USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut...

87
i USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP TINDAKAN WANPRESTASI KAITANNYA DENGAN PERLINDUNGAN KONSUMEN SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan Program Studi Strata 1 Ilmu Hukum Oleh Nama : M. Yoga Setyawan NIM : A.111.15.0079 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEMARANG TAHUN 2019

Transcript of USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut...

Page 1: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

i

USM

TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI

TERHADAP TINDAKAN WANPRESTASI KAITANNYA DENGAN

PERLINDUNGAN KONSUMEN

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas

dan memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan

Program Studi Strata 1 Ilmu Hukum

Oleh

Nama : M. Yoga Setyawan

NIM : A.111.15.0079

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEMARANG

TAHUN 2019

Page 2: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 3: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 4: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 5: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 6: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang

telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga Penulis dapat

menyelesaikan Skripsi dengan judul “Tanggung Jawab Hukum Perusahaan

Asuransi Terhadap Tindakan Wanprestasi Kaitanya Dengan Perlindungan

Konsumen ” untuk melengkapi tugas dan syarat mata kuliah Skripsi.

Penulis banyak menyadari berbagai kesulitan dan hambatan yang penulis

hadapi, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam

penyusunan Skripsi ini, namun berkat bantuan, petunjuk, serta saran-saran

maupun arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa

terima kasih yang sedalam-dalamnya dan rasa hormat kepada:

1. Bapak Andy Kridasusila, S.E., M.M., selaku Rektor Universitas Semarang

beserta segenap jajarannya.

2. Ibu B. Rini Heryanti, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Semarang dan selaku dosen pembimbing utama yang telah

banyak memberikan penggarahan sehingga tersusunlah skripsi ini.

3. Ibu Dharu Triasih, S.H.,M.H. selaku dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingannya dan nasehat-

nasehatnya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan penelitian ini.

4. Bapak Muhammad Iftar Arya Putra, S.H, M.H. selaku Dosen Wali yang

telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam menempuh

pendidikan Strata Satu (S-1) Fakultas Hukum Universitas Semarang;

Page 7: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 8: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“Barang siapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang seharusnya yang di

tujukan untuk mencari ridho Allah bahkan hanya untuk mendapatkan kedudukan/

kekayaan duniawi maka ia tidak akan mendapatkan baunya surge nanti pada hari

kiamat.”

(Riwayat Abu Hurairah radhiallahu anhu)

“Intelligence plus character- that is the goal of thrue education”

(Martin Lauther King Jr)

Kupersembahkan Untuk :

1. Ibu saya Sri Sukarsih. 2. Ayah saya Subur.

3. Kakak saya Elsa Setyasih dan adik saya Annisa Septyani. 4. Dosen Fakultas Hukum.

5. Teman-Teman Seperjuangan Kelas B. 6. Alamamater.

Page 9: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

viii

ABSTRAK

Perusahaan asuransi adalah lembaga sanggup menanggung setiap risiko yang akan dihadapi nasabahnya. Suatu perjanjian asuransi dapat terlaksana dengan baik apabila para pihak telah memenuhi prestasinya masing-masing. Adakalanya didalam perjanjian tersebut tidak terlaksana dengan baik karena adanya wanprestasi yang dilakukan salah satu pihak. Namun bagaimana apabila perusahaan asuransi yang melakukan wanprestasi dan melanggar perjanjian kepada pemegang polis, contohnya klaim asuransi yang sukar diperoleh atau berbelit-belit pengurusannya. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana tanggung jawab hukum atas tindakan wanprestasi yang dilakukan perusahaan asuransi serta bentuk penyelesaian bila timbul sengketa. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Data yang dipergunakan adalah data sekunder, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab hukum atas tindakan wanprestasi perusahaan asuransi yaitu perusahaan asuransi harus memenuhi kewajibannya terhadap pemegang polis yang mengalami kerugian dalam hal pengajuan klaim, sepanjang tertanggung dapat membuktikan telah melakukan kewajibannya untuk membayar premi maupun syarat-syarat lain yang telah ditentukan, serta adanya sanksi administratif yang telah diatur dalam Pasal 71 Undang- Undang Nomor 40 tahun 2014. Apabila timbul sengketa asuransi dapat di selesaikan melalui pengadilan dan luar pengadilan. Melalui pengadilan apabila sengketa asuransi tidak menemukan titik temu antara penanggung dan tertanggung, penyelesaian sengketa di luar pengadilan dapat ditempuh melalui lembaga penyelesaian sengketa BMAI dengan mediasi, ajudikasi, dan arbitrase. Pemerintah juga membentuk OJK yang salah satu tugasnya adalah untuk menyelesaikan sengketa kontrak asuransi.

Kata kunci : tanggung jawab, asuransi ,wanprestasi.

Page 10: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

ix

ABSTRACT

Insurance companies are institutions that are able to approve any risks that will be accounted for. Each insurance agreement can be completed with the approval of the parties that have been approved respectively. Sometimes the agreement is not carried out due to a default by one of the parties. But how to ask an insurance company that defaults and wins an agreement with the policyholder, for example an insurance claim that is difficult to obtain or complicated management. This study uses normative juridical methods. The data used are secondary data types and the technique used in this study is descriptive analysis. The problem of this research is the legal liability for default actions taken by insurance companies and the form of settlement if a dispute arises. Based on the results of research can conclude legal liability for default actions of insurance companies that is the insurance company must be responsible for the policyholders who spend losses in the case of filing a claim, running the insured can help increase spending for payment of premiums according to specified requirements, Article 71 of Law Number 40 of 2014. If there is, then licensing regulations can be resolved through courts and foreign courts. Through the court, with the court's approval not finding a meeting point between the guarantor and the insured, the resolution of disputes outside the court can be resolved through the BMAI dispute resolution agency through mediation, adjudication, and arbitration. The government also made OJK, one of its tasks is to resolve insurance contract dispute.

Keyword: responsibility, insurance, default.

Page 11: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………….………………i

HALAMAN ORISINALITAS……..………………..……………….……………ii

HALAMAN PENGESAHAN…..…………….....………………………….……iii

A. PENGESAHAN MEMPERBANYAK…………………………….………….iii

B. PENGESAHAN UJIAN…………………………………………….…………iv

KATA PENGANTAR…..………………………………………....……………...v

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………..vii

ABSTRAK………………………………………………………………………viii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………....x

BAB I PENDAHULUAN……………………………………….………….….….1

1.1 Latar Belakang…………...........……………………………..……....….1

1.2 Perumusan Masalah………………...………………………….…....…..5

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ..……………………....…..…….....…..5

1.4 Keaslian Penelitian………………………………………………...…....6

1.5 Sistematika………………………....……………………..……………..7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………….……………………………….9

2.1 Pengertian Asuransi……………………………………………..…...….9

2.2 Syarat Sahnya Perjanjian Asuransi………………..………………...…12

2.3 Jenis-Jenis Asuransi…………………………………...…..…………...15

2.4 Prinsip-Prinsip Asuransi………….……………………..………….….16

2.5 Tujuan dan Manfaat Asuransi…………………………...………...…...18

2.6 Tinjauan Umum Mengenai Wanprestasi……………….....….………..22

BAB III METODE PENELITIAN………………….……………………………27

3.1 Jenis Penelitian……………………...…………………………..……..27

3.2 Spesifikasi Penelitian………………………...………………...………28

3.3 Metode Pengumpulan Data……………………………...…..………....28

3.4 Metode Analisis Data……………..………...……………...….…..…..29

BAB IV HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………30

4.1 Penyelesaian Sengketa Apabila Perusahaan Asuransi Melakukan

Wanprestasi Dalam Kaitanya Dengan Perlindungan Konsumen…...…..30

Page 12: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

xi

4.2 Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Asuransi Atas Tindakan

Wanprestasi Kaitanya Dengan Perlindungan Konsumen……………....46

BAB V PENUTUP……………………………………………………………….60

5.1 Simpulan……………………………………………………………….60

5.2 Saran…………………………………………………………...………61

DAFTAR PUSTAKA……………………………………….…………………...62

Page 13: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti

pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut Insurance 1 .

Asuransi pada umumnya adalah suatu perjanjian dalam mana pihak yang

menjamin berjanji terhadap pihak yang dijamin, untuk menerima sejumlah uang

premi pengganti kerugian, yang mungkin di derita oleh yang dijamin selaku akibat

dari suatu peristiwa yang belum tentu terjadi. Di masa kehidupan, manusia tidak

dapat meramalkan apa yang akan terjadi diwaktu yang akan datang secara

sempurna, meskipun dengan menggunakan berbagai alat analisis. Hal itu pula

yang terjadi pada perusahaan maupun individu. Risiko dimasa datang dapat terjadi

terhadap kehidupan seseorang misalnya saja kematian, sakit, atau risiko dipecat

dari pekerjaan. Dalam dunia bisnis risiko yang dihadapi dapat berupa kerugian

akibat kebakaran, kerusakan atau kehilangan. Oleh karena itu setiap risiko yang

akan dihadapi harus ditanggulangi, sehingga tidak menimbulkan kerugian yang

lebih besar lagi. Perusahaan asuransi adalah lembaga yang mau dan sanggup

menanggung setiap risiko yang akan dihadapi nasabahnya baik perorangan

maupun badan usaha.

Dalam kondisi demikian, kehadiran asuransi tentu akan membuat risiko

dimasa yang akan datang dapat teratasi dengan baik. Pada prinsipnya asuransi

adalah suatu perjanjian antar tertanggung dan penanggung untuk merundingkan

ganti rugi yang diderita tertanggung yang akan diganti oleh penanggung

1 Simorangkir, dkk., Kamus Hukum (Jakarta: Sinar Grafika 2009), halaman 182.

Page 14: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

2

(perusahaan asuransi) setelah tertanggung menyepakati pembayaran sejumlah

uang yang disebut premi. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang

Perasuransian Pasal 1 menjelaskan definisi asuransi yang berisi ”asuransi adalah

perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang

menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan

untuk :

a. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena

kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita

tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang

tidak pasti.

b. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya

tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung

dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada

hasil pengelolaan dana”.

Perusahaan asuransi sebagai pihak penanggung risiko atas ketidak pastian

yang dialami pihak tertanggung dalam hal ini nasabahnya mempunyai perjanjian

ataupun perikatan yang menjadi modal dasar keterikatan hubungan antara pihak

asuransi dengan nasabahnya. Hubungan keterikatan pihak asuransi dengan

nasabahnya sudah otomatis berkaitan dengan bentuk layanan perlindungan

asuransi yang diberikan oleh pihak asuransi kepada nasabahnya, selanjutnya pihak

nasabah akan memberikan premi atau kompensasi atas layanan perlindungan

perusahan asuransi tersebut kepada diri nasabah tersebut.

Page 15: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

3

Suatu perjanjian asuransi dapat terlaksana dengan baik apabila para pihak

yaitu tertanggung dan penanggung telah memenuhi prestasinya masing-masing

seperti yang telah diperjanjikan tanpa ada pihak yang dirugikan. Tetapi

adakalanya didalam perjanjian tersebut tidak terlaksana dengan baik karena

adanya wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak. Perkataan wanprestasi

berasal dari bahasa Belanda, yang artinya prestasi buruk. Adapun yang dimaksud

wanprestasi adalah suatu keadaan yang dikarenakan kelalaian atau kesalahannya,

dimana salah satu pihak tidak dapat memenuhi prestasi seperti yang telah

ditentukan dalam perjanjian2. Adapun bentuk-bentuk dari wanprestasi yaitu 3:

a. Tidak memenuhi prestasi sama sekali.

b. Memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya.

c. Memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai atau keliru.

Sedangkan menurut Subekti, bentuk wanprestasi ada empat macam yaitu4:

a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan.

b. Melaksanakan apa yang dijanjikannya tetapi tidak sebagaimana

dijanjikannya.

c. Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat.

d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.

Namun bagaimana apabila perusahaan asuransilah yang melakukan

wanprestasi dan melanggar perjanjian asuransi kepada pemegang polis, contohnya

klaim asuransi yang sukar diperoleh atau berbelit-belit pengurusannya, merupakan

2 Nindyo Pramono, Hukum Komersil (Jakarta: Pusat Penerbitan UT, 2003), halaman 221. 3 R. Setiawan, Pokok-Pokok Hukum Perjanjian (Jakarta: Putra Abadin, 1999), halaman

18. 4 Subekti, Hukum Perjanjian (Jakarta: Intermasa, 2004), halaman 45.

Page 16: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

4

titik awal adanya persengketaan di antara para pihak oleh karena telah terjadi

wanprestasi dengan segala konsekuensi atau akibat hukumnya.

Salah satu institusi yang berwenang dan berfungsi di dalam memberikan

pertanggung jawaban hukum tersebut ialah Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011, yang pada

Pasal 55 ayat (1) menyatakan bahwa: “Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi,

tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di

sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan

lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke OJK”. Defenisi pelaku usaha

jasa keuangan menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor:

1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Pasal 1

angka 1 adalah : ”Pelaku usaha Jasa Keuangan adalah Bank Umum, Bank

Perkreditan Rakyat, Bank Kustodian, Dana Pensiun, Perusahaan Asuransi,

Perusahaan Reasuransi, Lembaga Pembiayaan ,Perusahaan Gadai, dan Perusahaan

Penjaminan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional

maupun secara syariah.”

Manakala timbul perselisihan atau persengketaan di antara pemegang polis

asuransi dengan perusahaan asuransi, seperti halnya yang pernah terjadi pada

PT.Prudential Life yang menolak klaim asuransi terhadap pemegang polis yaitu

Ibu Hotmauli Manurung, penolakan klaim juga pernah dilakukan oleh PT.Allianz

terhadap pemegang polis bernama Ifranius dan masih banyak lagi kasus yang lain.

Sesuai dengan fungsi, tugas dan kewenangannya pada Otoritas Jasa Keuangan

Page 17: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

5

melakukan mekanisme penyelesaian sengketa konsumen baik melalui peradilan

atau litigasi, maupun penyelesaian sengketa di luar peradilan atau non-litigasi.

Melalui penelitian ini, penulis tertarik untuk menganalisis hal yang

berkaitan dengan tanggung jawab hukum perusahaan asuransi yang melakukan

tindakan wanprestasi dikaitkan dengan perlindungan konsumen.

