UU No. 25 tahun 2009

download UU No. 25 tahun 2009

of 77

Transcript of UU No. 25 tahun 2009

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    1/77

    Menimbang

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 25 TAHUN 2009

    TENTANGPELAYANAN PUBLIK

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ,

    a. bahwa negara berkewajiban melayani setiap warganegara dan penduduk untuk memenuhi hak dankebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayananpublik yang merupakan amanat Undang-Undang_Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

    b. bahwa mernbangun kepercayaan masyarakat atagpelayanan publik yang dilakukan penyelenggarapelayanan publik merupakan kegiatan yang- harusdilakukan seiring dengan harapan dan tuntutanseluruh warga negara dan penduduk ten tangpeningkatan pelayanan publik;

    c. bahwa sebagai upaya untuk mempertegas hak dankewajiban setiap warga negara dan penduduk sertaterwujudnya tanggung jawab negara dan korporasidalam penyelenggaraan pelayanan publik,diperlukan norma hukum yang memberipengaturan secara jelas;

    d. bahwa sebagai upaya untuk meningkatkan kualitasdan menjamin penyediaan pelayanan publik sesuaidengan asas-asas umum pemerintahan dankorporasi yang baik serta untuk memberiperlindungan bagi setiap warga negara danpenduduk dari penyalahgunaan wewenang di dalampenyelenggaraan _ pelayanan publik, diperlukanpengaturan hukum yang mendukungnya;

    e. bahwa

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    2/77

    Mengingat

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 2 -e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

    dimaksud dalam -huruf a, huruf b, huruf c, danhuruf d, perlu dibentuk Undang-Undang tentangPelayanan Publik;

    1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18A ayat (2), Pasal 20,Pasal 27, Pasal 28A, Pasal 288, Pasal 28C,Pasal 28D, Pasal 28H, Pasal 281 ayat (2), danPasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;

    2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun ~974 tentangPokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3041) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1.999 tentang Perubahanatas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 -tentangPokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahur. 1999 Nomor 169,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3890);

    3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang PerubahanKedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004ten tang Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4844);

    4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentangPengesahan International Covenant on Economic,Social, and Cultural Rights (Kovenan Inte rnas iona ltentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya)(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4557);

    5. Undang-Undang .. .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    3/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 3 -5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 ten tang

    Pengesahan International' Covenant on Civil andPol it ical Rights (Kovenan Internasional ten tang Hak-Hak Sipil dan Politik) (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 119, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4558);

    6. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentangOmbudsman Republik Indonesia (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 139,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia- Nomor 4899);Dengan persetujuan Bersama

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAdan

    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIAMEMUTUSKAN:

    Menetapkan UNDANG-UNDANG TENTANG PELAYANAN PUBLIK .

    BAB IKETENTUAN UMUM

    Pasal 1Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:(1) Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian

    kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhanpelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan pendudukatas barang, jasa, dan/ atau pelayananadministratif yang disediakan _ oleh penyelenggarapelayanan publik.

    (2) Penyelenggara . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    4/77

    PRESIDENREPU8L1K INDONESIA

    - 4 -(2) Penyelenggara pelayanan publik yangselanjutnya

    disebut penyelenggara adalah setiap institusipenyelenggara negara, korporasi, lembagaindependen yang dibentuk .berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, danbadan hukum lain yang dibentuk semata-matauntuk kegiatan pelayanan publik.

    (3) Atasan satuan kerja penyelenggara adalahpimpinan satuan kerja yang membawahi secaralangsung satu atau lebih satuan kerja yangmelaksanakan pelayanan publik.

    (4) Organisasi penyelenggara pelayanan publik yangselanjutnya disebut OrganisRsi Penyelenggaraadalah satuan kerja penyelenggara pelayanan-publik yang berada di lingkungan institusipenyelenggara negara, korporasi, lembagain depend en yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk. kegiatan pe.layanan publik, danbadan hukum lain yang dibentuk semata-matauntuk kegiatan pelayanan publik.

    (5) Pelaksana pelayanan publik yang selanjutnyadisebut Pelaksana adalah pejabat, pegawai,petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalamorganisasi penyelenggara yang bertugasmelaksanakan tindakan atau serangkaian tindakanpe1ayanan publik.

    (6) Masyarakat adalah seluruh pihak, baik warganegara maupun penduduk sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan hukumyang berkedudukan sebagai penerima manfaatpe1ayanan publik, baik secara langsung maupuntidak langsung .

    (7) Standar pe1ayanan adalah tolok ukur yangdipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraanpelayanan dan acuan penilaian kualitas pe1ayanansebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepadamasyarakat dalam rangka pelayanan yangberkualitas, cepat, mudah, terjangkau, danterukur.

    (8 ) M8k]1Jm~t

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    5/77

    PRESIDENREPU8LIK INDONESIA

    - 5 -(8) Maklumat pelayanan adalah pernyataan tertulis

    yang berisi keseluruhan rindan kewajiban dan janjiyang terdapat dalam standar pelayanan.

    (9) Sistem informasi pelayanan publik yangselanjutnya disebut Sistem Informasi adalahrangkaian kegi~tan yang meliputi penyimpanandan pengelolaan informasi serta mekanismepenyampaian informasi dari penyelenggara kepadamasyarakat dan sebaliknya dalam bentuk lisan,tulisan Latin, tulisan dalam huruf Braile, bahasagambar, danl atau bahasa lokal, serta disajikansecara manual ataupun elektronik.

    (10) Mediasi adalah penyelesaian sengketa pelayananpublik antarpara pihak melalui bantuan, baik olehombudsman sendiri maupun melalui mediator yangdibentuk oleh ombudsman.

    (11) Ajudikasi adalah proses penyelesaian sengketapelayanan publik antarpara pihak yang diputuso leh ombudsmatl. .

    (12) Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab dibidang pendayagunaan aparatur negara.

    (13) Ombudsman adalah lembaga negara yangmempunyai kewenangan mengawasipenyelenggaraan pelayanan publik, baik yangdiselenggarakan. oleh penyelenggara negara danpemerintahan termasuk yang diselenggarakan olehbadan usaha milik negara, badan usaha milikdaerah; dan badan hukum milik negara sertabadan swasta, maupun perseorangan yang diberitugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentuyang sebagian atau seluruh dananya bersumberdari anggaran pendapatan dan belanja negaradan/atau anggaran pendapatan dan belanjadaerah.

    BAS II ...

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    6/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 6-BAB II

    MAKSUD, TUJUAN, ASAS, DAN RUANG LINGKUPBagian Kesatu

    Maksud dan TujuanPasal 2

    Undang-undang ,ten tang pelayanan publikdimaksudkan untuk memberikan kepastian hukumdalam hubungan an tara masyarakat dan penyelenggaradalam pelayanan publik.

    Pasal3Tujuan undang-unclang tentang pelayanan publikaclalah:a. terwujuclnya batasan clan hubungan yang jelasten tang hak, tanggung jawab, kewajiban, clankewenangan seluruh pihak yang terkait denganpenyelenggaraan pelayanan publik;

    b. terwujuclnya ,sistem penyelenggaraan pelayananpublik yang layak sesuai dengan asas-asas umumpemerintahan clan korporasi yang baik;

    c. terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publiksesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan

    d. terwujuclnya perlinclungan clan kepastian hukumbagi masyarakat 'clalam penyelenggaraan pelayananpublik.

    Bagian KeduaAsasPasal 4

    Penye1enggaraan pelayanan publik berasaskan:a. kepentingan umum;

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    7/77

    PRE SID ENREPUBLIK INDONESIA

    - 7 -b. kepastian hukum;c. kesamaan hak; .d. keseimbangan hak dan kewajiban;e. keprofesionalan;f. partisipatif;g. persamaan perlakuanjtidak diskriminatif;h. keterbukaan;1. akuntabilitas;J. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompokrentan;k. ketepatan waktu; dan1. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

    Bagian KetigaRuang Lingku p

    Pasal 5(1) Ruang lingkup pelayanan publik meliputi

    pelayanan barang publik dan jasa publik sertapelayanan administratif yang diatur dalamperaturan perundang- undangan.

    (2) Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat(I) meliputi pendidikan, pengajaran, pekerjaan danusaha, tempat tinggal, kbmunikasi dan informasi,lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial,energi, perbankan, perhubungan, sumber dayaalam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya.

    (3) Pelayanan barang publik sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi:a. pengadaan dan penyaluran barang publik yangdilakukan oleh instansi pemerintah yangsebagian atau seluruh dananya bersumber darianggaran pendapatan dan. belanja negaradanl atau anggaran pendapatan dan belanjadaerah;

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    8/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 8 -b. pengadaan dan penyaluran barang publik yangdilakukan oleh suatu badan usaha yang modalpendiriannya sebagian atau seluruhnyabersumber dari kekayaan negara dan/ ataukekayaan daerah yang dipisahkan; dan

    c. pengadaan dan penyaluran barang publik yangpembiayaannya tidak bersumber dari anggaranpendapatan dan belanja negara atau anggaranpendapatan dan belanja daerah atau badHnusaha yang modal pendiriannya sebagian atauseluruhnya bersumber dari kekayaan negaradan/ atau kekayaan daerah yang dipisahkan,tetapi ketersediaannya menj2.di misi negara yangditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

    (4) Pelayanan atas jasa publik sebagaimana dimaksudpada ayat (1) m eliputi:a. penyediaan jasa publik oleh instansi pemerintahyang sebagian atau seluruh dananya bersumberdari anggaran pendapatan dan belanja negaradan/ atau ariggaran pendapatan dan belanjadaerah;

    b. penyediaan jasa publik oleh suatu badan usahayang modal pendiriannya sebagian atauseluruhnya bersumber dari kekayaan negaradan/ atau kekayaan daerah yang dipisahkan;dan

    c. penyediaan jasa publik yang pembiayaannyatidak bersumber dari anggaran pendapatan danbelanja negara atau anggaran pendapatan danbelanja daerah atau badan usaha yang modalpendiriannya sebagian atau seluruhnyabersumber dari kekayaan negara dan/ ataukekayaan daerah yang dipisahkan, tetapiketersediaannya menjadi misi negara yangditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    9/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 9 -(5) Pelayanan publik sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1) harns memenuhi skala kegiatan yangdidasarkan pada ukuran besaran biaya tertentuyang digunakan dan jaringan yang dimiliki dalamkegiatan pelayanan publik untuk dikategorikansebagai penyelenggara pelayanan publik.

    (6) Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat(5) diatur lebih Ian jut dalam peraturan pemerintah.

    (7) Pelayanan administratif sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi:a. tindakan administratif pemerintah yang

    diwajibkan oleh negara dan diatur dalamperaturan pernndang-undangan dalam rangka

    . mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga,kehormatan,martabat, dan harta benda warganegara.

    b. tindakan administratif oleh instansinonpemerintah yang diwajibkan oleh negara dandiatur dalam peraturan pernndang-undanganserta diterapkan berdasarkan peIjanjian denganpenerima pelayanan

    BAB IIIPEMBINA, ORGANISASI PENYELENGGARA, DAN

    PENATAAN PELAYANAN PUBLIKBagian Kesatu

    Pembina dan Penanggung Jawab Pelayanan PublikPasal 6

    (1) Guna menjaminpe1ayanan publikpenanggung jawab.

    ke1ancarandiperlukan

    penyelenggaraanpembina dan

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    10/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 10 -(2) Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (I)

    te rd iri a ta s:a. pimpinan lembaga negara, pimpinankementerian, pimpinan' lembaga pemerintahnonkementeIian, pimpinan lembaga komisinegara atau yang sejenis, dan pimpinan lembagalainnya;

    b. gubemur pada tingkat provinsi;c. bupati pada tingkat kabupaten; dand. walikota pada tingkat kota.

