Upaya Pokok Puskesmas p2tb

39
7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 1/39 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberkulosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien T  baru dan ! juta kematian akibat T diseluruh dunia. Diperkirakan 95" kasus T dan 9#" kematian akibat T didunia, terjadi pada negara$negara berkembang. Demikian juga, kematian %anita akibat T lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas. &ekitar '5" pasien T adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15$5) tahun. &elain merugikan secara ekonomis, T juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial stigma. Pandemi *+-+D& di dunia menambah permasalahan T. /oinfeksi dengan *+ akan meningkatkan risiko kejadian T secara signifikan. Pada saat yang sama, resistensi ganda kuman T terhadap obat anti T (multidrug resistance 0 MD2 semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil disembuhkan. /eadaan tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya epidemi T yang sulit ditangani. +ndonesia merupakan negara dengan pasien T terbanyak ke$5 di dunia setelah +ndia, 3ina, frika &elatan dan 4igeria (*6, 7))92. Diperkirakan  jumlah pasien T di +ndonesia sekitar 5,#" dari total jumlah pasien T didunia. Diperkirakan, setiap tahun ada 879.'!) kasus baru dan kematian 7.78 orang. +nsidensi kasus T T positif sekitar 1)7 per 1)).))) penduduk. Pada tahun 1

Transcript of Upaya Pokok Puskesmas p2tb

Page 1: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 1/39

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh

Mycobacterium tuberkulosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien T

 baru dan ! juta kematian akibat T diseluruh dunia. Diperkirakan 95" kasus T

dan 9#" kematian akibat T didunia, terjadi pada negara$negara berkembang.

Demikian juga, kematian %anita akibat T lebih banyak dari pada kematian

karena kehamilan, persalinan dan nifas. &ekitar '5" pasien T adalah kelompok 

usia yang paling produktif secara ekonomis (15$5) tahun. &elain merugikan

secara ekonomis, T juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial

stigma. Pandemi *+-+D& di dunia menambah permasalahan T. /oinfeksi

dengan *+ akan meningkatkan risiko kejadian T secara signifikan. Pada saat

yang sama, resistensi ganda kuman T terhadap obat anti T (multidrug

resistance 0 MD2 semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil

disembuhkan. /eadaan tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya

epidemi T yang sulit ditangani.

+ndonesia merupakan negara dengan pasien T terbanyak ke$5 di dunia

setelah +ndia, 3ina, frika &elatan dan 4igeria (*6, 7))92. Diperkirakan

 jumlah pasien T di +ndonesia sekitar 5,#" dari total jumlah pasien T didunia.

Diperkirakan, setiap tahun ada 879.'!) kasus baru dan kematian 7.78 orang.

+nsidensi kasus T T positif sekitar 1)7 per 1)).))) penduduk. Pada tahun

1

Page 2: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 2/39

7))9, pre:alensi *+ pada kelompok T di +ndonesia sekitar 7.#" . /ekebalan

ganda kuman T terhadap obat anti T (multidrug resistance 0 MD2 diantara

kasus T baru sebesar 7", sementara MD diantara kasus penobatan ulang

sebesar 7)". (*6, 7))92

Mengingat besar dan luasnya masalah T, maka penanggulangan T

harus dilakukan melalui kemitraan dengan berbagai sektor baik pemerintah,

s%asta maupun lembaga masyarakat. *al ini sangat penting untuk mendukung

keberhasilan program dalam melakukan ekspansi maupun kesinambungannya.

danya rasa tanggung ja%ab juga diperlukan dalam sejumlah e:aluasi

terhadap kebijakan;kebijakan yang telah ada. Dengan adanya makalah ini,

diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam

menyusun dan memperbaharui kebijakan;kebijakan yang telah ada dalam

meningkatkan kualitas program penanggulangan T yang optimal di %ilayah

kerja Puskesmas anjarbaru &elatan.

1.2 Tujuan

1.7.1 Tujuan <mum

Memberikan gambaran tentang situasi dan program kegiatan

 penanggulangan T yang dilaksanakan Puskesmas anjarbaru &elatan.

1.7.7 Tujuan /husus

7

Page 3: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 3/39

• Memberikan gambaran kegiatan program penanggulangan T

yang dilaksanakan Puskesmas anjarbaru &elatan.• Memberikan gambaran data kasus dan penatalaksanaan program

 penanggulangan T yang dilaksanakan Puskesmas anjarbaru

&elatan.

• Menganalisi permasalahan dalam program penanggulangan T

yang dilaksanakan Puskesmas anjarbaru &elatan.

• Memberikan solusi permasalahan dalam program penanggulangan

T yang dilaksanakan Puskesmas anjarbaru &elatan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi an Eti!l!gi TB

T3 merupakan penyakit infeksi kronis dan menular yang disebabkan

oleh Mycobacterium tuberculosis (MT2. Mycobacterium tuberculosis merupakan

 patogen intraselular fakultatif. irulensinya ditentukan oleh kemampuan

menginfeksi makrofag sehingga dapat hidup dormant dalam jaringan tubuh

!

Page 4: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 4/39

sampai saatnya aktif kembali. /uman batang aerobik dan tahan asam ini

merupakan organisme patogen dan saprofit. =alan masuknya melalui saluran

 pernafasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit. &ebagian besar 

infeksi T menyebar le%at udara, melalui terhirupnya nukleus droplet yang berisi

organisme basil tuberkel dari seseorang yang terinfeksi . &ifat aerobik yang

dimilikinya menunjukkan bah%a kuman lebih menyenangi jaringan yang kaya

oksigen. *al ini dihubungkan dengan tempat predileksi tuberkulosis, di mana

tekanan oksigen pada bagian apikal paru lebih tinggi dari bagian lain, sehingga

 bagian apikal menjadi tempat predileksi tersering tuberkulosis.

>ambar 7.1 M.tuberculosis (1!2

akteri ini tumbuh secara aerob obligat. ?nergi diperoleh dari oksidasi

senya%a karbon yang sederhana. danya 367  dapat merangsang

 pertumbuhannya. iakan dapat mati jika terkena sinar matahari langsung selama 7

 jam. Dalam dahak dapat bertahan 7)$!) jam. iakan basil ini dalam suhu kamar 

dapat hidup $# bulan dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu 7) o3 selama

7 tahun, tahan terhadap berbagai bahan kimia dan desinfektan antara lain phenol

5" asam sulfat 15", asam sitrat !" dan 4a6* 8". asil ini dihancurkan oleh

8

Page 5: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 5/39

 jodium tinetur dalam 5 menit, dengan alkohol #) " akan hancur dalam 7$1)

menit.

