Vertical Residence Configuration (Edited by Xcl)

5/10/2018 Vertical Residence Configuration (Edited by Xcl) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/vertical-residence-configuration-edited-by-xcl 1/51

Materi Perkuliahan

Arsitektur Perumahan Vertikal PerkotaanSem genap 2009/2010

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Katolik Parahyangan

Bandung, Indonesia

DISTRIBUSI NON PROFIT DAN TERBATAS HANYA UNTUK PENGEMBANGANKEILMUAN SERTA DENGAN MENYERTAKAN SUMBER ASLINYA.

Edited and distrubuted by Xcl



Konfigurasiruang & unit hunian

pada pvp

Courtesy toSophie

Materi Perkuliahan Arsitektur Perumahan Vertikal Perkotaan Sem genap 2009/2010 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Parah an an Bandun Indonesia



Hierarki ruang publik dan privat pada ruang kota

Lapisan-lapisan publik-semi publik- privatOscar Newman, Defensible Space, hal 41

public

semi private

semi private

semi private

private

private

semi publik




Chistopher Alexander dalam bukunya Community and PrivacyHierarki ruang kota untuk publik dan privat (6 tingkatan)

1. Urban-PublicTempat dan fasilitasnya milik bersama, antara lain : jalan raya, trotoar, dan taman kota.

2. Urban-Semi publicBeberapa daerah yang dapat digunakan bersama, namun dibawah pengawasan pemerintah

atau suatu instansi. Contohnya balai kota, sekolah-sekolah, kantor pos, rumah sakit, terminal,pelataran parkir, ataupun teater.

3. Group-PublicPertemuan dimana servis publik dengan milik pribadi yang privat yang membutuhkan akses dantanggung jawab. Contohnya : tempat pembuangan sampah, tempat kontrol utilitas kota, seperti

PLN, dan kantor pemadam kebakaran.4. Group-Private

Bagian dari tempat tinggal yang berada di bawah pengawasan managementnya, namun seolah-olah atas nama privat atau kepentingan publik untuk keuntungan penyewa atau pemiliknya.

Contohnya taman, area bermain, tempat cuci, dan gudang.5. Family-Private

Ruang yang tersedia untuk area privat sebuah keluarga, dimana mereka dapat melakukan aktivitaskeluarganya, antara lain makan, mendapat hiburan, menjaga kesehatan dan melakukan perawatanbagi tempat tinggalnya.6. Individual-Private

Bagian yang benar-benar privat pada setiap individunya, dimana mungkin sudah terlepas darikeluarganya, karena ruang privat ini khusus untuk dirinya sendiri.




Hierarki ruang publik dan privat pada apartment

Recreation Balcony orpublic areas

Service Access

Dwelling unit

Public/private interface

Lobby or vestibule Parking or garage

Pedestrian access Vehicular access

Element pembentuk apartment

Time Saver standards for building Types, 2nd edition, hal 72




Analogi hierarki ruang kota dan ruang pada apartemen dalam hal publik dan privat1. Urban-public

Tempat dan fasilitasnya milik bersama, antara lain : jalan raya, trotoar, dan taman di sekelilingapartemen.

2. Urban-semi public

Beberapa daerah yang dapat digunakan bersama, namun dibawah pengawasan managemenapartemennya, antara lain : bank, bar, tempat penitipan anak, mini market, multi function room,tempat parkir, lobby, dst.

3. Group-publicPertemuan dimana servis publik dengan milik pribadi yang privat yang membutuhkan akses dan

tanggung jawab. Contohnya : Laundry dan fasilitas dry clean, ruang-ruang utilitas dan service,dst.

4. Group-privateBagian dari apartemen yang sudah lebih privat lagi, karena hanya pemilik dan penyewa yang dapat

menggunakan daerah ini. Contohnya koridor, lift dan tangga darurat.5. Family-private

Unit-unit hunian yang tersedia untuk area privat sebuah keluarga, dimana didalamnya terdiri dariruang penerima, ruang keluarga, ruang tidur, ruang makan, dapur, toilet, gudang, dan balkon.

(lihat gambar)6. Individual-private

Bagian ini berkaitan dengan ruang dimana seseorang dapat melepaskan atau memisahkan diri darikeluarga atau yang lainnya. Dengan kata lain, ruang ini dapat digunakan hanya untuk dirinya

sendiri ini sehingga disebut ruang pribadi/privatSeperti yang sudah disebutkan di atas, pada apartment, ruang tidur dan toilet merupakan

pemenuhan bagi ruang privat ini

Materi Perkuliahan Arsitektur Perumahan Vertikal Perkotaan Sem genap 2009/2010



Bedroom

Bedroom

Bedroom

LivingRoom

DiningRoom

KitchenEntry½ BathBath

Apartemen Elemen DiagramTime Saver standards for building Types, 2nd edition, hal 79




KONFIGURASI UNIT HUNIAN PADA APARTMENT

Dalam buku Modern Housing Prototype , Roger Sherwoodmengklasifikasikan tipe-tipe unit hunian apartemen berdasarkan

orientasinya ke dalam dua tipe utama yaitu double orentationunit, dimana masing-masing unit hunian mempunyai dua muka;dan single orientation unit, berupa unit hunian yang mempunyai

satu muka.

