelaan untuk mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Disiplin guru tersebut diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut :a. Kehadiran di sekolah b. Ketepatan waktu mengajarc. Persiapan mengajar yaitu silabus,

RPP d. Kegiatan belajar mengajar antara

lain alat peraga, buku penunjang,

24

Page 29: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

buku absen siswa, daftar nilai, dan lain-lain.

2. Variabel terikat prestasi belajar (Y) yaitu suatu suatu hasil yang teah dicapai setelah kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan adalah nilai rata-rata hasil ulangan tiap mata pelajaran bagi guru mata pelajaran dan tiap kelas pada guru kelas.

Teknik Pengumpulan DataAdapun proses pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :1. Survey Pendahuluan

Dalam kegiatan ini, penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data-data intern perusahaan di antaranya adalah profil SDN Banjarsari Cerme Gresik.

2. Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Suharsimi, 2002 : 236).

Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nilai siswa. Dalam data sekunder yang diperoleh dengan teknik dokumentasi ini, peneliti juga menggunakan lembar cek list untuk mencatat indikator disiplin guru.

3. Wawancara Wawancara atau interview

adalah suatu metode yang tujuannya untuk memperoleh data evaluasi, secara berhadapan muka dengan secara individu, orang yang diinterview

memberikan informasi-informasi yang diperlukan secara ilmiah dalam suatu relasi face to face” (Drs. Amatembun MA, supervise Pendidikan, 1975:191).

Pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara adalah meyakinkan hasil observasi tentang disiplin guru. Wawancara dilakukan kepada masing-masing guru yang bersangkutan dan kepala sekolah.

Teknik Analisis DataData yang telah terkumpul

kemudian dilakukan analisis dengan urutan analisa sebagai berikut :1. Coding, adalah memberi kode pada

lembar check list sesuai dengan kategori yang telah ditentukan.

2. Tabulating, adalah mentabulasi seluruh data hasil chek list ke dalam tabel-tabel yang diperlukan sehingga mudah dibaca.

3. Skoring, adalah memberi skor dari kategori-kategori tersebut sesuai skor yang telah ditentukan. Disiplin guru diberi skor tinggi, sedang dan rendah. Skor tinggi jika penjumlahan dari hasil penilaian mencapai >75%, skor sedang jika penjumlahan dari hasil penilaian mencapai 56-75%, dan rendah jika penjumlahan dari hasil penilaian <56%.

4. Uji HipotesisUji hipotesis berfungsi untuk menjawab hipotesa yang telah diajukan sebelumnya. Uji ini sekaligus juga menjawab rumusan masalah yang telah ditulis pada Bab I. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Regresi Sederhana dengan rumus persamaan regresi sederhana :

25

Page 30: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Y = a + bXY = Prestasi siswa X = Disiplin guru a = Nilai konstanta b = Nilai arah sebagai penentu ramalan

(prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (–) variabel Y.

Dalam penelitian ini perhitungan regresi dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows. Langkah menguji hipotesis : 1) Membuat Ha dan Ho dalam bentuk

kalimat : Ha : Terdapat pengaruh disiplin

guru dengan prestasi siswaHo : Tidak terdapat pengaruh

disiplin guru dengan prestasi siswa

2) Kaidah pengujian signifikansi : Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya terdapat pengaruh disiplin guru dengan prestasi siswa.Jika Fhitung < Ftabel maka Ha ditolak dan Ho diterima artinya tidak terdapat pengaruh disiplin guru dengan prestasi siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Terdapat 8 indikator dalam menjelaskan disiplin guru yang diperoleh datanya melalui observasi dan dokumentasi yaitu, kehadiran, ketepatan waktu mengajar, silabus, RPP, alat peraga, buku, absensi murid, buku penunjang, daftar nilai.

Tabel 1 Disiplin Guru di Sekolah Dasar Negeri Banjarsari Kec. Cerme Kabupaten Gresik

No Daftar Nilai Jumlah Persentase (%)

123

KurangCukupBaik

14

14

5,221,173,7

Jumlah 19 100

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa disiplin guru dalam melaksanakan tugasnya sebagian besar (73,7%) baik, 21,1% cukup, dan 5,2% kurang.

Sedangkan Prestasi belajar siswa diukur dari nilai rata-rata mata pelajaran dari guru yang bersangkutan jika guru tersebut adalah guru mata pelajaran, dan nilai rata-rata kelas jika guru yang bersangkutan adalah guru kelas. Nilai tersebut diperoleh selama 6 kali evaluasi terakhir yang datanya diperoleh dari dokumentasi pada guru mata pelajaran atau guru kelas masing-masing.

Tabel 2 Nilai Nilai Rata-Rata Kelas atau Nilai Rata-rata Mata Pelajaran (6 x

evaluasi terakhir)

No Resp

.

Nilai Rata-Rata Kelas atau Nilai Rata-rata Mata Pelajaran

(6 x evaluasi terakhir)

1 2 3 4 5 6 Rata-Rata

123456789

101112

7,606,548,008,208,007,208,607,987,906,906,708,00

7,905,958,507,508,007,568,407,127,926,906,808,50

7,957,007,937,908,007,858,007,598,006,656,908,50

8,107,107,877,608,007,988,217,878,206,006,238,00

8,206,528,307,908,008,207,588,678,407,156,507,90

8,646,438,007,428,008,207,498,128,507,266,219,40

8,076,598,107,758,007,838,057,898,156,816,568,38

26

Page 31: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

No Resp

.

Nilai Rata-Rata Kelas atau Nilai Rata-rata Mata Pelajaran

(6 x evaluasi terakhir)

1 2 3 4 5 6 Rata-Rata

13141516171819

7,506,108,207,598,506,807,23

7,606,008,008,008,407,108,00

7,706,588,108,108,606,858,00

7,546,988,238,208,216,988,20

7,807,168,218,508,246,858,10

8,007,908,608,428,216,208,65

7,696,798,228,148,366,808,03

Uji Regresi Linier SederhanaData yang terkumpul sebagaimana

paparan sebelumnya selanjutnya dianalisis untuk mengetahui pengaruh disiplin guru dengan prestasi belajar siswa.

Koding, skoring, dan tabulating telah dilaksanakan peneliti yang hasilnya tertera pada lampiran. Pada analisa data ini akan dipaparkan uji hipotesis dengan regresi linier sederhana. Output perhitungan dengan program SPSS for Windows seperti terlihat dalam gambar berikut.

ANOVAb

1, 918 1 1, 918 6, 171 , 024a

5, 282 17 , 3117, 200 18

RegressionResidualTot al

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predict ors: (Const ant ) , Disiplin Gurua.

Dependent Var iable: Prest asi Siswab.

Gambar 1 Uji F

Gambar 4.2 di atas menunjukkan hasil uji F dengan program SPSS for Windows, dengan Fhitung sebesar 6,171. Angka ini selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel

pada df = 17 sebagaimana Tabel F pada lampiran (Critical Values for the F Distribution α=0,05). Tabel F dengan df = 13 dan n =1 diperoleh Ftabel = 4,45. Sehingga Fhitung = 6,171 > Ftabel = 4,45.

Oleh karena Fhitung > Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh signifikan disiplin guru terhadap prestasi belajar siswa. Terlihat pula signifikan hasil hitung αhitung = 0,024 jauh di bahwa 0,05, yang menandakan pengaruh yang signifikan.

Selain adanya pengaruh yang signifikan, pada uji korelasi juga terlihat adanya korelasi positif (Gambar 4.3) antar kedua variabel yang diperoleh Pearson Correlation sebesar 0,516 lebih dari rtabel

sebesar 0,456 (Sebagaimana r tabel Product Moment pada df = 17 terlampir).

Corre la tions

1,00 0 ,51 6,516 1,00 0

, ,01 2,012 ,

19 1919 19

Pres ta s i Si s waDis ip l i n Gu ruPres ta s i Si s waDis ip l i n Gu ruPres ta s i Si s waDis ip l i n Gu ru

Pea rs on Co rre la tion

Sig . (1 -ta i le d)

N

Pres ta s iSis wa Dis ip l i n Gu ru

Gambar 2 Uji Korelasi

Besarnya pengaruh atau kontribusi disiplin guru terhadap prestasi belajar siswa dapat dilihat pada gambar Uji t berikut ini.

Coef f i ci ent sa

6, 191 , 619 10, 003 , 000, 560 , 226 , 516 2, 484 , 024 , 516 , 516 , 516

( Const ant )Dis iplin G ur u

M odel1

B St d. Er r or

Unst andar dizedCoef f ic ient s

Bet a

St andar diz edCoef f ic ient s

t Sig . Zer o - o r der Par t ial Par tCor r elat ions

Dependent Var iab le: Pr es t as i Siswaa.

Gambar 3 Uji t

Sebagaimana Uji F di atas yang menunjukkan adanya pengaruh, Uji t juga seperti pada Gambar 4.4 memperlihatkan thitung sebesar 2,484 > ttabel sebesar 2,110 (sebagaimana Critical Value for the t Distribution terlampir untuk df = 17) artinya terdapat pengaruh disiplin guru terhadap prestasi belajar siswa.

27

Page 32: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Untuk menunjukkan besarnya pengaruh atau kontribusi disiplin guru terhadap prestasi belajar siswa dapat dilihat koefisien regresi (unstandarized coefficients Beta) pada gambar 4.4 di atas sebesar 0,560. Selanjutnya sesuai dengan rumus regresi sederhana dapat dimasukkan angka-angka tersebut sebagai berikut :

Y = a + bX= 6,191 + 0,560

Selanjutnya berdasarkan persamaan di atas deskripsi pengaruh tingkat pendidikan terhadap perkembangan perusahaan berdasarkan unstandarized coeffisients beta adalah sebagai berikut:1) Konstanta sebesar 6,191 menyatakan

bahwa jika variabel disiplin guru dianggap konstan (tidak ada upaya meningkatkan disiplin guru), maka prestasi belajar siswa sebesar 6,191point.

2) Koefisien regresi disiplin guru sebesar 0,560 menyatakan bahwa setiap peningkatan 1 poin tingkat disiplin guru akan meningkatkan perkembangan perusahaan sebesar 0,560 poin. Jika angka tersebut dikalikan 1000, deskripsinya menjadi setiap ada upaya peningkatan disiplin guru sebesar 1000 poin maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa sebesar 560 point.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan disiplin guru dipengaruhi oleh tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Tanggung jawab tersebut berasal dari pemerintah karena para guru adalah Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai tugas pokok dan fungsi yang jelas.

Selain itu para guru juga bertanggung jawab atas prestasi belajar para siswanya. Guru cera umum akan merasa bangga apabila siswanya dapat berprestasi dan memiliki kemampuan yang baik.

Disebutkan bahwa faktor-faktor kesehatan jasmani dan rohani, ekonomi, status sosial, kepemimpinan dan peraturan dan tata tertib juga berpengaruh terhadap disiplin guru.

Kesehatan seluruh guru secara umum terlihat sehat jasmani maupun rohaninya. Dikatakan bahwa kesehatan seorang guru mempengaruhi terhadap tugas sehari-hari. Sudah sewajarnyalah bila setiap guru menginginkan rasa aman dalam kehidupannya sehingga akan terhindar dari segala gangguan kesehatan. Sehingga ia dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan yang akhirnya dapat membawa hasil yang baik pula.

Selanjutnya masalah ekonomi secara umum Pegawai Negeri Sipil telah mendapatkan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemerintah melalui Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2001 menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil mencapai 200% atau dua kali lipat, sehingga jika dibandingkan dengan penghasilan rata-rata penduduk di Indonesia Pegawai Negeri Sipil sudah cukup baik. Memang masalah ekonomi sangat penting terhadap disiplin guru. Dikatakan bahwa faktor ekonomi menambah beban bagi guru-guru dan menjadi persoalan pribadi yang dapat memungkinkan terganggunya tugas-tugas di sekolah. Padahal guru-guru menginginkan rasa aman, tentram dalam kehidupannya yang antara lain yaitu

28

Page 33: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

penerimaan gaji lancar, segala haknya dapat diterima dengan baik dan tepat pada waktunya, juga memiliki tempat tinggal untuk keluarganya dan lain-lain.

Kemudian tentang status sosial guru di dalam masyarakat mempunyai status yang cukup baik. Masyarakat memandang guru sebagai orang yang patut dihargai, karena mereka menyadari bahwa guru memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan di bidang pendidikan, karena pendidikan akan berjalan lancar dan berkembang baik apabila guru secara aktif ikut memajukan pendidikan di dalam masyarakat.

Faktor kepemimpinan merupakan faktor penting dalam membentuk disiplin para guru. Kepemimpinan yang dimaksud ini adalah kepemimpinan kepala sekolah. Dikatakan bahwa kepala sekolah, jika kepemimpinannya efektif, maka guru-guru akan memperoleh sumbangan yang berharga dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan, berlangsung pengajaran yang efektif, terciptanya suasana yang kondusif (berguna) sehingga hal demikian itu akan mendukung terciptanya kedisiplinan guru yang baik. Dengan demikian maka factor kepemimpinan dapat mempengaruhi kedisiplinan guru. Di SDN Banjarsari Kec Cerme Kabupaten Gresik, kepemimpinan kepala sekolah sukup baik, dan komunikasi kepala sekolah dengan para guru juga berlangsung dengan baik.

Tidak kalah penting adalah peraturan dan tata tertib sekolah yang mempengaruhi disiplin guru. Disiplin guru dan tata tertib sekolah merupakan dua hal yang saling terkait. Artinya disiplin guru tidak akan tercapai bila tidak ada peraturan atau

ketentuan-ketentuan yang mengikat, sehingga menyebabkan guru untuk berbuat semaunya sendiri yang mengarah terciptanya sekolah yang tidak teratur/tertib. Tata tertib yang ada di SDN Banjarsari sudah cukup baik dan tercatat dan ditempatkan di posisi yang mudah dilihat.

Hasil uji menunjukkan pengaruh yang signifikan disiplin guru terhadap prestasi belajar siswa. Ketika belajar di sekolah, faktor guru dan cara mengajarkannya merupakan faktor yang paling penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadiannya guru, disiplinnya, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru itu mengajarkan pengetahuan kepada anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa.

Kesimpulan

1. Disiplin guru di SDN Banjarsari Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik sebagian besar baik.

2. Terdapat pengaruh positif disiplin guru terhadap prestasi belajar siswa di SDN Banjarsari Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.

Saran-saran1. Para guru diharapkan agar dapat

menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, disiplin, jujur, dan penuh didekasi, karena dengan sikap-sikap tersebut sangat membantu dalam tercapainya prestasi belajar siswa.

2. Para guru hendaknya juga lebih memperhatikan kehadiran, persiapan

29

Page 34: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

mengajar dan proses kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi kepala sekolah dapat memberi motivasi agar para guru lebih disiplin dengan memberi stimulus yang proporsional.

