Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

46
VARIASI BAHASA DALAM SOSIOLINGUISTIK A. Pengertian Sosiolinguistik Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan yang sangat erat. Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kegiatan sosial ataupun gejala sosial dalam suatu masyarakat. Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil objek bahasa sebagai objek kajiannya. Sosiolinguistik menurut Kridalaksana merupakan ilmu yang mempelajari ciri dan pelbagai variasi bahasa, serta hubungan diantara para bahasawan dengan ciri fungsi variasi bahasa itu didalam suatu masyarakat bahasa. Sedangkan menurut Nababan, Sosiolinguistik merupakan pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan. B. Variasi Bahasa Variasi Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi

description

ARIASI BAHASA dan ragam bahasa DALAM SOSIOLINGUISTIK.doc

Transcript of Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

Page 1: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

VARIASI BAHASA DALAM SOSIOLINGUISTIK

A. Pengertian Sosiolinguistik

Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua bidang

ilmu empiris yang mempunyai kaitan yang sangat erat. Sosiologi merupakan ilmu yang

mempelajari tentang kegiatan sosial ataupun gejala sosial dalam suatu masyarakat.

Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu

yang mengambil objek bahasa sebagai objek kajiannya. Sosiolinguistik menurut

Kridalaksana merupakan ilmu yang mempelajari ciri dan pelbagai variasi bahasa, serta

hubungan diantara para bahasawan dengan ciri fungsi variasi bahasa itu didalam suatu

masyarakat bahasa. Sedangkan menurut Nababan, Sosiolinguistik merupakan pengkajian

bahasa dengan dimensi kemasyarakatan.

B. Variasi Bahasa

Variasi Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh

masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya

yang tidak homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, variasi

itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman

fungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman

sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa itu sudah ada untuk

memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka

ragam. Kedua pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak. Yang jelas, variasi

bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya keragaman sosial dan fungsi

kegiatan didalam masyarakat sosial. Namun Halliday membedakan variasi bahasa

berdasarkan pemakai (dialek) dan pemakaian (register). Berikut ini akan dibicarakan

variasi-variasi bahasa tersebut, dimulai dari segi penutur ataupun dari segi penggunanya.

Page 2: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

1. Variasi dari Segi Penutur

Pertama, idiolek, merupakan variasi bahasa yang bersifat perseorangan. Setiap orang

mempunyai idiolek masing-masing. Idiolek ini berkenaan dengan “warna” suara, pilihan

kata, gaya bahasa, susunan kalimat, dsb. Yang paling dominan adalah warna suara, kita

dapat mengenali suara seseorang yang kita kenal hanya dengan mendengar suara tersebut

Idiolek melalui karya tulis pun juga bisa, tetapi di sini membedakannya agak sulit.

Kedua, dialek, yaitu variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang

berada di suatu tempat atau area tertentu. Bidang studi yang mempelajari tentang variasi

bahasa ini adalah dialektologi.

Ketiga, kronolek atau dialek temporal, yaitu variasi bahasa yang digunakan oleh

kelompok sosial pada masa tertentu. Sebagai contoh, variasi bahasa Indonesia pada masa

tahun tiga puluhan, lima puluhan, ataupun saat ini.

Keempat, sosiolek atau dialek sosial, yaitu variasi bahasa yang berkenaan dengan status,

golongan dan kelas sosial para penuturnya. Dalam sosiolinguistik variasi inilah yang

menyangkut semua masalah pribadi penuturnya, seperti usia, pendidikan, keadaan sosial

ekonomi, pekerjaan, seks, dsb. Sehubungan dengan variasi bahasa yang berkenaan

dengan tingkat, golongan, status, dan kelas sosial para penuturnya disebut dengan

prokem.

2. Variasi dari Segi Pemakaian

Variasi bahasa berkenaan dengan penggunanya, pemakainya atau fungsinya disebut

fungsiolek, ragam atau register. Variasi ini biasanya dibicarakan berdasarkan bidang

penggunaan, gaya, atau tingkat keformalan dan sarana penggunaan. Variasi bahasa

berdasarkan bidang pemakaian ini adalah menyangkut bahasa itu digunakan untuk

keperluan atau bidang apa. Misalnya, bidang sastra, jurnalistik, pertanian, militer,

pelayaran, pendidikan, dsb.

Page 3: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

3. Variasi dari Segi Keformalan

Menurut Martin Joos, variasi bahasa dibagi menjadi lima macam gaya (ragam), yaitu

ragam beku (frozen); ragam resmi (formal); ragam usaha (konsultatif); ragam santai

(casual); ragam akrab (intimate).

Ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi

khidmat dan upacara resmi. Misalnya, dalam khotbah, undang-undang, akte notaris,

sumpah, dsb.

Ragam resmi adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pidato kenegaraan, rapat

dinas, ceramah, buku pelajaran, dsb.

Ragam usaha adalah variasi bahasa yang lazim digunakan pembicaraan biasa di sekolah,

rapat-rapat, ataupun pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Wujud

ragam ini berada di antara ragam formal dan ragam informal atau santai.

Ragam santai adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk

berbincang-bincang dangan keluarga atau teman pada waktu beristirahat, berolahraga,

berekreasi, dsb. Ragam ini banyak menggunakan bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang

dipendekkan.

