URGENSI DAN KEBIJAKAN IMPLEMTASI PUG - bandungkab.go.id · INPRES, PERMEN, SE BERSAMA 4 KEMEN,...
Transcript of URGENSI DAN KEBIJAKAN IMPLEMTASI PUG - bandungkab.go.id · INPRES, PERMEN, SE BERSAMA 4 KEMEN,...
URGENSI DAN KEBIJAKAN IMPLEMTASI PUG
OLEH:Dr. ERHAMWILDA, M.Pd
(KETUA FKKGA JABARPENGURUS PSGA-UNISBAKETUA PG-PAUD UNISBA)
Email: [email protected]
MENGAPA URGEN IMPLEMENTASI PUG MELALUI PPRG???
Target SDGsTUNTUTAN UU, PP, INPRES, PERMEN, SE BERSAMA 4 KEMEN, PERDA, PERGUB
Fakta empirik Permasalahan
pembangunan –mewujudkan visi, misi
pemerintahan
PROSES PENYUSUNAN
PROGRAM (PBK)
Komitmen Pemerintah Indonesia
Memiliki kewajiban moral melaksanakan deklarasi Beijing (CEDAW)
Pencapaian 8 tujuan MDGs dan mulai 2016 SDGs mengacu CEDAW
3
Inpres no 9 Th 2000 : mengintegrasikan gender dalam penyusunan kebijakan
3 Prinsip Cedaw:1. Kesetaraan substantif2. Non diskriminatif3. Kewajiban negara
Target Pembangunan SDG’s
1. Menghapus kemiskinan2. Mengakhiri Kelaparan3. Kesehatan dan Kesejahteraan4. Kualitas Pendidikan yang Baik5. Kesetaraan Gender6. Air Bersih dan Sanitasi7. Akses ke Energi yang terjangkau8. Pertumbuhan ekonomi
SDG’s
9. Inovasi dan infrastruktur
10 Mengurangi Ketimpangan
11. Pembangunan Berkelanjutan
12. Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan
13. Mencegah Dampak Perubahan Iklim
14. Menjaga sumber daya laut
15. Menjaga Ekosistem Darat
16. Perdamaian dan Keadilan
17. Revitalisasi Kemitraan Global
5(Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women)
SDGs Dalam Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan
1. Perempuan dan Kemiskinan2. Pendidikan dan pelatihan bagi perempuan3. Perempuan dan kesehatan4. Kekerasan terhadap perempuan5. Perempuan dan konflik senjata6. Perempuan dan ekonomi7. Perempuan dalam kedudukan & pengambilan Keputusan 8. Mekanisme- mekanisme institusional untuk kemajuan
perempuan9. Hak-hak asasi perempuan10.Perempuan dan media masa11.Perempuan dan lingkungan12.Anak-anak perempuan
6(Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women)
NAWACITA Terkait pembangunan responsif gender
5.Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
1. Mewujudkan masyarakat berakhlakmulia, bermoral, beretika, berbudaya, beradab
2. Mewujudkan bangsa yang berdayasaing
3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan
6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional
8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional
MISI 2005-2025
Melindungitumpah darah
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut melaksanakan ketertiban dunia
MAJU
MANDIRI
ADIL
MAKMUR
VISI2005-2025
Tujuan negara(UUD 45)
ARAHAN RPJPN 2005-2025
8
SASARAN POKOK
MISI 2: Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
Pendidikan
- Peningkatan kualitas SDM untuk mendukung masyarakat yang berharkat, bermartabat, berakhlak mulia, dan menghargai keberagaman
- Menumbuhkan kebanggaan kebangsaan, akhlak mulia, serta kemampuan peserta didik untuk hidup bersama dalam masyarakat yang beragam
Kesehatan:
• Peningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuanhidup sehat
• Pembangunan berwawasan kesehatan
Pemberdayaan Perempuan dan Anak:
• Peningkatan kualitas hidup perempuan, kesejahteraan, perlindungan anak, penurunankekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi
• Penguatan kelembagaan dan jaringan PUG
Kualitas SDM
• IPM
• IPG
• Penduduktumbuh seimbang
ARAH PEMBANGUNAN
VISI DAN MISI RPJMD KAB. BANDUNG 2016 – 2021
VISI DAN MISI RPJMD KAB. BANDUNG 2016 – 2021
VISI“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri, dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik serta sinergi Pembangunan Perdesaan berlandaskan Religius, Kultural
dan Berwawasan Lingkungan”
1
2
3
4
5Sumber Daya Manusia Infrastruktur
Kualitas Lingkungan
Peningkatan Ekonomi
Ketahanan Pangan
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN BANDUNG
1. Program Peningkatan Aksesibilitas Pendidikan Formal dan Non Formal Masyarakat
2. Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Formal dan Non Formal
3. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
4. Program Peningkatan Derajat Kesehatan Penduduk
5. Program Optimalisasi Perlindungan Perempuan dan Anak
6. Program Jaminan Sosial Masyarakat
7. Program Penanggulangan Kemiskinan dan Permasalahan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
8. Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Perdesaan
9. Program Pengembangan Pertanian Berdaya Saing Berbasis Organik
10. Program Pengembangan Perdagangan dan Jasa yang Kompetitif
11. Program Pengembangan Produktivitas Koperasi, Industri Kecil dan Menengah, serta Ekonomi Kreatif
12. Program Pengembangan Kebudayaan dan Kepariwisataan Daerah
13. Program Peningkatan Efektivitas Investasi
14. Program Pemantapan Kemandirian Pangan
15. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Transportasi
16. Program Optimalisasi Jaringan Irigasi
17. Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman (RAKSA PERMUKIMAN)
18. Program Peningkatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
19. Program Peningkatan Standar Penanganan Penanggulangan Bencana
20. Program Penanggulangan Banjir
21. Program Pengendalian Pencemaran & Kerusakan Lingkungan Hidup (RAKSA SAMPAH & ALAM)
22. Program Konservasi Sumber Daya Alam
MISI 5Mewujudkan Tata Kelola Pemeintahan yang
Baik dan Bersih
MISI 4Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
MISI 3Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur
DasarTerpadu Tata Ruang Wilayah
MISI 2Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang
Berdaya Saing
MISI 1Peningkatan Kualitas SDM
SA
BIL
UL
UN
GA
N B
AN
DU
NG
10
00 K
AM
PU
NG
9 M
ISI L
AM
A R
PJM
D
Indikator kesetaraan Gender
• IPM: peningkatan kualitas kesehatan/ fisik, intelektualitas/ pendidikan,dan kemampuan ekonomi/ daya beli seluruh komponen masy.
• Indikator dampak: IPG (angka harapan hidup, pendidikan dan pendapatanLaki2 &Pr), IDG/Indeks pemberdayaan gender (peran aktif Pr dalam politikdan ekonomi), pencapaian target SDGs
• Indikator tingkat hasil/outcome: hasil langsung dari pelayanan OPD dalamwaktu 1-5 tahun (Populasi laki-laki perempuan yang mendapatkanpelayanan berkualitas. Seperti: jumlah populasi mendapatkan air bersih,jaminan sosial, Pr korban mendapatkan pelayanan terpadu.)
• Indikator tingkat output: indikator langsung kegiatan (rasio laki-laki danperempuan terlibat) misalnya: pelatihan /musrembang /pengambilankeputusan
11
2000Inpres No. 9 ttg PUG dalam Pembangunan Nasional.
2002UU No. 23
ttg Perlindungan Anak.
2004UU No. 23 ttg Penghapusan
Kekerasan dalam Rumah
Tangga.
2007UU No. 21 ttg Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
2008• UU No. 10 ttg Pemilu
Legislatif (30% balon perempuan di legislatif
• Perpres No. 69 tentang Gugus Tugas PPTPPO
• PP No. 9 ttg Tata Cara dan Mekanisme Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau TPPO.
• Permendagri No. 15 ttg Pedoman Pelaksanaan PUG di Daerah.
2009• PMK No. 119 ttg
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA K/L dan Pelaksanaan DIPA TA 2010 (Awal Penerapan ARG) di K/L.
• Permen PP No. 1 ttg SPM Trafficking.
2010• Permen PP No. 1 ttg SPM
Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan.• MoU dengan 33 gubernur
2011• UU No. 2 ttg Partai
Politik (30% Kepengurusan
perempuan di partai politik).
• Permendagri No. 67 ttg Perubahan atas
Permendagri No. 15 Tahun 2008.
Menuju terwujudnyakesetaraan gender dan
perlindungan anak
MilestonePembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
MilestonePembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2013SEB Menkeu, MenPPN, Mendagri
dan Meneg PP&PA ttg Stranas PPRG.
12
Dasar Hukum1. Undang-Undang No. 7 Tahun 1984 tentang
Pengesahan Konvensi mengenai Penghapusan
Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita
(Convention on The Elimination of All Forms of
Discrimination Against Women - CEDAW).
2. Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
2005-2025.
3. Instruksi Presiden (lnpres) Republik Indonesia Nomor
9 Tahun 2000 tentang PUG dalam Pembangunan
Nasional, yang mengharuskan semua
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk
melaksanakan PUG.
Landasan Hukum1. UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
menetapkan pendekatan anggaran berbasis kinerja yang kemudian memberikan peluang bagi pengintegrasian gender kedalam sistem perencanaan dan penganggaran nasional.
• 2. UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaandan Tanggung Jawab Keuangan Negara, menetapkan adanyaaudit kinerja disamping audit keuangan lainnya yang kemudianmemberikan peluang untuk mengintegrasikan audit genderkedalam audit kinerja.
3. UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, menetapkan sistem perencanaan multi tahunan nasional yang berbasis prioritas, serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
4. UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah5. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah6. Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
7. Permendagri No. 15 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan PUG di daerah8. Peraturan Menteri Keuangan No 104 Tahun 2010 tentang Petunjuk
penyusunan dan penelaahan rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga tahun anggaran 2011
Landasan Hukum
PP No.8/2008 tentang Tahapan, Tata Cara penyusunan, Pengendaliandan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Dalam pasal 3 di jelaskan bahwa perencanaan pembangunandaerah harus dirumuskan secara responsif dan berkeadilandengan prinsip keseimbangan gender.
Dalam menyusun kerangka studi dan instrumen analisis bagiPropinsi dan Kabupaten/Kota harus mempertimbangkan analisisbiaya dan manfaat, analisis kemiskinan dan analisis gender (pasal33 ayat 3)
Landasan Hukum
Dasar Hukum :
1. Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019
2. Diterbitkan Surat Edaran Bersama 4 Menteri Tahun 2013 Menteri
PPN/Kepala Bappenas, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan
Menteri Negara PP dan PA, Nomor :
270/M.PPN/11/2012;
SE-33/MK.02/2012;
050/4379A/SJ;
SE 46/MPP-PA / 11/2012)
tentang STRANAS PPRG melalui Perencanaan dan Penganggaran yang
Responsif Gender.
• Permendagri No. 27 Tahun 2013 PedomanPenyusunan APBD TA 2014, a.l. Pemda agar mempedomani SE Menneg PPN/KepalaBAPPENAS, Menteri Keuangan, Mendagri danMeneg PP dan Perlindungan Anak No.: 270/M.PPN/11/2012, Nomor: SE-33/MK.02/2012, No.050/4379A/asj, No.:SE-46/MPP-PA/11/12 tentang StranasPercepatan PUG melalui PPRG
KELEMBAGAAN PUG Tingkat Provinsi dan Kabupaten/ Kota
12
PP dan UU terkait PP/PA TAHUN 2014Peraturan Presiden RI No 18 tahun 2014 tentang Perlindungandan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial.
UU RI no 35 tahun 2014 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK.
Peraturan Presiden no 59 tahun 2015 tentang Kementerian PP dan PA
PERMEN PP/PA RI No. 9 Tahun 2015 tentang IndikatorPemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
YUSUF S, 6 - 9 MEI, 2014 20
1. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat no. 5 tahun 2006 tentangPerlindungan Anak .
2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentangPencegahan dan Penanganan Korban Perdagangan Orang di JawaBarat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 2Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 39);
3. Peraturan Daerah No. 09 tahun 2014 tentang penyelenggaraanpembangunan Ketahanan Keluarga
4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat no.24 tahun 2012 tentang satudata pembangunan Jawa Barat.
5. Peraturan Gubernur Jawa Barat no. 467.2/kep.1331/bppkb tahun2009 tentang pembentukan gugus tugas pencegahan danpenanganan korban perdagangan orang.
6. Peraturan Gubernur Jawa Barat no 89 tahun 2009 tentang juklakperda no. 3 tahun 2008 pencegahan dan penanganan korbanperdagangan orang di Jawa Barat.
1. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat no. 5 tahun 2006 tentangPerlindungan Anak .
2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentangPencegahan dan Penanganan Korban Perdagangan Orang di JawaBarat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 2Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 39);
3. Peraturan Daerah No. 09 tahun 2014 tentang penyelenggaraanpembangunan Ketahanan Keluarga
4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat no.24 tahun 2012 tentang satudata pembangunan Jawa Barat.
5. Peraturan Gubernur Jawa Barat no. 467.2/kep.1331/bppkb tahun2009 tentang pembentukan gugus tugas pencegahan danpenanganan korban perdagangan orang.
