VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel...

83
VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC)- DENSITOMETRI PADA PENETAPAN KADAR KAFEIN DALAM KOPI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh: Ariel Stanley NIM: 158114055 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel...

Page 1: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC)-

DENSITOMETRI PADA PENETAPAN KADAR KAFEIN DALAM

KOPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Ariel Stanley

NIM: 158114055

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

i

VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY

(TLC)-DENSITOMETRI PADA PENETAPAN KADAR

KAFEIN DALAM KOPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Ariel Stanley

NIM: 158114055

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang selalu merancang

hal indah diluar ekspektasiku, yang selalu menyediakan hal-hal luar biasa yang

tidak pernah dilihat, didengar maupun timbul dari dalam hati. Kepada Papi,

Mami, dan Adik sebagai bentuk pencapaian atas doa dan dukungan. Kepada

keluarga dan sahabat setia yang selalu mendukung. Serta almamater Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

vi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

berkat dan karunia-Nya sehingga penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul

“Validasi Metode Thin-Layer Chromatography (TLC)-Densitometri pada

Penetapan Kadar Kafein dalam Kopi” dapat selesai dengan baik. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di

Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Selama proses penelitian berlangsung hingga selesai penulis mendapat

banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Christine Patramurti, M.Si., Apt. selaku Ketua Program Studi Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus selaku dosen

pembimbing yang telah bersedia membimbing dengan kesabaran, dukungan,

arahan, serta saran selama proses penelitian hingga berakhirnya skripsi.

3. Bapak Maywan Hariono, M.Sc., Ph.D., Apt.selaku dosen penguji untuk segala

masukan, kritik, dan saran hingga skripsi tersusun.

4. Bapak Michael Raharja Gani M.Farm., Apt. selaku dosen penguji untuk untuk

segala masukan, kritik, dan saran hingga skripsi tersusun.

5. Ibu Rita Suhadi M.Si., Apt. selaku Dosen Pembimbing Akademik atas

bimbingannya selama ini.

6. Ibu Damiana Sapta Candrasari S.Si. M.Sc. selaku Kepala Penanggung jawab

Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan izin penggunaan

laboratorium untuk kepentingan penelitian.

7. Laboran Mas Bimo, Pak Kayat, Pak Parlan yang baik hati membantu,

menemani, dan mendukung proses penelitian di laboratorium.

8. Keluarga tercinta Papi Arifin, Mami Kardia Sofia, dan Adik Kezia yang selalu

memberikan dukungan dan doa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

vii

9. Rekan penelitian Cinna Cindy dan Galung Istri Setyoningsih, untuk dukungan,

pengertian, dan bantuan sehingga mampu melewati suka-duka proses penelitian

untuk menyelesaikan skripsi.

10. Seluruh teman-teman FSMB 2015 dan teman-teman PH Foundation yang selalu

mendorong, mendukung, memotivasi dan membantu dalam suka dan duka, serta

pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................... v

PRAKATA ....................................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

INTISARI ......................................................................................................... xii

ABSTRACT ....................................................................................................... xiii

PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

METODE PENELITIAN .................................................................................. 3

HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 9

KESIMPULAN ................................................................................................ 18

SARAN ............................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 19

LAMPIRAN ..................................................................................................... 21

BIOGRAFI PENULIS ...................................................................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

x

DAFTAR TABEL

Tabel I. Nilai recovery yang diterima untuk berbagai konsentrasi sampel .......... 8

Tabel II. Nilai presisi yang diharapkan untuk bermacam konsentrasi sampel ..... 8

Tabel III. Data resolusi kafein ........................................................................... 12

Tabel IV. Data perolehan AUC dari enam seri baku kafein ............................... 14

Tabel V. Data akurasi dan presisi larutan seri baku kafein ................................. 16

Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ............................. 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur kafein dan auksokrom-kromofor ........................................ 10

Gambar 2. Spektrum serapan seri baku kafein konsentrasi 200, 250, 300, 350,

400, dan 450ppm .............................................................................................. 11

Gambar 3. Kromatogram kafein pada larutan baku 150ppm (a), sampel kopi

tanpa adisi baku (b), dan sampel kopi dengan adisi baku kafein 150ppm (c) ...... 13

Gambar 4. Kurva hubungan antara konsentrasi kafein dengan respon (AUC) .... 15

Gambar 5. Kurva hubungan antara konsentrasi kafein dengan respon (AUC) .... 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Sertifikat analisis standar kafein .................................................... 21

Lampiran 2. Kemasan sampel kopi bubuk ......................................................... 22

Lampiran 3. Contoh perhitungan konsentrasi larutan kafein .............................. 24

Lampiran 4. Spektrum panjang gelombang kafein ............................................. 25

Lampiran 5. Hasil kromatogram kurva baku 3x replikasi................................... 27

Lampiran 6. Kromatogram seri baku kafein – linearitas .................................... 38

Lampiran 7. Kromatogram seri baku kafein – akurasi dan presisi ...................... 42

Lampiran 8. Kromatogram adisi baku kafein (replikasi 9x) – presisi dan

akurasi .............................................................................................................. 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

xiii

INTISARI

Kafein atau 1,3,7-trimetilksantin adalah senyawa alkaloid yang ditemukan

dalam tanaman kopi, teh, yerba mate, dsb. Kafein dapat meningkatkan kinerja,

kewaspadaan, dan kinerja seseorang. Namun penggunaan kafein berlebihan yakni,

≥200mg dapat menyebabkan insomnia, sakit kepala, gugup, sehingga diperlukan

penetapan kadar kafein pada kopi. Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi

metode TLC-Densitometri pada penetapan kadar kafein dalam kopi bubuk murni.

Penelitian ini bersifat non-eksperimental deskriptif.

Metode yang digunakan yaitu Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-Densitometri

dengan menggunakan fase diam silika gel 60 GF254, komposisi fase gerak metanol:

etil asetat: ammonia 25% (13:77:10), volume yang dianalisis 2µL, dan panjang

gelombang pengamatan 275nm.

Parameter validasi metode yang digunakan pada penelitian meliputi

selektivitas, linearitas dan rentang, akurasi, dan presisi. Hasil yang diperoleh

menunjukkan hasil selektivitas yang baik dengan nilai resolusi (Rs) 4,545 pada

sampel kopi, dan 5,400 pada sampel kopi dengan penambahan baku kafein

(150ppm) serta linearitas yang baik dengan nilai koefisien korelasi (r) 0,9980. Nilai

akurasi dan koefisien variasi yang baik untuk baku kafein pada konsentrasi 350 ppm

dan 450 ppm secara berturut-turut adalah 10,943; 3,1554% dan 15,925; 3,6898%.