Ragam akrab adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang

hubngannya sudah akrab, seperti antar anggota keluarga, atau teman karib. Ragam ini

menggunakan bahasa yang tidak lengkap dengan artikulasi yang tidak jelas.

4. Variasi dari Segi Sarana

Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal

ini dapat disebut adanya ragam lisan dan tulis atau juga ragam dalam berbahasa dengan

menggunakan sarana atau alat tertentu, misalnya bertelepon atau bertelegraf.

Page 4: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

Variasi Bahasa 

Variasi bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda

dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa

berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk

variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering

dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya

kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau variasi tersendiri.

Variasi Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan

oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para

penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan.

Pertama, variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu

dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari

adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa itu sudah

ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang

beraneka ragam.

Kedua pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak. Yang jelas, variasi

bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya keragaman sosial dan fungsi

kegiatan didalam masyarakat sosial. Namun Halliday membedakan variasi bahasa

berdasarkan pemakai (dialek) dan pemakaian (register). Chaer (2004:62) mengatakan

bahwa variasi bahasa itu pertama-tama kita bedakan berdasarkan penutur dan

penggunanya. Adapun penjelasan variasi bahasa tersebut adalah sebagai berikut:

1. Variasi Bahasa dari Segi Penutur

a. Variasi bahasa idioiek

Variasi bahasa idioiek adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan. Menurut

konsep idioiek. Setiap orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-masing.

Page 5: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

b. Variasi bahasa dialek

Variasi bahasa dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang

jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu.

Umpamanya, bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya.

c. Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal

Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang digunakan oleh

sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya, variasi bahasa Indonesia pada masa

tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun lima puluhan, dan variasi bahasa pada masa

kini.

d. Variasi bahasa sosiolek

Adalah variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para

penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya,

seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial

ekonomi, dan lain sebagainya.

e. Variasi bahasa berdasarkan usia

Variasi bahasa berdasarkan usia yaitu variasi bahasa yang digunakan berdasarkan tingkat

usia. Misalnya variasi bahasa anak-anak akan berbeda dengan variasi remaja atau orang

dewasa.

f. Variasi bahasa berdasarkan pendidikan

Yaitu variasi bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna bahasa.

Misalnya, orang yang hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar akan berbeda variasi

bahasanya dengan orang yang lulus sekolah tingkal atas. Demikian pula, orang lulus pada

tingkat sekolah menengah atas akan berbeda penggunaan variasi bahasanya dengan

mahasiswa atau para sarjana.

Page 6: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

g. Variasi bahasa berdasarkan seks

Variasi bahasa berdasarkan seks adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis kelamin

dalam hal ini pria atau wanita. Misalnya, variasi bahasa yang digunakan oleh ibu-ibu

akan berbeda dengan varisi bahasa yang digunakan oleh bapak-bapak.

h. Variasi bahasa berdasarkan profesi, pekerjaan, atau tugas para penutur

Variasi bahasa berdasarkan profesi adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis

profesi, pekerjaan dan tugas para penguna bahasa tersebut. Misalnya, variasi yang

digunakan oleh para buruh, guru, mubalik, dokter, dan lain sebagninya tentu mempunyai

perbedaan variasi bahasa.

i. Variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan

Variasi bahasa berdasarkan lingkal kebangsawanan adaiah variasi yang terkait dengan

tingkat dan kedudukan penutur (kebangsawanan atau raja-raja) dalam masyarakatnya.

Misalnya, adanya perbedaan variasi bahasa yang digunakan oleh raja (keturunan raja)

dengan masyarakat biasa dalam bidang kosa kata, seperti kata mati digunakan untuk

masyarakat biasa, sedangkan para raja menggunakan kata mangkat.

j. Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur

Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur adalah variasi bahasa yang

mempunyai kemiripan dengan variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan hanya

saja tingkat ekonomi bukan mutlak sebagai warisan sebagaimana halnya dengan tingkat

kebangsawanan. Misalnya, seseorang yang mempunyai tingkat ekonomi yang tinggi akan

mempunyai variasi bahasa yang berbeda dengan orang yang mempunyai tingkat ekonomi

lemah.

Berkaitan dengan variasi bahasa berdasarkan tingkat golongan, status dan kelas

sosial para penuturnya dikenal adanya variasi bahasa akrolek, basilek, vulgal, slang,

kulokial, jargon, argoi, dan ken. Adapun penjelasan tentang variasi bahasa tersebut

adalah sebagai berikut:

Page 7: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

1. Akrolek adalah variasi sosial yang dianggap lebih tinggi atau lebih bergengsi

darivariasi sosial lainya;

2. Basilek adalah variasi sosial yang dianggap kurang bergengsi atau bahkan

dipandang rendah;

3. Vulgal adalah variasi sosial yang ciri-cirinya tampak pada pemakai bahasa

yang kurang terpelajar atau dari kalangan yang tidak berpendidikan;

4. Slang adalah variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia;

5. Kolokial adalah variasi sosial yang digunakan dalam percakapan sehari-hari

yang cenderung menyingkat kata karena bukan merupakan bahasa tulis. Misalnya dok

(dokter), prof (profesor), let (letnan), nda (tidak), dll..;

6. Jargon adalah variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh kelompok

sosial tertentu. Misalnya, para montir dengan istilah roda gila, didongkrak, dll;

7. Argot adalah variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh profesi tertentu

dan bersifat rahasia. Misalnya, bahasa para pencuri dan tukang copet kaca mata artinya

polisi;

8. Ken adalah variasi sosial yang bernada memelas, dibuat merengek-rengek

penuh dengan kepura-puraan. Misalnya, variasi bahasa para pengemis. 

