Uu Perlindungan Konsumen

56
HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN Perlin dung an konsu men adalah perang kat hukum yang diciptakan untuk me li nd un gi da n te rpen uhinya ha k konsumen.Sebagai cont oh, para penj ual diwajibkan men unjukkan tan da har ga sebagai tan da pember itah uan kepada konsumen. Penge rtian konsumen adalah setiap pemakai barang dan/atau jasa yan g tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Sesuai dengan pasal 3 Undang-undang Perlindungan Konsumen, tujuan dari perlindungan ini adalah !dapun a"as perlindungan konsumen antara lain #. !"as man$aat %engamanatkan bahwa segala upaya dalam  penyelenggaraan perlindungan ini harus memberikan man$aat sebesar-  besarnya bagi kepentingan ko ns umen da n pe la ku us aha secara keseluruhan &. !"as keadil an Partisip asi seluruh ra ky at dapa t diwu judkan secara maksimal dan memberikan kesempatan  pada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan kewajibannya secara adil 3. !"as keseimba ngan %e mb erik an ke seimba ngan antara kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil dan spiritual '. !"as keamanan dan keselamatan kon sumen %ember ika n jaminan atas keamanan dan kese lamatan kep ada kon sumen dal am penggu naa n,  pemakaian dan peman$aatan barang dan/atau jasa yang dikonsumsi atau digunakan (. !"as ke past ian hu kum bai k pela ku usa ha mau pun ko nsu men mentaati hukum dan me mper le h ke ad il an da lam pe n! el en gg araan perlindungan knsumen, serta )egara menjamin kepastian hukum. Prinsip-Prinsip Perlindungan Konsumen %enurut Pro$. *ans +. %icklit", dalam perlindungan konsumen secara garis besar dapat ditempuh dua model kebijakan. Pertama, kebijakan yang bersi$at komple menter , ya itu keb ijak an ya ng mewajib kan pel aku usa ha memberi kan in$ormasi yang memadai kepada konsumen hak atas in$ormasi.Kedua, kebijakan

description

hukum komersial

Transcript of Uu Perlindungan Konsumen

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    1/56

    HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

    Perlindungan konsumen adalah perangkat hukumyang diciptakan untuk

    melindungi dan terpenuhinya hak konsumen.Sebagai contoh, para penjualdiwajibkan menunjukkan tanda harga sebagai tanda pemberitahuan kepada

    konsumen.

    Pengertian konsumen adalah setiap pemakai barangdan/atau jasa yang

    tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain,

    maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

    Sesuai dengan pasal 3 Undang-undang Perlindungan Konsumen, tujuan

    dari perlindungan ini adalah

    !dapun a"as perlindungan konsumen antara lain

    #. !"as man$aat %engamanatkan bahwa segala upaya dalam

    penyelenggaraan perlindungan ini harus memberikan man$aat sebesar-

    besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara

    keseluruhan

    &. !"as keadilan Partisipasi seluruh rakyat dapat diwujudkan secara

    maksimal dan memberikan kesempatanpada konsumen dan pelaku usaha

    untuk memperoleh haknya dan melaksanakan kewajibannya secara adil3. !"as keseimbangan %emberikan keseimbangan antara kepentingan

    konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil dan spiritual

    '. !"as keamanan dan keselamatan konsumen %emberikan jaminan atas

    keamanan dan keselamatan kepada konsumen dalam penggunaan,

    pemakaian dan peman$aatan barang dan/atau jasa yang dikonsumsi atau

    digunakan

    (. !"as kepastian hukum baik pelaku usaha maupun konsumen mentaati

    hukum dan memperleh keadilan dalam pen!elenggaraan

    perlindungan knsumen, serta )egara menjamin kepastian hukum.

    Prinsip-Prinsip Perlindungan Konsumen

    %enurut Pro$. *ans +. %icklit", dalam perlindungan konsumen secara

    garis besar dapat ditempuh dua model kebijakan. Pertama, kebijakan yang bersi$at

    komplementer, yaitu kebijakan yang mewajibkan pelaku usaha memberikan

    in$ormasi yang memadai kepada konsumen hak atas in$ormasi.Kedua, kebijakan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Konsumenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen
  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    2/56

    kompensatoris, yaitu kebijakan yang berisikan perlindungan terhadap kepentingan

    ekonomi konsumen hak atas keamanan dan kesehatan.

    Prinsip tentang tanggung jawab merupakan perihal yang sangat penting dalam

    perlindungan konsumen. Secara umum, prinsip-prinsip tanggung jawab dalam

    hukum dapat dibedakan sebagai berikut

    #. Prinsip anggung awab 0erdaasarkan Unsur Kesalahan

    Prinsip tanggung jawab berdasarkan unsur kesalahan fault liability atau

    liability based on fault adalah prinsip yang cukup umum, namun berlaku

    dalam hukum pidana dan perdata. 1alam KU* Perdata, khususnya pasal

    #32(, #322, dan pasal #32, prinsip ini dipegang secara teguh. Prinsip ini

    menyatakan, seseorang baru dapat dimintakan pertanggujawabannya secara

    hukum jika ada unsur kesalahan yang dilakukannya. Pasal #32( KU* Perdata

    berbunyi 4iap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian

    kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan

    kerugian itu, mengganti kerugian tersebut5. Pasal ini la"im dikenal sebagai

    pasal tentang perbuatan melawan hukum, mengharuskan terpenuhinya empat

    unsur pokok, yaitu # adanya perbuatan, & adanya unsur kesalahan, 3

    adanya kerugian yang diderita, dan ' adanya hubungan kausalitas antara

    kesalahan dan kerugian.

    %aksud dari kesalahan adalah unsur yang bertentangan dengan

    hukum.Pengertian hukum tidak hanya bertentangan dengan undang-undang,

    tetapi juga kepatuhan dan kesusilaan dalam masyarakat.

    Ketentuan diatas juga sejalan dengan teori umum dalam hukum acara,

    yakni asas audi et alteram partem atau asas kedudukan yang sama antara

    semua pihak yang diperkara. 1isini hakim harus member para pihak beban

    yang seimbang dan patut, sehingga masing-masing memiliki kesempatan

    yang sama untuk memenangkan perkara tersebut.

    0ila melihat bahwa produsen yang bertanggung jawab, maka konsumen

    menggugatnya tidak dengan wanprestasi, karena tidak ada hubungan

    kontraktual privity of contract, yaitu hubungan langsung dengan

    konsumen.adi, bila tidak ada hubungan tersebut maka menggugatnya harus

    berdasarkan perbuatan melawan hukum law of Tort atau tortius

    liability.Tortius LiabilityadalahFault liabilitymenggugat berdasarkan Pasal

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    3/56

    #32( KU* Perdata, berarti siapa yang mengendalikan, dia harus

    membuktikan.0ila diterapokan dalam kasus biscuit beracun, maka konsumen

    harus membuktikan bahwa produsen yang bersalah.6ni tidak menguntungkan

    bagi konsumen. Perlindungan terhadap konsumen menjadi mustahil kalau

    berdasrakan $ault liability, karena yang mengendalikan harus membuktikan.

    1i 6ndonesia terdapat Vicarious Liability, yaitu perbuatan melawan hukum

    yang berada dalam tanggungjawab majikan terhadap pekerjaan buruhnya

    Pasal #32 KU* Perdata.

    0uilding 7wner 8iability pemilik gedung

    Pete9s %aster 8iability pemilik binatang peliharaan yang

    bertanggungjawab.

    :ontoh

    Kasus Secure Parking

    1alam kasus !nny ;.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    4/56

    diterapkan dalam kasus konsumen akan tampak bahwa asas demikian cukup

    rele@an. ika digunakan teori ini, maka yang berkewajiban unhtuk

    membuktikan kesalahan itu ada di pihak pelaku usaha yang digugat.ergugat

    ini yang harus menghadirkan bukti-bukti dirinya tidak bersalah.entu saja

    konsumen tidaklah berarti dapat sekehendak hati mengajukan gugatan-

    gugatan. Posisi konsumen sebagai penggugat selalu terbuka untuk digugat

    balik oleh pelaku usaha, jika ia gagal menunjukkan kesalahan si tergugat.

    3. Prinsip Praduga untuk idak Selalu 0ertanggung awab

    Prinsip praduga untuk tidak selalu bertanggung jawab presumption of non

    liability principle hanya dikenal dalam lingkup transaksi konsumen yang

    sangat terbatas dan pembatasan demikian biasanya secara common sense

    dapat dibenarkan.

    '. Prinsip anggung awab %utlak

    Prinsip tanggung jawab mutlak strict liability sering diidentikkan dengan

    prinsip tanggung jawab absolut absolute liabilty.Kendati demikian ada pula

    para ahli yang membedakan kedua terminologi diatas.!da pendapat yang

    mengatakan strict liabilityadalah prinsip tanggung jawab yang menetapkan

    kesalahan tidak sebagai $aktor yang menentukan.)amun, ada pengecualian-

    pengecualian yang memungkinkan untuk dibebaskan dari tanggung jawab,

    misalnya keadaan force majeure.Sebaliknya, absolute liabilityadalah prinsip

    tanggung jawab tanpa kesalahan dan tidak ada pengecualiannya.

    0iasanya, prinsip tanggung jawab mutlak ini diterapkan karena

    a. Konsumen tidak dalam posisi menguntungkan untuk membuktikan adanya

    kesalahan dalam suatu proses produksi dan distribusi yang kompleks.b. Ketika ada gugatan atas kesalahannya, misalnya dengan asuransi atau

    menambah komponen biaya tertentu pada harga produknya.

    (. Prinsip anggung awab dengan Pembatasan

    Prinsip tanggung jawab dengan pembatasan limitation of liability

    principle sangat disenangi oleh pelaku usaha untuk dicantumkan sebagai

    klausul eksonerasi dalam perjanjian standar yang dibuatnya.1alam perjanjian

    cuci cetak $ilm misalnya, ditentukan bila $ilm yang dicuci cetak itu hilang

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    5/56

    atau rusak termasuk akibat kesalahan petugas, maka si konsumen hanya

    dibatasi ganti kerugian sebesar sepuluh kali harga satu rol $ilm baru.Prinsip

    tanggung jawab ini sangat merugikan konsumen bila diterapkan secara

    sepihak oleh pelaku usaha.1alam UUPK yang baru, seharusnya pelaku usaha

    tidak boleh secara sepihak menentukan klausula yang merugikan konsumen,

    termasuk membatasi maksimal tanggung jawabnya.ika ada pembatasan

    mutlak harus ada peraturan perundang-undangan yang jelas.

    Undang-Undang Perlindungan Konsumen

    Populasi penduduk )egara 6ndonesia yang tinggi sudah tentu merupakan

    representasi dari banyaknya konsumen.Konsumen dalam jumlah yang besar ini

    juga harus dilindungi karena perlindungan konsumen merupakan salah satu tugas

    melalui kebijakan-kebijakan )egara.Kebijakan ini telah dituangkan melalui

    adanya Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai perlindungan

    konsumen.Perangkat hukum ini terdiri dari #( 0ab dan terdiri dari 2( pasal.

    Klausul 0ab # tentang ketentuan umum Undang-undang nomor ? tahun #>>>

    dapat dilihat seperti dibawah ini

    Pasal #

    1alam undangundangini yang dimaksud dengan

    # Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya

    kepastianhukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen

    & Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia

    dalammasyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain

    maupun makhlukhidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

    3 Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik

    yangberbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan

    dan berkedudukanatau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara

    ;epublik 6ndonesia, baik sendiri maupun bersam-samamelalui perjanjian

    menyelenggarakan kegiatan usaha dalamberbagai bidang ekonomi.

    ' 0arang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik

    bergerakmaupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat

    dihabiskan, yang dapatuntuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau

    diman$aatkan oleh konsumen.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    6/56

    ( asa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang

    disediakanbagi masyarakat untuk diman$aatkan oleh konsumen.

    2 Promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan in$ormasi suatu

    barangdan/atau jasa untuk menarik minat beli konsumen terhadap barang

    dan/atau jasa yangakan dan sedang diperdagangkan.

    6mpor barang adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah

    pabean.

    ? 6mpor jasa adalah kegiatan penyediaan jasa asing untuk digunakan di

    dalam wilayah;epublik 6ndonesia.

    > 8embaga Perlindungan Konsumen Swadaya %asyarakat adalah lembaga

    nonpemerintahyang terda$tar dan diakui oleh pemerintah yang mempunyai

    kegiatanmenangani perlindungan konsumen.#= Klausula 0aku adalah setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syaratyang

    telahdipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh

    pelaku usaha yangdituangkan dalam suatu dokumen dan/atau perjanjian

    yang mengikat dan wajib dipenuhioleh konsumen.

    ## 0adan Penyelesaian Sengketa Konsumen adalah badan yang bertugas

    menanganidan menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dan

    konsumen.

    #& 0adan Perlindungan Konsumen )asional adalah badan yang dibentuk

    untukmembantu upaya pengembangan perlindungan konsumen.

    #3 %enteri adalah menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya

    meliputibidang perdagangan.

    0ab & Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai perlindungan konsumen

    mencakup tentang !sas dan tujuan dari Undang-undang Perlindungan konsumen

    itu sendiri.

    Pasal &

    Perlindungan konsumen berasaskan man$aat, keadilan, keseimbangan,

    keamanan dankeselamatan konsumen, serta kepastian hukum.

    Pasal 3

    Perlindungan konsumen bertujuan

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    7/56

    a. %eningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk

    melindungidiriA

    b. %engangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya

    dari eksesnegati$ pemakaian barang dan/atau jasaAc. %eningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan

    menuntuthak-haknyasebagai konsumenA

    d. %enciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur

    kepastian hukumdan keterbukaan in$ormasi serta akses untuk mendapatkan

    in$ormasiA

    e. %enumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan

    konsumensehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam

    berusahaA$. %eningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan

    usaha

    g. Produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan

    keselamatankonsumen.

    0ab 3 Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai *ak dan Kewajiban.0ab

    pertama mengenai hak dan kewajiban konsumen yang dituangkan dalam pasal '

    dan (.Sedangkan, bagian kedua mengenai mencakup *ak dan Kewajiban pelaku

    usaha yang terangkum dalam pasal 2 dan pasal .

    0agian Pertama

    *ak dan Kewajiban Konsumen

    Pasal '

    *ak konsumen adalah

    a. *ak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsibarangdan/atau jasaA

    b. *ak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau

    jasatersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang

    dijanjikanA

    c. *ak atas in$ormasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan

    barangdan/atau jasaA

    d. *ak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang

    digunakanA

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    8/56

    e. *ak untuk mendapatkan ad@okasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian

    sengketaperlindungan konsumen secara patutA

    $. *ak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumenA

    g. *ak unduk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak

    diskriminati$A

    h. *ak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila

    barangdan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak

    sebagaimanamestinyaA

    i. *ak-hakyang diatur dalam ketentuan peraturan perundangundangan lainnya.

    Pasal (

    Kewajiban konsumen adalah a. %embaca atau mengikuti petunjuk in$ormasi dan prosedur pemakaian atau

    peman$aatanbarang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatanA

    b. 0eritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasaA

    c. %embayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakatiA

    d. %engikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen

    secara patut.

    0agian Kedua

    *ak dan Kewajiban Pelaku Usaha

    Pasal 2

    *ak pelaku usaha adalah

    a. *ak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai

    kondisidan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkanA

    *ak pelaku usaha untuk menerima atau mendapatkan pembayaran sesuai

    dengan kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan

    menunjukkan bahwa pelaku usaha tidak dapat menuntut lebih banyak apabila

    barang dan/atau jasa yang diberikan kepada konsumen tidak atau kurang

    memadai. Kejadian yang biasa terjadi bahwa barang yang sama tetapi

    mempunyai kualitas yang berbeda, maka barang yang lebih rendah harganya

    akan lebih murah dibanding kualitasnya yang lebih tinggi. 0ahkan dalam

    praktek terjadi diskon, tetapi barangnya adalah barang yang kualitas rendah,

    barang yang tidak laku, dan bahkan barang tersebut cacat.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    9/56

    b. *ak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang

    beritikad tidakbaikA

    Konsumen yang melakukan pem$itnahan pada pelaku usaha atau mencuri

    barang dari toko pelaku usaha, dapat dituntut oleh pelaku usaha untuk

    mengembalikan keuntungannya dan/atau nama baiknya.

    c. *ak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian

    hukum sengketa konsumenA

    Karena negara indonesia adalah negara hukum, setiap pihak yang bersengketa

    diberi praduga tak bersalah, maka pelaku usaha pun berhak memiliki

    pengacara untuk membela diri dalam penyelesaian sengketa dengan

    konsumennya dalam hukum. *ak pelaku usaha untuk mendapat perlindungan

    hukum, melakukan pembelaan diri, dan rehabilitasi sesungguhnya merupakan

    hak-hak yang berkaitan dengan instansi pemerintahan.1an badan

    penyelesaian sengketa konsumen serta pengadilan dalam tugasnya yang

    menyelesaikan sengketa konsumen.%elalui hak-hak tersebut diharapkan tidak

    mengabaikan kepentingan pelaku usaha dalam menuntut hak-haknya.

    d. *ak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa

    kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang

    diperdagangkanA

    ika konsumen mengklaim bahwa barang dan/atau jasa dari pelaku usaha

    tidak sesuai dengan perjanjian yang ada yang diakibatkan dari kesalahan

    pelaku usaha, dan konsumen tersebut mengumumkan kepada masyarakat luas

    mengenai kesalahan pelaku usaha tersebut, sehingga nama baik perusahaan

    atau pelaku usaha tercemar. )amun, setelah ditelusuri lebih lanjut, kesalahan

    tersebut karena ulah konsumen, maka pelaku usaha berhak merehabilitasi

    namanya atau nama perusahaannya agar kembali dipercaya oleh masyarakat.

    e. *ak-hakyang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

    Pasal

    Kewajiban pelaku usaha adalah

    a. 0eritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanyaA

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    10/56

    Kewajiban pelaku usaha beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya

    merupakan salah satu asas yang terdapat dalam hukum perjanjian.!sas ini

    terdapat dalam Pasal #33? ayat 3 KU* Perdata menyatakan bahwa

    perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.

    b. %emberikan in$ormasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan

    jaminan barangdan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan,

    perbaikan dan pemeliharaanA

    Kewajiban kedua bagi pelaku usaha adalah memberikan in$ormasi yang

    benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa. 1i

    sisi lain, pelaku usaha berkewajiban memberi penjelasan penggunaan,

    perbaikan dan pemeliharaan, disebabkan karena in$ormasi merupakan hak

    konsumen, karena ketiadaan in$ormasi yang tidak memadai dari pelaku usaha

    merupakan salah satu jenis cacat produk cacat in$ormasi yang sangat

    merugikan konsumen.

    :ontoh seperti yang diatur dalam Pasal ### Undang-Undang )omor 32

    ahun &==> tentang Kesehatan, bahwa setiap makanan dan minuman yang

    dikemas wajib diberi tanda atau label yang berisi

    #. nama produkA

    &. da$tar bahan yang digunakanA3. berat bersih atau isi bersihA

    '. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukan makanan

    dan minuman ke dalam wilayah 6ndonesiaA dan

    (. tanggal, bulan dan tahun produksi dan kadaluarsa.

    Pemberian tanda atau label harus dilakukan secara benar dan akurat.

    Pentingnya penyampaian in$ormasi yang benar terhadap konsumen mengenai

    suatu produk, agar konsumen tidak salah terhadap gambaran mengenai suatu

    produk tertentu.Penyampaian in$ormasi terhadap konsumen tersebut dapat

    berupa representasi, per-ingatan maupun yang berupa instruksi.

    :ontoh Pasal ##' Undang-Undang )omor 32 ahun &==> menyatakan

    bahwa setiap orang yang memproduksi atau memasukkan rokok ke wilayah

    6ndonesia wajib mencantumkan peringatan kesehatan. %aksud peringatan

    kesehatan adalah tulisan yang jelas dan mudah terbaca dan dapat disertai

    gambar atau bentuknya. :ontoh 4%erokok dapat menyebab-kan kanker,

    serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    11/56

    %enurut ketentuan Pasal # Peraturan Pemerin-tah )omor 2> ahun #>>>

    tentang 8abel dan 6klan Pangan menyatakan bahwa setiap keterangan atau

    pernyataan mengenai pangan dalam bentuk gambar, tulisan atau bentuk lain

    yang dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran dan atau perdagangan

    pangan. 1i sisi lain, terdapat peraturan lain yang terkait label dan iklan, yakni

    UU )omor 32 ahun &==> tentang Kesehatan, UU )omor ahun #>>2

    tentang Pangan, dan UU )omor ? ahun #>>> tentang Perlindungan

    Konsumen.

    ;epresentasi yang benar terhadap suatu produk diperlukan bagi

    konsumen.Karena, salah satu penyebab terjadinya kerugian terhadap

    konsumen adalah terjadinya salah representasi terhadap produktertentu.1alam kaitannya ini, dengan salah representasi, banyak disebabkan

    karena tergiur oleh iklan atau brosur produk tertentu, sedangkan iklan atau

    brosur tersebut tidak selamanya memuat in$ormasi yang benar, karena pada

    umumnya hanya menonjolkan kelebihan produk yang dipromosikan,

    sebaliknya kelemahannya ditutupi.