2.2 E"ie#i!l!gi

  Tuberkulosis mengenai sepertiga ras manusia dengan delapan juta infeksi

setiap tahunnya dan dua juta kasus meninggal . erdasarkan laporan *6 pada

tahun 7)), dinyatakan bah%a +ndonesia merupakan penyumbang T terbesar 

nomor tiga di dunia setelah +ndia dan 3ina dengan jumlah kasus baru sekitar 

5!9.))) dan jumlah kematian sekitar 1)1.))) pertahun. Pre:alensi T di

+ndonesia diketahui sebanyak 775 orang per 1)).))) penduduk .

 Di /alimantan &elatan, ditemukan !))8 orang penderita T positif pada

tahun 7))5. &elama tahun 7)) penemuan penderita T di /alimantan &elatan

meningkat sebanyak !5'9 kasus dan !5)) kasus tahun 7))'. Dinyatakan setiap

seribu penduduk terdapat 7,1" kasus penderita T3 yang tersebar di /alsel.

&elama tahun 7))8, deskripsi angka penemuan penderita T3 di /alimantan

&elatan adalah 8587 orang (1,7 "2. Penyebarannya adalah *ulu &ungai &elatan

9", atola #", *ulu &ungai Tengah dan Tala ", /otabaru 5", Tanah umbu

8", anjarbaru !", alangan 7", *ulu &ungai <tara 11", /abupaten anjar 

17" dan /ota anjarmasin 19".

&ebagian besar penderita T tergolong dalam status sosial ekonomi rendah

dan ')" penderita T paru berada pada usia produktif (15$58 tahun2.

2.$ Pat!fisi!l!gi

5

Page 6: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 6/39

Tuberkulosis primer terjadi pada indi:idu yang terpapar pertama kali dengan

 bakteri tuberkulosis, sedangkan tuberculosis sekunder (reakti:asi atau pasca

 primer2 adalah hasil reakti:asi infeksi tuberkulosis pada suatu fokus dorman yang

terjadi beberapa tahun lalu. @aktor$faktor yang berpengaruh terhadap reakti:asi

 belum dipahami secara keseluruhan.

Penularan tuberkulosis paru terjadi karena bakteri dibatukkan atau

dibersinkan keluar menjadi droplet nuklei. Partikel ini dapat menetap dalam udara

 bebas selama 1$7 jam, tergantung pada ada tidaknya sinar <, :entilasi yang

 buruk dan kelembaban. Dalam suasana lembab dan gelap, bakteri ini dapat tahan

 berhari$hari sampai berbulan$bulan. ila partikel infeksi ini terisap oleh orang

sehat, ia akan menempel pada saluran nafas atau jaringan paru. Partikel dapat

masuk ke al:eolar bila ukuran partikel A 5 µm. akteri akan dihadapi pertama kali

oleh neutrofil, kemudian baru oleh makrofag. /ebanyakan partikel ini akan mati

atau dibersihkan oleh makrofag keluar dari percabangan trakeobronkial bersama

gerakan silia dengan sekretnya.

ila bakteri menetap di jaringan paru, maka ia akan berkembang biak dalam

sitoplasma makrofag. Makrofag sebagai sel efektor bersamaan dengan limfosit T

sebagai sel imunoresponsif. &el T adalah mediator utama pertahanan imun

mela%an kuman T. espons regulasi sel T terhadap kuman T diperankan oleh

+nterleukin$7. Tipe imunitas seperti ini biasanya lokal, melibatkan makrofag yang

diaktifkan ditempat infeksi oleh limfosit dan limfokinnya. eaksi ini disebut

reaksi hipersensiti:itas tipe empat.

Page 7: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 7/39

erkembangnya bakteri dalam sitoplasma makrofag, memungkinkan ia

terba%a masuk ke organ tubuh lainnya. akteri yang bersarang di jaringan paru

akan berbentuk sarang tuberkulosis pneumonia kecil (sarang primer atau fokus

>hon2. &arang primer ini dapat terjadi di setiap bagian jaringan paru. ila

menjalar sampai ke pleura, maka terjadilah efusi pleura. ila bakteri ini masuk 

melalui saluran gastrointestinal, jaringan limfe, orofaring, dan kulit, terjadilah

limfadenopati regional kemudian bakteri masuk ke dalam :ena dan menjalar ke

seluruh organ seperti paru, otak, ginjal, tulang. ila masuk ke arteri pulmonalis

maka terjadi penjalaran ke seluruh bagian paru menjadi T milier.

'

akteri yang terhirup

akteri mencapai paru, masuk ke makrofag

akteri berkembang dalam makrofag

Mulai terbentuk lesi (caseoas necrosis2

kti:asi makrofag

akteri keluar le%at sputumBesi mencair akteri berhenti tumbuh, lesi

Page 8: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 8/39

>ambar 7.7 &kema patogenesis tuberkulosis dimulai dari masuknya

 bakteri sampai timbulnya berbagai gejala klinis (712

2.% Diagn!sa

Diagnosa infeksi Mycobacterium tuberculosis dapat dilakukan dengan uji

tuberculin (tuberculin skin test - T&T2, gambaran radiologis paru dan pemeriksaan

mikroskopis hapusan dahak (sputum2. Metode diagnostik yang paling sering dan

mudah dilakukan ialah mengidentifikasi basil tahan asam (T2 pada sputum

dengan pe%arnaan Ciehl$4eelsen. &elain sputum, bahan pemeriksaan lain yang

dapat digunakan yaitu lesi kulit, sum$sum tulang, urine, cairan serebrospinal,

cairan pleural, rongga perut, perikardial, cairan sendi. cairan dan pus-fistel .

*asil deteksi melalui pemeriksaan mikroskopis juga dapat dilaporkan secara

k%antitatif menurut skala bronkhorst, yaitu dinyatakan 1 apabila terdapat 1)

kuman setelah pemeriksaan 15 menit, 7 bila ditemukan 7) kuman dalam 1)

lapang pandang, ! bila ditemukan ) kuman dalam 1) lapang pandang, 8 bila

terdapat sampai 17) kuman dalam 1) lapang pandang, dan dinyatakan 5 jika

ditemukan lebih dari 17) kuman dalam 1) lapang penglihatan .

&elain melalui pemeriksaan mikroskopik, identifikasi T paru juga dapat

dilakukan melalui pemeriksaan radiologi. Metode ini sering kali digunakan bila

#

Menurunnya imunitas

Menyebar ke darah, organ lainreakti:asi

kematian

Page 9: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 9/39

 Tersangka Penderita TBC

Periksa dahak sewaktu, pagi, sewaktu

Hasil BTA+ + +

+ + -

Hasil BTA

+ - -

Hasil BTA

- - -

Periksa Rontgen dadaBeri antibiotik spektrum luas

Hasil mendukung TBCHasil tidak mendukung TBC Tidak ada perbaikanAda Perbaikan

Ulangi periksa Dahak P

Penderita TBC BTA positi! 