Variasi Bahasa dari Segi Pemakaian 

Variasi bahasa berkenaan dengan pemakaian atau fungsinya disebut fungsiolek

atau register adalah variasi bahasa yang menyangkut bahasa itu digunakan untuk

keperluan atau bidang apa. Misalnya bidang jurnalistik, militer, pertanian, perdagangan,

pendidikan, dan sebagainya. Variasi bahasa dari segi pemakaian ini yang paling tanpak

cirinya adalah dalam hal kosakata. Setiap bidang kegiatan biasanya mempunyai kosakata

khusus yang tidak digunakan dalam bidang lain. Misalnya, bahasa dalam karya sastra

biasanya menekan penggunaan kata dari segi estetis sehingga dipilih dan digunakanlah

kosakata yang tepat. Ragam bahasa jurnalistik juga mempunyai ciri tertentu, yakni

bersifat sederhana, komunikatif, dan ringkas. Sederhana karena harus dipahami dengan

Page 8: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

mudah; komunikatif karena jurnalis harus menyampaikan berita secara tepat; dan ringkas

karena keterbatasasan ruang (dalam media cetak), dan keterbatasan waktu (dalam media

elektronik). Intinya ragam bahasa yang dimaksud di atas, adalah ragam bahasa yang

menunjukan perbedaan ditinjau dari segi siapa yang menggunakan bahasa tersebut.

Variasi Bahasa dari Segi Keformalan 

Variasi bahasa berdasarkan tingkat keformalannya, Chaer (2004:700) membagi

variasi bahasa atas lima macam gaya, yaitu: 

a. Gaya atau ragam beku (frozen) 

b. Gaya atau ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang

digunakan pada situasi-situasi hikmat, misalnya dalam upacara kenegaraan,

khotbah, dan sebagainya. 

c. Gaya atau ragam resmi (formal) Gaya atau ragam resmi adalah variasi bahasa

yang biasa digunakan pada pidato kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat,

dan lain sebagainya.

d. . Gaya atau ragam usaha (konsultatif) 

Gaya atau ragam usaha atau ragam konsultatif adalah variasi bahasa yang

lazim dalam pembicaraan biasa di sekoiah, rapat-rapat, atau pembicaraan yang

berorientasi pada hasil atau produksi.

E. Gaya atau ragam santai (casual) 

Gaya bahasa ragam santai adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi

yang tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau teman karib

pada waktu istirahat dan sebagainya. 

e. Gaya atau ragam akrab (intimate) 

Page 9: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

Gaya atau ragam akrab adalah variasi bahasa yang biasa digunakan leh para

penutur yang hubungannya sudah akrab. Variasi bahasa ini biasanya pendek

pendek dan tidak jelas. 

Variasi Bahasa dari Segi Sarana 

Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan.

Misalnya, telepon, telegraf, radio yang menunjukan adanya perbedaan dari

variasi bahasa yang digunakan. salah satunya adalah ragam atau variasi

bahasa lisan dan bahasa tulis yang pada kenyataannya menunjukan struktur

yang tidak sama.

Sosiolinguistik : Variasi Bahasa

Variasi Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan

oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para

penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan.

Pertama, variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu

dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari

adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa itu sudah

ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang

beraneka ragam. Kedua pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak. Yang jelas,

variasi bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya keragaman sosial dan fungsi

kegiatan didalam masyarakat sosial. Namun Halliday membedakan variasi bahasa

berdasarkan pemakai (dialek) dan pemakaian (register).Chaer (2004:62) mengatakan

bahwa variasi bahasa itu pertama-tama kita bedakan berdasarkan penutur dan

penggunanya, Adapun penjelasan variasi bahasa tersebut adalah sebagai berikut:

1. Variasi bahasa dari segi penutur 

Page 10: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

a. Variasi bahasa idioiekVariasi bahasa idioiek adalah variasi bahasa yang bersifat

perorangan. Menurut konsep idioiek. setiap orang mempunyai variasi bahasa atau

idioleknya masing-masing.

b. Variasi bahasa dialek

Variasi bahasa dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang

jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu.

Umpamanya, bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya.

c. Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal

Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang

digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya, variasi

bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun lima puluhan,

dan variasi bahasa pada masa kini.

d. Variasi bahasa sosiolek

adalah variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial

para penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya,

seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial

ekonomi, dan lain scbagainya. 

e. Variasi bahasa berdasarkan usia

Variasi bahasa berdasarkan usia yaitu varisi bahasa yang digunakan berdasarkan

tingkat usia. Misalnya variasi bahasa anak-anak akan berbeda dengan variasi remaja atau

orang dewasa.

f. Variasi bahasa berdasarkan pendidikan, yaitu variasi bahasa yang terkait dengan

tingkat pendidikan si pengguna bahasa. Misalnya, orang yang hanya mengenyam

pendidikan sekolah dasar akan berbeda variasi bahasanya dengan orang yang lulus

sekolah tingkal atas. Demikian pula, orang lulus pada tingkat sekolah menengah atas

akan berbeda penggunaan variasi bahasanya dengan mahasiswa atau para sarjana.

