Vieryna W S

download Vieryna W S

of 60

Transcript of Vieryna W S

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    1/60

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kematian ibu masih menjadi tantangan utama di dunia, tak terkecuali di

    Indonesia. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

    melihat derajat kesehatan perempuan. AKI juga merupakan salah satu target yang

    telah ditentukan dalamMillennium Development Goals (MDGs !"#) yaitu tujuan

    ke # yang meliputi meningkatkan kesehatan ibu serta me$ujudkan akses

    kesehatan reproduksi bagi semua perempuan dimana target yang akan dicapai dari

    tahun "%%! sampai tahun !"# adalah mengurangi sampai & resiko jumlah

    kematian ibu."

    AKI di Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan dengan negara'

    negara AA* lainnya. +ada negara ingapura, AKI mencapai kematian ibu

    per "!!.!!! kelahiran hidup. edangkan pada negara Malaysia, AKI mencapai -

    kematian ibu per "!!.!!! kelahiran hidup. erdasarkan DKI (ur/ey Demogra0i

    dan Kesehatan Indonesia) sur/ei terakhir tahun !!1, AKI Indonesia sebesar 2

    per "!!.!!! kelahiran hidup.

    +ro/insi di Indonesia dengan kasus kematian ibu melahirkan tertinggi adalah

    +ro/insi +apua, yaitu sebesar 1-!3"!!.!!! kelahiran hidup, diikuti +ro/insi *usa

    4enggara arat sebesar -1!3"!!.!!! kelahiran hidup, +ro/insi Maluku sebesar

    -5!3"!!.!!! kelahiran hidup, sedangkan di ula$esi elatan berdasarkan pro0il

    kesehatan ula$esi elatan jumlah kejadian kematian maternal yang dilaporkan

    pada 4ahun !!1 yaitu sebesar "!53"!!.!!! kelahiran hidup.-

    6asil sur/ei yang dilakukan,AKI telah menunjukkan penurunan dari $aktu ke$aktu, namun demikian upaya untuk me$ujudkan target tujuan pembangunan

    millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus

    menerus."4arget MDGs oleh 768 menargetkan AKI Indonesia menjadi "!

    kematian ibu per "!!.!!! kelahiran hidup tahun !"# nanti. 9endahnya

    kesadaran masyarakat tentang kesehatan reproduksi perempuan menjadi 0aktor

    penentu angka kematian, meskipun masih banyak 0aktor yang harus diperhatikan

    untuk menangani masalah ini.

    1

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    2/60

    erdasarkan Millennium Development Goals (MDGs) *o. # !"# yang

    dilatar belakangi oleh masih tingginya angka kematian ibu, dibutuhkan data 3

    in0ormasi yang dapat dipercaya mengenai AKI sebagai dasar dalam perencanaan

    dan kajian kemajuan MDGs !"#."8leh sebab itu sangat diperlukan data angka

    kematian ibu ditiap'tiap rumah sakit.

    1.2 Perumusan Masalah

    erdasarkan latar belakang masalah, yaitu tingginya angka kematian ibu di

    negara'negara berkembang, khususnya Indonesia, kurangnya kemampuan

    masyarakat dalam mendeteksi dini komplikasi maternal dan karena AKI

    merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kebidanan dalam suatu negara

    atau daerah, maka dipandang perlu untuk melakukan studi mengenai angka

    kematian ibu.

    erkaitan dengan kematian ibu, maka terdapat beberapa permasalahan

    yang ingin diteliti, yaitu :

    a. ;umlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Go$a tahun periode

    ;anuari !"! < Desember !"-

    b. =aktor < 0aktor risiko penyebab kematian ibu di Kabupaten Go$a tersebut

    1.3 Tujuan Penelitian

    ".-." 4ujuan >mum

    Mengetahui atau mendapatkan data mengenai angka kematian ibu (AKI)

    di Kabupaten Go$a tahun periode ;anuari !"! < Desember !"-.

    ".-. 4ujuan Khusus

    ".-.." >ntuk mengetahui jumlah kasus kematian ibu berdasarkan

    penyebab kematian

    ".-.. >ntuk mengetahui jumlah kasus kematian ibu berdasarkan umur

    ibu

    ".-..- >ntuk mengetahui jumlah kasus kematian ibu berdasarkan paritas

    ".-..5 >ntuk mengetahui jumlah kasus kematian ibu berdasarkan tempat

    kematian

    ".-..# >ntuk mengetahui jumlah kasus kematian ibu berdasarkan

    penolong persalinan

    2

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    3/60

    1. Man!aat Penelitian

    ".5." 6asil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam upaya pencegahan dan

    penanggulangan kematian ibu

    ".5. 6asil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan bagi penelitian

    yang lebih besar untuk memperkirakan angka kematian ibu, khususnya di

    Kabupaten Go$a

    ".5.- agi peneliti sendiri merupakan pengalaman yang berharga dalam

    memperluas $a$asan keilmuan dan menjadi sarana pengembangan diri

    melalui penelitian.

    BAB II

    TIN"AUAN PU#TA$A

    3

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    4/60

    2.1 $ematian I%u

    Kematian ibu atau kematian maternal merupakan kematian dari setiap

    $anita selama masa kehamilan, bersalin atau dalam 5 hari sesudah berakhirnya

    kehamilan oleh sebab apapun, tanpa melihat usia dan lokasi kehamilan, oleh

    setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau

    penanganannya tetapi bukan oleh kecelakaan atau insidental. 6al ini sesuai

    dengan de0enisi Internasional tatistical ?lassi0ication o0 Disease and 9elated

    6ealth +roblems (I?D). Angka kematian maternal kemudian dide0enisikan

    sebagai jumlah kematian maternal selama satu periode $aktu dalam "!!.!!!

    kelahiran hidup. -,5

    etiap tahun, "! juta perempuan menjadi hamil, di mana ! juta akan

    mengalami sakit yang berhubungan dengan kehamilan dan #!!.!!! perempuan

    akan meninggal akibat komplikasi kehamilan atau persalinan. =akta ini mendekati

    terjadinya satu kematian setiap menit. Diperkirakan %%@ kematian tersebut terjadi

    di negara'negara berkembang. -,#

    Gra0ik .".+encapaian dan +royeksi Angka Kematian Ibu (AKI) 4ahun"%%5'!"# (Dalam "!!.!!! kelahiran hidup)

    DKI, "%%5, !!3!!-, !!1, MDGs dan appenas

    9endahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil menjadi

    0aktor penentu angka kematian, meskipun masih banyak 0aktor yang harus

    4

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    5/60

    diperhatikan untuk menangani masalah ini.4ingginya angka kematian maternal

    diatas dipengaruhi oleh banyak 0aktor dan sangat kompleks, secara garis besar

    0aktor determinan kematian maternal digolongkan menjadi dua 0aktor besar yaitu

    0aktor medis3langsung dan 0aktor non'medis3tidak langsung. =aktor

    medis3langsung disebabkan oleh komplikasi obstetrik atau penyakit kronik yang

    menjadi lebih berat selama masa kehamilan, sehingga berakhir dengan kematian,

    yaitu +erdarahan (2@), klampsia (5@), In0eksi (""@), Abortus (#@), partus

    lama, trauma obstetrik (#@), emboli obstetrik (-@), komplikasi masa ni0as (2@).

    ebagian kematian maternal banyak terjadi pada saat persalinan, melahirkan dan

    sesaat setelah melahirkan. =aktor reproduksi ibu turut menambah besar risiko

    kematian maternal. ;umlah paritas satu dan paritas diatas tiga telah terbukti

    meningkatkan angka kematian maternal dibanding paritas '-, selain itu 0aktor

    umur ibu melahirkan juga menjadi 0aktor risiko kematian ibu, dimana usia muda

    yaitu B ! tahun dan usia tua C-# tahun pada saat melahirkan menjadi 0aktor

    risiko kematian maternal, sedangkan jarak antara tiap kehamilan yang dianggap

    cukup aman adalah -'5 tahun. =aktor kematian maternal ini kemudian

    diidenti0ikasi sebagai 5 4erlalu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat jarak

    kehamilan dan terlalu banyak). elain 0aktor medis dan reproduksi, 0aktor non'

    medis turut menambah parah risiko kematian maternal. 0aktor non'medis3tidak

    langsung tersebut yaitu kondisi sosial budaya, ekonomi, pendidikan, kedudukan

    dan peran $anita, kondisi geogra0is, dan transportasi, ini kemudian diidenti0ikasi

    sebagai tiga terlambat (-4). -,5,#,,1

    Gra0ik ..Distribusi +ersentase +enyebab Kematian Ibu ersalin

    5

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    6/60

    =a ktor lain

    tingginya AKI di Indonesia adalah disebabkan karena relati0 masih rendahnya

    cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan. Departemen Kesehatan menetapkan

    target %! persen persalinan ditolong oleh tenaga medis pada tahun !"!.

    +erbandingan dengan hasil sur/ei DKI bah$a persalinan yang ditolong oleh

    tenaga medis pro0esional meningkat dari persen dalam DKI !!'!!-

    menjadi 1- persen dalam DKI !!1. Angka ini relati0 rendah apabila

    dibandingkan dengan negara tetangga seperti ingapura, Malaysia, 4hailand di

    mana angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan hampir mencapai

    %!@.",2

    Gra0ik .-.Distribusi 4empat +ersalinan dan +enolong +ersalinan

    6

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    7/60

    Gra0ik .5.+ersentase Kelahiran yang Dibantu 4enaga Kesehatan dan

    4arget *asional 4ahun "%%!'!"!.

    =aktor'0aktor diataslah yang kemudian turut berkontribusi dan

    mempertinggi risiko kematian maternal, padahal pada dasarnya 0aktor'0aktor

    tersebut dapat mudah untuk dicegah dan dihindarkan. Kematian maternal yang

    disebabkan oleh 0aktor'0aktor yang seharusnya dapat dihindari, atau peluang yangterle$atkan maupun pelayanan diba$ah standar, harus dapat ditemukan

    masalahnya. 8leh sebab itu penting dilakukan upaya untuk identi0ikasi seberapa

    besar 0aktor risiko tersebut terhadap kejadian kematian maternal. -,%

    2.2 Pen&e%a% $ematian Maternal

    +enyebab kematian maternal merupakan suatu hal yang cukup kompleks,

    yang dapat digolongkan pada beberapa 0aktor, antara lain 0aktor reproduksi,

    komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan, dan sosioekonomi.5,2

    ". =aktor < 0aktor reproduksi

    a. >sia

    Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bah$a usia aman untuk kehamilan dan

    persalinan adalah ! < -! tahun. Kematian maternal pada $anita hamil dan

    melahirkan pada usia diba$ah ! tahun ternyata < # kali lebih tinggi

    daripada kematian maternal yang terjadi pada usia ! < % tahun. Kematian

    maternal meningkat sesudah usia -! < -# tahun.

    5

    7

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    8/60

    b. +aritas

    +aritas < - merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian

    maternal. +aritas " dan paritas tinggi (lebih dari -) mempunyai angka

    kematian maternal lebih tinggi. ebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian

    maternal.5,2

    c. Kehamilan yang tidak diinginkan

    World Fertility Survey yang diadakan di 5! negara sedang berkembang

    menyatakan bah$a 5! < !@ $anita berkeluarga tidak ingin menambah

    jumlah anak lagi. *amun #! < 1#@ dari jumlah ini ternyata tidak

    menggunakan salah satu metode kontrasepsi e0ekti0, sehingga kemungkinan

    terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan masih cukup besar.5,1

    . Komplikasi obstetrik

    a. +erdarahan

    +erdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus yang

    terjadi pada kehamilan kurang dari minggu, sedangkan pada kehamilan

    tua di atas usia kehamilan minggu disebut perdarahan anterpatum dan

    perdarahan yang terjadi setelah melahirkan atau yang disebut perdarahan

    postpartum. +erdarahan yang terjadi setelah usia kehamilan di atas

    minggu biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada sebelum

    minggu dan membutuhkan penanganan yang berbeda.

    +erdarahan antepartum

    +ada setiap perdarahan anterpartum pertama'tama harus selalu dipikirkan

    bah$a hal tersebut bersumber pada kelahiran plasenta. +erdarahan

    anterpartum yang terjadi kira'kira terbagi atas :

    (") +lasenta pre/ia

    +lasenta pre/ia adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada

    segmen ba$ah uterus sehingga dapat menutup sebagian atau seluruh

    pembukaan jalan lahir.