Pada buku Time-saver Standards for Housing and Residential Development , tipe- tipe unit hunian lebih dirinci lagi menjadi 18

tipe apartemen yang tidak lagi hanya mengutamakanorientasinya, melainkan membahas tipe-tipe konfigurasi unit

huniannya.




18 Tipe bangunan apartemen :Tenements

Garden apartments

Low-rise,walk up Low-rise elevator

Center-corridor plan Open - corridor plan

Skip-stop plan

Duplex apartment plan Tower plan Three-wing plan (Y plan)

Cross plan Five - wing plan

Circular plan Spiral plan

Free- form plan Terrace plan

Luxury apartment houses Combination of housing types




Kedelapan belas tipe ini, dapat diklasifikasikan secara umum menjadi 4kelompok

1. Konfigurasi unit hunian secara acak : Tenements.

2. Konfigurasi unit hunian secara memanjang : Garden apartments,Low-rise,walk up, Center-corridor plan, Open - corridor plan, Skip-

stop plan, Duplex apartment plan, Free- form plan, dan Terrace plan.

3. Konfigurasi unit hunian secara memusat : Tower plan, Three-wing plan (Y plan), Cross plan, Five - wing plan, Circular plan, dan Spiral

plan.

4. Gabungan antara konfigurasi unit hunian secara memanjangdan konfigurasi unit hunian secara memusat : Luxury apartment

houses dan Combination of housing types.




KONFIGURASI UNIT HUNIAN SECARA ACAK

Secara terminologi ‘acak’ adalah tanpa pola atau sembarang.

Masalah yang timbul akibat konfigurasi unit hunian secara acak, yaitu

kenyamanan yang kurang disetiap unit baik berdasarkan privasinya,maupun berdasarkan kenyamanan thermal.

Type tenements sebagai gambaran tentang konfigurasi unit hunian

secara acak.

Type Tenements banyak dijumpai pada kampung kampung diNew York pada abad 19, namun masih banyak di jumpai sampai

sekarang.

Perencanaannya mengalami beberapa perkembangan, yangdikelompokkan menjadi Railroad, Dumbbell Plan, dan New-Law Plan.




Type A : Railroad Pada type ini, pencapaiannya tiap

lantainya menggunakan tangga dengan jumlahlantai antara 5 sampai 7 lantai. Ruang-ruang

yang ada setiap lantai hanya terdiri dari dapurdan kamar tidur dengan tidak menyediakan toilet.Konfigurasi unit huniannya masih kurangberaturan dan kurang menyediakan ventilasi

udara maupun cahaya.

Type ini dinamakan type railroad karenasemua ruang dicapai tanpa koridor dan untukmencapai suatu ruang harus dengan melewatiruang lain. Privasi hanya bisa didapat di halamanbelakang bangunan.

Tenaments tipe A : Railroad

Materi Perkuliahan Arsitektur Perumahan Vertikal Perkotaan Sem genap 2009/2010



Type B : Dumbbell Plan Type Dumbbell tenement hampir

sama dengan type road plan , kecuali pada

type ini dibuat taman yang diapit ditengah-tengah massa bangunan untukmemasukkan cahaya dan ventilasi kedalam tengah bangunan.

Fasilitas toilet umum sudahdisediakan disetiap hall (daerah publik)tiap lantai.

Jarak antar jendela yang salingberhadapan adalah 4’8’’ (=1.4m).

Tenaments tipe B : Dumbbell Plan




Type C : New-Law Plan

Pada pergantian abad, dibuat undang-undang

untuk memperbaiki tenements yang sudah ada. Tipe

New-law plan sebenarnya sudah dapat di kaitkan pada

konfigurasi unit hunian secara memanjang.Pengembangan besaran bangunan dengan halamanyang besar dimana memungkinkan cahaya dan udara

masuk ke seluruh ruangan.Toilet sudah ada di setiap unit hunian, baik untuk

perbaikan kondisi sanitari. Bagaimana pun, ruanganruangannya masih kecil dan tidak lengkap. Bangunan ini

masih menggunakan tangga sebagai sarana pencapaian

ke setiap lantainya.Jarak jendela yang saling berhadapan adalah

82’6’’ (=24.75m), sehingga dapat diasumsikan pada saat

type ini direncanakan yaitu sekitar tahun 1901, 25 m

diasumsikan sebagai jarak aman dari bukaan yang salingberhadapan saat itu.