Rentang pengukuran pada konsentrasi 150-750 ppm. Berdasarkan hasil tersebut,

maka metode ini memiliki validitas yang baik untuk penetapan kadar kafein dalam

kopi bubuk.

Kata kunci: kafein, kopi, thin layer chromatography, densitometri, validasi metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

xiv

ABSTRACT

Caffeine also known as 1,3,7 trimethylxanthine is an alkaloid compound

that can be found in coffee, tea, and yerba mate plant. Caffeine in body has effect

in enhancing both performance and allertness. The excessive intake of caffeine

more than 200mg/day would cause many effect such as insomnia, headache, and

nervous. So, it is necessary to determine caffeine concentration in coffee. This study

aims to validate the Thin-Layer Chromatography-Densitometry method to

determine caffeine concentration in coffee powder.

This is non-experimental descriptive research using TLC-Densitometry

method by using silica gel 60 GF254 as stationary phase, methanol-ethyl acetate-

ammonia 25% (13:77:10) as the mobile phase, sample volume 2µL, solvent front

within 75mm and wavelength detection at 275nm.

Validity parameter is defined basing on selectivity, linearity and range,

accuracy, and precission. The result shows that the method has good selectivity with

the resolution (Rs) of coffee sample was 4,545 and coffee sample with caffeine

addition (150ppm) was 5,400, a good linearity with coefficient correlation (r)

0,9980. Recovery value and coefficient variation of caffeine standard at the

concentration 350 ppm and 450 ppm were 10,943; 3,1554% and 15,925; 3,6898%

respectively. The series of standard curve concentration was within 150-750 ppm.

In conclusion, this method is valid to determine caffeine concentration in coffee

powder.

Keyword: caffeine, coffee, thin layer chromatography, densitometry, validation

method.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

1

PENDAHULUAN

Kopi adalah tumbuhan yang hidup di tempat tropis dan subtropis, terlebih

pada bagian ekuator dengan kondisi ketinggian di antara 200-2000 meter pada suhu

18-22℃. Ada banyak jenis spesies kopi, contohnya yang terkenal adalah kopi

arabika (Coffea arabica L.) dan kopi robusta (Coffea robusta L.) (Patay, Bencsik,

Papp, 2016).

Kopi mengandung senyawa alkaloid kafein, serta beberapa antioksidan.

Kafein atau 1,3,7-trimethylxanthine terdapat di lebih dari 60 spesies tanaman

subtropis seperti pada teh, biji kakao, kopi, dan tanaman yerba mate. Secara

farmakologis kafein diketahui dapat mengatasi berbagai penyakit seperti asma,

hidung tersumbat, serta pusing atau sakit kepala (Preedy, 2012). Kafein juga

diketahui dapat meningkatkan daya ingat, meningkatkan tingkat kewaspadaan,

serta memperbaiki suasana hati/psikorelaksan (Alsunni, 2015). Oleh karena itu kopi

banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, bukan hanya sekedar minuman, tapi guna

mendapatkan efek yang membantu mengoptimalkan produktivitas sehari-hari.

Ketentuan kandungan kafein diatur oleh pemerintah dalam sebuah

Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No.

HK.00.05.23.3644. Di dalam Keputusan Kepala BPOM tentang Pengawasan

Suplemen Makanan tersebut, tercantum bahwa kandungan kafein pada suplemen

makanan sebanyak 150mg/hari dan minimal dibagi dalam 3 (tiga) dosis (BPOM RI,

2004). Dapat diartikan dalam satu kali konsumsi produk kopi tidak boleh

mengandung lebih dari 50mg kafein. Beberapa produk minuman yang mengandung

kafein di dalamnya adalah suplemen (minuman berenergi) dan kopi itu sendiri.

Kopi di pasaran terbagi menjadi beberapa bentuk contohnya kopi bubuk instant,

kopi bubuk murni, kopi dekafeinasi, dan juga permen kopi. Permasalahan yang

timbul adalah produk kopi yang ada tidak mencantumkan kadar kafein pada

kemasan serbuk kopi, sehingga masyarakat tidak mengetahui berapa kadar kafein

yang diminum dalam 1 (satu) kali penyajian kopi. Padahal jika terlalu banyak

mengkonsumsi kopi maka seseorang dapat mengalami gejala intoksikasi berupa

gelisah, gugup, insomnia, hiperurinasi, denyut jantung tidak beraturan, gangguan

pencernaan (Alsunni, 2015). Upaya untuk menghindari gejala intoksikasi kafein

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

2

adalah dengan menetapkan kadar kafein yang terdapat dalam satu bungkus kopi

agar tiap kali penyajian kopi memenuhi batas konsumsi kafein harian.

Beberapa penelitian kafein menggunakan metode TLC-Densitometri telah

dilakukan, di antaranya adalah Palacios, et al (2017) yang meneliti tentang kadar

kafein dengan sampel tablet parasetamol-kafein; serbuk kopi; dan minuman

berenergi; menggunakan fase diam silika gel 60 G; komposisi fase gerak etil asetat-

metanol-ammonium hidroksida (85:10:5), Torres, et al (2015) menggunakan

sampel minuman berenergi; fase gerak metanol-etil asetat (3:1); fase diam polyester

backed silica gel, Bochenska (2013) menggunakan sampel tablet; fase gerak

heksana-aseton-asam asetat glasial (5:5:1); fase diam silika gel 60 F254.

Penelitian oleh Isnindar, dkk (2016) melakukan metode optimasi isolasi

“Optimization Method of Caffeine Isolation of Merapi Green Coffee beans”

menggunakan komposisi fase gerak kloroform : etil asetat (1:3), fase diam silika

gel F254 mampu menghasilkan pemisahan yang baik pada kafein kopi. Selain itu,

penelitian oleh Riswanto, dkk (2015) tentang “Validasi dan determinasi piridoksin,

nikotinamid, dan kafein pada minuman berenergi menggunakan TLC-

Densitometri”, telah memberikan hasil yang memenuhi parameter akurasi, presisi,

linearitas, selektivitas, dan rentang.

Oleh karena itu pada penelitian ini hendak melakukan validasi metode

mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Riswanto, dkk (2015) untuk dapat

menetapkan kadar kafein pada kopi bubuk murni menggunakan metode TLC-

Densitometri (KLT-densitometri) dan menjamin penetapan kadar kafein yang

dilakukan dapat dipertanggungjawabkan dengan memenuhi parameter validasi

metode meliputi parameter selektivitas, linearitas, rentang, akurasi, dan presisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

3

METODE PENELITIAN

Bahan

Bahan yang digunakan yaitu sampel kopi bubuk merek “X”, baku kafein

(Certificate of Analysis no. 001/WS/I/2018), plat silika gel F254, metanol (analytical

grade), etil asetat (analytical grade), ammonia 25% (analytical grade),

aquadestilata.

Alat dan instrumentasi

Alat yang digunakan yaitu seperangkat alat densitometer (CAMAG TLC

Scanner 3 CAT. No. 0277.6485 SER. No. 160602), autosampler (CAMAG

Linomat 5 CAT. No. 027.7808. SER. No. 170610), neraca kasar, neraca analitik

(Scaltec SBC 22 max 60/210 g; min 0,001 g; d=0,01/0,1 mg; e=1 mg), seperangkat

komputer merk Dell B6RDZ1S Connexant System RD01-D850 A03-0382 JP

France S.A.S, peralatan gelas (gelas beaker, labu takar), pipet volume, CAMAG

flat bottom chamber, oven (POSTBUS 7018-3502 KA Ultretch), mikrotube,

mikropipet 100-1000μL (Socorex ACURA 825).

Metode Penelitian

Pembuatan fase gerak

Fase gerak yang digunakan terdiri dari metanol, etil asetat & ammonia

25%. Fase gerak ini dipilih dengan mengacu pada penelitian Riswanto, dkk (2015).

Pencampuran fase gerak dilakukan di dalam labu takar 100mL dengan

perbandingan metanol : etil asetat : ammonia 25% (13:77:10) v/v.

Penjenuhan chamber/bejana

Fase gerak yang akan digunakan metanol : etil asetat : ammonia 25%

(13:77:10) dituang ke dalam dasar bejana/chamber, dicelupkan kertas saring pada

fase gerak. Bejana ditutup, lalu fase gerak dibiarkan menguap hingga membasahi

kertas saring selama kurang lebih 1 jam atau bila fase gerak telah mencapai tujuh

perdelapan tinggi kertas saring (FI V, 2014).

Aktivasi plat KLT silika gel F254

Plat silika gel 60 GF254 dengan ukuran 20x20cm disiapkan, kemudian

dipotong dengan ukuran 10x20cm. Plat KLT diaktivasi dengan pemanasan di oven

pada suhu 120℃ selama kurang lebih 45 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

4

Pembuatan larutan stok kafein

Baku kafein ditimbang seksama lebih kurang 50,0mg. Kafein dilarutkan

dengan metanol (pro analysis grade) hingga batas tanda di dalam labu takar 50mL

sehingga didapat konsentrasi larutan stok kafein 1000ppm.

Preparasi larutan seri kafein

Larutan seri kafein dibuat dengan mengambil masing-masing 200, 250,

300, 350, 400, dan 450µL larutan stok kafein yang dimasukkan kedalam mikrotube

berbeda. Ditambahkan metanol pada masing-masing konsentrasi berturut-turut

sebanyak 800, 750, 700, 650, 600, dan 550µL sehingga volume akhir yang

diperoleh 1 mL dan didapat larutan seri baku kafein dengan konsentrasi 200, 250,

300, 350, 400, dan 450ppm.

Penentuan panjang gelombang maksimal

Larutan seri kafein konsentrasi 200, 250, 300, 350, 400 dan 450ppm ditotol

menggunakan instrument autosampler linomat sebanyak 2µl pada plat KLT yang

telah diaktivasi pada suhu 120℃ selama ±45 menit. Tiap totolan diberi jarak 1cm,

jarak dari samping kanan-kiri 1cm, dan jarak dari bawah 2cm. Plat KLT tersebut

dielusi hingga jarak 75mm pada chamber yang telah dijenuhkan dengan fase gerak

(metanol : etil asetat : ammonia 25%). Plat dikeringkan, kemudian dibaca serapan

pada rentang panjang gelombang 200-400nm menggunakan instrument

densitometer. Panjang gelombang maksimal yang diperoleh dari nilai serapan

paling optimal (tinggi) digunakan untuk menganalisis kafein pada sistem KLT-

Densitometri (Kromatografi Lapis Tipis-Densitometri).

Penentuan kurva baku

Larutan seri dengan konsentrasi 200, 250, 300, 350, 400, 450ppm ditotol

menggunakan instrument autosampler linomat sebanyak 2µL pada plat KLT yang

telah diaktivasi pada suhu 120℃ selama ±45 menit. Tiap totolan diberi jarak 1cm,

jarak dari samping kanan-kiri 1cm, dan jarak dari bawah 2cm. Plat KLT tersebut

dielusi hingga jarak 75mm pada chamber yang telah dijenuhkan dengan fase gerak

(metanol : etil asetat : ammonia 25%). Plat dikeringkan kemudian dibaca serapan

menggunakan densitometer dengan panjang gelombang maksimal yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

5

didapatkan sebelumnya. Dibuat persamaan garis y=bx+a hubungan antara

konsentrasi dengan respon (AUC).

Preparasi sampel kopi robusta dan arabika

i. Kopi robusta

Sampel kopi bubuk robusta ditimbang seksama lebih kurang 2,0 gram

kemudian dilarutkan dalam 150,0mL aquadestilata suhu 100°C. Larutan kopi

robusta siap digunakan untuk analisis kadar dengan metode Kromatografi Lapis

Tipis - Densitometri.

ii. Kopi arabika

Sampel kopi bubuk arabika ditimbang seksama lebih kurang 10,0 gram

kemudian dilarutkan dalam 150,0 mL aquadestilata suhu 100℃. Larutan kopi

arabika disaring menggunakan kertas saring untuk menghilangkan sisa endapan

serbuk kopi. Larutan kopi arabika siap digunakan untuk analisis kadar dengan

metode Kromatografi Lapis Tipis - Densitometri.