    Gejala plasenta pre/ia adalah perdarahan per/aginam, biasanya tidak

    nyeri, ber$arna merah terang, tidak disertai kontraksi uterus dan

    cenderung terjadi bila tiba'tiba se$aktu trisemester III. ebelum

    persalinan, kejadiannya sering ringan sampai sedang dan cenderung

    8

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    9/60

    berhenti secara spontan, se$aktu persalinan akti0, perdarahan dapat

    hebat.

    +enanganan plasenta pre/ia antara lain secara konser/ati0 dan

    penanganan secara akti0.

    () olusio plasenta

    olusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal

    pada corpus uteri sebelum janin lahir. Gejalanya berupa perdarahan

    per/aginam antepartum disertai nyeri uterus. +erdarahan anterpartum

    dan intrapartum tidak dapat dicegah kecuali dengan menyelesaikan

    persalinan segera. ila persalinan telah selesai, penderita belum

    bebas dari bahaya postpartum.

    +enatalaksanaan tergantung berat ringannya kasus. +ada kasus

    ringan dilakukan istirahat, pemberian sedati0, kemudian penentuan

    apakah gejala semakin progresi0 atau akan berhenti. +ada kasus

    sedang dan berat maka penanganan bertujuan untuk mengatasi

    renjatan, memperbaiki anemia, menghentikan perdarahan, dan

    mengosongkan uterus secepat mungkin.5,1,%

    +erdarahan postpartum

    +erdarahan postpartum dide0inisikan sebagai hilangnya darah sebanyak

    #!! ml atau lebih dari organ'organ reproduksi setelah selesainya kala tiga

    persalinan (ekspulsi atau ekstraksi plasenta dan ketuban). +erdarahan

    dapat terjadi secara dini yaitu bila terjadi perdarahan yang berlebihan

    selama 5 jam setelah kala tiga persalinan selesai dan perdarahan

    postpartum lanjut bila terjadi setelah periode 5 jam pertama sampai

    selama masa ni0as. 6al'hal yang dapat menyebabkan perdarahanpostpartum adalahE atonia uteri, perlukaan jalan lahir, terlepasnya bagian

    plasenta dari uterus, tertinggalnya sebagian dari plasenta. Kadang'kadang

    perdarahan dapat juga disebabkan oleh adanya kelainan dalam proses

    pembekuan darah.

    (") Atonia uteri

    ebab terpenting dari perdarahan postpartum adalam atonia uteri

    yang terjadi bila miometrium tidak berkontraksi. >terus menjadi

    9

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    10/60

    lunak dan pembuluh darah bekas perlengketan plasenta terbuka

    lebar. Diagnosis biasanya tidak sulit, terutama apabila timbul

    perdarahan yang banyak segera setelah lahir sehingga pasien segerah

    jatuh dalam keadaan shock. Atoni uteri dapat terjadi sebagai akibat

    dari: ") partus lama, ) pembesaran uterus yang berlebihan, -)

    multiparitas, 5) persalinan yang terlalu cepat, #) persalinan dengan

    induksi.5,%

    () 9etensio plasenta

    ila plasenta belum terlepas setengah jam sesudah anak lahir,

    keadaan ini disebut retensi plasenta. Dalam hal ini dapat disebabkan:

    +lasenta ahesi/e, dimana plasenta tidak mudah terlepas akibat

    kontraksi uterus yang tidak adekuat

    +lasenta increta'perkreta, dalam hal mana pada beberapa tempat

    /illi chorialis menjalar sampai ke tengah'tengah otot dinding

    rahim sehingga plasenta melekat dan sukar terlepas dari dinding

    rahim

    +lasenta inkarserata, dimana terjadi kala uri sudah terlepas tetapi

    masih tidak dapat keluar oleh karena segmen ba$ah uterus

    berkontraksi.

    +enatalaksanaan retensi plasenta dicoba dengan melakukan manual

    plasenta, jika tindakan ini gagal maka jaringan plasenta dikeluarkan

    dengan tang (cunam) abortus dilanjutkan kuret sisa plasenta. ila

    plasenta tidak dapat dilaksanakan, histerektomi dapat

    dipertimbangkan.5,,2

    (-) isa plasenta (rest plasenta)

    isa plasenta dan ketuban yang masih tertinggal dalam rongga rahim

    dapat menimbulkan perdarahan per/aginam setelah plasenta lahir

    atau kontraksi uterus baik. Ataupun perdarahan postpartum lambat

    (biasanya terjadi '"! hari pasca persalinan), yaitu perdarahan

    per/aginam berulang atau yang terus berlangsung pasca persalinan.

    +ada umumnya, pengeluaran sisa plasenta dilakukan dengan

    kuretase. Dalam kondisi tertentu apabila memungkinkan sisa

    10

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    11/60

    plasenta dikeluarkan secara manual, lalu diikuti dengan pemberian

    obat uterotonika dan antibiotik. 5,"!

    (5) +erlukaan jalan lahir

    +erdarahan dalam keadaan dimana plasenta telah lahir lengkap dan

    kontraksi rahim baik, dapat dipastikan bah$a perdarahan tersebut

    berasal dari perlukaan jalan lahir, yang terdiri dari :

    9obekan perineum, yang dibagi ke dalam empat tingkatan, yaitu

    4ingkat I : robekan hanya pada selaput lendir /agina dengan

    atau tanpa mengenai kulit perineum.

    4ingkat II : robekan mengenai selapur lendir /agina dan otot

    perinea trans/ersalis tapi tidak mengenai s0ingter

    ani.

    4ingkat III : robekan mengenai seluruh perineum dan otot

    s0ingter ani.

    4ingkat IF : robekan sampai mukosa rektum.

    +enanganan robekan perineum adalah harus dijahit.5,2

    6ematoma /ul/a

    +enanganan hematoma tergantung pada lokasi dan besar

    hematoma.+ada hematoma yang kecil tidak perlu operati0,

    cukup dilakukan kompres.+ada hematoma yang besar, lebih'

    lebih disertai anemia dan presyok, harus segera dilakukan

    pengosongan hematom, mencari sumber perdarahan, lalu

    menjahit sumber perdarahan tersebut.5

    9obekan dinding /agina

    9obekan dinding /agina harus dijahit. >ntuk kasus

    kolpoporeksis, yaitu robekan /agina bagian atas sehingga

    sebagian ser/iks uteri dan sebagian uterus terlepas dari /agina,

    serta 0istula /isiko/aginal harus dirujuk ke rumah sakit.1,2

    9obekan ser/iks

    11

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    12/60

    9obekan ser/iks paling sering terjadi adalah pada arah jam -

    dan %. +enanganan robekan ser/iks adalah dengan penjahitan

    untuk menghentikan perdarahan.5,2

    9uptura uteri

    9uptura uteri atau robekan uterus adalah laparatomi. 9uptura

    uteri merupakan peristi$a yang ga$at bagi ibu, terlebih bagi

    anak. Apa bila peristi$a ini terjadi di rumah sakit dan

    pertolongan dapat diberikan dengan segera, angka mortalitas ibu

    dapat ditekan sampai beberapa persen. Akan tetapi apabila

    penderita diba$a ke rumah sakit dalam keadaan shock dan

    karena persalinan lama, menderita pula dehidrasi dan in0eksi

    intrapartum, angka kematian ibu menjadi sangat tinggi.5,2

    b. +re klamsiadanklamsia

    +reeklamsia adalah penyakit yang ditandai oleh hipertensi, ederma,

    proteinuri yang timbul karena kehamilan, penyakit ini umumnya terjadi

    dalam tri$ulan III kehamilan. =aktor predisposisinya yaitu nullipara umur

    belasan tahun, ri$ayat preeklampsia3eklampsia dalam keluarga, kehamilanganda, molahidatidosan dan DM.5

    klampsia ditandai oleh suatu atau beberapa kejang yang didahului oleh

    makin memburuknya preeklampsia dan timbulnya gejala'gejala nyeri

    kepala, gangguan penglihatan, mual dan nyeri epigastrium. Komplikasi

    terberat adalah kematian ibu dan janin. Komplikasi lainnya antara lain

    hipo0ibrinogenemia, perdarahan otak, edema paru, solusio plasenta dan lain'

    lain.5

    +enanganan preeklampsia tergantung dari berat ringannya kasus

    preeklampsia yang terjadi pada ibu hamil. +ada preeklampsia ringan

    penanganannya meliputiE diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan

    garamE sedati0 ringan, roborantia. +ada preeklampsia berat atau eklampsia

    meliputi tirah baring ke satu sisi, pemberian obat kejang, pemberian obat

    anti hipertensi dan mengupakan untuk segera mengakhiri kehamilan.5,2,""

    c. In0eksi ni0as

    12

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    13/60

    Istilah in0eksi ni0as mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh

    masuknya kuman'kuman ke dalam alat'alat genital pada $aktu persalinan

    dan ni0as. Demam ni0as ditandai dengan kenaikan suhu sampai -2o? atau

    lebih selama hari dalam "! hari pertama postpartum dengan

    mengecualikan hari pertama. Dahulu in0eksi ni0as merupakan penyebab

    kematian maternal yang paling penting, akan tetapi berkat kemajuan ilmu

    pengetahuan tentang sebab'sebab in0eksi ni0as dan pencegahannya, dan

    penemuan obat'obat terbaru seperti sul0a dan antibiotika lainnya. Di negara'

    negara berkembang dengan pelayanan kebidanan yang masih jauh dari

    sempurna, peranan in0eksi masih besar. 5,2,"

    In0eksi ni0as dapat terjadi pada pertolongan persalinan yang tidak

    mengindahkan syarat'syarat asepsis, antisepsis, partus lama, ketuban pecah

    dini, dan sebagainya.

    =aktor predisposisi yang terpenting pada in0eksi ni0as ialah :

    emua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan penderita, seperti

    perdarahan yang banyak, preeklampsia, juga in0eksi lain, seperti

    pneumonia, penyakit jantung dan sebagainya.

    +artus lama, terutama dengan ketuban pecah lama 4indakan bedah /aginal, yang menyebabkan perlukaan pada jalan lahir 4ertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah5,1,2

    In0eksi ni0as dapat dibagi dalam golongan, yaitu :

    In0eksi yang terbatas pada perineum, /ul/a, /agina, ser/iks dan

    endometrium

    +enyebaran dari tempat'tempat tersebut melalui /ena'/ena, melalui

    jalan lim0e dan melalui permukaan endometrium

    Menurut derajatnya septikemia merupakan in0eksi yang paling berat

    dengan mortalitas tinggi, dan segera diikuti oleh peritonitis umum. +iema

    menyebabkan kematian yang cukup tinggi. +enyakitnya berlangsung lebih

    lama. +ada pel/ioperitonitis dan selulitis pel/is bahaya kematian dapat

    diatasi dengan pengobatan yang sesuai. Abses memerlukan tindakan untuk

    mengeluarkan nanahnya.5,1

    13

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    14/60

    Antibiotik memegang peranan penting dalam pengobatan in0eksi ni0as.

    +emberian penicilin dalam dosis tinggi atau dengan antibiotik spektrum luas

    sangat e0eekti0 sebelum hasil pembiakan dan tes'tes kepekaan diketahui dan

    dilakukan pengobatan yang paling sesuai. Disamping pengobatan dengan

    antibiotika, tindakan'tindakan untuk mempertinggi daya tahan tubuh tetap

    diperlukan. +era$atan baik sangat penting. 5,2

    d. Gestosis

    +enyebab gestosis sampai saat ini belum diketahui. +rimipara dan gra/id

    pada usia di atas -# tahun merupakan kelompok risiko tinggi untuk

    gestosis.

    5

    e. Kehamilan ektopik

    +enyakit radang panggul, penyakit hubungan seksual, atau in0eksi pasca

    abortus sering merupakan 0aktor predisposisi pada kehamilan ektopik.5

    0. Distosia

    Distosia adalah suatu keadaan dimana persalinan mengalami

    hambatan3kesulitan sehingga persalinan tidak ada kemajuan. ebab'sebab

    distosia dapat dibagi dalam - golongan, yaitu :

    Kelainan tenaga atau kelainan his

    6is yang tidak normal dalam kekuatan atau si0atnya menunjukkan

    bah$a rintangan pada jalan lahir yang laim terdapat dalam persalinan

    tidak dapat diatasi sehingga persalinan mengalami hambatan atau

    kemacetan.