Tenaments tipe c : New-Law Plan




KONFIGURASI UNIT HUNIAN SECARA MEMANJANG

Secara terminologi ‘memanjang’ berasal dari kata ‘panjang’

yang berarti menjadi panjang. Konfigurasi unit hunian secara

memanjang artinya bentuk yang berasal dari unit hunian yangdiatur menjadi panjang.

Konfigurasi unit hunian secara memanjang adalah terdiriatas tipe Garden apartments, Center-corridor plan, Open -

corridor plan, Skip-stop plan, Duplex apartment plan, Free- form plan, dan Terrace plan.




Garden apartments

Garden apartemen adalah komplek apartemen 2 atau 3 lantai,yang pencapaiannya menggunakan tangga. Garden apartemen terdiri

dari beberapa bangunan dimana setiap bangunannya terdiri dari 8sampai 16 unit hunian,dengan masing-masing unit terdiri dari 1 sampai

4 kamar tidur.

Dua sampai empat apartemen biasanya diletakkan di sekitardaerah tangga, untuk menghilangkan kebutuhan akan koridor di tengah

massa. Ketika pertama kali direncanakan, bangunan ini ditata secaracluster di dalam lahan luas di daerah sub-urban, yang harga lahannya

belum terlalu mahal.

Garden apartemen dibangun di atas lahan yang luas di bawah 1orang pemilik, yang menyediakan pula fasilitas umum. Pengembangbiasanya menyediakan area bermain untuk anak-anak, area duduk-duduk untuk orang dewasa dan daerah parkir terbuka, karena parkir

tertutup di garasi masih jarang dijumpai.




Penataan Garden Apartment secara clusterRobert D. Katz, Design of the Housing Site,University of Illinois, Urbana, III.,1966

Setiap unit terdiri dari 2 sampai 3 lantaiSuffolk Country Housing Study, 1968

Contoh potongan, denah lt.dasar dan

denah lt. atas Garden Apartment House and home


Seperti yang telah dibahas mengenai dua sampai empat



Seperti yang telah dibahas mengenai dua sampai empatunit apartemen biasanya diletakkan di sekitar daerahtangga, untuk menghilangkan kebutuhan akan koridor ditengah massa, terlihat pada contoh Sampel dibangun padatanah berkontur, sehingga masing-masing unit yang dicapaimelalui tangga yang sama, mempunyai ketinggian yang

berbeda.

Entrancemelalui tangga

Ruang dapur

Gudang

WC

Ruang makan

Ruangkeluarga

Ruang tidur

Potongan, denah lt.dasar dan denah lt. atas Garden

Apartment

bukaan untuk pencahayaan, penghawaan dan view




Masing-masing unit terdiri dari ruang keluarga, ruang tidur, ruang makan, dapur,WC dan gudang. Karena konfigurasi unit huniannya secara memanjang, dan peletakantangga di antara dua unit, maka penghawaan dan pencahayaan dapat dipenuhi denganbaik melalui bagian depan dan belakang unit. Dapat dilihat dari sampel bahwa, setiap

ruangan mendapat pencahayaan dan penghawaan dengan baik.

Pengelompokkan 2 sampai 4 unit menggunakan 1 tangga dan denganketinggian yang berbeda, menyebabkan entrance masing-masing unit dapat dicapai

pada ketinggian yang berbeda. Kemudian, kedekatan antara unit yang hanya dipisahkandengan tangga, tidak menjadi masalah karena tidak adanya bukaan di sepanjang

dinding tersebut. Karena bukaan-bukaan menciptakan interaksi antara ruang luar dan

ruang dalam, namun dinding masif akan memutuskan interaksi kedua ruang tersebut,sehingga dapat menciptakan privasi yang lebih bagi setiap unitnya.

Konfigurasi unit hunian tipe Garden Apartment ini banyak keuntungannyakarena bangunan ini ditata secara cluster di dalam lahan luas di daerah, yang pada saat

itu harga lahannya belum terlalu mahal. Karena itulah, pengadaannya bisa maksimal

tanpa memikirkan efisiensi dan efektifitasnya. Namun mengingat kurangnya danmahalnya lahan di Indonesia saat sekarang ini, maka Garden Apartment ini sudah tidak

digunakan.




Center-corridor plan

Center corridor , atau interior-corridor atau double loaded corridor ,

adalah tipe perencanaan lantai yang paling umum dijumpai. Unit hunian yangsaling berhadapan, dengan koridor di tengahnya, membuat bangunan lebih

ekonomis.

Kekurangannya dalam segi kenyamanan thermal yang berkaitan

dengan orientasi matahari, bila bangunan ini diletakkan di lahan yangberorientasi ke arah utara, maka sisi lainnya akan menghadap ke arah selatan.

Timur atau Barat hanya didapat oleh 4 unit hunian yang berada di sudut.Ventilasi silang juga tidak dapat terjadi.

Oleh karena itu, kondisi ideal hanya terdapat pada unit yang berada disudut karena bisa mendapat dua arah orientasi sehingga memungkinkan

cahaya dan udara dapat masuk lebih banyak ke dalam unit huniannya.