1.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk penyelesaian sengketa apabila perusahaan asuransi

melakukan wanprestasi terhadap pemegang polis?

2. Bagaimana tanggung jawab hukum perusahaan asuransi atas tindakan

wanprestasi dalam kaitanya dengan perlindungan konsumen ?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

A. Tujuan penelitian:

1. Untuk mengetahui bentuk penyelesain sengketa apabila perusahaan

asuransi melakukan wanprestasi terhadap pemegang polis.

2. Untuk mengetahui lebih mendalam tanggung jawab hukum atas tindakan

wanprestasi yang dilakukan perusahaan asuransi dalam kaitanya dengan

perlindungan konsumen.

B. Manfaat penelitian:

1. Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan

ilmu pengetahuan pada umumnya, hasil penelitian ini dapat di gunakan

sebagai acuan untuk mmperbaiki dan mengembangkan peraturan tentang

asuransi, dan sebagai referensi serta tambahan bagi para akademisi yang

nantinya digunakan untuk penelitian kepada pihak-pihak yang

membutuhkan.

Page 18: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

6

2. Manfaat praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

aparatur hukum dan upaya penyelesaian masalah wanprestasi kepada

pemegang polis atau pihak tertanggung.

1.4. Keaslian Penelitian

Keaslian penulis dapat diuji dari beberapa peniliti terdahulu yang

mempunyai karakteristik yang relatif sama dalam hal tema kajian, namun berbeda

dalam hal pemfokusan dalam penilitian serta metode analisis yang digunakan.

Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan, penulis menemukan judul yang

memiliki tema kajian yang sama yaitu :

a. Andy Wirawan Salim Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 2011

tentang ”Wanprestasi Dalam Perjanjian Asuransi Kebakaran: Studi Kasus

Putusan Mahkamah Agung-RI Nomor: 911 K/Pdt/2009” yang memfokuskan

pada hak dan kewajiban penanggung dan tertanggung dalam perasuransian

serta bentuk wanprestasi dalam perjanjian asuransi di dalam Putusan

Mahkamah Agung-RI Nomor: 911 K/Pdt/2009.

b. Dewa Ayu Widiastuti Meranggi Fakultas Hukum Universitas Udayana tentang

“Wanprestasi Dalam Pembayaran Premi Asuransi Dihubungkan Dengan

Tanggung Jawab Penanggung Asuransi Jiwa” yang berfokus pada faktor- faktor

yang menyebabkan terjadinya wanprestasi dalam pembayaran premi serta

pelaksanaan penggantian kerugian.

c. Satriyo Bagus Pamungkas Fakultas Hukum Universitas Diponegoro 2017

tentang “ Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Pt. Asuransi Mitra Maparya

Cabang Semarang Terhadap Klaim Kebakaran Yang Menimpa CV.

Indoprinting Semarang” yang memfokuskan pada tanggung jawab perusahaan

Page 19: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

7

asuransi PT.Asuransi Mitra Maparya Cabang Semarang terhadap ganti rugi

klaim kebakaran pada CV.Indoprinting Semarang.

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil judul tentang “Tanggung Jawab

Hukum Perusahaan Asuransi Terhadap Tindakan Wanprestasi Kaitannya Dengan

Perlindungan Konsumen”. Kajian penelitian skripsi ini berbeda dari penelitian

sebelumnya, penulis mengkaji dan mengambil rumusan masalah tentang

bagaimana bentuk penyelesaian sengketa apabila perusahaan asuransi melakukan

wanprestasi terhadap pemegang polis dan bagaimana tanggung jawab hukum

perusahaan asuransi atas tindakan wanprestasi dalam kaitanya dengan

perlindungan konsumen, maka penulis tertarik untuk mengambil judul ini sebagai

judul skripsi.

1.5. Sistematika

Penyusunan penelitian ini akan disajikan dalam sistematika pembahasan

yang terdiri dari 3 bab, yaitu:

BAB I : Pendahuluan

Dalam Bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, perumusan

masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, serta sistematika

penulisan.

BAB II :Tinjauan Pustaka

Dalam Bab ini menguraikan tentang tinjauan tentang definisi asuransi,

syarat sahnya perjanjian asuransi, jenis-jenis asuransi, prinsip-prinsip

asuransi, tujuan dan manfaat asuransi, serta tinjaun umum megenai

wanprestasi.

Page 20: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

8

BAB III: Metode Penelitian

Dalam Bab ini menguraikan mengenai metode penelitian untuk

menjelaskan prosedur penelitian secara mendetail mengenai metode

penelitian apa yang digunakan. Bab ini berisi empat sub Bab yaitu terdiri

dari jenis penelitian, spesifikasi penelitian, metode pengumpulan data,

dan metode analisis data.

BAB IV: Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Uraian mengenai hasil penelitian yang menganalisis permasalahan-

permasalahan yang ditemukan dengan teori-teori hukum serta undang-

undang, adapun permasalahan yang dianalisis yaitu bagaimana bentuk

penyelesaian sengketa apabila perusahaan asuransi melakukan

wanprestasi dan tanggung jawab hukum perusahaan asuransi atas

tindakan wanprestasi dalam kaitanya dengan perlindungan konsumen.

BAB V: Penutup

Menguraikan simpulan dari hasil penelitian serta saran peneliti terhadap

pihak terkait yang berhubungan dengan hasil temuan penelitian.

Page 21: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Asuransi

Subekti, dalam bukunya memberikan definisi mengenai asuransi yaitu,

asuransi atau pertanggungan sebagai suatu perjanjian yang termasuk dalam

golongan perjanjian untung-untungan (kansovereenkomst). Suatu perjanjian

untung-untungan ialah suatu perjanjian yang dengan sengaja digantungkan pada

suatu kejadian yang belum tentu terjadi, kejadian mana akan menentukan untung-

ruginya salah satu pihak5. Ada 2 (dua) pihak yang terlibat dalam asuransi, yaitu

pihak penanggung sebagai pihak yang sanggup menjamin serta menanggung

pihak lain yang akan mendapat suatu penggantian kerugian yang mungkin akan

dideritanya sebagai suatu akibat dari suatu peristiwa yang belum tentu terjadi dan

pihak tertanggung akan menerima ganti kerugian, yang mana pihak tertanggung

diwajibkan membayar sejumlah uang kepada pihak penanggung 6 . Sedangkan

Abbas Salim, dalam bukunya memberikan definisi sebagai berikut, asuransi ialah

suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah

pasti sebagai pengganti kerugian-kerugian besar yang belum pasti. Dapat ditarik

kesimpulan bahwa, orang bersedia membayar kerugian yang sedikit untuk masa

sekarang, agar biasa menghadapi kerugian-kerugian besar yang mungkin terjadi

pada waktu mendatang7

Di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Bab

Kesembilan Pasal 246 dijelaskan tentang pengertian asuransi yang berisi :

5 Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata (Jakarta: PT. Intermasa, 2001), halaman 217. 6 Ibid. 7 Abbas Salim, Asuransi dan Manejemen Resiko (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,

2003), halaman 1.

Page 22: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

10

”Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang

penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima

suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,

kerusakan atau kehilangan keuntungan yang di harapkan, yang mungkin akan

dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu.”

Dalam pengertian yang terdapat dalam Pasal 246 Kitab Undang-Undang

Hukum Dagang (KUHD) tersebut dapat di simpulkan adanya 3 (tiga) unsur

penting dalam asuransi, yaitu:

a. Pihak tertanggung atau dalam bahasa Belanda disebut verzekerde

mengikatkan kepada pihak penanggung atau dalam bahasa Belanda

disebut verzekeraar.

b. Pihak penanggung mempunyai kewajiban untuk membayar sejumlah uang

kepada pihak tertanggung, karena suatu kerugian, kerusakan atau

kehilangan keuntungan yang diharapkan.

c. Suatu kejadian atau peristiwa yang tidak tentu jelas akan terjadi.

Ada 2 (dua) pihak yang terlibat di dalam perjanjian asuransi, yaitu8:

a. Penanggung atau verzekeraar, asuradur, penjamin; ialah mereka yang

dengan mendapat premi, berjanji akan mengganti kerugian atau membayar

sejumlah uang yang telah disetujui, jika terjadi peristiwa yang tidak dapat

diduga sebelumnya, yang mengakibatkan kerugian bagi tertanggung. Jadi

penanggung adalah sebagai subjek yang berhadapan dengan tertanggung,

dan yang biasanya menjadi penanggung adalah suatu badan usaha yang

memperhitungkan untung rugi dalam tindakan-tindakannya.

8 Mashudi dan Moch.Chaidir Ali, Hukum Asuransi (Bandung: Mandar Maju, 1995),

halaman 25.

Page 23: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

11

b. Tertanggung atau terjamin verzekerde, insured, adalah manusia dan badan

hukum, sebagai pihak yang berhak dan berkewajiban, dalam perjanjiaan

asuransi, dengan membanyar premi. Tertanggung ini dapat dirinya sendiri,

seorang ketiga, dan dengan perantaraan seorang makelar.

Selain dari pengertian-pengertian asuransi yang diuraikan di atas, dapat juga di

lihat rumusan asuransi dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang

Perasuransian.

Perjanjian asuransi terjadi seketika setelah tercapai kesepakatan antara

tertanggung dan penanggung, hak dan kewajiban timbal balik timbul sejak saat itu.

Perjanjian asuransi harus diwujudkan dalam dokumen yang lazim disebut dengan

polis, berdasarkan Pasal 255 KUHD asuransi harus dibuat secara tertulis dalam

bentuk akta yang disebut polis yang merupakan satu-satunya alat bukti tertulis

untuk membuktikan bahwa asuransi telah terjadi, di dalam polis tertuang

perjanjian serta persyaratan asuransi antara penanggung dan tertanggung,

meskipun pada hakikatnya persyaratan ini ditentukan secara sepihak oleh

penanggung saja, namun tertanggung setelah memberikan persetujuan tentang

ditutupnya perjanjian asuransi tersebut dianggap menyetujui segala persyaratan

yang diajukan dalam polis tersebut. Oleh karena itu, biasanya polis hanya

ditandatangani oleh pihak penanggung saja.

Apabila dilihat dari uraian-uraian dari pengertian asuransi diatas, maka

dari sudut pandang hukum dapat disimpulkan bahwa asuransi merupakan suatu

kontrak (perjanjian) pertanggungan risiko antara tertanggung dengan penanggung,

dimana penanggung berjanji untuk membayar kerugian yang disebabkan risiko

Page 24: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

12

yang dipertanggungkan kepada tertanggung, sedangkan tertanggung membayar

secara periodik kepada penanggung untuk mendapatkan pembayaran kerugian.

2.2. Syarat Sahnya Perjanjian Asuransi

Asuransi merupakan salah satu jenis perjanjian khusus yang diatur dalam

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang sebagai perjanjian, maka ketentuan syarat-

syarat sah suatu perjanjian dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata berlaku

juga terhadap perjanjian asuransi. Syarat-syarat sah suatu perjanjian diatur dalam

Pasal 1320 KUHPerdata, ada 4 syarat sah suatu perjanjian yaitu kesepakatan para

pihak, kewenangan berbuat, objek tertentu, dan kausa yang halal.

a. Kesepakatan (Consensus)

Kesepakatan antara tertanggung dan penanggung dibuat secara bebas, artinya

tidak berada dibawah pengaruh, tekanan, atau paksaan pihak tertentu. Kedua

belah pihak sepakat menentukan syarat-syarat perjanjian asuransi sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

b. Kewenangan (Authority)

Kedua pihak tertanggung dan penanggung wenang melakukan perbuatan

hukum yang diakui oleh Undang-Undang. Kewenangan berbuat tersebut ada

yang bersifat subjektif artinya kedua pihak sudah dewasa, sehat ingatan, tidak

berada di bawah pewalian (trusteeship), atau pemegang kuasa yang sah. Kedua

belah pihak harus cakap menurut hukum untuk bertindak sendiri. Kewenangan

objektif artinya tertanggung mempunyai hubungan yang sah dengan benda

objek asuransi karena benda-benda tersebut adalah kekayaannya sendiri.

Kewenangan pihak tertanggung dan penanggung tersebut tidak hanya dalam

rangka mengadakan perjanjian asuransi, tetapi juga dalam hubungan internal di

Page 25: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

13

lingkungan perusahaan asuransi bagi penanggung dan hubungan dengan pihak

ketiga bagi tertanggung.

c. Objek tertentu (fixed object)

Objek tertentu dalam perjanjian asuransi adalah objek yang diasuransikan,

dapat berupa harta kekayaan dan kepentingan yang melekat pada harta

kekayaan, dapat pula berupa raga atau jiwa manusia. Objek tertentu berupa

harta kekayaan dan kepentingan yang melekat pada harta kekayaan terdapat

pada perjanjian asuransi kerugian. Karena yang mengasuransikan objek itu

adalah tertanggung, maka dia harus mempunyai hubungan langsung atau tidak

langsung dengan objek asuransi itu. Dikatakan ada hubungan langsung apabila

tertanggung memiliki sendiri harta kekayaan, jiwa atau raga yang menjadi

objek asuransi. Dikatakan ada hubungan tidak langsung apabila tertanggung

hanya mempunyai kepentingan atas objek asuransi. Menurut ketentuan Pasal

599 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, dianggap tidak mempunyai

kepentingan adalah orang yang mengasuransikan benda oleh Undang-Undang

dilarang diperdagangkan dan kapal yang mengangkut barang yang dilarang

tersebut. Apabila diasuransikan juga, maka asuransi tersebut batal.9

d. Kausa yang Halal (Legal Cause)

Kausa yang halal maksudnya adalah isi perjanjian asuransi itu tidak dilarang

Undang-Undang, tidak bertentangan dengan ketertiban umum, dan tidak

bertentangan dengan kesusilaan. Berdasarkan kausa yang halal itu, tujuan yang

hendak dicapai oleh tertanggung dan penanggung adalah beralihnya risiko atas

objek asuransi yang diimbangi dengan pembayaran premi. Jadi, kedua belah

9 Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia (Bandung: Citra Aditya, 1999),

halaman 52.

