USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara...

33
USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA BATANG TUBUH BAB X (PASAL 146 – 161) DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020 Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan 6912 BAB X INVESTASI PEMERINTAH PUSAT DAN KEMUDAHAN PROYEK STRATEGIS PEMERINTAH BAB X INVESTASI PEMERINTAH PUSAT DAN KEMUDAHAN PROYEK STRATEGIS PEMERINTAH 6913 Bagian Kesatu Investasi Pemerintah Pusat Bagian Kesatu Investasi Pemerintah Pusat 6914 Paragraf 1 Umum Paragraf 1 Umum 6915 Pasal 146 (1) Investasi Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (6) huruf a dilakukan dalam rangka meningkatkan investasi dan penguatan perekonomian untuk mendukung kebijakan strategis penciptaan kerja. Penjelasan Pasal 146 ayat (1) Dalam melakukan investasi, pemerintah melakukan pengelolaan dan penempatan sejumlah dana dan/atau aset untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya. Pasal 146 (1) Investasi Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (6) huruf a dilakukan dalam rangka meningkatkan investasi dan penguatan perekonomian untuk mendukung kebijakan strategis penciptaan kerja. Pecah jadi dua ayat Catatan: Masukan dari PDIP

Transcript of USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara...

Page 1: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA

BATANG TUBUH BAB X (PASAL 146 – 161)

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

6912 BAB X INVESTASI PEMERINTAH PUSAT DAN KEMUDAHAN PROYEK

STRATEGIS PEMERINTAH

BAB X INVESTASI PEMERINTAH PUSAT DAN KEMUDAHAN PROYEK

STRATEGIS PEMERINTAH

6913 Bagian Kesatu Investasi Pemerintah Pusat

Bagian Kesatu Investasi Pemerintah Pusat

6914 Paragraf 1 Umum

Paragraf 1 Umum

6915 Pasal 146 (1) Investasi Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 ayat (6) huruf a dilakukan dalam rangka meningkatkan investasi dan penguatan perekonomian untuk mendukung kebijakan strategis penciptaan kerja.

Penjelasan Pasal 146 ayat (1) Dalam melakukan investasi, pemerintah melakukan pengelolaan dan penempatan sejumlah dana dan/atau aset untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya.

Pasal 146 (1) Investasi Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 ayat (6) huruf a dilakukan dalam rangka meningkatkan investasi dan penguatan perekonomian untuk mendukung kebijakan strategis penciptaan kerja.

Pecah jadi dua ayat

Catatan: Masukan dari PDIP

Page 2: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

6915a (2) Maksud dan tujuan investasi Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. Memperoleh manfaat ekonomi, manfaat sosial,

dan/atau manfaat lainnya yang ditetapkan sebelumnya;

b. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;

c. Memperoleh keuntungan; d. Menyelenggarakan kemanfaatan umum termasuk

namun tidak terbatas pada penciptaan lapangan kerja.

6916 (2) Investasi Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh:

(3) Investasi Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh:

6917 a. Pemerintah Pusat diwakili oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait investasi Pemerintah Pusat;

a. Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait investasi Pemerintah Pusat; atau

6918 b. lembaga yang bersifat sui generis dan diberikan kewenangan khusus dalam rangka pengelolaan investasi, yang selanjutnya disebut Lembaga

Penjelasan ayat (2) Cukup jelas.

b. lembaga yang diberikan kewenangan khusus (sui generis) dalam rangka pengelolaan investasi, yang selanjutnya disebut Lembaga

Penjelasan ayat (2) Cukup jelas.

6919 (3) Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara dan Lembaga dalam melaksanakan investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berwenang

(4) Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara dan Lembaga dalam melaksanakan investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berwenang

Page 3: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

untuk: untuk:

6920 a. melakukan penempatan dana dalam bentuk instrumen keuangan;

Penjelasan ayat (3) huruf a Cukup jelas.

a. melakukan penempatan dana dalam bentuk instrumen keuangan; Penjelasan ayat (3) huruf a

Cukup jelas.

6921 b. melakukan kegiatan pengelolaan aset; Penjelasan ayat (3) huruf b Yang dimaksud dengan "kegiatan pengelolaan aset" adalah antara lain namun tidak terbatas pada kegiatan divestasi, akuisisi, pengelolaan, restrukturisasi perusahaan (saham) maupun aset tetap dan lain-lain yang dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung baik dilakukan sendiri atau melalui kerjasama dengan pihak ketiga atau melalui pembentukan entitas khusus baik berbentuk badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing.

b. melakukan kegiatan pengelolaan aset; Penjelasan ayat (3) huruf b Yang dimaksud dengan "kegiatan pengelolaan aset" adalah antara lain kegiatan akuisisi, pengelolaan, restrukturisasi perusahaan (saham) maupun aset tetap, divestasi, dan lain-lain yang dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung baik dilakukan sendiri atau melalui kerjasama dengan pihak ketiga atau melalui pembentukan entitas khusus baik berbentuk badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing.

Menghilangkan frasa “namun tidak terbatas pada” di penjelasan

6922 c. melakukan kerja sama dengan entitas dana perwalian (trust fund);

Penjelasan ayat (3) huruf c Dalam melakukan kerja sama dengan entitas dana perwalian (trust fund), penyedia dana (settlor) harus memberikan kuasa kepada entitas dana perwalian (trust fund) dalam rangka melakukan pengelolaan investasi dengan lembaga

c. melakukan kerja sama dengan pihak lain termasuk entitas dana perwalian (trust fund);

Penjelasan ayat (3) huruf c Dalam melakukan kerja sama dengan entitas dana perwalian (trust fund), penyedia dana (settlor) harus memberikan kuasa kepada entitas dana perwalian (trust fund) dalam rangka melakukan pengelolaan investasi dengan Lembaga

