Upaya Pokok Kesling

64
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) mendefinisikan kesehatan lingkungan sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. 1 Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu: 1. Penyediaan Air Minum 2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran 3. Pembuangan Sampah Padat

description

Upaya Pokok Kesling Upaya Pokok Kesling

Transcript of Upaya Pokok Kesling

Page 1: Upaya Pokok Kesling

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan

adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan

lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Himpunan Ahli

Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) mendefinisikan kesehatan lingkungan

sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi

yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya

kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.1

Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu:

1. Penyediaan Air Minum

2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran

3. Pembuangan Sampah Padat

4. Pengendalian Vektor

5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia

6. Higiene makanan, termasuk higiene susu

7. Pengendalian pencemaran udara

8. Pengendalian radiasi

9. Kesehatan kerja

10. Pengendalian kebisingan

11. Perumahan dan pemukiman

Page 2: Upaya Pokok Kesling

12. Aspek kesling dan transportasi udara

13. Perencanaan daerah dan perkotaan

14. Pencegahan kecelakaan

15. Rekreasi umum dan pariwisata

16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan

epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk

17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

Menurut Hendrik L. Blum (1974), derajat kesehatan masyarakat

dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu : faktor lingkungan, perilaku manusia,

pelayanan kesehatan dan keturunan. Keempat faktor tersebut saling terkait dengan

beberapa faktor lain, yaitu sumber daya alam, keseimbangan ekologi, kesehatan

mental, system budaya, dan populasi sebagai satu kesatuan. Lingkungan

mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik, lingkungan biologik dan lingkungan

sosio kultural.1

Menurut pasal 22 Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang

Kesehatan menyebutkan antara lain :

1. Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas

lingkungan yang sehat.

2. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan

pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.

3. Kesehatan lingkungan meliputi:

a) Penyehatan air, tanah dan udara

Page 3: Upaya Pokok Kesling

b) Pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan

c) Pengendalian vektor penyakit

d) Penyehatan atau pengamanan lainnya

4. Setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib memelihara dan

meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan

Permasalahan sampai saat ini diketahui bahwa penyakit terbanyak yang

terdapat di wilayah kerja puskesmas didominasi oleh penyakit-penyakit yang

berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan.

Peranan Puskesmas sangat strategis, karena puskesmas berada pada tingkat

terdekat dengan tempat di mana masalah yang menyangkut kesehatan itu terjadi.

Sehingga kemampuan untuk mendeteksi adanya masalah serta kemampuan untuk

menganalisa besarnya masalah akan menentukan keberhasilan upaya

pemecahannya. Masalah pada derajat yang tidak terlalu besar dimana masih dalam

lingkup jangkauan kemampuan puskesmas maka masalah tersebut dapat cepat

ditangani.

Puskesmas Banjarbaru merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan

masyarakat yang berada di bawah Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru yang

bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat

dasar di wilayah kerjanya. Wilayah kerja dari Puskesmas Banjarbaru meliputi

Kelurahan Guntung Paikat, Kelurahan Loktabat Selatan, dan Kelurahan

Kemuning. Dalam pelaksanaan kewajibannya sebagai unit pelayanan kesehatan

masyarakat, Puskesmas Banjarbaru tidak dapat terlepas dari peran serta

Page 4: Upaya Pokok Kesling

keberadaan kesehatan lingkungan sebagai salah satu poin vital dari terlaksananya

suatu pelayanan kesehatan.

Keadaan lingkungan fisik dan biologis pemukiman penduduk Indonesia

belum baik, baru sebagian kecil penduduk yang menikmati air bersih dan fasilitas

penyehatan lingkungan. Hal ini berakibat masih tingginya angka kesakitan dan

kematian karena berbagai macam penyakit.

Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk perbaikan mutu

lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan, melalui kegiatan peningkatan

sanitasi dasar serta pencegahan dan penanggulangan kondisi fisik dan biologis

yang tidak baik, termasuk berbagai akibat sampingan pembangunan.

Semua kegiatan penyehatan lingkungan dan pemukiman yang dilakukan

oleh staf Puskesmas, sebaiknya dilaksanakan dengan mengikutsertakan

masyarakat secara bergotong-royong.

Upaya penyehatan lingkungan pemukiman adalah upaya untuk

meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar,

pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum, termasuk pengendalian

pencemaran lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat dan

keterpaduan pengelolaan lingkungan melalui analisis dampak lingkungan.

Kesehatan lingkungan di dalam suatu pelayanan kesehatan mutlak

diperlukan, karenanya pelayanan dan pengelolaan lingkungan yang efisien, efektif

dan benar sangat diperlukan untuk diterapkan di Banjarbaru. Pelayanan kesehatan

lingkungan dalam pelayanan kesehatan di Kelurahan Guntung Paikat, Loktabat

Selatan, dan Kemuning secara keseluruhan menjadi tanggung jawab bersama

Page 5: Upaya Pokok Kesling

antara Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru dan Puskesmas Banjarbaru sebagai

pelaksana teknis sehari – harinya.

Adanya rasa tanggung jawab diperlukan dalam sejumlah evaluasi terhadap

kebijakan–kebijakan yang telah ada, khususnya kebijakan terkait dengan

pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas Banjarbaru. Dengan adanya

makalah ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan

masukan dalam menyusun dan memperbaharui kebijakan– kebijakan yang telah

ada dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan lingkungan yang optimal

di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru.

Penulisan makalah ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan masukan dalam menyusun dan memperbaharui kebijakan–

kebijakan yang telah ada dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

lingkungan yang optimal di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan gambaran kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan dan

pemukiman bertujuan berubahnya, terkendalinya atau hilangnya semua

unsur fisik dan lingkungan yang terdapat di masyarakat, yang dapat

memberi pengaruh jelek terhadap kesehatan mereka pada daerah kerja

Puskesmas Banjarbaru tahun 2013.