DAFTAR PUSTAKA

Ametembun, Drs.M.A, “Supervisi Pendidikan”, Penerbit IKIP Bandung, 1975

Ametembun, Drs.M.A, “Manajemen Kelas”, Terbitan Ketiga Penerbit IKIP Bandung, 1981

Hendyat Sutopo, Dr., “Ikhtiar Teknik Penilaian Pendidikan”, Penerbit IKIP Bandung, 1984

Ismed Syarif, Drs dan Nawas Riza, Drs., “Administrasi Pendidikan Dasar”, Penerbit Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1976

M. Ngalim Purwanto, Drs.M.P., “Pyskologi Pendidikan”, Penerbit PT. Rosda Karya Bandung 1990

M. Dimyati Mahmud, “Psykologi Pendidikan”, Suatu Pendekatan Terapan Edisi I Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Yogyakarta

Sutrisno Hadi, Prof. Dr. M.A., “Metodologi Reseach”, Jilid

II Penerbit FKP IKIP Yogyakarta 1967

Suhertin, Drs. Dan Nata Her, Drs “Supervisi Pendidikan”, Dalam Rangka Program Insenvice Education, Penerbit IKIP Malang 1971

S. Nasution, Prof.Dr.M.A “Didaktik dan Azas-Azas Kurikulum”, Penerbit Jemara Bandung 1989

Westy Sumanto, Drs dan Hendyat Sutopo “Kepemimpinan Pendidikan”, Peberbit Usaha Nasional Surabaya 1982

Subari, Drs “Supervisi Pendidikan”, Dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar Penerbit Bumi Aksara Jakarta 1994

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan “Buku II Petunjuk Administrasi Sekolah Dasar”, tahun 1989

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Jawa Timur “Media Pendidikan”, Nomor 3 Edisi Mei 1991

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Penerbit Balai Pustaka 1989

TAP MPR No. II/MPR/1993 “Garis-Garis Besar Haluan” Negara 1993-1998, Penerbit Bina Pustaka Surabaya 1989

30

Page 35: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

31

Page 36: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN GURU DALAM PELAKSANAKAN PROSES BELAJAR

MENGAJAR DI SDN NGAGELREJO II/397 KECAMATAN WONOKROMO KOTA SURABAYA

Sri Sundari *)

Abstrak, Untuk mencapai tujuan pendidikan, guru juga perlu menaruh perhatian terhadap kemajuan murid di samping evaluasi belajar memecahkan masalah atau problem yang dihadapi murid dan lain-lainnya. Di dalam memperbaiki dan mensukseskan proses belajar mengajar serta memecahkan masalah lain, banyak dipengaruhi oleh pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap guru dan lingkungan sekolahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap kedisiplinan guru dalam pelaksanakan proses belajar mengajar.

Penelitian ini merupakan jenis regresional. Populasinya adalah seluruh guru di SDN Ngagelrejo II/397 Kec. Wonokromo Kota Surabaya berjumlah 18 orang. Sampel diambil dengan teknik total sampling diperoleh responden sebanyak 18 orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan supervisi kepala terhadap disiplin guru digunakan uji regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan Fhitung = 5,975 > Ftabel = 4,49. Oleh karena Fhitung > Ftabel

maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap disiplin guru. Terlihat pula signifikan hasil hitung αhitung = 0,026 jauh di bawah 0,05, yang menandakan pengaruh yang signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian diharapkan supervisi kepala sekolah dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga lebih meningkatkan disiplin guru. Guru hendaknya ikut mensukseskan pelaksanaan supervisi kepala sekolah agar kegiatan proses belajar mengajar lebih meningkat dan bermutu. Bagi pihak-pihak terkait khususnya pemerintah hendaknya memperhatikan pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan membantu memberikan instrumen yang valid dan handal.

Kata Kunci : Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah, Kedisiplinan Guru

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi seluruh bidang kehidupan, misalnya bidang komunikasi, transportasi serta pembangunan fisik lainnya. Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin

canggih, maka hubungan antara negara-negara di dunia ini semakin berkembang. Jarak antara negara yang satu dengan negara yang lainnya seolah-olah semakin dekat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendekatkan dan menyatukan negara yang satu dengan

32

Page 37: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

negara yang lain sehingga seolah-olah dunia ini mengglobal.

Oleh karena itu, bangsa Indonesia juga berusaha untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar sesuai dengan perkembangan jaman. Hal ini sesuai dengan cita-cita dan tujuan negara yang tercantum dalam UUD 1945 alinea 4 yang berbunyi: “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

Untuk melaksanakan hal tersebut diatas, maka salah satu bidang yang harus diutamakan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dalam bidang pendidikan, karena pendidikan modal paling utama dalam menciptakan manusia yang cerdas dalam arti terampil, dapat berdiri sendiri serta bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara.

Dalam pendidikan atau pengajaran, warga negara Indonesia dijamin haknya untuk mendapatkan pengajaran sebagaimana tercantum dalam Batang Tubuh UUD 1945 Bab XIII pasal 31 ayat 1 yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”. Untuk pelaksanaan tersebut diatas, maka pemerintah berupaya serta mempunyai tanggung jawab dalam pendidikan. Hal ini diperkuat dengan ayat berikutnya (pasal 31 ayat 2) yang berbunyi : “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur oleh Undang-undang”.

Dengan melihat pernyataan diatas, maka pendidikan mencetuskan harapan, karena harapan terletak pada pendidikan,

harapan juga menjiwai perjuangan kemerdekaan. Karena itu pendidikan merupakan bagian mutlak dari perjuangan dan merupakan investasi yang paling utama dari setiap bangsa.

Oleh karena itu, mutu pendidikan lebih banyak cenderung dan tergantung pada guru dalam membimbing/mendidik proses belajar mengajar, serta kedisiplinan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kedisiplinan perlu sekali ditingkatkan untuk mencapai keberhasilan pendidikan, baik disiplin waktu maupun tugas.