6923 d. menentukan calon mitra investasi; Penjelasan ayat (3) huruf d

d. menentukan calon mitra investasi; Penjelasan ayat (3) huruf d

Penjelasan ditambahkan

Page 4: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

Yang dimaksud dengan "berwenang menentukan calon mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara internasional dan dalam rangka percepatan proses penentuan calon mitra, dengan tetap menjaga tata kelola yang sehat

Yang dimaksud dengan "berwenang menentukan calon mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara internasional dan dalam rangka percepatan proses penentuan calon mitra, dengan tetap menjaga tata kelola yang baik. Kriteria bagi calon mitra yang dapat dipertimbangkan antara lain memiliki reputasi baik, memiliki kemampuan keuangan untuk dapat menunjang komitmen investasinya, dan/atau memiliki keahlian di bidang investasi yang akan dikerjasamakan.

kriteria mitra investasi

6924 e. memberikan dan menerima pinjaman; dan/atau Penjelasan ayat (3) huruf e Cukup jelas.

e. memberikan dan menerima pinjaman; dan/atau Penjelasan ayat (3) huruf e Cukup jelas

6925 f. menatausahakan aset yang dimilikinya. Penjelasan ayat (3) huruf f Cukup jelas.

f. menatausahakan aset yang dimilikinya. Penjelasan ayat (3) huruf f Cukup jelas.

6926 Pasal 147 (1) Menteri Keuangan dalam melaksanakan investasi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146 ayat (2) huruf a dapat menetapkan dan/atau menunjuk badan layanan umum, badan usaha milik negara, dan/atau badan hukum lainnya.

Pasal 147 (1) Dalam melaksanakan investasi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 146 ayat (3) huruf a, Menteri Keuangan dapat menetapkan dan/atau menunjuk badan layanan umum, badan usaha milik negara, dan/atau badan hukum lainnya.

6927 (2) Menteri Keuangan untuk menampung dana investasi Pemerintah Pusat, membentuk Rekening Investasi Bendahara Umum Negara.

(2) Menteri Keuangan membentuk Rekening Investasi Bendahara Umum Negara untuk menampung dana investasi Pemerintah Pusat.

6928 (3) Dana yang ditampung dalam Rekening Investasi (3) Dana yang ditampung dalam Rekening Investasi

Page 5: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

Bendahara Umum Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat digunakan kembali secara langsung untuk mendapatkan manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya.

Bendahara Umum Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat digunakan kembali secara langsung untuk mendapatkan manfaat ekonomi, manfaat sosial, dan/atau manfaat lainnya.

6929 (4) Tata kelola investasi Pemerintah Pusat oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara sepanjang tidak diatur secara khusus berdasarkan Undang- Undang ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penjelasan Pasal 147 Cukup jelas.

(4) Tata kelola investasi Pemerintah Pusat oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara sepanjang tidak diatur secara khusus berdasarkan Undang- Undang ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penjelasan Pasal 147 Cukup jelas.

6930 Pasal 148 (1) Dalam melaksanakan investasi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 146 ayat (2) huruf b, Pemerintah Pusat membentuk Lembaga untuk mengelola investasi Pemerintah Pusat.

Pasal 148 (1) Dalam melaksanakan investasi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 146 ayat (3) huruf b, Pemerintah Pusat membentuk Lembaga.

Diminta untuk menambahkan mengenai tujuan Lembaga. Di propose di pasal 156 dibawah mengenai LPI

6931 (2) Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan badan hukum Indonesia yang sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

(2) Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan badan hukum Indonesia yang sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

6932 (3) Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Presiden melalui Dewan Pengarah.

Penjelasan Pasal 148 Cukup jelas.

(3) Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Presiden.

Penjelasan Pasal 148 Cukup jelas.

Kata-kata “Dewan Pengarah” dihapuskan

Page 6: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

6933 Pasal 149 (1) Investasi Pemerintah Pusat yang dilakukan oleh Lembaga

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146 ayat (2) huruf b dapat bersumber dari aset negara, aset badan usaha milik negara, dan/atau sumber lainnya.

Penjelasan Pasal 149 ayat (1) Cukup jelas.

Pasal 149 (1) Investasi Pemerintah Pusat yang dilakukan oleh Lembaga

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146 ayat (3) huruf b dapat bersumber dari aset negara, aset badan usaha milik negara, dan/atau sumber lainnya yang sah.

Penjelasan Pasal 149 ayat (1) Cukup jelas.

Ditambahkan kata “yang sah”

6934 (2) Aset negara dan aset badan usaha milik negara yang dijadikan investasi Pemerintah Pusat oleh Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipindahtangankan menjadi aset Lembaga yang selanjutnya menjadi milik dan tanggung jawab Lembaga.

Penjelasan Pasal 149 ayat (2) Cukup jelas.

(2) Aset negara dan aset badan usaha milik negara yang dijadikan investasi Pemerintah Pusat pada Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipindahtangankan menjadi aset Lembaga yang selanjutnya menjadi milik dan tanggung jawab Lembaga.

Penjelasan Pasal 149 ayat (2) Cukup jelas

Penambahan ayat 3 mengenai pemindahtanga nan aset Lembaga ke anak perusahaan

6934a (3) Aset negara dan aset badan usaha milik negara yang dijadikan investasi Pemerintah Pusat pada Lembaga, dengan persetujuan Lembaga, dapat dipindahtangankan secara langsung kepada perusahaan patungan yang dibentuk oleh Lembaga.

6934b (4) Pemindahtanganan aset sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan cara jual beli, dijadikan setoran modal, atau cara-cara lain sesuai dengan

Page 7: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

6935 (3) Pemindahtanganan aset sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penjelasan Pasal 149 ayat (3) Yang dimaksud dengan "ketentuan perundang-undangan", misalnya: peralihan Hak Milik Atas Saham dilakukan dengan Akta Jual Beli atau Akta Hibah atas saham; pengalihan hak milik atas tanah dan/ a tau bangunan dilakukan dengan Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah

(4) Pemindahtanganan aset sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan dengan cara jual beli, dijadikan penyertaan modal, atau cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penjelasan Pasal 149 ayat (4) Yang dimaksud dengan "ketentuan perundang-undangan", misalnya: peralihan Hak Milik Atas Saham dilakukan dengan Akta Jual Beli atau Akta Hibah atas saham; pengalihan hak milik atas tanah dan/ atau bangunan dilakukan dengan Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah

6936 (4) Aset negara yang dipindahtangankan menjadi aset Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dalam sengketa dan tidak terdapat kepemilikan atas hak istimewa pihak manapun.

