UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

13

Click here to load reader

Transcript of UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

Page 1: UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 17 TAHUN 2007

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL

TAHUN 2005 – 2025

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa perubahan Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945 telah mengakibatkanterjadinya perubahan dalam pengelolaan pembangunan,yaitu dengan tidak dibuatnya lagi Garis-Garis BesarHaluan Negara (GBHN) sebagai pedoman penyusunanrencana pembangunan nasional;

b. bahwa Indonesia memerlukan perencanaanpembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritaspembangunan secara menyeluruh yang akan dilakukansecara bertahap untuk mewujudkan masyarakat adil danmakmur sebagaimana diamanatkan oleh Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

c. bahwa Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanNasional mengamanatkan Rencana Pembangunan JangkaPanjang Nasional yang ditetapkan dengan Undang-undang;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlumembentuk Rencana Pembangunan Jangka PanjangNasional 2005 – 2025 dengan Undang-Undang;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 18A,Pasal 18B ayat (2), Pasal 20 ayat (1) dan ayat (2), Pasal33, Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945;

2. Undang-Undang . . .

Page 2: UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

- 2 -

2. Undang-undang Nomor 10 tahun 2004 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4389);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG RENCANA PEMBANGUNANJANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN 2005 – 2025.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun2005 – 2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJPNasional adalah dokumen perencanaan pembangunannasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitungsejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.

2. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun2005 – 2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJPDaerah adalah dokumen perencanaan pembangunandaerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitungsejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.

3. Rencana . . .

Page 3: UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

- 3 -

3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, yangselanjutnya disebut RPJM Nasional adalah dokumenperencanaan pembangunan nasional untuk periode 5(lima) tahunan, yaitu RPJM Nasional I Tahun 2005–2009,RPJM Nasional II Tahun 2010–2014, RPJM Nasional IIITahun 2015–2019, dan RPJM Nasional IV Tahun 2020–2024.

4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yangselanjutnya disebut RPJM Daerah adalah dokumenperencanaan pembangunan daerah untuk perioda 5(lima) tahunan yang merupakan penjabaran dari visi,misi, dan program kepala daerah dengan berpedomanpada RPJP Daerah serta memerhatikan RPJM Nasional.

BAB IIPROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Pasal 2

(1) Program Pembangunan Nasional periode 2005 – 2025dilaksanakan sesuai dengan RPJP Nasional.

(2) Rincian dari program pembangunan nasionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat padaLampiran Undang-Undang ini.

Pasal 3

RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuandibentuknya Pemerintahan Negara Indonesia yang tercantumdalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945, yaitu untuk melindungi segenapbangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, danikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial dalambentuk rumusan visi, misi dan arah Pembangunan Nasional.

Pasal 4 . . .

Page 4: UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

- 4 -

Pasal 4

(1) RPJP Nasional sebagaimana tercantum dalam Lampiranmerupakan satu kesatuan dan bagian yang tidakterpisahkan dari Undang-Undang ini.

(2) RPJP Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM Nasionalyang memuat Visi, Misi dan Program Presiden.

Pasal 5

(1) Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunandan untuk menghindarkan kekosongan rencanapembangunan nasional, Presiden yang sedangmemerintah pada tahun terakhir pemerintahannyadiwajibkan menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP)untuk tahun pertama periode Pemerintahan Presidenberikutnya.

(2) RKP sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)digunakan sebagai pedoman untuk menyusun AnggaranPendapatan dan Belanja Negara tahun pertama periodePemerintahan Presiden berikutnya.

Pasal 6

(1) RPJP Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat(1) menjadi acuan dalam penyusunan RPJP Daerah yangmemuat visi, misi, dan arah Pembangunan JangkaPanjang Daerah.

(2) RPJP Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM Daerah yangmemuat Visi, Misi dan Program Kepala Daerah.

(3) RPJM Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)disusun dengan memerhatikan RPJM Nasional.

BAB III . . .

Page 5: UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

- 5 -

BAB IIIPENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 7

(1) Pemerintah melakukan pengendalian dan evaluasipelaksanaan RPJP Nasional.

(2) Pemerintah Daerah melakukan pengendalian danevaluasi pelaksanaan RPJP Daerah.

(3) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaanrencana pembangunan ditetapkan lebih lanjut denganPeraturan Pemerintah.

BAB IVKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 8

(1) Ketentuan mengenai RPJM Nasional yang telah adamasih tetap berlaku sejak tanggal pengundanganUndang-Undang ini.

