Upaya Pokok Kesling
-
Upload
kartika-anggakusuma -
Category
Documents
-
view
53 -
download
5
description
Transcript of Upaya Pokok Kesling
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan
adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) mendefinisikan kesehatan lingkungan
sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi
yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.1
Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu:
1. Penyediaan Air Minum
2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Menurut Hendrik L. Blum (1974), derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu : faktor lingkungan, perilaku manusia,
pelayanan kesehatan dan keturunan. Keempat faktor tersebut saling terkait dengan
beberapa faktor lain, yaitu sumber daya alam, keseimbangan ekologi, kesehatan
mental, system budaya, dan populasi sebagai satu kesatuan. Lingkungan
mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik, lingkungan biologik dan lingkungan
sosio kultural.1
Menurut pasal 22 Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan menyebutkan antara lain :
1. Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat.
2. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan
pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.
3. Kesehatan lingkungan meliputi:
a) Penyehatan air, tanah dan udara
b) Pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan
c) Pengendalian vektor penyakit
d) Penyehatan atau pengamanan lainnya
4. Setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib memelihara dan
meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan
Permasalahan sampai saat ini diketahui bahwa penyakit terbanyak yang
terdapat di wilayah kerja puskesmas didominasi oleh penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan.
Peranan Puskesmas sangat strategis, karena puskesmas berada pada tingkat
terdekat dengan tempat di mana masalah yang menyangkut kesehatan itu terjadi.
Sehingga kemampuan untuk mendeteksi adanya masalah serta kemampuan untuk
menganalisa besarnya masalah akan menentukan keberhasilan upaya
pemecahannya. Masalah pada derajat yang tidak terlalu besar dimana masih dalam
lingkup jangkauan kemampuan puskesmas maka masalah tersebut dapat cepat
ditangani.
Puskesmas Banjarbaru merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan
masyarakat yang berada di bawah Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru yang
bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
dasar di wilayah kerjanya. Wilayah kerja dari Puskesmas Banjarbaru meliputi
Kelurahan Guntung Paikat, Kelurahan Loktabat Selatan, dan Kelurahan
Kemuning. Dalam pelaksanaan kewajibannya sebagai unit pelayanan kesehatan
masyarakat, Puskesmas Banjarbaru tidak dapat terlepas dari peran serta
keberadaan kesehatan lingkungan sebagai salah satu poin vital dari terlaksananya
suatu pelayanan kesehatan.
Keadaan lingkungan fisik dan biologis pemukiman penduduk Indonesia
belum baik, baru sebagian kecil penduduk yang menikmati air bersih dan fasilitas
penyehatan lingkungan. Hal ini berakibat masih tingginya angka kesakitan dan
kematian karena berbagai macam penyakit.
Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk perbaikan mutu
lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan, melalui kegiatan peningkatan
sanitasi dasar serta pencegahan dan penanggulangan kondisi fisik dan biologis
yang tidak baik, termasuk berbagai akibat sampingan pembangunan.
Semua kegiatan penyehatan lingkungan dan pemukiman yang dilakukan
oleh staf Puskesmas, sebaiknya dilaksanakan dengan mengikutsertakan
masyarakat secara bergotong-royong.
Upaya penyehatan lingkungan pemukiman adalah upaya untuk
meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar,
pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum, termasuk pengendalian
pencemaran lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat dan
keterpaduan pengelolaan lingkungan melalui analisis dampak lingkungan.
Kesehatan lingkungan di dalam suatu pelayanan kesehatan mutlak
diperlukan, karenanya pelayanan dan pengelolaan lingkungan yang efisien, efektif
dan benar sangat diperlukan untuk diterapkan di Banjarbaru. Pelayanan kesehatan
lingkungan dalam pelayanan kesehatan di Kelurahan Guntung Paikat, Loktabat
Selatan, dan Kemuning secara keseluruhan menjadi tanggung jawab bersama
antara Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru dan Puskesmas Banjarbaru sebagai
pelaksana teknis sehari – harinya.
Adanya rasa tanggung jawab diperlukan dalam sejumlah evaluasi terhadap
kebijakan–kebijakan yang telah ada, khususnya kebijakan terkait dengan
pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas Banjarbaru. Dengan adanya
makalah ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
masukan dalam menyusun dan memperbaharui kebijakan– kebijakan yang telah
ada dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan lingkungan yang optimal
di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru.
Penulisan makalah ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan masukan dalam menyusun dan memperbaharui kebijakan–
kebijakan yang telah ada dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
lingkungan yang optimal di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan dan
pemukiman bertujuan berubahnya, terkendalinya atau hilangnya semua
unsur fisik dan lingkungan yang terdapat di masyarakat, yang dapat
memberi pengaruh jelek terhadap kesehatan mereka pada daerah kerja
Puskesmas Banjarbaru tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
Meningkatnya mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin
masyarakat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal
Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat, dan sektor
lain yang berkaitan serta bertanggung jawab atas upaya
peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup
Terlaksananya peraturan perundangan, tentang penyehatan
lingkungan dan pemukiman yang berlaku
Terselenggarannya pendidikan kesehatan guna menunjang
kegiatan dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan
pemukiman
Terlaksannya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi
perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/ penjualan
makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BANJARBARU
2.1 Data Umum
Puskesmas Banjarbaru termasuk ke dalam wilayah kecamatan Banjarbaru
Selatan, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan tepatnya di Kelurahan
Guntung Paikat Jalan Rambai I Banjarbaru, dengan wilayah kerja sebanyak 3
Kelurahan yaitu Kelurahan Guntung Paikat, Kelurahan Loktabat Selatan dan
Kelurahan Kemuning.
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru adalah sebagai berikut.
1. Kelurahan Loktabat Selatan
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Loktabat Utara.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Cempaka dan Kelurahan
Palam.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Guntung Manggis.
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Banjarbaru Kota.
2. Kelurahan Guntung Paikat
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Komet.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Cempaka.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sungai Besar.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kemuning.
3. Kelurahan Kemuning
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Komet.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Cempaka.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Guntung Paikat.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Loktabat Selatan.
Luas wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru adalah 1466 Ha dengan
perincian luas Kelurahan Loktabat Selatan 858 Ha dengan persentase terhadap
wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru sebesar 60%, Guntung Paikat 247 Ha (16%),
dan Kemuning 361 Ha (24%).
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru.
Sebagian besar wilayah Kelurahan Guntung Paikat, Loktabat Selatan dan
Kemuning merupakan dataran rendah dan dilalui sungai-sungai. Iklim yang
berpengaruh adalah iklim tropis dengan musim penghujan dan musim kemarau.
Faktor Keadaan iklim ini sangat berpengaruh terhadap munculnya penyakit seperti
Diare, DBD (Demam Berdarah Dengue) dan ISPA yang cenderung akan menjadi
semakin banyak.
Seluruh wilayah kerja puskesmas dapat dijangkau dengan menggunakan
kendaraan roda 4 maupun roda 2 sepanjang musim. Terdapat banyak akses jalan
dan beberapa jembatan yang menghubungkan antar wilayah yang dilalui sungai.
Wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru memiliki luas wilayah 1466 Ha
dengan jumlah penduduk sebanyak 26.683 jiwa. Di Kelurahan Guntung Paikat
jumlah penduduk 8.570 jiwa, di Loktabat Selatan sebanyak 8.985 jiwa dan
Kemuning 9.128 jiwa.
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Tahun 2012
No. Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah Persen
1. Loktabat Selatan 4656 4329 8985 31,80
2.
3.
Kemuning
Guntung Paikat
4643
4331
4485
4239
9128
8570
39,90
28,30
Jumlah 13630 13053 26683 100
Sumber: Kecamatan Banjabaru Selatan dalam Angka 2013
Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi
atas luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 Km2. Menurut
Undang-undang No.5 Tahun 1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah
dapat dikelompokkan menjadi empat kategori.
a. Tidak padat : kepadatan penduduk mencapai 50 orang/km2.
b. Kurang padat : kepadatan penduduk mencapai 51 - 250 orang/km2.
c. Padat : kepadatan penduduk mencapai 250 - 400 orang/km2.
d. Sangat padat : kepadatan penduduk melebihi 401 orang/km2.
Konverter dari satuan Ha kedalam satuan Km2 adalah 1Ha sama dengan 0,01Km2.
Tabel 2.2 Kepadatan Penduduk pada Wilayah Kerja Puskesrnas Banjarbaru Tahun 2012.
No
KelurahanJumlah(jiwa)
Kepadatan (jiwa/km2)
Kategori
1 Loktabat Selatan 8985 1.047 Sangat padat2 Guntung Paikat 9128 2.529 Sangat padat3 Kemuning 8570 3,470 Sangat padat
Jumlah 26.683 1.845 Sangat padatSumber: Kecamatan Banjabaru Selatan dalam Angka 2013
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga kelurahan tersebut
termasuk kedalam kategori sangat padat. Hal ini sangat berhubungan dengan
tingkat sanitasi, tingkat kesehatan dan penyebaran penyakit di wilayah Puskesmas
Banjarbaru. Penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru adalah
Nasofaringitis Akut.
Tabel 2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Loktabat Selatan Tahun 2012.
Usia 0-1 1-5 5-6 7-15 16-21 22-59 >60 JUMLAH
Laki-laki 203 469 350 1040 861 3402 113 6438
Perempuan 313 522 312 1163 701 3059 251 6321
JUMLAH 516 991 662 2203 1562 6461 364 12759
4.04% 7.77% 5.19% 17.27% 12.24% 50.64% 2.85% 100%
Sumber: Kecamatan Banjabaru Selatan dalam Angka 2013
Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Guntung Paikat Tahun 2012.
Usia 0-4 5-6 7-12 13-15 16-18 19-25 26-60 >60 Jumlah
Jumlah 773 416 1.266 774 815 1.084 5.142 519 10.861
Persentase 7.11% 3.83% 11.65% 7.13% 7.50% 9.98% 47.34% 4.78% 100%
Sumber: Kecamatan Banjabaru Selatan dalam Angka 2013
Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Kuin Utara Tahun 2012
Usia 0-5 6-12 13-15 16-18 19-25 26-44 45-60 >60 JUMLAH
Jumlah 1272 1639 801 848 1487 2263 1323 947 10.580
Persentase 12.1% 15.5% 7.57% 8.01% 14.1% 21.38% 12.5% 8.95% 100%
Sumber: Laporan Kelurahan Kuin Utara Tahun 2012
Menurut Peraturan Pemerintah nomor 104 tahun 2000 usia 15-64 tahun
termasuk dalam golongan usia produktif, dari tabel 2.2, 2.3, dan 2.4 dapat dilihat
bahwa distribusi penduduk dari ketiga kelurahan tersebut terbanyak pada usia
produktif.
Grafik 2.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Loktabat Selatan tahun 2012
Sumber: Laporan Kelurahan Alalak Selatan Tahun 2012
Grafik 2.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Guntung Paikat Tahun 2012
Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Pangeran Tahun 2012
Grafik 2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Kemuning Tahun 2012
Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Kuin Utara Tahun 2012
Berdasarkan ketiga grafik ini, terlihat sebagian besar penduduk kelurahan
Alalak Selatan hanya merupakan lulusan SD, disusul kelurahan Kuin Uara
dimana pendidikan terakhir terbanyak adalah SMP, sedangkan Kelurahan
Pangeran dimana pendidikan terakhir terbanyak adalah SMA.