Penjelasan Pasal 149 ayat (4) Cukup jelas.

(5) Aset negara yang dipindahtangankan menjadi aset Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) atau menjadi aset perusahaan patungan yang dibentuk oleh Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dalam sengketa dan tidak terdapat kepemilikan atas hak istimewa pihak manapun.

Penjelasan Pasal 149 ayat (5) Cukup jelas.

6937 (5) Aset badan usaha milik negara yang dipindahtangankan menjadi aset Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dalam sengketa, tidak sedang dilakukan sita pidana atau perdata, tidak terdapat kepemilikan atau hak istimewa pihak manapun atas aset dan/atau tidak sedang diikat sebagai jaminan hutang.

(6) Aset badan usaha milik negara yang dipindahtangankan menjadi aset Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) atau menjadi aset perusahaan patungan yang dibentuk oleh Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dalam sengketa, tidak sedang dilakukan sita pidana atau perdata, dan tidak terdapat kepemilikan atas hak istimewa pihak manapun kecuali disepakati oleh pemilik hak.

Page 8: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

Penjelasan Pasal 149 ayat (5) Cukup jelas.

Penjelasan Pasal 149 ayat (6) Cukup jelas

6938 (6) Ketentuan mengenai pemindahtanganan aset badan usaha milik negara kepada Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam RUPS untuk Persero atau ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara untuk Perum.

Penjelasan Pasal 149 ayat (6) Dalam putusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk Persero atau memuat antara lain proses administrasi pengalihan aset termasuk cara pemindahtanganan

(7) Ketentuan mengenai pemindahtanganan aset badan usaha milik negara kepada Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) atau kepada perusahaan patungan yang dibentuk oleh Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dalam RUPS untuk Persero atau ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara untuk Perum.

Penjelasan Pasal 149 ayat (7) Dalam putusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk Persero dengan tetap mengacu ketentuan dan pengaturan dalam anggaran dasar badan usaha milik negara dimaksud atau memuat antara lain proses administrasi pengalihan aset termasuk cara pemindahtanganan

6939 (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemindahtanganan aset negara kepada Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemindahtanganan aset negara kepada Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) atau kepada perusahaan patungan yang dibentuk oleh Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Penjelasan Pasal 149 ayat (8) Peraturan Pemerintah mengatur antara lain mengenai

mekanisme pembukuan aset yang dipindahtangankan, penentuan aset yang dipindahtangankan dan nilai pasar wajar aset tersebut, dan prosedur

Agar dibuat penjelasan mengenai rambu-rambu cakupan PP nya mencakup apa saja

Page 9: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

pemindahtanganan. Mekanisme yang diatur tersebut memperhatikan praktik bisnis yang berlaku secara internasional dan memperhatikan prinsip independensi dan transparansi dari Lembaga.

6940 Pasal 150 (1) Untuk meningkatkan nilai atas aset Lembaga sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 149 ayat (2), Lembaga dapat melakukan pengelolaan aset melalui kerja sama dengan pihak ketiga.

Penjelasan Pasal 150 ayat (1) Cukup jelas.

Pasal 150 (ditukar menjadi Pasal 151)

(1) Untuk meningkatkan nilai aset, Lembaga dapat melakukan pengelolaan aset melalui kerja sama dengan pihak ketiga.

Penjelasan Pasal 150 ayat (1) Yang dimaksud dengan “pihak ketiga” mencakup mitra investasi, manajer investasi, badan usaha milik negara, badan atau lembaga pemerintah, dan/atau entitas lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

Penegasan definisi pihak ketiga

6941 (2) Kerja sama dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Lembaga melalui:

(2) Kerja sama dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Lembaga melalui:

6942 a. kuasa kelola; a. kuasa kelola;

6943 b. membentuk perusahaan patungan; atau b. pembentukan perusahaan patungan; atau

6944 c. bentuk kerja sama lainnya. Penjelasan Pasal 150 ayat (2) Cukup jelas.

c. bentuk kerja sama lainnya. Penjelasan Pasal 150 ayat (2) Yang dimaksud dengan “bentuk kerja sama lainnya” dapat mencakup pendirian dana kelolaan investasi (fund) bersama pihak lain.

Page 10: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

6945 (3) Dalam hal kerja sama dilakukan melalui pembentukan perusahaan patungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, aset Lembaga dapat dipindahtangankan untuk dijadikan modal kedalam perusahaan patungan yang dikelola dengan memperhatikan prinsip usaha yang sehat.

Penjelasan Pasal 150 ayat (3) Cukup jelas.

(3) Dalam hal kerja sama dilakukan melalui pembentukan perusahaan patungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, aset Lembaga dapat dipindahtangankan untuk dijadikan penyertaan modal dalam perusahaan patungan.

Penjelasan Pasal 150 ayat (3) Pemindahtanganan aset Lembaga untuk dijadikan penyertaan modal dengan memperhatikan tujuan pemindahtanganan, penilaian atas aset dan memperhatikan praktik bisnis yang berlaku secara internasional dan dilakukan dengan prinsip usaha yang sehat.

Menambahkan “tata kelola”

6946 (4) Pemindahtanganan aset sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penjelasan Pasal 150 ayat (4) Yang dimaksud ketentuan perundang-undangan misalnya: membentuk perusahaan patungan yang modalnya berasal dari pengalihan aset berupa hak tagih atas piutang dilakukan dengan Akta Inbreng piutang sebagai saham membeli aset dengan akta jual beli; peralihan Hak Milik Atas Saham dengan jual beli atau dijadikan inbreng saham; pengalihan hak milik atas tanah dan/atau bangunan dilakukan dengan Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah.

(4) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penjelasan Pasal 150 ayat (4) Cukup jelas.

6947 (5) Lembaga dilarang memindahtangankan aset sebagaimana dimaksud pada ayat (4) yang dalam keadaan:

(5) Aset yang dijadikan penyertaan modal sebagimana dimaksud pada ayat (4) tidak boleh dalam keadaan:

6947 – 6951 reformulasi

6948 a. sengketa; a. sengketa;

Page 11: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

6949 b. dilakukan sita, baik sita pidana maupun sita perdata; b. disita, baik sita pidana maupun sita perdata;

6950 c. terdapat kepemilikan atau hak istimewa pihak manapun atas aset; dan/atau

c. terdapat kepemilikan atas hak istimewa pihak manapun, kecuali disepakati oleh pemilik hak; dan/atau

6951 d. sedang dalam pengikatan sebagai jaminan hutang. d. sedang dalam pengikatan sebagai jaminan hutang, kecuali disepakati oleh kreditur.

6952 (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengelolaan aset Lembaga diatur dengan peraturan Dewan Pengarah.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengelolaan aset Lembaga diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Penjelasan Pasal 150 ayat (6) Peraturan Pemerintah dalam ayat ini sekurang-kurangnya mengatur: a. kerja sama dengan pihak ketiga yang mencakup antara lain tata kelola aset yang dikerjasamakan, pembagian keuntungan hasil kerja sama, mekanisme partisipasi, audit dari aset yang bersangkutan; b. pembentukan dana kelolaan investasi (fund) yang mencakup permodalan, ruang lingkup tujuan investasi, bentuk, jenis dana kelolaan investasi dan tata kelola dana investasi; dan c. penilaian aset. Pengaturan di dalam Peraturan Pemerintah didasarkan pada praktik internasional yang baik.

Penggantian peraturan Dewan Pengarah dengan PP

6953 Pasal 151 (1) Modal Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal

146 ayat (2) huruf b dapat berasal dari penyertaan

Pasal 151 (ditukar menjadi Pasal 150)

Rekonstruksi bersama DIM 6960 – 6965

Page 12: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

modal negara dan/atau sumber lainnya. (1) Modal Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146 ayat (3) huruf b berasal dari penyertaan modal negara dan/atau sumber lainnya.

6954 (2) Setiap perubahan penyertaan modal negara pada Lembaga, baik berupa pengurangan maupun penambahan modal yang berasal dari sumber sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

(2) Setiap perubahan penyertaan modal negara pada Lembaga, baik berupa pengurangan maupun penambahan modal yang berasal dari sumber sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Rekonstruksi bersama DIM 6960 - 6965

6955 (3) Lembaga dapat melaksanakan investasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, atau melalui pembentukan entitas khusus yang berbentuk badan hukum Indonesia atau badan hukum asing.

(3) Lembaga dapat melaksanakan investasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, atau melalui pembentukan entitas khusus yang berbentuk badan hukum Indonesia atau badan hukum asing.

Penjelasan Pasal 151 ayat (3) Kerjasama dengan pihak ketiga dimaksud antara lain dilakukan dengan mitra investasi, badan usaha milik negara, badan atau lembaga pemerintah atau melalui penunjukan manajer investasi berbadan hukum Indonesia atau asing.

Tambahan penjelasan mengenai pihak ketiga yang dapat bekerjasama

6956 (4) Keuntungan atau kerugian yang dialami Lembaga dalam melaksanakan investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), merupakan keuntungan atau kerugian Lembaga.

(4) Keuntungan atau kerugian yang dialami Lembaga dalam melaksanakan investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), merupakan keuntungan atau kerugian Lembaga.

Penjelasan Pasal 151 ayat (4)

Page 13: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

Modal dan kekayaan Lembaga merupakan milik Lembaga dan setiap kerugian yang dialami oleh Lembaga bukan merupakan kerugian negara.

6957 (5) Dalam hal Lembaga mengalami keuntungan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), sebagian keuntungan ditetapkan sebagai surplus Lembaga yang merupakan laba bagian Pemerintah Pusat untuk disetorkan ke kas negara, setelah dilakukan pencadangan untuk menutup/menanggung risiko kerugian dalam berinvestasi dan/atau melakukan akumulasi modal.

(5) Dalam hal Lembaga mengalami keuntungan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), sebagian keuntungan ditetapkan sebagai laba bagian Pemerintah Pusat untuk disetorkan ke kas negara, setelah dilakukan pencadangan untuk menutup/menanggung risiko kerugian dalam berinvestasi dan/atau melakukan akumulasi modal.

Ditambahkan mengenai mitigasi risiko kerugian

6958 (6) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a yang menjadi kekayaan Lembaga dicatat dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat senilai penyertaan yang disetorkan ke Lembaga.

(6) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang menjadi kekayaan Lembaga dicatat dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.

6959 (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai bagian keuntungan yang ditetapkan sebagai surplus Lembaga diatur dengan Peraturan Pemerintah.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pencadangan untuk menutup/menanggung risiko kerugian dalam berinvestasi dan/atau melakukan akumulasi modal diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Penjelasan Pasal 151 ayat (7) Peraturan Pemerintah dimaksud mengatur antara lain pertimbangan untuk melakukan pencadangan dan penggunaan akumulasi modal untuk investasi kembali.

Penambahan mengenai bagian mitigasi risiko kerugian

Page 14: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

6960 Pasal 152 (1) Aset Lembaga dapat berasal dari:

Pasal 152 (1) Aset Lembaga dapat berasal dari:

Rekonstruksi bersama DIM 6953 - 6954

6961 a. penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (1);

a. penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150 ayat (1);

6962 b. hasil pengembangan usaha dan pengembangan aset Lembaga;

b. hasil pengembangan usaha dan pengembangan aset Lembaga;

6963 c. aset badan usaha milik negara; c. pemindahtanganan aset negara atau aset badan usaha milik negara;

6964 d. hibah; dan/atau d. hibah; dan/atau

6965 e. sumber lain yang sah. e. sumber lain yang sah.

6966 (2) Aset Lembaga dapat dijaminkan dalam rangka penarikan pinjaman.

Penjelasan Pasal 152 ayat (2) Cukup jelas

(2) Aset Lembaga dapat dijaminkan dalam rangka penarikan pinjaman.

Penjelasan Pasal 152 ayat (2) Cukup jelas

6967 (3) Pihak manapun dilarang melakukan penyitaan aset Lembaga, kecuali atas aset yang telah dijaminkan dalam rangka pinjaman.

Penjelasan Pasal 152 ayat (3) Cukup jelas

(3) Pihak manapun dilarang melakukan penyitaan aset Lembaga, kecuali atas aset yang telah dijaminkan dalam rangka pinjaman.

Penjelasan Pasal 152 ayat (3) Cukup jelas

6968 (4) Pengelolaan aset Lembaga sepenuhnya dilakukan oleh pengurus berdasarkan prinsip tata kelola yang baik dan akuntabel

Penjelasan Pasal 152 ayat (4)

(4) Pengelolaan aset Lembaga sepenuhnya dilakukan oleh organ Lembaga berdasarkan prinsip tata kelola yang baik, akuntabel dan transparan

Penjelasan Pasal 152 ayat (4)

Tambah kata “transparan” dan menyebutkan

Page 15: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

Cukup jelas Cukup jelas “Organ”, bukan “pengurus”

6969

6970 Pasal 153 Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Lembaga dilakukan oleh akuntan publik yang terdaftar pada Badan Pemeriksa Keuangan.

Pasal 153 Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Lembaga dilakukan oleh akuntan publik yang terdaftar pada Badan Pemeriksa Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan.

Penjelasan Pasal 153 Audit dari Lembaga akan dilaksanakan oleh akuntan publik dengan mengikuti standar akuntasi yang diakui secara internasional sebagai standar akuntansi yang berlaku untuk badan hukum pengelola investasi sejenisnya.

Menambahkan terdaftar di OJK juga

6971 Pasal 154 (1) Pengurus dan pegawai Lembaga bukan merupakan

penyelengara negara, kecuali yang berasal dari pejabat negara atau ex-officio.

Pasal 154 (1) Organ dan pegawai Lembaga bukan merupakan

penyelengara negara, kecuali yang berasal dari pejabat negara yang bersifat ex-officio.

Menggunakan terminologi “Organ” dan penggunaan frase “yang bersifat”

6972 (2) Pengurus Lembaga menetapkan sistem kepegawaian, sistem penggajian, penghargaan, program pensiun dan tunjangan hari tua, serta penghasilan lainnya bagi pegawai Lembaga.

(2) Lembaga menetapkan sistem kepegawaian, sistem penggajian, penghargaan, program pensiun dan tunjangan hari tua, serta penghasilan lainnya bagi pegawai Lembaga.

Menggunakan terminologi “Organ”

6973 (3) Pengurus dan pegawai Lembaga tidak dapat dituntut, baik secara perdata maupun pidana, atas pelaksanaan tugas dan kewenangannya sepanjang pelaksanaan

dihapus Reformulasi

Page 16: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

tugas dan kewenangannya dilakukan dengan itikad baik dan dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan prinsip tata kelola yang baik, akuntabel, dan tidak menyalahgunakan kewenangan.

Penjelasan Pasal 154 ayat (3) Perlindungan atas tuntutan perdata maupun pidana dalam pasal ini diberikan termasuk kepada pengurus/pegawai Lembaga yang tidak lagi menjabat/bekerja namun tuntutan perdata maupun pidana berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan kewenangan pada saat pengurus/pegawai Lembaga yang bersangkutan menjabat/bekerja.

6974 (4) Lembaga tidak dapat dipailitkan kecuali dapat dibuktikan dalam kondisi insolven.

(3) Lembaga tidak dapat dipailitkan kecuali dapat dibuktikan dalam kondisi insolven.

Penjelasan Pasal 154 ayat (3) Yang dimaksud dengan kondisi insolven adalah kondisi di mana Lembaga kekurangan modal yang berdampak pada kesulitan untuk melakukan kegiatan usaha dalam jangka panjang.

Tambah penjelasan mengenai kondisi insolven

6975 Pasal 155 (1) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kelola Lembaga

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154 ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 155 (1) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kelola Lembaga diatur

dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah. Penjelasan Pasal 155 ayat (1) Peraturan Pemerintah dimaksud mengatur antara lain kebijakan investasi, keterbukaan informasi, benturan kepentingan, kerahasiaan informasi, pengadministrasian dari data dan informasi yang berkaitan dengan aset yang dikelola, audit internal, tanggung jawab sosial dan lingkungan serta manajemen risiko dengan memperhatikan praktik bisnis yang berlaku secara internasional.

Tambahan penjelasan agar ada penyebutan hal-hal apa saja yang diatur di PP

Page 17: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

6976 (2) Sepanjang diatur secara khusus dalam Undang- Undang ini, ketentuan peraturan perundang-undangan terkait yang mengatur pengelolaan keuangan negara/kekayaan negara/ badan usaha milik negara tidak berlaku untuk Lembaga yang diatur berdasarkan Undang-Undang ini.

(2) Sepanjang diatur dalam Undang-Undang ini, ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pengelolaan keuangan negara, kekayaan negara, dan/atau badan usaha milik negara tidak berlaku bagi Lembaga.

Penjelasan Pasal 155 ayat (2) Ketidakberlakuan peraturan perundangan terkait yang mengatur pengelolaan keuangan negara/kekayaan negara/ badan usaha milik negara bagi Lembaga, karena kegiatan pengelolaan asset dan investasi telah diatur secara khusus dalam undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya.

Reformulasi untuk meng- address kata “khusus”

6977 Pasal 155A Menteri Keuangan, pejabat Kementerian Keuangan, dan Organ dan pegawai Lembaga, tidak dapat dimintakan pertanggungjawabkan hukum atas kerugian investasi apabila dapat membuktikan:

6978 a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;

6979 b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian sesuai dengan maksud dan tujuan investasi dan tata kelola;

6980 c. tidak memiliki benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengelolaan investasi; dan

6981 d. tidak memperoleh keuntungan pribadi secara tidak sah.

Page 18: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

6982 Paragraf 2 Lembaga Pengelola Investasi

Paragraf 2 Lembaga Pengelola Investasi

Reformulasi DIM 6977 – 7014 mengikuti skema tata kelola baru

6983 Pasal 156 (1) Berdasarkan Undang-Undang ini dibentuk Lembaga

Pengelola Investasi.

Pasal 156 (1) Dalam rangka pengelolaan investasi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 146 ayat (2) huruf b, untuk pertama kali berdasarkan Undang-Undang ini dibentuk Lembaga Pengelola Investasi.

6983a Ayat baru: (2) Pembentukan Lembaga Pengelola Investasi dimaksudkan

untuk meningkatkan dan mengoptimalisasi nilai aset secara jangka panjang, dalam rangka mendukung pembangunan secara berkelanjutan.

Pencamtuman ayat tambahan sebagaimana keputusan dalam DIM 6930

6984 (2) Pengurus Lembaga Pengelola Investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas

(3) Organ Lembaga Pengelola Investasi terdiri atas:

6985 a. Dewan Pengarah; dan a. Dewan Pengawas; dan

6986 b. Dewan Komisioner b. Dewan Direktur

6987 Pasal 157 (1) Dewan Pengarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156

ayat (2) huruf a terdiri atas:

Pasal 157 (1) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156

ayat (3) huruf a terdiri dari:

Page 19: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

6988 a. Menteri Keuangan sebagai ketua merangkap anggota; dan

a. Menteri Keuangan sebagai ketua merangkap anggota;

6989 b. Menteri Badan Usaha Milik Negara sebagai anggota.

b. Menteri yang membidangi badan usaha milik negara sebagai anggota; dan

6989a c. 3 (tiga) orang yang berasal dari unsur profesional sebagai anggota.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.17

6989b Ayat baru: (2) Anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.17

6989c (3) Anggota Dewan Pengawas dari unsur profesional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c diangkat oleh Presiden setelah melalui mekanisme pemilihan oleh panitia seleksi dan dikonsultasikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

6989d (3) Untuk memilih anggota Dewan Pengawas dari unsur profesional, Presiden membentuk panitia seleksi.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.17

6989e (4) Panitia seleksi melakukan: a. pengumuman penerimaan dan pendaftaran

calon; b. proses seleksi; dan c. penyampaian nama calon kepada Presiden.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.17

Page 20: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

6989f (5) Penyampaian nama calon kepada Presiden dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak pembentukan panitia seleksi.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.17

6989g (6) Presiden menyampaikan nama calon untuk dikonsultasikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya daftar nama calon dari panitia seleksi.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.17

6989h (7). Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyelenggarakan sesi konsultasi dengan Presiden paling lama 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya daftar nama calon dari Presiden.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.17

6989i (8) Presiden menetapkan dan mengangkat anggota Dewan Pengawas dari unsur profesional dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (7) selesai dilaksanakan.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.17

6989j (9) Dalam hal sesi konsultasi tidak terlaksana sesuai jangka waktu yang ditentukan, Presiden menetapkan dan mengangkat anggota Dewan Pengawas dari unsur profesional dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (8).

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.17

6989k (10) Ketentuan lebih lanjut mengenai seleksi anggota Dewan Pengawas dari unsur profesional diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.17

Page 21: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

6989L (11) Sesama anggota Dewan Pengawas dilarang saling memiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua atau besan dengan sesama anggota Dewan Pengawas dan/atau dengan anggota Dewan Direktur.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.17

6989m (12). Anggota Dewan Pengawas dari unsur profesional diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan hanya dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.17

6989n (13) Dalam rangka pengangkatan anggota Dewan Pengawas dari unsur professional untuk pertama kali, Presiden menetapkan masa jabatan 3 (tiga) anggota Dewan Pengawas sebagai berikut: a. 1 (satu) anggota diangkat untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun; b. 1 (satu) anggota diangkat untuk masa jabatan 4

(empat) tahun; dan c. 1 (satu) anggota diangkat untuk masa jabatan 3 (tiga)

tahun.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.17

6989o (14) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas melakukan pengawasan atas penyelenggaraan Lembaga Pengelola Investasi oleh Dewan Direktur.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.17

6990 (2) Dewan Pengarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki kewenangan:

(15) Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (14) memiliki kewenangan:

Page 22: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

6991 a. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisioner kepada Presiden melalui Ketua Dewan Pengarah;

a. menyetujui rencana kerja dan anggaran tahunan beserta indikator kinerja utama (key performance indicator) yang diusulkan Dewan Direktur;

6992 b. menetapkan modal awal Lembaga Pengelola Investasi.

b. melakukan evaluasi pencapaian indikator kinerja utama (key performance indicator);

6993 c. menyampaikan laporan pertanggungjawaban Dewan Pengarah dan Dewan Komisioner kepada Presiden;

c. menerima dan mengevaluasi laporan pertanggungjawaban dari Dewan Direktur;

6994 d. memberikan arahan dan menetapkan kebijakan bagi Lembaga Pengelola Investasi;

d. menyampaikan laporan pertanggungjawaban Dewan Pengawas dan Dewan Direktur kepada Presiden;

6995 e. menetapkan remunerasi Dewan Pengarah dan Dewan Komisioner;

e. menetapkan dan mengangkat anggota Dewan Penasihat;

6996 f. menetapkan rencana kerja dan anggaran tahunan beserta indikator kinerja utama (key performance indicator);

f. mengangkat dan memberhentikan Dewan Direktur;

6997 g. memberikan arahan dan/atau memutuskan hal yang bersifat strategis termasuk yang berkaitan dengan struktur modal dengan didukung data dan kajian yang memadai yang dikoordinasikan oleh Dewan Komisioner;

g. menetapkan remunerasi Dewan Pengawas dan Dewan Direktur;

6998 h. memberhentikan sementara anggota Dewan Komisioner dan mengangkat pelaksana tugas sementara Dewan Komisioner;

h. mengusulkan peningkatan dan/atau pengurangan modal Lembaga kepada Presiden;

6999 i. membentuk sekretariat dan komite; dan i. menyetujui laporan keuangan tahunan Lembaga;

Page 23: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

7000 j. melakukan pengawasan atas pengelolaan yang dilakukan oleh Dewan Komisioner.

j. memberhentikan sementara satu atau lebih anggota Dewan Direktur dan menunjuk pengganti sementara untuk Dewan Direktur; dan

7000a k. menyetujui penunjukan auditor Lembaga.

7000b (16) Untuk membantu Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Dewan Pengawas dapat membentuk komite-komite.

7001 Pasal 158 (1) Dewan Komisioner sebagaimana dimaksud Pasal 156 ayat

(2) huruf b berjumlah paling sedikit 5 (lima) orang dengan komposisi:

Pasal 158 (1) Dewan Direktur sebagaimana dimaksud dalam pasal 156

ayat (3) huruf b berjumlah 5 (lima) orang dari unsur profesional.

7002 a. 3 (tiga) orang yang berasal dari unsur profesional dan salah satunya menjadi Ketua Dewan Komisioner;

Dihapus

7003 b. 1 (satu) orang pejabat ex-officio minimal setingkat eselon I Kementerian Keuangan yang ditunjuk Menteri Keuangan yang menjadi Wakil Ketua Dewan Komisioner; dan

Dihapus

7004 c. 1 (satu) orang pejabat ex-officio minimal setingkat eselon I Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Dihapus

7005 (2) Penambahan jumlah anggota Dewan Komisioner dilakukan sesuai dengan kebutuhan Lembaga Pengelola Investasi.

(2) Anggota Dewan Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Pengawas.

Page 24: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

7006 (3) Dewan Komisioner merupakan organ tunggal dalam melaksanakan pengelolaan dan pengurusan Lembaga Pengelola Investasi yang bersifat kolektif kolegial.

(3) Sesama anggota Dewan Direktur dilarang saling memiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua atau besan dengan sesama anggota Dewan Direktur dan/atau dengan anggota Dewan Pengawas.

7007 (4) Dewan Komisioner memiliki tanggung jawab: (4) Anggota Dewan Direktur diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan hanya dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.

7008 a. merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, menetapkan remunerasi pegawai Lembaga Pengelola Investasi, dan melakukan pengawasan pengurusan dalam rangka pelaksanaan tugas dan wewenang Lembaga Pengelola Investasi;

Dihapus

7009 b. melaksanakan kebijakan dan melakukan pengurusan dalam rangka pelaksanaan tugas dan wewenang Lembaga Pengelola Investasi, serta mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Pengarah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Dihapus

7010 c. menyusun struktur organisasi Lembaga Pengelola Investasi; dan

Dihapus

7011 d. bertindak untuk dan atas nama Lembaga Pengelola Investasi di dalam dan di luar pengadilan.

Dihapus

7011a (5) Dalam rangka pengangkatan anggota Dewan Direktur untuk

pertama kali, Dewan Pengawas menetapkan

Page 25: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

masa jabatan 5 (lima) anggota Dewan Direktur sebagai berikut:

a. 2 (dua) anggota diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun;

b. 2 (dua) anggota diangkat untuk masa jabatan 4 (empat) tahun; dan

c. 1 (satu) anggota diangkat untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.

7011b (6) Dewan Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas untuk menyelenggarakan pengurusan operasional Lembaga Pengelola Investasi.

7011c (7) Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (6), Dewan Direktur memiliki kewenangan:

7011d a. merumuskan dan menetapkan kebijakan lembaga;

7011e b. melaksanakan kebijakan dan pengurusan operasional lembaga;

7011f c. menyusun dan mengusulkan remunerasi Dewan Pengawas dan Dewan Direktur kepada Dewan Pengawas;

7011g d. menyusun dan mengusulkan rencana kerja dan anggaran tahunan beserta indikator kinerja utama (key performance indicator) kepada Dewan Pengawas;

Page 26: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

7011h e. menyusun struktur organisasi lembaga dan menyelenggarakan manajemen kepegawaian termasuk pengangkatan, pemberhentian, sistem penggajian, remunerasi penghargaan, program pensiun dan tunjangan hari tua, serta penghasilan lainnya bagi pegawai Lembaga Pengelola Investasi; dan

7011i f. mewakili Lembaga Pengelola Investasi di dalam dan di luar pengadilan.

7011j (8) Dewan Direktur dapat mendelegasikan tugas dan/atau wewenang pelaksanaan operasional Lembaga Pengelola Investasi kepada pegawai Lembaga Pengelola Investasi dan/atau pihak lain yang khusus ditunjuk untuk itu.

7011k (9) Pembidangan masing-masing anggota Dewan Direktur ditetapkan oleh Dewan Direktur

7012 (5) Modal awal Lembaga Pengelola Investasi ditetapkan berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (1), yang dapat bersumber dari:

Catatan: dipindahkan ke Pasal 161 dan 161 ayat (2) dan ayat (3) (10) Modal awal Lembaga Pengelola Investasi ditetapkan

berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (1), yang dapat bersumber dari:

7013 a. Penyertaan modal negara, antara lain berupa: a. Penyertaan modal negara, antara lain berupa:

7014 1. dana segar; 1. dana segar;

7015 2. barang milik negara; 2. barang milik negara;

Page 27: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

7016 3. piutang negara pada badan usaha milik negara atau perseroan terbatas; dan/atau

3. piutang negara pada badan usaha milik negara atau perseroan terbatas; dan/atau

7017 4. saham milik negara pada badan usaha milik negara atau perseroan terbatas;

4. saham milik negara pada badan usaha milik negara atau perseroan terbatas;

7018 b. sumber lainnya b. sumber lainnya

7019 (6) Pembinaan dan pengawasan Lembaga Pengelola Investasi dilaksanakan oleh Menteri Keuangan.

(11) Pembinaan Lembaga Pengelola Investasi dilaksanakan oleh Menteri Keuangan.

7020 (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga Pengelola Investasi diatur dengan Peraturan Pemerintah.

(12) Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga Pengelola Investasi diatur dengan Peraturan Pemerintah.

7020a Pasal dan ayat baru: Pasal 159

Untuk dapat diangkat sebagai anggota Dewan Pengawas dari unsur profesional dan anggota Dewan Direktur, harus memenuhi persyaratan:

7020b a. Warga negara Indonesia;

7020c b. Mampu melakukan perbuatan hukum;

7020d c. Sehat jasmani dan rohani;

7020e d. Berusia setinggi-tingginya 65 tahun, pada saat pengangkatan pertama;

7020f e. Bukan pengurus dan/atau anggota partai politik;

7020g f. Memiliki pengalaman dan/atau keahlian di bidang investasi, ekonomi, keuangan, perbankan, hukum, dan/atau organisasi perusahaan;

Page 28: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

7020h g. Tidak pernah dipidana penjara karena melakukan tindak pidana kejahatan;

7020i h. Tidak pernah dinyatakan pailit atau tidak pernah menjadi pengurus perusahaan yang menyebabkan perusahaan tersebut pailit; dan

7020j i. Tidak dinyatakan sebagai orang perseorangan yang tercela di bidang investasi dan bidang lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

7020k Pasal 160 (1) Jika diperlukan, Lembaga dapat membentuk Dewan

Penasihat untuk memberikan saran dan bimbingan kepada Lembaga dalam hal-hal terkait investasi.

7020L (2) Anggota Dewan Penasihat diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Pengawas

Penjelasan Pasal 160 ayat (2) Anggota Dewan Penasihat dapat diusulkan oleh Dewan Direktur kepada Dewan Pengawas

7020m Pasal 161 (1) Modal awal Lembaga Pengelola Investasi dapat berupa:

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.25 Catatan: menkeu perlu menyampaikan kepada Presiden

7020n a. dana tunai; Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.27

7020o b. barang milik negara; Disetujui Panja

Page 29: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

25/09/20 Pukul 15.27

Page 30: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

7020p c. piutang negara pada badan usaha milik negara atau perseroan terbatas; dan/atau

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.27

7020q d. saham milik negara pada badan usaha milik negara atau perseroan terbatas;

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.27

7020r (2) Modal awal Lembaga Pengelola Investasi ditetapkan paling sedikit Rp15.000.000.000.000 (lima belas triliun rupiah) berupa dana tunai.

Penjelasan Pasal 161 ayat (2) Modal awal Lembaga Pengelola Investasi berupa dana tunai berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.28

7020s (3) Dalam hal modal Lembaga Pengelola Investasi berkurang secara signifikan, Pemerintah dapat menambah kembali modal Lembaga Pengelola Investasi.

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.28 Dijadikan pasal tersendiri.

7020t (4) Penyertaan modal awal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

Penjelasan Pasal 161 ayat (4) Penyertaan modal awal Lembaga Pengelola Investasi dapat dilakukan secara bertahap

Disetujui Panja 25/09/20 Pukul 15.28 Catatan: Perlu pengaturan mengenai penyertaan modal tambahan PENDALAMAN DENGAN PAKAR

Page 31: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DALAM FGD.

7020u Pasal 162 (1) Lembaga Pengelola Investasi yang dibentuk dengan undang-

undang ini hanya dapat dibubarkan dengan undang-undang.

Page 32: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

7021 (2) Pembinaan Lembaga Pengelola Investasi dilaksanakan oleh Menteri Keuangan.

7022 (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga Pengelola Investasi diatur dengan Peraturan Pemerintah.

7023 Pasal 159 (1) Dalam hal diperlukan Pemerintah Pusat dapat membentuk

Lembaga selain Lembaga Pengelola Investasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156 ayat (1).

Dihapus Dihapus sesuai dengan keputusan Baleg

7024 (2) Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk dengan Peraturan Pemerintah.

Dihapus

7025 Paragraf 3 Pertanggungjawaban Pemerintah/Pengurus Lembaga

Reformulasi DIM 7017 - 7022

7026 Pasal 160 Dalam hal terjadi penurunan nilai investasi dalam rangka pelaksanaan investasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Pusat/pengurus Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156 ayat (2) tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian investasi dan/atau kerugian negara apabila dapat membuktikan:

Sudah dipindah menjadi Pasal 155A Pasal 163

Pemerintah Pusat/Organ Lembaga dan pegawai tidak dapat dimintakan pertanggungjawabkan hukum atas kerugian investasi dan/atau kerugian Lembaga, apabila dapat membuktikan:

7027 a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;

a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;

7028 b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Pemerintah Pusat/Lembaga;

b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Pemerintah Pusat/Lembaga;

Page 33: USULAN PENYEMPURNAAN RUU TENTANG CIPTA KERJA …mitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsung dengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnis yang berlaku secara

DIM Rancangan Undang-Undang berikut penjelasan Februari 2020

Rancangan Pasca Sesi Baleg Catatan saat pembahasan

7029 c. tidak mempunyai benturan kepentingan, baik langsung maupun tidak langsung, atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan

c. tidak didasarkan atas kepentingan pribadi; atau

7030 d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

d. tidak diperolehnya keuntungan apapun baik secara langsung maupun tidak langsung

7025 e. Pasal 163 (1) Lembaga Pengelola Investasi dapat melakukan transaksi,

baik langsung maupun tidak langsung, dengan entitas yang dimilikinya.

7026 f. (2) Perlakuan dan/atau fasilitas perpajakan atas transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang perpajakan