Page 26: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

14

pihak berprestasi, tertanggung membayar premi, penanggung menerima

peralihan risiko atas objek asuransi. Jika premi dibayar maka risiko beralih,

jika premi tidak dibayar, risiko tidak beralih.

e. Pemberitahuan (Notification)

Kewajiban pemberitahuan ini diatur di dalam Pasal 251 Kitab Undang- Undang

Hukum Dagang yang berisi:“Setiap keterangan yang keliru atau tidak benar,

ataupun setiap tidak memberitahukan hal-hal yang diketahui oleh si

tertanggung, betapapun itikad baik ada padanya, yang demikian sifafnya,

sehingga, seandainya si penanggung telah mengetahui keadaan yang

sebenarnya, perjanjian itu tidak akan ditutup atau tidak ditutup dengan syarat-

syarat yang sama, mengakibatkan batalnya pertanggungan”.

Tertanggung wajib memberitahukan kepada penanggung mengenai keadaan objek

asuransi. Kewajiban ini dilakukan pada saat mengadakan asuransi. Apabila

tertanggung lalai, maka akibat hukumnya asuransi batal. Menurut ketentuan Pasal

251 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, semua pemberitahuan yang salah,

atau tidak benar, atau penyembunyian keadaan yang diketahui oleh tertanggung

tentang objek asuransi, mengakibatkan asuransi itu batal. Kewajiban

pemberitahuan itu berlaku juga apabila setelah diadakan asuransi terjadi

pemberatan risiko atas objek asuransi. Kewajiban pemberitahuan tidak bergantung

pada ada itikad baik atau tidak dari tertanggung. Apabila tertanggung keliru

memberitahukan, tanpa kesengajaan, juga mengakibatkan batalnya asuransi,

kecuali jika tertanggung dan penanggung telah memperjanjikan lain. Biasanya

Page 27: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

15

perjanjian seperti ini dinyatakan dengan tegas dalam polis dengan klausula “sudah

diketahui”. 10

2.3. Jenis-Jenis Asuransi

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang di dalam Pasal 247 menyebutkan

tentang 5 (lima) macam asuransi, yaitu:

a. Asuransi terhadap kebakaran

b. Asuransi terhadap bahaya hasil-hasil pertanian

c. Asuransi terhadap kematian orang (asuransi jiwa)

d. Asuransi terhadap bahaya di laut dan perbudakan

e. Asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan di darat dan di sungai-

sungai.

Pada saat ini telah banyak berkembang jenis-jenis asuransi yang ada di

masyarakat yaitu asuransi yang sudah diatur dalam KUHD seperti yang

disebutkan di atas dan asuransi yang di atur diluar KUHD. Berdasarkan ilmu

pengetahuan asuransi dapat di golongkan menjadi tiga kelompok yaitu,

pertanggungan kerugian, pertanggungan sejumlah uang, dan pertanggungan

sosial.

Molengraaff membedakan 2 (dua) bentuk utama asuransi, yaitu11 :

a. Asuransi kerugian

Merupakan pertanggungan hak-hak kekayaan, bagian-bagian dari kekayaan.

1. Ini adalah asuransi untuk mendapatkan ganti rugi jika kekayaan

mengalami kekurangan. Demikian ini disebut juga asuransi kekayaan.

10 Ibid., halaman 54. 11 Mashudi, Moch. Chidir Ali, Pengertian Elementer Hukum Perjanjian Perdata

(Bandung: Mandar Maju, 2001), halaman 22.

Page 28: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

16

2. Kerugian yang diderita akan diganti, sebab itu untuk asuransi ini

disyaratkan adanya kemungkinan kerugian yang dapat dinilai dengan uang

(kehilangan atau untung yang seharusnya diterima).

b. Asuransi sejumlah uang (sommen verzekering)

Merupakan pertanggungan untuk mendapatkan sejumlah uang tertentu, terlepas

dari kerugian yang diderita, terhadap suatu kejadian (biasanya mengenai diri

tertanggung atau orang lain) yang belum tentu kapan akan terjadi, ini juga

dinamakan asuransi orang (jiwa, sakit, cacat, dan lain-lain).

Jika dilihat dari jenis asuransi yang di kemukakan oleh Molengraaff tersebut,

maka asuransi kecelakaan lalu lintas jalan dapat digolongkan ke dalam jenis

asuransi sejumlah uang (sommen verzekering), yaitu dimana asuransi ini

merupakan pertanggungan untuk mendapatkan sejumlah uang tertentu, yang

belum tentu kapan terjadi diderita yang mana juga di namakan asuransi orang

yang meliputi jiwa, sakit, cacat dan lain- lain, di mana dalam asuransi kecelakaan

lalu lintas jalan meliputi pertanggungan asuransi meninggal dunia, luka-luka, dan

cacat tetap akibat adanya peristiwa kecelakaan yang belum pasti terjadi.

2.4. Prinsip-Prinsip Asuransi

Prinsip-prinsip hukum yang terdapat didalam asuransi ini, membantu

menjelaskan tentang dasar-dasar kontrak asuransi. Pemahaman karakteristik

prinsip-prinsip asuransi tersebut akan membantu konsumen asuransi dalam

membaca dan memahami kontrak asuransi serta mendalami konsepsi hukum yang

melatar belakangi kontrak asuransi pada umumnya.

Page 29: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

17

Prinsip-prinsip perjanjian asuransi, yaitu12 :

1. Prinsip keseimbangan (indemnity)

Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial

dalam upayanya ia menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang

ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian

2. Prinsip kepentingan terhadap objek yang diasuransikan (insurable interest)

Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan,

antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.

3. Prinsip itikad baik yang sempurna (utmost goodfaith)

Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua

fakta material mengenai sesuatu yang akan diasuransikan, baik diminta

maupun tidak. Artinya adalah si penanggung harus dengan jujur

menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat atau

kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan

keterangan yang jelas dan benar atas objek atau kepentingan yang

dipertanggungkan.

4. Prinsip subrogasi bagi penanggung (subrogation)

Terhadap orang-orang ketiga, berhubung dengan penerbitan kerugian

tersebut, dan si tertanggung itu adalah bertanggung jawab untuk setiap

perbuatan yang dapat merugikan hak si penanggung terhadap orang-orang

ketiga itu.

5. Penyebab utama (proximate cause)

12 Muchlisin Riadi, “Pengertian, Unsur, dan Manfaat Asuransi”,

https://www.Kajianpustaka.Com/2017/10/Pengertian -Unsur-Prinsip-Manfaat-Asuransi.Html

(Diakses 6 Januari 2019) 2019.

Page 30: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

18

Suatu penyebab aktif dan efisien yang mengakibatkan rangkaian kejadian

yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai

dan secara aktif dari sumber yang baru.

6. Kontribusi (contribution)

Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama

menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung

untuk ikut memberikan ganti ruginya.

2.5. Tujuan dan Manfaat Asuransi

a. Tujuan asuransi

Perjanjian asuransi itu mempunyai tujuan untuk mengganti kerugian pada

tertanggung, jadi tertanggung harus dapat menunjukkan bahwa dia menderita

kerugian dan benar-benar menderita kerugian. Di dalam asuransi itu setiap waktu

selalu dijaga supaya jangan sampai seorang tertanggung yang hanya bermaksud

menyingkirkan suatu kerugian saja dan mengharapkan suatu untung menikmati

asuransi itu dengan cara memakai spekulasi, yang penting ialah bahwa

tertanggung harus mempunyai kepentingan bahwa kerugian untuk mana ia

mempertanggungkan dirinya itu tidak menimpanya. Secara umum asuransi

mempunyai tujuan sebagai berikut13 :

1. Pegalihan risiko

Menurut teori pengalihan risiko (risk transfer theory), tertanggung

menyadari bahwa ada ancaman bahaya terhadap harta kekayaan miliknya

atau terhadap jiwanya. Jika bahaya tersebut menimpa harta kekayaannya

atau jiwanya, dia akan menderita kerugian atau korban jiwa atau cacat

13 Abdulkadir Muhammad, op.cit., halaman 12.

Page 31: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

19

raganya. Secara ekonomi, kerugian material atau korban jiwa atau cacat

raga akan mempengaruhi perjalanan hidup seseorang atau ahli warisnya.

Untuk mengurangi atau menghilangkan beban risiko tersebut pihak

tertanggung berupaya mencari jalan kalau ada pihak lain yang bersedia

mengambil alih beban risiko ancaman bahaya dan dia sanggup membayar

kontra prestasi yang disebut premi. Tertanggung mengadakan asuransi

dengan tujuan mengalihkan risiko yang mengancam harta kekayaan atau

jiwanya. Dengan membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi

(penanggung), sejak itu pula risiko beralih kepada penanggung. Apabila

sampai berakhirnya jangka waktu asuransi tidak terjadi peristiwa yang

merugikan, penanggung beruntung memiliki dan menikmati premi yang

telah diterimanya dari tertanggung14.

2. Pembayaran ganti kerugian.

Jika pada suatu ketika sungguh-sungguh terjadi peristiwa yang

menimbulkan kerugian (risiko berubah menjadi kerugian), maka kepada

tertanggung yang bersangkutan akan dibayarkan ganti kerugian seimbang

dengan jumlah asuransinya. Dalam praktiknya, kerugian yang timbul itu

bersifat sebagian (partial loss), tidak semuanya berupa kerugian total (total

loss). Dengan demikian, tertanggung mengadakan asuransi bertujuan

untuk memperoleh pembayaran ganti kerugian yang sungguh-sungguh

dideritanya. Jika dibandingkan dengan jumlah premi diterima dari

beberapa tertanggung maka jumlah ganti kerugian yang dibayarkan kepada

tertanggung yang menderita kerugian itu tidaklah begitu besar jumlahnya.

14 Ibid., halaman 13.

Page 32: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

20

Kerugian yang diganti oleh penanggung itu hanya sebagian kecil dari

jumlah premi yang diterima dari seluruh tertanggung. Dari sudut

perhitungan ekonomi, keadaan ini merupakan faktor pendorong

perkembangan perusahaan asuransi disamping faktor tingginya pendapatan

perkapita warga negara.

b. Manfaat asuransi

Asuransi selaku lembaga keuangan bukan bank mempunyai peranan cukup

besar sekali baik bagi masyarakat maupun bagi pembangunan. Adapun peranan

tersebut berupa manfaatnya yang dapat disimpulkan sebagai berikut15 :

1. Asuransi dapat memberikan rasa terjamin atau rasa aman dalam

menjalankan usaha. Hal ini karena seseorang akan terlepas dari

kekhawatiran akan tertimpa kerugian akibat suatu peristiwa yang tidak

diharapkan, sebab walaupun tertimpa kerugian akan mendapat ganti rugi

dari perusahaan asuransi.

2. Asuransi dapat menaikkan efisiensi dan kegiatan perusahaan, sebab

dengan memperalihkan risiko yang lebih besar kepada perusahaan

asuransi, perusahaan itu akan mencurahkan perhatian dan pikirannya pada

peningkatan usahanya.

3. Asuransi cenderung kearah perkiraan penilaiaan biaya yang layak. Dengan

adanya perkiraan akan suatu risiko yang jumlahnya dapat dikira-kira

sebelumnya maka suatu perusahaan akan memperhitungkan adanya ganti

rugi dari asuransi di dalam ia menilai biaya yang harus dikeluarkan oleh

perusahaan.

15 Man Suparman, Dkk, Hukum Asuransi Perlindungan Tertanggung, Asuransi Deposito,

Usaha Perasuransian (Bandung: Alumni Bandung, 1997), halaman 70.

Page 33: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

21

4. Asuransi merupakan dasar pertimbangan dari pemberian suatu kredit.

Apabila seseorang meminjam kredit bank, maka bank biasanya meminta

kepada debitur untuk menutup asuransi benda jamin.

5. Asuransi dapat mengurangi timbulnya kerugian-kerugian. Dengan

ditutupnya perjanjian asuransi, maka risiko yang mungkin dialami

seseorang dapat ditutup oleh perusahaan asuransi.

6. Asuransi merupakan alat untuk membentuk modal pendapatan atau untuk

harapan masa depan. Dalam hal ini fungsi menabung dari asuransi

terutama dalam asuransi jiwa.

7. Asuransi merupakan alat pembangunan. Dalam hal ini premi yang

terkumpul oleh perusahaan asuransi dapat dipakai sebagai dana investasi

dalam pembangunan, bantuan kredit jangka pendek menengah maupun

jangka panjang, bagi usaha-usaha pembangunan.

Herman Darmawi, dalam bukunya menyebutkan salah satu manfaat

asuransi yaitu asuransi dapat mengurangi kekhawatiran, fungsi primer dari

asuransi adalah mengurangi kekhawatiran akibat ketidak pastian. Bila seseorang

telah membayar premi asuransi, mereka terbebas dari kekhawatiran kerugian

besar dengan memikul suatu kerugian kecil (dalam hal ini berupa premi yang

telah di bayar). Kerugian kecil itu sesunggungnya merupakan bagian yang di

pikulnya untuk kerugian kelompok itu. Dengan membayar premi, ia memperoleh

kepastian biaya kemungkinan kerugian, jika tidak ada asuransi maka mereka yang

menghadapi risiko tidak akan dapat meramalkan apakah mereka akan tertimpa

kerugian besar, kerugian kecil atau tidak16.

16 Herman Darmawi, Manejemen Asuransi (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), halaman 7.

Page 34: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

22

2.6. Tinjaun Umum Megenai Wanprestasi

Wanprestasi adalah kelalaian debitur untuk memenuhi kewajiban sesuai

dengan perjanjian yang telah disepakati. Apabila debitur tidak melakukan apa

yang dijalankanya, maka dikatakan ia melakukan wanprestasi, debitur dikatakan

juga telah alpa, lalai, atau ingkar janji. Debitur juga dapat dikatakan wanprestasi

apabila ia melanggar perjanjian dengan melakukan atau berbuat sesuatu yang

seharusnya tiak boleh dilakukanya. Wanprestasi seorang debitur dapat berupa 4

macam, yaitu17:

1. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukanya.

2. Melaksanakan apa yang dijanjikanya tapi terlambat.

3. Melaksanakan apa yang dijanjikan, tapi tidak sebagaimana dijanjikan.

4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian yang tidak boleh dilakukanya.

Terhadap kelalaian atau kealpaan debitur diancam beberapa sanksi atau huk uman.

Hukuman atau akibat-akibat bagi debitur yang lalai ada 4 macam, yaitu 18 :

1. Membayar kerugian yang diderita oleh kreditur atau dengan singkat

dinamakan ganti rugi.

2. Pembatalan perjanjian aau juga dinamakan pemecahan perjanjian

3. Peralihan risiko.

4. Membayar biaya perkara, kalau sampai diperkarakan di depan hakim.

Selain diperlakukan sanksi-sanksi di atas, pada saat terjadi wanprestasi

pihak kreditur juga masih dapat menuntut pemenuhan perjanjian terhadap pihak

debitur. Namun perlu diperhatikan bahwa pemenuhan perjanjian tersebut

bukanlah suatu sanksi dari wanprestasi, sebab hal itu memang sudah dari semula

17 Subekti, Hukum Perjanjian (Jakarta: PT Intermasa, 2004), halaman 45. 18 Ibid.

Page 35: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

23

sebagai kesanggupan si debitur, hal ini diatur dalam pasal KUHPerdata 1267 yang

berisi:”pihak yang merasa perjanjian tidak dipenuhi, boleh memilih apakah ia, jika

hal itu masih dapat dilakukan akan memaksa pihak yang lainya untuk memenuhi

perjanjian, ataukah ia akan menuntut pembatalan perjanjian itu disertai

penggantian biaya rugi dan bunga”

Apabila kreditur tidak memilih untuk menuntut pemenuhan perjanjian dari

debitur, melainkan menuntut ditetapkanya sanksi-sanksi yang telah disebut diatas,

maka harus ditetapkan lebih dahulu apakah si berhutang melakukan wanprestasi

atau lalai, dan kalau hal itu disangkal olehnya, harus dibuktikan dimuka hakim.

Terkadang tidak mudah untuk mengatakan bahwa seseorang telah melakukan

wanprestasi, karena seringkali dalam perjanjian tidak dijanjikan dengan tepat

kapan suatu pihak diwajibkan melakukan prestasi yang dijanjikan. Penentuan

apakah seorang melakukan wanprestasi paling mudah dilakukan dalam perjanjian

yang bertujuan untuk tidak melakukan suatu perbuatan. Apabila orang itu

melakukanya berarti ia melanggari perjanjian tanpa perlu memperhatikan kapan

terjadinya.

Jika dalam perjanjian untuk menyerahkan suatu barang atau untuk

melakukan suatu perbuatan tidak ditetapkan batas waktunya, maka untuk

menyatakan siberutang melakukan wanprestasi, pelaksanaan prestasi itu harus

ditagih terlebih dahulu. Kepada debitur itu harus diperingatkan bahwa kreditur

menghendaki pelaksanaan perjanjian. Kalau prestasi dapat seketika dilakukan

misalnya dalam jual beli suatu barang tertentu sudah di tangan si penjual maka

prestasi tadi dapat dituntut seketika. Apabila prestasi tidak dapat seketika

dilakukan, maka si berutang perlu diberikan waktu yang pantas, misalnya dalam

Page 36: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

24

jual beli barang yang belum berada di tangan penjual atau pembayaranya kembali

uang pinjaman, dan lain sebagainya.

Berikut akan dijelaskan mengenai sanksi-sanki dari wanprestasi tersebut19 :

a. Ganti rugi

Ganti rugi setidak-tidaknya terdiri dari 3 unsur yaitu biaya, rugi, dan bunga.

Dalam soal penuntutan ganti rugi Undang-Undang memberikan ketentuan-

ketentuan tentang apa yang dapat dimasukan dalam ganti rugi tersebut, dengan

demikian seorang debitur yang melakukan wanprestasi masih dilindungi oleh

Undang-Undang terhadap kesewenang-wenangan si kreditur. Jadi dapat dilihat

bahwa ganti rugi itu dibatasi hanya meliputi kerugian yang dapat diduga dan

merupakan akibat langsung dari wanprestasi.

b. Pembatalan perjanjian

Pembatalan perjanjian bertujuan untuk membawa kedua belah pihak kembali

pada keadaan sebelum perjanjian diadakan. Kalau suatu pihak sudah menerima

sesuatu dari pihak yang lain, baik uang maupun barang maka itu harus

dikembalikan. Masalah pembatalan perjanjian karena lalai ini diatur dalam

Pasal 1266 KUHPerdata yang mengatur mengenai perikatan bersyarat. Hal ini

karena pembatalan perjanjian akibat wanprestasi terjadi dalam perjanjian yang

mengandung syarat batal dimana syarat batal tersebut menurut Undang-

Undang dicantumkan dalam setiap perjanjian. Pasal 1266 KUHPerdata

menyebutkan:

19 Ibid., halaman 50.

Page 37: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

25

1. Syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam perjnjian-perjanjian

yang timbal balik, manakala salah satu pihak tidak memenuhi

kewajibanya.

2. Dalam hal demikian perjanjian tidak batal demi hukum, te tapi

pembatalan harus dimintakan kepada hakim.

3. Permintaan ini harus juga dilakukan meskipun syarat batal mengenai

tidak dipenuhinya kewajiban itu dinyatakan dalam perjanjian.

4. Jika syarat batal dinyatakan dalam perjajian, hakim leluasa menurut

keadaan atas permintaan si tergugat untuk memberika suatu jangka

waktu guna kesempatan memenuhi kewajibnya jangka waktu dimana

tidak boleh lebih dari satu bulan.

Dengan adanya ketentuan bahwa pembatalan perjanjian itu harus diminta

kepada hakim, tidak mungkin perjanjian itu batal secara otomatis pada waktu

debitur secara nyata melalaikan kewajibanya. Putusan hakim tidak bersifat

declaratoir tetapi constitutuf yang secara aktif membatalkan perjanjian itu20.

c. Peralihan risiko

Risiko adalah kewajiban untuk memikul kerugian jika terjadi suatu peristiwa

diluar kesalahan salah satu pihak, yang menimpa barang yang menjadi objek

perjanjian21. Peralihan risiko dapat digambarkan dalam jual beli, menurut Pasal

1460 KUHPerdata, maka risiko dalam jual beli barang tertentu dipikulkan

kepada si pembeli meskipun barangnya belum diserahkan. Kalau si penjual itu

terlambat menyerahkan barangnya. Maka kelalaian itu diancam dengan

mengalihkan risiko tadi dari si pembeli kepada si penjual. Jadi dengan lalainya

20 Ibid. 21 Ibid., halaman 52.

Page 38: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

26

si penjual risiko itu beralih kepada dia. Perihal peralihan risiko ini tidak

berlaku dalam hal perjanjian sepihak mengingat tidak adanya kewajiban secara

timbal balik atau kontra prestasi22.

d. Membayar biaya perkara

Pihak yang dikalahkan dalam pengadilan diwajibkan membayar perkara.

Seorang debitur yang lalai tentu akan dikalahkan kalau sampai terjadi suatu

perkara didepan hakim, sehingga debitur yang lalai tersebut hsrus membayar

biaya perkara. Oleh karena itu pembayaran ongkos biaya perkara disimpulkan

sebagai sanksi bagi debitur yang melakukan wanprestasi.

22 Cahyono, Akhmad Budi Dan Surini Ahlan Sjarif, Mengenal Hukum Perdata (Jakarta:

CV Gitama Jaya, 2008), halaman 45.

Page 39: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

27

BAB III

METODE PENELITIAN

Menurut Soerjono Soekanto penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah

yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan

untuk mempelajari satu atau beberapa gejala umum hukum tertentu dengan jalan

menganalisisnya. Di samping itu juga diadakan pemeriksaan mendalam terhadap

fakta hukum tersebut kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas

permasalahan-permasalahan23.

Metode penelitian merupakan ilmu yang menyajikan bagaimana cara atau

prosedur maupun langkah-langkah yang harus di ambil dalam suatu penelitian

secara sistematis dan logis sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya.

Dalam suatu penelitian metode merupakan salah satu faktor untuk membahas

suatu permasalahan, dimana metode penelitian merupakan cara utama yang

bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodelogis, dan

kosisten. Dalam penelitian suatu kegiatan ilmiah didasarkan pada sistematik dan

pemikiran tertentu deng jalan menganalisanya. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.1. Jenis Penelitian

Pemilihan metode penelitian disesuaikan batasan isu hukum yang akan

dicari jawabanya yaitu tentang tanggung jawab hukum perusahaan asuransi yang

melakukan tindakan wanprestasi. Untuk dapat memberikan jawaban atas isu

hukum tersebut digunakan jenis penelitian hukum normatif, suatu penelitian yang

bertumpu pada telaah yuridis normatif peraturan perundang-undangan yang

23 Zaenudin Ali, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), halaman 18.

Page 40: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

28

berlaku yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas. Prinsip metode

penelitian yuridis normatif adalah menemukan masalah kemudian menuju kepada

identifikasi masalah dan pada akhirnya menuju pada penyelesain masalah24.

3.2. Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif analitis, yaitu penelitian yang menggambarkan peraturan perundang-

undangang yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum positif yang

menyangkut permasalahan yang sedang diteliti 25 . Dalam spesifikasi penelitian

yang menggunakan penelitian deskriptif analitis ini berusaha menguraikan hasil

penelitian sesuai permasalahan yang diangkat sehingga diharapkan mendapatkan

gambaran yang jelas, rinci, dan sistematis. Kemudian dari gambaran tersebut

dianalisa yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau jalan keluar yang lebih

spesifik yang sesuai dengan produk hukum atau peraturan yang berlaku.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Karena penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif

maka data yang digunakan adalah jenis data sekunder, yang diambil dengan cara

studi pustaka dan studi dokumentasi. Data sekunder yang dipakai dalam penelitian

ini terdiri dari:

a. Bahan hukum primer, yaitu:

a. KUHPerdata

b. KUHD

c. Sekertariat Negara Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang

Perasuransian.

24Roni Hanit ijo Sumitro, Metodelogi Penelitian Hukum (Jakarta: Ghalia, 2010), halaman

34. 25 Ibid., halaman 105.

Page 41: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

29

d. Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

e. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor:1/POJK.07/2013 tentang

Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

b. Bahan hukum sekunder

Bahan-bahan yang berhubungan dengan bahan hukum primer dan dapat

membantu menganalisis serta memahami bahan hukum primer, seperti buku-

buku hasil karya para pakar, hasil-hasil penelitian, atau kegiatan ilmiah lainya

yang memiliki kaitan atau hubungan dengan permasalahan penelitian ini.

3.4. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif, dimana

pembahasan serta hasil penelitian diuraikan dengan kata-kata berdasarkan data

yang diperoleh. Data yang terkumpul akan di analisis dengan cara mencari dan

menentukan hubungan antara data yang diperoleh dari penelitian dengan

permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.

Page 42: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Penyelesaian Sengketa Apabila Perusahaan Asuransi Melakukan

Wanprestasi Dalam Kaitanya Dengan Perlindungan Konsumen

Perjanjian asuransi sebagai bukti adanya hubungan hukum antara

perusahaan asuransi dengan pemegang polis, didapat ketika penandatanganan

perjanjian asuransi, bentuk perjanjian asuransi adalah perjanjian baku yang di

dalamnya terdapat klausula-klausula baku yang menempatkan pemegang polis

pada posisi yang kurang seimbang dengan perusahaan asuransi. Munir Fuady

menjelaskan beberapa faktor penyebab kontrak baku sering menjadi berat sebelah,

adalah sebagai berikut26:

a. Kurang adanya atau bahkan tidak adanya kesempatan bagi salah satu pihak

untuk melakukan tawar-menawar, sehingga pihak yang kepadanya

disodorkan kontrak tidak banyak kesempatan untuk mengetahui isi kontrak

tersebut, apalagi ada kontrak yang ditulis dengan huruf-huruf yang sangat

kecil.

b. Karena penyusunan kontrak yang sepihak, maka pihak penyedia dokumen

biasanya memiliki cukup banyak, waktu untuk memikirkan mengenai

klausula-klausula dalam dokumen tersebut, bahkan mungkin saja sudah

berkonsultasi dengan para ahli, sedangkan pihak yang kepadanya

disodorkan dokumen tidak banyak kesempatan dan seringkali tidak

familiar dengan klausula-klausula tersebut.

26 Munir Fuady, Hukum Kontrak Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis (Bandung: Citra

Aditya Bakti), halaman 78.

Page 43: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

31

c. Pihak yang kepadanya disodorkan kontrak baku menempati kedudukan

yang sangat tertekan, sehingga hanya dapat bersifat “take it or leave it”.

Karakteristik perjanjian baku dalam hubungan hukum perasuransian

menyebabkan perlindungan terhadap pemegang Polis menjadi lemah, sehingga

hukum diharapkan dapat memberikan jaminan dan perlindungan hukum yang

jelas. Sejak penandatangan perjanjian asuransi sudah tercantum unsur perjanjian

baku atau kontrak baku yang berpotensi merugikan, dan ditambah dengan

pelaksanaan isi perjanjian asuransi yang juga berbelit-belit dan cenderung

dipersukar, maka kedudukan pemegang polis menjadi lebih lemah dan tidak

berdaya.

Dalam setiap perjanjian selalu terdapat potensi adanya sengketa. Ketika

terciptanya sebuah perjanjian maka hak dan kewajiban para pihak mulai

diberlakukan, saat salah satu pihak menolak untuk melaksanakan kewajibannya

maka pihak yang berhak atas kewajiban tersebut akan menutut haknya sehingga

terjadilah wanprestasi dan menyebabkan sengketa. Penyebab sering timbul

sengketa- sengketa hukum pada perusahaan asuransi adalah :27

a) Terjadi perbedaan interpretasi terhadap pelaksanaan kewajiban yang telah

disepakati kedua belah pihak

b) Perusahaan asuransi tidak melakukan kewajiban sesuai pembayaran klaim

kepada tertanggung

c) Penanggung menolak pengganti kerugian yang diderita tertanggung

d) Melakukan penjualan produk yang belum mendapat ijin pihak otoritas

27 Rifky Haryo Anggoro, “Penyelesaian Sengketa Klaim Asuransi Kerugian Pada PT

Allianz Utama Di Semarang” ( Skripsi Fakultas Hukum, Universitas Semarang, 2013), Halaman

40.

Page 44: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

32

e) Melakukan penanggungan melebihi dari kewenangan tanpa melakukan

reasuransi

Apabila sudah timbul suatu sengketa antara penanggung dan tertanggung, maka

penyelesaian sengketa asuransi dapat dilakukan dengan melalui beberapa cara

yaitu:

A. Badan Mediasi dan Arbitrase Asuransi Indonesia (BMAI)

Salah satu upaya penyelesaian sengketa yang dapat dilakukan oleh

tertanggung adalah dengan meminta bantuan BMAI sebagai salah satu lembaga

penyelesaian sengketa alternatif, BMAI bersifat imparsial karena dibentuk

dengan tujuan untuk memberikan perlindungan hukum bagi konsumen asuransi,

meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada perasuransian dan dapat

mendukung perasuransian yang lebih baik pada masa yang akan datang28 ,

Dalam menyelesaikan sengketa BMAI tidak berfungsi sebagai pihak yang

memberikan nasehat hukum namun lebih sebagai penengah perselisihan

diantara kedua pihak yang bersengketa. BMAI memberikan pelayanan untuk

menyelesaikan sengketa antara perusahaan asuransi dan tertanggung atau

pemegang polis. BMAI memiliki beberapa cara dalam menyelesaikan

sengketanya yaitu :

1. Mediasi adalah proses penyelesaian sengketa melalui upaya musyawarah

dan mufakat yang melibatkan pihak ketiga sebagai penengah yang di

fasilitasi mediator. Mediator setelah menerima permohonan penyelesaian

sengketa dari pemohon beserta bukti pendukungnya akan menghubungi

28 Tioma Roniuli Hariandja, “Penyelesaian Sengketa Asuransi Melalui Badan Mediasi

Asuransi Indonesia”(Tesis Fakultas Hukum,Universitas Airlangga Surabaya, tahun 2007,halaman

47.

Page 45: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

33

termohon guna mendapatkan keterangan terkait sengketa yang diajukan

pemohon, lalu mengadakan investigasi dan mengetahui duduk perkara.

Setelah itu, mediator mengadakan pertemuan bersama dengan para pihak

dan berupaya memberikan masukan agar proses negosiasi menjadi lebih

mudah untuk mencapai kesepakatan di antara para pihak. Setelah pertemuan

dan negosiasi, para pihak diharapkan mempunyai kesamaan pendapat yaitu

apakah termohon mengubah keputusan penolakan klaim dan dengan

demikian membayar klaim ataukah pemohon dapat menerima alasan

penolakan klaimnya oleh termohon dan dengan demikian tidak mendapat

pembayaran atas klaimnya. Dalam proses mediasi, keputusan akhir ada di

tangan para pihak dan bukan pada mediator. Mediator hanya berfungsi

sebagai fasilitator untuk memudahkan para pihak bernegosiasi untuk

mengambil keputusan. Jika mediasi berhasil dan tercapai kesepakatan antara

para pihak, maka akan dibuat perjanjian mediasi yang berisi semua hal yang

disepakati pemohon dan termohon. Namun apabila tidak berhasil, maka

pemohon dapat mengajukan permohonan ke Ketua BMAI untuk

melanjutkan ke tingkat Ajudikasi atau memilih upaya hukum lain (Arbitrase

atau Pengadilan).

Menurut Suyud Margono mediasi mengandung unsur-unsur 29:

a) Proses penyelesaian sengketa berdasarkan perundingan.

b) Pihak ketiga yang menengahi disebut mediator. Mediator terlibat dan

diterima para pihak yang bersengketa didalam proses.

29 Purwanto, “Efektifitas Penerapan Alternative Dispute Resolution (ADR) Pada

Penyelesian Sengketa Bisnis Asuransi di Indonesia”, Jurnal Risalah Hukum 2005, halaman 11.

Page 46: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

34

c) Mediator tidak memiliki kewenangan untuk membuat keputusan selama

perundingan.

d) Tujuan mediasi adalah untuk mencapai atau menghasilkan kesepakatan

yang dapat diterima pihak-pihak yang bersengketa.

Syarat- syarat suatu sengketa asuransi agar dapat di selesaikan melalui

mediasi dan dapat di terima oleh BMAI telah diatur dalam Pasal 4 Surat

Keputusan No.008/SK-BMAI/11.2014 Tentang: Peraturan Dan Prosedur

Mediasi BMAI yang berisi :

1)Semua Sengketa dapat diajukan dan ditangani oleh BMAI, dengan

ketentuan:

a) Pemohon yang mengajukan adalah pihak yang berkepentingan.

b) Anggota yang terlibat dalam Sengketa harus merupakan pihak yang

tunduk pada yurisdiksi BMAI karena masih terdaftar sebagai

Anggota.

c) Sengketa yang timbul dari permasalahan berkaitan dengan hubungan

Pemohon dengan Anggota.

d) Lingkup Sengketa yang diajukan harus berada dalam yurisdiksi BMAI

sejak BMAI didirikan.

e) Anggota tidak dapat menyelesaikan Sengketa secara langsung dengan

Pemohon sesuai dengan tuntutan Pemohon dalam jangka waktu 30

(tiga puluh) hari sejak disampaikannya keberatan oleh Pemohon

kepada Anggota.

Kemudian untuk batas nilai tuntutan ganti rugi atau manfaat polis yang

dipersengketakan tidak melebihi Rp. 750.000.000 (tujuh ratus lima puluh

Page 47: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

35

juta rupiah) per klaim, untuk asuransi kerugian/umum dan Rp. 500.000.000

(lima ratus juta rupiah) per klaim untuk asuransi jiwa atau Asuransi jaminan

sosial. Dalam surat keputusan tersebut juga di jelaskan mengenai sengketa

yang tidak dapat diterima/ diproses oleh BMAI yang tercantum dalam Pasal

5, yang berbunyi :

Sengketa berikut tidak dapat diproses oleh BMAI:

1) Keputusan yang dibuat atas dasar pertimbangan komersial;

2) Kebijakan harga dan kebijakan lainnya, seperti suku premi, biaya dan

kurs valuta asing;

3) Kasus yang sedang dalam proses investigasi oleh pihak yang berwajib,

termasuk kasus-kasus dengan tuduhan adanya penipuan atau tindakan

kriminal dan kasus tersebut telah dilaporkan kepada yang berwajib

untuk dilakukan investigasi;

4) Sengketa yang telah lebih dari 6 (enam) bulan sejak Anggota

memberikan surat Penolakan Final;

5) Sengketa yang sebelumnya telah diselesaikan secara langsung antara

Pemohon dengan Anggota;

6) Sengketa yang belum mendapat Penolakan Final dari Anggota.

7) Sengketa yang berkaitan dengan Anggota yang dikenakan sanksi

Pembatasan Kegiatan Usaha (PKU) dan/atau Pencabutan Izin Usaha

Perasuransian.

8) Sengketa yang pernah atau sedang disidangkan di Pengadilan.

2. Ajudikasi adalah proses penyelesaian sengketa melalui pihak ketiga yang

mana pihak ketiga ini di tunjuk oleh pihak yang bersengketa untuk

Page 48: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

36

menetepkan suatu keputusan. Ajudikasi merupakan cara selanjutnya yang

dapat dilakukan para pihak yang bersengketa apabila dalam mediasi tidak

menemukan kesepakatan. Mediator akan meminta persetujuan kepada ketua

BMAI untuk melanjutkan ke ajudikasi namun para pihak dapat menolak dan

mencari cara penyelesaian sengketa lainnya. Proses persidangan ajudikasi di

BMAI dibuat sesuai prinsip cepat dan murah. Pemeriksaan sengketa

dilakukan secara tertulis yaitu dokumen permohonan permohon dan

jawaban penanggung, masing-masing berikut buktinya. Pemeriksaan secara

lisan atau tatap muka dapat dilakukan apabila perlu. Tidak ada replik

maupun duplik atau kesimpulan. Setiap pemeriksaan dilakukan secara

tertutup dan kehadiran pihak lain harus sesuai persetujuan majelis serta para

pihak. Hukum yang berlaku adalah hukum tempat ajudikasi dilakukan.

Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan bahasa lain yang

disetujui oleh Majelis.

Syarat agar sengketa asuransi dapat di selesaikan melalui ajudikasi

memiliki ketentuan yang sama dengan syarat-syarat penyelesaian melalui

mediasi yaitu :

a) Pemohon yang mengajukan adalah pihak yang berkepentingan.

b) Anggota yang terlibat dalam Sengketa harus merupakan pihak yang

tunduk pada yurisdiksi BMAI karena masih terdaftar sebagai Anggota.

c) Sengketa yang timbul dari permasalahan berkaitan dengan hubungan

Pemohon dengan Anggota.

d) Lingkup Sengketa yang diajukan harus berada dalam yurisdiksi BMAI

sejak BMAI didirikan.

Page 49: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

37

e) Anggota tidak dapat menyelesaikan Sengketa secara langsung dengan

Pemohon sesuai dengan tuntutan Pemohon dalam jangka waktu 30 (tiga

puluh) hari sejak disampaikannya keberatan oleh Pemohon kepada

Anggota.

Nilai tuntutan ganti rugi atau manfaat polis yang dipersengketakan agar

dapat di selesaikan melalui ajudikasi harus tidak melebihi Rp750.000.000

(tujuhratus lima puluh juta rupiah) per klaim untuk asuransi

kerugian/umum dan Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah) per klaim

untuk asuransi jiwa atau asuransi jaminan sosial

3. Arbitrase adalah adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar

peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat

secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa. Penyelesaian sengketa ini

dilakukan dengan cara para pihak menyerahkan kepada pihak ketiga yang

netral untuk memutuskan sengketa. Hal yang membedakan dengan

pengadilan adalah arbitrase ini bersifat tertutup sehingga kerahasiaan dan

nama baik para pihak yang bersengketa tetap terjaga. Syarat agar arbitrase

bisa dilakukan yakni dengan membuat perjanjian arbitrase yang berisi

klausula arbitrase. Dalam perjanjian tersebut, harus disebutkan secara tegas

mengenai penunjukkannya atas forum Arbitrase BMAI. Para pihak yang

telah terikat tersebut dianggap telah sepakat dan meniadakan proses

pemeriksaan perkara melalui Pengadilan Negeri dan/a tau lembaga alternatif

penyelesaian sengketa lainnya. sengketa diperiksa dan diadili oleh seorang

Arbiter Tunggal atau sebuah Majelis Arbiter yang terdiri dari 3 orang

Arbiter. Pemilihan Arbiter Tunggal dilakukan berdasarkan kesepakatan para

Page 50: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

38

pihak. Sementara untuk Majelis Arbitrase, masing-masing pihak memilih

sendiri arbiter dan satu arbiter yang berdasarkan pemilihan dua arbiter

tersebut untuk bertindak sbagai Ketua Majelis yang mana bertugas untuk

memimpin dan mengatur jalannya persidangan. Ketiga arbiter tersebut

mempunyai hak yang sama dalam menetapkan putusan perkara dan

keputusan majelis diambil berdasarkan pendapat suara terbanyak yaitu

pendapat dua atau tiga arbiter. Putusan majelis arbitrase bersifat final dan

mengikat. Putusan tersebut didaftarkan BMAI ke panitera Pengadilan

Negeri tempat Pemohon berasa. Para arbiter harus dipilih oleh para pihak

dari nama-nama orang yang tercantum dalam daftar arbiter BMAI, orang-

orang yang namanya tidak terdaftar di BMAI tidak boleh ditunjuk, kecuali

jika tidak terdapat keahlian pada arbiter terdaftar untuk memeriksa perkara

yang disengketakan.

Nilai tuntutan ganti rugi atau manfaat polis yang dipersengketakan

agar dapat di selesaikan melalui arbitrase harus tidak melebihi Rp

750.000.000 (tujuhratus lima puluh juta rupiah) per klaim untuk asuransi

kerugian/umum dan Rp 500.000.000 (limaratus juta rupiah) per klaim untuk

asuransi jiwa atau asuransi jaminan social

B. Pengadilan Negeri

Menurut data dari BMAI tahun 2017 menunjukkan, jumlah sengketa yang

ditangani oleh BMAI melalui mediasi dan ajudikasi mencapai sebanyak 276

kasus sengketa asuransi umum, 226 kasus sengketa asuransi jiwa, dan 3 kasus

sengeketa asuransi sosial. Pada asuransi umum, kasus dimana asuransi harus

membayar klaim mencapai sebanyak 145 kasus , sementara untuk yang tidak

Page 51: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

39

membayar klaim mencapai 131 kasus, di asuransi jiwa, harus membayar klaim

mencapai 105 kasus , dan tidak membayar klaim sebanyak 121 kasus, dan pada

asuransi sosial tidak membayar klaim sebanyak 3 kasus 30 . Dari sini dapat

dilihat bahwa lebih banyak penolakan klaim oleh perusahaaan asuransi

dilakukan, sehingga banyak dari sengketa asuransi berakhir di Pengadilan. Hal

ini disebabkan karena masyarakat menilai bahwa pengadilan memiliki

kekuatan yang lebih besar dalam memaksa pihak lawan untuk memenuhi

kewajibannya. Sengketa asuransi yang masuk dalam pengadilan akan masuk

pada hukum perdata dimana para pihak yang bersengketa berharap jika pihak

lawan dapat dipaksa untuk melakukan kewajibannya. Penyelesaian sengketa di

pengadilan memiliki kekurangan seperti proses yang lama karena para pihak

dapat melakukan upaya hukum apabila putusan pengadilan dianggap tidak adil.

Upaya hukum ini dapat berlangsung dari Pengadilan Tinggi hingga Mahkamah

Agung, setelah diputus oleh Mahkamah Agung pun para pihak masih dapat

mengajukan Peninjauan Kembali. Proses yang dilalui sangat lama sehingga

biaya yang dikeluarkan juga besar.

C. Penyelesaian Sengketa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen.

Dalam perjanjian perasuransian penanggung disebut dengan pelaku usaha

dan tertanggung disebut dengan konsumen. Pasal 251 KUHD lebih berpihak

kepada penanggung sedangkan tertanggung memiliki posisi yang lebih lemah

karena didalam Pasal tersebut berisi :

30 http://www.bmai.or.id/Content.aspx?id=17, diakses 30 Juli, 2019.

Page 52: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

40

”Semua pemberitahuan yang keliru atau tidak benar, atau semua

penyembunyian keadaan yang diketahui oleh tertanggung, meskipun dilakukannya dengan itikad baik, yang sifatnya sedemikian, sehingga

perjanjian itu tidak akan diadakan, atau tidak diadakan dengan syarat-syarat yang sama, bila penanggung mengetahui keadaan yang sesungguhnya dari semua hal itu, membuat pertanggungan itu batal.”

