Upaya Pokok Puskesmas p2tb
-
Upload
adityanoorrachman -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Transcript of Upaya Pokok Puskesmas p2tb
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 1/39
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh
Mycobacterium tuberkulosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien T
baru dan ! juta kematian akibat T diseluruh dunia. Diperkirakan 95" kasus T
dan 9#" kematian akibat T didunia, terjadi pada negara$negara berkembang.
Demikian juga, kematian %anita akibat T lebih banyak dari pada kematian
karena kehamilan, persalinan dan nifas. &ekitar '5" pasien T adalah kelompok
usia yang paling produktif secara ekonomis (15$5) tahun. &elain merugikan
secara ekonomis, T juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial
stigma. Pandemi *+-+D& di dunia menambah permasalahan T. /oinfeksi
dengan *+ akan meningkatkan risiko kejadian T secara signifikan. Pada saat
yang sama, resistensi ganda kuman T terhadap obat anti T (multidrug
resistance 0 MD2 semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil
disembuhkan. /eadaan tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya
epidemi T yang sulit ditangani.
+ndonesia merupakan negara dengan pasien T terbanyak ke$5 di dunia
setelah +ndia, 3ina, frika &elatan dan 4igeria (*6, 7))92. Diperkirakan
jumlah pasien T di +ndonesia sekitar 5,#" dari total jumlah pasien T didunia.
Diperkirakan, setiap tahun ada 879.'!) kasus baru dan kematian 7.78 orang.
+nsidensi kasus T T positif sekitar 1)7 per 1)).))) penduduk. Pada tahun
1
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 2/39
7))9, pre:alensi *+ pada kelompok T di +ndonesia sekitar 7.#" . /ekebalan
ganda kuman T terhadap obat anti T (multidrug resistance 0 MD2 diantara
kasus T baru sebesar 7", sementara MD diantara kasus penobatan ulang
sebesar 7)". (*6, 7))92
Mengingat besar dan luasnya masalah T, maka penanggulangan T
harus dilakukan melalui kemitraan dengan berbagai sektor baik pemerintah,
s%asta maupun lembaga masyarakat. *al ini sangat penting untuk mendukung
keberhasilan program dalam melakukan ekspansi maupun kesinambungannya.
danya rasa tanggung ja%ab juga diperlukan dalam sejumlah e:aluasi
terhadap kebijakan;kebijakan yang telah ada. Dengan adanya makalah ini,
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam
menyusun dan memperbaharui kebijakan;kebijakan yang telah ada dalam
meningkatkan kualitas program penanggulangan T yang optimal di %ilayah
kerja Puskesmas anjarbaru &elatan.
1.2 Tujuan
1.7.1 Tujuan <mum
Memberikan gambaran tentang situasi dan program kegiatan
penanggulangan T yang dilaksanakan Puskesmas anjarbaru &elatan.
1.7.7 Tujuan /husus
7
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 3/39
• Memberikan gambaran kegiatan program penanggulangan T
yang dilaksanakan Puskesmas anjarbaru &elatan.• Memberikan gambaran data kasus dan penatalaksanaan program
penanggulangan T yang dilaksanakan Puskesmas anjarbaru
&elatan.
• Menganalisi permasalahan dalam program penanggulangan T
yang dilaksanakan Puskesmas anjarbaru &elatan.
• Memberikan solusi permasalahan dalam program penanggulangan
T yang dilaksanakan Puskesmas anjarbaru &elatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi an Eti!l!gi TB
T3 merupakan penyakit infeksi kronis dan menular yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis (MT2. Mycobacterium tuberculosis merupakan
patogen intraselular fakultatif. irulensinya ditentukan oleh kemampuan
menginfeksi makrofag sehingga dapat hidup dormant dalam jaringan tubuh
!
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 4/39
sampai saatnya aktif kembali. /uman batang aerobik dan tahan asam ini
merupakan organisme patogen dan saprofit. =alan masuknya melalui saluran
pernafasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit. &ebagian besar
infeksi T menyebar le%at udara, melalui terhirupnya nukleus droplet yang berisi
organisme basil tuberkel dari seseorang yang terinfeksi . &ifat aerobik yang
dimilikinya menunjukkan bah%a kuman lebih menyenangi jaringan yang kaya
oksigen. *al ini dihubungkan dengan tempat predileksi tuberkulosis, di mana
tekanan oksigen pada bagian apikal paru lebih tinggi dari bagian lain, sehingga
bagian apikal menjadi tempat predileksi tersering tuberkulosis.
>ambar 7.1 M.tuberculosis (1!2
akteri ini tumbuh secara aerob obligat. ?nergi diperoleh dari oksidasi
senya%a karbon yang sederhana. danya 367 dapat merangsang
pertumbuhannya. iakan dapat mati jika terkena sinar matahari langsung selama 7
jam. Dalam dahak dapat bertahan 7)$!) jam. iakan basil ini dalam suhu kamar
dapat hidup $# bulan dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu 7) o3 selama
7 tahun, tahan terhadap berbagai bahan kimia dan desinfektan antara lain phenol
5" asam sulfat 15", asam sitrat !" dan 4a6* 8". asil ini dihancurkan oleh
8
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 5/39
jodium tinetur dalam 5 menit, dengan alkohol #) " akan hancur dalam 7$1)
menit.
2.2 E"ie#i!l!gi
Tuberkulosis mengenai sepertiga ras manusia dengan delapan juta infeksi
setiap tahunnya dan dua juta kasus meninggal . erdasarkan laporan *6 pada
tahun 7)), dinyatakan bah%a +ndonesia merupakan penyumbang T terbesar
nomor tiga di dunia setelah +ndia dan 3ina dengan jumlah kasus baru sekitar
5!9.))) dan jumlah kematian sekitar 1)1.))) pertahun. Pre:alensi T di
+ndonesia diketahui sebanyak 775 orang per 1)).))) penduduk .
Di /alimantan &elatan, ditemukan !))8 orang penderita T positif pada
tahun 7))5. &elama tahun 7)) penemuan penderita T di /alimantan &elatan
meningkat sebanyak !5'9 kasus dan !5)) kasus tahun 7))'. Dinyatakan setiap
seribu penduduk terdapat 7,1" kasus penderita T3 yang tersebar di /alsel.
&elama tahun 7))8, deskripsi angka penemuan penderita T3 di /alimantan
&elatan adalah 8587 orang (1,7 "2. Penyebarannya adalah *ulu &ungai &elatan
9", atola #", *ulu &ungai Tengah dan Tala ", /otabaru 5", Tanah umbu
8", anjarbaru !", alangan 7", *ulu &ungai <tara 11", /abupaten anjar
17" dan /ota anjarmasin 19".