    Kelainan janin

    +ersalinan dapat gangguan atau kemacetan karena kelainan letak

    atau kelainan bentuk janin

    Kelainan jalan lahir

    Kelainan dalam ukuran atau bentuk jalan lahir bisa menghalangi

    kemajuan persalinan.5,1,2

    g. +engguguran kandungan

    14

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    15/60

    +engguguran kandungan yang dilakukan secara illegal dan tidak aman

    secara medis akan berakibat timbulnya perdarahan dan sepsis, yang dapat

    diikuti dengan kematian.5

    -. =aktor < 0aktor pelayanan kesehatana. Kurangnya kemudahan untuk pelayanan kesehatan maternal.b. Asuhan medik kurang baikc. Kurangnya tenaga terlatih dan obat < obat penyelamat ji$a.5,2

    5. =aktor < 0aktor sosiobudaya

    Kemiskinan, ketidaktahuan, kebodohan, dan rendahnya status $anita

    merupakan beberapa 0aktor sosiobudaya yang berperan pada tingginya

    kematian maternal.5,2

    2.3 U'a&a Menurunkan Tingkat $ematian Maternal

    a. +encegahan

    Keluargaerencana

    ;ika para ibu yang tidak ingin hamil lagi dapat memperoleh pelayanan

    kontrasepsi e0ekti0 sebagaimana diharapkan, maka akan berkuranglah

    pre/alensi abortus pro/okatus serta pre/alensi $anita hamil pada usia

    lanjut dan paritas tinggi. Dengan berkurangnya 0aktor risiko ini, maka

    angka kematian maternal dapat turun pula dengan bermakna. 8leh

    karena itu, pelayanan keluarga berencana harus dapat mencapai sasaran

    seluas'luasnya di masyarakat, terutama golongan risiko tinggi.5,"-

    +emeriksaan kehamilan dan pelayanan rujukan

    +emeriksaan antenatal yang baik dan tersedianya 0asilitas rujukan bagi

    kasus risiko tinggi dapat menurunkan angka kematian maternal. +etugas

    kesehatan seharusya dapat mengidenti0ikasi 0aktor'0aktor risiko yang

    berhubungan dengan usia, paritas, ri$ayat obstetrik buruk, dan

    perdarahan selama kehamilan. Mereka harus mampu menberikan

    pengobatan terhadap penyakit'penyakit penyerta kehamilan, misalnya

    anemia. Mereka juga harus mampu mengenal tanda'tandadini in0eksi,

    partus lama, perdarahan berlebihan, dan mengetahui saat yang tepat

    untuk merujuk ke 0asilitas pelayanan kesehatan yang lebihlengkap.5

    b. +erbaikan pelayanan ga$at darurat

    7alaupun upaya pencegahan dengan identi0ikasi 0aktor'0aktor risiko telah

    dilakukan, namun masih ada kemungkinan komplikasi berat terjadi15

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    16/60

    se$aktu'$aktu. Dalam hal ini, rujukan harus segera dilakukan, karena

    kematian dapat terjadi dalam $aktu singkat. 8leh karena itu, petugas

    kesehatan di lini terdepan harus dibekali dengan kemampuan melakukan

    tindakan darurat dengan tepat.5,2,"-

    c. +erbaikan jaringan pelayanan kesehatan

    +engadaan tenaga terlatih di pedesaan

    Di Indonesia, sebagian besar persalinan masih ditolong oleh dukun,

    khususnya yang berlangsung di desa'desa. Mereka harus dilatih untuk

    melakukan teknik asepsis dan pengenalan dini tanda'tanda bahaya, serta

    kemampuan pertolongan pertama dan mengetahui rujukan harus

    dilakukan kemana. +ada saat ini, pemerintah sedang mengupayakan

    pengadaan tenaga bidan untuk setiap desa.5

    +eningkatan kemampuan +uskesmas

    +uskesmas yang merupakan 0asilitas rujukan pertama dari petugas lini

    terdepan harus dilengkapi dengan dokter terlatih serta kelengkapan

    yang diperlukan untuk mencegah kematian maternal. +uskesmas

    seharusnya dapat mengatasi perdarahan akut, tersedia antibiotika dan

    cairan yang cukup, dan mampu memberikan pertolongan bedah

    obstetrik sederhana.5,2

    9umah sakit rujukan9umah sakit rujukan harus dilengkapi dengan 0asilitas trans0usi darah,

    listrik, air bersih, alat operasi, anesthesia, antibiotika, serta tenaga

    terlatih. Menurut 768 ada 1 0ungsi utama dari rumah sakit rujukan

    pertama yang harus dipenuhi, antara lain : (") mampu melakukan

    tindakan bedah meliputi seksio sesarea, terapi bedah pada sepsis,

    reparasi robekan /agina dan ser/iks, laparatomi pada rupture uteri dan

    kehamilan ektopik, dan e/akuasi abortus inkomplitE () mampu

    memberikan pelayanan anestesi dan resusitasi jantungparuE (-) mampu

    melakukan tindakan medis pada renjatan, sepsis dan eklamsiaE (5)

    mampu memberikan trans0usi darah dan terapi cairanE (#) mampu

    melakukan tindakan bedah kebidanan per/aginam serta partogra0E ()

    mampu memberikan pelayanan kontrasepsi e0ekti0E (1) mampu

    mengelola kasus risiko tinggi. 5,2,"-

    16

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    17/60

    BAB III

    $E(AN)$A $*N#EP

    3.1 Dasar Pemikiran +aria%el ,ang Diteliti

    Kematian maternal adalah kematian se$aktu hamil, melahirkan atau dalam

    5 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung dari lama dan lokasi

    kehamilan, disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan atau

    penanganannya, tetapi tidak secara kebetulan.

    Kematian maternal ini umumnya disebabkan oleh komplikasi obstetrik

    seperti perdarahan, in0eksi, pre eklamsia, eklamsia, distosia. elain itu, terdapat

    0aktor'0aktor risiko yang memperngaruhi terjadinya kematian ibu bersalin, antara

    lain umur, paritas, jarak kehamilan, pendidikan, ekonomi.

    17

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    18/60

    Karena keterbatasan peneliti untuk mengakses data mengenai 0aktor'0aktor

    lainnya, maka /ariabel'/ariabel yang diteliti meliputi :

    ". >mur

    >mur ibu pada saat hamil dan bersalin merupakan salah satu 0aktor

    yang menentukan tingkat risiko kehamilan dan persalinan. Dalam

    kurun reproduksi dikenal bah$a usia aman untuk kehamilan dalam

    persalinan adalah !'-# tahun. Kematian maternal meningkat pada

    usia di ba$ah ! tahun, dan di atas -# tahun.

    . +aritas

    +aritas '- merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut

    kematian maternal. +aritas satu atau paritas tinggi (lebih dari -)

    mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi.-. +enyebab Kematian

    +enyebab kematian merupakan 0aktor medis3langsung yang

    disebabkan oleh komplikasi obstetrik atau penyakit kronik yang

    menjadi lebih berat selama masa kehamilan, sehingga berakhir dengan

    kematian, yaitu perdarahan, eklampsia, in0eksi, abortus, partus lama,

    trauma obstetrik, emboli obstetrik, komplikasi masa ni0as, dan lain'

    lain.

    5. 4empat Kematian

    4empat kematian merupakan lokasi terjadinya kematian pada ibu,

    yaitu rumah, dalam perjalanan, puskesmas, dan rumah sakit.

    #. +enolong persalinan

    +enolong persalinan merupakan orang yang membantu persalinan ibu

    baik tenaga medis maupun bukan. +enolong persalinan bisa dokter,

    bidan, dan dukun.

    3.2 De!inisi *'erasi-nal an $riteria *%&ek

    ". Kematian ibu

    Hang dimaksud dengan kematian ibu dalam penelitian ini adalah kematian

    yang berlangsung pada saat kehamilan dan persalinan atau dalam $aktu 5 hari

    setelah persalinan yang dialami ibu yang dira$at di bagian kebidanan Kabupaten

    Go$a.

    . Angka kematian ibu bersalin

    18

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    19/60

    Hang dimaksud dengan angka kematian ibu dalam penelitian ini adalah

    jumlah kematian ibu dalam satu tahun dibagi jumlah persalinan dalam tahun yang

    sama yang dira$at di Kabupaten Go$a dikali "!!.!!!.

    -. >sia

    Hang dimaksud dengan usia dalam penelitian ini adalah usia terakhir yang

    dicapai oleh ibu sehingga persalinan terakhir yang diperoleh dari data ibu.

    ' B! tahun : ila pada data ibu tercatat usia ibu kurang dari ! tahun.

    ' !'-# tahun : ila pada data ibu tercatat umur ibu !'-# tahun.

    ' -# tahun : ila pada data ibu tercatat umur ibu lebih -# tahun.

    5. +aritasHang dimaksud dengan paritas dalam penelitian ini adalah 0rekuensi

    persalinan yang dialami ibu, yang tercatat dalam data ibu.

    ' ! : ;ikapada data ibu didapatkan ibu baru hamil untuk pertama kali

    ' " ' - : ila pada data ibu didapatkan 0rekuensi persalinan satu sampai

    tiga kali.

    ' - : ila pada data ibu di dapatkan periode persalinan lebih tiga kali.

    #. +enyebab Kematian

    Hang dimaksud dengan penyebab kematian dalam penelitian ini adalah

    0aktor medis3langsung yang menjadi penyebab kematian ibu, yang tercatat dalam

    data ibu.

    ' +erdarahan

    ' klampsia

    ' In0eksi

    ' Abortus

    ' +artus lama

    ' mboli obstetrik ' ain'lain.

    . 4empat Kematian

    Hang dimaksud dengan tempat kematian dalam penelitian ini adalah lokasi

    terjadinya kematian ibu, yang tercatat dalam data ibu.

    ' 9umah

    ' Dalam perjalanan

    ' +uskesmas

    ' 9umah akit

    19

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    20/60

    1. +enolong +ersalinan

    Hang dimaksud dengan penolong persalinan dalam penelitian ini adalah

    orang yang membantu proses persalinan ibu, yang diperoleh dari data ibu.

    ' Dukun

    ' idan

    ' Dokter

    P-la Hu%ungan +aria%el &ang Diteliti

    Keterangan :

    Fariabel yang Diteliti

    20

    $EMATIAN IBU

    PA(ITA#

    PEN,EBAB

    $EMATIAN

    TEMPAT $EMATIAN

    PEN*L*N)

    PE(#ALINAN

    UMU(

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    21/60

    BAB I+

    MET*DE PENELITIAN

    .1 "enis Peneltian

    ;enis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskripti0 yang

    menggambarkan distribusi kematian ibu dilihat dari beberapa /ariabel, seperti

    umur, paritas, penyebab langsung kematian ibu, yaitu perdarahan,

    preeklampsia3eklampsia, dan in0eksi, abortus, partus lama, trauma obstetrik,

    emboli obstetrik, komplikasimasani0as, dan lain'lain, tempat kematian, serta

    penolong persalinan.

    .2 /aktu an L-kasi Penelitian

    +enelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 5'" Agustus !"5 yang

    dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a.

    .3 P-'ulasi an #am'el

    +opulasi adalah semua pasien yang meninggal akibat kehamilan danpersalinan di Kabupaten Go$a, +eriode ;anuari !"! < Desember !"-. ampel

    adalah pasien yang meninggal akibat kehamilan dan persalinan dari periode

    ;anuari !"! < Desember !"- yang memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam

    penelitian. emua populasi dijadikan sampel (total sampling).

    . 0ara Pengum'ulan Data

    21

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    22/60

    Data yang di kumpulkan berupa data sekunder yang berasal dari data ibu

    di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a, yang tersimpan di data bagian pelayanan

    KIA.

    . Pengel-lahan an Pen&ajian Data

    etelah dilakukan pengumpulan data, dilakukan pengolahan data

    denganmenggunakan program +. Data yang telah diolah selanjutnya disusun

    dan disajikan dalam bentuk tabel secara deskripti0 dan dikelompokkan sesuai

    dengan tujuan penelitian.

    BAB +

    )AMBA(AN UMUM L*$A#I PENELITIAN

    .1 $eaaan )e-gra!i

    Kabupaten Go$a merupakan daerah otonomi yang secara administrati0

    terletak di ebelah >tara berbatasan dengan Kota Makassar, Kabupaten Maros

    dan Kabupaten one, ebelah 4imur berbatasan dengan Kabupaten injai,

    Kabupaten ulukumba dan Kabupaten antaeng, ebelah elatan berbatasan

    dengan Kabupaten 4akalar dan elat Makassar (Kota Makassar). Ibukota

    kabupaten Go$a adalah ungguminasa yang berada pada $ilayah Kecamatan

    omba 8pu dan terletak pada jarak Km, sebelah selatan Kota Makassar.

