USAHA KECIL DAMPAK BESAR - globalreporting.org Business Big... · perusahaan multinasional. Secara...

14
1 DAMPAK BESAR USAHA KECIL PELAPORAN UKM BERKELANJUTAN DARI VISI MENUJU AKSI

Transcript of USAHA KECIL DAMPAK BESAR - globalreporting.org Business Big... · perusahaan multinasional. Secara...

TITLE

text

– 1 –

DAMPAK BESAR

USAHA KECIL PELAPORAN UKM BERKELANJUTAN DARI VISI MENUJU AKSI

DAFTAR ISI APA PERSOALAN BISNIS BAGI KEBERLANJUTAN DAN PELAPORAN? 3

KONTEKS KEBERLANJUTAN GLOBAL 4

TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PBB (SDGs) 5

BAGAIMANA SDGs AKAN BERDAMPAK PADA UKM? 6

MENGAPA UKM KRUSIAL UNTUK MENCAPAI MASA DEPAN BERKELANJUTAN 7

Apa yang dapat dilakukan oleh UKM? 7

APA ITU PELAPORAN YANG BERKELANJUTAN DAN BAGAIMANA HAL TERSEBUT DAPAT MEMBANTU UKM? 8

Konteks Keberlanjutan 8

Pemangku Kepentingan Inklusif (Stakeholders) 9

Materialitas 9

Kelengkapan 9

MEMULAI 11

MENGAMBIL TINDAKAN 13

– 2 –

HAK CIPTA Dokumen ini dilindungi hak ciptanya oleh Stichting Global Reporting Initiative (GRI) dan International Organization of Employers (IOE). Penyalinan dan pendistribusian dokumen ini untuk tujuan informasi diperbolehkan tanpa izin terlebih dahulu dari GRI atau IOE. namun, baik dokumen ini maupun kutipannya tidak boleh diproduksi ulang, disimpan, diterjemahkan, atau ditransfer dalam bentuk apapun atau dengan cara apapun (elektronik, mekanik, fotokopi, dicatat, atau lainnya) untuk tujuan lain tanpa izin tertulis dari GRI atau IOE.

DISCLAIMER Baik Dewan Direksi GRI, Stichting Global Reporting Initiative

maupun the International Organization of Employers (IOE) dapat memikul tanggung jawab atas segala konsekuensi atau kerusakan apapun yang diakibatkan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari penggunaan publikasi ini. Temuan dan pandangan yang diungkapkan tidak serta merta mewakili pandangan, keputusan, atau kebijakan dari GRI atau IOE, serta juga tidak mengutip nama dagang atau proses komersial termasuk pengendorsan.

PENYUSUNAN PUBLIKASI Linda Kromjong (IOE), Shivani Rajpal (GRI), Matthias Thorns (IOE), Rutger Verkouw (GRI) Dengan kontribusi dari: Jack Boulter, Rania Dalalaki, Davion Ford (GRI) Supervisi Umum Asthildur Hjaltadottir (GRI) Revisi Teks dan Penyuntingan Lucy Goodchild van Hilten, Tell Lucy Desain dan Tata Letak Mark Bakker, Scribble Design Fotografi Seluruh fotografi: istockphoto.com

NILAI

PELAPORAN

APA PERSOALAN BISNIS BAGI KEBERLANJUTAN DAN PELAPORAN?

Persoalan bisnis untuk mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam suatu operasi telah didokumentasikan dengan baik selama 15 tahun terakhir. Bagaimana pun juga, integrasi yang baik tersebut hanya dapat tercapai melalui pelaporan yang transparan dan komunikasi yang baik mengenai pekerjaan dan kinerja yang berkelanjutan, seta perkembangan menuju tujuan Anda agar Anda dapat menangkap nilai dari keberlanjutan itu sendiri. Tanpa komunikasi, bagaimana Anda dapat membangun reputasi dan kepercayaan? Dan bagaimana Anda bisa menarik modal baru atau membuat keuntungan kompetitif jika Anda tidak berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders)?

KEUNTUNGAN INTERNAL KEUNTUNGAN EKSTERNAL

VISI & STRATEGI UKM dapat menetapkan tujuan dengan cara menempatkan tujuan, visi dan strategi mereka ke dalam konteks keberlanjutan global. Proses pelaporan keberlanjutan ini nantinya dapat membantu UKM untuk membuat visi dan strategi yang ada menjadi eksplisit bagi para pemangku kepentingan (stakeholders).