Page 11: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

g. Variasi bahasa berdasarkan seks

Variasi bahasa berdasarkan seks adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis

kelamin dalam hal ini pria atau wanita. Misalnya, variasi

bahasa yang digunakan o!eh ibu-ibu akan berbeda dengan varisi bahasa yang digunakan

oleh bapak-bapak

h. Variasi bahasa berdasarkan profesi, pekerjaan, atau tugas para penutur Variasi

bahasa berdasarkan profesi adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis profesi,

pekerjaan dan tugas para penguna bahasa tersebut. Misalnya, variasi yang digunakan oleh

para buruh, guru, mubalik, dokter, dan lain sebagninya tentu mempunyai perbedaan

variasi bahasa.

i. Variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan

Variasi bahasa berdasarkan lingkal kebangsawanan adaiah variasi yang lerkail

dengan lingkat dan kedudukan penuliir (kebangsawanan atau raja-raja) dalam

masyarakatnya. Misalnya, adanya perbedaan variasi bahasa yang digunakan oleh raja

(keturunan raja) dengan masyarakat biasa dalam bidang kosa kata, seperti kata mati

digunakan untuk masyarakat biasa, sedangkan para raja menggunakan kata mangkat.

j. Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur

Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur adalah variasi bahasa yang

mempunyai kemiripan dengan variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan hanya

saja tingkat ekonomi bukan mutlak sebagai warisan sebagaimana halnya dengan tingkat

kebangsawanan. Misalnya, seseorang yang mempunyai tingkat ekonomi yang tinggi akan

mempunyai variasi bahasa yang berbeda dengan orang yang mempunyai tingkat ekonomi

lemah. Berkaitan dengan variasi bahasa berdasarkan tingkat golongan, status dan kelas

sosial para penuturnya dikenal adanya variasi bahasa akrolek, basilek, vulgal, slang,

kulokial, jargon, argoi, dan ken. Adapun penjelasan tentang variasi bahasa tersebut

adalah sebagai berikut:

1. akrolek adalah variasi sosial yang dianggap lebih tinggi atau lebih bergengsi

darivariasi sosial lainya;

Page 12: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

2. basilek adalah variasi sosial yang dianggap kurang bergengsi atau bahkan

dipandang rendah;

3. vulgal adalah variasi sosial yang ciri-cirinya tampak pada pemakai bahasa yang

kurang terpelajar atau dari kalangan yang tidak berpendidikan;

4. slang adalah variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia;

5. kolokial adalah variasi sosial yang digunakan dalam percakapan sehari-hari

yang cenderung menyingkat kata karena bukan merupakan bahasa tulis. Misalnya dok

(dokter), prof (profesor), let (letnan), nda (tidak), dll

6. jargon adalah variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh kelompok

social tertentu. Misalnya, para montir dengan istilah roda gila, didongkrak, dll;

7. argot adalah variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh profesi tertentu

dan bersifat rahasia. Misalnya, bahasa para pencuri dan tukang copet kaca mata

artinya polisi;

8. ken adalah variasi sosial yang bernada memelas, dibuat merengek-rengek

penuh dengan kepura-puraan. Misalnya, variasi bahasa para pengemis.

2. Variasi bahasa dari segi pemakaian

Variasi bahasa berkenaan dengan pemakaian atau funsinya disebut fungsiolek

atau register adalah variasi bahasa yang menyangkut bahasa itu digunakan untuk

keperluan atau bidang apa. Misalnya bidang jurnalistik, militer, pertanian, perdagangan,

pendidikan, dan sebagainya. Variasi bahasa dari segi pemakaian ini yang paling tanpak

cirinya adalah dalam hal kosakata. Setiap bidang kegiatan biasanya mempunyai kosakata

khusus yang tidak digunakan dalam bidang lain. Misalnya, bahasa dalam karya sastra

biasanya menekan penggunaan kata dari segi estetis sehingga dipilih dan digunakanlah

kosakata yang tepat.

Page 13: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

Ragam bahasa jurnalistik juga mempunyai ciri tertentu, yakni bersifat sederhana,

komunikatif, dan ringkas. Sederhana karena harus dipahami dengan mudah; komunikatif

karena jurnalis harus menyampaikan berita secara tepat; dan ringkas karena

keterbatasasan ruang (dalam media cetak), dan keterbatasan waktu (dalam media

elektronik). Intinya ragam bahasa yang dimaksud di atas, adalah ragam bahasa yang

menunjukan perbedaan ditinjau dari segi siapa yang menggunakan bahasa tersebut.

3. Variasi bahasa dari segi keformalan

Variasi bahasa berdasarkan tingkat keformalannya, Chaer (2004:700) membagi

variasi bahasa atas lima macam gaya, yaitu:

a. Gaya atau ragam beku (frozen)

Gaya atau ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan

pada situasi-situasi hikmat, misalnya dalam upacara kenegaraan, khotbah, dan sebagai

nya.

b. Gaya atau ragam resmi (formal)

Gaya atau ragam resmi adalah variasi bahasa yang biasa digunakan pada pidato

kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat, dan lain sebagainya.

c. Gaya atau ragam usaha (konsultatif)

Gaya atau ragam usaha atau ragam konsultatif adalah variasi bahasa yang lazim

dalam pembicaraan biasa di sekoiah, rapat-rapat, atau pembicaraan yang berorientasi

pada hasil atau produksi.

d. Gaya atau ragam santai (casual)

Gaya bahasa ragam santai adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi

yang tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau teman karib pada waktu

istirahat dan sebagainya.

