VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

15
e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37 Terakreditasi Sinta 4 23 VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS MULAWARMAN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Usnia Wati 1,* , Syamsul Rijal 2 , Irma Surayya Hanum 3 1,3 Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman 2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman * Email: [email protected] ABSTRAK Terjadinya variasi bahasa bukan hanya disebabkan oleh penutur yang beragam, tetapi karena kegiatan interaksi sosial yang dilakukan juga sangat beragam. Dalam hal ini ada kaitannya dengan munculnya bahasa yang digunakan oleh kalangan mahasiswa perantau, dan biasanya bahasa-bahasa tersebut muncul dalam kegiatan mereka di kampus. Adanya pemakaian bahasa pertama serta dialek yang memengaruhi kondisi berbahasa mereka, mengakibatkan belum sempurnanya pemakaian bahasa Indonesia. Tetapi, bahasa daerah juga tidak menjadi satu- satunya bukti konkret bahwa terdapat variasi bahasa yang terjadi di kalangan mahasiswa perantau. Melainkan munculnya beberapa variasi bahasa yang digunakan oleh mahasiswa perantau. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi bahasa dan faktor-faktor yang menyebabkan variasi bahasa mahasiswa perantau pada Sastra Indonesia angkatan 2014 di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode simak dengan teknik pengamatan, rekam, dan catat, sedangkan metode cakap dengan teknik pancing dan cakap semuka. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode padan dengan menggunakan teknik dasar PUP (pilah unsur penentu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan oleh mahasiswa perantau Sastra Indonesia angkatan 2014 di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman sangat bervariasi. Variasi bahasa dari segi penutur, variasi bahasa dari segi pemakaian, variasi bahasa dari segi keformalan, dan variasi bahasa dari segi sarana. Faktor yang menyebabkan variasi bahasa mahasiswa perantau pada Sastra Indonesia angkatan 2014 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman adalah faktor sosial dan faktor situasional. Faktor sosial (lingkungan) dan faktor situasional (situasi kebahasaan dan kekerabatan). Kata Kunci: sosiolinguistik, variasi bahasa, mahasiswa perantau ABSTRACT The occurrence of language variations is not only caused by diverse speakers, but because the social interaction activities carried out are also very diverse. In this case there is a connection with the emergence of languages used by overseas students, and usually these languages appear in their activities on campus. The use of the first

Transcript of VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

Page 1: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

23

VARIASIBAHASAPADAMAHASISWAPERANTAUDIFAKULTASILMUBUDAYAUNIVERSITASMULAWARMAN:

KAJIANSOSIOLINGUISTIK

UsniaWati1,*,SyamsulRijal2,IrmaSurayyaHanum3

1,3ProgramStudiSastraIndonesia,FakultasIlmuBudaya,UniversitasMulawarman2FakultasKeguruandanIlmuPendidikan,UniversitasMulawarman

*Email:[email protected]

ABSTRAKTerjadinya variasi bahasa bukan hanya disebabkan oleh penutur yang beragam,tetapikarenakegiataninteraksisosialyangdilakukanjugasangatberagam.Dalamhal ini ada kaitannya dengan munculnya bahasa yang digunakan oleh kalanganmahasiswaperantau,danbiasanyabahasa-bahasatersebutmunculdalamkegiatanmereka di kampus. Adanya pemakaian bahasa pertama serta dialek yangmemengaruhi kondisi berbahasa mereka, mengakibatkan belum sempurnanyapemakaian bahasa Indonesia. Tetapi, bahasa daerah juga tidak menjadi satu-satunya bukti konkret bahwa terdapat variasi bahasa yang terjadi di kalanganmahasiswa perantau. Melainkan munculnya beberapa variasi bahasa yangdigunakan oleh mahasiswa perantau. Penelitian ini bertujuan untukmendeskripsikan variasi bahasa dan faktor-faktor yang menyebabkan variasibahasamahasiswaperantaupadaSastraIndonesiaangkatan2014diFakultasIlmuBudaya, Universitas Mulawarman. Penelitian ini termasuk penelitian lapangandengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian yangdigunakan adalah metode simak dengan teknik pengamatan, rekam, dan catat,sedangkanmetodecakapdenganteknikpancingdancakapsemuka.Metodeyangdigunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode padandengan menggunakan teknik dasar PUP (pilah unsur penentu). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa bahasa yang digunakan oleh mahasiswa perantau SastraIndonesia angkatan 2014 di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarmansangat bervariasi. Variasi bahasa dari segi penutur, variasi bahasa dari segipemakaian, variasi bahasa dari segi keformalan, dan variasi bahasa dari segisarana.FaktoryangmenyebabkanvariasibahasamahasiswaperantaupadaSastraIndonesiaangkatan2014Fakultas IlmuBudaya,UniversitasMulawarmanadalahfaktor sosial dan faktor situasional. Faktor sosial (lingkungan) dan faktorsituasional(situasikebahasaandankekerabatan).KataKunci:sosiolinguistik,variasibahasa,mahasiswaperantau

ABSTRACT

The occurrence of language variations is not only caused by diverse speakers, butbecausethesocialinteractionactivitiescarriedoutarealsoverydiverse.Inthiscasethereisaconnectionwiththeemergenceoflanguagesusedbyoverseasstudents,andusually these languages appear in their activities on campus. The use of the first

Page 2: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

24

languageanddialect that affect their language conditions, resulting in incompleteuseof the Indonesian language.However, regional languagesarealsonot theonlyconcreteevidencethattherearevariations in languagethatoccuramongoverseasstudents.But theemergenceof severalvariationsof the languageusedbyoverseasstudents.ThisstudyaimstodescribethelanguagevariationsandfactorsthatcausevariationsinthelanguageofforeignstudentsinIndonesianLiteratureclassof2014at theFaculty of Cultural Sciences,MulawarmanUniversity.This research includesfieldresearchusingqualitativedescriptivemethods.Theresearchmethodusedisthemethod of referring to the technique of observation, record, and note, while themethodofproficiencywithafishinglineandproficienttechniques.Themethodusedtoanalyze thedata in this study is thepadanmethodusing thebasic techniqueofPUP(sortingdeterminants).Theresultsshowedthatthelanguageusedbystudentsof Indonesian Literature nomads in 2014 at the Faculty of Cultural Sciences,Mulawarman University varied greatly. Language variations in terms of speakers,variationsinlanguageintermsofusage,variationsinlanguageintermsofformality,andvariationsinlanguageintermsofmeans.Thefactorsthatcausevariationsinthelanguageof foreign students in the2014 IndonesianLiteratureFaculty of CulturalSciences, Mulawarman University are social factors and situational factors. Social(environmental)andsituationalfactors(linguisticandkinshipsituations).Keywords:sociolinguistics,languagevariation,foreignstudentsA. PENDAHULUAN

