Urgensii aqidah di era modern

15

Transcript of Urgensii aqidah di era modern

Page 1: Urgensii aqidah di era modern
Page 2: Urgensii aqidah di era modern
Page 3: Urgensii aqidah di era modern

Menurut bahasa Arab kata aqidah diartikan sebagai

sesuatu yang diikat oleh hati dan jiwa manusia.

Sering pula disebut sebagai hal-hal yang diyakini dan

dipatuhi manusia

Dalam pengertian Terminology, aqidah diartikan

sebagai tashdiq (pembenaran) terhadap sesuatu dan

diyakini tanpa ada keraguan atau kebimbangan,

semakna dengan kata al iman.

Imam Syahid Hasan Al Bana salah seorang ulama

mesir mendefinisikan aqidah sebagai : hal-hal yang

harus dibenarkan oleh hati, tenang bagi jiwa dan

keyakinan yang tidak dapat digoyahkan oleh

keraguan atau bercampur dengan kebimbangan.

Page 4: Urgensii aqidah di era modern

Pada kenyataannya kuat atau lemahnya aqidah umat inibermacam-macam ragamnya sesuai dengan kekuatandalil/bukti-bukti yang mereka terima, dan yang merekayakini.

Ada yang menerima dalil itu dengan talaqqi, lalu diyakinisecara tradisional. Mereka ini sangat rentan terhadapsyubhat yang meragukan.

Ada yang berfikir dan menganalisa dalil yang mereka terima, sehingga imannya menjadi semakin bertambah

Ada pula mereka yang terus menganalisa dan mengamalkanapa yang mereka yakini dengan senantiasa memintapertolongan Allah, sehingga ia mendapatkan cahayakebenaran dalam jiwanya (Q.S. 47: 17)

Page 5: Urgensii aqidah di era modern

Klasifikasi Aqidah IslamiyyahAqidah Islamiyyah terbagi dalam empat bagian utama, yaitu :

al Ilahiyyat (ketuhanan),

an Nubuwat (kenabian),

ar Ruhaniyyat (alam gaib), dan

as Sam’iyyat (wahyu).

Klasifikasi aqidah ini terangkum dalam bagian akhir

dari surah Al Baqarah/2: 285 atau yang terangkum

dalam hadits Jibril ketika mendatangi Nabi

Muhammad dan menanyakan kepadanya tentang

Iman, Islam, Ihsan dan hari kiamat.

Page 6: Urgensii aqidah di era modern

adalah dakwah yang pertama-tama dilakukan para rasul Allah, setelahitu baru mereka mengajarkan perintah agama (syariat) yang lain.

Didalam Al Qur’an, surat Al-A’raf ayat 59, 65, 73 dan 85, tertulisbeberapa kali ajakan para nabi, “Wahai kaumku, sembahlah Allah,

sekali-kali tidak ada Tuhan selain-Nya”.

Dengan demikian ilmu Tauhid sebagai ilmu yang menjelaskan aqidahyang lurus, merupakan ilmu pokok yang harus dipahami sebaikmungkin oleh setiap umat Islam yang ingin memperdalam ilmu

agamanya.

Tanpa aqidah yang benar seseorang akan terbenam dalam keraguandan berbagai prasangka, yang lama kelamaan akan menutup

pandangannya dan menjauhkannya dari jalan hidup kebahagiaan.Tanpa aqidah yang lurus seseorang akan mudah dipengaruhi dan

dibuat ragu oleh berbagai informasi yang menyesatkan keimanan kita.

Page 7: Urgensii aqidah di era modern

Di negri kita penyimpangan akidah bukanlah persoalan dan kasus baru yang kita jumpai. Bahkan ia

telah ada sejak negri ini merebut kemerdekaannya dan terbebas dari belenggu penjajahan. Seperti

masuknya faham dan ajaran (komunis atheis) yang disisipkan oleh partai yang saat itu legal

bahkan sempat memiliki masa yang cukup diperhitungkan (baca: PKI, pen.). Tapi tampaknya

penyimpangan terhadap akidah akan terus berlangsung sampai kapan pun dalam negri kita,

bahkan ia akan menjadi persoalan atau kasus yang akhirnya dianggap biasa dan sah-sah saja,

hingga tidak peduli jika mereka atau keluarga mereka sendiri telah masuk dan terjerumus ke

dalam lembah kesesatan tersebut. Dan belakangan ini kita saksikan banyak sekali bermunculan

aliran-aliran sesat dan menyesatkan yang sangat meresahkan umat dan menodai ajaran Islam

serta merusak akidah yang benar, seperti kasus nabi palsu; Lia Eden, al-Qiyadah al-Islamiyah, dan

baru-baru ini kasus lama yang muncul kembali yakni kasus kelompok dan ajaran sesat Ahmadiyah

yang menimbulkan pro-kontra di antara umat Islam bahkan sampai menyebabkan terjadinya

insiden Monas yang sangat miris dan sangat disayangkan karena faktanya pertikaian yang terjadi

adalah antara umat Islam itu sendiri. Padahal faham dan ajaran yang dianut oleh kelompok ini

jelas-jelas telah menodai ajaran Islam dan menyimpang dari akidah Islam yang benar, tapi

anehnya masih saja ada sebagian umat Islam dan tokoh-tokoh Islam yang turut membela dan

memperjuangkannya. -Allah yahdihim- dan ironisnya ternyata sebagian umat Islam/ ormas Islam

yang mendukung aksi penolakan dibubarkannya Ahmadiyah disinyalir mendapat sokongan dana

dari agen yahudi (yang membawa misi zionisme).

Page 8: Urgensii aqidah di era modern
Page 9: Urgensii aqidah di era modern

1. Kebodohan, Karena tidak ada kemauan (dan enggan) untuk mempelajarinya, sehingga ia tidak bisa mengenal mana yang benar mana yang salahmenurut aqidah Islam. Dalam kehidupan ini manusia belajarmemahami arti kebaikan (haq) dan keburukan (bathil) dari berbagaisumber, baik dari sumber syariah Islam, dari pergaulan serta darikesepakatan umum antar manusia mengenai akhlak (karena sebagiankebaikan memang sudah ada dalam diri manusia sebagai fitrah). Namun kebenaran yang mutlak (haq) bersumber dari Allah (syariahIslam), sedang yang bersumber dari manusia dibatasi akal dankepentingan manusia. Akal manusia terbatas, karena itu tidak mampumemahami secara baik mengapa babi diharamkan.

Demikian juga kepentingan manusia dibatasi nafsunya, misalnyapendapat kaum liberal bahwa perzinahan dibolehkan asal mau samamau. Keterbatasan manusia ini jelas difirmankan Allah SWT dalam Al Qur’an, surat Al Baqarah ayat 216, “. . . Boleh jadi kamu membencisesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamumenyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” .

Page 10: Urgensii aqidah di era modern

Fanatik (ta’ashshub) kepada sesuatu yang diwarisi orang tua ataunenek moyang kita (tradisi), sekalipun hal itu bathil, ataumenolak yang bertentangan dengan tradisi sekalipun itu benar. Ketahuilah bahwa ketentuan dalam syariah Islam tidak pernahberubah, sedang kehidupan dan ilmu manusia bisa berubah dariwaktu ke waktu. Karena itu hendaknya kita secara langsungbelajar dan berpedoman pada Qur’an dan Hadits, tidak sekedarmengikut kebiasaan yang ada tanpa memahami ilmunya. Disinilah pentingnya mempelajari agama Islam secara benaruntuk meluruskan aqidah maupun syariatnya agar kita tidaksekedar melakukan ibadah sesuai tradisi (kebiasaan) yang kitaterima di keluarga kita atau di lingkungan kita. Bisa jadi tradisi(kebiasaan) itu menyimpangkan ilmu akibat membiasnya prosespenyampaian atau penerimaan ilmu, bisa jadi pula karena orangtua atau kakek kita belajar dari sumber yang salah, atau bisa jadipula karena terbatasnya waktu pendidik kita (orang tua atauguru sekolah) kita dalam menyampaikan ilmu agama secaralengkap.

Page 11: Urgensii aqidah di era modern

Taqlid (mengikuti) secara buta, yaitumengikuti pendapat manusia tanpamenyelidiki seberapa jauh kebenaran dalilyang ia gunakan. Bila ia mengikuti suatuimam atau ajaran yang sesat tanpa maumenyelidikinya, maka jadilah ia penganutpaham yang sesat.

Page 12: Urgensii aqidah di era modern

Ghuluw (berlebihan) dalam mencintai parawali atau orang-orang yang shalih, bahkanmengangkat derajat mereka dibandingmanusia lainnya. Termasuk diantara merekamisalnya orang yang meminta sesuatumelalui ziarah kubur kepada para wali, ataumengikuti ajaran seorang shaleh panutannyasambil menolak atau meremehkan ajarandari orang sholeh lainnya.

Page 13: Urgensii aqidah di era modern

Ghaflah (lalai) terhadap perenungan terhadapkebesaran dan sifat-sifat Allah di alam jagad raya ini(ayat-ayat kauniyah) dan yang tertuangKitab-Nya (Qur’aniyah). Mereka lebih kagum padahasil karya manusia, teknologi, seni dankebudayaan ciptaan manusia. Bahkan merekamenganggap keunggulan dan keindahan karyamanusia itu memang hasil kreasi manusia sematatanpa campur tangan Allah. Ingatlah firman Allah, “Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apayang kamu perbuat itu” (QS, As-Shaffat:96)

Page 14: Urgensii aqidah di era modern

6. Rumah tangga (keluarga) yang hampa dari ajaran Islam,yaitu para orang tua yang tidak peduli terhadappendidikan agama Islam bagi anak-anaknya. Padahal orang tua mempunyai peranan terbesardalam menentukan lurus tidaknya jalan hidupanaknya berdasarkan syariah Islam. RasulullahSAW bersabda, “Setiap bayi dilahirkan dalamkeadaan fitrah (suci). Orang tuanya lah yang kemudian menjadikannya Yahudi, Nasrani atauMajusi” (HR. Al-Bukhari).

Page 15: Urgensii aqidah di era modern

7. Godaan lingkungan,

yaitu berupa godaan cara dan gaya hidup yang menggunakannilai-nilai kebaikan yang tidak sesuai syariah Islam, termasuk dalam hal ini godaan gaya hidup maksiat yang menurut standard bangsa barat yang liberal dipandangsebagai hal yang normal. Umat yang lemah iman danilmunya melihat hal ini wajar-wajar saja dan tidakberbahaya, sedang ajaran Islam telah menentukan denganjelas mana yang benar (haq) dan mana yang salah (bathil). Sebagai contoh, di kolam renang pria dan wanita denganpakaian yang hanya menutup paha atas dan (hingga) dada sudah dianggap wajar dan sopan menurut masyarakat masakini, tapi tidak menurut Islam. Contoh lain, sebagian umatIslam yang awam menganggap mengucapkan selamat hariraya agama lain dianggap wajar dan menunjukkan sikap baikkarena menghormati toleransi beragama, padahal berbagaidalil Qur’an dan Hadits telah melarangnya, dankeharamannya ditegaskan pula dalam fatwa MUI (MajelisUlama Indonesia).