Double-loaded Corridor




Gambar tadi adalah contoh tipe centre corridor plan denganarea lift di tengah dan tangga darurat di ujung kiri dan kananbangunan. Setiap unit dilengkapi dengan balkon. Setiap unit

dapat terdiri dari 1, 2, atau 3 kamar tidur, dengan letak pintusetiap unit tidak bersebrang-sebrangan kecuali 4 unit yang berada

di sudut.

Modul pada contoh di atas menggunakan modul 3m. Lebarkorridor 1.5m, bertujuan agar koridor hanya digunakan sebagai

akses dari area lift ke unit hunian masing-masing.

Konfigurasi unit hunian secara memanjang seperti gambardi atas, tidak memungkinkan pencahayaan alami masuk ke setiapruangannya. Ruang makan, dapur, WC dan gudang pada gambardi atas, tidak mendapatkan pencahayaan alami karena terhalang

oleh kamar tidur dan ruang keluarga.


Pencahayaan dan penghawaan alami pada koridor hanya berasal



Pencahayaan dan penghawaan alami pada koridor hanya berasaldari bukaan yang berada di area lift. Sehingga akibatnya dari segi

kenyamanan thermal baik di dalam koridor, maupun di dalam bangunan

kurang baik.

Namun, kelebihan dari centre corridor plan ini yaitu konfigurasiunit hunian yang memanjang ini menimbulkan jarak yang lebih jauh

antar unit huniannya. Jan Gehl menyatakan jarak yang jauh adalahsalah satu penyebab yang dapat mencegah terjadinya hubungan

visual.

Oleh karena itu, pada konfigurasi ini yang memberikan jarakyang lebih jauh, kontak audio maupun visual menjadi lebih berkurang

sehingga dapat menambah privasi unit hunian masing-masing.

Contoh Apartemen di Jakarta yang menggunakan tipe CentreCorridor Plan adalah Metro Sunter Apartment, Ambassador,

Cassablanca, Taman Pluit Kencana, dsb.


Open corridor plan



Open - corridor plan Karakter dari bangunan

apartemen dengan tipe open koridor,yaitu panjang dan kurus, karenakoridor yang hanya untuk melayani

satu layer unit hunian. Karenakonfigurasi unit hunian yang sepertiini, kebutuhan setiap unit maupunkoridor akan ventilasi menjaditerpenuhi. Semua ruangan,termasuk toilet dan dapur

mendapatkan cahaya alami danventilasi yang baik. Bila adatambahan ruang luar, bisa diletakkandi tengah koridor.

Kekurangannya yaitu

memungkinkan berkurangnya privasiakibat pergerakkan orang di depanpintu ketika melewati koridor yangpanjang, atau dari pintu elevator keunit huniannya.

Reprinted from the March 1976 issue of Progressive

Architecture , ©1976Contoh Apartemen di Jakarta yang menggunakantipe Open corridor Plan adalah Apartment BumiMas, Hilltop.




Skip-stop plan Tipe ini adalah variasi dari tipe center koridor.

Pengaturan elevator berhenti hanya pada lantai tertentudan menghapuskan keberadaan koridor sebagai ruangpublik yang menghubungkan tiap lantai.

Seperti yang telah disebutkan di atas, JanGehl, dalam bukunya Life Between Buildings ,menyebutkan bahwa perbedaan ketinggian lantai jugadapat mengusahaan pengadaan privasi yang lebih. Halinilah yang menjadi maksud tipe konfigurasi skip stopplan meniadakan keberadaan koridor sebagaipenghubung setiap lantai, agar dapat mengurangi

kemungkinan orang bertatap muka dan kemudianbersosialisasi, sehingga pada akhirnya akan menambahprivasi setiap unit huniannya.

Selain untuk tujuan peningkatan privasi, tipeini juga menghilangkan lantai yang nonfungsional danmengurangi jumlah pintu elevator, yang artinya dapatmengurangi biaya konstruksinya dan membuatbangunan menjadi lebih efisien.

Potongan diagramatik Skip Stop Plan Samuel Paul, Apartment,

Reinhold Book Co., New York 1967


Apabila menggunakan tipe duplek apartemen ventilasi dapat dimasukkan lewat



Apabila menggunakan tipe duplek apartemen, ventilasi dapat dimasukkan lewatkoridor, dan setiap unit hunian akan mempunyai 2 bukaan dari arah yang berbeda.

Pada lantai dasar, terdapat lobby sebagai area penerima, yang langsungmenuju ke area lift atau ke area unit hunian lantai dasar. Masing-masing unit dengantipe skip-stop ini terdiri dari 2 lantai dan akan membutuhkan tangga di setiap unitnya

untuk mencapai ke tingkat di atasnya. Hal ini akan menjadi masalah bagi orang tuamaupun orang cacat. Elevator akan mengantar orang ke pintu masuk unit hunian namunsedikit menyusahkan mereka untuk naik tangga menuju 1 atau 2 lantai diatasnya.