Page 14: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

e. Gaya atau ragam akrab (intimate)

Gaya atau ragam akrab adalah variasi bahasa yang biasa digunakan leh para

penutur yang hubungannya sudah akrab. Variasi bahasa ini biasanya pendek-pendek dan

tidak jelas.

f. Variasi bahasa dari segi sarana

Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Misalnya,

telepon, telegraf, radio yang menunjukan adanya perbedaan dari variasi bahasa yang

digunakan. salah satunya adalah ragam atau variasi bahasa lisan dan bahasa tulis yang

pada kenyataannya menunjukan struktur yang tidak sama.

VARIASI DAN RAGAM BAHASA

1.VARIASI BAHASA

     Variasi atau ragam bahasa merupakan bahasan pokok dalam studi sosiolinguistik.

Bahasa itu menjadi beragam dan bervariasi bukan hanya penuturnya yang tidak homogen

tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam.

Berdasarkan penggunanya berarti, bahasa itu digunakan untuk apa, dalam bidang apa, apa

jalur dan alatnya, dan bagaimana situasi keformalannya. Adapun penjelasan variasi

bahasa tersebut adalah sebagai berikut:

Variasi bahasa dari segi penutur

a. Variasi bahasa idioiek

Variasi bahasa idioiek adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan. Menurut konsep

idioiek. setiap orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-masing.

b. Variasi bahasa dialek

Variasi bahasa dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya

relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Umpamanya, bahasa

Jawa dialek Bayumas, Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya.

Page 15: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

c. Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal

Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang digunakan oleh

sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya, variasi

bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun lima puluhan,

dan variasi bahasa pada masa kini.

d. Variasi bahasa sosiolek

Variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para

penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya,

seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial

ekonomi, dan lain scbagainya.

e. Variasi bahasa berdasarkan usia

Variasi bahasa berdasarkan usia yaitu varisi bahasa yang digunakan berdasarkan tingkat

usia. Misalnya variasi bahasa anak-anak akan berbeda dengan variasi remaja atau orang

dewasa.

f. Variasi bahasa berdasarkan pendidikan

Variasi bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna bahasa. Misalnya,

orang yang hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar akan berbeda variasi bahasanya

dengan orang yang lulus sekolah tingkal atas. Demikian pula, orang lulus pada tingkat

sekolah menengah atas akan berbeda penggunaan variasi bahasanya dengan mahasiswa

atau para sarjana.

g. Variasi bahasa berdasarkan seks

Variasi bahasa berdasarkan seks adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis kelamin

dalam hal ini pria atau wanita. Misalnya, variasi

bahasa yang digunakan o!eh ibu-ibu akan berbeda dengan varisi bahasa yang digunakan

oleh bapak-bapak.

Page 16: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

h. Variasi bahasa berdasarkan profesi, pekerjaan, atau tugas para penutur

Variasi bahasa berdasarkan profesi adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis

profesi, pekerjaan dan tugas para penguna bahasa tersebut. Misalnya, variasi yang

digunakan oleh para buruh, guru, mubalik, dokter, dan lain sebagninya tentu mempunyai

perbedaan variasi bahasa.

i. Variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan

Variasi bahasa berdasarkan lingkal kebangsawanan adaiah variasi yang lerkail dengan

lingkat dan kedudukan penuliir (kebangsawanan atau raja-raja) dalam masyarakatnya.

j. Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur

Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur adalah variasi bahasa yang

mempunyai kemiripan dengan variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan hanya

saja tingkat ekonomi bukan mutlak sebagai warisan sebagaimana halnya dengan tingkat

kebangsawanan.

2. RAGAM BAHASA

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda

menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang

dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).

Ragam bahasa dapat timbul karena adanya kegiatan interaksi sosial yang

dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh

para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi atau ragam bahasa ini ada dua

pandangan yaitu :

1. Variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan

keragaman fungsi bahasa itu

2. Variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam

kegiatan masyarakat yang beraneka raga.

Page 17: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa

Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak

baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi

digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di

pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

Bahasa Indonesia memiliki banyak sekali ragamnya, hal ini dikarenakan bahasa

Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya, antara

lain :

1. Ragam bahasa berdasarkan waktu penggunaan

a. Ragam bahasa Indonesia lama

Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai

dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia lama masih

dipengaruhi oleh bahasa Melayu . Bahasa Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa

Indonesia. Alasan Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia :

1) Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca,

2) Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa,

3) Keikhlasan suku daerah lain ,dan

4) Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan

b. Ragam bahasa Indonesia baru

Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah

Pemuda pada 28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan

Page 18: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa

Indonesia.

2. Ragam bahasa berdasarkan pokok pembicaraannya / bidang

a. Ragam bahasa undang-undang

Ragam bahasa yang digunakan pada undang-undang yang berlaku untuk hukum

Indonesia.

b. Ragam bahasa jurnalistik

Ragam bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita, disebut juga bahasa

komunikasi massa yakni bahasa yang digunakan dalam komunikasi melalui media massa.