6. Peraturan Gubernur Jawa Barat no 89 tahun 2009 tentang juklakperda no. 3 tahun 2008 pencegahan dan penanganan korbanperdagangan orang di Jawa Barat.
13
11.Surat Edaran Gubernur Jawa Barat no.900/71/BPPKB tgl. 25 tahun 2009 tentangpengalokasian biaya trafiking pada apbdkab/kota dan membentuk gugus tugas;
12.Draft Raperda Pengarusutamaan Gender(PUG) di Jawa Barat;
13.Draft Raperda Kota Layak Anak (KLA) diJawa Barat;
11.Surat Edaran Gubernur Jawa Barat no.900/71/BPPKB tgl. 25 tahun 2009 tentangpengalokasian biaya trafiking pada apbdkab/kota dan membentuk gugus tugas;
12.Draft Raperda Pengarusutamaan Gender(PUG) di Jawa Barat;
13.Draft Raperda Kota Layak Anak (KLA) diJawa Barat;
15
Kebijakan Daerah tentang PUG Kebijakan Daerah Tentang PUGa. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Bandung ( Pada Pasal 97 Kelompok Sasaran Program Rkpd Termasuk Gender Dan Pada SistemPerencanaan Harus Bersifat Berkeadailan Termasuk Keadian Gender )
b. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah Tahun 2016-2021 ( Kebijakan Ini Adalah Yang Mengatur RPJMD yang Memuat Startegi PengarustamaanGender Di Kabupaten Bandung )
c. Peraturan Bupati Bandung Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarustamaan Gender (Pug) Dalam Pembangunan Daerah Di Kabupaten Bandung
Service 3
1. KOMITMEN
1.Kebijakan Teknis Pelaksanaan Dari Kepala Daerah:a. Perbup Nomor :467.2/Kep.420-/DP2KBP3A/2017 ,Tahun :2017 ,Tentang :Pembentukan Kelompok Kerja Pengarustamaan Gender
Tingkat Kabupaten Bandung.b. Peraturan Bupati Bandung Nomor 99 Tahun 2016 Tentang Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Kecamatan Di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bandung ( Sebagai Aparatur Yang Melaksanakan Pug Di Tingkat Keamatan )c. Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2016 Tentang :Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Rencana
Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2017 ( Kebijakan Tutunan Dari Sistem Perencanaan Daerah Dan RPJMD Kabupaten Bandung Agar Trlaksananya PUG Di Setiap Perangkat Daerah Melalui RKPD)
d. Instruksi Bupati Bandung Nomor :1 ,Tahun :2018 ,Tentang :Instruksi Sinergi Pembangunan Perdesaan di Kabupaten Bandung tahun2018 ( Memuat kegaitan pengarustamaan gender dan responsif gender berupa kesejahteraan sosial dimana memuat perihalkorban kekerasan terhadap perempuan dan anak )
B.INDIKATOR PELAKSANAAN PUG DI DAERAH
1. Perda Nomor :21 ,Tahun :2016 ,Tentang :perlindungan perempuan2. Perda Nomor :20 ,Tahun :2016 ,Tentang :perlindungan dan pemenuhan hak anak3. Perda Nomor :8 ,Tahun :2014 ,Tentang :pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan
orang4. Perda Nomor :5 ,Tahun :2015 ,Tentang :penyelenggaraaan ketentraman, ketertiban umum, dan
perlindungan masyarakat5. Perbup Nomor :46 ,Tahun :2016 ,Tentang :kabupaten bandung layak anak6. Perbup Nomor :104 ,Tahun :2016 ,Tentang :petunjuk pelaksanaan peraturan daerah kabupaten
bandung nomor 8 tahun 2014 tentang pencegahan dan penanganan korban perdagangan orang7. Perbup Nomor :12 ,Tahun :2018 ,Tentang :pedoman plaksanaan pencegahan dan penanganan
korban tindak kekerasan terhadap anak8. Perbup Nomor :13 ,Tahun :2018 ,Tentang :Pedoman Pelaksanaan pengawasan terhadap
pencegahan dan perlindungan korban tindak kekerasan terhadap perempuan9. Perbup Nomor :359/Kep.652DP2KBP3A/2017 ,Tahun :2017 ,Tentang :pembentukan gugus tugas
pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang10. Kepbup Nomor :460/Kep.110-DP2KBP3A/2017 ,Tahun :2017 ,Tentang :perubahan ketiga atas