(2) RPJP Daerah yang telah ada masih tetap berlaku danwajib disesuaikan dengan RPJP Nasional ini palinglambat 1 (satu) tahun sejak diundangkan.

(3) RPJM Daerah yang telah ada masih tetap berlaku danwajib disesuaikan dengan RPJP Daerah yang telahdisesuaikan dengan RPJP Nasional paling lambat 6(enam) bulan.

BAB VKETENTUAN PENUTUP

Pasal 9

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar . . .

Page 6: UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

- 6 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannyadalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta,pada tanggal 5 Februari 2007

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta,pada tanggal 5 Februari 2007

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

ttd

HAMID AWALUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2007 NOMOR 33

Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT NEGARA RI

Kepala Biro Peraturan Peundang-undanganBidang Perekonomian dan Industri,

MUHAMMAD SAPTA MURTI

Page 7: UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

- 7 -

PENJELASANATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 17 TAHUN 2007

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL

TAHUN 2005 – 2025

I. UMUM

Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari tujuh belas ribuanpulau, beraneka suku bangsa dan adat istiadat namun satu tujuandan satu cita-cita bernegara sebagaimana tertuang dalam Pancasiladan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Untuk melaksanakan dan mencapai satu tujuan dan satu cita-citatersebut diperlukan suatu rencana yang dapat merumuskan secaralebih konkret mengenai pencapaian dari tujuan bernegara tersebut.

Tujuan dari bernegara sebagaimana diatur dalam PembukaanUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpahdarah Indonesia dan untuk memajukan kesejateraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertibandunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dankeadilan sosial.

Sejarah telah membuktikan bahwa bangsa Indonesia telah mengisikemerdekaan dengan berbagai pembangunan secara menyeluruhsejak kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus1945. Berbagai pengalaman berharga diperoleh selama mengisikemerdekaan tersebut dan menjadi pelajaran berharga untukmelangkah menuju masa depan yang lebih baik.

Berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentangSistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana PembangunanJangka Panjang Nasional disusun sebagai penjabaran dari tujuandibentuknya pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalamPembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 dalam bentuk visi, misi dan arah pembangunan nasional.Dengan demikian, dokumen ini lebih bersifat visioner dan hanyamemuat hal-hal yang mendasar, sehingga memberi keleluasaan yangcukup bagi penyusunan rencana jangka menengah dan tahunannya.

Pembangunan . . .

Page 8: UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

- 8 -

Pembangunan nasional adalah rangkaian upaya pembangunan yangberkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupanmasyarakat, bangsa dan negara, untuk melaksanakan tugasmewujudkan tujuan nasional sebagaimana dirumuskan dalamPembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945. Rangkaian upaya pembangunan tersebut memuat kegiatanpembangunan yang berlangsung tanpa henti, dengan menaikkantingkat kesejahteraan masyarakat dari generasi demi generasi.Pelaksanaan upaya tersebut dilakukan dalam konteks memenuhikebutuhan masa sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasiyang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya.

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025merupakan kelanjutan dari pembangunan sebelumnya untukmencapai tujuan pembangunan sebagaimana diamanatkan dalamPembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945. Untuk itu, dalam 20 tahun mendatang, sangat penting danmendesak bagi bangsa Indonesia untuk melakukan penataan kembaliberbagai langkah-langkah, antara lain di bidang pengelolaan sumberdaya alam, sumber daya manusia, lingkungan hidup dankelembagaannya sehingga bangsa Indonesia dapat mengejarketertinggalan dan mempunyai posisi yang sejajar serta daya saingyang kuat di dalam pergaulan masyarakat Internasional.

Dengan ditiadakannya Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagaipedoman penyusunan rencana pembangunan nasional dan diperkuatnyaotonomi daerah dan desentralisasi pemerintahan dalam Negara KesatuanRepublik Indonesia, maka untuk menjaga pembangunan yangberkelanjutan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional sangatdiperlukan. Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yangmemerintahkan penyusunan RPJP Nasional yang menganut paradigmaperencanaan yang visioner, maka RPJP Nasional hanya memuat arahansecara garis besar.

Kurun waktu RPJP Nasional adalah 20 (dua puluh) tahun. PelaksanaanRPJP Nasional 2005-2025 terbagi dalam tahap-tahap perencanaanpembangunan dalam periodisasi perencanaan pembangunan jangkamenengah nasional 5 (lima) tahunan, yang dituangkan dalam RPJMNasional I Tahun 2005–2009, RPJM Nasional II Tahun 2010–2014, RPJMNasional III Tahun 2015–2019, dan RPJM Nasional IV Tahun 2020–2024.

