Urologi - Jeje.ppt

32
Presetasi Kasus Bedah Urologi HIPOSPADIA Disusun Oleh : Jesika Wulandari Pembimbing : dr. Yonas Immanuel, SpU Kepaniteraan Klinik Bedah RSUP Fatmawati

Transcript of Urologi - Jeje.ppt

  • Presetasi Kasus Bedah UrologiHIPOSPADIA

    Disusun Oleh :Jesika WulandariPembimbing : dr. Yonas Immanuel, SpU

    Kepaniteraan Klinik BedahRSUP Fatmawati

  • IDENTITAS PASIEN

    Nama : An. MFRUsia: 4 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiAgama: IslamPendidikan: -Pekerjaan: -Status: belom menikahAlamat: Jl. Barkah No 5C Ciganjur

  • ANAMNESISDilakukan secara aloanamnesis dan autoanamnesis pada hari Selasa, 15 Juli 2014 pukul 7.00 WIB

    Keluhan UtamaLubang kencing tidak pada ujung penis sejak lahir

  • Riwayat penyakit sekarangPasien datang dengan keluhan lubang kencing tidak pada ujung penis. Keluhan dirasakan sejak pasien baru lahir. Ketika pasien BAK, pasien harus membuka seluruh celananya. Pasien baru berobat sekarang karena terkendala masalah biaya.

  • Riwayat penyakit dahuluRiwayat: HT (-), DM (-), Alergi (-)

    Riwayat pengobatanTidak ada

    Riwayat penyakit keluargaTidak ada keluarga pasien yang mengalami hal yang sama

  • Riwayat KehamilanRiwayat ANC teratur, tidak mengkonsumsi obat-obatan dan jamu-jamuan selama kehamilan, riwayat sakit saat hamil (-)Riwayat KelahiranLahir cukup bulan, spontan di bidan, segera menangis, BB: 3,2 kg, PB: 52 cmRiwayat Tumbuh KembangTumbuh kembang sesuai umur, ASI eksklusif, imunisasi lengkap

  • Pemeriksaan FisikStatus GeneralisKesan sakit : Tampak sakit ringanKesadaran : Compos MentisTinggi Badan : 106 cmBerat Badan : 16 kg

    Tanda VitalTD : 110/90 mmHgNadi : 80x/menitRR : 20x/menitSuhu : 36 C

  • ...PFKepala : normocephali ; Rambut warna hitam , distribusi merata, tidak mudah dicabut.Wajah : simetris, tidak tampak bengkak pada kedua daerah sekitar mata dan muka. Tidak tampak adanya hiperpigmentasiMata : edem palpebra -/-, sklera ikterik -/- , konjungtiva anemis (-), pupil bulat isokor(+/+), reflek cahaya langsung +/+, reflek cahaya tidak langsung +/+Telinga : normotia, tampak adanya serumen.Hidung : tampak tidak ada deformitas, tidak tampak adanya sekret, tidak tampak adanya deviasi septum.

  • ..PFMulut : bibir tidak kering dan tidak sianosis, lidah bersih, oral candidiasis (-), coated tongue (-)Leher : trakea tampak berada ditengah, tidak tampak adanya massa di leher, tidak teraba pembesaran kelenjar KGBParu

    Inspeksi :simetris statis dan dinamis, tipe thorako-abdominal, retraksi sela iga (-), Palpasi: Vocal fremitus simetris,Perkusi: sonor di kedua lapang paruAuskultasi: vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

  • .PFJantung

    Inspeksi : ictus cordis tidak terlihatPalpasi : ictus cordis teraba pada ICS V linea midclavicularis kiriAuskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, Murmur (-), Gallop (-)

  • AbdomenInspeksi:

    buncit, tidak terdapat dilatasi vena, tidak ada spider nevi, tidak ada benjolanPalpasi:

    teraba supel, hepar limpa tidak teraba membesar, nyeri tekan tidak adaPerkusi:

    Timpani, shifting dullness (-)Auskultasi:

    Bising Usus (+)EkstremitasAkral hangat, edema (-)/(-), CRT < 2 detikKulit : pucat dan sianosis (-)

  • Status lokalis1. Muara OUE pada midshaft2.3.

  • Pemeriksaan Penunjang

    PPHasilNilai RujukanHBHTLeukosit TrombositEritrosit Masa perdarahanMasa pembekuanureumCreatininNaK ClGDS12,841%9800706000 4,84jt1,5 mnt4.0 menit210,31414.311099910,8-15,635-435000 10000217000-497000(3,7 juta 5,7 juta)1,0-3,0 menit2.0-6.0 menit0-480,0-0,9135-1473,10-5,1095-10860-100

  • Resume Seorang anak laki-laki datang dengan keluhan lubang kencing tidak pada ujung penis. Keluhan diketahui sejak lahirwanita, 61 tahun datang dengan keluhan luka pada kaki kiri sejak 3 minggu SMRS. Nyeri (+), kesemutan (+). Riwayat DM (+) dan HT (+). Pada regio pedis sinistra tampak ulkus DM dengan pus dan jaringan nekrotik yang berbau busuk.Hasil lab menunjukkan adanya leukosit yang meningkat menandakan adanya proses infeksi.

  • DiagnosisDiagnosis Kerja :

  • PenatalaksanaanMedikamentosaCeftriaxone 2x2grRanitidin 2x50 mgVit. K 3x1 amp.Novorapid 3x4 uMetronidazol 3x500mg Caitan intravena

    NaCL 0,9%TramadolD5 %OperatifDebridement

  • Prognosis

    Ad vitam : BonamAd sanationam : dubia ad bonamAd functionam : dubia ad bonam

  • ANALISIS KASUS

  • Ulkus DM pedis dengan nekrotizing fascitis

  • Pembahasan Kasuswanita, 61 tahun : yaitu usia >61 tahun, fungsi tubuh secara fisiologis menurun karena proses aging terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga kemampuan fungsi tubuh terhadap pengendalian glukosa darah yang tinggi kurang optimal.

  • Riwayat DM (+) sejak 10 tahun yang lalu:

  • HT (+) : hipertensi yang tekanan darah lebih dari 130/80 mm Hg dapat merusak atau mengakibatkan lesi pada endotel. Kerusakan pada endotel akan berpengaruh terhadap makroangiopati melalui proses adhesi dan agregasi trombosit yang berakibat vaskuler defisiensi sehingga dapat terjadi hipoksia pada jaringan yang akan mengakibatkan terjadinya ulkus.

  • Datang dengan keluhan luka pada kaki kiri sejak 3 minggu SMRS. Nyeri (+), kesemutan (+): Kadar glukosa darah yang tinggi semakin lama akan terjadi gangguan mikrosirkulasi, berkurangnya aliran darah dan hantaran oksigen pada serabut saraf yang mengakibatkan degenerasi pada serabut syaraf yang lebih lanjut akan terjadi neuropati. Syaraf yang rusak tidak dapat mengirimkan sinyal ke otak dengan baik, sehingga penderita dapat kehilangan indra perasa selain itu juga kelenjar keringat menjadi berkurang, kulit kering dan mudah robek. Neuropati perifer berupa hilangnya sensasi rasa berisiko tinggi terjadi ulkus diabetika

  • Pada regio pedis sinistra tampak ulkus DM dengan pus dan jaringan nekrotik yang berbau busuk : menandakan gas gangren yang timbul akibat berbagai jenis infeksi bakteri yang menyebabkan necrotizing fasciitis.

  • Hasil lab menunjukkan adanya leukosit yang meningkat menandakan adanya proses infeksi.GDS tinggi menandakan adanya penyakit DM

  • DEFINISIUlkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik diabetes mellitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat.Necrotizing fasciitisadalah infeksi yang dimulai pada jaringan yang tepat berada di bawah kulit dan menyebar melalui lapisan datar jaringan (dikenal sebagaifascia) yang memisahkan lapisan - lapisan berbeda pada jaringan lunak (soft tissue), seperti otot dan lemak.

  • Berbagai jenis infeksi bakteri dapat menyebabkan necrotizing fasciitis. Necrotizing fascitis terutama disebabkanoleh grup A beta-hemolitik streptokokus (Streptococcuspyogenes), peneliti paling sekarang setuju bahwa banyak generabakteri yang berbedadan spesies, baik sendiri atau bersama-sama(polimikroba), dapat menyebabkan penyakit ini.Kadang-kadang, mikotik (jamur) spesiesmenyebabkan necrotizing fasciitis.

  • TANDA DAN GEJALATanda dan gejala ulkus diabetika yaitu :

    - Sering kesemutan. - Nyeri kaki saat istirahat. - Sensasi rasa berkurang. - Kerusakan Jaringan (nekrosis). - Penurunan denyut nadi arteri dorsalis pedis, tibialis dan poplitea. - Kaki menjadi atrofi, dingin dan kuku menebal. - Kulit kering

  • TANDA DAN GEJALAKarakteristik dari fasciitis nekrotikans adalah gejalanya berkembang sangat cepat, biasanya dalam 24 jam setelah melukai bagian kulit akan memungkinkan bakteri untuk menyerang jaringan di bawah kulit.

    Rasa sakit yang dirasakan jauh lebih parah dari pada luka yang terlihat. Gejala akhir dapat mencakup kematian (gangren) pada daerah yang terinfeksi dengan tanda perubahan warna, atau pengelupasan kulit.

  • DIAGNOSISDiagnosis ulkus diabetika meliputi : a. Pemeriksaan Fisik : inspeksi kaki untuk mengamati terdapat luka/ulkus pada kulit atau jaringan tubuh pada kaki, pemeriksaan sensasi vibrasi/rasa berkurang atau hilang, palpasi denyut nadi arteri dorsalis pedis menurun atau hilang.

  • b. Pemeriksaan Penunjang : X-ray, EMG dan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui apakah ulkus diabetika menjadi infeksi dan menentukan kuman penyebabnya.

  • TATALAKSANAUlkus DM diterapi sesuai simptomatik pada lukanya seperti antinyeri dan bisa dilakukan operatif debridement untuk pembersihan luka.Necrotizing fasciitis diobati dengan antibiotik, pengobatan sedini mungkin pun menjadi sangat penting.

    Pembedahan untuk mengangkat cairan yang terinfeksi dan jaringan juga perlu.