Berdasarkan Pasal 251 KUHD tersebut penanggung selalu menjadikanya

sebagai alasan untuk menolak membayar klaim, oleh karena itu Undang-

Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen memberikan

dasar hukum bagi konsumen untuk mempertahankan haknya. Dalam Pasal 23

Undang-Undang Perlindungan Konsumen menyatakan pelaku usaha yang

menolak dan atau tidak memberi tanggapan dan atau tidak memenuhi ganti

rugi atas tuntutan konsumen dapat digugat melalui Badan Penyelesaian

Sengketa Konsumen (selanjutnya akan disebut BPSK) atau mengajukan di

peradilan ditempat kedudukan konsumen, Pasal 23 UUPK ini di perkuat

dengan Pasal 45 yang menyebutkan bahwa konsumen dapat menggugat pelaku

usaha melalui jalur pengadilan maupun non pengadilan.

Dengan demikian kedudukan pemegang polis bila di ka itkan dengan

Undang- Undang Perlindungan Konsumen di samakan dengan konsumen,

namun dalam hal penyelesaian sengketa kontrak atau perjanjian asuransi telah

terbentuk lembaga yang dapat menyelesaiakan sengketa tersebut, maka

Undang- Undang Perlindungan Konsumen yang didalamnya terdapat Pasal-

Pasal mengenai penyelesaian sengketa konsumen dapat dipakai sebagai paying

hukum untuk menyelesaikan sengketa perjanjian asuransi.

Selain adanya badan- badan penyelesaiakan sengketa yang telah di bentuk

oleh pemerintah yang sudah diuraikan didepan, pemerintah juga membentuk

lembaga Otoritas Jasa Keuangan yang independen dan imparsial dengan di

Page 53: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

41

keluarkanya Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa

Keuangan.

D. Penyelesaian Sengketa Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

1/POJK. 07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga pengawas usaha

peransurasian juga memberikan peraturan untuk menjamin perlindungan

kepada konsumen yang terdapat dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Nomor 1 POJK.07/2013, Dalam aturan ini prinsip itikad baik menjadi hal yang

sangat mendasar, hal ini terdapat dalam Pasal 3 Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor 1 POJK. 07/2013 mengenai perlindungan Konsumen Pasal 3

menyebutkan bahwa Pelaku Jasa Keuangan berhak untuk memastikan adanya

itikad baik dari konsumen dengan cara mendapatkan informasi dan/atau

dokumen mengenai Konsumen yang akurat, jujur, jelas dan tidak menyesatkan.

Disisi lain dalam Pasal 4 Peraturan OJK Nomor 1 POJK. 07/2013 Pelaku Jasa

Keuangan juga wajib untuk melakukan itikad baik dengan cara menyediakan

dan/atau menyampaikan informasi mengenai produk dan layanan yang akurat

jujur jelas dan tidak menyesatkan serta memberikan penjelasan kepada

konsumen mengenai hak dan kewajiban yang akan didapatkan oleh konsumen.

Apabila dikemudian hari konsumen menemukan adanya pelanggaran dan

menyebabkan sengketa dengan Pelaku Usaha Keuangan, maka berdasarkan

ketentuan Pasal 40 (3) Peraturan Jasa Keuangan mengenai Perlindungan

Konsumen, konsumen berhak untuk mengadukan kepada Anggota Dewan

Komisioner Otoritas Jasa Keungan yang membidangi edukasi dan

perlindungan Konsumen.

Page 54: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

42

Pengaduan konsumen harus memenuhi beberapa persyaratan agar dapat

diproses oleh pihak OJK dan difasilitasi agar sengketa tersebut dapat

diselesaikan. Pasal 41 Peraturan Jasa Keuangan Nomor 1 POJK. 07/2013

menjelaskan antara lain:

1) Konsumen mengalami kerugian finansial yang ditimbulkan oleh:

a) Pelaku Usaha Jasa Keuangan di bidang Perbankan, Pasar Modal,

Dana Pensiun, Asuransi Jiwa, Pembiayaan, Perusahaan Gadai, atau

Penjaminan, paling banyak sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah);

b) Pelaku Usaha Jasa Keuangan di bidang asuransi umum paling

banyak sebesar Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta

rupiah);

2) Konsumen mengajukan permohonan secara tertulis disertai dengan

dokumen pendukung yang berkaitan dengan pengaduan;

3) Pelaku Usaha Jasa Keuangan telah melakukan upaya penyelesaian

pengaduan namun Konsumen tidak dapat menerima penyelesaian

tersebut atau telah melewati batas waktu sebagaimana ditetapkan dalam

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini;

4) Pengaduan yang diajukan bukan merupakan sengketa sedang dalam

proses atau pernah diputus oleh lembaga arbritrase atau peradilan, atau

lembaga mediasi lainnya;

5) Pengaduan yang diajukan bersifat keperdataan

6) Pengaduan yang diajukan belum pernah difasilitasi oleh Otoritas Jasa

Keuangan; dan

Page 55: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

43

7) Pengajuan penyelesaian pengaduan tidak melebihi 60 (enam puluh) hari

kerja sejak tanggal surat hasil penyelesaian Pengaduan yang

disampaikan Pelaku Usaha Jasa Keuangan kepada Konsumen.

Apabila telah memenuhi syarat dalam pasal selanjutnya dijelaskan bahwa OJK

akan memfasilitasi penyelesaian sengketa dengan cara menunjuk fasilitator dan

mempertemukan konsumen dengan Pelaku Jasa Keuangan untuk mengkaji

ulang permasalahan secara mendasar dalam rangka memperoleh kesepakatan

penyelesaian. Apabila kedua pihak sepakat untuk memulai proses fasilitasi

maka sesuai dengan Pasal 44 POJK mengenai Perlindungan Konsumen

kesepakatan tersebut akan dituangkan kedalam perjanjian fasilitasi yang

memuat kesepakatan untuk memilih penyelesaian pengaduan yang difasilitasi

oleh Otoritas Jasa Keuangan dan persetujuan untuk patuh dan tunduk pada

aturan fasilitasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Pelaksanaan

fasilitasi sampai dengan ditandatanganinya akta kesepakatan dilakukan dengan

jangka waktu maksimal 30 hari kerja sejak Konsumen dan Pelaku Usaha Jasa

Keuangan menandatangani Perjanjian Fasilitasi dan dapat diperpanjang sampai

dengan 30 hari kerja.

Pada Pasal 46 POJK mengenai Perlindungan Konsumen kedua belah pihak

menemukan maupun tidak menemukan kesepakatan maka hal tersebut harus

dituangkan dalam berita acara hasil fasilitasi Otoritas Jasa Keuangan yang

ditandatangani oleh Konsumen dan Pelaku Usaha Jasa Keuangan.

Ketentuan lainnya yang penting sehubungan pembahasan ini ialah yang

diatur dalam POJK No. 1/POJK.07/2013 yang berkaitan dengan perjanjian baku,

sebagaimana ditentukan pada Pasal 22 ayat- ayatnya, bahwa:

Page 56: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

44

(1)Dalam hal pelaku usaha jasa keuangan menggunakan perjanjian baku,

perjanjian baku tersebut wajib disusun sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

(2)Perjanjian baku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berbentuk digital

atau elektronik untuk ditawarkan oleh pelaku usaha jasa keuangan melalui

media elektronik.

(3)Perjanjian baku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang digunakan oleh

pelaku usaha jasa keuangan dilarang:

a. Menyatakan pengalihan tanggung jawab atau kewajiban pelaku usaha jasa

keuangan kepada konsumen;

b. Menyatakan bahwa pelaku usaha jasa keuangan berhak menolak

pengembalian uang yang telah dibayar oleh konsumen atas produk dan/atau

layanan yang dibeli;

c. Menyatakan pemberian kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha jasa

keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk melakukan

segala tindakan sepihak atas barang yang diagunkan oleh konsumen, kecuali

tindakan sepihak tersebut dilakukan berdasarkan peraturan perundang-

undangan;

d. Mengatur tentang kewajiban pembuktian oleh konsumen, jika pelaku usaha

jasa keuangan menyatakan bahwa hilangnya kegunaan produk dan/atau

layanan yang dibeli oleh konsumen, bukan merupakan tanggung jawab

pelaku usaha jasa keuangan;

Page 57: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

45

e. Memberikan hak kepada pelaku usaha jasa keuangan untuk mengurangi

kegunaan produk dan/atau layanan atau mengurangi harta kekayaan

konsumen yang menjadi objek perjanjian produk atau layanan;

f. Menyatakan bahwa konsumen tunduk pada peraturan baru, tambahan,

lanjutan dan/atau perubahan yang dibuat secara sepihak oleh pelaku usaha

jasa keuangan dalam masa konsumen memanfaatkan produkdan/atau

layanan yang dibelinya; dan

g. Menyatakan bahwa konsumen memberi kuasa kepada pelaku usaha jasa

keuangan untuk pembenahan hak tanggungan, hak gadai, atau hak jaminan

atas produk dan/atau layanan yang dibeli oleh konsumen secara angsuran.

Ketentuan Pasal 22 yang mengatur tentang perjanjian baku tersebut

merupakan bagian dari perlindungan konsumen berhadapan dengan pelaku usaha,

sebagaimana perusahaan asuransi yang di dalam perjanjian baku tersebut terkait

erat dengan klausul eksonerasi. Ahmadi Miru menjelaskan bahwa31:

“Klausul eksonerasi yang biasanya dimuat dalam perjanjian sebagai tambahan atas unsur esensial dari suatu perjanjian, pada umumnya

ditemukan dalam kontrak baru. Klausul tersebut merupakan klausul yang sangat merugikan konsumen yang umumnya memiliki posisi lemah jika dibandingkan dengan produsen karena beban yang seharusnya dipikul

produsen dengan adanya klausul tersebut menjadi beban konsumen.”

Sengketa konsumen tersebut dalam hal terjadi wanprestasi dari perusahaan

asuransi berkenaan dengan tuntutan atau klaim asuransi yang menimbulkan

masalah, dapat diselesaikan melalui jalur pengadilan atau di luar pengadilan.

Tuntutan atau klaim asuransi yang merupakan lingkup perjanjian asuransi oleh

karena wanprestasi perusahaan asuransi, adalah akibat hukum tidak dipenuhinya

31 Ahmadi Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2014), halaman 40.

Page 58: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

46

perjanjian asuransi tersebut. Manakala pemenuhan perjanjian adalah suatu prestasi,

maka tidak dilakukannya perjanjian merupakan wanprestasi. Abdulkadir

Muhammad menjelaskan, wanprestasi berasal dari istilah bahasa Belanda,

“wanpretatie”, artinya tidak memenuhi kewajiban yang telah ditetapkan dalam

perikatan, baik perikatan yang timbul karena perjanjian maupun perikatan yang

timbul karena undang-undang 32 . Akibat hukum tidak dipenuhinya perjanjian

asuransi dengan sendirinya telah merugikan pemegang polis asuransi, dan karena

pemegang polis telah dirugikan dalam pemanfaatan polis yang merupakan haknya,

maka bergantung pada pihak pemegang polis apakah menyelesaikannya menurut

konsep penyelesaian sengketa yang berlaku, baik melalui pengadilan atau

penyelesaian sengketa di luar pengadilan.

4.2. Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Asuransi Atas Tindakan Wanprestasi

Kaitanya Dengan Perlindungan Konsumen.

Hukum perasuransian di Indonesia sudah cukup lama dikenal dan diatur

dalam sejumlah peraturan perundang-undangan semenjak belum terwujudnya

negara Republik Indonesia. Sejumlah peraturan perundang-undanganm warisan

penguasa kolonial Belanda seperti KUHD, dan ordonantie op het

Levensverzekeringbedrijf, yang diatur dalam Staatsblad tahun 1941 nomor 101,

adalah pengaturan-pengaturan warisan kolonial Belanda tentang perasuransian.

Berdasarkan pada KUHD dan ordonnantie op het Levenszekeringbedrijf tersebut,

diberlakukan pengaturan-pengaturan tentang berbagai aspek mengenai

perasuransian hingga tercapainya kemerdekaan negara Republik Indonesia. Kedua

peraturan perundangundangan tersebut berbeda eksistensinya pasca kemerdekaan

32 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan (Bandung: Citra Aditya Bakti,

1990),halaman 20.

Page 59: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

47

Negara Republik Indonesia, oleh karena berdasarkan pada Undang-Undang No. 2

Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, dinyatakan pada Pasal 27, bahwa

“dengan berlakunya undang-undang ini, maka Ordonnantie op het

Levenszekeringbedrijf. (Staatsblad Tahun 1941 Nomor 101), dinyatakan tidak

berlaku lagi.”

Eksistensi pengaturan asuransi dalam KUHD tetap berlanjut, karena tidak

dicabut oleh peraturan perundang-undangan lainnya. Undang-Undang No. 2

Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian adalah peraturan perundangan pertama

sebagai karya bangsa dan negara Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat,

tetapi tidak mencabut keberadaan KUHD di dalam mengatur berbagai aspek

tentang perasuransian. Pada perkembangan selanjutnya dilakukan perubahan

terhadap Undang-Undang No. 2 Tahun 1992, antara lainnya karena lebih banyak

mengatur tentang usaha perasuransian, kemudian dilakukan perubahan terakhir

pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian yang dirinci atas

XVIII Bab dan 92 Pasal, maka kedudukan Undang-Undang No. 40 Tahun 2014

adalah hukum positif yang mengatur perasuransian di Indonesia.

Konsep asuransi atau pertanggungan di dalam kepustakaan hukum di

Indonesia juga ditempatkan sebagai bagian dari perjanjian untung-untungan,

sebagaimana diatur dalam Pasal 1774 KUHPerdata yang menyatakan bahwa 33:

“Suatu perjanjian untung-untungan adalah suatu perbuatan yang hasilnya,

mengenai untung ruginya, baik bagi semua pihak maupun bagi sementara pihak

bergantung pada suatu kejadian yang belum tentu. Demikian adalah :

- perjanjian penanggungan;

33 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti,

2014), halaman 455.

Page 60: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

48

- bunga cagak hidup;

- perjudian atau pertaruhan.

Perjanjian yang pertama diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang”.

Abdulkadir Muhammad menjelaskan perjanjian asuransi dengan perjanjian

untung-untungan, sebagai berikut:

“Dalam perjanjian asuransi, pengalihan risiko dari tertanggung kepada

penanggung diimbangi pembayaran premi oleh tertanggung yang seimbang dengan beratnya risiko yang dialihkan, meskipun dapat

diperjanjikan kemungkinan prestasi itu tidak perlu seimbang. Dalam perjanjian untung-untungan (chance agreement) para pihak sengaja melakukan perbuatan untunguntungan yang tidak digantungkan pada

prestasi yang seimbang, misalnya pada perjudian atau pertaruhan.”34

Suatu perjanjian asuransi dapat terlaksana dengan baik apabila para pihak

yaitu tertanggung dan penanggung telah memenuhi prestasinya masing-masing

seperti yang telah diperjanjikan tanpa ada pihak yang dirugikan. Tetapi

adakalanya didalam perjanjian tersebut tidak terlaksana dengan baik karena

adanya wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak. Perkataan wanprestasi

berasal dari bahasa Belanda, yang artinya prestasi buruk. Adapun yang dimaksud

wanprestasi adalah suatu keadaan yang dikarenakan kelalaian atau kesalahannya,

dimana salah satu pihak tidak dapat memenuhi prestasi seperti yang telah

ditentukan dalam perjanjian35. Adapun bentuk-bentuk dari wanprestasi yaitu 36:

d. Tidak memenuhi prestasi sama sekali.

e. Memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya.

f. Memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai atau keliru.

34 Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakt i

2011) halaman 16. 35 Nindyo Pramono, Hukum Komersil (Jakarta: Pusat Penerbitan UT, 2003), halaman 221. 36 R. Setiawan, Pokok-Pokok Hukum Perjanjian (Jakarta: Putra Abadin, 1999), halaman

18.

Page 61: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

49

Sedangkan menurut Subekti, bentuk wanprestasi ada empat macam yaitu37:

e. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan.

f. Melaksanakan apa yang dijanjikannya tetapi tidak sebagaimana

dijanjikannya.

g. Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat.

h. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.

Prestasi pada perjanjian asuransi terjelma pada Polis Asuransi yang

bersifat seimbang, dalam arti kata misalnya kewajiban membayar premi asuransi

secara berkala oleh tertanggung atau peserta adalah seimbang dengan manfaat

yang diharapkan, semakin besar nilai preminya yang harus dibayar secara berkala,

semakin besar pula nilai risiko yang dialihkan, atau dalam perkataan lain

ditentukan prestasinya di dalam klasifikasi, misalnya pada perjanjian asuransi

kesehatan tercantum item tertentu apakah pengalihan risiko karena semua

penyakit termasuk biaya operasi kesehatan, atau tidak, bergantung dari besarnya

nilai prestasi. Bagi perusahaan asuransi selaku penanggung pada perjanjian

asuransi kesehatan misalnya, adalah suatu hal yang wajar bilamana seseorang itu

sangat memperhatikan kesehatannya, tidak jatuh sakit bahkan tidak sampai di

operasi oleh karena biayanya yang sangat mahal. Sakit- sakit berat yang

membutuhkan biaya operasi mahal antara lainnya operasi jantung, operasi

kandungan, dan lain sebagainya. Tetapi, setiap orang yang normal berusaha untuk

sehat, tidak jatuh sakit hingga bertahun-tahun lamanya tidak pernah menderita

sakit, tidak pernah dioperasi, akan tetapi sebagai tertanggung tetap berkewajiban

membayar premi asuransi. Keadaan tidak sakit atau tidak dioperasinya seorang

37 Subekti, Hukum Perjanjian (Jakarta: Intermasa, 2004), halaman 45.

Page 62: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

50

tertanggung dan tetap membayar premi asuransi kepada penanggung atau

perusahaan asuransi, merupakan nilai lebih atau yang menguntungkan bagi

penanggung atau perusahaan asuransi tersebut. Meskipun tidak seorang pun yang

ingin sakit atau ingin dioperasi penyakitnya, manakala pembayaran premi asuransi

berjalan tepat pada waktunya, hal tersebut telah menjamin pihak tertanggung jika

di kemudian hari menderita sakit atau di operasi, maka ada pengalihan risiko

kepada penanggung atau perusahaan asuransi. Menurut Abdulkadir Muhammad,

dalam dunia bisnis perusahaan asuransi, selalu siap menerima tawaran dari pihak

tertanggung untuk mengambil alih risiko dengan imbalan pembayaran premi 38.

Pertanggung jawaban hukum bagi pemegang Polis asuransi penting sekali

karena polis merupakan satu-satunya alat bukti tertulis untuk membuktikan bahwa

asuransi telah terjadi. Polis asuransi sebagai bukti terjadinya perjanjian asuransi

mengikat melalui perjanjian asuransi yang dibuktikan dengan Polis asuransi telah

terjadi pemindahan risiko misalnya asuransi jiwa atau asuransi kerugian kepada

perusahaan asuransi. Abdul Kadir Muhammad menjelaskan, melalui perjanjian

asuransi risiko kemungkinan terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian yang

mengancam kepentingan tertanggung itu dialihkan kepada perusahaan asuransi

kerugian selaku penanggung39. Klaim yang diajukan oleh pemegang polis asuransi

terhadap perusahaan asuransi tidak jarang berbelit-belit, dan ditolak dengan

berbagai alasan sehingga perlindungan bagi kepentingan pemegang Polis asuransi

menjadi bagian penting dan berkaitan dengan fungsi Otoritas Jasa Keuangan

dalam menjalankan fungsi pengaturan dan pengawasan serta perlindungan

konsumen jasa asuransi.

38 Ibid, halaman 12. 39 Ibid, halaman 166.

Page 63: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

51

Otoritas Jasa Keuangan merupakan lembaga independen dan bebas dari

campur tangan pihak lain dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,

selanjutnya Otoritas Jasa Keuangan sebagai lembaga yang mempunyai wewenang

pada jasa keuangan termasuk perasuransian. Dalam melaksanakan tugas

pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa perasuransian memiliki

wewenang seperti yang disebutkan dalam Pasal 8 UU No. 21 Tahun 2011 tentang

Otoritas Jasa Keuangan antara lain:

a) Menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-undang ini;

b) Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;

c) Menetapkan peraturan dan keputusan OJK;

d) Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan;

e) Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;

f) Menetapkanperaturan engenai tata cara penetapan perintah tertulis

terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;

g) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelolaan statute

pada Lembaga Jasa Keuangan;

h) Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola,

memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan

i) Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan

Ketentuan-ketentuan dalam POJK No.1/PJOK.07/2013 lebih banyak

memberikan perlindungan hukum bagi konsumen dibandingkan bagi pelaku usaha,

termasuk dalam hubungan hukum perjanjian asuransi. Ditentukan pula pada Pasal

7 ayat- ayatnya dari PJOK No. 1/POJK.07/2013, bahwa:

Page 64: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

52

(1) Pelaku usaha jasa keuangan wajib menggunakan istilah, frasa, dan atau

kalimat yang sederhana dalam Bahasa Indonesia yang mudah dimengerti oleh

konsumen dalam setiap dokumen yang:

a. Memuat hak dan kewajiban konsumen;

b. Dapat digunakan konsumen untuk mengambil keputusan; dan

c. Memuat persyaratan dan dapat mengikat konsumen secara hukum.

(2)Bahasa Indonesia dalam dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

disandingkan dengan bahasa lain jika diperlukan.

(3)Pelaku usaha jasa keuangan wajib memberikan penjelasan atas istilah, frasa,

kalimat dan/atau simbol, diagram dan tanda yang belum dipahami oleh

konsumen.

(4)Dalam hal dokumen sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan menggunakan bahasa asing, bahasa

asing tersebut harus disandingkan dengan bahasa Indonesia.

Sesuai aturan Pasal 70 Undang- Undang Nomor 40 tahun 2014 bahwa

Otoritas Jasa Keuangan berwenang mengenakan sanksi administratif kepada

lembaga asuransi yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan

perundang-undangan, dan untuk hal-hal yang tidak dapat dilanggar telah

disebutkan satu persatu dengan jelas dalam Pasal 71 Undang- Undang Nomor 40

tahun 2014, jika melanggar akan memperoleh sanksi administratif berupa:

a) Peringatan tertulis

b) Pembatasan kegiatan usha, untuk sebagian atau seluruh kegiatan usaha

Page 65: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

53

c) Larangan untuk memasarkan produk asuransi atau produk asuransi syariah

untuk lini usaha tertentu

d) Pencabutan izin usaha

e) Pembatalan pernyataan pendaftaran bagi pialang asuransi, pialang

reasuransi, dan agen asuransi

f) Pembatalan pernyataan pendaftaran bagi konsultan aktuaria, akuntan

public, penilai atau pihak lain yang mmemberikan jasa bagi perusahaan

perasuransian

g) Pembatalan persetujuan bagi lembaga mediasi atau asosiasi

h) Denda administratif

i) Larangan menjadi pemegang saham, pengendali, direksi, dewan komisaris,

atau yang setara dengan pemegang saham, pengendali, direksi dan dewan

komisaris pada badan hukum berbentuk koperasi atau usaha bersama

sebagai aman dimksud pasal 6 ayat 1 huruf c, dewan pengawas syariah,

atau menduduki jabatan eksekutif dibawah direksi, atau yang setara

dengan jabatan eksekutif dibawah direksi pada badan hukum berbentuk

koperasi atau usaha bersama sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat 1

huruf c, pada perusahaan perasuransian

Sanksi administratif diatur dalam Undang- Undang Nomor 40 tahun 2014

tentang Perasuransian pada Bab 15 secara jelas disebutkan aturan apa saja yang

tidak dapat dilanggar dan disebutkan sanksi-sanksi administratif apa saja yang

dapat dikenakan pada perusahaan asuransi yang melanggar, termasuk tindakan

wanprestasi yang di lakukan perusahaan asuransi. Telah disebutkan mengenai

Page 66: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

54

sanksi atau pertanggung jawaban yang dapat diterima oleh pihak perusahaan

asuransi jika tidak memenuhi tanggung jawabnya atau melanggar ketentuan-

ketentuan yang berlaku.

Selanjutnya berkaitan dengan ketentuan pidana diatur dalam Bab 16

Undang-Undamg Nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian. Dalam Bab

tersebut bukan hanya pidana badan yang diatur akan tetapi disertai pidana denda

untuk tiap perbuatan yang dilanggar. Pidana penjara ada dari yang terendah

maksimal 5 tahun sampai maksimal 15 tahun. Disertai dengan p idana denda dari

maksimal 1 miliar rupiah sampai ada pidana denda maksimal mencapai 600 miliar

rupiah.

Subekti menjelaskan mengenai sanksi-sanki dari wanprestasi40 :

a. Ganti rugi

Ganti rugi setidak-tidaknya terdiri dari 3 unsur yaitu biaya, rugi, dan bunga.

Dalam soal penuntutan ganti rugi Undang-Undang memberikan ketentuan-

ketentuan tentang apa yang dapat dimasukan dalam ganti rugi tersebut, dengan

demikian seorang debitur yang melakukan wanprestasi masih dilindungi oleh

Undang-Undang terhadap kesewenang-wenangan si kreditur. Jadi dapat dilihat

bahwa ganti rugi itu dibatasi hanya meliputi kerugian yang dapat diduga dan

merupakan akibat langsung dari wanprestasi.

b. Pembatalan perjanjian

Pembatalan perjanjian bertujuan untuk membawa kedua belah pihak

kembali pada keadaan sebelum perjanjian diadakan. Kalau suatu pihak sudah

40 Subekti, Hukum Perjanjian (Jakarta: PT Intermasa, 2004), halaman 50.

Page 67: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

55

menerima sesuatu dari pihak yang lain, baik uang maupun barang maka itu

harus dikembalikan. Masalah pembatalan perjanjian karena lalai ini diatur

dalam Pasal 1266 KUHPerdata yang mengatur mengenai perikatan bersyarat.

Hal ini karena pembatalan perjanjian akibat wanprestasi terjadi dalam

perjanjian yang mengandung syarat batal dimana syarat batal tersebut menurut

Undang-Undang dicantumkan dalam setiap perjanjian.

c. Peralihan risiko

Risiko adalah kewajiban untuk memikul kerugian jika terjadi suatu peristiwa

diluar kesalahan salah satu pihak, yang menimpa barang yang menjadi objek

perjanjian41. Peralihan risiko dapat digambarkan dalam jual beli, menurut Pasal

1460 KUHPerdata, maka risiko dalam jual beli barang tertentu dipikulkan

kepada si pembeli meskipun barangnya belum diserahkan. Kalau si penjual itu

terlambat menyerahkan barangnya. Maka kelalaian itu diancam dengan

mengalihkan risiko tadi dari si pembeli kepada si penjual. Jadi dengan lalainya

si penjual risiko itu beralih kepada dia. Perihal peralihan risiko ini tidak

berlaku dalam hal perjanjian sepihak mengingat tidak adanya kewajiban secara

timbal balik atau kontra prestasi42.

d. Membayar biaya perkara

Pihak yang dikalahkan dalam pengadilan diwajibkan membayar perkara.

Seorang debitur yang lalai tentu akan dikalahkan kalau sampai terjadi suatu

perkara didepan hakim, sehingga debitur yang lalai tersebut hsrus membayar

biaya perkara. Oleh karena itu pembayaran ongkos biaya perkara disimpulka n

sebagai sanksi bagi debitur yang melakukan wanprestasi.

41 Ibid., halaman 52. 42 Cahyono, Akhmad Budi Dan Surini Ahlan Sjarif, Mengenal Hukum Perdata (Jakarta:

CV Gitama Jaya, 2008), halaman 45.