Hasil BTA

+ + +

+ + -

+ - -

Hasil BTA

- - -

Periksa rontgen dada

Hasil rontgen negati! Hasil mendukung TBC

 TBC BTA "-# Rontgen "+# Bukan TBC, pen$akit lain

 pada pemeriksaan sputum sediaan dinyatakan negatif. 4amun, diagnosa T tidak 

dapat ditegakkan hanya berdasarkan pemeriksaan ini saja, karena hampir semua

manifestasi T menyerupai penyakit$penyakit lainnya . dapun cara menegakkan

diagnosa yang paling tepat adalah dengan menggunakan teknik biakkan. akteri

ini membutuhkan %aktu $17 Minggu pada suhu !)$!') 3 untuk dapat tumbuh.

/oloni matur akan ber%arna krem atau kekuningan, bentuknya seperti kembang

kol.

9

Page 10: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 10/39

>ambar 7.!. agan alur diagnosis T paru pada orang de%asa di +ndonesia

2.& Peng!'atan

Pengobatan T bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah

kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah

terjadinya resistensi kuman terhadap 6T. Pengobatan tuberkulosis terbagi

menjadi dua fase, yakni fase intensif (7$! bulan2 dan fase lanjutan (8 atau '

 bulan2. Paduan obat yang digunakan terdiri dari paduan obat utama dan

tambahan E

6bat nti Tuberkulosis (6T2 yang digunakan terbagi menjadi E

a. 6bat lini pertama E ifampisin, +soniaFid (+4*2, PiraFinamid, &treptomisin,

?tambutol.

 b. 6bat lini kedua E /anamisin, mikasin, /uinolon.

c. 6bat lain masih dalam penelitian E makrolid, amoksilin dan asam kla:ulanat

(amokla:2

erdasarkan kemasan, 6T terbagi menjadi dua, yakni E

1)

Page 11: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 11/39

1. 6bat tunggal

6bat disajikan secara terpisah, masing$masing +4*, ifampisin, PiraFinamid

dan ?tambutol.

7. 6bat kombinasi dosis tetap (@iGed Dose 3ombination ; @D32

/ombinasi dosis tetap ini terdiri dari ! atau 8 obat dalam satu tablet

Pengembangan pengobatan T paru yang efektif merupakan hal yang

 penting untuk menyembuhkan pasien dan menghindari terjadinya multidrugs

resistant   tuberculosis  (MD2 T. Pengembangan strategi D6T& untuk 

mengontrol angka kejadian T merupakan prioritas utama *6.  International 

Union Against Tuberculosis and Lung Disease (+<BTD2 dan *6 memberikan

rekomendasi untuk mengganti penggunaan paduan obat tunggal dengan

kombinasi dosis tetap dalam pengobatan T primer. Penggunaan 6T kombinasi

dengan dosis tetap berdasarkan *6 seperti dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7.1 Dosis 6T kombinasi dosis tetap

/euntungan pengobatan tuberkulosis dengan kombinasi dosis tetap, antara

lainE

1. Penatalaksanaan sederhana dengan kesalahan pembuatan resep minimal

7. Peningkatan kepatuhan dan penerimaan pasien dengan penurunan kesalahan

 pengobatan yang tidak disengaja.

11

Page 12: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 12/39

!. Peningkatan kepatuhan tenaga kesehatan terhadap penatalaksanaan yang benar 

dan standar.8. Perbaikan manajemen obat karena jenis obat lebih sedikit.

5. Menurunkan risiko penyalahgunaan obat tunggal dan MD akibat penurunan

 penggunaan monoterapi.

&ebagian besar pasien T dapat menyelesaikan pengobatan 6T tanpa

mendapatkan efek samping yang signifikan. eberapa pasien dapat mengalami

efek samping akibat penggunaan 6T. 6leh karena itu pemantauan terhadap

terjadinya efek samping sangat penting dilakukan selama pengobatan. ?fek 

samping yang terjadi dapat ringan atau berat, efek samping ringan dapat diatasi

dengan pemberian obat simptomatik dan pemberian 6T dapat dilanjutkan. ?fek 

samping yang dapat ditimbulkan selama penggunaan 6T dapat dilihat pada table

!.

Tabel 7.7. ?fek samping minor 6

17

Page 13: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 13/39

Tabel 7.!. ?fek samping mayor 6T (7'2

2.( Strategi D)TS * Directly Observed Treatment Shortcourse+

 Directly Observed Treatment Shortcourse (D6T&2 adalah strategi

 penyembuhan T jangka pendek dengan penga%asan secara langsung. Dengan

menggunakan strategi  DOTS , diharapkan proses penyembuhan T dapat

 berlangsung secara cepat.  Directly Observed Treatment Shortcourse merupakan

istilah yang digunakan dalam strategi pengobatan T . &trategi DOTS terdiri dari

5 komponen, yaitu E

12 /omitmen politis, dengan peningkatan dan kesinambungan pendanaan.

72 Penemuan kasus melalui pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin

mutunya.

!2 Pengobatan yang standar, dengan super:isi dan dukungan bagi pasien.

82 &istem pengelolaan dan ketersediaan 6T yang efektif.

52 &istem monitoring pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan

 penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program.

Pengobatan T dalam strategi D6T& diberikan dalam dua tahap, yakni E

1. Tahap +ntensif 

Pada tahap intensif, pemberian obat dilakukan setiap hari dan dia%asi

langsung untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap semua 6T, terutama

rifampisin. Pengobatan fase intensif secara tepat dapat mengubah status penderita

infeksius menjadi tidak infeksius dalam periode %aktu dua minggu. &ebagian

1!

Page 14: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 14/39

 besar penderita T dengan T (2 akan menjadi T ($2 pada akhir pengobatan

intensif .

7. Tahap Banjutan

Pada tahap lanjutan, frekuensi pengobatan diturunkan, tetapi dalam jangka

%aktu yang lebih lama. Tahap ini bertujuan untuk membunuh kuman dormant ,

sehingga dapat mencegah terjadinya kekambuhan. Dari hasil percobaan pada

 binatang dan pengobatan pada manusia dinyatakan bah%a hampir semua 6T

memiliki sifat bakterisid kecuali etambutol yang bersifat bakteriostatik.

/emampuan obat untuk membunuh kuman yang pertumbuhannya lambat yang

akti:itasnya diukur dari kekambuhan setelah pengobatan dihentikan disebut

dengan kemampuan sterilisasi obat. ifampisin dan piraFinamid mempunyai

akti:itas sterilisasi yang baik, sedangkan +4* dan streptomisin memiliki

kemampuan yang lebih rendah.