Page 6: Upaya Pokok Kesling

2. Tujuan Khusus

Meningkatnya mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin

masyarakat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal

Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat, dan sektor

lain yang berkaitan serta bertanggung jawab atas upaya

peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup

Terlaksananya peraturan perundangan, tentang penyehatan

lingkungan dan pemukiman yang berlaku

Terselenggarannya pendidikan kesehatan guna menunjang

kegiatan dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan

pemukiman

Terlaksannya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi

perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/ penjualan

makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum

Page 7: Upaya Pokok Kesling

BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BANJARBARU

2.1 Data Umum

Puskesmas Banjarbaru termasuk ke dalam wilayah kecamatan Banjarbaru

Selatan, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan tepatnya di Kelurahan

Guntung Paikat Jalan Rambai I Banjarbaru, dengan wilayah kerja sebanyak 3

Kelurahan yaitu Kelurahan Guntung Paikat, Kelurahan Loktabat Selatan dan

Kelurahan Kemuning.

Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru adalah sebagai berikut.

1. Kelurahan Loktabat Selatan

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Loktabat Utara.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Cempaka dan Kelurahan

Palam.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Guntung Manggis.

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Banjarbaru Kota.

2. Kelurahan Guntung Paikat

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Komet.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Cempaka.

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sungai Besar.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kemuning.

3. Kelurahan Kemuning

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Komet.

Page 8: Upaya Pokok Kesling

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Cempaka.

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Guntung Paikat.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Loktabat Selatan.

Luas wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru adalah 1466 Ha dengan

perincian luas Kelurahan Loktabat Selatan 858 Ha dengan persentase terhadap

wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru sebesar 60%, Guntung Paikat 247 Ha (16%),

dan Kemuning 361 Ha (24%).

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru.

Sebagian besar wilayah Kelurahan Guntung Paikat, Loktabat Selatan dan

Kemuning merupakan dataran rendah dan dilalui sungai-sungai. Iklim yang

berpengaruh adalah iklim tropis dengan musim penghujan dan musim kemarau.

Page 9: Upaya Pokok Kesling

Faktor Keadaan iklim ini sangat berpengaruh terhadap munculnya penyakit seperti

Diare, DBD (Demam Berdarah Dengue) dan ISPA yang cenderung akan menjadi

semakin banyak.

Seluruh wilayah kerja puskesmas dapat dijangkau dengan menggunakan

kendaraan roda 4 maupun roda 2 sepanjang musim. Terdapat banyak akses jalan

dan beberapa jembatan yang menghubungkan antar wilayah yang dilalui sungai.

Wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru memiliki luas wilayah 1466 Ha

dengan jumlah penduduk sebanyak 26.683 jiwa. Di Kelurahan Guntung Paikat

jumlah penduduk 8.570 jiwa, di Loktabat Selatan sebanyak 8.985 jiwa dan

Kemuning 9.128 jiwa.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Tahun 2012

No. Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah Persen

1. Loktabat Selatan 4656 4329 8985 31,80

2.

3.

Kemuning

Guntung Paikat

4643

4331

4485

4239

9128

8570

39,90

28,30

Jumlah 13630 13053 26683 100

Sumber: Kecamatan Banjabaru Selatan dalam Angka 2013

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi

atas luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 Km2. Menurut

Undang-undang No.5 Tahun 1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah

dapat dikelompokkan menjadi empat kategori.

a. Tidak padat : kepadatan penduduk mencapai 50 orang/km2.

b. Kurang padat : kepadatan penduduk mencapai 51 - 250 orang/km2.

Page 10: Upaya Pokok Kesling

c. Padat : kepadatan penduduk mencapai 250 - 400 orang/km2.

d. Sangat padat : kepadatan penduduk melebihi 401 orang/km2.

Konverter dari satuan Ha kedalam satuan Km2 adalah 1Ha sama dengan 0,01Km2.

Tabel 2.2 Kepadatan Penduduk pada Wilayah Kerja Puskesrnas Banjarbaru Tahun 2012.

No

KelurahanJumlah(jiwa)

Kepadatan (jiwa/km2)

Kategori

1 Loktabat Selatan 8985 1.047 Sangat padat2 Guntung Paikat 9128 2.529 Sangat padat3 Kemuning 8570 3,470 Sangat padat

Jumlah 26.683 1.845 Sangat padatSumber: Kecamatan Banjabaru Selatan dalam Angka 2013

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga kelurahan tersebut

termasuk kedalam kategori sangat padat. Hal ini sangat berhubungan dengan

tingkat sanitasi, tingkat kesehatan dan penyebaran penyakit di wilayah Puskesmas

Banjarbaru. Penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru adalah

Nasofaringitis Akut.

Tabel 2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Loktabat Selatan Tahun 2012.

Usia 0-1 1-5 5-6 7-15 16-21 22-59 >60 JUMLAH

Laki-laki 203 469 350 1040 861 3402 113 6438

Perempuan 313 522 312 1163 701 3059 251 6321

JUMLAH 516 991 662 2203 1562 6461 364 12759

4.04% 7.77% 5.19% 17.27% 12.24% 50.64% 2.85% 100%

Sumber: Kecamatan Banjabaru Selatan dalam Angka 2013

Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Guntung Paikat Tahun 2012.

Page 11: Upaya Pokok Kesling

Usia 0-4 5-6 7-12 13-15 16-18 19-25 26-60 >60 Jumlah

Jumlah 773 416 1.266 774 815 1.084 5.142 519 10.861

Persentase 7.11% 3.83% 11.65% 7.13% 7.50% 9.98% 47.34% 4.78% 100%

Sumber: Kecamatan Banjabaru Selatan dalam Angka 2013

Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Kuin Utara Tahun 2012

Usia 0-5 6-12 13-15 16-18 19-25 26-44 45-60 >60 JUMLAH

Jumlah 1272 1639 801 848 1487 2263 1323 947 10.580

Persentase 12.1% 15.5% 7.57% 8.01% 14.1% 21.38% 12.5% 8.95% 100%

Sumber: Laporan Kelurahan Kuin Utara Tahun 2012

Menurut Peraturan Pemerintah nomor 104 tahun 2000 usia 15-64 tahun

termasuk dalam golongan usia produktif, dari tabel 2.2, 2.3, dan 2.4 dapat dilihat

bahwa distribusi penduduk dari ketiga kelurahan tersebut terbanyak pada usia

produktif.

