UU Pengadaan Tanah Sisakan Keraguan - ftp.unpad.ac.id · dan emas. Indonesia juga unggul di produk...

1
6 SABTU, 17 DESEMBER 2011 E KO NOMI Banyak pemilik lahan yang tidak menerima uang ganti rugi karena malah diserahkan pada yang diberi hak yang belum tentu pemilik aslinya.” PEMERINTAH tetap memper- timbangkan penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi tahun depan. Kajian untuk mene- rapkan kebijakan tersebut tidak hanya dari sisi keuangan negara, tetapi juga menyangkut faktor sosial dan kesiapan masyarakat. “Saat kita mengkaji (penaik- an harga), kita itu tidak hanya mempertimbangkan faktor ke- uangan, tapi juga harus mem- perhitungkan faktor-faktor lain- nya, terutama faktor kesiapan masyarakat, faktor sosial, dan juga faktor kemiskinan,” ujar Menteri Keuangan Agus Mar- towardojo di Nusa Dua, Bali, kemarin. Menurutnya, kondisi geogras dengan situasi yang beragam di negara besar seperti Indonesia harus menjadi pertimbangan dalam memutuskan kebijakan yang menyangkut hajat hidup masyarakat. “Jadi hal itu menjadi perhatian kita, tetapi kita tentu tidak bisa langsung melakukan keputusan dalam waktu dekat,” tukasnya. Namun, Agus tidak menjelas- kan upaya untuk mengegolkan kebijakan tersebut terkait adanya larangan penaikan harga BBM bersubsidi dalam Undang-Un- dang (UU) APBN 2012. Hal senada diungkapkan Men- teri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, kemarin. “Memang ada opsi kenaikan (harga), tapi kita tidak boleh ge- gabah karena kita ingin semua opsi dikaji intinya. Kalau tidak bisa, subsidi membengkak.” Menurutnya kebijakan yang paling siap diambil pemerintah adalah pengendalian konsumsi BBM bersubsidi tahun depan. Hal ini harus dilakukan untuk menjaga realisasi konsumsi tidak melebihi kuota 40 juta kiloliter BBM bersubsidi dalam APBN 2012. “Kalau tidak dilakukan peng- aturan, tidak mungkin, karena pertumbuhan ekonomi mendo- rong pertumbuhan transportasi, industri, sehingga konsumsi BBM juga terus naik,” tutur Hatta. Pemerintah juga harus mene- kan seminimal mungkin penyim- pangan konsumsi BBM bersub- sidi ini. Kajian untuk memilih opsi mana yang akan terapkan juga masih belum diputuskan. (OL/ML/E-6) DOK MTA DEKORASI NATAL: Pengunjung melihat dekorasi Natal dengan tema Christmas in the land of sweets yang digelar di Center Atrium Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, kemarin. Pengunjung akan dimanjakan dengan dekorasi penuh warna-warni layaknya dunia kembang gula. Pameran akan berlangsung hingga 1 Januari 2012. Harga BBM masih Berpeluang Naik BUNGA PERTIWI M ESKI akhirnya telah disahkan kemarin, Undang-Undang (UU) tentang Peng- adaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Publik me- nuai perdebatan tentang perlin- dungan hak rakyat sebagai pemi- lik lahan. UU tersebut dikhawa- tirkan lebih proinvestor. Proses pengesahan UU dalam Rapat Paripurna DPR di gedung parlemen, Jakarta, kemarin, berlangsung alot. Sidang yang dimulai pukul 10.00 WIB itu diwarnai interupsi dari para anggota dewan. Ketua Fraksi PDIP Tjahjo Kumolo menyatakan menolak pemberlakuan UU tersebut. Ia menilai UU itu dapat merugikan masyarakat pemilik lahan. “Kalau ini mau dipaksakan Pansus RUU Pengadaan Tanah meyakinkan ganti rugi harus diberikan kepada yang berhak, bukan pemegang hak. UU Pengadaan Tanah Sisakan Keraguan diputuskan hari ini saya menya- takan menolak, karena terlalu proinvestor dan tidak memedu- likan hak-hak rakyat.” Senada, anggota DPR dari Fraksi PAN Ahmad Rubai me- nambahkan perlu ada penjamin- an perlindungan atas hak-hak rakyat sebagai pemilik tanah. Pasalnya, selama ini banyak proses ganti rugi yang pemberi- annya tidak kepada yang berhak, tapi justru pada yang diberi hak kewenangan. “Banyak pemilik lahan yang tidak menerima uang ganti rugi karena secara administrasi uang malah diserahkan pada yang diberi hak yang belum tentu pemilik aslinya,” ujarnya. Anggota Pansus RUU Peng- adaan Tanah dari Fraksi PDIP Arif Wibowo mencoba mem- beri penjelasan. Menurut Arif, justru semangat RUU ini adalah melindungi hak-hak rakyat atas tanah milik mereka. Karena itu diatur bahwa ganti rugi harus diberikan kepada yang berhak, bukan pemegang hak. Hujan interupsi menyebab- kan proses pengesahan molor sehingga Ketua Sidang Pramo- no Anung menskors sidang pada pukul 11.30 dan dilanjut- kan kembali pada pukul 13.30. Sidang pun kemudian berhasil mencapai kesepakatan untuk mengesahkan UU Pengadaan Tanah menjelang pukul 15.00. Pengesahan