&ebagian besar penderita T tergolong dalam status sosial ekonomi rendah
dan ')" penderita T paru berada pada usia produktif (15$58 tahun2.
2.$ Pat!fisi!l!gi
5
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 6/39
Tuberkulosis primer terjadi pada indi:idu yang terpapar pertama kali dengan
bakteri tuberkulosis, sedangkan tuberculosis sekunder (reakti:asi atau pasca
primer2 adalah hasil reakti:asi infeksi tuberkulosis pada suatu fokus dorman yang
terjadi beberapa tahun lalu. @aktor$faktor yang berpengaruh terhadap reakti:asi
belum dipahami secara keseluruhan.
Penularan tuberkulosis paru terjadi karena bakteri dibatukkan atau
dibersinkan keluar menjadi droplet nuklei. Partikel ini dapat menetap dalam udara
bebas selama 1$7 jam, tergantung pada ada tidaknya sinar <, :entilasi yang
buruk dan kelembaban. Dalam suasana lembab dan gelap, bakteri ini dapat tahan
berhari$hari sampai berbulan$bulan. ila partikel infeksi ini terisap oleh orang
sehat, ia akan menempel pada saluran nafas atau jaringan paru. Partikel dapat
masuk ke al:eolar bila ukuran partikel A 5 µm. akteri akan dihadapi pertama kali
oleh neutrofil, kemudian baru oleh makrofag. /ebanyakan partikel ini akan mati
atau dibersihkan oleh makrofag keluar dari percabangan trakeobronkial bersama
gerakan silia dengan sekretnya.
ila bakteri menetap di jaringan paru, maka ia akan berkembang biak dalam
sitoplasma makrofag. Makrofag sebagai sel efektor bersamaan dengan limfosit T
sebagai sel imunoresponsif. &el T adalah mediator utama pertahanan imun
mela%an kuman T. espons regulasi sel T terhadap kuman T diperankan oleh
+nterleukin$7. Tipe imunitas seperti ini biasanya lokal, melibatkan makrofag yang
diaktifkan ditempat infeksi oleh limfosit dan limfokinnya. eaksi ini disebut
reaksi hipersensiti:itas tipe empat.
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 7/39
erkembangnya bakteri dalam sitoplasma makrofag, memungkinkan ia
terba%a masuk ke organ tubuh lainnya. akteri yang bersarang di jaringan paru
akan berbentuk sarang tuberkulosis pneumonia kecil (sarang primer atau fokus
>hon2. &arang primer ini dapat terjadi di setiap bagian jaringan paru. ila
menjalar sampai ke pleura, maka terjadilah efusi pleura. ila bakteri ini masuk
melalui saluran gastrointestinal, jaringan limfe, orofaring, dan kulit, terjadilah
limfadenopati regional kemudian bakteri masuk ke dalam :ena dan menjalar ke
seluruh organ seperti paru, otak, ginjal, tulang. ila masuk ke arteri pulmonalis
maka terjadi penjalaran ke seluruh bagian paru menjadi T milier.
'
akteri yang terhirup
akteri mencapai paru, masuk ke makrofag
akteri berkembang dalam makrofag
Mulai terbentuk lesi (caseoas necrosis2
kti:asi makrofag
akteri keluar le%at sputumBesi mencair akteri berhenti tumbuh, lesi
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 8/39
>ambar 7.7 &kema patogenesis tuberkulosis dimulai dari masuknya
bakteri sampai timbulnya berbagai gejala klinis (712
2.% Diagn!sa
Diagnosa infeksi Mycobacterium tuberculosis dapat dilakukan dengan uji
tuberculin (tuberculin skin test - T&T2, gambaran radiologis paru dan pemeriksaan
mikroskopis hapusan dahak (sputum2. Metode diagnostik yang paling sering dan
mudah dilakukan ialah mengidentifikasi basil tahan asam (T2 pada sputum
dengan pe%arnaan Ciehl$4eelsen. &elain sputum, bahan pemeriksaan lain yang
dapat digunakan yaitu lesi kulit, sum$sum tulang, urine, cairan serebrospinal,
cairan pleural, rongga perut, perikardial, cairan sendi. cairan dan pus-fistel .
*asil deteksi melalui pemeriksaan mikroskopis juga dapat dilaporkan secara
k%antitatif menurut skala bronkhorst, yaitu dinyatakan 1 apabila terdapat 1)
kuman setelah pemeriksaan 15 menit, 7 bila ditemukan 7) kuman dalam 1)
lapang pandang, ! bila ditemukan ) kuman dalam 1) lapang pandang, 8 bila
terdapat sampai 17) kuman dalam 1) lapang pandang, dan dinyatakan 5 jika
ditemukan lebih dari 17) kuman dalam 1) lapang penglihatan .
&elain melalui pemeriksaan mikroskopik, identifikasi T paru juga dapat
dilakukan melalui pemeriksaan radiologi. Metode ini sering kali digunakan bila
#
Menurunnya imunitas
Menyebar ke darah, organ lainreakti:asi
kematian
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 9/39
Tersangka Penderita TBC
Periksa dahak sewaktu, pagi, sewaktu
Hasil BTA+ + +
+ + -
Hasil BTA
+ - -
Hasil BTA
- - -
Periksa Rontgen dadaBeri antibiotik spektrum luas
Hasil mendukung TBCHasil tidak mendukung TBC Tidak ada perbaikanAda Perbaikan
Ulangi periksa Dahak P
Penderita TBC BTA positi!
Hasil BTA
+ + +
+ + -
+ - -
Hasil BTA
- - -
Periksa rontgen dada
Hasil rontgen negati! Hasil mendukung TBC
TBC BTA "-# Rontgen "+# Bukan TBC, pen$akit lain
pada pemeriksaan sputum sediaan dinyatakan negatif. 4amun, diagnosa T tidak
dapat ditegakkan hanya berdasarkan pemeriksaan ini saja, karena hampir semua
manifestasi T menyerupai penyakit$penyakit lainnya . dapun cara menegakkan
diagnosa yang paling tepat adalah dengan menggunakan teknik biakkan. akteri
ini membutuhkan %aktu $17 Minggu pada suhu !)$!') 3 untuk dapat tumbuh.
/oloni matur akan ber%arna krem atau kekuningan, bentuknya seperti kembang
kol.
9
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 10/39
>ambar 7.!. agan alur diagnosis T paru pada orang de%asa di +ndonesia
2.& Peng!'atan
Pengobatan T bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah
kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah
terjadinya resistensi kuman terhadap 6T. Pengobatan tuberkulosis terbagi
menjadi dua fase, yakni fase intensif (7$! bulan2 dan fase lanjutan (8 atau '
bulan2. Paduan obat yang digunakan terdiri dari paduan obat utama dan
tambahan E
6bat nti Tuberkulosis (6T2 yang digunakan terbagi menjadi E
a. 6bat lini pertama E ifampisin, +soniaFid (+4*2, PiraFinamid, &treptomisin,
?tambutol.
b. 6bat lini kedua E /anamisin, mikasin, /uinolon.
c. 6bat lain masih dalam penelitian E makrolid, amoksilin dan asam kla:ulanat
(amokla:2
erdasarkan kemasan, 6T terbagi menjadi dua, yakni E
1)
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 11/39
1. 6bat tunggal
6bat disajikan secara terpisah, masing$masing +4*, ifampisin, PiraFinamid
dan ?tambutol.
7. 6bat kombinasi dosis tetap (@iGed Dose 3ombination ; @D32
/ombinasi dosis tetap ini terdiri dari ! atau 8 obat dalam satu tablet
Pengembangan pengobatan T paru yang efektif merupakan hal yang
penting untuk menyembuhkan pasien dan menghindari terjadinya multidrugs
resistant tuberculosis (MD2 T. Pengembangan strategi D6T& untuk
mengontrol angka kejadian T merupakan prioritas utama *6. International
Union Against Tuberculosis and Lung Disease (+<BTD2 dan *6 memberikan
rekomendasi untuk mengganti penggunaan paduan obat tunggal dengan
kombinasi dosis tetap dalam pengobatan T primer. Penggunaan 6T kombinasi
dengan dosis tetap berdasarkan *6 seperti dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7.1 Dosis 6T kombinasi dosis tetap
/euntungan pengobatan tuberkulosis dengan kombinasi dosis tetap, antara
lainE
1. Penatalaksanaan sederhana dengan kesalahan pembuatan resep minimal
7. Peningkatan kepatuhan dan penerimaan pasien dengan penurunan kesalahan
pengobatan yang tidak disengaja.
11
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 12/39
!. Peningkatan kepatuhan tenaga kesehatan terhadap penatalaksanaan yang benar
dan standar.8. Perbaikan manajemen obat karena jenis obat lebih sedikit.
5. Menurunkan risiko penyalahgunaan obat tunggal dan MD akibat penurunan
penggunaan monoterapi.
&ebagian besar pasien T dapat menyelesaikan pengobatan 6T tanpa
mendapatkan efek samping yang signifikan. eberapa pasien dapat mengalami
efek samping akibat penggunaan 6T. 6leh karena itu pemantauan terhadap
terjadinya efek samping sangat penting dilakukan selama pengobatan. ?fek
samping yang terjadi dapat ringan atau berat, efek samping ringan dapat diatasi
dengan pemberian obat simptomatik dan pemberian 6T dapat dilanjutkan. ?fek
samping yang dapat ditimbulkan selama penggunaan 6T dapat dilihat pada table
!.
Tabel 7.7. ?fek samping minor 6
17
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 13/39
Tabel 7.!. ?fek samping mayor 6T (7'2
2.( Strategi D)TS * Directly Observed Treatment Shortcourse+
Directly Observed Treatment Shortcourse (D6T&2 adalah strategi
penyembuhan T jangka pendek dengan penga%asan secara langsung. Dengan
menggunakan strategi DOTS , diharapkan proses penyembuhan T dapat
berlangsung secara cepat. Directly Observed Treatment Shortcourse merupakan
istilah yang digunakan dalam strategi pengobatan T . &trategi DOTS terdiri dari
5 komponen, yaitu E
12 /omitmen politis, dengan peningkatan dan kesinambungan pendanaan.
72 Penemuan kasus melalui pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin
mutunya.
!2 Pengobatan yang standar, dengan super:isi dan dukungan bagi pasien.
82 &istem pengelolaan dan ketersediaan 6T yang efektif.
52 &istem monitoring pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan
penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program.
Pengobatan T dalam strategi D6T& diberikan dalam dua tahap, yakni E
1. Tahap +ntensif
Pada tahap intensif, pemberian obat dilakukan setiap hari dan dia%asi
langsung untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap semua 6T, terutama
rifampisin. Pengobatan fase intensif secara tepat dapat mengubah status penderita
infeksius menjadi tidak infeksius dalam periode %aktu dua minggu. &ebagian
1!
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 14/39
besar penderita T dengan T (2 akan menjadi T ($2 pada akhir pengobatan
intensif .
7. Tahap Banjutan
Pada tahap lanjutan, frekuensi pengobatan diturunkan, tetapi dalam jangka
%aktu yang lebih lama. Tahap ini bertujuan untuk membunuh kuman dormant ,
sehingga dapat mencegah terjadinya kekambuhan. Dari hasil percobaan pada
binatang dan pengobatan pada manusia dinyatakan bah%a hampir semua 6T
memiliki sifat bakterisid kecuali etambutol yang bersifat bakteriostatik.
/emampuan obat untuk membunuh kuman yang pertumbuhannya lambat yang
akti:itasnya diukur dari kekambuhan setelah pengobatan dihentikan disebut
dengan kemampuan sterilisasi obat. ifampisin dan piraFinamid mempunyai
akti:itas sterilisasi yang baik, sedangkan +4* dan streptomisin memiliki
kemampuan yang lebih rendah.