RPJP Nasional digunakan sebagai pedoman dalam menyusun RPJMNasional. Pentahapan rencana pembangunan nasional disusun dalammasing-masing periode RPJM Nasional sesuai dengan visi, misi, danprogram Presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat. RPJMNasional memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum,

program . . .

Page 9: UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

- 9 -

program kementerian/lembaga dan lintas kementerian/lembaga,kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yangmencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arahkebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dankerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

RPJM sebagaimana tersebut di atas dijabarkan ke dalam RencanaKerja Pemerintah (RKP) yang merupakan rencana pembangunantahunan nasional, yang memuat prioritas pembangunan nasional,rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaranperekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal,serta program kementerian/lembaga, lintas kementerian/lembagakewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan pendanaan yangbersifat indikatif.

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan danmenghindarkan kekosongan rencana pembangunan nasional,Presiden yang sedang memerintah pada tahun terakhirpemerintahannya diwajibkan menyusun RKP dan RancanganAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) pada tahunpertama periode Pemerintahan Presiden berikutnya, yaitu pada tahun2010, 2015, 2020, dan 2025. Namun demikian, Presiden terpilihperiode berikutnya tetap mempunyai ruang gerak yang luas untukmenyempurnakan RKP dan APBN pada tahun pertamapemerintahannya yaitu tahun 2010, 2015, 2020, dan 2025, melaluimekanisme perubahan APBN (APBN-P) sebagaimana diatur dalamUndang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.Dengan adanya kewenangan untuk menyusun RKP dan RAPBNsebagaimana dimaksud di atas, maka jangka waktu keseluruhanRPJPN adalah 2005-2025.

Kurun waktu RPJP Daerah sesuai dengan kurun waktu RPJPNasional. Sedangkan periodisasi RPJM Daerah tidak dapat mengikutiperiodisasi RPJM Nasional dikarenakan pemilihan Kepala Daerahtidak dilaksanakan secara bersamaan waktunya sebagaimana diaturdalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahDaerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8Tahun 2005. Di samping itu, Kepala Daerah paling lambat 3 (tiga) bulansetelah dilantik menetapkan RPJM Daerah sebagaimana diatur dalamUndang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional.

Tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannya Undang-Undangtentang RPJP Nasional Tahun 2005–2025 adalah untuk: (a)mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan dalam pencapaiantujuan nasional, (b) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dansinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi

pemerintah . . .

Page 10: UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

- 10 -

pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah, (c) menjaminketerkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,pelaksanaan dan pengawasan, (d) menjamin tercapainya penggunaansumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan,dan (e) mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

Rencana pembangunan jangka panjang nasional diwujudkan dalamvisi, misi dan arah pembangunan nasional yang mencerminkan cita-cita kolektif yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia serta strategiuntuk mencapainya. Visi merupakan penjabaran cita-cita berbangsasebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu terciptanya masyarakatyang terlindungi, sejahtera dan cerdas serta berkeadilan. Bila visitelah terumuskan, maka juga perlu dinyatakan secara tegas misi,yaitu upaya-upaya ideal untuk mencapai visi tersebut. Misi inidijabarkan ke dalam arah kebijakan dan strategi pembangunanjangka panjang nasional.

Perencanaan jangka panjang lebih condong pada kegiatan olah pikiryang bersifat visioner, sehingga penyusunannya akan lebihmenitikberatkan partisipasi segmen masyarakat yang memiliki olahpikir visioner seperti perguruan tinggi, lembaga-lembaga strategis,individu pemikir-pemikir visioner serta unsur-unsur penyelenggaranegara yang memiliki kompetensi olah pikir rasional dengan tetapmengutamakan kepentingan rakyat banyak sebagai subyek maupuntujuan untuk siapa pembangunan dilaksanakan. Oleh karenanyarencana pembangunan jangka panjang nasional yang dituangkandalam bentuk visi, misi dan arah pembangunan nasional adalahproduk dari semua elemen bangsa, masyarakat, pemerintah, lembaga-lembaga negara, organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik.

RPJP Daerah harus disusun dengan mengacu pada RPJP Nasionalsesuai karakteristik dan potensi daerah. Selanjutnya RPJP Daerahdijabarkan lebih lanjut dalam RPJM Daerah.

Mengingat RPJP Nasional menjadi acuan dalam penyusunan RPJPDaerah, Kepala Bappeda menyiapkan rancangan RPJP Daerah yangdisusun melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah(Musrenbangda).