    (3) Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (2)mempunyai tugas melakukan pembinaan,pengawasan, dan evaluasi terhadap pelaksanaantugas .dad penanggung jawab.

    (4) Pembina sebagaimana dimaksudpada ayat (2)huruf a, kecuali pimpinan lembaga negara danpimpinan lembaga komisi negara atau yang sejenisyang dibentuk berdasarkan undang-undang, wajibmelaporkan hasil perkembangan kinerja pelayananpublik kepada Presiden dan Dewan PerwakilanRakyat.

    (5) Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b wajib. melaporkan hasil perkembangankinerja pelayanan publik masing-masing kepadaDewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi danmen te ri.

    (6) Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf c dan huruf d wajib melaporkan hasilperkembangan kinerja pelayanan publik masing-masing kepada Dewan Perwakilan Rakyat DaerahKabupatenjKota dan gubernur.

    Pasal 7 ...

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    11/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 11 -Pasal 7

    (1) Penanggung jawab adalah pimpinankesekretariatan lembaga sebagaimana dimaksuddalamPasal 6 ayat (2) atau pejabat yang ditunjukpembina.

    (2) Penanggung jawab mempunyai tugas:a. mengoordirl'asikan kelancaran penyelenggaraanpelayanan publik sesuai dengan standarpe1ayanan pada setiap satuan kerja;

    b. melakukan evaluasi penyelenggaraan pelayananpublik; dan

    c. melaporkan kepada pembina pelaksanaanpenyelenggaraan pelayanan publik di seluruhsatuan keIja unit pelayanan publik.

    (3j Menteri yang' bertanggung jawab di bidangpendayagunaan aparatur negara bertugas:a. merumuskan kebijakan nasional tentangpelayanan publik;

    b. memfasilitasi lembaga terkait sebagaimanadimaksud pada ayat (1) untuk menyelesaikanpermasalahan yang teIjadi antarpenyelenggarayang tidak dapat diselesaikan denganmekanisme yang ada; dan

    c. melakukan pemantauan dan evaluasi kinerjapenyelenggaraan pelayanan publik.

    (4) Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib:a. mengumumkan kebijakan nasional ten tangpelayanan publik, hasil pemantauan danevaluasi kineIja, serta hasil koordinasi;

    b. membuat peringkat kinerja penyelenggarasecara berkala; dan

    c. memberikan penghargaan kepada penyelenggarasesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Bagian Kedua . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    12/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 12 -Bagian Kedua

    Organisasi PenyelenggaraPasal 8 .

    (1) Organisasi penyelenggara berkewajibanmenyelenggarakan pelayanan publik sesuai dengantujuan pemben tukan.

    (2) Penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimanadimaksud pada ayat (1), sekurang-kurangnyameliputi:a. pelaksanaan pelayanan;b. pengelolaan pengaduan masyarakat;c. pengelolaan inform asi;d. pengawasan internal;e. penyuluhan kepada masyarakat; danf. pelayanan konsultasi.

    (3) Penyelenggara dan seluruh bagian organisasipenyelenggara bertanggung jawab atasketidakmampuan, pelanggaran, dan kegagalanpenyelenggaraari pelayanan .

    Pasal 9(1) Dalam rangka mempermudah penyelenggaraan

    berbagai bentukpelayanan publik, dapat dilakukanpenye1enggaraan sistem pelayanan terpadu.(2) Pengaturan mengenai sistem pelayanan terpadusebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebihlanjut dal3.ffi peraturan pemerintah.

    Bagian Ketiga .. .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    13/77

    PRES/DENREPUBLIK INDONESIA

    - 13 -Bag ian Ketiga

    Evaluasi dan Pengelolaan Pelaksana Pelayanan PublikPasall0 .

    (1) Penye1enggara berkewajiban melaksanakanevaluasi terhadap kinerja pe1aksana di lingkunganorganisasi secara berkala dan berkelanjutan.

    (2) Berdasarkan hasH evaluasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1), penyelenggara berkewajibanmelakukan upaya peningkatan kapasitaspelaksana.

    (3) Evaluasi terhadap kinerja pelaksana sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan indikatoryang jelas dan terukur dengan memperhatikanperbaikan prosedur dan/ atau penyempurnaanorganisasi sesuai dengan asas pelayanan publikdan pe ra turan perundang -undangan .

    Pasal 11

    (1) Penyelenggara berkewajiban melakukanpenye1eksian dan promosi pelaksana secaratransparan, tidak diskriminatif, dan adil sesuaidengan peratu ran perundang-undangan .

    (2) Penyelenggara wajib memberikan penghargaankepada pelaksana yang memiliki prestasi kerja.(3) Penyelenggara wajib memberikan hukuman kepada

    pelaksana yang melakukan pe1anggaran ketentuaninternal penye1enggara.

    (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanismepemberian penghargaan dan hukuman ditentukanoleh penyelenggara.

    Bagian Keempat . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    14/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 14 -Bagian Keernpat

    Hubungan AntarpenyelenggaraPasal 12 .

    (1) Dalarn rangka rneningkatkan efisiensi danefektivitas pelayanan, dapat dilakukan kerja sarnaantarpenyelenggara.

    (2) Kerja sarna antarpenyelenggara sebagairnanadirnaksud pada ayat (1) rneliputi kegiatan yangberkaitan dengan teknis operasional pelayanandan/ atau pendukung pelayanan.

    (3) Dalam hal penye1enggara yang rnemiliki lingkupkewenangan dan tugas pelayanan publik tidakdapat dilakukan sendiri karena keterbatasansumber daya dan/ atau dalam keadaan darurat,periyelenggara dapat rnernin ta ban tuan kepadapenyelenggara lain yang mernpunyai kapasitasrnernadai.(4) Dalam keadaan darurat, permintaan penye1enggaralain wajib dipenuhi oleh penyelenggara pernberibantuan sesuai dengan tugas dan fungsi organisasipenyelenggara yang bersangkutan berdasarkanpera turan perundang-undangan.

    Bagian Ke1imaKerja Sarna Penye1enggara dengan Pihak Lain

    Pasal 13(1) Penyelenggara dapat melakukan kerja sarna dalarn

    bentuk penyerahan sebagian tugaspenyelenggaraan pe1ayanan publik kepada pihaklain dengan ketentuan:a. perjanjian kerja sarna penyelenggaraanpelayanan publik dituangkan sesuai denganperaturan perundang-undangan dan dalarnpelaksanaannya didasarkan pad a standarpelayanan;

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    15/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 15 -b. penyelenggara berkewajiban rnenginformasikanpeIjanjian kerja sarna kepada rnasyarakat;

    c. tanggung jawab pelaksanaan kerja sarna beradapada penerirna kerja sarna, sedangkan tanggungjawab penyeIenggaraan secara rnenyeluruhberada pada penyelenggara ;

    d. informasi ten tang identitas pihak lain danidentitaspenyelenggara sebagai penanggungjawab kegiatan harus dicanturnkan olehpenyelenggara pada ternpat yang jelas danrnudah diketahui rnasyarakat; dan -

    e. penyelenggara dan pihak lain wajibmencantumkan alarnat ternpat mengadu dansaran a untuk menarnpung keluhan rnasyarakatyang mudah diakses, antara lain telepon, pesanlayanan singkat (short message service (sms)),laman (websiteL pos-el (e-mai~, dan kotakpengaduan.

    (2) Pihak lain sebagairnana dirnaksud pada ayat (1)wajib berbadan hukurn Indonesia sesuai denganperaturan perundang- undangan.

    (3) Kerja sarna sebagaimana dirnaksud pada ayat (1)dan ayat (2). tidak rnenarnbah beban bagirnasyarakat.

    (4) Selain kerjasarna sebagairnana dirnaksud padaayat (1), penyelenggara dapat melakukan kerjasarna tertentu dengan pihak lain untukmenyelenggarakan pelayanan publik.

    (5) KeIja sarna sebagairnana dirnaksud pada ayat (4)tidak boleh lebih dari 14 (ernpat belas) hari dantidak boleh dilakukan pengulangan.

    BAB IV . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    16/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 16-BABIV

    HAK, KEWAJIBAN , DAN LARANGANBagian Kesatu

    Hak dan Kewajiban bagi PenyelenggaraPasal 14

    Penyelenggara memiliki hak:a. memberikan pelayanan tanpa dihambat pihak lain

    yang bukan tugasnya;b. melakukan kerja sarna;c. mempunyai anggaran pembiayaan penyelenggaraan

    pelayananan publik;d. melakukan pembelaan terhadap pengaduan dan

    tuntutan yang tidak sesuai - dengan kenyataandalarn penyelenggaraan pelayanan publik; dan

    e. menolak permintaan pelayanan yang bertentangandengan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 15Penyelengga ra berkewajiban:a. menyusun dan menetapkan standar pelayanan;b. menyusun, menetapkan, dan memublikasikan

    maklumat pelayanan;c. menempatkan pelaksana yang kompeten;d. menyediakan sarana, prasarana, dan/atau fasilitas

    pelayanan publik yang rnendukung terciptanyaiklim pelayanan yang memadai;

    e. memberikan pelayanan yang berkualitas sesuaidengan asas penyelenggaraan pelayanan publik;

    f. melaksanakan pelayanan sesuai dengan standarpelayanan;

    g. berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturanperundang-undangan yang terkait denganpenyelenggaraan pelayanan publik;

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    17/77

    PRE SID ENREPUBLIK INDONESIA

    - 17 -h. memberikan pertanggungjawaban terhadap

    pelayanan yang dise1enggarakan; -1. membantu masyarakat dalam memahami hak dan

    tanggung jawabnya;J. bertanggung jawab dalam pengelolaan organisasi

    penyelenggara pelay-anan publik;k. memberikan pertanggungjawaban sesuai dengan

    hukum yang berlaku apabila mengundurkan diriatau melepaskan tanggung jawab atas posisi ataujabatan; dan

    1. memenuhi panggilan atau mewakili organisasiuntuk hadir atau melaksanakan perintah suatutindakan hukum atas permintaan pejabat yangberwenang dari lembaga negara atau instansipemerintah yang berhak, berwenang, dan.. sahsesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Bagian KeduaKewajiban dan Larangan bagi Pelaksana

    Pasal 16Pelaksana berkewajiban :a. melakukan kegiatan pelayanan sesuai dengan

    penugasan yang-diberikan oleh penyelenggara;b. memberikan pertanggungjawaban atas

    pelaksanaan pelayanan sesuai dengan peraturanperundang-undangan;c. memenuhi panggilan untuk hadir atau

    melaksanakan perintah suatu tindakan hukumatas permintaan pejabat yang berwenang darilembaga negara atau instansi pemerintah yangberhak, berwenang, dan sah sesuai denganpera turan perundang-undangan;

    d. memberikan ..,

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    18/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 18 -d. memberikan pertanggungjawaban apabila

    mengundurkan diri atau. melepaskan tanggungjawab sesuai. dengan peraturan perundang-undangan;dan

    e. melakukan evaluasi dan membuat laporankeuangan dan kinerja kepada penyelenggara secaraberkala.

    Pasal 17Pelaksana dilarang:a. merangkap sebagai komisaris atau pengurus

    organisasi usaha bagi pelaksana ~ang berasal darilingkungan instansi pemerintah, badan usaha miliknegara, dan badan usaha milik daerah;

    b. meninggalkan tugas dan kewajiban, kecualimempunyai alasan yang jelas, rasional, dan sah.sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

    c. . menambah pelaksana tanpa persetujuanpenyelenggara;

    d. membuat perjanjian kerja sarna dengan pihak laintanpa persetujuan penyelenggara; dan

    e. melanggar asas penyelenggaraan pelayanan publik.

    Bagian KetigaHak dan Kewajiban bagi Masyarakat

    Pasal 18M asyarakat berhak:a. mengetahui kebenaran isi standar pelayanan;b. mengawasi pelaksanaan standar pelayanan;c. mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang

    diajukan;

    d. mendapat . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    19/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 19 -d. mendapat advokasi, perlindungan, dan/ atau

    pemenuhan pelayanan;e. memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara

    untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayananyang diberikan tidak sesuai dengan standarpelayanan;

    f. memberitahukan kepada pelaksana untukmemperbaiki pelayanan apabila pelayanan yangdiberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan;

    g. mengadukan pelaksana yang melakukanpenyimpangan standar pelayanan dan/ atau tidakmemperbaiki pelayanan kepada penyelenggara danombudsman;

    h. mengadukan penyelenggara yang melakukanpenyimpangan standar pelayanan danl atau tidakmemperbaiki pelayanan kepada pembinapenyelenggara dan ombudsman; dan

    i. mendapat pelayanan yang berkualitas sesuaidengan asas dan tujuan pelayanan.

    Pasal 19

    Masyaraka t berkewajiban :a. mematuhi dan memenuhi ketentuan sebagaimana

    dipersyaratkan dalam standar pelayanan;b. ilrut menjaga terpeliharanya sarana, prasarana,

    danl atau fasilitas pelayanan publik; danc. berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan yang

    terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik.

    BABV ...

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    20/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 20-BABV

    PENYELENGGARAAN PELAY ANAN PUBLIKBagian Kesatu

    Standar PelayananPasa120

    (1) Penyelenggara berkewajiban menyusun danmenetapka...'1. standar pelayanan denganmemperhatikan kemampuan penyelenggara,kebutuhan masyarakat, dan kondisi lingkungan.

    (2) Dalam menyusun dan menetapkan standarpelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),penyelenggara wajib mengikutsertakan masyarakatdan pihak terkait.

    (3) Penyelenggara berkewajiban menerapkan standarpelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

    (4) Pengikutsertaan masyarakat dan pihak terkaitsebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukandengan prinsip tidak diskriminatif, terkait langsungdengan jenis pelayanan, memiliki kompetensi danmengutamakan musyawarah, serta memperhatikankeberagaman.

    (5) Penyusunan standar pelayanan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukandengan pedoman tertentu yang diatur lebih Ian jutdalamperaturan pemerintah.

    Pasal 21Komponen standar pelayanan sekurang-kurangnyameliputi:a. dasar hukum;b. persyaratan;

    c. sistem, ...

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    21/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 21 -c. sistem, mekanisme, dan prosedur;d. jangka waktu penyelesaian;e. biaya/tarif;f. prod uk pe1ayanan;g. sarana, prasarana, danl atau fasilitas;h. kompetensi pelaksana;i. pengawasan internal;j. penanganan pengaduan, saran, dan masukan;k. jumlah pelaksana;1. jaminan pelayanan yang memoerikan kepastian

    pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standarpelayanan;

    m. jaminan keamanau dan keselamatan- pe1ayanandalam bentul:: komitrnen untuk memberikan rasaaman, bebas dari bahaya, dan risiko keragu-raguan; dann. evaluasi kinerja pelaksana.

    Bagian KeduaMaklumat Pe1ayanan

    Pasal 22(1) Penyelenggara berkewajiban menyusun dan

    menetapkan maklumat pe1ayanan yang merupakanpernyataan kesanggupan penyelenggara dalamme1aksanakan pelayanan sesuai dengan standarpelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21.

    (2) Maklumat pelayanan sebagaimana dimaksud padaayat (1) wajib dipublikasikan secarajelas dan luas.

    Bagian Ketiga . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    22/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 22 -Bag ian Ketiga

    Sistem Informasi Pelayanan PublikPasal 23 .

    (1) Dalam rangka memberikan dukungan informasiterhadap penyelenggaraan pelayanan publik perludiselenggarakan sistem informasi yang bersifatnasional.

    (2) Menteri menge101a sistem informasi yang bersifatnasional.

    (3) Sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat(2) berisi semua informasi pelayanan publik yangberasal dari penye1enggara pada setiap tingkatan.

    (4) Penye1enggara berkewajiban menge101a sisteminformasi yang terdiri atas sistem informasielektronik atau nonelektronik, sekurang-kurangnyameliputi:a. - profil penyelenggara ;b. - profil pe1aksana;c. standar pelayanan;d. maklumat pe1ayanan;e. pengelolaan pengaduan; danf. penilaian kinerja

    (5) Penyelenggara berkewajiban menyediakaninformasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)kepada masyarakat secara terbuka dat:!- mudahdiakses.

    Pasal 24Dokumen, akta, dan sejenisnya yang berupa produkelektronik atau nonelektronik dalam penyelenggaraanpelayanan publik dinyatakan sah sesual denganperatu ran perundang-undangan.

    Bagian Keempat . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    23/77

    PRESIDENREPU8LIK INDONESIA

    - 23-Bag ian Keempa t

    pengelolaan Sarana, Prasarana, dan/ atau FasilitasPelayanan Publik

    Pasal 25(1) Penyelenggara dan pelaksana berkewajiban

    mengelola sarana, prasarana, dan/ atau fasilitaspelayanan publik secara efektif, efisien, transparan,akuntabel, dan berkesinambungan sertabertanggung jawab . terhadap .pemeliharaandan/ atau penggantian sarana, prasarana,dan/ atau fasilitas pelayanan publik.

    (2) Pe1aksana wajib memberika,n laporan kepadapenye1enggara mengenai kondisi dan kebutuhan.sarana, prasarana, dan/ atau fasilitas pe1ayananpublik serta pelaksana sesuai dengan tuntutankebutuhan standar pelayanan.

    (3) Atas laporan kondisi dan kebutuhan sebagaimanadimaksud padaayat (2), penyelenggara melakukananalisis dan menyusun daftar kebutuhan sarana,prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik danpelaksana.

    (4) Atas analisis dan daftar kebutuhan sebagaimanadimaksud pada ayat (3), penyelenggara melakukanpengadaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan mempertimbangkan prinsipefektivitas, efisiensi, transparansi, akuntabilitas,dan berkesinambungan.

    Pasal 26Penyelenggara dilarang memberikan izin dan/ ataumembiarkan pihak lain menggunakan sarana,prasarana, dan/ atau fasilitas pelayanan publik yangmengakibatkan sarana, prasarana, dan/ atau. fasilitaspelayanan publik tidak berfungsi atau tidak sesuaidengan perun tukannya .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    24/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 24-Pasal 27

    (1) Saham penyelenggara yang berbentuk badan usahamilik negara dan badan usaha milik daerah yangberkaitan dengan pelayanan publik dilarangdipindahtangankan dalam keadaan apa pun, baiklangsung maupun tidak langsung melaluipenjualan, penjaminan atau hal-hal yangmengakibatkan beralihnya kekuasaan menjalankankorporasi atau hilangnya hak-hak yang menjadiniilik korporasi sebagaimana diatur dalamperaturan perundang-undangan.

    (2) Perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dinyatakan ~batal dem i hukum.

    Pasal 28(1) Penye1enggara yang bermaksud melakukan

    perbaikan sarana, prasarana, danl atau fasilitaspe1ayanan publik wajib mengumumkan danmencantumkan batas waktu penye1esaianpekerjaan secara jelas dan terbuka.

    (2) Perbaikan sarana, prasarana, dan/atau fasilitaspelayanan publik sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilarang mengakibatkan terhentinya kegiatanpelayanan publik.

    (3) Pengumuman oleh penyelenggar~ harus dilakukanselambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalendersebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai denganmemasang tanda yang memuat nama kegiatan,nama dan alamat penanggung jawab, waktukegiatan, alamat pengaduan berupa nomor telepon,nomor tujuan pesan layanan singkat (shortmessage service (sms)) , laman (website), pos-el(emaiq, dan kotak pengaduan.

    (4) Penyelenggara . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    25/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 25-(4) Penyelenggara dan pelaksana yang tidak

    me1akukan kewajiban sebagaimana dimaksud padaayat (1) dinyatakan telah melakukan kelalaian.

    Bagian Ke1im apelayanan Khusus

    Pasal 29

    (1) Penyelenggara berkewajiban memberikanpelayanan dengan perlakuan khusus kepadaanggota masyarakat tertentu seSUal denganpera turan perundang ':undangan.

    (2) Sanma, prasarana, danl atau fasilitas pelayananpublik dengan perlakuan khusus sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilarang digunakan olehorang yang tidak berhak.

    Pasal 30(1) Penyelenggara dapat menyediakan pelayanan

    berjenjang secara transparan, akuntabe1, dansesuai dengan standar pe1ayanan serta peraturanperundang- undangan.

    (2) Pelayanan berjenjang sebagaimana dimaksud I?adaayat(l), birus mematuhi ketentuan tentangproporsi akses dan pelayanan kepada ke1ompokmasyarakat berdasarkan asas persamaanperlakuan, keterbukaan, serta keterjangkauanmasyarakat.

    (3) Ketentuan mengenai proporsi akses dan kategorikelompok masyarakat sebagaimana dimaksud padaayat (2) diatur lebih lanjut dalam peraturanpemerintah.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    26/77

    PRES/DENREPUBLIK INDONESIA

    - 26-Bagian Keenam

    B iaya/Tarif Pelayanan PublikPasa! 31

    (3)

    (1 ) B iayajtarifmerupakanmasyarakat.

    (2) Biayaj tarif pelayanan publik yang merupakantanggung jawab negara sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dibebankan kepada negara apabiladiw ajibkan dalam peraturan perundang-undangan.Biaya/ tarif pelayanan publik selain yangdiwajibkan oleh peraturan perundang-undangansebagainmna dimaksud pad a ayat (2) dibebankankepada penerima pelayanan publik.(4) Penentuan biayajtarif pelayanan publiksebagaimana dimaksud pad a ayat (2) dan ayat (3)ditetapkan dengan persetujuan Dewan PerwakilanRakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenjKotadan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    pelayanan publiktanggung jawab padanegara dasarnyadanjatau

    Pasal 32(1) Penyelenggara berhak mendapatkan alokasi

    anggaran sesuai dengan tingkat kebutuhanpelayanan.

    (2) Selain alokasi anggaran sebagaimana dimaksudpada ayat (1), penyelenggara dapat memperolehanggaran dari pendapatan hasil pelayanan publik.

    Pasal33 ...