Grafik 2.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Loktabat Selatan tahun 2012

Sumber: Laporan Kelurahan Alalak Selatan Tahun 2012

Grafik 2.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Guntung Paikat Tahun 2012

Page 12: Upaya Pokok Kesling

Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Pangeran Tahun 2012

Grafik 2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Kemuning Tahun 2012

Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Kuin Utara Tahun 2012

Berdasarkan ketiga grafik ini, terlihat sebagian besar penduduk kelurahan

Alalak Selatan hanya merupakan lulusan SD, disusul kelurahan Kuin Uara

dimana pendidikan terakhir terbanyak adalah SMP, sedangkan Kelurahan

Pangeran dimana pendidikan terakhir terbanyak adalah SMA.

Page 13: Upaya Pokok Kesling

Tabel 2.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskemas Banjarbaru Tahun 2012.

No. Pekerjaan Jumlah Persen

1 Pengrajin 84 0,33

2 Petani 250 0,98

3 Buruh tani 333 1,3

4 TNI/Polri 474 1,85

5 Pedagang Keliling 579 2,26

6 Pensiunan PNS/TNI/Polri 612 2,39

7 Wiraswasta 633 2,47

8 Karyawan swasta 2270 8,87

9 PNS 2562 10,01

10Lain-lain (yang belum / tidak bekerja

dan anak-anak)17775 69,5

Jumlah 25.575 100

Sumber : Profil puskesmas Banjarbaru tahun 2012

Tabel 2.7. Jumlah Sarana Umum di Wilayah Puskesmas Banjarbaru Tahun 2012.

No KelurahanSekolah

TK SD SMP SMA Univ1 Loktabat Selatan 8 8 2 0 02 Guntung Paikat 3 4 1 0 03 Kemuning 5 6 0 1 1

Jumlah 16 18 3 1 1Sumber:Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012

Grafik 2.8. Jumlah Sarana Kesehatan Pribadi Warga di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012

Page 14: Upaya Pokok Kesling

Sumber: Data dinding bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012

2.2 Gambaran Puskesmas Alalak Selatan

Puskesmas Alalak Selatan merupakan tempat pelayanan kesehatan dalam

wilayah kerjanya mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut:

1. Gedung Induk Pelayanan Puskesmas

a). Gedung Pelayanan Puskesmas Lantai 1

- Ruangan Loket Umum

- Ruangan Poli Gigi

- Ruangan BP Anak/MTBS

- Ruangan BP Umum

- Ruangan Apotik

- Ruangan KIA

- Ruangan Laboratorium

- Ruangan Radiologi

- Ruangan Konsultasi TB Paru

b) Gedung Puskesmas Lantai 2

Page 15: Upaya Pokok Kesling

- Ruangan Kepala Puskesmas

- Ruangan Komputer dan Tata Usaha

- Ruangan Imunisasi

- Ruangan Konsultasi Gizi

- Perpustakaan Mini

Gambar 1. Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan

Page 16: Upaya Pokok Kesling

Gambar 2. Bagian Dalam Dari Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan Lantai I

2. Gedung Rawat Inap / PONED

- Instalasi Gawat Darurat

- Ruangan Bersalin

- Ruangan USG

- Ruangan Rawat Inap

- Ruangan linen, scrub, dan steril

- Ruangan TFC

Page 17: Upaya Pokok Kesling

Gambar 3. Gedung Rawat Inap (PONED) Puskesmas Alalak Selatan

Gambar 4. Bagian Dalam Dari Gedung Rawat Inap (PONED) Puskesmas Alalak Selatan

3. Puskesmas Pembantu (Pustu)

Page 18: Upaya Pokok Kesling

- Pustu Rahmatullah

- Pustu Pangeran

- Pustu Kuin Utara

4. Posyandu Balita

- Kelurahan Kuin Utara : 6 posyandu

- Kelurahan Alalak Selatan : 10 posyandu

- Kelurahan Pangeran : 7 posyandu

5. Posyandu Lansia

- Kelurahan Kuin Utara : 2 posyandu

- Kelurahan Alalak Selatan : 0 posyandu

- Kelurahan Pangeran : 1 posyandu

6. Poskesdes

- Kelurahan Kuin Utara : 1 poskesdes

- Kelurahan Alalak Selatan : 1 poskesdes

- Kelurahan Pangeran : 1 poskesdes

Tabel 2.6 Nama dan Alamat Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan

Kelurahan Kuin Utara Kelurahan Alalak Selatan

Kelurahan Pangeran

Kumala Sari (RT 7) Gelatik (RT 9) Sari Melati (RT 11)Indah sari (RT 6) Merpati (RT 1) Kemuning (RT 13)Surya Gemilang (RT 26)

Cendrawasih (RT 5) Mawar (RT 5)

Intan Sari (RT 16) Rajawali (RT 6) Adyaksa (RT 16)Karmila Sari (RT 14) Garuda (RT 7) Anggrek (RT 9)Mayang Sari (RT 8) Kasuari (RT 8) Kaca Piring (RT 25)

Nuri (RT 10) KambojaKutilang (RT 12)Dasamaya (RT 16)Walet (RT 26)

Page 19: Upaya Pokok Kesling

Tabel 2.7 Jumlah Karyawan Puskesmas Alalak Selatan

No. Sumber Daya Tenaga Kerja Jumlah (orang)1 Dokter Umum 22 Dokter Gigi 13 Sarjana Kesehatan Masyarakat 04 Bidan

-S1 1-D3 (AKBID) 5-SBD 2

5 Perawat -S1 0-D3 (AKPER) 7-SPK 3

6 Perawat Gigi 47 Apoteker 18 Asisten Apoteker 29 Petugas Kesling 210 Petugas Laboratorium 211 Pekarya Kesehatan 112 Petugas Gizi 413 Fisioterafis 014 Refraksionis 015 Verifikator Keuangan 1161718