Bahasa bervariasi, artinya setiap bahasa yang digunakan oleh sekelompokorangyangtermasukdalamsatuanmasyarakatbahasatidakhanyasatuatauduabahasa saja tetapi beraneka ragam. Anggotamasyarakat bahasa biasanya terdiriatas berbagai status sosial dan latar belakang budaya yang berbeda. Perbedaantersebutberdampakpadatimbulnyavariasipenggunaanbahasaolehmasyarakatdalamberkomunikasi.Olehkarenalatarbelakangdanlingkungannyatidaksama,maka bahasa yang digunakanmenjadi bervariasi atau beragam, sehingga variasiyang satu dengan yang lainnya seringkali mempunyai perbedaan yang besar.Terjadinya variasi bahasa bukan hanya disebabkan oleh penutur yang beragam,tetapikarenakegiataninteraksisosialyangdilakukanjugasangatberagam.Dalamhal ini ada kaitannya dengan munculnya bahasa yang digunakan oleh kalanganmahasiswaperantau,danbiasanyabahasa-bahasatersebutmunculdalamkegiatanmerekadikampus.

Adanya pemakaian bahasa daerah serta dialek yang memengaruhi kondisiberbahasa mereka, yakni mahasiswa perantau yang mengakibatkan belumsempurnanya pemakaian bahasa Indonesia. Tetapi, bahasa daerah juga tidakmenjadisatu-satunyabuktikonkretbahwaterdapatvariasibahasayangterjadidikalangan mahasiswa perantau. Melainkan munculnya beberapa variasi bahasa(bahasaInggris,bahasaKorea,bahasagaulatauprokem,dll)yangdigunakanolehmahasiswa perantau. Banyak hal yang menyebabkan variasi bahasa terjadi,misalnya faktor perkembangan ilmu pengetahuan dan faktor lingkungan. Faktorlingkungan dapat mengakibatkan dialek tiap daerah berbeda, walaupun bahasayangdigunakanadalahbahasa Indonesia.Terdapatbeberapavariasi, ragamatau

Page 3: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

25

dialek di tengah-tengah lingkunganmahasiswa perantau sebagai penutur, tetapimasihbelumdapatdibedakansepertiapapoladalampenggunaannya.

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dikaji adalahbagaimana variasi bahasa mahasiswa perantau pada Sastra Indonesia angkatan2014 di Fakultas Ilmu Budaya dan faktor apa saja yang menyebabkan variasibahasamahasiswaperantaupadaSastraIndonesiaangkatan2014diFakultasIlmuBudaya. Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan variasi bahasamahasiswa perantau pada Sastra Indonesia angkatan 2014 di Fakultas IlmuBudaya dan mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan variasi bahasamahasiswa perantau pada Sastra Indonesia angkatan 2014 di Fakultas IlmuBudaya. Hasil penelitian ini diharapkan dapatmemberikan sumbanganmaterialterhadap khasanah penelitian bidang sosiolinguistik. Diharapkan pula penelitianinidapatmemberimanfaatsebagaiinformasidanmenambahpengetahuantentangpemakaian ilmu sosiolinguistik pada variasi bahasa dan faktor-faktor yangmemengaruhinya. Diharapkan pula dengan informasi yang diperoleh daripenelitian ini dapat memperluas wawasan pembaca terhadap kajian bahasa.Informasi yang diperoleh dalam penelitian ini, diharapkan juga dapat menjadisumbangan bagi pengajaran ilmu linguistik yang ada di Fakultas Ilmu Budaya.Kemudian, mampu memberikan masukan-masukan pada peneliti selanjutnyadalambidangyangrelevandenganobjekdansasarandaripenelitianini.B. LANDASANTEORI

Untuk penelitian yang berkaitan dengan objek kajian variasi bahasa,ditemukan beberapa penelitian yang hampir sama yang telah dilakukan olehpeneliti lain dengan objek penelitian yang sama. Penelitian yang relevandenganpenelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Shovi Wildania (2016),mahasiswa dari Universitas Airlangga. Penelitian ini berbentuk skripsi denganjudulVariasiBahasaKawinCampur(Madura-Jawa)diKabupatenSitubondo:KajianSosiolinguistik. Jadi, fokus penelitiannya adalah mendeskripsikan variasi bahasakawin campur (Madura-Jawa) di Kabupaten Situbondo dan mendeskripsikanfaktor-faktor yangmemengaruhi variasi bahasa kawin campur tersebut. Metodeyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengansumber data primer berupa bahasa lisan, analisis yang digunakan dengan caramengumpulkan informan dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan.Kemudian dilakukan observasi atau pengamatan, teknik rekam, danwawancara,danteknikcatat.

Kemudian, penelitian yang dilakukanErni Susilawati dan Yunus, S.Pd.,M.Pd.(2017) yang berjudul Variasi Bahasa dalam Novel Peyempuan Karya @Peyem.Penelitimeneliti variasi bahasa dalam novelPeyempuan karya@Peyem ditinjaudari implikatur percakapan. Teori yang digunakan adalah teori sosiolinguistik.Metode yang digunakan adalahmetode dekriptif kualitatif yang bertujuan untukmemberikan gambaran variasi bahasa secara objektif sesuai data yang terdapatdalamnovelterebut.Teoriyangdigunakandalampenelitianiniadalahsebagaiberikut.

