variola.docx

5

Click here to load reader

description

Penyakit kulit

Transcript of variola.docx

Page 1: variola.docx

http://www.aabb.org/resources/bct/eid/Documents/163s.pdf

http://health.utah.gov/epi/fact_sheets/smallpox.pdf

variola Virus

Penyakit Agen : variola virus

famili:Poxviridae

Subfamili : Chordopoxvirinae

genus :orthopoxvirus

Spesies : variola

• morfologi dan ukuran : berkaspul , bikonkaf, berbentuk pleomorphic , ukuran 250 nm

• Asam nukleat : Nonsegmented , linier , DNA beruntai ganda, panjang 18,6 kb

• sifat fisik : Stabil dalam kondisi kering (bertahan pada suhu kamar 3 bulan ) , ,mati dengan

pemanasan pada 60 ° C selama 10 menit dalam kondisi lembab , tetapi dapat tahan 100 ° C

selama 5-10 menit ketika kering, sensitif terhadap sinar UV ( sinar matahari ) ; aktif oleh natrium

hipoklorit atau formaldehida pada konsentrasi 0,2 % dalam 24 jam pada suhu kamar , tahan

terhadap fenol 1 % pada suhu 4 ° C, tapi tidak aktif dalam waktu 24 jam pada suhu 37 ° C .

Definisi:

Cacar ( variola besar dan variola minor atau variola alastrim )

Variola adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus.

Penularan :

Seseorang dengan cacar bias menularkan sakitnya lewat ruam yang terbentuk. Waktu penularan

adalah dari waktu demam dimulai. Di tahap ini, orang itu mereasakan gejala sangat sakit dan

tidak mampu bergerak secara sosial di masyarakat. Cacar paling sering disebarkan oleh

sekresi pernapasan penderita penyakit cacar kepada orang yang ada pada jarak dekat (<6 ft),

tatap muka, dan kontak lesi. Penyebaran melalui kontak langsung dengan lesi cacar pada kulit

dan selaput lendir tergolong jarang, atau melalui kontak dengan bahan (misalnya, selimut,

pakaian) yang terkontaminasi oleh lesi tersebut atau koreng. Manusia adalah hostnya sedangkan

binatang atau serangga tidak.

Page 2: variola.docx

Penggolongan :

Ada dua jenis variola:

- variola mayor

- variola minor .

Variola mayor adalah bentuk yang lebih parah dan memiliki tingkat kematian 30-50 % di antara

mereka yang tidak divaksinasi ( 3 % pada orang divaksinasi ). Variola minor memiliki tingkat

kematian 1-2% pada individu yang tidak divaksinasi . Bentuk yang paling parah , yang dikenal

sebagai purpura variolosa atau cacar hemoragik, tahap awalnya ( sebelum ruam muncul ) disertai

warna gelap, keunguan, kemerahan pada jerawat kulit . Orang yang menderita purpura variolosa

biasanya memiliki keparahan darah di kulit dan organ internal ( perdarahan ). Sekitar 3 % dari

orang-orang dengan variola mayor akan mengalami purpura variolosa. Sekitar 5 % dari orang

dengan variola mayor. Sedangkan purpura variolosa hampir tidak pernah terlihat pada orang

yang terinfeksi dengan variola minor .

Diagnosis

Variola dapat didiagnosis berdasarkan gejala klinis pasien dan gejala. Penyakit ini dapat

didiagnosis secara definitif dengan isolasi virus dari darah atau lesi, atau dengan identifikasi

antibodi dalam darah dibuat sebagai respon terhadap virus.

Tindakan Pencegahan Lainnya

• Cacar ( vaccinia ) vaksinasi untuk orang yang berisiko

Epidemiologi

Kosmopolit, namun sejak tahun 1984 oleh WHO, seluruh dunia bebas dari penyakit ini.

Patogenesis

Transmisi secara aerogen karena virus banyak terdapat di udara, bahkan baju penderita. Begitu masuk tubuh, virus bermultiplikasi dalam RES, kemudian masuk darah (viremia) dan melepaskan diri melalui kapiler dermis menuju sel epidermis dan membentuk badan inklusi intra sitoplasma yang terletak di inti sel (badan guarneri). Tipe variola tegantung pada imunitas, tipe virus, dan gizi penderita.

Page 3: variola.docx

Gejala Klinis

Inkubasi 2-3 minggu, terdapat 4 stadium

1. Stadium inkubasi erupsi (prodromal). Nyeri kepala, nyeri tulang dan sendi, demam tinggi, menggigil, lemas, muntah berlangsung 3-4 hari.

2. Stadium makulo-papular. Berupa makula eritematosa yang cepat menjadi papul, terutama muka dan ekstremitas, termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Stadium ini suhu tubuh normal kembali dan penderita merasa sehat dan tidak timbul lesi baru.

3. Stadium vesiko-pustulosa. Dalam 5-10 hari timbul vesikel yang berubah menjadi pustul. Suhu kembali naik, selain itu timbul umbilikasi.

4. Stadium resolusi. Berlangsung 2 minggu, timbul krusta dan suhu tubuh turun, kemudian krusta lepas dan meninggalkan sikatriks yang atrofi. Kadang timbul perdarahan akibat depresi hematopoietik (black variola) yang dapat fatal. Mortalitas 1-50%

VARIOLA MINOR

Masa inkubasi lebih singkat, gejala prodromal ringan, jumlah lesi lebih sedikit, dan mortalitasa <1 %.

VARIOLOID

Timbul pada individu setelah vaksinasi sehingga didapati imunitas parsial, walaupun mendapat seranga virus yang cukup virulen.  Gejala prodromal sedikit atau tidak ada. Kalau ada, di dahi, lengan atas, dan tangan.

Komplikasi

Bronkopneumania, infeksi kulit sekunder (furunkel, impetigo), ulkus kornea, ensefalitis, efluvium, dan telogen dalam 3-4 bulan.

Pembantu Diagnosis

Terdiri atas inokulasi pada korioalantoik, pemeriksaan virus dengan mikroskop elektron, dan deteksi antigen virus pada agar sel. Kecuali itu juga pemeriksaan histologik dan tes serologic (tes ikatan komplemen).

Profilaksis

Vaksinasi dengan metode multiple puncture (dianggap terbaik). Tidak digunakan alkohol tapi eter atau aseton (agar tidak menginaktifkan virus vaksinia).

Kontraindikasi vaksin: atopi, penderita dengan pengguanan kortikosteroid, dan defisiensi imunologik.

Pengobatan

Page 4: variola.docx

Harus dikarantina. Sistemik dapat diberikan antiviral (asiklovir atau valasiklovir) misal isoprinosin, dan interferon, dan globlulin gama. Obat simtomatik seperti analgetik/antipiretik.

Diawasi bila kemungkinan timbul infeksi sekunder, maupun infeksi nosokomial, serta cairan tubuh dan elektrolit. Jika di mulut masih terdapat lesi, diberikan makanan lunak. Topikal bersifat penunjang misal komprres dangan antiseptik atau salap antibiotik.

Prognosis

Bergantung pada penatalaksanaan. Jaringan parut dapat diperbaiki dengan tindakan dermabrasi atau pemberian collagen implant