Tabel 2.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskemas Banjarbaru Tahun 2012.
No. Pekerjaan Jumlah Persen
1 Pengrajin 84 0,33
2 Petani 250 0,98
3 Buruh tani 333 1,3
4 TNI/Polri 474 1,85
5 Pedagang Keliling 579 2,26
6 Pensiunan PNS/TNI/Polri 612 2,39
7 Wiraswasta 633 2,47
8 Karyawan swasta 2270 8,87
9 PNS 2562 10,01
10Lain-lain (yang belum / tidak bekerja
dan anak-anak)17775 69,5
Jumlah 25.575 100
Sumber : Profil puskesmas Banjarbaru tahun 2012
Tabel 2.7. Jumlah Sarana Umum di Wilayah Puskesmas Banjarbaru Tahun 2012.
No KelurahanSekolah
TK SD SMP SMA Univ1 Loktabat Selatan 8 8 2 0 02 Guntung Paikat 3 4 1 0 03 Kemuning 5 6 0 1 1
Jumlah 16 18 3 1 1Sumber:Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
Grafik 2.8. Jumlah Sarana Kesehatan Pribadi Warga di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
Sumber: Data dinding bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
2.2 Gambaran Puskesmas Alalak Selatan
Puskesmas Alalak Selatan merupakan tempat pelayanan kesehatan dalam
wilayah kerjanya mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut:
1. Gedung Induk Pelayanan Puskesmas
a). Gedung Pelayanan Puskesmas Lantai 1
- Ruangan Loket Umum
- Ruangan Poli Gigi
- Ruangan BP Anak/MTBS
- Ruangan BP Umum
- Ruangan Apotik
- Ruangan KIA
- Ruangan Laboratorium
- Ruangan Radiologi
- Ruangan Konsultasi TB Paru
b) Gedung Puskesmas Lantai 2
- Ruangan Kepala Puskesmas
- Ruangan Komputer dan Tata Usaha
- Ruangan Imunisasi
- Ruangan Konsultasi Gizi
- Perpustakaan Mini
Gambar 1. Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan
Gambar 2. Bagian Dalam Dari Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan Lantai I
2. Gedung Rawat Inap / PONED
- Instalasi Gawat Darurat
- Ruangan Bersalin
- Ruangan USG
- Ruangan Rawat Inap
- Ruangan linen, scrub, dan steril
- Ruangan TFC
Gambar 3. Gedung Rawat Inap (PONED) Puskesmas Alalak Selatan
Gambar 4. Bagian Dalam Dari Gedung Rawat Inap (PONED) Puskesmas Alalak Selatan
3. Puskesmas Pembantu (Pustu)
- Pustu Rahmatullah
- Pustu Pangeran
- Pustu Kuin Utara
4. Posyandu Balita
- Kelurahan Kuin Utara : 6 posyandu
- Kelurahan Alalak Selatan : 10 posyandu
- Kelurahan Pangeran : 7 posyandu
5. Posyandu Lansia
- Kelurahan Kuin Utara : 2 posyandu
- Kelurahan Alalak Selatan : 0 posyandu
- Kelurahan Pangeran : 1 posyandu
6. Poskesdes
- Kelurahan Kuin Utara : 1 poskesdes
- Kelurahan Alalak Selatan : 1 poskesdes
- Kelurahan Pangeran : 1 poskesdes
Tabel 2.6 Nama dan Alamat Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan
Kelurahan Kuin Utara Kelurahan Alalak Selatan
Kelurahan Pangeran
Kumala Sari (RT 7) Gelatik (RT 9) Sari Melati (RT 11)Indah sari (RT 6) Merpati (RT 1) Kemuning (RT 13)Surya Gemilang (RT 26)
Cendrawasih (RT 5) Mawar (RT 5)
Intan Sari (RT 16) Rajawali (RT 6) Adyaksa (RT 16)Karmila Sari (RT 14) Garuda (RT 7) Anggrek (RT 9)Mayang Sari (RT 8) Kasuari (RT 8) Kaca Piring (RT 25)
Nuri (RT 10) KambojaKutilang (RT 12)Dasamaya (RT 16)Walet (RT 26)
Tabel 2.7 Jumlah Karyawan Puskesmas Alalak Selatan
No. Sumber Daya Tenaga Kerja Jumlah (orang)1 Dokter Umum 22 Dokter Gigi 13 Sarjana Kesehatan Masyarakat 04 Bidan
-S1 1-D3 (AKBID) 5-SBD 2
5 Perawat -S1 0-D3 (AKPER) 7-SPK 3
6 Perawat Gigi 47 Apoteker 18 Asisten Apoteker 29 Petugas Kesling 210 Petugas Laboratorium 211 Pekarya Kesehatan 112 Petugas Gizi 413 Fisioterafis 014 Refraksionis 015 Verifikator Keuangan 1161718
Radiographer Bidan TitipanTKS
145
JUMLAH 48Sumber: Arsip Kepegawaian Puskesmas Alalak Selatan
Tabel 2.8 Jabatan Pegawai Puskesmas Alalak Selatan 2012
No Nama Jabatan1 drg. R. Toriq F.C Kusuma Kepala Puskesmas2 Hj. Karmini S.KM Pelaksana Kebidanan3 Hj. Nilawati Pelaksana Perawatan4 Hamidah, AMKg Pelaksana Perawat Gigi5 Anisah Pelaksana Kebidanan6 Huzainah Pelaksana Perawat Gigi7 Idaliani Pelaksana Pekarya Kesehatan8 Sri Ningsih Pelaksana Perawatan9 Siti Bulkis Pelaksana Farmasi10 Said Mahdi Pelaksana Perawatan11 Sugeng, AMKg Pelaksana Perawat Gigi