    6n$ormasi yang diperoleh konsumen melalui brosur dapat menjadi salah

    satu alat bukti yang dipertimbangkan oleh hakim dalam gugatan konsumen

    terhadap produsen.Penyampaian in$ormasi melalui brosur-brosur secara tidak

    benar yang merugikan konsumen, dikategorikan sebagai wanprestasi.0rosur

    dianggap sebagai penawaran dan janji-janji yang bersi$at perjanjian, sehingga

    brosur dianggap diperjanjikan dalam ikatan jual beli meskipun tidak

    dinyatakan secara tegas.%aka, pelaku usaha harus berhati-hati dalam

    membuat brosur atau iklan, karena jika tidak sesuai dengan kenyataan dapat

    dikategorikan sebagai kebohongan publik.

    c. %emperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak

    diskriminati$A

    Pelaku usaha dilarang membeda-bedakan konsumen dalam memberikan

    pelayanan.pelaku usaha dilarang membeda-bedakan mutu pelayanan kepada

    konsumen. %elayani konsumen secara benar dan jujur tidak diskriminati$,

    harus dilakukan oleh pelaku usaha.Pelayanan ini dapat berupa pelayanan

    purna jual, di mana pelaku usaha yang memproduksi barang yang

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    12/56

    peman$aatannya berkelanjutan dalam batas waktu sekurang-kurangnya satu

    tahun wajib menyediakan suku cadang dan atau $asilitas purna jual dan wajib

    memenuhi jaminan atau garansi sesuai dengan yang diperjanjikan.

    d. %enjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau

    diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa

    yang berlakuA

    !sas lainnya bahwa perjanjian tidak boleh melanggar undang-undang,

    ketertiban, kesusilaan, dan kepatutan.Pentingnya asas ini dalam perundingan-

    perundingan atau perjanjian para pihak, yaitu pelaku usaha dengan konsumen.

    e. %emberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba

    barangdan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas

    barang yang dibuatdan/atau yang diperdagangkanA

    *al ini merupakan pembuktian dari kebenaran pemberian in$ormasi pelaku

    usaha atas barang dan/atau jasa yang diberikan. Sehingga, pelaku usaha dapat

    lepas dari tuntutan kebohongan publik

    $. %emberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat

    penggunaan, pemakaian dan peman$aatan barang dan/atau jasa yang

    diperdagangkanA

    Pelaku usaha bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi dan atau gugatan

    konsumen apabila tidak menyediakan atau lalai menyediakan suku cadang

    dan atau $asilitas perbaikan dan tidak memenuhi atau gagal memenuhi

    jaminan dan atau garansi yang diperjanjikan.Pelaku usaha yang

    memperdagangkan jasa wajib memenuhi jaminan dan atau garansi yangdisepakati dan atau diperjanjikan.Pelaku usaha wajib menjamin mutu barang

    dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan standar

    mutu barang dan/atau jasa yang berlaku. Standardisasi mutu barang diatur

    dalam Peraturan Pemerintah )omor #=& ahun &=== tentang Standardisasi

    )asional, yaitu standar yang ditetapkan oleh 0adan Standardisasi )asional

    dan berlaku secara nasional. Peraturan ini dalam mendukung peningkatan

    produkti@itas daya guna produksi, mutu barang, jasa, proses, sistem dan atau

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    13/56

    personel, yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing, perlindungan

    konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja dan masyarakat, khususnya di bidang

    keselamatan, keamanan, kesehatan dan lingkungan hidup. 1i sisi lain,

    6ndonesia telah ikut serta dalam persetujuan pembentukan 7rganisasi

    Perdagangan 1unia World Trade rgani!ation yang di dalamnya mengatur

    pula masalah standardisasi berlanjut dengan kewajiban untuk menyesuaikan

    peraturan di bidang standardisasi. Standar adalah spesi$ikasi teknis atau

    sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun

    berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan

    syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,

    perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman,

    perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh

    man$aat yang sebesar-besarnya. Standardisasi adalah proses merumuskan,

    menetapkan, menerapkan dan mere@isi standar, yang dilaksanakan secara

    tertib dan bekerja sama dengan semua pihak.

    Pelaku usaha yang menerapkan standar nasional 6ndonesia yang

    diberlakukan secara wajib, harus memiliki serti$ikat atau tanda S)6.Pelaku

    usaha dilarang memproduksi dan atau mengedarkan barang atau jasa yang

    tidak memenuhi dan atau tidak sesuai dengan standar nasional 6ndonesia yang

    telah diberlakukan secara wajib.Pelaku usaha yang barang dan atau jasa telah

    memperoleh serti$ikat produk dan atau tanda standar nasional 6ndonesia dari

    lembaga serti$ikasi produk, dilarang memproduksi dan mengedarkan barang

    dan atau jasa tang tidak memenuhi S)6. S)6 yang diberlakukan secara wajib

    dikenakan, baik terhadap barang dan atau jasa produksi dalam negeri maupun

    terhadap barang dan atau jasa impor.1engan adanya standardisasi nasional,akan ada acuan tunggal dalam mengukur mutu produk dan atau jasa di dalam

    perdagangan, yaitu, S)6, sehingga dapat meningkatkan perlindungan kepada

    konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya. 0aik untuk

    keselamatan, keamanan, kesehatan maupun pelestarian $ungsi

    lingkungan.Pelaku usaha wajib memberi kesempatan kepada konsumen untuk

    menguji dan atau mencoba barang dan atau jasa serta memberi jaminan dan

    atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau diperdagangkan.Pelaku usaha

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    14/56

    wajib menyediakan suku cadang dan atau $asilitas purna jual dan wajib

    memenuhi jaminan atau garansi sesuai dengan yang diperjanjikan.Pelaku

    usaha bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi dan atau gugatan konsumen

    apabila tidak menyediakan atau lalai menyediakan suku cadang dan atau

    $asilitas perbaikan.Pelaku usaha bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi

    dan gugatan kepada konsumen apabila tidak memenuhi atau gagal memenuhi

    jaminan dan atau garansi yang diperjanjikan.

    g. %emberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang

    dan/atau jasayang diterima atau diman$aatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

    Pelaku usaha yang memperdagangkan jasa, wajib memenuhi jaminan dan

    atau garansi yang disepakati dan atau diperjanjikan.Pelaku usaha wajib

    memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian apabila barang

    dan/atau jasa yang diterima atau diman$aatkan konsumen tidak sesuai dengan

    perjanjian.Kewajiban pelaku usaha memberi ganti rugi akibat ketidaksesuaian

    terhadap barang yang diperjanjikan.*al ini dapat berupa kelalaian atau

    kesalahan pelaku usaha.0entuk ganti rugi ini dapat berupa pengembalian

    uang, penggantian barang dan jasa setara nilainya, dan perawatan kesehatan

    dan atau pemberian santunan.Pemberian ganti rugi harus dilaksanakan dalam

    tenggang waktu tujuh hari sejak tanggal transaksi.Pemberian ganti rugi juga

    tidak menghapuskan kemungkinan adanya tuntutan pidana berdasarkan

    pembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan.

    Pelaku usaha dibebaskan dari kewajiban memberi ganti rugi kepada

    konsumen apabila

    #. 1apat membuktikan bahwa konsumen yang melakukan kesalahanA&. 0arang tersebut terbukti seharusnya tidak diedarkan atau dimaksudkan

    untuk diedarkanA

    3. :acat barang timbul pada kemudian hariA

    '. :acat timbul akibat ditaatinya ketentuan mengenai kuali$ikasi barangA

    (. Kelalaian yang diakibatkan oleh konsumenA

    2. 8ewatnya jangka waktu penuntutan empat tahun sejak barang dibeli atau

    lewatnya jangka waktu yang diperjanjikan.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    15/56

    Para pihak harus bertindak dengan mengingat kepentingan-kepentingan

    yang wajar dari pihak lain. 0agi masing-masing pihak dalam perjanjian

    terdapat suatu kewajiban untuk mengadakan penyelidikan dalam batas-batas

    yang wajar terhadap pihak lawan sebelum menandatangani kontrak, atau

    masing-masing pihak harus mena-ruh perhatian yang cukup dalam menutup

    kontrak yang berkaitan dengan itikad baik.

    0ab ' Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai perbuatan yang dilarang

    bagi pelaku usaha.0ab ini terdiri dari pasal ? sampai dengan pasal #.

    Pasal ?

    # Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang

    dan/atau jasayang

    a. idak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan

    Ketentuan peraturan perundang-undanganA

    b. idak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam

    hitungansebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang

    tersebutA

    c. idak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam

    hitungan menurut ukuran yang sebenarnyaA

    d. idak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran

    sebagaimanadinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang

    dan/atau jasa tersebuttidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi,

    proses pengolahan, gaya, mode,atau penggunaan tertentu sebagaimana

    dinyatakan dalam label atau keteranganbarang dan/atau jasa tersebutA

    e. idak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan,

    iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebutA

    $. idak mencantumkan tanggal kadaluwarsa atau jangka waktu penggunaan/

    peman$aatan yang paling baik atas barang tertentuA

    g. idak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana

    pernyataan BhalalB yang dicantumkan dalam labelA

    h. idak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat

    nama barang, ukuran, berat/isi bersih atau netto, komposisi, aturan pakai,

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    16/56

    tanggalpembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta

    keteranganlain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus dipasang/

    dibuatA

    i. idak mencantumkan in$ormasi dan/atau petunjuk penggunaan barang

    dalam bahasa indonesia sesuai dengan ketentuan perundangundanganyang

    berlaku.

    & Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau

    bekas, dantercemar tanpa memberikan in$ormasi secara lengkap dan benar

    atas barang dimaksud.

    3 Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan $armasi dan pangan yang

    rusak,cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa memberikan

    in$ormasi secaralengkap dan benar.

    ' Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat # dan ayat & dilarang

    memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari

    peredaran.

    Pasal >

    # Pelaku usaha dilarang menawarkan, memproduksikan, mengiklankan suatu

    barangdan/atau jasa secara tidak benar, dan/atau seolah-olah

    a. 0arang tersebut telah memenuhi dan/atau memiliki potongan harga, harga

    khusus,standar mutu tertentu, gaya atau mode tertentu, karakteristik

    tertentu, sejarah atauguna tertentuA

    b. 0arang tersebut dalam keadaan baik dan/atau baruA

    c. 0arang dan/atau jasa tersebut telah mendapatkan dan/atau memiliki

    sponsor,persetujuan, perlengkapan tertentu, keuntungan tertentu,

    ciricirikerja atau aksesoritertentuA

    d. 0arang dan/atau jasa tersebut dibuat oleh perusahaan yang mempunyai

    sponsor,persetujuan atau a$iliasiA

    e. 0arang dan/atau jasa tersebut tersediaA

    $. 0arang tersebut tidak mengandung cacat tersembunyiA

    g. 0arang tersebut merupakan kelengkapan dari barang tertentuA

    h. 0arang tersebut berasal dari daerah tertentuA

    i. Secara langsung atau tidak langsung merendahkan barang dan/atau jasa

    lainA

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    17/56

    j. %enggunakan kata-katayang berlebihan, seperti aman, tidak berbahaya,

    tidakmengandung risiko atau e$ek sampingan tampak keterangan yang

    lengkapA

    k. %enawarkan sesuatu yang mengandung janji yang belum pasti.

    & 0arang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud pada ayat # dilarang

    untukdiperdagangkan.

    3 Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran terhadap ayat # dilarang

    melanjutkanpenawaran, promosi, dan pengiklanan barang dan/atau jasa

    tersebut.

    Pasal #=

    Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk

    diperdagangkan dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan atau

    membuatpernyataan yang tidak benar atau menyesatkan mengenai

    a. *arga atau tari$ suatu barang dan/atau jasaA

    b. Kegunaan suatu barang dan/atau jasaA

    c. Kondisi, tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi atas suatu barang

    dan/atau jasaA

    d. awaran potongan harga atau hadiah menarik yang ditawarkanA

    e. 0ahaya penggunaan barang dan/atau jasa.