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    27/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 27-Pasal 33

    (1) Dalam hal penyelenggaraan pe1ayanan publikdilakukan oleh institusi penyelenggara negara danlembaga independen yang dibentuk berdasarkanundang-undang,negara wajib rnengalokasikananggaran yang mernadai rne1alui anggaranpendapatan dan belanja negara atau anggaranpendapatan dan belanja daerah.

    (2) Korporasi dan/ atau badan hukurn yangmenyelenggarakan - pelayanan publik wajibmengalokasikan anggaran yang rnernadai secaraproporsional untuk peningkatan kualitas pelayananpublik.

    (3) - Penyelenggara dilarang rnernbiayai kegiatan laindengan menggi..makan alokasi anggaran yangdiperuntukkan pelayanan publik.

    Bagian KetujuhPerilaku Pelaksana dalarn Pelayanan

    Pasal 34Pelaksana dalam menyelenggarakan pe1ayanan publikharus berperilaku sebagai berikut:a. adil dan tidak diskriminatif;b. cermat;c. santun dan ramah;d. tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang

    berlarut-Iarut;e. profesional;f. tidak mempersulit;g. patuh pada periiltah atasan yang sah dan wajar;h. menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan

    integ ritas institu si p enyelenggara;

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    28/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 28 -1. tidak membocorkan informasi atau dokumen yang

    wajib dirahasiakan sesuai 'dengan peraturanperundang- undangan;

    J. terbuka dan mengambil langkah yang tepat untukmenghindari benturan kepentingan;

    k. tidak menyalahgunakan saran a dan prasaranaserta fasilitas pelayanan publik;

    1. tidak memberikan informasi yang salah ataumenyesatkan dalam menanggapi permintaaninformasi serta proaktif dalam memenuhikepen tingan masyarakat;

    m. tidak menyalahgunakan informasi, jabatan,danjatau kewenangan yang dimiliki;

    n. sesuai dengan kepantasan; dano. - tidak menyimpang dari prosedur.

    Bagian KedelapanPengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik

    Pasal35(1) Pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik

    dilakukan oleh pengawas internal dan pengawaseksternal.

    (2) Pengawasan internal penyelenggaraan pelayananpublik dilakukan melalui:a. pengawasan oleh atasan langsung sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan; danb. pengawasari oleh pengawas fungsional sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan(3) Pengawasan eksternal penyelenggaraan pelayanan

    publik dilakukan melalui:a. pengawasan oleh masyarakat berupa laporan

    atau pengaduan masyarakat dalampenyelenggaraan pelayanan publik;

    b. pengawasan ...

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    29/77

    PRE SID ENREPUBLIK INDONESIA

    - 29 -b. pengawasan oleh ombudsman sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan; danc. pengawasan oleh Dewan Perwakilan Rakyat,

    Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,Dewan Perwakilan Rakyat DaerahKabupatenj Kota.

    Bag ian KesembilanPengelo laan Pengaduan

    Pasal36(1) PeJ:1Yelenggara berkewajiban menyediakan sarana

    pengaduan dan menugaskan pelaksana yangkompeten dalam pengelolaan pengaduan.

    (2) Penyelenggara berkewajiban mengelola pengaduanyang berasal. dari penerima pelayanan,rekomendasi ombudsman, Dewan PerwakilanRakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,dan Dewan Perwakilan Rakyat DaerahKabupatenjKota dalam batas waktu tertentu.

    (3) Penyelenggara berkewajiban menindaklanjuti hasilpengelolaan pengaduan sebagaimana dimaksudpada ayat (2).

    (4) Penyelenggara berkewajiban mengumumkan namadan alamat penanggung jawab pengelolapengaduan serta sarana pengaduan yangdisediakan.

    Pasal 37(1) Penye1enggara berkewajiban menyusun mekanisme

    penge101aan pengaduan dari penerima pelayanandengan mengedepankan asas penyelesaian yangcepat dan tuntas.

    (2) Materi .. .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    30/77

    (2) Materi dan mekanisme pengelolaan pengaduansebagaimana dimaksud 'pada ayat (1) diatur lebihlan ju t oleh penyelengga ra .

    (3) Materi pengelolaan pengaduan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnyameliputi:a. identitas pengadu;b. prosedur pengelolaan pengaduan;c. penentuan pelaksana yang mengelola

    pengaduan;d. prioritas penyelesaian pengaduan;e. pelaporan proses dan hasil pengelolaan

    pengaduan kepada atasan pele.ksana;f. -rekomendasi pellgelolaan pengaduan;g. penyampaian hasil pengelolaan pengaduan

    kepada pihak terkait;h. pemantauan dan evaluasi pengelolaan

    pengaduan; .i. dokumentasi dan statistik penge101aan

    pengaduan;danJ. pencantuman nama dan alamat penanggung

    jawab serta sarana pengaduan yang mudahdiakses.

    Bag ian KesepuluhPenilaian K inerja

    Pasal 38(1) Penyelenggara berkewajiban me1akukan penilaian

    kinerja penye1enggaraan pe1ayanan publik secaraberkala.

    (2) Penilaian kineIja sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan dengan menggunakan indikatorkinerja berdasarkan standar pelayanan.

    - - - --~

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 30-

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    31/77

    PRESIDENREPU8L1K INDONESIA

    - 31 -BAB VI

    PERAN SERTA MASYARAKATPasal39 .

    (1) Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraanpelayanan publik dimulai sejak penyusunanstandar pelayaQ.an sampai dengan evaluasi danpemberian penghargaan .

    (2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diwujudkan dalam bentuk kerjasarna, pemenuhan hak dan kewajiban masyarakat,serta peran aktif dalam penyusunan kebijakanpelayanan publik.

    (3) . Masyarakat dapat membentuk lembagapengawasan pelayanan publik.

    (4) Tata cara pengikutsertaan masyarakat dalampenyelenggaraan pelayanan publik diatur lebihlanjut dalam peraturan pemerintah.

    BAB VIIPENYELESAIAN PENGADUAN

    Bagian KesatuPengaduanpasal 40

    (1) Masyarakat berhak mengadukan penyelenggaraanpelayanan publik kepada penyelenggara,ombudsman, danj atau Dewan Perwakilan Rakyat,Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, DewanPerwakilan R akyat Daerah K abupatenjKota.

    (2) Masyarakat yang melakukan pengad~ansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijamin hak-haknya o1eh peraturan perundang-undangan.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    32/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 32-(3) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    d ilakukan te rhadap :a. penyelenggara yang tidak melaksanakan

    kewajiban dan/ atau melanggar larangan; danb. pelaksana yang memberi pelayanan yang tidak

    sesuai dengan standar pelayanan.

    Pasal 41(1) Atasan satuan kerja penyelenggara berwenang

    menjatuhkan sanksi kepada satuan keIjapenyelenggara yang tidak meme:mhi kewajibandan/ atau melanggar larangan sebagaimanadimaksud dalam-Pasal40 ayat (3) huruf a.

    (2) Atasan pelaksana menjatuhkan sanksi kepadapelaksana yang melakukan pelanggaransebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (3)huruf b. .

    (3) Pemberian sanksi sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) dilakukan berdasarkan aduanmasyarakat dan/ atau berdasarkan kewenanganyang dimiliki atasan sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

    Pasal 42(1) Pengaduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40

    diajukan oleh setiap orang yang dirugikan atauoleh pihak lain yang menerima kuasa untukmewakilinya.

    (2) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejakpengadu menerima pelayanan.

    (3) Pengaduan ...

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    33/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 33-(3) Pengaduan disampaikan secara tertulis memuat:

    a. nama dan alamat lengkap;b. uraian pelayanan yang tidak sesuai dengan

    standar pelayanan dan uraian kerugianmateriel atau immateriel yang diderita;

    c. permintaan penyelesaian yang diajukan; dand. tempat, waktu penyampaian, dan tandatangan.

    (4) Pengadu dapat memasukkan tuntutan ganti rugidalam surat pengaduannya sebagaimana dimaksudpada ayat (3).

    (5) Dalam keadaan tertentu, nama dan identitaspengadu dapat dirahasiakan.

    Pasal 43(1) Pengaduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42

    ayat (3) dapat disertai dengan bukti-bukti sebagaipendukung pengaduannya.

    (2) Dalam hal pengadu membutuhkan dokumenterkait dengan pengaduannya dari penyelenggaradanJ atau pelaksana untuk mendukungpembuktian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),penyelenggara danJ atau pelaksana wajibmemberikannya.

    Pasal 44(1) Penye1enggara danJatau ombudsman wajib

    memberikan tanda terima pengaduan.(2) Tanda terima pengaduan sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) sekurang- kurangnya memuat:a. identitas pengadu secara lengkap;b. uraian pelayanan yang tidak sesuai dengan

    standar pelayanan;c. tempat . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    34/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 34 -c. tempat dan waktu penerimaan pengaduan;

    dand. tanda tan"gan serta nama pejabatjpegawai

    yang menerima pengaduan.(3 ) Penyelengga ra - danl atau ombudsman wajib

    menanggapi pengaduan masyarakat paling lambat14 (empat belas) hari sejak pengaduan diterimayang sekurang-kurangnya berisi informasi lengkapatau tidak lengkapnya materi aduan sebagaimanadimaksud dalam Pasa142 ayat (3).

    (4) Dalam hal materi aduan tidak lengkap, pengadumelengkapi materi aduannya selambat-Iambatnya30 (tiga puluh) hari te!"hitung sejak menerimatanggapan dari penyelenggara atau ombudsmansebagaimana . diinformasikan oleh pihakpenyelenggara danj atau ombudsman.

    (5) Dalam hal berkas pengaduan tidak dilengkapidalam waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4),pel1gadu dianggap mencabut pengaduannya.

    Pasal45(1) Pengaduan terhadap pelaksana ditujukan kepada

    ata san pelak sana.(2) Pengaduan terhadap penyelenggara sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf a dan hurufb, ayat (4) huruf a dan huruf b, serta ayat (7) hurufa ditujukan kepada atasan satuan kerjapenye1enggara.

    (3) Pengaduan terhadap penyelenggara yang berbentukkorporasi dan lembaga independen sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf c, ayat (4)huruf c, dan ayat (7) huruf b ditujukan kepadapejabat yang bertanggung jawab pada instansipemerintah yang memberikan mlSI ataupenugasan.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    35/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 35-Bagian Kedua

    PenyelesaianPengaduan oleh Ombudsman

    Pasal 46

    (1) Ombudsmah wajib menerima dan berwenangmemproses pengaduan dari masyarakat mengenaipenyelenggaraan pelayanan publik sesuai denganundang-undang ini.

    (2) Ombudsman wajib menyelesaikan pengaduanmasyarakat apabila penga.du menghendakipenyelesaian pengaduan tidak dilakukan olehpenyelenggara.

    (3) Ombudsman wajib membentuk perwakilan didaerah yang bersifat hierarkis untuk mendukungtugas dan fungsi ombudsman dalam kegiatanpelayanan publik.

    (4) Pembentukan perwakilan ombudsman di daerahsebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukanpaling lambat 3 (tiga) tahun sejak undang-undangini diundangkan.

    (5) Ombudsman wajib melakukan mediasi dankonsiliasi dalam menyelesaikan pengaduan ataspermintaan para pihak.(6) Penyelesaian pengaduan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dapat dilakukan oleh perwakilanombudsman di daerah.