Validasi metode analisis

i. Penentuan selektivitas dan spesifitas

Nilai resolusi dihitung dari hasil pengukuran baku kafein konsentrasi

150ppm, sampel kopi, dan sampel kopi yang ditambah dengan baku kafein

konsentrasi 150ppm dengan cara menghitung jarak puncak yang dihasilkan

senyawa kafein dengan puncak terdekat yang timbul pada densitogram. Nilai Rf

(retention factor) antara senyawa kafein dengan Rf senyawa lain yang terdapat di

dalam sampel kopi, sehingga didapatkan nilai resolusi senyawa kafein.

ii. Penentuan linearitas dan rentang

Larutan seri konsentrasi 150, 250, 350, 450, 550, 650, dan 750ppm ditotol

menggunakan instrument autosampler linomat sebanyak 2µL pada plat KLT yang

telah diaktivasi pada suhu 120℃ selama 45 menit. Tiap totolan diberi jarak 1cm,

jarak dari samping kanan-kiri 1cm, dan jarak dari bawah 2cm. Plat KLT tersebut

dielusi hingga jarak 75mm pada chamber yang telah dijenuhkan dengan fase gerak

(metanol : etil asetat : ammonia 25%). Plat dikeringkan kemudian dibaca serapan

menggunakan densitometer dengan panjang gelombang maksimal yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

6

didapatkan sebelumnya. Dibuat persamaan garis kurva baku hubungan antara

konsentrasi dengan respon (AUC).

iii. Penentuan akurasi dan presisi

Larutan seri kafein dibuat dengan mengambil sebanyak 200, 350, dan

450µL larutan baku kafein kemudian dimasukkan ke dalam mikrotube berbeda,

setelah itu ditambahkan pelarut metanol pada masing-masing seri berturut-turut

sebanyak 800, 650, dan 550 µL, didapatkan volume akhir 1 mL sehingga didapat

larutan seri baku kafein dengan konsentrasi 200, 350, dan 450 ppm. Masing-masing

ditotol menggunakan instrument autosampler Linomat sebanyak 2µL pada plat

KLT yang telah diaktivasi pada suhu 120℃ selama ±45 menit. Tiap totolan diberi

jarak 1cm, jarak dari samping kanan-kiri 1cm, dan jarak dari bawah 2cm. Plat KLT

tersebut dielusi hingga jarak 75mm pada chamber yang telah dijenuhkan dengan

fase gerak (metanol : etil asetat : ammonia 25%). Plat dikeringkan kemudian dibaca

serapan menggunakan densitometer pada panjang gelombang maksimal. Hasil

AUC diplotkan terhadap persamaan garis kurva baku (y=bx+a) yang telah

diperoleh, dilakukan 3x replikasi. Dihitung nilai akurasi dan presisi yang berupa

nilai SD, %perolehan kembali, dan CV kemudian dibandingkan dengan nilai

akurasi dan presisi mengacu Association of Official Analytical Chemist (AOAC).

iv. Validasi metode dengan adisi baku kafein

Larutan sampel kopi yang telah dipreparasi dipindahkan pada 4

mikrotube berbeda, masing-masing sebanyak 400µL. Pada mikrotube pertama

ditambahkan aquadestilata sebanyak 600µL. Mikrotube kedua ditambahkan baku

kafein sebanyak 50µL (50ppm), kemudian ditambahkan aquadestilata sebanyak

550µL. Mikrotube ketiga ditambahkan baku kafein sebanyak 100µL (100ppm),

kemudian ditambahkan aquadestilata sebanyak 500µL. Mikrotube keempat

ditambahkan baku kafein sebanyak 150µL (150ppm), kemudian ditambahkan

aquadestilata sebanyak 450µL. Diperoleh 4 mikrotube dengan volume akhir 1mL.

Kemudian sampel pada keempat mikrotube dianalisis sesuai prosedur bagian iii.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

7

Analisis Hasil

i. Selektivitas dan spesifitas

Selektivitas dilihat berdasarkan hasil resolusi pada densitogram, antara

senyawa kafein dan senyawa lain dalam sampel yang memiliki puncak berdekatan.

Syarat resolusi yang baik yakni Rs≥2,00 (AOAC, 2013). Spesifitas dilihat dari

kedekatan nilai Rf yang dihasilkan antar senyawa kafein yang dianalisis.

ii. Linearitas

Nilai linearitas ditentukan dari koefisien korelasi (r) yang diperoleh dari

AUC baku kafein yang diplotkan terhadap konsentrasi baku kafein. Linearitas

ditentukan dengan nilai koefisien korelasi ≥0,99 (AOAC, 2013).

iii. Rentang

Konsentrasi larutan seri diplotkan terhadap respon AUC masing-masing

seri, kemudian diperoleh persamaan y=bx+a. Rentang ditentukan dari konsentrasi

terendah dan tertinggi dari seri baku kafein yang memiliki linearitas yang baik,

ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi ≥ 0,99 (AOAC, 2013).

iv. Akurasi dan recovery

Akurasi ditentukan dari hasil kadar yang diuji dengan kadar baku dan

dinyatakan dalam bentuk persen. Hasil akurasi yang didapatkan dibandingkan

dengan standar akurasi dari AOAC, (2013). Perolehan kembali ditentukan dari

metode adisi baku kafein pada sampel. Kadar penambahan baku kafein dihitung

dan dibandingkan dengan standar perolehan kembali dari AOAC (2013). Tabel I

menunjukkan nilai recovery yang diterima untuk berbagai konsentrasi sampel.

Akurasi = 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟

𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑥 100%

Perolehan kembali = 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎−𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟

𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑥 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

8

Tabel I. Nilai recovery yang diterima untuk berbagai konsentrasi sampel (AOAC, 2013)

Konsentrasi Limit Recovery

(%)

100 % 98-101

10 % 95-102

1 % 92-105

0,1 % 90-108

0,01% 85-110

10µg/g (ppm) 80-115

1µg/g 75-120

10µg/kg (ppb) 70-125

v. Presisi

Presisi ditentukan dari nilai koefisien variasi dan dihitung dengan

menggunakan rumus. Hasil perhitungan presisi yang didapatkan dibandingkan

dengan standar presisi dari AOAC, (2013). Tabel II menunjukkan nilai presisi yang

diterima dari berbagai konsentrasi.

KV = 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 (𝑆𝐷)

𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 100%

Tabel II. Nilai presisi yang diharapkan untuk bermacam konsentrasi sampel (AOAC, 2013).

Konsentrasi Repeatability

(RSDr) %

100 % 1

10 % 1,5

1 % 2

0,1 % 3

0,01% 4

10µg/g (ppm) 6

1µg/g 8

10 µg/kg (ppb) 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Validasi metode dilakukan untuk menjamin sebuah metode penetapan

kadar dapat dipertanggungjawabkan kesahihannya, dibuktikan dengan beberapa

parameter validasi yang dilakukan meliputi selektivitas, spesifitas, linearitas,

rentang, akurasi, dan presisi. Validasi metode penetapan kadar kafein dilakukan

secara Kromatografi Lapis Tipis-Densitometri dengan menggunakan kopi bubuk

arabika dan robusta sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan instrument

CAMAG TLC Scanner 3 sebagai densitometer untuk melakukan analisis, serta

CAMAG Linomat 5 sebagai autosampler untuk melakukan penotolan baku kafein

dan sampel kopi pada plat KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Fase gerak yang

digunakan yakni, metanol; etil asetat; dan ammonia 25% dengan perbandingan

berturut-turut 13:77:10 (v/v) mengacu pada penelitian dari Riswanto, dkk (2015)

Plat KLT yang digunakan berjenis silika gel 60 GF254. Plat silika gel 60 GF254

digunakan karena merupakan plat yang umum digunakan untuk metode

Kromatografi Lapis Tipis (Spangenberg, et al 2011). Plat silika gel 60 GF254

memiliki ukuran pori-pori 60Å, simbol F254 menunjukkan bahwa plat dapat

berfluorosensi dibawah sinar ultraviolet yang mempermudah uji kualitatif senyawa

dibawah sinar ultraviolet pada panjang gelombang 254nm. Aktivasi plat KLT silika

gel 60 GF254 dilakukan di dalam oven pada suhu 120℃ selama 45 menit untuk

menghilangkan kelembaban serta kemungkinan kandungan air pada plat silika.