    Pasal ##

    Pelaku usaha dalam hal penjualan yang dilakukan melalui cara obral atau

    lelang, dilarangmengelabui/ menyesatkan konsumen denganA

    a. %enyatakan barang dan/atau jasa tersebut seolaholahb. elah memenuhi standar mututertentuA

    c. %enyatakan barang dan/atau jasa tersebut seolaholah

    d. idak mengandung cacattersembunyiA

    e. idak berniat untuk menjual barang yang ditawarkan melainkan dengan

    maksud untukmenjual barang lainA

    $. idak menyediakan barang dalam jumlah tertentu dan/atau jumlah yang

    cukup denganmaksud menjual barang yang lainA

    g. idak menyediakan jasa dalam kapasitas tertentu atau dalam jumlah cukup

    denganmaksud menjual jasa yang lainAh. %enaikkan harga atau tari$ barang dan/atau jasa sebelum melakukan obral.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    18/56

    Pasal #&

    Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan atau mengiklankansuatu barangdan/atau jasa dengan harga atau tari$ khusus dalam waktu dan jumlah

    tertentu, jika pelakuusaha tersebut tidak bermaksud untuk melaksanakannya

    sesuai dengan waktu dan jumlahyang ditawarkan, dipromosikan, atau diiklankan.

    Pasal #3

    #'Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, atau mengiklankan

    suatu barangdan/jasa dengan cara menjanjikan pemberian hadiah berupa

    barang dan/atau jasa lainsecara cuma-cumadengan maksud tidak

    memberikannya atau memberikan tidaksebagaimana yang dijanjikannya.

    #(Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan atau mengiklankan

    obat, obattradisional, suplemen makanan, alat kesehatan, dan jasa pelayanan

    kesehatan dengancara menjanjikan pemberian hadiah berupa barang dan/atau

    jasa lain.

    Pasal #'

    Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk

    diperdagangkan dengan memberikan hadiah melalui cara undian, dilarang untuk

    a. idak melakukan penarikan hadiah setelah batas waktu yang dijanjikanA

    b. %engumumkan hasilnya tidak melalui media massaA

    c. %emberikan hadiah tidak sesuai dengan yang dijanjikanA

    d. %engganti hadiah yang tidak setara dengan nilai hadiah yang dijanjikan.

    Pasal #(

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    19/56

    Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang dilarang

    melakukan dengancara pemaksaan atau cara lain yang dapat menimbulkan

    gangguan baik $isik maupun psikisterhadap konsumen.

    Pasal #2

    Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa melalui pesanan

    dilarang untuk

    a. tidak menepati pesanan dan/atau kesepakatan waktu penyelesaian sesuai

    dengan yangdijanjikanA

    b. tidak menepati janji atas suatu pelayanan dan/atau prestasi.

    Pasal #

    # Pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan yang

    a. %engelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas, bahan, kegunaan dan

    hargabarang dan/atau tari$ jasa serta ketepatan waktu penerimaan barang

    dan/atau jasaA

    b. %engelabui jaminan/garansi terhadap barang dan/atau jasaA

    c. %emuat in$ormasi yang keliru, salah, atau tidak tepat mengenai barang

    dan/ataujasaA

    d. idak memuat in$ormasi mengenai risiko pemakaian barang dan/atau jasaA

    e. %engeksploitasi kejadian dan/atau seseorang tanpa sei"in yang berwenang

    ataupersetujuan yang bersangkutanA

    $. %elanggar etika dan/atau ketentuan peraturan

    perundangundanganmengenaiperiklanan.

    # Pelaku usaha periklanan dilarang melanjutkan peredaran iklan yang telah

    melanggarketentuan pada ayat #.

    0ab ( Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai ketentuan pencantuman

    klausula baku. 0ab ini terdiri dari pasal #?.

    Pasal #?

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    20/56

    # Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan

    untukdiperdagangkan dilarang membuat atau mencantumkan klausula baku

    pada setiapdokumen dan/atau perjanjian apabila

    a. %enyatakan pengalihan tanggung jawab pelaku usahaAb. %enyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali

    barangyang dibeli konsumenA

    c. %enyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali

    uang yangdibayarkan atas barang dan/atau jasa yang dibeli oleh

    konsumenA

    d. %enyatakan pemberian kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha baik

    secaralangsung maupun tidak langsung untuk melakukan segala tindakan

    sepihak yangberkaitan dengan barang yang dibeli oleh konsumen secaraangsuranA

    e. %engatur perihal pembuktian atas hilangnya kegunaan barang atau

    peman$aatanjasa yang dibeli oleh konsumenA

    $. %emberi hak kepada pelaku usaha untuk mengurangi man$aat jasa atau

    %engurangi harta kekayaan konsumen yang menjadi obyek jual beli jasaA

    g. %enyatakan tunduknya konsumen kepada peraturan yang berupa aturan

    baru,tambahan, lanjutan dan/atau pengubahan lanjutan yang dibuat

    sepihak oleh pelakuusaha dalam masa konsumen meman$aatkan jasa yang

    dibelinyaA

    h. %enyatakan bahwa konsumen memberi kuasa kepada pelaku usaha

    untukpembebanan hak tanggungan, hak gadai, atau hak jaminan terhadap

    barang yangdibeli oleh konsumen secara angsuran.

    & Pelaku usaha dilarang mencantumkan klausula baku yang letak atau

    bentuknya sulitterlihat atau tidak dapat dibaca secara jelas, atau yang

    pengungkapannya sulitdimengerti.

    3 Setiap klausula baku yang telah ditetapkan oleh pelaku usaha pada dokumen

    atauperjanjian yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat

    # dan ayat &dinyatakan batal demi hukum.

    ' Pelaku usaha wajib menyesuaikan klausula baku yang bertentangan dengan

    undangundangini.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    21/56

    0ab 2 Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai tanggung jawab pelaku

    usaha.0ab ini terdiri dari pasal #> sampai dengan pasal &?.

    Pasal #>

    # Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas

    kerusakan,pencemaran, dan atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi

    barang dan ataujasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.

    &

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    22/56

    & 6mportir jasa bertanggung jawab sebagai penyedia jasa asing apabila

    penyediaan jasaasing tersebut tidak dilakukan oleh agen atau perwakilan

    penyedia jasa asing.

    Pasal &&

    Pembuktian terhadap ada tidaknya unsur kesalahan dalam kasus pidana

    sebagaimanadimaksud dalam Pasal #> ayat ', Pasal &=, dan Pasal merupakan

    beban dantanggungjawab pelaku usaha tanpa menutup kemungkinan bagi jaksa

    untuk melakukanpembuktian.

    Pasal &3

    Pelaku usaha yang menolak dan atau tidak memberi tanggapan dan atau tidak

    memenuhiganti rugi atas tuntutan konsumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    #> ayat #,ayat &,ayat 3, dan ayat ', dapat digugat melalui badan

    penyelesaian sengketa konsumen ataumengajukan ke badan peradilan di tempat

    kedudukan konsumen.

    Pasal &'

    #. Pelaku usaha yang menjual barang dan atau jasa kepada pelaku usaha lain

    bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi dan atau gugatan konsumen

    apabila

    a. Pelaku usaha lain menjual kepada konsumen tanpa melakukan perubahan

    apa punatas barang dan/atau jasa tersebutA

    b. Pelaku usaha lain, di dalam transaksi jual beli tidak mengetahui adanya

    perubahanbarang dan/atau jasa yang dilakukan oleh pelaku usaha atau

    tidak sesuai dengancontoh, mutu, dan komposisi.

    &. Pelaku usaha sebagaimana dimaksud pada ayat # dibebaskan dari tanggung

    jawabatas tuntutan ganti rugi dan/atau gugatan konsumen apabila pelaku

    usaha lain yangmembeli barang dan/atau jasa menjual kembali kepada

    konsumen dengan melakukanperubahan atas barang dan/atau jasa tersebut.

    Pasal &(

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    23/56

    #. Pelaku usaha yang memproduksi barang yang peman$aatannya berkelanjutan

    dalambatas waktu sekurang-kurangnya# satu tahun wajib menyediakan suku

    cadangdan/atau $asilitas purna jual dan wajib memenuhi jaminan atau garansi

    sesuai denganyang diperjanjikan.

    &. Pelaku usaha sebagaimana dimaksud pada ayat # bertanggung jawab atas

    tuntutanganti rugi dan/atau gugatan konsumen apabila pelaku usaha tersebut

    a. idak menyediakan atau lalai menyediakan suku cadang dan/atau $asilitas

    perbaikanA

    b. idak memenuhi atau gagal memenuhi jaminan atau garansi yang

    diperjanjikan.

    Pasal &2

    Pelaku usaha yang memperdagangkan jasa wajib memenuhi jaminan dan/atau

    garansi yangdisepakati dan/atau yang diperjanjikan.

    Pasal &

    Pelaku usaha yang memproduksi barang dibebaskan dari tanggung jawab atas

    kerugianyang diderita konsumen, apabila

    a. 0arang tersebut terbukti seharusnya tidak diedarkan atau tidak

    dimaksudkan untukdiedarkanA

    b. :acat barang timbul pada kemudian hariA

    c. :acat timbul akibat ditaatinya ketentuan mengenai kuali$ikasi barangA

    d. Kelalaian yang diakibatkan oleh konsumenA

    e. 8ewatnya jangka waktu penuntutan ' empat tahun sejak barang dibeli

    atau lewatnyajangka waktu yang diperjanjikan.

    Pasal &?

    Pembuktian terhadap ada tidaknya unsur kesalahan dalam gugatan ganti rugi

    sebagaimanadimaksud dalam Pasal #>, Pasal &&, dan Pasal &3 merupakan beban

    dan tanggungjawabpelaku usaha.

    0ab Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai pembinaan dan

    pengawasan.0agian pertama mengenai pembinaan yang terdiri dari pasal

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    24/56

    &>.Sedangkan, bagian kedua mencakup pengawasan yang terdapat dalam pasal

    3=.

    Pasal &>

    #. Pemerintah bertanggungjawab atas pembinaan penyelenggaraan

    perlindungankonsumen yang menjamin diperolehnya hak konsumen dan

    pelaku usaha sertadilaksanakannya kewajiban konsumen dan pelaku usaha.

    &. Pembinaan oleh pemerintah atas penyelenggaraan perlindungan

    konsumensebagaimana dimaksud pada ayat # dilaksanakan oleh %enteri

    dan/atau menteriteknis terkait.

    3. %enteri sebagaimana dimaksud pada ayat & melakukan koordinasi atas

    penyelenggaraan perlindungan konsumen.

    '. Pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen sebagaimana dimaksud

    padaayat & meliputi upaya untuk

    a. erciptanya iklim usaha dan tumbuhnya hubungan yang sehat antara

    pelaku usahadan konsumenAb. 0erkembangnya lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakatA

    c. %eningkatnya kualitas sumberdaya manusia serta meningkatnya

    kegiatanpenelitian dan pengembangan di bidang perlindungan konsumen.

    (. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan penyelenggaraan perlindungan

    konsumendiatur dengan Peraturan Pemerintah.

    0agian Kedua

    Pengawasan

    Pasal 3=

    #. Pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan konsumen serta

    penerapanketentuan peraturan perundang-undangannyadiselenggarakan oleh

    pemerintah,masyarakat,dan lembaga perlindungan konsumen swadaya

    masyarakat.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    25/56

    &. Pengawasan oleh pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat #

    dilaksanakanoleh %enteri dan/atau menteri teknis terkait.

    3. Pengawasan oleh masyarakat dan lembaga perlindungan konsumenswadayamasyarakat dilakukan terhadap barang dan/atau jasa yang beredar

    di pasar.

