Veruka Vulgaris

16
1 BAB I PENDAHULUAN Veruka adalah hiperplasi epidermis yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) tipe tertentu. Veruka sendiri memiliki berbagai nama, misalnya untuk veruka vulgaris diberi nama kutil atau common wart dan kondiloma akuminatum disebut sebagai genital wart 1 . Insiden coomon wart di Eropa diperkirakan 7-10% dan di Amerika sebanyak 1% 2 . Sedangkan perbedaan ada usia pasien lebih sering terjadi pada anak dan dewasa muda dengan insidensi sebanyak 10%, terutama antara usia 5-20 tahun dan hanya 15% terjadi setelah usia 35 tahun 3 . Insiden meningkat selama usia sekolah untuk mencapai puncaknya pada masa remaja dan dewasa awal. Dalam berbagai studi telah diperkirakan bahwa 3-20% dari anak usia sekolah memiliki kutil 4 . Di negara-negara dengan fasilitas medis yang sangat maju, tingkat rujukan kutil ke klinik dermatologi telah sangat meningkat dalam 50 tahun terakhir, akan tetapi untuk kasus common wart ini belum ada data yang pasti untuk menilai apakah peningkatan ini disebabkan karena peningkatan angka kejadian atau peningkatan untuk pengobatan 5 . Kutil ini sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien dengan menyebabkan malu, takut terjadinya penilaian negatif

description

Laporan Kasus

Transcript of Veruka Vulgaris

Page 1: Veruka Vulgaris

1

BAB I

PENDAHULUAN

Veruka adalah hiperplasi epidermis yang disebabkan oleh human papilloma virus

(HPV) tipe tertentu. Veruka sendiri memiliki berbagai nama, misalnya untuk veruka

vulgaris diberi nama kutil atau common wart dan kondiloma akuminatum disebut sebagai

genital wart1.

Insiden coomon wart di Eropa diperkirakan 7-10% dan di Amerika sebanyak 1%2.

Sedangkan perbedaan ada usia pasien lebih sering terjadi pada anak dan dewasa muda

dengan insidensi sebanyak 10%, terutama antara usia 5-20 tahun dan hanya 15% terjadi

setelah usia 35 tahun3.

Insiden meningkat selama usia sekolah untuk mencapai puncaknya pada masa remaja

dan dewasa awal. Dalam berbagai studi telah diperkirakan bahwa 3-20% dari anak usia

sekolah memiliki kutil4. Di negara-negara dengan fasilitas medis yang sangat maju,

tingkat rujukan kutil ke klinik dermatologi telah sangat meningkat dalam 50 tahun

terakhir, akan tetapi untuk kasus common wart ini belum ada data yang pasti untuk

menilai apakah peningkatan ini disebabkan karena peningkatan angka kejadian atau

peningkatan untuk pengobatan5.

Kutil ini sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien dengan menyebabkan malu,

takut terjadinya penilaian negatif dikalangan masyarakat dan keadaan yang frustasi akibat

kutil yang menetap dan kekambuhan yang cenderung terjadi6. Dilaporkan bahwa untuk

tingkat ketidaknyamananan pasien pada tingkat sedang sampai ekstrim sebanyak 51,7%

kasus, dan kegiatan sosial yang dapat terpengaruhi dalam tingkat sedang sampai ekstrim

mencapai 38,8%7.

BAB II

VERUKA

2.1 Definisi

Page 2: Veruka Vulgaris

2

Veruka adalah hiperplasi epidermis yang disebabkan oleh human papilloma virus

(HPV) tipe tertentu. Veruka sendiri memiliki berbagai nama, misalnya untuk veruka

vulgaris diberi nama kutil atau common wart dan kondiloma akuminatum disebut sebagai

genital wart1.

Kutil dapat menular dari orang ke orang, dan dari bagian ke bagian tubuh lain pada

orang yang sama. Kutil dapat tumbuh pada bagian tubuh manapun akan tetapi yang

paling sering adalah pada jari tangan, lengan dan kaki6.

2.2 Epidemiologi

Penyebaran dan transmisi veruka melalui kontak kulit, maupun autoinokulasi.

Bergantung pada jenis kulit yang ditemukan, ada yang terdapat terutama pada usia anak

atau usia dewasa1.