REPUTASI & KEPERCAYAAN Komunikasi yang proaktif dan transparan upaya keberlanjutan Anda akan membangun niat yang baik dan mengurangi risiko terkait reputasi. Hal ini juga dapat memperbaiki citra produk, nama merek (brand) dan reputasi

SISTEM MANAJEMEN Pengelolaan dan pelaporan berkelanjutan memerlukan sistem manajemen yang meningkatkan kualitas data. Pelacakan data menyoroti peluang-peluang untuk perbaikan, efisiensi, dan penghematan biaya.

KEKUATAN & KELEMAHAN Peringatan dini tentang isu-isu yang muncul dapat membantu manajemen untuk memanfaatkan peluang atau evaluasi adanya perkembangan yang potensial merusak secara lebih awal, sebelum hal tersebut muncul sebagai kejutan yang tidak diingkan. MOTIVASI KARYAWAN Melibatkan tenaga kerja dalam upaya keberlanjutan dapat mengurangi ketidakhadiran, menarik talenta/potensi baru dan meningkatkan produktivitas melalui tenaga kerja yang termotivasi. Cara ini juga merupakan cara yang baik untuk memperluas usaha.

MENARIK MODAL Mengurangi risiko melalui pengelolaan dan komunikasi yang berkelanjutan dapat membantu untuk memberikan sinyal tentang kualitas dan manajemen yang baik, menciptakan potensi untuk mendapatkan sumber modal baru, dan biaya yang lebih rendah

KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN Pembelajaran dari luar-ke dalam dilakukan secara terus menerus. Tetap up-to-date dalam lingkup yang berkenaan dengan peraturan. Pelaporan berkelanjutan merupakan alat yang ampuh untuk membangun atau memulihkan kepercayaan diantara pemangku kepentingan (stakeholders).

KEUNGGULAN KOMPETITIF Pelanggan mencari pemasok yang dapat meminimalisasi risiko lingkungan dan sosial. Dengan pelaporan, UKM dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan serta dapat mengakses rantai suplai

Pelaporan akan membantu Anda mendapatkan keunggulan-keunggulan tersebut. Namun sebelum memulai proses pelaporan, penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengelolaan dan pelaporan yang berkelanjutan dengan cara melihat secara lebih luas mengenai gambaran perspektif yang ada. Maka dari itu, sebelum melihat konteks keberlanjutan, pikirkan jawaban Anda atas pertanyaan berikut ini.

– 3 –

Apa visi Anda untuk masa depan, bagi bisnis dan komunitas Anda?

Bagaimana kita bisa membangun masa depan yang berkelanjutan, adil dan bertanggungjawab?

Bagaimana kita bisa menumbuhkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan lebih banyak orang di dunia dengan sumber daya yang terbatas?

Apakah tantangan terbesar yang berkaitan dengan

keberlanjutan di negara Anda saat ini? Akan menjadi seperti apa

tantangan tersebut pada 2030?

Bagaimana Anda akan berkontribusi dalam membangun masa depan tersebut?

Bagaimana organisasi Anda akan beroperasi di masa depan yang seperti ini?

KONTEKS KEBERLANJUTAN GLOBAL

Dunia Dunia kita berubah dengan sangat cepat. Salah satu pendorongnya adalah pesatnya pertumbuhan populasi global. Pada tahun 1950 terdapat kurang dari 3 miliar orang; Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan populasi global bertumbuh hingga mencapai lebih dari 9 milyar pada tahun 2050, yang berarti populasi manusia akan bertambah lebih dari tiga kali lipat hanya dalam kurun waktu 100 tahun. Populasi yang berkembang ini meningkatkan permintaan akan barang dan jasa, yang sebenarnya baik untuk bisnis. Namun, tantangan bagi bisnis dan masyarakat adalah memenuhi permintaan yang meningkat ini sementara sumber daya alam yang tersedia bagi kita semakin menipis. Hari ini kita menggunakan setara dengan 1,6 planet untuk menyediakan sumber daya yang kita gunakan secara global serta untuk menyerap limbah kita. Ini berarti sekarang Bumi membutuhkan waktu lebih dari 18 bulan untuk menumbuhkan kembali apa yang telah kita gunakan dalam setahun.1 Hal ini bertentangan dengan

definisi pembangunan berkelanjutan PBB: “memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.” Menurut prediksi moderat PBB, kita menuju pada suatu kondisi yang membutuhkan dua planet pada tahun 2030an, yang akan memiliki implikasi besar untuk bisnis.

Ketika permintaan barang dan jasa tersebut berkurang seiring

berjalannya waktu – bahan-bahan ini dikonsumsi lebih cepat

daripada bahan-bahan ini diregenerasi oleh sistem alam. Apa yang

akan terjadi dalam jangka panjang, ketika permintaan sumber daya

alam secara konsisten melampaui suplai mereka?

Untuk memfasilitasi pendekatan praktis terhadap tantangan

keberlanjutan global, 190 negara berkolaborasi untuk merancang dan

meluncurkan Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDG) PBB pada

tahun 2015.

.

1 www.footprintnetwork.org/en/index.php/GFN/page/world_footprint

- 4 –

TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PBB (SDGs)

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs) dirancang

untuk membantu masyarakat dan bisnis memfokuskan

pemecahan tantangan keberlanjutan global. Sebagai

pemangku kepentingan (stakeholder) utama, sektor bisnis

berkaitan erat dalam proses pembangunan. SDGs memberikan

visi masa depan yang berkelanjutan dan mengusulkan target

yang dapat ditindaklanjuti untuk tantangan utama

keberlanjutan saat ini:

❱ perubahan iklim

❱ kelangkaan air

❱ kerawanan pangan

❱ limbah dan polusi

❱ ketidaksetaraan

❱ hak asasi manusia

❱ urbanisasi

Dengan demikian, SDGs berupaya untuk mengatasi akar

penyebab kemiskinan dan kebutuhan universal akan

pembangungan yang akan sesuai untuk semua orang. Jelas

bahwa SDGs hanya akan dapat tercapai dengan melibatkan

UKM.

Selain kerangka kerja kebijakan global seperti SDGs, ada

kecenderungan yang berkembang dalam pemerintah,

bursa efek, dan pembuat peraturan lainnya untuk

memasukkan sasaran global ke dalam undang-undang, peraturan dan persyaratan untuk keberlanjutan dan

pelaporan data non-finansial, seperti:

❱ EU Directive 2014/95/EU (Arahan EU 2014/95/EU)

mensyaratkan pengungkapan informasi mengenai hal-hal

non-finansial dan keragaman oleh beberapa usaha dan

kelompok besar di semua Negara Anggota EU.

❱ The Modern Slavery Act 2015 (Undang-Undang Perbudakan

Modern 2015) adalah sebuah Undang-Undang Parlemen

Kerajaan Inggris. Undang – Undang ini dirancang untuk

menangani perbudakan di Inggris dan mengkonsolidasikan

pelanggaran sebelumnya yang terkait dengan perdagangan

manusia dan perbudakan.

❱ The California Transparency Supply Chains Act (SB657)

(Undang-Undang Transparansi Rantai Suplai California (SB

657)) menangani perdagangan dan perbudakan manusia di

rantai suplai.

❱ The Johannesburg Stock Exchange (JSE) Listing

Requirement, 2010 (Persyaratan untuk mendaftar pada

Bursa Efek Johannesburg (JSE) tahun 2010)

mengharuskan 450 perusahaan Afrika Selatan terdaftar

dalam JSE untuk membuat laporan terpadu tahunan

(yang berisi informasi keuangan dan keberlanjutan) atau

menjelaskan mengapa hal tersebut tidak terjadi.

❱ The Securities and Exchange Board of India (SEBI),

Business Responsibility Reports, 2015 (Laporan Tanggung

Jawab Bisnis tahun 2015, Dewan Sekuritas dan Bursa Efek

India (SEBI)), pada awalnya mengharuskan 500 perusahaan

teratas di negara itu terlibat dalam proses pelaporan

menyeluruh mengenai lingkungan dan sosial.

– 5 –

DARI KEBIJAKAN GLOBAL MENUJU IMPLIKASI LOKAL

KEBIJAKAN GLOBAL

• Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030

• Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

• Diadopsi oleh 190 pemimpin dunia

KEBIJAKAN NASIONAL

• Prioritas nasional

• Kebijakan dan peraturan baru

• Insentif dan dis-insentif untuk bisnis

BISNIS ANDA

• Praktek bisnis yang bertanggung jawab

• Ijin untuk menjalankan usaha

• Model bisnis yang tangguh untuk berbagai konteks

yang muncul nantinya

Peraturan dan persyaratan ini memiliki implikasi yang jelas

bagi sektor bisnis, terutama bagi perusahaan multinasional

besar yang bergantung pada rantai suplai global. Ripple

effect (efek bergelombang) memastikan peraturan-

peraturan ini juga berdampak pada UKM di seluruh dunia

yang menyuplai perusahaan multinasional, karena UKM-

UKM ini kemungkinan diminta untuk melaporkan informasi

mengenai lingkungan dan sosial kepada pembeli di

perusahaan multinasional. Secara keseluruhan,

perkembangan ini mendorong peningkatan tuntutan

pemangku kepentingan dan masyarakat akan transparansi

dan praktik bisnis yang bertanggung jawab.

Bagaimana cara SDGs berpengaruh terhadap UKM?

Kebijakan global mendorong kebijakan nasional, yang pada

akhirnya akan mendorong bisnis lokal untuk mengambil

tindakan. (Lihat diagram di atas: Dari kebijakan global

menuju implikasi lokal.)

Memiliki pendekatan yang terintegrasi untuk mendukung

kemajuan lintas SDGs yang saling berhubungan sangat

penting untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. UKM

dapat menggunakan tujuan dan target untuk menilai

operasi mereka saat ini dengan mengidentifikasi, menilai

dan mengukur bagaimana kontribusi mereka – atau

bagaimana mereka melemahkan – setiap sasaran. Dari situ,

SDG dapat berguna dalam dua cara: pertama, organisasi

Anda dapat meminimalkan, mengukur dan melaporkan

pengaruh Anda terhadap SDGs dan mengimplementasikan

ide baru yang dapat memperbaiki bisnis Anda, mengurangi

jejak kaki Anda dan meminimalkan dampak keseluruhan.

Kedua, organisasi Anda dapat menggunakan SDGs sebagai

inspirasi dan kriteria desain untuk pengembangan produk

baru dan inovasi proses bisnis, mengembangkan produk,

dan layanan yang berkontribusi dalam memecahkan

tantangan global nyata sambil memenuhi kebutuhan

manusia.

Bagaimana strategi organisasi Anda terhubung dengan

SDGs?

Jika Anda adalah perusahaan penghasil makanan, misalnya,

ini adalah kesempatan strategis untuk berkontribusi pada

tujuan yang kedua: untuk mengakhiri kelaparan, mencapai

ketahanan pangan, memperbaiki gizi dan mempromosikan

pertanian berkelanjutan.

– 6 –

Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki gizi dan mempromosikan pertanian berkelanjutan

MENGAPA UKM KRUSIAL UNTUK MENCAPAI MASA DEPAN BERKELANJUTAN?UKM membentuk tulang punggung ekonomi nasional dan

rantai suplai global bagi perusahaan besar. Sebagai

individu, UKM memiliki dampak yang relatif kecil pada

lingkungan dan sosial. Namun, sebagai kelompok,

dampak UKM jauh lebih besar: UKM menyumbang sekitar

90% bisnis dari semua bisnis yang ada2. Menurut Bank

Dunia, UKM berkontribusi secara signifikan terhadap PDB

dan memainkan peran penting dalam menciptakan

lapangan kerja. UKM formal berkontribusi hingga 45%

dari total lapangan kerja dan menghasilkan PDB sampai

dengan 33% di negara berkembang3.

UKM memiliki peran penting dalam membangun masa

depan berkelanjutan melalui praktik bisnis yang

bertanggung jawab dan terdapat perkara bisnis yang

jelas bagi UKM untuk bergabung dalam tantangan ini.

Apa yang dapat dilakukan oleh UKM

Agar sukses, perusahaan tidak dapat acuh terhadap

masyarakat dan lingkungan tempat mereka beroperasi,

dan hal ini juga berlaku bagi UKM. Kondisi damai,

lingkungan yang sehat, kepastian hukum dan hubungan

manusia yang baik di dalam perusahaan merupakan

elemen kunci keberhasilan bisnis. UKM dapat memulai

dengan memastikan bahwa visi, misi, strategi dan model

bisnis mereka mencakup praktik bisnis yang bertanggung

jawab dan menganggap praktik ini sebagai faktor

penting dalam keberlangsungan UKM.

Praktik bisnis yang bertanggung jawab adalah upaya

perbaikan yang dilakukan secara terus-menerus:

dikombinasikan dengan pelaporan yang berkelanjutan.

Kedua hal tersebut nantinya akan saling memperkuat

satu sama lain, membantu UKM mengintegrasikan

pemikiran yang berkelanjutan ke dalam organisasi, dan

menemukan nilai baru.

90% UKM menyumbang sekitar 90% dari semua jumlah pelaku usaha yang ada

45% UKM berkontribusi hingga 45% dari total lapangan pekerjaan

33% UKM berkontribusi hingga 33% dalam hal PDB di negara berkembang

– 7 –

APA ITU PELAPORAN YANG BERKELANJUTAN DAN BAGAIMANA HAL TERSEBUT DAPAT MEMBANTU UKM ?

GRI adalah organisasi non-profit yang telah bekerja untuk

kepentingan publik terhadap visi ekonomi global yang

berkelanjutan sejak akhir 1990an. Melalui Standar

Pelaporan Keberlanjutan kami yang berlaku di seluruh

dunia, kami membantu bisnis, pemerintah, dan organisasi

lain untuk memahami dan menyampaikan dampak bisnis

mereka terhadap isu-isu krisis berkelanjutan seperti

perubahan iklim, hak asasi manusia, korupsi dan banyak

lainnya.

Pelaporan berkelanjutan adalah tentang pengungkapan

dampak paling signifikan dari organisasi Anda. Laporan

keberlanjutan harus mencakup nilai-nilai dan model tata

kelola organisasi Anda dan harus berhubungan dengan

kinerja, kemajuan, strategi dan komitmen Anda terhadap

ekonomi global yang berkelanjutan.

UKM didorong memulai pelaporan untuk menunjukkan

tentang bisnis mereka, bagaimana mereka melakukan

bisnis, dan bagaimana mereka mengelola dampak

keberlanjutan mereka. Pelaporan berkelanjutan dapat

dimulai dalam skala kecil dan dapat berkembang dari waktu

ke waktu agar sesuai dengan standar GRI. Pelaporan

meningkatkan transparansi terhadap pemangku

kepentingan (stakeholder) dan mencontohkan manajemen

risiko yang baik selagi mendorong perkembangan bisnis dan

mengoptimalisasi proses bisnis.

Untuk bekerja secara kredibel dalam mengintegrasikan

keberlanjutan ke dalam organisasi Anda dan

mengembangkan laporan berkelanjutan tentang

pencapaian Anda, penting untuk mematuhi prinsip-prinsip

yang membantu Anda mengidentifikasi, memprioritaskan

dan menentukan masalah keberlanjutan. Standar GRI

berbasis pada hal-hal yang bersifat prinsipil, sehingga

Anda dapat menggunakannya untuk menentukan isi

laporan Anda serta kualitas informasi yang

dikomunikasikannya. Prinsip-prinsipnya adalah: Konteks

Keberlanjutan, Keikutsertaan Pemangku Kepentingan

(stakeholders), Materialitas dan Kelengkapan.

Konteks Keberlanjutan

Laporan yang ada harus menyajikan kinerja organisasi

pelapor dalam konteks keberlanjutan yang lebih luas.

Informasi tentang kinerja harus dimasukkan ke dalam

konteks. Pertanyaan mendasar mengenai pelaporan

keberlanjutan adalah bagaimana sebuah organisasi

berkontribusi, atau bertujuan untuk berkontribusi di masa

depan, terhadap perbaikan atau kemerosotan ekonomi,

kondisi lingkungan dan sosial, perkembangan, dan tren di

tingkat lokal, regional, maupun global. Pelaporan yang

hanya mencakup tren pada level individu (atau efisiensi

dari sebuah organisasi) gagal menanggapi pertanyaan yang

mendasar ini. Oleh karena itu, laporan yang ada

diharapkan dapat menyajikan kinerja terkait konsep

keberlanjutan yang lebih luas. Hal ini melibatkan

pembahasan mengenai kinerja dari sebuah organisasi

dalam konteks batasan dan tuntutan yang ditempatkan

pada sumber daya lingkungan atau sosial di tingkat

sektoral, lokal, regional, atau global.

– 8 –

PRAKTIK YANG BAIK – CHECKLIST ✓ Sampaikan pemahaman Anda mengenai

pembangunan berkelanjutan dan gunakan

informasi serta obyektif yang tersedia dan sesuai

bagi pengembangan berkelanjutan sebagai topik

yang dibahas dalam laporan.

✓ Sampaikan kinerja Anda dengan mengacu pada

kondisi dan tujuan pembangunan berkelanjutan

yang lebih luas, dan cobalah untuk

mengkomunikasikan besarnya kontribusi Anda

terhadap ketidakberlanjutan.

✓ Jelaskan bagaimana topik keberlanjutan

berhubungan dengan strategi, risiko, dan

peluang organisasi jangka panjang, termasuk

topik mengenai rantai suplai.

Inklusivitas Pemangku Kepentingan (stakeholder)

Organisasi yang menyampaikan laporan harus

mengidentifikasi pemangku kepentingan (stakeholder) dan

menjelaskan bagaimana organisasi tersebut menanggapi

harapan dan kepentingan mereka.

Pemangku kepentingan dapat termasuk orang-orang

yang berinvestasi dalam organisasi dan juga mereka

yang memiliki hubungan lain dengan organisasi.

Ekspektasi dan kepentingan para pemangku

kepentingan (stakeholder) adalah rujukan utama

bagi banyak keputusan dalam penyusunan laporan.

PRAKTIK YANG BAIK – CHECKLIST

✓ Jelaskan dan petakan pemangku kepentingan

(stakeholder) yang Anda anggap akuntabel.

✓ Isi laporan keberlanjutan Anda idealnya harus

menggambarkan proses keterlibatan pemangku

kepentingan (stakeholder) Anda.

✓ Laporan Anda harus menunjukkan bahwa Anda

telah menanggapi kekhawatiran, kebijakan, dan

standar yang terkait dengan pemangku kepentingan

(stakeholder).

Materialitas

Laporan yang ada harus mencakup topik yang

mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan dan sosial

organisasi yang signifikan atau secara substantif

mempengaruhi penilaian dan keputusan pemangku

kepentingan (stakeholder)

Organisasi dihadapkan pada berbagai topik yang bisa

mereka laporkan. Topik yang relevan adalah hal-hal yang

mungkin ditanggapi penting untuk mencerminkan

dampak ekonomi, lingkungan dan sosial organisasi

tersebut atau mempengaruhi keputusan pemangku

kepentingan (stakeholder), dan oleh karena itu,

berpotensi untuk dimasukkan dalam laporan. Materialitas

adalah ambang batas di mana topik menjadi cukup

penting sehingga harus dilaporkan.

– 9 –

PRAKTIK YANG BAIK – CHECKLIST

✓ Pertimbangkan topik dan isu terkini yang

merepresentasikan risiko yang signifikan bagi organisasi

dan area operasi Anda.

✓ Pertimbangkan kepentingan, topik, dan indikator

utama yang berhubungan dengan keberlanjutan yang

diajukan oleh pemangku kepentingan (stakeholder)

✓ Pertimbangkan topik utama dan tantangan di masa

depan untuk sektor atau wilayah operasi Anda yang

dilaporkan oleh rekan sejawat, pesaing atau badan ahli

dengan kredensial yang diakui di lapangan.

✓ Pertimbangkan undang-undang, peraturan,

kesepakatan internasional atau perjanjian sukarela

yang relevan dengan kepentingan strategis organisasi

dan para pemangku kepentingan (stakeholder) Anda. Kelengkapan

Laporan yang ada harus berisi cakupan batas-batas yang

mencukupi untuk mencerminkan dampak ekonomi,

lingkungan dan sosial yang signifikan dan memungkinkan

pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menilai kinerja

organisasi pelapor pada periode pelaporan.

Kelengkapan ini terutama harus meliputi dimensi ruang

lingkup, batas dan waktu. Konsep kelengkapan juga dapat

digunakan untuk merujuk pada praktik dalam pengumpulan

informasi dan apakah penyajian informasi tersebut masuk

akal dan tepat.

PRAKTIK YANG BAIK – CHECKLIST

✓ Mempertimbangkan dampak di dalam dan di luar

organisasi Anda, serta mencakup dan

memprioritaskan semua informasi yang relevan

berdasarkan asas materialitas.

✓ Hindari menghilangkan informasi yang relevan yang

nantinya akan mempengaruhi penilaian atau

keputusan pemangku kepentingan (stakeholder),

atau informasi yang mencerminkan dampak

ekonomi, lingkungan atau sosial yang signifikan.

MEMULAI

Pelaporan berkelanjutan ditujukan untuk semua jenis

organisasi: kecil, menengah, maupun besar. Nilai yang bisa

didapatkan oleh organisasi Anda dari proses pelaporan

berhubungan langsung dengan usaha yang Anda lakukan dalam

prosesnya. Oleh karena itu, penting untuk memulai dengan

sebuah usaha berdasarkan kapasitas organisasi Anda dan

teruslah membangun hal ini untuk memastikan perkembangan

menuju pembangunan berkelanjutan.

Ai L.H. Nguyen, Senior Director Operations, Social Responsibility and Sustainability, JIA HSIN CO., LTD

“Proses pelaporan Jia Hsin tidak hanya mencerminkan

komitmen berkelanjutan kami terhadap keberlanjutan, namun juga menciptakan nilai bagi bisnis kami. Jia Hsin menyadari banyak manfaat yang dihasilkan oleh proses pelaporan dan kami memanfaatkan dua keuntungan yang signifikan: peluang untuk memperbaiki kinerja operasional dan untuk meningkatkan reputasi organisasi

kami di pasar.”

Berikut beberapa pertanyaan panduan untuk

membantu organisasi baru memulai proses

pelaporan:

Lingkup dan Strategi

Bagaimana organisasi Anda menyampaikan tentang apa itu

pelaporan dan apa fungsinya, termasuk menunjukkan

komitmen Anda untuk bertanggung jawab terhadap

lingkungan, sosial dan ekonomi?

Berikan gambaran yang jelas tentang bagaimana organisasi Anda menciptakan nilai, serta jelaskan mengenai operasi dan aktivitas organisasi Anda. Jelaskan bagaimana strategi bisnis Anda memasukkan keberlanjutan ke dalam program, prioritas dan pengambilan keputusan secara langsung. Saat menjelaskan tentang nilai, pertimbangkan nilai yang diciptakan untuk perusahaan, karyawan, masyarakat lokal dan lingkup ekonomi yang lebih luas. Tata Kelola dan akuntabilitas

Bagaimana strategi keberlanjutan Anda dapat memimpin

organisasi Anda, dan kebijakan serta struktur apa saja yang

tersedia

Bagaimana strategi keberlanjutan Anda dapat memimpin

organisasi Anda, dan kebijakan serta struktur apa saja yang

tersedia untuk memastikan akuntabilitas organisasi dalam

hal mencapai tujuan keberlanjutan?

– 11 –

TIPS DALAM PELAPORAN

Database Pengungkapan GRI berisi banyak contoh

yang baik mengenai laporan keberlanjutan UKM dari

seluruh dunia. Cari tahu lebih lanjut:

➜ database.globalreporting.org

Inklusivitas Pemangku Kepentingan Bagaimana organisasi Anda menidentifikasi kelompok

pemangku kepentingan (stakeholder) yang akan memiliki

dampak terbesar pada kelangsungan hidup jangka panjang

organisasi Anda? Bagaimana cara Anda menjalin hubungan

dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) ini?

Bagaimana Anda menggunakan feedback dari mereka

untuk lebih memahami dan mengantisipasi risiko dan

peluang masa depan?

Identifikasi pemangku kepentingan (stakeholder) utama

Anda dan tunjukkan bagaimana mereka terlibat. Jelaskan

bagaimana Anda telah membahas – atau akan membahas –

topik dengan prioritas tertinggi mereka dan bagaimana hal

ini tercermin dalam inisiatif keberlanjutan Anda.

Topik Material Bagaimana organisasi Anda menyajikan topik yang

sangat penting bagi Anda dan para pemangku

kepentingan (stakeholder) utama Anda?

Tunjukkan topik material Anda selagi menjelaskan

bagaimana topik ini diidentifikasi dan ditangani, baik

dalam strategi dan program Anda saat ini maupun

dalam perencanaan strategis Anda.

Indikator kunci kinerja, performa dan pengaruh

Bagaimana organisasi Anda mengukur kinerja

keberlanjutan? Bagaimana Anda tahu jika kinerja

keberlanjutan Anda meningkat, dan bagaimana hal itu

berdampak pada masyarakat, lingkungan dan bottom line

Anda?

Gunakan indikator kinerja utama (KPI) yang sesuai dengan

topik priorotas-tinggi untuk menunjukkan bagaimana

kinerja Anda meningkat dan apakah Anda memenuhi

harapan/target.

Kualitas Data Seberapa jelas Anda menyampaikan prioritas, rencana, dan kinerja keberlanjutan Anda? Apakah Anda memberikan gambaran yang baik mengenai kesuksesan, tantangan, risiko, dan peluang Anda? Apakah Anda terbuka terhadap suatu perbaikan? Bagaimana Anda membuktikan keakuratan data kinerja dan klaim kredibilitas Anda? Apakah informasi telah disajikan dengan cara yang akurat dan rinci bagi pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menilai kinerja Anda?

Laporan keberlanjutan harus dapat dipercaya

(kredibel). Ini berarti laporan harus seimbang dan data

yang dilaporkan harus sebanding, akurat, tepat waktu,

jelas dan dapat diandalkan. Tunjukkan kepada para

pemangku kepentingan Anda bagaimana program

keberlanjutan yang terfokus dan efektif akan

memperbaiki keseluruhan arah masa depan organisasi

Anda (yaitu; meningkatkan botom line, mengurangi

risiko, meningkatkan daya saing), sehingga ada

hubungan yang kuat antara keberlanjutan dan strategi

perusahaan. Jelaskan bagaimana perusahaan Anda

mengatasi kekhawatiran potensial mengenai keandalan

data dan klaim melalui kombinasi praktik audit internal

yang diterapkan secara konsisten, jaminan kualitas

independen dan feedback dari para pemangku

kepentingan (stakeholder) mengenai keseluruhan

struktur, topik dan corak laporan.

– 12 –

MENGAMBIL TINDAKAN Tantangan keberlanjutan global semakin mendorong pengenalan

peraturan, undang-undang dan persyaratan baru yang mendorong

bisnis untuk membantu mengatasi masalah ini. UKM memiliki perang

penting dalam membangun masa depan yang berkelanjutan dan ada

perkara bisnis yang telah terbukti bagi UKM untuk melakukan hal

tersebut. Kerangka kerja kebijakan seperti SDG membantu UKM

untuk memahami skala tantangan keberlanjutan global sambil

memberikan pijakan praktis yang membantu perusahaan

memberpaiki kinerjanya. Standar Pelaporan Keberlanjutan GRI

memungkinkan UKM untuk memahami dan menyampaikan dampak

UKM tersebut terhadap isu-isu kritis seperti perubahan iklim, hak

asasi manusia dan hubungan kerja. Dengan melakukan kegiatan

pelaporan, UKM dapat memperbaiki manajemen risiko, mendorong

praktik bisnis yang bertanggung jawab dan membuka peluang baru di

pasar global. Dengan membaca panduan ini, Anda telah mengambil

langkah pertama menuju keberlanjutan. Kami berharap kami dapat

melihat bagaimana Anda melanjutkan perjalanan Anda.

– 13 –

International Organisation of Employers

Organisation Internationale des Employeurs

Organización Internacional de Empleadores

The Global Voice of Business

GRI adalah organisasi independen internasional yang

telah mempelopori pelaporan keberlanjutan

perusahaan sejak tahun 1997.

GRI membantu bisnis, pemerintah dan organisasi lain

memahami dan menyampaikan dampak bisnis

terhadap isu-isu keberlanjutan penting seperti

perubahan iklim, hak asasi manusia, korupsi dan

masih banyak lagi. Dengan ribuan reporter di lebih

dari 90 negara, GRI menyediakan standar pelaporan

paling terpercaya dan paling banyak digunakan di

dunia untuk melaporkan keberlanjutan, yang

memungkinkan organisasi dan pemangku

kepentingan (stakeholder) membuat keputusan yang

lebih baik berdasarkan informasi yang penting.

Saat ini, lebih dari 40 negara dan wilayah merujuk

GRI dalam kebijakan mereka. GRI dibangun

berdasarkan prinsip multipihak yang unik, yang

menjamin partisipasi dan keahlian beragam

pemangku kepentingan dalam pengembangan

standarnya.

Misi GRI adalah memberdayakan para pengambil

keputusan dimanapun mereka berada melalui

standar dan jaringan multipihak, untuk mengambil

tindakan terhadap keberlanjutan ekonomi dan

dunia.

KONTAK

Global Reporting Initiative

PO Box 10039

1001 EA Amsterdam

The Netherlands

Telepon: +31(0) 20 531 00 00 www.globalreporting.org

International Organisation of Employers (IOE) atau

Organisasi Pengusaha Internasional adalah organisasi

bisnis global yang paling representatif dengan lebih

dari 150 anggota di lebih dari 140 negara. IOE adalah

satu-satunya badan yang diakui yang mewakili

kepentingan pengusaha dalam masalah kebijakan

sosial dan ketenagakerjaan internasional. Sejak

didirikan para tahun 1920, dengan sekretariatnya yang

beranggotakan 20 orang yang berbasis di Jenewa, IOE

telah mendukung federasi pengusaha nasional dan

komunitas bisnis di seluruh dunia dengan memberikan

informasi, pengembangan kapasitas, bimbingan dan

nasehat; Dan dengan mewakili perspektif dan posisi

mereka dalam berbagai forum pekerja Internasional

dan kebijakan sosial, proses antar pemerintah, dan di

seluruh sistem multilateral dan khususnya berhadapan

dengan Organisasi Perburuhan Internasional, dimana

IOE bertindak sebagai Sekretariat untuk Kelompok

Pengusaha. Baru-baru ini, IOE menjadi anggota Forum

Kebijakan Pembangunan Komisi Eropa dan telah aktif

dalam menyelenggarakan pertemuan gabungan

dengan Komisi mengenai peran sektor swasta dalam

pembangunan dan khususnya pelaksanaan Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan tahun 2030.

KONTAK

International Organisation of Employers (IOE)

Avenue Louis – Casai, 71

CH-1216 Cointrin/Geneva

Switzerland

Telepon: +41 22 929 00 00

www.ioe-emp.org