Page 68: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

56

Contoh perusahaan asuransi yang melakukan tindakan wanprestasi dapat

dilihat dalam Putusan Pengadilan Tinggi Medan NOMOR: 64/PDT/2017/PT

MDN Tahun 2017 Tentang Setiadil H Melawan PT. Mitsui Leasing Capital

Indonesia Dan PT. Asuransi Central Asia dengan duduk perkara sebagai berikut,

Penggugat (Setiadil. H) adalah pemilik yang sah dan berhak secara hukum atas1 (satu)

Unit mobil Merk/Type/Jenis Daihatsu / Xenia 1.3 Deluxe/Minibus dengan nomor polisi

BK 1077 IY bagaimana terbukti dari Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)

Nomor K.05903329 yang dikeluarkan oleh Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah

Sumatera Utara Tanggal 7 Desember 2013, Mobil minibus Daihasu Xenia BK 1077 IY

tersebut diatas diperoleh Penggugat berdasarkan jual beli antara Penggugat selaku

Pembeli dengan Auto Mobil selaku Penjual, dengan harga pembelian mobil on the road

(OTR) sebesar Rp 182.000.000,dimana pembayaran dan pelunasan harga mobil yang

dimaksud telah dibayarkan lunas oleh Tergugat-I kepada Penjual (Auto Mobil) untuk dan

atas nama serta kepentingan dari Penggugat, sebelum Tergugat-I membayar lunas harga

pembelian mobil kepunyaan Penggugat kepada Penjual Auto Mobil sebesar Rp

182.000.000,diantara Penggugat dan Tergugat-I sebelumnya telah membuat dan menanda

tangani Surat Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor 311311619 Tanggal 27

November 2013, dalam isi Surat Perjanjian Pembiayaan Konsumen tersebut ditentukan

Penggugat berkewajiban melakukan pembayaran secara cicilan kepada Tergugat-I

sebesar Rp.2.713.000,- setiap bulannya selama 48 bulan, dalam isi Surat Perjanjian

Pembiayaan Konsumen juga secara tegas ditentukan Tergugat-I wajib untuk

mengasuransikan Mobil Minibus Daihatsu Xenia BK 1077 IY dimaksud, dan dalam hal

ini Tergugat-I telah mengasuransikan Mobil dimaksud kepada Tergugat-II yaitu

PT.Asuransi Central Asia Cabang Medan, sesuai dengan Sertifikat Asuransi Kendaraan

Bermotor Tanggal 27 November 2013, Noomor Polis Induk : 007/B2/XI/MOU-LSG,

Nomor Sertifikat:21-41-13-003915, Nomor: Pelanggan 41- 09-000234, Nama

Page 69: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

57

Tertanggung Setiadil H, Tanggal Pertanggungan 27 November 2013 s/d 27 November

2017. Pada Tanggal 28 Juni 2014, Mobil Minibus Daihatsu Xenia Nomor Polisi BK

1077 IY yang terdaftar atas nama SETIADIL H (ic.Penggugat) tersebut hilang, kemudian

telah dibuat Laporan/Pengaduan kepada Pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia

Daerah Sumatera Utara Resor (Polres) Kota Medan sesuai dengan Surat Tanda Terima

Laporan Polisi Nomor: STTPL : 2905/K/VIII/2014/RESTA MEDAN tanggal 22 Agustus

2014. Bahwa, terjadinya Kehilangan Mobil Minibus Daihatsu Xenia, Penggugat mencoba

mengajukan Permohonan untuk mengklaim pembayaran biaya asuransi dari Tergugat-I

dan Tergugat-II, tindakan Tergugat-I dan Tergugat-II yang tidak melakukan Pembayaran

atas klaim asuransi atas kehilangan mobil minibus daihatsu Xenia jelas telah

membuktikan bahwa tergugat-I dan Tergugat-II telah melakukan perbuatan melawan

hukum (onrechtmatigedaad) terhadap Penggugat, yang tentunya sangat merugikan

Penggugat. Kerugian materil dan immateril yang dialami oleh Penggugat yang

keseluruhannya sebesar Rp. 482.000.000, harus dibayarkan oleh Tergugat-I dan Tergugat

II secara tanggung renteng dan secara sekaligus dan tunai kepada Penggugat.43

Melihat dari kasus tersebut diatas, pihak asuransi dapat dikenakan sanksi

secara hukum, karena dianggap telah melakukan wanprestasi. KUHPerdata

mengatur tentang pelanggaran perjanjian yang dilakukan oleh salah satu pihak

yang melanggar, yaitu:

a. Sesuai dengan Pasal 1243 KUHPerdata, yang menyebutkan penggantian

biaya, kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya suatu perikatan mulai

diwajibkan, bila debitur, walaupun telah dinyatakan lalai, tetap lalai untuk

memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau

43 Putusan Pengadilan Tinggi Medan NOMOR: 64/PDT/2017/PT MDN Tahun 2017

Tentang Setiadil H Melawan PT. Mitsui Leasing Capital Indonesia dan PT. Asuransi Central Asia ,

halaman 2.

Page 70: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

58

dilakukannya hanya dapat diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang

melampaui waktu yang telah ditentukan, maka dapat diajukan gugatan

perdata atas dasar wanprestasi.

b. Debitur harus dihukum untuk mengganti biaya, kerugian dan bunga. bila ia

tak dapat membuktikan bahwa tidak dilaksanakannya perikatan itu atau

tidak tepatnya waktu dalam melaksanakan perikatan itu disebabkan oleh

sesuatu hal yang tak terduga, yang tak dapat dipertanggungkan kepadanya.

walaupun tidak ada itikat buruk kepadanya, hal ini sesuai yang tercantum

dalam Pasal 1244 KUHPerdata.

c. Debitur hanya diwajibkan mengganti biaya, kerugian dan bunga, yang

diharap atau sedianya dapat diduga pada waktu perikatan diadakan,

kecuali jika tidak dipenuhinya perikatan itu disebabkan oleh tipu daya

yang dilakukannya. Bahkan jika tidak dipenuhinya perikatan itu

disebabkan oleh tipu daya debitur, maka penggantian biaya, kerugian dan

bunga, yang menyebabkan kreditur menderita kerugian dan kehilangan

keuntungan, hanya mencakup hal-hal yang menjadi akibat langsung dari

tidak dilaksanakannya perikatan itu (sesuai Pasal 1247 dan Pasal 1248

KUHPerdata).

d. Jika dalam suatu perikatan ditentukan bahwa pihak yang lalai

memenuhinya harus membayar suatu jumlah uang tertentu sebagai ganti

kerugian, maka kepada pihak lain- lain tak boleh diberikan suatu jumlah

yang lebih ataupun yang kurang dari jumlah itu (Pasal 1249 KUHPerdata).

e. Dalam perikatan yang hanya berhubungan dengan pembayaran sejumlah

uang, penggantian biaya, kerugian dan bunga yang timbul karena

Page 71: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

59

keterlambatan pelaksanaannya, hanya terdiri atas bunga yang ditentukan

oleh undang-undang tanpa mengurangi berlakunya peraturan undang-

undang khusus. Penggantian biaya, kerugian dan bunga itu wajib dibayar,

tanpa perlu dibuktikan adanya suatu kerugian o!eh kreditur. Penggantian

biaya, kerugian dan bunga itu baru wajib dibayar sejak diminta di muka

Pengadilan, kecuali bila undang-undang menetapkan bahwa hal itu berlaku

demi hukum (Pasal 1250 KUHPerdata).

f. Selanjutnya, bunga uang pokok yang dapat ditagih dapat pula

menghasilkan bunga, baik karena suatu permohonan di muka pengadilan,

maupun karena suatu persetujuan yang khusus, asal saja permintaan atau

persetujuan tersebut adalah mengenai bunga yang harus dibayar untuk satu

tahun. Walaupun demikian, penghasilan yang dapat ditagih, seperti uang

upah tanah dan uang sewa lain, bunga abadi atau bunga sepanjang hidup

seseorang, menghasilkan bunga mulai hari dilakukan penuntutan atau

dibuat persetujuan. Peraturan yang sama berlaku terhadap pengembalian

hasil-hasil sewa dan bunga yang dibayar oleh seorang pihak ketiga kepada

kreditur untuk pembebasan debitur (Pasal 1251 dan Pasal 1252

KUHPerdata).

Aturan-aturan tersebut dibuat agar adanya keseimbangan, dimana bukan

hanya saja tertanggung yang diharuskan memenuhi kewajibannya, akan tetapi

sebagi pihak penyedia jasa pertanggungan juga memiliki kewajiban yang diatur

dengan peraturan dan memiliki lembaga pengawas, dalam mengawasi berjalannya

perusahaan asuransi tersebut

Page 72: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

60

BAB V

PENUTUP

V.I. SIMPULAN

a. Bentuk penyelesain sengketa apabila perusahaan asuransi melakukan

wanprestasi terhadap pemegang polis dapat diselesaikan melalui beberapa cara

yaitu melalui pengadilan dan luar pengadilan. Pertama melalui pengadilan

apabila sengketa asuransi tidak menemukan titik temu antara penanggung

(perusahaan asuransi) dan tertanggung (pemegang polis), kedua melakukan

penyelesaian sengketa di luar pengadilan dapat di tempuh melalui lembaga

penyelesaian sengketa yang sah yaitu BMAI dengan mediasi, ajudikasi, dan

arbitrase. Di samping itu pemerintah juga telah membentuk Otoritas Jasa

Keuangan yang salah satunya tugasnya adalah untuk menyelesaikan sengketa

kontrak asuransi dengan kriteria kerugian untuk asuransi jiwa maksimal Rp

500.000.000 dan untuk asuransi umum kerugian maksimal Rp 750.000.000.

b. Bentuk pertanggung jawaban hukum perusahaan asuransi atas tindakan

wanprestasi yaitu perusahaan asuransi harus memenuhi kewajibannya terhadap

pemegang polis yang mengalami kerugian dalam hal pengajuan klaim,

sepanjang pemegang polis dapat membuktikan telah melakukan

kewajibannya untuk membayar premi maupun syarat-syarat lain yang telah

ditentukan, serta adanya sanksi administratif sebagai mana yang telah diatur

dalam Pasal 71 Undang- Undang Nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian

yaitu berupa peringatan tertulis, pembatasan kegiatan usaha, pencabutan izin

Page 73: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

61

usaha dan ganti rugi. Berdasarkan penelitian juga di temukan beberapa

peraturan yang melindungi pemegang polis seperti dalam Undang-Undang No.

21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, Undang-Undang No. 40 Tahun

2014 tentang Perasuransian, serta dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.

1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

V.II. SARAN

Calon pemegang polis asuransi harus lebih cepat, cermat dan akurat dalam

mendalami dan memahami draf perjanjian asuransi agar terhindar dari akibat

hukum di kemudian hari yang merugikannya. Perlu peningkatan kemampuan

aparat otoritas jasa keuangan melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap warga

masyarakat pengguna sektor jasa keuangan khususnya di sector perasuransian.

Pelibatan perguruan tinggi dalam sosialisasi dan edukasi seperti itu perlu

dilakukan.

Page 74: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

62

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ali, Moch. Chaidir dan Mashudi. Pengertian Elementer Hukum Perjanjian

Perdata. Bandung: Mandar Maju, 2001.

. Hukum Asuransi. Bandung: Mandar Maju, 1995.

Ali, Zaenudi. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Cahyono, Akhmad Budi dan Surini Ahlan Sjarif. Mengenal Hukum Perdata. Jakarta: CV. Gitama Jaya, 2008.

Darmawi, Herman .Manejemen Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Fuady, Munir. Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis). Bandung:

Citra Aditya Bakti, 2003.

Muhammad, Abdulkadir. Hukum Asuransi Indonesia. Bandung: Citra Aditya,1999.

. Hukum Perdata Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014.

Pramono, Nindyo. Hukum Komersil. Jakarta: Pusat Penerbitan UT, 2003.

R. Setiawan. Pokok-Pokok Hukum Perjanjian, Jakarta: Purta Abadin, 1999.

Sastrawidjaja, Man Suparman. Aspek-Aspek Hukum Asuransi dan Surat Berharga.

Bandung: Alumni Bandung, 1997.

Simorangkir, Rudy Erwin dan Prasetyo. Kamus Hukum. Sinar Grafika: Jakarta,

2009.

Subekti. Hukum Perjanjian, Jakarta: Intermasa, 2004.

. Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: PT. Intermasa, 2001.

Suharnoko. Hukum Perjanjian Teori dan Analisa Kasus. Jakarta: Kencana, 2004.

Sumitro, Roni Hanitijo. Metodelogi Penelitian Hukum. Jakarta: Ghalia, 2010.

Suparman, Man, Dkk. Hukum Asuransi Perlindungan Tertanggung, Asuransi Deposito, Usaha Perasuransian. Bandung: Alumni Bandung, 1997.

Peraturan Perundang – undang

Kitab Undang- Undang Hukum Perdata.

Page 75: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut

63

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. Jakarta, 2013.

Putusan Pengadilan Tinggi Medan NOMOR: 64/PDT/2017/PT MDN Tahun 2017 Tentang Setiadil H Melawan PT. Mitsui Leasing Capital Indonesia dan PT. Asuransi Central Asia. Medan, 2017

Surat Keputusan No.008/SK-BMAI/11.2014 Tentang: Peraturan Dan Prosedur Mediasi BMAI. Jakarta, 2014.

Seketariat Negara RI. Undang- Undang RI Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Jakarta, 2011.

Seketriat Negara RI. Undang-Undang RI No 40 Tahun 2014 tentang

Perasuransian. Jakarta, 2014.

Internet

Riadi, Muchlisin. “Pengertian, Unsur, dan Manfaat Asuransi”, (https://www.Kajianpustaka.com/2017/10/ Pengertian-Unsur-Prinsip-

Manfaat-Asuransi.html, diakses 6 Januari 2019).

http://www.bmai.or.id/Content.aspx?id=17, diakses 30 Juli 2019)

Karya Ilmiah

Hariandja, Tioma Roniuli. “Penyelesaian Sengketa Asuransi Melalui Badan

Mediasi AsuransiIndonesia”. Tesis Fakultas Hukum, Universitas Airlangga Surabaya, 2007.

Haryo Anggoro, Rifky . “ Penyelesaian Sengketa Klaim Asuransi Kerugian Pada PT Allianz Utama Di Semarang”. Skripsi Fakultas Hukum, Universitas Semarang, 2013.

Purwanto, “Efektifitas Penerapan Alternative Dispute Resolution (ADR) Pada Penyelesian Sengketa Bisnis Asuransi di Indonesia”, Jurnal Risalah

Hukum 2005.

Page 76: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 77: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 78: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 79: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 80: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 81: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 82: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 83: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 84: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 85: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 86: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut
Page 87: USM TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP … · Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa Inggris disebut