Page 4: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

26

1. SosiolinguistikSosiolinguistikmerupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik,

dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan sangat erat. Maka, untukmemahami apa itu sosiolinguistik harus dibicarakan dahulu apa yang dimaksudsosiologidanlinguistik.Sosiologiadalahkajianyangobjektifdanilmiahmengenaimanusia di dalam masyarakat, lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada didalam masyarakat. Sosiologi berusaha mengetahui bagaimana masyarakat ituterjadi,berlangsung,dantetapada.Sosiologimempelajarilembaga-lembagasosialdan segalamasalah sosialdalammasyarakat,makaakandiketahui caramanusiamenyesuaikan diri dengan lingkungannya, bagaimanamereka bersosialisasi, danmenempatkan diri dalam tempatnya masing-masing di dalam masyarakat.Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidangilmuyangmengambilbahasasebagaiobjekkajiannya. Jadi,sosiolinguistikadalahbidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya denganpenggunaanbahasaitudidalammasyarakat(ChaerdanAgustina,2010:2).

Fishman (1971) dalam Chaer dan Agustina (2010:15) menjelaskan bahwasosiolinguistikmenentukansiapapenutur,denganvariasibahasamana,bilamana,mengenaiapa,dandenganinterlokutormana.Jadi,seorangpenggunabahasaakandilihatdenganmitratutursiapa,bahasaapa,dimana,kapan,danfaktor-faktorapasajayangmemengaruhibahasaseseorang.

Menurut pandangan sosiolinguistik, bahasa mengandung berbagai macamvariasi sosial yang tidak dapat dipecahkan oleh kerangka teori struktural, danterlalu naif bila variasi-variasi itu hanya disebut performansi. Tugas seorangsosiolinguisadalahmenerangjelaskanhubunganantaravariasi-variasibahasa itudenganfaktor-faktorsosial,baiksecarasituasionalmaupunimplikasional(WijanadanRohmadi,2012:5).

2. VariasiBahasa

Variasibahasaadalahvariandarisebuahbahasamenurutpemakaian.Variasitersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasisosioliguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkatleksikonsepertislangdanargot,seringdianggapterkaitdengangayaatautingkatformalitastertentu,meskipunpenggunaannyakadangjugadianggapsebagaisuatuvariasiatauvariasitersendiri.

Hartman dan Strok (1972), membedakan variasi berdasarkan kriteria latarbelakang geografi dan sosial penutur, medium yang digunakan, dan pokokpembicaraan.PrestondanShuy(1979),membagivariasibahasakhususnyauntukbahasa Inggris Amerika berdasarkan penutur, interaksi, kode, dan realisasi.Halliday (1970, 1990), membedakan variasi bahasa berdasarkan pemakai yangdisebutdialekdanpemakaianyangdisebutregister.SedangkanMc.David(1969),membagivariasibahasaberdasarkandimensiregional,dimensisosial,dandimensitemporal.

Variasi bahasa dibedakan berdasarkan penutur dan penggunaannya.Berdasarkan penutur berarti, siapa yang menggunakan bahasa itu, di manatinggalnya, bagaimana kedudukan sosialnya di dalam masyarakat, apa jenis

Page 5: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

27

kelaminnya, dan kapan bahasa itu digunakannya. Berdasarkan penggunaannyaberarti,bahasaitudigunakanuntukapa,dalambidangapa,apajalurdanalatnya,danbagaimanasituasikeformalannya(ChaerdanAgustina,2010:62).

Padapenjelasankutipandiatas,variasibahasaterbagimenjadiberbagaijenis,antara lain variasi dari segi penutur, pemakaian, keformalan, dan sarana (ChaerdanAgustina,2010:62-64).a. VariasidariSegiPenutur

Variasi bahasa pertama yang dilihat berdasarkan penuturnya adalah variasibahasa yang disebut idiolek, yakni variasi bahasa yang bersifat perseorangan.Menurut konsep idiolek, setiap orang mempunyai variasi bahasanya atauidioleknya masing-masing. Variasi idiolek ini berkenaan dengan “warna” suara,pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat, dan sebagainya. Namun, yang palingdominan adalah “warna” suara itu, sehingga jika kita cukup akrab denganseseorang,hanyadenganmendengarsuaranyatanpamelihatorangnya,kitadapatmengenalinya.

Variasi bahasa kedua berdasarkan penuturnya disebut dengan dialek, yaknivariasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif yang berada disatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Sebab dialek didasarkan pada wilayahatau area tempat tinggal penutur,maka dialek lazim disebut dialek areal, dialekregionalataudialekgeografi.

Variasi ketiga berdasarkan penutur disebut kronolek atau dialek temporal,yaknivariasibahasayangdigunakanolehkelompoksosialtertentu.

Variasi bahasa yang keempat berdasarkan penuturnya disebut sosiolek ataudialek sosial, yakni variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dankelassosialparapenuturnya.

b. VariasidariSegiPemakaian

Variasi bahasa berkenaan dengan penggunaannya, pemakaiannya, ataufungsinya disebut fungsiolek, ragam, atau register. Variasi ini dibicarakanberdasarkan bidang penggunaan, gaya, atau tingkat keformalan, dan saranapenggunaan. Variasi bahasa berdasarkan bidang pemakaian ini adalahmenyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa, misalnyabidangsastra,perikanan,jurnalis,danlainsebagainya.

c.VariasidariSegiKeformalan

Variasidari segi keformalanyang terbagimenjadi ragambaku, ragamresmi,ragamusaha, ragamsantai, dan ragamakrab.Ragambakuadalahvariasibahasayang paling formal, yang digunakan dalam situasi-situasi khidmat dan upacara-upacara resmi. Ragam resmi atau formal adalah variasi bahasa yang digunakandalampidatokenegaraan,rapatdinas,surat-menyuratdinas,ceramahkeagamaan,buku-buku pelajaran, dan sebagainya. Ragam bahasa usaha (konsultatif) adalahragam bahasa yang digunakan dalam pembicaraan biasa di sekolah dan rapat.Ragamsantaiadalahragamyangdigunakandalamkeadaansantai.Ragambahasaakrabadalahragambahasayangdigunakanantaratemanyangsudahakrab,karib,dankeluarga.

Page 6: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

28

d.VariasidariSegiSarana

Variasi dari segi sarana dilihat dari sarana yang digunakan. Berdasarkansarana yang digunakanmaka dibagimenjadi dua, yakni ragam bahasa lisan danragambahasa tulisan.Ragambahasa lisandisampaikan secara lisandandibantuoleh unsur-unsur suprasegmental, sedangkan ragam bahasa tulis disampaikansecaratertulisdantidakadaunsursuprasegmental.