keputusan nomor 460/Kep.256-BKBPP/2009 Tentang pembentukan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan permpuan dan anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung
11. Kepbup Nomor :800/Kep.692- BKBPP/2016 ,Tahun :2016 ,Tentang :pembentukan tim penyusun rancangan dan pembahasan peraturan bupati tentang pencegahan dan penanganan trafficking
KEBIJAKAN PROGRAM
PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN
Upaya peningkatan kapasitas SDM Kab. Bandung tentang PPRG
OLEH:Dr. ERHAMWILDA, M.Pd
(KETUA FKKGA JABARPENGURUS PSGA-UNISBAKETUA PG-PAUD UNISBA)
Email: [email protected]
HASIL YANG DIHARAPKAN
26
1. Menyamakan Persepsi tentang Gender, KKG, dan PUG, isu-isu gender, PPRG, APE
2. Contoh Program OPD Yang Responsif Gender
PUG(strategi)
ANALISIS GENDER
(GAP)
PEREN CANAAN
RESPONSIF
GENDER
ANGGARAN RESPONSIF
GENDER
(ARG)
KONSEP GENDER
ISU GENDER
•Data terpilah•Aspek kesenjangan
(APKM)•Penyebab & solusi
27
•SPN/D•SKN/D•PBK
•GBS (PAG)•TOR (KAK)
PROSES PENYUSUNANPPRG
Forum/Kelompok Kerja Data Terpilah : wadah komunikasi di kementerian/lembaga dan daerah untuk berbagipengalaman dan memudahkan akses terkait upaya penyediaan data terpilah dan analisis gender.
Gender: konsep yang mengacu pada pembedaan peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang terjadiakibat dari dan dapat berubah oleh keadaan sosial dan budaya masyarakat.
Gender Budget Statement (GBS) : sistem penganggaran yang mengakomodasikan keadilan bagi perempuan dan laki-laki dalam memperoleh akses, manfaat, berpartisipasi dalam mengambil keputusan dan mengontrol/penguasaanterhadap sumber-sumber daya.
Isu Gender : isu yang timbul karena adanya perlakuan diskriminatif berdasarkan atas jenis kelaminyang menyebabkan kerugian salah satu jenis kelamin.
Sistem Data Gender dan Anak : pelembagaan penyelenggaraan data gender dan anak yang terdiri darikomponen-komponen peraturan, lembaga, dan mekanisme di kementerian/lembaga dan daerah dalam rangkaperencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan hasil kebijakan/program/kegiatan pembangunan yangresponsif gender dan peduli anak.
Statistik Gender : informasi yang mengandung isu gender yang mencerminkan perbedaanketidaksetaraan perempuan dan laki-laki di bidang kehidupan
KONSEP
ISU GENDER
KONSEP GENDER
ISU GENDER
…perbedaan konsep seX dan genDer…
GENDER
Adalah PERBEDAAN laki-laki dan perempuan berdasarkan:peran, kedudukan, tanggung jawab, hak dan kewajibannyayang ditetapkan dalam suatu masyarakat dan budayanya (hasilkonstruk sosial-budaya) .Nilai-nilai sosial budaya memberi atribut sosial pada laki-laki danperempuan dan menjadi dasar pembagian kerja dan peran dalammasyarakat
SEKS ATAU JENIS-KELAMIN
Adalah PERBEDAAN BIOLOGIS antara laki-laki dan perempuan. Perempuan: mempunyai vagina, sel telur, rahim, dan
alat untuk menyusui.Laki-laki : memiliki penis, testis, dan memproduksi sperma.
Perbedaan ini bersifat permanen atau sering dikatakan sebagai KODRAT.
Pembentukan perilaku manusia/individu(Konstruk Biologis, Sosio-kultur, dan Agama)
KONSTRUK SOSIAL:
Berbeda peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki, dandapat dipertukarkan karena produk budaya (tata nilai).
KONSTRUK BIOLOGIS:Berbeda ciri fisik perempuan dengan laki-laki, serta tidak dapat
dipertukarkan karena produk alamiah (hormon)
Konstruksi Agama:Berbeda posisi perempuan dan laki-laki, dan tidak dapat dipertukarkankarena ajaran agama.
Diluar fungsi reproduksi, secara sosial perempuan dan laki-laki mempunyai potensi untuk menjalankan berbagaiperan sosial danpembangunan
Perbedaan peran antara laki-lakidan perempuan tidak menjadipersoalan sejauh tidakmerugikan salah satu pihak.
Gender: pembagian peran dan tanggungjawab laki-laki dengan perempuanyang berlangsung dalammasyarakat sesuai denganposisinya sebagai hamba TuhanYang Maha Esa. ( Jabar)
INTROSPEKSI Terhadap KKG
Sudah SEIMBANG-kahPARTISIPASI Pr & Lk-lk?Sudah SETARA-kah PERAN,
FUNGSI Pr & Lk-lk?
Perempuan dan laki-laki mempunyai hak yang sama
dalam memperoleh pendidikan, kebahagiaan,
kesuksesan, kesehatan, kesejahteraan, kenyamanan yang layak dan berkembang
sesuai potensi masing-masing
Bayi, Anak-anak, Remaja, Dewasa, Lansia, Difable
36
Sudahkah PEMBANGUNAN dilakukan secara ADIL DAN SETARA bagi
laki-laki dan perempuan?
A D I L:Lk dan Pr punya perbedaan
kebutuhan
S E T A R A:Lk dan Pr dapat
berkembang optimal tanpa
terkendala jenis kelaminnya
3
BAGAIMANA MENGATASI KESENJANGAN GENDER ATAUPUN
PERBEDAAN KEBUTUHAN Pr dan Lk?
AFFIRMATIVE ACTION:
tindakan pemihakankhusus kepada yang
tertinggal
STRATEGI
PENGARUSUTAMAAN GENDER:
Strategi untuk mengintegrasikangender dalam perencanaan , penganggaran, pelaksanaan,
monev kebijakan, program dan setiap kegiatan pembangunan
7
SUDAH BERAPA BANYAK PERENCANAAN, PENGANGGARAN, PELAKSANAAN,
MONEV KEGIATAN ATAU PROGRAM YANG RESPONSIF GENDER ?
7
BAGAIMANA SIKAP PARA PIMPINAN, STAF, MAUPUN MASYARAKAT TERHADAP
GENDER ?
SUSUN SEQUEN SIKAP TERHADAP GENDER DALAM PEMBANGUNAN
PEKA GENDER (GENDER SENSITIVE)
BUTA GENDER (GENDER BLIND)
RESPONSIF GENDER (GENDER RESPONSIVE)
SADAR GENDER (GENDER AWARENESS)
MAWAS GENDER (GENDER INTROSPECTION)
11/5/2018
• Keadaan tidak memahami konsep gender karena ada perbedaan kepentinganButa Gender
• Keadaan menyadari kesamaan & perbedaan hak dankewajiban antara laki-laki dan perempuan
Sadar Gender
• Muncul kepekaan dalam melihat danmenilai hasil pembangunan/aspekkehidupan dari perspektif gender
Peka Gender
Mawas Gender Kemampuan seseorang dalam memandangsuatu keadaan dengan perspektif gender
Kebijakan/program yang sudah dilakukandengan memperhitungkan kebutuhan laki-laki
dan perempuanResponsif
Gender
KATA KUNCI
42
• MEMIHAK
• MERUGIKANBIAS
• TANPA MELIHAT
• KEBUTUHAN PRPN & LK-LKNETRAL
• PEDULI TERHADAP KEBUTUHAN PRPN & LK-LK YANG BERBEDARESPONSIF
PERENCANAAN YANG RESPONSIF GENDER
PERENCANAAN YANG PARTISIPATIF DENGAN MEMPERTIMBANGKANEMPAT ASPEK YAITU AKSES, PARTISIPASI, KONTROL DAN MANFAAT YANG SETARA BAGI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN.
MENGINTEGRASIKAN ASPIRASI, KEBUTUHAN , PERMASALAHAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN KEDALAM PERENCANAAN (PUG)
DIDASARKAN KEPADA HASIL ANALISIS GENDER YANG MENGGUNAKAN DATA TERPILAH/STATISTIK GENDER (GAP)
PROGRAM AKSI YANG DISUSUN BERTUJUAN MENGATASI ISU GENDER/ KESENJANGAN GENDER
43
ISU GENDER
• Suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan perempuandan laki-laki dalam memperoleh hak-hak, menjalankanperan dan kewajiban dalam sektor domestik maupun publikatau ketimpangan gender.
• Kondisi ketimpangan gender merupakan kondisi yang dicita-citakan dengan kondisi yang sebenarnya.
• Peran, fungsi, status Pr dan Lk hasil Konstruk sosial yangtidak adil ataupun tidak setara
44
Marginalisasi, subordinasi, stereotipe,
kekerasan (violence) dan beban kerja lebih panjang /lebih
banyak/upah lebih murah, tidak diperhatikan
kebutuhannya
RUANG DOMESTIK DAN RUANG PUBLIK: Pendidikan, Kesehatan,
Dunia Usaha, Dunia Kerja, Politik, Peningkatan Kualitas Hidup,
Kompetensi-jabatan, Fasilitas, dsb
ANUGRAH PARAHITA EKAPRAYA
7 PrasyaratPelaksanaan PUG
Implementasi
Evaluasi Penganggaran
Perencanaan
5. Alat Analisis: GAP6. SDM7. Peran/Partisipasi
masyarakat
1. Komitmen2. Kebijakan:
penerbitan, implementasi, integrasi ke RPJMD
3. Kelembagaan: jalannya pogja, tenagaterlatih PPRG
4. Data dan InformasiTerpilah
POINT PENTING
• IPM & IPG
• PERDA : spesifik untuk PP-PA misal : Perda TrotoarAnak
• SDM: Focal point
• DATA GENDER
• LEMBAGA : Gugus tugas P2TP2A dan proses penangan kasus, data anak
Nawacita3 Ends+ : Ekonomi, tracfiking, Perlindungan terhadap kekerasan +kepemimpinan dan politik
CONTOH BUKTI IMPLEMENTASI PUGPERSENTASE PENINGKATAN KUALITAS HIDUP SEMUA(TERUTAMA PEREMPUAN &ANAK SERINGKALI TERABAIKAN)
• Pembangunan Fasilitas Responsif Gender: Jalan, Rumahsakit, sekolah, tempat wisata, pasar, mall, kantor-kantorpelayanan masyarakat, Jembatan dan bangunan lainnyayang memenuhi kepbutuhan semua ( Perempuan, anak,remaja, dewasa, lansia, difabel)
• Penurunan angka kematian ibu dan anak
• Peningkatan kesehatan reproduksi perempuan
• Peningkatan peluang usaha bagi perempuan, peningkatanpendapatan dan kesejahteraan.
• Peningkatan kapasitas perempuan dalam politik(Pengambilan Keputusan, keterwakilan dalam parlemen)
• Ratio penduduk laki-laki dengan perempuan yangmenamatkan Pendidikan SLTP-SLTA –PT 48
CONTOH BUKTI IMPLEMENTASI PUGPERSENTASE PENINGKATAN KUALITAS HIDUP SEMUA
(TERUTAMA PEREMPUAN &ANAK SERINGKALI TERABAIKAN)
• Ratio anak usia PAUD dengan anak yang mendapatkan Layanan PAUD
• Peningkatan perlindungan perempuan dan anak menjadi korban: tindakkekerasan fisik-non fisik, kekerasan dan pelececahan seksual, tracfiking,prostitusi, anak menjadi pelaku dan korban kejahatan.
• Peningkatan jumlah sekolah yang ramah anak, puskesmas ramah anakpelibatan anak dalam pengambilan keputusan terkait kebutuhan anak danremaja.
• Peningkatan kualitas keselamatan dalam transportasi berkendaraan
• Pembangunan pemukiman yang layak, memenuhi kebutuhan semuaanggota keluarga dan keluarga bisa menjalankan fungsi-fungsi keluarga
• Penurunan angka perceraian, dan penguatan ketahanan keluarga
• Upaya-upaya preventif bagi keluarga-keluarga yang rawan bermasalah:buruh migran, keluarga yang tidak utuh, lansia yang tidak mendapatkanperawatan, keluarga yang ayah sangat jarang pulang, anak jalanan, anakterlibat kriminal, keluarga miskin, dsb.
49
Percepatan ImplementasiPUG melalui PPRG
RPJMN, RPJMD, RENSTRA SKPD, RENJA SKPD
8
Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) adalah perencanaan pembangunan di setiap bidang yang memberikan kemanfaatan bagi laki-laki dan perempuan, dengan memperhatikan perbedaan kebutuhan, aspirasimereka, baik karena perbedaan biologis maupun perbedaan sebagai hasil konstruksi sosial budaya.
