Uu no 22 tahun 2009
67
UNDANG UNDANG No. 22 Tahun 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN Oleh : BRIPKA RUDI RAFRENDRA, SH BA MIN OPS LANTAS POLRES JOMBANG Jombang, Juni 2011
description
Transcript of Uu no 22 tahun 2009
UNDANG UNDANG No. 22 Tahun 2009TENTANG
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Oleh :BRIPKA RUDI RAFRENDRA, SHBA MIN OPS LANTAS POLRES
JOMBANG
Jombang, Juni 2011
UNDANG – UNDANG NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS ANGKUTAN
JALAN
DI SYAHKAN DAN DIUNDANGKAN DI JAKARTA PD TGL 22 JUNI 2009
MASUK DLM LEMBARAN NEGARA RI TAHUN 2009 NOMOR 96
TERDIRI DARI :22 BAB 326 PASAL
BAB IKETENTUAN UMUM
BAB IIASAS DAN TUJUAN
BAB III RUANG LINGKUP BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG
BAB IVPEMBINAAN
BAB VPENYELENGGARAAN
SISTEMATIKA UU LLAJ
BAB VIJARINGAN LL DAN AJ
BAB VIIKENDARAAN
BAB VIIIPENGEMUDI
BAB IXLALU LINTAS
BAB XANGKUTAN
BAB XIKEAMANAN DAN KESE-LAMATAN
LLAJ
BAB XIIIPENGEMBANGAN INDUS-TRI DAN TEK-NOLOGI SAR-
PRAS LLAJ
BAB XIIDAMPAK LINGKU-
NGAN
BAB XIVKECELAKAAN LALU LINTAS
BAB XVPERLAKUAN KHU-
SUS BAGI PENYANDANG
CACAT, MANULA, ANAK2, WANITA
HAMIL, DAN ORANG SAKIT
BAB XVISISTEM
INFORMASI DAN
KOMUNIKASI LLAJ
BAB XVIISUMBER
DAYA MANUSIA
BAB XVIIIPERAN
SERTA MA-SYARAKAT
BAB XIX PENYIDIKAN DAN PENINDAKAN
PELANGGARAN LL & AJ
BAB XX KETENTUAN PIDANA
BAB XXIKETENTUAN PERALIHAN
BAB XXII KETENTUAN PENUTUP
3
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN =
Satu kesatuan sistem yg terdiri atas Lalu lintas, Angkutan jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan jalan, Kendaraan, pengemudi, pengguna jalan serta pengelolaannya.
LALU LINTAS = Gerak pindah kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan
ETIKA = kesopanan = sopan santun = tata cara
ETIKA BERLALU LINTAS =
Tingkah laku para pemakai jalan dlm melaks undang-undang dan peraturan-peraturan lalu lintas serta norma-norma sopan santun antara sesama pemakai jalan
YG HRS MENJALANKAN SOPAN SANTUN =Semua orang yg gunakan jln yg dibuka utk lalu lintas umum
BAB I KETENTUAN UMUM
ASAS
TRANSPARAN
AKUNTABEL
BERKELANJUTAN
PARTISIPATIF
BERMANFAAT
EFISIEN DAN EFEKTIF
SEIMBANG
TERPADU
MANDIRI
TERWUJUDNYA
PELAYANAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN YANG AMAN, SELAMAT, TERTIB, LANCAR DAN TERPADU DENGAN MODA ANGKUTAN LAIN UNTUK MENDORONG PEREKONOMIAN NASIONAL, MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM, MEMPERKUKUH PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA, SERTA MAMPU MENJUNJUNG TINGGI MARTABAT BANGSA
ETIKA BERLALU LINTAS DAN BUDAYA BANGSA
PENEGAKAN HUKUM DAN KEPASTIAN HUKUM BAGI MASYARAKAT.
TUJUAN
BAB II : ASAS DAN TUJUAN
4
MEMBINA DAN MENYELENGGARAKAN LALU
LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN YANG AMAN, SELAMAT, TERTIB
DAN LANCAR GERAK PINDAH KENDARAAN, ORANG, DAN/ATAU BARANG DI JALAN
MENGGUNAKAN SARANA, PRASARANA, DAN FASILITAS
PENDUKUNG
- Edukasi- Enginering- Enforcement- Registrasi / identifikasi
MELIPUTI KEGIATAN
RUANG LINGKUP
BAB III : RUANG LINGKUP KEBERLAKUAN UNDANG-UNDANG
5
PEMBINAANLLAJ
PERENCANAAN
PENGATURAN
PENGENDALIAN
PENGAWASAN
OLEH PEMERINTAH
BAB IV : PEMBINAAN
Ps. 5 (1)
Ps. 5 (2)
6
URUSAN PEMERINTAHANDI BIDANG JALAN
KEMENTERIAN YANG BERTANGGUNG-JAWAB DI BIDANG JALAN
URUSAN PEMERINTAHANDI BIDANG SARANA DAN
PRASARANA LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
KEMENTERIAN YANG BERTANGGUNG-JAWAB DI BIDANG SARANA DAN PRASARANA LALU LINTAS
DAN ANGKUTAN JALAN
URUSAN PEMERINTAHANDI BIDANG PEMBERDAYAAN
INDUSTRI DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI LL & AJ
KEMENTERIAN YANG BERTANGGUNG-JAWAB DI BIDANG PERINDUSTRIAN DAN
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
URUSAN PEMERINTAHANDI BIDANG REGISTRASI DAN
IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR DAN PENGEMUDI, PENEGAKKAN
HUKUM, OPERASIONAL REKAYASA LALIN, DAN MANAJEMEN
OPERASIONAL SERTA PENDIDIKAN BERLALU-LINTAS
KEPOLISIAN NEGARAREPUBLIK INDONESIA
Ps. 5 (3)
PEMBINAAN SESUAI TUGAS POKOK DAN FUNGSI
7
PENYELENGGARAAN
LLAJ
DEP. PU
DEP. HUB
DEP. PERIN
MENRISTEK
POLRI
TERKOORDINASI
OLEH FORUM LLAJ
DIATUR DENGAN PP
Ps. 13
BAB V : PENYELENGGARAAN
Ps. 7 (2)
8
URUSAN PEMERINTAHANDI BIDANG REGISTRASI DAN
IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR DAN PENGEMUDI, PENEGAKKAN
HUKUM, OPERASIONAL REKAYASA LALIN, DAN MANAJEMEN
OPERASIONAL SERTA PENDIDIKAN BERLALU-LINTAS
KEPOLISIAN NEGARAREPUBLIK INDONESIA
a. PENGUJIAN DAN PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR;b. PELAKSANAAN REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTORc. PENGUMPULAN, PEMANTAUAN, PENGOLAHAN, DAN PENYAJIAN DATA LALU LINTAS
DAN ANGKUTAN JALAN;d. PENGELOLAAN PUSAT PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI LALU
LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN;e. PENGATURAN, PENJAGAAN, PENGAWALAN, DAN PATROLI LALU LINTAS;f. PENEGAKAN HUKUM YANG MELIPUTI PENINDAKAN PELANGGARAN DAN
PENANGANAN KECELAKAAN LALU LINTAS;g. PENDIDIKAN BERLALU LINTAS;h. PELAKSANAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LAU LINTAS;i. PELAKSANAAN MANAJEMEN OPERASIONAL LALU LINTAS.