    Menurut Go$a dalam angka tahun !!, $ilayah administrasi Kabupaten

    Go$a terdiri dari "2 kecamatan dan "1 kelurahan3desa dengan luas $ilayah

    ".22-,-- kilometer persegi sebagian besar terletak di daratan tinggi yaitu sekitar

    1,@ yaitu kecamatan +arangloe, kecamatan Mamuju, kecamatan4inggimoncong, kecamatan 4ombolopao, kecamatan ungaya, kecamatan

    ontolempangan, kecamatan 4ompobulu, dan kecamatan iringbulu.

    Dari total luas Kabupaten Go$a -#,-! persen mempunyai kemiringan

    tanah di atas 5! derajat yaitu kecamatan +arangloe, 4inggimoncong, ungaya,

    dan 4ompobulu.

    Kabupaten Go$a dilalui banyak sungai. ungai dengan aliran terbesar

    adalah sungai ;eneberang yaitu luasnya 22" Km dengan panjang %! Km.22

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    23/60

    .2 $eaaan Penuuk

    ;umlah penduduk di Kabupaten Go$a termasuk terbesar ketiga dari

    kabupaten yang ada di ula$esi elatan. ;umlah penduduk dengan urutan pertama

    adalah Kota Makassar, urutan kedua Kabupaten ona dan urutan ketiga adalah

    Kabupaten Go$a.

    erdasarkan + (Kabupaten Go$a dalam angka tahun !!1) jumlah

    penduduk Kabupaten Go$a secara keseluruhan sebanyak #%55- ji$a, penduduk

    laki'laki sebanyak %-%# dan jumlah penduduk perempuan sebanyak -!!51

    ji$a.

    eperti halnya persebaran penduduk, kepadatan penduduk menurut

    kecamatan juga tidak merata. Kecamatan omba 8pu dan +allangga adalah

    kecamatan yang terpadat penduduknya masing'masing sebesar --#! ji$a3km

    dan "1"5 ji$a3km. Mungkin ini disebabkan karena kedua kecamatan tersebut

    dekat dengan kota Makassar sehingga tertumpuk pada pemukiman tersebut,

    sedangkan yang paling kecil kepadanya adalah kecamatan +arangloe sekitar 15

    ji$a3km.

    .3 #ituasi Derajat $esehatan

    >ntuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan adalah

    dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun dengan

    melihat kejadian kematian dimasyarakat dari $aktu ke $aktu.

    Angka kematian ibu berguna untuk menggambarkan status gii dan

    kesehatan ibu, kondisi kesehatan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu

    hamil, ibu $aktu melahirkan dan masa ni0as.

    Angka kematian ibu di ula$esi elatan menurun dari "."1 per "!!!

    kelahiran hidup pada tahun !!! menjadi ".!1 per "!!! kelahiran hidup pada

    tahun !!". ila dibandingkan dengan Kabupaten Go$a, maka tidak jauh berbeda

    dengan angka ula$esi elatan. +ada tahun !! angka kematian ibu "."% per

    23

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    24/60

    "!!! kelahiran hidup dan mengalami penurunan pada tahun !!1 !.2" per "!!!

    kelahiran hidup.

    . #ituasi U'a&a #um%er Da&a $esehatan

    +ada tahun "%%# puskesmas yang ada di Kabupaten Go$a adalah "1 unit,

    dan tahun !!- bertambah " sehingga menjadi "2 puskesmas dan tahun !!#

    bertambah " lagi menjadi "% puskesmas, dan tahun !! dibangun " lagi menjadi

    ! puskesmas. +uskesmas di Kabupaten Go$a terdiri dari puskesmas pera$atan

    (% unit) dan puskesmas non pera$atan (" unit) yaitu :

    ". +uskesmas omba 8pu

    . +uskesmas amata

    -. +uskesmas +allangga

    5. +uskesmas Kampili (9a$at Inap)

    #. +uskesmas Moncobalang

    . +uskesmas ajeng (9a$at Inap)

    1. +uskesmas Gentungan (9a$at Inap)

    2. +uskesmas ontonompo I (9a$at Inap)

    %. +uskesmas ontonompo II

    "!. +uskesmas ontomarannu

    "". +uskesmas +attallassang (9a$at Inap)". +uskesmas 4inggimoncong (9a$at Inap)

    "-. +uskesmas +arangloe

    "5. +uskesmas 4ompobulu (9a$at Inap)

    "#. +uskesmas 4amaona (9a$at Inap)

    ". +uskesmas 4onrorita

    "1. +uskesmas apaya (9a$at Inap)

    "2. +uskesmas ontolempangan

    "%. +uskesmas au$a

    !. +uskesmas Kanjilo

    ". +uskesmas Manuju

    9asio jumlah puskesmas dengan jumlah penduduk sampai akhir tahun

    !!1 adalah sebesar " : 2.-! penduduk, sedangkan rasio idealnya adalah " :

    "#.!!! penduduk atau rata'rata rasio puskesmas terhadap "!!.!!! penduduk

    adalah -,#. Ini berarti bah$a setiap "!!.!!! penduduk atau rata'rata dilayani oleh

    - atau 5 puskesmas.

    24

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    25/60

    Di kabupaten Go$a sampai saat ini jumlah rumah sakit umum hanya "

    unit yaitu 9umah akit >mum yekh Husu0 (9>D) dengan tipe ? dengan

    jumlah tempat tidur ""1 dan rasio tempat tidur : "!.!!! penduduk.

    edangkan jumlah 9umah ersalin terdiri dari 9umah ersalin

    +emerintah yaitu 9umah ersalin Mattirobaji dan 9umah ersalin $asta yaitu

    9 ejahtera, 9 etyabudi, 9 *ur Ikhsan, 9 Kurnia, 9 9ahmat, dan 9

    Anugerah.

    25

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    26/60

    BAB +I

    HA#IL PENELITIAN

    etelah dilakukan penelitian, kami mendapatkan angka kematian ibu

    bersalin di Kabupaten Go$a selama 5 tahun, sejak ;anuari !"! sampai Desember

    !"- sebanyak 5- orang dengan rincian :

    .1. Distri%usi $ematian I%u %ersalin i $a%u'aten )-a 'eri-e "anuari

    2414 5 Desem%er 2413

    4abel .". Distribusi Kematian Ibu bersalin di Kabupaten Go$a periode ;anuari

    !"! ' Desember !"-

    Tahun $elahiran

    hiu'

    $elahiran

    mati

    A$I 'er 144.444 kelahiran

    hiu' 'er tahun

    2414 "# 1 #1

    2411 "%25 2 "

    2412 "1!! "% "5%

    2413 "5#" "! 2!

    T*TAL #!5!! 5- -51

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari table ." di atas, dapat dilihat bah$a jumlah kematian ibu bersalin di

    Kabupaten Go$a terbanyak terjadi pada tahun !", yaitu berjumlah "% orang,

    lalu pada tahun !"- sebanyak "! orang, dan tahun !"" dan !"! masing'masing

    2 orang dan 1 orang. ;umlah ibu yang bersalin dengan kelahiran hidup di

    Kabupaten Go$a pada tahun !"! sebanyak "# orang, tahun !"" sebanyak

    "%25 orang, tahun !" sebanyak "1!! orang, dan !"- sebanyak "5#" orang.

    26

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    27/60

    Gra0ik .". Angka Kematian Ibu (AKI) per "!!.!!! Kelahiran 6idup per tahun

    +eriode ;anuari !"! < Desember !"- di Kabupaten Go$a

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dengan demikian, angka kematian ibu bersalin pada tahun !"! adalah

    13"# J "!!.!!! yaitu sebesar #13"!!.!!! kelahiran hidup. 4ahun !""

    sejumlah 23"%25 J "!!.!!! yaitu sebesar "3"!!.!!! kelahiran hidup. 4ahun

    !" sejumlah "%3"1!! J "!!.!!! yaitu "5%3"!!.!!! kelahiran hidup dan pada

    tahun !"- sejumlah "!3"5#" J "!!.!!! yaitu 2!3"!!.!!! kelahiran hidup.

    . 2. Distri%usi $ematian I%u Bersalin i $a%u'aten )-a %erasarkan

    Umur

    4abel .." Distribusi Kematian Ibu ersalin di Kabupaten Go$a tahun !"!

    berdasarkan umur

    27

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    28/60

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari table .." tampak bah$a dari 1 kasus, kematian ibu bersalin tahun

    !"! paling banyak terjadi pada umur !'-# tahun dengan 0rekuensi # kasus

    (1".5@) dan yang paling sedikit terjadi pada umur B ! tahun dan -# tahun

    dengan 0rekuensi masing' masing # kasus ("5.-@).

    4abel .. Distribusi Kematian Ibu ersalin di Kabupaten Go$a tahun !""

    berdasarkan umur

    Umur 6tahun7 "umlah 6n7 Persen 687

    9 24 " ".#

    24 : 3 1#.!

    ; 3 " ".#

    28

    Umur 6tahun7 "umlah 6n7 Persen 687

    B ! " "5.-

    ! ' -# # 1".5

    -# " "5.-

    4otal 1 "!!.!

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    29/60

    T-tal 2 "!!

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari table .. tampak bah$a dari 2 kasus, kematian ibu bersalin tahun

    !"" paling banyak terjadi pada umur !'-# tahun dengan 0rekuensi kasus

    (1#.!@) dan yang paling sedikit terjadi pada umur B ! tahun dan -# tahun

    dengan 0rekuensi masing' masing # kasus (".#@).

    4abel ..- Distribusi Kematian Ibu ersalin di Kabupaten Go$a tahun !"

    berdasarkan umur

    Umur 6tahun7 "umlah 6n7 Persen 687

    9 24 "!.#

    24 : 3 "" #1.%

    ; 3 -".

    T-tal "% "!!

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari table ..- tampak bah$a dari "% kasus, kematian ibu bersalin tahun

    !" paling banyak terjadi pada umur !'-# tahun dengan 0rekuensi "" kasus

    (#1.%@) dan yang paling sedikit terjadi pada umur B ! tahun dengan 0rekuensi

    kasus ("!.#@).

    4abel ..5 Distribusi Kematian Ibu ersalin di Kabupaten Go$a tahun !"-

    berdasarkan umur

    29

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    30/60

    Umur 6tahun7 "umlah 6n7 Persen 687

    9 24 !.!

    24 : 3 # #!.!

    ; 3 - -!.!

    T-tal "! "!!

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari table ..5 tampak bah$a dari "! kasus, kematian ibu bersalin tahun

    !"- paling banyak terjadi pada umur !'-# tahun dengan 0rekuensi # kasus

    (#!.!@) dan yang paling sedikit terjadi pada umur B ! tahun dengan 0rekuensi

    kasus (!.!@).

    . 3. Distri%usi $ematian I%u Bersalin %erasarkan Paritas i $a%u'aten

    )-a

    4abel .-." Distribusi Kematian Ibu ersalin berdasarkan +aritas di Kabupaten

    Go$a tahun !"!

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    30

    +aritas ;umlah (n) +ersen (@)

    ! 2.

    "'- 5 #1."

    - " "5.-

    4otal 1 "!!

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    31/60

    Dari tabel .-." tampak bah$a angka kematian ibu bersalin tahun !"!

    paling banyak terjadi pada paritas "'- yaitu 5 kasus (#1."@) dan paling sedikit

    terjadi pada paritas - yaitu " kasus ("5.-@).

    4abel .-. Distribusi Kematian Ibu ersalin berdasarkan +aritas di Kabupaten

    Go$a tahun !""

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .-. tampak bah$a angka kematian ibu bersalin tahun !""

    paling banyak terjadi pada paritas "'- yaitu # kasus (.#@) dan paling sedikit

    terjadi pada paritas - yaitu ! kasus.

    4abel .-.- Distribusi Kematian Ibu ersalin berdasarkan +aritas di Kabupaten

    Go$a tahun !"

    31

    +aritas ;umlah (n) +ersen (@)

    ! - -1.#

    "'- # .#

    - ! !

    4otal 2 "!!

    +aritas ;umlah (n) +ersen (@)

    ! 2 5."

    "'- # .-

    - -".

    4otal "% "!!

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    32/60

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .-.- tampak bah$a angka kematian ibu bersalin tahun !"

    paling banyak terjadi pada paritas ! yaitu 2 kasus (5."@) dan paling sedikit

    terjadi pada paritas "'- yaitu # kasus (.-@).

    4abel .-.5 Distribusi Kematian Ibu ersalin berdasarkan +aritas di Kabupaten

    Go$a tahun !"-

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .-.5 tampak bah$a angka kematian ibu bersalin tahun !"-

    paling banyak terjadi pada paritas yaitu # kasus (#!.!@) dan paling sedikit

    terjadi pada paritas ! yaitu kasus (!.!@).

