URGENSI MAINTAINABILITY SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS...
Transcript of URGENSI MAINTAINABILITY SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS...
TUGAS MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN
URGENSI MAINTAINABILITY SISTEM INFORMASI
(STUDI KASUS PADA TOKOPEDIA.COM)
Disusun Oleh:
Umari Hasan K25161110 / E62
SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tokopedia.com merupakan salah satu mal online di Indonesia yang
mengusung model bisnis marketplace dan mall online. Tokopedia memungkinkan
setiap individu, toko kecil dan brand untuk membuka dan mengelola toko online.
Sejak diluncurkan sampai hingga akhir 2015, layanan dasar Tokopedia bisa
digunakan oleh semua orang secara gratis.
Dengan visi untuk "Membangun Indonesia yang Lebih Baik Lewat Internet",
Tokopedia memiliki program untuk mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) dan perorangan untuk mengembangkan usaha mereka
dengan memasarkan produk secara online. Slogan yang selalu digaungkan
perusahaan dengan website www.tokopedia.com ini adalah Sudah cek Tokopedia
belum ? dan Ciptakan Peluangmu (untuk iklan televisi). Pada tanggal 12
November 2014, Tokopedia secara resmi mengumumkan Chelsea Islan sebagai
brand ambassador yang merepresentasikan Tokopedia. Sejak 21 Oktober
2015, Isyana Sarasvati menjadi brand ambassador yang mempresentasikan
Tokopedia (www.wikipedia.org).
Tokopedia.com resmi diluncurkan ke publik pada 17 Agustus 2009 di bawah
naungan PT. Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus
Alpha Edison pada 6 Februari 2009. Sejak resmi diluncurkan, PT. Tokopedia
berhasil menjadi salah satu perusahaan internet Indonesia dengan pertumbuhan
yang sangat pesat (www.id.techinasia.com).
PT. Tokopedia mendapatkan seed funding (pendanaan awal) dari
PT. Indonusa Dwitama pada tahun 2009. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya,
Tokopedia kembali mendapatkan suntikan dana dari pemodal ventura global
seperti East Ventures (2010), Cyber Agent Ventures (2011), Netprice (2012), dan
SoftBank Ventures Korea (2013). Hingga pada Oktober 2014, Tokopedia berhasil
mencetak sejarah sebagai perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara, yang
menerima investasi sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun dari Sequoia
Capital dan SoftBank Internet and Media Inc (SIMI). Pada tanggal April 2016,
Tokopedia kembali dikabarkan mendapatkan investasi sebesar USD 147 juta atau
sekitar Rp 1,9 triliun (www.wikipedia.org).
Berkat peranannya dalam mengembangkan bisnis online di Indonesia,
PT. Tokopedia berhasil meraih penghargaan Marketeers of the Year 2014 untuk
sektor E-Commerce pada acara Markplus Conference 2015 yang digelar oleh
Markplus Inc tanggal 11 Desember 2014. Pada tanggal 12 Mei 2016, Tokopedia
terpilih sebagai Best Company in Consumer Industry dari Indonesia Digital
Economy Award 2016 (www.tempo.com).
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang e-commerce, Tokopedia selalu
dituntut menyediakan sistem informasi yang canggih, mudah diakses, memiliki fitur
lengkap, eye catching, respon cepat, dan aplikatif atau mudah dioperasikan. Untuk
memenuhi tuntutan konsumen tersebut, Tokopedia selalu melakukan maintenance
secara berkala demi meningkatkan daya saing usahanya terhadap perusahaan
e-commerce lain. Dalam makalah ini akan dibahas urgensi maintainability sistem
informasi Tokopedia dalam rangka pengembangan usahanya.
1.2 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
a) Mengetahui teori terkait maintenance sistem informasi
b) Urgensi maintenability sistem informasi pada Tokopedia
c) Dampak maintenance sistem informasi Tokopedia
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi
Dikutip dari www.wikipedia.org, Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari
teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk
mendukung operasi dan manajemen.[2] Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem
informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses
algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk
merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan
teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.[3]
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan
komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari
teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki
komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi
informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem informasi
membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.[4]
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem
kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin
melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi
produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu
sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi,
menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.[5]
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data
di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk
komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari
memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal
yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Komponen prosedur dalam SI berkaitan dengan prosedur manual dan
prosedur berbasis komputer serta standar untuk mengolah data menjadi informasi
yang berguna. Suatu prosedur adalah urutan langkah yang dilakukan untuk
menyelesaikan satu atau lebih aktivitas pengolahan informasi. Pengolahan
informasi ini dapat dikerjakan dengan pengguna, atau kombinasi pengguna dan
staff TI. Suatu bisnis terdiri dari berbagai macam prosedur yang digabungkan
secara logis untuk membentuk suatu sistem. Sebagai contoh sistem yang
umumnya ada dalam suatu organisasi adalah sistem penggajian, personalia,
akuntansi, dan gudang.
Ini terdiri dari komputer, instruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan
prosedur. SI dapat dikategorikan dalam empat bagian :
1. Sistem Informasi Manajemen
2. Sistem pendukung keputusan
3. Sistem Informasi Eksekutif
4. Sistem Pemrosesan Transaksi
2.2 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance)
Dikutip dari www.ardianeko.worpress.com, maintenance adalah segala
kegiatan yang bertujuan untuk menjaga peralatan dalam kondisi terbaik. Proses
maintenance meliputi pengetesan, pengukuran, penggantian, menyesuaian, dan
perbaikan. Ada tiga jenis maintenance yang biasa dilakukan, yaitu :
Corrective maintenance, maintenance jenis ini memiliki kegiatan
identifikasi penyebab kerusakan, penggantian component yang rusak,
mengatur kembali control, dsb. Corrective maintenance adalah aktivitas
perbaikan peralatan yang beroperasi secara tidak normal
Preventive maintenance, maintenance jenis ini memiliki tujuan mencegah
terjadinya kerusakan peralatan selama operasi berlangsung. Maintenance
peralatan dilakukan secara terjadwal sesuai dengan estimasi umur
peralatan. Kegiatan preventif maintenance dibuat berdasarkan tasklist
maintenance sesuai dengan tingkat kritikal peralatan tersebut.
Predictive maintenance, maintenance jenis ini memiliki kemiripan dengan
preventive maintenance namun tidak dijadwal secara teratur. Predictive
maintenance mengantisipasi kegagalan suatu peralatan sebelum terjadi
kerusakan total. Predictive maintenance menganalisa suatu kondisi
peralatan dari trend perilaku peralatan. Trend ini dapat digunakan untuk
memprediksi sampai kapan peralatan mampu beroperasi secara normal.
Sebenarnya ada juga jenis maintenance yang lain yaitu breakdown
maintenance. Maintenance ini dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan dan plant
sudah stop. Breakdown maintenance ini sangat dihindari karena plant harus
beroperasi 24 jam penuh dan dalam pengoperasian plant sudah ada target-target
tertentu yang harus dipenuhi. Jika terjadi breakdown maka plant tidak beroperasi
dan target tidak tercapai. Biasanya breakdown maintenance ini bersifat tidak
terprediksi. Tiba-tiba saja shutdown tanpa terjadwal (unschedule shutdown).
Menurut teori maintenance, seharusnya perbandingan schedule shutdown dan
unschedule shutdown adalah 80:20. Untuk mencapai itu harus dilakukan strategi
maintenance yang baik sehingga target-target tercapai.
Hanif Al Fatta (2007) menyatakan walaupun telah didesain, dibangun dan
diujicoba,sistem atau aplikasi bisa mengalami error atau bug yang tidak bisa
dihindari. Bug disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
Kebutuhan sistem yang kurang divalidasi
Kebutuhan sistem yang kurang dikomunikasikan
Kebutuhan sistem yang salah ditafsirkan
Kesalahan dalam mendesain dan mengimplementasikan kebutuhan sistem
Kesalahan program semata
Tujuan Utama Pemeliharaan Sistem:
a) Untuk membuat perubahan yang bisa diramalkan untuk sistem yang ada dan
membetulkan kesalahan yang ada selama proses sistem desain dan
implementasi
b) Untuk memelihara program yang benar dan menghindari untuk memperbaiki
bagian ini, justru akan menyebabkan error pada bagian lain yang sudah benar
c) Untuk menghindari degradasi performa sistem. Pemeliharaan sistem yang
buruk akan berakibat menurunnya jumlan produksi dan waktu tanggap dari
sistem
d) Untuk menjamin keseluruhan bisnis yang bergantung pada sistem informasi
yang berjalan dengan baik karena kegagalan sistem bisa saja berakibat pada
kerugiaan jutaan Dolar
2.3 Recovery Sistem
Dari waktu ke waktu, sistem yang crash adalah sesuatu yang tidak bisa
dihindari. Biasanya disebabkan karena program hang dan diikuti oleh hilangnya
transaksi atau data-data bisnis. Analisis sistem biasanya berperan sebagai pihak
yang memperbaiki atau sebagai jembatan antara pengguna dan pihak yang bisa
melakukan perbaikan. Pemulihan sistem dapat dirangkum sebagai berikut:
a) Pada banyak kasus, cukup duduk di terminal di computer dan melakukan
perbaikan dengan hanya menekan tombol tertentu atau melakukan rebooting.
b) Pada kasus ini, seorang analis biasanya memberikan sederatan instruksi
untuk mencegah kerusakan yang sama terulang.
c) Pada kasus yang lain, seorang analis perlu menghubungi personel operasi
untuk memperbaiki kerusakan. Network administrator, database administrator,
atau webmaster biasanya mengurusi server tersebut.
III. PEMBAHASAN
3.1 Pemeliharaan Sistem Informasi
Maintainability adalah karakteristik inherent dari suatu sistem atau rancangan
produk yang dinyatakan dalam hubungannya dengan faktor-faktor dari
maintenance frequency, time, labor-hour dan maintenance cost. Sehingga
Maintainability terkait dengan kecepatan, keakurasian, safety dan ekonomis dari
kegiatan maintenance (www.gubukoperasional.blogspot.co.id). Aspek System dan
Ukuran Maintainability
Mean Time Between Maintenance (MTBM) yang meliputi preventive dan
corrective maintenance termasuk MTBF
Mean Time Between Replacement (MTBR) (dikembangkan pada tingkat
kebutuhan spare part)
Maintenance Downtime (MDT), total waktu sistem tidak bekerja termasuk
mean active maintenance time, logistic delay time (LDT) dan administrative
delay time (ADT)
Turnaround time (TAT), elemen waktu yang diperlukan untuk servis, perbaikan
kecil, dan check out
Maintenance labor hours per system/product operating hour
Maintenance cost per system/product operating hour
Dalam www.rudirutha28.worpress.com dijelaskan bahwa pemeliharaan
sistem informasi adalah suatu upaya untuk memperbaiki, menjaga,
menanggulangi, mengembangkan sistem yang ada. Pemeliharaan ini di perlukan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja sistem yang kita ada agar
dalam penggunaannya dapat optimal. Berikut ini beberapa pengertian lain tentang
pemeliharaan sistem dari beberapa sumber :
Merupakan siklus terakhir dari SDLC
Pemeriksaan periodik, audit dan permintaan pengguna akan menjadi source
untuk melakukan perawatan sistem diseluruh masa hidup sistem
Pemeliharaan sistem merupakan cara terbaik untuk menjaga efiensi sistem
yang sudah ada. Seperti kata pepatah, lebih baik memelihara dari pada
mengganti. Berikut merupakan beberapa alasan mengapa kita perlu memelihara
sistem yang ada :
agar dapat meningkatkan sistem / kinerja system
menyesuaikan dengan perkembangan, agar sistem yang ada tidak tertinggal
Jenis-jenis pemeliharaan sistem meliputi :
Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang mengkoreksi kesalahan-
kesalahan yang ditemukan pada sistem, pada saat sistem di jalankan /
berjalan.
Pemeliharaan adaptif, yaitu pemeliharaan yang bertujuan untuk
menyesuaikan perubahan yang terjadi
Pemeliharaan perfektif, pemeliharaan ini bertujuan untuk menigkatkan cara
kerja suatu sistem
Pemeliharaan preventif, pemeliharaan ini bertujuan untuk menangani
masalah – masalah yang ada
Pemeliharaan sistem yang baik adalah pemeliharaan yang dilakukan secara
rutin dan tepat waktu (terjadwal). Prosedur pemeliharaan system, yaitu :
a) SDLC (System Development Life Cycle), merupakan tahapan dalam
pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programer dalam
membangun sistem informasi. SDLC terdiri dari enam tahap yaitu :
Perencanaan sistem
Analisis sistem
Rancangan sistem general (atau konseptual)
Evaluasi dan pemilihan sistem
Rancangan sistem terinci (atau fungsional)
Implementasi system
b) SWDLC (Software Development Life Cycle), yang terdiri dari tiga tahap,
yaitu :
Perancangan perangkat lunak
Penyandian perangkat lunak
Pengujian perangkat lunak
3.2 Urgensi Maintenability Sistem Informasi Tokopedia
Seperti dirilis dalam website resminya, perkembangan Tokopedia dalam
beberapa bulan terakhir ini sangat pesat. Sepanjang bulan Maret kemarin saja
misalnya, merchant-merchant Tokopedia mengirimkan 5,4 juta produk dari
transaksi yang terjadi melalui Tokopedia dan bahkan terus meningkat hingga 30
persen setiap bulannya. Artinya jika dirata-rata, ada dua produk terjual di
Tokopedia setiap detiknya, namun kenyataannya bisa saja terjadi transaksi hingga
20 produk terjual setiap detiknya di Tokopedia pada jam-jam sibuk.
Lonjakan transaksi yang begitu besar dan cepat ini membuat Tokopedia
harus terus mampu mengimbangi dari sisi teknis, baik kemampuan aplikasi,
database, hardware and software maintainance, maupun dari sisi pengadaan
server. Terlebih lagi, dari setiap transaksi yang terjadi, ada berbagai aktivitas
sebelumnya yang harus ditangani oleh Tokopedia. Aplikasi Tokopedia misalnya,
sudah mirip seperti media sosial, dimana setiap pengguna bisa membuka toko
mereka sendiri, meng-upload produk, mengumpulkan follower, pembeli dan
penjual dapat berdiskusi satu sama lain, memberikan review, pembeli dapat
membuat wishlist, notifikasi harga, pembeli melakukan pencarian ke jutaan produk
yang ada dan beragam fitur lainnya, dimana penggunaan seluruh aktivitas ini juga
bertumbuh sangat pesat.
Sebagai contoh, saat ini Tokopedia sudah mengelola lebih dari 200 juta
gambar. Perihal manajemen gambar ini juga sempat membawa Tokopedia harus
maintenance berulang kali untuk memperkuat sistem agar bisa menangani
kapasitas gambar dalam jumlah yang jauh lebih besar.
Dari sisi pengadaan server, Tim Tokopedia selama ini selalu idealis untuk
membangun data center sendiri dan mengelola server-server kami sendiri. Namun
dengan pertumbuhan hingga 30 persen setiap bulannya, hal ini mulai menjadi
masalah besar. Server-server untuk data center masih harus diimpor dari luar
negeri, sedangkan proses pembelian server-server baru umumnya membutuhkan
waktu hingga delapan minggu.
Belajar banyak dari pengalaman ini dan Tokopedia memutuskan untuk
menggunakan solusi hybrid, serta memindahkan sebagian kebutuhan server kami
ke sistem cloud. Apabila ada kebutuhan kapasitas secara mendadak, Tokopedia
akan siap menghadapinya. Namun proses transisi ini pastinya akan memakan
waktu dan membutuhkan proses maintenance yang cukup sering.
Selama sebulan terakhir, tim teknis Tokopedia telah terbagi menjadi dua shift
yang bekerja tanpa henti, melakukan perbaikan 24 jam sehari dalam tujuh hari
seminggu. Kami cukup beruntung memiliki Sequoia Capital sebagai salah satu
shareholder kami. Sequoia Capital sendiri adalah investor dibalik perusahaan
teknologi besar dunia, seperti Apple, Google, Instagram, Whatsapp, dan dari
mereka kami bisa memiliki akses dan berkesempatan untuk belajar langsung ke
ahli-ahli terbaik dunia. Selama sebulan terakhir ini, tim teknis Tokopedia terus
belajar dan bekerja sama dengan para ahli-ahli tersebut untuk menyiapkan versi
Tokopedia berikutnya yang lebih handal, lebih cepat dan mampu menerima
kapasitas pengguna yang jauh lebih besar.
Secara pribadi, pimpinan Tokopedia menyampaikan bahwa dia juga memiliki
kesempatan untuk bekerja lebih dekat dengan para pemimpin-pemimpin masa
depan di industri ini, yaitu Tim Tokopedia yang tidak kenal lelah, berjuang untuk
menghadirkan layanan yang lebih baik. Dia bangga sekali mengetahui Tokopedia
ada di tangan-tangan orang yang memiliki hati yang tepat, orang-orang yang
percaya sepenuhnya pada visi dan misi Tokopedia untuk “Membangun Indonesia
Lebih Baik Lewat Internet”.
Tokopedia percaya bahwa model bisnis marketplace merupakan model
bisnis yang paling indah karena kesuksesan marketplace hanya mungkin dapat
dicapai dengan membantu pengguna Tokopedia menjadi lebih sukses. Atas dasar
kepercayaan itulah, kami berkomitmen penuh dan memanfaatkan dana investasi
yang telah diterima dari SoftBank dan Sequoia Capital sejumlah 100 juta dollar
untuk meningkatkan kualitas layanan Tokopedia dengan menginvestasikan
kembali ke talenta-talenta terbaik dunia, teknologi dan edukasi pasar. Tokopedia
berjanji akan terus berbenah, memberikan layanan yang lebih baik dari
sebelumnya.