2.3 Etiologi

Virus penyebab veruka yaitu human papiloma virus termasuk dalam golongan

papiloma (grup papova), virus DNA dengan karakteristik replikasi terjadi intranuklear1.

Semua genom HPV tersusun dari 8000 pasang basa nukleotida, yang ditampilkan

sebagai suatau sekuens linear tetapi sebenarnya merupakan lingkungan tertutup dari DNA

untai ganda. Kotak-kotak tersebut menggambarkan gen-gen virus, masing-masingnya

mengkode suatu protein. Regio regulasinya ialah segmen DNA yang tidak mengkode

protein, tetapi berpartisipasi dalam meregulasi ekspresi gen virus dan replikasi dari DNA

virus8.

Lecet pada kulit dan infeksi diakibatkan oleh maserasi epitel yang paling sering

digunakan sebagai saluran untuk HPV ke basal keratinosit yang merupakan target utama

untuk HPV infection9.

2.4 Patogenesis

Page 3: Veruka Vulgaris

3

Infeksi HPV terjadi melalui inokulasi virus pada epidermis yang viabel melalui defek

epitel. Maserasi kulit mungkin merupakan faktor predisposisi yang penting. Meskipun

reseptor untuk HPV belum diidentifikasi, permukaan sel heparan sulfat, yang dikode oleh

proteoglikan dan berikatan dengan partikel HPV dengan afinitas tinggi, dibutuhkan

sebagai jalan masuknya. Dipercayai sebagian besar copy genom virus dipertahankan

sebagai suatu plasmid estrakromosom dalam sel basal epitel yang terinfeksi. Ketika sel-

sel ini membelah, genom virus juga bereplikasi dan berpartisi menjadi tiap sel progen,

kemudian ditransportasikan dalam sel yang bereplikasi saat mereka bermigrasi ke atas

untuk membentuk lapisan yang berdiferensiasi8.

Setelah inokulasi HPV, veruka atau kutil biasanya kemudian akan muncul dalam 2

sampai 9 bulan. Disini memperlihatkan bahwa periode infeksi subklinis yang relatif

panjang dan merupakan sumber yang tidak terlihat dari virus infeksius. Bagian

permukaan yang kasar pada kulit dapat merusak kulit disekitarnya yang berdekatan dan

memungkinkan virus untuk inokulasi ke daerah tersebut dengan perkembangan kutil yang

baru dalam periode minggu sampai bulan. Tiap lesi yang baru diakibatkan oleh paparan

atau penyebaran kulit yang lain8.

Veruka bisa bertahan lama pada mereka yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah

(immunocompromised), dan bagi pasien yang terganggu sistem imun contohnya seperti

mereka yang mendapatkan terapi transplantasi organ atau transplantasi sumsum tulang

belakang.

2.5 Klasifikasi

Penyakit veruka memiliki beberapa bentuk klinis, yaitu:

1. Veruka vulgaris

Page 4: Veruka Vulgaris

4

2. Veruka plana juvenilis

3. Veruka plantaris

4. Veruka akuminatum (kandiloma akuminantum)

2.6 Gejala Klinis

Veruka Vulgaris

Kutil ini terutama terdapat pada anak, tetapi juga terdapat pada dewasa dan orang

tua. Tempat predileksinya terutama di ekstremitas bagian ekstensor. Walaupun demekian

penyebarannya dapat kebagian lain tubuh termasuk mukosa mulut dan hidung. Kulit ini

bentuknya bulat berwarna abu-abu, besarnya lentikular atau kalau berkonfluensi

berbentuk plakat, permukaan kasar (verukosa). Dengan goresan dapat timbul

autoinokulasi sepanjang goresan1.

Veruka Plana Juvenilis

Kutil ini besarnya miliar atau lentikular, permukaan licin dan rata, berwarna sama

dengan warna kulit atau agak kecoklatan. Penyebarannya terutama didaerah muka dan

leher, dorsum manus dan pedis, pergelangan tangan, serta lutut. Dan termasuk penyakit

Page 5: Veruka Vulgaris

5

kulit yang dapat sembuh sendiri tanpa diobati, jumlah kutil yang tumbuh sangat banyak

terutama terdapat pada anak dan usia muda walaupun dapat juga ditemukan pada usia

tua1.

Veruka Plantaris

Kutil ini terdapat ditelapak kaki terutama didaerah yang mengalami tekanan.

