vghjgf

7
7/17/2019 vghjgf http://slidepdf.com/reader/full/vghjgf 1/7 Apa working diagnosis pada kasus ini ? (31) Seorang anak laki-laki usia 3 tahun, berat badan 13 kg, dibawa ke RS dengan keluhan kejang menderita epilepsi. Bagaimana pathogenesis kasus ini ? (32) Bagaimana farmakologi dari diazepam ? (5) DIA!"A# Diazepam adalah turunan dari benzodiazepine dengan rumus molekul 7-kloro-1,3-dihidro-1- metil-5-enil-!"-1,#-benzodiazepin-!-on. Diazepam diberikan intra$ena atau per re%tal sangat eekti untuk mengehentikan akti$itas kejang kontinu,terutama status epileptikus umum tonik klonik.&bat ini terkadang diberikan per oral untuk terapi jangka panjang,walaupun penggunaan melalui %ara ini dianggap tidak begitu eekti,mungkin akibat %epat terjadin'a toleransi. (entuk gel re%tal tersedia untuk pasien-pasien 'ang rerakter 'ang membutuhkan kontrol serangan kejang akut. Diazepam bekerja pada sinaps )*(* * ,dan sebagian kerjan'a dalam mengurangi spastisitas setidakn'a diperantarai di medula spinals karena obat ini sangat eekti pada pasien 'ang mengalami transeksi medulla spinalis.+alaupun diazepam dapat digunakan pada pasien 'ang menderita spasme otot hampir untuk sebab apapuntermasuk trauma otot setempat,diazepam menghasilkan sedasi pada dosis 'ang diperlukan untuk menurunkan tonus otot. #!$A%I&#! $!'A (A'#A$*DI%A#I$) (ekerja pada sistem )*(*, 'aitu dengan memperkuat ungsi hambatan neuron )*(*. Reseptor (enzodiazepin dalam seluruh sistem sara pusat, terdapat dengan kerapatan 'ang tinggi terutama dalam korteks otak rontal dan oksipital, di hipokampus dan dalam otak ke%il. ada reseptor ini, benzodiazepin akan bekerja sebagai agonis. /erdapat korelasi tinggi antara akti$itas armakologi berbagai benzodiazepin dengan ainitasn'a pada tempat ikatan. Dengan adan'a interaksi benzodiazepin, ainitas )*(* terhadap reseptorn'a akan meningkat, dan dengan ini

description

cghhjgh

Transcript of vghjgf

Page 1: vghjgf

7/17/2019 vghjgf

http://slidepdf.com/reader/full/vghjgf 1/7

Apa working diagnosis pada kasus ini ? (31)

Seorang anak laki-laki usia 3 tahun, berat badan 13 kg, dibawa ke RS dengan keluhan kejang

menderita epilepsi.

Bagaimana pathogenesis kasus ini ? (32)

Bagaimana farmakologi dari diazepam ? (5)

DIA!"A#

Diazepam adalah turunan dari benzodiazepine dengan rumus molekul 7-kloro-1,3-dihidro-1-

metil-5-enil-!"-1,#-benzodiazepin-!-on.

Diazepam diberikan intra$ena atau per re%tal sangat eekti untuk mengehentikan akti$itas

kejang kontinu,terutama status epileptikus umum tonik klonik.&bat ini terkadang diberikan per 

oral untuk terapi jangka panjang,walaupun penggunaan melalui %ara ini dianggap tidak begitu

eekti,mungkin akibat %epat terjadin'a toleransi. (entuk gel re%tal tersedia untuk pasien-pasien

'ang rerakter 'ang membutuhkan kontrol serangan kejang akut.

Diazepam bekerja pada sinaps )*(* * ,dan sebagian kerjan'a dalam mengurangi spastisitas

setidakn'a diperantarai di medula spinals karena obat ini sangat eekti pada pasien 'ang

mengalami transeksi medulla spinalis.+alaupun diazepam dapat digunakan pada pasien 'ang

menderita spasme otot hampir untuk sebab apapuntermasuk trauma otot setempat,diazepam

menghasilkan sedasi pada dosis 'ang diperlukan untuk menurunkan tonus otot.