12 Maria Ulfah, Apt Pelaksana Farmasi13 dr. Ella Isedora S. Pelaksana Pengobatan14 dr. Santi Indri Y. A. Pelaksana Pengobatan15 Nirawati Pelaksana Gizi16 Fahriah, AMG Pelaksana Gizi17 Herwan Pelaksana Perawatan18 M. Baihaki, S. KM Pelaksana Sanitasi19 Lisdawati Amd. Pelaksana Analis20 M. Rafiie Al-Arif, AMK Pelaksana Perawatan21 Mohd Didi R, AMKg Pelaksana Perawat Gigi22 Eni Adriani Pelaksana Kebidanan23 Nawaitul Nur, AMD Pelaksana Rongent24 Suparti, A. MD Verifikator Keuangan25 Amalia Haqueena, AMG Pelaksana Gizi26 Harry Fadli, AMG Pelaksana Gizi27 Rini Hendriaty, AMKL Pelaksana Sanitarian28 Mariatul Qibtiah Pelaksana Perawatan29 Khairunnikmah, AMK Pelaksana Perawatan30 Novia Maulidina, AMD Pelaksana Analis31 Ika Rifana, AMKeb Pelaksana Bidan32 Nursafarina Putri, AMK Pelaksana Perawatan33 Rizka Noor Amaliah Pelaksana Perawatan
Dengan jumlah karyawan di atas, tersusunlah struktur organisasi Puskesmas
Alalak selatan
Gambar 5. Struktur Organisasi Puskesmas Alalak Selatan
Program yang dilaksanakan di Puskesmas Alalak Selatan terdiri dari
program kesehatan wajib dan program kesehatan pengembangan, yaitu :
1. Upaya Kesehatan Wajib
a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. Kesehatan Ibu dan Anak -KB
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. P2M
f. Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
a.Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
c. Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan
d. Upaya Kesehatan Olah Raga
e. Kesehatan Jiwa
f. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
g. Perawatan Kesehatan Masyarakat
h. Bina Kesehatan Tradisional (BATRA)
i. Bina Kesehatan Kerja
Program-program tersebut dilaksanakan di dalam gedung dan di luar
gedung puskesmas, yaitu dengan melaksanakan pelayanan dan pencatatan
kegiatan serta pelaporan hasil kegiatan.
1. Poli Umum dan Anak
2. Poli Gigi
3. Klinik Konsultasi (Gizi, KIA dan Kesling)
4. KIA
5. Laboratorium
6. Pemeriksaan Visus Mata
7. Kegiatan lapangan (kunjungan rumah, posyandu, posyandu lansia,
pembinaan, penjaringan anak sekolah, dll)
8. Pencatatan dan Pelaporan
Tabel 2.9. Sarana dan Prasarana Kegiatan Puskesmas Alalak selatan Tahun 2012
No. Nama Sarana & Prasarana
Keterangan ∑ KondisiBaik Rusak Rusak
Berat1 Sepeda Motor Digunakan tenaga
kesehatan 3 V
Mobil Digunakan tenaga kesehatan
1 V
2 Ambulance Digunakan merujuk Pasien
1 V
3 Gedung Puskesmas Induk Tempat Pelayanan Kesehatan
1 V
4 Gedung Rawat Inap Tempat Perawatan Ibu bersalin, neonatus dan anak Gizi kurang
1 V
serta IGD5 Gedung Puskesmas
Pembantu Tempat pelayanan kesehatan Masyarakat
3 V
6 Rumah Dinas Sebagai rumah tinggal dokter, kepala puskesmas dan bidan
3 V 1
Sumber: Laporan Inventaris Puskesmas Tahun 2012
Gambar 6. Data 10 Jenis Penyakit Terbanyak Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
Berdasarkan dari grafik sepuluh penyakit terbanyak pada puskesmas
diketahui bahwa ISPA merupakan penyakit terbanyak pertama yaitu 7.233
(30.99%) dan hipertensi merupakan urutan terbanyak ke dua 4.447 (19,05 %).
ISPA merupakan penyakit terbanyak, hal ini berhubungan dengan kepadatan
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan yang termasuk kategori
sangat padat, hal ini juga berhubungan dengan tingkat sanitasi.
Tabel 2.11 Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas Alalak Selatan tahun 2012
No Jenis Kunjungan Jumlah
1 Kunjungan Askes 1.443
2 Kunjungan Umum 12.389
3 Kunjungan Jamkesmas 8.881
Total Kunjungan 22.713
Sumber: Laporan tahunan Puskemas Alalak Selatan tahun 2012
Di Puskesmas Alalak Selatan, total kunjungan warga tahun 2012 dengan
kunjungan pasien Umum 12.389 jiwa (54.55 %), asuransi kesehatan Jamkesmas
sebanyak 8.881 jiwa (39,1 %) dari jumlah kunjungan seluruhnya, dan kunjungan
Askes 1.443 jiwa (6,35 %).
BAB III
UPAYA POKOK PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas Banjarbaru merupakan
salah satu program dari puskesmas. Program ini bertujuan menjamin
kelangsungan kesehatan lingkungan, serta keterjangkauan pelayanan yang efisien,
efektif dan rasional. Adapun struktur organisasi kesehatan lingkungan Puskesmas
Banjarbaru tertera pada skema berikut :
Struktur Organisasi Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Alalak Selatan
Gambar 1. Struktur Organisasi Kesehatan Lingkungan Puskesmas Rawat Jalan Puskesmas Alalak Selatan
Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas bertujuan menjamin
kelangsungan, keterjangkauan pelayanan kesehatan lingkungan yang efisien,
efektif, dan rasional. Ruang lingkup kesehatan lingkungan secara keseluruhan
mencakup :
Top ManagerNama : drg. R. Toriq F.C KusumaNIP : 19790816 200501 1 016Jabatan : Kepala Puskesmas Alalak
Selatan
Unit Penunjang
Kesehatan lingkunganM. Baihaqi, SKM
Rini Hendriyanti, AMKL
1. Penyehatan lingkungan
2. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman
3. Penyehatan tempat penampungan sementara (TPS) dan lingkungan
pemukiman
4. Pengawasan sanitasi TTU
1. Penyehatan lingkungan
Tujuan perencanaan dalam penyehatan lingkungan adalah untuk
mendapatkan :
a. Inspeksi sanitasi (IS) sarana air bersih
b. Pembinaan kelompok pemakai air
c. Pengawasan kualitas air bersih
Puskesmas Alalak Selatan ditangani oleh 2 orang tenaga sanitarian.
Menurut DEPKES (2005), rasio ideal jumlah tenaga sanitarian di suatu daerah
adalah 40 : 100.000 jiwa penduduk. Sehingga berdasarkan hal tersebut
setidaknya jumlah tenaga sanitarian di wilayah kerja Puskesmas Alalak
selatan adalah sebanyak 13-14 orang.
Menurut surat peraturan walikota Banjarmasin nomor 20 tahun 2008,
tugas pokok dan fungsi sanitarian ialah :
1. Melaksanakan upaya perbaikan kesehatan lingkungan
2. Pemeriksaan Rumah
3. Permeiksaan jamban keluarga
4. Pemeriksaan kualitas air
5. Pemeriksaan TTU
6. Pemeriksaan institusi
7. Pemeriksaan TPM
8. Pengamatan penyakit
9. Penyelidikan KLB
10. Penyuluhan
11. Konsultasi kesehatan lingkungan
12. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi
Sehingga Program Kesehatan Lingkungan Yang Dilaksanakan Puskesmas
Alalak Selatan mencakup dari arahan dinas kesehatan antara lain ialah
1. Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Pemeriksaan Rumah)
• Perumahan
• Jamban Keluarga
• Tempat Pembuangan Sampah
3.1 Tabel Data Perumahan di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan
Rincian kegiatan Satuan Terdaftar
/
Jumlah
Target 1
tahun
Realisasi
Jumlah Persentase
Pemeriksaan
Rumah
Buah 7236 6788 1761 28,9%
Diperiksa
Memenuhi
Syarat
Tidak
memenuhi
syarat
Buah
Buah
1761
1620
141
91,90%
8,10%
3.1 Grafik Kegiatan Pengawasan Rumah tahun 2012
Kriteria rumah sehat menurut Winslow:
• Memenuhi kebutuhan fisiologis : Pencahayaan, Penghawaan dan ruang
gerak yang cukup, Terhindar dari kebisingan yang mengganggu dan,
• Memenuhi kebutuhan psikologis :
Ruang cukup baik
Aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni
Kemudahan komunikasi
Ruang duduk dapat dipakai ruang makan keluarga
Penataan meubel, kebutuhan air bersih berkisar 100 l/orang/hari
Ada WC dan kamar mandi bersih
Rumah harus ditanami tanaman yang bersih dan rapi
Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit
o Tersedia air minum yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan
o Tidak memberi kesempatan serangga bersarang didalam/sekitar
rumah sistem pembuatan air limbah/tinja memenuhi syarat
kesehatan
o Pembuangan sampah pada tempat yang baik dan sehat, luas kamar
tidur/orang sesuai standar, tempat masak/menyimpan makanan
bebas dari pencemaran dan gangguan binatang,
o Fasilitas mandi
Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan
o Bangunan yang kokoh (tidak curam dan licin)
o Cukup ventilasi dan cahaya (mencegah tersandung, teriris, dll)
o Jarak ujung atap dengan atap tetangga minimal 3 m
o Jauh dari pohon-pohon yang besar, jarak rumah kejalan sesuai
peraturan,
Lantai selalu basah jangan sampai terlalu licin,
Didepan pintu utama ditambah lantai tambahan
Bagian bangunan yang dekat api/listrik harus terbuat dari bahan tahan api
Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Pemeriksaan Rumah)
Meskipun rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan sudah
mencapai 91,92%, belum tentu menyatakan jumlah rumah sehat yang sebenarnya
karena pada saat pengambilan sampel tidak mencakup seluruh rumah yang ada.
Rumah sehat mempengaruhi kesehatan penghuni dari rumah dan sekitarnya. Dari
system yang di terapkan di puskesmas lalak selatan menggunakan sampel acak
dari setiap RT yang ada dan di ketahui oleh kepala RT setempat, dan melihat
kondisi yang pantas untuk di berikan penyuluhan.
Mulai bergesernya penduduk wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan kea
rah daerah lebih tinggi dan sadarnya akan rumah sehat dan standar serta
meningkatnya kondisi ekonomi sehingga banyak rumah yang sesuai syarat, ini
menjadi faktor yang berpengaruh.