    (7) Mekanisme dan tata cara penyelesaian pengaduanoleh ombudsman diatur lebih lanjut dalamperaturan ombudsman.

    B agian Ketiga

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    36/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 36-Bag ian Ketiga

    Penyelesaian Pengaduan o leh PenyelenggaraPelayanan Publik

    Pasal 47(1) Penyelenggara wajib memeriksa pengaduan dari

    masyarakat mengenai pelayanan publik yangdiselenggarakannya.(2) Proses pemeriksaan untuk memberikan tanggapan

    pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi penyelenggara.

    Pasal48

    (1) Dalam memeriksa materi pengaduan,_penyelenggam wajib berpedoman pada prinsipindependen, nondiskriminasi, tidak memihak, dantidak memungut biaya.

    (2) Penyelenggara wajib menerima dan meresponspengaduan.

    (3) Dalam hal pengadu keberatan dipertemukandengan pihak teradu karena alasan tertentu yangdapat mengancam atau merugikan kepentinganpengadu, dengar pendapat dapat dilakukan secaraterpisah.(4) Dalam hal pengadu menuntut ganti rugi, pihakpengadu menguraikan kerugian yang ditimbulkanakibat pelayanan yang tidak sesuai dengan standarpelayanan.

    Pasal49(1) Dalam melakukan pemeriksaan materi aduan,

    penyelenggara wajib menjaga kerahasiaan.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    37/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 37-(2) Kewajiban menjaga kerahasian sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) tidak gugur setelahpimpinan penyelenggara berhenti ataud ib erhen Likan dari jab atannya.

    Pasal 50(1) Penyelenggara wajib memutuskan hasH

    pemeriksaan pengaduan paling lambat 60 (enampuluh) hari sejak berkas pengaduan dinyatakanlengkap.

    (2) Keputu~::m sebagaimana dimaksud pada ayat (1)wajib disampaikan kepada pihak pengadu palinglambat 14 (empat belas) hari sejak diputuskan.

    (3) Dalam hal pengadu menuntut ganti rugi,keputuscH1 seb~gaimana dimaksud pada ayat (1)memua,. jumlah ganti rugi dan batas waktupembaYCArannya.

    (4) Penyelenggara wajib menyediakan anggaran gunamembayar ganti rugi.

    (5) Dalam h al penyelesaian ganti rugi, ombudsmandapat melakukan mediasi, konsiliasi, dan ajudikasikhusus.

    (6) Ajudikasi khusus sebagaimana dimaksud padaayat (5) ciilaksanakan paling lamb at 5 (lima) tahunsejak u: 'ang-undang ini diundangkan.

    (7) Dalam melaksanakan ajudikasi khusussebagaimana dimaksud pada ayat (5), mekanismedan tata caranya diatur lebih lanjut oleh peraturanombud;o . :an.

    (8) Mekani:::1e dan ketentuan pembayaran ganti rug!sebaga~...ana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (5)diatur ]ehh lanjut dalam peraturan presiden.

    (9) Penyelenggara . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    38/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 38-(9) Penyelenggara berkewajiban memberikan tembusan

    keputusan kepada pengadu mengenai penyelesaianperkara yang diadukan.

    Bagian KeempatPelanggaran Hukum dalam Penyelenggaraan

    Pelayanan PublikPasal 51

    Mas-yarakat dapat menggugat penyelenggara ataupelaksana melalui peradilan tata usaha negara apabilapelayanan yang diberikan menimbulkan kerugian dibidang taLa usaha negara.

    Pasal 52

    (1) Dalam hal penyelenggara melakukan perbuatanme1awanhukum dalam penyelenggaraan pelayananpublik sebagaimana diatur dalam undang-undangini, masyarakat dapat mengajukan gugatanterhadap penye1enggara ke pengadilan.

    (2) Pengajuan gugatan terhadap penyelenggarasebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakmenghapus kewajiban penyelenggara untukme1aksanakan keputusan ombudsman dan/ ataupenyelenggara. .

    (3) Pengajuan gugatan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan sesuai dengan' peraturanperundang-undangan.

    Pasal 53(1) Dalam hal penyelenggara diduga melakukan tindak

    pidana dalam penyelenggaraan pelayanan publiksebagaimana diatur dalam undang-undang ini,masyarakat dapat me1aporkan penyelenggarakepada pihak berwenang.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    39/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 39 -(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

    rnenghapus kewajiban penyelenggara untukmelaksanakan keputusan ombudsman dan/ ataupenyelenggara.

    BAB VIIIKETENTUAN SANKSIPasa! 54

    (1) Penyelenggara atau pelaksana yang melanggarketentuan sebagairnana dirnaksud dalam Pasal 11ayat (2) dan ayat (3), Pasal 15 huruf g, danPasal 17huruf e dikenai sanksi teguran tertulis.

    (2) Penyelenggara atau pelaksana yang rnelanggarketentuan sebagaimana dirnaksud dalam Pasal 10ayat (l) dan ayat (2), Pasal 13 ayat (1) huruf b danhuruf e, Pasal 15 huruf e dan huruf f, Pasal 16huruf a, Pasal 17 huruf b dan huruf c, Pasal 25ayat (2), Pasal 29 ayat (2), Pasal 44 ayat (1), Pasa!47 ayat (1), Pasal 48 ayat (1), dan Pasa! 50 ayat (9)dikenai sanksi teguran tertulis, dan apabila dalamwaktu 3 (tiga) bulan tidak melaksanakan ketentuandimaksud dikenai sanksi pembebasan dari jat>atan.

    (3) penyelenggara atau pelaksana yang melanggarketentuan sebagairnana dirnaksud dalam Pasal 33ayat (2) dikenai sanksi teguran tertulis, dan apabiladalam waktu 1 (satu) tahun tidak me1aksanakanketentuan dimaksud dikenai sanksi pembebasandari jabatan.

    (4) penyelenggara . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    40/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 40-(4) Penyelenggara atau pelaksana yang melanggar

    ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1)dan ayat (4) dikenai sanksi teguran tertulis, danapabila dalam waktu 3 (tiga) bulan atau dalammasa pelaksanaan pekeIjaan tidak melaksanakanketentuan dimaksud dikenai sanksi pembebasandari jabatan.

    (5) Penyelenggara atau pelaksana yang melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15huruf C, huruf d, huruf h, dan huruf i, Pasal 23ayat (4) dan ayat (5), Pasal 25 ayat (1), Pasal 28ayat (1) dan ayat (2), Pasal 29 ayat (1), Pasal 36ayat (2), Pasal 37 ayat (1), Pasal 43 ayat (2), Pasal44 ayat (3), dan Pasal 50 ayat (2) dikenai sanksipenurunan gaji 'sebesar satu kali kenaikan gaji.berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun.

    (6) Penyelenggara atau pelaksana yang melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38ayat (1) dikenai sanksi penurunan pangkat padapangkat yang setingkat lebih rendah untuk palinglama 1 (satu) tahun.

    (7) Penyelenggara atau pe!aksana yang melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11ayat (1), Pasal15 huruf b, huruf e, huruf j, huruf k,dan huruf I, Pasal 16 huruf b, huruf c, huruf d, danhuruf e, Pasal 17 huruf a dan huruf d, Pasal 20ayat (2) dan ayat (3), Pasal 22, Pasal 28 ayat (4),Pasal 33 ayat (1), Pasa! 36 aya~ (3), Pasa! 48 ayat(2), serta Pasal" 50 ayat (1) dan ayat (4) dikenaisanksi pembebasan dari jabatan.

    (8) Penyelenggara atau pe1aksana yang melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15huruf a, Pasal 20 ayat (1), Pasa! 26, dan Pasa! 33ayat (3) dikenai sanksi pemberhentian denganhormat tidak atas permintaan sendiri.

    (9) Penyelenggara . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    41/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 41 -(9) Penyelenggara atau pelaksana yang melanggar

    ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27ayat (1) dan Pasal 49 ayat (1) dikenai sanksipemberhentian tidak dengan .harmat.

    (10) Penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 ayat (3) huruf c dan ayat (4) huruf c yangmelanggar ketentuan Pasal 15 huruf a, Pasal 26,Pasal 33 ayat (3), dan Pasa! 36 ayat (3) dikenaisanksi pembekuan misi danjatau izin yangditerbitkan aleh instansi pemerintah.

    (11) Penyelenggara yang dikenai sanksi sebagaimanadimaksud pada ayat (10), apabila dalam jangkawaktu paling lama 6 (enam) bulan tidak melakukanperbaikan kinerja dikenai sanksi pencabutan 1zmyang diterbitkan aleh instansi pemerintah.

    Pasal55(1) Penyelenggara atau pelaksana yang tidak

    melakukan kewajiban sebagaimana dimaksuddalam Pasal 25 ayat (1), Pasal 28 ayat (1) dan ayat(4), Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2) dan atasperbuatan terse but mengakibatkan timbulnya luka,cacat tetap, atau hilangnya nyawa bagi pihak faindikenai sanksi pidana sebagaimana diatur dalamperaturan perundang-undangan.

    (2) Pengenaan sanksi pidana sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tidak membebaskan dirinyamembayar ganti rugi bagi karban.

    (3) Besaran ganti rugi bagi karban ditetapkanberdasarkan putusan pengadilan.

    Pasal 56

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    42/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 42 -Pasal 56

    (1) Penyelenggara atau pelaksana yang tidakmelakukan kewajiban sebagaimana dimaksuddalam Pasal 25 ayat (1), Pasal 28 ayat (1) dan ayat(4), dan atas perbuatan terse but mengakibatkankerugian negara dikenai denda.

    (2) Besaran denda ditetapkan berdasarkan putusanpengadilan.

    Pasal 57(1) Sanksi bagi penyelenggara sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 54, Pasal 55-, dan Pasal 56 d*enakankepada pimPinan penyelenggara.

    (2) Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan oleh atasan penyelenggara yang,bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan publiksesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    (3) Pelanggaran yang dilakukan oleh penyelenggarasebagaimana diatur dalam Pasal 40 ayat (3) yangmenimbulkan kerugian wajib dibayar olehpenyelenggara setelah dibuktikan nilai kerugiannyasesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 58Pimpinan penyelenggara dan/ atau pelaksana yangdikenai sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54,Pasal 55, dan Pasal 56 dapat dilanjutkan pemrosesanperkara ke lembaga peradilan umum apabilapenyelenggara melakukan perbuatan melawan hukumdan/ atau penyelenggara melakukan tindak pidana.

    BAB IX . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    43/77

    PRESIDENREPU8L1K INDONESIA

    - 43-BABIX

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pasal 59

    Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semuaperaturan atau ketentuan mengenai penyelenggaraanpelayanan publik wajib disesuaikan dengan ketentuandalam Undang-Undang ini paling lambat 2 (dua) tahun.

    BABXKETENTUAN PENUTUP

    Pasal 60(1) Peraturan pemerintah mengenai ruang lingkup

    pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 ayat (6) hams ditetapkan paling lambat 6(enam) bulan sejak Undang-Undang inidiundangkan.

    (2) Peraturan pemerintah mengenai sistem pelayananterpadu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat(2) harus ditetapkan paling lamb at 6 (en am) bulansejak Undang-Undang ini diundangkan.

    (3) Peraturan pemerintah mengenai pedomanpenyusunan standar pelayanan se bagaimanadimaksud dalam Pasal 20 ayat (5) harus ditetapkanpaling lambat 6 (enam) bulan sejak Undang-Undang ini diundangkan.

    (4) Penyelenggara . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    44/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 44-

    (4) Penyelenggara hams menyusun, menetapkan, danmenerapkan standar pelayanan paling lambat 6(enam) bula.n setelah peraturan pemerintahmengenai pedoman penyusunan standar pelayanandiundangkan ~ebagaimana dimaksud pada ayat (3).

    (5) Peraturan pemerintah mengenai proporsi akses dankategori kelompok masyarakat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 30 ayat (3) hams ditetapkanpaling lamb at 6 (en am) bulan sejak Undang-Undang ini diundangkan.

    (6) Peraturan pemerintah mengenai tata carapengikutsertaan inasyaraJ

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    45/77

    PRESIDENREPU8LIK INDONESIA

    - 45-Agar setiap orang mengetahuinya,pengundangan Undang-Undangpenempatannya dalam LembaranIndonesia.

    memerintahkanini dengan

    Negara Republik

    Disahkan di Jakartapada tanggal 18 Juli 2009PRESIDEN REPUBL IK INDONES IA ,

    ttd.DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO .

    Diundangkan di Jakartapad a tanggal 18 Juli 2009MENTER! HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

    REPUBLIK INDONESIA,ttd.

    ANDI MATTALATTA

    LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2009 NOMOR 112

    Salman sesuai dengan aslinyaSEKRETARlAT NEGARA RIiro Pera tu ran perundang-undangan. ok dan Kesejahteraan Rakyat,~9"';,.

    isnu Setiawan

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    46/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    PENJELASANATAS

    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOM OR 25 TAHUN 2009

    TENTANGPELAYANAN PUBLIK

    I. UMUMPembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

    Tah'cln 1945mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Negara RepublikIndonesia, antara lain adalah untuk memajukan kesejahteraan umum-dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat tersebut -mengandungmakna negara berkewajiban me menu hi kebutuhan setiap warganegara melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukungterciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalamrangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga negaraatas barang publik, jasa publik, dan pelayanan administratif.

    Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masihdihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan danperubahan di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara. Hal terse but bisa disebabkan oleh ketidaksiapan untukmenanggapi teIjadinya transformasi nilai yang berdimensi luas sertadampak berbagai masalah pembangunan yang kompleks. Sementaraitu, tatanan baru masyarakat Indonesia dihadapkan pada harapandan tantangan global yang dipicu oleh kemajuan di bidang ilmupengetahuan, informasi, komunikasi, transportasi, investasi, danperdagangan.

    Kondisi dan perubahan cepat yang diikuti pergeseran nilaitersebut perlu disikapi secara bijak melalui langkah kegiatan yangterus-menerus dan berkesinambungan dalam berbagai aspekpembangunan untuk membangun kepercayaan masyarakat gunamewujudkan tujuan pembangunan nasional. Untuk itu, diperlukan

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    47/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA- 2 -

    konsepsi sistem pelayanan publik yang berisi nilai, persepsi, danacuan perilaku yang mampu mewujudkan hak asasi manusiasebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 dapat diterapkan 'sehingga masyarakatmemperoleh pelayanan sesuai dengan harapan dan cita-cita tujuannasional. Dengan mempertimbangkan hal di atas, diperlukan undang-undang ten tang pelayanan publik.

    Undang-Undang ini diharapkan dapat memberi kejelasan danpengaturan mengenai pelayanan publik, an tara lain meliputi:a. pengertian dan batasan penyelenggaraan pelayanan publik;b. asas, tujuan, dan ruang lingkup penyelenggaraan pelayanan

    publik;c. pembinaan dan penataan pelayanan publik;-d. hak, kewajiban, dan larangah bagi seluruh pihak yang terkait

    dalam penyelenggaraan pelayanan publik;e. aspek penyelenggaraan pelayanan publik yang meliputi standarpelayanan, maklumat pelayanan, sistem informasi, sarana dan

    prasarana, biayajtarif pelayanan, pengelolaan pengaduan, danpenilaian kinerja;

    f. peran serta masyarakat;g. penyelesaian pengaduan dalam penyelenggaIaan pelayanan; danh. sanksi.

    II. PASAL DEMI PASALPasal 1

    Cukup jelas.Pasal2

    Cukup jelas.

    Pasal 3Huruf a

    Pemberian pelayanan publik tidak boleh menYlmpang dariperaturan perundang- undangan.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    48/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    . - 3 -

    Huruf bCukup jelas.

    Huruf cCukup jelas.

    Hunif dCukup jelas.

    Pasal 4Huruf a

    Pemberian pelayanan tidak bolehkepentingan pribadi danjatau golongan.

    mengutamakan

    H uruf bJ aminan terwujudnya hakpenyelenggaraan pelayanan.

    dan kewajiban dalam

    Huruf cPemberian pelayanan tidak membedakan suku, ras, agama,golongan, gender, dan status ekonomi.

    Huruf dPemenuhan hak harus sebanding dengan kewajiban yangharus dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerimapelayanan.

    Huruf ePelaksana pelayanan harus memiliki kompetensi yang sesuaidengan bidang tugas.

    Huruf fPeningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraanpelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, danharapan masyarakat.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    49/77

    PRE SID ENREPUBLIK INDONESIA- 4 -

    Huruf gSetiap warga negara berhak memperoleh pelayanan yangadil.

    Huruf hSetiap penerima pelayanan dapat dengan mudah mengaksesdan memperoleh informasi mengenai pelayanan yangdiinginkan.

    Huruf iProses penyelenggaraan pelayanan harus dapatdipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang - undangan .

    Huruf jPemberian kemudahan terhadap kelompok rentan sehinggaterciptakeadilan dalam pelayanan.

    Huruf kPenyelesaian setiap jenis pelayanan dilakukan tepat waktusesuai dengan standar pelayanan.

    Huruf 1Setiap jenis pelayanan dilakukan secara cepat, mudah, danterjangkau.

    Pasal 5Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3) . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    50/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    . - 5 -Ayat (3)

    Huruf aBarang pubIik yangdisediakan oleh instansi pemenntahdengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanjanegara danl atau anggaran pendapatan dan belanjadaerah ditujukan untuk mendukung program dan tugasinstansi tersebut, sebagai contoh:1. penyediaan obat untuk flu burung yang

    pengadaannya menggunakan anggaran pendapatandan belanja negara di Departemen Kesehatan;

    2. kapal penumpang yang dikelola oleh PT (Persero)PELNI untuk memperlancar pelayanan perhubunganantar pulau yang pengadaannya menggunakananggaran pendapatan dan belanja negara diDepartemen Perhuhungan; dan

    3. penyediaan infrastruktur transportasiyang pengadaannya menggunakan.pendapatan dan belanja daerah.

    perkotaananggaran

    Huruf bBarang publik yang ketersediaannya merupakan hasildari kegiatan badan usaha milik negara danjatau badanusaha milik daerah yang mendapat pelimpahan tugasuntuk menyelenggarakan pelayanan publik (publicservice obligation), sebagai contoh:1. listrik hasil pengelolaan PT (Persero) PLN; dan2. air bersih hasH pengelolaan perusahaan daerah air

    minum.

    Huruf cMisi negara adalah kebijakan untuk mengatasipermasalahan tertentu, kegiatan tertentu, ataumencapai tujuan tertentu yang berkenaan dengankepentingan dan manfaat orang banyak, sebagai contoh:

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    51/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 6 -1. kebijakan menugaskan PT (Persero) Pertamina dalam

    menyalurkan bahan bakar minyak jenis premiumdengan harga yang sarna untuk eceran di seluruhIndonesia;

    2. kebijakan memberikandijual lebih murahberproduksi;

    3. kebijakan memberantas atau mengurangi penyakitgondok yang dilakukan melalui pemberian yodiumpada_setiap garam-(di luar garam industri);

    subsidi agar harga pupukguna mendorong petani

    4. kebijakan menjamin harga jual gabah di tingkatpetani melalui penetapan harga pembelian gabahyang dibeli -oleh Perum Badan Usaha Logistik;

    5. kebijakan pengamanan cadangan pangan melaluipengamanan harga pangan pokok, pengelolaancadangan dan distribusi pangan kepada golonganmasyarakat tertentu; dan

    6. kebijakan pengadaan tabung gas tiga kilo gramuntuk kelompok masyarakat tertentu dalam rangkakonversi minyak tanah ke gas.

    Ayat (4)Huruf a

    Jasa publik dalam ketentuan ini sebagai contoh, antaralain pelayanan kesehatan (rumah sakit ~an puskesmas),pelayanan pendidikan (sekolah dasar, sekolahmenengah pertama, sekolah menengah atas, danperguruan tinggi), pelayanan navigasi laut (mercu suardan lampu suar) , pelayanan peradilan, pelayanankelalulintasan (lampu lalu lintas), pelayanan keamananGasa kepolisian), dan pelayanan pasar.

    H uruf b . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    52/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 7 -Huruf b

    Jasa publik dalam ketentuan ini adalah jasa yangdihasilkan oleh bad~n usaha milik negarajbadan usahamilik daerah yang mendapat pelimpahan tugas untukmenyelenggarakan pelayanan publik (public serviceobligation), sebagai contoh, an tara lain jasa pelayanantransportasi angkutan udarajlautjdarat yang dilakukanoleh PT (Persero) Garuda Indonesia, PT (Persero) MerpatiAirlines, PT (Persero) Pelni, PT (Persero) KAI, dan PT(Persero) DAMRI, serta jasa penyediaan air bersih yangdilakukan oleh perusahaan daerah air minum.

    Huruf cMisi negaraadalah kebijakan untuk mengatasipermasalahan tertentu, kegiatan tertei1.tu, ataumencapai tujuan tertentu yang berkenaan dengankepentingan dan manfaat orang banyak, sebagai contoh:1. jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin

    oleh rumah sakit swasta;2. jasa penyelenggaraan pendidikan oleh pihak swasta

    harus mengikuti ketentuan penyelenggaraanpendidikan nasional;

    3. jasa peJayanan angkutan bus antarkota atau dalamkota, rute dan tarifnya ditentukan oleh pemerintah;

    4. jasa pelayanan angkutan udara kelas ekonomi, tarifbatas atasnya ditetapkan oleh pemerintah;

    5. jasa pendirian panti sosial; dan6. jasa pelayanan keamanan.

    Ayat (5)Skala kegiatan didasarkan be sarandigunakan dan merupakari jaringankegiatan pelayanan sebagai ukuransebagai pelayanan publik.

    biaya terten tu yangyang dimiliki dalamuntuk dikategorikan

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    53/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA- 8 -

    Ayat (6)Cukup jelas.

    Ayat (7)Huruf a

    Tindakan administratif pemerintah merupakanpelayanan pemberian dokumen oleh pemerintah, antaralain yang dimulai dari seseorang yang lahir memperolehakta kelahiran hingga meninggal dan memperoleh aktakematian, termasuk segala hal ihwal yang diperlukan

    . oleh penduduk dalam menjalani kehidupannya, sepertimemperoleh izin mendirikan bangunan, izin usaha,sertifikat tanah, dan surat nikah.

    Huruf bTindakan administratif nonpemerintah merupakanpelayanan pemberian dokumen oleh instansi di luarpemerintah, an tara lain urusan perbankan, asuransi,kesehatan, keamanan, pengelolaan kawasan industri,dan penge10laan kegiatan sosial.