3. DialeksebagaiVariasiBahasaa. DialekJakarta

Di dalam buku PKBI sejumlah bentuk ketatabahasaan dialek Jakarta telahdidaftarkansebagaibentukketatabahasaanbahasaIndonesia(informal,nonbaku).Bentuk-bentuk tersebut antara lain penggunaan awalan sengau N seperti padakata ngopi, nyoba, nyuntik, ngebut, dan nggonggong. Penggunaan akhiran -inseperti pada kata doain, jagoin, satuin, dan bangunin. Penggunaan kombinasiimbuhan N-in, seperti pada kata ngeduluin, nyobain, ngapain, dan nggodain.Penggunaan akhiran -an seperti pada kata gedean, kampungan, pinteran, danburuan. Penggunaan konfiks ke-an seperti pada kata kecolongan, kekenyangan,kepanjangan,dankebagusan.Namun,kehadirannyadalamragaminformalbahasaIndonesialisantidakbisadihindarkanatauditiadakan(Mardiyanto,2013).

MasyarakatsudahbiasamenggunakandialekJakarta,meskitinggaldiluaribukota.Lahdan dong, juga sih, doang, gue,maupun eluadalahbagianyang tadinyahanya menandai “omong Betawi”. Kini, kata-kata itu digunakan semua orang.Dalam pengantarnya di Kamus Dialek Jakarta (Edisi Revisi), HarimurtiKridalaksanamengatakan, perkembangan bahasa yang sangatmencolok dewasaini ialah makin besarnya pengaruh dan peranan dialek Melayu Jakarta dalambahasa Indonesia. Unsur-unsur dialek Jakarta sekarang menjadi bagian yangmenonjoldariragamtakresmi,baiklisanmaupuntulisandalambahasaIndonesiadewasainidiJakartamaupundiluarJakarta.OrangJakartamempunyaigayakhasdalam cakapnya, maka cakap Jakarta ini pun ditiru sehingga tersebarlah dialekJakarta.PenyebaranitudiperluasolehpenyebaranmediamassadariJakarta.

Ragam ini meluas diikuti oleh kaum muda di luar wilayah Jakarta danmenyebar juga pemakaiannya di kalangan lebih tua. Bambang juga mencatatbahwadialek Jakartatidak lagisemata-matadigunakandalammedia lisan, tetapimulaimerasukiduniatulis.ApalagiternyatakinidialekJakarta,banyakdigunakanoleh masyarakat yang tinggal di daerah lain di Indonesia, selain Jakarta untukberkomunikasidalamkehidupansehari-hari(Buchori,2009).

b. DialekMelayu

Dalam pengertian awam, istilah bahasa Melayu mencakup sejumlah bahasayangsalingbermiripanyangdituturkandiwilayahNusantaradandiSemenanjungMelayu.Sebagaibahasayangluaspemakaiannya,bahasainimenjadibahasaresmidiBrunei,Indonesia,danMalaysia;bahasanasionalSingapura;danmenjadibahasakerjadiTimorLeste(sebagaibahasaIndonesia).BahasaMelayumerupakanlinguafrancadalamkegiatanperdagangandankeagamaandiNusantarasejakabadke-7.

Page 7: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

29

Istilah“Melayu”sendiriberasaldarikerajaanMinanga(Malayu)yangbertempatdiKabupatenKampar,Riau.Akibatpenggunaannyayangluas,berbagaivarianbahasadandialekMelayuberkembangdiNusantara.

Bahasa Melayu sebagai bahasa pemersatu dikenal setelah diadakannyaKongresPemudapadatahun1928.Sejaksaat itu,bahasaMelayumenjadibahasanasional yang digunakan dalam kehidupan berbangsa. Contoh dialek beberapadaerah pesisir yang masih kental akan Melayu kerajaan. Daerah Siak yangmerupakan pusat kerajaan Melayu terbesar pada masanya, menjadi titik pusatperadaban bahasa Melayu itu sendiri. Kata apa dalam bahasa Indonesia, akandiucapkan ape dalam bahasa Melayu. Ada beberapa contoh pengunaan bahasaMelayudenganberbagaidialekyangberbeda.BahasaIndonesiaMaukemanadik?,bahasa Melayu nak kemane kau?, dialek Melayu Pesisir mike nak kemane?(Mardiana,2013).

c. DialekBanjar

BahasaBanjarmerupakananakcabangbahasayangberkembangdaribahasaMelayu.BahasaBanjaradalahbahasasehari-hariyangdigunakanolehsuku(etnis)Banjar untuk berkomunikasi yang mayoritas mendiami wilayah propinsiKalimantan Selatan. Selain di Kalimanta Selatan, bahasa Banjar yang semulasebagai bahasa suku bangsa juga menjadi “bahasa pengantar” atau “bahasapergaulan” di daerah lainnya, yakni Kalimanta Tengah dan Kalimantan Timur,Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, dimana bahasa ini dipakai sebagai bahasapenghubung antar suku.BahasaBanjar banyakdipengaruhi olehbahasaMelayu,Jawa, dan Dayak (https://azmirza.wordpress.com/kamus-bahasa-melayu-banjar/).

Kosakata bahasa Banjar sangat mirip dengan bahasa Indonesia dankarakteristikkalimatnyasamadenganbahasaMelayusepertipenggunaanpartikel-lah dan -kah. Partikel -lah menyatakan permintaan atau suruhan, sepertibacarilah, bagagamatlah. Partikel -ah perubahan dari -kah menyatakanpertanyaan, sepertikupikahmenjadikupiahi, akukahmenjadiakuah, dsb (Safitri,2012).4.MahasiswaPerantau

MenurutKBBImahasiswa adalah individu yangbelajardi jenjangperguruantinggi. Mahasiswa merupakan orang yang sudah lulus dari Sekolah LanjutanTingkatan Atas (SLTA) yang sedang menempuh proses belajar di pendidikantinggi,sertamelaksanakanprosessosialisasi(Daldiyono,2009).Mahasiswabelajarpada jenjangperguruantinggiuntukmempersiapkandirinyabagisuatukeahlianjenjang pendidikan tinggi yang meliputi pendidikan diploma, sarjana, magister,atauspesialis.Mahasiswaberadapadaperiodeperalihandariakhirmasaremajamemasuki periode perkembangan dewasa awal. Berdasarkan rentang usia,mahasiswa berada pada usia antara 17 - 25 tahun (Papalia, 2008). Berdasarkanuraiandiatas,yangdimaksudmahasiswaadalahorangyangberadapadarentangusia17 -25 tahun,yangsedangmenempuhpendidikan tingkatperguruan tinggi

Page 8: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

30

untuk mempersiapkan dirinya bagi suatu keahlian jenjang pendidikan tinggidiplomadan/atausarjana.