3.2 Tabel Kegiatan Pengawasan Jamban Keluarga tahun 2012
Rincian kegiatan
Satuan Terdaftar/ Jumlah
Target 1 tahun
Realisasi
Jumlah Persentase Pemeriksaan Jamban Keluarga
Buah 7911 3.946 4.634 117,43%
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Buah
Buah
-
-
-
-
4.325
309
93.33%
6,67%
3.2 Grafik Kegiatan Pengawasan Jamban Keluarga tahun 2012
Persyaratan penyediaan sarana jamban antara lain :
a. Jenis jamban yang harus disediakan dan memenuhi syarat kesehatan
b. Jumlah jamban yang diperlukan untuk tempat pengungsian adalah 1 buah
dipakai untuk sekitar 20 orang
c. Diupayakan mempergunakan bahan lokal
d. Tempat atau lokasi jamban harus mempertimbangkan beberapa hal antara
lain
e. Letak cubluk harus lebih rendah dari lantai jamban sehingga air
penyiraman dapat mengalir dengan lancar (kemiringan saluran minimal
l2%)
f. Agar cubluk tidak cepat penuh, jangan ditempatkan pada tempat yang
memungkinkan masuknya air hujan
g. Tidak mencemari sumber air bersih (sumur gali/SPT) dan air tanah.
h. Jarak cubluk dengan sumur gali/SPT
i. Jenis tanah pasir 15 meter
j. Jenis tanah liat 10 meter
k. Jarak dasar cubluk dengan permukaan air tanah paling sedikit 2 meter.
Pengawasan terhadap jamban keluarga di Puskemas Alalak Selatan sudah
memenuhi target 1 tahun, yaitu 117,43%. Dari data yang di dapatkan dan
dilakukan oleh pihak kesehatan lingkungan dan di bantu kader-kader setiap
kelurahan yang di bina untuk melakukan pengawasan sehingga hal ini menjadi
memenuhi target dan bahkan melebihinya. Masih adanya jamban yang tidak
memenuhi syarat yaitu 309 rumah atau 6,67% di karenakan kondisi rumah yang
masih di dekat sungai ataupun rumah lama yang belum di renovasi sehingga
kurangnya perbaikan atas jamban sehat, namun dari presentasi yang berhasil
menandakan kepedulian dari pihak masayarakat akan pentingnya sanitasi terutama
jamban.
Menurut data dari Puskemas alalak selatan bagian kesehatan lingkungan,
dalam beberapa tahun ini tidak ada bantuan atau pembangunan jamban umum,
jadi kegiatan yang di lakukan hanya himbauan dan pendampingan dalam
pembuatan jamban keluarga.
Penyehatan lingkungan
Cakupan pencapaian seluruh kegiatan penyehatan air di wilayah kerja
Puskesmas Alalak Selatan pada tahun 2012 adalah rata-rata sebesar 43.92%
dengan tiga variabel pengukuran yakni inspeksi sanitasi (IS) sarana air bersih,
pembinaan kelompok pemakai air, serta pengawasan kualitas air bersih.
Dari hasil di atas, program pencapaian kegiatan yang didapat masih
membutuhkan kinerja dan upaya yang lebih maksimal sehingga dapat
memberikan hasil, setidaknya diatas 50% dari total 100% hasil yang ingin dicapai.
Untuk kegiatan inspeksi sanitasi sarana air bersih serta kegiatan
pembinaan kelompok pemakai air selama ini dilakukan bersamaan dengan
penyuluhan, dimana inspeksi dilakukan langsung ke rumah-rumah warga dan
sebagian warga masyarakat di wilayah kerja puskesmas Alalak Selatan tersebut
rata-rata sudah memiliki sarana air bersih (PDAM) di setiap rumah, meski masih
ada penduduk didaerah pinggiran sungai yang masih menggunakan air sungai dan
atau telah memiliki sumber air bersih yang berasal dari PDAM, namun tetap
menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari, atau bahkan hingga
menadah air hujan. Masyarakat biasanya hanya menggunakan air bersih untuk
dipakai memasak atau diminum, sedangkan untuk mandi, cuci kakus dan mencuci
masih menggunakan air sungai. Hal demikian terjadi karena kendala yang
dihadapi warga yang mengeluhkan tidak adanya biaya jika memakai air PDAM
sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, karena memang rata-rata
penduduk berprofesi sebagai buruh dan berstatus ekonomi menengah ke bawah.
Berkenaan dengan hal tersebut, pengawasan yang dilakukan terhadap kualitas air
bersih pun menjadi belum optimal, dibuktikan dengan adanya data yang
didapatkan, yang pencapaiannya masih 43.92%. Kerjasama antar warga, dan
pihak-pihak terkait tentunya sangatlah dibutuhkan dalam penanganan serta
pemecahan hal tersebut di atas.
Mengamati hal demikian diperlukan tindak lanjut serta solusi, diantaranya
mungkin dengan dilakukannya penjernihan dan pembersihan air sungai dengan
penjernihan berlapis, yang nantinya berdampak pada meningkatnya kualitas
kesehatan lingkungan pada umumnya dengan tidak melupakan budaya menjaga
kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah di sungai, dan
sebagainya.
2. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman
Tujuan hygiene dan sanitasi makanan dan minuman adalah memenuhi
kebutuhan kesehatan lingkungan pada tiap unit pelayanan kesehatan sesuai
dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerja. Adapun di wilayah kerja
Puskesmas Alalak Selatan pola penyakit yang berhubungan dengan sanitasi
makanan ini yaitu diare,yang masuk 10 besar penyakit yang banyak ditemukan.
Penyehatan Tempat Pengelola Makanan (TPM)
Kegiatan Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) puskesmas
Alalak Selatan memiliki tujuan : untuk meningkatkan jumlah makanan
yang memenuhi persyaratan kesehatan serta untuk menurunkan frekuensi
penyakit bawaan makanan dan keracunan makanan.