Menurut Spangenberg, Poole, dan Weins (2011) gugus silanol pada silika gel

mampu membentuk hingga tiga layer ikatan dengan air, sehingga suhu aktivasi

dilakukan pada suhu ≥120℃ dan ≤180℃. Bejana (chamber) yang digunakan dalam

penelitian adalah bejana CAMAG flat bottom chamber dengan ukuran 20x20cm

dengan penutup stainless steel. Proses penjenuhan bejana (chamber) dilakukan

mengacu pada Farmakope Indonesia V (2014) yakni didiamkan selama kurang

lebih 1 jam atau hingga fase gerak membasahi 7/8 tinggi kertas saring. Hasil dari

optimasi sebelumnya didapatkan panjang gelombang maksimal 275nm yang

memberikan serapan paling optimal, dan volume yang dianalisis sebanyak 2µL.

Jarak elusi sepanjang 75mm dilakukan mengacu pada penelitian dari Riswanto, dkk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

10

(2015). Pada penelitian digunakan sampel kopi bubuk instant jenis arabika dan

robusta.

Penentuan panjang gelombang optimal kafein

Senyawa kafein memiliki gugus kromofor dan auksokrom, sehingga dapat

dilakukan analisis dengan densitometer, dengan prinsip memantulkan intensitas

cahaya yang dipancarkan oleh analit. Penentuan panjang gelombang maksimal

dilakukan pada larutan seri baku kafein sebelum tahap penentuan linearitas. Larutan

seri baku kafein konsentrasi 200, 350, dan 450ppm ditotol menggunakan instrument

autosampler Linomat sebanyak 2µL dan dilakukan elusi hingga jarak 75mm

dengan fase gerak metanol-etil asetat-ammonia 25% (13:77:10) kemudian

dilakukan pembacaan absorbansi pada rentang panjang gelombang 200-400nm.

Gambar 1. Struktur kafein dan auksokrom-kromofor

Pada penelitian ini ditentukan hasil panjang gelombang maksimal yang

memberikan serapan paling optimal senyawa kafein yakni pada panjang gelombang

275nm. Menurut Moffat, Osselton, dan Widdop (2011) panjang gelombang teoritis

kafein yakni 273nm. Menurut Spangenberg, Poole, dan Weins (2011) Pergeseran

panjang gelombang hingga ± 2,5nm masih dapat diterima, sedangkan perbedaan

diluar dari ± 2,5nm memerlukan pembacaan ulang. Sehingga penelitian Validasi

Metode penetapan kadar kafein pada kopi dengan KLT-Densitometri dapat

menggunakan panjang gelombang pengamatan 275nm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

11

Gambar 2. Spektrum serapan seri baku kafein konsentrasi 200, 250, 300, 350, 400, dan 450ppm

Preparasi sampel kopi

Menurut (Spangenberg, et al 2011) salah satu keuntungan analisis

menggunakan metode kromatografi lapis tipis adalah sampel yang akan digunakan

tidak perlu melalui banyak proses preparasi, sehingga sampel kopi disiapkan sesuai

dengan prosedur pembuatan kopi yang terdapat pada masing-masing bungkus kopi.

i. Kopi robusta

Ditimbang seksama lebih kurang 2,0gram bubuk kopi dilarutkan dalam

sejumlah aquadestilata di dalam gelas ukur. Sampel siap digunakan untuk analisis.

ii. Kopi arabika

Ditimbang seksama lebih kurang 10,0gram bubuk kopi dilarutkan dalam

sejumlah aquadestilata. Sampel kopi disaring menggunakan kertas saring untuk

menghilangkan sisa endapan bubuk yang tidak larut air. Sampel siap digunakan

untuk analisis.

Preparasi sampel kopi dibuat sesuai dengan aturan pembuatan pada

kemasan untuk menyesuaikan keadaan dengan aturan minum yang diacu konsumen.

Preparasi sampel kopi dilakukan menggunakan aquadestilata yang telah dididihkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

12

sebelumnya sehingga suhu aquadestilata kurang lebih 100℃. Pada sampel kopi

arabika terdapat sisa bubuk yang tidak larut air, maka dilakukan penyaringan

menggunakan kertas saring untuk menghilangkan sisa-sisa bubuk kopi yang dapat

menyumbat pori-pori plat dan mengganggu proses elusi yang terjadi. Pada sampel

kopi robusta tidak terdapat sisa endapan bubuk, maka tidak dilakukan penyaringan.

Penentuan selektivitas

Proses penentuan selektivitas dilakukan dengan menambahkan sejumlah

baku kafein ke dalam sampel kopi yang telah dipreparasi, kemudian ditotol

menggunakan instrument autosampler Linomat sejumlah 2µL pada plat. Selektivitas

digunakan untuk melihat kemampuan metode mengukur analit di dalam sebuah

sampel atau matriks.