Ciri utama dari ragam bahasa jurnalistik adalah komunikatif dan spesifik.

c. Ragam bahasa ilmiah

Ragam bahasa yang harus memenuhi syarat diantaranya benar (menurut kaidah

bahasa Indonesia baku), logis, cermat , dan sistematis.

Ciri bahasa indonesia ragam ilmiah :

1) Bahasa Indonesia ragam baku

2) Pengunaan kalimat efektif

3) Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda

Page 19: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

4) Pengunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan

istilah yang bermakna kias

5) Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan

6) Adanya keselarasan dan keruntutan antar proposisi dan antar alinea

d. Ragam bahasa sastra

Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa sastra banyak mengunakan

kalimat yang tidak efektif. Pengambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata

bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar

tercipta pencitraan di dalam imajinasi pembaca.

e. Ragam bahasa bidang-bidang tertentu

Ragam bahasa ini digunakan pada bidang-bidang tertentu seperti transportasi,

komputer, ekonomi, hukum, dan psikologi. Contoh : diagnosis, USG dipakai dalam

bidang kedokteran

3. Ragam bahasa berdasarkan media pembicaraan

a. Ragam bahasa lisan

Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang diucapkan oleh pemakai bahasa. Dalam

ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa

Page 20: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka,

gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

Ciri-ciri ragam bahasa lisan :

1) Memerlukan kehadiran orang lain

2) Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap

3) Terikat ruang dan waktu

4) Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

Ragam bahasa lisan meliputi :

1) Ragam bahasa cakapan

Ragam bahasa yang digunakan saat berbicara dengan teman, berbicara dengan orang

lain yang lebih muda atau berbicara tidak resmi.

2) Ragam bahasa pidato

Ragam bahasa yang digunakan untuk berpidato.

3) Ragam bahasa kuliah

Ragam bahasa yang digunakan saat perkuliahan, misalnya saat mahasiswa berbicara

dengan dosen.

4) Ragam bahasa panggung

Ragam bahasa yang digunakaan saat pentas untuk menghibur orang lain.

Kelebihan :

1) Lebih jelas karena pembicara menggunakan tekanan dan gerak anggota badan, sehingga

pendengar lebih mudah mengerti

2) Pembicara dapat langsung melihat ekspresi pendengar

3) Lebih bebas dalam mengungkapkan sesuatu

Kelemahan :

1) Pembicara sering mengulangi kalimat yang telah diucapkan

2) Pendengar belum tentu mendengar jelas apa yang dikatakan pembicara

3) Tidak semua orang bisa menyampaikan sesuatu dengan baik secara lisan

Page 21: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

Contoh : pidato, presentasi

b. Ragam bahasa tulis

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan

dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara

penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam

ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk

kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan

penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :

1) Tidak memerlukan kehadiran orang lain;

2) Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap;

3) Tidak terikat ruang dan waktu;

4) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Ragam bahasa tulis meliputi :

1) Ragam bahasa teknis

Ragam bahasa yang memperhatikan teknis atau cara penulisan.

2) Ragam bahasa undang-undang

Ragam bahasa menggunakan bahasa yang resmi.

3) Ragam bahasa catatan

Ragam bahasa yang singkat untuk mengingatkan sesuatu.

4) Ragam bahasa surat

Ragam bahasa untuk menyampaikan suatu informasi.

Kelebihan :

1) Informasi yang disajikan dapat dikemas di dalam media cetak

2) Dapat menambah kosa kata

Page 22: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

Kelemahan :

1) Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti

kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.

2) Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya

bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.

Contoh : buku-buku pelajaran, majalah, koran, dll.

4. Ragam bahasa berdasarkan situasi

a. Ragam bahasa resmi

Ciri-ciri ragam bahasa resmi :

1) Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;

2) Menggunakan imbuhan secara lengkap ;

3) Menggunakan kata ganti resmi ;

4) Menggunakan kata baku ;

5) Menggunakan EYD ;

6) Menghindari unsur kedaerahan .

b. Ragam bahasa tidak resmi

Ciri-ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa resmi. Ragam

bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak normal .

Page 23: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

c. Ragam bahasa akrab

Penggunaan kalimat-kalimat pendek merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-

kalimat pendek ini menjadi bermakna karena didukung oleh bahasa nonverbal seperti

anggukan kepala , gerakan kaki dan tangan tangan,atau ekspresi wajah.

d. Ragam bahasa konsultasi

Ketika kita mengunjunggi seorang dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah

ragam bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa

resmi yang digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi.

5. Ragam bahasa berdasarkan penutur

a. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek)

Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa.

BahasaIndonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan

bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-

masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda.

b. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan

berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal

dari bahasa asing, misalnyafitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang

tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm,

pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa,

misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata

dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.

Page 24: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

c. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur

Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika

lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi,

akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis

juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang

bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara

penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi

atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan

makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat

keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

PENGGUNAAN BAHASA

Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai

dengan situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, dan

ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia

(seperti: sesuai dengan kaidah ejaan,  istilah, dan tata bahasa).

RAGAM BAHASA

Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda

dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa

berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk

variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slangdan argot, sering

dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya

kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.