UU dilakukan dengan catatan perlunya di- lakukan sinkronisasi perten- tangan dan penyempurnaan isian, menyusul masih adanya ketidaksepakatan di antara ang- gota DPR atas RUU tersebut. Nantinya, masukan dan per- ubahan itu akan dituangkan dalam peraturan presiden. Jadi patokan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan de- ngan pengesahan UU tersebut, pembebasan lahan diharapkan bisa lebih cepat dilakukan. UU lahan tersebut dapat menjadi patokan dalam perhitungan pembebasan lahan yang selama ini tidak terukur jangka waktu realisasinya. Djoko melanjutkan, beberapa proyek utama yang menjadi prioritas pengadaan tanah ada- lah terkait proyek 24 ruas tol. Prosesnya ditargetkan rampung tahun depan. Selain itu, beberapa proyek tol yang masuk dalam Masterplan Perluasan dan Percepatan Pem- bangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan proyek yang akan ditawarkan melalui kerja sama pemerintah swasta. (Wta/E-1) [email protected] MENTERI Perdagangan Gita Wirjawan menyebutkan Indone- sia sudah mengambil sikap un- tuk meningkatkan diversikasi perdagangan dengan mengarah ke pasar-pasar Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Selatan pada 2012 nanti. Hal itu harus dilakukan se- bagai antisipasi atas krisis yang menimpa Eropa dan Amerika Serikat. Negara-negara yang menjadi sasaran peningkatan ekspor ada- lah Afrika Selatan, Nigeria, Uni Emirat Arab, Meksiko, Brasil, Peru, dan Cile. Selain itu, Indo- nesia juga berusaha untuk me- ningkatkan ekspor ke Swedia. “Dampak krisis di Eropa Barat sudah dirasakan dan akan lebih dirasakan di 2012,” ungkap Gita di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri WTO seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia Far- diansah Noor di Jenewa, Swiss, kemarin. Dia mengakui, ada kontraksi permintaan barang dan jasa dari negara maju akibat krisis yang menimpa Eropa dan Amerika Serikat. “Korelasi kontraksi Eropa dengan Indonesia tidak banyak dari sisi perbankan dan investa- si. Tapi, kapasitas untuk kirim barang terpengaruh, karena permintaan menciut. Itu yang harus diantisipasi pada 2012 nanti,” cetus Gita. Ia optimistis diversikasi bisa lebih banyak dilakukan karena Indonesia punya produk-produk unggulan ekspor yang luar biasa seperti kelapa sawit, batu bara, karet, kopi, gas, bauksit, nikel, dan emas. Indonesia juga unggul di produk tekstil, sepatu, dan elektronik. “Tinggal cari pasarnya ke mana dan di mana,” kata dia. Dia menyatakan, perdagang- an antara Indonesia dan negara mitra seharusnya bisa mencapai minimal 1% dari total produk domestik bruto (PDB) kedua negara. Oleh sebab itu, peme- rintah berupaya menggenjot ekspor di pasar-pasar yang relatif baru. “Harus lebih keras lagi di negara-negara nontra- disional.” (E-1) Diversifikasi Ekspor hingga Amerika Selatan EKONOMIKA Krisis Global Pengaruhi Capaian Industri MENTERI Perindustrian MS Hidayat optimistis target pertumbuhan industri sebesar 6,5% tahun ini akan tercapai, dengan mempertim- bangkan kondisi perekonomian hingga November 2011. Meski de- mikian, krisis ekonomi global yang dipicu kondisi perekonomian di Eropa dan AS akan menurunkan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas 0,1%-0,2%. “Karena kalau bicara industri pengolahan nonmigas yang seka- rang tercapai 6,9%, akhir tahun kira-kira akan berkisar di antara itu. Tapi kalau ada krisis, akan berkurang 0,1%-0,2%,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Hingga kuartal III 2011, pertumbuhan sektor industri pengolahan nonmigas mencapai 6,98%, lebih tinggi daripada pertumbuhan PDB yang mencapai 6,54%. Secara kumulatif, Januari-September 2011, pertumbuhan sektor industri pengolahan nonmigas sebesar 6,49%. (AI/E-4) Medco Power Siapkan Capex US$600 Juta PT Medco Power Indonesia menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$500 juta-US$600 juta (Rp4,5 triliun- Rp5,4 triliun) hingga lima tahun ke depan. Capex tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi tenaga listrik 400% hingga 2015. Saat ini 51% saham Medco Power dimiliki Saratoga Power, anak perusahaan Saratoga Capital, sedangkan sisanya masih dimiliki PT Medco Energi Internasional Tbk. Direktur Utama PT Medco Power Indonesia Fazil Altri, kemarin, mengatakan perseroan menyiapkan capex sebanyak-banyaknya US$600 juta untuk membangun dua proyek PLTGU 30 megawatt dan 70 megawatt di Batam. Perseroan menargetkan bisa memperoleh dua proyek IPC PLN dari 5-6 proyek yang ditawarkan. (WR/E-4)