Pengobatan dengan menggunakan obat antittuberkulosis dibagi berdasarkan

kategori penderita, yaitu E

a. /ategori 1 (7*C?- 8*!!2 E 12 Pasien baru T paru T positif, 72 Pasien T

 paru T negatif foto toraks positif, dan !2 Pasien T ekstra paru.

 b. /ategori 7 (7*C?&- *C?- 5*!!?!2 E 12 Pasien kambuh (relaps2 72 Pasien

gagal (drop out 2, dan !2 Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (default 2

2., Kegiatan Pr!gra# Nasi!nal Penanggulangan TB

a. Tatalaksana an Pen-egaan TB

H Penemuan /asus Tuberkulosis

H Pengobatan Tuberkulosis

H Pemantauan dan *asil Pengobatan Tuberkulosis

18

Page 15: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 15/39

H Pengendalian +nfeksi pada sarana layanan

H Pencegahan Tuberkulosis

'. /anaje#en Pr!gra# TB

H Perencanaan program Tuberkulosis

H Monitoring dan ?:aluasi Program Tuberkulosis

H Manajemen Bogistik Program Tuberkulosis

H Pengembangan /etenagaan Program Tuberkulosis

H Promosi program Tuberkulosis

-. Pengenalian TB k!#"reensif 

H Penguatan Bayanan Baboratorium Tuberkulosis

H Public $ Pri:ate MiG (Pelibatan &emua @asilitas Pelayanan /esehatan2

H /olaborasi T$*+

H Pemberdayaan Masyarakat dan Pasien T

H Pendekatan kolaborasi dalam kesehatan paru

H Manajemen T esist 6bat

H Penelitian tuberkulosis

15

Page 16: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 16/39

2.0 Pe#antauan Dan Ealuasi Pr!gra#

Pemantauan dan e:aluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk 

menilai keberhasilan pelaksanaan program. Pemantaun dilaksanakan secara

 berkala dan terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam

 pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan, supaya dapat dilakukan tindakan

 perbaikan segera. ?:aluasi dilakukan setelah suatu jarak$%aktu (inter:al2 lebih

lama, biasanya setiap bulan s-d 1 tahun. Dengan e:aluasi dapat dinilai sejauh

mana tujuan dan target yang telah ditetapkan sebelumnya dicapai. Dalam

mengukur keberhasilan tersebut diperlukan indikator. *asil e:aluasi sangat

 berguna untuk kepentingan perencanaan program. Masing$masing tingkat

 pelaksana program (<P/, /abupaten-/ota, Propinsi, dan Pusat2 bertanggung

1

Page 17: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 17/39

 ja%ab melaksanakan pemantauan kegiatan pada %ilayahnya masing$masing.

&eluruh kegiatan harus dimonitor baik dari aspek masukan (input 2, proses,

maupun keluaran (output 2. 3ara pemantauan dilakukan dengan menelaah laporan,

 pengamatan langsung dan %a%ancara dengan petugas pelaksana maupun dengan

masyarakat sasaran.

Dalam pelaksanaan monitoring dan e:aluasi, diperlukan suatu sistem

 pencatatan dan pelaporan baku yang dilaksanakan dengan baik dan benar.

&alah satu komponen penting dari sur:ailans yaitu pencatatan dan

 pelaporan dengan maksud mendapatkan data untuk diolah, dianalisis,

diinterpretasi, disajikan dan disebarluaskan untuk dimanfaatkan. Data yang

dikumpulkan pada kegiatan sur:ailans harus :alid (akurat, lengkap dan tepat

%aktu2 sehingga memudahkan dalam pengolahan dan analisis.

Data program Tuberkulosis dapat diperoleh dari pencatatan di semua unit

 pelayanan kesehatan yang dilaksanakan dengan satu sistem yang baku.

@ormulir$formulir yang dipergunakan dalam pencatatan T di <nit

Pelayanan /esehatan (Puskesmas, umah &akit, P8, klinik dan dokter praktek 

s%asta dll2 dalam melaksanakan pencatatan menggunakan formulirE

I Daftar tersangka pasien (suspek2 yang diperiksa dahak &P& (T.)2.

I @ormulir permohonan laboratorium T untuk pemeriksaan dahak (T.)52.

I /artu pengobatan pasien T (T.)12.

I /artu identitas pasien T (T.)72.

I egister T <P/ (T.)! <P/2

1'

Page 18: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 18/39

I @ormulir rujukan-pindah pasien (T.)92.

I @ormulir hasil akhir pengobatan dari pasien T pindahan (T.1)2.

I egister Baboratorium T (T.)82.

 

<ntuk menilai kemajuan atau keberhasilan penanggulangan T digunakan

 beberapa indikator. +ndikator penanggulangan T secara 4asional ada 7 yaituE

I ngka Penemuan Pasien baru T T positif (ase Detection !ate 0 3D2

dan

I ngka /eberhasilan Pengobatan (Success !ate 0 &2.

A3A /EN4HITUN4 DAN ANALISA INDIKAT)3 

a. Angka Penjaringan Sus"ek 

dalah jumlah suspek yang diperiksa dahaknya diantara 1)).)))

 penduduk 

 pada suatu %ilayah tertentu dalam 1 tahun. ngka ini digunakan untuk 

mengetahui upaya penemuan pasien dalam suatu %ilayah tertentu, dengan

memperhatikan kecenderungannya dari %aktu ke %aktu (tri%ulan-tahunan2

3u#us5

Ju#la sus"ek 6g i"eriksa

Ju#la "enuuk 7 188.888

=umlah suspek yang diperiksa bisa didapatkan dari buku daftar suspek (T.)2.

'. Pr!"!rsi Pasien TB BTA P!sitif iantara Sus"ek 

dalah prosentase pasien T positif yang ditemukan diantara seluruh

suspek yang diperiksa dahaknya. ngka ini menggambarkan mutu dari proses

 penemuan sampai diagnosis pasien, serta kepekaan menetapkan kriteria suspek.

1#

Page 19: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 19/39

3u#us5

Ju#la "asien TB BTA "!sitif 6g ite#ukan

Ju#la seluru sus"ek TB 6g i"eriksa 7 1889

ngka ini sekitar & : 1&9. ila angka ini terlalu kecil ( A 5 " 2 kemungkinan

disebabkan E

I Penjaringan suspek terlalu longgar. anyak orang yang tidak memenuhi

kriteria suspek, atau

I da masalah dalam pemeriksaan laboratorium ( negatif palsu 2.

ila angka ini terlalu besar ( J 15 " 2 kemungkinan disebabkan E

I Penjaringan terlalu ketat atau

I da masalah dalam pemeriksaan laboratorium ( positif palsu2.

-. Pr!"!rsi Pasien TB Paru BTA P!sitif iantara Se#ua Pasien TB Paru

Ter-atat;i!'ati

dalah prosentase pasien Tuberkulosis paru T positif diantara semua

 pasien Tuberkulosis paru tercatat. +ndikator ini menggambarkan prioritas

 penemuan pasien Tuberkulosis yang menular diantara seluruh pasien Tuberkulosis

 paru yang diobati.

3u#us5

Ju#la "asien TB BTA "!sitif *'aru < ka#'u+

Ju#la seluru "asien TB *se#ua ti"e+ 7 1889

19

Page 20: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 20/39

ngka ini sebaiknya jangan kurang ari (&9. ila angka ini jauh lebih rendah,

itu berarti mutu diagnosis rendah, dan kurang memberikan prioritas untuk 

menemukan pasien yang menular (pasien T Positif2.

. Pr!"!rsi "asien TB Anak iantara seluru "asien TB

dalah prosentase pasien T anak (A15 tahun2 diantara seluruh pasien T

tercatat.

3u#us 5

Ju#la "asien TB Anak *=1& tn+ 6g ite#ukan

Ju#la seluru "asien TB 6g ter-atat 7 1889

ngka ini sebagai salah satu indikator untuk menggambarkan ketepatan dalam

mendiagnosis T pada anak. ngka ini berkisar 15". ila angka ini terlalu besar 

dari 15", kemungkinan terjadi overdiagnosis.

e. Angka Pene#uan Kasus (Case Detection Rate = CDR)

dalah prosentase jumlah pasien baru T positif yang ditemukan dan diobati

dibanding jumlah pasien baru T positif yang diperkirakan ada dalam %ilayah

tersebut. ase Detection !ate menggambarkan cakupan penemuan pasien baru

T positif pada %ilayah tersebut.

3u#us5

Ju#la "asien 'aru TB BTA P!sitif 6ang ila"!rkan ala# TB.8,

Perkiraan ju#la "asien 'aru TB BTA P!sitif 7 1889

Perkiraan jumlah pasien baru T T positif diperoleh berdasarkan perhitungan

angka insidens kasus T paru T positif dikali dengan jumlah penduduk. Target

7)

Page 21: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 21/39

ase Detection !ate Program Penanggulangan Tuberkulosis 4asional minimal

')".

f. Angka N!tifikasi Kasus (Case Notification Rate = CNR)

dalah angka yang menunjukkan jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat

diantara 1)).))) penduduk di suatu %ilayah tertentu. ngka ini apabila

dikumpulkan serial, akan menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari

tahun ke tahun di %ilayah tersebut.

3u#us 5

Ju#la "asien TB *se#ua ti"e+ 6g ila"!rkan l# TB.8,

Ju#la "enuuk 7 188.888

ngka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan (trend" meningkat

atau menurunnya penemuan pasien pada %ilayah tersebut.

g. Angka K!nersi *Conversion Rate+

ngka kon:ersi adalah prosentase pasien baru T paru T positif yang

mengalami perubahan menjadi T negatif setelah menjalani masa pengobatan

intensif. +ndikator ini berguna untuk mengetahui secara cepat hasil pengobatan

dan untuk mengetahui apakah penga%asan langsung menelan obat dilakukan

dengan benar. Di <P/, indikator ini dapat dihitung dari kartu pasien T.)1, yaitu

dengan cara mere:ie% seluruh kartu pasien baru T Positif yang mulai berobat

dalam !$ bulan sebelumnya, kemudian dihitung berapa diantaranya yang hasil

 pemeriksaan dahak negatif, setelah pengobatan intensif (7 bulan2. ngka #ini#al

yang harus dicapai adalah #)".

. Angka Kese#'uan *Cure Rate+

71

Page 22: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 22/39

ngka kesembuhan adalah angka yang menunjukkan prosentase pasien baru T

 paru T positif yang sembuh setelah selesai masa pengobatan, diantara pasien

 baru T paru T positif yang tercatat. ngka kesembuhan dihitung juga untuk 

 pasien T positif pengobatan ulang dengan tujuanE

I <ntuk mengetahui seberapa besar kemungkinan kekebalan terhadap obat terjadi

di komunitas, hal ini harus dipastikan dengan sur:eilans kekebalan obat.

I <ntuk mengambil keputusan program pada pengobatan menggunakan obat baris

kedua (second$line drugs2.

I Menunjukan pre:alens *+, karena biasanya kasus pengobatan ulang terjadi

 pada pasien dengan *+.

Di <P/, indikator ini dapat dihitung dari kartu pasien T.)1, yaitu dengan cara

mere:ie% seluruh kartu pasien baru T Positif yang mulai berobat dalam 9 $ 17

 bulan sebelumnya, kemudian dihitung berapa diantaranya yang sembuh setelah

selesai pengobatan. . ngka #ini#al yang harus dicapai adalah #5". ngka

kesembuhan digunakan untuk mengetahui hasil pengobatan. alaupun angka

kesembuhan telah mencapai #5", hasil pengobatan lainnya tetap perlu

diperhatikan, yaitu berapa pasien dengan hasil pengobatan lengkap, meninggal,

gagal, default, dan pindah.

I ngka default tidak boleh lebih dari 1)", karena akan menghasilkan proporsi

kasus retreatment yang tinggi dimasa yang akan datang yang disebabkan karena

ketidak$efektifan dari pengendalian Tuberkulosis.

I Menurunnya angka default karena peningkatan kualitas penanggulangan T

akan menurunkan proporsi kasus pengobatan ulang antara 1)$7) " dalam

77

Page 23: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 23/39

 beberapa tahun &edangkan angka gagal untuk pasien baru T positif tidak boleh

lebih dari 8" untuk daerah yang belum ada masalah resistensi obat, dan tidak 

 boleh lebih besar dari 1)" untuk daerah yang sudah ada masalah resistensi obat.

i. Angka Ke'erasilan Peng!'atan

ngka kesembuhan adalah angka yang menunjukkan prosentase pasien

 baru T paru T positif yang menyelesaikan pengobatan (baik yang sembuh

maupun pengobatan lengkap2 diantara pasien baru T paru T positif yang

tercatat. Dengan demikian angka ini merupakan penjumlahan dari angka

kesembuhan dan angka pengobatan lengkap.

 j. Angka Kesalaan La'!rat!riu#

Pada saat ini Penanggulangan T sedang dalam uji coba untuk penerapan uji

silang pemeriksaan dahak #cross chec$" dengan metode  Lot Sampling   %uality

 Assessment #L%AS" di beberapa propinsi. <ntuk masa yang akan datang akan

diterapkan metode BK& di seluruh <P/.

7!

