Urolithiasis Referat
-
Upload
fahrulbajri -
Category
Documents
-
view
478 -
download
37
Transcript of Urolithiasis Referat
UROLITHIASIS
Anatomy
Diameter 4-7mm
Diameter 8 mm
Definisi
Batu yang terbentuk di saluran kemih yang dinamakan berdasarkan letak anatominya
Penyakit terbanyak ke-3 setelah infeksi dan penyakit kelenjar prostat
Laki – laki > wanita = 3 – 4 kali
Di negara-negara berkembang batu buli-buli Di negara maju batu saluran kemih bagian atas
Prevalensi di Amerika Serikat 5 - 10 %
Di seluruh dunia rata-rata terdapat 1 - 12 % penduduk yang menderita batu saluran kemih.
Epidemiologi
Faktor pencetus1. Faktor intrinsik
- Herediter- Umur- Jenis kelamin
2. Faktor ekstrinsik- Geografi- Iklim dan temperatur- Asupan air- Diet- Pekerjaan
Teori terbentuknya batu saluran kemih
Organik/non-organik
Nukleasi
Aggregasi
Metastable
Kristal besar
•Rapuh•Tak menyumbat
Menempel pd. Epitel saluran kemih
Retensi Kristal Endapan >>> Saluran tersumbat
•pH•Suhu•Koloid•Konsentrat•Laju aliran urin
Komposisi Batu
1. Batu Kalsium (± 70 - 80 % dari Urolithiasis) Faktor terjadinya batu kalsium
– Hiperkalsiuri (kalsium di dalam urine lebih besar dan 250-300 mg/24 jam)• Absorbsi• Reabsorbsi• Resorptif
– Hiperoksaluri adalah ekskresi oksalat urine yang melebihi 45 gram perhari • Makanan (cth: ayam )• Minuman (cth:Soft drink )
– Hiperurikosuri adalah kadar asam urat di dalarn urine yang melebihi 850 mg/24 jam• Makanan tinggi purin• Metabolisme endogen
– Hipositraturi• RTA• Sindroma malabsorpsi
– Hipomagnesiuri • Inflamasi Bowel Disease
2. Batu Struvit (batu infeksi )CO(NH2)2 +H20 2NH3 +CO2 Kuman Urea Splitter
(Proteus Spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas Dan Stafilokokus)
3. Batu Urat (5-10% dari urolithiasis) Faktor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat
adalah :– Urine yang terlau asam (pH urine <6 )– Volume urine yang jumlahnya sedikit (<2 liter/hari) atau dehidrasi – Hiperurikosuri.
Klasifikasi Batu
Ukuran Batu Lokasi Batu Karakteristik X-Ray Etiologi Komposisi Batu Kelompok Beresiko
– Faktor umum– Penyakit terkait pembentukan batu– Genetik– Kelainan anatomi dan urodinamik
Letak Batu di dalam saluran kemih
Batu Ginjal Batu Ureter Batu buli-buli Batu Uretra
BATU GINJAL
Gejala : Tidak selalu ada Nyeri pinggang bersifat bukan kolik Hematuria
Komplikasi Hidronefrosis Gagal ginjal Pyonefrosis Urosepsis Neoplasma
BATU URETER
Gejala kolik ureter : Nyeri mendadak yang dijalarkan :
1/3 proksimal : Pinggang, epigastrium, testis
1/3 medial : Pinggang, perut bagian bawah
(titik McBurney)
1/3 distal : Pinggang, paha, scrotum, suprapubik
Hematuria
Copyright © 2003, Elsevier Science (USA). All rights reserved.
I.Ureter 1/3 proximal
2\
II.Ureter 1/3 tengah
III.Ureter 1/3 distal
Komplikasi : Hidronefrosis Hidroureter Gagal ginjal Striktur ureter
BATU BULI
Gejala : iritasi Nyeri suprapubik Hesitansi Disuria Frekuensi intermitensi Perasaan tidak enak saat kencing Kencing tiba-tiba berhenti dan lancar kembali setelah
perubahan posisi Refered pain di ujung penis, skrotum, perineum, pinggang
sampai kaki Anak : enuresis nokturna, sering menarik penis (laki-laki),
menggosok vulva (perempuan)
Komplikasi Statis urin infeksi saluran kemih Perubahan mukosa buli
(trabekula, selula, divertikel) Iritasi kronik mukosa buli metaplasia
karsinoma sel squamosa Hidroureter Hidronefrosis Gagal ginjal
BATU URETRA
Berasal dari batu buliGejala : Nyeri pada shaft penis Kencing tiba-tiba berhenti Hematuria
Komplikasi : Striktur uretra Infeksi saluran kemih
Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah :
Hb, Leukosit, trombosit, ureum, creatinin, elektrolit (Na, K, Cl, Ca)
2. Urin
BJ, pH, sedimen, bakteri, kultur & sensitivitas
Gambaran Klinik dan Diagnosis
Pada pemeriksaan fisik Nyeri Ketuk CVA. teraba ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis,, retensi
urine demam/menggigil (Infeksi )
Pemeriksaan sedimen urine lekosituria Hematuria Kristal-kristal pembentuk batu.
Pemeriksaan kultur urine kuman pemecah urea (Klebsiella sp )Pemeriksaan kadar elektrolit kalsium, oksalat, fosfat maupun urat di dalam darah
maupun di dalam urine.
Ultrasonografi (USG)Foto polos abdomen (FPA)Urografi intravena (IVU)Retrograd Pielografi (RPG)Antegrad Pielografi (APG)
Pemeriksaan penunjang radiologi
Ultrasonografi (USG)
pemeriksaan Primer atau Skrining. Dapat menilai adanya batu di ginjal atau buli-buli ( ditunjukkan sebagai
Ecchoic Shadow ) , hidronefrosis, pionefrosism atau pengerutan ginjal, dll.)
Batu
Foto Polos Abdomen (FPA)
Menilai adanya batu berdasarkan densitas Radiopaque Semi-radiopaque RadiolucentCalcium oxalate dihydrate
Magnesium ammonium phosphate
Uric acid
Calcium oxalate monohydrate
Apatite Ammonium urate
Calcium phosphates Cystine Xanthine2,8-dihydroxyadenineDrug-stones’
Urografi intravena (IVU) Menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal. Mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun non-opak yang tidak
dapat terlihat oleh foto polos perut.
Retrograde Pielografi
Indikasi– Pada pemeriksaan BNO & IVP tidak nampak kontras
di ginjal maupun ureter sedang pada USG : ginjal nampak hydronefrosis
– Ureum, kreatinin diatas normal– Alergi kontras
Cara : Memasukkan ureter kateter melalui endoskopi ke muara ureter sampai ke ginjal ( bila tidak ada sumbatan ) kemudian dimasukkan kontras lalu di rontgen
Antegrade Pielografi
Indikasi : Melihat adanya sumbatan pada ureter
Cara : Memasukkan kontras melalui slang nefrostomi lalu di rontgen
1. Konservatif bila gejala (-), obstruksi (-)2. Medikamentosa
- spasmolitik- diuretika- banyak minum- banyak gerak
3. Operatif- ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
Penatalaksanaan
Memecah batu saluran kencing dengan menggunakan gelombang kejut yang dihasilkan oleh mesin dari luar tubuh.
Gelombang kejutenergi Batu pecah fragmen-fragmen Keluar bersama air kencing
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) : yaitu mengeluarkan batu yang berada di saluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kaliks melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu.
PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy)
Litotripsi Memecah batu bull-buli atau batu uretra
dengan memasukkan alat pemecah batu (litotriptor) ke dalam buli-buli. Pecahan batu dikeluarkan dengan evakuator Ellik
Ureteroskopi atau Uretero-Renoskopi
Memasukkan alat ureteroskopi per-uretra guna melihat keadaan ureter atau sistem pielo-kaliks ginjal. Dengan memakai energi tertentu, batu yang berada di dalam ureter maupun sistem pelvikalises dapat dipecah dengan ureteroskopi.
Ekstraksi Dormia
Mengeluarkan batu ureter dengan menjaringkan melalui alat keranjang Dormia
Bedah Terbuka
Pielolitotomi / extended pielolitotomi Nefrolitotomi / anatrophic
nefrolitotomi Multiple radikal nefrolitotomi Teknik hipotermia Parsial & total Nefrektomi Ureterolithotomi Vesicolithotomi Uretrolitotomi
Bedah Laparoskopi
Mengambil batu saluran kemih.
Pencegahan menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi
urine sebanyak 2-3 liter per hari diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu aktivitas harian yang cukup medikamentosa
Diet yang dianjurkan untukmengurangikekambuhan Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine
dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam Rendah oksalat, Rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya
hiperkalsiuri Rendah purin Rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada hiperkalsiuri absorbtif
Type ll