    Pasal 6Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2)Huruf a

    Pembina di lingkungan lembaga negara adalah ketuaatau nama lain setiap lembaga negara.Lembaga negara meliputi Majelis PermusyawaratanRakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan PerwakilanDaerah, Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung,Komisi Yudisial, dan Badan Pemeriksa Keuangansebagaimana dimaksud dalam Un dang Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    54/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 9 -Lembaga komisi negara atau yang sejenis adalahlembaga yang dibentuk berdasarkan undang-undangdan bersifat mandiri serta tidak memiliki hubunganorganik dengan lembaga negara dan instansi pemerintahdalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, an taralain Komisi Pemberantasan Korupsi, OmbudsmanRepublik Indonesia, Komisi Pemilihan Umum, danKomisi Pengawas Persaingan Usaha.Kementerian adalah kementerian negara sebagaimanadimaksud dalam Undang:-Undang- Nomor 39 Tahun2008 tentang Kementerian Negara.Lembaga pemerintah nonkementeriar: adalah lembagapemerintah yang -dibentuk berdasarkan peraturanperundang-undangan, an tara lain Lembag9- AdministrasiNegara, Badan Kepegawaian Negara, Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan, Badan Pusat Statistik,dan Badan Nasional Penempatan dan PerlindunganTenaga Kerja Indonesia.Lembaga lainnya, seperti Palang Merah Indonesia danLembaga Sensor Film.

    H uruf bCukup jelas.

    Huruf cCukup jelas.

    H uruf dCukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4) _ . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    55/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA- 10 -

    Ayat (4)Cukup je las.

    Ayat (5)Laporan dapat. disampaikan secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali danl atau sewaktu-waktu.

    Ayat (6)Cukup jelas.

    Pasal 7Ayat (1)

    Penanggung jawab terdiri atas:-a. pimpinan kesekretariatan pada lembaga negara dan

    kementerian, sekretaris utama pada lembaga pemerintahnonkementerian, sekretaris jenderal atau sekretaris, atausebutan lain pada lembaga komisi negara atau yangsejenis, Wakil Jaksa Agung, dan Wakil Kepala KepolisianNegara Republik Indonesia;

    b. sekretaris daerah pada pemerintah provinsi;c. sekretaris daerah pada pemerintah kabupaten; dand. sekretaris daerah pada pemerintah kota.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Huruf a

    Perumusan kebijakan nasional ten tang pelayananpublik merupakan upaya untuk memperbaiki;melengkapi, dan mengembangkan kebijakan dalamrangka meningkatkan kualitas pelayanan.

    H uruf bCukup jelas.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    56/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA- 11 -

    Huruf cCukup jelas

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Pasal 8Cukup jelas.

    Pasal9Ayat (1)

    Sistem pelayanan terpadu merupakan satu kesatuanpengelolaan dalam pemberian pelayanan yang dilaksanakan

    - .d~lam satu tempat dan dikontrol oleh sistem pengemlalianmanajemen guna mempermudah, mempercepat, danmengurangi biaya.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Pasal 10Ayat (1)

    Secara berkala dan berkelanjutan merupakan peri ode yangdilakukan dalam waktu 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan, 12(dua belas) bulan, atau 24 (dua puluh empat) bulan sekaliyang diatur sesuai dengan standar pelayanan yangditetapkan.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Pro",,> 1 1 1

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    57/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA- 12 -

    Pasal 11Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Ketentuan internal penyelenggara merupakan ketentuanyang mengaturpeningkatan kinerja pelaksana, misalnya

    - ketentuan disiplin, etika, prosedur, dan instruksi kerja.Ayat (4)

    - Cukup jelas.Pasal 12

    Ayat (1)Cukup jelas

    Ayat (2)Teknis operasional pelayanan merupakan kegiatan yangterkait langsung dengan pelaksanaan pelayanan, antara lainpenyediaan sumber daya pelayanan, seperti teknologi,peralatan dan sumber daya lain, serta standar operasionalprosedur (SOP).Pendukung pelayanan merupakan kegiatan yang tidakterkait langsung dengan operasional pelayanan tetapidiperlukan dalam pelaksanaan pelayanan, an tara lainpenelitian dan pengembangan serta pendidikan danpelatihan.

    Ayat (3)Dalam keadaan darurat pemberi bantuan dapatmengeluarkan surat penugasan kepada pihak terkait untukmelaksanakan pemberian bantuan.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    58/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 13 -Ayat (4)

    Keadaan darurat rnerupakan keadaan yang ditetapkan olehinstansi yang bertanggung jawab. Dalarn rnenetapkankejadian sebagai keadaan darurat, dilakukan sesuai denganperaturan perundang-undangan .

    Pasal 13Ayat (1)Penyerahan sebagian tugas rnerupakan pernberian sebagiantugas kepada pihak lain dari .seluruh tugas penyelenggaraan'pelayanan, kecuali yang rnenurut undang-undang harusdilaksanakan sendiri oleh penyelenggara, rnisalnyapelayanan KTP, 81M, paspor, sertifikat tanah, dan pelayananperizinan lain.

    . -Pihak lain adalah pihak di luar penyelenggara yang diserahiatau diberi sebagian tugas oleh penyelenggara pelayanan.Pengertian kerja sarna juga. terrnasuk penunjukan operatorpelaksana atau kontraktor yang diberi hak rnenjalankanfungsi penyelenggara, rnisalnya pengelolaan parkir dan airrninurn yang diserahkan kepada swasta.

    Huruf aCukup jelas.

    Huruf bMateri perjanjian kerja sarna yang wajib diinforrnasikanadalah hal-hal penting yang perlu diketahui olehrnasyarakat, rnisalnya apa yang dikerjakan, siapa yangrnengerjakan, jangka waktu kerja sarna, dan pekerjaanyang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayananyang penginformasiannya rnerupakan bagian darirnak lu rna t pelayanan .

    Huruf cCukup jelas.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    59/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 14 -Huruf d

    Informasi tentang identitas pihak lain dan identitaspenyelenggara sebagai penanggung jawab kegiatanmeliputi nama, alamat, telepon, pesan layanan singkat(short message service (srns )) , dan la rnan (website).

    Huruf eCukup je las.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)-Tidak rnenarnbah be ban bagi rnasyarakat dirnaksudkan tidakmernberikan tarnbahan biaya, prosedur yang berbelit, waktupenye1esaian yang lebih lama, atau hambatan akses.

    Ayat (4)Kerja sarna tertentu rnerupakan kerja sarna yang tidakrnelalui prosedur sebagairnana dimaksud pada ayat (1) hurufa dan huruf b yang bukan bersifat darurat yang harusdiselesaikan dalarn waktu tertentu, rnisalnya pengarnananpada saat penerirnaan tarnu negara, transportasi pada mas aliburan lebaran, dan pengarnanan pada saat pernilihanurnurn.

    Ayat (5)Cukup jelas.

    Pasal 14Cukup jelas.

    Pasal 15Cukup jelas.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    60/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 15 -Pasal 16

    Cukup je las.Pasal 17

    Cukup Jelas.

    Pasal 18Cukup je1as.

    Pasal 19Cukup jelas.

    Pasal 20Ayat (1)

    Kemampuan penyelenggara berupa duknngan pendanaan,pelaksana, sarana, prasarana, dan/ atau fasilitas pelayanan.

    Ayat (2)-Pihak terkait merupakan pihak yang dianggap kompetendalam memberikan masukan terhadap penyusunan standarpelayanan.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Keberagaman berupa pengikutsertaan masyarakat yangmewakili berbagai unsur dan profesi, antara lain tokohmasyarakat, akademisi, dunia usaha, dan lembaga swadayamasyarakat.

    Ayat (5)Cukup jelas.

    1>r'< 1 (")1

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    61/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA,. 16 -

    Pasal 21Huruf a

    Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasarpenye1enggaraan pelayanan.

    H uruf bSyarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenispelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif.

    H uruf cTata cara pe1ayanan yang dibakukan bagi pemberi danpenerima pelayanan, termasuk pengaduan.

    Huruf d_Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruhproses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.

    H uruf eOngkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalammengurus dan/ atau memperoleh pelayanan daripenyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkankesepakatan antara penye1enggara dan masyarakat.

    H uruf fHasH pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai denganketentuan yang telah ditetapkan.

    H uruf gPeralatan dan fasilitas yang diperluk2.ll dalampenyelenggaraan pelayanan, termasuk peralatan dan fasilitaspe1ayanan bagi kelompok rentan.

    Huruf hKemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputipengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    62/77

    PRESIDENREPU8L1K INDONESIA- 17 -

    Huruf iPengendalian yang dilakukan oleh plmpman -satuan kerjaatau atasan langsung pelaksana.

    Huruf jTata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindaklanjut.

    Huruf kTersedianya pelaksana sesuai dengan be ban kerja.

    H uruf 1Cukup jelas.

    Huruf mKepastian memberikan rasa aman dan bebas dari bahaya,risiko, dan keragu-raguan.

    Huruf nPenilaian untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaankegiatan sesuai dengan standar pelayanan.

    Pasa122Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Dipublikasikan secara jelas danpenginformasian kepada khalayakdiketahui, dilihat, dibaca, dan diakses.

    luas merupakansehingga mudah

    Pasal 23 . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    63/77

    PRES/DENREPUBLIK INDONESIA~ 18 -

    Pasal 23Ayat (1)

    Sistem informasi yang bersifat nasional berisi informasiseluruh penye1enggaraan pelayanan yang diperlukan untukmerumuskan kebijakan nasional ten tang pelayanan publik.

    Ayat (2)Cukup je1as.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Sistem informasi elektronik merupakan penerapan teknologiinformasi yang berbasis jaringan telekomunikasi dan mediaelektronik, yang berfungsi merancang, memroses,menganalisis, menampilkan, danj atau menyebarkanin fo rmas i e lektror iik.

    Huruf aProfil penyelenggara meliputi nama, penanggung jawab,pelaksana, struktur organisasi, anggaranpenye1enggaraan, alamat pengaduan, nomor telepon,dan pos-el (emai~.

    Huruf bProfil pelaksana meliputi pelaksana yang bertanggung.jawab, pelaksana, anggaran pelaksanaan, alamatpengaduan, nomar telepan, dan pos-el (emai~.

    H uruf cStandar pe1ayanan berisi informasitentang keterangan yang menjelaskanstandar pelayanan tersebut.

    yanglebih

    lengkaprinei isi

    Huruf d . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    64/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    .,. 19 -Huruf d

    Cukup je las.Huruf e

    Pengelolaanpengaduan merupakan proses penangananpengaduan mulai dari tahap penyeleksian, penelaahan,dan pengklasifikasian sampai dengan kepastianpenyelesaian pengaduan.

    Huruf fPenilaian kinerja merupakan hasH pelaksanaanpenilaian penyelenggaraan pelayanan yang dilakukanoleh penyelenggara sendiri, bersama dengan pihak lain,atau oleh pihak lain atas permintaan penyelenggarauntuk mengetahui gambaran kinerja pelayanan denganmenggunakan metode penilman tertentu.

    Ayat (5)Cukup jelas.

    Pasal 24Cukup jelas.

    Pasal 25Ayat (1)

    Dalam melakukan pengelolaan sarana, prasarana, danl ataufasilitas pelayanan, penyelenggara melaksanakanperencanaan, pengadaan, pemeliharaan serta inventarisasisarana, prasarana, dan/ atau fasilitas pelayanan secarasistematis, transparan, lengkap, dan akurat.

    Ayat (2)Pelaksana yang wajib memberikan laporan adalahyang bertanggung jawab memberikan laporanpenye1enggara.

    pejabatkepada

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    65/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA~ 20-

    Ayat (3). Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Pasal 26Cukup jelas.

    Pasal 27Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2)Batal demi hukum merupakan perjanjian yang batal sejakawal diadakan atau tidak memiliki akibat hukum.

    Pasal 28Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup je1as.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Ketentuan ini tidak berlaku dalam keadaan kuasa kahar(force majeure), misalnya kerusuhan massa, huru-harapolitik, perang, bene ana alam, dan kendala lapangan yangtidak bisa diatasi.

    Pasal 29 . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    66/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    - 24 -Ayat (2)

    Cukup je las.Ayat (3)

    Lembaga sebagaimana dimaksud ayat 1m dapat dibentukpad a tingkat nasional maupun daerah.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Pasal 40Cukup jelas.

    Pasal 41Cukup jelas.

    Pasal 42Cukup jelas.

    Pasa.l 43Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Dalam hal penyelenggara dapat membuktikan bahwa materiaduan tidak benar atau perbuatan penyelenggara tidak salahatau tidak melan, ggar pengadu dapat diberi dokumenpembuktian.

    Pasal 44Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup je1as.Ayat (4) . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    67/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA~ 22 -

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    PasaI32Cukup jelas.

    PasaI33Ayat (1)

    Lembaga independen merupakan Iembaga yang dibentukberdasarkan undang-undang, antara lain Komnas hAM,Komisi Perlindungan Anak, Komisi Pengawas PersainganU saha, Komisi Penyiaran Indonesia, Komisi PemberantasanKorupsi, dan lembaga yang oleh peraturan perundang-undangan ditetapkan sebagai lembaga yangmenye1enggarakan pelayanan publik.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Pasal 34Cukup jelas.

    Pasal 35Cukup jelas.

    PasaI36Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2) . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    68/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    ., 23 -Ayat (2)

    Mengelola pengaduan merupakan proses penangananpengaduan mulai dari tahap penyeleksian, penelaahan, danpengklasifikasian sampai dengan ke.pastian penyelesaianpengaduan.

    Ayat (3)Menindaklanjuti merupakan penyelesaian pengaduan sampaituntas, termasuk kejelasan hasil, seperti sanksi kepadapelaksana, pengubahan pengaturan, dan penerbitandokumen yang diminta pengadu.

    Ayat (4)Sarana pengaduan, an tara lain nomor telepon,layanan singkat (short message service (sms)),(website), pos-el (email), dan kotak pengaduan.

    pesanlaman

    Pasal 37Cukup jelas.

    Pasal 38Ayat (1)

    Berkala adalahwaktu tertentusetahun.

    secara rutin, teratur, dan dalam jangkasekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam

    Ayat (2)Indikator kinerja merupakan ukuran atau alat penunjukyang digunakan untuk menilai kinerja.

    Pasal 39Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2) . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    69/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA., 21 -

    Pasal29Ayat (1)

    Masyarakat tertentu merupakan kelompok rentan, an taralain penyandang cacat, lanjut usia, wariita hamil, anak-anak,korban bencana alam, dan korban bencana sosial.Perlakuan khusus kepada masyarakat tertentu diberikantanpa tambahan biaya.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Pasal30Ayat (1)

    Pelayanan berjenjang merupakan pelayanan yang diberikankepada masyarakat sesuai dengan kemampuan ekonomimasyarakat agar pelayanan lebih nyaman, baik, dan adil.

    Ayat (2)Proporsi akses merupakan perbandingan persentasepenyediaan kelas pelayanan secara berjenjang kepadakelompok masyarakat pada setiap jenis pelayanan.

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Pasal 31Ayat (1)

    Cukup jelas.

    Ayat (2)Pelayanan publik yang diwajibkan oleh peraturanperundang-undangan yang biayajtarif pelayanannyadibebankan kepada negara, antara lain kartu tandapenduduk clan akta kelahiran.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    70/77

    PRESIDENREPU8L1K INDONESIA-,25 -

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Ayat (5)Dalam hal pengadu tidak dapat melengkapi materi aduandalam batas waktu yang ditentukan, pengaduan dinyatakanbata!o

    Pasa145Ayat (1)

    Atasan pelaksana sebagai pihak yang bertanggung jawab dansekaligus memiliki wewenang untuk menjatuhkan sanksikepada pelaksana yang menjadi bawahannya.Atasan pelaksana sebagaimana dimaksud dalam ayat 1111juga berlaku untuk korporasi.

    Ayat (2)Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.Pasal 46

    Ayat (1)Kewajiban Ombudsman sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang OmbudsmanRepublik Indonesia juga meliputi bidang- bidan~ pelayananpublik yang dilaksanakan oleh korporasi yangpembiayaannya tidak bersumber dari anggaran pendapatandan belanja negara dan/ atau anggaran pendapatan danbelanja daerah atau badan usaha yang modal pendiriannyasebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negaradan/ atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapiketersediaannya menjadi misi negara yang ditetapkan dalamperaturan perundang-undangan.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    71/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA~ 26-

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Perwakilan di daerah merupakan perwakilan yang dibentukdi ibukota provinsi atau ibukota kabupatenjkota yangdipandang perIu. Pembentukan dimaksud harusmemperhatikan aspek efektivitas, efesiensi, kompleksitas danbeban kerja.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Ayat (5)Cukup jelas.

    Ayat (6)Cukup jelas.

    Ayat (7)Cukup jelas.

    Pasal 47Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Yang dimaksud dengan peraturan perundang-undanganyang berIaku bagi penyelenggara adalah peraturan yangmengatur penyelenggara, misalnya pegawai negeri sipildiatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 ten tangPokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 ten tang PerubahanUndang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-PokokKepegawaian atau anggota kepolisian diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 ten tang Kepolisian Negara

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    72/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

    ~ 27-Republik Indonesia. Penyelenggara dalam bentuk korporasi,diberlakukan peraturan. di lingkungan korporasi yangbersangkutan.

    Pasal 48Ayat(1)

    Penerapan prinsip independen, nondiskriminasi, dan tidakmemihak dimaksudkan untuk mencegah teIjadinyakeberpihakan dalam menyelesaikan materi aduan karenapihak teradu dan penyelenggara yang menyelesaikan aduanberada dalam instansi/lembaga yang sarna.

    Ayat (2)Kewajiban menenma dan merespons dimaksudkan untukmemperoleh objektivitas dalam memutuskan penanga.oanpenyelesaian pengaduan .

    Ayat (3)Dengar pendapat dapat dilakukan secara terpisahmerupakan forum pertemuan antara pengadu dan teradusecara terbatas terhadap permintaan pengadu karena alas antertentu yang dapat mengancamnya.

    Ayat (4)Ganti rugi yang diajukan pengadu harushubungan sebab akibat (kausalitas) daripenye1enggara yang merugikan.

    mempunyaiperbuatan

    Pasal49Cukup jelas.

    Pasal 50Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    73/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA- 28 -

    Ayat (3)Cukup jelas.

    Ayat (4)Cukup jelas.

    Ayat (5)Ajudikasi khusus adalah ajudikasi yang hanya terkaitdengan penyelesaian ganti rugi. Penyelesaian ganti rugidalam ketentuan ini dimaksudkan apabila tidak dapatdisdesaikan dengan mediasi dan konsiliasi.

    Ayat (6)Cukup jelas.

    Ayat (7)Cukup jelas.

    Ayat (8)Dalam peraturan presiden ini, an tara lain diatur mengenaikewajiban penyelenggara membayar ganti rugi yang barudapat dibayarkan oleh pimp in an penyelenggara setelah nilaikerugian dimaksud dapat dibuktikan besarannya olehpengadu dan diterima oleh penyelenggara. Dengandibayarkannya ganti rugi, aduan dinyatakan selesai.

    Ayat (9)Pemberitahuan kepada pengadu dapat berupa tembusansurat, salinan, atau petikan.

    Pasal 51CUkup jelas.

    Pasal 52Cukup jelas.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    74/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA.., 29-

    Pasa153Ayat (1)

    Masyarakat yang me1aporkan adalah masyarakat yangmengalami atau mengetahui tindak pidana yang dilakukanoleh penyelenggara pelayanan publik.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Pasal 54Ayat (1)

    Cukup jelas.Ayat (2)

    Cukup jelas.Ayat (3)

    Cukup jelas.-Ayat (4)

    Cukup jelas.Ayat (5)

    Cukup jelas.Ayat (6)

    Cukup jelas.Ayat (7)

    Cukup jelas.Ayat (8)

    Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiridiartikan bagi pegawai negeri adalah kehilangan statusnyasebagai pegawai negeri, bagi pelaksana di luar pegawai negeripengenaan sanksi disamakan dengan pegawai negeri.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    75/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA., 30-

    Ayat (9)Pemberhentian tidak dengan hormat bagi pegawai negeridiartikan kehilangan statusnya sebagai pegawai negeri, bagipelaksana di luar pegawai negeri pengenaan sanksidisamakan dengan pegawai negeri.

    Ayat (10)Cukup jelas.

    Ayat (11)Cukup jelas.

    P8_sa l 55Cukup jelas.

    Pasal 56Cukup jelas.

    Pasal 57Ayat (1)

    Pimpinan penyelenggara adalah orang yang bertanggungjawab terhadap keseluruhan tugas dan kewajiban pelayanan.

    Ayat (2)Dalam hal penyelenggara berbentuk korporasi, pengenaansanksi kepada penyelenggara tertinggi (direksi) diberikanoleh pemegang saham.Dalam hal penyelenggara berbentuk organisasi masyarakatberbadan hukum, pengenaan sanksi kepada penyelenggaratertinggi diberikan oleh pem bina organisasi.

    Ayat (3)Ketentuan llll memberikan kesempatan kepadapenyelenggara untuk dibebaskan dari pembayaran ganti rugiapabila dapat membuktikan bahwa perbuatan yangdilakukannya tidak menimbulkan kerugian.

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    76/77

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA., 31 -

    Pasal 58Cukup jelas.

    Pasal 59Cukup jelas.

    Pasal 60Ayat (1)Cukup jelas.

    Ayat (2)Cukup jelas.

    Ayat (3)Cukupjelas.

    Ayat (4)Materi peraturan pemerintah berisi:a. keharusan bagi pemerintah untuk menetapkan pedoman

    penyusunan standar pelayanan dalam waktu 6 (enam)bulan; dan

    b. kewajiban setiap penyelenggara menyusun, menetapkan,dan menerapkan standar pelayanan paling lambat dalamwaktu 6 (enam) bulan setelah pedoman selesai.

    Ayat (5)Cukup jelas.

    Ayat (6)Cukup jelas.

    Ayat (7)Cukup jelas.

    Pasal 61 . . .

  • 8/6/2019 UU No. 25 tahun 2009

    77/77

    Pasal 61Cukup jelas.

    Pasal 62Cukup jelas.

    PRESIDENREPUBLIK INDONESIA~ 32 -

    TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5038