value for money - akutansi sektor publik

21
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK KELOMPOK 4 5H/AKUNTANSI 2012

description

 

Transcript of value for money - akutansi sektor publik

Page 1: value for money - akutansi sektor publik

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKKELOMPOK 45H/AKUNTANSI2012

Page 2: value for money - akutansi sektor publik

Loading…

Page 3: value for money - akutansi sektor publik

VALUE FOR MONEY AUDIT

Page 4: value for money - akutansi sektor publik

LATAR BELAKANG

Untuk menjalani dilakukannya pertanggung jawaban publik oleh lembaga-lembaga pemerintah maka di perlukan perluasan sistem pemeriksaan , tidak sekedar conventional audit, namun perlu juga dilakukan value for money audit ( VFM audit ) .

Dalam pemeriksaan yang konvensional , lingkup pemeriksaan hanya sebatas audit terhadap keuangan dan kepatuhan ( financial and compliance audit) , sedangkan dalam pendekatan baru ini selain audit keruangan dan kepatuhan juga perlu dilakukan audit kinerja ( performance audit ).

Page 5: value for money - akutansi sektor publik

POKOK PEMBAHASAN

1. Karakteristik value of money audit2. Audit ekonomi dan efisiensi 3. Audit Efektifitas 4. Standar akuntansi pemerintahan (1995)5. Audit kinerja pemerintah daerah dalam konteks OTDA

Page 6: value for money - akutansi sektor publik

a. KARAKTERISTIK VALUE FOR MONEY AUDIT

Audit kinerja yang meliputi audit ekonomi, efesiensi,dan efektivitas,pada dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya.

Pada audit keungan dan audit kinerja , tidak terdapat perbedaan definisi yang tajam karena definisi dalam audit keuangan adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh danmengevaluasi bukti secara obyektif mengenai asersi atas tindakan dan kejadian mengkomonikasikan kepada pihak-pihak penggunaan laporan tersebut.

Page 7: value for money - akutansi sektor publik

Definisi audit kinerja adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif , agar dapat melakukan penilaian secara independen atas ekonomi dan efesiesi oprasi ,efektivitas dalam pencapaian hasil yang tetapkan sebelumnya, serta mengkomunikasikan hasilnya kepaeda pihak-pihak pengguna laporan tersebut .

Dalam audit konvensional auditor hanya memberikan opini sedangkan dalam audit VFM selain opini meneyertakan pula rekomendasi untuk perbaikan dimasa mendatang

Page 8: value for money - akutansi sektor publik

b. AUDIT EKONOMI DAN EFISIENSI

Audit ekonomi dapat dilihat dari tujuan adanya audit ekonomi sbb:1.Apakah suatu entitas telah memperoleh, melindungi, dan menggunakan sumber dayanya (seperti karyawan, gedung, ruang dan peralatan kantor) secara ekonomis dan efisiensi .

2.Penyebab terjadinya praktik-praktik yang tidak

ekonomis atau tidak efisiensi termasuk ketidakmampuan organisasi dalam mengelola sistem informasi prosedur administrasi,dan struktur organisasi.

Page 9: value for money - akutansi sektor publik

Secara lebih spesifik,the general office standards(1994) menegaskan bahwa audit ekonomi dan efisiensi dilakukan dengan mempertimbangkan apakah entitas yang diaudit telah;1.Mengikuti ketentuan pelaksanaan pengadaan yang sehat

2. Melakukan pengadaan sumber daya (jenis,mutu,dan jumlah)sesuai dengan kebutuhan terendah.

3. Melindungi dan memelihara semua sumber daya secara memadai

4. Menghindari duplikasi pekerjaan/kegiatan yang tanpa tujuan atau kurang jelas tujuannya

Page 10: value for money - akutansi sektor publik

5. Menghindari adanya pengangguran sumber daya atau jumlah pegawai yang berlebihan

6. Menggunakan prosedur kerja yang efisien

7. Menggunakan sumber daya(staf,peralatan dan fasilitas)yang minimum dalam menghasilkan atau menyerahkan barang/jasa Dengan kuantitas dan kualitas yang tepat

8. Mematuhi persyaratan,peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan memperolehan,pemeliharaan,dan penggunaan sumber daya Negara

9. Melaporkan ukuran yang sah dan dapat di pertanggungjawabkan mengenai kehematan dan efisiensi.

Page 11: value for money - akutansi sektor publik

Prosedur untuk melakukan audit ekonomi dan efisiensi sama dengan jenis audit yang lainnya. Secara umum tahapan-tahapan atau yang dilakukan meliputi:

1. Perencanaan audit2. Mereview sistem akuntansi dan pengendalian interen 3. Menguji sistem akuntasi dan pengendalian interen4. Melaksanakan audit5. Pemberian opini 6. Menyampaikan laporan

Page 12: value for money - akutansi sektor publik

c. AUDIT EFEKTIVITAS

Menurut Audit Commission (1986), efektivitas berarti menyediakan jasa-jasa yang benar sehingga memungkinkan pihak yang berwenang untuk mengimplementasikan kebijakan dan tujuannya.