CONTOH PROGRAM SKPD BINA MARGA DAN TATA RUANG
1. Kebijakan Dan Aturan Terkait Bina Marga Dan Tata Ruang YangResponsif Gender
2. (Pembangunan, Jalan yang memenuhi kepentingan semua penduduk) :Pejalan Kaki, Motor, Mobil, dan Sepeda bagi yang normal, difabel,Lansia)
3. Pembangunan trotoar yang ramah untuk difabel, lansia.
4. Pelibatan seluruh lapisan masyarakat dalam pemeliharaan jalan,pemeliharaan selokan oleh perempuan dan anak yang tinggal dipinggirjalan
CONTOH PROGRAM SKPD SUMBER DAYA AIR
1. KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR, YANG PERLUMELIBATKAN SEMUA UNSUR DI MASYARAKAT.
2. PEMELIHARAAN SUNGAI, DANAU, DAN PEMANFAATANNYA BAGIPEREMPUAN, LAKI-LAKI DAN ANAK.
3. PENYEDIAAN IRIGASI BAGI PERTANIAN, SAWAH UNTUK KELOMPOKTANI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
4. PELIBATAN PEREMPUAN DALAM PROGRAM PENGGUNAAN AIR TANAHSECARA EFEKTIF DAN EFISIEN, PEMBANGUNAN BIO PORI DANPEMANFAATANNYA.
5. PELIBATAN PEREMPUAN, LAKI-LAKI DAN ANAK DALAM MEMELIHARASUMBER MATA AIR
6. MELINDUNGI P DAERAH MISKIN DARI EKSPLOITASI PENGUSAHA AIR
CONTOH PROGRAM SKPD PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
1. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI UNTUK INDUSTRI PENINGKATANEKONOMI KELUARGA DI DAERAH PARIWISATA
2. PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DARI EKSPLOITASI DI DAERAHPARIWISATA
3. PENGEMBANGAN SANGAR BUDAYA SENI DI DAERAH PARIWISATA UNTUKPENGEMBANGAN BAKAT DAN MINAT ANAK
4. MEMBUAT FASILITAS PARIWISATA YANG BISA DINIKAMATI OLEH ANAK-ANAK (PLAY GROUND), LANSIA (TEMPAT JALAN YANG AMAN UNTUK LANSIA), DIFABEL.
5. TEMPAT WISATA BEBAS ROKOK, MIRAS DAN NARKOBA
6. TEMPAT WISATA YANG SEHAT, NYAMAN, INDAH BAGI REMAJA, NAMUN TERTIBDARI PERBUATAN YANG CONDONG PADA PERGAULAN BEBAS.
7. PENYEDIAAN TOILET, TEMPAT WUDHU TERPISAH UNTUK LAKI_LAKI DANPEREMPUAN
8. RUANG LAKTASI BAGI YANG PUNYA BAYI
CONTOH PROGRAM SKPD PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN
1. Pembangunan rumah di lokasi bebas longsor, tangga yang ramah anak, ramah lansia, dan difabel
2. Menyediakan Ruang terbuka hijau, play ground
3. Menjamin sumber air bersih bagi keperluan keluarga
4. Menyediakan fasilitas umum yang berbeda untuk laki-laki dengan perempuan.
CONTOH PROGRAM SKPD DINAS SOSIAL
1. KEBIJAKAN DAN ATURAN TERKAIT PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, ANAK JALANAN, PENANGANAN KEMISKINAN
2. KEGIATAN PELATIHAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS BAGI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI SESUAI DATA TERPILAH
3. MEMBUAT PROFIL GENDER DARI PERMASALAHAN SOSIAL
4. MENYIAPKAN FASILITAS BAGI KEGIATAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, KELUARGA TIDAK MAMPU YANG KELUARGA UTUH-KELUARGA BERCERAI, PEKKA, DIFABEL, LANSIA.
5. PENINGKATAN KAPASITAS PEKERJA SOSIAL LAKI-LAKI DAN PERMPUAN UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN MASYARAKAT.
CONTOH PROGRAM SKPD –SATPOL PP
1. KEBIJAKAN DAN ATURAN TERKAIT PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, ANAK DALAM UPAYA PENERTIBAN LINGKUNGAN
2. PENDEKATAN DAN METODA YANG DIPILIH DALAM UPAYA PENERTIBAN BAGI LAKI-LAKI DAN PERMPUAN
3. PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS SATPOL PP LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK MENGATASI MASALAH KETERTIBAN SESUAI JENIS KELAMIN
4. PENERTIBAN YANG MEMPERHATIKAN KEBUTUHAN WANITA DAN ANAK
5. PEMBERIAN PERLAKUAN KHUSUS BAGI PELANGGAR TATA TERTIB YANG SEDANG HAMIL, MENYUSUI ATAU MEMILIKI BALITA.