Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB...

91
Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi Perilaku Menyimpang Pada Siswa Siswi Di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah Oleh: RAJAB UB 150115 PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN AKADEMIK 2019

Transcript of Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB...

Page 1: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

Perilaku Menyimpang Pada Siswa Siswi

Di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.I) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam

Fakultas Dakwah

Oleh:

RAJAB

UB 150115

PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN AKADEMIK 2019

Page 2: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

ii

Page 3: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

iii

Page 4: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

iv

Page 5: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

v

MOTTO

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi

pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,

Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang

besar"(Q.S Al-Luqman :13)..2

2Fadhil Abdurrohman, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Surabaya: Karya Agung, 2006),

581.

Page 6: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

vi

ABSTRAK

Penelitaian ini dilakatarbelakangi oleh kejadian-kejadian atau fenomena

yang terjadi di masyarakat modern pada saat ini. Mengingat pentingnya

pendidikan karakter, Madrasah Aliyah Laboratorium sebagai lembaga yang

bertanggung jawab dalam pendidikan tentu mengambil perannya dalam

melaksanakan pendidikan karakter bagi siswa Madrasah aliyah laboratorium.

Upaya yang dilakukan di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi yaitu dengan

menggunakan upaya pencegahan (preventif), menghambat (Represif), perbaikan

(rehabilitasi), dan penyembuhan (kuratif). Berdasarkan pra survey penelitian,

penerapan pendidikan karakter di Madrasah Aliyah Laboratorium sudah sejak

lama diterapkan namun baru-baru ini lebih banyak dilakukan pendidikan karakter

berbasis islami guna mendekatkan diri siswa kepada sang pencipta dan

meminimalisir perilaku menyimpang.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field

research) berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara

kualitatif, dengan mendeskripsikan pentingnya pendidikan karakter dan upaya

dalam mengantisipasi perilaku menyimpang pada siswa. Penelitian ini

menggunakan sumber data person, place, dan paper. Yaitu Kepala Madrasah

Aliyah Laboratorium Jambi, 3 Orang Guru Madrasah Aliyah Laboratorium

Jambi. Pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi, teknik

analisis data yaitu reduksi data, penyortiran data, dan penyajian data.

Berdasarkan penelitian ini maka penulis menemukan bahwa Faktor

penyebab terjadinya perilaku menyimpang di Madrasah Aliyah Laboratorium

Jambi ialah faktor subjektif atau faktor dalam diri. Namun kebanyakan di

antaranya juga dipengaruhi oleh faktor objektif yang berupa teman sepergaulan.

Penerapan nilai-nilai karakter di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi sudah

dilakukan dengan metode keteladanan. Sementara itu karakter islami menjadi

pilihan dalam penegakan pendidikan di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi,

karakter islami diterapkan bukan tanpa alasan, menurut pimpinan Madrasah

Aliyah Laboratorium Jambi karakter islami perlu diterapkan dalam diri siswa agar

menjadi ciri kita selaku umat islam. Pendidikan karakter menjadi sangat penting

dan sekolah menjadi tempat yang paling efektif dalam menegakkan pendidikan

karakter, berdasarkan hal ini maka Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi turut

mengambil peran dalam pembentukan karakter siswa dengan menjadi karakter

islami sebagai tujuan utama serta merealisasikan visi misi Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang harus dipatuhi oleh

semua elemen.

Kata kunci: pendidikan karakter, mengantisipasi, perilaku menyimpang

Page 7: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

vii

PERSEMBAHAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Dengan keridhoan Allah Swt dan shalawat kepada Rasulullah Saw, karya kecil ini

saya persembahkan kepada :

Ayahanda M.Jufri dan ibunda Mahdaliyah (Alm) ayunda Nur asia, Rina

oktaria, Aryani fitria, Abang Kurniawan, Paman Rasawi, H.sahub (Alm),

Serta seluruh keluarga. Trimakasih untuk kasih sayang dan dukungan yang tak

terhingga kepada penulis, baik lahir maupun batin.

Semoga kita selalu bahagia dan mendapat ridho dari Allah Ta‟ala dalam setiap

langkah kehidupan.

Page 8: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis diberi kekuatan untuk

menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul „(Urgensi Pendidikan Karakter

Upaya Mengantisipasi Perilaku Menyimpang Pada Siswa-Siswi Madrasah

Aliyah Laboratoriun Jambi)’

Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas

Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat

bantuan, dukungan, dan masukan baik berupa ide ataupun saran dari berbagai pihak.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada Bapak Samsu S,Ag.,M.Pd.,Ph,D selaku pembimbing I dan Bapak

Massuhartono, S.Pd.,MA.SI selaku Pembimbing II, dan kepada Bapak Dr.H. Abdul

Ghafar,MA, selaku Pembimbing Akademik (PA) yang telah membimbing dan selalu

memberi arahan yang bermanfaat sehingga selalu menimbulkan semangat baru.

Serta dorongan dan motivasi dari banyak pihak, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA. Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan

Pengembangan Lembaga, Bapak Dr.H. Hidayat, M.Pd selaku Wakil Rektor Bidang

Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dan Ibu Dr. Hj. Fadhillah, M.Pd

selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

3. Bapak Samsu, S.Ag.,M.Pd.,Ph.D, Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH.,M.Hum selaku

Dekan, Wakil Dekan I, II, II Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Page 9: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

ix

Page 10: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

NOTA DINAS ...................................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ......................................... iii

PENGESAHAN .................................................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Permasalahan ................................................................................... 4

C. Batasan Masalah .............................................................................. 4

D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

E. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 4

F. Kerangka Teori ................................................................................ 5

G. Metode Penelitian ............................................................................ 23

H. Pemeriksaan Keabsahan Data .......................................................... 27

I. Studi Relevan ................................................................................... 28

BAB II PROFIL MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM JAMBI

A. Sejarah Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi .............................. .31

B. Bantuan Yang di Terima Madrasah Aliyah Laboratorium ............. 31

C. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi .................... .31

D. Keadaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi ............................. 32

E. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi ........... 37

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

MENYIMPANG SISWA DAN PENERAPAN NILAI-NILAI

KARAKTER DALAM DIRI SISWA DI MADRASAH ALIYAH

LABORATORIUM JAMBI

A. Faktor- Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang ............................. 38

B. Penerapan Nilai-nilai Karakter dalam Diri Siswa ............................ 45

BAB IV PERAN SEKOLAH DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER

SISWA MADRASAH LABORATORIUM JAMBI

A. Latihan Dasar Kepimimpinan Siswa ............................................... 51

B. Pembiasaan Sholat 5 Waktu dan Shalat Dhuha di Sekolah ............ 55

C. Pembacaan Al-qur‟an Sebelum Belajar ........................................... 56

D. Evaluasi Pendidikan Karakter .......................................................... 57

Page 11: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

xi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 61

B. Saran ............................................................................................... 62

C. Kata Penutup .................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 12: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Alfabet

Arab Indonesia Arab Indonesia

th ط ` ا

zh ظ b ب

a` ع t ت

gh غ ts ث

f ف j ج

q ق ch ح

k ك kh خ

l ل d د

m م dz ذ

n ن r ر

w و z ز

h ه s س

؍ ء sy ش

y ى sh ص

dh ض

B. Vokal dan Harkat

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia

Aa اِى aa ا A ا

Aw ا و ii ا ى U ا

Ay ا ى uu ا و I اِ

Page 13: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

xiii

C. Ta’ Marbutah

Transliterasi untuk ta’ marbutah ini ada dua macam:

1. Ta’ Marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka transliterasinya

adalah/h/.

contoh:

Arab Indonesia

Salaah صلاة

Mir‟ah مراة

2. Ta’Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,

maka transliterasinya adalah/t/.

Contoh:

Arab Indonesia

Wizaarat al-Tarbiyah وزارة التبية

الزمن مراة Mir‟at al-zaman

3. Ta’ Marbutah yang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah /tan/tin/tun.

Contoh:

Arab Indonesia

Fajannatan فجئة

Page 14: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter yang

peliputi komponen pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan

(action) sebagai bentuk pembinaan akhlak dan tingkah laku individu.3 Pendidikan

karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan

pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi. Warga negara yang

baik. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan

di Indonesia adalah pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai leluhur yang

bersumber dari budaya bangsa itu sendiri, dalam rangka membina kepribadian

generasi muda.4 Pendidikan karakter adalah upaya penanaman kecerdasan dalam

berfikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk prilaku

yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam

interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri, antar sesame, dan lingkungannya.5

Berdasarkan persepektif psikologi, perkembangan masa remaja merupakan

masa yang kritis. Dikemukakan demikian karena pada masa remaja mengalami

masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak menuju masa kedewasaan yang

sering ditandai dengan adanya krisis kepribadian. Perubahan-perubahan fisik dan

spesikis yang sangat cepat menyebabkan kegelisahan-kegelisahan internal,

misalnya timbulnya rasa tertekan, dorongan untuk mendapatkan kebebasan,

goncangan emosional, rasa ingin tahu yang menonjol, adanya fantasi yang

berlebihan, ikatan kelompok yang kuat, dan krisis identitas.

Dalam Al-qur‟an pendidikan karakter ini telah dijelaskan dalam surah

Luqman ayat 13:

3 Fathurrohman dkk. “Pengembangan Pendidikan Karakter”. (Bandung

:PT.RefikaAditama, 2013) 117 4 Ramli, Mansyur.” Pedoman Pelaksaan Pendidikan Karakter”.(Jakarta: Kemendiknas,

2011) 7 5 Zubaedi.” Desain Pendidikan Karakter Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Lembaga

Pendidikan”. Jakarta: Kencana,2011) 17

Page 15: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

2

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi

pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,

Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang

besar" (Q.S. Al-Luqman:13).

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai kepada

warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan,

dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap tuhan yang

maha esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga

menjadi manusia insan kamil.6

Berbicara mengenai remaja yang terutama berkaitan dengan masalah prilaku

menyimpang adalah merupakan masalah yang dirasakan sangatlah penting dan

menarik untuk dibahas karena seseorang yang namanya remaja merupakan bagian

dari generasi muda adalah aset Nasional dan merupakan tumpuhan harapan bagi

masa depan, Negara serta Agama.

Untuk mewujudkan kejayaan bangsa dan Negara serta agama, maka sudah

tentu menjadi kewajiban dan tugas kita semua baik orangtua, pendidik (guru) dan

pemerintah untuk mempersiapkan generasi muda menjadi generasi yang tangguh,

berwawasan serta berpengetahuan luas dengan jalan membimbing dan menjadikan

mereka semua sehingga menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab

secara moral.

Madrasah Aliyah Laboratorium adalah Madrasah Aliyah yang berada dalam

naungan UIN STS Jambi berlokasi di Jl. Arif Rahman Hakim No.111, Simpang

IV Sipin, Telanai Pura Kota Jambi. Berdasarkan observasi awal peneliti pada

Madrasah Aliyah Laboratorium perilaku menyimpang yang kerap terjadi di

Madrasah Aliyah Laboratorium seperti terlambat datang ke sekolah, tidak

6 Sri Narwanti.”Pendidikan Karakter”.( Yogyakarta: Familia. 2011) 14

Page 16: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

3

mengikuti rangkaian kegiatan di sekolah, membolos pada jam pelajaran, berpura-

pura sakit agar tidak mengikuti jam pelajaran, merokok, berpacaran di lingkungan

sekolah, mencuri dan berkelahi. Adapun penanganan penyimpangan seperti ini

beragam, seperti teguran, hukuman, peringatan hingga dikeluarkan dari sekolah.

Namun sifat punishment yang seperti ini dinilai tidak sepenuhnya efektif dalam

menyelesaikan problem siswa, penyimpangan-penyimpangan terus terjadi baik

dengan dengan pelaku yang sama atau pun berbeda maka untuk itu perlu diadakan

pencegahan dengan pendidikan karakter. Krisis karakter dinilai menjadi penyebab

utama penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di negeri ini khususnya di

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. Dalam undang-undang No 20 tahun 2003

mengenai Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dserta

bertanggungjawab. Jadi jelas Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Indonesia pengembangan karakter sebagai tujuannya.

Mengingat pentingnya pendidikan karakter, Madrasah Aliyah Laboratorium

sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pendidikan tentu mengambil

perannya dalam melaksanakan pendidikan karakter bagi siswa Madrasah aliyah

laboratorium. Upaya yang dilakukan di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

yaitu dengan menggunakan upaya pencegahan (preventif), menghambat

(Represif), perbaikan (rehabilitasi), dan penyembuhan (kuratif). Berdasarkan pra

survey penelitian, penerapan pendidikan karakter di Madrasah Aliyah

Laboratorium sudah sejak lama diterapkan namun baru-baru ini lebih banyak

dilakukan pendidikan karakter berbasis islami guna mendekatkan diri siswa

kepada sang pencipta dan meminimalisir perilaku menyimpang.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengajukan penelitian

dengan judul “Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

Perilaku Menyimpang Pada Siswa Di Madrasah Aliyah Laboratorium

Jambi”

Page 17: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

4

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat ditegaskan bahwa yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor-Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Prilaku Menyimpang Siswa

Di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi?

2. Bagaimana Penerapan Nilai-Nilai Karakter Dalam Diri Siswa di Madrasah

Aliyah Laboratorium Jambi?

3. Bagaimana Peran Sekolah Dalam Pembentukan Karakter Siswa Di

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas, maka fokus permasalahan ini adalah

“Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi Prilaku

Menyimpang Pada Siswa di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi”.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah :

1. Ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prilaku

menyimpang siswa di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi.

2. Ingin mengetahui bagaimana penerapan nilai-nilai karakter dalam diri

siswa di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi.

3. Ingin mengetahui peran sekolah dalam pembentukan karakter siswa di

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi.

E. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian, yaitu :

1. Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program Sarjana Strata Satu

(S1) dalam Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Untuk memberikan penjelasan tentang Urgensi Pendidikan Karakter

Sebagai Upaya Mengantisipasi Prilaku Menyimpang Pada Siswa di

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi.

Page 18: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

5

3. Untuk dijadikan sumber baca bagi pihak Madrasah Aliyah Laboratorium

Jambi dalam Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya

Mengantisipasi Prilaku Menyimpang.

F. Kerangka Teori

1. Pengertian Urgensi

Urgensi jika dilihat dari bahasa Latin “urgere” yaitu (kata kerja) yang

berarti mendorong. Jika dilihat dari bahasa Inggris bernama “urgent” (kata

sifat) dan dalam bahasa Indonesia “urgensi” (kata benda). Istilah urgensi

merujuk pada sesuatu yang mendorong kita, yang memaksa kita untuk

diselesaikan.Dengan demikian mengandaikan ada suatu masalah dan harus

segera ditindaklanjuti. Urgensi yaitu kata dasar dari “urgen” mendapat

akhiran “i” yang berarti sesuatu yang jadi bagian atau yang memegang

pimpinan yang terutama atau unsur yang penting7

2. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah usaha mendidik anak-anak agar dapat

mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekkannya dalam kehidupan

sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif pada

lingkungannya.8 Pendidikan karakter merupakan upaya mendidik seseorang

agar memiliki pemahaman yang baik sehingga mampu berkelakuan baik

sesuai dengan norma yang berlaku. Pendidikan karakter menghasilkan

individu yang dapat membuat keputusan dan mempertanggung jawabkan

setiap keputusan yang diambil.9

Pendidikan karakter yaitu secara sengaja merancang penanaman dan

pengembangan serta mengubah cara berfikir dan bertindak dalam situasi

moral agar dapat diterima dalam lingkungan masyarakat. Pendidikan karakter

7 Abdurrahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif

Islam, (Jakarta : Kencana, 2004) 89 8 Ratna Megawangi. Semua Berakar Pada Karakter. (Depok: Lembaga Penerbit

Universitas Indonesia. 2007) 49 9 Akhmad Muhaimin Azzet. Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia: Revitalisasi

Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar Dan Kemajuan Bangsa”. (Yogyakarta: Ar-

ruzz Media, 2011) 15- 16

Page 19: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

6

membimbing individu untuk dapat menyelesaikan konflik dan untuk dapat

bermasyarakat dengan moral yang baik.10

Tujuan pendidikan karakter yaitu supaya seseorang memiliki tingkah

laku yang sesuai dengan norma sehingga seseorang tersebut dapat diterima

dalam lingkungan masyarakat dan mampu menyelesaikan masalah yang

dihadapi serta mempertanggung jawabkan masalah tersebut. Pendidikan

karakter melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan(feeling) dan

tindakan (action). Menurut Thomas lickona dalam soedarmanta, tanpa ketiga

aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan pelaksanaannya

pun harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan pendidikan

karakter, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi

adalah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa

depannya. Dengan karakter, seseorang akan memiliki modal penting agar

dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan , termasuk

tantangan untuk berhasil secara akademis maupun nanti di dalam profesi atau

pekerjaan mereka. walaupun pada dasarnya pendidikan karakter adalah

keluarga, pendidikan karakter di sekolah sangat diperlukan. Daniel goleman

juga mengatakan bahwa banyak orang tua yang gagal dalam mendidik

karakter anaknya, entah karena kesibukan atau karena lebih mementingkan

aspek kognitif anak.11

Sementara itu, penyimpangan karakter dapat bersifat individual

maupun kelompok. Penyimpangan ini biasanya dilakukan oleh orang yang

telah mengabaikan dan menolak norma yang berlaku di masyarakat.

Penyimpangan karakter tidak terlepas dari pembentukan serta perubahan

karakter, Pembentukan karakter pada seseorang dipengaruhi oleh faktor-

faktor khas yang ada dalam diri yang sering disebut faktor endogen dan oleh

10

Darmiyati Zuchdi. “Pendidikan Karakter Perspektif Teori Dan Praktek”. (Yogyakarta:

UNY Press, 2011) 165 11

JB. Soedarmanta. “ Membiasakan Perilaku Terpuji Sebuah Pengantar Untuk

Pendidikan Karakter”. ( Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. 2010) 7

Page 20: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

7

faktor lingkungan atau yang disebut faktor eksogen- antara keduanya terjadi

interaksi.12

Prinsip pembelajaran karakter:

a. Nilai karakter adalah bagian terintegrasi dari semua mata pelajaran dan

segala kegiatan di sekolah dan di rumah.

b. Nilai karakter yaitu jujur, cerdas, kreatif, peduli, tangguh, disiplin, cinta

tanah air dan lain-lain merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Pengalaman belajar yang baik adalah dengan cara terpadu. Dalam hidup

kita sehari-hari, kita tidak hanya memiliki satu nilai sepanjang hari.

d. Nilai karakter tidak dapat diajarkan tapi harus dimunculkan dalam diri

siswa. adalah satu kesalahan mengajarkan etika, moralitas, nilai-nilai

karakter sebagai mata pelajaran.

3. Tujuan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai dalam diri

seseorang, sehinnga mampu memiliki budi pekerti secara utuh, terpadu, dan

seimbang. Seseorang yang memiliki nilai-nilai budi pekerti akan

menggunakan segala pengetahuan, keterampilan, dan emosionalnya dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi.13

Tujuan pendidikan karakter dalam pendidikan formal yaitu menguatkan

dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting serta

memperbaiki prilaku seseorang yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai

dan norma-norma kehidupan.

Pendidikan karakter bertujuan untuk membantu seseorang dalam

memahami nilai-nilai prilaku manusia berhubungan dengan Tuhan, diri

sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam

pikiran, perasaan, sikap, perkataan, dan perbuatan agar sesuai dengan norma-

norma serta adat istiadat.14

12

Pendidikan Karakter Di Sekolah: Dari Gagasan Ke Tindakan 43 13

Asmani. “ Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter Di Sekolah” ( Jogjakarta:

Diva Press, 2011) 42-43 14

Amri S. “Implementasi Pendidikan Karakter” (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011) 5-6

Page 21: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

8

Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No

20 Tahun 2003 tentang sisdiknas menyatakan bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan karakter berfungsi:

a. Mengembangkan potensi dasar agar berhati, berpikiran baik dan

berperilaku baik.

b. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultural.

c. Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.

Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup

keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik,

pemerintah, dunia usaha dan media massa.

Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang

tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong

royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Pendidikan karakter

bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelengaraan dan hasil pendidikan di

sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter atau akhlak

mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar

kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik

mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya,

mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonaliasi nilai-nilai karakter dan

akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.15

15

Daryanto Dan Suryatri Darmiatun. “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah”.

(Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2013) 44-45

Page 22: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

9

Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada

pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku,

tradisi, kebiasaan keseharian dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh

semua warga sekolah dan masyarakat sekitar budaya sekolah merupakan ciri

khas, karakter atau watak dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas.

Berdasarkan pendapat ahli diatas bahwa tujuan pendidikan karakter

adalah untuk menanamkan dan mengambangkan nilai-nilai karakter agar

seseorang memiliki budi pekerti. Dan agar seseorang tersebut dapat diterima

didalam lingkungan masyarakat, serta mempersipkan seseorang menjadi

generasi penerus bangsa.

4. Metode Pendidikan karakter

a. Metode keteladanan

Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter, satuan

pendidikan formal dan nonformal harus dikondisikan sebagai pendukung

utama kegiatan tersebut. Satuan pendidikan formal dan non formal harus

menunjukkan keteladanan yang mencerminkan nilai-nilai karakter yang ingin

dikembangkan. Selain itu keteladanan juga dapat ditunjukkan dalam perilaku

dan sikap pendidikan dan tenaga kependidikan dalam memberikan contoh

tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi

peserta didik untuk mencontohnya. Pendemonstrasian berbagai contoh

teladan merupakan langkah awal pembiasaan, jika pendidik dan tenaga

kependidikan yang lain menghendaki peserta didik berperilaku dan bersikap

sesuai dengan nilai karakter, maka pendidik dan tenaga kependidikan lain

adalah orang yang pertama dan utama memberikan contoh bagaimana

berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

Keteladanan dalam pendidikan karakter dapat dilakukan melalui

pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari satuan pendidikan formal dan

non formal yang berwujud rutin maupun kegiatan insidental.

b. Metode Pembelajaran

Pembelajaran karakter dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas,

di satuan pendidikan formal dan non formal, serta di luar satuan pendidikan.

Page 23: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

10

Pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam semua materi pembelajaran

dilakukan dalam rangka mengembangkan kegiatan intervensi. Subtansi nilai

sesungguhnya secara eksplisit atau implisit sudah ada dalam rumusan

kompetensi (SKL, SK dan KD) dalam standar isi (Pendidikan Dasar Dan

Pendidikan Menengah) serta perangkat kompetensi masing-masing program

studi di dunia pendidikan. Yang perlu dilakukan lebih lanjut adalah

memastikan bahwa pembelajaran materi pembelajaran tersebut memiliki

dampak instruksional dan/atau dampak penggiring pembentukan karakter.16

Praktik pendidikan karakter pada satuan pendidikan formal dan non

formal bukan hanya menjadi tanggung jawab materi pelajaran Pendidikan

Agama atau Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Inti dari pendidikan

Agama adalah pengembangan nilai iman, takwa, dan akhlak mulia. Adapun

inti dari pendidikan kewarganegaraan adalah pengembangan akhlak

kewarganegaraan (civic virtue) mencakup kecerdasan kewarganegaraan (civic

intellengence), tanggung jawab kewarganegaraan (civic responsibility) dan

partisipasi kewarganegaraan (civic participation). Selama ini terkesan materi

pembelajaran lainnya hanya mengajarkan pengetahuan dari disiplin ilmu,

teknologi, atau seni yang menaunginya. Oleh karena itu, materi pembelajaran

lain harus diperkuat dengan misi pendidikan karakter yang bersifat melekat

dalam subtansi dan proses keilmuan sebagai dimensi aksiologinya.

c. Metode Pemberdayaan dan Pembudayaan

Pengembangan nilai/karakter dapat dilihat dari dua latar, yaitu pada

latar makro dan latar mikro. Latar makro bersifat nasional yang mecakup

keseluruhan konteks perencanaan dan implementasi pengembangan

nilai/karakter yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan

nasional.

Secara makro pengembangan karakter dibagi dalam tiga tahap, yakni

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil. Pada tahap perencanaan

dikembangkan perangkat karakter yang digali, dikristalisasikan, dan

16

Daryanto Dan Suryatri Darmiatun. “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah”.

(Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2013) 103-105

Page 24: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

11

dirumuskan dengan menggunakan berbagai sumber, antara lain pertimbangan

(1) filosofis: Pancasila,UUD 1945, dan UU No.20 Tahun 2003 beserta

ketentuan perundang-undangan turunannya; (2) teoritis: teori tentang otak,

psikologis, pendidikan, nilai dan moral, serta sosiokultural; (3) empiris:

berupa pengalaman dan praktik terbaik, antara lain tokoh-tokoh, satuan

pendidikan formal dan non formal unggulan, pesantren, kelompok kultural

dll.17

Pada tahap implementasi dikembangkan pengalaman belajar dan

proses pembelajaran yang bermuara pada pembentukan karakter dalam diri

peserta didik. Proses ini dilaksanakan melalui proses pemberdayaan dan

pembudayaan sebagaimana digariskan sebagai salahsatu prinsip

penyelenggaraan pendidikan nasional. Proses ini berlangsung dalam tiga

pilar pendidikan yakni dalam satuan pendidikan formal dan non formal,

keluarga dan masyarakat. Dalam masing-masing pilar pendidikan akan ada

dua jenis pengalaman belajar yang dibangun melalui dua pendekatan yaitu

intervensi dan habituasi. Dalam intervensi dikembangkan suasana interaksi

belajar dan pembelajaran yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan

pembentukan karakter dengan menerapkan kegiatan yang terstruktur.

Sementara itu habituasi diciptakan situasi dan kondisi serta penguatan

yang memungkinkan peserta didik pada satuan pendidikannya, rumahnya,

lingkungan masyarakatnya membiasakan diri berperilaku sesuai nilai

sehingga terbentuk karakter yang telah diinternalisasi dan dipersonalisasi dari

dan melalui proses intervensi. Proses pemberdayaan dan pembudayaan yang

mencakup pemberian contoh, pembelajaran, pembiasaan, dan penguatan

harus dikembangkan secara sistematik, holistik, dan dinamis.

Dalam konteks makro kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia,

pelaksanaan pendidikan karakter merupakan komitmen seluruh sektor

kehidupan.

17

Daryanto Dan Suryatri Darmiatun. “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah”.

(Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2013)115

Page 25: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

12

Pada tahap evaluasi hasil, dilakukan asesmen program untuk

perbaikann berkelanjutan yang dirancang dan dilaksanakan untuk mendeteksi

aktualisasi karakter dalam diri peserta didik sebagai indicator bahwa proses

pembudayaan dan pemberdayaan karakter itu berhasil dengan baik,

menghasilkan sikap yang kuat dan pikiran yang argumentatif.18

Pada konteks mikro, pendidikan karakter berpusat pada satuan

pendidikan formal dan non formal secara holistik. Satuan pendidikan formal

dan non formal merupakan wilayah utama yang secara optimal memanfaatkan

dan memberdayakan semua lingkungan belajar yang ada untuk menginisiasi,

memperbaiki, menguatkan dan menyempurnakan secara terus menerus proses

pendidikan karakter. Pendidikan seharusnya melakukan upaya sungguh-

sungguh dan senantiasa menjadi garis depan dalam upaya pembentukan

karakter manusia Indo nesia yang sesungguhnya.

Secara mikro pengembangan karakter dibagi dalam empat pilar, yakni

kegiatan belajar mengajar di kelas, kegiatan keseharian dalam bentuk

pengembangan budaya satuan pendidikan formal dan non formal, kegiatan

kokurikuler dan/atau ekstrakurikuler serta kegiatan keseharian di rumah dan

masyarakat.

d. Metode penguatan

Penguatan sebagai respon dari pendidikan karakter perlu dilakukan

dalam jangka panjang dan berulang terus menerus. Penguatan dimulai dari

lingkungan terdekat dan meluas pada lingkungan yang lebih luas. Di samping

pembelajaran dan pemodelan, penguatan merupakan bagian dari proses

intervensi. Penguatan juga dapat terjadi dalam proses habituasi. Hal itu

akhirnya akan membentuk karakter yang akan terintegrasi melalui proses

internalisasi dan personalisasi pada diri masing-masing individu. Penguatan

juga dapat dilakukan dalam berbagai bentuk termasuk penataan lingkungan

belajar dalam satuan pendidikan formal dan non formal yang menyentuh dan

membangkitkan karakter. Berbagai penghargaan perlu diberikan kepada

18

Daryanto Dan Suryatri Darmiatun. “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah”.

(Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2013) 117

Page 26: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

13

satuan pendidikan formal dan non formal, pendidik, tenaga kependidikan,

atau peserta didik untuk semakin menguatkan dorongan, ajakan, dan motivasi

pengembangan karakter. 19

Sementara itu dalam habituasi perlu diciptakan penguatan yang

memungkinkan peserta didik pada satuan pendidikan formal dan non

formalnya, di rumahnya, di lingkungan masyarakatnya membiasakan diri

berperilaku sesuai nilai dan menjadi karakter yang telah diinternalisasi dan

dipersonalisasi dari dan melalui proses intervensi. Proses pemberdayaan dan

pembudayaan yang mencakup pemberian contoh, pembelajaran, pembiasaan,

dan penguatan harus dikembangkan secara sistematik, holistic dan dinamis.

Selain dalam kegiatan kurikuler, penguatan dalam rangka

pengembangan nilai/karakter dapat juga dalam kegiatan kokurikuler, yakni

kegiatan belajar di luar kelas yang terkait langsung pada suatu materi dari

suatu materi pembelajaran, atau kegiatan ekstrakurikuler, yakni kegiatan

satuan pendidikan formal dan non formal yang bersifat umum dan tidak

terkait langsung pada suatu materi pembelajaran, seperti kegiatan dokter

kecil, palang merah remaja,pencinta alam dll. Dalam kegiatan tersebut perlu

dikembangkan proses pembiasaan dan penguatan dalam rangka

pengembangan nilai/karakter.

Pendidikan karakter mulai berkembang apabila peserta didik sudah

memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indicator dan

mulai konsisten karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran juga

mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas.

Selanjutnya, pendidikan karakter mulai membudaya dan memberdaya

apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan

dalam indicator secara konsisten karena selain sudah ada pemahaman dan

kesadaran dan mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang

lebih luas sudah tumbuh kematangan moral.20

19

Daryanto Dan Suryatri Darmiatun. “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah”.

(Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2013) 124 20

Daryanto Dan Suryatri Darmiatun. “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah”.

(Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2013)125

Page 27: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

14

e. Metode penilaian

Pada dasarnya penilaian terhadap pendidikan karakter dapat dilakukan

terhadap kinerja pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik. Kinerja

pendidik dan tenaga kependidikan dapat dilihat dari berbagai hal terkait

dengan berbagai aturan yang melekat pada diri pegawai, antara lain

1) hasil kerja: kualitas kerja, ketepatan waktu penyelesaian kerja, kuantitas

kerja, kesesuaian dengan prosedur.

2) komitmen kerja: inisiatif, kualitas kehadiran, kontribusi terhadap

keberhasilan kerja, kesediaan melaksanakan tugas dari pimpinan.

3) hubungan kerja: kerja sama, integritas, pengendalian diri, kemampuan

mengarahkan dan memberikan inspirasi bagi orang lain.21

Kegiatan pendidik dan tenaga kependidikan yang terkait dengan

pendidikan karakter dapat dilihat dari portofolio atau catatan harian.

Portofolio atau catatan harian dapat disusun dengan berdasarkan pada nilai-

nilai yang dikembangkan, yakni: jujur, bertanggung jawab, cerdas, kreatif,

bersih dan sehat, peduli serta gotong royong. Selain itu, kegiatan mereka

dalam pengembangan dan penerapan pendidikan karakter dapat juga

diobservasi. Observasi dapat dilakukan oleh atasan langsung atau pengawas

dengan berbagai sumber pada nilai-nilai tersebut untuk mengetahui apakah

mereka sudah melaksanakan hal itu atau tidak. Selain penilaian untuk

pendidik dan tenaga kependidikan, penilaian pencapaian nilai-nilai budaya

dan karakter dapat juga ditujukan kepada peserta didik yang didasarkan pada

beberapa indikator.

Dalam hal ini ada dua jenis indikator yang dapat dikembangkan;

pertama adalah indikator untuk satuan pendidikan formal dan non formal.

Kedua adalah indikator untuk materi pembelajaran. Indikator untuk satuan

pendidikan formal dan non formal serta kelas adalah penanda yang digunakan

oleh kepala satuan pendidikan formal dan non formal,pendidik dan tenaga

keependidikan dalam merencanakan, melaksanakan, melaksanakan dan

21

Daryanto Dan Suryatri Darmiatun. “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah”.

(Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2013) 126

Page 28: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

15

mengevaluasi satuan pendidikan formal dan non formal sebagai lembaga

pelaksana pendidikan karakter. Indikator ini juga berkenaan dengan kegiatan

satuan pendidikan formal dan non formal yang diprogramkan dan kegiatan

satuan pendidikan formal dan non formal sehari-hari(rutin).

Indikator materi pembelajaran menggambarkan perilaku berkarakter

peserta didik berkenaan dengan materi pembelajaran tertentu. Indikator

dirumuskan dalam bentuk perilaku peserta didik dikelas dan satuan

pendidikan formal dan non formal yang dapat diamati melalui pengamatan

pendidik.22

hal itu tampak ketika peserta didik melakukan suatu tindakan di

satuan pendidikan formal dan non formal, Tanya jawab dengan peserta didik,

jawaban yang diberikan peserta didik terhadap tugas dan pertanyaan pendidik

serta tulisan peserta didik dalam laporan dan pekerjaan rumah. Perilaku

dikembangkan dalam indikator pendidikan karakter bersifat progresif.

Artinya, perilaku tersebut berkembang semakin kompleks antara satu jenjang

kelas dengan jenjang kelas di atasnya atau bahkan dalam jenjang kelas yang

sama. Indikator berfungsi bagi pendidik sebagai kriteria untuk memberikan

pertimbangan apakah perilaku untuk nilai tersebut telah menjadi karakter

pesertta didik. Untuk mengetahui bahwa suatu satuan pendidikan formal dan

non formal itu telah melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan

karakter perlu dikembangkan instrument asesmen khusus.

Selanjutnya asesmen dilakukan dengan observasi, dilanjutkan dengan

monitoring pelaksanaan dan refleksi. Asesmen untuk pendidikan karakter

bermuara pada:

1) berperilaku jujur sehingga menjadi teladan

2) menempatkan diri secara proporsional dan bertanggung jawab

3) berperilaku dan berpenampilan cerdas sehingga menjadi teladan

4) mampu menilai diri sendiri(melakukan refleksi diri) sehingga dapat

bertindak kreatif

5) berperilaku peduli sehingga menjadi teladan

22

Daryanto Dan Suryatri Darmiatun. “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah”.

(Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2013) 128

Page 29: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

16

6) berperilaku bersih sehingga menjadi teladan

7) berperilaku sehat sehingga menjadi teladan

8) berperilaku gotong royong sehingga menjadi teladan.23

5. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Nilai nilai pendidikan bersumber dari sumber di antaranya, agama,

pancasila, budaya, tujuan pendidikan nasional dan undang-undang republic

Indonesia. Adapun sumber-sumber tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a. Agama, nilai-nilai pendidikan karakter budaya dan karakter bangsa harus

didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.

b. Pancasila, pendidikan karakter budaya dan karakter bangsa bertujuan

mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang lebih baik, yaitu

warga Negara yang memiliki kemampuan, kemauan dan menerapkan nilai-

nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga Negara.

c. Budaya, tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari

oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat tersebut. Nilai-nilai budaya

tersebut dijadikan dasar dalam memberi makna terhadap suatu konsep dan

arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat tersebut.

d. Tujuan Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional adalah sumber

yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan

karakter bangsa dibandingkan tiga sumber yang disebutkan di atas.

e. Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) No 17 Tahun 2007 tentang

RPJPN: Tangguh, kompetitif, Berakhlak mulia, bermoral, bertoleran,

bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya , dan berorientasi iptek

(ilmu pengetahuan dan teknologi) berdasarkan pancasila dan dijiwai oleh

iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.24

Seseorang yang berkarakter baik merupakan seorang yang selalu

berusaha untuk melakukan berbagai hal yang terbaik terhadap Allah SWT,

diri sendiri, lingkungan, orang lain, bangsa dan Negara nya. Karakter yang

23

Daryanto Dan Suryatri Darmiatun. “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah”.

(Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2013) 129 24

Daryanto Dan Suryatri Darmiatun. “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah”.

(Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2013) 69

Page 30: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

17

baik berarti individu yang mengetahui tentang potensi dirinya sendiri dan

memiliki nilai-nilai sebagai berikut :

a. Regilius, Sikap dan prilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama

yang di anutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan

hidup rukun dengan pemeluk agaman lain.

b. Jujur, Prilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai

orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

c. Toleransi, Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,

etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbedda dari dirinya.

d. Disiplin, Tindakan yang menunjukkan prilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan.

e. Kerja Keras, Tindakan yang menunjukkan prilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan.

f. Kreatif, Berfikir dan melakukan sesuatu unutk menghasilkan cara dan hasil

baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

g. Mandiri, Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain

dan menyelesaikan tugas-tugas.

h. Demokratis, Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak

dan kewajiban dirinya dan orang lain.

i. Rasa Ingin Tahu, Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,

dilihat, dan didengar.

j. Semangat Kebangsaan, Cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan diri dan

kelompoknnya.

k. Cinta Tanah Air, Cara berfikir, bertindak, dan wawasan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan diri dan

kelompoknya.

l. Menghargai Prestasi, Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui, serta

menghormati keberhasilan orang lain.

Page 31: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

18

m. Cinta Damai. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta

menghormati keberhasilan orang lain.

n. Gemar Membaca. Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca

berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

o. Peduli Lingkungan, Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah

kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya, dan mengembangkan upaya-

upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

p. Peduli Sosial, Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada

orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

q. Tanggung Jawab, Sikap dan prilaku seseorang untuk melaksanakan tugas

dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan, terhadap dirinya sendiri,

masyarakat, lingkungan, (alam, sosial, dan budaya), Negara dan Tuhan

yang Maha Esa. 25

Menerapkan pendekatan modelling atau keteladanan. Mewujudkan

perubahan karakter tidak akan berhasil bila tidak melekat pada proses

perubahan tersebut suri tauladan. Menggunakan pendekatan sincerity,

ketidaksengajaan yang disengaja.

Menanamkan secara terus-menerus tentang berbagai nilai yang baik

dan yang buruk:

a. Memberi penghargaan(reward); menumbuhsuburkan (cherishing), nilai-

nilai baik, mengecam dan mencegah (discouraging) nilai-nilai yang buruk

b. Menerapkan character based approach ke dalam setiap mata pelajaran di

luar mata pelajaran khusus (Agama, Pancasila, Sejarah dan sebagainya).

6. Perilaku Menyimpang

Perilaku menyimpang adalah semua bentuk prilaku yang tidak sesuai

dengan norma-norma sosial yang ada dan dianggap menjadi sumber masalah

sosial karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Prilaku

menyimpang diidentifikan ada dua tipe, yaitu prilaku penyimpangan murni

25

Daryanto Dan Suryatri Darmiatun. “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah”.

(Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2013) 70-71

Page 32: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

19

dan prilaku penyimpangan terselubung. Prilaku penyimpangan murni adalah

prilaku yang tidak menaati aturan dan dianggap oleh masyarakat merupakan

tindakan tercela, walaupun sbetulnya orang tersebut tidak berbuat demikian .

Dalam hal dunia pengadilan berupa tuduhan palsu. Sedangkan prilaku

menyimpang terselubung adalah prilaku tidak menaati aturan, namun tidak

dilihat atau diketahui oleh masyarakat.26

a. Bentuk-Bentuk Penyimpangan

Penyimpangan sosial yang terjadi dimasyarakat ada 2 kategori,

yaitu :

1) Penyimpangan bersifat positif

Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang

mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial karena mengandung

unsur-unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya wawasan seseorang.

Penyimpangan ini biasanya diterima masyarakat karena sesuai

perkembangan zaman. Misalnya, emansipasi wanita dalam kehidupan

masyarakat yang memunculkan wanita karier.

2) Penyimpangan bersifat negatif

Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang

bertindak kearah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu

mengakibatkan hal yang buruk seperti pencurian, perampokan, pelacuran,

dan pemerkosaan.

b. Aspek-Aspek Perilaku Menyimpang

Menurut Kartini Kartono ciri-ciri perilaku menyimpang dapat

dibedakan dengan tegas, yaitu :

1. Aspek lahiriah, bisa diamati dengan jelas. Aspek ini dibagi dalam dua

kelompok, yaitu :

a) Deviasi lahiriah yang verbal dalam bentuk : kata-kata makian, slang

(logat, bahasa populer), kata-kata kotor yang tidak senonoh dan cabul,

sumpah serapah, dialek-dialek dalam dunia politik dan dunia kriminal,

26

Tuti Budirahayu, “ Sosiologi Perilaku Menyimpang” (Surabaya: PT Revka Petra

Media, 2013) 20

Page 33: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

20

ungkapan-ungkapan sandi, dan lain-lain. Misalnya, penamaan “babi”

untuk pegawai negeri atau pemerintahan “singa” untuk tentara

“serigala”, untuk polisi “kelinci”, untuk orang-orang yang bisa

dijadikan mangsa (dirampok atau dicopet, digarong), dan seterusnya.

b) Deviasi lahiriah yang nonverbal : semua tingkah laku yang nonverbal

yang nyata kelihatan.

2. Aspek-aspek simbolik yang tersembunyi.

Mencakup sikap-sikap hidup, emosi-emosi, sentimen-sentimen,

dan motivasi-motivasi yang mengembangkan tingkah laku menyimpang.

Berupa mens rea (pikiran yang paling dalam dan tersembunyi), atau

berupa iktikad kriminal di balik semua aksi-aksi kejahatan dan tingkah

laku menyimpang.

Hendaknya selalu diingat, bahwa sebagian besar dari tingkah laku

penyimpangan (ex: kejahatan, pelacuran, kecanduan narkoba, dan lain-

lain) itu tersamar dan tersembunyi sifatnya, tidak kentara atau bahkan

tidak bisa diamati.27

Dari proses simbolisasi ini, yang paling penting ialah simbolisasi

atau penamaan diri. Beberapa penulis menamakan simbolisasi diri itu

sebagai pendefinisian diri, peranan diri atau konsepsi diri. Anak-anak yang

tumbuh dan berkembang di tengah-tengah lingkungan sosial yang criminal

dan asusila, mudah sekali mewarisi moral yang buruk dari masyarakatnya.

Kontak sosial ini menanamkan dan mencamkan konsepsi mengenai nilai-

nilai moral dan kebiasaan bertingkah laku buruk, baik secara sadar

maupun tidak sadar. Kelompok-kelompok bermain sejak masa kanak-

kanak dan masyarakat setempat yang criminal dan amoral secara perlahan-

lahan membentuk tradisi, hukum, dan kebiasaan tertentu sehingga anak-

anak secara otomatis terkondisi untuk bertingkah laku criminal dan asusila.

Bahkan ada proses “penamaan diri” dan simbolisasi diri sebab dirinya

dilambangkan dan dipersamakan dengan tokoh-tokoh penjahat tertentu

27

Kartini Kartono.” Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja”. “ (Jakarta: CV Rajawali.

1998) 11

Page 34: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

21

yang disanjunginya. Konsep-konsep asusila yang umum berlaku dalam

lingkungannya itu pindah secara otomatis. Lalu dijadikan “miliki”

atau”konsep hidup”. Oleh karena itu, berlangsunglah proses konsepsi diri

sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungannya.

Proses konsepsi diri atau simbolisasi diri ini pada umumnya

berlangsung tidak sadar dan berangsur perlahan-lahan. Akibatnya,

berlangsunglah proses sosialisasi tingkah laku menyimpang pada diri anak

sejak usia sangat muda sampai remaja dan dewasa. Berlangsung pula

pembentukan pola tingkah laku deviasi yang progresif sifatnya, yang

kemudian dirasionalkan secara sadar untuk kemudian dikembangkan

menjadi kebiasaan-kebiasaan patologis yang menyimpang dari pola

tingkah laku umum.28

Muhammad sayyid al-wakil mengungkapkan bahwa kaum

muslimin telah jauh dari sumber-sumber keagungan dan menjauh daru

pedoman mereka sehingga mereka terhina dan tersesat. Mereka tidak lagi

memfungsikan akalnya dan berpaling dari nilai-nilai rohani sehingga

kehilangan seluruh kebaikan dan kemuliaan.29

Dalam kegiatan keagaam, sekarang ini banyak kita lihat para

pemuda menjadi generasi tumpuan bangsa tidak melaksanakan bahkan

mengabaikan shalat. Belum lagi gaya kehidupan barat yang semakin

membudaya di kalangan para pemuda, seperti pergaulan bebas, minum-

minuman keras, perjudian dan lain-lain, padagal hal tersebut sangat

bertentangan dengan ajaran islam.

Rafiuddin dalam faisol burlian menjelaskan bahwa penyebab

permasalahan ini adalah sebagai berikut:

a. Problematika Akidah Akhlak serta Syariah

Dengan banyaknya penyimpangan akidah dan syariah akan

melahirkan gerakan kelompok-kelompok (firkah-firkah) yang sangat

menganggu umat islam lainnya. Oleh karena itu, sumber islam yang

28

Paisol Burlian.”Patologi Sosial”.( Jakarta: PT Bumi Aksara.2016) 35 29

Muhammad Sayyid Al Wakil. Ususu Ad-Da’wah Wa Adabu Ad Duad. (Prinsip-Prinsip

Dan Kode Etik Dakwah). (Jakarta: Akademi Pressindo. 2002) 10-11

Page 35: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

22

aslinya, Al-qur‟an harus benar-benar dipelihara secara sungguh-sungguh

agar terlepas dari belenggu kesulitan.

b. Problematika Ukhuwah Islamiyyah

Persaudaraan islam sangat membantu dalam kehidupan

bermasyarakat supaya kehidupan menjadi aman, tentram, bahkan keadilan

dan kemakmuran akan terjalin dengan adanya persaudaraan. Akan tetapi,

karena dipengaruhi oleh sedikit perbedaan paham dalam masalah

keagamaan, menimbulkan aliran-aliran yang menyebabkan ketimpangan di

antara mereka. Hal ini memungkinkan antara satu aliran dengan aliran

lainnya timbul perpecahan bahkan permusuhan.

c. Problematika Generasi.

Generasi muda adalah penerus estafet perjuangan bangsa serta

agama. Dalam perkembangannya dan bahkan sampai saat sekarang ini

generasi muda adalah harapan serta tumpuan untuk meneruskan cita-cita

bangsa dan agama. Di sini dibutuhkan peranan orang tua serta bimbingan

seorang guru untuk melanjutkan cita-cita tersebut. Kurangnya peran orang

tua sebagai guru pertama bagi mereka akan menyebabkan mereka tidak

berjalan ke arah seharusnya yang bisa mengakibatkan munculnya

kejahatan-kejahatan yang ditimbulkan oleh generasi muda.

Permasalahan penyakit masyarakat sekarang ini, seperti yang telah

dijelaskan di atas bukan hanya dilakoni oleh orang dewasa, miskin atau

kaya tetapi juga pejabat yang ikut meresahkan masyarakat. Penanaman nilai

islam ke jiwa anak-anak di usia dini merupakan salah satu yang dianjurkan

oleh agama. Allah juga telah memberikan isyarat bahwa: “hai orang-orang

yang beriman, jagalah diri kamu dan keluargamu dari api neraka”.

Apabila setiap orang tua mampu menafsirkan dan melaksanakan apa yang

telah menjadi perintah Allah tersebut bahkan sampai si anak menjadi

dewasa perilaku dan sikapnya akan teratur dan sesuai dengan syariat

Islam.30

30

Paisol Burlian.”Patologi Sosial”.( Jakarta: PT Bumi Aksara.2016) 22-23

Page 36: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

23

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang penulis laku kan melalui pendekatan kualitatif

deskriptif dengan metode interaktif (studi kasus). Kualitatif deskriptif yaitu

memaparkan masalah atau temuan dilapangan sesuai dengan yang terjadi (apa

adanya), dengan objek penelitian yaitu Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai

Upaya Mengantisipasi Prilaku Menyimpang Pada Siswa di Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi.

Berdasarkan fokus dan tujuan penelitian yang penulis kemukakan

dimuka, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku yang dapat diamati dari

orang-orang (objek itu sendiri). Pada penelitian kualitatif, data yang dikumpul

umumnya berbentuk kata-kata, gambaran-gambaran, dan kebanyakan bukan

berbentuk angka-angka.

Peneliti mengadakan pengamatan atau wawancara langsung terhadap

objek atau subjek penelitian, oleh karena itu peneliti terjun langsung

kelapangan dan terlibat langsung. Tujuan menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Urgensi

Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi Prilaku Menyimpang

Pada Siswa di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi.

Peneliti berusaha mengkaji secara mendalam dan terperinci dari suatu

konteks, penelitian ini dilakukan untuk meneliti tentang Urgensi Pendidikan

Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi Prilaku Menyimpang Pada Siswa di

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

2. Setting dan Subjek Penelitian

a. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan judul, maka penelitian ini

berlokasi di Jl. Arif Rahman Hakim No.111 Simpang IV Sipin, Telanai Pura,

Kota Jambi.

b. Subjek Penelitian

Page 37: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

24

Subjek penelitian adalah orang yang memberikan informasi tentang

hal-hal yang diteliti atau orang yang banyak memberikan informasi, sekaligus

faham dengan masalah yang diteliti. Adapun yang menjadi subjek penelitian

ini adalah Kepala Madrasah, dan 3 orang guru dengan menggunakan cara

purposive sampling.

Purposive sampling yaitu tehnik yang di dasarkan pada ciri-ciri

tertentu yang ada dalam populasi yang diperkirakan erat sangkut pautnya

dengan ciri-ciri atau sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui

sebelumnya.31

Dalam proses purposive sampling sampel ditentukan

berdasarkan pada ciri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan erat

dengan masalah yang diteliti tentang Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai

Upaya Mengantisipasi Prilaku Menyimpang Pada Siswa di Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti kepada

sumbernya, tanpa adanya perantara. Sumber yang dimaksud dapat berupa

benda, situs, atau manusia. Tehnik pengumpulan data primer ini tergantung

dari jenis data yang diperlukan, jika yang diperlukan adalah tentang

manusia, maka peneliti dapat memperolehnya dengan menyiapkan

seperangkat alat instrumen melakukan observasi langsung terhadap subjek

atau setting yang diteliti.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari biro statistik, majalah, koran,

keterangan-keterangan atau publikasinya lainnya. Jadi, data sekunder

berasal dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya, artinya melewati satu

31

Lexy J Moleong. “ Metode Penelitian Kualitatif”( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2010) 15

Page 38: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

25

atau lebih pihak yang bukan peneliti sendiri. Oleh karena itu, data

sekunder yang penulis maksud adalah data yang diperoleh dari data yang

sudah terdokumentasi yang ada hubungannya dengan pembahasan judul

proposal ini, adapun data sekunder yang dimaksud ialah sebagai berikut :

a) Historis dan geografis Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

b) Struktur pemerintahan di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

c) Jumlah guru Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

a. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data

dapat diperoleh. Sumber data ini digunakan untuk mempermudah proses

penelitian, adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini, yaitu:

1) Kepala Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

2) 3 Orang Guru Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data dan

informasi sebagai bahan utama yang relevan dan obyektif. Teknik yang

penulis gunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi

Obsevasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti

melakukan pengamatan secara langsung ke onjek penelitian untuk melihat

dari dekat kegiatan yang dilakukan.32

Penulis menggunakan metode

observasi ini untuk melihat Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya

Mengantisipasi Prilaku Menyimpang Pada Siswa di Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi.

b. Wawancara

Wawancara adalah tehnik memperoleh informasi secara langsung

melalui permintaan keterangan-keterangan kepada pihak pertama yang

dipandang dapat memberikan keterangan dan jawaban terhadapa

pertanyaan yang diajukan. Wawancara ini digunakan untuk mendapat

penjelasan mengenai Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya

32

Riduwan. Metode Dan Teknik Penyusunan Tesis. (Bandung: Alfabeta. 2004) 104

Page 39: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

26

Mengantisipasi Prilaku Menyimpang Pada Siswa di Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pengumpulan data melalui

dokumentasi, diperlukan seperangkat alat atau instrumen yang memadu

untuk mengambil data-data dokumen. Data dokumen dapat merupakan :

foto, gambar, petagrafik, struktur, organisasi, catatan-catatan bersejarah

dan sebagainya. Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengetahui

tentang catatan-catatan atau dokumen yang ada dilembaga, yang nantinya

dapat mendukung kegiatan penulisan skripsi ini meliputi :

1) Historis dan geografis

2) Struktur organisasi

3) Keadaan siswa

4) Keadaan sarana dan prasarana

5. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, untuk melakukan analisis data

secara kualitatif maka penulis melakukan analisa dengan menggunakan

metode:

a. Reduksi Data

Peneliti melakukan kegiatan pengumpulan data lapangan dengan

observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Selanjutnya, data hasil

penelitian tersebut di reduksi dengan cara memilah hal pokok yang mendukung

penelitian serta data yang kurang sesuai di reduksikan. Proses reduksi ini

mempermudah peneliti mengumpulkan data selanjutnya bila data masih

diperlukan.

b. Penyajian Data

Penyajian data sebagai sekumpulan data atau informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan

fenomena atau fokus yang menjadi sasaran dalam penelitian Urgensi

Page 40: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

27

Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi Prilaku Menyimpang Pada

Siswa di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi.

c. Kesimpulan

Penarikan kesimpulan sebagian dan suatu kegiatan dan konfigurasi

yang utuh. Kesimpulan juga di verifikasi selama penelitian ini dalam pikiran

dengan menulis suatu tinjauan ulang pada catatan. Tahap ini digunakan untuk

menjawab permasalahan-permasalahan mengenai Urgensi Pendidikan Karakter

Sebagai Upaya Mengantisipasi Prilaku Menyimpang Pada Siswa di Madrasah

Aliyah Laboratorium Jambi.

H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data yang penulis gunakan ialah teknik

triangulagi data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling

banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajaat kepercayaan suatu infromasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda dalam metode kualitatif, hal itu dapat tercapai dengan jalan :

1. Membedakan data hasil pengamatan dengan hasil data wawancara

2. Membandingkan apa yang dikatakannya orang didepan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang dengan situasi penelitian

dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu

4. Membandingkan keadaan perspektif seorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan lain, orang biasa, dan orang pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokuemntasi yang

berkaitan.33

Berdasarkan teknik triangulasi diatas, maka yang dimaksud untuk

mengecek kebenaran dan keabsahan data-data yang diperoleh dilapangan

33

Lexy J Moleong. “ Metode Penelitian Kualitatif”( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2010) 21

Page 41: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

28

tenntang Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi Prilaku

Menyimpang Pada Siswa di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi dari hasil

observasi, wawancara maupun melalui dokumentasi, sehingga dapat

dipertanggung jawabkan seluruh data yang diperoleh dilapangan dalam

penelitian tersebut.

I. Studi Relevan

Pembahasan mengenai pendidikan karakter pada remaja telah banyak

menarik perhatian kalangan akademisi terutama dari bidang baik bidang

pendidikan, konseling maupun bidang psikologi. Berdasarkan penelusuran

penulis, terdapat beberapa karya yang membicarakan pendidikan karakter

pada remaja. Di antaranya karya Marzuki dkk, Pembinaan Karakter Siswa

Berbasis Pendidikan Agama. Karya ini membicarakan tentang pengembangan

karakter berbasis pendidikan agama di SD dan SMP.34

Selain itu terdapat pula skripsi Gana Egar Pebrian Mahasiswa

Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul Peranan Sekolah Dalam

Menanggulangi Perilaku Menyimpang Siswa Di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 13 Kota Magelang.35

Dan skripsi Veni Rahayu Mahasiswa IAIN

Purwokerto yang berjudul Pembinaan Karakter Religious Peserta Didik Di

Madrasah Aliyah Negeri Majenang Kabupaten Cilacap.36

Sementara itu terdapat pula skripsi karya mahasiswa Bimbingan dan

Penyuluhan Islam UIN STS Jambi yang relevan dengan penelitian peneliti, di

antara nya skripsi Sri Wahyuni Mahasiswa UIN STS Jambi yang berjudul

Upaya Guru Bimbingan Konseling Dalam Mencegah Perilaku Menyimpang

Berpacaran Pada Siswa (Studi Di MTS Laboratorium Kota Jambi)37

dan

skripsi Mashuri Mahasiswa UIN STS Jambi yang berjudul Peran Orang Tua

34

Marzuki Dkk, “Pembinaan Karakter Siswa Berbasis Pendidikan Agama”, Jurnal

Pendidikan Volume 41, Nomor 1(2011) 45 35

Gana Egar Pebrian. “Peranan Sekolah Dalam Menanggulangi Perilaku Menyimpang

Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Kota Magelang” Skripsi (Yogyakarta :

Universitas Negeri Yogyakarta, 2017) 36

Veni Rahayu. “Pembinaan Karakter Religious Peserta Didik Di Madrasah Aliyah

Negeri Majenang Kabupaten Cilacap”.Skripsi (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2016) 37

Sri Wahyuni. “Upaya Guru Bimbingan Konseling Dalam Mencegah Perilaku

Menyimpang Berpacaran Pada Siswa (Studi Di MTS Laboratorium Kota Jambi)”. Skripsi

(Jambi:UIN STS Jambi,)

Page 42: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

29

Dalam Pembinaan Karakter Remaja Desa Gerunggung Sungai

Kelemak,Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.38

Dari beberapa skripsi di atas memiliki beberapa kesamaan dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti, adapun kesamaannya yaitu sama-

sama membahas pendidikan karakter bagi siswa. Sementara itu terdapat pula

perbedaan antara penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti diantaranya,

setting penelitian yang berbeda. Karya marzuki membicarakan tentang

pembinaan karakter melalui pendidikan agama. Skripsi karya egar pebrian

membahas tentang peranan sekolah dan skripsi veni rahayu hanya membahas

pembinaan karakter religious saja. Skripsi karya Mashuri membicarakan

tentang peranan orang tua dalam pembinaan karakter remaja dan Skripsi

karya Sri Wahyuni membahas tentang Pencegahan perilaku menyimpang

berpacaran, berbeda dengan penelitian yang sedang dilakukan peneliti,

adapun yang digali dalam penelitian ini yaitu urgensi pendidikan karakter

dalam mengantasipasi perilaku menyimpang.

Meskipun terdapat banyak kesamaan antara Skripsi karya Sri Wahyuni

dengan penelitian ini tentu terdapat pula banyak hal yang membedakan antara

skripsi peneliti dan Skripsi karya Sri Wahyuni, di antara nya skripsi Sri

Wahyuni hanya berfokus kepada perilaku menyimpang dalam bentuk

berpacaran sementara penelitian ini mencakup seluruh aspek perilaku

menyimpang yang terjadi pada siswa. Selain berbeda fokus penelitian skripsi

peneliti dengan skripsi Sri Wahyuni juga berbeda setting penelitian. Dari

beberapa perbedaan skripsi di atas maka tentu karya yang dihasilkan oleh

peneliti juga akan berbeda dengan skripsi sebelumnya.

38

Mashuri. “Peran Orang Tua Dalam Pembinaan Karakter Remaja Desa Gerunggung

Sungai Kelemak,Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi”. Skripsi (Jambi:UIN STS Jambi,

2016)

Page 43: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

30

BAB II

PROFIL MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM JAMBI

A. Sejarah Madrasah Aliyah Laboratorium jambi

Fakultas Tarbiyah IAIN STS Jambi terletak di Jalan Arif Rahman Hakim

No. 111 Telanaipura Jambi. Madrasah Aliyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah

IAIN STS Jambi didirikan pada tahun 1985 yang di prakarsai oleh IAIN STS

Jambi sebagai tempat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa

Fakultas Tarbiyah IAIN STS Jambi. Dengan Piagam Pendirian Madrasah Swasta

dari Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jambi dengan nomor surat :

D/W.e/MA/0008/1992. sedangkan status tanah dan bangunan milik IAIN STS

Jambi berdasarkan surat pernyataan nomor : In.08/PR.II/KS.01/2470/2009

tanggal 14 Mei 2009, Isi surat tersebut menjelaskan bahwa MAL adalah Hak

Pakai. Nama dan Kedudukan Madrasah Aliyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah

IAIN STS Jambi terletak di Jalan Arif Rahman Hakim No. 111 Telanaipura

Jambi

B. Bantuan Yang Diterima Madrasah Aliyah Laboratorium

Pada Tahun Anggaran 2009/2010 telah mendapat bantuan rehab dari

Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jambi berupa dana Block Grant

tahun 2009.Pada Tahun Anggaran 2010/2011 telah mendapat bantuan Peralatan

Drum Band dari Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jambi tahun 2011

C. Visi Misi Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Visi Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi Membentuk Insan yang

Amanah dalam mewujudkan Cita – Cita berlandaskan Akhlak Mulia. Sementara

Misi Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi yaitu :

1. Menumbuhkan semangat ibadah siswa sehingga dapat menerapkan di

kehidupannya

2. Menumbuhkan kecintaan terhadap membaca dan menghafal Al-Qur‟an sebagai

pedoman hidup

3. Menumbuhkan sikap dan kepribadian yang santun ber etika dan berestetika

tinggi

Page 44: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

31

4. Mengembangkan kemampuan vokasional dan life skill

5. Menumbuhkan inovasi dan kreasi siswa

6. Menumbuhkan kesadaran siswa agar mampu menjadikan ajaran dan nilai –

nilai Islam sebagai landasan pola pikir, bersikap dan bertingkah laku dalam

kehidupan

7. Menumbuhkan kesadaran wawasan ilmu pengetahuan

8. Menumbuhkan sikap nasionalisme, patriotisme dalam memelihara persatuan

dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI

9. Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah

Dengan berlandaskan visi dan misi maka keberadaan Madrasah

Aliyah Laboratorium Jambi bertujuan:

1. Meciptakan siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi

2. Menyiapkan siswa untuk mewujudkan cita –cita dirinya, orang tua,

masyarakat, bangsa dan negara.

3. Menyiapkan siswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang di

dapatnya

4. Menyiapkan siswa yang mempunyai kepribadian luhur dan berakhlak mulia

D. Keadaan madrasah aliyah laboratorium jambi

1. Keadaan fisik sekolah

Keadaan fisik sekolah cukup baik dan memadai untuk kegiatan belajar

mengajar di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. Gedung belajar terdiri

dari 11 kelas dan beberapa laboratorium penunjang proses pembelajaran.

Adapun secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Fasilitas Fisik39

NO URAIAN KONDISI SEKARANG

KET Vol/Jml Baik RR RB

TANAH BANGUNAN

Luas tanah 3692

M2

3692 M2 - -

1 GEDUNG

39

Data Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. Observasi Peneliti. 15 Januari 2019.

Ruang TU Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 45: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

32

1.1. Ruang Kelas 11 - - -

1.2. Ruang Kantor 1 - - -

1.3. Ruang Guru 1 - - -

1.4. Ruang Aula - - - -

1.5. R.Keterampilan - - - -

1.6. Asrama - - - -

1.7. Ruang BP/BK 1 - - -

1.8. Ruang Laboratorium 2 - - -

1.9. Mushalla 1 - - -

1.10. Gudang 1 - - -

1.11. WC Guru 1 - - -

1.12. WC. Siswa 2 - - -

1.13. Kantin Madrasah 1 - - -

1.14. Ruang UKS 1 - - -

1.15. Ruangan Lainnya* - - - -

2 MEUBELAIR

2.1. Kursi siswa 318 310 - 8

2.2. Meja siswa 315 310 - 5

2.3. Kursi jok (Guru) 30 25 5 2

2.4. Meja ½ biro(Guru) 20 - 20 -

2.5. Meja Pustaka 1 - - -

2.6. Kursi Pustaka 1 - - -

2.7. Lemari Buku Pustaka - - - -

2.8. Meja ½ biro (pegawai) 5 - - -

2.9. Kursi jok ( pegawai ) 5 - - -

2.10. Meja 1 biro ( kepala) 1 - - -

2.11. papan pengumuman 2 - - -

2.12. Papan Tulis (white board) 9 - - -

2.13. Papan data 10 - - -

2.14. Lemari Kayu 3 - - -

2.15. Meja Komputer 1 - - -

2.16. Filing Kabibet 3 - - -

2.17. Brangkas - - - -

2.18. Kursi pop ( labor IPA ) - - - -

2.19. Meja panjang ( Labor ) - - - -

2.20. Almari labor IPA - - - -

2.20. Kursi Tamu (sice) 2 set - - -

2.21. Peralatan Meubelair lainnya*

3 PERALATAN LAIN

3.1. Komputer 3 2 1 -

3.2. Printer 3 2 1 -

3.3. Pesawat Telepon 1 1 - -

3.4. Sound system 1 1 - -

3.5. Dispenser 2 1 - 1

Page 46: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

33

3.6. Mesin Ketik - - - -

3.7. alat pemotong kertas - - - -

3.8. Peralatan labor IPA - - - -

3.9. Peralatan lainnya* - - - -

4 LABORATORIUM

4.1. Laboratorium Fisika

Tidak

ada

4.2. Laboratorium Kimia

Tidak

ada

4.3. Laboratorium Biologi

Tidak

ada

4.4. Laboratorium Bahasa 1 1 - - Ada

4.5. Laboratorium Komputer 1 1 - - Ada

4.6. Mushalla / Praktikum PAI 1 1 - - Ada

4.7. Praktikum Olahraga

Tidak

ada

4.8. Praktikum Kesenian

Tidak

ada

4.9. Praktikum Lainnya*

Tidak

ada

5 PRASARANA LINGKUNGAN

5.1. Pagar 400 M2

- -

5.2. Komblok 500 M2

5.3. Prasarana Lingkungan

Lainnya*

6 JASA

6.1. Listrik 2 - - -

6.2. PDAM 1 - - -

6.3. Telepon 1 - - -

7 PERPUSTAKAAN*

7.1. Jumlah Judul

7.2. Jumlah Eksemplar

7.3. Jumlah Eks. Buku teks

7.4. Jumlah Eks. Buku Referensi

7.5. Jumlah Eks. Buku Fiksi

2. Keadaan peserta didik

Madrasah Aliyah Laboratorium memiliki siswa sebanyak 250 siswa.

jumlah siswa yang tidak tinggal bersama orang tuanya sebanyak 150 siswa.

Peserta didik di MAL Jambi memiliki potensi yang cukup bagus.

Dalam bidang akademis peserta didik dipersiapkan untuk dapat langsung

memasuki lapangan kerja, mampu berkarir, mandiri, mampu berkompetisi,

Page 47: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

34

mengembangkan sikap profesional, dan melanjutkan studi ke jenjang yang

lebih tinggi. Sekolah juga tidak hanya memperhatikan pengembangan

akademis secara formal melainkan juga mengembangkan potensi peserta

didik secara nonformal yaitu melalui ekstrakurikuler. Kegiatan ini sebagai

wadah pengembangan minat dan bakat peserta didik.

3. Keadaan tenaga pengajar

Keadaan tenaga pengajar MAL cukup baik dan memadai untuk

kegiatan belajar mengajar. Adapun secara rinci dapat diuraikan dalam bentuk

table, sebagai berikut :

Tabel 2.2 Keadaan tenaga pengajar40

NO NAMA JABATAN MATA

PELAJARAN

1 2 3 4

1 Mat Nursi,S.Pd Guru / PNS

Biologi/Kimia/Fisi

ka

2 Suryanti,S.Ag Guru / PNS Akidah

Akhlak/Sejarah

3 Efi Yuliana,S.Pd Guru / PNS Kimia/Matematika

4 Dra. Jusmarni ,M.Pd.I Guru / PNS AkidahAkhlak/SK

I/Sosiologi

5 Rosmawati S.Pd Guru / PNS Ekonomi/Geografi

6 Hj. Siti Aisyah,S.Ag Guru / PNS Qur‟an

Hadits/Mulok

7 Dra. Nopriyani,M.Pd.I,

M.Si

Guru / PNS Kimia

8 Ike Maryanti,S.Pd.I Guru / PNS Fisika

9 Anifral Hendri,M.Pd Guru Tidak Tetap / PNS Penjaskes

10 Nenti Fitrianti,S.Pd Guru Tidak Tetap Bahasa Indonesia

11 Dra. Yarmailus

Guru Tidak Tetap AkidahAkhlak/SK

I/Qur‟an H

12 M. Darwin, S.Pd.I Guru Tidak Tetap Bahasa Arab

13 Drs. Syibawaihi Guru Tidak Tetap

Fiqh/Akidah

Akhlak

40

Data Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. Observasi Peneliti. 15 Januari 2019.

Ruang TU Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 48: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

35

14 Dra. Darma Taksiah Guru Tidak Tetap FIQH/PPKN

15 Drs. Zainal Arifin Kamlan Guru Tidak Tetap Bahasa Arab

16

Sujarwo, S.Sos.I Guru Tidak Tetap

Qur‟anHadits/Aki

dah/Sejarah/Mulo

k

17 Saminah , S.Pd Guru Tidak Tetap Bahasa Inggris

18 Afrizal, S.Pd Guru Tidak Tetap Bahasa Inggris

19 Paras Sekar Liana, S.Pd Guru Tidak Tetap Bahasa Indonesia

20 Septiadi Pangesti Aji,

S.Pd

Guru Tidak Tetap Penjaskes

21 Eddy Iswanto SH, MM Guru Tidak Tetap PPKN/Geografi

22 Ike Maryanti, S.Pd Guru/PNS Fisika

23 Muchsin Chatib,S.Pd Guru Tidak Tetap Biologi

24 Nelly Sarnati, S.Sos.I Guru Tidak Tetap Mulok/Sosiologi

25 Dra. Carintang Guru Tidak Tetap Qur‟anHadits/Seja

rah/B.Ind

26 Desy Maryani. Am.d Guru Tidak Tetap Seni Budaya

27 Masitawati, SE Guru Tidak Tetap Ekonomi

28 Syahruddin, S.Pd.I Guru Tidak Tetap Bahasa Inggris

29 Andi Rusman,S.Pd.I Guru Tidak Tetap KTIK

30 Gusnida,SE Guru Tidak Tetap Geografi

31 Reni Afriana,S.Pd Guru Tidak Tetapi Matematika/Fisika

32 Nurdalia, S.Pd Guru Tidak Tetap Biologi

33 Azharul Halim, S.Pd Guru Tidak Tetap Penjaskes

34 Feri Kurniawan, S.Pd.I Guru Tidak Tetap KTIK

35 Dra. Mardiani Guru Tidak Tetap Bahasa Indonesia

36 Triyana Hastisari,S.Pd Guru Tidak Tetap Bahasa Indonesia

37 Hj. Andi Arwelis Guru Tidak Tetap Bahasa Indonesia

Page 49: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

36

E. Struktur organisasi

Penasehat

Rektor UIN STS Jambi

Dr. H. Hadri Hasan,MA

Pelindung

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Dr.Hj. Armida,M.Pd.I

Kepala Madrasah

Habib Muhammad,S.Ag,M.Ag

Wakabid. Kurikulum

Suryanti,S.Ag

Wakabid. Kesiswaan

Dra. Jusmarni,M.Pd.I

Komite

Madrasah

H. Ulumuddin

Pembina OSIS

Susna Elita,S.Pd

Wakabid, Sarana Prasarana

Efi Yuliana,S.Pd

Majelis Guru

Wakabid Humas

Andi Rusman,S.Pd.I

siswa

Pembina ekstrakurikuler

Dra. Carintang

Page 50: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

37

BAB III

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

MENYIMPANG SISWA DAN PENERAPAN NILAI-NILAI KARAKTER

DALAM DIRI SISWA DI MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM

JAMBI

A. Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang

1. Faktor keluarga

Sekolah sangat berperan dalam membentuk akademik siswa dalam

membina prestasi dan minat belajar, tentu tidak lepas dari kemitraan yang

harmonis antara siswa dan orangtua peserta didik, dukungan orangtua di

rumah meningkatkan kepercayaan diri, tanggung jawab peserta didik,

mendorong peserta didik untuk berprestasi lebih baik lagi. Keterlibatan orang

tua juga berpengaruh positif terhadap perilaku peserta didik. Kenakalan dan

kekerasan remaja, penyalahgunaan narkoba, pornografi, perilaku

menyimpang lainnya dan menimimalkan tingkat drop out. Pendidikan

karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua saja melainkan juga

menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Pada usia

remaja, anak sangat membutuhkan pengawasan dari orang tua agar perilaku

anak dapat dikontrol dan selaras dengan ajaran Rasulullah. Saw yang

berpedoman pada Al-qur‟an dan Hadis. Sementara itu kebanyakan dari

pelajar MAL Jambi merupakan siswa dari berbagai daerah, artinya

kebanyakan dari mereka tidak tinggal bersama orang tua mereka. Maka

secara tidak langsung hal ini juga merupakan penyebab terjadinya perilaku

menyimpang pada siswa.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di

bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan Menurut Salvicion dan

Celis di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang

tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan,

di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam

Page 51: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

38

perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan

suatu kebudayaan. Keluarga inti atau disebut juga dengan keluarga batih ialah

yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Keluarga inti merupakan bagian dari

lembaga sosial yang ada pada masyarakat. Bagi masyarakat primitif yang mata

pencahariaannya adalah berburu dan bertani, keluarga sudah merupakan

struktur yang cukup memadai untuk menangani produksi dan konsumsi.

Keluarga merupakan lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga lainnya

berkembang karena kebudayaan yang makin kompleks menjadikan lembaga-

lembaga itu penting.

Dari definisi di atas penulis melanjutkan wawancara kepada salah

seorang siswa di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi bernama Budi

Rahman seorang siswa kelas XI, berikut adalah hasil wawancara penulis

dengan Budi Rahman.

[K]eluarga saya sangat marah apabila saya melakukan tindakan yang

melanggar norma dan etika yang berada dalam keluarga kami, segala

tindakan yang melanggar aturan yang berada dalam keluarga kami

maka saya akan mendapatkan hukuman dan sanksi dari keluarga, dapat

di katakan perilaku menyimpang yang saya lakukuan di sekolah

bukanlah berawal dari lingkungan keluarga akan tetapi semejak saya

merantau untuk sekolah saya merasa kontrol dari orang tua saya sedikit

berkurang dan saya merasa sedikit memiliki kebebabasan sehingga saya

lalai karena keasikan bermain .41

Selanjutnya penulis melanjutkan wawancara dengan siswa kelas XI

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi lainnya bernama Annisa dan berikut

hasil wawancara penulis dengan siswi bernama Annisa tersebut.

[D]alam keluarga kami segala bentuk tindakan perilaku menyimpang

akan di tindak tegas, selama saya berada atau hidup di lingkungan

keluarga kemaren kehidupan saya berjalan sebagaimana mesti nya di

bawah pengawasan orang tua saya. Jadi perilaku menyimpang tersebut

bukan bawaan dari didikan orang tua saya melainkan sama halnya

dengan kawan saya budi.42

41 Budi Rahman. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 17 Januari 2019. Mushola

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi 42 Annisa. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 16 Januari 2019. Mushola

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 52: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

39

Selanjutnya penulis melanjutkan wawancara dengan siswa kelas XI

Laboratorium Jambi lainnya bernama Putri Rahayu dan berikut hasil

wawancara penulis dengan siswi bernama Putri Rahayu tersebut.

[D]i rumah bapak saya selalu mengajarkan bagaimana disiplin dalam

kehidupan sehari-hari, kegiatan saya pun sangat teratur dari mulai

bangun tidur hingga menjelang tidur lagi, namun semenjak saya

tinggal jauh dari orang tua saya menjadi seenaknya sehingga kadang

sering terlambat ke sekolahkarna tidak ada yang bangunin pagi pagi

karena saya kebiasaan dibangunin waktu dirumah.43

Dari ketiga narasumber di atas maka peneliti berpendapat bahwa

tindakan perilaku menyimpang yang terjadi pada siswa Madrasah Aliyah

Laboratorium bukan berasal dari kesalahan orang tua dalam mendidik anak

melainkan karena mereka merasa kurangnya pengawasan orang tuanya dan

bebas dalam melakukan sesuatu dengan tanpa pengawasan bapak dan ibu nya

2. Faktor lingkungan sosial

Lingkungan sosial merupakan lingkungan kemasyarakatan yang

memiliki kaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Yang merupakan salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk dapat

melakukan sesuatu tindakan serta perubahan-perubahan perilaku setiap

individu. Lingkungan sosial yang kita kenal antara lain lingkungan keluarga,

lingkungan teman sebaya, dan lingkungan tetangga. Berikut adalah penjelasan

seputar pengertian Lingkungan Sosial serta Jenis dan Tingkatan Lingkungan

Sosial. Menurut Purwanto, Lingkungan sosial adalah semua orang atau

manusia lain yang mempengaruhi kita. Manusia membentuk pengelompokan

sosial diantara sesama dalam upayanya mempertahankan hidup dan

mengembangkan kehidupan. Dalam suatu kehidupan sosial manusia juga

memerlukan organisasi yaitu sekolah, kelompok masyarakat dan lain-lain.

Dari definisi di atas penulis melanjutkan wawancara kepada salah

seorang siswa di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi bernama Al seorang

siswa kelas XI, berikut adalah hasil wawancara penulis dengan Al.

43 Putri Rahayu. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 13 Januari 2019. Mushola

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 53: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

40

[P]elanggaran yang kerap terjadi disekolah tu kayak terlambat, bolos

pada jam pelajaran, mengambil buah-buahan milik warga yang berada di

sekitar sekolah, terus tu manjat pagar kalau bapak satpam nyo dak boleh

keluar, kan ado kawan-kawan yang merokok jugo. Kalo penyebabnyo tu

macam-macam ado yang disebabkan diri pribadi terus kadang

dipengaruhi kawan jugo. Kalau kayak telat ke sekolah itu sebenarnya dari

diri sendiri bang, kadang sudah bangun pagi tapi tetap telat datang ke

sekolah karena dak ado pengawasan orang tuo, nah kalau bolos itu

biasanya karena malas belajar kadang bosan juga karena kami sekolah

seharian, mencuri dan merokok ya karena seru dan ikutan kawan juga

bang. 44

Berbeda dengan Al, Teti salah seorang siswa di Madrasah Aliyah

Laboratorium menyampaikan, bahwa:

[J]enis –jenis pelanggaran yang biaso terjadi tu kayak telat datang ke

sekolah terus jugo ado yang bolos, bullying terhadap siswa yang lambat

menangkap apa yang diterangkan guru dan akhirnya tidak mau bergaul

dengan sesama. Biasa nya perilaku bullying ini disebabkan oleh

lingkungan dan media, sementara itu dampak negative terhadap korban

bullying siswa tersebut menjadi anti sosial. Jadi dapat dikatakan bahwa

perilaku menyimpang di sini disebabkan oleh lingkungan sekitar karena

ejek mengejek di sekolah kami ini sangat sering kali terjadi.45

Senada dengan yang disampaikan oleh Teti, Dea juga menyatakan

bahwa:

[B]ullying sering terjadi pada siswa yang lambat dalam menerima

pelajaran sehingga siswa yang dibullying lebih sering menarik diri dari

pergaulan. Biasanya kalau yang ketahuan membully akan dihukum oleh

guru tapi terkadang tidak semua kegiatan siswa dapat dikontrol oleh

guru, saya rasa perlu diajarkan toleransi agar kita dapat saling memahami

dan stidak terjadi perpecahan serta permusuhan.46

Selain disebabkan oleh media dan teman sepergaulan, perilaku

menyimpang juga disebabkan oleh faktor lingkungan lainnya, seperti mayoritas

di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi merupakan siswa-siswi yang berasal

44

Al. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 17 Januari 2019. Mushola Madrasah

Aliyah Laboratorium Jambi 45

Teti. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 11 Januari 2019. Mushola Madrasah

Aliyah Laboratorium Jambi 46

Dea. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 15 Februari 2019. Ruang BK

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 54: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

41

dari berbagai daerah atau dengan kata lain mayoritas siswa di Madrasah Aliyah

Laboratorium tidak tinggal bersama orang tua nya.

Penulis melanjutkan wawancara kepada salah seorang guru di

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi bernama Suryati seorang Wakil Kepala

Sekolah Bidang Kurikulum, berikut adalah hasil wawancara penulis dengan

Suryati.

[M]emang di sekolah ini ada beberapa siswa yang sering melakukan

pelanggaran terhadap aturan-aturan yang ada di MAL ini, namun

pelanggaran yang dilakukan oleh siswa kita masih dalam kategori

pelanggaran non conform seperti bolos sekolah, tidak mengikuti

rangkaian kegiatan di sekolah, merokok, menarik diri dari pergaulan,

terlambat datang ke sekolah hingga melanggar aturan kedisiplinan

lainnya. Adapun penyebabnya sebagian besar disebabkan oleh kurangnya

pengawasan orang tua dikarenakan siswa-siswi kita di sini mayoritas

pendatang dari berbagai daerah sehingga sangat sedikit sekali yang

tinggal bersama orang tua dan keluarga.47

Senada dengan pendapat di atas Rudi Ardiansyah, guru di Madrasah

Aliyah Laboratorium Jambi, juga mengatakan bahwa:

[B]iasanya penyimpangan yang terjadi pada siswa itu berbentuk

pelanggaran misalnya terlambat datang ke sekolah, tidak mengikuti

rangkaian kegiatan di sekolah, membolos pada jam pelajaran, berpura-

pura sakit agar tidak mengikuti jam pelajaran, merokok, berpacaran di

lingkungan sekolah kalau berkelahi terhitung jarang sekali apalagi jika

sampai terlibat tawuran antar siswa. Penyebabnya sih saya rasa

bermacam-macam dan rata-rata siswa MAL ini pendatang dari berbagai

daerah sehingga kurang pengawasan dari orang tua dan keluarga.48

Dari hasil wawancara di atas maka peneliti berpendapat bahwa faktor

lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap perilaku

menyimpang yang dilakukan siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi, di

antara nya disebabkan oleh kurang pengawasan orang tua sehingga siswa dapat

berperilaku seenaknya, media dan teman sepergaulan.

47

Suryati. Waka Kurikulum. Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 15 Februari 2019.

Ruang Kantor Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi 48

Rudi Ardiansyah. Guru BK. Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 09 Januari 2019.

Ruang BK Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 55: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

42

3. Faktor individu

Faktor individu adalah faktor internal yang berasal dari diri seseorang

itu sendiri. Faktor ini menyangkut pembawaan individu yang dibawa sejak

lahir.

Dari definisi di atas penulis melanjutkan wawancara kepada salah

seorang siswa di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi bernama Nanda

seorang siswa kelas XI, berikut adalah hasil wawancara penulis dengan

Nanda.

[S]aya sering sekali tidak mengikuti mata pelajaran atau dengan kata lain

saya sering bolos pada saat jam pelajaran berlangsung, kadang bolosnya

itu kita jajan, main game dan merokok dengan teman-teman. Hal ini

dikarenakan belajar seharian di kelas sangat membosankan. Saya bolos

pada jam pelajaran kadang bukan pengaruh dari teman tetapi inisiatif diri

sendiri untuk menghindari mata pelajaran tersebut.49

Senada dengan Nanda, Agus salah seorang siswa di Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi juga menyampaikan bahwa:

[K]ebiasaan saya sehari-hari yang membuat saya menjadi langganan

hukuman di sekolah yaitu terlambat datang ke sekolah. Saya terlambat

dikarenakan saya memang sangat susah bangun pagi sehingga saya

sering terlambat datang ke sekolah.50

Dari wawancara bersama narasumber di atas maka peneliti berpendapat

bahwa tindakan perilaku menyimpang yang terjadi pada siswa Madrasah

Aliyah Laboratorium tidak lepas dari faktor dalam diri siswa, hal ini

ditunjukkan melalui siswa-siswa terlambat dan bolos pada jam pelajaran

bukan dikarenakan pengaruh teman.

4. Faktor Agama

Permasalahan Agama merupakan permasalahan mendasar yang

menyebabkan siswa mengalami gangguan mental. Dengan kata lain krisis

karakter disebabkan oleh kurangnya pondasi keagamaan dalam diri siswa

sehingga siswa tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan

49

Nanda. Siswa Mal Jambi. Wawancara Wawancara Dengan Peneliti. 14 Januari 2019.

Mushola Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi 50

Agus. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 16 Januari 2019. Mushola Madrasah

Aliyah Laboratorium Jambi

Page 56: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

43

norma-norma yang berlaku di suatu tempat. Permasalahan agama yang

menjadi penyebab terjadinya perilaku menyimpang bukan merupakan hal

baru dalam pembahasan pendidikan karakter. Dewasa ini pendidikan agama

menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan dalam mengembalikan karakter

anak didik menjadi karakter yang sesuai dengan tujuan sistem pendidikan

nasional, maka metode pendidikan karakter Islami perlu diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari melalui lembaga pendidikan formal dan non formal.

Berbagai permasalahan yang disebabkan oleh kurangnya pondasi keagamaan

antara lain kurangnya kepercayaan anak terhadap sang pencipta, gelisah

karena kurang beribadah, merokok, tidak mengikuti aturan di sekolah, tidak

mengikuti rangkaian kegiatan di sekolah. Sebagaimana yang disampaikan

oleh Jusmarni, Wakabid kesiswaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

menyatakan sebagai berikut:

[P]elanggaran yang sering terjadi masih dalam kapasitas tindakan non

conform seperti terlambat datang ke sekolah, merokok, mencuri, tidak

mendengarkan guru mengajar, tidak mengikuti aturan di sekolah, kurang

semangat ke sekolah, hal ini disebabkan oleh kurangnya pondasi keagamaan

dalam diri anak-anak kita sehingga anak-anak melakukan tindakan-tindakan

yang demikian. Maka anak-anak perlu ditanamkan akidah sejak dini agar

syariat dan akhlak anak menjadi baik dan dekat dengan penciptanya.51

Senada dengan Jusmarni, Suryati Wakabid Kurikulum juga

menyampaikan bahwa:

[K]ebutuhan spiritual merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap

individu. Jiwa yang jauh dari sang pencipta nya akan menyebab individu

melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan baik itu

aturan hukum, sosial maupun aturan agama. Maka untuk mengantisipasi

perilaku-perilaku yang tidak dibenarkan oleh norma-norma pondasi

keagamaan perlu ditanamkan sejak dini pada anak.52

Maka dari wawancara di atas peneliti berpendapat bahwa sebagai

lembaga sekolah yang ikut bertanggung jawab dalam pendidikan karakter di

sekolah maka Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi merasa perlu untuk

51

Jusmarni. Waka kesiswaan Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 15 Februari 2019.

Ruang Kantor Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi 52

Suryati. Waka Kurikulum. Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 15 Februari 2019.

Ruang Kantor Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 57: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

44

menerapkan pendidikan karakter dengan metode-metode Islami agar perilaku

anak dapat dikontrol dan selaras dengan ajaran Rasulullah. Saw yang

berpedoman pada Al-qur‟an dan Hadis. Sikap beragama yang baik dan jiwa

yang dekat dengan sang pencipta nya akan melahirkan keharmonisan dalam

kehidupan beragama dan bermasyarakat, kehidupan yang harmonis akan

menjadi tempat tumbuh kembang yang baik bagi mental anak-anak.

B. Penerapan Nilai-Nilai Karakter Dalam Diri Siswa

Pembentukan karakter Islami tidak lepas dari berbagai problem yang

dialami siswa, hukuman-hukuman yang diberikan oleh guru tidak memberikan

efek jera bagi siswa sehingga tidak sepenuhnya efektif untuk mengatasi

perilaku menyimpang siswa. Maka dipandang perlu melakukan pembentukan

karakter di sekolah dengan metode Islami yang diharapkan memberikan

dampak baik bagi siswa adapun cara penerapan yang dilakukan di Madrasah

Aliyah Laboratorium Jambi sebagai berikut.

1. Keteladanan

Mengingat pendidikan karakter maka pencapaian pendidikan karakter

tidak hanya dilihat dari aspek-aspek yang terlihat saja namun juga dilihat dari

aspek keseharian, apakah pendidikan karakter tersebut sudah masuk dalam

kehidupan sehari-hari siswa atau belum. Guru yang bertindak sebagai salah

satu role modeling dalam pendidikan karakter selain memberikan keteladanan

melalui pesan verbal namun juga keteladanan serta memberikan tindakan

tegas dalam membimbing siswa. internalisasi pendidikan karakter dalam

kehidupan sehari-hari siswa juga perlu diperhatikan.

Jusmarni, Wakabid kesiswaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

menyatakan sebagai berikut:

[S]etelah kita lakukan pendidikan karakter melalui aturan-aturan yang

diterapkan kepada siswa, kemudian kita juga menerapkan aturan yang

mewajibkan pendidik dan tenaga kependidikan juga ikut serta dalam

memberikan keteladanan bagi siswa. Hal ini dikarenakan untuk membentuk

karakter siswa tidak hanya sebatas diberitahu mana yang baik dan mana

yang tidak baik untuk dilakukan melainkan harus disertai dengan

keteladanan dari orang sekitar, agar pendidikan karakter yang diterima oleh

siswa tidak hanya menjadi sebatas pengetahuan tetapi mampu

diinternalisasikan dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan menjadikan

keteladanan sebagai metode pendidikan karakter di sini maka kami berharap

pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab guru di kelas

Page 58: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

45

tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen dalam lembaga

pendidikan.53

Hal senada juga disampaikan Rudi Ardiansyah [25] guru BK Madrasah

Aliyah Laboratorium Jambi sebagai berikut:

[S]emua persoalan yang terjadi berasal dari krisis karakter dan agama, nah

melihat persoalan semacam ini kita selaku guru yang ikut bertanggung

jawab terhadap pencapaian siswa tentu berharap adanya penerapan

pendidikan karakter di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi, yang

Alhamdulillah sudah terlaksana meskipun belum 100% efektif dalam

menanamkan perilaku yang baik dalam diri siswa. Pendidikan karakter di

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi ini tidak hanya pendidikan karakter

secara umum namun juga kita integrasikan dengan keislamannya juga, agar

kita sebagai umat islam menjiwai karakter-karakter islami sebagaimana

yang diajarkan Rasulullah. Saw. Untuk itu kita tidak hanya melakukan

penanaman karakter melalui kurikulum tetapi juga melalui kegiatan-

kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler yang mampu menunjang pengembangan

skill yang dimiliki siswa namun tentunya tetap berada dalam kegiatan yang

tidak menyalahi norma agama dan norma sosial yang berlaku di sekitarnya.

Hal ini tentunya tidak bisa kita capai dengan hanya memberitahukan pada

siswa mana yang baik dan mana yg buruk tetapi juga diberikan contoh oleh

pendidik dan tenaga kependidikan di Madrasah Aliyah Laboratorium.54

Dari wawancara di atas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan

bahwa segala macam persoalan yang terjadi akhir-akhir ini bersumber dari

krisis karakter dan agama, dengan kata lain karakter dan agama yang diajarkan

dalam keluarga dan sekolah selama ini hanya sebatas teoritik dan dijadikan

pengetahuan saja tanpa penerapan dan penghayatan dalam

menginternalisasikan karakter ke dalam diri siswa sehingga penegakan

kembali pendidikan karakter menjadi sangat penting sebagai tujuan dari

pendidikan nasional serta penanaman karakter Islam yang sesuai dengan

tuntunan syariat islam menjadi pilihan, sebagai upaya penerapan karakter dan

menjadi ciri umat Islam serta menjadikan siswa memiliki kepribadian yang

sesuai dengan ajaran Rasulullah. SAW yang bersumber dari Al-qur‟an dan

53

Jusmarni. Waka kesiswaan Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 15 Februari 2019. Ruang

Kantor Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi 54

Rudi Ardiansyah. Guru BK. Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 09 Januari 2019.

Ruang BK Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 59: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

46

hadis. Pendidikan karakter bukan hanya dijadikan sebatas pengetahuan saja

tetapi juga diperlukan keteladanan guru dan lingkungan sekitar agar pendidikan

karakter dapat benar-benar terlaksana dengan baik dan diinternalisasikan ke

dalam kehidupan sehari-hari siswa.

2. Pembelajaran

Pembelajaran pendidikan karakter tidak hanya dilakukan di dalam kelas

tetapi juga dapat dilakukan di satuan pendidikan formal dan non formal serta

di luar satuan pendidikan. Intervensi dalam pendidikan karakter dengan

pengintegrasian pendidikan karakter dalam materi pembelajaran, subtansi

nilai sesungguhnya secara eksplisit atau implisit sudah ada dalam rumusan

kompetensi. Pembelajaran yang dilakukan tidak hanya terfokus pada

pencapaian nilai akademik melainkan juga diimbangi dengan pencapaian

spiritual siswa.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Dea [17] siswa kelas XI Madrasah

Aliyah Laboratorium Jambi sebagai berikut:

[P]endidikan karakter di sini lebih menekankan ke bagian Agama nya dan

menurut saya pendidikan karakter itu penting bang, soalnya kalau kita lihat

kebanyakan dari kita itu lebih mengutamakan pencapaian nilai daripada

perilaku, padahal sebagai anak sekolahan kita harus memiliki perilaku yang

baik agar bisa diterima di masyarakat. Kalau di Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi kita biasanya diajarkan sholat wajib berjamaah, sholat

dhuha, baca dan menghafal al-qur‟an. Jika seandainya kita belum hafal

bacaaan-bacaaan dalam sholat sekolah memiliki metode tersendiri yaitu

dengan mewajibkan menulis bacaan tersebut sebanyak 20 kali dan jika belum

hafal juga maka akan diulangi sebanyak 20 kali lagi sampai siswa bisa. Kalau

dari segi lain Alhamdulillah sudah bagus, siswa memiliki kesadaran tersendiri

ketika berada di masyarakat karena sudah terbiasa melakukannya di sekolah,

seperti kebiasaan hidup bersih ketika melihat sampah tanpa harus ditegur

sudah memiliki kesadaran sendiri untuk membuangnya pada tempat sampah,

kemudian sikap jujur yang sering ditekankan dalam kelas juga membiasakan

kami untuk berlaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.55

Hal ini selaras dengan salah satu misi Madrasah Aliyah Laboratorium

Jambi yaitu Menumbuhkan kesadaran siswa agar mampu menjadikan ajaran

dan nilai – nilai Islam sebagai landasan pola pikir, bersikap dan bertingkah

55

Dea. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 15 Februari 2019. Ruang BK

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 60: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

47

laku dalam kehidupan maka para tenaga pendidik Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi memulai penerapan nilai-nilai karakter dalam diri siswa

dengan membiasakan siswa untuk patuh pada ajaran agama seperti sholat

lima waktu, membaca al-qur‟an, sopan santun terhadap guru, menghargai

teman dan mengembangkan potensi diri melalui eskul-eskul yang ada di

sekolah.

Dalam wawancara dengan peneliti, Marina [17] siswa Madrasah

Aliyah Laboratorium Jambi menyampaikan bahwa :

[K]arakter yang baik itu kan penting sekali, jadi di sekolah sudah mulai

menerapkan nilai-nilai yang baik, misalnya datang tepat waktu,

mengajarkan kehidupan yang sesuai dengan syariat islam dan juga kami

diajarkan untuk bersikap jujur, disiplin, toleransi serta mencintai kebersihan.

Nah untuk penerapan beragama kita setiap harinya diminta untuk sholat

lima waktu, baca qur‟an bersama terus sholat dhuha berjamah. Untuk

kebersihan siswa-siswi di sini sudah mulai punya kesadaran untuk

membuang sampah pada tempatnya dan menjaga ruang kelas agar tetap

bersih meskipun kebersihan halaman sekolah tidak menjadi tanggung jawab

kami selaku siswa melainkan menjadi tanggung jawab petugas kebersihan

sekolah tetapi kami dituntut untuk tetap menjaga kebersihan sekolah, jika

melihat sampah langsung dibuang pada tempatnya dan jika melihat teman

membuang sampah sembarangan harus ditegur. 56

Pengintegrasian pendidikan karakter dalam materi pembelajaran

merupakan bagian dari implementasi tujuan sistem pendidikan nasional yang

wajib dilaksanakan oleh setiap lembaga pendidikan, sebagai umat Islam tentu

harus lebih mengedepankan pendidikan karakter Islami. Pendidikan karakter

Islami sebagai cara untuk menjadikan syariat Islam sebagai kebutuhan bagi

siswa, sehingga siswa mampu menginternalisasikan nilai-nilai keislaman dalam

kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Waka kurikulum, Ibu Suryati

sebagai berikut:

[D]alam K13 kita sudah diwajibkan mengedepankan pengembangan

karakter siswa sebagai tujuan dalam pendidikan. Untuk menunjang hal ini

maka kita selaku pimpinan mengambil kebijakan melalui program-program

khusus seperti Sholat wajib berjamaah, sholat dhuha berjamaah, membaca

56

Marina. Siswa Mal Jambi. Wawancara Wawancara Dengan Peneliti. 13 Januari

2019.Ruang BK Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 61: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

48

Al-qur‟an serta program menghafal Al-qur‟an. Tujuan program ini agar

siswa terbiasa menjadikan syariat islam sebagai kebutuhan. Selain itu

terdapat juga program program lain yang menunjang pengembangan

karakter siswa seperti kegiatan ekstra kurikuler. Dari kegiatan ini efektif

mengembangkan karakter siswa seperti berani, percaya diri, disiplin, peduli

dengan sesama dan pengembangan Skill yang mereka miliki. Setelah kita

lakukan penerapan pendidikan karakter maka akan kita lakukan evaluasi

dalam setiap satu semester untuk melihat sejauh mana hasil pencapaian

siswa dalam sisi karakter. 57

Sekolah bukan hanya bertanggung jawab pada potensi akademik siswa

akan tetapi juga bertanggung jawab terhadap pencapaian karakter Islami serta

memiliki perilaku yang baik yang sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah.

SAW sehingga siswa dapat menyeimbangkan kehidupan dunia dan kehidupan

akhiratnya, yang kemudian menjadi bekal bagi siswa agar hidup selaras

dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan beragama dan berbangsa

serta hidup lebih layak dalam masyarakat. Maka untuk mencapai karakter

yang islami yang sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah SAW, aspek-aspek

yang perlu diajarkan dalam pendidikan karakter adalah sebagai berikut:

a. Mengajarkan Tauhid

Tauhid merupakan pegangan dan fondasi poko yang sangat menentukan

bagi kehidupan manusia, serta merupakan landasan bagi setiap amal yang

dilakukan. Hanya amal yang dilandasi dengan tauhid dan sesuai dengan

tuntunan Islam yang akan menghantarkan manusia pada kehidupan yang baik

dan kebahagiaan yang hakiki di akhirat nanti. Oleh sebab itu, ketauhidan

harus diajarkan sejak dini agar ajaran ketaudhidan dapat meresap ke dalam

kalbu anak dan menjadi dasar dalam kehidupan mereka.

Ilmu dunia seperti membaca, menulis, berhitung, komputer dan bahasa

asing memang sangatlah penting untuk kelangsungan hidup dan bekal

bersaing di dunia kerja kelak namun ilmu akhirat harus lebih perhatikan agar

anak memiliki pondasi untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan

datang serta menjadi bekal di hari akhirat kelak.

57

Suryati. Waka Kurikulum. Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 15 Februari 2019.

Ruang Kantor Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 62: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

49

b. Mendirikan Sholat

Setelah mengajarkan ketauhidan, anak harus dididik untuk mendirikan

sholat. Selain menjadi perintah bagi umat Islam shalat juga memiliki

bermacam manfaat bagi kehidupan.

1) Shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, ibadah shalat

yang dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar adalah shalat yang

dilaksanakan secara benar dan diniatkan karena Allah.

2) Shalat dapat menghapus dosa

3) Shalat dapat memberikan ketenangan hati bagi yang mengerjakannya

secara khusyuk, sebagaimana firman allah dalam ayat berikut:

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka menjadi tentram dengan

mengingat allah. Ingatlah hanya dengan mengingati allah hati menjadi

tenteram”(QS. Ar-Rad(13):28)58

4) Shalat dapat bermanfaat bagi kesehatan

c. Mengajarkan dan Membiasakan Anak Membaca al-qur‟an

Pendidikan yang pertama untuk anak adalah mengajarkan Al-qur‟an

sebelum mempersiapkan fisik dan akalnya, agar sejak dini dia mengucap

bahasa arab asli dan meresap pada dirinya nilai-nilai iman.

3. Perberdayaan dan Pembudayaan

Dalam rangka untuk menunjang pendidikan karakter, sekolah

mewajibkan siswa mengikuti kegiatan ekstra kurikuler dan beragam aturan

yang mewajibkan siswa menerapkan syari‟at islam dalam kehidupan pribadi.

Sebagaimana yang disampaikan Al [18] siswa Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi mengatakan bahwa:

[H]ukuman-hukuman yang biasa diterapkan biasanya memberikan efek

jera cuma sebentar, ada lah seminggu terus minggu berikutnya ngulang

lagi jadi ya menurut kami hukuman itu sudah seperti rutinitas saja tapi

58

Anonim. Al-Qur‟an Terjemahan Departemen Agama RI. (Bandung:CV Darus Sunnah,

2015) 249

Page 63: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

50

kalau kesalahannya fatal seperti berpacaran atau merokok biasanya

dipanggil orang tuanya dan sanksi terberatnya dikeluarkan dari sekolah.

Nah, untuk mendidik kami berperilaku yang baik dalam keseharian kami

jadi sekolah kami mulai mewajibkan siswa-siswinya untuk mengikuti

kegiatan ekstra kurikuler, datang tepat waktu, sholat lima waktu, sholat

dhuha berjamaah dan membaca Al-qur‟an.59

Selain pembentukan karakter melalui kurikuler, Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi juga melakukan penguatan pembentukan karakter

melalui ko-kurikuler dengan mewajibkan siswa-siswi nya untuk mengikuti

minimal satu eskul di sekolah. Mengingat kegiatan ekstra kurikuler

merupakan salah satu media yang cukup tepat untuk membentuk karakter, di

dalamnya setiap anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan

program-program yang telah disusun berdasarkan visi dan misi bersama. Hal

ini dapat dimaknai sebagai latihan dalam menumbuhkan sikap disiplin,

bertanggung jawab dan pekerja keras. Proses pengambilan keputusan secara

musyawarah mufakat menjadi contoh lain yang kemudian melatih individu

membentuk sikap toleransi, sabar dan ikhlas menjalankan tugas berdasarkan

kesepakatan bersama.

Sebagaimana yang disampaikan Ihsan [17] siswa Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi mengatakan bahwa:

[S]elain kita diwajibkan ikut eskul, kita juga diwajibkan mengikuti setiap

aturan di sekolah misalnya sholat lima waktu, membaca al-qur‟an di pagi

hari dan sholat dhuha berjamaah, untuk meningkatkan disiplin dan

tanggung jawab siswa kami juga diikutsertakan dalam kegiatan Latihan

Dasar Kepemimpinan (LDK), sayangnya kegiatan LDK tidak dibuka

untuk umum melainkan untuk siswa yang mengikuti eskul dan dipilih oleh

pihak sekolah.60

Kegiatan ekstra kurikuler memberikan dampak baik pada kedisiplinan

siswa di sekolah namun kegiatan ini harus diikuti oleh kegiatan-kegiatan yang

positif serta sesuai dengan ajaran agama, sehingga siswa tidak hanya memiliki

kemampuan akademik dan skill yang mampu bersaing tetapi juga memiliki

59

Al. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 11 Januari 2019. Mushola

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi 60

Ihsan. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 13 Januari 2019. Mushola

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 64: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

51

jiwa spiritual yang sangat dibutuhkan dalam menjawab tantangan arus

teknologi di era globalisasi.

Hal senada disampaikan oleh guru BK, Rudi Ardiansyah [25] beliau

menyatakan bahwa:

[P]enerapan nilai-nilai karakter ini kita mulai dengan pembiasaan-

pembiasaan agar siswa terbiasa melakukan hal-hal baik, hal ini kita mulai

dengan melakukan penanaman nilai-nilai keagamaan dengan membiasakan

shalat dhuha dan membaca Al-qur‟an sebelum jam Pelajaran pertama di

mulai. Pembiasaan sholat dhuha ini selain bertujuan untuk membiasakan

para siswa mengawali hari dengan ibadah serta mengajarkan keseimbangan

antara dunia dan akhirat tetapi juga salahsatu strategi untuk menertibkan

siswa yang memiliki kebiasaan datang terlambat ke sekolah.61

Guru BK juga menyatakan bahwa penerapan nilai-nilai karakter dimulai

dari penerapan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

penerapan nilai-nilai keislaman juga merupakan strategi sekolah untuk

membiasakan diri dengan ketaatan kepada Allah. Penerapan nilai-nilai

keislaman yang dimaksudkan tidak hanya terbatas pada ibadah tetapi juga

mencakup banyak hal termasuk akhlak kepada sesama, akhlak terhadap

lingkungan dan bagaimana menerapkan semangat keislaman dalam menggapai

cita-cita, dalam islam manusia dituntut untuk mampu menyeimbangkan

kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Semangat yang diajarkan dalam islam

akan mendorong siswa-siswi untuk belajar lebih semangat dalam menggapai

cita-cita nya serta siswa lebih siap menghadapi perubahan-perubahan yang

terjadi dalam kehidupan termasuk persaingan dalam dunia kerja.

61

Rudi Ardiansyah. Guru BK. Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 09 Januari 2019.

Ruang BK Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 65: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

52

BAB IV

PERAN SEKOLAH DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA

MADRASAH LABORATORIUM JAMBI

A. Latihan Dasar Kepimimpinan Siswa

Seyogyanya sekolah memiliki kewajiban dalam menyampaikan materi-

materi pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik. Penguasaan materi

akademik sangat penting sebagai bekal bagi peserta didik agar kelak bisa

memberikan kontribusi sebagai warga masyarakat. Investasi dalam bidang

pendidikan sangat diperlukan dalam upaya menghasilkan sumber daya manusia

yang berkualitas.

Sebagaimana tujuan pendidikan nasional yang tidak hanya bertujuan

mengembangkan kecakapan anak di bidang akademis namun juga membentuk

karakter anak dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah yang

hingga hari ini menjadi sarana efektif dalam membentuk karakter anak. Namun

praktik pendidikan formal di sekolah-sekolah yang berlaku umum di Indonesia

sekarang ini, yang mencakup suasana, proses, subtansi, dan penilaian hasil

pembelajaran belum menunjukkan adanya usaha yang sungguh-sungguh untuk

mencapai tujuan pendidikan yang berdimensi karakter tersebut.

Pendidikan dapat meningkatkan taraf hidup dan memungkinkan seseorang

untuk dapat meningkatkan kemampuannya secara terencana. Oleh sebab itu,

untuk merencanakan dan mengembangkan karakter anak sangat dibutuhkan

pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang dimaksud bukan hanya

merupakan pendidikan formal yang didapat dari sekolah melainkan pendidikan

di lingkungan keluarga sebagai upaya meningkatkan kualitas anak dalam ilmu

pengetahuan, keterampilan, dan karakternya. Sementara itu Pemerintah telah

menetapkan tujuan pendidikan nasional yang dituangkan dalam undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional Bab II Pasal III

sebagai berikut:

Page 66: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

53

[P]endidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, tujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang

maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab.62

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, pendidikan di sekolah

tidak hanya terkait upaya penguasaan di bidang akademik oleh peserta didik,

namun harus diimbangi dengan pembentukan karakter. Keseimbangan

pendidikan akademik dan pembentukan karakter perlu diperhatikan oleh

pendidik di sekolah dan orang tua di rumah. Jika keseimbangan tersebut

dilakukan pendidikan dapat menjadi dasar untuk mengubah anak menjadi lebih

berkualitas dari aspek keimanan, ilmu pengetahuan, dan akhlak.

Di samping itu, Indonesia dan masyarakat dunia sekarang ini mengalami

masalah-masalah yang bersumber dari karakter. Meningkatnya kompetensi

manusia dalam penguasaan teknologi dan informasi tidak dengan sendirinya

disertai dengan peningkatan kebajikan yang ada dalam hati manusia. Oleh

karena itu,menegakkan kembali pendidikan karakter di masyarakat serta sekolah

menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Mengingat pentingnya pendidikan

karakter ditegakkan kembali maka pimpinan Madrasah Aliyah Laboratorium

Jambi mengambil kebijakan untuk membentuk karakter siswa yang sesuai

dengan tuntunan syariat Islam sebagaimana yang telah tercantum dalam Al-

qur‟an.

Sejak kecil, anak-anak diajarkan tentang bagusnya sikap jujur, berani,

kerja keras, disiplin, peduli, adil, dan tanggung jawab. Namun, dalam

kesehariannya anak-anak tidak dibiasakan untuk memiliki sikap dan perilaku

tersebut. Nilai-nilai kebaikan diajarkan sebagai materi pelajaran yang wajib

dipelajari dan diujikan sebagai pengetahuan, bukan dinilai dalam bentuk sikap

dan perilaku, maka pengembangan karakter anak memerlukan pembiasaan dan

keteladanan. Anak harus dibiasakan untuk selalu berbuat baik dan malu

62

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Page 67: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

54

melakukan kejahatan, berlaku jujur dan malu berbuat curang, rajin dan malu

bersikap malas, serta membuang sampah pada tempatnya dan malu membiarkan

lingkungan kotor.

Pendidikan karakter sudah menjadi tujuan yang harus dicapai dalam proses

pendidikan sesuai dengan amanah Undang-Undang, Tujuan Pendidikan

Nasional, Budaya, Pancasila, dan Agama. Pendidikan karakter Islami sebagai

cara untuk menjadikan syariat Islam sebagai kebutuhan bagi siswa, sehingga

siswa mampu menginternalisasikan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan

sehari-hari.

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa pendidikan karakter

sangat penting demi menunjang keberlangsungan peradaban manusia, maka

sekolah memiliki peran penting dalam melaksanakan pendidikan karakter anak

setelah keluarga. Pendidikan karakter di sekolah dilakukan dengan pembiasaan

dan keteladanan dari tenaga pendidik. Hal ini senada dengan salah satu misi

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi yaitu Menumbuhkan sikap dan

kepribadian yang santun beretika dan berestetika tinggi maka Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi menerapkan metode keteladanan. Salah satu program

pembentukan karakter bagi siswa di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi ialah

Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDK). LDK atau Latihan Dasar

Kepimimpinan merupakan program unggulan sekolah yang berperan untuk

melatih jiwa kepemimpinan siswa serta melatih siswa untuk bersikap baik dan

peka terhadap lingkungannya, sesuai dengan yang diajarkan oleh Pancasila dan

Islam. Melalui wawancara dengan peneliti, Teti [17] menyampaikan bahwa :

[S]ekolah sangat berperan dalam pelaksanaan pendidikan karakter, terutama

karakter yang sesuai dengan syariat islam.dengan dilakukannya pembiasaan

kebiasaan baik di sekolah tentunya melatih kami semua untuk terbiasa

melakukan kebiasaan baik di semua tempat. Misalnya yang tidak pernah sholat

menjadi rajin sholat, yang belum bertanggung jawab dituntut untuk bertanggung

jawab. Pembentukan karakter yang diprogramkan lewat LDK yang

diperuntukkan hanya kepada siswa yang terpilih juga merupakan program

unggulan sekolah dalam menerapkan pendidikan karakter dalam diri siswa.63

63

Teti. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 11 Januari 2019. Mushola

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 68: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

55

Penerapan pendidikan karakter melalui Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa

dinilai efektif dalam membentuk karakter siswa baik dalam hal kebiasaan

beragama maupun akhlak sehari-hari. Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan

Siswa hanya diperuntukkan kepada siswa-siswi yang terpilih dari organisasi-

organisasi yang ada di sekolah.

B. Pembiasaan Sholat 5 Waktu dan Shalat Dhuha di Sekolah

Dalam rangka pembentukan karakter melalui metode keteladanan maka

pimpinan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi membuat kebijakan agar

peserta didik berperilaku yang terpuji sesuai dengan syariat Islam serta

menjalankan syariat islam seperti shalat lima waktu dan dhuha berjamaah,

membaca Al‟qur‟an dan program Tahfiz Qur‟an. Sementara itu pembentukan

karakter melalui metode pemberdayaan dan pembudayaan dengan membiasakan

peserta didik melakukan hal-hal baik serta mewajibkan peserta didik untuk

mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah dengan tujuan

memberdayakan karakter siswa, setelah karakter yang ingin dikembangkan

tercapai maka membudayakan adalah tindakan yang efektif agar internalisasi

dan personalisasi pendidikan karakter dapat benar-benar tujuan jangka panjang.

Perubahan sikap dan perilaku dari bertindak kurang baik untuk menjadi

lebih baik tidak terbentuk secara instan, perubahan tersebut harus dilatih secara

serius dan berkelanjutan agar mencapai tujuan yang diinginkan. Pengembangan

karakter harus dikaitkan dengan pengakuan akan kebesaran Allah SWT. Anak

perlu diajarkan bahwa agama menganjurkan agar semua orang harus memiliki

sikap dan perlaku kasih sayang kepada sesama makhluk ciptaan Allah.

Hal penting yang harus dilakukan oleh pendidikan baik orang tua maupun

guru adalah menunjukkan keteladanan yang konsisten antara satu yang diajarkan

dengan sesuatu yang dilakukan. Ihsan [17] siswa Madrasah Aliyah Laboratorium

juga menyampaikan bahwa:

[P]eran sekolah dalam mendidik karakter siswa itu sangat penting, kalau di

MAL ini sendiri pendidikan karakter dimulai dengan menerapkan karakter

yang sesuai dengan ajaran islam. Misalnya disiplin, sopan terhadap guru,

bertanggung jawab sama tugas yang diberikan serta pembiasaan sholat 5

waktu dan sholat dhuha serta membaca Al-qur‟an. Ada juga program LDK

Page 69: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

56

atau Latihan Dasar Kepemimpinan yang turut berperan dalam pembentukan

karakter.64

Pembiasaan sholat lima waktu dan sholat dhuha merupakan salah satu

metode pembentukan karakter secara Islami. Kebijakan wajib sholat berjamaah

di sekolah dianggap untuk membiasakan siswa terhadap kedisiplinan dan

tanggung jawab siswa, sehingga siswa dapat menjadi pribadi yang bertanggung

jawab.

C. Pembacaan Al-qur’an Sebelum Belajar

Sekolah bukan hanya bertanggung jawab pada potensi akademik siswa akan

tetapi juga bertanggung jawab terhadap pencapaian karakter Islami serta

memiliki perilaku yang baik yang sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah.

SAW sehingga siswa dapat menyeimbangkan kehidupan dunia dan kehidupan

akhiratnya, yang kemudian menjadi bekal bagi siswa agar hidup selaras dengan

norma-norma yang berlaku dalam kehidupan beragama dan berbangsa serta

hidup lebih layak dalam masyarakat.

Dalam rangka membentuk karakter siswa Madrasah Aliyah Laboratorium

Jambi berkomitmen menjadikan Al-qur‟an sebagai pedoman hidup. Hal ini

dapat dilihat melalui visi misi Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi yang

menggambarkan cita-cita mulia yang hendak dicapai oleh sekolah. Visi misi ini

kemudian direalisasikan melalui peraturan-peraturan serta program sekolah yang

wajib diikuti dan dipatuhi oleh siswa, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

Sebagaimana yang disampaikan Rudi Ardiansyah, guru BK Madrasah Aliyah

Laboratorium, bahwa:

[M]AL sangat ini tengah berusaha membentuk pribadi siswa yang tidak

hanya mampu bersaing di bidang akademik tapi juga memiliki pribadi yang

sesuai dengan ajaran islam, hal ini tergambar dari visi dan misi MAL,

dimana kita menginginkan generasi yang memiliki life skill dari mencintai

Al-qur‟an sebagai pedoman hidupnya. Kemudian dari visi dan misi tersebut

terealisasi menjadi aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh siswa selama

menjadi siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. Melalui aturan ini

diharapkan semua pihak terkait baik tenaga pendidik, tenaga kependidikan

64

Ihsan. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 13 Januari 2019. Mushola

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 70: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

57

dan anak didik mengambil peran masing-masing dalam pembentukan

karakter, tentunya aturan ini tidak hanya diperuntukkan kepada siswa namun

dewan guru juga wajib memberikan teladan dalam praktik pembiasaan

perilaku terpuji. Dalam rangka menjadikan Siswa sebagai pribadi yang

mencintai Al-qur‟an maka sekolah memberikan program Tahfiz Juz amma

yang kemudian akan diberikan penghargaan bagi siswa yang mampu

menyelesaikan hafalannya, penghargaan berupa sertifikat dan wisuda

khusus tahfiz.65

Menumbuhkan kecintaan anak terhadap Al-qur‟an sejak dini memberikan

efek positif dalam membantu menunjang pendidikan karakter ditinjau dari

kebutuhan spiritual siswa. Sekolah sangat berperan dalam pembentukan karakter

siswa dengan menerapkan ajaran-ajaran Islam serta merealisasikan visi misinya

menjadi sebuah peraturan yang wajib dipatuhi siswa dan elemen-elemen terkait.

D. Evaluasi Pendidikan Karakter

Adapun metode pembiasaan yang digunakan merupakan metode

keteladanan dan pemberdayaan dan pembudayaan. Dengan menggunakan

metode pemberdayaan dan pembudayaan diharapkan siswa mampu

mengaplikasikan perilaku terpuji yang sesuai dengan syariat Islam serta

berpedoman kepada Al-qur‟an dan Sunah. pemberdayaan dan pembudayaan

merupakan pembiasaan perilaku terpuji secara terus menerus sehingga perilaku

tersebut tumbuh menjadi karakter. Metode pemberdayaan dan pembudayaan ini

diperkuat dengan metode keteladanan. Metode keteladanan yaitu metode

pembentukan karakter yang melibatkan tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan dalam pengaplikasiannya sehingga siswa terbiasa melihat contoh-

contoh yang baik dalam berperilaku. Kedua metode ini dinilai efektif dalam

membentuk karakter siswa dikarenakan kegiatan pembiasaan yang tidak

disertakan dengan keteladanan tentu akan menuai protes dari peserta didik maka

dari itu kedua metode ini digunakan di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi.

Setelah dilakukan pendidikan karakter maka diperlukan evaluasi terhadap

penerapan pendidikan karakter yang dilakukan selama satu semester, untuk

melihat sejauh mana internalisasi pendidikan karakter ke dalam diri siswa.

65

Rudi Ardiansyah. Guru BK. Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 09 Januari 2019.

Ruang BK Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 71: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

58

Jusmarni, Wakabid kesiswaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

menyatakan sebagai berikut:

[E]valuasi yang kita lakukan belum secara terstruktur namun tetap kita lakukan

evaluasi terhadap penerapan pendidikan karakter yang telah kita lakukan, untuk

melihat sejauh mana keberhasilan kita dalam menanamkan karakter-karakter

Islami yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW ke kehidupan sehari-hari

siswa.66

Senada dengan Jusmarni, Putri Rahayu salah satu siswa Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi menyatakan sebagai berikut:

[E]valuasi pasti ada bang tapi kalau yang kami lihat evaluasi yang dilakukan

oleh guru-guru di sini belum terstruktur, belum ada penilaian khusus untuk

pendidikan karakter yang diterapkan di sini tetapi guru-guru tetap menilai

bagaimana perubahan perilaku kami sehari-hari.67

Pendidikan karakter yang diterapkan tidak hanya diterapkan saja tetapi

wajib dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana hasil pencapaian

pendidikan karakter yang telah dilaksanakan selama satu semester. Pemberian

evaluasi terhadap pendidikan karakter yang telah dilakukan selama satu semester

menjadi sangatlah penting agar pendidikan karakter di semester berikutnya dapat

berjalan lebih baik lagi. Jika dengan strategi yang telah dilakukan telah berjalan

maksimal dalam membentuk karakter siswa maka pendidikan karakter di

semester berikutnya akan digunakan kembali tentunya dengan dengan

meningkatkan kualitas pendidikan. Akan tetapi jika hasil evaluasi pendidikan

karakter menunjukkan hasil yang tidak memuaskan maka perlu dilakukan

perubahan strategi agar pendidikan karakter yang diterima oleh siswa dapat

berjalan dengan maksimal.

66

Jusmarni. Waka kesiswaan Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 15 Februari 2019.

Ruang Kantor Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

67 Putri Rahayu. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 13 Januari 2019. Mushola

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 72: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Faktor penyebab perilaku menyimpang terdiri dari beberapa fakor

a. Faktor keluarga

Faktor keluarga ini menurut peneliti kurang berpengaruh karena

siswa-siswi itupun mengakui bahwa kenakalan yang terjadi banyak

dilakukan diri sendiri karena merasa bebas dan kurang pengawasan

orang tua karena merantau untuk sekoah dijambi.

b. Faktor lingkungan sosial

Faktor lingkungan ini yang banyak mempengaruhi kenakalan sehari-

hari karena banyak bergaul bersama teman-teman disekolah maupun

luar sekolah ketika pulang dari sekolah.

c. Faktor individu

Faktor individu ini juga berpengaruh karena peneliti menemukan

kurangnya nyambung dalam berbicara atau bisa dikatakan tidak

nyambung namun sekali-kali dan malas yang berkelanjutan.

d. Faktor agama

Faktor ini merupakan faktor yang mendasar bagi siswa-siswi karena

faktor inilah yang mempondasikan karakter anak-anak tersbut baik di

sekolah mauoun dirumah masing-masing maka dsari itu pihak sekolah

mengajarkan banyak hal tentang keagamaan dalam diri siswa-siswi

tersebut.

2. Penerapan nilai-nilai karakter di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

sudah dilakukan dengan metode keteladanan. Sementara itu karakter

Islami menjadi pilihan dalam penegakan pendidikan di Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi, karakter islami diterapkan bukan tanpa alasan,

menurut pimpinan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi karakter islami

perlu diterapkan dalam diri siswa agar menjadi ciri kita selaku umat

islam. Selaras dengan salah satu misi Madrasah Aliyah Laboratorium

Staf TU

Lili

S.A.Md

Page 73: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

60

Jambi yaitu Menumbuhkan kesadaran siswa agar mampu menjadikan

ajaran dan nilai – nilai Islam sebagai landasan pola pikir, bersikap dan

bertingkah laku dalam kehidupan maka para tenaga pendidik madrasah

aliyah laboratorium jambi memulai penerapan nilai-nilai karakter dalam

diri siswa dengan membiasakan siswa untuk patuh pada ajaran agama.

3. Pendidikan karakter menjadi sangat penting dan sekolah menjadi tempat

yang paling efektif dalam menegakkan pendidikan karakter, berdasarkan

hal ini maka Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi turut mengambil

peran dalam pembentukan karakter siswa dengan menjadi karakter islami

sebagai tujuan utama serta merealisasikan visi misi Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang harus

dipatuhi oleh semua elemen. Yang tidak hanya peserta didik melainkan

juga pendidik dan tenaga kependidikan. Salahsatu bentuk kebijakan yang

mendukung pembentukan karakter siswa Madrasah Aliyah Laboratorium

Jambi yaitu Wajib shalat dhuha berjamaah dan membaca Al-qur‟an

sebelum jam pelajaran pertama dimulai serta Shalat lima waktu yang

menjadi prioritas siswa. Pembentukan karakter di Madrasah Aliyah

Laboratorium Jambi tidak hanya terbatas pada kegiatan sekolah

melainkan juga ditunjang kegiatan ekstra kurikuler yang mencakup Drum

band, Osis, Pramuka, Pencak Silat dan lain lain. Serta kegiatan Latihan

Dasar Kepemimpinan siswa menjadi kegiatan penunjang pembentukan

karakter bagi siswa.

B. Saran

1. Dalam mengembangkan pendidikan karakter tidak hanya terfokus pada

mata pelajaran Pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan tetapi

sekolah harus melakukan pengintegrasian pendidikan karakter dalam

semua mata pelajaran.

2. Pengintegrasian pendidikan karakter dalam semua mata pelajaran juga

harus didukung oleh intergrasi pendidikan karakter ke dalam kegiatan

sehari-hari dan kegiatan ekstrakuriler.

Page 74: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

61

3. Proses pembentukan karakter tidak hanya cukup pada kebijakan-kebijakan

yang diambil oleh pihak sekolah namun juga membutuhkan konsistensi

serta komitmen bersama elemen pendidikan untuk menjadi modelling atau

keteladanan bagi peserta didik.

4. Setelah melakukan proses pendidikan karakter maka setiap semester

pendidik wajib memberikan evaluasi terhadap peserta didik. Evaluasi yang

diberikan bukan hanya menyangkut nilai pencapaian akademik tetapi juga

mencakup nilai pencapaian karakter yang ingin dikembangkan, agar pihak

sekolah mengetahui sejauh mana hasil pendidikan karakter yang telah

dilaksanakan oleh Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi.

5. Perilaku bullying terhadap siswa yang memiliki kekurangan secara

akademik masih kerap terjadi di Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi,

diharapkan menjadi perhatian tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai toleransi.

C. Kata Penutup

1. Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat serta taufiq dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan tugas skripsi ini dengan baik dan lancar.

2. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan

dan kesalahan dalam penyusunannya sehingga masih belum sempurna.

Dengan menyadari keterbatasan tersebut, maka penulis mengharapkan

adanya kritik dan saran yang membangun, guna penulis jadikan bekal

untuk perbaikan skripsi dan peningkatan pada pelaksanaan tugas lainnya.

3. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua,

baik bagi penulis pribadi maupun bagi para pembaca umumnya. Aamiin.

Page 75: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’am

Anonim. Al-Qur‟an Terjemahan Departemen Agama RI. Bandung:CV Darus

Sunnah, 2015

Buku

Asmani. “ Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter Di Sekolah”.

Jogjakarta: Diva Press, 2011

Amri S. “Implementasi Pendidikan Karakter”. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011

Akhmad Muhaimin Azzet. Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia:

Revitalisasi Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar Dan

Kemajuan Bangsa”. Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2011

Budirahayu Tuti, “ Sosiologi Perilaku Menyimpang” Surabaya: PT Revka Petra

Media, 2013

Burlian, Paisol.”Patologi Sosial”. Jakarta: PT Bumi Aksara.2016

Daryanto Dan Darmiatun, Suryatri. “Implementasi Pendidikan Karakter Di

Sekolah” Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2013

Fathurrohman dkk. “Pengembangan Pendidikan Karakter”. Bandung

:PT.RefikaAditama, 2013

Moleong J Lexy. “ Metode Penelitian Kualitatif” Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010

JB. Soedarmanta. “ Membiasakan Perilaku Terpuji Sebuah Pengantar Untuk

Pendidikan Karakter”. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

2010

Kartono, Kartini.” Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja”. Jakarta: CV

Rajawali. 1998

Mansyur, Ramli.” Pedoman Pelaksaan Pendidikan Karakter”. Jakarta:

Kemendiknas, 2011

Page 76: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

Megawangi, Ratna. Semua Berakar Pada Karakter. Depok: Lembaga Penerbit

Universitas Indonesia. 2007

Muhammad Sayyid Al Wakil. Ususu Ad-Da’wah Wa Adabu Ad Duad.

(Prinsip-Prinsip Dan Kode Etik Dakwah). Jakarta: Akademi Pressindo.

2002

Narwanti, Sri.”Pendidikan Karakter”. Yogyakarta: Familia. 2011

Riduwan. Metode Dan Teknik Penyusunan Tesis. Bandung: Alfabeta. 2004

Zubaedi.” Desain Pendidikan Karakter Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam

Lembaga Pendidikan”. Jakarta: Kencana,2011

Zuchdi, Darmiyati. “Pendidikan Karakter Perspektif Teori Dan Praktek”.

Yogyakarta: UNY Press, 2011

Pendidikan Karakter Di Sekolah: Dari Gagasan Ke Tindakan 43

Karya Ilmiah

Marzuki Dkk, “Pembinaan Karakter Siswa Berbasis Pendidikan Agama”,

Jurnal Pendidikan Volume 41, Nomor 1(2011)

Gana Egar Pebrian. “Peranan Sekolah Dalam Menanggulangi Perilaku

Menyimpang Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Kota

Magelang” Skripsi (Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta, 2017)

Veni Rahayu. “Pembinaan Karakter Religious Peserta Didik Di Madrasah

Aliyah Negeri Majenang Kabupaten Cilacap”.Skripsi (Purwokerto: IAIN

Purwokerto, 2016)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Data Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi. Observasi Peneliti. 15 Januari

2019. Ruang TU Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 77: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

Narasumber

Agus. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 16 Januari 2019.

Mushola Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Annisa. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 16 Januari 2019.

Mushola Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Al. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 17 Januari 2019. Mushola

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Budi Rahman. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 17 Januari

2019. Mushola Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Dea. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 15 Februari 2019. Ruang

BK Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Ihsan. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 13 Januari 2019.

Mushola Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Jusmarni. Waka kesiswaan Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 15

Februari 2019. Ruang Kantor Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Marina. Siswa Mal Jambi. Wawancara Wawancara Dengan Peneliti. 13 Januari

2019.Ruang BK Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Nanda. Siswa Mal Jambi. Wawancara Wawancara Dengan Peneliti. 14 Januari

2019. Mushola Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Putri Rahayu. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 13 Januari 2019.

Mushola Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Rudi Ardiansyah. Guru BK. Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 09

Januari 2019. Ruang BK Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Suryati. Waka Kurikulum. Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 15

Februari 2019. Ruang Kantor Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Teti. Siswa Mal Jambi. Wawancara Dengan Peneliti. 11 Januari 2019. Mushola

Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 78: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 79: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Skripsi

URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI UPAYA

MENGANTISIPASI PERILAKU MENYIMPANG PADA SISWA MA

LABORATORIUM JAMBI

No Jenis Data Metode Sumber Data

1. -Profil MA Laboratorium

Jambi

-Observasi

-Dokumentasi

-Setting

2. -Visi dan Misi -Dokumentasi -Dokumentasi

Visi dan Misi MA

Laboratorium

Jambi

3. -Struktur Organisasi MA

Laboratorium Jambi

-Dokumentasi -Dokumentasi

Bagan Struktur

MA

Laboratorium

Jambi

4. -Faktor Penyebab

Perilaku Menyimpang

-Wawancara

-Dokumentasi

-Guru MA

Laboratorium

Jambi

-Siswa MA

Laboratorium

Jambi

5. -Penerapan Pendidikan

Karakter

-Wawancara

-Dokumentasi

-Guru MA

Laboratorium

Jambi

-Siswa MA

Laboratorium

Jambi

6. -Peran Sekolah dalam

Pendidikan Karakter

-Wawancara

-Dokumentasi

-Guru MA

Laboratorium

Jambi

-Siswa MA

Laboratorium

Jambi

Page 80: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

A. Panduan Observasi

No Jenis Data Objek Observasi

1. -Letak Geografis MA Laboratorium -Keadaan dan Letak

Geografis

2. -Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang

Siswa MA Laboratorium

-Guru MA Laboratorium

Jambi

-Siswa MA Laboratorium

Jambi

B. Panduan Dokumentasi

No Jenis Data Data Dokumentasi

1. -Letak Geografis MA Laboratorium Jambi -Data Dokumentasi Letak

Geografis MA

Laboratorium Jambi

2. -Profil MA Laboratorium Jambi -Data Dokumentasi Profil

MA Laboratorium Jambi

3. -Visi dan Misi MA Laboratorium Jambi -Data Dokumentasi Visi

dan Misi MA

Laboratorium Jambi

4. -Tujuan MA Laboratorium Jambi -Data Dokumentasi MA

Laboratorium Jambi

C. Butiran-Butiran Wawancara

No Jenis Data Sumber Data dan

Subtansi Wawancara

1. -Letak Geografis MA Laboratorium Jambi Bagian Tata Usaha MA

Laboratorium Jambi:

-Bisa dijelaskan Letak

Geografis MA

Laboratorium Jambi?

2. -Profil MA Laboratorium Jambi Bagian Tata Usaha MA

Laboratorium Jambi:

-Bagaimana sejarah

berdirinya MA

Laboratorium Jambi?

-Kapan dan oleh siapa

MA Laboratorium Jambi

didirikan?

-Bagaimana

perkembangannya hingga

saat ini?

Page 81: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

3. - Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang

Siswa MA Laboratorium Jambi

Guru MA Laboratorium

Jambi:

-Apa Saja faktor-faktor

yang menyebabkan

perilaku menyimpang

pada siswa?

-Bagaimana tanggapan

guru terhadap siswa yang

mengalami perilaku

menyimpang?

Siswa MA Laboratorium

Jambi:

-Apa Saja faktor-faktor

yang menyebabkan

perilaku menyimpang

pada siswa?

4. - Penerapan Pendidikan Karakter Guru dan Siswa MA

Laboratorium Jambi:

-Bagaimana Penerapan

Pendidikan karakter di

MA Laboratorium

Jambi?

-Metode apakah yang

digunakan dalam

pendidikan karakter di

MA Laboratorium

Jambi?

-Adakah Perubahan

perilaku siswa setelah

diterapkan Pendidikan

karakter?

5. - Peran Sekolah dalam Pendidikan

Karakter

Guru MA Laboratorium

Jambi:

-Bagaimana Peran

Sekolah dalam

pendidikan karakter?

-Bagaimana bentuk

evaluasi pencapaian

pendidikan karakter?

Page 82: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

Kegiatan

September Oktober November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penulisan Draf Proposal

2 Konsultasi dg Ka. Jur/ Prodi dan lainnya

utk fokus penelitian

3 Revisi Draf Proposal

4 Proses Seminar Proposal

5 Revisi Draf Proposal setelah Seminar

6 Konsultasi dgn Pembimbing

7 Koleksi Data

8 Analisa dan Penulisan Draf Awal Skripsi

9 Draf Awal dibaca Pembimbing

10 Revisi Draf Awal

11 Draf dua dibaca Pembimbing

12 Revisi Draf Dua

Page 83: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

13 Draf Dua Revisi Dibaca Pembimbing

14 Penulisan Draf Akhir

15 Draf Akhir Dibaca Pembimbing

16 Ujian Munaqasah

17 Revisi Skripsi Setelah Ujian Munaqasyah

18 Mengikuti Wisuda

Page 84: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

Bersama guru BK Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Bersama Staff Tata Usaha Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 85: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

Bersama wakabid Kurikulum Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Bersama salah satu siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 86: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

Bersama salah satu siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Bersama salah satu siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 87: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

Bersama salah satu siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Bersama salah satu siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 88: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

Bersama salah satu siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Bersama salah satu siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 89: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

Bersama salah satu siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Bersama Wakabid Kesiswaan Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 90: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

Bersama Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi

Page 91: Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi ...repository.uinjambi.ac.id/3028/1/UB 150115_RAJAB_BIMBINGAN PE… · Urgensi Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengantisipasi

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : Rajab

Tempat & Tanggal Lahir : Jelutih, 20 September 1998

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Desa Jelutih Kecamatan Batin XXIV/24

Kabupaten Batang Hari

B. Riwayat Pendidikan

S1 UIN STS JAMBI : SD 36/1 Jelutih

SMA : Mts Irsyadul I‟bad pemayung

SMP : Ma Irsyadul I‟bad Pemayung

SD :Jurusan bimbingan penyuluhan Islam