Transcript of UU Pengadaan Tanah Sisakan Keraguan - ftp.unpad.ac.id · dan emas. Indonesia juga unggul di produk...

Page 1: UU Pengadaan Tanah Sisakan Keraguan - ftp.unpad.ac.id · dan emas. Indonesia juga unggul di produk tekstil, sepatu, dan elektronik. “Tinggal cari pasarnya ke mana dan di mana,”

NUSANTARA

6 SABTU, 17 DESEMBER 2011EKONOMI

Banyak pemilik lahan yang tidak

menerima uang ganti rugi karena malah diserahkan pada yang diberi hak yang belum tentu pemilik aslinya.”

PEMERINTAH tetap memper-timbangkan penaikan harga ba han bakar minyak bersubsidi tahun depan. Kajian untuk mene-rapkan kebijakan tersebut tidak hanya dari sisi keuangan negara, tetapi juga menyangkut faktor sosial dan kesiapan masyarakat.

“Saat kita mengkaji (penaik-an harga), kita itu tidak hanya mempertimbangkan faktor ke-uangan, tapi juga harus mem-perhitungkan faktor-faktor lain-nya, terutama faktor kesiapan masyarakat, faktor sosial, dan juga faktor kemiskinan,” ujar Menteri Keuangan Agus Mar-towardojo di Nusa Dua, Bali, kemarin.

Menurutnya, kondisi geografi s dengan situasi yang beragam di negara besar seperti Indonesia harus menjadi pertimbangan dalam memutuskan kebijakan yang menyangkut hajat hidup masyarakat.

“Jadi hal itu menjadi perhatian kita, tetapi kita tentu tidak bisa langsung melakukan keputusan dalam waktu dekat,” tukasnya.

Namun, Agus tidak menjelas-kan upaya untuk mengegolkan kebijakan tersebut terkait adanya larangan penaikan harga BBM bersubsidi dalam Undang-Un-dang (UU) APBN 2012.

Hal senada diungkapkan Men-teri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, kemarin.

“Memang ada opsi kenaikan (harga), tapi kita tidak boleh ge-gabah karena kita ingin semua opsi dikaji intinya. Kalau tidak bisa, subsidi membengkak.”

Menurutnya kebijakan yang paling siap diambil pemerintah adalah pengendalian konsumsi BBM bersubsidi tahun depan. Hal ini harus dilakukan untuk menjaga realisasi konsumsi tidak melebihi kuota 40 juta kiloliter BBM bersubsidi dalam APBN 2012.

“Kalau tidak dilakukan peng-aturan, tidak mungkin, ka rena pertumbuhan ekonomi mendo-rong pertumbuhan transportasi, industri, sehingga konsumsi BBM juga terus naik,” tutur Hatta.

Pemerintah juga harus mene-kan seminimal mungkin penyim-pangan konsumsi BBM bersub-sidi ini. Kajian untuk memilih opsi mana yang akan terapkan juga masih belum diputuskan. (OL/ML/E-6)

DOK MTA

DEKORASI NATAL: Pengunjung melihat dekorasi Natal dengan tema Christmas in the land of sweets yang digelar di Center Atrium Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, kemarin. Pengunjung akan dimanjakan dengan dekorasi penuh warna-warni layaknya dunia kembang gula. Pameran akan berlangsung hingga 1 Januari 2012.

Harga BBMmasih

Berpeluang Naik

BUNGA PERTIWI

MESKI akhirnya te lah disahkan kemarin, Undang-Undang (UU) ten tang Peng-

adaan Tanah bagi Pem bangunan untuk Kepentingan Publik me-nuai perdebatan tentang perlin-dungan hak rakyat sebagai pemi-lik lahan. UU tersebut dikhawa-tirkan lebih proinvestor.

Proses pengesahan UU dalam Rapat Paripurna DPR di gedung parlemen, Jakarta, kemarin, berlangsung alot. Sidang yang dimulai pukul 10.00 WIB itu diwarnai interupsi dari para ang gota dewan.

Ketua Fraksi PDIP Tjahjo Ku molo menyatakan menolak pemberlakuan UU tersebut. Ia menilai UU itu dapat merugikan masyarakat pemilik lahan.

“Kalau ini mau dipaksakan

Pansus RUU Pengadaan Tanah meyakinkan ganti rugi harus diberikan kepada yang berhak, bukan pemegang hak.

UU Pengadaan TanahSisakan Keraguan

diputuskan hari ini saya menya-takan menolak, karena terlalu proinvestor dan tidak memedu-likan hak-hak rakyat.”

Senada, anggota DPR dari Fraksi PAN Ahmad Rubai me-nambahkan perlu ada penjamin-an perlindungan atas hak-hak rakyat sebagai pemilik tanah. Pasalnya, selama ini banyak proses ganti rugi yang pemberi-annya tidak kepada yang berhak, tapi justru pada yang diberi hak kewenangan.

“Banyak pemilik lahan yang tidak menerima uang ganti rugi karena secara administrasi uang malah diserahkan pada yang diberi hak yang belum tentu pemilik aslinya,” ujarnya.

Anggota Pansus RUU Peng-adaan Tanah dari Fraksi PDIP Arif Wibowo mencoba mem-beri penjelasan. Menurut Arif, justru semangat RUU ini adalah

melindungi hak-hak rakyat atas tanah milik mereka. Karena itu diatur bahwa ganti rugi harus diberikan kepada yang berhak, bukan pemegang hak.

Hujan interupsi menyebab-kan proses pengesahan molor sehingga Ketua Sidang Pramo-no Anung menskors sidang pa da pukul 11.30 dan dilanjut-kan kembali pada pukul 13.30. Sidang pun kemudian berhasil mencapai kesepakatan untuk mengesahkan UU Pengadaan Tanah menjelang pukul 15.00.

Pengesahan UU dilakukan dengan catatan perlunya di-lakukan sinkronisasi perten-tangan dan penyempurnaan isian, menyusul masih adanya ketidaksepakatan di antara ang-

gota DPR atas RUU tersebut. Nantinya, masukan dan per-ubahan itu akan dituangkan dalam peraturan presiden.

Jadi patokan Menteri Pekerjaan Umum

Djo ko Kirmanto mengatakan de-ngan pengesahan UU tersebut, pembebasan lahan diharapkan bisa lebih cepat dilakukan. UU lahan tersebut dapat menjadi patokan dalam perhitungan pem bebasan lahan yang selama ini tidak terukur jangka waktu realisasinya.

Djoko melanjutkan, beberapa proyek utama yang menjadi prioritas pengadaan tanah ada-lah terkait proyek 24 ruas tol. Prosesnya ditargetkan rampung tahun depan.

