Usulan Format Registrasi K3

download Usulan Format Registrasi K3

of 17

Transcript of Usulan Format Registrasi K3

CoverREGISTRASIKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJABAGIAN DARI SMKS UNTUK OHSAS 18001 - SMK3

&C&"Arial,Bold"&18USULAN&L&"Arial,Regular"&7No. dok : Tgl. dikeluarkan : Revisi :&CRegistrasi K3 2014

PengantarBAGIAN DARI SMKS UNTUK OHSAS 18001 - SMK3Pengesahan olehTanda tanganNamaLeopold SitompulManager Health, Safety and EnvironmentDikeluarkan olehPT Krakatau Steel ( Persero ), TbkDistribusi ke1. Direksi2. General Manager terkait3. Manager terkait4. Penanggung jawab operasional K3 di unit kerja terkaitRevisi Nomor123456789101112131. PENDAHULUANa. Dokumen Registrasi K3 PT Krakatau Steel menggambarkan potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerjadi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan manajemen pengendalian risiko K3b. Registrasi K3 tahun 2014 merupakan hasil revisi dokumen tahun sebelumnya yang dihasilkan dari suatu proses yang diuraikandalam Work Instruction (WI) Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko(nomor WI : PER/03/PL/002)c. Dalam dokumen ini merupakan hasil Identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko akan dilakukanevaluasi minimal 1 kali dalam setahun sejalan dengan perubahan peraturan perundangan dan standarisasi bidang K3,kebijakan perusahaan, pengembangan proses baru dan hasil pengendalian atau program perbaikan2. REGISTRASI K3 TAHUN 2014 Evaluasi potensi bahaya dilakukan pada unit kerja sebagai berikut :1. Pabrik DRP2. Pabrik Billet Steel Plant ( BSP ) dan Maint. Steel Making3. Pabrik Slab Baja I ( SSP I ) dan Maint. Steel Making4. Pabrik Slab Baja II ( SSP II ) dan Maint. Steel Making5. Pabrik HSM dan Perawatan HSM6. Pabrik CRM dan Perawatan CRM7. Pabrik WRM dan Perawatan WRM8. Divisi Work Shop & Field Maintenance9. Divisi Quality Control10. Divisi Finished Product & Distribution ( FP & D )11. Divisi PPC12. Divisi Manajemen Material13. Divisi Utility & Energy Management14. Divisi Warehousing Manajemen15. Gedung Divisi Design & Technical Engineering16. Gedung Teknologi17. Gedung Perencanaan18. Gedung ADB19. Gedung Arsip20. Gedung Produksi21. Gedung Security & Fire Manajemen22. Gedung Health, Safety and Environment23. Gedung ADB CRM24. Gedung Logistik25. Gedung HCDC26. Gedung Corporate Communitation Tingkat risiko K3 ditetapkan berdasarkan perhitungan ( Probability X Consequence ) dan analisis pengendalian K3 yangtelah diaksanakan di unit kerja terkait.Upaya pengendalian risiko ditetapkan melalui tingkat pengendalian risiko. Tingkat pengendalian risiko yang dimaksud di siniadalah prinsip hierarki pengendalian risiko dalam konsep manajemen risiko K3. Adapun hirarki pengendalian risiko meliputi :a. Eliminasi yaitu menghilangkan sumber bahaya. Contoh : tidak menggunakan bahan kimia tertentu dalam proses,menghilangkan suatu tahapan dalam pekerjaan.b. Substitusi yaitu dengan cara mengganti suatu bahan atau cara kerja dengan bahan atau cara kerja yang lebih aman.Misalnya dengan menggunakan alat bantu angkat untuk menggantikan pekerjaan manual, menggunakan bahan kimiapelarut air dibandingkan bahan dengan pelarut alkohol, pekerjaan menyapu diganti dengan menggunakan vakum, dll.c. Rekayasa teknik dengan cara modifikasi suatu instalasi atau menambahan instalasi baru. Misalnya denganmemasang pelindung mesin, sistem sensor, pemasangan local exhaust.d. Administrasi yaitu dengan meminimalkan pajanan bahaya yang diterima personil. Misalnya dengan pengaturan jamkerja, sistem izin kerja, pemisahan lokasi kerja, pelatihan dan rambu keselamatan.e. Alat pelindung diri yaitu dengan menyediakan alat pelindung diri bagi personil.Jenis alat pelindung diri yang dipakai di PT Krakatau Steel ( Persero ), Tbk1. Helmet2. Kacamata3. Ear muff atau ear plug4. Masker debu & gas5. Sarung tangan6. Safety shoes7. Body harnessPenilaian keparahan ( Consequence ) dilakukan dengan menggunakan tabel sebagai berikut :LevelKriteriaPenjelasan5FatalKematian4MajorCacat3ModeratePerawatan Medis2MinorP3K1Tidak SignifikanTidak ada cideraPenilaian kemungkinan ( Probability ) dilakukan dengan menggunakan tabel sebagai berikut :LevelKriteriaPenjelasan5Hampir Selalu TerjadiPaling Sering Terjadi4Sering TerjadiBisa Terjadi3Cukup SeringMungkin Terjadi2JarangKemungkinan Kecil Terjadi1Sangat JarangHampir Tidak Mungkin TerjadiMatriks tingkat risiko ditentukan seperti pada tabel :ProbabilityConsequence1234555 M10 H10 H20 E25 E44 L8 M12 H16 E20 E33 L6 M9 H12 H15 H22 L4 L6 M8 M10 H11 N2 L3 L4 L5 MSumber AS / NZS 4360 : 2004Kategori RisikoStatusEkstrim = Extreme ( E ) ( 16 - 25 )R utinTinggi = High ( H ) ( 9 - 15 )N on RutinSedang = Medium ( M ) ( 5 - 8 )Rendah = Low ( L ) ( 1 - 4 )Dapat Diabaikan = Negligible ( N ) ( 1 )Keterangan : Besar nilai Probability ( P ) dan Consequence ( C ) diisi berdasarkan pengendalian yang sudah ada