Ps. 7(2) e
BAB V : PENYELENGGARAAN
10
JARINGANLALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
RENCANA INDUKJARINGAN LLAJ
RUANGLALU LINTAS
DANAPRESERVASI JALAN
TERMINAL
FASILITAS PENDUKUNG
KELAS JALAN
PENGGUNAANDAN PERLENG-KAPAN JALAN
FUNGSI, KLASIFIKASI, DAN TIPE
PENETAPAN LOKASI
LINGKUNGAN KERJA
FASILITAS
BAB VI : JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
11
RUANGLALU LINTAS
KELAS JALAN
PENGGUNAANDAN PERLENG-KAPAN JALAN
JL. KELAS I
JL. KELAS IIJL. KELAS
IIIJL. KELAS IV
KEWAJIBAN UJI KELAIKAN FUNGSI
JALAN
TIM UJI LAIK FUNGSI JALAN :
PENYELENGGARA JLN DLM MELAKS
PRESERVASI JLN/KAT KAPASITAS JLN
WAJIB MEMPERBAIKI JLN YG RUSAK ATAU
MEMBERIKAN TANDA/RAMBU
BERKOORDINASI
INSTANSI YG BERWENANG
DIBIDANG SARANA & PRASARANA LLAJ
POLRI
SANKSIBAGI PENYELENGGARA
TDK MEMPERBAIKI JLN YG RUSAK
TDK BERI TANDA/RAMBU PADA JLN YG RUSAK ( 6
BLN/1,5 JT)
LUKA RINGAN ( 6 BLN) LUKA BERAT ( 1 TH/24 JT) MD (5 TH/120 JT)
PENYELENGGARA JALAN
INSTANSI YG BERTANGGUNG JAWAB DIBIDANG LLAJ
POLRI
BAB VI : JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Ps. 22
Ps. 19
Ps. 24
Ps. 273
12
KENDARAAN
JENIS DAN FUNGSI
PERSYARATAN TEKNIS & LAIK JLN
PENGUJIAN
PERLENGKAPAN
BENGKEL UMUM
REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI
DIATUR DNGPERKAP
REKOMENDASI POLRI
BAB VII : KENDARAAN
13
WAJIB UJI KEND. BERMOTOR
Ps. 49
UJI BERKALA
Ps. 53
RIKSA & UJI FISIK RANMOR
PENGESAHAN HASIL UJI
UJI TYPE
PEMERINTAH
ATPM
SWASTA
PETUGASPEMERINTAH
PETUGAS SWASTA
WAJIB UJI KENDR. BERMOTOR
IZIN DARI PEMERINTAH
Ps. 53 (3)
•IZIN MENHUB•REKOM.
MENPERIN•REKOM KAPOLRI
Penj.
14
UNIT PELAKSANAPEMKAB/PEMKOT
SETIAP RANMORWAJIB DILENGKAPI
PERLENGKAPAN
Ps. 57 (1)
SEPEDA MOTOR
R-4 ATAU LEBIH
•HELM STANDAR NASIONAL INDONESIA
Ps. 57 (2)
Ps. 57 (3)
•SABUK KESELAMATAN•BAN CADANGAN•SEGITIGA PENGAMAN•DONGKRAK•PEMBUKA RODA•HELM DAN ROMPI PEMANTUL CAHAYA
(R-4 TANPA RUMAH2)•PERALATAN P3K
15
PERLENGKAPAN
UNTUK KEPENTINGAN TERTENTU KENDARAAN BERMOTOR DILENGKAPI LAMPU ISYARAT/SIRENE
LAMPU BIRU
&SIRENE
PETUGAS POLRI
MOBIL TAHANAN, PENGAWALAN TNI, PEMADAM KEBAKARAN, AMBULAN, PALANG MERAH, JENAZAH
LAMPU MERAH
&SIRENE
MOBIL PATROLI JLN TOL, PENGAWASAN SARPRAS LLAJ, PERAWATAN FASUM, DEREK KENDARAAN, ANGK BARANG KHUSUS
LAMPU KUNINGTANPASIRENE
PERSYARATAN, PROSEDUR, TATA CARA PEMASANGAN DIATUR DGN PERATURAN PEMERINTAH
TATA CARA PENGGUNAAN DIATUR DENGANPERATURAN KAPOLRI
PERLENGKAPAN
Ps. 59
16
BENGKEL UMUM
Ps. 60
MEMPUNYAI AKREDITASI DAN KUALITAS TERTENTU
DAPAT LAKUKAN PENGUJIAN BEERKALA
PERSYARATAN DARI MEN. PERINDUSTRIAN
IZIN DARI PEMKAB/PEMKOT REKOMENDASI DARI POLRI
Ps. 53
KUALITAS TERTENTU: MAMPU MELAKUKAN PERAWATAN BERKALA, PERBAIKAN KECIL, PERBAIKAN BESAR, PERBAI-KAN SASIS DAN BODI
DIATUR PP
17
REGISTRASI & IDENTIFIKASI
DILAKS OLEH POLRI UTK DATA FORENSIK KEPOLISIAN
DIATURPERKAP
SAMSAT DIATURPERPRES
KOORDINATORPOLRI
REGISTRASIKENDARAAN
TNI
POLRI
PERWAKILAN NEGARAASING&LEMBAGAINTERNASIONAL
DIATURPERKAP
DIATURPERKAP
DIATURPANGLIMA
TNI
DILAPORKANKAPOLRI UTKPENDATAAN
Ps. 64 (5)
Ps. 66
Ps. 67
18
1. PERSYARATAN PENGEMUDI
2. PENDIDIKAN + PELATIHAN PENGEMUDI
3. BENTUK + PENGGOLONGAN SIM
4. FUNGSI SIM
BAGIAN ISIM
UNTUK MENDAPATKAN SIM HARUS MEMILIKI KOMPETENSI
MELALUI DIKLAT ATAU BELAJAR SENDIRI
UNTUK MENDAPATKAN SIM KENDARAAN BERMOTOR UMUM
WAJIB MENGIKUTI DIKLAT PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM
DIKLAT DISELENGGARAKAN OLEH LEMBAGA YG MENDAPAT IJIN & TERAKREDITASI
DARI PEMERINTAH
NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN
KRITERIA
POLRI
MENTERI YG MEMBIDANGI
SARANA&PRASARANA JALAN
KARTU ELEKTRONIK/BENTUK LAIN
BAB VIII : PENGEMUDI
PENGEMUDI
Ps. 77
Ps. 78
Ps. 80
19
1. PENERBITAN SIM
2. PEMBERIAN TANDA PELANGGARAN PADA SIM
BAGIAN IIPENERBITAN
DAN PENADAAN SIM
BAGIAN IIIWAKTU KERJA PENGEMUDI
DAN ANGKUTAN UMUM
BAGIAN IVSANKSI ADMINJISTRASI
PENGEMUDI
KEWENANGAN POLRI
MENAHANSEMENTARA
SIM
MENCABUTSEMENTARA SIM SEBELUM DIPUTUS
PENGADILAN
DIATUR DNGPERATURAN
KAPOLRISANKSI
DISIPLIN BAGI ANGGOTA
POLRI
SANKSI ETIKAPROFESI
KEPOLISIAN
SIM NASIONAL & INTERNASIONALDITERBITKAN OLEH POLRI
DIATUR DNG
PERATURANKAPOLRI
BAB VIII : PENGEMUDIPs. 87
Ps. 88
Ps. 89
Ps. 91
20
PENGUJIAN DAN PENERBITAN SURAT IZINMENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR
PELAKSANAAN REGISTRASI DANIDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR
PENGUMPULAN, PEMANTAUAN, PENGOLAHAN, DAN PENYAJIAN DATA LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
PENYELENGGARAAN UJIAN SIM
PENERBITAN SIM (NAS DAN INTERNASIONAL)
PENERBITAN BPKB
PENERBITAN STNK
DATA FORENSIK PENGEMUDI DAN RANMOR
PRASTNK
PERSIAPANBANGUN SISTEM
21
BAB IXLALU LINTAS BAG. II
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS
BAG. IIIPENGUTAMAAN ALAT PEMBERI ISYARAT LALU
LINTAS
BAG. IVTATA CARA BERLALU LINTAS
BAG. VPENGGUNAAN JALAN SELAIN UNTUK KEGIATAN
LALU LINTAS
BAG. VIHAK DAN KEWAJIBAN PEJALAN KAKI DALAM
BERLALU LINTAS
BAG. VIIMANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS
BAG. VIIIHAL UTAMA PENGGUNA JALAN UNTUK
KELANCARAN
BAG. IMANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS
BAG. IXSANKSI ADMINISTRATIF22
BAG. IMANAJEMEN DAN REKAYASA
LALU LINTAS
MELIPUTI :•PERENCANAAN•PENGATURAN•PEREKAYASAA
N•PEMBERDAYAA
N•PENGAWASAN
Ps. 93
PERENCANAAN : IDENTIFIKASI MASALAH LALIN INVENTARISASI DAN ANALISIS SITUASI ARUS LALIN INVENTARISASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN
BARANG/ORANG INVENTARISASI DAN ANALISIS DAYA TAMPUNG JALAN INVENTARISASI DAN ANALISIS DAYA TAMPUNG KENDARAAN INVENTARISASI DAN ANALISIS LANGGAR DAN LAKA LANTAS INVENTARISASI DAN ANALISIS DAMPAK LALIN PENETAPAN TINGKAT PELAYANAN PENETAPAN RENCANA KEBIJAKAN PENGATURAN JARINGAN JALAN DAN GERAKAN LALIN
PENGATURAN: PENETAPAN RENCANA KEBIJAKAN PENGATURAN JARINGAN JALAN DAN GERAKAN LALIN PADA JARINGAN TERTENTU PEMBERIAN INFORMASI PADA MASY DALAM PELAKSANAAN KEBIJAKAN
PEREKAYSAAN : PERBAIKAN GEOMETRIK RUAS JALAN PENGADAAN, PEMASANGAN, PERBAIKAN, PEMELIHARAAN JALAN OPTIMALISASI OPERASIONAL REKAYASA LALIN
Ps. 94
PEMBERDAYAAN : ARAHAN BIMBINGAN PENYULUHAN PELATIHAN BIMBINGAN TEKNIS
PENGAWASAN : PENILAIAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN TINDAKAN KOREKTIF TERHADAP KEBIJAKAN TINDAKAN PENEGAKAN HUKUM
POLRI
23
MANAJEMEN & REKAYASA LANTAS
IDENTIFIKASI MASALAH LALIN
INVENTARISASI, PENGHITUNGAN DAN ANALISIS SITUASI ARUS LALIN
INVENTARISASI, PENGHITUNGAN DAN ANALISIS ANGKA LANGGAR DAN LAKA
INVENTARISASI DAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS
PENETAPAN RENCANA KEBIJAKAN PENGATURAN PENGGUNAAN JARINGAN JALAN DAN GERAKAN LALU LINTAS
PENGAWASAN MELIPUTI: PENILAIAN THD PELAKSANAAN KEBIJAKAN, TINDAKAN KOREKTIF THD KEBIJAKAN, TINDAKAN GAKKUM
DISAINFORMAT
DAPAT MENJADI INFORMASI UNTUK
DEPARTEMEN/INSTANSI LAIN
ACUAN UNTUKPENGAMBILAN
KEBIJAKAN
BAHAN BAGI POLRIDALAM BERIKANREKOMENDASI
PD INSTANSI LAIN
KAPOLRI BERTANGGUNG
JAWAB
OPTIMALISASI REKAYASA LALIN DALAM RANGKA KAMSELTIBCAR LANTAS
KEGIATAN PEMBERDAYAAN MELIPUTI PEMBERIHAN ARAHAN, BIMBINGAN & PENYULUHAN
24
IDENTIFIKASIMASALAH LALIN
JALAN SARPRAS KENDARAAN TRAYEK LANGGAR/LAKA / MACET
KELAS JALAN
JARINGAN JALAN
FUNGSI JALAN
STATUS JALAN
KONDISI JALAN
JUMLAH RAMBU
KLASIFIKASI RAMBU
KONDISI RAMBU
JUMLAH TERMINAL
LOKASI TERMINAL
JUMLAH HALTE
LOKASI HALTE
TERMINAL BAYANGAN
JUMLAH KEND
PERTUMBUHAN KEND
TIPE KEND
KEPADATAN KEND
JUMLAH TRAYEK
FORMASI RAMBU
TRAYEK BERSINGGUNGAN
PERTUMB. TRAYEK
LOKASI TRAYEK
JUMLAH LANGGAR
POTENSI LANGGAR
JUMLAH LAKA
POTENSI LAKA
JENIS LAKA
JUMLAH LOK. MACET
JAM2 MACET
PENYEBAB MACET
25
BAB IXLALU LINTAS
BAG. IIANALISIS DAMPAK
LALU LINTAS
SYARAT : PENGEMBANG MENDAPATKAN IJIN DARI PEMERINTAH DAN/ATAU PEMDA
OLEH LEMBAGA KONSULTAN YG MEMILIKITENAGA AHLI BERSERTIFIKAT
HASIL ANALISIS HARUS MENDAPAT
PERSETUJUAN
INSTANSI YG MEMBIDANGI JALAN
INSTANSI YG MEMBIDANGI SARANA & PRASARANA LLAJ
POLRI
DIATUR DNGPERATURANPEMERINTAH
Ps. 99
Ps. 100
Ps. 101
26
TATA CARABERLALU LINTAS(HAL-HAL BARU)
DLM HAL TERJADI KONDISI KEMACETAN LANTAS YG TDK MEMUNGKINKAN GERAK KENDARAAN, FUNGSI MARKA KOTAK KUNING HARUS DIUTAMAKAN DARIPADA APIL YG BERSIFAT PERINTAH ATAU LARANGAN (Psl 103 Ayat (3))
SETIAP ORANG YG MENGEMUDIKAN RANMOR & PENUMPANG SEPEDA MOTOR WAJIB MENGENAKAN HELM YG MEMENUHI STANDAR NASIONAL. (Psl 106 Ayat (8))
SEPEDA MOTOR WAJIB MENYALAKAN LAMPU UTAMA PADA SIANG HARI(Psl 107 Ayat (2))
SETIAP ORANG YANG MENGEMUDIKAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN WAJIB MEMATUHI KETENTUAN RAMBU PERINTAH ATAU RAMBU LARANGAN; MARKA JALAN, ALAT PEMBERI ISYARAT LALIN, GERAKAN LALIN, BERHENTI DAN PARKIR, PERINGATAN DNG BUNYI DAN SINAR, KECEPATAN, TATA CARA PENGGANDENGAN (Psl 106 Ayat (4))
SETIAP ORANG YG MENGEMUDIKAN RANMOR DI JALAN WAJIB MENGEMUDIKAN DNG WAJAR DAN PENUH KONSENTRASI (Psl 106 Ayat (1))
PENUH KONSENTRASI :• Penuh perhatian• Tidak terganggu karena :•Sakit•Lelah•Mengantuk•Menggunakan telepon•Menonton tv/video•Meminum alkohol/ obat
27
PENGGUNA JALAN HARUS GUNAKAN JALUR JALAN SEBELAH KIRI(Psl 108 Ayat (1))
BAB IXLALU LINTAS
IJIN DIKELUARKAN OLEH POLRI
POLRI WAJIB MENEMPATKAN PETUGAS UNTUK MENJAGA
KAMSELTIBCARLANTASBAG. V
PENGGUNAAN JALAN SELAIN UNTUK
KEGIATAN LALU LINTAS
DIATUR DNGPERATURAN
KAPOLRI
PENGGUNA JALAN SELAIN UTK KEGIATAN LALU LINTAS BERTANGGUNG JAWAB ATAS SEMUA
AKIBAT YG DITIMBULKAN
Ps. 129
Ps. 128Ps. 129
(2)
Ps. 130
28
BAG. VIIMANAJEMEN KEBUTUHAN
LALU LINTAS
PEMBATASAN LALIN KENDARAAN PERSEORANGAN PADA KORIDOR ATAU KAWASAN TERTENTUa.
PEMBATASAN LALIN KENDARAAN BARANG PADA KORIDORATAU KAWASAN TERTENTUb.
c.
d.
e.
f.
PEMBATASAN LALIN SEPEDA MOTOR PADA KORIDORATAU KAWASAN TERTENTU
PEMBATASAN LALIN KEND BERMOTOR UMUM SESUAI DNG KLASIFIKASI FUNGSI JALAN
PEMBATASAN RUANG PARKIR PADA KAWASAN TERTENTUDENGAN BATASAN RUANG PARKIR MAKSIMAL
PEMBATASAN LALIN KENDARAAN BERMOTOR UMUM PADAKORIDOR ATAU KAWASAN TERTENTU
Ps. 133
29
PENGGUNA JALAN YG MEMPEROLEH HAK UTAMA
•PEMADAM KEBAKARAN (yg sedang melaksanakan tugas)•AMBULANS (yg mengangkut orang sakit)•KENDARAAN (yg memberikan pertolongan laka lantas)•KENDARAAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA•KENDARAAN PIMPINAN DAN PEJABAT NEGARA ASING
& LEMBAGA INTERNASIONAL YG MENJADI TAMU NEGARA
•IRING-IRINGAN PENGANTAR JENASAH•KONVOI DAN/ATAU KENDARAAN UNTUK
KEPENTINGAN TERTENTU MENURUT PERTIMBANGAN PETUGAS POLRI
Ps. 134
• KEPENTINGAN TERTENTU : kepentingan yg memerlukan penanganan segera, antara lain : kendaraan penanganan ancaman bom, kendaraan pengangkut pasukan, kendaraan untuk penanganan huru-hara, kendaraan untuk penanganan bencana alam
30
ANGKUTAN ANGKUTANORANG DAN BARANG
KEWAJIBAN MENYEDIAKAN ANGKUTAN UMUM
ANGKUTAN ORANG DNG KEND BERMOTOR UMUM
ANGKUTAN BARANG DNG KEND BERMOTOR UMUM
ANGKUTAN MULTI MODA
DOKUMEN ANGK ORANG DAN BARANG DNG KEND UMUM
PENGAWASAN ANGKUTAN BARANG
BAB X : ANGKUTAN
31
ANGKUTAN ORANG DNG KEND BERMOTOR UMUM
• PEMERINTAH MENJAMIN KETERSEDIAAN ANGGKUTAN MASSA BERBASIL JALAN
Ps. 158
•MOBIL BUS YG BERKAPASIPAS ANGKUTAN MASSAL•LAJUR KHUSUS•TRAYEK ANGKUTAN UMUM LAIN YG TIDAK
BERIMPITAN DNG TRAYEK ANGKUTAN MASSAL
•ANGKUTAN PENGUMPAN
32
ANGKUTAN MULTI MODA
• DILAKSANAKAN OLEH BADAN HUKUM ANGKUTAN MULTIMODA
Ps. 158
• DILAKSANAKAN BERDASARKAN PERJANJIAN
• TERPADU SECARA SISTEM DAN MENDAPAT IZIN PEMERINTAH
• DIATUR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH
•IZIN MENTERI PERHUBUNGAN•REKOMENDASI MENTERI
PERINDUSTRIAN•REKOMENDASI KAPOLRI
33
PENGAWASAN ANGKUTAN BARANG
• PETUGAS ALAT PENIMBANGAN YG DIPASANG SECARA TETAP WAJIB MENDATA JENIS BARANG YANG DIANGKUT, BERAT ANGKUTAN DAN ASAL TUJUAN
Ps. 170
• ALAT PENIMBANGAN YG DPT DIPINDAH DIGUNAKAN UNTUK PEMERIKSAAN DI JALAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PELANGGARAN MUATAN
• PENGOPERASIANNYA DILAKUKAN OLEH PETUGAS PEMERIKSA• DILAKUKAN BERSAMA PETUGAS POLRI
Ps. 171
• DIATUR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH
Ps. 172
34
POLRI
BERTANGGUNGJAWAB ATAS TERSELENGGARANYA KEGIATAN DALAM
RANGKA MEWUJUDKAN DAN MEMELIHARA KEAMANAN LALU LINTAS DAN
ANGKUTAN JALAN
PEMERINTAHBERTANGGUNGJAWAB ATAS TERJAMINNYA
KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
BAB XI : KEAMANAN DAN KESELAMATAN LLAJ
Ps. 200
Ps. 203
35
KEGIATAN DLM RANGKA PEMELIHARAAN KEAMANAN LLAJ
Penyusunan program Nasional Keamanan LLAJ.a.
Penyediaan dan pemeliharaan fasilitas dan perlengkapan Keamanan LLAJ.b.
Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, pembimbingan, penyuluhan, dan penerangan berlalu lintas dlm rangka meningkatkan kesadaran hukum dan etika masyarakat dlm berlalu lintas.
c.
Pengkajian masalah Keamanan LLAJ.d.
Manajemen keamanan Lalu Lintas.e.
Pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan/atau patroli.f.
Registrasi dan identifikasi Ranmor dan Pengemudi.g.
Penegakan hukum Lalu Lintas.h.
Ps. 200 (3)
36
KEGIATAN DLM RANGKA TERJAMINNYA KESELAMATAN LLAJ
PENYUSUNAN PROGRAM NASIONAL KEGIATAN KESELAMATAN LLAJ
PENYEDIAAN DAN PEMELIHARAAN FASILITAS DAN PERLENGKAPAN KESELAMATAN LLAJ
PENGKAJIAN MASALAH KESELAMATAN LLAJ
MANAJEMEN KESELAMATAN LLAJ
Ps. 203 (2)
37
MEWUJUDKAN BUDAYA KEAMANANDAN KESELAMATAN LALU LINTAS
a. Pelaksanaan pendidikan berlalu lintas sejak usia dini;b. Sosialisasi dan internalisasi tata cara dan etika berlalu
lintas serta program Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
c. Pemberian penghargaan terhadap tindakan Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
d. Penciptaan lingkungan Ruang Lalu Lintas yang mendorong pengguna jalan berperilaku tertib; dan
e. Penegakan hukum secara konsisten dan berkelanjutan.
Menetapkan kebijakan dan program untuk mewujudkan budaya Keamanan dan Keselamatan berlalulintas
Ps. 208
38
BAB XII : DAMPAK LINGKUNGANKewajiban Pemerintah utk menjaga kelestarian lingkungan dlm penyelenggaraan LLAJ
MERUMUSKAN DAN MENYIAPKAN KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM PEMBANGUNAN LLAJ YG RAMAH LINGKUNGAN
MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN SARANA DAN PRASARANA LLAJ YG RAMAH LINGKUNGAN
MELAKUKAN PENGAWASAN DAN PEMBINAAN TERHADAP PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM, PEMILIK, DAN/ATAU PENGEMUDI KENDARAAN
BERMOTOR YG BEROPERASI DI JALAN
MENYAMPAIKAN INFORMASI YG BENAR DAN AKURAT TENTANG KELESTARIAN LINGKUNGAN DI BIDANG LLAJ
Ps. 213
39
a. melaksanakan program pembangunan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang ramah lingkungan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah;
b. menyediakan sarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang ramah lingkungan;
c. memberi informasi yang jelas, benar, dan jujur mengenai kondisi jasa angkutan umum;
d. memberi penjelasan mengenai penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan sarana angkutan umum; dan
e. mematuhi baku mutu lingkungan hidup.
BAB XII : DAMPAK LINGKUNGANKewajiban perusahanan angkutan umum utk menjaga kelestarian lingkungan dlm penyelenggaraan LLAJ
Ps. 215
40
BAB XIII : PENGEMBANGAN INDUSTRI DAN TEKNOLOGI SARANA DAN PRASARANA LLAJ
PENGEMBANGAN MELIPUTI :
Rancang bangun dan pemeliharaan Kendaraan Bermotor
Peralatan penegakan hukum
Peralatan uji laik kendaraan
Fasilitas Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran LLAJ
Peralatan registrasi dan identifikasi Kendaraan dan Pengemudi
Teknologi serta informasi LLAJ
Fasilitas pendidikan dan pelatihan personel LLAJ
Komponen pendukung Kendaraan Bermotor
Ps. 219
41
BAB XIV : KECELAKAAN LALU LINTAS
PENCEGAHANLAKA LANTAS
MELALUI :•PARTISIPASI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN•PEMBERDAYAAN MASYARAKAT•PENEGAKAN HUKUM•KEMITRAAN GLOBAL
Ps. 226
•POLA JANGKA PENDEK•POLA JANGKA MENENGAH•POLA JANGKA PANJANG
•DI BAWAH KOORDINASI POLRI
PENYUSUNAN PROGRAM OLEH
FORUM LLAJ
42
a. mendatangi tempat kejadian dengan segera;b. menolong korban;c. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara;d. mengolah tempat kejadian perkara;e. mengatur kelancaran arus Lalu Lintas;f. mengamankan barang bukti; dang. melakukan penyidikan perkara.
BAB XIV : KECELAKAAN LALU LINTAS
Kewajiban Petugas Polri (dalam hal terjadi laka lantas)
Ps. 227
43
LAKALANTAS
PENCEGAHAN
PENANGANAN
KEWAJIBAN & TGGJWB
PROGRAM OLEH FORUM LLAJ
DIATUR OLEH PERKAP
FAKTORPENYEBAB
KELALAIAN PENGGUNA JALAN
KETIDAKLAIKAN KENDARAAN
KETIDAK LAIKAN JALAN
LINGKUNGAN
Ps. 226
Ps. 228
Ps. 234
44
RINGAN
SEDANG
BERAT
LAKA MENGAKIBATKAN KERUSAKAN
KENDARAAN/BARANG
LAKA MENGAKIBATKANLUKA RINGAN DAN
KERUSAKAN KEND/BARANG
LAKA MENGAKIBATKAN KORBAN MENINGGAL DUNIA
ATAU LUKA BERAT
PENANGANANLAKA
LANTAS
PENGGOLONGAN LAKALANTAS
Ps. 229
45
PENGEMUDI, PEMILIK RANMOR, PERUSAHAAN
ANGKUTAN
PEMERINTAH
LAKALANTAS
KEWAJIBAN & TGGJWB
KORBAN MENINGGAL
KORBAN CIDERA
LAKA RINGAN
WAJIB BERIKAN BANTUAN KPD AHLI WARIS KORBAN :- BIAYA PENGOBATAN
DAN /ATAU- BIAYA PEMAKAMAN
WAJIB BERIKAN BANTUAN KPD KORBAN :- BIAYA PENGOBATAN
WAJIB GANTI RUGI :PENYELESAIAN PERKARA DPT DILAKUKAN DILUAR PENGADILAN (JIKA ADA KESEPAKATAN DAMAI)
TDK GUGUR PIDANA
MENYEDIAKAN ALOKASI DANA UTK CEGAH & PENANGANAN LAKA LANTAS
MENGEMBANGKAN PROGRAM ASURANSI LAKA LLAJ
MENYEDIAKAN, MEMPERBAIKI PENGATURAN, SARPRAS LANTAS
PENYEBAB LAKA LANTAS
Ps. 235
Ps. 238
DEPARTEMENSESUAI TUPOKSI
(BAB V)
46
PIHAK YG MENYEBABKAN
LAKA LANTAS
WAJIB GANTI RUGI (BESARANYA BERDASARKAN
PUTUSAN PENGADILAN)
Ps. 236
PSL 231MENERIMA LAPORAN/ ADUAN
TENTANG LAKA LANTAS
PSL 233PENDATAAN LAKA LANTAS
1. Setiap kecelakaan wajib dicatat dalam formulir data Kecelakaan Lalu Lintas.
2. Data Kecelakaan LaluLintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian dari data forensik.
3. Data Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi dengan data yang berasal dari rumah sakit.
4. Data Kecelakaan Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dan dapat dimanfaatkan oleh Pembina Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
BAB XIV : KECELAKAAN LALU LINTAS
47
PERLAKUAN KHUSUS
AKSESBILITAS
PRIORITAS PELAYANAN
FASILITAS PELAYANAN
DIATUR DENGANPERATURAN PEMERINTAH
BAB XV : PERLAKUAN KHUSUS BAGI PENYANDANG CACAT, MANUSIA USIA LANJUT, ANAK-ANAK, WANITA HAMIL, DAN ORANG SAKIT
Ps. 242
48
SISTEM INFORMASI
LLAJ
BAG I PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI
BAG II PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI
BAG III PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI
BAG V PENGATURAN LEBIH LANJUT
BAG IV PUSAT KENDALI SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI
BAB XVI : SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI LLAJ
49
UNTUK MENDUKUNG KEAMANAN, KESELAMATAN, KETERTIBAN, DAN KELANCARAN LALU LINTAS
Ps. 245
50
BAB XVI : SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI LLAJ
PENYELENGGARAAN SISINFO LLAJ
DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH, PEMPROV, DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
KEGIATAN PERENCANAAN, PENGATURAN, PENGENDALIAN, DAN PENGAWASAN SERTA
OPERASIONAL
BIDANG PRASARANA
JALAN
BIDANG SARPRAS
LLAJ
BIDANG : - REGIDENT- GAKKUM- REKJEMEN LANTAS- DIK LANTAS
SUBSISTEM DLM
SISTEM LLAJ
DIKENDALIKAN PUSAT KENDALI YG
MENGINTEGRASIKAN DATA, INFOKOM,
DARI SETIAP SUBSISTEM
Ps. 246
SETIAP PEMBINA LLAJ WAJIB MENGELOLA
SUBSISTEM INFOKOM LLAJ
Ps. 247
51
BAB XVI : SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI LLAJ
PENGELOLAANSISINFO LLAJ
SUBSISTEM INFOKOM LLAJ
YG DIBANGUN SETIAP PEMBINA LLAJ
PUSDAL SISINFO LLAJ
DIKELOLA OLEH POLRI
TERINTEGRASI
SISTEM TERSTRUKTUR JARINGAN INFORMASI JARINGAN KOMUNIKASI DAN PUSAT DATA
52
BAB XVI : SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI LLAJ
PENGEMBANGAN
SISINFO LLAJ PERENCANAAN
PERUMUSAN KEBIJAKAN
PEMANTAUAN
PELACAKAN
PENGAWASAN
PENGENDALIAN
INFORMASI GEOGRAFI
INFORMASI PENGGUNA JALAN
PENDETEKSIAN ARUS LALU LINTAS
PENGENALAN TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR
PENGIDENTIFIKASIAN KENDARAAN BERMOTOR DI RUANG LALU LINTAS.
Ps. 248
53
BAB XVI : SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI LLAJ
PUSAT KENDALISISINFOKOM
LLAJ
KENDALI
KOORDINASI
KOMUNIKASI
DATA DAN INFORMASI TERPADU
PELAYANAN MASYARAKAT
REKAM JEJAK ELEKTRONIK GAKKUM
BERFUNGSISBG PUSAT :
MEWUJUDKAN PELAYANAN LLAJ YG AMAN,
SELAMAT, TERTIB, LANCAR, DAN TERPADU
Ps. 249Ayt (1)
54
BAB XVI : SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI LLAJ
YAN KEBUTUHAN DATA, INFORMASI, DAN KOMUNIKASI TENTANG LLAJ
DUKUNGAN TINDAKAN CEPAT TERHADAP PELANGGARAN, KEMACETAN, DAN KECELAKAAN SERTA KEJADIAN LAIN YG BERDAMPAK TERHADAP LLAJ
ANALISIS, EVALUASI TERHADAP PELANGGARAN, KEMACETAN, DAN LAKA LANTAS
PEMBERIAN INFORMASI KUALITAS BAKU MUTU UDARA
DUKUNGAN GAKKUM DGN ALAT ELEKTRONIK DAN SECARA LANGSUNG
DUKUNGAN YAN SIM, STNK, DAN BPKB
PEMBERIAN INFORMASI HILANG TEMU KENDARAAN BERMOTOR
DUKUNGAN PENGENDALIAN LALU LINTAS DENGAN TURJAWALI
DUKUNGAN PENGENDALIAN PERGERAKAN LLAJ
PEMBERIAN INFORMASI TENTANG KONDISI JALAN DAN PELAYANAN PUBLIK
GIAT PUSDALSISINFO LLAJ
Ps. 249Ayt (3)
PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA LLAJ ATAU KEJAHATAN LAIN
PENANGANAN LAKA, LANGGAR, DAN MAVCET OLEH POLRI
PENGEJARAN, PENGHADANGAN, PENANGKAPAN DAN PENINDAKAN THD
PELAKU/KENDARAAN YG TERLIBAT KEJAHATAN/PELANGGARAN LLAJ
SISTEM INFOKOM LLAJ UNTUK
GAKKUM
Ps. 251
55
INTEGRATED SYSTEM INFO LANTAS
SUBSIS BIDANG JALAN
SUBSIS BIDANG
SARPRAS LLAJ
SUBSIS BIDANG
BANG TEK LLAJ
SUBSIS BIDANG BANG
INDUSTRI LLAJ
ATMSAREA TRAFFIC MANAGEMENT
SYSTEM
IRSMSINTEGRADE
ROAD SAFETY MANAGEMENT
SYSTEM
DITLANTASPOLRI
DIKLANTAS
SIKONLANTAS
GAKKUMLANTAS
MOPLANTAS
YANSSB
MAT:-SSB
- TILANG
SARPRASLANTAS
MASALAHSOSIAL &
LH
SIDIKJARI
SDMLANTAS
REKJEMEN LANTAS
PUSIDENT PIKNAS
TELEMATIKA
56
DIKLAT(PENGEMBANGAN
SDM LLAJ)
PEMERINTAH
POLRI
LEMBAGA SWASTA(TERAKREDITASI)
DIATUR DENGANPERATURAN PEMERINTAH
BAB XVII : SUMBER DAYA MANUSIA
Ps. 253
57
pemantauan dan penjagaan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
masukan kepada instansi pembina dan penyelenggara Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di tingkat pusat dan daerah dalam penyempurnaan peraturan, pedoman, dan standar teknis di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
pendapat dan pertimbangan kepada instansi pembina dan penyelenggara Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di tingkat pusat dan daerah terhadap kegiatan penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang menimbulkan dampak lingkungan; daN
dukungan terhadap penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
BAB XVIII : PERAN SERTA MASYARAKAT
Ps. 256
58
BAG I PENYIDIKAN
BAG IIPENINDAKAN PELANGGARAN LALU
LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
1. PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN
2. TATA CARA PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
3. PENANGANAN BENDA SITAAN
PENYIDIK POLRI + PPNS
PENYIDIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI BIDANG LLAJ TERDIRI ATAS PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU.
1. KEWENANGAN PENYIDIK POLRI
2. KEWENANGAN PPNS
3. KOORDINASI DAN PENGAWASAN PPNS
BAB XIX : PENYIDIKAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LLAJ
Ps. 259
Ps. 263
59
PENINDAKAN GAR LLAJ
KEWENANGANPOLRI
RIKSA RANMORBERKALA
RIKSA RANMOR INSIDENTIL
TERMINAL
ALAT TIMBANG TETAP
DIJALAN + DIDAMPINGI PETUGAS POLRI
KEWENANGANPPNS
TANDA BUKTI LULUS UJI BAGI RAN WAJIB UJI
IJIN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN
PERSYARATAN TEKHNIS
PERSYARATAN LAIK JALAN
DILAKUKAN POLRI + PPNS
TEMPAT
PENYITAAN
PEMERIKSAAN
BAB XIX : PENYIDIKAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LLAJ
60
Ps. 264
BENDA SITAAN
RUMAHPENYIMPANANBENDA SITAAN
NEGARA
BELUM TERSEDIA RUBASAN
BELUM DIKETAHUI
PEMILIKNYA
DIUMUMKAN DIMEDIA MASSA 1 X DLM 6 (ENAM) BLN
DPT DILELANG BILA 1 (SATU) TH BELUM DIKETAHUI PEMILIKNYA
KANTOR POLRI
KANTOR KEJAKSAAN NEGRI
KANTOR PENGADILAN NEGRI
TEMPAT LAIN/TEMPAT SEMULA DISITA
DLMKEADAANMEMAKSA
BAB XIX : PENYIDIKAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LLAJ
61
Ps. 270
a. melakukan pemeriksaan atas pelanggaran persyaratan teknis dan laik jalan Kendaraan Bermotor yang pembuktiannya memerlukan keahlian dan peralatan khusus;
b. melakukan pemeriksaan atas pelanggaran perizinan angkutan orang dan/atau barang dengan Kendaraan Bermotor Umum;
c. melakukan pemeriksaan atas pelanggaran muatan dan/atau dimensi Kendaraan Bermotor di tempat penimbangan yang dipasang secara tetap;
d. melarang atau menunda pengoperasian Kendaraan Bermotor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan;
e. meminta keterangan dari Pengemudi, pemilik Kendaraan Bermotor, atau Perusahaan Angkutan Umum atas pelanggaran persyaratan teknis dan laik jalan, pengujian Kendaraan Bermotor, dan perizinan; dan/atau
f. melakukan penyitaan surat tanda lulus uji dan/atau surat izin penyelenggaraan angkutan umum atas pelanggaran sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c dengan membuat dan menandatangani berita acara pemeriksaan.
KEWENANGAN PPNS
Ps. 262
62
KORWAS PPNS
Petugas Polisi melaksanakan koordinasi, kontrol/ pengawasan dan kemitraan dengan PPNS dalam menegakkann hukum yang berkaitan dengan LLAJ
1. Buku pedoman/ panduan kerja
2. Komitment
3. Ada sistem-sistem yang dibangun untuk koordinasi, komunikasi, kontrol/ kendali
4. PPNS tetap pada batas-batas kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang- di tempat terbatas (terminal, jembatan
timbang)- Di jalan raya di dampingi oleh Polisi- Penyerahan tilang/ BAP melalui Penyidik
Kepolisian
63
PERIKSA MENURUT ACARA PERIKSA CEPAT
DPT DILAKSANAKAN TANPA KEHADIRAN PELANGGAR
PELANGGAR DPT MENITIP DENDA KEPADA BANK YG DITUNJUK PEMERINTAH
DENDA YG DITITIP KEBANK SEBESAR DENDA MAKSIMAL
KELEBIHAN DENDA SETELAH SIDANG HARUS DIBERITAHUKAN KEPADA PELANGGAR
KELEBIHAN TITIPAN DENDA TILANG DIBANK1 (SATU) TAHUN TIDAK DIAMBIL AKAN DISETORKAN KEKAS NEGARA
DENDA TILANGSEBAGIAN DIALOKASIKAN SEBAGAI INSENTIF BAGI PETUGAS POLRI &
PPNS YG MELAKS GAKKUM DIJALANPNBP
TATA CARA PENINDAKAN
Ps. 267
64
PASAL 318
PADA SAAT UNDANG-UNDANG INI MULAI BERLAKU, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGEMUDI YANG DISELENGGARAKAN OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGEMUDI TETAP BERLANGSUNG SESUAI DENGAN IZIN YANG DIBERIKAN DENGAN KETENTUAN DALAM JANGKA WAKTU PALING LAMA 2 (DUA) TAHUN WAJIB DISESUAIKAN DENGAN UNDANG-UNDANG INI.
PASAL 319
PADA SAAT UNDANG-UNDANG INI MULAI BERLAKU, AUDIT YANG SEDANG DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR PEMERINTAH TETAP DIJALANKAN SAMPAI DENGAN SELESAINYA AUDIT.
BAB XXI : KETENTUAN PERALIHAN
65
PASAL 320
PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG INI HARUS DITETAPKAN PALING LAMA 1 (SATU) TAHUN SEJAK UNDANG-UNDANG INI MULAI BERLAKU.
PASAL 321
FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN HARUS DIBENTUK PALING LAMA 1 (SATU) TAHUN SEJAK UNDANG-UNDANG INI MULAI BERLAKU. PASAL 322
PUSAT KENDALI SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN HARUS DIBENTUK PALING LAMA 2 (DUA) TAHUN SEJAK UNDANG-UNDANG INI MULAI BERLAKU.
PASAL 323
UNIT PENGELOLA DANA PRESERVASI JALAN HARUS BERFUNGSI PALING LAMA 1 (SATU) TAHUN SEJAK UNDANG-UNDANG INI MULAI BERLAKU.
BAB XXII : KETENTUAN PENUTUP
66
TERIMA KASIH ATAS KERJA SAMANYA…
SEMOGA BERMANFAAT UNTUK BEKAL MEMBERIKAN
TAMBAHAN PENGETAHUAN BAGI MURID MURID
DISEKOLAH ANDA MASING MASING
“RUDI & TEAM”