Pada tahun 2012, kegiatan pengawasan TPM dilaksanakan dengan hasil
kegiatan berupa usaha untuk menghindarkan makanan agar tidak kontak
langsung dengan vektor seperti lalat dan serangga lain,
Perlunya penekanan dan pemahaman kepada masyarakat tentang arti
kebersihan, dan perlunya pemahaman penggunaan air bersih pada proses
pengolahan makanan.
Pemeriksaan formalin dan borak pada sampel makanan jajanan.
Bila dalam pemeriksaan sampel dinyatakan positif, maka petugas kesehatan
akan melakukan tindak lanjut berupa pendekatan dan arahan kepada TPM yang
bersangkutan.
Kegiatan pada hygiene dan sanitasi makanan dan minuman berupa
pemeriksaan sampel makanan, pemeriksaan rutin dilakukan sesuai dengan jadwal
yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Kegiatan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tempat yang menyediakan
makanan dan minuman dan pengawasan sudah dilakukan sepenuhnya (100%) dan
pencapaian kegiatan hygiene dan sanitasi makanan pada tahun 2012 masih
memenuhi target. Dari 3 kegiatan yang ditargetkan, salah satu yang belum
mencapai target yaitu pemeriksaan sampel makanan, dan hal inilah kemungkinan
salah satu penyebab adanya kejadian diare yang masuk dalam kategori 10
penyakit terbanyak pada daerah ini. Pada pemeruksaan sampel makanan di
lakukan oleh pihak dinas kesehatan kota dan hasilnya langsung di dinas
kesehatan, untuk puskemas Alalak Selatan hanya melakukan pengambilan saja.
3. Penyehatan tempat penampungan sementara (TPS) dan lingkungan
pemukiman
Kegiatan penyehatan TPS dan lingkungan pemukiman bertujuan agar
meminimalkan sampah yang diproduksi sehingga bisa mengurangi lingkup
penyebaran penyakit di daerah sekitar daerah kerja Puskesmas Alalak selatan.
Untuk kegiatan penyehatan TPS tidak ada kegiatan yang spesifik,
dikarenakan tidak tersedianya TPS diwilayah kerja Puskemas Alalak Selatan, dan
untuk menggantikannya dilakukan penyuluhan oleh petugas kesehatan lingkungan
kepada masyarakat sekitar diantaranya seperti untuk tidak membuang sampah
sembarangan di depan-depan rumah atau pasar, maupun sarana umum lainnya
yang akan menyebabkan penumpukan sampah, dan menimbulkan sarang
penyakit, dan lain sebagainya. Pada pengelolaan sampah pihak puskemas Alalak
Selatan sudah mengusulkan ke pihak kelurahan terkain dan pemerintah kota agar
disediakan tempat pembunagan sampah sementara (TPS) setiap kelurahan namun
sampai saat ini belum ada tindakan apa-apa, sehingga hanya penghimbauan
kepada masyarakat saja. Begitu juga dengan kegiatan penyehatan pemukiman,
telah dilakukan cross-check dengan petugas penanggung jawab kesehatan
lingkungan kerja Puskesmas Alalak Selatan bahwa kegiatan ini bersifat non target.
4. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum (TTU)
Adanya pengawasan sanitasi TTU bertujuan agar pencapaian sesuai
dengan intruksi dari bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, sedangkan
untuk klinik sanitasi setiap kunjungan yang datang selalu dikonsultasikan.
Grafik 3.4. Cakupan kesehatan lingkungan tentang pengawasan sanitasi TTU Puskemas Alalak Selatan 2012
Pengawasan sanitasi TTU telah mencapai 55.67%. Kegiatan ini dilakukan
dengan penghitungan target di awal tahun, tetapi pada pelaksanaannya pada tahun
2012 hanya mencapai separuh target sasaran.
Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas Rawat Jalan Alalak
Selatan dapat dikategorikan baik. Proses kegiatan pengelolaan kesehatan
lingkungan sudah mencakup keseluruhan.
Tabel 3.1. Realisasi kegiatan program kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak SelatanTahun 2012
Sumber :Laporan Puskesmas Alalak Selatan tahun 2012
Tabel 3. 2. Target Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Sumber: Laporan tahunan Puskemas Alalak Selatan tahun 2012
BAB IV
ANALISIS MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Perumusan Masalah
RUMUSAN PENYEBAB MASALAH
RUMUSAN MASALAH
Hanya ada 2 karyawan di kesehatan lingkungan Puskesmas Alalak Selatan
Jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat rumah sehat yakni 141 rumah
Jumlah jamban keluarga yang tidak memenuhi syarat
Tidak adanya TPS sehingga pengelolaan sampah hanya berupa himbauan
Bagaimana mengoptimalisasi kinerja dan program kesehatan lingkungan dengan jumlah tenaga yang terbatas di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan? (sisi tenaga kerja)
Bagaimana mengatasi rumah keluarga yang belum memenuhi syarat rumah sehat
Bagaimana mengatasi adanya jamban yang tidak memenuhi syarat.