Page 24: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 24/39

BAB III

P3)>IL PUSKES/AS

$.1 Letak an Luas

Puskesmas anjarbaru termasuk ke dalam %ilayah /ecamatan

anjarbaru &elatan, /ota anjarbaru, Propinsi /alimantan &elatan,

tepatnya di /elurahan >untung Paikat =alan ampai + anjarbaru. &ecara

adminitrasi terbagi dalam ! kelurahan yaitu /elurahan Boktabat &elatan,

/elurahan /emuning, dan /elurahan >untung Paikat. atas %ilayah administrasi

Puskesmas anjarbaru menurut letak arah mata angin adalah sebagai berikut E

a. &ebelah <tara berbatasan dengan /ecamatan anjarbaru <tara.

 b. &ebelah Timur berbatasan dengan /ecamatan anjarbaru <tara.

c. &ebelah arat berbatasan dengan /ecamatan Bandasan <lin.

d. &ebelah &elatan berbatasan dengan /ecamatan 3empaka.

$.2 K!nisi De#!grafi;Ke"enuukan

Ta'el $.1 Ju#la Penuuk i ?ila6a Kerja Puskes#as Banjar'aru Taun

2812

N! KeluraanJu#la

*ji@a+Ke"aatan *ji@a;k#2+ Kateg!ri

1 Boktabat &elatan #.9#5 1)8',7 &angat padat

2 /emuning 9.17# 757# &angat padat

$ >untung Paikat #.5') !.89, &angat padat

=umlah 7.#! ')88, # &angat Padat

 Sumber & Data Tahunan /ecamatan anjarbaru 7)1!

Dari data diatas didapatkan kepadatan penduduk di %ilayah kerja

Puskesmas anjarbaru tergolong sangat padat.

78

Page 25: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 25/39

Ta'el $.2 Distri'usi Penuuk /enurut Kel!#"!k U#ur i ?ila6a Kerja

Puskes#as Banjar'aru Taun 2812

/elompok <mur =umlah Persen

)$5

5$1)

11$15

1$7)

71$75

7$!5

J!5

1.17#

1.)1

1.5#'

8.8!8

1.58'

8.971

11.85

8,8

,75

,19

1',!7

,)'

19,77

87,9

Total 7.#! 1))Sumber & Data Tahunan /ecamatan anjarbaru &elatan 7)1!

Menurut Peraturan Pemerintah nomor 1)8 tahun 7))) usia 15$8 tahun

termasuk dalam golongan usia produktif, dari tabel ! dapat dilihat bah%a

distribusi penduduk dari ketiga kelurahan tersebut terbanyak pada usia produktif.

*al ini sangat menguntungkan untuk pengkaderan Puskesmas sebagai tenaga

 pembantu pada program$program puskesmas yang akan dijalankan.

Ta'el $.$ Distri'usi Penuuk /enurut Jenis Peniikan i ?ila6a

Kerja Puskes#as Banjar'aru Taun 2812

=enis Pendidikan =umlah (=i%a2 Persen

Tidak Tamat &D 1!#8 '

Tamat &D ; &BTP #'## !7

Tamat &BT #518 !1

Tamat kademi - PT '99' !)

=umlah 7.#! 1)),))

Sumber& Data tahunan kecamatan anjarbaru &elatan 7)1!

&ebagian besar penduduk di %ilayah kerja Puskesmas anjarbaru

 pe rnah mengenyam perguruan tinggi sebesar '99' ji%a atau !)", tamat

75

Page 26: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 26/39

 pendidikan di &BT yaitu sebesar #518 ji%a atau !1" dari jumlah penduduk,

sebesar #'## ji%a atau !7" tamat &D-M+$&BTP. &isanya tidak tamat &D. *al ini

sangat berpengaruh terhadap upaya penyuluhan dan promosi kesehatan dimana

ketika diadakan penyuluhan dan promosi kesehatan tersebut tentunya harus

menggunakan bahasa dan kata$kata yang mudah dipahami oleh penduduk 

dikaitkan dengan rata$rata tingkat pendidikan masyarakat &ei. esar yang sudah

tinggi, tentunya akan memudahkan pihak puskesmas dalam penyampaian

informasi baik berupa penyuluhan ataupun pelatihan, promosi kesehatan dan

upaya pengkaderan.

$.$ Pr!gra# Kerja

Program yang dilaksanakan di Puskesmas anjarbaru terdiri dari program

kesehatan %ajib yaituE

a. Promosi kesehatan

 b. <saha /+ dan /

c. <saha Perbaikan >iFi Masyarakat

d. <saha /esehatan Bingkungan

e. <saha Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P7M2

f. <saha Pengobatan dan Pelayanan

&edangkan upaya pengembangan kesehatan di Puskesmas terdiri dariE

a. <paya kesehatan usia lanjut

 b. <paya kesehatan mata - pencegahan kebutaan

c. <paya kesehatan telinga - pencegahan gangguan pendengaran

d. /esehatan ji%a

7

Page 27: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 27/39

e. Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi dan mulut

f. Pera%atan kesehatan masyarakat

g. ina pengobatan tradisional

h. ina kesehatan kerja

Program$program tersebut dilaksanakan di dalam gedung dan di luar gedung

 puskesmas, yaitu dengan melaksanakan pelayanan dan pencatatan kegiatan serta

 pelaporan hasil kegiatan. Dalam bab berikutnya akan dijelaskan lebih lengkap

mengenai program pemberantasan penyakit demam berdarah dengue yang

termasuk dalam upaya kesehatan %ajib P7M di Puskesmas anjarbaru.

$.% Sarana *inentaris+

&arana yang ada di Puskesmas anjarbaru terbagi menjadi sarana medis dan

non medis. &arana medis antara lain terdiri dariE

a. Peralatan medis puskesmas induk E Poliklinik &et, Public health, ?/>,

ed pemeriksaan

 b. BaboratoriumE @otometer, hemoanaliFer 

c. Peralatan medis puskesmas keliling E P*4, Poliklinik &et

d. Peralatan kesehatan gigi (dental unit 7 buah2, alat tambal sinar 

e. Bemari es penyimpan :aksin

f. Peralatan medis /+E <&>, Doppler, partus set

g. Peralatan giFiE Timbangan manual dan digital

h. uang tindakan E 4ebuliFer, strelisator 

i. uang sanitasiE fogging (7 unit2, blo%er 

7'

Page 28: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 28/39

dapun sarana non medis pada Puskesmas anjarbaru terdiri dari gedung

 puskesmas 1 buah, kendaraan dinas roda empat 1 buah, kendaraan roda dua 5

 buah, sarana pembuangan sampah.

$.& Tenaga Keseatan

Tenaga /esehatan yang ada di Puskesmas anjarbaru cukup beragam

dengan tingkat pendidikan yang berbeda. &etiap tenaga kesehatan tersebut

ditempatkan sesuai dengan pendidikan terakhirnya.

 Ta'el $.% Tenaga Keseatan Puskes#as Banjar'aru Taun 281%

N! Tenaga KeseatanJu#la

*)rang+Tingkat Peniikan Pene#"atan

1. Dokter <mum 5 /edokteran (&12 P <mum dan nak  

7. Dokter >igi 7/edokteran >igi

(&12P >igi

!. idan 11 /+D (D+++, D+2P /+ dan

+munisasi

8. poteker 1 poteker (&12 potik  

5. Pera%at 18

/P? (D+++2,

/epera%atan (&12,

&P/, &P/<

P <mum, nak, dan

MT&, /amar 

Tindakan, +munisasi

. Pera%at >igi ! &P>, D+++ P >igi

'. sisten poteker ! &M@ potik  

#. /epala puskesmas 1/esehatan

Masyarakat (&12

uang /epala

Puskesmas

9. Petugas >iFi 8&P> (D+2, /C+

(D+++2P >iFi

1).

Petugas

Baboratorium ! / (D+++2, &M/ Baboratorium

11. &anitarian 7 &PP* (D+2P /esehatan

Bingkungan

17. Petugas dministrasi # dm. 4egara &12,

&M/ 

Pekarya kesehatan

&M

&M analis

kesehatan

&M

&M

Tata <saha,

endahara /euangan

endahara keuangan

endahara barang

Petugas loket

/epega%aian

6perator 

7#

Page 29: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 29/39

&D &upir  

Total 5'

&umber E Baporan Tahunan Puskesmas anjarbaru Tahun 7)18

BAB IUPAA P)K)K PUSKES/AS BANJA3BA3U

P3)43A/ PENAN44ULAN4AN TB

%.1 Tujuan P2TB i Puskes#as

1. Tujuan U#u#

Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian T, memutuskan rantai

 penularan, serta mencegah terjadinya MD T dalam rangka pencapaian tujuan

 pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2. Tujuan Kusus5

1. Perluasan =angkauan dan Peningkatan Pelayanan D6T& yang erkualitas

7. Menghadapi tantangan T$*+ L MD T

79

Page 30: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 30/39

a.  Melibatkan seluruh Tenaa !esehatan "  seluruh #nit 

 $elayanan !esehatani. /eterlibatan Penderita dan Masyarakat

 b. Diukung engan E

i. Penguatan /ebijakan dan /epedulian (6%nership2

ii. Penguatan sistim pelayanan dan pengelolaan program

!. Penelitian operasionalMelaksanakan pemeriksaan jentik secara berkala

 pada ruang lingkup kerja puskesmas.

8. Menanamkan prilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat sejak dini.5. Mengurangi risiko penularan penyakit DD pada masyarakat.

%.2 Dasar Pelaksanaan

1. /eputusan menteri kesehatan republik indonesia 4omor 

!8-menkes-sk-:-7))9 tentang pedoman penanggulangan tuberkulosis (tb2

menteri kesehatan republik indonesia.

7. <ndang$<ndang 4omor 8 Tahun 19#8 tentang abah Penyakit Menular.

!. Peraturan Pemerintah 4omor 8) Tahun 1991 tentang Penanggulangan

abah Penyakit Menular.

8. /eputusan Menteri /esehatan 4omor 7)!-Menkes-&/-+++-999 tentang

>erakan Terpadu 4asional Penanggulangan Tuberkulosis.

5. /eputusan Menteri /esehatan 4omor 1!1-Menkes-&/-++-7))8 tentang

&istem /esehatan 4asional

%.$ Kegiatan P!k!k Pr!gra# P2TB i Puskes#as Banjar#asin Selatan

$ Mengobati- mera%at-merujuk tersangka-penderita

tuberkulosis ke rumahsakit.

$ Melaksanakan kegiatan penyelidikan epidemiologi (P?2

!)

Page 31: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 31/39

$ Melakukan penyuluhan tentang penyakit tuberkulosis

$ Melaksanakan pemeriksaan sputum secara langsung apabila

ditemukan penderita baru

$ Menyelenggarakan pelatihan petugas penga%as minum obat

$ Menyelenggarakan pertemuan-pelatihan-, pembinaan kader  

 penga%as minum obat

$ Melaksanakan penyuluhan intensif melalui berbagai metode

dan media

$ Memfasilitasi pertemuan lintas program dan lintas sektor  

(pertemuan Pokja-pokjanal-desa-kelurahan- kecamatan secara berkala dll2

$ Melaksanakan sur:eilans epidemiologi tuberkulosis

$ Pencatatan dan pelaporan tentang tersedianya obat 6T di

dalam Puskesmas

$ Mengirimkan laporan hasil kegiatan program secara rutin ke

kabupaten-kota

%.% Pelaksana Pr!gra#

Pelaksana kegiatan ini adalah tim pengelola program P7T.

%.& Data Kasus an Pelaksanaan Pr!gra#

erikut ini beberapa data mengenai kasus T pada %ilayah kerja

Puskesmas anjarbaru &elatan.

!1

Page 32: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 32/39

Ta'el %.1 Inikat!r Kinerja Tri@ulan I s; I Taun 281$

Dari perkiraan insiden suspek 58' orang , hanya 158 orang suspek yang

diperiksa (!# " 2, dari perkiraan insiden suspek T yaitu 55 orang , hanya 9

orang yang ditemukan (7',7 "2 , dari dari keseluruhan suspek yang diperiksa

sebanyak orang terdiagnosis T. *al ini menunjukkan jumlah suspek yang

ditemukan jauh diba%ah target, hal ini dapat terjadi karena kurangnya penyuluhan

kepada masyarakat sehingga banyak masyarakat yang kurang mengenal mengenai

T dan program puskesmas tentang penanggulangan T sehinggu kunjungan ke

 puskesmas sedikit.

Program Penanggulangan Tuberkulosis (P7T2 telah dilaksanakan di

dengan menggunakan strategi D6T&. &ecara nasional untuk menilai kemajuan

dan keberhasilan program ini digunakan dua indikator yaitu angka penemuan

!7

N! INDIKAT)3 HASIL ;KINE3JA

1 Pr!"!rsi sus"ek i"eriksa $0 9

2 Pr!"!rsi "enerita TB Paru BTA< iantara

sus"ek

&C0 9

$ Pr!"!rsi "enerita TB Paru BTA< iantara

seluru "enerita TB Paru

2,C29

% Angka K!nersi * 08 9+ &(9

& Angka kese#'uan * 0& 9 + %%.%9

( ase Dete-ti!n 3ate * ,8 9 + 1(C$ 9

Page 33: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 33/39

 penderita baru T T positif yaitu minimal ')" dari perkiraan suspek yang

diperiksa dan angka keberhasilan pengobatan minimal #5". Dari dua indikator 

tersebut puskesmas anjarbaru belum mencapai target yaitu 88,8 " untuk angka

kesembuhan dan angka perkiraan suspek yang diperiksa (3ase Detection ate2

hanya 1,! ". ngka perkiraan suspek yang diperiksa adalah prosentase jumlah

 pasien baru T positif yang ditemukan dan diobati dibanding jumlah pasien baru

T positif yang diperkirakan ada dalam %ilayah tersebut. ase Detection !ate

menggambarkan cakupan penemuan pasien baru T positif pada %ilayah

tersebut. ngka kesembuhan masih diba%ah target, banyak faktor yang

mempengaruhi hal tersebut, antara lain faktor sarana ( petugas kesehatan,

ketersediaan obat 2 , faktor penderita (pengetahuan mengetahui pengobatan T,

kepatuhan2, serta faktor masyarakat dan lingkungan ( dukungan keluarga,

terutama PM62 , untuk meningkatkan angka kesembuhan diantaranya diperlukan

sarana yang baik, tenaga kesehatan harus benar$benar terlatih dan memahami

tentang program penanggulangan T, penderita dan keluarga-masyarakat juga

harus paham dengan penyakit ini untuk itu diperlukan penyuluhan kesehatan yang

maksimal.

!!

Page 34: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 34/39

Ta'el %.2 Kinerja Penanggulangan TB Puskes#as Banjar'aru Baru Taun

281$

=umlah Penduduk 7.)! ji%a

Perkiraan insiden &uspek 58'

Perkiraan insiden T 55

&uspek diperiksa 158

Penderita T T ditemukan 9

Penderita T T /ambuh ditemukan )

&emua Penderita T Paru yg ditemukan !8

Penderita T T yg /on:ersi 5

Penderita T T yg &embuh 8

  Dari table diatas tergambar pada tri%ulan + terdapat 78 suspek terdiri dari 1

orang penderita baru dengan T Positif dan ! orang T 4egatif dengan

ontgen Positif dengan total pasien diobati 8 6rang. Dari tabel diatas juga

tergambar pada tri%ulan ++ terdapat suspek terdiri dari 8! orang penderita baru

dengan T Positif 7 dan ' orang penderita T 4egatif, orang kambuh, dan

orang dengan ontgen Positif dengan total pasien di obati 9 orang. Pada tri%ulan

+++ terdapat !' suspek terdiri dari 7 orang penderita baru dengan T Positif,

!8

Page 35: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 35/39

) orang dengan pasien kambuh dan # orang penderita T 4egatif deng ontgen

Positif dengan total pasien diobati 1) orang. =adi pada tahun 7)1! terdapat

 jumlah suspek sebanyak 158 orang, yang terdiri dari pasien baru dengan T

Positif sebanyak 9 orang, kambuh ) orang, dan penderita T 4egatif ontgen

Positif sebanyak 77 orang. =adi jumlah pasien yang diobati pada tahun 7)1!

sebanyak !8 orang. Masih adanya penderita yang putus obat pada tri%ulan ketiga

dan keempat memberikan kesan bah%a kesadaran masyarakat mengenai

kepatuhan meminum obat masih kurang.

!5

Page 36: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 36/39

Ta'el %.$ Distri'usi Hasil Kegiatan Pene#uan Penerita TB Taun 281$

 4

o

Tri%ula

n

=hl

&uspek 

=lh Pend.T3 ditemukan dan diobati

Paru T Paru T

($2 6

?ktra

Paru

Totalar 

u

/ambuh

1 + 78 1 ) ! ) 8

7 ++ 8! 7 ) ' ) 9

! +++ !' 7 ) # 1 11

8 + 5) 8 ) 8 7 1)

T6TB 158 9 ) 77 ! !8

Ta'el %.% Hasil K!nersi Daak Penerita T' Bta < ang Dite#ukan anDi!'ati Taun 281$

 4

6Tri%ulan

Pend.aru T Pend./ambuh T

Ng diobati Ng /on:ersiNg

diobati

Ng

/on:ersi

1 + 1 1 ) )

7 ++ 7 1 ) )

! +++ 7 1 ) )

8 + 8 7 ) )

T6TB 9 5 ) )

!

Page 37: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 37/39

Ta'el %.& Ealuasi Hasil Peng!'atan Penerita Baru g Dite#ukan Per

Tri@ulan Taun 281$

!'

Tri@ula

n

AN4

Di!'ati

HASIL PEN4)BATAN

Se

#

'u

Leng

ka"

/eningga

l

4aga

l

Dr!

"

!ut

Pina

I % 1 $ 8 8

II 2 , 8 8 8 8

III 11 1 0 8 8 1 8

I % 8 8 1 8

Jl $$ % 1 8 8 2 8

Page 38: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 38/39

BAB

ANALISIS /ASALAH

&.1. Kekuatan5

1. =umlah tenaga kesehatan puskesmas yang banyak sehingga mampu

menunjang pelaksanaan program

7. /etersediaan sarana dan prasarana pemeriksaan mikroskopis yang memadai

(adanya labolatorium2.

&.2. Kele#aan 5

1. Tidak adanya pelatihan untuk pemegang program T

7. Pengumpulan data kasus T termasuk berbagai indikator keberhasilan program

kurang lengkap

!. Pelaporan penga%asan obat yang sering tidak tepat %aktu sehingga untuk 

tindak lanjut kurang.

8. Pemegang program T beserta anggota masih belum jelas posisinya sehingga

tidak ada kejelasan tentang pelaksanaan program kerja dalam program

 penanggulangan T.

5. Betak puskesmas anjarbaru yang kurang strategis, tidak mudah dijangkau

dengan fasilitas angkutan umum sehingga masyarakat cukup jauh

menjangkau puskesmas ini, hal ini mempengaruhi pasien dengan gejala T-

 pasien T yang akan berobat ke puskesmas.

&.$. Kese#"atan 5

!#

Page 39: Upaya Pokok Puskesmas p2tb

7/24/2019 Upaya Pokok Puskesmas p2tb

http://slidepdf.com/reader/full/upaya-pokok-puskesmas-p2tb 39/39

1. Batar belakang pendidikan masyarakat yang kebanyakan tinggi sehingga

 berpotensi untuk direkrut menjadi kader yang membantu dalam pelaksanaan

kegiatan P7T

7. anyaknya kegiatan$kegiatan kemasyarkatan-keagamaan sehingga berpotensi

sebagai sarana-media penyuluhan

&.%. An-a#an 5

1. ilayah kerja memiliki kepadatan penduduk yang tinggi sehingga menjadi

salah satu faktor resiko terjadinya penularan T

&.& S!lusi5

1. Menambah Puskesmas Pembantu

7. Penempatan tenaga puskesmas yang lebih teratur dan jelas mengenai

 pemegang program T tidak hanya sekadar memilih koordinator program

namun hingga anggota dari bagian program tersebut serta tugas masing$

masing anggota terhadap program.

!. Pelatihan tentang program T kepada tenaga puskesmas yang akan menjadi

 pemegang program T

8. Perekrutan kader dari masyarakat untuk membantu pelaksanaan program T

5. Peningkatan penyuluhan pada masyarakat tentang T

. Meningkatkan sosialisasi di masyarakat