Menurut KBBI merantau adalah pergi ke daerah lain. Yang dimaksudmahasiswaperantauadalahorangyangpergimeninggalkankampunghalamannyakedaerahlainyangberusia17-25tahununtukmenuntutilmudiperguruantinggidalam rangka mempersiapkan diri dalam pencapaian suatu keahlian tingkatdiplomaatausarjana,sertamelaksanakanprosessosialisasi.C. METODEPENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan jenis penelitian yangdigunakanadalahpenelitiandeskriptifkualitatif.Sumberdatadalampenelitianiniadalah mahasiswa perantau Sastra Indonesia angkatan 2014 Fakultas IlmuBudaya,UniversitasMulawarman,denganjumlahsembilaninformanyangberasaldari luarpropinsiKalimantanTimur.Kemudian, sampeldalampenelitian adalahberupapenggalantuturan.

Dalampenelitianini,metodepenelitianyangdigunakanadalahmetodesimakdan cakap. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metodesimak,yaknipengamatan(observasi),rekam,dancatat.Sedangkan,metodecakapdalam penelitian ini digunakan karena adanya kontak antara peneliti daninforman.Metodeinidapatdisejajarkandenganmetodewawancara(Sudaryanto,2015: 209). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metodecakapiniadalahteknikpancingdanteknikcakapsemuka.Metodeyangdigunakanuntukmenganalisisdatadalampenelitianiniadalahmetodepadan.MetodepadanyangdigunakandalampenelitianinimenggunakanteknikdasarPUP(pilahunsurpenentu).Metode padan dengan teknik dasar PUP digunakan untukmengetahuifaktor penyebab terjadinya variasi bahasa pada mahasiswa perantau SastraIndonesiaangkatan2014FakultasIlmuBudaya,UniversitasMulawarman.D. HASILDANPEMBAHASAN1. Variasi Bahasa Mahasiswa Perantau pada Sastra Indonesia Angkatan

2014diFakultasIlmuBudayaMahasiswaperantauSastraIndonesiaangkatan2014diFakultasIlmuBudaya,

Universitas Mulawarman umumnya menggunakan bahasa Indonesia. Tetapimenuruthasildatadilapangan,bahasayangdigunakanolehmahasiswaperantauSastraIndonesiaangkatan2014diFakultasIlmuBudaya,UniversitasMulawarmantidakhanyabahasaIndonesiasaja,tetapibervariasi.Terdapatpenggunaanbahasadaerah,bahasaInggris,bahasaArab,bahasaKorea,danbahasagaulatauprokemdalam berkomunikasi. Di dalam penelitian ini ada empat variasi bahasa yangdianalisis, yakni variasi bahasa dari segi penutur, variasi bahasa dari segipemakaian, variasi bahasa dari segi keformalan, dan variasi bahasa dari segisarana.Berikutdatayangditemukandalamperistiwatutur.Peristiwatutur:

M1:OkeUsni.Jamberapaotwkamu,Us?M2:Mungkinjam11.30M1:Oke,Usni.

Page 9: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

31

Pada tuturan di atas, M1 adalah mahasiswa perantau sekaligus sebagaipenuturdanM2sebagaimitratutur.Variasibahasadarisegipenuturtampakpadakronolek ataudialek temporalnya, terlihat dalam tuturan Jamberapaotwkamu,Us?,kosakatayangdigunakanM1merupakangayabahasagaulataumasakini.HaltersebutditunjukkandenganpenggunaankatagaulbahasaInggrispadakataotwyang merupakan singkatan dari on the way yang berarti ‘dalam perjalanan’.Dengan demikian, kata otw pada tuturan tersebut memiliki maksud untukmenjelaskan bahwa M1 yang ingin mengetahui pada pukul berapa temannyaberangkatmenujukampus.Kataotwmerupakansalahsatukatayangkurangdapatdipahami oleh semua kalangan. Kata tersebut termasuk dalam bahasa gaul atauvariasibahasaslang.MeskituturanM1termasukvariasibahasagaul,namunaksenDayakmasih terdengar sangat kental.Dengandemikian, dialog di atas termasukdalamvariasi bahasakolokial, yakni variasi bahasa sosial yangdigunakandalampercakapansehari-hari.

Variasi bahasa dari segi keformalan, tuturan di atas termasuk ragam santai.Keduanya adalah teman kuliah di kampus yang sama, maka komunikasi yangberlangsungsangatsantai.Jadi,penuturdanmitratutursama-samamengertidanmemahamisatusamalain.Darisegisarana, tuturandiatasmenggunakansaranalisan.Peristiwatutur:

M1: Super bete tadi malam dan akhirnya mendadak nonton The Nun.Siap-siapdeh,kagakbisatidur(ketawa).

M2:Kalianberduaajajalannya?M1: Iya, udah perginya berdua aja, penakut pula. Alhasil, kita berdua

berpelukan(ketawa).Yangbawapasanganenak,kalotakutadayangdipeyuk.

Pada tuturan di atas, M1 adalah mahasiswa perantau sekaligus sebagaipenutur danM2 sebagaimitra tutur. Dalam tuturan Superbete tadimalam danakhirnya mendadak nonton The Nun. Siap-siap deh, kagak bisa tidur, M1menggunakanbahasaIndonesiadialekJakartapadakatakagakyangberarti‘tidak’.Berdasarkan kronolek atau dialek temporalnya, kosakata yang digunakan M1merupakan gaya bahasa gaul atau masa kini. Hal tersebut ditunjukkan denganpenggunaan kata bete yang merupakan singkatan dari frasa boring total. Kataboring berasal dari bahasa Inggris yang berarti ‘bosan’, sedangkan kata totalmemiliki arti ‘sepenuhnya’. Dengan demikian, kata bete pada tuturan tersebutmemiliki maksud untuk menjelaskan kondisi M1 yang merasa bosan dengansemuahal.

Pada tuturan yang bawa pasangan enak, kalo takut ada yang di-peyuk, M1mengubah kata peluk menjadi peyuk. Kata peluk dalam kalimat tersebutmerupakan kata gaul terbaru dengan mengubah konsonan /l/ menjadi /y/.Denganadanyaperubahankonsonantersebut,makaartipeluk(dekap)lebihdapatdiekspresikansebagaisikapmanja.

Katabetedanpeyukmerupakan kata-kata yang kurang dapat dipahami olehsemuakalangan.Mungkinhanyakalanganmudaataukalangantertentusajayangdapatmemahamidanseolah-olahkatayangdiucapkanbersifatkhusus.Kata-kata

Page 10: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

32

tersebuttermasukdalambahasagaulatauvariasibahasaslang.Selainitu,terdapatpulakataudahdanajayangmerupakanhasildariproseszeroisasidarikatasudahdan saja, yakni penghilangan bunyi fonemis sebagai akibat upaya penghematanatau ekonomisasi pengucapan. Penghilangan atau penanggalan satu atau lebihfonempadaawalkatadisebutaferesis.Sedangkan,katakaloterbentukdariprosesmonoftongisasi dari kata kalau yang berarti ‘seandainya’, yaitu perubahan duabunyi vokal atau vokal rangkap (diftong) menjadi vokal tunggal (monoftong).Meski secara keseluruhan tuturan M1 sangat gaul, namun aksen Dayak masihterdengar sangat kental. Dengan demikian, tuturan M1 dalam dialog di atastermasuk salah satu variasi bahasa kolokial, yakni variasi bahasa sosial yangdigunakandalampercakapansehari-hari.

Variasi bahasa dari segi keformalan, tuturan di atas termasuk ragam santai.Keduanya adalah teman kuliah di kampus yang sama, maka komunikasi yangberlangsungsangatsantai.Jadi,penuturdanmitratutursama-samamengertidanmemahamisatusamalain.Darisegisarana, tuturandiatasmenggunakansaranalisan.

Peristiwatutur:

M1:Hah,boringmenunggulagi.M2:Semangat.Maungumpulproposal?M1:Maumintatandatangansamangumpulproposal.

Tuturan di atas, terjadi di depan ruang dosen kampus FIB. Pada peristiwatutur di atas,M1 adalahmahasiswa perantau sekaligus sebagai penutur danM2sebagaimitratutur.Dalamtuturandiatas,variasibahasadarisegipenuturtampakpadakronolekataudialektemporal.KosakatayangdigunakanM1merupakangayabahasagaulataumasakini.HaltersebutditunjukkandenganpenggunaankatagaulbahasaInggrispadakataboringyangberarti‘bosan’.Dengandemikian,kataboringpada tuturan tersebut memilki maksud untuk menjelaskan kondisi M1 yangmerasabosankarenaharusmenunggulamalagi.Kataboringsalahsatukatayangkurang dapat dipahami oleh semua kalangan. Kata tersebut termasuk dalambahasagaulatauvariasibahasaslang.

Pada tuturan Mau minta tanda tangan sama ngumpul proposal M1menggunakan awalan sengau N pada kata ngumpul yang merupakan bentukketatabahasaan dialek Jakarta yang telah didaftarkan sebagai bentukketatabahasaanbahasa Indonesia (informal,nonbaku).Meski secarakeseluruhantuturanM1gauldantidakbaku,namunaksenDayakyangterdengarsangatkental.Dengan demikian, tuturan M1 dalam dialog di atas termasuk variasi bahasakolokial,yaknivariasibahasasosialyangdigunakandalampercakapansehari-hari.

Variasi bahasa dari segi keformalan, tuturan di atas termasuk ragam santai.Keduanya adalah teman kuliah di kampus yang sama, maka komunikasi yangberlangsungsangatsantai.Jadi,penuturdanmitratutursama-samamengertidanmemahamisatusamalain.Darisegisarana, tuturandiatasmenggunakansaranalisan.

Page 11: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

33

2. Faktor yang Menyebabkan Variasi Bahasa Mahasiswa Perantau padaSastraIndonesiaAngkatan2014diFakultasIlmuBudayaVariasi bahasa yang digunakan oleh mahasiswa perantau Sastra Indonesia

angkatan 2014 di Fakultas Ilmu Budaya tidak hanya ditentukan oleh faktorlinguistik, tetapi juga ditentukan oleh faktor-faktor nonlinguistik, yaitu faktorsosial. Beberapa faktor sosial yang memengaruhi penggunaan bahasa adalahlingkungan,jeniskelamin,situasiberbahasa,dankekerabatan.a. FaktorSosial

Faktor sosial adalah faktor yang pengaruhnya berasal dari luar kebahasaan.Berikut faktor-faktor sosial yang memengaruhi variasi bahasa pada mahasiswaperantau Sastra Indonesia angkatan 2014 di Fakultas Ilmu Budaya, UniversitasMulawarman.1) Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor dominan di luar kebahasaan yangmenyebabkanvariasibahasamahasiswaperantaupadaSastraIndonesiaangkatan2014diFakultasIlmuBudaya.LingkunganyangdimaksudadalahkampusFakultasIlmuBudaya,tempatdimanamahasiswaperantausedangmengembanilmu.

Peristiwa tutur (data 27)merupakan salah satu contoh variasi bahasa yangdisebabkanolehfaktorlingkungan.

M1:(Ketawa)kagetdieditgini,aslialaybanget.Gueseumur-umur kagak pernah edit kayak gini. Jelaslah oppa Jimin gue yang paling cocokjadimodel,orangdiaidolkok.

M2:Hmmm,mulaidiaKorealagi.Varisasi bahasanya dipengaruhi lingkungan dapat dilihat dari dialog di atas.

