Uu Lingkungan Hidup

download Uu Lingkungan Hidup

of 7

description

Tugas Ilmu Lingkungan pada jurusan Teknik Lingkungan

Transcript of Uu Lingkungan Hidup

  • 5/25/2018 Uu Lingkungan Hidup

    1/7

    DESKRIPSI UU

    PENGELOLAAN

    LINGKUNGAN

    HIDUP DAN

    PENGELOLAAN

    SAMPAH

    Y O S I M U T I A R A P E R T I W I

    1 3 - 5 1 3 - 1 7 5

    C

    E N V I R O N M E N T A L

    E N G I N E E R I N G

    1 0 / 1 2 / 2 0 1 3

  • 5/25/2018 Uu Lingkungan Hidup

    2/7

    UU LINGKUNGAN HIDUP NO.32 TAHUN 2009

    Negara Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah, dengan

    keberagaman hayati dari sumber daya alam yang berlimpah. Kekayaan yang

    Indonesia miliki ini patut disyukuri, selain itu kitapun wajib untuk melindungi dan

    mengelola dengan sebaik-baiknya dan sebijak-bijaknya. Oleh karena itu diperlukan

    sistem perlindungan yang utuh dan menyeluruh, lengkap mengatur segala hal yang

    menyangkut kebaikan bersama terhadap lingkungan hidup.

    Selain memilik kekayaan alam yang melimpah kenyataannya, karena

    Indonesia berada diantara benua-benua besar dan juga Indonesia tepat berada di

    garis khatulistiwa menyebabkan mudahnya perubahan iklim. Perubahan iklim ini bisa

    mengganggu keseimbangan alam yang telah kita miliki saat ini, oleh karena itu kita

    perlu adanya sistem yang mengatur serta menanggulangi apabila ada kejadian yang

    tidak diinginkan. Dan di UU inilah hal itu semua yang kita butuhkan, telah terkandung

    didalamnya.

    Berdasar UU ini dapat diambil pengertian lingkungan hidup, yaitu merupakan

    kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup.

    Pengatur ditingkat wilayah (pusat, daerah I, daerah II) dipimpin oleh

    pemerintah setempat. Masing masing wilayah harus taat asas dan konsekuen

    terhadap kebijakan nasional perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. UU ini

    pun mewajibkan pemerintah diwilayah masing masing untuk membuat Kajian

    Lingkungan Hidup Statregis (KLHS) demi menjamin pembangunan berkelanjutan.

    Selain KLHS adapula AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yaitu suatu

    bentuk penanganan secara dini. AMDAL juga menjadi salah satu persyaratan untuk

    mendapatkan izin suatu kegiatan atau bidang usaha.

    Setiap bentuk kegiatan ataupun bidang usaha yang tidak meemiliki amdal

    wajib memiliki UKL-UPL (Upaya Kesanggupan Pengelolaan, Upaya Pemantauan

    Lingkungan Hidup). Setelah memilik salahsatunya, baik amdal ataupun UKL UPL

    langkah selanjutnya adalah mengurus perizinan lingkungan.

  • 5/25/2018 Uu Lingkungan Hidup

    3/7

    Izin lingkungan adalah syarat dari suatu usaha atau bidang kegiatan, jika izin

    lingkungan tidak didapatkan, maka izin usaha pun tidak akan dapat, dan jika izin

    lingkungan dibatalkan sudah pasti pula izin usaha akan dibatalkan pula. Dalam

    pelestarian lingkungan hidup pemerintah wajib mengembangkan dan menerapkan

    instrumen ekonomi lingkungan hidup, yaitu perencanaan pembangunan dan

    kegiatan ekonomi, pendanaan lingkungan hidup, insentif/disintensif.

    Hal-hal yang dapat membatalkan perizinan adalah: persyaratnnta cacat

    hukum, adanya kekeliruan, dan saat penerbitannya tidak memenuhi syarat, dan

    tentunya saat kewajibannya tidak dilakasanakan.

    Sanksi administratif adalah sanksi yang akan diberikan kepada bidang

    kegiatan ataupun usah yang melanggar peraturam. Sanksi tersebut dapat berupa

    teguran tertulis, pakasaan pemerintah, pembekuan izin lingkungan atau pencabutan

    izin usaha.

    Instrumen-instrumen lain yang terkait lingkungan hidup : Tata ruang, baku

    mutu lingkungan hidup, kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, instrumen

    ekonomi, peraturan perundang-undangan, anggaran lingkungan hidup, analisis risiko

    lingkungan hidup, ekoregion, audit lingkungan hidup, serta instrumen lain yang

    disesuaikan dengan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan kebutuhannya.

    Kerusakan lingkungan hidup sendiri sering terjadi akibat faktor berikut:

    perubahan iklim, limbah, bahan berbahaya dan beracun (B3), persengketaan terkait

    lingkungan hidup, dan perizinan.

    Penanggulangan ataupun upaya pencegahan serta pemulihan kerusakan

    lingkungan dilaksanakan berdasar kesadaran tanggung jawab pelestarian

    berkelanjutan, kesadaran pemerintah dan otonomi daerah untuk tetep menjaga

    NKRI dari pencemaran lingkungan hidup, menjamin masa depan bersama, serta

    menjaga kelestarian dan keserasian lingkungan hidup. Bentuk penanggulangan

    yang tercantum dalam undang-undang ini adalah:

    1) Konversi sumber daya alam, yaitu pengelolaan sumber daya alam untuk

    menjamin pemanfaatnya secara biijaksana dan berkesinambungan dan

  • 5/25/2018 Uu Lingkungan Hidup

    4/7

    ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatan nilai serta

    keanekaragaman.

    2) Pengelolaan limbah B3, pengurangan, penyimpanan, pengumpulan,

    pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan atau penimbunan

    3) Dumping ( pembuangan) kegiatan membuang atau menempatkan limbah

    dalam jumlah, konsentrasi, lokasi, waktu, tertentu dengan persyaratan

    tertentu ke media lingkungan hidup tertentu

    Kemudian penanggulangan ini ditindak lanjuti dengan Rencana Perlindungan

    dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) yang dilakukan secara tertulis. RPPLH

    ini dilaksanakan dari tahap terluas hingga tersempit, dari pusat sampai daerah yang

    masing-masing diatur oleh kepala pemerintahannya masing-masing, hal ini

    dilakukan bukan hanya untuk mencegah kerusakannamun juga untuk mengetahui

    bentuk penyebab konflik dan kerusakan yang terjadi. Inventarisasi pu dilakukan

    untuk menentukan daya dukung dan daya tampung serta cadangan sumber daya

    alam.

    Kelompok manusia yang terjun ke dunia lingkungan hidup atas kehendak

    sendiri yang tujuan dan kehendaknya untuk lingkungan hidup disebut organisasi

    lingkungan hidup.

    Sistem informasi lingkungan hidup dilakukan secara terpadu dan

    terkoordinasi paling sedikit memuat informasi mengenai status lingkungan hidup,

    peta rawan lingkungan hidup, dll. Ketentuan mengenai ini diatur lebih lanjut oleh

    peraturan Mentri.

    Hak seluruh manusia adalah mendapat lingkungan hidup yang baik,

    mendapat pendidikan lingkungan hidup, dll. Sementara itu kewajiban kita bersama

    tentunya adalah merawat lingkungan hidup kita bersama, mengendalikan

    pencemaran, menyebarkan informasi berguna penjagaan lingkungan, ada pula

    larangannya adalah pembuagan limbah dan B3 tanpa memenuhi persyaratan,

    rekayasa genetik, penyusunan amdal dan informasi yang palsu. Semua itu

    melibatkan masyarakat. Jadi lingkungan hidup adalah tanggungan bersama.

  • 5/25/2018 Uu Lingkungan Hidup

    5/7

    UU PENGELOLAAN SAMPAH NO.18 TAHUN 2008

    Seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan masyarakat Indonesia, laju

    pertambahan sampah ini sama pesatnya. Dengan kata lain sampah di Indonesia pun

    ikut bertambah dengan bertambahnya kepala. Pola konsumsi dan pola hidup boros

    masyarakat pun turut menjadi penyebabnya.

    Saya pribadi meyakini apabila urusan persampahan ini tidak diurusi dengan

    sebaik-baiknya, maka sampah di Indonesia akan menumpuk dan menyebabkan

    banyak penyakitan yang akan menerpa masyarakat Indonesia.

    Hal-hal yang dibahas dalam UU ini adalah salah staunya pengertian sampah,

    sampah adalah sisa aktifitas sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk

    padat.

    Sampah sendiri dipisahkan dalam bentuk 3jenis. Sampah rumah tangga,

    sampah sejenis rumah tangga, sampah spesifik. Sampah rumah tangga adalah

    sampah sampah dari sisa kegiatan sehari-hari manusia yang biasa dilakukan dan

    sebenarnya dekat dengan jangkauan, sedangkan sampah spesifik adalah sampah

    yang karena sifat, konsentrasi dan atau volumenya diperlukan pengolahan khusus.

    Pengolahan khusus ini secara penuh adalah tanggung jawab pemerintah.

    Pengelolaan sampah ini dilakukan secara sistematis, menyeluruh dan

    berkesinambungan. Apabila ada pihak-pihak yang terkena dampak negatifnya maka

    pemerintah setempat wajib memberikan kompensasi kepada pihak yang terkena

    dampak negatif dari penanganan sampah ditempat pemprosesan akhir sampah.

    Apabila ada hal-hal yang tidak diharapkan maka pemerintah sudah menyiapkan

    sistem tanggap darurat , yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka

    pengendalian yang melayani pencegahan dan penanggulangan kecelakaan akibat

    pengelolaan sampah.

  • 5/25/2018 Uu Lingkungan Hidup

    6/7

    Pengelolaan sampah ini diselenggarakan atas asas-asas:

    1. Asas Tanggungjawab

    2. Asas Berkelanjutan

    3. Asas Manfaat

    4. Asas Keadilan

    5. Asas Kesadaran

    6. Asas Kebersamaan

    7. Asas Keselamatan

    8. Asas Keamanan

    9. Asas Nilai Ekonomi

    Pengolahan sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga dilakukan

    atas pengurangan sampah, yaitu pembatasan timbulan sampah, pendaur ulang

    sampah, dan pemanfaatan tempat sampah serta penangan sampah.

    Tujuan pengelolaan sampah ini tentunya untuk meningkatkan kesehatan

    masyarakat dan kualitas lingkungan atau menjalankan sifat sebagai sumber daya.

    Hak-hak masyarakat adalah mendapat pelayanan dalam pengelolaan

    sampah secara baik dan berwawasan lingkungan dari pihak yang bertanggung

    jawab (Pemerintah), berpartisipasi dalam proses pengambilan kesempatan

    penyelenggaraan pengurusan pengelohan sampah, memperoleh informasi yang

    benar, akurat dan tepat waktu mengenai penyelenggaraan pengelolaan sampah,

    mendapat perlindungan dan kompensasi karena dampak negatif, memperoleh

    pembinaan agar dapat melakasanakan pengolahan sampah secara baik dan

    berwawasan lingkungan.

    Kewajiban masyarakat sendiri adalah setiap orang dalam pengelolaan

    sampah rumah tangga, dan sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan

    menangani sampah. Kewajiban pengelolaan kawasan permukiman, kawasan

    komersial, kawasan industri, kawasan khusus dan fasilitas umum serta fasilitas

    sosial wajib mengelola fasilitas pengolahan sampah, selama-lamanya 1tahun sejak

    kegiatan usaha tersebut diresmikan.

  • 5/25/2018 Uu Lingkungan Hidup

    7/7

    Setiap produsen, wajib dan harus mencantumkan label/tanda yang

    berhubungan dengan pengurangan dan penanganan sampah pada setiap kemasan

    dan produknya.

    Masalah perizinan suatu kegiatan dan usaha tersebut wajib memilik izin dari

    pemerintah setempat yang berwenang.

    Pemerintah sendiri pun wajib membiayai penyelenggaraan pengelolaan

    sampah yang bersumber dari APBN/APBD.

    Banyaknya masyarakat Indonesia ini berfikiran bahwa sampah hanyalah hal-

    hal yang tidak berguna dan tidak berupaya untuk memanfaatkannya kembali.

    Menurut sebagian masyarkat sampah sudah tidak mungkin lagi dijadikan sebagai

    sumber daya. Masyarakat hanya mengetahui bahwa tugas mereka hanya cukup

    sampai membuang sampah pada tempatnya. Hanya mengumpulkan sampah, lalu

    dibuang, menunggu petugas mengangkut dan melupakannya stelah sampah itu

    telah sampai ditempat pengelohan sampah terpadu. Padahal sampah yang telah

    bertumpuk ditempat pembuangan sampah baik sementara maupun terpadu apabila

    tidak ditindak lanjuti, tumpukan sampah itu akan menyebabkan penyakit yang

    pastinya penyakit itu akan datang kembali kepada sang pelaku, yaitu manusia itu

    sendiri.

    Dengan adanya UU ini maka seharusnya urusan persampahan tidak lagi

    menjadi pokok permasalahan yang sangat pelik, karena hal hal segala yang

    berkaitan dengan urusan persampahan ini sudah diatur cukup jelas.

    Oleh karena itu, selain dengan diberlakukannya Undang-undang ini kita pun

    harus merubah pola fikir dan pola hidup kita.