Vi. minggu keenam

23
truktur dan Perilaku Sistem Dinamis tiap gejala, baik fisik maupun non-fisik, bagaimana umitnya dapat disederhanakan menjadi STRUKTUR aitu mekanisme INPUT-PROSES-OUTPUT dan MPAN BALIK. ata kunci dari STRUKTUR adalah INTERAKSI atau MEKANISME. ekanisme kerja yang berkelanjutan dan berubah menur waktu disebut SISTIM DINAMIS. erubahan tsb menghasilkan KINERJA (Unjuk Kerja) sis yang dapat diamati perilakunya. II. PROGRAM MODELING (SIMULASI SISTIM DINAMIS)

description

 

Transcript of Vi. minggu keenam

Page 1: Vi. minggu keenam

Struktur dan Perilaku Sistem Dinamis

■ Setiap gejala, baik fisik maupun non-fisik, bagaimanapun rumitnya dapat disederhanakan menjadi STRUKTUR yaitu mekanisme INPUT-PROSES-OUTPUT dan UMPAN BALIK.

■ Kata kunci dari STRUKTUR adalah INTERAKSI atau MEKANISME.■ Mekanisme kerja yang berkelanjutan dan berubah menurut waktu disebut SISTIM DINAMIS.■ Perubahan tsb menghasilkan KINERJA (Unjuk Kerja) sistim yang dapat diamati perilakunya.

II. PROGRAM MODELING (SIMULASI SISTIM DINAMIS)

Page 2: Vi. minggu keenam

CONTOH : Pada sistim hidup (tubuh manusia) : ► INPUT : makanan ► PROSES : pencernaan ► OUTPUT : energi ► UMPAN BALIK : energi digunakan beraktivitas sehingga terjadi pengurangan energi menimbulkan rasa lapar untuk memberikan input berikutnya (makanan).

CATATAN : Karena energi yang masuk lebih besar dari yang dipakai maka terjadi penumpukan energi sehingga tubuh berubah dari kecil menjadi besar (perilaku perubahan sistim yang dapat diamati).

Page 3: Vi. minggu keenam

Kerja

UmpanBalik

► Mengapa tubuh manusia tidak tumbuh menjadi RAKSASA walau makan sebanyak-banyaknya, justru setelah dewasa cenderung mengecil ?

Kinerja

Page 4: Vi. minggu keenam

Kerja

UmpanBalik

BatasKinerj

a

RusakAlami

Karena pada sistim ada intervensi (faktor yang berpengaruh) yaitu : - dari dalam sistim (Endogen) : ensim untuk membuang kotoran - dari luar sistim (Eksogen) : kuman yang menyebabkan pencernaan terganggu, juga diakibatkan pertambahan umur.

Page 5: Vi. minggu keenam

Kerja

Kesen-jangan

BatasKinerj

a

RusakAlami

► Berdasarkan interaksi dunia nyata ke dunia model (I – P - O - UB) dihubungkan dgn berpikir sistemik, maka : Mekanisme agar sistim tetap berfungsi sesuai dgn keinginan atau tujuan (panjang umur/ tidak sakit/pertumbuhan normal) perlu pengendalian untuk mengurangi kerusakan pencernaan.

Tindakan

KinerjaYang

Diinginkan

Page 6: Vi. minggu keenam

■ Diagram Sebab - Akibat

► Diagram sebab akibat adalah pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab-akibat kedalam bahasa gambar.

► Ketentuannya : ● Sebab maupun Akibat atau salah satu diantaranya (sebab saja atau Akibat saja) harus terukur : kualitatif untuk keadaan yang dirasakan (perceived) kuantitatif untuk keadaan nyata (actual). ● Logikanya adalah : proses (rate) sebagai sebab yang menghasilkan keadaan (level) sebagai akibat, atau sebaliknya.