Bentuknya berupa cincin yang keras dengan ditengah agak lunak dan berwarna kekuning-

kuningan. Permukaannya licin karena gesekan dan menimbulkan rasa nyeri pada waktu

Page 6: Veruka Vulgaris

6

berjalan, yang disebabkan oleh karena penekanan oleh massa yang terdapat di daerah

tengah cincin. Kalau beberapa veruka berkumpul tampak gambarang seperti mosaik1.

Veruka Akuminatum (Kondiloma Akuminatum)

Penyakit ini termasuk penyakit akibat hubungann seksual. Transmisinya melalui

kontak kulit langsung. Penyakit ini juga disebut sebagai genital wart. Gejala klinis pada

penyakit ini terutama pada daerah lipatan yang lembab, misalnya didaerah genetalia

eksterna. Predileksi pada laki-laki yaitu di sulkus koronarius, sekitar anus, muara uretra

eksterna, korpus, dan pangkal penis1. Kelainan kulit ini berupa vegetasi yang bertangkai

dan berwarna kemerahan jika masih baru, dan akan berubah menjadi kehitaman jika

sudah lama.

Page 7: Veruka Vulgaris

7

2.6 Histopatologi

Veruka terdiri dari epidermis yang akantoik dengan papilomatosis hiperkeratosis dan

parakeratosis. Keratinosit besar dengan nukleus piknosis eksentrik dikelilingi oleh halo

perinukleus (sel koilositotik atau koilosit) merupakan karakteristik dari papiloma yang

dikaitkan dengan HPV. Sel yang terinfeksi HPV mungkin memiliki granull-granul

eosinofilik kecil dan padat granul-granul keratohialin basofilik.granul-granul tersebut

dapat terdiri dari protein HPV E4 dan tidak menunjukan banyak partikel-partikel virus.

Kutil yang datar kurang memiliki akantosis dan hiperkeratosis dan tidak memiliki

parakreatosis atau papilomastosis. Sel koilositotik biasanya sangat banyak, menunjukan

sumber lesi virus6,8.

2.7 Diagnosis Banding

a. Corns/Kalus : secara klinis keduanya tampak hiperkeratosis setempat, dimana lokasi

tersering pada kalus adalah seperti telapak kaki dan tangan sama halnya dengan

veruka plantaris. Kalus merupakan kelainan kulit yang timbul berupa hiperkeratosis

yang merata1.

Page 8: Veruka Vulgaris

8

Kalus : Veruka Plantaris

b. Moluskum Kontagiosum : klinisnya berupa papul pada permukaan kulit seperti wajah,

badan dan ekstremitas. Yang membedakan adalah keluarnya massa berwarna putih seperti

nasi

Moluskum Kontagiosum: Veruka Plana Juvenilis

b. Keratosis seboroik : adalah tumor jinak kulit atau lesi kulit jinak yang terjadi pada

individu usia tua, yang berhubungan dengan faktor paparan sinar matahari. Gejala

yang menyerupai veruka merupakan keluarnya papul dengan permukaan

hiperkeratotik, namun karena terjadinya peningkatan melanosit membuat warna lesi

menjadi kecoklatan

Page 9: Veruka Vulgaris

9

2.8 Penatalaksanaan

Tidak ada penatalaksanaan khusus di sebagian besar kasus, khususnya pada kasus

yang tidak mengganggu fungsi tubuh. Sebagian kasus ada yang dapat hialng dengan

sendirinya selama 2 tahun, walaupun ada juga yang bisa mencapai 10 tahun.

Penatalaksanaan bisa dipertimbangkan ketika kutil tersebut sudah membuat rasa tidak

nyaman pada penderitanya dan sudah mengganggu sistem fungsional tubuh.

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan dapat berupa:

A. Topikal asam salisilat, oleskan pada kutil setiap hari selama 12 minggu, dianjurkan

bagi pasien dewasa atau anak-anak yang lebih tua. Terapi ini akan memberikan hasil

dengan menghilangnya sel epidermal yang terinfeksi oleh HPV. Dan terapi ini juga

bermanfaat untuk menghilangkan kalus. Asam salisilat ini tidak boleh di pakai pada

daerah wajah, axila, kutil pada genital dan lain lain. Dianjurkan untuk pasien agar

menjaga dan melindungi daerah tersebut untuk menghindari iritasi.