    . . Distri%usi $ematian I%u Bersalin %erasarkan Tem'at $ematian i

    $a%u'aten )-a

    4abel .5." Distribusi Kematian Ibu ersalin tahun !"! berdasarkan 4empat

    Kematian di Kabupaten Go$a

    Tem'at $ematian "umlah 6n7 Persen 687

    9umah 5 #1."

    +erjalanan - 5.%

    32

    +aritas ;umlah (n) +ersen (@)

    ! !.!

    "'- - -!.!

    - # #!.!

    4otal "! "!!

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    33/60

    +uskesmas ! !

    9umah akit ! !

    4otal 1 "!!umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .5." tampak bah$a angka kematian ibu bersalin tahun !"!

    paling banyak terjadi di 9umah sebanyak 5 kasus (#1."@) dan paling sedikit

    terjadi di +uskesmas dan 9umah akit yaitu sebanyak ! kasus.

    4abel .5. Distribusi Kematian Ibu ersalin tahun !"" berdasarkan 4empat

    Kematian di Kabupaten Go$a

    Tem'at $ematian "umlah 6n7 Persen 687

    9umah # .#

    +erjalanan - -1.#

    +uskesmas ! !

    9umah akit ! !

    4otal 1 "!!

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .5. tampak bah$a angka kematian ibu bersalin tahun !""

    paling banyak terjadi di 9umah sebanyak # kasus (.#@) dan paling sedikit

    terjadi di +uskesmas dan 9umah akit yaitu sebanyak ! kasus.

    4abel .5.- Distribusi Kematian Ibu ersalin tahun !" berdasarkan 4empat

    Kematian di Kabupaten Go$a

    Tem'at $ematian "umlah 6n7 Persen 687

    9umah 5 ".!

    +erjalanan " #.-

    33

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    34/60

    +uskesmas " #.-

    9umah akit "- 2.5

    4otal "% "!!umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .5.- tampak bah$a angka kematian ibu bersalin tahun !"

    paling banyak terjadi di 9umah akit sebanyak "- kasus (2.5@) dan paling

    sedikit terjadi di +uskesmas dan perjalanan yaitu masing < masing sebanyak "

    kasus (#.-@).

    4abel .5.5 Distribusi Kematian Ibu ersalin tahun !"- berdasarkan 4empat

    Kematian di Kabupaten Go$a

    Tem'at $ematian "umlah 6n7 Persen 687

    9umah !.!

    +erjalanan " "!.!

    +uskesmas ! !

    9umah akit 1 1!.!

    4otal "! "!!

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .5.5 tampak bah$a angka kematian ibu bersalin tahun !"-

    paling banyak terjadi di 9umah akit sebanyak 1 kasus (1!.!@) dan paling sedikit

    terjadi di +uskesmas yaitu sebanyak ! kasus.

    . . Distri%usi $ematian I%u Bersalin %erasarkan Pen-l-ng Persalinan i

    $a%u'aten )-a

    34

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    35/60

    4abel .#." Distribusi Kematian Ibu ersalin tahun !"! berdasarkan +enolong

    +ersalinan di Kabupaten Go$a

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .#." tampak bah$a kematian ibu bersalin tahun !"! yang

    paling banyak terjadi pada ibu dengan penolong persalinannya bidan yaitu

    sebanyak 5 kasus (#1."@). edangkan kematian ibu bersalin yang paling sedikit

    terjadi pada ibu dengan penolong persalinannya dokter sebanyak ! kasus.

    4abel .#. Distribusi Kematian Ibu ersalin tahun !"" berdasarkan +enolong

    +ersalinan di Kabupaten Go$a

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .#. tampak bah$a kematian ibu bersalin tahun !"" yang

    paling banyak terjadi pada ibu dengan penolong persalinannya dukun yaitu

    sebanyak # kasus (.#@). edangkan kematian ibu bersalin yang paling sedikit

    terjadi pada ibu dengan penolong persalinannya dokter sebanyak ! kasus.

    35

    Pen-l-ng Persalinan "umlah 6n7 Persen 687

    Dukun - 5.%

    idan 5 #1."

    Dokter ! !

    4otal 1 "!!

    Pen-l-ng Persalinan "umlah 6n7 Persen 687

    Dukun # .#

    idan - -1.#

    Dokter ! !

    4otal 2 "!!

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    36/60

    4abel .#.- Distribusi Kematian Ibu ersalin tahun !" berdasarkan +enolong

    +ersalinan di Kabupaten Go$a

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .#.- tampak bah$a kematian ibu bersalin tahun !" yang

    paling banyak terjadi pada ibu dengan penolong persalinannya dokter yaitu

    sebanyak " kasus (-.@). edangkan kematian ibu bersalin yang paling sedikit

    terjadi pada ibu dengan penolong persalinannya bidan sebanyak kasus (

    "!.#@).

    4abel .#.5 Distribusi Kematian Ibu ersalin tahun !"- berdasarkan +enolong

    +ersalinan di Kabupaten Go$a

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .#.5 tampak bah$a kematian ibu bersalin tahun !"- yang

    paling banyak terjadi pada ibu dengan penolong persalinannya bidan dan dokter

    yaitu masing'masing sebanyak # kasus (#!.!@). edangkan kematian ibu bersalin

    36

    Pen-l-ng Persalinan "umlah 6n7 Persen 687

    Dukun # .-

    idan "!.#

    Dokter " -.

    4otal "% "!!

    Pen-l-ng Persalinan "umlah 6n7 Persen 687

    Dukun ! !

    idan # #!.!

    Dokter # #!.!

    4otal "! "!!

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    37/60

    yang paling sedikit terjadi pada ibu dengan penolong persalinannya dukun

    sebanyak ! kasus.

    .. Distri%usi $ematian I%u Bersalin %erasarkan Pen&e%a% $ematian i

    $a%u'aten )-a

    4abel .." Distribusi Kematian Ibu ersalin tahun !"! berdasarkan +enyebab

    Kematian di Kabupaten Go$a

    $-m'likasi "umlah 6n7 Persen 687

    +erdarahan - 5.%

    klampsia - 5.%

    In0eksi ! !

    Abortus ! !

    +artus ama " "5.

    mboli 8bstetrik ! !

    ain'lain ! !

    4otal 1 "!!umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .." tampak bah$a penyakit yang paling banyak menyebabkan

    kematian ibu bersalin tahun !"! adalah perdarahan dan eklampsia, yaitu masing'

    masing sebanyak - kasus (5.%@). edangkan penyakit yang paling sedikit

    menyebabkan kematian ibu bersalin adalah in0eksi, abortus, emboli obstetrik, dan

    lain'lain yang masing'masing sebanyak ! kasus.

    4abel .. Distribusi Kematian Ibu ersalin tahun !"" berdasarkan +enyebab

    Kematian di Kabupaten Go$a

    $-m'likasi "umlah 6n7 Persen 687

    +erdarahan # .#

    klampsia " ".#37

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    38/60

    In0eksi ! !

    Abortus ! !

    +artus ama " ".#

    mboli 8bstetrik ! !

    ain'lain " ".#

    4otal 2 "!!

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .. tampak bah$a penyakit yang paling banyak menyebabkan

    kematian ibu bersalin tahun !"" adalah perdarahan, yaitu sebanyak # kasus

    (.#@). edangkan penyakit yang paling sedikit menyebabkan kematian ibu

    bersalin adalah in0eksi, abortus, dan emboli obstetrik yang masing'masing

    sebanyak ! kasus.

    4abel ..- Distribusi Kematian Ibu ersalin tahun !" berdasarkan +enyebab

    Kematian di Kabupaten Go$a

    $-m'likasi "umlah 6n7 Persen 687

    +erdarahan 2 5."

    klampsia 1 -.1

    In0eksi " #.-

    Abortus ! !

    +artus ama " #.-

    mboli 8bstetrik " #.-

    ain'lain " #.-

    4otal "% "!!

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel ..- tampak bah$a penyakit yang paling banyak menyebabkan

    kematian ibu bersalin tahun !" adalah perdarahan, yaitu sebanyak 2 kasus

    38

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    39/60

    (5."@). edangkan penyakit yang paling sedikit menyebabkan kematian ibu

    bersalin adalah abortus yaitu sebanyak ! kasus.

    4abel ..5 Distribusi Kematian Ibu ersalin tahun !"- berdasarkan +enyebab

    Kematian di Kabupaten Go$a

    $-m'likasi "umlah 6n7 Persen 687

    +erdarahan 5 5!.!

    klampsia 5 5!.!

    In0eksi ! !

    Abortus " "!.!

    +artus ama ! !

    mboli 8bstetrik ! !

    ain'lain " "!.!

    4otal "! "!!

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel ..5 tampak bah$a penyakit yang paling banyak menyebabkan

    kematian ibu bersalin tahun !"- adalah perdarahan dan eklampsia, yaitu masing'

    masing sebanyak 5 kasus (5!.!@). edangkan penyakit yang paling sedikit

    menyebabkan kematian ibu bersalin adalah in0eksi, partus lama, emboli obstetrik,

    dan lain'lain yang masing'masing sebanyak ! kasus.

    .

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    40/60

    Persen 0 14)3 0 0 0 0

    014*3

    20%35thn

    (umlah 3 1 0 0 1 0 0 5

    Persen 42)9 14)3 0 0 14)2 0 0 71*4+ 35thn

    (umlah 0 1 0 0 0 0

    01

    Persen 0 14)3 0 0 0 0

    014*3

    Total

    (umlah 3 3 0 0 1 0

    07

    Persen 42)9 42)9 0 0 14)2 0

    0100

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .1." tampak bah$a tahun !"! penyebab kematian berupa

    perdarahan terjadi sebanyak - kasus yang terjadi pada umur !'-# tahun.

    klampsia terdapat - kasus, " kasus ("5.-@) terjadi pada umur B ! tahun, "

    kasus ("5.-@) terjadi pada umur !'-# tahun, dan " kasus ("5.-@) terjadi pada

    umur -# tahun. +artus lama " kasus ("5.@) pada umur !'-# tahun. In0eksi,

    abortus, emboli obstetrik, lain'lain terjadi ! kasus.

    4abel .1. 4abulasi ilang +enyebab Kematian menurut >mur di Kabupaten

    Go$a 4ahun !""

    Umur

    Komplikasi

    TotalPerdarahan

    Eklampsia

    Ineksi !"ortus Partus

    #ama

    Em"oli$"stetr

    ik

    #ain%lain

    & 20thn

    (umlah 1 0 0 0 0 0

    01

    Persen 12)5 0 0 0 0 0

    012)5

    20%35thn

    (umlah 4 1 0 0 0 0 1 6

    Persen 50)0 12)5 0 0 0 0

    12)5 75)0

    + 35thn

    (umlah 0 0 0 0 1 0

    01

    Persen 0 0 0 0 12)5 0

    012)5

    40

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    41/60

    Total

    (umlah 5 1 0 0 1 0

    18

    Persen 62)5 12)5 0 0 12)5 0

    12)5 100

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .1. tampak bah$a tahun !"" penyebab kematian berupa

    perdarahan terjadi sebanyak # kasus, " kasus (".#@) terjadi pada umur B !

    tahun dan 5 kasus (#!.!@) terjadi pada umur !'-# tahun.. klampsia terdapat "

    kasus (".#@) yang terjadi pada umur !'-# tahun. +artus lama " kasus (".#@)

    terjadi pada umur -# tahun. ain'lain " kasus (".#@) terjadi pada umur !'-#

    tahun. In0eksi, abortus, emboli obstetrik terjadi ! kasus.

    4abel .1.- 4abulasi ilang +enyebab Kematian menurut >mur di Kabupaten

    Go$a 4ahun !"

    Umur

    Komplikasi

    TotalPerdarahan

    Eklampsia

    Ineksi !"ortus Partus

    #ama

    Em"oli$"stetr

    ik

    #ain%lain

    & 20thn

    (umlah 1 1 0 0 0 0

    02

    Persen 5)3 5)3 0 0 0 0

    010*5

    20%35thn

    (umlah 4 4 0 0 1 1 1 11

    Persen 21)0 21)0 0 0 5)3 5)3

    5)357*9

    + 35thn

    (umlah 3 2 1 0 0 0

    06

    Persen 15)8 10)5 5)3 0 0 0

    031*6

    Total

    (umlah 8 7 1 0 1 1

    119

    Persen 42)1 36)8 5)3 0 5)3 5)3

    5)3100

    41

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    42/60

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .1.- tampak bah$a tahun !" penyebab kematian berupa

    perdarahan terjadi sebanyak 2 kasus, " kasus (#.-@) terjadi pada umur B ! tahun,

    5 kasus (".!@) terjadi pada umur !'-# tahun, - kasus ("#.2@) terjadi pada

    umur -# tahun. klampsia terdapat 1 kasus, " kasus (#.-@) terjadi pada umur B

    ! tahun, 5 kasus (".!@) terjadi pada umur !'-# tahun, dan kasus ("!.#@)

    terjadi pada umur -# tahun. In0eksi " kasus (#.-@) pada umur -# tahun.

    +artus lama " kasus (#.-@) pada umur !'-# tahun. mboli obstetrik " kasus

    (#.-@) pada umur !'-# tahun. ain'lain " kasus (#.-@) pada umur !'-# tahun.

    Abortus terjadi ! kasus.

    4abel .1.5 4abulasi ilang +enyebab Kematian menurut >mur di Kabupaten

    Go$a 4ahun !"-

    Umur

    Komplikasi

    TotalPerdarahan

    Eklampsia

    Ineksi !"ortus Partus

    #ama

    Em"oli$"stetr

    ik

    #ain%lain

    & 20thn

    (umlah 1 0 0 1 0 0

    02

    Persen 10)0 0 0 10)0 0 0

    020)0

    20%35thn

    (umlah 3 2 0 0 0 0 0 5

    Persen 30)0 20)0 0 0 0 0

    050)0

    + 35thn

    (umlah 0 2 0 0 0 0

    13

    Persen 0 20)0 0 0 0 0

    10)0 30)0

    Total

    (umlah 4 4 0 1 0 0

    110

    Persen 40)0 40)0 0 10)0 0 0

    10)0 100

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    42

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    43/60

    Dari tabel .1.5 tampak bah$a tahun !"- penyebab kematian berupa

    perdarahan terjadi sebanyak 5 kasus, " kasus ("!.!@) terjadi pada umur B !

    tahun dan - kasus (-!.!@) terjadi pada umur !'-# tahun. klampsia terdapat 5

    kasus, kasus (!.!@) terjadi pada umur !'-# tahun, dan kasus (!.!@) terjadi

    pada umur -# tahun. Abortus " kasus ("!.!@) pada umur B ! tahun. ain'lain

    " kasus ("!.!@) terjadi pada umur -# tahun. In0eksi, abortus, emboli obstetrik

    terjadi ! kasus.

    .=. Pen&e%a% $ematian menurut Paritas i $a%u'aten )-a

    4abel .2." 4abulasi ilang +enyebab Kematian menurut +aritas di Kabupaten

    Go$a 4ahun !"!

    Paritas

    Komplikasi

    TotalPerdarahan

    Eklampsia

    Ineksi

    !"ortus

    Partus

    #ama

    Em"oli$"stetr

    ik

    #ain%lain

    0 (umlah 0 1 0 0 1 0 0 2

    Persen 0 14)3 0 0 14)2 0 0 28)51%3 (umlah 3 1 0 0 0 0 0 4

    Persen 42)9 14)3 0 0 0 0 0 57)2+3 (umlah 0 1 0 0 0 0 0 1

    Persen 0 14)3 0 0 0 0 0 14)3

    Total (umlah 3 3 0 0 1 0 0 7

    Persen 42)9 42)9 0 0 14)2 0 0 100

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .2." tampak bah$a tahun !"! penyakit yang menyebabkan

    kematian paling banyak terjadi pada paritas "'- dan paling sedikit terjadi pada

    paritas -. +erdarahan terjadi sebanyak - kasus yang terjadi pada paritas " < -.

    klampsia terjadi sebanyak - kasus, " kasus ("5.-@) terjadi pada paritas !, "

    kasus ("5.-@) terjadi pada paritas " < - , dan " kasus ("5.-@) terjadi pada paritas

    -. +artus lama terdapat " kasus ("5.@) pada paritas !. In0eksi, abortus, emboli

    obstetrik, dan lain'lain terdapat ! kasus.

    43

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    44/60

    4abel .2. 4abulasi ilang +enyebab Kematian menurut +aritas di Kabupaten

    Go$a 4ahun !""

    Paritas

    Komplikasi

    TotalPerdarahan

    Eklampsia

    Ineksi

    !"ortus

    Partus

    #ama

    Em"oli$"stetr

    ik

    #ain%lain

    0 (umlah 3 0 0 0 0 0 0 3Persen 37)5 0 0 0 0 0 0 37)5

    1%3 (umlah 2 1 0 0 1 0 1 5Persen 25)0 12)5 0 0 12)5 0 12)5 62)5

    +3 (umlah 0 0 0 0 0 0 0 0Persen 0 0 0 0 0 0 0 0

    Total (umlah 5 1 0 0 1 0 1 8

    Persen 62)5 12)5 0 0 12)5 0 12)5 100

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .2. tampak bah$a tahun !"" penyakit yang menyebabkan

    kematian paling banyak terjadi pada paritas "'- dan paling sedikit terjadi pada

    paritas -. +erdarahan terjadi sebanyak # kasus, - kasus (-1.#@) terjadi pada

    paritas !, dan kasus (#.!@) terjadi pada "'-. klampsia terjadi sebanyak "

    (".#@) terjadi pada paritas "'-. +artus lama terdapat " kasus (".#@) pada

    paritas "'-. ain'lain terdapat " kasus (".#@) pada paritas "'-. In0eksi, abortus,

    dan emboli obstetrik terdapat ! kasus.

    4abel .2.- 4abulasi ilang +enyebab Kematian menurut +aritas di Kabupaten

    Go$a 4ahun !"

    Paritas

    Komplikasi

    TotalPerdarahan

    Eklampsia

    Ineksi

    !"ortus

    Partus

    #ama

    Em"oli$"stetr

    ik

    #ain%lain

    0 (umlah 3 3 0 0 1 1 0 8Persen 15)8 15)8 0 0 5)3 5)3 0 42)1

    44

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    45/60

    1%3 (umlah 2 2 1 0 0 0 0 5Persen 10)5 10)5 5)3 0 0 0 0 26)3

    +3 (umlah 3 2 0 0 0 0 1 6Persen 15)8 10)5 0 0 0 0 5)3 31)6

    Total (umlah 8 7 1 0 1 1 1 19Persen 42)1 36)8 5)3 0 5)3 5)3 5)3 100

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    Dari tabel .2.- tampak bah$a tahun !" penyakit yang menyebabkan

    kematian paling banyak terjadi pada paritas ! dan paling sedikit terjadi pada

    paritas "'-. +erdarahan terjadi sebanyak 2 kasus, - kasus ("#.2@) terjadi pada

    paritas !, kasus ("!.#@) terjadi pada paritas " < -, - kasus ("#.2@) terjadi pada

    paritas -. klampsia terjadi sebanyak 1 kasus, - kasus ("#.2@) terjadi pada

    paritas !, kasus ("!.#@) terjadi pada paritas " < - , dan kasus ("!.#@) terjadi

    pada paritas -. In0eksi terdapat " kasus (#.-@) pada paritas "'-. +artus lama

    terdapat " kasus ("5.-@) pada paritas !. mboli obstetrik terdapat " kasus (#.-@)

    pada paritas !. ain'lain terdapat " kasus (#.-@) pada paritas -. Abortus

    terdapat ! kasus.

    4abel .2.5 4abulasi ilang +enyebab Kematian menurut +aritas di Kabupaten

    Go$a 4ahun !"-

    Paritas

    Komplikasi

    TotalPerdarahan

    Eklampsia

    Ineksi

    !"ortus

    Partus

    #ama

    Em"oli$"stetr

    ik

    #ain%lain

    0 (umlah 1 0 0 1 0 0 0 2Persen 10)0 0 0 10)0 0 0 0 20)0

    1%3 (umlah 1 2 0 0 0 0 0 3Persen 10)0 20)0 0 0 0 0 0 30)0

    +3 (umlah 2 2 0 0 0 0 1 5Persen 20)0 20)0 0 0 0 0 10)0 50)0

    Total (umlah 4 4 0 1 0 0 1 10

    Persen 40)0 40)0 0 10)0 0 0 10)0 100

    umber : Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a

    45

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    46/60

    Dari tabel .2.5 tampak bah$a tahun !"5 penyakit yang menyebabkan

    kematian paling banyak terjadi pada paritas - dan paling sedikit terjadi pada

    paritas !. +erdarahan terjadi sebanyak 5 kasus, " kasus ("!.!@) terjadi pada

    paritas !, " kasus ("!.!@) terjadi pada paritas "'-, kasus (!.!@) terjadi pada

    paritas -. klampsia terjadi sebanyak 5 kasus, kasus (!.!@) terjadi pada

    paritas "'-, dan kasus (!.!@) terjadi pada paritas -. Abortus terdapat " kasus

    ("!.!@) pada paritas !. ain'lain terdapat " kasus ("!.!@) terjadi pada paritas

    -. In0eksi, partus lama, dan emboli obstetrikterdapat ! kasus.

    BAB +II

    PEMBAHA#AN

    +enelitian ini dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kabupaten Go$a mulai

    tanggal 5

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    47/60

    Fariabel yang diteliti meliputi umur, paritas, jarak penyebab kematian,

    tempat kematian, dan penolong persalinan. Dari hasil penelitian didapatkan

    bah$adari tahun !"! sampai tahun !"- terdapat 5- kematian maternal dari

    #!5!! kelahiran di Kabupaten Go$a.

    +ola kematian ibu bersalin dalam penelitian ini juga tidak menentu dari tahun

    ke tahun. Angka kematian ibu bersalin di Kabupaten Go$a pada tahun !"!

    adalah #1 per "!!.!!! kelahiran hidup, tahun !"" sebesar " per "!!.!!!

    kelahiran hidup, tahun !" sejumlah "5% per "!!.!!! kelahiran hidup dan pada

    tahun !"- sejumlah 2! per "!!.!!! kelahiran hidup. Dari hasil di atas terlihat

    bah$a angka kematian ibu bersalin mengalami penurunan setelah tahun !". 6al

    ini dapat diakibatkan karena beberapa hal, antara lain : semakin bertambahnya

    rumah sakit bersalin di Kabupaten Go$a, 0asilitas dan pelayanan kesehatan

    khususnya di Kabupaten Go$a yang memadai baik dari segi tenaga medis

    maupun sarana dan pra sarana kesehatan lainnya, serta pola kehidupan masyarakat

    yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan ibu hamil.

    a. >mur

    Menurut distribusi kematian ibu bersalin berdasarkan umur, tampak bah$a dari

    1 kasus, kematian ibu bersalin tahun !"! paling banyak terjadi pada umur !'-#

    tahun dengan 0rekuensi # kasus (1".5@) dan yang paling sedikit terjadi pada umur

    B ! tahun dan -# tahun dengan 0rekuensi masing' masing # kasus ("5.-@).

    4ampak bah$a dari 2 kasus, kematian ibu bersalin tahun !"" paling banyak

    terjadi pada umur !'-# tahun dengan 0rekuensi kasus (1#.!@) dan yang paling

    47

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    48/60

    sedikit terjadi pada umur B ! tahun dan -# tahun dengan 0rekuensi masing'

    masing # kasus (".#@).

    4ampak bah$a dari "% kasus, kematian ibu bersalin tahun !" paling banyak

    terjadi pada umur !'-# tahun dengan 0rekuensi "" kasus (#1.%@) dan yang paling

    sedikit terjadi pada umur B ! tahun dengan 0rekuensi kasus ("!.#@). 4ampak

    bah$a dari "! kasus, kematian ibu bersalin tahun !"- paling banyak terjadi pada

    umur !'-# tahun dengan 0rekuensi # kasus (#!.!@) dan yang paling sedikit

    terjadi pada umur B ! tahun dengan 0rekuensi kasus (!.!@).

    Dari data di setiap tahunnya, angka kematian ibu bersalin paling banyak terjadi

    pada umur !'-# yaitu kasus. ejalan dengan itu 768 menyebutkan bah$a

    dalam kurun reproduksi sehat atau dikenal dengan usia aman untuk kehamilan dan

    persalinan adalah umur ! sampai -! tahun. Kematian maternal pada $anita

    hamil dan melahirkan pada usia di ba$ah ! tahun ternyata dua sampai lima kali

    lebih tinggi daripada kematian maternal yang terjadi pada usia ! sampai %

    tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia -! sampai -# tahun.

    7alaupun memang dari kepustakaan dikatakan bah$a usia resiko tinggi adalah

    kelompok usia B ! tahun, dan -# tahun, dalam kenyataannya terjadi perubahan

    budaya dalam kehidupan masyarakat untuk tidak menikah muda lagi sehingga

    kehamilan lebih banyak terjadi pada usia ! tahun. Adapun kehamilan di atas -#

    tahun kebanyakan merupakan kehamilan yang tidak direncanakan, namun dengan

    program Keluarga erencana oleh pemerintah, kasusnya pun semakin berkurang.

    tudi ini menunjukkan kematian ibu paling banyak terjadi pada usia antara !

    sampai -! tahun, usia paling produkti0 untuk hamil dan melahirkan sehingga

    48

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    49/60

    berisiko menderita penyakit baik akibat langsung maupun tidak langsung dari

    kehamilan.

    b. +aritas

    Menurut distribusi kematian ibu bersalin berdasarkan paritas, tampak bah$a

    angka kematian ibu bersalin tahun !"! paling banyak terjadi pada paritas "'-

    yaitu 5 kasus (#1."@) dan paling sedikit terjadi pada paritas - yaitu " kasus

    ("5.-@). Angka kematian ibu bersalin tahun !"" paling banyak terjadi pada

    paritas "'- yaitu # kasus (.#@) dan paling sedikit terjadi pada paritas - yaitu !

    kasus.

    Angka kematian ibu bersalin tahun !" paling banyak terjadi pada paritas !

    yaitu 2 kasus (5."@) dan paling sedikit terjadi pada paritas "'- yaitu # kasus

    (.-@). Angka kematian ibu bersalin tahun !"- paling banyak terjadi pada

    paritas - yaitu # kasus (#!.!@) dan paling sedikit terjadi pada paritas ! yaitu

    kasus (!.!@).

    Dari data di setiap tahunnya, angka kematian ibu bersalin paling banyak terjadi

    pada paritas "'- yaitu "2 kasus. 6al ini tidak sesuai dengan kepustakaan Ilmu

    Kebidanan yang mengatakan paritas < - merupakan paritas paling aman ditinjau

    dari sudut kematian maternal. +aritas " dan paritas tinggi (lebih dari -)

    mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. ebih tinggi paritas, lebih

    tinggi kematian maternal.

    elain itu, Archibong l dan Ahmed 7M ( "%%1'!!!) dalam penelitiannya

    di 9umah akit Abha Maternity dengan kasus pada paritas ! dan %# kasus

    49

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    50/60

    paritas diatas ", didapatkan pre/alensi komplikasi obstetrik meningkat secara

    bermakna berdasarkan paritas.

    c. +enyebab Kematian

    Menurut distribusi kematian ibu bersalin berdasarkan penyebab kematian,

    tampak bah$a penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian ibu bersalin

    tahun !"! adalah perdarahan dan eklampsia, yaitu masing'masing sebanyak -

    kasus (5.%@). edangkan penyakit yang paling sedikit menyebabkan kematian

    ibu bersalin adalah in0eksi, abortus, emboli obstetrik, dan lain'lain yang masing'

    masing sebanyak ! kasus.

    4ampak bah$a penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian ibu

    bersalin tahun !"" adalah perdarahan, yaitu sebanyak # kasus (.#@).

    edangkan penyakit yang paling sedikit menyebabkan kematian ibu bersalin

    adalah in0eksi, abortus, dan emboli obstetrik yang masing'masing sebanyak !

    kasus. 4ampak bah$a penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian ibu

    bersalin tahun !" adalah perdarahan, yaitu sebanyak 2 kasus (5."@).

    edangkan penyakit yang paling sedikit menyebabkan kematian ibu bersalin

    adalah abortus yaitu sebanyak ! kasus.

    4ampak bah$a penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian ibu

    bersalin tahun !"- adalah perdarahan dan eklampsia, yaitu masing'masing

    sebanyak 5 kasus (5!.!@). edangkan penyakit yang paling sedikit menyebabkan

    kematian ibu bersalin adalah in0eksi, partus lama, emboli obstetrik, dan lain'lain

    yang masing'masing sebanyak ! kasus. +enyakit lain'lain terdiri dari rest plasenta

    dan penyakit jantung dalam kehamilan.

    50

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    51/60

    Dari data di setiap tahunnya, angka kematian ibu bersalin paling banyak terjadi

    pada perdarahan yaitu ! kasus. +erdarahan memang masih menempati urutan

    pertama penyebab kematian maternal. Dari kepustakaan Angka Kematian Ibu

    (!!%), penyebab kematian maternal antara lain +erdarahan (2@), klampsia

    (5@), In0eksi (""@), Abortus (#@), partus lama, trauma obstetrik (#@), emboli

    obstetrik (-@), komplikasi masa ni0as (2@).

    d. 4empat Kematian

    Menurut distribusi kematian ibu bersalin berdasarkan tempat kematian, tampak

    bah$a angka kematian ibu bersalin tahun !"! paling banyak terjadi di 9umah

    sebanyak 5 kasus (#1."@) dan paling sedikit terjadi di +uskesmas dan 9umah

    akit yaitu sebanyak ! kasus. Angka kematian ibu bersalin tahun !"" paling

    banyak terjadi di 9umah sebanyak # kasus (.#@) dan paling sedikit terjadi di

    +uskesmas dan 9umah akit yaitu sebanyak ! kasus.

    Angka kematian ibu bersalin tahun !" paling banyak terjadi di 9umah akit

    sebanyak "- kasus (2.5@) dan paling sedikit terjadi di +uskesmas dan perjalanan

    yaitu masing < masing sebanyak " kasus (#.-@). Angka kematian ibu bersalin

    tahun !"- paling banyak terjadi di 9umah akit sebanyak 1 kasus (1!.!@) dan

    paling sedikit terjadi di +uskesmas yaitu sebanyak ! kasus.

    Dari data di setiap tahunnya, angka kematian ibu bersalin paling banyak terjadi

    di 9umah akit yaitu "% kasus. 6al yang menyebebakan tingginya angka

    kematian ibu di rumah sakit adalah karena rumah sakit merupakan pusat rujukan

    kesehatan bagi masyarakat dari setiap tempat pelayanan kesahatan. edangkan

    angka kematian ibu yang terjadi di rumah juga cukup tinggi, dikarenakan

    51

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    52/60

    rendahnya akses ke pelayanan sosial dan kesehatan, termasuk pelayanan

    kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. ur/ei Demogra0i dan Kesehatan

    Indonesia (DKI) !!3!!- di *44 menemukan bah$a meskipun program

    bidan desa telah dikembangkan, 1@ kelahiran dilakukan di rumah. Di samping

    itu pendidikan $anita dapat mengubah keseimbangan kekuasaan tradisional di

    keluarga, karena budaya paternalistik yang membenarkan dominasi laki'laki

    dalam pengambilan keputusan sering mengakibatkan ibu hamil terlambat diba$a

    ke rumah sakit.

    e. +enolong +ersalinan

    Menurut distribusi kematian ibu bersalin berdasarkan penolong persalinan,

    4ampak bah$a kematian ibu bersalin tahun !"! yang paling banyak terjadi pada

    ibu dengan penolong persalinannya bidan yaitu sebanyak 5 kasus (#1."@).

    edangkan kematian ibu bersalin yang paling sedikit terjadi pada ibu dengan

    penolong persalinannya dokter sebanyak ! kasus. Kematian ibu bersalin tahun

    !"" yang paling banyak terjadi pada ibu dengan penolong persalinannya dukun

    yaitu sebanyak # kasus (.#@). edangkan kematian ibu bersalin yang paling

    sedikit terjadi pada ibu dengan penolong persalinannya dokter sebanyak ! kasus.

    Kematian ibu bersalin tahun !" yang paling banyak terjadi pada ibu dengan

    penolong persalinannya dokter yaitu sebanyak " kasus (-.@). edangkan

    kematian ibu bersalin yang paling sedikit terjadi pada ibu dengan penolong

    persalinannya bidan sebanyak kasus ("!.#@). Kematian ibu bersalin tahun !"-

    yang paling banyak terjadi pada ibu dengan penolong persalinannya bidan dan

    dokter yaitu masing'masing sebanyak # kasus (#!.!@). edangkan kematian ibu

    52

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    53/60

    bersalin yang paling sedikit terjadi pada ibu dengan penolong persalinannya

    dukun sebanyak ! kasus.

    Dari data di setiap tahunnya, angka kematian ibu bersalin paling banyak terjadi

    pada Dokter yaitu " kasus. 6al ini tidak sesuai karena mengingat bah$a

    kematian ibu harusnya menurun dengan penggunaan tenaga kesehatan terlatih

    pada persalinan.

    6al ini dapat disebabkan karena pemeriksaan kehamilan yang

    tidak berkala, sehingga 0aktor resiko yang dapat menyebabkan kematian ibu tidak

    dapat dideteksi secara dini. 8leh karena itu, banyak ibu yang mengalami

    komplikasi saat kehamilan sehingga dirujuk ke dokter disaat komplikasi tersebut

    terlambat ditangani.

    ur/ei Demogra0i dan Kesehatan Indonesia (DKI)

    !!3!!- di *44 menemukan bah$a meskipun program bidan desa telah

    dikembangkan dan #5,@ kelahiran ditolong oleh dukun beranak.

    0. 6ubungan >mur dengan +enyebab Kematian

    4ampak bah$a tahun !"! penyebab kematian berupa perdarahan terjadi

    sebanyak - kasus yang terjadi pada umur !'-# tahun. klampsia terdapat -

    kasus, " kasus ("5.-@) terjadi pada umur B ! tahun, " kasus ("5.-@) terjadi pada

    umur !'-# tahun, dan " kasus ("5.-@) terjadi pada umur -# tahun. +artus lama

    " kasus ("5.@) pada umur !'-# tahun. In0eksi, abortus, emboli obstetrik, lain'

    lain terjadi ! kasus.

    4ahun !"" penyebab kematian berupa perdarahan terjadi sebanyak # kasus, "

    kasus (".#@) terjadi pada umur B ! tahun dan 5 kasus (#!.!@) terjadi pada

    umur !'-# tahun.. klampsia terdapat " kasus (".#@) yang terjadi pada umur

    !'-# tahun. +artus lama " kasus (".#@) terjadi pada umur -# tahun. ain'lain

    53

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    54/60

    " kasus (".#@) terjadi pada umur !'-# tahun. In0eksi, abortus, emboli obstetrik

    terjadi ! kasus.

    4ahun !" penyebab kematian berupa perdarahan terjadi sebanyak 2 kasus, "

    kasus (#.-@) terjadi pada umur B ! tahun, 5 kasus (".!@) terjadi pada umur !'

    -# tahun, - kasus ("#.2@) terjadi pada umur -# tahun. klampsia terdapat 1

    kasus, " kasus (#.-@) terjadi pada umur B ! tahun, 5 kasus (".!@) terjadi pada

    umur !'-# tahun, dan kasus ("!.#@) terjadi pada umur -# tahun. In0eksi "

    kasus (#.-@) pada umur -# tahun. +artus lama " kasus (#.-@) pada umur !'-#

    tahun. mboli obstetrik " kasus (#.-@) pada umur !'-# tahun. ain'lain " kasus

    (#.-@) pada umur !'-# tahun. Abortus terjadi ! kasus.

    4ahun !"- penyebab kematian berupa perdarahan terjadi sebanyak 5 kasus, "

    kasus ("!.!@) terjadi pada umur B ! tahun dan - kasus (-!.!@) terjadi pada

    umur !'-# tahun. klampsia terdapat 5 kasus, kasus (!.!@) terjadi pada umur

    !'-# tahun, dan kasus (!.!@) terjadi pada umur -# tahun. Abortus " kasus

    ("!.!@) pada umur B ! tahun. ain'lain " kasus ("!.!@) terjadi pada umur !'-#

    tahun. In0eksi, abortus, emboli obstetrik terjadi ! kasus.

    +enyebab kematian maternal berupa perdarahan terjadi sebanyak ! kasus, -

    kasus (1@) terjadi pada umur B ! tahun, "5 kasus (-.@) terjadi pada umur !'

    -# tahun, dan - kasus (1@) terjadi pada umur -# tahun. klampsia terdapat "5

    kasus, kasus (5.@) terjadi pada umur B ! tahun, kasus ("5@) terjadi pada

    umur !'-# tahun, dan kasus ("5@) terjadi pada umur -# tahun. In0eksi "

    kasus (.-@) pada umur pada umur -# tahun. Abortus " kasus (.-@) pada umur

    B! tahun. +artus lama - kasus (1@) pada umur !'-# tahun. mboli obstetrik "

    kasus (.-@) pada umur !'-# tahun. ain'lain - kasus - kasus (1@), kasus

    54

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    55/60

    (5.@) terjadi pada umur !'-# tahun, dan " kasus (.-@) terjadi pada umur -#

    tahun.