    '. !pabila hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 3

    ternyatamenyimpang dari peraturan perundangundanganyang berlaku dan

    membahayakankonsumen, %enteri dan/atau menteri teknis mengambil

    tindakan sesuai denganperaturan perundangundanganyang berlaku.

    (. *asil pengawasan yang diselenggarakan masyarakat dan lembaga

    perlindungankonsumen swadaya masyarakat dapat disebarluaskan kepada

    masyarakat dan dapatdisampaikan kepada %enteri dan menteri teknis.

    2. Ketentuan pelaksanaan tugas pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat

    #,ayat &, dan ayat 3 ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

    0ab ? Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai badan perlindungan

    konsumen nasional.0agian Pertama mencakup )ama, Kedudukan, Cungsi, dan

    ugas.

    Pasal 3#

    1alam rangka mengembangkan upaya perlindungan konsumen dibentuk 0adan

    Perlindungan Konsumen )asional.

    Pasal 3&

    0adan Perlindungan Konsumen )asional berkedudukan di 6bu Kota )egara

    ;epublik6ndonesia dan bertanggung jawab kepada Presiden.

    Pasal 33

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    26/56

    0adan Perlindungan Konsumen )asional mempunyai $ungsi memberikan saran

    danpertimbangan kepada pemerintah dalam upaya mengembangkan perlindungan

    konsumen di6ndonesia.

    Pasal 3'

    #. Untuk menjalankan $ungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33,

    0adanPerlindungan Konsumen )asional mempunyai tugas

    a. %emberikan saran dan rekomendasi kepada pemerintah dalam rangka

    penyusunan kebijaksanaan di bidang perlindungan konsumenA

    b. %elakukan penelitian dan pengkajian terhadap peraturan perundang-

    undanganyang berlaku di bidang perlindungan konsumenA

    c. %elakukan penelitian terhadap barang dan/atau jasa yang menyangkut

    keselamatan konsumenA

    d. %endorong berkembangnya lembaga perlindungan konsumen swadaya

    masyarakatA

    e. %enyebarluaskan in$ormasi melalui media mengenai perlindungan

    konsumen danmemasyarakatkan sikap keberpihakan kepada konsumenA

    $. %enerima pengaduan tentang perlindungan konsumen dari masyarakat,

    lembagag. Perlindungan konsumen swadaya masyarakat, atau pelaku usahaA

    h. %elakukan sur@ei yang menyangkut kebutuhan konsumen.

    &. 1alam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat #,

    0adanPerlindungan Konsumen )asional dapat bekerjasama dengan

    organisasi konsumeninternasional.

    0agian Kedua

    Susunan 7rganisasi dan Keanggotaan

    Pasal 3(

    #. 0adan Perlindungan Konsumen )asional terdiriatas seorang ketua merangkap

    anggota,seorang wakil ketua merangkap anggota, serta sekurang-

    kurangnya#( lima belasorang dan sebanyak-banyaknya&( duapuluh lima

    orang anggota yang mewakilisemua unsur.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    27/56

    &. !nggota 0adan Perlindungan Konsumen )asional diangkat dan

    diberhentikan olehPresiden atas usul %enteri, setelah dikonsultasikan kepada

    1ewan Perwakilan ;akyat;epublik6ndonesia.

    3. %asa jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota 0adan Perlindungan Konsumen

    )asionalselama 3 tiga tahun dan dapat diangkat kembali untuk # satu kali

    masa jabatanberikutnya.

    '. Ketua dan wakil ketua 0adan Perlindungan Konsumen )asional dipilih oleh

    anggota.

    Pasal 32

    !nggota 0adan Perlindungan Konsumen )asional terdiri atas unsur

    a. PemerintahA

    b. Pelaku usahaA

    c. 8embaga perlindungan konsumen swadaya masyarakatA

    d. !kademisA dan

    e. enaga ahli.

    Pasal 3

    Persyaratan keanggotaan 0adan Perlindungan Konsumen )asional adalah

    a. +arga negara ;epublik 6ndonesiaA

    b. 0erbadan sehatA

    c. 0erkelakuan baikA

    d. idak pernah dihukum karena kejahatanA

    e. %emiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang perlindungan konsumenA

    dan

    $. 0erusia sekurang-kurangnya3= tiga puluh tahun.

    Pasal 3?

    Keanggotaan 0adan Perlindungan Konsumen )asional berhenti karena

    a. %eninggalduniaA

    b. %engundurkan diri atas permintaan sendiriA

    c. 0ertempat tinggal di luar wilayah republik indonesiaA

    d. Sakit secara terus menerusA

    e. 0erakhir masa jabatan sebagai anggotaA atau

    $. 1iberhentikan.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    28/56

    Pasal 3>

    #. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, 0adan Perlindungan Konsumen,

    )asional dibantuoleh sekretariat.

    &. Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat # dipimpin oleh seorang

    sekretaris yangdiangkat oleh Ketua 0adan Perlindungan Konsumen )asional.

    3. Cungsi, tugas, dan tata kerja sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat #

    diaturdalam keputusan Ketua 0adan Perlindungan Konsumen )asional.

    Pasal '=

    #. !pabila diperlukan 0adan Perlindungan Konsumen )asional dapat

    membentukperwakilan di 6bu Kota 1aerah ingkat 6 untuk membantu

    pelaksanaan tugasnya.

    &. Pembentukan perwakilan sebagaimana dimaksud pada ayat # ditetapkan

    lebih lanjutdengan keputusan Ketua 0adan Perlindungan Konsumen

    )asional.

    Pasal '#

    1alam pelaksanaan tugas, 0adan Perlindungan Konsumen )asional bekerja

    berdasarkantata kerja yang diatur dengan keputusan Ketua 0adan Perlindungan

    Konsumen )asional.

    Pasal '&

    0iaya untuk pelaksanaan tugas 0adan Perlindungan Konsumen )asional

    dibebankan kepadaanggaran pendapatan dan belanja negara dan sumber lain yang

    sesuai dengan peraturanperundang-undanganyang berlaku.

    Pasal '3

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    29/56

    Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan 0adan Perlindungan

    Konsumen )asionaldiatur dalam Peraturan Pemerintah.

    0ab > Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai lembaga perlindungan

    konsumen swadaya masyarakat

    Pasal ''

    #. Pemerintah mengakui lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat

    yangmemenuhi syarat.

    &. 8embaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat memiliki kesempatan

    untukberperan akti$ dalam mewujudkan perlindungan konsumen.

    3. ugas lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat meliputi

    kegiatan

    a. %enyebarkan in$ormasi dalam rangka meningkatkan kesadaran atas hak

    dankewajiban dan kehatihatiankonsumen dalam mengkonsumsi barang

    dan/ataujasaA

    b. %emberikan nasihat kepada konsumen yang memerlukannyaAc. 0ekerja sama dengan instansi terkait dalam upaya mewujudkan

    perlindungankonsumenA

    d. %embantu konsumen dalam memperjuangkan haknya, termasuk

    menerima

    Keluhan atau pengaduan konsumenA

    e. %elakukan pengawasan bersama pemerintah dan masyarakat terhadap

    Pelaksanaan perlindungan konsumen.

    '. Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas lembaga perlindungan konsumenswadayamasyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diatur dalam

    Peraturan Pemerintah.

    0ab #= Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai penyelesaian sengketa

    0agian Pertama

    Umum

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    30/56

    Pasal '(

    #. Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui

    lembaga yangbertugas menyelesaikan sengketa antara konsumen dan pelakuusaha atau melaluiperadilan yang berada di lingkungan peradilan umum.

    &. Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui pengadilan atau

    diluarpengadilan berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang bersengketa.

    3. Penyelesaian sengketa di luar pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat

    & tidakmenghilangkan tanggung jawab pidana sebagaimana diatur dalam

    Undang-undang.

    '. !pabila telah dipilih upaya penyelesaian sengketa konsumen di luar

    pengadilan,gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya

    tersebut dinyatakantidak berhasil oleh salah satu pihak atau oleh para pihak

    yang bersengketa.

    Pasal '2

    #

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    31/56

    3. Ketentuan lebih lanjut mengenai kerugian materi yang besar dan/atau korban

    yang tidaksedikit sebagaimana dimaksud pada ayat # huru$ d diatur dengan

    PeraturanPemerintah.

    0agian Kedua

    Penyelesaian Sengketa di 8uar Pengadilan

    Pasal '

    Penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan diselenggarakan untuk

    mencapaikesepakatan mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi dan/atau

    mengenai tindakan tertentuuntuk menjamin tidak akan terjadi kembali atau tidak

    akan terulang kembali kerugian yangdiderita oleh konsumen.

    0agian Ketiga

    Penyelesaian Sengketa %elalui Pengadilan

    Pasal '?

    Penyelesaian sengketa konsumen melalui pengadilan mengacu pada ketentuan

    tentangperadilan umum yang berlaku dengan memperhatikan ketentuan dalam

    Pasal '(.

    0ab ## Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai badan penyelesaian

    sengketa konsumen

    Pasal '>

    #. Pemerintah membentuk badan penyelesaian sengketa konsumen di 1aerah

    ingkat 66untuk penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan.

    &. Untuk dapat diangkat menjadi anggota badan penyelesaian sengketa

    konsumen,seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut

    a. +arga negara ;epublik 6ndonesiaA

    b. 0erbadan sehatAc. 0erkelakuan baikA

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    32/56

    d. idak pernah dihukum karena kejahatanA

    e. %emiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang perlindungan

    konsumenA

    $. 0erusia sekurang-kurangnya3= tiga puluh tahun.

    3. !nggota sebagaimana dimaksud pada ayat & terdiri atas unsur pemerintah,

    unsure konsumen, dan unsur pelaku usaha.

    '. !nggota setiap unsur sebagaimana dimaksud pada ayat 3 berjumlah

    sedikit-dikitnya3tiga orang, dan sebanyak-banyaknya( lima orang.

    (. Pengangkatan dan pemberhentian anggota badan penyelesaian sengketa

    konsumenditetapkan oleh %enteri.

    Pasal (=

    0adan penyelesaian sengketa konsumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    '> ayat #terdiri atas

    a. Ketua merangkap anggotaA

    b. +akil ketua merangkap anggotaA

    c. !nggota.

    Pasal (#

    #. 0adan penyelesaian sengketa konsumen dalam menjalankan tugasnya

    dibantu olehsekretariat.

    &. Sekretariat badan penyelesaian sengketa konsumen terdiri atas kepala

    sekretariat dananggota sekretariat.

    3. Pengangkatan dan pemberhentian kepala sekretariat dan anggota sekretariat

    badanpenyelesaian sengketa konsumen ditetapkan oleh %enteri.

    Pasal (&

    ugas dan wewenang badan penyelesaian sengketa konsumen meliputi

    a. %elaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen, dengan

    cara melalui mediasi atau arbitrase atau konsiliasiA

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    33/56

    b. %emberikan konsultasi perlindungan konsumenA

    c. %elakukan pengawasan terhadap pencantuman klausula bakuA

    d. %elaporkan kepada penyidik umum apabila terjadi pelanggaran

    ketentuan dalam undang-undanginiA

    e. %enerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis, dari konsumen

    tentang terjadinya pelanggaran terhadap perlindungan konsumenA

    $. %elakukan penelitian dan pemeriksaan sengketa perlindungan

    konsumenA

    g. %emanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran

    terhadap perlindungan konsumenA

    h. %emanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan/atau setiap orang

    yang dianggap mengetahui pelanggaran terhadap undang-undanginiA

    i. %eminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi,saksi ahli, atau setiap orang sebagaimana dimaksud pada huru$ g dan

    huru$ h, yang tidak bersediamemenuhi panggilan badan penyelesaian

    sengketa konsumenA

    j. %endapatkan, meneliti dan/atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti

    lain guna penyelidikan dan/atau pemeriksaanA

    k. %emutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak

    konsumenA

    l. %emberitahukan putusan kepada pelaku usaha yang melakukan

    pelanggaran terhadap perlindungan konsumenA

    m. %enjatuhkan sanksi administrati$ kepada pelaku usaha yang melanggar

    ketentuan undang-undangini.

    Pasal (3

    Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang badan

    penyelesaiansengketa konsumen 1aerah ingkat 66 diatur dalam surat keputusan

    menteri.

    Pasal ('

    #. Untuk menangani dan menyelesaikan sengketa konsumen, badan

    penyelesaiansengketa konsumen membentuk majelis.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    34/56

    &. umlah anggota majelis sebagaimana dimaksud pada ayat # harus ganjil dan

    sedikit-dikitnya3 tiga orang yang mewakili semua unsur sebagaimana

    dimaksud dalamPasal '> ayat 3, serta dibantu oleh seorang panitera.

    3. Putusan majelis $inal dan mengikat.

    '. Ketantuan teknis lebih lanjut mengenai pelaksanaan tugas majelis diatur

    dalam suratkeputusan menteri.

    Pasal ((

    0adan penyelesaian sengketa konsumen wajib mengeluarkan putusan paling

    lambat dalamwaktu dua puluh satu hari kerja setelah gugatan diterima.

    Pasal (2

    #. 1alam waktu paling lambat tujuh hari kerja sejak menerima putusan

    badanpenyelesaian sengketa konsumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal ((

    pelakuusaha wajib melaksanakan putusan tersebut.

    &. Para pihak dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan )egeri paling

    lambat #'empatbelas hari kerja setelah menerima pemberitahuan putusan

    tersebut.

    3. Pelaku usaha yang tidak mengajukan keberatan dalam jangka waktu

    sebagaimanadimaksud pada ayat & dianggap menerima putusan badan

    penyelesaian sengketakonsumen.

    '. !pabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat # dan ayat 3 tidak

    dijalankanoleh pelaku usaha, badan penyelesaian sengketa konsumen

    menyerahkan putusantersebut kepada penyidik untuk melakukan penyidikan

    sesuai dengan ketentuanperundangundanganyang berlaku.

    (. Putusan badan penyelesaian sengketa konsumen sebagaimana dimaksud pada

    ayat 3merupakan bukti permulaan yang cukup bagi penyidik untuk

    melakukan penyidikan.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    35/56

    Pasal (

    Putusan majelis sebagaimana dimaksud dalam Pasal (' ayat 3

    dimintakan penetapaneksekusinya kepada Pengadilan )egeri di tempat konsumenyang dirugikan.

    Pasal (?

    #. Pengadilan )egeri wajib mengeluarkan putusan atas keberatan sebagaimana

    dimaksuddalam Pasal (2 ayat & dalam waktu paling lambat duapuluh

    satu hari sejakditerimanya keberatan.

    &. erhadap putusan Pengadilan )egeri sebagaimana dimaksud pada ayat #,

    para pihakdalam waktu paling lama #' empat belas hari dapat mengajukan

    kasasi ke %ahkamah!gung ;epublik 6ndonesia.

    3. %ahkamah !gung ;epublik 6ndonesia wajib mengeluarkan putusan dalam

    waktu palinglambat 3= tiga puluh hari sejak menerima permohonan kasasi.

    0ab #& Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai penyidikan

    Pasal (>

    #. Selain Pejabat Polisi )egara ;epublik 6ndonesia, Pejabat Pegawai )egeri

    Sipil tertentudilingkungan instansi pemerintah yang lingkup tugas dan

    tanggung jawabnya dibidangperlindungan konsumen juga diberi wewenang

    khusus sebagai penyidik sebagaimanadimaksud dalam Undang-

    undang*ukum !cara Pidana yang berlaku.

    &. Penyidik Pejabat Pegawai )egeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat

    #berwenang

    a. %elakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan

    berkenaan dengan tindak pidana di bidang perlindungan konsumenA

    b. %elakukan pemeriksaan terhadap orang lain atau badan hukum yang

    diduga melakukan tindak pidana dibidang perlindungan konsumenA

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    36/56

    c. %eminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukum

    sehubungan dengan peristiwa tindak pidana dibidang perlindungan

    konsumenA

    d. %elakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan, dan dokumen lain

    berkenaan

    e. 1engan tindak pidana di bidang perlindungan konsumenA

    $. %elakukan pemeriksaan ditempat tertentu yang diduga terdapat bahan

    bukti serta melakukan penyitaan terhadap barang hasil pelanggaran yang

    dapat dijadikanbukti dalam perkara tindak pidana di bidang perlindungan

    konsumen.

    g. %eminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak

    pidana di bidang perlindungan konsumen.

    3. Penyidik Pejabat Pegawai )egeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat

    #memberitahukan dimulainya penyidikan dan hasil penyidikannya kepada

    PenyidikPejabat Polisi )egara ;epublik 6ndonesia.

    '. Penyidik Pejabat Pegawai )egeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat

    #menyampaikan hasil penyidikan kepada Penuntut Umum melalui Penyidik

    Pejabat Polisi)egara ;epublik 6ndonesia.

    0ab #3 Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai s a n k s i

    0agian Pertama

    Sanksi !dministrati$

    Pasal 2=

    #. 0adan penyelesaian sengketa konsumen berwenang menjatuhkan sanksiadministrati$terhadap pelaku usaha yang melanggar Pasal #> ayat & dan

    ayat 3, Pasal &=, Pasal&( dan Pasal &2.

    &. Sanksi administrati$ berupa penetapan ganti rugi paling banyak ;p

    &==.===.===,==duaratus juta rupiah.

    3. ata cara penetapan sanksi administrati$ sebagaimana dimaksud pada ayat

    # diaturlebih lanjut dalam peraturan perundang-undangan.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    37/56

    0agian Kedua

    Sanksi Pidana

    Pasal 2#

    Penuntutan pidana dapat dilakukan terhadap pelaku usaha dan/atau pengurusnya.

    Pasal 2&

    #. Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    ?, Pasal>, Pasal #=, Pasal #3 ayat &, Pasal #(, Pasal # ayat # huru$ a,

    huru$ b, huru$ c,huru$e, ayat & dan Pasal #? dipidana dengan pidana

    penjara paling lama ( lima tahun ataupidana denda paling banyak ;p

    &.===.===.===,== dua milyar rupiah.

    &. Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    ##, Pasal#&, Pasal #3 ayat #, Pasal #', Pasal #2, dan Pasal # ayat #

    huru$ d dan huru$ $dipidana penjara paling lama & dua tahun atau pidana

    denda paling banyak;p (==.===.===,== lima ratus juta rupiah.

    3. erhadap pelanggaran yang mengakibatkan luka berat, sakit berat, cacat

    tetap ataukematian diberlakukan ketentuan pidana yang berlaku.

    Pasal 23

    erhadap sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2&, dapat

    dijatuhkan hukumantambahan, berupa

    a. Perampasan barang tertentuA

    b. Pengumuman keputusan hakimA

    c. Pembayaran ganti rugiA

    d. Perintah penghentian kegiatan tertentu yang menyebabkan timbulnya

    kerugian konsumenA

    e. Kewajiban penarikan barang dari peredaranA atau

    $. Pencabutan i"in usaha.

    0ab #' Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai ketentuan peralihan

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    38/56

    Pasal 2'

    Segala ketentuan peraturan perundang-undanganyang bertujuan melindungi

    konsumenyang telah ada pada saat undang- undangini diundangkan, dinyatakantetap berlakusepanjang tidak diatur secara khusus dan/atau tidak bertentangan

    dengan ketentuan dalamundang-undangini.

    0ab #( Undang-undang nomor ? tahun #>>> mengenai ketentuan penutup

    Pasal 2(

    Undang-undangini mulai berlaku setelah # satu tahun sejak diundangkan.!gar

    setiaporang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undangundangini

    denganpenempatannya dalam 8embaran )egara ;epublik 6ndonesia.

    Kasus&Kasus 'ang (erkait Dengan Perlindungan Knsumen

    Pelanggaran "ak #onsumen pada #asus $$%

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    39/56

    Pada kasus kenaikan harga bahan bakar minyak 00%, masyarakat

    konsumen tetaplah menjadi objek penderita meskipun akan diupayakan adanya

    subsidi dan kompensasi dalam berbagai bentuk. 6ni berarti bahwa produk-produk

    kebijakan pemerintah di bidang ekonomi, yang ditandai dengan kenaikan elpiji

    dan harga 00% semakin memperjelas beban masyarakat sebagai konsumen akan

    semakin berat.

    !pa yang dilakukan pemerintah saat ini sama sekali bertentangan dengan

    ketentuan UU )o. ? ahun #>>> tentang Perlindungan Konsumen UUPK.

    Sebagaimana yang diamanatkan dalam pasal &> UUPK, bahwa pemerintah

    bertanggung jawab atas pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen

    yang menjamin diperolehnya hak konsumen dan pelaku usaha serta

    dilaksanakannya kewajiban konsumen dan pelaku usaha. Secara teknis, kewajiban

    pemerintah itu dilaksanakan oleh menteri, atau menteri teknis terkait.

    1ewan Perwakilan ;akyat 1P; yang seharusnya memperjuangkan nasib

    rakyat, ternyata sekadar stempel pemerintah agar kebijakan-kebijakan yang

    diambil dapat memperoleh legitimasi dari masyarakat.Kalaupun terjadi perubahan

    dalam hal persentase kenaikannya, nilai perubahan itu dapat dipastikan tidak

    sesuai dengan kondisi yang berkembang dan tuntutan masyarakat.;akyat menjerit

    karena harga-harga sudah telanjur meningkat jauh sebelum kepastian kenaikan

    harga 00% diputuskan. %eskipun pemerintah secara akti$ dan terus-menerus

    melakukan sosialisasi, kenyataannya upaya tersebut tidak akan mampu

    mempengaruhi melambungnya harga-harga.

    D@aluasi yang dilakukan Eayasan 8embaga Konsumen 6ndonesia E8K6

    menyebutkan, bidang pengaduan E8K6 menerima '( pengaduan konsumen

    melalui surat dan datang langsung.umlah pengaduan di atas sebenarnya belumtercakup unit bisnis atau usaha massa, seperti 00%. 0ayangkan saja, jika

    kenaikan harga 00% yang dilakukan pemerintah, dalam hal ini Pertamina, jumlah

    pengaduan mungkin akan bertambah banyak dan tidak terhitung jumlahnya.

    Pengaduan tersebut bisa secara perseorangan indi@idu ataupun organisasi/

    lembaga.api yang perlu kita pahami di sini adalah kenyataan bahwa masyarakat,

    terutama masyarakat kecil tetap menjadi korban.1engan demikian, eksistensi

    UUPK tampaknya semakin melenceng tidak sesuai yang sebagaimana seharusnya.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    40/56

    0ila kita tarik ke belakang, secara historis, UUPK lahir dimaksudkan

    untuk lebih memberdayakan konsumen. Konsumen tidak lagi dijadikan sebagai

    target pasar semata, melainkan dapat menjadi mitra dan jaminan pasar jangka

    panjang. !tas dasar itulah, maka pada tanggal &= !pril #>>> pemerintahan

    *abibie mengesahkannya menjadi UU, dan mulai berlaku sejak # anuari &===.

    6ni berarti usia UUPK hampir memasuki usia #& tahun, dan hebatnya, setiap

    memasuki tahun baru konsumen selalu menyambutnya dengan kenaikan harga-

    harga, termasuk elpiji dan 00%.

    :ukup sudah selama #& tahun mungkin untuk proses implementasi

    sehingga target yang diharapkan dari UUPK dapat tercapai. !kan tetapi apa yang

    menyebabkan UUPK tidak dapat diimplementasikan sampai saat iniF 1ilihat dari

    perkembangan yang ada, UUPK tidak berjalan dengan baik disebabkan oleh

    beberapa hal, adalah sebagai berikut

    #. UUPK adalah warisan kabinet *abibie. Kebiasaan yang terjadi di negara

    kita adalah bahwa setiap ada pergantian kepemimpinan kabinet, maka

    akan diikuti dengan pergantian kebijakan, sehingga pemerintahan yang

    baru hanya mengutamakan produk kebijakannya untuk memperoleh

    popularitas. Kebijakan lama yang dibuat oleh pemerintahan sebelumnya

    hanya dipandang sebagai suatu proses dan bukan pada nilai

    keman$aatannya.

    &. !danya tarik-menarik kekuasaan. !pa yang tergambarkan saat ini di mana

    hampir pada setiap partai politik selalu muncul kon$lik internal. %asing-

    masing kelompok menginginkan posisi dan kedudukan yang lebih besar.

    Pada kasus kenaikan harga 00%, orang-orang yang ada di 1P; tidak

    memiliki kemauan kuat untuk memperjuangkan aspirasi masyarakatdengan cara mengkaji lebih mendalam $aktor penyebab dan bentuk

    kompensasi yang e$ekti$ atas kenaikan tersebut.

    3. 8emahnya perangkat hukum dan kurang tegasnya aparatur. Kondisi yang

    terakhir ini memang telah dirasakan jauh sebelum UU itu disahkan. Peta

    hukum kita yang masih berpihak pada kelompok atau indi@idu yang kuat

    menjadikan konsumen kita selalu lemah di hadapan hukum.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    41/56

    !dapun contoh-contoh kasus tidak seriusnya pemerintah dalam menangani

    perlindungan hak-hak konsumen, adalah sebagai berikut

    a. Kasus !jinomoto

    b. Kasus Kratingdaengc. Kasus %inuman radisional

    d. Kasus 7bat nyamuk

    e. Kasus obat-obat impor dan lain-lain

    1an juga belum termasuk masalah-masalah yang terkait dengan pelayanan

    publik, seperti tari$ listrik, telepon dan P1!%.Kasus-kasus tersebut hilang begitu

    saja, dan bahkan muncul dengan tampilan baru. Kasus-kasus tersebut tidak

    mampu diselesaikan secara tuntas mengingat masyarakat harus berhadapan

    dengan para pengusaha besar konglomerat yang terkadang ikut menyetirjalannya proses hukum. 1alam istilah yang sederhana bisa dikatakan bahwa

    konsumen 6ndonesia telah termakan oleh hukum yang melindungi mereka sendiri.

    %enyikapi kondisi yang terjadi saat ini, pemerintah dan lembaga-lembaga

    terkait tidak boleh tinggal diam. Kita memang patut mendukung upaya-upaya

    yang dilakukan Eayasan 8embaga Konsumen 6ndonesia E8K6 dan elemen

    mahasiswa yang selalu mengkritisi munculnya kebijakan kenaikan harga-harga.

    %aka untuk menegakkan UUPK dan perlindungan hak-hak konsumen perlu di

    ingat dan dipertahankan sebagai berikut

    #. UUPK menjamin hak-hak konsumen sebagaimana diatur dalam pasal '

    UUPK bahwa konsumen dilindungi haknya atas in$ormasi yang benar,

    jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa poin

    c. 1alam hal ini pemerintah harus dapat menjamin bahwa kenaikan harga

    00% harus betul-betul didasarkan atas perhitungan untung rugi

    matematik, dan barang yang diperjualbelikan benar-benar layak untuk

    dikonsumsi.

    &. Konsumen juga dilindungi haknya untuk didengar pendapat dan

    keluhannya atas barang dan jasa yang digunakan poin d. 0anyaknya

    minyak oplosan yang beredar, harus menjadi perhatian pemerintah, karena

    hal itu tentu akan merugikan konsumen sebagai pemakai. Pelayanan yang

    benar dan jujur, serta tidak diskriminati$ juga merupakan hak-hak

    konsumen yang harus diperhatikan. !pabila ketentuan-ketentuan di atas

    tidak dipenuhi secara baik oleh badan usaha pelaku usaha dan lembaga

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    42/56

    pemerintahan, maka menjadi hak konsumen untuk mendapatkan

    kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian terhadap sesuatu yang tidak

    sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.

    3. Peran serta dan keterlibatan pihak-pihak terkait seperti, 0adan

    perlindungan Konsumen 6ndonesia 0PK), 0adan Penyelesaian Sengketa

    Konsumen 0PSK, dan lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya

    %asyarakat 8PKS%, yang diwakili oleh E8K6, serta kelompok-

    kelompok mahasiswa diharapkan dapat menjadi kontrol utama atas

    kebijakan-kebijakan pemerintah. Sehingga, UUPK sangat strategis

    dalam meningkatkan harkat dan martabat konsumen yang masih sering

    diabaikan oleh para pelaku bisnis termasuk pemerintah.

    Sehingga tercapailah keselarasan dan keseimbangan antara pihak penegak

    hukum dan konsumen yang mana konsumen adalah salah satu aset yang mana

    untuk menbantu dan ikut serta dalam pembangunan perekonomian di 6ndonesia

    baik secara mikro ataupun secara makro.1i perlukan ketegasan dan konsistensi

    penegak hokum untuk menjalankan UU )o. ? ahun #>>> tentang Perlindungan

    Konsumen UUPK.%aka perlu dan wajib kiranya di lindungi hak-hak konsumen

    terhadap produk dan jasa selama ini.

    Pelanggaran "ak #onsumen pada #asus Pesawat Wings &ir

    1i Surabaya, seorang ad@okat menggugat 8ion selaku pemilik %askapai

    Penerbangan +ings !ir karena penerbangan molor 3,( jam. %askapai tersebut

    digugat oleh seorang ad@okat bernama 1a@id %8 obing. 1a@id, lawyer yang

    tercatat beberapa kali menangani perkara konsumen, memutuskan untuk

    melayangkan gugatan setelah pesawat +ings !ir milik 8ion yang seharusnya iatumpangi terlambat paling tidak sembilan puluh menit.

    Kasus ini terjadi pada #2 !gustus lalu.6a berencana terbang dari akarta ke

    Surabaya, pukul =?.3( +60. iket pesawat +ings !ir sudah dibeli.*ingga batas

    waktu yang tertera di tiket, ternyata pesawat tak kunjung berangkat. 1a@id

    mencoba mencari in$ormasi, tetapi ia merasa kurang mendapat pelayanan. Pendek

    kata, keberangkatan pesawat telat dari jadwal.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    43/56

    1a@id menuding +ings !ir telah melakukan perbuatan melawan hukum

    dengan keterlambatan keberangkatan dan tidak memadainya layanan in$ormasi

    petugas maskapai itu di bandara. Selanjutnya 1a@id mengajukan gugatan terhadap

    kasus tersebut ke pengadilan untuk memperoleh ganti rugi serta meminta

    pengadilan untuk membatalkan klausul baku yang berisi pengalihan tanggung

    jawab maskapai atas keterlambatan, hal mana dilarang oleh Undang-Undang

    )omor ? ahun #>>> tentang Perlindungan Konsumen.

    1alam kasus yang menimpa 1a@id, tindakan yang dilakukan oleh pihak

    %anajemen +ings !ir dengan mencantumkan klausula baku pada tiket

    penerbangan secara tegas merupakan tindakan yang bertentangan dengan hukum

    perlindungan konsumen, sehingga terhadapnya dapat diklasi$ikasikan sebagai

    tindak pidana ekonomi dalam arti luas.

    0ila berbicara tentang hukum perlindungan konsumen maka kita harus pula

    membicarakan tentang UU.;6 )o. ? ahun #>>> UUPK.UUPK lahir sebagai

    jawaban atas pembangunan dan perkembangan perekonomian dewasa ini.

    Konsumen sebagai motor penggerak dalam perekonomian kerap kali berada

    dalam posisi lemah atau tidak seimbang bila dibandingkan dengan pelaku usaha

    dan hanya menjadi alat dalam akti@itas bisnis untuk meraup keuntungan yang

    sebesar-besarnya oleh pelaku usaha.

    0erdasarkan penjelasan umum atas Undang-undang ;epublik 6ndonesia

    )omor ? ahun #>>> disebutkan bahwa $aktor utama yang menjadi kelemahan

    konsumen dalam perdagangan adalah tingkat kesadaran konsumen masih amat

    rendah yang selanjutnya diketahui terutama disebabkan oleh rendahnya

    pendidikan konsumen. %engacu pada hal tersebut, UUPK diharapkan menjadi

    landasan hukum yang kuat bagi pemerintah dan lembaga perlindungan konsumenswadaya masyarakat untuk melakukan upaya pemberdayaan konsumen melalui

    pembinaan dan pendidikan konsumen.Sehingga diharapkan segala kepentingan

    konsumen secara integrati$ dan komprehensi$ dapat dilindungi.

    Perlindungan konsumen sebagaimana pasal # ayat # menyebutkan arti dari

    perlindungan konsumen yakni segala upaya yang menjamin adanya kepastian

    hukum untuk memberi kepada konsumen. Sedangkan arti yang tidak kalah

    penting ialah Konsumen, yakni setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    44/56

    tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain

    maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Kata tidak

    diperdagangkan ini berarti konsumen yang dilindungi ialah konsumen tingkat

    akhir dan bukanlah konsumen yang berkesempatan untuk menjual kembali atau

    reseller consumer.

    Perlindungan konsumen sesuai dengan pasal 3 Undang-undang

    Perlindungan Konsumen, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan

    dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri, mengangkat harkat dan

    martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari akses negati$ pemakaian

    barang dan/atau jasa, meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih,

    menentukan dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen, menciptakan sistem

    perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan

    keterbukaan in$ormasi serta akses untuk mendapatkan in$ormasi, menumbuhkan

    kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga

    tumbuh sikap yang jujur dan bertanggungjawab dalam berusaha, meningkatkan

    kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang

    dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen.

    indakan +ings !ir mencantumkan klausula baku pada tiket penerbangan

    yang dijualnya, dalam hal ini menimpa 1a@id, secara tegas bertentangan dengan

    Pasal 2& o. Pasal #? Undang-Undang ;epublik 6ndonesia tentang Perlindungan

    Konsumen dimana terhadapnya dapat dipidana penjara paling lama ( tahun atau

    pidana denda paling banyak ;P. &.===.===.===,-, namun dengan tidak

    mengesampingkan prinsip Ultimum ;emedium.