Bagaimana pengelolaan sampah yang masih belum optimal
B. Perumusan Penyebab Masalah
No Perumusan Penyebab Masalah
Intervensi Alternatif Pendekatan Pemecahan
Masalah
Rumusan Pendekatan Pemecahan Masalah
1 Kurangnya karyawan di
ruang kesehatan
lingkungan
Mengoptimalkan kinerja pegawai kesling dan
adanya upaya lintas sektor
Melakukan pembagian kerja yang jelas antara 2 orang pegawai dan hubungan yang baik
dengan dinas terkaitKonsultasi dengan Dinas Kesehatan
2 Jumlah rumah tidak memenuhi
syarat
Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada di
rumah warga
Pembuatan ventilasi dan menjaga kebersihan lingkungan rumah serta membiakan sinar
matahari untuk masuk
3 Jumlah jamban keluarga
Mengoptimalkan pembuatan dan
pengelolaan sarana umum dan edukasi tentang
sanitasi sendiri
Pembuatan jamban masayarat secara umum sesuai standard san pengoptimalkan jamban
keluarga yang sesuaiKonsultasi dengan pihak RT, RW, dan warga,
serta pihak pembangun rumah4. Tidak adanya
TPS diwilayah
kerja Puskesmas
Memberikan alternative untuk tempat pembuangan sampah dan pengengkutan atau pengolahan sampah
Menyarankan agar semua warga mempunyai tempat penampungan sampah sementara di rumah kemudian mengkoordinasikan atau
memperkerjakan orang khusus yang mengangkut sampah tersebut ke TPS di
wilayah lain
C. Perumusan Penyebab Masalah
SWOT dari perumusan masalah
A. Tenaga Kerja (SDM)
No. Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
Oppurtunity (Kesempatan)
Threat (Hambatan)
Tingkat pendidikan yang sesuai
Kinerja tenaga kerja yang belum optimal dikarenakan luas nya cakupan daerah alalak selatan
Beberapa TTU kooperatif dan mudah di jangkau oleh transportasi darat
Sedikitnya tenaga kerja yang berminat pada bidang ini dan kurangnya penerimaan pegawai di bidang ini
B. Masyarakat
No.
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
Oppurtunity (Kesempatan)
Threat (Hambatan)
Ada beberapa masyarakat yang tingkat pendidikannya tinggi dan banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya
Tidak adanya
tempat
pembuangan
sampah umum
dan sementara
Penyuluhan-
penyuluhan
oleh beberapa
kader
Adanya kerja
sama dengan
Tidak adanya . kesesuaian waktu,antara petugas dan masyarakat saat hendak memberikan
Kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak Selatan
Kesehatan lingkungan efisien, efektif, dan rasional
Tenaga kerja (SDM)
Kondisi geografis Masyarakat
Fasilitas dan biaya
kesehatan lingkungan, rumah sehat dan jamban yang baik
Tidak adanya
biaya untuk
membuat
jamban
ataupun rumah
sehat dan
wilayah rumah
di pinggir
sungai
dinas terkait
dalam rangka
penyehatan
sanitasi secara
cepat
pelayanan dan kunjungan
Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah
Kelelahan dari petugas
C. Kondisi Sistem
No.
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
Oppurtunity (Kesempatan)
Threat (Hambatan)
Tersedianya
petugas yang
sesuai
dibidangnya dan
pendidikan cukup
Akses lintas
sektoral yang
mumpuni
Luasnya
wilayah kerja
Puskesmas
Alalak Selatan
Tidak adanya
system yang
baku
Metode
pengambilan
sampel rumah
sehat dan
jamban yang
kurang
Mahirnya
petugas dalam
pengolahan
data dan
pahamnya
petugas akan
bidangnya
sendiri dalam
kesehatan
lingkungan
Hubungan baik
antara dinas
terkait dan
pemerintahan
setempat
Tidak optimalnya
kinerja dalam
pengolahan data
System yang tidak
baku sehingga bisa
berubah sewaktu-
waktu
BAB V
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Puskesmas Alalak Selatan berada di Kecamatan Banjarmasin Utara Kota
Banjarmasin dengan wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Alalak
Selatan, Kelurahan Kuin Utara dan Kelurahan Pangeran.Dengan Luas Wilayah
464,75 Ha wilayah kerja Puskesmas Alalak selatan memiliki jumlah penduduk
sebanyak 32.693 jiwa.
Puskesmas Alalak Selatan sekarang telah memiliki unit-unit kegiatan yang
masing-masing unit tersebut memiliki program kesehatan tersendiri dan masing-
masing unit yang telah melaksanakan program tersebut. Hasil kegiatan pada
umumnya mengalami peningkatan dibanding tahun lalu walaupun masih banyak
yang belum memenuhi target.
Sebagian besar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan
sudah menyadari dan memiliki sarana yang sesuai dengan syarat syarat rumah
sehat dan jamban yang sehat tetapi ada juga sebagian masyarakat yang sudah
sadar tetapi masih terkendala untuk memiliki hal tersebut.
B. Saran
Dari data yang telah didapatkan disarankan:
a. Perencanaan dilakukan lebih matang mengenai program dan
dengan jumlah tenaga yang tersedia sehingga hambatan berupa kurangnya
tenaga kesehatan dapat di minimalisasi serta dilakukan koordinasi antara
berbagai sektor yang terkait dalam kegiatan puskesmas agar pelaksanaan
kegiatan program dapat tercapai dan berjalan dengan baik.
b. Pengoptimalkan tenaga dari puskemas dan pengrekrutan kader-
kader yang berupaya lebih dimasyarakat.
c. Memanfaatkan organisasi serta tempat-tempat umum yang banyak
tersedia di masyarakat sehingga penyampaian informasi menyeluruh dan
berkelanjutan.
d. Kerjasama dengan dinas terkait dan lintas sektoral untuk
menjalankan program terutama maslah biaya dan fasilitasyang belum ada.
e. Pembuatan system yang efisien dan tepat sasaran dalam
pengawasan dan penataan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2011
2. Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
3. Data Dinding Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012
4. Laporan Tahunan Apotek Rawat Jalan Puskesmas Alalak Selatan tahun 2012
5. Profil Puskesmas Alalak Selatan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tahun 2013.
6. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI, 2006.