Pada dialog di atas, bahasa yang digunakan oleh M1 mahasiswa perantau dariSumatera Utara dipengaruhi oleh dialek Jakarta, pada kata gue ‘saya’aku’ dankagak‘tidak’.SelaindialekJakaratM1jugamenggunakanbahasaInggrispadakataidolyangberarti‘idola’,bahasaKoreapadakataoppa‘kakaklaki-laki’,danbahasagaulataubahasaslangpadakataalay‘norak;narsis’.2) JenisKelamin

Faktor lain yang menyebabkan variasi bahasa mahasiswa perantau padaSastra Indonesia angkatan 2014 di Fakultas Ilmu Budaya adalah seks atau jeniskelamin, yakni pria dan wanita. Misalnya, variasi bahasa yang digunakan olehwanita akan berbeda dengan variasi bahasa yang digunakan oleh pria. Variasibahasa wanita umumnya lebih lembut dibandingkan laki-laki. Variasi bahasaberdasarkanjeniskelaminjugadapatdilihatdarikosakatayangdiproduksi.Peristiwatutur:

M1:Diet.M2:Wacanaforever.M3:Halahdiet,minumnyathaitea(ketawa).M1:CobatudidukungtemannyadietFitri,Julia.

Padadialogdiatas,katayangsangatberhubungandenganwanitaadalahdiet.DalamKBBIdietartinya‘aturanmakanankhususuntukkesehatandansebagainya(biasanya atas petunjuk dokter)’. M1 menyatakan bahwa ia ingin diet, tetapi

Page 12: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

34

disanggah oleh M2 bahwa itu hanyalah wacana saja tidak akan dilakukan. M3(mahasiswaperantau) jugaikutmengatakankalaudietnyahanyaminumthaitea(tehhijau)dengannadabercanda.

Peristiwa tutur (data 31)merupakan salah satu contoh variasi bahasa yangdisebabkanolehfaktorjeniskelamin(pria).

M1:Nahulaokuliah.M2:Oke,semangatbro.

Variasi bahasa yang digunakan oleh pria berbeda dengan variasi bahasawanita. Kosakata yang digunakan pria lebih hemat, lugas, dan tidak banyakmenggunakan kosa kata dalam bertutur, disampaikan secara langsung (to thepoin).Kosakatayangberhubungandenganpriaadalahpenggunaankatabroyangmerupakan panggilan akrab untuk teman laki-laki. Katabroberasal dari bahasaInggrisbrotheryang berarti ‘saudara laki-laki’ yangmengalami proses zeroisasi,yakni penghilangan bunyi fonemis sebagai akibat upaya penghematan atauekonomisasipengucapan.b. FaktorSituasional

Faktor situasional merupakan faktor yang dalam kaitannya denganpenggunaan bahasa. Faktor-faktor tersebut lebih cenderung pada penutur danmitratutur,yaitudilihatdarisituasiberbahasadankekerabatan.1) SituasiBerbahasa

Faktor lain yang menyebabkan variasi bahasa mahasiswa perantau padaSastraIndonesiaangkatan2014diFakultasIlmuBudaya,UniversitasMulawarmanadalahsituasiberbahasa.Hal iniberpengaruhkarenaseorangpenuturdanmitratutur biasanya dalam kondisi perasaan atau jiwa yang santai, mereka biasanyaakan menggunakan bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Akan tetapi, ketikamerekadalamkondisiemosionalbiasanyaakanmenggunakanbahasadaerahataucampuranbahasadaerahdanbahasaIndonesia.

Peristiwa tutur (data23)merupakancontohvariasibahasayangdisebabkanolehfaktorsituasiberbahasadalamkondisisantai.Berikutdatabahasanya.

M1:Apacumangueyangkalo’lagikangendoi,teruslihatinfoto-fotodiasamamantannyadankangenguehilang.

M2:Akukagaktu.Tuturan di atas, terlihat variasi bahasa yang dipengaruhi oleh situasi

berbahasa yang digunakan M1 dan M2 yang menggunakan bahasa Indonesiadalamkondisisantai.2) Kekerabatan

Faktor kekerabatan juga dapat menentukan variasi bahasa mahasiswaperantau pada Sastra Indonesia angkatan 2014 di Fakultas Ilmu Budaya,UniversitasMulawarman. Jika penutur berbicara denganmitra tutur yang sama-samamemahami danmengerti bahasa lawan tuturnya,maka situasi percakapanmereka akanmenjadi lebih akrab. Hal ini dikarenakan penggunaan bahasa yangdigunakan menyambung dan situasi bahasa, serta topik pembicaraannya akanmencairdantidaktegang.

Page 13: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

35

PeristiwatuturM1: Sino isinmu ki malok aku guang kungalid de pulsa. [sInɔ Isinmu ki

malo?guaŋkuŋaliddǝpulsa]Adauangmukahmintaakumaukubelipulsa.

M2:Sino.[sino]Ada.

Padadialogdiatas,terlihatM1danM2salingmengertibahasalawantuturdanmitra tutur. Hal itu karena mereka adalah kakak-beradik yang bersuku Tidung,yangberasaldaripropinsiKalimantanUtara.Olehkarena itu, situasipercakapanmenjadisangatakrab.Dialogdiatas,menjelaskanketikaM1bertanyakepadaM2apakahM2mempunyaiuangkarenaM1inginmembelipulsa.

E.PENUTUP

Berdasarkan dari paparan hasil penelitian dan pembahasan, dapatdikemukakansimpulansebagaiberikut.1. Bahasa yang digunakan oleh mahasiswa perantau diketahui bahwa bahasa

tersebutbervariasi.a. Variasi bahasa dari segi penutur ditemukan ada 11 dialek yang digunakan,yakni dialek Jakarta, dialek Melayu, dialek Dayak Lundayeh, dialek DayakPunan Aput, dialek Dayak Kenyah, dialek Batak Karo, dialek Medan, dialekJawa, dialek Banjar, dialek Tidung, dan dialek Bima. Kemudian, darisosioleknya ditemukan variasi bahasa kolokial, jargon, slang, dan ken. Selaindialek dan sosiolek ditemukan juga variasi bahasa lain, seperti penggunaanbahasaInggris,bahasaArab,bahasaKoreadankronolekataudialektemporal,yaknivariasibahasayangdigunakanpadamasakiniataudisebutbahasagaulatau bahasa prokem. Walaupun, bahasa yang digunakan oleh mahasiswaperantaubervariasi, tetapi aksenyangdigunakandanyang terdengar adalahaksendaerahmerekamasing-masing,yaknibahasaIndonesiabakudanbahasaIndonesianonbaku.

b. Variasi bahasa dari segi pemakaian termasuk dalam ragam pendidikan,keagamaan,dankesehatan.