&L&"Arial,Regular"&7No. dok : Tgl dikeluarkan : Revisi : &C&"Arial,Regular"&10Registrasi K3 2014REGISTRASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAREGISTRASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAREGISTRASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAREGISTRASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAREGISTRASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAREGISTRASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Identifikasi BahayaNo. UrutLokasiAktivitasRincian BahayaRisikoPeraturanPengedalianPenilaian RisikoKategori RisikoStatus R / (NR)Pengendalian LanjutanKondisi tidak amanPerilaku tidak amanPCR1Slab YardAngkat - angkut slabBeban slab yang diangkut berlebihTidak memakai APD, tidak ada koordinasiTertimpa slabUU No. 1 Tahun 1970 ; Permenakertrans No. 8 Tahun 2010SOP, P3K, helmet, safety shoes, sarung tangan155MRPengawasanPaparan debu / asapTidak memakai APD, tidak mengikuti SOPIritasi saluran napas, iritasi mataUU No. 1 Tahun 1970 ; Permenakertrans No. 8 Tahun 2010 ; Permenakertrans No. 13 Tahun 2011SOP, P3K, masker debu, kaca mata, helmet, safety shoes, sarung tangan, pemeriksaan kesehatan236MRPengawasan, penyiraman2Reheating FurnacePemanasan slab dan pengerukan scaleSuhu pemanasan tidak stabilTidak mengikuti SOPKebakaran dan ledakanUU No. 1 Tahun 1970 ; Permenaker No. 4 Tahun 1980Control room, SOP, pelatihan TTD, helmet, safety shoes, sarung tangan122LRBoiler dan pipa retakTidak mengikuti SOP, tidak ada koordinasiKebocoran gas / BBMUU No. 1 Tahun 1970 ; UU Pesawat Uap 1930 ; PP Uap Tahun 1930Inspeksi, sertifikasi, SOP, pelatihan TTD, helmet, safety shoes, sarung tangan224LRTidak ada rambuTidak memakai APDTerkena slab / scale panasUU No. 1 Tahun 1970 ; Permenakertrans No. 8 Tahun 2010Pelatihan TTD, P3K, helmet, safety shoes, apron, sarung tangan236MRPengawasanPerbaikan, perawatan, dan pemeriksaan alat - alatPaparan bising, tidak ada rambuTidak istirahat, tidak memakai APDGangguan pendengaranUU No. 1 Tahun 1970 ; Permenakertrans No. 8 Tahun 2010 ; Permenakertrans No. 13 Tahun 2011Pengaturan jam kerja, pelatihan K3, Rambu K3, helmet, safety shoes, sarung tangan, ear plug / ear muff236MNRTes kesehatan (audiometri)Paparan debu / asapTidak memakai APDIritasi saluran napasUU No. 1 Tahun 1970 ; Permenakertrans No. 8 Tahun 2010 ; Permenakertrans No. 13 Tahun 2011Pelatihan K3, P3K, helmet, safety shoes, sarung tangan, masker122LNRCeceran oli / air, penerangan kurangTidak fokus bekerja, tidak memakai APDTerpelesetUU No. 1 Tahun 1970 ; Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002 ; Permenakertrans No. 8 Tahun 2010P3K, helmet, safety shoes, sarung tangan122LNRTidak ada ventilasiTerburu - buru dalam bekerja, tidak istirahatDehidrasiUU No. 1 Tahun 1970 ; Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002P3K, helmet, safety shoes, sarung tangan, air minum224LNR00000000000000000000

&L&"Arial,Regular"&7No. dok : Tgl. dikeluarkan : Revisi :&C&"Arial,Regular"&10Registrasi K3 2014&R&"Arial,Regular"&10Halaman &P dari &NREGISTRASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA