Usulan Ptk Bu Harti

31
USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA RANGKA MANUSIA SD NEGERI 03 JATEN OLEH : NAMA : HARTI, S.Pd NIP : 19650615 199102 2 004 SEKOLAH : SD NEGERI 03 JATEN

Transcript of Usulan Ptk Bu Harti

USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA RANGKA MANUSIASD NEGERI 03 JATEN

OLEH :NAMA: HARTI, S.Pd

NIP

: 19650615 199102 2 004SEKOLAH: SD NEGERI 03 JATEN

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYARDINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAHSD NEGERI 03 JATEN

SEPTEMBER, 2012

PENGESAHAN

USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(CLASSROOM ACTION RESEARCH)

1. Judul Penelitian

: Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPAMelalui Pemanfaatan Alat Peraga Rangka Manusia SD Negeri 03 Jaten2. a. Mata Pelajaran

: Ilmu Pengetahuan Alamb. Bidang Kajian

: Fungsi Rangka Manusia3. Identitas Peneliti: a. Nama Lengkap

: Harti, S.Pdb. Jenis Kelamin

: Perempuanc. Pangkat/Gol. dan NIP

: Pembina IV/ A, 19650615 199102 2 004d. Unit Kerja

: SD Negeri 03 Jatene. Kabupaten/Kota

: Karanganyarf. Provinsi

: Jawa Tengahg. Alamat

: Jl. Solo Tawangmangu Km 9Nomor telepon/Hp

: 0271821234Email

: [email protected]. Lama Penelitian

: 6 BulanDari

: bulan September 2012 sampai dengan

bulan Maret 2013i. Biaya yang diperlukan:

Sumber dari Dinas Pendidikan: Karanganyar, September 2012

Mengetahui

Kepala SekolahHj.Endang Widowati,S.PdNIP. 19590715 197903 2 001PembimbingProf. Dr. H. Ahmad Slamet, M.PdNIP. 19610524 198601 1 001

Kepala Dinas Kab KaranganyarDrs.Sri Suranto,M.PdNIP. 19530102 198303 1 001

A. JUDUL PENELITIANPeningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Rangka Manusia SD Negeri 03 Jaten.B. MATA PELAJARAN DAN BIDANG KAJIANMata pelajaran yang diteliti adalah Ilmu Pengetahuan Alam, sedangkan bidang kajiannya yaitu Fungsi Rangka Manusia.

C. PENDAHULUANPendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan orang tua. Kerja sama antara ketiga pihak diharapkan dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Melalui pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta proses pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidika IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperolh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah..Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan berfikir, bekerja, dan bersikap ilmiah siswa khususnya di SD masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata rata hasil penilaian prestasi belajar IPA yang masih belum memuaskan. Berdasarkan hasil pengalaman dan pengamatan permasalahan umum yang dijumpai ternyata peserta didik banyak yang mengalami kesulitan di antaranya: dalam memahami pengerjaan tentang bumi dan alam semesta, energi dan perubahannya, benda, sifat-sifat dan kegunaannya, makhluk hidup dan prosesya. Dengan alasan-alasan yang disampaikan di atas maka penulis berupaya untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dengan mengadakan penelitian berjudul Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Rangka Manusia SDN 03 Jaten.D. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA1. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dibuatlah rumusan masalah yang merupakan masalah utama pada penelitian ini sebagai berikut Adakah Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Rangka Manusia Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Jaten.

2. Pemecahan MasalahBerdasarkan permasalahan yang ada, maka dicarilah cara pemecahannya yaitu dengan menggunakan alat peraga rangka manusia diduga dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA bagi siswa SD negeri 03 Jaten.E. TUJUAN PENELITIANDari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :a. Meningkatkan kreativitas siswa menggunakan alat peraga rangka manusia.b. Meningkatkan prestasi belajar IPA siswa.F. MANFAAT PENELITIAN1. Manfaat teoritisa. Mendapatkan alternatif metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA.

b. Mendukung kegiatan belajar tuntas.

2. Manfaat praktisa. Bagi SiswaDengan menggunakan alat peraga rangka manusia, peserta didik akan mahir dalam memahami alat pencernakan makanan.b. Bagi Guru Sebagai masukan bagi para guru dalam melaksanakan pembelajaran secara variatif guna memaksimalkan kemampuan peserta didik.c. Bagi SekolahMeningkatkan perolehan nilai rata rata ujian sekolah dan peringkat sekolah di wilayahnya.G. LANDASAN TEORITIS1. Kajian Teoria. Hakikat IPAIlmu Pengetahuan Alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains.Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses.Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Real Science is both product and process, inseparably Joint (Agus. S. 2003:11).IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistimatis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler (dalam Wina-putra, 1992:122) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistimatis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen.Menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimen, obervasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.Berdasarkan pernyataan di atas IPA adalah ilmu tentang gejala alam yang diperoleh dengan cara yang khusus, dan merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan.b. Alat PeragaMenurut Nasution (1985:100) alat peraga adalah alat pembantu dalam mengajar agar efektif.Pendapat lain dari pengertian alat peraga atau Audio-Visual Aids (AVA) adalah media yang pengajarannya berhubungan dengan indera pendengaran (Suhardi, 1978: 11). Sejalan dengan itu Sumadi (1972: 4) mengemukakan bahwa alat peraga atau AVA adalah alat untuk memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera.Alat peraga merupakan salah satu media pendidikan adalah alat untuk membantu proses belajar mengajar agar proses komunikasi dapat berhasil dengan baik dan efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Amir Hamzah (1981: 11) bahwa media pendidikan adalah alat-alat yang dapat dilihat dan didengar untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif. Sedangkan yang dimaksud dengan alat peraga menurut Nasution (1985: 95) adalah alat bantu dalam mengajar lebih efektif.Dari uraian di atas jelaslah bahwa media atau alat bantu mengajar adalah merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswac. Rangka ManusiaDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarmina, 1987:237) Rangka manusia diartikan sebagai patung; model tubuh manusia; batang tubuh manusia tanpa lengan dan kaki; digunakan sebagai alat peraga dalam proses belajar; model tubuh manusia untuk tujuan belajar bidang kesehatan, atau satuan tingkat pendidikan lainnya.Rangka manusia oleh Sudjana dan Rivai (2007: 163) diartikan pula sebagai model susun (build-up model) yaitu model susunan dari beberapa objek yang lengkap, atau sedikitnya suatu bagian yang penting dari objek itu. Lebih lanjut diungkapkan bahwa model susun dari tubuh manusia (rangka manusia) memberi pengamatan terbaik kepada para murid mengenai letak serta ukuran dari organ tubuh yang sebenarnya. Menurut Priyatno (2007: 1) Rangka manusia sebagai media yang digunakan dalam proses belajar di kelas memiliki beberapa keunggulan antara lain: 1) dapat dipergunakan di hampir semua satuan tingkat pendidikan, 2) mampu menampilkan contoh organ tubuh seperti aslinya, 3) praktis dalam penggunaannya, 4) tidak memerlukan atau bergantung pada listrik, dan 5) tidak memerlukan tempat tempat yang luas dalam penggunaannya.d. Hasil BelajarPada dasarnya segala sesuatu yang dilaksanakan berorientasi pada suatu hasil. Hasil adalah sesuatu yang dihadapi dari usaha yang dilakukan. Demikian pula halnya dengan belajar yang senantiasa mengharapkan suatu hasil yang baik. Hasil belajar tersebut dapat diukur dengan menggunakan alat tes hasil belajar, baik melalui lisan dan tulisan ataupun dalam bentuk unjuk kerja. Istilah hasil belajar berasal dari bahasa Belanda prestatie, dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Dalam literatur, prestasi selalu dihubungkan dengan aktivitas tertentu, seperti dikemukakan oleh Robert M. Gagne bahwa dalam setiap proses akan selalu terdapat hasil nyata yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar (achievement) seseorang. Syah (2002: 141) menjelaskan bahwa: Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid atau santri dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah atau pondok pesantren dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Perubahan sebagai hasil belajar bersifat menyeluruh.Menurut pandangan ahli jiwa Gastalt, (dalam Muhammad, 2008: 14) bahwa perubahan sebagai hasil belajar bersifat menyeluruh baik perubahan pada perilaku maupun kepribadian secara keseluruhan. Belajar bukan semata-mata kegiatan mekanis stimulus respon, tetapi melibatkan seluruh fungsi organisme yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu.Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-macam aturan terhadap apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian, pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes akhir catur wulan dan sebagainya. Pencapaian hasil belajar yang baik dari kegiatan belajar itu sendiri tidak terlepas dari peran guru sebagai fasilitator, mediator, informator dan peran-peran lainnya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk itu, Mujiman (2006: 1) mengemukakan bahwa untuk mencapai tujuan belajar dan hasil belajar murid secara baik, guru harus memahami dan merumuskan tujuan belajar pada suatu kompetensi, cara pencapaiannya, penetapan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar, maupun evaluasi hasil belajar itu sendiri.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu. Dalam proses pendidikan prestasi dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yakni, penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tertentu.2. Kerangka BerpikirPendidikan IPA merupakan dasar keilmuan yang cukup penting untuk ditanamkan pada murid kelas IV SDN 03 Jaten. Penanaman dasar keilmuan tentang pembelajaran IPA memerlukan teknik atau metode pembelajaran yang searah dengan materi yang diajarkan (Arikunto, 1993: 18). Selain itu juga melihat kemampuan dan gaya belajar murid dalam menyerap materi yang disampaikan pengajar saat pembelajaran berlangsung. Sebenarnya metode pada bidang IPA di tingkat sekolah dasar cukup banyak untuk diterapkan di kelas. Dalam hal ini penyusun menerapkan metode pembelajaran IPA yang disesuaikan dengan materi yang dilaksanakan di kelas. Sekarang ini pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah-sekolah dasar hanya menggunakan konvensional atau pengajaran ekspositori. Pengajaran ekspositori yakni pengajaran yang bersifat satu arah, yakni dari guru ke para siswa. Seyogyanya pengajaran seperti hal tersebut sudah tidak layak untuk dipakai, karena tidak memberikan pengalaman belajar yang baik pada perkembangan dan penerapan wawasan murid di masyarakat nanti (Djamarah, 2002: 36).Metodologi pembelajaran yang diterapkan pada saat sekarang sudah mengarah kepada skill atau keahlian memahami, menerapkan dan membuktikan hal-hal baru pada bidang yang dipelajari. Penilaian dalam pembelajaran saat sekarang pun dari dinas pendidikan atau yang terkait lainnya yakni hal yang bersifat kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ini mempunyai keefektifan yang lebih baik dari penilaian konvensional. Penilaian kognitif yakni penilaian yang mengarah pada pemikiran dan/atau pemahaman para peserta didik. Penilaian afektif yakni penilaian yang mengarah pada sikap dari hasil pembelajaran. Psikomotor yakni penilaian yang mengarah pada praktek atau hasil yang tampak dari pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran pada studi seyogyanya memenuhi beberapa syarat keberhasilan dalam pembelajaran. Salah satu keberhasilan yang seyogyanya ada dalam pembelajaran yakni adanya komunikasi pembelajaran di kelas. Komunikasi antara pengajar dan peserta didik mesti terjaga dengan baik sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Untuk memberikan kemudahan terhadap permasalahan yang sedang dikaji dalam penelitian ini maka dapat dilihat pada kerangka pikir berikut :

H. METODE PENELITIAN

a. Setting Penelitian

1. Waktu PenelitianPenelitian tindakan kelas ini dilakukan pada tahun 2012 selama bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Juli 2012.2. Tempat PenelitianTempat yang diambil untuk penelitian adalah gedung dan ruang kelas IV SD Negeri 03 Jaten.b. Subjek PenelitianSubjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 03 Jaten yang berjumlah 28 (dua puluh delapan) orang siswa.c. Sumber DataSumber data penelitian adalah rekapitulasi nilai hasil ulangan harian siswa semester I tahun pelajaran 2012.d. Teknik Pengumpulan Data

1. ObservasiSumber data observasi digunakan untuk memperoleh data kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media torso, dengan menggunakan pedoman observasi. 2. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data hasil belajar murid setelah mempelajari bahan siklus I dan siklus II melalui soal-soal dann LKS. e. Teknik Analisis DataData yang diperoleh dari hasil observasi selama proses belajar mengajar selanjutnya dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan sistem kategorisasi nilai, sehingga dapat diketahui apakah tujuan pembelajaran dengan menggunakan media rangka manusia sudah mencapai sasaran atau belum. Analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus statistik sederhana.f. Prosedur PenelitianPTK dilakukan mengikuti model Kurt Lewin melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahapan utama yaitu ; 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Prosedur penelitian dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah tetapkan dalam skenario pembelajaran. Keempat tahapan pelaksanaan penelitian di atas setelah disesuaikan dengan rencana pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan pada murid kelas IV SDN 03 Jaten dapat dijabarkan sebagai berikut :1. Observasi AwalObservasi dilakukan untuk memperoleh informasi awal tentang strategi pembelajaran yang digunakan guru, hasil belajar murid, dan hal-hal yang terkait dengan proses belajar mata pelajaran IPA kemudian dilakukan evaluasi bersama guru mata pelajaran sehingga peneliti dapat menyusun rencana pelaksanaan tindakan dengan menggunakan pembelajaran yang menggunakan media rangka manusia.2. Perencanaan TindakanAdapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut : a. Merancang strategi pembelajaran yang akan diterapkan penggunaan media pembelajaran rangka manusia.

b. Membuat LKS sebagai alat untuk membantu murid dalam pembelajaran.c. Membuat lembar observasi untuk merekam data/informasi mengenai perilaku murid dan guru selama PBM berlangsung. Lembar observasi terdiri dari lembar observasi aktivitas guru dan murid secara klasikal dalam PBM, dan lembar observasi aktivitas murid secara individual.d. Kolektif bersama guru kelas IV membahas tata cara pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan media rangka manusia.

e. Membuat angket dan lembar wawancara untuk guru dan murid yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi sejauh mana anak berminat terhadap pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.f. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran.g. Menyusun alat evaluasi untuk melihat apakah hasil belajar murid sudah tercapai secara optimal.3. Pelaksanaan TindakanTindakan dilaksanakan oleh guru kelas V. Pelaksanaan tindakan direncanakan terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dengan 2 kali kegiatan tatap muka, begitu juga dengan siklus II. Namun demikian, siklus II dilaksanakan atas dasar perbaikan hasil siklus I. Lebih lanjut, siklus I dapat diuraikan sebagai berikut :Siklus I :Pertemuan I Apersepsi, tanya jawab materi mengenai organ pencernaan. Guru menyiapkan model atau gambar pencernaan manusia. Guru menjelaskan alat pencernaan manusia berdasarkan model. Murid menyimak penjelasan guru. Guru meminta kepada masing-masing murid untuk tampil di depan kelas, untuk menyebutkan bagian-bagian organ pencernaan secara berurut serta menyebutkan fungsinya berdasarkan model. Guru meminta kepada murid untuk mencari informasi mengenai enzim yang membantu organ pencernaan. Guru memberikan tugas kepada murid. Guru merangkum materi pelajaran.Pertemuan II Apersepsi, menanyakan kesiapan belajar murid, dan absensi. Guru menjelaskan tentang penyakit yang dapat menyerang alat pencernakan. Guru membagi murid dalam bentuk kelompok. Murid diberi tugas untuk berdiskusi mengenai jenis penyakit, penyebabnya dan ciri-ciri orang yang terserang penyakit pencernaan. Guru membuat resume hasil diskusi dalam bentuk laporan. Murid membacakan hasil diskusi di depan kelas. Guru menyimpulkan materi pelajaran. Guru memberikan tugas kepada murid. Siklus II :Pertemuan I Apersepsi, tanya jawab materi yang dibahas pada siklus I. Guru menyiapkan model atau gambar pencernaan manusia. Guru menjelaskan alat pencernaan manusia berdasarkan model. Murid menyimak penjelasan guru. Guru meminta kepada masing-masing murid untuk tampil di depan kelas, untuk menyebutkan bagian-bagian organ pencernaan secara berurut serta menyebutkan fungsinya berdasarkan model. Guru meminta kepada murid untuk mencari informasi mengenai enzim yang membantu organ pencernaan. Guru memberikan tugas kepada murid. Guru merangkum materi pelajaran.Pertemuan II Apersepsi, menanyakan kesiapan belajar murid, dan absensi. Guru menjelaskan tentang penyakit yang dapat menyerang alat pencernaan. Guru membagi murid dalam bentuk kelompok. Murid diberi tugas untuk berdiskusi mengenai jenis penyakit, penyebabnya dan ciri-ciri orang yang terserang penyakit pencernaan. Guru membuat resume hasil diskusi dalam bentuk laporan. Murid membacakan hasil diskusi di depan kelas. Guru menyimpulkan materi pelajaran. Guru memberikan tugas kepada murid.4. ObservasiPada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang meliputi proses pembelajaran. Peneliti bertindak sebagai pengamat. Aspek yang diamati dalam observasi terlampir.5. RefleksiMelakukan analisis data mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan media torso. Masalah dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi tehadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. I. JADWAL PENELITIANNoJenis KegiatanWaktuTempat

1Workshop Action Research13-16 Maret 2012LPMP Jawa Tengah

2Proses Pencairan Dana Bantuan

3Finalisasi ProposalApril 2012

4Penyusunan Proposal PTK/ Bimbingan IMaret-April 2012SMP 04 Surakarta

5Penyusunan Laporan Hasil PTK/ Bimbingan IIMaret-April 2012SMP 04 Surakarta

6Penyusunan Laporan hasil PTK dan dokumen8-10 April 2012

7Review dan Pameran Poster Hasil PTK 8-10 April 2012

8Penulisan Hasil PTK ke dalam artikel ilmiahApril Juli 2012

9Penerbitan Artikel dalam Jurnal IlmiahJuli 2012

10Seminar Diseminasi hasil Action ResearchAgustus-September 2012

Alokasi Waktu

NoUraian KegiatanBulan ke-

345678910

1Workshop action research

2Proses pencairan dana bantuan

3Finalisasi Proposal

4Penyusunan proposal PTK/ Bimbingan I

5Pelaksaan penelitian dan pengolahan data

Siklus I

Siklus II

6Analisis data hasil penelitian

7Pembahasan hasil penelitian

8Penyusunan laporan hasil PTK/Bimbingan II

9Penyusunan Laporan hasil PTK dan dokumen

10Review dan pameran poster hasil PTK

11Penulisan hasil PTK ke dalam artikel ilmiah

12Penerbitan artikel dalam jurnal ilmiah

13Seminar diseminasi hasil action research

J. BIAYA PENELITIAN

Rekapitulasi Biaya

NoUraianJumlah Biaya (Rp)

1Biaya operasional kegiatan penelitianRp. 1.500.000

2Bahan habis pakaiRp. 1.000.000

3Biaya menejemenRp. 500.000

4Pengeluaran lain-lainRp. 500.000

Jumlah biayaRp. 3.500.000

Rincian Biaya yang Diusulkan

1. Honor Pelaksanaan Penelitian

PelaksanaJumlahJmlJam/MingguJmlMig/BlHonor/JamJumlah

Ketua11532Rp. 2500Rp.1.440.000

Anggota11032Rp. 2000Rp. 960.000

JumlahRp. 1.340.000

2. Bahan habis pakai

BahanJumlahBiayaJimlah Biaya

Kertas Asturo50 lembarRp. 5.000Rp. 250.000

ATK1 setRp. 150.000Rp. 150.000

Kertas HVS4 rimRp. 30.000Rp. 120.000

Tinta Printer2 buahRp. 35.000Rp. 70.000

Transfer ke CD5 buahRp. 30.000Rp. 150.000

CD10 buahRp. 7.000Rp. 70.000

Akses InternetRp. 100.000

JumlahRp. 910.000

3. MenejemenPerjalananVolumeBiayaJumlah

Lokal, Ketua1 x 4Rp. 150.000Rp. 600.000

JumlahRp.600.000

4. Lain-lain

UraianJumlah

Foto copyRp. 350.000

JumlahRp. 350.000

K. PERSONALIA PENELITIANNama Lengkap dan Gelar

: Harti, S.PdNIP/ NUPK

: 19650615 199102 2 004

Tempat dan Tanggal Lahir: Sukoharjo, 15 Juni 1965

Pangkat/ Golongan

: Pembina/ IVaUnit Kerja

: SD Negeri 03 Jaten

Kolaborator (teman sejawat)

Nama Lengkap dan Gelar

: Sri Suwarni, S.PdNIP/ NUPK

: 19580805 198608 2 001Tempat dan Tanggal Lahir: Bantul, 05 Agustus 1958Pangkat/ Golongan

: Pembina/ IVaUnit Kerja

: SD Negeri 03 JatenL. DAFTAR PUSTAKADave, M. 2005. The Accelerated Learning Handbook. Bandung: Kaifa.Tim Penyusun. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ngalim, P. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Suwandi, S. 2011. Model-Model Asesmen Dalam Pembelajaran. Jakarta: Yuma Pustaka.Suwandi, S. 2011. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) & Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Yuma Pustaka.

Undang Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Udin, S. 2003. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka.LAIN-LAIN

Instrumen yang diusulkan, instrument yang akan dipakai dan RPP.M. LAMPIRAN-LAMPIRANCURRICULUM VITAE1. Nama Lengkap dan Gelar

: Harti, S.Pd2. NIP/ NUPK

: 19650615 199102 2 0043. Tempat dan Tanggal Lahir

: Sukoharjo, 15 Juni 19654. Jenis Kelamin

: Perempuan5. Pangkat/ Golongan

: Pembina/ IVa6. Jabatan

: Guru7. Alamat sekolah

: Jl. Solo Tawangmangu Km. 09 Jaten, KaranganyarNomor telepon/Fax

: 0271821234

Alamat Email

: [email protected]. Alamat rumah

: Palur, Mojolaban, SukoharjoNomor telepon/ Hp

: 0856475074439. Riwayat Pendidikan

: SDN 01 Geneng SariSMPK 01 BharataSPG Bhakti KaryaD2 Universitas TerbukaS1 Universitas Terbuka10. Pengalaman Penelitian yang relevan: -Karanganyar, April 2012Peneliti

Harti, S.PdNIP. 19650615 199102 2 004

Tindakan

Kondisi awal

Rp 3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah)

Siklus III

Siswa menentukan tema,membuat kartu soal dan jawaban, bermain kartu soal, baru mengembangkan materi.

Siklus II

Siswa menentukan tema, membuat kartu soal dan kartu jawaban, baru mengembangkan materi.

Siklus I

Tes proses selama pembelajaran berlangsung. (tugas mencari pasangan kartu soal dengan kartu jawab)

Guru menerapkan metode bermain kartu soal.

Melibatkan siswa aktif berlatih membuat kartu soal

Guru sebagai fasilitator.

Mengutamakan proses daripada hasil

Menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi kelas.

Hasil belajar rendah

Guru menyuruh siswa membaca, mendengarkan materi saja.

Metode mengajar ceramah, pemberian tugas.

Guru tidak memberikan sesuatu yang menarik saat mengajar.

Kondisi akhir

Diduga dengan metode bermain kartu soal dapat meningkatkan kreatvitas dan hasil belajar IPS siswa

PAGE