Tabel III. Data resolusi kafein

Keterangan Data resolusi Nilai Rf

Baku kafein 150ppm - 0,70

Sampel kopi 4,545 0,74

Sampel kopi + baku kafein 150ppm 5,400 0,74

Menurut (AOAC, 2013) selektivitas yang baik ditunjukkan dengan nilai

resolusi (Rs) ≥2. Menurut (Spangenberg, et al 2011) nilai resolusi ≥1,25 dapat

digunakan untuk melakukan kuantifikasi metode kromatografi lapis tipis. Pada

(Tabel III) disajikan nilai resolusi kafein pada baku kafein 150ppm, sampel kopi dan

sampel kopi dengan adisi baku kafein 150ppm. Pada baku kafein tidak memiliki

resolusi karena pada larutan baku kafein tidak terdapat senyawa lain. Pada sampel

kopi memiliki nilai resolusi 4,545, dan sampel kopi dengan adisi baku kafein

memiliki resolusi 5,400. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode

memenuhi kriteria selektivitas yang baik memenuhi kriteria AOAC Rs ≥2. Metode

yang dilakukan memenuhi parameter selektivitas karena dapat secara spesifik

mengukur dan memisahkan analit (kafein) didalam sebuah sampel kopi, serta

nilainya memenuhi parameter yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

13

(a)

(b)

(c)

Gambar 3. Kromatogram kafein pada larutan baku 150ppm (a), sampel kopi tanpa adisi baku

(b), dan sampel kopi dengan adisi baku kafein 150ppm (c)

Keterangan : Komposisi fase gerak metanol, etil asetat, dan ammonia 25% (13:77:10), plat

silika gel 60 GF254, jarak elusi 75mm, dan panjang gelombang pengamatan 275nm

y = respon

n

x = Rf

x = Rf

x = Rf

y = respon

n

y = respon

n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

14

Dari kromatogram (Gambar 3) dapat diketahui bahwa nilai Rf baku kafein

150ppm, sampel kopi tanpa adisi baku kafein, dan sampel kopi dengan adisi baku

kafein 150ppm berturut-turut 0,70; 0,74; dan 0,74. Dari metode didapatkan nilai Rf

≥0,33 menunjukkan analit mampu terelusi dengan baik karena ikatan yang terjadi

antara analit dengan fase diam lebih kecil dibanding ikatan yang terjadi antara analit

dengan fase gerak, sehingga pemisahan analit kafein dengan senyawa lain optimal.

Penentuan kurva baku

Kurva baku dalam sebuah metode menunjukkan hubungan antara

konsentrasi seri baku dengan respon dari sebuah instrument. Respon ditunjukkan

dengan nilai AUC (Area Under Curve). Pada penelitian, penetapan kurva baku

dilakukan dengan seri baku kafein konsentrasi 200, 250, 300, 350, 400, dan 450ppm

dilakukan 3x replikasi dan dilakukan elusi pada waktu yang sama, kemudian dari

ketiga replikasi didapatkan nilai AUC yang setara dengan konsentrasi dan

menunjukkan regresi linear terbaik.

Tabel IV. Data perolehan AUC dari enam seri baku kafein

Konsentrasi

(ppm)

AUC

Replikasi 1

AUC

Replikasi 2

AUC

Replikasi 3

200,84 7464,70 6327,10 7529,80

251,05 8530,90 10169,9 10186,7

301,26 10494,0 11159,5 11883,4

351,47 12250,8 11598,9 12165,3

401,68 13725,9 13413,3 14524,5

451,89 15327,4 14335,1 14588,4

a a = 32,239 a = 28,443 a = 27,649

b b = 777,25 b = 0,9093 b = 2789.5

r2

r2 = 0,9961 r2 = 0,9093 r2 = 0,9323

r r = 0,9980 r = 0,9535 r = 0,9655

Dari ketiga replikasi didapatkan kurva baku yang memiliki koefisien

korelasi paling baik dan dapat digunakan untuk kuantifikasi analit. Pada Tabel (IV)

berturut-turut dari 1 hingga 3 memiliki nilai (koefisien korelasi) r = 0,9980; 0,9535;

dan 0,9655. Berdasarkan AOAC (2013) nilai koefisien korelasi yang diharapkan

yakni ≥ 0,99. Kurva baku terpilih memiliki nilai koefisien korelasi (r) 0,9980 dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

15

persamaan garis kurva baku y = 32,239x + 777,25 digunakan untuk menghitung

kadar kafein dalam sampel kopi.

Gambar 4. Kurva hubungan antara konsentrasi kafein (200,250,300,350,400, dan 450ppm)

dengan respon (AUC)

Penentuan akurasi dan presisi

Akurasi adalah ketepatan suatu metode analisis yang ditunjukkan dengan

kedekatan nilai yang dihasilkan dan diterima dibandingkan dengan nilai/kadar

sesungguhnya (Spangenberg, et al 2011). Presisi adalah kemampuan suatu metode

analisis untuk menunjukkan hasil yang mendekati sebenarnya, dengan proses

pengukuran yang berulang dan hasilnya dinyatakan dengan CV (Koefisien variasi)

(Spangenberg, et al 2011). Dari penelitian dilakukan penentuan akurasi dan presisi

dari larutan seri baku kafein dan adisi baku kafein ke dalam sampel (perolehan

kembali). Untuk penetapan akurasi dan presisi dari larutan seri baku dilakukan

dengan 3x replikasi. Nilai AUC yang dihasilkan kemudian diplotkan pada

persamaan garis kurva baku yang sudah diperoleh sebelumnya, sehingga diperoleh

konsentrasi terukur dan konsentrasi yang sebenarnya. Menurut AOAC (2013)

kriteria akurasi pada konsentrasi 100ppm yakni 90-108%. Konsentrasi low, mid, dan

high (200, 350 dan 450ppm) memenuhi kriteria akurasi dengan nilai yang dihasilkan

berturut-turut dari konsentrasi rendah ke tinggi sebesar 97,58%; 98,67%; dan

95,51%. Menurut AOAC (2013) kriteria penerimaan presisi pada konsentrasi

100ppm tidak lebih dari 6%. Presisi konsentrasi mid, dan high (350 dan 450ppm)

memenuhi kriteria yang diharapkan dengan nilai KV yang dihasilkan dari

konsentrasi tengah ke tinggi berturut-turut 3,1544%; dan 3,6898%, sedangkan

7464.78530.9

1049412250.8

13725.915327.4

y = 32,239x + 777,25r² = 0,9961r = 0,9980

0

5000

10000

15000

20000

0 1 0 0 2 0 0 3 0 0 4 0 0 5 0 0

RES

PO

N (A

UC

)

KONSENTRASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

16

konsentrasi rendah (200ppm) tidak memenuhi kriteria penerimaan presisi dengan

nilai KV 10,251%

Tabel V. Data akurasi dan presisi larutan seri baku kafein

Konsentrasi baku

kafein (ppm)

Kadar terukur

(ppm) Akurasi (%)

rata-

rata(%) SD

CV

(%)

200,84

(low)

172,81 86,048

97,584 20,090 10,251 206,56 102,85

208,57 103,85

351,47

(mid)

334,26 95,106

98,675 10,943 3,1554 351,76 100,08

354,40 100,83

451,59

(high)

418,78 92,674

95,512 15,925 3,6898 426,61 94,406

449,43 99,457

Pada penelitian ini juga dilakukan penentuan akurasi dengan metode adisi

baku kafein. Baku kafein yang ditambahkan sebesar 50ppm, 100ppm, dan 150ppm.

