utilitas mwthanol.docx
-
Upload
nita-apriliyani -
Category
Documents
-
view
43 -
download
5
Transcript of utilitas mwthanol.docx
BAB VII
SISTEM UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
7.1 Unit (Water Treatment)
Water treatment adalah unit untuk memproduksi demin water untuk menghasilkan HP-
steam dan MP-steam. Bagian dari unit ini antara lain:
a) Filter Process Condensate
b) Filter Turbine Condensate
c) Unit Cation Exchanger dengan degasser
d) Pre-Treated Water Tank
e) Mixed Bed Filter
f) Demineralized Water Tank
Unit ini menyediakan boiler feed water (BFW) dari turbin dan kondensat proses yang
berasal dari Unit Steam and Condensate System. Kondensat proses pertama-tama
melewati cricket filter, dimurnikan dari ammonium bikarbonat dan besi dalam cation
exchanger, dan di-stripped dengan udara di degasser untuk melepaskan karbondioksida
dan selanjutnya dialirkan ke tangki pretreated water.
Pada rancangannya kondensat turbin dialirkan melewati catridge filter dan dialirkan ke
tangki pretreated water, tetapi dengan modifikasi kondensat turbin dari unit Main
Power Generator dan unit Air Separation Unit and Inert Gas System langsung masuk
ke demineralized water tank, dan kondensat turbin dari unit Methanol Synthesis
langsung masuk ke BFW Drum. Air desalinasi langsung dialirkan ke tangki
pretreated water. Ketiga aliran selanjutnya diolah di mixed bed filter dan dikirim ke
tangki demineralized water. Kapasitas tangki dari pretreated water masing-masing
1000 m3.
7.2 Unit Desalination Plant
Unit ini berfungsi untuk memproduksi air desalinasi (air tawar) dari air laut yang
digunakan untuk kebutuhan make-up kehilangan air dan diseluruh pabrik methanol
termasuk air untuk steam proses. Unit ini didesain dengan kapasitas bersih 58 ton/jam
(kapasitas kotor 98 tph).
Air laut ini diumpankan ke heat rejection condenser sebagai pendingin panas yang
diberikan boiler ke evaporator. Dari condenser ini air laut mengalir ke bagian atas
masing-masing effect dan disemprotkan ke bagian luar permukaan tube dan sisanya
dikembalikan ke laut. Evaporator ini terdiri atas 4 effect yang beroperasi pada kondisi
vakum dan menggunakan LP-steam sebagai pemanasnya. Kondisi vakum dipilih agar
konsumsi energi menjadi lebih sedikit karena temperatur didih akan lebih rendah pada
tekanan yang lebih rendah pula. Berikut ini skema dari unit desalinasi:
Gambar 7.3 Skema Unit Desalinasi
LP-steam pemanas dari steam ejector masuk ke effect yang pertama, terkondensasi
sebagai kondensat dan mentransfer panas ke air laut. Air laut akan menguap pada effect
yang pertama. Air yang menguap mengalir ke effect yang kedua, sedangkan sisa yang
tidak menguap berupa air garam (brine). Uap air dari effect pertama ini terkondensasi
dalam heating tube untuk memanaskan air laut pada effect kedua. Panas yang dilepas
akan menguapkan umpan air laut di bagian luar tube. Steam condensate dari effect yang
1 3 42
Ejektor
air laut
LP-steam
brine
air terdesalinasi
uap airuap air uap air uap air
LP-steam
pertama akan dialirkan menuju effect selanjutnya untuk diambil panasnya. Cara yang
sama dilakukan dalam proses penguapan dan pengondensasian yang akan berulang
sampai pada effect yang keempat. Uap air yang tersisa akan ditarik oleh ejector dan
dicampur dengan steam. Pada saat meninggalkan ejector, campuran uap dan steam akan
mengalir ke effect yang pertama sebagai steam pemanas air laut umpan.
Brine pada effect yang keempat akan diflushing di dalam kondensor dan uap yang
dihasilkan dikondensasikan di bagian luar tube untuk diproses lebih lanjut. Sisa brine
dalam kondensor dibuang dengan pompa blowdown brine. Tekanan pada effect dijaga
rendah dengan mengeluarkan udara dan gas-gas yang tidak terkondensasi ke atmosfer
dengan menggunakan vent-ejector. Untuk mencegah terjadinya scale (kerak) maka air
umpan ditambahkan dengan chemical anti scale.
7.3 Unit Sweet Cooling Water System
Sweet Cooling Water digunakan untuk mendinginkan oils di unit compressor dan turbin,
pendingin kontak langsung di ASU (Air Separation Unit), pendingin sampel-sampel, dan
lain-lain. Sistem sweet cooling water system memakai sistem sirkulasi tertutup. Make-up
unit ini berupa air demin yang berasal dari unit Water Treatment. Ke dalam sistem
diberikan penambahan chemicals, yaitu penghambat korosi dan anti fouling
(BIOCIDES). Sweet cooling water yang telah dipakai didinginkan kembali oleh air laut
dengan menggunakan Plate Heat Exchanger.
Elevated buffer tank (065-F05) digunakan untuk menstabilkan tekanan loop sweet
cooling system dan untuk mengganti make-up volume yang hilang karena temperatur
yang berubah-ubah di dalam sistem dengan venting ke atmosfer. Kehilangan air dalam
sistem harus diimbangi dengan penambahan air demin dalam buffer tank. Pengisian
pertama tangki juga menggunakan air demin.
7.4 Unit Seawater Intake and Cooling System
Unit ini bertujuan untuk menyediakan pendingin berupa air laut. Sistem pendinginan
dalam pabrik terutama berdasarkan pada sistem air laut. Empat pompa air laut disusun
dalam struktur intake dengan kapasitas masing-masing 8300 m3/jam untuk
mendistribusikan air laut melalui pipa dengan lining beton ke pemakai.
Struktur seawater intake berada pada kedalamn enam meter dibawah rata-rata level air
laut (MSL). Material-material yang besar disaring dengan trash rack. Setelah
pembersihan awal ini, air laut mengalir melalui tiga pipa beton ke dalam basin seawater
intake. Pembersihan akhir dilakukan dengan menggunakan travelling screen ukuran
mesh dua mm.
Air laut yang mengalir secara permanen diinjeksikan dengan larutan sodium hipoklorit
yang diproduksi dengan mengelektrolisis air laut. Selama pabrik beroperasi normal, tiga
pompa air laut akan beroperasi dan hanya satu pompa yang digunakan selam pabrik
start-up. Air yang telah diolah (treatment) kemudian dialirkan dengan pompa ke sea
water supply header.
7.5 Unit Main Power Generato)
Pada kondisi operasi normal tenaga listrik pabrik metanol diperoleh dari generator
sinkron tiga fasa yang dilengkapi dengan brushless static excitation dan damper winding
untuk beban tidak setimbang. Generator digerakkan oleh steam turbin tipe
multistage/condensing. Pada operasi normal untuk membangkitkan tenaga sekitar 4,5
MW dibutuhkan sekitar 25 ton/jam LP-steam sebagai make-up balance MP-superheated
steam. Power generator ini dirancang dengan kapasitas maksimum 7,0 MW, tegangan
dan frekuensi 6,6 KV / 50 Hz.
7.6 Unit Emergency Power Generator
Emergency Power Generator terdiri atas dua syncrone generator yang digerakkan oleh
motor diesel yang dilengkapi dengan panel instrumen, pompa injeksi, pompa bahan
bakar, dan electric starting.
Jika normal supply berasal dari unit Main Power Generator trip, maka load sheding akan
bekerja mengurangi pemakaian power, dan kedua emergency generator akan menyuplai
power yang berguna untuk pengamanan pabrik. Alat ini didesain langsung bekerja
apabila power generator dari unit Main Power Generator bermasalah.
7.7 Unit Instrument Plant Air System
Sistem ini berfungsi menyediakan udara instrument dan utilitas pabrik pada operasi
normal. Aliran diambil dari downstream Air Purification Adsorber Molecular Sieve di
Unit 1300. Selama start-up dan dalam kasus darurat, unit ini dibantu oleh satu paket unit
alat bantu suplai udara (Auxiliary Air Supply). Bagian utama dari unit tambahan ini
terdiri atas kompresor reciprocating dua tahap yang digerakkan oleh motor elektrik,
pemanas awal dan akhir, pemisah kondensat, sistem pendingin ulang (backcooling)
dengan pompa sirkulasi dan udara pendingin, adsorption dryer, dan vessel udara
bertekanan. Unit Auxiliary Air Supply ini langsung bekerja jika udara dari unit 1300
turun drastis.
7.8 Unit Flare System
Unit ini terdiri atas elevated self-supporting stack flare dan susunan pipa yang
menghubungkan antara flare dan unit-unit proses. Sistem flare ini bertujuan untuk
membuang sejumlah besar gas-gas yang mudah terbakar dengan aman, khususnya gas
yang akan dikeluarkan dengan cepat dari beberapa unit area pabrik metanol, sperti CH4
dan H2 apabila terjadi kegagalan pada saat start up. Flare ini hanya diizinkan untuk
membakar gas-gas yang tidak membahayakan untuk dikeluarkan. Selama start up pabrik
dan emergency shut down, apabila safety valve terbuka, maka aliran-aliran gas akan
lewat menuju flare dan dibakar.
Pengoperasian pilot burner dilakukan secara kontinu, yaitu dengan menginjeksikan gas
alam yang digunakan untuk menyalakan flare. Nitrogen (N2) digunakan untuk seal gas
dan untuk dioda seal dari flare. Kondensat digunakan dalam knock out drum yang
berada di upstream stack flare. Total tinggi flare termasuk burner adalah 55 meter
dengan bagian utama terdiri atas flare (burner tip, pilot burner, dioda seal, stack, dan
panel kontrol), knock out drum dan flare header.
7.9 Unit Tank Farm and Loading System
Unit ini terdiri atas dua tangki penyimpanan metanol, tiga loading pump, dua loading
arm, rangkaian sistem perpipaan, dan alat pendukungnya. Tangki dan pompa
ditempatkan di kawasan pabrik dan loading arm diletakkan di pelabuhan. Tangki
penyimpanan metanol menerima metanol murni secara intermiten dari Unit 400 sehingga
Unit ini dioperasikan secara tertutup dengan Unit 400. Tangki unit ini memiliki kapasitas
dan luas area yang sangat besar, yaitu masing-masing 38.000 m3. Hal ini untuk
mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan pecahnya tangki, maka sekitar 60% dari
produk yang terbuang dapat dikumpulkan.
Pengisian tangki metanol tergantung dari hasil analisis kemurnian metanol yang dikirim
ke intermediate methanol tank atau salah satu dari dua storage methanol tank. Pengisian
menggunakan satu atau dua dari tiga loading methanol pump. Untuk menghindari low
suction pump maka loading pump akan mati secara otomatis pada level yang rendah.
Alarm level high akan menunjukkan ketinggian tangki yang sudah dalam keadaan
maksimum. Pada masing-masing tangki dipasang dengan emergency shut-off valve untuk
keselamatan. Valve-valve ini akan diletakkan langsung ke nozzle outlet dan dijaga tetap
terbuka oleh tekanan udara instrumen. Apabila tekanan turun, spring valve akan
menutup. Silinder valve dihubungkan ke suplai udara instrumen melalui selang pipa
plastik dan apabila terjadi kebakaran, selang pipa plastik akan terbakar sehingga valve-
valve tersebut akan menutup secara otomatis.
7.10 Unit (Jetty)
Jetty merupakan satu area tempat kapal pengangkut metanol akan berhenti selama
pemuatan (loading) metanol dilakukan. Unit ini dirancang sedemikian rupa untuk
menjamin keamanan pengoperasian bebas dari masalah-masalah.
Marine arm merupakan suatu peralatan konvensional dengan desain simetrik. Seluruh
arm berkontruksi baja dan sepenuhnya akan mengimbangi bila kondisi kosong. Apabila
arm tidak terhubung dengan kapal, arm diputar dan dikunci pada posisi parkir. Arm
dapat diarahkan dalam beberapa arah dengan menggunakan pendant. Ketika
dihubungkan ke kapal, selector switch harus diputar ke free wheel dan kemudian arm
bebas mengikuti gerakan kapal. Free wheel control valve merupakan suatu block valve
untuk menghubungkan power control dengan unit hydraulic cylinder ke arm yang
beroperasi. Tekanan relief valve dalam F/C valve akan melindungi loading arm terhadap
bahaya selama operasi.
Marine arm didesain untuk pengoperasian pada kecepatan angin sebagai berikut:
posisi parkir 42 m/s
operasi 22 m/s
posisi kerja 13 m/s
Apabila kecepatan angin melebihi desain di atas, loading arm harus dihentikan dan
hubungan antara arm dengan kapal harus diputuskan. Marine arm hanya akan
dihubungkan ke permukaan flange kapal secara vertikal di jetty. Flange kapal dengan
ukuran yang berbeda-beda memerlukan adaptor dan flange kapal dengan berbagai arah
permukaan harus dipasang sesuai dengan sudut adaptor. Apabila marine arm akan
disambungkan ke kapal, marine arm ini harus diyakinkan berada dalam keadaan kosong
dengan membuka drain connection. Kapasitas pengisian dari loading arm ini sebesar
1000 m3/ jam.
7.11 Unit (Air Separation Unit and Inert Gas System)
Unit ini berfungsi untuk memproduksi oksigen dengan kemurnian sangat tinggi untuk
digunakan pada Unit Reforming. Selain oksigen dihasilkan pula gas nitrogen yang
digunakan untuk purging, blanketing, dan sebagai instrument air, serta plant air.
Unit ASU didesain dengan kapasitas produksi sebagai berikut :
a) Gas Oksigen = 23400 Nm3/jam
b) Gas nitrogen = 4500 Nm3/jam
c) Nitrogen cair = 244 Nm3/jam
d) Instrument air dan plant air = 1210 Nm3/jam
Udara atmosfer yang masuk ditekan sampai 5,8 barg dengan menggunakan Air
Compressor . Steam turbin sebagai penggerak kompresor udara adalah tipe condensing
yang menggunakan steam HP (kapasitas 43 ton/jam). Udara outlet dari tahap terakhir
kompresor didinginkan pada chilling tower secara kontak langsung. Menara ini terdiri
atas dua bagian pendinginan. Bagian bawahnya menggunakan air yang datang dari air
sirkulasi dengan temperatur sekitar 35C, sedangkan bagian atasnya menggunakan air
yang datang dari tower nitrogen yang didinginkan dengan waste nitrogen yang keluar
dari line heat exchanger pada cold box dengan temperatur sekitar 7C. Chilling tower ini
dilengkapi dengan demister pada bagian atasnya untuk menghilangkan tetesan airnya.
Keluaran dari chilling tower ini dialirkan ke dryer yang terdiri atas dua vessel yang
dilengkapi dengan alumina dan molecular sieve untuk menghilangkan CO2, dan
hidrokarbon. Kedua vessel digunakan secara bergantian.
Keluaran dari vessel tersebut aliran dibagi menjadi dua, udara langsung masuk ke dalam
cold box atau main heat exchanger (130-E02/E03) dan udara masuk ke dalam turbin
expander atau booster. Pada aliran yang menuju turbin expander, awalnya udara
dikompresikan terlebih dahulu dengan kompresor (130-C03) kemudian didinginkan
sebanyak dua kali baru kemudian diekspansikan sehingga temperatur udara menurun
secara drastis.
Setelah mengalami pertukaran panas dalam main heat exchanger, aliran utama
diperkirakan pada titik embunnya, selanjutnya akan masuk melalui bagian bawah menara
distilasi (130-D01) dimana pemisahan pertama mulai dilakukan. Aliran gas yang
mengalir keatas diperkaya dengan kadar N2 yang kontak dengan aliran liquid yang turun.
Refluk dihasilkan dari aliran N2 yang terkondensasi pada titik didih O2 didalam main heat
exchanger (130-E05) pada bagian atas menara.
Produk yang akan dihasilkan dari distilasi udara ini adalah :
Oksigen
Gas nitrogen
Waste nitrogen
Nitrogen cair
Udara kering
Drain evaporator
7.12 Unit 1400 (Auxiliary Boiler)
Unit steam boiler dirancang tipe water tube dengan bahan bakar gas alam untuk
menghasilkan HP-steam superheated. Unit ini terdiri atas steam boiler, peralatan firing
udara pembakaran, dan sistem flue gas dengan konstruksi baja. Selama pabrik metanol
start up, boiler dapat memproduksi HP superheated steam dengan kapasitas 80 ton/jam.
Selama pabrik beroperasi normal, boiler beroperasi dengan partial load dengan
pemakaian steam yang utama hanya untuk power generator. BFW disupply dengan
menggunakan pompa BFW (015-G05A) yang digerakkan oleh steam turbin (pompa 015-
G05 S yang digerakkan secara elektrik pada posisi stand by), dipanaskan terlebih dahulu
dengan menggunakan economizer dan dialirkan menuju steam drum. Sisa panas
pembakaran dimanfaatkan oleh HP steam 115 bar dan dinaikan temperaturnya menjadi
5100C.
Produk HP steam di-vent ke udara melalui silencer 140-H01 (selama start-up) untuk
menjaga agar tekanannya tetap konstan. Boiler dirancang untuk menjaga tekanan HP-
steam konstan apabila pemakaian steam bervariasi, dengan cara menambah atau
mengurangi pembakaran.
Gas alam dari sistem line fuel gas (2 barg) dibakar dan selanjutnya menyediakan panas
yang dibutuhkan. Udara pembakaran disediakan oleh blower 140-C01 ke burner. Selama
start-up blower di-start dengan menggunakan motor elektrik (140-C01M) dan selama
operasi, blower digerakkan oleh steam turbin (140-T01) (motor elektrik distop).
Selanjutnya auxiliary boiler dapat dioperasikan tanpa energi listrik pada saat pabrik
power failure.