#!$A%I&#! $!'A (A'#A$*DI%A#I$)

(ekerja pada sistem )*(*, 'aitu dengan memperkuat ungsi hambatan neuron )*(*.

Reseptor (enzodiazepin dalam seluruh sistem sara pusat, terdapat dengan kerapatan 'ang tinggi

terutama dalam korteks otak rontal dan oksipital, di hipokampus dan dalam otak ke%il. ada

reseptor ini, benzodiazepin akan bekerja sebagai agonis. /erdapat korelasi tinggi antara akti$itas

armakologi berbagai benzodiazepin dengan ainitasn'a pada tempat ikatan. Dengan adan'a

interaksi benzodiazepin, ainitas )*(* terhadap reseptorn'a akan meningkat, dan dengan ini

Page 2: vghjgf

7/17/2019 vghjgf

http://slidepdf.com/reader/full/vghjgf 2/7

kerja )*(* akan meningkat. Dengan aktin'a reseptor )*(*, akan terjadi peningkatan

rekuensi terbukan'a kanal ion klorida,sehingga ion klorida akan lebih ban'ak 'ang mengalir 

masuk ke dalam sel. 0eningkatn'a jumlah ion klorida men'ebabkan hiperpolarisasi sel

 bersangkutan dan sebagai akibatn'a, kemampuan sel untuk dirangsang berkurang.

atzung 2 (enzodiazepin berikatan dengan komponen mole%ular reseptor )*(* * di membrane

neuron sistem sara pusat.Reseptor ini,'ang berungsi sebagai kanal ion klorida.(enzodiazepin

memperkuat inhibisi )*(*ergik pada semua tingkat neuroaksis,termasuk medulla

spinalis,hipotalamus,hipokampus,substansia nigra dan korteks serebri.(enzodiazepim tampakn'a

meningkatkan eisiensi inhibisi sinaptik )*(*ergik.(enzodiazepin tidak menggantikan

)*(*,tetapi meningkatkan eek )*(* se%ara alosteris tanpa se%ara langsung mengaktikan

reseptor )*(* atau membuka kanal klorida 'ang terkait.enguatan konduktansi ion klorida

'ang dipi%u interaksi benzodiazepine dengan )*(* men'ebabkan peningkatan rekuensi

kejadian terbukan'a kanal ion klorida.

A'#A$*$I%!+I$ 

Se%ara umum obat ini diabsorbsi baik,terdistribusi se%ara luas, sangat dimetabolisisasi,

menghasilkan ban'ak metabolit akti. Diazepam terdistribusi se%ara %epat dan luas ke dalam

 jaringan,dengan $olume distribusi antara 14kg dan 34kg.&nset kerjan'a sangat %epat. +aktu

 paruhn'a sekitar !-6jam.

I%DI$A&I

Diazepam digunakan untuk mengatasi gejala 'ang timbul seperti gelisah 'ang berlebihan,

keluhan gemetar . diazepam,juga dapat digunakan untuk kejang otot, serta sebagai obat penenang

dan dapat juga dikombinasikan dengan obat lain.

$*%+'A I%DI$A&I

"ipersensiti$itas

asien koma

Depresi SS 'ang sudah ada sebelumn'a

 'eri berat tak terkendali

Page 3: vghjgf

7/17/2019 vghjgf

http://slidepdf.com/reader/full/vghjgf 3/7

)laukoma sudut sempit

ehamilan atau laktasi

Diketahui intoleran terhadap alkohol atau glikol propilena han'a injeksi

!!$ &A#"I%,

8ek samping 'ang sering terjadi, seperti 2 pusing, mengantuk 

8ek samping 'ang jarang terjadi, seperti 2 Depresi, 9mpaired :ognition

8ek samping 'ang jarang sekali terjadi,seperti 2 reaksi alergi, amnesia, anemia, angioedema,

 beha$ioral disorders, blood d's%rasias, blurred $ision, kehilangan keseimbangan, %onstipation,

%oordination %hanges, diarrhea, disease o li$er, drug dependen%e, d'suria, e;trap'ramidal

disease, alse Sense o well-being, atigue, general weakness, heada%he disorder, h'potension,

9n%reased bron%hial se%retions, leukopenia, libido %hanges, mus%le spasm, mus%le weakness,

nausea, neutropenia disorder, pol'dipsia, pruritus o skin, seizure disorder, sialorrhea, skin rash,

sleep automatism, ta%h'arrh'thmia, trombositopenia, tremors, $isual %hanges, $omiting,

;erostomia.

Apakah ke-ang pada penderita sudah termasuk dalam kriteria &tatus !pileptikus ?(.)

ada kasus ini termasuk %riteria status epileptikus.

Status epileptikus dideinisikan sebagai keadaan akti$itas kejang 'ang berlangsung < 3menit

atau kejang berulang dimana interictal anak tak sadar. (menurut IT)

Status epileptikus dideinisikan sebagai keadaan akti$itas kejang 'ang berlangsung < 3menit

atau kejang berulang <3 menit tanpa pemulihan kesadaran

S8 terbagi dua2$on/ulsif &tatus !pileptikus

a.&$ert generalized %on$ulsi$e status epilepti%us

 

9ni merupakan bentuk dari S8 'ang paling sering dihadapi dan potensial dalam mengakibatkan kerusakan. ejang

didahului dengan tonik klonik umum. ada status tonik klonik umum, serangan berawal dengan sering kejang

Page 4: vghjgf

7/17/2019 vghjgf

http://slidepdf.com/reader/full/vghjgf 4/7

tonik klonik umum tanpa pemulihan kesadaran diantara serangan dan peningkatan rekuensi. Setiap kejang

 berlangsungn dua = tiga menit dengan ase tonik 'ang melibatkan otot-otot aksial dan pergerakan pernapasan

'ang terputus-putus. enderita menjadi sianosis, h'perpnea, retensi :&!, adan'a takikardia dan peningkatan

tekanan darah,h'perpireksia, hiperglikemia dan peningkatan laktat serum  terjadi 'ang mengakibatkan

 penurunan p" serum dan asidosis respiratorik dan metabolik.

 b.Subtle generalized %on$ulsi$e status epilepti%us

 0erupakan lanjutan dari generalized %on$ulsi$e status epileptikus dengan atau tanpa akti$itas motorik.

0aniestasi klinik seperti gerakan halus, nistagmus, atau asikulus dan merupakan hasil dari kerusakan otak

%on0$on/ulsif &tatus !pileptikus

a.Status epileptikus absens S8 absens

 (entuk status epileptikus 'ang jarang dan biasan'a dijumpai pada usia pubertas atau dewasa. *dan'a perubahan

dalam tingkat kesadaran dan status presen sebagai suatu keadaan mimpi dream' state dengan respon 'ang

lambat seperti men'erupai>slow motionmo$ie?dan mungkin bertahan dalam waktu periode 'ang lama.S8

absens ditandai oleh suatu keadaan bingung konusi berkepanjangan 'ang berkaitan dengan kelainan 88)

umum sangat berbeda dari keadaan interiktal. edua gambaran ini berespon dengan segera terhadap obat

antiepilepsi. asien dalam S8 absens biasan'a bingung dan merasa mengantuk, tapi agitasi, perilaku kasar, dan

halusinasi kadang-kadang dapat terjadi.enurunan kesadaran mungkin sangat ringan sehingga masih dapat

melakukan beberapakegiatan sehari-hari. (erkaitan dengan otomatisasi, berkedip, dan sentakan kepala dan

anggota gerak juga dapat diamati sehingga menghasilkan suatu tumpang tindih antara S8 absens dan subtle S8.