Radiographer Bidan TitipanTKS

145

JUMLAH 48Sumber: Arsip Kepegawaian Puskesmas Alalak Selatan

Tabel 2.8 Jabatan Pegawai Puskesmas Alalak Selatan 2012

No Nama Jabatan1 drg. R. Toriq F.C Kusuma Kepala Puskesmas2 Hj. Karmini S.KM Pelaksana Kebidanan3 Hj. Nilawati Pelaksana Perawatan4 Hamidah, AMKg Pelaksana Perawat Gigi5 Anisah Pelaksana Kebidanan6 Huzainah Pelaksana Perawat Gigi7 Idaliani Pelaksana Pekarya Kesehatan8 Sri Ningsih Pelaksana Perawatan9 Siti Bulkis Pelaksana Farmasi10 Said Mahdi Pelaksana Perawatan11 Sugeng, AMKg Pelaksana Perawat Gigi

Page 20: Upaya Pokok Kesling

12 Maria Ulfah, Apt Pelaksana Farmasi13 dr. Ella Isedora S. Pelaksana Pengobatan14 dr. Santi Indri Y. A. Pelaksana Pengobatan15 Nirawati Pelaksana Gizi16 Fahriah, AMG Pelaksana Gizi17 Herwan Pelaksana Perawatan18 M. Baihaki, S. KM Pelaksana Sanitasi19 Lisdawati Amd. Pelaksana Analis20 M. Rafiie Al-Arif, AMK Pelaksana Perawatan21 Mohd Didi R, AMKg Pelaksana Perawat Gigi22 Eni Adriani Pelaksana Kebidanan23 Nawaitul Nur, AMD Pelaksana Rongent24 Suparti, A. MD Verifikator Keuangan25 Amalia Haqueena, AMG Pelaksana Gizi26 Harry Fadli, AMG Pelaksana Gizi27 Rini Hendriaty, AMKL Pelaksana Sanitarian28 Mariatul Qibtiah Pelaksana Perawatan29 Khairunnikmah, AMK Pelaksana Perawatan30 Novia Maulidina, AMD Pelaksana Analis31 Ika Rifana, AMKeb Pelaksana Bidan32 Nursafarina Putri, AMK Pelaksana Perawatan33 Rizka Noor Amaliah Pelaksana Perawatan

Dengan jumlah karyawan di atas, tersusunlah struktur organisasi Puskesmas

Alalak selatan

Page 21: Upaya Pokok Kesling

Gambar 5. Struktur Organisasi Puskesmas Alalak Selatan

Program yang dilaksanakan di Puskesmas Alalak Selatan terdiri dari

program kesehatan wajib dan program kesehatan pengembangan, yaitu :

1. Upaya Kesehatan Wajib

a. Promosi Kesehatan

b. Kesehatan Lingkungan

c. Kesehatan Ibu dan Anak -KB

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

e. P2M

f. Pengobatan

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

a.Upaya Kesehatan Sekolah

b. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

c. Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan

d. Upaya Kesehatan Olah Raga

e. Kesehatan Jiwa

f. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi

Page 22: Upaya Pokok Kesling

g. Perawatan Kesehatan Masyarakat

h. Bina Kesehatan Tradisional (BATRA)

i. Bina Kesehatan Kerja

Program-program tersebut dilaksanakan di dalam gedung dan di luar

gedung puskesmas, yaitu dengan melaksanakan pelayanan dan pencatatan

kegiatan serta pelaporan hasil kegiatan.

1. Poli Umum dan Anak

2. Poli Gigi

3. Klinik Konsultasi (Gizi, KIA dan Kesling)

4. KIA

5. Laboratorium

6. Pemeriksaan Visus Mata

7. Kegiatan lapangan (kunjungan rumah, posyandu, posyandu lansia,

pembinaan, penjaringan anak sekolah, dll)

8. Pencatatan dan Pelaporan

Tabel 2.9. Sarana dan Prasarana Kegiatan Puskesmas Alalak selatan Tahun 2012

No. Nama Sarana & Prasarana

Keterangan ∑ KondisiBaik Rusak Rusak

Berat1 Sepeda Motor Digunakan tenaga

kesehatan 3 V

Mobil Digunakan tenaga kesehatan

1 V

2 Ambulance Digunakan merujuk Pasien

1 V

3 Gedung Puskesmas Induk Tempat Pelayanan Kesehatan

1 V

4 Gedung Rawat Inap Tempat Perawatan Ibu bersalin, neonatus dan anak Gizi kurang

1 V

Page 23: Upaya Pokok Kesling

serta IGD5 Gedung Puskesmas

Pembantu Tempat pelayanan kesehatan Masyarakat

3 V

6 Rumah Dinas Sebagai rumah tinggal dokter, kepala puskesmas dan bidan

3 V 1

Sumber: Laporan Inventaris Puskesmas Tahun 2012

Gambar 6. Data 10 Jenis Penyakit Terbanyak Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012

Berdasarkan dari grafik sepuluh penyakit terbanyak pada puskesmas

diketahui bahwa ISPA merupakan penyakit terbanyak pertama yaitu 7.233

(30.99%) dan hipertensi merupakan urutan terbanyak ke dua 4.447 (19,05 %).

ISPA merupakan penyakit terbanyak, hal ini berhubungan dengan kepadatan

penduduk di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan yang termasuk kategori

sangat padat, hal ini juga berhubungan dengan tingkat sanitasi.

Tabel 2.11 Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas Alalak Selatan tahun 2012

No Jenis Kunjungan Jumlah

1 Kunjungan Askes 1.443

Page 24: Upaya Pokok Kesling

2 Kunjungan Umum 12.389

3 Kunjungan Jamkesmas 8.881

Total Kunjungan 22.713

Sumber: Laporan tahunan Puskemas Alalak Selatan tahun 2012

Di Puskesmas Alalak Selatan, total kunjungan warga tahun 2012 dengan

kunjungan pasien Umum 12.389 jiwa (54.55 %), asuransi kesehatan Jamkesmas

sebanyak 8.881 jiwa (39,1 %) dari jumlah kunjungan seluruhnya, dan kunjungan

Askes 1.443 jiwa (6,35 %).

Page 25: Upaya Pokok Kesling

BAB III

UPAYA POKOK PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas Banjarbaru merupakan

salah satu program dari puskesmas. Program ini bertujuan menjamin

kelangsungan kesehatan lingkungan, serta keterjangkauan pelayanan yang efisien,

efektif dan rasional. Adapun struktur organisasi kesehatan lingkungan Puskesmas

Banjarbaru tertera pada skema berikut :

Struktur Organisasi Kesehatan Lingkungan

Puskesmas Alalak Selatan

Gambar 1. Struktur Organisasi Kesehatan Lingkungan Puskesmas Rawat Jalan Puskesmas Alalak Selatan

Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas bertujuan menjamin

kelangsungan, keterjangkauan pelayanan kesehatan lingkungan yang efisien,

efektif, dan rasional. Ruang lingkup kesehatan lingkungan secara keseluruhan

mencakup :

Top ManagerNama : drg. R. Toriq F.C KusumaNIP : 19790816 200501 1 016Jabatan : Kepala Puskesmas Alalak

Selatan

Unit Penunjang

Kesehatan lingkunganM. Baihaqi, SKM

Rini Hendriyanti, AMKL

Page 26: Upaya Pokok Kesling

1. Penyehatan lingkungan

2. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman

3. Penyehatan tempat penampungan sementara (TPS) dan lingkungan

pemukiman

4. Pengawasan sanitasi TTU

1. Penyehatan lingkungan

Tujuan perencanaan dalam penyehatan lingkungan adalah untuk

mendapatkan :

a. Inspeksi sanitasi (IS) sarana air bersih

b. Pembinaan kelompok pemakai air

c. Pengawasan kualitas air bersih

Puskesmas Alalak Selatan ditangani oleh 2 orang tenaga sanitarian.

Menurut DEPKES (2005), rasio ideal jumlah tenaga sanitarian di suatu daerah

adalah 40 : 100.000 jiwa penduduk. Sehingga berdasarkan hal tersebut

setidaknya jumlah tenaga sanitarian di wilayah kerja Puskesmas Alalak

selatan adalah sebanyak 13-14 orang.

Menurut surat peraturan walikota Banjarmasin nomor 20 tahun 2008,

tugas pokok dan fungsi sanitarian ialah :

1. Melaksanakan upaya perbaikan kesehatan lingkungan

2. Pemeriksaan Rumah

3. Permeiksaan jamban keluarga

4. Pemeriksaan kualitas air

5. Pemeriksaan TTU

Page 27: Upaya Pokok Kesling

6. Pemeriksaan institusi

7. Pemeriksaan TPM

8. Pengamatan penyakit

9. Penyelidikan KLB

10. Penyuluhan

11. Konsultasi kesehatan lingkungan

12. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi

Sehingga Program Kesehatan Lingkungan Yang Dilaksanakan Puskesmas

Alalak Selatan mencakup dari arahan dinas kesehatan antara lain ialah

1. Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Pemeriksaan Rumah)

• Perumahan

• Jamban Keluarga

• Tempat Pembuangan Sampah

3.1 Tabel Data Perumahan di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan

Rincian kegiatan Satuan Terdaftar

/

Jumlah

Target 1

tahun

Realisasi

Jumlah Persentase

Pemeriksaan

Rumah

Buah 7236 6788 1761 28,9%

Diperiksa

Memenuhi

Syarat

Tidak

memenuhi

syarat

Buah

Buah

1761

1620

141

91,90%

8,10%

3.1 Grafik Kegiatan Pengawasan Rumah tahun 2012

Page 28: Upaya Pokok Kesling

Kriteria rumah sehat menurut Winslow:

• Memenuhi kebutuhan fisiologis : Pencahayaan, Penghawaan dan ruang

gerak yang cukup, Terhindar dari kebisingan yang mengganggu dan,

• Memenuhi kebutuhan psikologis :

Ruang cukup baik

Aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni

Kemudahan komunikasi

Ruang duduk dapat dipakai ruang makan keluarga

Penataan meubel, kebutuhan air bersih berkisar 100 l/orang/hari

Ada WC dan kamar mandi bersih

Rumah harus ditanami tanaman yang bersih dan rapi

Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit

o Tersedia air minum yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan

o Tidak memberi kesempatan serangga bersarang didalam/sekitar

rumah sistem pembuatan air limbah/tinja memenuhi syarat

Page 29: Upaya Pokok Kesling

kesehatan

o Pembuangan sampah pada tempat yang baik dan sehat, luas kamar

tidur/orang sesuai standar, tempat masak/menyimpan makanan

bebas dari pencemaran dan gangguan binatang,

o Fasilitas mandi

Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan

o Bangunan yang kokoh (tidak curam dan licin)

o Cukup ventilasi dan cahaya (mencegah tersandung, teriris, dll)

o Jarak ujung atap dengan atap tetangga minimal 3 m

o Jauh dari pohon-pohon yang besar, jarak rumah kejalan sesuai

peraturan,

Lantai selalu basah jangan sampai terlalu licin,

Didepan pintu utama ditambah lantai tambahan

Bagian bangunan yang dekat api/listrik harus terbuat dari bahan tahan api

Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Pemeriksaan Rumah)

Meskipun rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan sudah

mencapai 91,92%, belum tentu menyatakan jumlah rumah sehat yang sebenarnya

karena pada saat pengambilan sampel tidak mencakup seluruh rumah yang ada.

Rumah sehat mempengaruhi kesehatan penghuni dari rumah dan sekitarnya. Dari

system yang di terapkan di puskesmas lalak selatan menggunakan sampel acak

dari setiap RT yang ada dan di ketahui oleh kepala RT setempat, dan melihat

kondisi yang pantas untuk di berikan penyuluhan.

Mulai bergesernya penduduk wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan kea

Page 30: Upaya Pokok Kesling

rah daerah lebih tinggi dan sadarnya akan rumah sehat dan standar serta

meningkatnya kondisi ekonomi sehingga banyak rumah yang sesuai syarat, ini

menjadi faktor yang berpengaruh.

3.2 Tabel Kegiatan Pengawasan Jamban Keluarga tahun 2012

Rincian kegiatan

Satuan Terdaftar/ Jumlah

Target 1 tahun

Realisasi

Jumlah Persentase Pemeriksaan Jamban Keluarga

Buah 7911 3.946 4.634 117,43%

Memenuhi syarat

Tidak memenuhi syarat

Buah

Buah

-

-

-

-

4.325

309

93.33%

6,67%

3.2 Grafik Kegiatan Pengawasan Jamban Keluarga tahun 2012

Persyaratan penyediaan sarana jamban antara lain :

Page 31: Upaya Pokok Kesling

a. Jenis jamban yang harus disediakan dan memenuhi syarat kesehatan

b. Jumlah jamban yang diperlukan untuk tempat pengungsian adalah 1 buah

dipakai untuk sekitar 20 orang

c. Diupayakan mempergunakan bahan lokal

d. Tempat atau lokasi jamban harus mempertimbangkan beberapa hal antara

lain

e. Letak cubluk harus lebih rendah dari lantai jamban sehingga air

penyiraman dapat mengalir dengan lancar (kemiringan saluran minimal

l2%)

f. Agar cubluk tidak cepat penuh, jangan ditempatkan pada tempat yang

memungkinkan masuknya air hujan

g. Tidak mencemari sumber air bersih (sumur gali/SPT) dan air tanah.

h. Jarak cubluk dengan sumur gali/SPT

i. Jenis tanah pasir 15 meter

j. Jenis tanah liat 10 meter

k. Jarak dasar cubluk dengan permukaan air tanah paling sedikit 2 meter.

Page 32: Upaya Pokok Kesling

Pengawasan terhadap jamban keluarga di Puskemas Alalak Selatan sudah

memenuhi target 1 tahun, yaitu 117,43%. Dari data yang di dapatkan dan

dilakukan oleh pihak kesehatan lingkungan dan di bantu kader-kader setiap

kelurahan yang di bina untuk melakukan pengawasan sehingga hal ini menjadi

memenuhi target dan bahkan melebihinya. Masih adanya jamban yang tidak

memenuhi syarat yaitu 309 rumah atau 6,67% di karenakan kondisi rumah yang

Page 33: Upaya Pokok Kesling

masih di dekat sungai ataupun rumah lama yang belum di renovasi sehingga

kurangnya perbaikan atas jamban sehat, namun dari presentasi yang berhasil

menandakan kepedulian dari pihak masayarakat akan pentingnya sanitasi terutama

jamban.

Menurut data dari Puskemas alalak selatan bagian kesehatan lingkungan,

dalam beberapa tahun ini tidak ada bantuan atau pembangunan jamban umum,

jadi kegiatan yang di lakukan hanya himbauan dan pendampingan dalam

pembuatan jamban keluarga.

Penyehatan lingkungan

Cakupan pencapaian seluruh kegiatan penyehatan air di wilayah kerja

Puskesmas Alalak Selatan pada tahun 2012 adalah rata-rata sebesar 43.92%

dengan tiga variabel pengukuran yakni inspeksi sanitasi (IS) sarana air bersih,

pembinaan kelompok pemakai air, serta pengawasan kualitas air bersih.

Dari hasil di atas, program pencapaian kegiatan yang didapat masih

Page 34: Upaya Pokok Kesling

membutuhkan kinerja dan upaya yang lebih maksimal sehingga dapat

memberikan hasil, setidaknya diatas 50% dari total 100% hasil yang ingin dicapai.

Untuk kegiatan inspeksi sanitasi sarana air bersih serta kegiatan

pembinaan kelompok pemakai air selama ini dilakukan bersamaan dengan

penyuluhan, dimana inspeksi dilakukan langsung ke rumah-rumah warga dan

sebagian warga masyarakat di wilayah kerja puskesmas Alalak Selatan tersebut

rata-rata sudah memiliki sarana air bersih (PDAM) di setiap rumah, meski masih

ada penduduk didaerah pinggiran sungai yang masih menggunakan air sungai dan

atau telah memiliki sumber air bersih yang berasal dari PDAM, namun tetap

menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari, atau bahkan hingga

menadah air hujan. Masyarakat biasanya hanya menggunakan air bersih untuk

dipakai memasak atau diminum, sedangkan untuk mandi, cuci kakus dan mencuci

masih menggunakan air sungai. Hal demikian terjadi karena kendala yang

dihadapi warga yang mengeluhkan tidak adanya biaya jika memakai air PDAM

sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, karena memang rata-rata

penduduk berprofesi sebagai buruh dan berstatus ekonomi menengah ke bawah.

Berkenaan dengan hal tersebut, pengawasan yang dilakukan terhadap kualitas air

bersih pun menjadi belum optimal, dibuktikan dengan adanya data yang

didapatkan, yang pencapaiannya masih 43.92%. Kerjasama antar warga, dan

pihak-pihak terkait tentunya sangatlah dibutuhkan dalam penanganan serta

pemecahan hal tersebut di atas.

Mengamati hal demikian diperlukan tindak lanjut serta solusi, diantaranya

mungkin dengan dilakukannya penjernihan dan pembersihan air sungai dengan

Page 35: Upaya Pokok Kesling

penjernihan berlapis, yang nantinya berdampak pada meningkatnya kualitas

kesehatan lingkungan pada umumnya dengan tidak melupakan budaya menjaga

kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah di sungai, dan

sebagainya.

2. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman

Tujuan hygiene dan sanitasi makanan dan minuman adalah memenuhi

kebutuhan kesehatan lingkungan pada tiap unit pelayanan kesehatan sesuai

dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerja. Adapun di wilayah kerja

Puskesmas Alalak Selatan pola penyakit yang berhubungan dengan sanitasi

makanan ini yaitu diare,yang masuk 10 besar penyakit yang banyak ditemukan.