                1.       RAGAM BAHASA LISAN 

Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan

fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa,

kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi

rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

Page 25: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

Ciri-ciri ragam bahasa lisan :

1. Memerlukan kehadiran orang lain

2. Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap

3. Terikat ruang dan waktu

4. Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.

Adapun kelebihan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:

1. Dapat disesuaikan dengan situasi.

2. Faktor  efisiensi.

3. Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain

berupa tekan dan gerak anggota badan agar pendengar mengerti apa yang

dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara.

4. Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar

terhadap apa yang dibicarakannya.

5. Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas

pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.

6. Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan

penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif.

Sedangkan kelemahan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:

1. Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan

terdapat frase-frase sederhana.

2. Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.

3. Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan secara baik.

4. Aturan-aturan bahasa yang dilakukan seringkali menggunakan

ragam tidak formal.

Contoh Ragam bahasa lisan

         1.      Putri bilang kita harus pulang

         2.      Ayah lagi baca koran

         3.      Saya tinggal di Bogor

Page 26: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

               2.       RAGAM BAHASA TULIS

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan

huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara

penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam

ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk

kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan

penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Cirri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut:

1. Tidak memerlukan kehadiran orang lain.

2. Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.

3. Tidak terikat ruang dan waktu

4.  Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Sama halnya dengan ragam bahasa lisan, ragam bahasa tulis juga memiliki kelemmahan

dan kelebihan. Adapun kelebihan dari ragam bahasa tulis diantaranya:

1.      Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang

menarik dan menyenangkan.

2.      Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.

3.       Sebagai sarana memperkaya kosakata.

4.     Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau

mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.

Sedangkan kelemahan dari ragam bahasa tulis siantaranya sebagai berikut:

1.       Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada

akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.

2.      Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti

kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.

3.        Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu

dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.

Page 27: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

Contoh Ragam bahasa tulis

           1.      Putri mengatakan bahwa kita harus pulang

           2.      Ayah sedang membaca koran

           3.       Saya bertempat tinggal di Bogor

Ragam Bahasa Fungsional

Ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan

tertentu lainnya. Ragam fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan

penggunaannya.

1. Ragam Bahasa Bisnis

Ragam bahasa bisnis adalah ragam bahasa yang digunakan dalam berbisnis, yang biasa

digunakan oleh para pebisnis dalam menjalankan bisnisnya.

Ciri-ciri ragam bahasa bisnis :

a. Menggunakan bahasa yang komunikatif

b. Bahasanya cenderung resmi

c. Terikat ruang dan waktu

d. Membutuhkan adanyaorang lain

2. Ragam Bahasa Hukum

Ragam bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan bahasanya khas

dalam dunia hokum, mengingat fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh

karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah

bahasa Indonesia.

Ciri-ciri ragam bahasa hukum :

a. Mempunyai gaya bahasa yang khusus

b. Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan

c. Objektif dan menekan prasangka pribadi

d. Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang diselidiki

untuk menghindari kesimpangsiuran

Page 28: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

e. Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensadsi

3. Ragam Bahasa Sastra

Ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang banyak menggunakan kalimat tidak

efektif. Penggambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi

sering dipakai dalam ragam bahasa sastra.

Ciri-ciri ragam bahasa sastra :

a. Menggunakan kalimat yang tidak efektif

b. Menggunakan kata-kata yang tidak baku

c. Adanya rangkaian kata yang bermakna konotasi

CIRI-CIRI RAGAM BAHASA BERDASARKAN SITUASI

(VARIASI REGIONAL, VARIASI SOSIAL, DAN STUDI VARIASI)

  Variasi bahasa dipandang sebagai suatu fenomena kebahasaan yang memiliki dua

sisi. Dari sisi internal, variasi dianggap sebagai suatu varian yang tidak memberi

pengaruh. Sementara dari sisi lainnya yaitu sudut sosiolinguistik, variasi ”dicurigai”

karena mengandung makna tertentu.

Pada tulisan ini akan dijelaskan tentang variasi bahasa yang mencakup regional dan

variasi sosial. Selain itu dijelaskan beberapa studi tentang variasi bahasa.

B.  Variasi Bahasa

Variasi bahasa merupakan pokok bahasan dalam studi sosiolinguistik, sehingga

Kridalaksana (1974, dalam Chaer dan Agustina 2004:61) mendefinisikan sosiolinguistik

sebagai cabang linguistik yang menjelaskan ciri-ciri variasi bahasa dan menetapkan

korelasi ciri-ciri bahasa tersebut dengan ciri-ciri sosial kemasyarakatan.

Page 29: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

1. Jenis Variasi Bahasa

Wardhough (1990:127) membedakan variasi bahasa menjadi variasi regional dan variasi

sosial. Kedua variasi bahasa tersebut akan dijelaskan berikut ini.

1. Variasi Regional

Di masa lampau ketika teknologi komunikasi dan perkembangan media masa belum

semaju sekarang, orang dapat menyaksikan betapa gunung dan sungai memisahkan

kelompok-kelompok manusia yang menyebabkan munculnya perubahan-perubahan

bahasa. Misalnya di Inggris pada pengucapan kata-kata bahasa Inggris oleh orang-orang

London, Manchester, dan Hyde. Kata ’brush’ orang London mengucap [brLs], orang

Manchester mengucapkan [bras], dan orang Hyde mengucapkan [brais]. Di Indonesia

misalnya kata cengkeh, orang Batak Karo menyebut singke, orang Minangkabau

menyebut cangkeh, orang Lampung menyebut cangkih, orang Madura menyebut cengke,

dan orang Flores menyebut singke (Wijayakusuma, 1996:35)

Contoh-contoh di atas membuktikan bahwa karena rintangan geografis seperti gunung

dan sungai, bahasa yang tadinya merupakan satu alat komunikasi bersama yang seragam

antar kelompok mengalami perubahan sebagai akibat dari perpindahan kelompok-

kelompok manusia itu dari lokasi yang satu ke lokasi yang lain. variasi bahasa yang

disebabkan oleh faktor-faktor geografis ini menciptakan bahasa baru yang mungkin

masih dipahami oleh semua kelompok penuturnya, namun telah mengalami berbagai

perubahan. Bahasa baru ini disebut dialek.

 

b.  Variasi Sosial

Kehidupan sosial dalam masyarakat sangat mempengaruhi tingkah laku berbahasa.

Kedudukan sosial atau kelas sosial mengacu kepada golongan masyarakat yang

mempunyai kesamaan tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi, pekerjaan,

pendidikan, kedudukan, kasta dan sebagainya.

Page 30: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

Seorang individu mungkin mempunyai status sosial yang lebih dari satu. Misalnya si A

adalah seorang guru yang suaminya seorang pejabat. Jika dia seorang guru PNS, dia

masuk ke dalam kelas pegawai negeri dan juga masuk ke dalam kelas istri pejabat. Ketika

dia berkomunikasi dengan sesama PNS, bahasa yang digunakannya akan berbeda ketika

dia berkomunikasi dengan teman-temannya sesama istri pejabat. Variasi ini

menyebabkan munculnya ragam-ragam khusus yang lazim dituturkan oleh masing-

masing kelompok tersebut yang dinamakan sosiolek.

Dalam pengkajian sosiolek ditemukan beberapa istilah yang menunjukkan adanya variasi

tertentu yang menghasilkan ragam-ragam bahasa tertentu pula. Istilah yang terkait

dengan sosiolek adalah (1) akrolek, (2) basilek, (3) vulgar, (4) slang, (5) kolokial, (6)

jargon, (7) argot, dan (8) ken (Nursaid dan Maksan, 2002:177).

Akrolek adalah ragam bahasa sosial yang dianggap lebih tinggi atau lebih bergengsi

daripada ragam sosial lainnya. Basilek adalah ragam bahasa sosial yang dianggap sebagai

ragam yang kurang bergengsi atau dipandang rendah. Vulgar adalah variasi sosial yang

digunakan oleh kelompok yang kurang terpelajar atau kurang

berpendidikan. Slang adalah variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia. Slang

bersifat temporal karena slang pada suatu saat yang akan dilupakan dan muncul slang lain

yang lebih baru. Pemakai slang kebanyakan adalah golongan remaja. Kolokial adalah

variasi bahasa yang dipergunakan dalam percakapan sehari-hari. Ragam kolokial tidak

digunakan dalam bahasa tulis. Jargon adalah variasi sosial yang digunakan secara

terbatas oleh kelompok sosial tertentu. Ungkapan dalam bahasa jargon kurang dipahami

oleh kelompok luar namun tidak bersifat rahasia. Umpamanya bidang kedokteran, politik

dan ekonomi. Argot adalah variasi sosial yang digunakan secara terbatas pada profesi

tertentu dan bersifat rahasia. Contoh argot dalam masyarakat Indonesia adalah bahasa

kaum atau kelompok waria. Ken adalah variasi sosial tertentu yang bernama memelas,

dibuat-buat, merengek-rengek, dan penuh kepura-puraan, biasanya digunakan oleh para

pengemis.

 

Page 31: Variasi Bahasa Dan Ragam Bahasa Dalam Sosiolinguistik

1. Studi Variasi Bahasa

Contoh penelitian variasi bahasa adalah penelitian yang dilakukan oleh Lili Suryani

(2001) yang berjudul Register Bahasa Waria di Kota Padang (Suatu Tinjauan

Deskriptif). Berdasarkan penelitiannya, Lili Suryani menyimpulkan bahwa bentuk

register yang dipakai di kalangan waria adalah (1) mempunyai bentuk kosakata yang khas

(berasal dari bahasa Indonesia dan bahasa asing), (2) dalam bentuk kata, terjadi pada

suku kata terakhir dengan cara memutarbalikkan susunan suku kata, dan ada yang

ditambah dengan fonem tertentu, dihilangkan fonemnya, atau kombinasi keduanya, dan

(3) makna kosakata mengalami dua perubahan, yaitu perubahan makna kata tersebut

tidak berubah dari makna dasarnya, dan jenis perubahan makna terjadi karena terdapat

nilai rasa penghalusan.

Penutup

Perbedaan geografis dan status sosial menyebabkan munculnya variasi bahasa. Kondisi

greografis yang memisahkan kelompok masyarakat menyebabkan perubahan bahasa yang

digunakan yang disebut dialek. Status atau kelas sosial yang berbeda juga menghasilkan

perbedaan bahasa yang disebut sosialek.

Penelitian tentang sosiolinguistik khususnya variasi bahasa adalah salah satu penelitian

yang sangat menarik untuk diteliti. Walaupun telah banyak dilakukan penelitian baik di

dalam maupun di luar negeri tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan penelitian

selanjutnya