Gambar 3.11

Denah lantai dasarSamuel Paul, Apartment, Reinhold Book Co., New York 1967




Denah tipikal lantai bawah unit hunian tipe Skip Stop PlanSamuel Paul, Apartment, Reinhold Book Co., New York 1967

Denah tipikal lantai atas unit hunian tipe Skip Stop PlanSamuel Paul, Apartment, Reinhold Book Co., New York 1967


Pada umumnya lantai bawah unit hunian terdiri dari ruang



Pada umumnya, lantai bawah unit hunian terdiri dari ruangkeluarga sebagai penerima, ruang makan, dan dapur, dan ruang

tidur untuk tipe 1 dan 2 ruang tidur. Untuk tipe 3 kamar, makaruang lantai atas hanya diisi oleh ruang tidur saja.

Pemilihan tipe skip-stop plan ini bertujuan untuk memasukkancahaya ke dalam area lift dan ke setiap ruang menjadi semakinoptimal, hanya saja karena sistem pemutusan lift, dengan hanya

berhenti pada lantai tertentu saja, menjadi menyulitkan penghuni.Juga untuk setiap unit ketinggiannya menjadi 1 lantai, sebagaiakibat dari sistem split levelnya, membuat bangunan boros dantidak efisien, sampai akhirnya menjadi bangunan yang boros.

Kemungkinan besar kekurangan-kekurangan tersebut menjadidasar pemikiran perancang bangunan perumahan vertikal dengan

tipe skip-stop plan sehingga kurang diminati, walaupun aspekprivasi lebih diusahakan pada tipe ini.


Duplex apartment plan



Duplex apartment plan

Tipe ini adalah juga variasi dari tipe center koridor. Berbeda dengantipe Skip-Stop plan yang elevator diatur untuk berhenti hanya padalantai tertentu dan menghapuskan keberadaan koridor sebagai ruang

publik yang menghubungkan tiap lantai, tipe duplex tidak mengaturelevator dengan cara demikian.

Elevator dan koridor berhenti di setiap lantai dasar unit hunian, karena

untuk ke lantai atas dan lantai bawahnya, harus menggunakan tangga. Begitu

selanjutnya elevator dan koridor kembali ada untuk lantai dasar unit hunian

yang berada di atasnya lagi.

Penataan blok massa pada duplex

apartment planRiverview Housing. Sert, Jackson &Associates-Architects




Interior pada Duplex Apartments PlanRiverview Housing. Sert, Jackson &

Associates-Architects

Denah 1 unit yangberada di bawah

koridor, pada koridordan di atas koridor

(dari kiri ke kanan) -Riverview Housing.

Sert, Jackson &Associates-Architects




Koridor akan mengantar penghuni menuju 3 pintu unit hunian,pintu unit hunian yang pertama berada pada ketinggian yang

sama dengan koridor, sedangkan 2 unit hunian lainnya berada di

atas dan dibawah koridor, yang pencapaiannya menggunakantangga. Masing-masing unit hunian terdiri dari ruang keluarga,ruang tidur, ruang makan dan dapur, toilet dan ruang tangga.

Tipe ini juga bertujuan untuk menghilangkan lantai yangnonfungsional untuk koridor dan untuk mengurangi jumlah pintuelevator, yang artinya dapat mengurangi biaya konstruksinya dan

membuat bangunan menjadi lebih efisien. Namun kembaliketidaknyamanan karena harus menggunakan tangga untuk

pencapaian ke unit yang pintu masuknya tidak berada padaketinggian yang sama dengan koridor, membuat tipe ini kurang

dipilih.


Free- form plan



Free form plan

Pada Apartment Free form plan ini sudah mengenal 2 pintu masuk ke

setiap unit huniannya. Satu pintu sebagai pintu masuk utama, menuju ruang

keluarga, dan pintu lainnya menuju dapur. Hal ini menunjukkan adanyapengusahaan untuk meningkatkan privasi pemilik rumah terhadap

pembantunya.

Denah unit 1 bed, dan 2 bed (lantai bawah dan lantai atas)Watergate Apartments, Washington, D.C. Luigi Moretti, Fischer, & Elmore-Architecs


Desain bentuk yang berlekuk atau tidak beraturan dapat memberi hasil



Desain bentuk yang berlekuk atau tidak beraturan dapat memberi hasil

yang menarik. Bentuk demikian juga menghasilkan bentuk struktur baru yang

unik. Tipe free-form plan sesuai untuk lahan yang berbentuk segitiga dan cocok

digunakan untuk mengekspoitasi view di sekeliling tapak yang luas. Namun halini yang menyebabkan perancang kurang menyukai tipe ini. Selain

membutuhkan lahan luas yang mempunyai potensi view yang baik, bentuktidak beraturan juga memberi dampak yang kurang baik yaitu selain biaya

menjadi bertambah mahal, ruang dalamnya pun menjadi kurang efisien biladibandingkan dengan ruang dalam dari bentuk yang beraturan.

Site plan apartment dengan tipefree-form plan

Watergate Apartments,Washington, D.C. Luigi Moretti,

Fischer, & Elmore-Architecs




1.Terrace plan Tipe terrace plan termasuk tipe single loaded yang mengatur

lantai bawah yang lebih luas dari lantai diatasnya, sehingga

setiap lantai menciptakan area teras luar yang luas. Bangunan inibiasanya dirancang sesuai orientas matahari yang baik. Karenadesain ini menggunakan sistem single loaded koridor, makaventilasi dapat masuk ke semua unit hunian dengan baik.

Tampak muka apartment dengan tipe terrace plan

Reprinted from the January 1966 issue of Progressive Architecture, © 1966




Pembangunan apartemen dengan menggunakan tipe terrace plan ini biasanya

membutuhkan biaya yang mahal dan membutuhkan lahan yang luas agar unityang dibangun bisa lebih banyak.

Penggunaan vegetasi yang seolah-olah untuk ‘menghijaukan’ bangunan, sebenarnya

untuk menjaga privasi unit-unit yang berada di atas dan terutama berada di bawahnya.Sehingga secara visual tertutup oleh vegetasi tersebut. Kemiringan bangunan yangcuram juga bukan sekedar untuk menciptakan teras di setiap unit namun selain untukmemasukkan cahaya dan udara, juga agar privasi antar unit bisa tetap dipertahankan,karena pada tipe ini, ruang-ruang cenderung banyak bukaan, agar perencanaan terraceplan terkesan optimal.

Potongan apartment dengan tipe terrace planReprinted from the January 1966 issue of ProgressiveArchitecture, © 1966




KONFIGURASI UNIT HUNIAN SECARA MEMUSAT

Secara terminologi ‘memusat’ berasal dari kata ‘pusat’ yang berarti

mempunyai titik yang di tengah-tengah benar. Konfigurasi unit hunian secaramemusat artinya bentuk yang berasal dari unit hunian yang mempunyai titik

tengah.

Konfigurasi unit hunian secara memusat adalah gabungan dari tipe

Low rise,walk up, Low rise elevator, Tower plan, Three-wing plan (Y plan), Cross plan, Five - wing plan , Circular plan , dan Spiral plan .


Low-rise, walk up



Apartemen low-rise ini bila dilihat dari denah lantai tipikal hunian, mempunyai koridortengah yang panjang, namun koridornya melingkari bangunan, dengan tamam di pusat bangunan,sehingga tipe ini digolongkan ke dalam salah satu konfigurasi unit hunian secara memusat.

Apartemen bertingkat rendah secara umum adalah apartemen dengan jumlah lantai 3samapi 8 lantai. Bangunan yang dibangun pada saat itu pada umumnya kurang dari 5 lantai.

Perletakkan setiap unit hunian yang saling membelakangi, menyediakan ruang masuk ke unithunian yang lebih privat. Taman di tengah berfungsi sebagai ruang masuknya udara dan ventilasike dalam unit hunian yang berada di sebelah dalam.

Taman dalam sebagai alternatif cara untuk pemasukkan cahaya dan udaraHouse and Home, September 1969


ona pu ar apartemen t pe nl k d k id d



p p pterletak pada area tangga, koridor dantaman di tengah. Disediakan 2 buah

tangga di sebelah kiri dan kanan taman,ditujukan agar pencapaian ke setiap unit

menjadi lebih dekat dibandingkan bilahanya terdapat 1 buah tangga. Koridor

dirancang sempit, agar koridor hanya

digunakan sebagai sarana lewat dari ataumenuju unit hunian.

Pada tipe ini sudah terlihatpengolahan frontage. Lekukan ke dalam

menandakan adanya entrance sebuah unit,yang pada setiap unit diterima oleh ruang

keluarga. Pembagian ruang, terlihat jelas,

bahwa ruang keluarga dan ruang tidur

memiliki prioritas utama dalam usahapemasukkan cahaya dan udara. Bagianyang tidak terkena bukaan adalah ruang

makan, dapur dan WC, karena berada disamping koridor.

Denah tipikal hunian padaapartments Low-rise walk upHouse and Home,September 1969


Low rise elevator



Low-rise elevator

Dari semua tipe yang ada, tipeini adalah tipe yang paling mudahdikenali. Sering disebut sebagai

bangunan highrise, namun padakenyataannya, apartemen ini hanyadibangun dengan ketinggian 3 atau 4lantai saja.