Audit efektivitas (audit program) bertujuan untuk menentukan: (1) tingkat pencapaian hasil atau manfaat (2) kesesuaian hasil dengan tujuan (3) apakah entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternative lain yang memberikan hasil yang sama dengan biaya yang paling mudah.

Page 13: value for money - akutansi sektor publik

Pada audit kinerja, kegiatan pemeriksaan pengelolaan organisasi sektor public terutama didasarkan pada tiga elemen utama, yaitu: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

Page 14: value for money - akutansi sektor publik

Value for money audit secara umum mempunyai tiga kategori kegiatan yaitu: 1) “Byproduct” VFMwork, 2) an “ArrangementReview”, dan 3) Performance Review.

Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam audit kinerja dan fungsi yang terjadi diantara pihak-pihak tersebut ,dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 15: value for money - akutansi sektor publik

Sebagaimana profesi dibidanng lainnya, untuk menjadi seorang auditor sektor public diperlakukan beberapa syarat, yaitu: 1. Dapat melakukan pemeriksaan audit (kemampuan)2. Memiliki kode etik sebagai auditor3. Melakukan audit dengan baik dan dapat mempertanggung jawabkan

Page 16: value for money - akutansi sektor publik

d. STANDART AUDIT PEMERINTAHAN (SAP) TAHUN

1995 Standar-standar yang menjadi pedoman dalam audit

kinerja terhadap lembaga pemerintah menurut Standar Audit Pemerintah adalah sebagai berikut :1. Standar umum2. Standar Pekerjaan Lapangan Audit Kinerja 3.  Standar Pelaporan Audit Kinerja

Page 17: value for money - akutansi sektor publik

e. AUDIT KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM KONTEKS OTONOMI DAERAH

Terdapat tiga aspek utama yang mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance), yaitu pengawasan,pengendalian,dan pemeriksaan. 1.Pengawasan mengacu pada tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak di luar eksekutif (yaitu masyarakat dan DPR/DPRD) untuk turut mengawasi kinerja pemerintahan. 2. Pengendalian (control) adalah mekanisme yang dilakukan oleh eksekutif (pemerintah) untuk menjamin dilaksanaannya sistem dan kebijakan manajemen sehingga tujuan organisasi tercapai.3. Pemeriksaan (audit) agar kinerja pemerintah sesuai dengan yg telah ditentukan

Page 18: value for money - akutansi sektor publik

Pada tataran teknis aplikatif juga berbeda, pengawasan oleh DPR/DPRD dilakukan pada tahap awal. Pengendalian dilakukan terutama pada tahap menengah (operasionalisasi anggaran), yaitu1.level pengendalian manajemen (management control) 2. pengendalian dan tugas (task control), sedangkan pemeriksaan dilakukan pada tahap akhir. Objek yang diperiksa berupa1.kinerja anggaran (anggaran policy),2.laporan pertanggung jawaban keuangan yang terdiri atas laporan dan nota perhitungan APBN/APBD,neraca, dan laporan aliran kas.

Page 19: value for money - akutansi sektor publik

KESIMPULAN

Kinerja suatu organisasi di nilai baik jika organisasi yang bersangkutan mampu melaksanakan tugas-tugas dakam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan pada setandar yang tinggi dengan biaya yang rendah.Secara teknis kinerja yang baik pada suatu organisasi dicapai ketika administrasi dan penyedian jasa oleh organisasi yang bersangkutan di lakukan pada tingkat yang ekonomis, efisien, dan efektif.

Page 20: value for money - akutansi sektor publik

SARAN

Pengawasan oleh DPR/DPRD dan masyarakat tersebut harus sudah dilakukan sejak tahap perencanaan, tidak hanya pada tahap pelaksanaan dan pelaporan saja. Apabila DPR/DPRD lemah dalam tahap perencanaan, maka sangat mungkin pada tahap pelaksanaan akan mengalami banyak penyimpangan. Akan tetapi, harus dipahami bahwa pengawasan DPR/DPRD terhadap eksekutif adalah pengawasan terhadap kebijakan (policy) yang digariskan, bukan pemeriksaan. Fungsi pemeriksaan hendaknya diserahkan kepada lembaga pemeriksa yang memiliki otoritas dan keahlian profesional, misalnya BPK,BPKP, atau akuntan publik yang independen. Jika DPR/DPRD menghendaki, dewan dapat meminta BPK atau auditor independen lainnya untuk melakukan pemeriksaan terhadap kinerja keuangan eksekutif.

Page 21: value for money - akutansi sektor publik