Rancangan RPJP Daerah hasil Musrenbangda dapat dikonsultasikandan dikoordinasikan dengan Menteri Negara PerencanaanPembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan PembangunanNasional (Bappenas). RPJP Daerah ini ditetapkan dengan PeraturanDaerah.

Sedangkan . . .

Page 11: UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

- 11 -

Sedangkan RPJM Daerah merupakan visi dan misi Kepala Daerahterpilih. RPJM Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerahsesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Sesuai dengan Pasal 34 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, RPJM Nasionaldan RPJP Daerah dapat disusun terlebih dahulu denganmengesampingkan RPJP Nasional sebagai pedoman.

RPJM Nasional tahun 2004-2009 sudah ditetapkan terlebih dahuludengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 sebelum Undang-Undang ini ditetapkan, sesuai dengan Pasal 34 Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004.

Sebelum Undang-Undang ini ditetapkan, beberapa daerah telahmenetapkan RPJP Daerah dan RPJM Daerah. Undang-Undang initetap mengakui keberadaan RPJP Daerah dan RPJM Daerah tersebut.Namun demikian, Undang-Undang ini memberikan batasan waktubagi Pemerintah Daerah untuk menyesuaikan RPJP Daerah danRPJM Daerah sesuai dengan RPJP Nasional menurut Undang-Undang ini.

Undang-Undang tentang RPJP Nasional 2005–2025 terdiri dari 5 babdan 9 pasal yang mengatur mengenai pengertian-pengertian, muatanRPJP Nasional, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJPNasional dan RPJP Daerah, dan ruang untuk melakukan penyesuaianterhadap RPJM Nasional dan RPJP Daerah yang telah ada denganberlakunya Undang-Undang tentang RPJP Nasional 2005 – 2025 sertaLampiran yang merupakan satu-kesatuan yang tak terpisahkan dariUndang-Undang tentang RPJP Nasional 2005–2025 yang berisi Visi,Misi, dan Arah Pembangunan Jangka Panjang 2005 – 2025.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup Jelas.

Pasal 2

Cukup Jelas.

Pasal 3

Cukup Jelas.

Pasal 4 . . .

Page 12: UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

- 12 -

Pasal 4

Cukup Jelas.

Pasal 5

Yang dimaksud dengan RKP dan RAPBN tahun pertama adalahRKP dan RAPBN tahun 2010, 2015, 2020, dan 2025.

Presiden terpilih periode berikutnya tetap mempunyai ruang gerakyang luas untuk menyempurnakan RKP dan APBN pada tahunpertama pemerintahannya melalui mekanisme perubahan APBN(APBN-P).

Pasal 6

Ayat (1)

Maksud dari RPJP Daerah mengacu kepada RPJP Nasionalbukan untuk membatasi kewenangan daerah, tetapi agarterdapat acuan yang jelas, sinergi, dan keterkaitan dari setiapperencanaan pembangunan di tingkat daerah berdasarkankewenangan otonomi yang dimilikinya berdasarkan platformRPJP Nasional. RPJP Daerah dijabarkan lebih lanjut olehKepala Daerah berdasarkan visi dan misi dirinya yangdiformulasikan dalam bentuk RPJM Daerah.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 7

Ayat (1)

Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.

Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJP Nasionaldilakukan oleh masing-masing pimpinan kementerian/lembaga.Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/KepalaBadan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaanRPJP Nasional dari masing-masing pimpinankementerian/lembaga.

Ayat (2) . . .

Page 13: UU No 17 th 2007 (RPJPN 2005_2025)

- 13 -

Ayat (2)

Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi,Kabupaten/Kota.

Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJP Daerah dilakukanoleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 8

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Untuk mengakomodasi RPJP Daerah yang telah ada, danmengingat RPJP Daerah harus mengacu pada RPJP Nasional,maka RPJP Daerah baik substansi dan jangka waktunya perludisesuaikan dengan RPJP Nasional.

Ayat (3)

Untuk mengakomodasi RPJM Daerah yang telah ada agarsesuai dengan RPJP Daerah yang telah disesuaikan denganRPJP Nasional, maka RPJM Daerah substansinya perludisesuaikan dengan RPJP Daerah tanpa harus menyesuaikankurun waktu RPJM Daerah dengan RPJP Daerah maupunRPJM Nasional. Hal ini dikarenakan waktu pelaksanaanpemilihan kepala daerah yang berbeda-beda tiap daerah.

Pasal 9

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4700