Area lift diletakkan di tengah

berhadapan dengan area tangga. Areahall langsung mengantar ke area unithunian yang dilengkapi dengan ruangkeluarga, ruang tidur, dapur, ruangmakan, gudang dan toilet. Masingmasing ruang mendapat bukaan untukmemasukkan udara dan cahaya,

kecuali pada gudang dan toilet.Denah tipikal hunian pada apartments

Low-rise elevator

Kingsview Apartments, Brooklyn, N.Y


Tower plan



Tipe tower plan terdiri dari core di pusat,dengan unit hunian di sekelilingnya. Secarakeseluruhan dari konfigurasi ini adalah bentukpersegi. Jumlah unit dari apartemen tipe ini biasanyaterbatas antara 4 unit per lantai.

Kelebihan dari tipe ini, yaitu berkurangnyapanjang koridor sehingga biayanya bisa berkurang.Selain itu, di setiap unit memungkinkan adanyaventilasi silang karena setiap unit bisa mendapatkanorientasinya ke 2 arah.

Namun kekurangan dari tipe ini yaitusedikitnya jumlah unit hunian di setiap lantainya. Jika

1 core hanya melayani 4 unit hunian saja, maka akanmenjadi kurang efisien. Secara umum, 1 core dapatmelayani 8 sampai 10 unit hunian per lantainya.

Oleh karena itu, munculnya anggapan,bahwa dikarenakan 1 lantai hanya dapat melayani 4unit hunian saja, maka 4 unit hunian tersebut menjadi

istimewa dan apartemennya pun dianggap sebagaiapartemen menengah ke atas.Blok Plan Apartment tipe Tower Plan

Waterside, New York City. Davis,Brody & Associates-Architects


Di pusat massa bangunan



p g

diletakkan core lift dan tangga darurat.

Koridor akan terbagi 4 dan masing-masing ujungnya menuju 2 atau 3 unit

hunian. Pembagian ini bertujuan agar

penghuni merasa berada di kelompokyang lebih kecil.

Contoh Apartemen di Jakarta

yang menggunakan tipe Tower Plan adalah Paviliun Apartments,

Cassagrande, Batavia, dan masih banyaklagi. Pada penelitian ini diambil sampleApartment Paviliun sebagai apartment

yang bentuknya benar-benar berbentuktower murni, tanpa penambahan atau

pengurangan pada bentuknya.

Blok Plan Apartment tipe Tower PlanWaterside, New York City. Davis,Brody & Associates-Architects




Three-wing plan (Y plan) Three-wing plan memiliki 3 sayap yang keluar dari core pusat

bangunan. Yang paling umum direncanakan yaitu 2 unit di setiap

sayapnya, sehingga dalam 1 lantai hanya terdapat 6 unit.Pencapaian ke setiap unitnya langsung dari pintu elevator.

Contoh Apartemen di Jakarta yangmenggunakan tipe Three-wing plan hanya pada apartment Park View.

Contoh denah unit hunian dengan tipe three wing Plan


Cross plan



Cross plan Cross plan memiliki 4 sayap yang

keluar dari core pusat bangunan. Yangpaling umum direncanakan yaitu 2 unit disetiap sayapnya, sehingga dalam 1 lantai

terdapat 8 unit. Pencapaian ke setiapunitnya langsung dari pintu elevator. Setiapsayap mempunyai 2 unit hunian sehinggasetiap unitnya mempunya 2 orientasibukaan yang mengakibatkan ventilasi dapatmasuk ke bangunan dengan baik.

Kelemahan dari tipe ini adalah adanyabeberapa unit hunian yang mendapatorientasi bangunan yang buruk, sementarayang lainnya mendapatkan arah orientasiyang baik. Setiap sayap terbagi sama ratayaitu 90o, sehingga bukaan yang terjadi

masih bisa ditoleransi dalam segiprivasinya.

Contoh Apartement di Jakarta yang menggunakan

tipe cross plan ini adalah Apartment Semanggi.

Denah tipikal lantai hunian Apartment tipe Cross

PlanCarver Houses, New York City Housing Authority


Fi i l



Five – wing plan

Tipe five wing, hampirsama dengan cross wing, hanya

saja ada tambahan sayap, dari 4

menjadi 5. Akses ke setiapapartemen langsung dari core

tengah. Setiap sayap terdiri dari 2

apartemen, sehingga menjadi 10

unit per lantainya.

Tujuan dari tipe iniadalah agar jumlah unit/ lantainyalebih banyak. Namun kritik yang

terjadi adalah setiap sayap

terbagi rata masing-masing

sebesar 72o. Hasilnya, akan ada

bukaan yang berhadapan satusama lainnya sehingga

mengurangi privasinya.

Denah tipikal hunian type five wing planAlbany Houses, Brooklyn, N.Y. Fellheimer,

Wagner & Vollmer-Architects


Circular plan



Circular plan

Tipe sirkular mirip dengantipe tower. Terdiri dari servis core

di tengah dengan unit hunian di

sekelilingnya. Jumlah unittergantung besaran bangunan

dan diameternya. Akses ke setiapunit langsung dari koridor.