c. Variasi bahasa dari segi keformalan ditemukan ada dua ragam yangdigunakan,yakni ragamsantaidan ragamakrabkarenamahasiswaperantauyang berlaku sebagai penutur berkomunikasi dengan mitra tuturnya adalahtemankuliahdilingkungankampusyangsama,yaknidiFakultasIlmuBudaya,UniversitasMulawarman.

d. Variasibahasadarisegisaranayangdiamatiadalahragamsaranalisan.2. Variasi bahasa mahasiswa perantau pada Sastra Indonesia angkatan 2014

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman disebabkan oleh faktorkebahasaandandiluarkebahasaan.Faktordiluarkebahasaandisebutsebagaifaktor sosial dan faktor situasional. Faktor sosial merupakan faktor yangpengaruhnya berasal dari luar kebahasaan. Faktor sosial yangmemengaruhivariasi bahasa padamahasiswa perantau Sastra Indonesia angkatan 2014 diFakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman adalah lingkungan.Sedangkan,faktorsituasionalmerupakanfaktoryangdalamkaitannyadengan

Page 14: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

36

penggunaan bahasa. Faktor-faktor situasional yang menyebabkan variasibahasamahasiswaperantaupadaSastraIndonesiaangkatan2014diFakultasIlmuBudayaadalahsituasikebahasaandankekerabatan.

DAFTARPUSTAKAAinin, N., Rokhmansyah, A., & Purwanti. 2019. Tipe Tuturan Remaja Perempuan

Yatim dalam Interaksi Sehari-Hari: Kajian Pragmatik.Diglosia: JurnalKajianBahasa,Sastra,DanPengajarannya,2(1),1-14.

Arifin, M., Mursalim, & Rijal, S. 2017. Bahasa Daerah Dominan Di KabupatenMalinau.CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics), 2(1),17-28.http://dx.doi.org/10.30872/calls.v2i1.701

Buchori, Ahmad. 2009. “Dialek Jakarta “Ngge Ade Matinye”.https://www.google.com/amp/s/m.antaranews.com/amp/berita/162780/dialek-jakarta-ngge-ade-matinye(diakses31Januari2019).

Chaer,AbduldanLeonieAgustina.2010.SosiolinguistikPerkenalanAwal. Jakarta:PTRinekaCipta.

Daldiyono. 2009. How to Be a Real and Successful Student. Jakarta: GramediaPustakaUtama.

Fadhila, Melinda Irna. 2016. “Variasi Bahasa pada Akun Instagram@D_Kadoor:Kajian Sosiolinguistik”. Skripsi Jurusan Sastra Indonesia Fakultas IlmuBudayaUniversitasAirlangga.http://repository.unair.ac.id. (diaksespada09April2018).

Faizah, Ratnatul. 2017. “Variasi Bahasa Waria di Lingkungan Taman Udayana:SebuahKajianSosiolinguistik”.JurnalMabasindoVolume1,Nomor1,EdisiMei2017.http://jurnal.mabasindo.unram.ac.id.(diunduhpada3Februari2018).

Jaelani, Asep Jejen dan Saqina Melisa. 2014. “Kajian Variasi Bahasa pada StatusyangDibuatolehPenggunaTwitteryangBergabungdenganAkunTwitterSaqinaMelisaPeriodeJanuari2014”.JurnalPendidikanBahasadanSastraIndonesiaVolume4,Nomor1,2014.https://journal.uniku.ac.id. (diunduh3Februari2018).

Mardiana, Eka. 2013. “Dialek Melayu”.https://ekamardiana93.wordpress.com/tag/dialek-melayu/ (diakses 19Februari2019).

Mardiyanto, Aloys Setyo Ponco. 2013. “Pengaruh Dialek Jakarta, Dialek Jakartadalam Bahasa Indonesia”.https://alpounch.blogspot.com/2013/01/pengaruh-dialek-jakarta.html?m=1(diakses31Januari2019).

Muliawati, Hesti. 2017. “Variasi Bahasa Gaul pada Mahasiswa Unswagati ProdiPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tahun 2016”. Deiksis: JurnalPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 4, Nomor 2, 2017.http://jurnal.unswagati.ac.id.(diunduh3Februari2018).

Papalia,D.E.2008.HumanDevelopment,10thed.Boston:McGraw-Hill.Rahmawati, Fitri Puji dan Sumarlam. 2016. “Variasi Bahasa pada Tayangan Kick

Andy dalam Episode “Ngelmu Sampai Mati”. JurnalKajian Linguistik dan

Page 15: VARIASI BAHASA PADA MAHASISWA PERANTAU DI FAKULTAS …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 4 | Nomor 1 | Januari 2020 | Hal: 21-37

Terakreditasi Sinta 4

37

Sastra, Volume 1, Nomor 2, Desember 2016, Hal. 137-145.https://scholar.google.co.id.(diunduh3Februari2018).

Rokhmansyah, A., Purwanti, & Putra, P. 2018. Penggunaan Kata Seru sebagaiForegrounding dalam Novel Durga Umayi Karya Y. B.Mangunwijaya.Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra, 9(1), 31-44.http://dx.doi.org/10.31503/madah.v9i1.679

Rokhmansyah, A., Purwanti, P., & Ainin, N. 2019. Pelanggaran Maksim padaTuturanRemaja PerempuanYatim:Kajian Psikopragmatik. JP-BSI (JurnalPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), 4(1), 47-52.http://dx.doi.org/10.26737/jp-bsi.v4i1.887

Safitri, Anggun. 2012. “Sistem Fonologi Bahasa Banjar”.http://anggunds.blogspot.com/2012/11/sistem-fonologi-bahasa-banjar.html?m=1(diakses27Februari2019).

Sudaryanto. 2015. Metode dan Teknik Analisis Bahasa: Pengantar PenelitianWahana Kebudayaan Secara Linguis. Yogyakarta: Sanata DharmaUniversityPress.

Susilawati,ErnidanYunus.2017.“VariasiBahasadalamNovelPeyempuanKarya@Peyem”. Jurnal Bastra Volume 1, Nomor 4, Maret 2017.http://ojs.uho.ac.id.(diunduh3Februari2018).

Wildania, Shovi. 2016. “Variasi Bahasa Kawin Campur (Madura-Jawa) diKabupaten Situbondo: Kajian Sosiolinguistik”. Skripsi Jurusan SastraIndonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga.http://repository.unair.ac.id.(diunduh3Februari2018).