UU kEPERAWATAN - PERLINDUNGANHUKUM PERAWAT ppt.pdf

45
IMPLIKASI UU KEPERAWATAN TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM DAN ADVOKASI PERAWAT Harif Fadhillah

Transcript of UU kEPERAWATAN - PERLINDUNGANHUKUM PERAWAT ppt.pdf

  • IMPLIKASI UU KEPERAWATAN TERHADAP

    PERLINDUNGAN HUKUM DAN ADVOKASI PERAWAT

    Harif Fadhillah

  • Perlindungan Hukum

    Perlindungan terhadap kepentingan hukum seseorang.

    Hukum memberikan jaminan bahwa

    hak-hak seseorang tidak dilanggar oleh orang lain,

    dan apabila pada kenyataannya hak seseorang telah dilanggar oleh orang lain, hukum mengupayakan agar adanya pemulihan dalam bentuk kompensasi misalnya.

  • Syarat-Syarat untuk Memperoleh Perlindungan Hukum

    Seseorang harus berada pada posisi yang benar menurut kaca mata hukum.

    Seseorang dikatakan berada dalam posisi yang benar apabila keadaan atau tindakannya sesuai dengan aturan hukum atau dengan perkataan lain tidak melanggar aturan hukum.

  • Advokasi

    Advokasi adalah upaya untuk membela

    atau memperjuangkan kepentingan (hak-

    hak) seseorang.

    Advokasi dapat dilakukan sendiri oleh

    orang yang bersangkutan (self advocacy).

    Advokasi juga dapat diberikan oleh orang

    atau pihak lain secara profesional disebut

    advokat (advocate).

  • Advokasi Medik

    Advokasi medik (medical

    advocacy) adalah upaya untuk

    membela atau

    memperjuangkan kepentingan

    tenaga Kesehatan

  • Bagaimana Memperoleh Advokasi?

    Sampai batas-batas tertentu Tenaga

    Kesehatan dapat melakukan self advocacy

    bila ia memiliki kemampuan bela diri (self

    defense).

    Bantuan Hukum

    Memperoleh bantuan hukum merupakan hak setiap warga negara.

    Bantuan hukum dapat diperoleh sejak seseorang diperiksa pada tingkat

    penyidikan.

  • Self Defense

    Kemampuan membela diri ini dapat

    diperoleh dengan cara:

    1. Memahami konsep

    malpraktik medik dan

    legalitas Praktik preofesi

    2. Memahami cara kerja

    hukum.

  • Jurus 1:Memahami Konsep Malpraktik Medik

    Malpraktik medik merupakan

    terjemahan dari medical

    malpractice. Secara bahasa berarti

    praktik yang buruk atau praktik yang salah. Di banyak negara istilah yang digunakan adalah

    medical negligence (kelalaian

    medik)

  • Dalam hal apa praktik dianggap buruk atau salah?

    Praktik Perawat dianggap buruk

    apabila:

    Menyimpang dari standar

    Melanggar Kode Etik

    Melanggar Sumpah

    Praktik Perawat dianggap salah apabila

    Melanggar Hukum (Pidana,Perdata,

    dan Administrasi): baik yang ada dalam

    UU Keperawatan atau lainnya

  • Perawat berhak memperoleh

    perlindungan Hukum sepanjang

    melaksanakan tugas sesuai dengan

    standar pelayanan, Standar Profesi,

    standar prosedur Operasional, dan

    ketentuan peraturan perundang-

    undangan

  • Konsep Malpraktek Medik(Sebuah Kesan Pribadi..)

    Karena dimungkinkannya menuntut tenaga kesehatan secara pidana untuk tindakan medis yang mengakibatkan luka/kematian walaupun bukan karena kesengajaan, maka konsep malpraktek medik di Indonesia terkesan lebih bernuansa pidana.

    Lebih-lebih dengan dimasukkannya pelanggaran hukum pidana oleh tenaga kesehatan sebagai bagian dari konsep malpraktek medik dengan istilah criminal malpractice, memungkinkan keterlibatan polisi dalam sengketa medik hal mana tidak terjadi di negara-negara Common Law.

  • Just a Comparison

    Di negara-negara Common Law

    sengketa medik dikenal dengan istilah

    medical negligence cases. Kasus

    medical negligence murni bersifat

    perdata sehingga tidak ada kait-mengait

    dengan polisi.

  • Praktik Perawat :

    Di Fasilitas Pelayanan kesehatan

    Di Tempat lain sesuai klien sasaran

    (Rumah Klien, Panti jompo, panti sosial, panti

    asuhan, sekolah dan perusahaan)

    Perizinan Praktik Perawat

    Tugas dan wewenang Perawat dalam

    praktik

    Kewajiaban Perawat dalam praktik

    Jurus 1:Memahami Legalitas Praktik Perawat

  • Dokumen Hukum Perawat

    Sertifikat Kompetensi (vokasi)/sertifikat Profesi

    STR (Surat Tanda Registrasi)

    SIPP (Surat Izin Praktik Perawat)

    Sertifikat Kompetensi (keahlian)

    Jurus 1:Memahami Legalitas Praktik Perawat

  • Jurus 2:Memahami Cara Kerja Hukum

    Sebagaimana dimaklumi bahwa hukum

    adalah benda mati yang tak mungkin bergerak sendiri, ia perlu orang untuk

    menjalankannya.

    Pertanggungjawaban hukum tidak terjadi

    begitu saja melainkan ada prosedur-

    prosedur tertentu atau ada proses-proses

    awal yang mendahuluinya.

  • TANGGUNG JAWAB HUKUM PERAWAT DALAM PRAKTIK

    Sesuai dengan peran Perawat (diambil dari

    tugas perawat dlm UU Keperawatan)

    Independent : caring role

    Dependent/Therapeutic role

    Colaborative role

    Penugasan Pemerintah

  • INDEPENDEN

    Untuk semua kegiatan yang termasuk Asuhan

    Keperawatan (Caring Activities) maka Perawat

    bertanggung jawab/gugat PENUH terhadap

    kesalahan dari :

    KEPUTUSAN yang dibuat (responsible for the

    decision to perform) dan terhadap

    PELAKSANAAN dari keputusan tersebut

    (responsible for the execution)

  • DEPENDENT

    Peran Perawat sebagai pelaksana dalam Medical Therapidalam bentuk Pelimpahan wewenang

    Delegatif Mandat

    Tanggung jawab Hukum perawat dalam fungsi ini adalahterhadap kesalahan pada

    Pelaksanaan (EKSEKUSI) bukan pada keputusan

    Untuk Mandat pemberi pelimpahan tetap bertanggung jawabdan berkewajiban mengawasi

    18

  • KOLABORASI

    POTENSI A + POTENSI B TUJUAN C

    PARTNERSHIFT WITH ENEMY

    TANGGUNG JAWAB PADA SIAPA

    YANG SALAH (PIDANA) BAIK

    KEPUTUSAN DAN/ATAU

    PELAKSANAAN

    PERDATA DAPAT TANGGUNG

    RENTENG

    19

  • PENUGASAN PEMERINTAH

    Tanggung jawab Perawat sesuai

    dengan Isi / batasan penugasan yang

    diberikan oleh Pejabat yang berwenang

    menurut peraturan perundang-

    undangan.

    Bertanggung jawab pada Aspek

    Keputusan dan Pelaksanaan

    Pada perawat yang Kompeten

  • 21

    MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN

    Ada dua macam sistim

    pertanggungjawaban yang dapat

    dilakukan terhadap Tenaga Kesehatan

    yang melakukan kesalahan atau

    kelalaian, yaitu pertanggungjawaban

    internal (internal accountability) dan

    pertanggungjawaban hukum (liability).

  • 22

    Lanjutan

    Pertanggungjawaban internal dilaksanakan melalui

    Majelis Kehormatan Etika Keprawatan atau

    KONSIL KEPERAWTAN

    Pertanggungjawaban hukum dapat dilakukan secara perdata (civil liability) ataupun secara pidana (criminal liability).

    Pertanggungjawaban secara perdata dilakukan melalu peradilan perdata (civil court), sedangkan pertanggungjawaban secara pidana dilakukan melalui pengadilan pidana (criminal court).

  • 23

    Pertanggungjawaban Internal

    Baik MKEKep maupun KONSIL tidak

    memiliki kewenangan menjatuhkan

    sanksi selain hanya berupa sanksi

    moral /tika atau sanksi Disiplin

    Karena bersifat internal dan yang

    sanksinya kurang tegas, efektifitasnya

    sering dianggap kurang memadai.

  • Mekanisme Pertanggungjawaban Perdata

    Proses pertanggungjawaban perdata (civil

    liability) didahului dengan diajukannya surat

    gugatan ke PN oleh pihak penggugat.

    Seseorang tidak dapat memperkarakan orang

    lain ke pengadilan kecuali ia punya alasan

    untuk itu (cause of action).

    Bila Perawat/tenaga kesehatan terbukti

    bersalah, ia diwajibkan membayar ganti

    kerugian (compensation). UU No.44 tahun 2009 psl 46 RS bertanggung jawab

  • Continuation

    Hakim dalam peradilan perdata

    tidak serta merta menyidangkan

    perkara yang diajukan kepadanya,

    melainkan menyarankan terlebih

    dahulu kepada para pihak untuk

    menempuh penyelesaian sengketa

    melalui mediasi.

  • MekanismePertanggungjawaban Pidana

    Proses pertanggungjawaban

    pidana (criminal liability) didahului

    dengan proses penyidikan oleh

    aparat yang berwenang. Penyidik

    dalam kasus yang melibatkan

    tenaga kesehatan biasanya tidak

    menemukan sendiri kasus

    tersebut.

  • Continuation

    Penyidik biasanya bergerak apabila ada

    laporan atau pengaduan, karena tidak akan

    ada polisi yang berpatroli ke rumah sakit,

    klinik, atau tempat-tempat praktik tenaga

    kesehatan untuk menemukan korban

    malpraktek.

    Seseorang tidak dapat membuat laporan

    atau aduan tanpa disertai bukti yang kuat,

    sebab menuduh seseorang tanpa bukti

    merupakan tindak pidana.

  • Bila perawat terbukti bersalah, ia

    dapat dijatuhi hukuman penjara,

    kurungan atau denda

  • Beban Pembuktian

    Beban pembuktian ada pada pihak yang menuduh. Dalam perkara perdata, pihak penggugat (pasien) harus membuktikan kesalahan/kelalaian si tergugat (tenaga kesehatan).

    Exception

    Dalam hal kelalaian begitu nyata (mis: gunting tertinggal di perut pasien), berdasarkan asas res ipsa loquitur, pasien tidak perlu membuktikan kesalahan/kelalaian tenaga kesehatan.

  • Problem Pembuktian

    Tidak mudah membuktikan kesalahan tenaga

    kesehatan, karena pekerjaan tenaga kesehatan

    tidak dapat dinilai oleh pihak lain di luar profesi.

    Dengan demikian proses penilaian tersebut

    pada akhirnya dikembalikan kepada teman

    sejawat, karena hanya perawat/nakes-lah yang

    dapat menilai kualitas pekerjaan perawat-nakes,

    bukan pasien, pengacara, polisi, jaksa maupun

    hakim.

  • So What?

    Dengan memahami seluk beluk

    malpraktek medik dan legalitas

    Praktik dan cara kerja hukum

    tersebut, perawat/nakes tidak perlu

    panik dalam menghadapi gugatan

    atau tuntutan malpraktek medik.

  • Manfaat Kemampuan Self Defense

    Kemampuan membela diri sangat diperlukan oleh kalangan tanaga kesehatan agar ia tidak menjadi mangsa orang-orang yang ingin mengail di air keruh.

    Waspadalah terhadap kemungkinan munculnya somebody di rumah sakit tempat Anda bekerja, tidak untuk berobat atau besukpasien, tetapi untuk menemukan pasien yang kecewa dan memprofokasinya agarmenggugat Anda!!!

  • Berbagai Bentuk Advokasi Medik

    Advokasi terhadap intimidasi pasien

    dan atau pengacaranya.

    Advokasi terhadap serangan media massa (trial by press).

    Advokasi dalam proses peradilan

    pidana (bantuan hukum)

  • Continuation

    Jika mengalami kesulitan dalam

    menghadapi pressure yang dilakukan

    oleh pihak pasien/pengacaranya:

    Berkonsultasilah dengan seorang yang ahli,

    Apabila itu tidak cukup gunakan jasa pengacara yang menguasai

    masalah malpraktek medik.

  • Continuation

    Sebagai perbandingan, di Inggris ada lembaga yang disebut Medical Defence

    Union (MDU) yang berfungsi memberikan

    advokasi kepada anggota yang

    tersandung masalah hukum.

    Dengan adanya lembaga tersebut, para tenaga kesehatan tidak perlu bersusah

    payah menghadapi sendiri masalah

    hukum yang menimpanya.

  • 36

    Pertanggungjawaban Hukum:Resiko Paling Tidak Dikehendaki

    Pertanggungjawaban hukum barangkali merupakan resiko yang paling tidak dikehendaki oleh kalangan profesi tanaga kesehatan, karena; buang-buang waktu, tenaga, pikiran dan juga buang-buang uang, efek Psikologis

    Padahal; walaupun pada akhirnya memenangkan perkara, ia tetap rugi juga.

  • 37

    Continuation

    Munculnya nama seorang perawat atau sebuah rumah sakit di media masa karena dugaan malpraktek dapat merusak reputasi dan citra perawat atau pun rumah sakit bersangkutan.

    Walaupun kasus tersebut belum disidangkan di pengadilan, atau bahkan mungkin tidak jadi disidangkan, namun publik terlanjur tahu bahwa sang perawat atau rumah sakit tersebut bermasalah.

  • 38

    Continuation

    Nampaknya asas praduga tak bersalah

    (presumption of innocence) tidak

    berlaku untuk profesi kesehatan.

    Walau pengadilan yang sebenarnya

    memang belum mengadili kasusnya,

    tetapi proses peradilan informal sudah

    berlangsung; yaitu peradilan oleh media

    massa (trial by press).

  • 39

    Apakah Resiko Bisa Dihindari?

    Resiko sebenarnya dapat dihindari. Ada beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk menghindarinya;

    Berikan layanan prima kepada pasien.

    Bangun komunikasi yang baik dengan pihak pasien dan keluarganya

  • 40

    Continuation

    Pastikan telah mempunyai izin

    Pastikan semua tindakan telah mendapat persetujuan (consent) dari

    pasien.

    Pastikan persetujuan yang diberikan oleh pasien diberikan setelah yang

    bersangkutan diberi informasi yang

    memadai.

  • 41

    Continuation

    Pastikan tidak melakukan tindakan yang dilarang oleh undang-undang

    Pastikan tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari kode etik.

    Pastikan tindakan dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan sesuai

    dengan standar yang berlaku.

    Pastikan tindakan sesuai standar (pelayanan, Profesi, SPO)

  • 42

    Continuation

    Pastikan Proses Pendelegasian tindakan dengan benar

    Pastikan semua tindakan yang dilakukan dicatat dalam rekam

    medik secara benar dan akurat.

    Pastikan rekam medik disimpan dengan aman

  • 43

    Apakah Resiko Bisa Dialihkan?

    Selain dengan menghindari resiko atau

    menghadapinya, yaitu dengan cara

    mengalihkan resiko tersebut pada pihak

    lain.

    Mengalihkan resiko dapat dilakukan

    melalui mekanisme asuransi

    sebagaimana dikenal di negara-negara

    maju.

  • 44

    Just a Comparison

    Di New Zealand dan Swedia telah diperkenalkan apa yang disebut dengan No-Fault Based Compensation.

    Pasien yang merasa dirugikan tidak berurusan dengan tenga Kesehatan yang bersangkutan, tetapi berurusan dengan lembaga asuransi.

    Di Canada ada Nursing Legal Protection Society lembaga dibawah CNA

  • TERIMA KASIH