Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
-
Upload
mohamad-amsanudin -
Category
Education
-
view
679 -
download
0
Transcript of Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Mohamad amsanudin
11140583
5v-manajemen
Usaha kecil menengah atau sering disingkat UKM merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara indonesia. UKM ini sangat memeiliki peranan penting dalam lajunya perekonmoian masyarakat. UKM ini juga sangat memebantu negara atau pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru dan lewat UKM juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang dapat menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga.
Usaha kecil dan menengah disingkat UKM
adalah sebuah istilah yang mengacu ke
jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan temat
usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
Menurut keputusan presiden RI no 99
tahun 1998
Menurut badan pusat statistik (BPS)
Berdasarkan keputusan menteri keuangan
nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 juli
1994
Menurut UU No 20 tahun 2008
Pada perinsipnya definisi dan kriteria UKM
di negara-negara asing didasarkan pada
aspek-aspek sebagai berikut:
- jumlah tenaga kerja
- Pendapatan
- Jumlah aset
World Bank, membagi UKM ke dalam 3 jenis, yaitu
Medium enterpire Small enterpire Micro enterpire
Singapura mendefinisikan UKM sebagai usaha yang memiliki minimal 30%
Pemegang saham lokal serta aset produksi tetap (fixed productive asset) di bawah SG $ 15 juta
Malaysia mendefinisikan UKM sebagai usaha yang memiliki jumlah karyawan yang bekerja penuh (full time worker) kurang dari 75 orang atau yang modal pemegang sahamnya kurang dari M $ 2,5 juta. Definisi ini dibagi menjadi dua, yaitu: - small industry (SI)- medium industry (MI)
Jepang membagi UKM sebagai berikut :- Mining and manufacturing dengan kriteria jumlah karyawan
maksimal 300 orang atau jumlah modal saham sampai sejumlah US$2,5 juta
- Retail dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 54 orang atau jumlah modal saham sampai US$ 820 ribu.
- Service dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 100 orang atau jumlah modal saham sampai US$420 ribu.
Korea selatan mendefinisikan UKM sebagai
usaha yang jumlahnya di bawah 300 orang
dan jumlah assetnya kurang dari US$ 60
juta.
European commision, membagi UKM ke
dalam 3 jenis, yaitu :
- Medium-sized enterpire
- Small-sized enterpire
- Micro-size enterpire
Dalam pespektif perekmbanganya, UKM
dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat)
kelompok yaitu :
Livelihood activities,merupakan UKM
yang di gunakan sebagai kesempatan
kerja untuk mencari nafkah, yang lebih
umum dikenal sebagai sektor informal.
Contohnya pedagang kaki lima
Micro enterpire, merupakan UKM yang
Small dynamic enterprise, merupakan UKM
yang telah memiliki jiwa kewirausahaan
dan mampu menerima pekerjaan
subkontrak dan ekspor.
Fast moving enterprise, merupakan UKM
yang telah memiliki jiwa kewirausahaan
dan akan melakukan transformasi menjadi
usaha besar (UB).
Beberapa UU dan peraturan tentang UKM: UU No 9 tahun 1995 tentang usaha kecil. PP No 44 tahun 1997 tentang kemitraan. PP No 32 tahun 1998 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kecil. Inpres No 10 tahun 1999 tentang pemberdayaan usaha menengah. Keppres No 127 tahun 2001 tentang bidang/jenis usaha dicadangkan. Untuk
usaha kecil dan bidang/jenis usaha yang terbuka untuk usaha menengah atau besar dengan syarat kemitraan.
Keppres No 56 tahun 2002 tentang restrukturisasi kredit usaha kecil dan menengah.
Permenneg BUMN per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan badan usaha milik negara dengan usaha kecil dan perogram bina lingkungan.
Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan badan usaha milik negara.
Undang-undang No 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah.
Peranan UKM menjadi bagian yang di
utamakan dalam setiap perencanaan
tahapan pembagunan yang dikelola oleh
dua departemen:
1) Departemen perindustriaan dan
perdagangan
2) Departemen koperasi dan UKM
Faktor internal- Kurangnya permodalan- Sumber daya manusia yang terbatas- Lemahnya jaringan usaha dan
kemampuan penetrasi usaha kecilo Faktor eksternal- Iklim usaha belum sepenuhnya kondusif
dengan kebijaksanaan pemerintah- Terbatasnya sarana dan prasarana usaha- Terbatasnya akses pasar
Perlu diupayakan hal-hal berikut:
- Penciptaan iklim usaha yang kondusif
- Perlindungan usaha jenis-jenis tertentu
- Mengembangkan promosi
Peranan UKM dalam perekonomian tradisional di akui sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi UKM terhadap lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pembangunan ekonomi pedesaan dan sebagi penggerak peningkatan ekspor manaufaktur atau nonmigas. Terdapat beberapa alasan pentingnya pengembangan UKM:
- Fleksibilitas dan adaptabilitas UKM dalam memperoleh bahan mentah dan peralatan.
- Peranan UKM dalam jangka panjang sebagai basis untuk mencapai kemandirian pembangunan ekeonomi.