Penyehatan Tempat Pengelola Makanan (TPM)

Kegiatan Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) puskesmas

Alalak Selatan memiliki tujuan : untuk meningkatkan jumlah makanan

yang memenuhi persyaratan kesehatan serta untuk menurunkan frekuensi

penyakit bawaan makanan dan keracunan makanan.

Pada tahun 2012, kegiatan pengawasan TPM dilaksanakan dengan hasil

kegiatan berupa usaha untuk menghindarkan makanan agar tidak kontak

langsung dengan vektor seperti lalat dan serangga lain,

Perlunya penekanan dan pemahaman kepada masyarakat tentang arti

kebersihan, dan perlunya pemahaman penggunaan air bersih pada proses

pengolahan makanan.

Pemeriksaan formalin dan borak pada sampel makanan jajanan.

Bila dalam pemeriksaan sampel dinyatakan positif, maka petugas kesehatan

Page 36: Upaya Pokok Kesling

akan melakukan tindak lanjut berupa pendekatan dan arahan kepada TPM yang

bersangkutan.

Kegiatan pada hygiene dan sanitasi makanan dan minuman berupa

pemeriksaan sampel makanan, pemeriksaan rutin dilakukan sesuai dengan jadwal

yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Kegiatan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tempat yang menyediakan

makanan dan minuman dan pengawasan sudah dilakukan sepenuhnya (100%) dan

pencapaian kegiatan hygiene dan sanitasi makanan pada tahun 2012 masih

memenuhi target. Dari 3 kegiatan yang ditargetkan, salah satu yang belum

mencapai target yaitu pemeriksaan sampel makanan, dan hal inilah kemungkinan

salah satu penyebab adanya kejadian diare yang masuk dalam kategori 10

penyakit terbanyak pada daerah ini. Pada pemeruksaan sampel makanan di

lakukan oleh pihak dinas kesehatan kota dan hasilnya langsung di dinas

kesehatan, untuk puskemas Alalak Selatan hanya melakukan pengambilan saja.

3. Penyehatan tempat penampungan sementara (TPS) dan lingkungan

pemukiman

Page 37: Upaya Pokok Kesling

Kegiatan penyehatan TPS dan lingkungan pemukiman bertujuan agar

meminimalkan sampah yang diproduksi sehingga bisa mengurangi lingkup

penyebaran penyakit di daerah sekitar daerah kerja Puskesmas Alalak selatan.

Untuk kegiatan penyehatan TPS tidak ada kegiatan yang spesifik,

dikarenakan tidak tersedianya TPS diwilayah kerja Puskemas Alalak Selatan, dan

untuk menggantikannya dilakukan penyuluhan oleh petugas kesehatan lingkungan

kepada masyarakat sekitar diantaranya seperti untuk tidak membuang sampah

sembarangan di depan-depan rumah atau pasar, maupun sarana umum lainnya

yang akan menyebabkan penumpukan sampah, dan menimbulkan sarang

penyakit, dan lain sebagainya. Pada pengelolaan sampah pihak puskemas Alalak

Selatan sudah mengusulkan ke pihak kelurahan terkain dan pemerintah kota agar

disediakan tempat pembunagan sampah sementara (TPS) setiap kelurahan namun

sampai saat ini belum ada tindakan apa-apa, sehingga hanya penghimbauan

kepada masyarakat saja. Begitu juga dengan kegiatan penyehatan pemukiman,

telah dilakukan cross-check dengan petugas penanggung jawab kesehatan

lingkungan kerja Puskesmas Alalak Selatan bahwa kegiatan ini bersifat non target.

4. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum (TTU)

Adanya pengawasan sanitasi TTU bertujuan agar pencapaian sesuai

dengan intruksi dari bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, sedangkan

untuk klinik sanitasi setiap kunjungan yang datang selalu dikonsultasikan.

Page 38: Upaya Pokok Kesling

Grafik 3.4. Cakupan kesehatan lingkungan tentang pengawasan sanitasi TTU Puskemas Alalak Selatan 2012

Pengawasan sanitasi TTU telah mencapai 55.67%. Kegiatan ini dilakukan

dengan penghitungan target di awal tahun, tetapi pada pelaksanaannya pada tahun

2012 hanya mencapai separuh target sasaran.

Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas Rawat Jalan Alalak

Selatan dapat dikategorikan baik. Proses kegiatan pengelolaan kesehatan

lingkungan sudah mencakup keseluruhan.

Page 39: Upaya Pokok Kesling

Tabel 3.1. Realisasi kegiatan program kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak SelatanTahun 2012

Sumber :Laporan Puskesmas Alalak Selatan tahun 2012

Page 40: Upaya Pokok Kesling

Tabel 3. 2. Target Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas

Sumber: Laporan tahunan Puskemas Alalak Selatan tahun 2012

Page 41: Upaya Pokok Kesling

BAB IV

ANALISIS MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Perumusan Masalah

RUMUSAN PENYEBAB MASALAH

RUMUSAN MASALAH

Hanya ada 2 karyawan di kesehatan lingkungan Puskesmas Alalak Selatan

Jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat rumah sehat yakni 141 rumah

Jumlah jamban keluarga yang tidak memenuhi syarat

Tidak adanya TPS sehingga pengelolaan sampah hanya berupa himbauan

Bagaimana mengoptimalisasi kinerja dan program kesehatan lingkungan dengan jumlah tenaga yang terbatas di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan? (sisi tenaga kerja)

Bagaimana mengatasi rumah keluarga yang belum memenuhi syarat rumah sehat

Bagaimana mengatasi adanya jamban yang tidak memenuhi syarat.