Sebagai tenaga pendidik di sekolah, guru harus ikut aktif dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagaimana yang tercantum dalam Ketetapan MPR No. 11/83 tentang GBHN halaman 93 yang berbunyi : “Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap “Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebangsaan seta cinta tanah air agar dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara”.

Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut diatas, maka tugas guru juga perlu menaruh perhatian terhadap hal-hal lain. Laporan tentang kemajuan murid di samping evaluasi belajar memecahkan masalah atau problem yang dihadapi murid dan lain-lainnya.

Di dalam memperbaiki dan mensukseskan proses belajar mengajar serta memecahkan masalah lain sebagaimana tersebut, banyak

33

Page 38: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

dipengaruhi oleh pelaksanaan supervisi Kepala Sekolah terhadap guru dan lingkungan sekolahnya.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan

metode penelitian explanatory survey. Pendekatan explanatory survey ini, sebagaimana simpulan Cooper dan Pamela (2003:13), Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (1995:3) terbukti mampu dengan baik menjelaskan hubungan antar aspek yang diamati dan bukan hanya sekedar descriptive, sedangkan bentuk penelitian verifikatif menurut Moh. Nazir (1988:63) digunakan untuk menguji hipotesis yang menggunakan perhitungan-perhitungan statistik.

Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel Deskripsi Populasi

Arikunto (2002) menyatakan bahwa populasi adalah obyek yang akan diteliti hasilnya, dianalisis, disimpulkan dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi itu. Sudjana (1996) menjelaskan popupasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif, atau kualitatif mengenai karateristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jenis yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil populasi seluruh guru di SDN Ngagelrejo II Wonokromo Surabaya berjumlah 18 orang.

Penentuan Sampel

Pengambilan sampel ini didasari pendapat Arikunto (1998:120-121) “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari : a) kemampuan peneliti dari waktu, tenaga dan dana, b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data, c) Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang risikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.”

Sugiyono (2009:124) menyatakan jumlah sampel tergantung dari tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki, misalnya tingat kesalahan 1%, 5%, 10% atau lainnya. Makin besar tingkat kesalahan makin kecil sampel. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah :

s = λ2 . N . P .Qd2 ( N−1 )+ λ2 . P . Q

2 dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10% P = Q = 0,5 d = 0,05 s = jumlah sampel

Namun dari rumus tersebut telah dihitung untuk populasi-populasi dengan jumlah tertentu mulai 10

34

Page 39: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

hingga 1.000.000 oleh Sugiono (2009:126) sebagaimana tabel terlampir. Untuk jumlah populasi 18 orang dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh sampel sebanyak 18 orang. Oleh karena itu dalam penelitian ini Dari 19 orang ini dipilih dengan teknik total sampling yaitu mengambil seluruh guru menjadi responden.

Variabel Penelitian Dalam penelitian yang dilakukan ini,

variabel yang digunakan terdiri dari satu variabel bebas yaitu disiplin guru dan satu variabel terikat yaitu prestasi belajar.

Definisi Operasional Variabel Agar tujuan penelitian dapat tercapai

maka variabel harus didefinisikan dengan jelas dan menyebutkan indikator-dindikatornya, cara pengukurannya, dan skala atau kategori penilaian yang digunakan. Berikut ini adalah definisi operasional masing-masing variabel. 1. Variabel bebas (X) yakni

pelaksanaan supervisi kepala sekolah adalah suatu usaha untuk mewujudkan kemajuan sekolah yang bersifat teratur dan kontinyu dengan jalan membina, memperbaiki, meningkatkan kedisiplinan guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar untuk mempertinggi mutu pendidikan yang diberikan kepada siswa. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut :a. Prinsip konstruktif b. Prinsip kreatifitas c. Prinsip kooperatif d. Prinsip demokrasi

e. Prinsip kontinyuitas f. Prinsip ilmiah

2. Variabel terikat (Y) yakni disiplin guru adalah suatu sikap mental seoang guru yang mengandung kesadaran dan kerelaan untuk mematuhisemua ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Disiplin guru tersebut diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut :a. Kehadiran di sekolah b. Ketepatan waktu mengajarc. Persiapan mengajar yaitu silabus,

RPP d. Kegiatan belajar mengajar antara

lain alat peraga, buku penunjang, buku absen siswa, daftar nilai, dan lain-lain.

Teknik Pengumpulan DataAdapun proses pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :1. Survey Pendahuluan

Dalam kegiatan ini, penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data-data intern perusahaan di antaranya adalah profil SDN Ngagelrejo II Wonokromo Surabaya.

2. Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Suharsimi, 2002 : 236).

35

Page 40: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk mencatat indikator disiplin guru.

3. Kuesioner Dalam penelitian ini digunakan

kuesioner tertutup dengan skala Likert. Menurut Arikunto (1998:151) kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban pada kolom yang sudah disediakan dengan memberi tanda cross (x). Dalam penelitian ini kuesioner digunakan untuk megambil data tentang pelaksanaan supervisi kepala sekolah.