Keuntungannya, karenabentuknya melingkar, maka luas

lantai menjadi maksimum. Selainitu, bentuk sirkular ini sesuai

diletakkan bila bentuk site tidak

beraturan ataupun bentuk

topografi yang sulit.

Ventilasi silang yang tidakterjadi karena setiap unit hanya

mendapat 1 orientasi saja,menjadi kekurangan dari tipe ini.

Denah tipikal hunian type circular planMarina City, Chicago, III. Bertrand Goldberg - Architect




Pada tipe spiral plan terdapat 6 lapislingkaran yang dapat ditambahkansampai diameternya 102ft.

Tiga lapis lingkaran di dalamnyayaitu :

core elevator dan tangga daruratdi pusat.

koridor yang melingkar 2 ft shaft yang melingkar untuk

dukting dan pipa.

Tiga lapis lingkaran luarnya adalah : 10 ft untuk daerah dapur dan toilet 25 ft untuk ruang keluarga dan ruangtidur, yang dilengkapi dengan

jendela. Balkon yang besar dengan lebar

8ft dan panjang 40 ft.Denah tipikal hunian type spiral planApartment Helix, New York City. I. M.Pei- Architects


Bagian yang disewakan (3 lapisli k dil ) d l 1 li k



lingkaran yang diluar) dalam 1 lingkarandapat dibagi menjadi 8 unit hunian, denganmasing-masing terdiri dari 800 sampaidengan 820 ft2 ditambah dengan balkon.Dari luasan tersebut, bisa dibagi menjadi 2atau 3 ruang tidur termasuk dapur, toilet,gudang dan sebagainya, tergantung dengankebutuhan.

Bangunan ini dirancang secaraspiral, dimana setiap pintu unit tidak akan

berada dalam 1 ketinggian yang samadengan pintu sebelahnya. Hal ini karenasetiap unit ½ lantai lebih tinggi atau lebihrendah dengan unit sebelahnya.Perencanaan tipe ini memberikankeuntungan dalam segi privasi namun

mengorbankan ruang-ruang tambahanseperti ruang tangga dalam setiap unit danruang tambahan duplikasi koridor, sehinggaboros.

Denah tipikal hunian type spiral planApartment Helix, New York City. I. M. Pei- Architects




GABUNGAN KONFIGURASI UNIT HUNIANSECARA MEMANJANG DAN MEMUSAT

Gabungan konfigurasi unit hunian secara memanjangdan memusat adalah adalah gabungan dari tipe Luxury

apartment houses dan Combination of housing types .


Luxury apartment houses



Tipe luxury apartemen house ini merupakan gabungan dari beberapa

tower plan, dimana pencapaian ke setiap unit terbagi menjadi 2 atau 3 pintumasuk yang masing-masing dilengkapi dengan elevator sendiri. Walaupun

biaya untuk core menjadi bertambah namun biaya untuk koridor yang panjang

menjadi lebih berkurang.Hal ini dimaksudkan untuk menambah tingkat privasi masing-masing

unit karena 1 bangunan yang terdiri dari banyak unit, dirasakan menjadi sedikitkarena pencapaiannya dibagi menjadi 2 atau 3 pintu masuk. Oleh karena itu,

seringkali tipe apartemen ini digolongkan sebagai tipe apartemen yang mewah.

Denah tipikal unit hunian tipeLuxury Apartment HouseManhattan House, New YorkCity. Mayer, Whittlesey &Skidmore, Owings & Merrill-Architects


C bi i f h i



Combination of housing types

Perencanaan tipe ini berdasarkankumpulan data dan bahasan yang berkaitan

dengan aspek sosial yang langsung

berkaitan dengan psikologi penggunanyayang membutuhkan wadah untuk dapat

lebih bersosialisasi.

Oleh karena itu, perencanaannya

mengembangkan sejumlah unit hunian

dengan fasilitas-fasilitas lain, yaitu fasilitastransportasi, komersial, pendidikan danarea terbuka untuk publik. Semuanya itu

digabungkan secara cluster dan menjadilebih kompleks sesuai layaknya sebuah

komunitas.

Haynes House, Smith House, Town Houses of Madison Park, Boston, Mass. John Sharratt Associates




Dari 18 konfigurasi unit hunian yang ada, hanya 5 konfigurasi unit

hunian yang banyak didapat pada apartment di Jakarta, yaitu centrecorridor plan, open corridor plan, tower plan, three wings plan dan cross

plan.

Contoh yang dapat mewakili setiap konfigurasi unit hunian diatas, yaitu :

konfigurasi unit hunian secara memanjangCentre corridor plan : Metro Sunter Apartment

Open corridor plan : Apartment Bumi Mas, Hiltop

konfigurasi unit hunian secara memusatTower plan : Pavilliun Apartment

Three wings plan : Apartment Park ViewCross Plan : Apartment Semanggi.

Vertical Residence Configuration (Edited by Xcl)

Documents

Transcript of Vertical Residence Configuration (Edited by Xcl)