3.3 Dampak Maintenance Sistem Informasi Tokopedia
Maintenance Sistem Informasi yang dilakukan oleh Tokopedia memberikan
dampak positif dan negatif, baik terhadap penjual, pembeli, bahkan terhadap
manajemen Tokopedia sendiri. Dampak maintenance sistem informasi tersebut,
antara lain :
a) Dampak Negatif pada saat Maintenance
Proses upload gambar dan data produk yang dilakukan oleh penjual
sering berlangsung lama, kadang-kadang tidak sesuai dengan data yang
di upload dan bahkan gagal
Proses pembayaran tertunda (error), mulai dari transfer pembayaran,
verifikasi, hingga email pemberitahuan.
Gambar yang di upload menjadi tidak sempurna sehingga konsumen
kemungkinan besar akan mengurungkan niatnya untuk membeli produk
dimaksud
Proses pencarian akan berlangsung lama dan bahkan error
Proses maintenance secara otomatis akan menurunkan jumlah transaksi
sehingga pasti akan menurunkan juga jumlah keuntungan penjual maupun
pihak Tokopedia sendiri
b) Dampak Positif setelah Maintenance
Tampilan dan fitur akan terus berkembang untuk memenuhi kepuasan
pelanggan
Aplikasi menjadi lebih cepat dan mudah di akses
Proses pemesanan dan pembayaran berlangsung cepat
Data produk adakn semakin lengkap dengan resolusi gambar produk yang
semakin besar
Kapasitas penyimpanan server menjadi lebih besar sehingga mampu
menampung data penjual, produk, pembeli, dan data utama, lebih banyak
lagi
Jaringan kemitraan semakin luas, (misalnya untuk transaksi belitiket
kereta, pulsa telefon, paket data, token listrik, dan sebagainya)
Keamanan transaksi semakin kuat
Fitur pengelola stock semakin bagus
Keuntungan pihak Tokopedia akan semakin meningkat seiring
bertambahnya penjual, pembeli, serta produk yang dijual.
Gambar Tampilan Halaman Utama Tokopedia
IV. PENUTUP
Maintainability adalah karakteristik inherent dari suatu sistem atau rancangan
produk yang dinyatakan dalam hubungannya dengan faktor-faktor dari maintenance
frequency, time, labor-hour dan maintenance cost. Tujuan maintenance sistem
informasi, antara lain agar dapat meningkatkan sistem / kinerja system serta
menyesuaikan dengan perkembangan, agar sistem yang ada tidak tertinggal. Jenis-
jenis pemeliharaan sistem meliputi : pemeliharaan korektif, adaptif, perfektif, dan
preventif.
Perkembangan Tokopedia sangat pesat, dimana transaksi melalui Tokopedia
terus meningkat hingga 30 persen setiap bulannya. Artinya jika dirata-rata, ada dua
produk terjual di Tokopedia setiap detiknya, namun kenyataannya bisa saja terjadi
transaksi hingga 20 produk terjual setiap detiknya di Tokopedia pada jam-jam sibuk.
Lonjakan transaksi yang begitu besar dan cepat ini membuat Tokopedia harus terus
mampu mengimbangi dari sisi teknis, baik kemampuan aplikasi, database, hardware
and software maintainance, maupun dari sisi pengadaan server. Maintenance sistem
informasi ini harus dilakukan agar sistem mampu menampung data yang lebih besar,
memiliki penampilan yang lebih menarik, semakin cepat, dan memiliki fitur yang
semakin lengkap; sehinggal hal tersebut mampu memenuhi kepuasan pelanggan
Tokopedia. Terkait dengan hal tersebut, pihak Tokopedia juga harus menyusun strategi
jitu untuk memimalisir dampak negatif pada saat maintenance dan memaksimalkan
dampak positif setelah maintenance.
Dalam makalah ini penulis menyarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut
secara kualitatif dan kuantitatif hubungan antara maintenance sistem informasi
Tokopedia dengan dampak positif yang diterima (misalnya terhadap keuntungan,
kecepatan akses, dan sebagainya) ataupun dengan kepuasan pelanggannya.
v. DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Modern. CV ANDI OFFSET. Yogyakarta
https://www.rudirutha28.worpress.com
https://www.gubukoperasional.blogspot.co.id
https://id.wikipedia.org
https://tokopedia.com