Validasi metode dengan adisi baku dilakukan 3x replikasi kemudian dihitung kadar

kafein yang terukur dengan persamaan kurva baku yang telah diperoleh. Menurut

AOAC (2013) nilai penerimaan akurasi pada konsentrasi 100ppm sebesar 90-108%

dan presisi tidak lebih dari 6%. Penambahan baku pada konsentrasi rendah (50ppm)

memiliki nilai akurasi sebesar 116,05% sehingga tidak memenuhi kriteria

penerimaan akurasi, sedangkan pada penambahan baku 100ppm dan 150ppm

memenuhi kriteria penerimaan akurasi dengan nilai yang didapatkan berturut-turut

sebesar 103,16% dan 93,920%. Presisi penambahan baku kafein pada konsentrasi

50, 100 dan 150ppm memenuhi kriteria penerimaan dengan nilai KV yang dihasilkan

berturut-turut sebesar 2,52%; 3,20%; dan 5,65%. Ditunjukkan dengan tabel VI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

17

Tabel VI. Data %penerimaan kembali dan presisi dengan adisi baku kafein

Penambahan

baku kafein

(ppm)

Kadar

non adisi

(ppm)

Kadar

adisi

(ppm)

kadar adisi

baku-non adisi

(ppm)

Perolehan

kembali

(100%)

CV (%)

50

229,61

287,88 58,260 116,05 2,5233

100 333,21 103,60 103,16 3,2067

150 371,08 141,47 93,920 5,6519

Penentuan linearitas dan rentang

Rentang sebuah metode menunjukkan konsentrasi terendah dan tertinggi

yang dapat memenuhi parameter validasi metode (linearitas, akurasi dan presisi).

Pada penelitian didapatkan bahwa rentang pengukuran seri baku kafein dari

konsentrasi 150 hingga 750ppm memiliki nilai koefisien korelasi (r) 0,9982 dan nilai

koefisien determinasi (r2) 0,9965. Maka pada penelitian ini pengukuran kafein

dinyatakan linear pada rentang 150-750ppm.

Gambar 5. Kurva hubungan antara konsentrasi kafein (150, 250, 350, 450, 550, 650, dan

750ppm) dengan respon (AUC)

5830.1

8755

11266.4

13392.6

15566.117495.7

20007.5

y = 22,969x + 2851,6r² = 0,9965r = 0,9982

0

5000

10000

15000

20000

25000

0 100 200 300 400 500 600 700 800

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

18

KESIMPULAN

Metode penetapan kadar kafein dalam kopi bubuk dengan metode TLC-

Densitometri memenuhi parameter validasi yang baik dengan selektivitas Rs >2;

linearitas r = 0,9980; memenuhi kriteria %perolehan kembali pada konsentrasi

350ppm (tengah) dan 450ppm (tinggi); memenuhi kriteria penerimaan akurasi pada

50ppm (rendah), 100ppm (tengah), dan 150ppm (tinggi); memenuhi kriteria presisi

pada konsentrasi 50, 100, 150, 250, 350, dan 450ppm; serta rentang pengukuran

kadar pada konsentrasi 150 hingga 750ppm.

SARAN

Penelitian ini dapat digunakan untuk menetapkan kadar kafein dalam

sampel kopi bubuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

19

DAFTAR PUSTAKA

Alsunni, A.A., 2015. Energy Drink Consumption : Beneficial and Adverse

Health Effects. International Journal of Health Sciences., 9 (4),

469-471.

AOAC, 2013. Guideline for dietary supplements and botanicals. Association of

Official Analytical Chemists.

Anonim, 2014. Farmakope Indonesia.

Bochenska, P, and Alina, P. 2013. Use Of Tlc For The Quantitative

Determination Of Acetylsalicylic Acid, Caffeine, And Ethoxybenzamide

In Combined Tablets. Journal of Liquid Chromatography & Related

technologies. 37 (20), 2929-2941.

BPOM RI, 2004. Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen Makanan.

Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Isnindar, Wahyuono, S., Widyarini, S., Yuswanto., 2016. Optimization Method

of Caffeine Isolation of Merapi Green Coffee Beans. International

Journal of Pharmtech Research. 9 (5) 255-259.

Moffat, A. C., Osselton, M. D., Widdop, B. Clarke’s Analysis of Drugs and

Poisons.

Palacios, C., Salatino, M.L.F., Salatino, A. 2017. TLC Procedure for

Determination of Approximate Contents of Caffeine in Food and

Beverages. World Journal of Chemical Education. 5 (5). 148- 152.

Patay, E.B., Bencsik, T., Papp, N., 2016. Phytochemical overview and

medicinal importance of Coffea species from past until now. Asian

Pacific Journal of Tropical Medicine. 9 (12). 1127-1135

Patil, P.N., 2012. Caffeine in Various Samples and Their Analysis with HPLC

– A Review. Int. J. Pharm. Sci. Rev. Res. 16 (2). 76–83.

Preedy, V.R., 2012. Caffeine : Chemistry, Analysis, Function and Effects. The

Royal Society of Chemistry.

Pubchem, 2018. Caffeine. (Online),

https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/caffeine#section=Top

Acessed 5 Mei 2018.

Riswanto, F.D.O., Lukitaningsih, RR. E., Martono, S., 2015. Analytical Method

Validation and Determination of Pyridoxine, Nicotinamide, and Caffeine

in Energy Drinks Using Thin Layer Chromatography-Densitometry.

Indones. J. Chem. 15 (1), 9-15.

Spangenberg, B., Poole, C.F., and Weins, C., 2011. Quantitative Thin Layer

Chromatography: A Practical Survey.

Torres, et al, 2015. Separation of Caffeine from Beverages and Analysis Using

Thin-Layer Chromatography and Gas Chromatography–Mass

Spectrometry. J.Chem. Educ. 92 (5), 900-902.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

20

Lampiran 1. Sertifikat analisis standar kafein

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

21

Lampiran 2. Kemasan sampel kopi bubuk

1. Kopi Robusta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

22

2. Kopi Arabika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

23

Lampiran 3. Contoh perhitungan konsentrasi larutan kafein

a. Perhitungan konsentrasi larutan stok kafein

Sejumlah 50,0mg kafein dilarutkan dengan pelarut hingga 50 mL

Konsentrasi larutan stok kafein 50,0mg/50mL = 1000µg/mL = 1000ppm

b. Perhitungan larutan seri kafein

Sejumlah 200µL larutan stok kafein (1000ppm) diencerkan dengan pelarut

hingga 1mL

Konsentrasi larutan seri kafein (1000ppm x 200µL) / 1000µL = 200ppm

Perhitungan lainnya dilakukan sama seperti contoh sesuai dengan jumlah

larutan stok kafein yang diambil.

Seri

ke-

Jumlah larutan stok

kafein yang diambil

(µL)

Jumlah metanol p.a

yang ditambahkan (µL)

Konsentrasi seri yang

didapat (µg/mL)

1 200 800 200

2 250 750 250

3 300 700 300

4 350 650 350

5 400 600 400

6 450 550 450

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

24

Lampiran 4. Spektrum panjang gelombang kafein

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

26

Lampiran 5. Hasil kromatogram kurva baku 3x replikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

28

Kurva baku replikasi 1

1. Konsentrasi 200ppm

2. Konsentrasi 250 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

29

3. Konsentrasi 300 ppm

4. Konsentrasi 350 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

30

5. Konsentrasi 400 ppm

6. Konsentrasi 450 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

31

Kurva baku replikasi 2

1. Konsentrasi 200 ppm

2. Konsentrasi 250 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

32

3. Konsentrasi 300 ppm

4. Konsentrasi 350 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

33

5. Konsentrasi 400 ppm

6. Konsentrasi 450 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

34

Kurva baku replikasi 3

1. Konsentrasi 200 ppm

2. Konsentrasi 250 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

35

3. Konsentrasi 300 ppm

4. Konsentrasi 350 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

36

5. Konsentrasi 400 ppm

6. Konsentrasi 450 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

37

Lampiran 6. Kromatogram seri baku kafein – linearitas

1. Konsentrasi 150 ppm

2. Konsentrasi 250 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

38

3. Konsentrasi 350 ppm

4. Konsentrasi 450 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

39

5. Konsentrasi 550 ppm

6. Konsentrasi 650 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

40

7. Konsentrasi 750 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

41

Lampiran 7. Kromatogram seri baku kafein – akurasi dan presisi

1. Konsentrasi 200ppm replikasi 1

2. Konsentrasi 200ppm replikasi 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

42

3. Konsentrasi 200ppm replikasi 3

4. Konsentrasi 250ppm replikasi 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

43

5. Konsentrasi 250ppm replikasi 2

6. Konsentrasi 250ppm replikasi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

44

7. Konsentrasi 300ppm replikasi 1

8. Konsentrasi 300ppm replikasi 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

45

9. Konsentrasi 300ppm replikasi 3

10. Konsentrasi 350ppm replikasi 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

46

11. Konsentrasi 350ppm replikasi 2

12. Konsentrasi 350ppm replikasi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

47

13. Konsentrasi 400ppm replikasi 1

14. Konsentrasi 400ppm replikasi 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

48

15. Konsentrasi 400ppm replikasi 3

16. Konsentrasi 450ppm replikasi 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

49

17. Konsentrasi 450ppm replikasi 2

18. Konsentrasi 450ppm replikasi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

50

Lampiran 8. Kromatogram adisi baku kafein (replikasi 9x) – presisi dan akurasi

1. Non adisi replikasi 1

2. Non adisi replikasi 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

51

3. Non adisi replikasi 3

4. Non adisi replikasi 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

52

5. Non adisi replikasi 5

6. Non adisi replikasi 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

53

7. Non adisi replikasi 7

8. Non adisi replikasi 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

54

9. Non adisi replikasi 9

10. Adisi baku kafein 50ppm replikasi 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

55

11. Adisi baku kafein 50ppm replikasi 2

12. Adisi baku kafein 50ppm replikasi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

56

13. Adisi baku kafein 50ppm replikasi 4

14. Adisi baku kafein 50ppm replikasi 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

57

15. Adisi baku kafein 50ppm replikasi 6

16. Adisi baku kafein 50ppm replikasi 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

58

17. Adisi baku kafein 50ppm replikasi 8

18. Adisi baku kafein 50ppm replikasi 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

59

19. Adisi baku kafein 100ppm replikasi 1

20. Adisi baku kafein 100ppm replikasi 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

60

21. Adisi baku kafein 100ppm replikasi 3

22. Adisi baku kafein 100ppm replikasi 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

61

23. Adisi baku kafein 100ppm replikasi 5

24. Adisi baku kafein 100ppm replikasi 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

62

25. Adisi baku kafein 100ppm replikasi 7

26. Adisi baku kafein 100ppm replikasi 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

63

27. Adisi baku kafein 100ppm replikasi 9

28. Adisi baku kafein 150ppm replikasi 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

64

29. Adisi baku kafein 150ppm replikasi 2

30. Adisi baku kafein 150ppm replikasi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

65

31. Adisi baku kafein 150ppm replikasi 4

32. Adisi baku kafein 150ppm replikasi 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

66

33. Adisi baku kafein 150ppm replikasi 6

34. Adisi baku kafein 150ppm replikasi 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

67

35. Adisi baku kafein 150ppm replikasi 8

36. Adisi baku kafein 150ppm replikasi 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: VALIDASI METODE THIN-LAYER CHROMATOGRAPHY (TLC ... · pengertian, dan bantuan sehingga ... Tabel VI. Data akurasi dan presisi dengan adisi baku kafein ... The series of standard curve

68

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Validasi Metode Thin-Layer

Chromatography (TLC)-Densitometri pada Penetapan Kadar

Kafein dalam kopi memiliki nama lengkap Ariel Stanley.

Penulis lahir di Semarang pada tanggal 27 Februari 1998

sebagai putra pertama dari dua bersaudara, dari pasangan Arifin

dan Kardia Sofia. Pendidikan formal yang pernah ditempuh

penulis yaitu TK Nasional Pelita Hati Demak (2002-2004), SD

Nasional Pelita Hati (2004-2010), SMP Kristen YSKI Semarang (2010-2013),

SMA Kristen YSKI (2013-2015). Pendidikan dilanjutkan pada 2015 ke perguruan

tinggi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis terlibat

aktif dalam beberapa kegiatan kepanitiaan dan asisten praktikum di kampus yaitu

menjadi koordinator divisi Perlengkapan Pelepasan Wisuda I 2017, Ketua

Pelepasan Wisuda II 2017, anggota divisi Perlengkapan TITRASI 2017, anggota

divisi Perlengkapan Pharmalympic 2017, koordinator Humas Kampanye Informasi

Obat 2017, anggota divisi Perlengkapan FACTION 2017, asisten praktikum

Farmakologi-Toksikologi 2017, asisten praktikum Farmakokinetika-

Biofarmasetika 2018, serta asisten praktikum Kimia Analisis 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI