UU 21 tahun 2001

31
UU 21 tahun 2001 Novalia H. Bleskadit 14/371331/PEK/19327

Transcript of UU 21 tahun 2001

Page 1: UU 21 tahun 2001

UU 21 tahun 2001Novalia H. Bleskadit14/371331/PEK/19327

Page 2: UU 21 tahun 2001

Dasar Hukum

• Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal18B, Pasal 20 ayat (1) dan ayat (5), Pasal 21 ayat (1), Pasal 26, dan Pasal28;

• Undang-undang Nomor 1/Pnps/1962 tentang Pembentukan PropinsiIrian Barat;

• Undang-undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan PropinsiOtonom Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi IrianBarat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Nomor 2907);

Page 3: UU 21 tahun 2001

• Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999

Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

• Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3848);

Page 4: UU 21 tahun 2001

Sekilas tentang Papua

• Papua merupakan pulau paling timur Indonesia,

yang terdiri dari 2 Provinsi yakni Provinsi Papua dan

Papua Barat.

•Awalnya Papua lebih dikenal dengan panggilan

Irian Barat sejak tahun 1969 – 1973, kemudian

diganti menjadi irian jaya oleh Soeharto. Tahun

2002 nama Papua resmi digunakan sesuai UU No.

21/2001 Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.

• Luas wilayah Papua 808. 105 km2 sedangkan Luas

area Prov. Papua 309.934 km2 dan Prov. Papua

Barat 115.363 km2

Sumber; BPS Prov. Papua dan Papua Barat

Page 5: UU 21 tahun 2001

• Jumlah Penduduk di Provinsi Papua

tahun 2013 adalah 3.032.448 jiwa

yang terdiri dari laki – laki 1.603.158

dan perempuan 1. 429. 330

sedangkan Papua Barat sebanyak

828. 293 jiwa dengan kategori laki –

laki 436. 903 dan 391. 390 jiwa.

• Kelompok Suku Asli di Papua ada

255 suku, dengan bahasa daerah

sebanyak 268 bahasa

• Bahasa yang digunakan Bahasa

Indonesia.

• Jenis pekerjaan di Papua; PNS 60%,

wiraswasta 8%, petani 12%, nelayan

10%.

Page 6: UU 21 tahun 2001

Papua dan UU Otsus

Pemberian Otsus didukung oleh masyarakat dan elit Papua,

Khususnya untuk merespon kemiskinan di Papua. Gubernur Papua saat

itu, Bpk J.P Solossa, melaporkan bahwa 75% warga Papua masih hidup

dibawah garis kemiskinan akibat keterbatasan sarana dan prasarana

transportasi. Keterbatasan ini menghambat program pembangunan

pemerintah sehingga Gubernur mendorong dan menyatakan optimis

atas pemberlakuan UU No. 21/2001 ini. Diharapkan Dengan Otsus,

Papua dapat mengatasi persoalan ketertinggalan dan kemiskinan.

Page 7: UU 21 tahun 2001

• Hal yang mendasari diterbitkannya UU N. 21 tahun 2001 ini jg,

yaitu karena berkenan dengan cita – cita dan tujuan NKRI

yang tertuang dalam konstitusi UUD 1945, yaitu membangun

masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Page 8: UU 21 tahun 2001

Pemberian Otsus bagi Provinsi Papua bertujuan untuk:

• Mewujudkan keadilan,

• Penegakan supermasi hukum,

• Penghormatan terhadap HAM,

• Percepatan Pembagunan ekonomi,

• Peningkatan Kesejahteraan, dan

• Kemajuan masyarakat Papua

Rangka Kesetaraan

dan Keseimbangan dengan Prov.

lain

Page 9: UU 21 tahun 2001

• Undang – undang ini menempatkan orang asli Papua dan

penduduk Papua pada umumnya sebagai subjek utama

pembangunan.

• Keberadaan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Kabupaten/Kota, serta perangkat dibawahnya, semua

diarahkan untuk memberikan pelayanan terbaik dan

pemberdayaan rakyat.

Page 10: UU 21 tahun 2001

Hal – hal mendasar dari UU ini adl:

1) Pengaturan kewenangan antara Pemerintah dengan Pemerintah Prov. Papua serta

penerapan kewenangan tsb di Provinsi Papua yang dilakukan dengan kekhususan.

2) Pengakuan dan penghormatan hak – hak dasar orang asli Papua serta

pemberdayaannya secara strategis dan mendasar, dan

3) Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik yang berciri:

Partisipasi rakyat sebesar – besarnya dalam perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan serta pelaksanaan

pembangunan melalui keikutsertaan para wakil adat, agama, dan kaum

perempuan;

Page 11: UU 21 tahun 2001

Pelaksanaan pembangunan yang diarahkan sebesar – besarnya untuk

memenuhi kebutuhan dasar penduduk Provinsi Papua pada umumnya

dengan berpegang teguh pada prinsip – prinsip pelestarian lingkungan,

pembangunan berkelanjjutan, berkeadilan dan bermafaat langsung bagi

masyarakat; dan

Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang

transparan dan bertanggungjawab kepada masyarakat.

4) Pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab yang tegas dan jelas antara

badan legislatif, eksekutif dan yudikatif serta Majelis Rakyat Papua sebagai

representasi kultural penduduk asi Papua yang diberikan kewenangan tertentu.

Page 12: UU 21 tahun 2001

PembahasanUU 21/2001

Undang – undang ini terbagi

dalam ;

•24 Bab dan 79 Pasal,

• Hal mengenai Keuangan

terdapat dalam Bab IX pasal

33 – 37

Page 13: UU 21 tahun 2001

Bab I Ketentuan UmumPasal 1

Otonomi Khusus adalah kewenangan khusus yang diakui dan diberikan kepadaProvinsi Papua untuk mengatur dang mengurus kepentingan masyarakatsetempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dan hak – hak dasarmasyarakat Papua

Majelis Rakyat Papua ( MRP ) adalah representasi kultural orang

asli Papua, yang memiliki wewenang tertentu dalam rangka

perlindungan hak-hak orang asli Papua dengan berlandaskan pada

penghormatan terhadap adat & budaya, pemberdayaan perempuan,

dan pemantapan kerukunan hidup beragama

Page 14: UU 21 tahun 2001

Adat adalah kebiasaan yang diakui, dipatuhi dandilembagakan, serta dipertahankan oleh masyarakat adatsetempat secara turun-temurun;

Masyarakat Adat adalah warga masyarakat asli Papua yang hidup dalamwilayah dan terikat serta tunduk kepada adat tertentu dengan rasasolidaritas yang tinggi di antara para anggotanya;

Masyarakat Hukum Adat adalah warga masyarakat asli Papua yang sejakkelahirannya hidup dalam wilayah tertentu dan terikat serta tunduk kepada hukumadat tertentu dengan rasa solidaritas yang tinggi di antara para anggotanya;

Page 15: UU 21 tahun 2001

Hukum Adat adalah aturan atau norma tidak tertulis yang hidupdalam masyarakat hukum adat, mengatur, mengikat dandipertahankan, serta mempunyai sanksi;

Hak Ulayat adalah hak persekutuan yang dipunyai oleh masyarakathukum adat tertentu atas suatu wilayah tertentu yang merupakanlingkungan hidup para warganya, yang meliputi hak untuk memanfaatkantanah, hutan, dan air serta isinya

Orang Asli Papua adalah orang yang berasal dari rumpun ras Melanesiayang terdiri dari suku-suku asli di Provinsi Papua dan/atau orang yangditerima dan diakui sebagai orang asli Papua oleh masyarakat adatPapua;

Page 16: UU 21 tahun 2001

Bab II Lambang – lambangPasal 2

1) Provinsi Papua bagian dari NKRImenggunakan Sang Merah Putih sebagaiberndera negara dan lagu kebangsaanIndonesia Raya.

2) Provinsi Papua dapat memiliki lambangdaerah sebagai panji kebesaran dan simbolkultural bagi kemegahan jati diri orang Papuadalam bentuk bendera daerah dan lagudaerah yang tidak diposisikan sebagai simbolkedaulatan.

3) Ketentuan tentang lambang daerahsebagaimana dimaksud pada ayat (2) diaturlebih lanjut dengan Perdasus

Page 17: UU 21 tahun 2001

Bab III Pembagian DaerahPasal 3

(1) Provinsi Papua terdiri atas Daerah Kabupaten dan Daerah Kota yangmasing – masing sebagai Daerah Otonom.

(2) Pembentukan, pemekaran, penghapusan, dan/atau penggabunganKabupaten/Kota, ditetapkan dengan undang-undang atas usulProvinsi Papua.

(3) Pembentukan, pemekaran, penghapusan, dan/atau penggabunganDistrik atau Kampung atau yang disebut dengan nama lain, ditetapkandengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

(4) Di dalam Provinsi Papua dapat ditetapkan kawasan untuk kepentingankhusus yang diatur dalam peraturan perundang-undangan atas usulProvinsi.

Page 18: UU 21 tahun 2001

Bab IV Kewenangan DaerahPasal 4

1) Kewenangan Provinsi Papuamencakup kewenangan dalamseluruh bidang pemerintahankecuali kewenangan bidangpolitik luar negeri, pertahanankeamanan, moneter dan fiskal,agama, peradilan sertakewenangan tertentu dibidanglain.

• Pasal 4 ayat 3; Perdasus mengenaikewenangan-kewenangan khususProvinsi Papua dalam rangkapelaksanaan Otonomi Khusus.

• Pasal 4 ayat 4 dan 5; Perdasusmengenai kewenangan.

• khusus Kabupaten dan Kota diProvinsi Papua dalam rangkapelaksanaan Otonomi Khusus

• Pasal 4 ayat 9 Perdasus mengenaitatacara pemberian pertimbanganGubernur mengenai perjanjianinternasional yang dibuat olehPemerintah yang hanya terkaitdengan kepentingan Provinsi Papua

Page 19: UU 21 tahun 2001

Bab V Bentuk dan Susunan Pemerintahan

• Pasal 5 Bagian Kesatu Umum.

• Bagian Kedua Badan Legislatif Pasal 6 – Pasal 10

• Bagian Ketiga Badan Eksekutif Pasal 11 – Pasal 18

• Bagian Keempat Majelis Rakyat Papua (MRP) Pasal 19 – Pasal 25

Page 20: UU 21 tahun 2001

Bab VI Perangkat dan Kepegawaian

Pasal 26

• Perangkat Provinsi Papua terdiri atas

Sekretariat Provinsi, Dinas Provinsi dan

lembaga teknis lainnya, yang dibentuk

sesuai dengan kebutuhan Provinsi.

• Perangkat MRP dan DPRP dibentuk

sesuai dengan kebutuhan.

Diatur dengan Perdasi sesuai Peraturan

perundang - undangan

Begitupun Pasal 27, sama

Page 21: UU 21 tahun 2001

Bab VII Partai PolitikPasal 28

Penjelasannya:

Papua tidak memiliki Partai

Lokal seperti di Aceh; Partai

Aceh. Sehingga untuk

merekrut perlu diprioritaskan

masyarakat asli papua dengan

memperhatikan kesetaraan

gender juga.

Page 22: UU 21 tahun 2001

Bab VIII Peraturan Daerah Khusus, Peraturan Daerah Provinsi, dan Keputusan GubernurPasal 29 - 32

Perdasus

Perdasi

DPRP

Gubernur

Pelaksanaannya ditetapkan

keputusan Gubernur

Page 23: UU 21 tahun 2001

Perdasus Dan Perdasi yang telah dikeluarkan:

• Perdasus No. 21 thun 2008 tentang pengelolaan hutan berkelanjutan di provinsi papuadan PP terkait.

• Perdasi No. 7 tahun 2010 tentang pelayanan kesehatan.

• Perdasi No. 2 tahun 2013 tentang penyekenggaraan Pendidikan

• Perdasus No. 3 tahun 2013 tentang Pelayanan Pendidikan Bagi komunitas adatterpencil.

• Perdasus No. 23 tahun 2013 tentang Hak ulayat Masyarakat Hukum Adat dan hakperorangan warga masyarakat hukum adat atas tanah.

• Perdasus No. 25 tahun 2013 tentang Pembagian Penerimaan Dan PengelolaanKeuangandana Otonomi Khusus

Page 24: UU 21 tahun 2001

Bab IX Keuangan

Pasal 33

(1) Penyelenggaraan tugas Pemerintah Provinsi, DPRP danMRP dibiayai atas beban APBD

(2) Penyelenggaraan tugas pemerintah di Provinsi Papuadibiayai atas beban APBN

Page 25: UU 21 tahun 2001

Pasal 34

Sumber Penerimaan Provinsi, Kab/kota meliputi:

a. Pendapatan asli Prov, kab/kota

b. Dana perimbangan

c. Penerimaan Provinsi dalam rangka Otonomi Khusus;

d. Pinjaman Daerah; dan

e. Lain – lain penerimaan sah.

Sumber pendapatan asli Prov Papua, kab/kota yakni;

a) Pajak Daerah

b) Retribusi Daerah;

c) Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan; dan

d) Lain –lain pendapatan yang sah

Page 26: UU 21 tahun 2001

Dana Perimbangan bagian Prov Papua, Kab/Kota dalam rangka Otsus sbb;

a) Bagi Hasil Pajak: PBB sebesar 90% Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan sebesar 80% Pajak Penghasilan Orang Pribadi 20%

b) Bagi hasil sumber daya alam:• Kehutanan sebesar 80%• Perikanan sebesar 80%• Pertambangan umum sebesar 80%• Pertambangan minyak bumi sebesar 70%• Pertambangan gas alam sebesar 70%

Page 27: UU 21 tahun 2001

c) DAU yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang –

undangan;

DAK yang ditetapkan sesuai peraturan perundang – undangan dengan

memberikan prioritas kepada Provinsi Papua;

Penerimaan Khusus dalam rangka pelaksanaan Otsus yang besarnya

setara dengan 2% dari plafon DAU Nasional, terutama ditujukan untuk

pembiayaan pendidikan dan kesehatan; dan

Dana tambahan dalam rangka pelaksanaan Otsus yang besarnya

ditetapkan antara Pemerintah dengan DPR berdasarkan usulan provinsi

pada setiap tahun anggaran, terutama ditujukan untuk pembiayan

pembangunan infrastruktur.

Penerimaan Otsus berlaku selama 25 tahun;

Page 28: UU 21 tahun 2001

Pasal 35

Page 29: UU 21 tahun 2001

Pasal 36

1) Perubahan dan perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Provinsi

Papua ditetapkan Perdasi.

2) Sekurang – kurangnya 30% penerimaan dana bagi hasil SDA untuk

pertambangan minyak bumi dan gas alam dialokasikan untuk biaya

pendidikan, dan sekurang – kurangnya 15% untuk kesehatan dan perbaikan

gizi.

3) Tata cara penyusunan dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Provinsi, Perubahan dan Perhitungannya serta pertnggungjawaban dan

pengawasannya diatur dengan Perdasi.

Page 30: UU 21 tahun 2001

Pasal 37

• Data dan informasi mengenai

penerimaan pajak & penerimaan

negara bukan pajak yang berasal

dari Provinsi Papua disampaikan

kepada Pemerintah Provinsi dan

DPRP setiap tahun anggaran.

Page 31: UU 21 tahun 2001

Terimakasih