Selain itu, beberapa proyek tol yang masuk dalam Masterplan Perluasan dan Percepatan Pem-bangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan proyek yang akan ditawarkan melalui kerja sama pemerintah swasta. (Wta/E-1)

[email protected]

MENTERI Perdagangan Gita Wirjawan menyebutkan Indone-sia sudah mengambil sikap un-tuk meningkatkan diversifi kasi perdagangan dengan mengarah ke pasar-pasar Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Selatan pada 2012 nanti.

Hal itu harus dilakukan se-bagai antisipasi atas krisis yang menimpa Eropa dan Amerika Serikat.

Negara-negara yang menjadi sasaran peningkatan ekspor ada-lah Afrika Selatan, Nigeria, Uni Emirat Arab, Meksiko, Brasil, Peru, dan Cile. Selain itu, Indo-nesia juga berusaha untuk me-ningkatkan ekspor ke Swedia.

“Dampak krisis di Eropa Barat sudah dirasakan dan akan lebih dirasakan di 2012,” ungkap Gita di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri WTO seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia Far-diansah Noor di Jenewa, Swiss, kemarin.

Dia mengakui, ada kontraksi permintaan barang dan jasa dari negara maju akibat krisis yang menimpa Eropa dan Amerika

Serikat. “Korelasi kontraksi Eropa

dengan Indonesia tidak banyak dari sisi perbankan dan investa-si. Tapi, kapasitas untuk kirim barang terpengaruh, karena permintaan menciut. Itu yang harus diantisipasi pada 2012 nanti,” cetus Gita.

Ia optimistis diversifi kasi bisa lebih banyak dilakukan karena Indonesia punya produk-produk unggulan ekspor yang luar biasa seperti kelapa sawit, batu bara, karet, kopi, gas, bauksit, nikel, dan emas. Indonesia juga unggul di produk tekstil, sepatu, dan elektronik.

“Tinggal cari pasarnya ke mana dan di mana,” kata dia.

Dia menyatakan, perdagang-an antara Indonesia dan negara mitra seharusnya bisa mencapai minimal 1% dari total produk domestik bruto (PDB) kedua negara. Oleh sebab itu, peme-rintah berupaya menggenjot ekspor di pasar-pasar yang relatif baru. “Harus lebih keras lagi di negara-negara nontra-disional.” (E-1)

Diversifi kasi Eksporhingga Amerika Selatan

EKONOMIKAKrisis Global Pengaruhi Capaian IndustriMENTERI Perindustrian MS Hidayat optimistis target pertumbuhan industri sebesar 6,5% tahun ini akan tercapai, dengan mempertim-bangkan kondisi perekonomian hingga November 2011. Meski de-mikian, krisis ekonomi global yang dipicu kondisi perekonomian di Eropa dan AS akan menurunkan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas 0,1%-0,2%.

“Karena kalau bicara industri pengolahan nonmigas yang seka-rang tercapai 6,9%, akhir tahun kira-kira akan berkisar di antara itu. Tapi kalau ada krisis, akan berkurang 0,1%-0,2%,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Hingga kuartal III 2011, pertumbuhan sektor industri pengolahan nonmigas mencapai 6,98%, lebih tinggi daripada pertumbuhan PDB yang mencapai 6,54%. Secara kumulatif, Januari-September 2011, pertumbuhan sektor industri pengolahan nonmigas sebesar 6,49%.(AI/E-4)

Medco Power Siapkan Capex US$600 JutaPT Medco Power Indonesia menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$500 juta-US$600 juta (Rp4,5 triliun-Rp5,4 triliun) hingga lima tahun ke depan. Capex tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi tenaga listrik 400% hingga 2015.

Saat ini 51% saham Medco Power dimiliki Saratoga Power, anak perusahaan Saratoga Capital, sedangkan sisanya masih dimiliki PT Medco Energi Internasional Tbk.

Direktur Utama PT Medco Power Indonesia Fazil Alfi tri, kemarin, mengatakan perseroan menyiapkan capex sebanyak-banyaknya US$600 juta untuk membangun dua proyek PLTGU 30 megawatt dan 70 megawatt di Batam. Perseroan menargetkan bisa memperoleh dua proyek IPC PLN dari 5-6 proyek yang ditawarkan. (WR/E-4)