Pengobatan dengan menggunakan obat antittuberkulosis dibagi berdasarkan
kategori penderita, yaitu E
a. /ategori 1 (7*C?- 8*!!2 E 12 Pasien baru T paru T positif, 72 Pasien T
paru T negatif foto toraks positif, dan !2 Pasien T ekstra paru.
b. /ategori 7 (7*C?&- *C?- 5*!!?!2 E 12 Pasien kambuh (relaps2 72 Pasien
gagal (drop out 2, dan !2 Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (default 2
2., Kegiatan Pr!gra# Nasi!nal Penanggulangan TB
a. Tatalaksana an Pen-egaan TB
H Penemuan /asus Tuberkulosis
H Pengobatan Tuberkulosis
H Pemantauan dan *asil Pengobatan Tuberkulosis
18
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 15/39
H Pengendalian +nfeksi pada sarana layanan
H Pencegahan Tuberkulosis
'. /anaje#en Pr!gra# TB
H Perencanaan program Tuberkulosis
H Monitoring dan ?:aluasi Program Tuberkulosis
H Manajemen Bogistik Program Tuberkulosis
H Pengembangan /etenagaan Program Tuberkulosis
H Promosi program Tuberkulosis
-. Pengenalian TB k!#"reensif
H Penguatan Bayanan Baboratorium Tuberkulosis
H Public $ Pri:ate MiG (Pelibatan &emua @asilitas Pelayanan /esehatan2
H /olaborasi T$*+
H Pemberdayaan Masyarakat dan Pasien T
H Pendekatan kolaborasi dalam kesehatan paru
H Manajemen T esist 6bat
H Penelitian tuberkulosis
15
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 16/39
2.0 Pe#antauan Dan Ealuasi Pr!gra#
Pemantauan dan e:aluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk
menilai keberhasilan pelaksanaan program. Pemantaun dilaksanakan secara
berkala dan terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam
pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan, supaya dapat dilakukan tindakan
perbaikan segera. ?:aluasi dilakukan setelah suatu jarak$%aktu (inter:al2 lebih
lama, biasanya setiap bulan s-d 1 tahun. Dengan e:aluasi dapat dinilai sejauh
mana tujuan dan target yang telah ditetapkan sebelumnya dicapai. Dalam
mengukur keberhasilan tersebut diperlukan indikator. *asil e:aluasi sangat
berguna untuk kepentingan perencanaan program. Masing$masing tingkat
pelaksana program (<P/, /abupaten-/ota, Propinsi, dan Pusat2 bertanggung
1
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 17/39
ja%ab melaksanakan pemantauan kegiatan pada %ilayahnya masing$masing.
&eluruh kegiatan harus dimonitor baik dari aspek masukan (input 2, proses,
maupun keluaran (output 2. 3ara pemantauan dilakukan dengan menelaah laporan,
pengamatan langsung dan %a%ancara dengan petugas pelaksana maupun dengan
masyarakat sasaran.
Dalam pelaksanaan monitoring dan e:aluasi, diperlukan suatu sistem
pencatatan dan pelaporan baku yang dilaksanakan dengan baik dan benar.
&alah satu komponen penting dari sur:ailans yaitu pencatatan dan
pelaporan dengan maksud mendapatkan data untuk diolah, dianalisis,
diinterpretasi, disajikan dan disebarluaskan untuk dimanfaatkan. Data yang
dikumpulkan pada kegiatan sur:ailans harus :alid (akurat, lengkap dan tepat
%aktu2 sehingga memudahkan dalam pengolahan dan analisis.
Data program Tuberkulosis dapat diperoleh dari pencatatan di semua unit
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan dengan satu sistem yang baku.
@ormulir$formulir yang dipergunakan dalam pencatatan T di <nit
Pelayanan /esehatan (Puskesmas, umah &akit, P8, klinik dan dokter praktek
s%asta dll2 dalam melaksanakan pencatatan menggunakan formulirE
I Daftar tersangka pasien (suspek2 yang diperiksa dahak &P& (T.)2.
I @ormulir permohonan laboratorium T untuk pemeriksaan dahak (T.)52.
I /artu pengobatan pasien T (T.)12.
I /artu identitas pasien T (T.)72.
I egister T <P/ (T.)! <P/2
1'
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 18/39
I @ormulir rujukan-pindah pasien (T.)92.
I @ormulir hasil akhir pengobatan dari pasien T pindahan (T.1)2.
I egister Baboratorium T (T.)82.
<ntuk menilai kemajuan atau keberhasilan penanggulangan T digunakan
beberapa indikator. +ndikator penanggulangan T secara 4asional ada 7 yaituE
I ngka Penemuan Pasien baru T T positif (ase Detection !ate 0 3D2
dan
I ngka /eberhasilan Pengobatan (Success !ate 0 &2.
A3A /EN4HITUN4 DAN ANALISA INDIKAT)3
a. Angka Penjaringan Sus"ek
dalah jumlah suspek yang diperiksa dahaknya diantara 1)).)))
penduduk
pada suatu %ilayah tertentu dalam 1 tahun. ngka ini digunakan untuk
mengetahui upaya penemuan pasien dalam suatu %ilayah tertentu, dengan
memperhatikan kecenderungannya dari %aktu ke %aktu (tri%ulan-tahunan2
3u#us5
Ju#la sus"ek 6g i"eriksa
Ju#la "enuuk 7 188.888
=umlah suspek yang diperiksa bisa didapatkan dari buku daftar suspek (T.)2.
'. Pr!"!rsi Pasien TB BTA P!sitif iantara Sus"ek
dalah prosentase pasien T positif yang ditemukan diantara seluruh
suspek yang diperiksa dahaknya. ngka ini menggambarkan mutu dari proses
penemuan sampai diagnosis pasien, serta kepekaan menetapkan kriteria suspek.
1#
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 19/39
3u#us5
Ju#la "asien TB BTA "!sitif 6g ite#ukan
Ju#la seluru sus"ek TB 6g i"eriksa 7 1889
ngka ini sekitar & : 1&9. ila angka ini terlalu kecil ( A 5 " 2 kemungkinan
disebabkan E
I Penjaringan suspek terlalu longgar. anyak orang yang tidak memenuhi
kriteria suspek, atau
I da masalah dalam pemeriksaan laboratorium ( negatif palsu 2.
ila angka ini terlalu besar ( J 15 " 2 kemungkinan disebabkan E
I Penjaringan terlalu ketat atau
I da masalah dalam pemeriksaan laboratorium ( positif palsu2.
-. Pr!"!rsi Pasien TB Paru BTA P!sitif iantara Se#ua Pasien TB Paru
Ter-atat;i!'ati
dalah prosentase pasien Tuberkulosis paru T positif diantara semua
pasien Tuberkulosis paru tercatat. +ndikator ini menggambarkan prioritas
penemuan pasien Tuberkulosis yang menular diantara seluruh pasien Tuberkulosis
paru yang diobati.
3u#us5
Ju#la "asien TB BTA "!sitif *'aru < ka#'u+
Ju#la seluru "asien TB *se#ua ti"e+ 7 1889
19
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 20/39
ngka ini sebaiknya jangan kurang ari (&9. ila angka ini jauh lebih rendah,
itu berarti mutu diagnosis rendah, dan kurang memberikan prioritas untuk
menemukan pasien yang menular (pasien T Positif2.
. Pr!"!rsi "asien TB Anak iantara seluru "asien TB
dalah prosentase pasien T anak (A15 tahun2 diantara seluruh pasien T
tercatat.
3u#us 5
Ju#la "asien TB Anak *=1& tn+ 6g ite#ukan
Ju#la seluru "asien TB 6g ter-atat 7 1889
ngka ini sebagai salah satu indikator untuk menggambarkan ketepatan dalam
mendiagnosis T pada anak. ngka ini berkisar 15". ila angka ini terlalu besar
dari 15", kemungkinan terjadi overdiagnosis.
e. Angka Pene#uan Kasus (Case Detection Rate = CDR)
dalah prosentase jumlah pasien baru T positif yang ditemukan dan diobati
dibanding jumlah pasien baru T positif yang diperkirakan ada dalam %ilayah
tersebut. ase Detection !ate menggambarkan cakupan penemuan pasien baru
T positif pada %ilayah tersebut.
3u#us5
Ju#la "asien 'aru TB BTA P!sitif 6ang ila"!rkan ala# TB.8,
Perkiraan ju#la "asien 'aru TB BTA P!sitif 7 1889
Perkiraan jumlah pasien baru T T positif diperoleh berdasarkan perhitungan
angka insidens kasus T paru T positif dikali dengan jumlah penduduk. Target
7)
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 21/39
ase Detection !ate Program Penanggulangan Tuberkulosis 4asional minimal
')".
f. Angka N!tifikasi Kasus (Case Notification Rate = CNR)
dalah angka yang menunjukkan jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat
diantara 1)).))) penduduk di suatu %ilayah tertentu. ngka ini apabila
dikumpulkan serial, akan menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari
tahun ke tahun di %ilayah tersebut.
3u#us 5
Ju#la "asien TB *se#ua ti"e+ 6g ila"!rkan l# TB.8,
Ju#la "enuuk 7 188.888
ngka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan (trend" meningkat
atau menurunnya penemuan pasien pada %ilayah tersebut.
g. Angka K!nersi *Conversion Rate+
ngka kon:ersi adalah prosentase pasien baru T paru T positif yang
mengalami perubahan menjadi T negatif setelah menjalani masa pengobatan
intensif. +ndikator ini berguna untuk mengetahui secara cepat hasil pengobatan
dan untuk mengetahui apakah penga%asan langsung menelan obat dilakukan
dengan benar. Di <P/, indikator ini dapat dihitung dari kartu pasien T.)1, yaitu
dengan cara mere:ie% seluruh kartu pasien baru T Positif yang mulai berobat
dalam !$ bulan sebelumnya, kemudian dihitung berapa diantaranya yang hasil
pemeriksaan dahak negatif, setelah pengobatan intensif (7 bulan2. ngka #ini#al
yang harus dicapai adalah #)".
. Angka Kese#'uan *Cure Rate+
71
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 22/39
ngka kesembuhan adalah angka yang menunjukkan prosentase pasien baru T
paru T positif yang sembuh setelah selesai masa pengobatan, diantara pasien
baru T paru T positif yang tercatat. ngka kesembuhan dihitung juga untuk
pasien T positif pengobatan ulang dengan tujuanE
I <ntuk mengetahui seberapa besar kemungkinan kekebalan terhadap obat terjadi
di komunitas, hal ini harus dipastikan dengan sur:eilans kekebalan obat.
I <ntuk mengambil keputusan program pada pengobatan menggunakan obat baris
kedua (second$line drugs2.
I Menunjukan pre:alens *+, karena biasanya kasus pengobatan ulang terjadi
pada pasien dengan *+.
Di <P/, indikator ini dapat dihitung dari kartu pasien T.)1, yaitu dengan cara
mere:ie% seluruh kartu pasien baru T Positif yang mulai berobat dalam 9 $ 17
bulan sebelumnya, kemudian dihitung berapa diantaranya yang sembuh setelah
selesai pengobatan. . ngka #ini#al yang harus dicapai adalah #5". ngka
kesembuhan digunakan untuk mengetahui hasil pengobatan. alaupun angka
kesembuhan telah mencapai #5", hasil pengobatan lainnya tetap perlu
diperhatikan, yaitu berapa pasien dengan hasil pengobatan lengkap, meninggal,
gagal, default, dan pindah.
I ngka default tidak boleh lebih dari 1)", karena akan menghasilkan proporsi
kasus retreatment yang tinggi dimasa yang akan datang yang disebabkan karena
ketidak$efektifan dari pengendalian Tuberkulosis.
I Menurunnya angka default karena peningkatan kualitas penanggulangan T
akan menurunkan proporsi kasus pengobatan ulang antara 1)$7) " dalam
77
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 23/39
beberapa tahun &edangkan angka gagal untuk pasien baru T positif tidak boleh
lebih dari 8" untuk daerah yang belum ada masalah resistensi obat, dan tidak
boleh lebih besar dari 1)" untuk daerah yang sudah ada masalah resistensi obat.
i. Angka Ke'erasilan Peng!'atan
ngka kesembuhan adalah angka yang menunjukkan prosentase pasien
baru T paru T positif yang menyelesaikan pengobatan (baik yang sembuh
maupun pengobatan lengkap2 diantara pasien baru T paru T positif yang
tercatat. Dengan demikian angka ini merupakan penjumlahan dari angka
kesembuhan dan angka pengobatan lengkap.
j. Angka Kesalaan La'!rat!riu#
Pada saat ini Penanggulangan T sedang dalam uji coba untuk penerapan uji
silang pemeriksaan dahak #cross chec$" dengan metode Lot Sampling %uality
Assessment #L%AS" di beberapa propinsi. <ntuk masa yang akan datang akan
diterapkan metode BK& di seluruh <P/.
7!
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 24/39
BAB III
P3)>IL PUSKES/AS
$.1 Letak an Luas
Puskesmas anjarbaru termasuk ke dalam %ilayah /ecamatan
anjarbaru &elatan, /ota anjarbaru, Propinsi /alimantan &elatan,
tepatnya di /elurahan >untung Paikat =alan ampai + anjarbaru. &ecara
adminitrasi terbagi dalam ! kelurahan yaitu /elurahan Boktabat &elatan,
/elurahan /emuning, dan /elurahan >untung Paikat. atas %ilayah administrasi
Puskesmas anjarbaru menurut letak arah mata angin adalah sebagai berikut E
a. &ebelah <tara berbatasan dengan /ecamatan anjarbaru <tara.
b. &ebelah Timur berbatasan dengan /ecamatan anjarbaru <tara.
c. &ebelah arat berbatasan dengan /ecamatan Bandasan <lin.
d. &ebelah &elatan berbatasan dengan /ecamatan 3empaka.