Teknik Analisis DataData yang telah terkumpul

kemudian dilakukan analisis dengan urutan analisa sebagai berikut :

1. Coding, adalah memberi kode pada lembar check list sesuai dengan kategori yang telah ditentukan.

2. Tabulating, Tabulating adalah mentabulasi seluruh data hasil chek list ke dalam tabel-tabel yang diperlukan sehingga mudah dibaca.

3. Skoring, Skoring adalah memberi skor dari kategori-kategori tersebut sesuai skor yang telah ditentukan. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan disiplin guru diberi skor tinggi, sedang dan rendah. Skor tinggi jika penjumlahan dari hasil penilaian mencapai >75%, skor sedang jika penjumlahan dari hasil penilaian mencapai 56-75%, dan rendah jika penjumlahan dari hasil penilaian <56%.

4. Uji HipotesisUji hipotesis berfungsi untuk menjawab hipotesa yang telah diajukan sebelumnya. Uji ini sekaligus juga menjawab rumusan masalah yang telah ditulis pada Bab I. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Regresi Sederhana dengan rumus persamaan regresi sederhana :

Y = a + bXY = Disiplin guru X = Pelaksanaan supervisi kepala

sekolah a = Nilai konstanta b = Nilai arah sebagai penentu

ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (–) variabel Y.

Dalam penelitian ini perhitungan regresi dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows. Langkah menguji hipotesis : a. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk

kalimat : Ha : Terdapat pengaruh

pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap disiplin guru

Ho : Tidak terdapat pengaruh pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap disiplin guru

b. Kaidah pengujian signifikansi : Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya terdapat pengaruh pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap disiplin guru.

36

Page 41: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jika Fhitung < Ftabel maka Ha ditolak dan Ho diterima artinya tidak terdapat pengaruh pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap disiplin guru.

HASIL PENELITIAN

Tabel 1 Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah

Pe la k s a n a a n Su p e rv is i Ke ps e k

3 1 6 ,7 1 6 ,7 1 6 ,71 3 7 2 ,2 7 2 ,2 8 8 ,9

2 11 ,1 11 ,1 1 0 0 ,01 8 1 0 0 ,0 1 0 0 ,0

Ku ra n gCu k uBa ikT o ta l

Va l i dF re q u e n c y Pe rc e n t Va l i d Pe rc e n t

Cu mu l a t i v ePe rc e n t

Tabel 1 menunjukkan dari 18 guru sebagai responden dalam menanggapi pelaksanaan supervisi kepala sekolah 72,2% menyatakan cukup, 16,7% menyatakan kurang, dan 11,1% masing menyatakan baik.

Tabel 2 Disiplin Guru di SDN Ngagelrejo II/397 Kec. Wonokromo Kota Surabaya

Dis ip lin Gu ru

3 1 6 ,7 1 6 ,7 1 6 ,71 5 8 3 ,3 8 3 ,3 1 0 0 ,01 8 1 0 0 ,0 1 0 0 ,0

Cu k u pBa ikTo ta l

Va l i dF re q u e n c y Pe rc e n t Va l i d Pe rc e n t

Cu mu l a t i v ePe rc e n t

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa disiplin guru dalam melaksanakan tugasnya sebagian besar (83,3%) baik, dan 16,7% cukup.

Analisis DataHasil Pengujian Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan mengukur apa

yang diinginkan dan mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Instrument valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapat data itu valid. Dalam uji validitas ini suatu butir pernyataan dikatakan valid jika corrected item total correlation lebih besar dari 0,468 (untuk jumlah responden 18 orang df = 16) sebagaimana tabel r produk momen terlampir. Hasil pengujian validitas terhadap variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3 Hasil Uji Validitas Variabel Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah

Pernya-taan

Corrected item total

correlationKeterangan

123456

0,7200,6920,6230,6680,6120,622

ValidValidValidValidValidValid

Sumber : Hasil Olah Data SPSSDari tabel di atas dapat diketahui

bahwa untuk item pernyataan variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah, corrected item total correlation yang diperoleh untuk seluruh item pernyataan adalah lebih besar dari 0,468 hal tersebut berarti bahwa secara keseluruhan item pernyataan mengenai pelaksanaan supervisi kepala sekolah adalah valid.

Hasil Uji ReliabilitasSuatu alat ukur dikatakan reliabel atau

handal, jika alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berbeda senantiasa menunjukkan hasil yang relatif sama.

37

Page 42: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Untuk menguji reliabilitas suatu instrument dapat digunakan uji statistic Cronbach Alpha (α), dimana suatu alat ukur dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah diperoleh alpha sebesar 0,8773 lebih besar dari 0,6 sehingga dapat diputuskan bahwa item kuesioner telah reliabel.

Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pergaruh antara variabel bebas pelaksanaan supervisi kepala sekolah (X) terhadap variabel terikat yang dalam hal ini adalah disiplin guru (Y), maka digunakan analisis model regresi linier sederhana dengan model persamaan sebagai berikut :

Y = α + bX1

Dimana :Y = Disiplin guru X = Pelaksanaan supervisi kepala

sekolah b = koefisien regresi X

Output perhitungan dengan program SPSS for Windows seperti terlihat dalam gambar berikut.

ANOVAb

, 680 1 , 680 5, 975 , 026a

1, 820 16 , 1142, 500 17

RegressionResidualTot al

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predict or s: (Const ant ) , Pelaksanaan Supervisi Kepseka.

Dependent Variable: Disiplin Gurub.

Gambar 1 Uji F

Gambar 4.3 di atas menunjukkan hasil uji F dengan program SPSS for Windows, dengan Fhitung sebesar 5,975.

Angka ini selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel df = 16 sebagaimana Tabel F pada lampiran (Critical Values for the F Distribution α=0,05). Tabel F dengan df = 16 dan n =1 diperoleh Ftabel

= 4,49. Sehingga Fhitung = 5,975 > Ftabel

= 4,49. Oleh karena Fhitung > Ftabel maka Ha

diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap disiplin guru. Terlihat pula signifikan hasil hitung αhitung = 0,026 jauh di bawah 0,05, yang menandakan pengaruh yang signifikan.

Selain adanya pengaruh yang signifikan, pada uji korelasi juga terlihat adanya korelasi positif antar kedua variabel seperti tampak pada Gambar 4.2. Hasil Pearson Correlation sebesar 0,521 lebih dari rtabel sebesar 0,468 (Sebagaimana r tabel Product Moment pada df = 16 terlampir).

Co rre la tio n s

1 ,0 0 0 ,5 2 1

,5 2 1 1 ,0 0 0

, ,0 1 3

,0 1 3 ,

1 8 1 8

1 8 1 8

Di s i p l i n Gu ruPe la k s a n a a nSu p e rv i s i Ke p s e kDi s i p l i n Gu ruPe la k s a n a a nSu p e rv i s i Ke p s e kDi s i p l i n Gu ruPe la k s a n a a nSu p e rv i s i Ke p s e k

Pe a rs o n Co rre l a t i o n

Si g . (1 -ta i l e d )

N

Di s i p l i n Gu ru

Pe la k s a n a a nSu p e rv i s i

Ke p s e k

Gambar 4.2 Pearson Correlations

Besarnya pengaruh atau kontribusi tingkat pendidikan terhadap perkembangan perusahaan dapat dilihat pada gambar Uji t berikut ini.

38

Page 43: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Coef f i ci ent sa

2, 112 , 305 6, 915 , 000

, 371 , 152 , 521 2, 444 , 026

( Const ant )PelaksanaanSuper visi Kepsek

Model1

B St d. Er r or

Unst andar dizedCoef f icient s

Bet a

St andar dizedCoef f icient s

t Sig.

Dependent Var iable: Disiplin G ur ua.

Gambar 4.3 Uji t

Sebagaimana Uji F di atas yang menunjukkan adanya pengaruh, Uji t juga seperti pada Gambar 4.3 memperlihatkan thitung sebesar 2,444 > ttabel sebesar 2,120 (sebagaimana Critical Value for the t Distribution terlampir) artinya terdapat pengaruh pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap disiplin guru.

Untuk menunjukkan besarnya pengaruh atau kontribusi pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap disiplin guru dapat dilihat koefisien regresi (unstandarized coefficients Beta) pada gambar 4.2 sebesar 0,589. Selanjutnya sesuai dengan rumus regresi sederhana dapat dimasukkan angka-angka tersebut sebagai berikut :

Y = a + bX= 2,112 + 0,371

Selanjutnya berdasarkan persamaan di atas deskripsi pengaruh pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap disiplin guru berdasarkan unstandarized coeffisients beta adalah sebagai berikut:

1) Konstanta sebesar 2,112 menyatakan bahwa jika variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah dianggap konstan (tidak ada upaya supervisi), maka disiplin guru sebesar 2,112 point.

2) Koefisien regresi pelaksanaan supervisi kepala sekolah sebesar 0,371

menyatakan bahwa setiap peningkatan 1 poin pelaksanaan supervisi kepala sekolah akan meningkatkan disiplin guru sebesar 0,371 poin. Jika angka tersebut dikalikan 1000, deskripsinya menjadi setiap ada upaya pelaksanaan supervisi kepala sekolah sebesar 1000 poin maka akan meningkatkan disiplin guru sebesar 371 point.

Hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan adanya pengaruh pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap disiplin guru. Adanya pengaruh ini menunjukkan betapa pentingnya pelaksanaan supervisi kepala sekolah.

Dalam kaitan pentingnya pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap disiplin guru, Soewadji (1980:33) menyatakan supervisi merupakan rangsangan, bimbingan atau bantuan yang diberikan kepada guru-guru agar kemampuan profesionalnya semakin bertambah, sehingga situasi belajar mengajar lebih efektif dan efisien. Kemampuan profesional tidak lepas dari disiplin guru, dikatakan profesional berarti seorang guru juga bisa melaksanakan disiplin dengan baik.

Baharudun Harahap menjelaskan masalah supervisi dalam administrasi pendidikan adalah pembinaan administrasi atau kepegawaian, yaitu masalah pengaturan, penyusunan dan penyimpanan data sebagai dasar dukungan keputusan mutasi yang menyangkut kepentingan pegawai dalam kedudukan sebagai seorang

39

Page 44: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan yang dimaksud data di sini meliputi dokumen perorangan maupun data hasil olahan atau laporan. Laporan yaitu kartu merah, Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) dan selain itu untuk mengetehui bagaimana kenaikan pangkat para guru atau pegawai dan pembagian tugasnya.