    Eang dimaksud dengan klausula baku adalah segala klausula yang dibuat secara

    sepihak dan berisi tentang pengalihan tanggung jawab dari satu pihak kepadapihak yang lain.

    Selanjutnya berdasarkan penjelasan Pasal #? ayat # UUPK disebutkan

    bahwa tujuan dari pelarangan adalah semata-mata untuk menempatkan kedudukan

    Konsumen setara dengan pelaku usaha berdasarkan prinsip kebebasan

    berkontrak.Selain itu khusus mengenai penerbangan, berdasarkan kon@ensi

    +arsawa ditentukan perusahaan penerbangan tidak boleh membuat perjanjian

    yang menghilangkan tanggung jawabnya.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    45/56

    1alam kasus disebutkan bahwa, pada tiket penerbangan yang

    diperjualbelikan memuat klausul 4Pengangkut tidak bertanggung jawab atas

    kerugian apapun juga yang ditimbulkan oleh pembatalan dan/atau keterlambatan

    pengangkutan ini, termasuk segala kelambatan datang penumpang dan/atau

    kelambatan penyerahan bagasi5. 0erdasarkan pendapat saya, hal tersebut jelas

    merupakan suatu bentuk klausula baku mengingat klausul yang termuat dalam

    tiket tersebut dibuat secara sepihak oleh pihak %anajemen +ings !ir yang

    berisikan pengalihan tanggung jawab dalam hal terjadi kerugian dari pihak

    manajemen kepada penumpang. !tas dimuatnya klausula tersebut jelas dapat

    merugikan kepentingan konsumen.Penyedia jasa dapat serta merta melepaskan

    tanggung jawabnya atas kerugian yang timbul baik yang ditimbulkan oleh

    penyedia jasa sendiri maupun konsumen.Sehingga dapat disimpulkan bahwa

    tindakan yang dilakukan oleh +ings !ir selaku peusahaan milik 8ion !ir

    bertentangan dengan pasal #? UUPK dan Kon@ensi +arsawa tentang

    penerbangan.

    erkait dengan penegakan hukum perlindungan konsumen, khususnya

    mengenai pelarangan pemasukan klausula baku dalam setiap akti@itas

    perdagangan, menurut pendapat saya belum berjalan dengan e$ekti$ dan sesuai

    harapan. 1isana-sini penggunaan klausula tersebut masih marak dan cukup akrab

    dalam setiap akti@itas perekonomian. Selain itu, sampai sejauh ini pun

    penggunaan sangsi pidana belum pernah diterapkan dalam setiap tindakan

    pencantuman klausula baku. *al tersebut menurut pendapat saya merupakan

    indikator bahwa Undang-Undang )o.? ahun #>>> belum ditaati dan diterapkan

    dengan baik melainkan sejauh ini baru sampai pada tahap pemahaman dan

    sosialisasi.

    Pelanggaran "ak #onsumen pada #asus Susu

    1i 6ndonesia, nasib perlindungan konsumen masih berjalan tertatih-tatih.

    *al-hal menyangkut kepentingan konsumen memang masih sangat miskin

    perhatian. Setelah setahun menunggu, Kementerian Kesehatan akhirnya

    mengumumkan hasil sur@ei ' merek susu $ormula bayi untuk usia =-2 bulan.

    *asil sur@ei menyimpulkan, tidak ditemukan bakteri Dnterobacter saka"akii.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    46/56

    *asil ini berbeda dengan temuan peneliti 6nstitut Pertanian 0ogor, yang

    menyebutkan, &&,3G susu $ormula dari && sampel, dan '=G makanan bayi

    dari #( sampel yang dipasarkan !pril hingga uni &==2 terkontaminasi D

    saka"akii.

    !pa pun perbedaan yang tersaji dari kedua sur@ei tersebut, yang jelas,

    kasus susu $ormula ini telah menguak $akta laten dan mani$es menyangkut

    perlindungan konsumen. 6ni membuktikan bahwa hal-hal menyangkut

    kepentingan hukum konsumen rupanya memang masih miskin perhatian dalam

    tata hukum kita, apalagi peran konsumen dalam pembangunan ekonomi.

    1alam perlindungan konsumen sesungguhnya ada doktrin yang disebut

    strict product liability, yakni tanggung jawab produk yang bertujuan untuk

    memberikan perlindungan kepada konsumen. 6ni dapat kita lihat dalam Pasal &&

    Undang-Undang )omor ? ahun #>>> tentang Perlindungan Konsumen, yang

    mengatur bahwa pembuktian terhadap ada tidaknya unsur kesalahan menjadi

    beban dan tanggung jawab pelaku usaha.

    1oktrin tersebut selaras dengan doktrin perbuatan melawan hukum pasal

    #32( KU*Perdata yang menyatakan, 4iap perbuatan melanggar hukum yang

    membawa kerugian bagi orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya

    menerbitkan kerugian, mengganti kerugian tersebut.5

    Untuk dapat dikatakan sebagai perbuatan melawan hukum berdasar pasal

    #32( KU*Perdata, suatu perbuatan harus memenuhi unsur-unsur, seperti adanya

    perbuatan melawan hukum, adanya unsur kesalahan, kerugian, dan adanya

    hubungan sebab-akibat yang menunjukkan adanya kerugian yang disebabkan oleh

    kesalahan seseorang.

    Unsur-unsur ini pada dasarnya bersi$at alternati$.!rtinya, untuk memenuhibahwa suatu perbuatan melawan hukum, tidak harus dipenuhi semua unsur

    tersebut.ika suatu perbuatan sudah memenuhi salah satu unsur saja, maka

    perbuatan tersebut dapat dikatakan sebagai perbuatan melawan hukum.

    1oktrin strict product liability masih tergolong baru dalam doktrin ilmu

    hukum di 6ndonesia.1oktrin tersebut selayaknya dapat diintroduksi dalam doktrin

    perbuatan melawan hukum tort sebagaimana diatur dalam pasal #32( Kitab

    Undang-Undang *ukum Perdata.

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    47/56

    Seorang konsumen, apabila dirugikan dalam mengonsumsi barang atau

    jasa, dapat menggugat pihak yang menimbulkan kerugian.Pihak di sini bisa berarti

    produsen/pabrik, supplier, pedagang besar, pedagang eceran/ penjual ataupun

    pihak yang memasarkan produk.6ni tergantung dari siapa yang melakukan atau

    tidak melakukan perbuatan yang menimbulkan kerugian bagi konsumen.

    Selama ini, kuali$ikasi gugatan yang masih digunakan di 6ndonesia adalah

    wanprestasi default.!pabila ada hubungan kontraktual antara konsumen dan

    pengusaha, kuali$ikasi gugatannya adalah wanprestasi.ika gugatan konsumen

    menggunakan kuali$ikasi perbuatan melawan hukum tort, hubungan kontraktual

    tidaklah disyaratkan.0ila tidak, konsumen sebagai penggugat harus membuktikan

    unsur-unsur seperti adanya perbuatan melawan hukum.adi, konsumen

    dihadapkan pada beban pembuktian berat, karena harus membuktikan unsur

    melawan hukum.

    *al inilah yang dirasakan tidak adil oleh konsumen, karena yang tahu

    proses produksinya adalah pelaku usahanya. Pelaku usahalah yang harus

    membuktikan bahwa ia tidak lalai dalam proses produksinya. Untuk membuktikan

    unsur tidak lalai perlu ada kriteria berdasarkan ketentuan hukum administrasi

    negara tentang 4ata :ara Produksi Eang 0aik5 yang dikeluarkan instansi atau

    departemen yang berwenang.

    0erdasarkan prinsip kesejajaran kedudukan antara pelaku usaha dan

    konsumen, hal itu mestinya tidak dengan sendirinya membawa konsekuensi

    konsumen harus membuktikan semua unsur perbuatan melawan hukum.7leh

    karena itu, terhadap doktrin perbuatan melawan hukum dalam perkara konsumen,

    seyogianya dilakukan deregulasi dengan menerapkan doktrin strict product

    liabilityke dalam doktrin perbuatan melawan hukum.*al ini dapat dijumpai landasan hukumnya dalam pasal #(=' Kitab

    Undang-Undang *ukum Perdata yang menegaskan bahwa penjual bertanggung

    jawab adanya cacat tersembunyi pada produk yang dijual.

    %enurut doktrin strict product liability, tergugat dianggap telah bersalah

    presumption of 'uality, kecuali apabila ia mampu membuktikan bahwa ia tidak

    melakukan kelalaian/kesalahan. Seandainya ia gagal membuktikan

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    48/56

    ketidaklalaiannya, maka ia harus memikul risiko kerugian yang dialami pihak lain

    karena mengonsumsi produknya.

    1oktrin tersebut memang masih merupakan hal baru bagi 6ndonesia.

    Kecuali epang, semua negara di !sia masih memegang teguh prinsip konsumen

    harus membuktikan kelalaian pengusaha.

    Sekalipun doktrin strict product liabilitybelum dianut dalam tata hukum

    kita, apabila perasaan hukum dan keadilan masyarakat menghendaki lain, kiranya

    berdasarkan Pasal & ayat # Undang-Undang )o #' ahun #>=, hakim wajib

    menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup di masyarakat

    living law.

    *asilnya, berkait kasus susu $ormula ada hal yang patut ditarik pelajaran.

    ernyata, selama ini yang masih terpampang adalah 4kedigdayaan5 produsen atau

    pelaku usaha termasuk pengambil kebijakan.erlihat, pihak-pihak terkait bersikap

    de$ensi$ dengan seolah menantang konsumen yang merasa dirugikan untuk

    membuktikan unsur 4ada/tidaknya kelalaian/ kesalahan5 terhadap sebuah produk.

    Padahal, pihak-pihak berwenanglah yang harus membuktikan apakah betul ada

    kesalahan/kelalaian dalam produknya tersebut.

    Pelanggaran "ak #onsumen pada #asus %unir di (aruda

    miliar oleh Suciwati, istri almarhum

    %unir.Selain dianggap tidak memberikan perlindungan terhadap hak-hak

    konsumen, perusahaan penerbangan itu juga dinilai tak memenuhi tanggung

    jawabnya dalam menjamin keselamatan penumpang.Seperti diketahui, %unir meninggal dalam perjalanannya menuju 0elanda.

    :eritanya, mantan pendiri dan Ketua 8S% Kontras itu hendak melanjutkan

    pendidikan. )amun, saat di atas ;umania atau dua jam sebelum mendarat di

    0andara Schippol, !msterdam, laki-laki yang juga akti$ di lembaga 6mparsial itu

    telah wa$at.

    %eninggalnya akti@is hak asasi manusia itu lantas memicu kontro@ersi.

    0erdasarkan hasil otopsi yang dilakukan oleh tim dokter dari 0elanda, kematian

  • 5/20/2018 Uu Perlindungan Konsumen

    49/56

    itu disebabkan oleh racun arsen. Kandungan "at beracun di dalam cairan lambung

    sebanyak ?3,> miligram per liter, sedangkan dalam darah dan urinenya masing-

    masing 3,# dan ',? miligram