$.2 K!nisi De#!grafi;Ke"enuukan
Ta'el $.1 Ju#la Penuuk i ?ila6a Kerja Puskes#as Banjar'aru Taun
2812
N! KeluraanJu#la
*ji@a+Ke"aatan *ji@a;k#2+ Kateg!ri
1 Boktabat &elatan #.9#5 1)8',7 &angat padat
2 /emuning 9.17# 757# &angat padat
$ >untung Paikat #.5') !.89, &angat padat
=umlah 7.#! ')88, # &angat Padat
Sumber & Data Tahunan /ecamatan anjarbaru 7)1!
Dari data diatas didapatkan kepadatan penduduk di %ilayah kerja
Puskesmas anjarbaru tergolong sangat padat.
78
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 25/39
Ta'el $.2 Distri'usi Penuuk /enurut Kel!#"!k U#ur i ?ila6a Kerja
Puskes#as Banjar'aru Taun 2812
/elompok <mur =umlah Persen
)$5
5$1)
11$15
1$7)
71$75
7$!5
J!5
1.17#
1.)1
1.5#'
8.8!8
1.58'
8.971
11.85
8,8
,75
,19
1',!7
,)'
19,77
87,9
Total 7.#! 1))Sumber & Data Tahunan /ecamatan anjarbaru &elatan 7)1!
Menurut Peraturan Pemerintah nomor 1)8 tahun 7))) usia 15$8 tahun
termasuk dalam golongan usia produktif, dari tabel ! dapat dilihat bah%a
distribusi penduduk dari ketiga kelurahan tersebut terbanyak pada usia produktif.
*al ini sangat menguntungkan untuk pengkaderan Puskesmas sebagai tenaga
pembantu pada program$program puskesmas yang akan dijalankan.
Ta'el $.$ Distri'usi Penuuk /enurut Jenis Peniikan i ?ila6a
Kerja Puskes#as Banjar'aru Taun 2812
=enis Pendidikan =umlah (=i%a2 Persen
Tidak Tamat &D 1!#8 '
Tamat &D ; &BTP #'## !7
Tamat &BT #518 !1
Tamat kademi - PT '99' !)
=umlah 7.#! 1)),))
Sumber& Data tahunan kecamatan anjarbaru &elatan 7)1!
&ebagian besar penduduk di %ilayah kerja Puskesmas anjarbaru
pe rnah mengenyam perguruan tinggi sebesar '99' ji%a atau !)", tamat
75
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 26/39
pendidikan di &BT yaitu sebesar #518 ji%a atau !1" dari jumlah penduduk,
sebesar #'## ji%a atau !7" tamat &D-M+$&BTP. &isanya tidak tamat &D. *al ini
sangat berpengaruh terhadap upaya penyuluhan dan promosi kesehatan dimana
ketika diadakan penyuluhan dan promosi kesehatan tersebut tentunya harus
menggunakan bahasa dan kata$kata yang mudah dipahami oleh penduduk
dikaitkan dengan rata$rata tingkat pendidikan masyarakat &ei. esar yang sudah
tinggi, tentunya akan memudahkan pihak puskesmas dalam penyampaian
informasi baik berupa penyuluhan ataupun pelatihan, promosi kesehatan dan
upaya pengkaderan.
$.$ Pr!gra# Kerja
Program yang dilaksanakan di Puskesmas anjarbaru terdiri dari program
kesehatan %ajib yaituE
a. Promosi kesehatan
b. <saha /+ dan /
c. <saha Perbaikan >iFi Masyarakat
d. <saha /esehatan Bingkungan
e. <saha Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P7M2
f. <saha Pengobatan dan Pelayanan
&edangkan upaya pengembangan kesehatan di Puskesmas terdiri dariE
a. <paya kesehatan usia lanjut
b. <paya kesehatan mata - pencegahan kebutaan
c. <paya kesehatan telinga - pencegahan gangguan pendengaran
d. /esehatan ji%a
7
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 27/39
e. Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi dan mulut
f. Pera%atan kesehatan masyarakat
g. ina pengobatan tradisional
h. ina kesehatan kerja
Program$program tersebut dilaksanakan di dalam gedung dan di luar gedung
puskesmas, yaitu dengan melaksanakan pelayanan dan pencatatan kegiatan serta
pelaporan hasil kegiatan. Dalam bab berikutnya akan dijelaskan lebih lengkap
mengenai program pemberantasan penyakit demam berdarah dengue yang
termasuk dalam upaya kesehatan %ajib P7M di Puskesmas anjarbaru.
$.% Sarana *inentaris+
&arana yang ada di Puskesmas anjarbaru terbagi menjadi sarana medis dan
non medis. &arana medis antara lain terdiri dariE
a. Peralatan medis puskesmas induk E Poliklinik &et, Public health, ?/>,
ed pemeriksaan
b. BaboratoriumE @otometer, hemoanaliFer
c. Peralatan medis puskesmas keliling E P*4, Poliklinik &et
d. Peralatan kesehatan gigi (dental unit 7 buah2, alat tambal sinar
e. Bemari es penyimpan :aksin
f. Peralatan medis /+E <&>, Doppler, partus set
g. Peralatan giFiE Timbangan manual dan digital
h. uang tindakan E 4ebuliFer, strelisator
i. uang sanitasiE fogging (7 unit2, blo%er
7'
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 28/39
dapun sarana non medis pada Puskesmas anjarbaru terdiri dari gedung
puskesmas 1 buah, kendaraan dinas roda empat 1 buah, kendaraan roda dua 5
buah, sarana pembuangan sampah.
$.& Tenaga Keseatan
Tenaga /esehatan yang ada di Puskesmas anjarbaru cukup beragam
dengan tingkat pendidikan yang berbeda. &etiap tenaga kesehatan tersebut
ditempatkan sesuai dengan pendidikan terakhirnya.
Ta'el $.% Tenaga Keseatan Puskes#as Banjar'aru Taun 281%
N! Tenaga KeseatanJu#la
*)rang+Tingkat Peniikan Pene#"atan
1. Dokter <mum 5 /edokteran (&12 P <mum dan nak
7. Dokter >igi 7/edokteran >igi
(&12P >igi
!. idan 11 /+D (D+++, D+2P /+ dan
+munisasi
8. poteker 1 poteker (&12 potik
5. Pera%at 18
/P? (D+++2,
/epera%atan (&12,
&P/, &P/<
P <mum, nak, dan
MT&, /amar
Tindakan, +munisasi
. Pera%at >igi ! &P>, D+++ P >igi
'. sisten poteker ! &M@ potik
#. /epala puskesmas 1/esehatan
Masyarakat (&12
uang /epala
Puskesmas
9. Petugas >iFi 8&P> (D+2, /C+
(D+++2P >iFi
1).
Petugas
Baboratorium ! / (D+++2, &M/ Baboratorium
11. &anitarian 7 &PP* (D+2P /esehatan
Bingkungan
17. Petugas dministrasi # dm. 4egara &12,
&M/
Pekarya kesehatan
&M
&M analis
kesehatan
&M
&M
Tata <saha,
endahara /euangan
endahara keuangan
endahara barang
Petugas loket
/epega%aian
6perator
7#
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 29/39
&D &upir
Total 5'
&umber E Baporan Tahunan Puskesmas anjarbaru Tahun 7)18
BAB IUPAA P)K)K PUSKES/AS BANJA3BA3U
P3)43A/ PENAN44ULAN4AN TB
%.1 Tujuan P2TB i Puskes#as
1. Tujuan U#u#
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian T, memutuskan rantai
penularan, serta mencegah terjadinya MD T dalam rangka pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Kusus5
1. Perluasan =angkauan dan Peningkatan Pelayanan D6T& yang erkualitas
7. Menghadapi tantangan T$*+ L MD T
79
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 30/39
a. Melibatkan seluruh Tenaa !esehatan " seluruh #nit
$elayanan !esehatani. /eterlibatan Penderita dan Masyarakat
b. Diukung engan E
i. Penguatan /ebijakan dan /epedulian (6%nership2
ii. Penguatan sistim pelayanan dan pengelolaan program
!. Penelitian operasionalMelaksanakan pemeriksaan jentik secara berkala
pada ruang lingkup kerja puskesmas.
8. Menanamkan prilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat sejak dini.5. Mengurangi risiko penularan penyakit DD pada masyarakat.
%.2 Dasar Pelaksanaan
1. /eputusan menteri kesehatan republik indonesia 4omor
!8-menkes-sk-:-7))9 tentang pedoman penanggulangan tuberkulosis (tb2
menteri kesehatan republik indonesia.
7. <ndang$<ndang 4omor 8 Tahun 19#8 tentang abah Penyakit Menular.
!. Peraturan Pemerintah 4omor 8) Tahun 1991 tentang Penanggulangan
abah Penyakit Menular.
8. /eputusan Menteri /esehatan 4omor 7)!-Menkes-&/-+++-999 tentang
>erakan Terpadu 4asional Penanggulangan Tuberkulosis.
5. /eputusan Menteri /esehatan 4omor 1!1-Menkes-&/-++-7))8 tentang
&istem /esehatan 4asional
%.$ Kegiatan P!k!k Pr!gra# P2TB i Puskes#as Banjar#asin Selatan
$ Mengobati- mera%at-merujuk tersangka-penderita
tuberkulosis ke rumahsakit.
$ Melaksanakan kegiatan penyelidikan epidemiologi (P?2
!)
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 31/39
$ Melakukan penyuluhan tentang penyakit tuberkulosis
$ Melaksanakan pemeriksaan sputum secara langsung apabila
ditemukan penderita baru
$ Menyelenggarakan pelatihan petugas penga%as minum obat
$ Menyelenggarakan pertemuan-pelatihan-, pembinaan kader
penga%as minum obat
$ Melaksanakan penyuluhan intensif melalui berbagai metode
dan media
$ Memfasilitasi pertemuan lintas program dan lintas sektor
(pertemuan Pokja-pokjanal-desa-kelurahan- kecamatan secara berkala dll2
$ Melaksanakan sur:eilans epidemiologi tuberkulosis
$ Pencatatan dan pelaporan tentang tersedianya obat 6T di
dalam Puskesmas
$ Mengirimkan laporan hasil kegiatan program secara rutin ke
kabupaten-kota
%.% Pelaksana Pr!gra#
Pelaksana kegiatan ini adalah tim pengelola program P7T.
%.& Data Kasus an Pelaksanaan Pr!gra#
erikut ini beberapa data mengenai kasus T pada %ilayah kerja
Puskesmas anjarbaru &elatan.
!1
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 32/39
Ta'el %.1 Inikat!r Kinerja Tri@ulan I s; I Taun 281$
Dari perkiraan insiden suspek 58' orang , hanya 158 orang suspek yang
diperiksa (!# " 2, dari perkiraan insiden suspek T yaitu 55 orang , hanya 9
orang yang ditemukan (7',7 "2 , dari dari keseluruhan suspek yang diperiksa
sebanyak orang terdiagnosis T. *al ini menunjukkan jumlah suspek yang
ditemukan jauh diba%ah target, hal ini dapat terjadi karena kurangnya penyuluhan
kepada masyarakat sehingga banyak masyarakat yang kurang mengenal mengenai
T dan program puskesmas tentang penanggulangan T sehinggu kunjungan ke
puskesmas sedikit.
Program Penanggulangan Tuberkulosis (P7T2 telah dilaksanakan di
dengan menggunakan strategi D6T&. &ecara nasional untuk menilai kemajuan
dan keberhasilan program ini digunakan dua indikator yaitu angka penemuan
!7
N! INDIKAT)3 HASIL ;KINE3JA
1 Pr!"!rsi sus"ek i"eriksa $0 9
2 Pr!"!rsi "enerita TB Paru BTA< iantara
sus"ek
&C0 9
$ Pr!"!rsi "enerita TB Paru BTA< iantara
seluru "enerita TB Paru
2,C29
% Angka K!nersi * 08 9+ &(9
& Angka kese#'uan * 0& 9 + %%.%9
( ase Dete-ti!n 3ate * ,8 9 + 1(C$ 9
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 33/39
penderita baru T T positif yaitu minimal ')" dari perkiraan suspek yang
diperiksa dan angka keberhasilan pengobatan minimal #5". Dari dua indikator
tersebut puskesmas anjarbaru belum mencapai target yaitu 88,8 " untuk angka
kesembuhan dan angka perkiraan suspek yang diperiksa (3ase Detection ate2
hanya 1,! ". ngka perkiraan suspek yang diperiksa adalah prosentase jumlah
pasien baru T positif yang ditemukan dan diobati dibanding jumlah pasien baru
T positif yang diperkirakan ada dalam %ilayah tersebut. ase Detection !ate
menggambarkan cakupan penemuan pasien baru T positif pada %ilayah
tersebut. ngka kesembuhan masih diba%ah target, banyak faktor yang
mempengaruhi hal tersebut, antara lain faktor sarana ( petugas kesehatan,
ketersediaan obat 2 , faktor penderita (pengetahuan mengetahui pengobatan T,
kepatuhan2, serta faktor masyarakat dan lingkungan ( dukungan keluarga,
terutama PM62 , untuk meningkatkan angka kesembuhan diantaranya diperlukan
sarana yang baik, tenaga kesehatan harus benar$benar terlatih dan memahami
tentang program penanggulangan T, penderita dan keluarga-masyarakat juga
harus paham dengan penyakit ini untuk itu diperlukan penyuluhan kesehatan yang
maksimal.
!!
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 34/39
Ta'el %.2 Kinerja Penanggulangan TB Puskes#as Banjar'aru Baru Taun
281$
=umlah Penduduk 7.)! ji%a
Perkiraan insiden &uspek 58'
Perkiraan insiden T 55
&uspek diperiksa 158
Penderita T T ditemukan 9
Penderita T T /ambuh ditemukan )
&emua Penderita T Paru yg ditemukan !8
Penderita T T yg /on:ersi 5
Penderita T T yg &embuh 8
Dari table diatas tergambar pada tri%ulan + terdapat 78 suspek terdiri dari 1
orang penderita baru dengan T Positif dan ! orang T 4egatif dengan
ontgen Positif dengan total pasien diobati 8 6rang. Dari tabel diatas juga
tergambar pada tri%ulan ++ terdapat suspek terdiri dari 8! orang penderita baru
dengan T Positif 7 dan ' orang penderita T 4egatif, orang kambuh, dan
orang dengan ontgen Positif dengan total pasien di obati 9 orang. Pada tri%ulan
+++ terdapat !' suspek terdiri dari 7 orang penderita baru dengan T Positif,
!8
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 35/39
) orang dengan pasien kambuh dan # orang penderita T 4egatif deng ontgen
Positif dengan total pasien diobati 1) orang. =adi pada tahun 7)1! terdapat
jumlah suspek sebanyak 158 orang, yang terdiri dari pasien baru dengan T
Positif sebanyak 9 orang, kambuh ) orang, dan penderita T 4egatif ontgen
Positif sebanyak 77 orang. =adi jumlah pasien yang diobati pada tahun 7)1!
sebanyak !8 orang. Masih adanya penderita yang putus obat pada tri%ulan ketiga
dan keempat memberikan kesan bah%a kesadaran masyarakat mengenai
kepatuhan meminum obat masih kurang.
!5
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 36/39
Ta'el %.$ Distri'usi Hasil Kegiatan Pene#uan Penerita TB Taun 281$
4
o
Tri%ula
n
=hl
&uspek
=lh Pend.T3 ditemukan dan diobati
Paru T Paru T
($2 6
?ktra
Paru
Totalar
u
/ambuh
1 + 78 1 ) ! ) 8
7 ++ 8! 7 ) ' ) 9
! +++ !' 7 ) # 1 11
8 + 5) 8 ) 8 7 1)
T6TB 158 9 ) 77 ! !8
Ta'el %.% Hasil K!nersi Daak Penerita T' Bta < ang Dite#ukan anDi!'ati Taun 281$
4
6Tri%ulan
Pend.aru T Pend./ambuh T
Ng diobati Ng /on:ersiNg
diobati
Ng
/on:ersi
1 + 1 1 ) )
7 ++ 7 1 ) )
! +++ 7 1 ) )
8 + 8 7 ) )
T6TB 9 5 ) )
!
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 37/39
Ta'el %.& Ealuasi Hasil Peng!'atan Penerita Baru g Dite#ukan Per
Tri@ulan Taun 281$
!'
Tri@ula
n
AN4
Di!'ati
HASIL PEN4)BATAN
Se
#
'u
Leng
ka"
/eningga
l
4aga
l
Dr!
"
!ut
Pina
I % 1 $ 8 8
II 2 , 8 8 8 8
III 11 1 0 8 8 1 8
I % 8 8 1 8
Jl $$ % 1 8 8 2 8
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 38/39
BAB
ANALISIS /ASALAH
&.1. Kekuatan5
1. =umlah tenaga kesehatan puskesmas yang banyak sehingga mampu
menunjang pelaksanaan program
7. /etersediaan sarana dan prasarana pemeriksaan mikroskopis yang memadai
(adanya labolatorium2.
&.2. Kele#aan 5
1. Tidak adanya pelatihan untuk pemegang program T
7. Pengumpulan data kasus T termasuk berbagai indikator keberhasilan program
kurang lengkap
!. Pelaporan penga%asan obat yang sering tidak tepat %aktu sehingga untuk
tindak lanjut kurang.
8. Pemegang program T beserta anggota masih belum jelas posisinya sehingga
tidak ada kejelasan tentang pelaksanaan program kerja dalam program
penanggulangan T.
5. Betak puskesmas anjarbaru yang kurang strategis, tidak mudah dijangkau
dengan fasilitas angkutan umum sehingga masyarakat cukup jauh
menjangkau puskesmas ini, hal ini mempengaruhi pasien dengan gejala T-
pasien T yang akan berobat ke puskesmas.
&.$. Kese#"atan 5
!#
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb
http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 39/39
1. Batar belakang pendidikan masyarakat yang kebanyakan tinggi sehingga
berpotensi untuk direkrut menjadi kader yang membantu dalam pelaksanaan
kegiatan P7T
7. anyaknya kegiatan$kegiatan kemasyarkatan-keagamaan sehingga berpotensi
sebagai sarana-media penyuluhan
&.%. An-a#an 5
1. ilayah kerja memiliki kepadatan penduduk yang tinggi sehingga menjadi
salah satu faktor resiko terjadinya penularan T
&.& S!lusi5
1. Menambah Puskesmas Pembantu
7. Penempatan tenaga puskesmas yang lebih teratur dan jelas mengenai
pemegang program T tidak hanya sekadar memilih koordinator program
namun hingga anggota dari bagian program tersebut serta tugas masing$
masing anggota terhadap program.
!. Pelatihan tentang program T kepada tenaga puskesmas yang akan menjadi
pemegang program T
8. Perekrutan kader dari masyarakat untuk membantu pelaksanaan program T
5. Peningkatan penyuluhan pada masyarakat tentang T
. Meningkatkan sosialisasi di masyarakat