    6al ini tidak sesuai dengan kepustakaan 7iknjosastro (!!) dalam Ilmu

    Kebidanan bah$a umur juga berpengaruh terhadap komplikasi obsterik yang

    terjadi. 6al ini dikarenakan pada usia diba$ah ! tahun 0ungsi reproduksi seorang

    $anita belum berkembang dengan sempurna, sedangkan pada usia diatas -# tahun

    0ungsi reproduksi seorang $anita sudah mengalami penurunan dibandingkan

    0ungsi reproduksi normal sehingga kemungkinan untuk terjadinya komplikasi

    pascapersalinan terutama perdarahan akan lebih besar.

    Kasus terbanyak yang ditemukan adalah perdarahan yaitu sebanyak ! kasus

    dari keseluruhan 5- kasus. Menurut kepustakaan 7iknjosastro (!!) perdarahan

    post partum yang paling sering terjadi adalah atonia uteri. alah satu 0aktor risiko

    adalah umur. >mur di ba$ah ! tahun dan di atas -# tahun tentu meningkatkan

    risiko terjadinya atonia uteri. Dalam penelitian ini, - kasus terjadi masing'masing

    pada usia B ! tahun dan -# tahun, yaitu "% tahun, - tahun, -% tahun, dan 5!

    tahun. edangkan "5 kasus terjadi lainnya terjadi pada usia !'-# tahun.

    klampsia juga menyebabkan "5 kasus kematian ibu bersalin pada penelitian

    ini, yaitu terjadi paling banyak pada umur !'-# tahun dan -# tahun. 6al ini

    sesuai dengan penelitian oleh I +utuudinaya (!!!) yang mendapatkan

    pre/alensi eklampsia terjadi paling banyak pada usia !'5 tahun. +reeklampsia

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    56/60

    eklampsia jugadapat terjadi pada umur -# tahun. 6al tersebut diduga akibat

    hipertensi yang diperberat oleh kehamilan, karena insiden hipertensi meningkat di

    atas usia -#tahun.

    Didapatkan juga " kasus in0eksi dalam penelitian ini yaitu pada umur -%

    tahun.4erjadinya komplikasi in0eksi lebih berhubungan dengan proses persalinan

    dan masa ni0as. =aktor predisposisi yang terpenting pada in0eksi ni0as ialah semua

    keadaan yang dapat menurunkan daya tahan penderita, seperti perdarahan yang

    banyak, preeklampsia, juga in0eksi lain, seperti pneumonia, penyakit jantung dan

    sebagainya, +artus lama, terutama dengan ketuban pecah lama, tindakan bedah

    /aginal, yang menyebabkan perlukaan pada jalan lahir, tertinggalnya sisa

    plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah.

    g. 6ubungan +aritas dengan Komplikasi 8bstetrik

    4ampak bah$a tahun !"! penyakit yang menyebabkan kematian paling

    banyak terjadi pada paritas "'- dan paling sedikit terjadi pada paritas ! dan -.

    +erdarahan terjadi sebanyak - kasus yang terjadi pada paritas " < -. klampsia

    terjadi sebanyak - kasus, " kasus ("5.-@) terjadi pada paritas !, " kasus ("5.-@)

    terjadi pada paritas " < - , dan " kasus ("5.-@) terjadi pada paritas -. +artus

    lama terdapat " kasus ("5.-@) pada paritas !. In0eksi, abortus, emboli obstetrik,

    dan lain'lain terdapat ! kasus.

    4ahun !"" penyakit yang menyebabkan kematian paling banyak terjadi pada

    paritas "'- dan paling sedikit terjadi pada paritas -. +erdarahan terjadi sebanyak

    # kasus, - kasus (-1.#@) terjadi pada paritas !, dan kasus (#.!@) terjadi pada

    "'-. klampsia terjadi sebanyak " (".#@) terjadi pada paritas " ' -. +artus lama

    56

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    57/60

    terdapat " kasus (".#@) pada paritas "'-. ain'lain terdapat " kasus (".#@)

    pada paritas "'-. In0eksi, abortus, dan emboli obstetrik terdapat ! kasus.

    4ahun !" penyakit yang menyebabkan kematian paling banyak terjadi pada

    paritas ! dan paling sedikit terjadi pada paritas "'-. +erdarahan terjadi sebanyak 2

    kasus, - kasus ("#.2@) terjadi pada paritas !, kasus ("!.#@) terjadi pada paritas

    " < -, - kasus ("#.2@) terjadi pada paritas -. klampsia terjadi sebanyak 1

    kasus, - kasus ("#.2@) terjadi pada paritas !, kasus ("!.#@) terjadi pada paritas

    " < - , dan kasus ("!.#@) terjadi pada paritas -. In0eksi terdapat " kasus

    (#.-@) pada paritas "'-. +artus lama terdapat " kasus ("5.-@) pada paritas !.

    mboli obstetrik terdapat " kasus (#.-@) pada paritas !. ain'lain terdapat " kasus

    (#.-@) pada paritas -. Abortus terdapat ! kasus.

    4ampak bah$a tahun !"5 penyakit yang menyebabkan kematian paling

    banyak terjadi pada paritas - dan paling sedikit terjadi pada paritas !. +erdarahan

    terjadi sebanyak 5 kasus, " kasus ("!.!@) terjadi pada paritas !, " kasus ("!.!@)

    terjadi pada paritas "'-, kasus (!.!@) terjadi pada paritas -. klampsia

    terjadi sebanyak 5 kasus, kasus (!.!@) terjadi pada paritas "'-, dan kasus

    (!.!@) terjadi pada paritas -. Abortus terdapat " kasus ("!.!@) pada paritas !.

    ain'lain terdapat " kasus ("!.!@) terjadi pada paritas -. In0eksi, partus lama,

    dan emboli obstetrikterdapat ! kasus.

    +erdarahan terjadi sebanyak ! kasus. 1 kasus terjadi pada paritas !E 2 kasus

    terjadi pada paritas " < -E dan # kasus terjadi pada paritas -. 7iknjosastro

    (!!) dalam Ilmu Kebidanan menyebutkan bah$a multiparitas merupakan salah

    satu 0aktor risiko terjadinya perdarahan karena ketidakmampuan otot rahim

    57

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    58/60

    berkontraksi akibat regangan yang berulang pada kehamilan sebelumnyasehingga

    menyebabkan atonia uteri.

    klampsia terdapat "5 kasus. 5 kasus terjadi pada paritas !E # kasus terjadi

    pada paritas " < -E dan # kasus terjadi pada paritas -. 6al ini tidak sesuai dengan

    penelitian I putu udayana (!!!) yang mengatakan kasus eklampsia paling

    banyak terjadi pada nulli para akibat pembentukan blocking antibodies terhadap

    antigen plasenta yang belum sempurna.

    BAB +III

    $E#IMPULAN DAN #A(AN

    =.1 $E#IMPULAN

    erdasarkan hasil penelitian tentang tinjauan angka kematian ibu bersalin di

    Kabupaten Go$a periode ;anuari !"! < Desember !"-, maka dapat

    disimpulkan :

    ". elama periode ;anuari !"! < Desember !"- terdapat 5- kematian

    maternal. Dengan demikian, angka kematian ibu bersalin pada tahun !"!

    adalah #1 per "!!.!!! kelahiran hidup. 4ahun !"" yaitu sebesar " per

    "!!.!!! kelahiran hidup. 4ahun !" sejumlah "5% per "!!.!!! kelahiran

    hidup dan pada tahun !"- sejumlah 2! per "!!.!!! kelahiran hidup.

    . erdasarkan umur, angka kematian ibu bersalin paling banyak ditemukan

    pada kelompok usia ! < -# tahun yaitu sebanyak kasus (!.#@)

    58

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    59/60

    -. erdasarkan paritas, angka kematian ibu bersalin paling banyak ditemukan

    pada paritas "'- yaitu sebanyak "2 kasus (5".%@)

    5. erdasarkan tempat kematian, angka kematian ibu bersalin paling banyak

    terjadi di 9umah akit yaitu sebanyak "% kasus (55.@)

    #. erdasarkan penolong persalinan, angka kematian ibu bersalin paling

    banyak ditemukan pada Dokter yaitu sebanyak " kasus (-1.@)

    . erdasarkan penyebab kematian, angka kematian ibu bersalin paling

    diakibatkan oleh perdarahan yaitu sebanyak ! kasus (5.#@).

    =.2 #A(AN

    ". Mengingat masih tingginya angka kematian ibu bersalin akibat

    komplikasi obsterik, maka perlu ditingkatkan penyuluhan, pemeriksaan

    antenatal, serta pelayanan kesehatan baik berupa tindakan maupun

    pera$atan yang cepat dan tepat untuk ibu bersalin terutama bagi mereka

    yang berisiko tinggi.

    . Menggiatkan program pelayanan Keluarga erencana bagi ibu bersalin,

    terutama bagi yang berisiko tinggi.

    59

  • 7/23/2019 Vieryna W S

    60/60

    DA>TA( PU#TA$A

    ". Anonym. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI. !!%. A/ailable 0rom :

    $$$.pd00actory3angka kematianibumelahirkan3html33 ?ited ;uli !"5.

    . Andromeda A. Wilayah Angka Kematian Ibu Maternal Di !rovinsi "a#a

    $arat %ahun &''. !". A/ailable 0rom : $$$.lontar.ui.ac.id30ile

    0ileLdigital3!-"#2!'5-#'7ilayah@!angka.pd0?ited ;uli !"5.

    -. D$inata, I. Kematian Maternal. A/ailable 0rom : http:33himapid.uh.id3%23

    ?ited ;uli !"5.

    5. 7iknjosastro, 6 dkk. Kematian Maternal dalam Ilmu Kebidanan.Hayasanina+ustakaar$ono+ra$irohardjo : ;akarta. !!1. +p.1,"5', '1.

    #. 768,>nice0. Maternal Mortality in &'') *estimates developed by W+,-

    ./I01F- ./F!A- and the World $ank. 768 +ress : Gene/a. !!1

    . =ibriana, A. Faktor23aktor 4isiko yang Mempengaruhi Kematian Maternal

    (Studi Kasus di Kabupaten 0ilacap. !!1. A/ailable 0rom

    http,--eprints)undip)a.)id-4421-?ited ;uli !"5.1. ?unningham, = et al. Williams ,bstetric- %#enty Second 1dition. Medical

    +ublishing Di/ision : >A.!!#. p2'"#, 1.

    2. agian8bstetriGinekologi =K >*+AD. !atologi !ersalinan dalam

    ,bstetri !atologi. lstar800set : andung. "%%5. p."#5'".

    %. *eilson, ; et al. ,bstructed 5abour. Departments o0 8bstetric Gynaecologyc and +hysiologic, >ni/ersity o0 i/erpool. ritish Medical

    ulletin. !!-. p."%"'!5.

    "!. 6oyort, D. Maternal Mortality and 4elated 0oncepts. *ational ?enter 0or

    6ealth tatistic. Fital 6ealth tat -(--). !!1. p."'!

    "". 9onsmans, ? et al. !ro3essional assistance During $irth and Maternal

    Mortality in %#o Indonesians Districts. !!%. A/ailable 0rom :

    http:3.arine)ronsmans)a.)uk-"ulletin-- /ited ;uli !"5.

    ". Khan, 8. Keeping Maternal Mortality 4ate Do#n Around the World.

    A/ailable 0rom :

    http:33medscapepublichealth3keepingmaternalmortalityrate.uk33!"! ?ited ;uli

    !"5."-. Anonym. 4eproductive and maternal +ealth. A/ailable

    0rom :http:33maternalhealth3!%23. ?ited ;uli !"5.

    http://www.pdffactory/angka%20kematianibumelahirkan/html//http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20312580-S43566-Wilayah%20angka.pdfhttp://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20312580-S43566-Wilayah%20angka.pdfhttp://himapid.uh.id/2698/http://eprints.undip.ac.id/4421/mailto:[email protected]://medscapepublichealth/keepingmaternalmortalityrate.uk//010http://maternalhealth/2098/http://www.pdffactory/angka%20kematianibumelahirkan/html//http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20312580-S43566-Wilayah%20angka.pdfhttp://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20312580-S43566-Wilayah%20angka.pdfhttp://himapid.uh.id/2698/http://eprints.undip.ac.id/4421/mailto:[email protected]://medscapepublichealth/keepingmaternalmortalityrate.uk//010http://maternalhealth/2098/