Apalagi jika pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang memenuhi prinsip-prinsip yang telah ditentukan maka semakin jelas hasilnya terhadap disiplin guru. Prinsip konstruktif misalnya, bahwa pelaksanaan bersifat membangun yaitu harus tampak perbedaan antara sebelum diadakan supervisi dengan sesudah supervisi yaitu makin majunya dalam suatu hal pengetahuan, sikap atau nilai dan ketrampilan, profesi. Maka maksudnya, supervisor hendaknya menyadari sepenuhnya bahwa setiap guru pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Prinsip kreativitas juga tidak kalah penting, Dolok Saribu dan Berlian T. Simbolon (1984:236) mengemukakan bahwa supervisi hendaknya mendorong guru untuk berinisiatif, melalui supervisi hendaknya guru dapat memperoleh pengetahuan, juga berkreasi atau mencipta dengan sikap atau nilai dan ketrampilan guru atas inisiatif sendiri tidak bergantung kepada kepala sekolah atau pemimpinannya.

Sedangkan prinsip kooperatif, juga telah dikembangkan oleh kepala sekolah yang dilaksanakan atas kerja sama antara kepala sekolah dan guru,

sehingga terjalin kehamonisan kerja yang baik, saling mengisi dan menyadari kekurangan masing-masing. Supervisor tidak dianggap momok yang menakut-nakuti, namun di sini sebagai pemimpin mereka yang harus bias membantu kelancaran tugas para guru.

Prinsip demokrasi dilaksanakan oleh kepala sekolah tidak hanya atas kemampuannya, tetapi juga ternyata perlu mempertimbangkan kemauan/pendapat para guru. Kepala Sekolah sebagai supervisor menghargai kepribadian guru, dalam pembicaraan bersama ia harus memberi kesempatan kepada guru untuk mengeluarkan pendapatnya dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil hendaknya dengan jalan musyawarah.

Prinsip kontinyuitas yaitu melaksanakan terus-menerus secara teratur, tidak hanya karena akan ada inspeksi atasan, sehingga para guru sudah terbiasa bekerja dengan teratur disertai dengan rasa disiplin dan tanggung jawab.

Prinsip ilmiah menurut Made Pidharta (1986:39) bahwa supervisi dilaksanakan hendaknya dengan sistematika, objektif dan berdasarkan data atau informasi. Dalam hal ini tugas supervisi diharuskan pada pembinaan guru-guru. Supervisi berpegang pada tujuan sekolah, koordinasi merode belajar dan kualifikasi dengan segala aktifitasnya yang sudah ditentukan secara jelas.

SARAN

40

Page 45: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

1. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah seyogyanya dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga lebih meningkatkan disiplin guru.

2. Guru hendaknya ikut mensukseskan pelaksanaan supervisi kepala sekolah agar kegiatan proses belajar mengajar lebih meningkat dan bermutu.

3. Bagi pihak-pihak terkait khususnya pemerintah hendaknya memperhatikan pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan membantu memberikan instrumen yang valid dan handal.

DAFTAR PUSTAKA

Ametembun, Drs.M.A, “Supervisi Pendidikan”, Penerbit IKIP Bandung, 1975

Ametembun, Drs.M.A, “Manajemen Kelas”, Terbitan Ketiga Penerbit IKIP Bandung, 1981

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Undip, Semarang. 2002.

Hendyat Sutopo, Dr., “Ikhtiar Teknik Penilaian Pendidikan”, Penerbit IKIP Bandung, 1984

Ismed Syarif, Drs dan Nawas Riza, Drs., “Administrasi Pendidikan Dasar”, Penerbit

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1976

M. Ngalim Purwanto, Drs.M.P., “Pyskologi Pendidikan”, Penerbit PT. Rosda Karya Bandung 1990

M. Dimyati Mahmud, “Psykologi Pendidikan”, Suatu Pendekatan Terapan Edisi I Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Yogyakarta

Sutrisno Hadi, Prof. Dr. M.A., “Metodologi Reseach”, Jilid II Penerbit FKP IKIP Yogyakarta 1967

Suhertin, Drs. Dan Nata Her, Drs “Supervisi Pendidikan”, Dalam Rangka Program Insenvice Education, Penerbit IKIP Malang 1971

S. Nasution, Prof.Dr.M.A “Didaktik dan Azas-Azas Kurikulum”, Penerbit Jemara Bandung 1989

Westy Sumanto, Drs dan Hendyat Sutopo “Kepemimpinan Pendidikan”, Peberbit Usaha Nasional Surabaya 1982

Subari, Drs “Supervisi Pendidikan”, Dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar Penerbit Bumi Aksara Jakarta 1994

41

Page 46: perpustakaanniki.weebly.comperpustakaanniki.weebly.com/uploads/1/9/4/8/19484907/... · Web view, Bahasa Indonesia dipakai di sekolah dari tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi,

e-Jurnal Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan “Buku II Petunjuk Administrasi Sekolah Dasar”, tahun 1989

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Jawa Timur “Media Pendidikan”, Nomor 3 Edisi Mei 1991

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia “Kamur Besar Bahasa Indonesia”, Penerbit Balai Pustaka 1989

TAP MPR No. II/MPR/1993 “Garis-Garis Besar Haluan” Negara 1993-1998, Penerbit Bina Pustaka Surabaya 1989.

42