Bagaimana pengelolaan sampah yang masih belum optimal

B. Perumusan Penyebab Masalah

No Perumusan Penyebab Masalah

Intervensi Alternatif Pendekatan Pemecahan

Masalah

Rumusan Pendekatan Pemecahan Masalah

1 Kurangnya karyawan di

ruang kesehatan

lingkungan

Mengoptimalkan kinerja pegawai kesling dan

adanya upaya lintas sektor

Melakukan pembagian kerja yang jelas antara 2 orang pegawai dan hubungan yang baik

dengan dinas terkaitKonsultasi dengan Dinas Kesehatan

2 Jumlah rumah tidak memenuhi

syarat

Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada di

rumah warga

Pembuatan ventilasi dan menjaga kebersihan lingkungan rumah serta membiakan sinar

matahari untuk masuk

3 Jumlah jamban keluarga

Mengoptimalkan pembuatan dan

pengelolaan sarana umum dan edukasi tentang

sanitasi sendiri

Pembuatan jamban masayarat secara umum sesuai standard san pengoptimalkan jamban

keluarga yang sesuaiKonsultasi dengan pihak RT, RW, dan warga,

serta pihak pembangun rumah4. Tidak adanya

TPS diwilayah

kerja Puskesmas

Memberikan alternative untuk tempat pembuangan sampah dan pengengkutan atau pengolahan sampah

Menyarankan agar semua warga mempunyai tempat penampungan sampah sementara di rumah kemudian mengkoordinasikan atau

memperkerjakan orang khusus yang mengangkut sampah tersebut ke TPS di

wilayah lain

Page 42: Upaya Pokok Kesling

C. Perumusan Penyebab Masalah

SWOT dari perumusan masalah

A. Tenaga Kerja (SDM)

No. Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

Oppurtunity (Kesempatan)

Threat (Hambatan)

Tingkat pendidikan yang sesuai

Kinerja tenaga kerja yang belum optimal dikarenakan luas nya cakupan daerah alalak selatan

Beberapa TTU kooperatif dan mudah di jangkau oleh transportasi darat

Sedikitnya tenaga kerja yang berminat pada bidang ini dan kurangnya penerimaan pegawai di bidang ini

B. Masyarakat

No.

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

Oppurtunity (Kesempatan)

Threat (Hambatan)

Ada beberapa masyarakat yang tingkat pendidikannya tinggi dan banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya

Tidak adanya

tempat

pembuangan

sampah umum

dan sementara

Penyuluhan-

penyuluhan

oleh beberapa

kader

Adanya kerja

sama dengan

Tidak adanya . kesesuaian waktu,antara petugas dan masyarakat saat hendak memberikan

Kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak Selatan

Kesehatan lingkungan efisien, efektif, dan rasional

Tenaga kerja (SDM)

Kondisi geografis Masyarakat

Fasilitas dan biaya

Page 43: Upaya Pokok Kesling

kesehatan lingkungan, rumah sehat dan jamban yang baik

Tidak adanya

biaya untuk

membuat

jamban

ataupun rumah

sehat dan

wilayah rumah

di pinggir

sungai

dinas terkait

dalam rangka

penyehatan

sanitasi secara

cepat

pelayanan dan kunjungan

Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah

Kelelahan dari petugas

C. Kondisi Sistem

No.

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

Oppurtunity (Kesempatan)

Threat (Hambatan)

Tersedianya

petugas yang

sesuai

dibidangnya dan

pendidikan cukup

Akses lintas

sektoral yang

mumpuni

Luasnya

wilayah kerja

Puskesmas

Alalak Selatan

Tidak adanya

system yang

baku

Metode

pengambilan

sampel rumah

sehat dan

jamban yang

kurang

Mahirnya

petugas dalam

pengolahan

data dan

pahamnya

petugas akan

bidangnya

sendiri dalam

kesehatan

lingkungan

Hubungan baik

antara dinas

terkait dan

pemerintahan

setempat

Tidak optimalnya

kinerja dalam

pengolahan data

System yang tidak

baku sehingga bisa

berubah sewaktu-

waktu

Page 44: Upaya Pokok Kesling

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Puskesmas Alalak Selatan berada di Kecamatan Banjarmasin Utara Kota

Banjarmasin dengan wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Alalak

Selatan, Kelurahan Kuin Utara dan Kelurahan Pangeran.Dengan Luas Wilayah

464,75 Ha wilayah kerja Puskesmas Alalak selatan memiliki jumlah penduduk

sebanyak 32.693 jiwa.

Puskesmas Alalak Selatan sekarang telah memiliki unit-unit kegiatan yang

masing-masing unit tersebut memiliki program kesehatan tersendiri dan masing-

masing unit yang telah melaksanakan program tersebut. Hasil kegiatan pada

umumnya mengalami peningkatan dibanding tahun lalu walaupun masih banyak

yang belum memenuhi target.

Sebagian besar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan

sudah menyadari dan memiliki sarana yang sesuai dengan syarat syarat rumah

sehat dan jamban yang sehat tetapi ada juga sebagian masyarakat yang sudah

sadar tetapi masih terkendala untuk memiliki hal tersebut.

B. Saran

Dari data yang telah didapatkan disarankan:

Page 45: Upaya Pokok Kesling

a. Perencanaan dilakukan lebih matang mengenai program dan

dengan jumlah tenaga yang tersedia sehingga hambatan berupa kurangnya

tenaga kesehatan dapat di minimalisasi serta dilakukan koordinasi antara

berbagai sektor yang terkait dalam kegiatan puskesmas agar pelaksanaan

kegiatan program dapat tercapai dan berjalan dengan baik.

b. Pengoptimalkan tenaga dari puskemas dan pengrekrutan kader-

kader yang berupaya lebih dimasyarakat.

c. Memanfaatkan organisasi serta tempat-tempat umum yang banyak

tersedia di masyarakat sehingga penyampaian informasi menyeluruh dan

berkelanjutan.

d. Kerjasama dengan dinas terkait dan lintas sektoral untuk

menjalankan program terutama maslah biaya dan fasilitasyang belum ada.

e. Pembuatan system yang efisien dan tepat sasaran dalam

pengawasan dan penataan masyarakat.

Page 46: Upaya Pokok Kesling

DAFTAR PUSTAKA

1. Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2011

2. Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012

3. Data Dinding Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012

4. Laporan Tahunan Apotek Rawat Jalan Puskesmas Alalak Selatan tahun 2012

5. Profil Puskesmas Alalak Selatan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tahun 2013.

6. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI, 2006.