UU 38 2004 ttg jalan

download UU 38 2004 ttg jalan

of 15

Transcript of UU 38 2004 ttg jalan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA

Buku Panduan Tahun 2008

DAFTAR

ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................. i DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................... ii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................iii Bab I. KETENTUAN UMUM .................................................................. I - 1 A. Dasar Hukum ............................................................................ I - 1 B. Tujuan ..................................................................................... I - 2 C. Ruang Lingkup .......................................................................... I - 3 D. Pengertian Istilah ...................................................................... I - 3 MEKANISME PENANGANAN BENCANA ALAM ..........................II - 1 A. Jalan Provinsi ...........................................................................II - 1 B. Jalan Nasional ..........................................................................II - 3 C. Jalan Lain ..................................................................................

Bab II.

Bab III. KRITERIA PENANGANAN BENCANA ALAM / KEJADIAN ALAM DI BIDANG JALAN DAN JEMBATAN ............................ III - 1 DAFTAR PUSTAKA

Penanganan Bencana Alam DPU. Bina Marga Prov. Jatim ............

i

Buku Panduan Tahun 2008

DAFTAR Diagram 2.1. Diagram 2.2.

DIAGRAM

Prosedur Penanganan Darurat Bencana Alam Jalan dan Jembatan Provinsi di Wilayah Jawa Timur.................................II - 4 Prosedur Penanganan Darurat Bencana Alam Jalan dan Jembatan Nasional di Wilayah Jawa Timur................................II - 5

Penanganan Bencana Alam DPU. Bina Marga Prov. Jatim ............

ii

Buku Panduan Tahun 2008

DAFTAR Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran 1. 2. 3. 4. 5. 6.

LAMPIRAN

Contoh Format BA-16 Contoh Format BA-17 Contoh Format PBA-1 Contoh Surat Pernyataan Bupati/Walikota Contoh Format Berita Acara Hasil Peninjauan Lapangan Contoh Format Surat Persetujuan Penanganan Bencana / Kejadian Alam oleh Gubernur Lampiran 7. Contoh Format Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Lampiran 8. Contoh Format Surat Perjanjian / Kontrak

Penanganan Bencana Alam DPU. Bina Marga Prov. Jatim ............

iii

Buku Panduan Tahun 2008

BA B I . KETENTUAN UMUMA. DASAR HUKUM Dasar hukum yang dipergunakan dalam rangka mendukung pelaksanaan penanganan bencana alam / kejadian alam adalah : 1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan : a. Pasal 5 ayat 1 : Jalan sebagai bagian prasarana trasportasi mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan, serta dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. b. Pasal 5 ayat 2 : Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. c. Pasal 14 ayat 1 : Wewenang Pemerintah dalam penyelenggaraan jalan meliputi penyelenggaraan jalan secara umum dan penyelenggaraan jalan nasional. d. Pasal 15 ayat 1 : Wewenang pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan jalan meliputi penyelenggaraan jalan provinsi. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2006 Tentang Jalan : a. Pasal 1 : Dalam Peraturan Pemerintah ini dimaksud 1 s/d 9......10 : penyelenggara Jalan adalah pihak yang melakukan pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan jalan sesuai dengan kewenangannya. b. Pasal 41 berikut penjelasan Pasal 41: Apabila terjadi gangguan dan hambatan terhadap fungsi ruang milik jalan, penyelenggara jalan wajib segera mengambil tindakan untuk kepentingan pengguna jalan. Tindakan untuk kepentingan pengguna jalan adalah suatu penanganan secara langsung untuk meniadakan gangguan dan hambatan yang wajib dilakukan oleh penyelenggara jalan supaya jalan berfungsi sebagaimana mestinya. kegiatan

Penanganan Bencana Alam DPU. Bina Marga Prov. Jatim ..........

I-1

Buku Panduan Tahun 2008

Selain itu penyenggaran jalan dapat melaporkan gangguan dan hambatan tersebut kepada instansi yang berwenang dalam rangka penegakan hukum. Gangguan dan hambatan fungsi ruang milik jalan antara lain : - Akibat kejadian alam seperti longsoran pohon tumbang, kebakaran; dan/ atau - Akibat kegiatan manusia seperti pendirian bangunan antara lain : tugu, gapura, rumah, pasar dan tiang.

3. Peraturan Pemerintah nomor 105 Tahun 2000 Tentang Pengelolaan dan Pertanggunganjawaban Keuangan Daerah : a. Pasal 12 ayat 2 dan pasal 30 : Anggaran yang dibebankan pada pengeluaran Dana Tak Terduga adalah untuk penanganan bencana alam dan bencana sosial. Pembiayaan rekening untuk dana Tak Terduga harus terpusat di Sekretaris Daerah. 4. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah : a. Lampiran I, Bab II, Butir A.5.b.3 : Konstruksi darurat harus dapat mengatasi kelancaran kegiatan masyarakat semula dan harus tetap memenuhi persyaratan teknis sebagai jenis pekerjaan darurat. b. Lampiran I, Bab I, Butir C.1.a.4).a).1) : Penunjukan Langsung dapat dilaksanakan dalam hal memenuhi kriteria sebagai berikut : Keadaan tertentu, yaitu penanganan darurat untuk pertahanan negara, keamanan dan keselamatan masyarakat yang pelaksanakan pekerjaan tidak dapat ditunda, atau harus dilaksanakan segera, termasuk penanganan darurat akibat bencana alam. 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131 tahun 2003, tentang Pedoman Penanggulangan Bencana dan Penanggulangan Pengungsi di Daerah Melaksanakan koordinasi, antara instansi / badan terkait.

6. Keputusan Menteri PU Nomor 223/KPTS/M/2008, tentang Penetapan Kembali Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum Melaksanakan koordinasi, antara instansi / badan terkait.Penanganan Bencana Alam DPU. Bina Marga Prov. Jatim ..........

I-2

Buku Panduan Tahun 2008

7. Surat Edaran Menteri Kimpraswil Nomor 4/SE/M/2004, Tentang Pemilihan Penyedia Barang dan Jasa dengan Metode Penunjukan Langsung di lingkungan Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Angka 2 huruf a.1) : Kriteria penunjukan langsung keadaan tertentu, yaitu : Penanganan darurat untuk pertahanan negara, keamanan dan keselamatan masyarakat yang pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda atau harus dilakukan segera, termasuk penanganan darurat akibat bencana alam

B. TUJUAN Tujuan buku panduan ini adalah : 1. Sebagai pedoman pelaksanaan tugas penanganan bencana / kejadian alam yang terjadi pada jalan Provinsi. 2. Sebagai pedoman koordinasi dan pembagian tugas dan wewenang antara Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah V dalam penanganan bencana / kejadian alam yang terjadi pada jalan Nasional. 3. Sebagai pedoman Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur dalam menangani bencana/kejadian alam yang terjadi di luar jalan provinsi dan jalan nasional.

C. RUANG LINGKUP Buku panduan ini digunakan untuk pedoman pelaksanaan tugas penanganan bencana / kejadian alam baik pada jalan Propinsi, jalan Nasional, maupun jalan lain di luar jalan tersebut.

D. PENGERTIAN ISTILAH Dalam buku panduan ini yang dimaksud dengan : 1. Bencana / Kejadian Alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU PB No. 24 Tahun 2007).

Penanganan Bencana Alam DPU. Bina Marga Prov. Jatim ..........

I-3

Buku Panduan Tahun 2008

2. Tanggap darurat adalah kegiatan yang dilaksanakan secara terencana, terkoordinir dan terpadu pada kondisi darurat dalam waktu yang relatif singkat dengan tujuan untuk mengurangi dampak yang lebih besar akibat bencana / kejadian alam agar lalu lintas dapat berfungsi seperti semula. 3. Form BA-16 adalah Format Standar Laporan Bencana / Kejadian Alam yang dilaporkan oleh Balai Pemeliharaan Jalan setempat apabila terjadi bencana / kejadian alam khusus pada jalan di wilayahnya kepada Gubernur melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Jawa Timur. 4. Form BA-17 adalah Format Sandar Laporan Bencana / Kejadian Alam yang dilaporkan oleh Balai Pemeliharaan Jalan setempat apabila terjadi bencana / kejadian alam pada jembatan di wilayahnya kepada Gubernur melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Jawa Timur. 5. Rekomendasi adalah Pernyataan Bupati / Walikota setempat yang menyatakan bahwa lokasi tersebut benar-benar terjadi bencana / kejadian alam dan membutuhkan penanganan segera. 6. Dana Tak Terduga adalah merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial dan hanya dapat dianggarkan pada SKPKD (Permendagri 13 Th 2006).

Penanganan Bencana Alam DPU. Bina Marga Prov. Jatim ..........

I-4

Buku Panduan Tahun 2008

BA B I I . MEKANISME PENANGANAN BENCANA ALAMA. JALAN PROVINSI Mekanisme penanganan bencana / kejadian alam dengan menggunakan Dana Tak Terduga adalah sebagai berikut : 1. Apabila terjadi bencana / kejadian alam, Kepala Balai Pemeliharaan Jalan setempat dalam waktu 1x24 jam harus menyampaikan laporan bencana / kejadian alam tersebut kepada Gubernur Jawa Timur melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur dalam bentuk Format BA16 / Format BA-17 dengan dilampiri foto kejadian. Kepala Balai Pemeliharaan Jalan segera melengkapi data administrasi berupa Surat Pernyataan Bupati / Walikota setempat. Contoh Format BA-16 dan BA-17 sebagaimana dalam lampiran 1 dan lampiran 2. Contoh Surat Penyataan Bupati/Walikota sebagaimana lampiran 3. 2. Kepala Balai Pemeliharaan Jalan setempat setelah berkonsultasi dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, wajib segera melakukan penanganan darurat untuk mengamankan dan menjaga serta bertanggung jawab agar lalu lintas tetap berjalan dengan baik dan lancar. 3. Kepala Balai Pemeliharaan Jalan juga berkewajiban untuk segera menyampaikan laporan bencana / kejadian alam tersebut kepada Satlak (Bupati/Walikota selaku ketua Satlak). 4. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur segera melaporkan kepada Gubernur untuk mohon persetujuan penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja untuk penanganan akibat bencana / kejadian alam. 5. Bersamaan dengan hal diatas, Tim Teknis penanggulangan bencana alam Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur membahas penanganan bencana / kejadian alam tersebut untuk mempersiapkan : a. Kajian teknis bencana / kejadian alam. b. Design penanganan kerusakan akibat bencana / kejadian alam. c. Mengevaluasi dan kajian biaya penanganan yang diusulkan dalam form-16 dan form-17. 6. Setelah laporan bencana / kejadian alam tersebut diterima, maka Gubernur Jawa Timur akan menugaskan Tim Teknis Provinsi yang terdiri dari unsurunsur Badan Perencanaan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur, Biro Administrasi Pembangunan, Biro Keuangan, dan dari pihak KPA TanggapPenanganan Bencana Alam DPU. Bina Marga Prov. Jatim ........

II - 1

Buku Panduan Tahun 2008

Darurat untuk segera melakukan peninjauan lapangan sesuai dengan hasil butir 3, meliputi kegiatan : a. Mengevaluasi bencana / kejadian alam. b. Menyetujui / tidak menyetujui usulan tersebut termasuk kriteria bencana / kejadian alam sebagaimana butir 5. Selanjutnya Tim Teknis Provinsi tersebut membuat Berita Acara Hasil Peninjauan Lapangan. Contoh Format Berita sebagaimana lampiran 4. Acara Hasil Peninjauan Lapangan

7. Atas dasar hasil peninjauan lapangan sebagaimana butir 6 Gubernur menerbitkan surat persetujuan penanganan bencana / kejadian alam. Contoh Format Surat Persetujuan penanganan bencana / kejadian alam oleh Gubernur sebagaimana lampiran 5. 8. Dalam waktu maksimum 7 hari setelah diterimanya Surat Persetujuan Penanganan Bencana / Kejadian Alam dari Gubernur, maka Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur melalui Kuasa Pengguna Anggaran Tanggap Darurat akan menindaklanjuti dengan menerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada penyedia jasa (sesuai Keputusan Presiden nomor 80 tahun 2003 lampiran I, bab II.A.5 butir 4) untuk segera melakukan kegiatan pelaksanaan di lapangan. Contoh Format Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebagaimana lampiran 6. 9. Dana untuk penanganan pelaksanaan pekerjaan tersebut diusulkan oleh Kepala Dinas PU Bina Marga kepada Gubernur Provinsi Jawa Timur melalui Dana Tak Terduga. 10. Dalam hal usulan dana sebagaimana butir 9 disetujui Gubernur, maka segera dilakukan ikatan Kontrak antara PPK Tanggap Darurat dengan penyedia jasa sebagaimana butir 8 di atas, yang proses pengadaannya dilakukan dengan cara penunjukan langsung. Contoh Format Surat Perjanjian / Kontrak sebagaimana lampiran 7. 11. Kepala Balai Pemeliharaan Jalan berkewajiban membantu melakukan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan penanganan bencana/kejadian alam di lapangan agar jalan/jembatan dapat segera berfungsi seperti semula. 12. Pembayaran kepada Penyedia Jasa dilakukan setelah pelaksanaan penanganan bencana/kejadian alam selesai 100%, serta telah dilakukan serah terima pekerjaan pertama (PHO).

Penanganan Bencana Alam DPU. Bina Marga Prov. Jatim ........

II - 2

Buku Panduan Tahun 2008

13. Dalam hal Gubernur tidak menyetujui sebagai penanganan darurat bencana / kejadian alam, maka penanganan tersebut diusulkan melalui program reguler pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Mekanisme penanganan bencana / kejadian alam dengan menggunakan Dana Tak Terduga dari APBD sebagaimana pada diagram 1.

B. JALAN NASIONAL 1. Apabila terjadi bencana / kejadian alam, Kepala Balai Pemeliharaan Jalan setempat segera menyampaikan laporan bencana / kejadian alam tersebut dalam bentuk Format BA-16 / Format BA-17 dengan dilampiri foto kejadian kepada : a. Gubernur Jawa Timur melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur b. Satlak (Bupati/Walikota selaku ketua Satlak) 2. Kepala Balai Pemeliharaan Jalan berkewajiban membantu penanggung jawab ruas jalan (Kasatker/PPK) untuk berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota antara lain dalam penerbitan surat pernyataan Bupati/Walikota dan penanganan darurat. 3. Maksimum 7 hari setelah bencan/kejadian alam, Tim Teknis penanggulangan bencana alam Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur segera melakukan koordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah V. Mekanisme penanganan bencana / kejadian alam dengan menggunakan Dana Tak Terduga dari APBN sebagaimana pada diagram 2.

C. JALAN LAIN Untuk bencana / kejadian alam di ruas jalan selain jalan nasional dan jalan provinsi, penanganannnya hanya dilakukan apabila dana penanganan dialokasikan di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur.

Penanganan Bencana Alam DPU. Bina Marga Prov. Jatim ........

II - 3

Buku Panduan Tahun 2008

Diagram 1, 2 di file : diagram 1-2 prosedur benc alam.xls

Penanganan Bencana Alam DPU. Bina Marga Prov. Jatim ........

II - 4

Buku Panduan Tahun 2008

BA B I I I . KRITERIA PENANGANAN BENCANA / KEJADIAN ALAM DI BIDANG JALAN DAN JEMBATAN1. Secara umum dilakukan dengan penanganan darurat. 2. Dalam hal penanganan darurat tidak memungkinkan untuk mengembalikan fungsi jalan sebagaimana mestinya guna kelancaran lalu lintas seperti kondisi semula, maka dapat dilakukan penanganan dengan konstruksi permanen. Penanganan konstruksi permanen dilakukan apabila : a. Jalan : - Lalu lintas padat. - Tidak ada jalan alternatif / pemindahan sementara. - Secara teknis tidak mungkin membuat konstruksi darurat. - Lalu lintas yang lewat tidak dapat dibatasi baik beban maupun jumlahnya. - Apabila dibiarkan terlalu lama, maka akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi masyarakat pengguna jalan. b. Jembatan : - Lalu lintas padat. - Bentang panjang dan konstruksi kompleks, apabila dibuat jembatan darurat membutuhkan dana yang sangat besar. - Apabila dibiarkan terlalu lama, maka akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi masyarakat pengguna jalan.

Penanganan Bencana Alam DPU. Bina Marga Prov. Jatim ........

III - 1

DIAGRAM 1. PROSEDUR PENANGANAN DARURAT BENCANA ALAM JALAN DAN JEMBABPJ / KPA DPU BINA MARGA JATIM/TEAM TANGGAP DARURAT GUBERNUR JAWA TIMUR

BENCANA ALAM

1. Laporan Kejadian BA segera dilaksanakan oleh BPJ 2. Form 16/Form 17, berikut kelengkapannya 3. Penanganan darurat sementara (Penanggung jawab ruas jalan) 4. BPJ melakukan koordinasi dengan pihak pihak terkait ( KPA, Pemkab, dll ) 5. Surat pernyataan Bupati / Walikota

Surat kepada Gubernur untuk persetujuan kriteria penanganan Bencana Alam guna penerbitan SPMK, dilampiri dengan : - Form 16 / Form 17 (Isian lengkap) - Foto kondisi awal bencana Persetujuan Gubernur terhadap penerbitan SPMK tindakan darurat

YA Penerbitan SPMK KPA Rehab./Pemel Jalan dan Jembatan Dalam Kondisi Tanggap Darurat

Design Penanganan Darurat dilakukan oleh Tim Teknis berdasarkan survey lapangan dan rekomendasi Subdin Perencanaan Teknis

TIDAK

Diusulkan melalui program Reguler dan dikoordinasikan dengan Subdin Penyusunan Program

BATAN PROVINSI DI WILAYAH JAWA TIMURDPU BINA MARGA JATIM / KPA TANGGAP DARURAT

Kontrak disusun secara simultan (Final Design & Alokasi Dana Bencana Alam) dengan metode Penunjukan Langsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku

PHO& FHO Khusus Gunturan : PHO & FHO bersamaan tanpa ada masa pemeliharaan

Surat KPA untuk Permintaan Pembayaran dilampiri : - Progres fisik dan kelengkapannya

PHO Masa pemeliharaan dari PHO

FHOProses Pembayaran pada BendaharaRealisasi Pembayaran pada Pihak ke III