 b.Status epileptikus parsial kompleks

 erbedaan S8 parsial kompleks dari S8 absens sulit di%apai atas dasar klinis saja.Seperti pada S8 absens, pasien

dengan S8 parsial kompleks juga dalam keadaan bingung,dan lateralisasi 'ang jelas mungkin hilang4tidak 

ditemukan. )ejala S8 parsial kompleks dapat men%akup amnesia, aasia, perilaku aneh dan hemiparesis. 88)

 penting untuk membuat suatu diagnosis 'ang benar. elainan iktal 'angokal dan meliputi gelombang dan

lonjakan lambat, pol'spike dan perlambatan ritmis. Suatu generalisasi sekunder mungkin terjadi, berpotensi

men'ebabkan kebingunan diagnostik.esulitan diagnostik ini dapat diatasi bila kelainan okal interiktal ditemukan

Page 5: vghjgf

7/17/2019 vghjgf

http://slidepdf.com/reader/full/vghjgf 5/7

 pada 88) = gambaran ini juga merupakan bagian dari kriteria diagnotik S8 parsial kompleks 'angdiusulkan oleh

 berbagai peneliti. elainan okal seringkali terlihat pada lobus temporal, dansering men%erminkan adan'a lesi akut

atau kronik 'ang mendasarin'a.

%. :S8 pada eadaan oma

Sebagian besar pasien koma menunjukkan gambaran :S8. :S8 dapat mewakilipen'ebab koma se%ara

langsung maupun menjadi konsekuensi dari lesi 'ang mendasarin'a'ang menimbulkan berbagai gejala neurologis.

Di antara kesulitan lainn'a, masalah dalammenetapkan sebab dan akibat pada pasien koma dapat menunda waktu

untuk diagnosis:S8, dengan potensi memburukn'a prognosis nanti. Dalam serangkaian kasus #7 pasiendewasa

'ang mengalami koma, tiga kategori 'ang berbeda diidentiikasikan2 pasien S8dengan bukti klinis dan 88), pasien

'ang terutama menunjukkan tanda-tanda klinisakti$itas kejang 'ang hampir tidak kentara, dan pasien dengan bukti

88) saja. Dalam studiini, tidak ada perbedaan signiikan 'ang ditemukan anatar tiga kelompok ini

sehubungandengan etiologi S8, respons terhadap terapi, ataupun hasil akhir. 0eskipun demikian,penelitian terakhir 

menunjukkan bahwa hasil itu jauh lebih buruk pada pasien dengan :S8setelah :S8 dibandingkan dengan mereka

'ang dalam episode :S8 'ang ditangani dengansukses. (an'ak studi 'ang diterbitkan mengenai :S8 pada pasien

dewasa 'ang mengalamikoma menunjuk pada kebutuhan mutlak akan pemantauan 88) terus menerus setelah

:S8,dengan tujuan khusus mengidentiikasi pasien :S8 dan mengelolan'a se%ara tepat.

d.:S8 pada )angguan (elajar 

 elainan 88) diduga berhubungan dengan masalah kogniti bila ada kelainanungsional atau struktural otak dan ini

men'ebabkan terjadin'a kesulitan belajar. Sebab itusejak ditemukan 8le%troen%ephalograph' 88) oleh "ans

(erger 1@!@, 88) merupakanalat bantu untuk pemeriksaan neuroisiologis akti$itas otak dan menjadi dasar 

untuk pemeriksaan penunjang pada anak dengan kesulitan belajar.epasan gelombang epileptiorm selama

 perekaman 88) akan diikuti penurunanungsi kogniti. enelitian lain juga mendukung adan'a perubahan

gelombang 88) padaanak dengan kesulitan memba%a disleksia. )elombang ireguler pada rekaman 88)

anak disleksia 'ang sesuai dengan tingkat kesulitan memba%an'a. arena itu abnormalitasgelombang 88) pada

anak dengan kesulitan belajar dianggap sebagai bukti utama daridisungsi serebral. erubahan kogniti sementara

'ang men'ertai disritmia serebralintermiten memenuhi deinisi serangan epilepsi, dan %ukup untuk menjadi dasar 

 pemberianterapi obat anti epilepsi &*8.