Page 7: Vi. minggu keenam

CONTOH :

1) Gizi (Keadaan)

Gizi Laju Serap Kesehatan (Keadaan) (Proses) (Keadaan)

2) Makan Aktivitas (Proses) (Proses)

Makan Energi (Proses) (Keadaan)

Energi Aktivitas (Keadaan) (Proses)

Makan Energi Aktivitas(Proses) (Keadaan) (Proses)

Kesehatan (Keadaan)

Page 8: Vi. minggu keenam

3) Lahir Penduduk Lahir (Proses) (Keadaan) (Proses)

Mati Penduduk Mati (Proses) (Keadaan) (Proses)

► Selanjutnya identifikasi akibat yang ditimbulkan : jika hubungannya searah : positif (+) jika hubungannya berlawanan arah : negatif (-)

CONTOH :

1. Gizi + Laju Serap + Kesehatan 2. Makan + Energi Energi + Aktivitas

3. Lahir + Penduduk + Lahir

Mati - Penduduk - Mati

Page 9: Vi. minggu keenam

► Selanjutnya buat menjadi struktur umpan balik (Causal Loop) :

1) + + Makan (-) Energi (-) Aktivitas - -

2) + + Lahir (+) Penduduk (-) Mati + -

Catatan :

● Diagram umpan balik positif mempunyai perilaku PERCEPATAN atau PERLAMBATAN

● Diagram umpan balik negatif mempunyai perilaku menuju SASARAN atas limit. Ada 2 jenis sasaran : - sasaran menuju eksplisit (>0) - sasaran menuju implisit (mendekati nol).

Page 10: Vi. minggu keenam

► Diagram sebab-akibat ini merupakan alat bantu untuk mempermudah membentuk struktur sistim ► Struktur diagram sebab-akibat ini harus dibuat secara terperinci. Bukan berarti membuat sistim menjadi kompleks tapi sesuai tujuan berpikir sistemik yakni justru untuk mengungkapkan suatu masalah yang kompleks secara sederhana.

● Pola struktur dinamis diagram umpan balik ini berbeda-beda.● Hal ini penting diketahui untuk menganalisis output hasil simulasi.● Perilaku dinamis diagram umpan balik ini secara garis besar terdiri dari 4 jenis :

■ Perilaku Dinamis Sistem & Pola Dasar1. Perilaku Dinamis Sistem

Page 11: Vi. minggu keenam

a. Non – Lineritas : yaitu perubahan perilaku sistim yang tidak berbanding lurus. Misalnya, apabila input 1 unit, setelah di proses tidak selalu menghasilkan output 3 unit tetapi kadang 5 unit dan juga bisa nol. Penyebabnya diantaranya faktor RANDOM (Acak) terhadap variabel.

Non-Linieritas

Waktu

Page 12: Vi. minggu keenam

b. Pembelajaran yaitu perubahan perilaku sistim akibat respon suatu unsur terhadap unsur lainnya atau terhadap lingkungan. Misalnya, dalam organisasi, butir-butir keberhasilan masa lampau adalah kekuatan yang perlu di tingkatkan untuk masa datang. Berarti ada proses pembelajaran menciptakan pengalaman baru untuk adaptasi berikutnya.

Pembelajaran (umpan balik positif)

Waktu

Page 13: Vi. minggu keenam

c. Emergensi yaitu perubahan perilaku sistim dimana muncul realitas baru yang tdk terduga dalam sistim. Realitas tsb hasil interaksi didalam unsur atau menjadi realitas unsur yang dapat mempengaruhi sistim dan tdk selalu dpt mengendalikan sistim. Misalnya, dalam organisasi Gugus Pengendalian Mutu muncul ide-ide baru melalui proses pembelajaran di tingkat bawah (low management), dpt mempenga- ruhi unsur-unsur manajemen tingkat atas dan bukan bagian dari keputusan strategis manajemen tingkat atas.

Batas ide baru

Emergensi

Waktu

Page 14: Vi. minggu keenam

d. Ko-evolusi yaitu perubahan perilaku sistim dimana perilaku mikro dapat mempengaruhi perilaku makro ( biasanya memerlukan waktu tunda). Setelah mencapai puncak, proses tsb tidak menuju keadaan stabil, tapi terus bergerak untuk mencapai puncak yang lebih tinggi. Contohnya adalah persaingan dalam bisnis.

2

Ko-evolusi

Waktu

3

Page 15: Vi. minggu keenam

2. Pola Dasar

Dari hasil pengkajian oleh pakar secara empiris terhadap puluhan bahkan ratusan kasus perilaku dinamis, telah dapat di identifikasi 9 (sembilan) pola dasar perilaku dinamis dari struktur sistim dinamis.

a. Pola Tindakan Koreksi Dengan Penundaan. yaitu tindakan koreksi tidak langsung menghasilkan perbaikan thd kejadian aktual, akibatnya masalah akan meningkat sehingga tindakan koreksi kedua lebih besar dari yang pertama.

koreksi tertunda

batas koreksi

Waktu

Page 16: Vi. minggu keenam

b. Pola Sasaran Yang Berubah mirip dengan tindakan koreksi, perbedaannya adalah untuk memecahkan masalah juga dilakukan pergeseran kejadian yang diinginkan atau tujuan.

Perubahan tujuan tujuan

Emergensi

Waktu

Page 17: Vi. minggu keenam

c. Pola Batas Keberhasilan Pada tahap awal masalah dan tindakan koreksi adalah besar, makin lama makin kecil menuju nol. Jika terdapat penundaan tindakan koreksi pada saat nilainya mengecil, maka tindakan koreksi berikutnya akan melewati batas kejadian yg diinginkan untuk selanjutnya menurun kembali

batas

Waktu

Page 18: Vi. minggu keenam

d. Pola Kesulitan Bersama jika terjadi perlombaan menuju satu tujuan yang sama. Pada tahap awal, masalah dan tindakan koreksi dalah besar, makin lama makin kecil menuju nol, sehingga kinerja masing-masing kompenen juga mulanya besar, selanjutnya mengecil kemudian nol dan bahkan dapat menjadi minus. Keadaan yang menunjukkan penurunan hasil setelah perebutan ini disebut sebagai tragedi.

batas

b. Kesulitan Bersama

a.

Waktu

Page 19: Vi. minggu keenam

e. Pola Kemajuan dan Kekurangan Modal Sistim ini adalah modifikasi dari sistim batas pertumbuhan. Modifikasinya adalah pada unsur kejadian diinginkan (perencanaan modal) dikembangkan menjadi sub- komponen tersendiri berdasarkan masalah yang telah terjadi.

Kapasitas

Pertumbuhan

Waktu

Page 20: Vi. minggu keenam

f. Pola Pemindahan Beban Pola ini adalah kombinasi dua pola tindakan koreksi. Tindakan koreksi yg pertama bersifat langsung dan sebalik- nya tindakan koreksi yg kedua mengalami penundaan. Disamping itu, tindakan koreksi pertama akan menjadi beban berkepanjangan .

efek beban baru Koreksi 1

Koreksi 2

Waktu

Page 21: Vi. minggu keenam

g. Pola Perbaikan Yang Gagal Pola ini adalah kombinasi dua pola tindakan koreksi. Tetapi tindakan koreksi adalah gagal memecahkan masalah, yang bahkan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan sehingga menambah masalah. Dengan demikian semakin besar upaya tindakan koreksi semakin besar pula dampak yang ditimbulkan & semakin bertambah masalah.

perbaikan gagal koreksi

dampak

Waktu

Page 22: Vi. minggu keenam

h. Pola Eskalasi / Percepatan Pola ini adalah kombinasi dua pola tindakan koreksi. Tindakan koreksi yang pertama dipengaruhi oleh kejadian aktual yang kedua, dan sebaliknya tindakan koreksi yang kedua dipengaruhi oleh kejadian aktual yang pertama, sehingga terjadi peningkatan persaingan atau eskalasi. Persaingan itu dapat berhenti jika terjadi kelambatan respon antara satu dengan lainnya

tindakan 1 tindakan 2

Waktu

Page 23: Vi. minggu keenam

i. Pola Menang Bagi Yang Berhasil Pola ini adalah persaingan dua pola tindakan koreksi. Dlm hal ini, fraksi masalah bagi masing-masing komponen adalah ditentukan oleh pangsa sumber daya masing2. Semakin besar pangsa semakin besar hasil. Ttp, komponen yg pangsanya kecil dapat menang jika berhasil menggarap sasaran bersama sebanyak mungkin.

hasil 2sumber 2

hasil 1 sumber 1

CATATAN : ► Semua pola tersebut diatas adalah hasil interaksi unsur2 dalam sebuah struktur sistim tertentu. ► Pola-pola tersebut diperoleh melalui SIMULASI MODEL