B. Formaldehid dan glutaradehid, penggunaannya hampir sama dengan asam salisilat.

C. Cryotherapy, dengan nitrogen likuid cocok bagi pasien dewasa dan anak dengan usia

yang lebih tua jika keduanya dapat mentoleransi. Pengobatan dilakukan setiap 2 minggu

selama 3 sampai 4 bulan, dan dilakukan selama 5-15 menit, dan mungkin terasa sedikit

menyakitkan. Cryotherapy dapat menyebabkan efek samping iritasi pada daerah kulit

Page 10: Veruka Vulgaris

10

yang tidak terinfeksi, efek lain dapat berupa hiperpigmentasi yang kemungkinan bisa

menjadi permanen. Parastesia yang disebabkan oleh pembekuan sel superfisial yang akan

kembali normal dalam waktu 2 sampai 3 jam.

Dan pengobatan lainnya dapat berupa:

Larutan Ag NO3 25%, asam triklorosetat 50%, fenol likuifaktum

Bedah beku

Bedah skalpel

Bedah listrik

Bedah laser

2.9 Prognosis

Penyakit ini sering residif, walaupun diberikan pengobatan yang adekuat1.

Sekitar 23% dari kulit regresi spontan dalam waktu 2 bulan, 30% dalam waktu 3

bulan dan 65-78% dalm 2 tahun. Pasien yang sebelumnya telah terinfeksi memiliki

kemungkinan yang lebih tinggi untuk tumbuhnya kutil baru daripada mereka yang tidak

pernah terinfeksi. Tingkat kesembuhan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jenis virus,

status kekebalan tubuh, tingkat dan durasi kulit6.

BAB III

KESIMPULAN

Veruka adalah hiperplasi epidermis yang disebabkan oleh human papilloma virus

(HPV). Insiden coomon wart di Eropa diperkirakan 7-10% dan di Amerika sebanyak 1%2.

Sedangkan perbedaan ada usia pasien lebih sering terjadi pada anak dan dewasa muda

dengan insidensi sebanyak 10%, terutama antara usia 5-20 tahun dan hanya 15% terjadi

setelah usia 35 tahun. Insiden meningkat selama usia sekolah untuk mencapai puncaknya

pada masa remaja dan dewasa awal.

Infeksi HPV terjadi melalui inokulasi virus pada epidermis yang viabel melalui defek

epitel. Maserasi kulit mungkin merupakan faktor predisposisi yang penting.

Veruka terdiri dari epidermis yang akantoik dengan papilomatosis hiperkeratosis dan

Page 11: Veruka Vulgaris

11

parakeratosis. Keratinosit besar dengan nukleus piknosis eksentrik dikelilingi oleh halo

perinukleus (sel koilositotik atau koilosit) merupakan karakteristik dari papiloma yang

dikaitkan dengan HPV.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dan untuk

pengobatan sendiri pada dasarnya dilakukan saat diagnosis telah ditegakkan. Pengobatan

dapat dilakukan dengan memberikan asam salisilat, formaldehid, glutaraldehid dan

cryotherapy.

Page 12: Veruka Vulgaris

12

DAFTAR PUSTAKA

1. Handoko, RP. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia; 110-5.

2. Hengge,UR. Papiloma Virus Disease in Hautarzt Journal vol.55. Pubmed.

Germany; 2004. 841-851.

3. James, William D, Timothy G, Begger, and Dirk M. Elston. Viral Disease:

Papovarirus Group in Andrew’s Disease of The Skin Clinical Dermatology; 2006.

402-412.

4. Bunney, MH. Viral Warts: Their Biology and Treatment. Oxford: Oxford

University Press. 1982.

5. Darmstadt, GL. Lane A. Cutaneous Viral Infections in behrman RE, Kliegman

Philadelphia: 1996. 1901-3.

6. Sterling, JC. Viral Infection: Human Papiloma Virus. Common wart in Rook’s

Textbook of Dermatology. USA; 2004. 25-44.

7. Ciconte, A. Campbell J. Tabrizi s, Garland S, Marks R. Warts are not Merely

blemishes on the skin. Australas J Dermatol; 2003. 128-134.

8. Lipke, Michelle M, An Armamentarium of Wart Treatments. Clinical Medicine and

Research. 2006; 273-293.