amotrigin merupakan &*8 baru 'ang dipakai sebagai terapi tambahan tetapi dapatdipakai sebagai monoterapi

dengan eek samping minimal. amotrigin dapat mengatasikejang juga memperbaiki abnormalitas gelombang 88)

Page 6: vghjgf

7/17/2019 vghjgf

http://slidepdf.com/reader/full/vghjgf 6/7

interiktal serta mempun'aipengaruh positi pada kualitas hidup penderita karena dapat memperbaiki ungsi

kogniti.amotrigin menekan akti$itas epileptiorm interiktal sehingga penderita 'anggelombang epileptiormn'a

 berkurang mengalami perubahan tingkah laku. "al ini jugadidapati pada penderita epilepsi 'ang memakai

amotrigin dan terbukti memberikanperbaikan perorman%e kogniti 

Bagaimana mekanisme tungkai dan lengan tampak lemah dan penderita sering tersedak ?

(1)

/ungkai dan lengan tampak lemah2

/ersedak2

 gangguan keseimbangan membrane sel neuron   difusi Na dan K berlebih  depolarisasi

membrane dan lepas muatan listrik berlebih kejang  kesadaran menurun reflek menelan

menurun sering tersedak 

Bagaimana mekanisme ke-ang ang didahului demam tinggi ? (1)

 Infeksi bakteri akan menyebabkan terjadinya rangsangan eksogen seperti eksotoksin dan

endotoksin yang akan menginduksi leukosit untuk mengeluarkan pirogen endogen diantaranya

 IL-! TN" a! IL-# dan I"N. $irogen endogen ini akan bekerja pada sistem saraf pusat pada

tingkat %rganum &asculosum Laminae Terminalis (%&LT) yang dikelilingi oleh bagian medial 

dan lateral nucleus preoptik!hipotalamus anterior!dan septum palusolum.'ebagai respon

terhadap sitokin tersebut maka pada %&LT terjadi sintesis prostaglandin!terutama

 prostaglandin melalui metabolism asam arakidonat jalur siklooksigenase (*%+ ) dan

menimbulkan peningkatan suhu tubuh(demam).

 $ada keadan demam dengan kenaikan suhu * akan mengakibatkan kenaikan metabolisme basal ,

  / dan kebutuhan oksigen akan meningkat ,. $ada seorang anak berumur 0tahun

 sirkulasi otak mencapai #/ dari seluruh tubuh! dibandingkan dengan orang de1asa yang hanya

/.

 2adi pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membrane

 sel neuron dan dalam 1aktu yang singkat terjadi difusi dari ion Kalium maupun ion Natrium

melalui membran sel neuron! dengan akibat terjadinya lepas muatan listrik. Lepas mutan listrik 

Page 7: vghjgf

7/17/2019 vghjgf

http://slidepdf.com/reader/full/vghjgf 7/7

ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel dengan bantuan neurotransmiter 

 yang akan mengakibatkan kejang 

"ubungan antara demam dan kejang belum diketahui se%ara pasti, diperkirakan bahwa pada

keadaan demam terjadi peningkatan reaksi kimia tubuh.dengan demikian reaksi-reaksi oksidasi

terjadi lebih %epat dan akibatn'a oksigen akan lebih %epat habis,terjadilah keadaan hipoksia.

/ransport akti 'ang memerlukan */ terganggu,sehingga a intrasel dan ekstrasel meningkat

'ang akan men'ebabkan potensial membran %enderung turun atau kepekaan sel sara meningkat.

Demam dapat menimbulkan kejang melalui mekanisme sebagai berikut 2

1demam dapat menurunkan nilai ambang kejang pada sel-sel 'ang belum matang4imatur 

!timbul dehidrasi sehingga terjadi gangguan elektrolit 'ang men'ebabkan gangguan

 permeabilitas membran sel

3metabolisme basal meningkat,sehingga terjadi timbunan asam laktat dan :&! 'ang akan

merusak neuron

#demam meningkatkan %erebral blood low serta meningkatkan kebutuhan oksigen dan

glukosa,sehingga men'ebabkan gangguan pengaliran ion ion keluar masuk sel